pedoman pemutakhiran rumah tangga pada blok sensus terpilih
TRANSCRIPT
Katalog BPS: 1402035
SENSUS PERTANIAN 2013
PEDOMAN PEMUTAKHIRAN RUMAH TANGGA PADA BLOK SENSUS TERPILIH SUBSEKTOR
(ST2013-SUBSEKTOR.PEMUTAKHIRAN)
BADAN PUSAT STATISTIK
Pedoman Pemutakhiran Rumah Tangga pada Blok Sensus Terpilih Subsektor | i
KATA PENGANTAR
Sensus Pertanian 2013 (ST2013) merupakan Sensus Pertanian keenam yang
dilakukan oleh Badan Pusat Statistik. Sensus Pertanian sebelumnya dilaksanakan pada
tahun 1963, 1973, 1983, 1993, dan 2003. Tujuan utama dari kegiatan Sensus Pertanian
adalah untuk mendapatkan data statistik pertanian yang lengkap dan akurat untuk
bahan perencanaan dan evaluasi hasil-hasil pembangunan khususnya di sektor
pertanian.
Pemutakhiran rumah tangga pada blok sensus terpilih subsektor merupakan
kegiatan untuk memperoleh cakupan rumah tangga dan identifikasi rumah tangga
pertanian yang up to date. Selanjutnya berdasarkan identifikasi rumah tangga pertanian
hasil pemutakhiran tersebut, dilakukan pemutakhiran keterangan usaha komoditas
pertanian rumah tangga yang akan digunakan sebagai kerangka sampel pemilihan
rumah tangga Survei Subsektor 2014.
Buku pedoman ST2013-SUBSEKTOR.PEMUTAKHIRAN memuat penjelasan
tentang tahapan pemutakhiran rumah tangga dan keterangan usaha komoditas
pertanian terpilih, tata cara pengisian Daftar ST2013-PBS, dan tata cara pengisian
Daftar ST2013-UKPT, serta pemeriksaan kedua dokumen tersebut.
Keberhasilan pelaksanaan pemutakhiran ini ditentukan oleh niat, tekad, dan
kesungguhan kita semua. Oleh karena itu, diharapkan agar para petugas melaksanakan
tugasnya dengan sebaik-baiknya dan penuh tanggung jawab. Akhirnya, atas kontribusi
semua pihak di pusat dan daerah dalam pelaksanaan pemutakhiran ini disampaikan
terima kasih. Selamat bekerja.
Jakarta, Maret 2014
Deputi Bidang Statistik Produksi Badan Pusat Statistik
Dr. Adi Lumaksono, MA
Pedoman Pemutakhiran Rumah Tangga pada Blok Sensus Terpilih Subsektor | iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................................................... i
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... iii
I. PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang .................................................................................................. 1
1.2. Tujuan ................................................................................................................ 1
1.3. Landasan Hukum .............................................................................................. 2
1.4. Cakupan ............................................................................................................ 2
1.5. Jenis Dokumen .................................................................................................. 2
1.6. Jadwal Kegiatan ................................................................................................ 3
II. ORGANISASI LAPANGAN ...................................................................................... 5
2.1. Penanggung Jawab Pelaksanaan di Pusat dan di Daerah ............................... 5
2.2. Petugas .............................................................................................................. 5
III. PEMUTAKHIRAN RUMAH TANGGA ...................................................................... 9
3.1. Penelusuran Wilayah Kerja ............................................................................... 9
3.2. Tata Cara Pemutakhiran Rumah Tangga ....................................................... 11
3.3. Tata Cara Pengisian Daftar ST2013-PBS ....................................................... 12
IV. KETERANGAN USAHA KOMODITAS PERTANIAN TERPILIH .......................... 25
4.1. Tata Cara Pengisian Daftar ST2013-UKPT .................................................... 25
4.2. Pemeriksaan Isian Daftar ST2013-PBS dan ST2013-UKPT .......................... 40
4.2.1. Pemeriksaan Isian Daftar ST2013-PBS .............................................. 40
4.2.2. Pemeriksaan Isian Daftar ST2013-UKPT ............................................ 40
4.2.3. Konsistensi Isian Daftar ST2013-PBS dan ST2013-UKPT ................. 41
iv | Pedoman Pemutakhiran Rumah Tangga pada Blok Sensus Terpilih Subsektor
V. LAMPIRAN .............................................................................................................. 43
Lampiran 1 Daftar ST2013-PBS .............................................................................. 45
Lampiran 2 Daftar ST2013-UKPT ........................................................................... 47
Pedoman Pemutakhiran Rumah Tangga pada Blok Sensus Terpilih Subsektor | 1
1.1. Latar Belakang
Pelaksanaan Survei Subsektor di tahun 2014 merupakan bagian dari kegiatan
besar Sensus Pertanian 2013 (ST 2013). Pemilihan sampel Survei Subsektor 2014
dirancang dengan menggunakan kerangka sampel rumah tangga usaha pertanian hasil
Pencacahan Lengkap Usaha Pertanian pada Mei 2013. Penggunaan kerangka sampel
yang dibentuk dari data setahun yang lalu memiliki beberapa kekurangan. Selama
rentang waktu tersebut, pelbagai perubahan dimungkinkan terjadi, yang dapat
diakibatkan oleh bencana alam, alih komoditas, mutasi rumah tangga usaha pertanian,
dan lainnya. Tidak juga tertutup kemungkinan adanya kesalahan pengklasifikasian
selama pendataan.
Selain permasalahan di atas, kebutuhan data untuk pelbagai program/kebijakan
Kementerian Pertanian belum tersedia pada kerangka sampel hasil Pencacahan
Lengkap Usaha Pertanian, antara lain data rumah tangga usaha tanaman padi dan
jagung menurut varietas. Untuk itu, perlu dibentuk kerangka sampel pemilihan rumah
tangga Survei Subsektor 2014 yang mengakomodasi berbagai perubahan dan
kebutuhan tersebut dengan melaksanakan pemutakhiran rumah tangga usaha
pertanian pada blok sensus terpilih sampel subsektor.
1.2. Tujuan
Tujuan pemutakhiran adalah:
a. Mendapatkan informasi daftar nama dan alamat rumah tangga yang lengkap dan
mutakhir, sekaligus sebagai identifikasi rumah tangga usaha pertanian pada blok
sensus terpilih.
b. Mendapatkan kerangka sampel untuk pemilihan rumah tangga kegiatan Survei
Subsektor dan Survei Kehutanan.
I. PENDAHULUAN 1
2 | Pedoman Pemutakhiran Rumah Tangga pada Blok Sensus Terpilih Subsektor
1.3. Landasan Hukum
Pelaksanaan pemutakhiran dilandasi oleh:
a. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3683);
b. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Statistik
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 96, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3854);
c. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 86 Tahun 2007 tentang Badan
Pusat Statistik;
d. Keputusan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 121 Tahun 2001 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan Badan Pusat Statistik di Daerah; dan
e. Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Badan Pusat Statistik.
1.4. Cakupan
Kegiatan pemutakhiran dilakukan pada semua blok sensus terpilih kegiatan
Survei Subsektor dan Survei Kehutanan.
1.5. Jenis Dokumen
1. Sketsa Peta Blok Sensus ST2013-WB
Sketsa peta blok sensus untuk pelaksanaan pemutakhiran oleh PCS adalah sketsa
peta blok sensus hasil pencacahan lengkap (ST2013-L) oleh PCL pada bulan Mei
2013.
2. Daftar ST2013-PBS
Daftar ini digunakan untuk mencatat keberadaan rumah tangga dan
mengidentifikasi rumah tangga usaha pertanian.
3. Daftar ST2013-UKPT
Daftar ini digunakan untuk melakukan pencacahan usaha komoditas pertanian
terpilih pada rumah tangga usaha pertanian hasil identifikasi Daftar ST2013-PBS.
Satu Daftar ST2013-UKPT digunakan untuk mencacah satu rumah tangga usaha
pertanian.
Pedoman Pemutakhiran Rumah Tangga pada Blok Sensus Terpilih Subsektor | 3
4. Buku Pedoman Pemutakhiran Rumah Tangga Pada Blok Sensus Terpilih
Subsektor (ST2013-SUBSEKTOR.PEMUTAKHIRAN)
Buku ini digunakan sebagai pedoman bagi pencacah dalam melakukan
pemutakhiran rumah tangga pada blok sensus terpilih.
1.6. Jadwal Kegiatan
Pemutakhiran rumah tangga dengan Daftar ST2013-PBS dilanjutkan dengan
pencacahan usaha komoditas pertanian terpilih pada rumah tangga usaha pertanian
dengan Daftar ST2013-UKPT dilaksanakan sesuai dengan jadwal berikut:
Jadwal Kegiatan Pemutakhiran
No. Kegiatan Jadwal
(1) (2) (3)
1. Persiapan Januari – Februari 2014
2. Workshop Intama 26 Februari – 1 Maret 2014 dan
10 – 13 Maret 2014
3. Pelatihan Innas 16 – 21 Maret 2014
4. Pelatihan Inda 25 Maret – 1 April 2014
5. Pelatihan Petugas
Pemutakhiran oleh Inda
10 – 17 April 2014
6. Pelaksanaan
Pemutakhiran Rumah Tangga
21 – 30 April 2014
7. Pengolahan Pemutakhiran 25 April – 5 Mei 2014
Pedoman Pemutakhiran Rumah Tangga pada Blok Sensus Terpilih Subsektor | 5
2.1. Penanggung Jawab Pelaksanaan di Pusat dan di Daerah
Pengarah pelaksanaan ST2013-SUBSEKTOR.PEMUTAKHIRAN secara
keseluruhan adalah Kepala BPS. Penanggung jawab pelaksanaan pencacahan adalah
Deputi Bidang Statistik Produksi BPS yang merangkap sebagai Ketua Tim Teknis Survei
Subsektor sedangkan pejabat eselon I lainnya bertanggung jawab sebagai pengarah
sesuai dengan bidangnya masing-masing. Penanggung Jawab Bidang Teknis Survei
Subsektor adalah Direktur Statistik Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan
BPS serta Direktur Statistik Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan BPS yang
merangkap sebagai Sekretaris Tim Teknis Survei Subsektor, sedangkan pejabat eselon
II terkait bertanggung jawab sesuai dengan bidangnya masing-masing.
Penanggung jawab secara keseluruhan di daerah adalah Kepala BPS provinsi.
Penanggung jawab teknis adalah Kepala Bidang Statistik Produksi BPS provinsi,
sedangkan pejabat eselon III lainnya bertanggung jawab sesuai dengan pembagian
tugas di daerah masing-masing.
Penangung jawab secara keseluruhan di tingkat kabupaten/kota adalah Kepala
BPS kabupaten/kota. Penanggung jawab teknis adalah Kepala Seksi (Kasi) Statistik
Produksi BPS kabupaten/kota. Pejabat eselon IV lainnya bertanggung jawab sesuai
dengan penugasannya.
2.2. Petugas
Petugas lapang ST2013-SUBSEKTOR.PEMUTAKHIRAN terdiri dari pencacah
(PCS) dan pengawas/pemeriksa (PMS).
a. Pencacah (PCS) mempunyai tugas dan kewajiban sebagai berikut:
1. Mengikuti pelatihan ST2013-SUBSEKTOR.PEMUTAKHIRAN.
2. Menerima dokumen pemutakhiran dan pencacahan (yaitu: Peta ST2013-
WB, Daftar ST2013-PBS, dan Daftar ST2013-UKPT) serta perlengkapan
pencacahan dari pengawas/pemeriksa (PMS).
II. ORGANISASI LAPANGAN 2
6 | Pedoman Pemutakhiran Rumah Tangga pada Blok Sensus Terpilih Subsektor
3. Bersama PMS melakukan koordinasi dengan penguasa wilayah dan Ketua
SLS setempat untuk menginformasikan kegiatan ST2013-
SUBSEKTOR.PEMUTAKHIRAN.
4. Mengenali dengan baik blok sensus terpilih yang menjadi tanggung
jawabnya bersama PMS.
5. Melakukan pemutakhiran rumah tangga pada blok sensus terpilih subsektor
dengan menggunakan Daftar ST2013-PBS, sesuai alokasi tugas dari PMS.
6. Menggambar simbol (lingkaran kosong ( ) pada posisi rumah tangga yang
bukan rumah tangga pertanian atau kotak ( ) pada posisi rumah tangga
pertanian) dan memberi nomor urut rumah tangga pertanian pada peta
ST2013-WB dengan menggunakan ballpoint warna merah.
7. Melakukan pencacahan usaha komoditas pertanian terpilih dengan
menggunakan Daftar ST2013-UKPT pada rumah tangga usaha pertanian
hasil identifikasi Daftar ST2013-PBS.
8. Memeriksa kelengkapan isian dan kesesuaian hasil pemutakhiran peta
ST2013-WB, Daftar ST2013-PBS, dan hasil pencacahan Daftar ST2013-
UKPT.
9. Menyerahkan peta ST2013-WB, Daftar ST2013-PBS, dan Daftar ST2013-
UKPT yang telah diisi kepada PMS segera setelah pencacahan selesai.
10. Memperbaiki peta ST2013-WB, isian Daftar ST2013-PBS, dan isian Daftar
ST2013-UKPT yang dinyatakan salah dari hasil pemeriksaan PMS.
11. Menyerahkan kembali peta ST2013-WB, Daftar ST2013-PBS, dan Daftar
ST2013-UKPT yang telah diperbaiki kepada PMS.
12. Melaksanakan pencacahan sesuai mekanisme, tahapan, dan jadwal waktu
yang ditentukan.
b. Pengawas/Pemeriksa (PMS) mempunyai tugas dan kewajiban sebagai berikut:
1. Mengikuti pelatihan ST2013-SUBSEKTOR.PEMUTAKHIRAN.
2. Menerima dokumen pemutakhiran dan pencacahan (yaitu: Peta ST2013-
WB, Daftar ST2013-PBS, dan Daftar ST2013-UKPT) serta perlengkapan
pencacahan.
3. Mengatur pembagian tugas dan alokasi/distribusi dokumen untuk PCS yang
diawasi,
4. Melakukan koordinasi dengan penguasa wilayah dan Ketua SLS setempat
untuk menginformasikan kegiatan ST2013-SUBSEKTOR.PEMUTAKHIRAN.
Pedoman Pemutakhiran Rumah Tangga pada Blok Sensus Terpilih Subsektor | 7
5. Mengenali dengan baik blok sensus terpilih yang menjadi tanggung
jawabnya bersama PCS.
6. Mengawasi jalannya pelaksanaan pemutakhiran rumah tangga dan
pencacahan usaha komoditas pertanian terpilih pada rumah tangga usaha
pertanian agar sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.
7. Selama pemutakhiran dan pencacahan, PMS selalu bersama PCS di
lapangan.
8. Mengatasi masalah teknis yang disampaikan PCS dan apabila perlu
melaporkannya kepada penanggung jawab kegiatan di BPS kabupaten/kota
untuk penyelesaiannya.
9. Memeriksa Peta ST2013-WB, isian Daftar ST2013-PBS, dan isian Daftar
ST2013-UKPT yang telah dikerjakan PCS.
10. Mengumpulkan semua peta ST2013-WB, Daftar ST2013-PBS, dan Daftar
ST2013-UKPT kepada penanggung jawab kegiatan di BPS kabupaten/kota.
11. Melaksanakan pengawasan dan pemeriksaan sesuai mekanisme, tahapan,
dan jadwal waktu yang ditentukan.
Pedoman Pemutakhiran Rumah Tangga pada Blok Sensus Terpilih Subsektor | 9
Sebelum melakukan pencacahan rumah tangga usaha pertanian, terlebih dahulu
dilakukan pemutakhiran rumah tangga pada blok sensus terpilih subsektor dengan
menggunakan Daftar ST2013-PBS. Tujuan dari pemutakhiran ini adalah untuk
mendapatkan informasi daftar nama dan alamat rumah tangga yang lengkap dan
mutakhir, sekaligus sebagai identifikasi rumah tangga usaha pertanian yang selanjutnya
dicacah dengan menggunakan Daftar ST2013-UKPT. Daftar rumah tangga yang
tercetak pada Daftar ST2013-PBS adalah hasil ST2013-P, sehingga cakupan
(coverage) dapat dioptimalkan.
3.1. Penelusuran Wilayah Kerja
PCS bersama PMS harus melakukan penelusuran wilayah sebelum melakukan
pemutakhiran rumah tangga guna mengenali wilayah kerja. Hal ini dilakukan untuk
mengurangi risiko kekurangan cakupan (under coverage) dan kelebihan cakupan (over
coverage). Dokumen yang dibawa pada saat penelusuran wilayah kerja adalah:
1) Peta desa/kelurahan (SP2010-WA)
Digunakan oleh PCS untuk identifikasi posisi blok sensus di dalam desa dan
digunakan oleh PMS dalam pembagian tugas kepada setiap PCS.
2) Peta blok sensus hasil pencacahan lengkap ST2013 (ST2013-WB).
Peta ini berisi informasi posisi rumah tangga hasil pemutakhiran ST2013 (kondisi
Mei 2013), baik rumah tangga pertanian maupun rumah tangga bukan pertanian.
Peta yang digunakan untuk pemutakhiran rumah tangga pada blok sensus terpilih
sebagai berikut:
Kriteria Blok Sensus Terpilih Jumlah
Peta Jenis Peta
BS khusus SKH 1 Peta SKH
BS kombinasi tanpa SKH 1 Peta subsektor
BS kombinasi dengan SKH 2 Peta SKH dan peta subsektor
Khusus untuk blok sensus yang merupakan sampel SKH (NKS digit pertama pada
III. PEMUTAKHIRAN RUMAH TANGGA 3
10 | Pedoman Pemutakhiran Rumah Tangga pada Blok Sensus Terpilih Subsektor
Daftar ST2013-PBS berkode J) dengan kombinasi subsektor lain (NKS digit
pertama pada Daftar ST2013-PBS berkode selain J) maka peta blok sensus harus
dibuat dua rangkap, yaitu untuk peta subsektor, dan peta SKH 2014.
Peta blok sensus digunakan oleh PMS untuk identifikasi arah utara, batas luar blok
sensus, jalan, dan landmark penting lainnya (rumah ibadah, sekolah, kantor, dsb.),
dan digunakan oleh PCS untuk pemutakhiran posisi rumah tangga.
Penelusuran wilayah kerja dilakukan oleh PMS dan PCS sebelum melakukan
pemutakhiran rumah tangga dengan tahapan sebagai berikut:
1) Mengunjungi ketua/pengurus SLS untuk mendapatkan izin bertugas di wilayah
tersebut dengan membawa surat tugas dari BPS kabupaten/kota. Petugas
menanyakan posisi rumah tangga nomor urut pertama dari Daftar ST2013-PBS
kepada ketua/pengurus SLS dan memberi tanda cek () pada posisi rumah tangga
tersebut di peta blok sensus. Gunakan landmark sebagai referensi posisi;
2) Menelusuri wilayah kerja dengan membawa peta blok sensus;
3) Mengenali arah utara, batas luar blok sensus, jalan, dan landmark (bangunan yang
mudah dikenali sebagai batas seperti rumah ibadah, sekolah, kantor, dsb.). Periksa
ketepatan posisi landmark dan tambahkan landmark pada batas luar SLS dan
batas luar blok sensus bila belum ada. Perhatikan dengan saksama batas terluar
blok sensus, karena hal ini berkaitan dengan cakupan rumah tangga dalam blok
sensus tersebut. Apabila terdapat ketidaksesuaian antara batas terluar peta blok
sensus dengan rumah tangga yang tercakup dalam Daftar ST2013-PBS, PMS dan
PCS harus memastikan batas terluar blok sensus tersebut;
4) Jika ditemui ketidaksesuaian arah utara, batas luar blok sensus, jalan, dan
landmark penting lainnya (rumah ibadah, sekolah, kantor, dsb.), PMS dan PCS
memperbaiki dan/atau melengkapi arah utara, batas luar blok sensus, jalan, dan
landmark penting lainnya (rumah ibadah, sekolah, kantor, dsb.) dengan
menggunakan warna yang berbeda (gunakan ballpoint berwarna merah), sesuai
keadaan di lapangan;
5) PMS dan PCS merencanakan kegiatan pemutakhiran dengan cermat agar rumah
tangga dalam blok sensus tersebut tidak terlewat cacah atau tercacah lebih dari
satu kali;
6) Menentukan tempat pertemuan bagi PMS dan PCS untuk membahas
permasalahan yang ditemui di lapangan;
7) Menyusun rencana untuk menentukan waktu kunjungan yang tepat.
Pedoman Pemutakhiran Rumah Tangga pada Blok Sensus Terpilih Subsektor | 11
3.2. Tata Cara Pemutakhiran Rumah Tangga
Pemutakhiran rumah tangga dilakukan dengan satu kali kunjungan ke rumah
tangga dari rumah ke rumah (door to door) untuk seluruh rumah tangga dalam blok
sensus, baik yang tercetak maupun yang belum tercetak pada Daftar ST2013-PBS, dan
wawancara langsung terhadap responden. Satu kunjungan yang dimaksud adalah pada
saat kunjungan ke rumah tangga, pencacahan dilakukan dengan Daftar ST2013-PBS,
dan langsung dilanjutkan dengan Daftar ST2013-UKPT untuk rumah tangga yang
teridentifikasi sebagai rumah tangga pertanian. Prosedur pemutakhiran rumah tangga
dengan metode ini dilakukan untuk mengetahui keberadaan rumah tangga, yaitu
ditemukan, ganti kepala rumah tangga, pindah dalam blok sensus, baru, bergabung
dengan rumah tangga lain, pindah keluar blok sensus, dan tidak ditemukan. Instrumen
yang digunakan dalam pemutakhiran adalah peta ST2013-WB, Daftar ST2013-PBS,
dan Daftar ST2013-UKPT. Prosedur yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1) Kunjungi rumah tangga nomor urut pertama yang tercetak pada Daftar
ST2013-PBS dilanjutkan dengan rumah tangga berikutnya sampai seluruh rumah
tangga baik yang tercetak maupun tidak tercetak pada Daftar ST2013-PBS, yang
ada di blok sensus tersebut.
2) Pada setiap rumah tangga yang dikunjungi, lakukan pemutakhiran rumah tangga
dengan wawancara berdasarkan Daftar ST2013-PBS Blok IV. Apabila rumah
tangga teridentifikasi sebagai rumah tangga pertanian, selanjutnya dilakukan
pencacahan dengan Daftar ST2013-UKPT. Apabila bukan rumah tangga pertanian
maka lanjutkan ke rumah tangga berikutnya.
3) Apabila rumah tangga yang dikunjungi belum dapat diwawancarai, lanjutkan ke
rumah tangga berikutnya. Sebelum periode pencacahan berakhir, pencacah harus
kembali ke rumah tangga tersebut.
4) Apabila pada saat pemutakhiran ditemukan rumah tangga yang tidak tercantum
pada Daftar ST2013-PBS, maka tuliskan keterangan rumah tangga baru tersebut
setelah baris terakhir yang terisi.
a. Untuk ST2013-PBS yang berasal dari ST2013-P [door to door], pengisian
nomor bangunan fisik dan bangunan sensus mengikuti bangunan fisik dan
sensus terdekat sebelumnya dengan pemberian akhiran berupa abjad A, B, C,
dst.
b. Untuk ST2013-PBS yang berasal dari ST2013-P [snowball], Kolom (1) sampai
dengan Kolom (4) dikosongkan.
12 | Pedoman Pemutakhiran Rumah Tangga pada Blok Sensus Terpilih Subsektor
5) Jika ternyata rumah tangga pada Daftar ST2013-PBS sudah pindah atau ganti
penghuni, maka keterangan rumah tangga pada Daftar ST2013-PBS tidak perlu
diubah. Sedangkan rumah tangga pengganti (rumah tangga baru) dicatat pada
baris kosong setelah baris terakhir yang terisi. Pengisian nomor bangunan fisik dan
bangunan sensus mengikuti bangunan fisik dan bangunan sensus yang
ditempatinya.
6) Setelah selesai pengisian Daftar ST2013-PBS dan ST2013-UKPT untuk satu rumah
tangga, pada peta blok sensus gambarkan dengan ballpoint merah lingkaran
kosong ( ) pada simbol posisi rumah tangga bukan pertanian, dan gambarkan
kotak ( ) pada posisi rumah tangga pertanian. Kemudian, beri nomor urut rumah
tangga di sisi simbol posisi rumah tangga, dengan ketentuan berikut:
a. Untuk peta blok sensus subsektor, pemberian nomor urut dilakukan hanya
pada rumah tangga pertanian saja (gambar kotak ( )) berdasarkan isian
Daftar ST2013-PBS Blok IV Kolom (11) nomor urut rumah tangga pertanian.
b. Untuk peta blok sensus SKH, pemberian nomor urut dilakukan pada semua
posisi rumah tangga hasil pemutakhiran, baik posisi rumah tangga pertanian
(gambar kotak ( )) maupun rumah tangga bukan pertanian (gambar
lingkaran kosong ( )) berdasarkan isian Daftar ST2013-PBS Blok IV Kolom
(8) nomor urut rumah tangga hasil pemutakhiran.
Jika rumah tangga tersebut rumah tangga yang pertama, sebelum
menggambarkan simbol rumah tangga hapus tanda cek (). Bila dalam satu
bangunan sensus ada tiga rumah tangga dimana ketiga rumah tangga tersebut
adalah rumah tangga pertanian dengan nomor urut 10, 11, dan 12, maka cukup
digambar dengan satu kotak ( ) dan beri nomor urut 10-12.
7) Lakukan pemutakhiran rumah tangga dalam satu blok sensus hingga selesai
terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan pemutakhiran rumah tangga pada blok
sensus berikutnya.
3.3. Tata Cara Pengisian Daftar ST2013-PBS
BLOK I. KETERANGAN TEMPAT
Blok ini berisi keterangan wilayah yang akan dilakukan pencacahan, dan isiannya telah
tercetak (preprinted). Blok ini berisi kode dan nama wilayah administrasi (provinsi,
kabupaten/kota, kecamatan, dan desa/kelurahan), klasifikasi desa/kelurahan
(perdesaan dan perkotaan), nomor blok sensus, dan nomor urut blok sensus dalam
Pedoman Pemutakhiran Rumah Tangga pada Blok Sensus Terpilih Subsektor | 13
kabupaten/kota serta nomor dan nama SLS. Apabila di lapangan ditemukan ada
perubahan nama SLS, tuliskan nama SLS tersebut di Rincian 108 dalam tanda kurung.
Contoh: preprinted (001) RT 07, (002) RT 08
Pemutakhiran: tuliskan (RT 09)
BLOK II. REKAPITULASI
Tujuan pengisian Blok II adalah untuk mengetahui rekapitulasi hasil pemutakhiran
rumah tangga pada suatu blok sensus. Blok ini diisi setelah kegiatan pemutakhiran
dalam satu blok sensus selesai dilakukan. Isian Blok II disalin dari halaman terakhir Blok
IV yang terisi, atau nomor urut terbesar. Sebelum mengisi Blok II, petugas pemutakhiran
harus yakin bahwa isian blok ini telah diperiksa dengan cermat kebenaran isiannya.
Rincian 201. Jumlah rumah tangga hasil ST2013-P
Isian rincian ini sudah tercetak, merupakan jumlah rumah tangga yang nomor urutnya
tercetak pada Blok IV Kolom (4).
Rincian 202. Jumlah rumah tangga pertanian hasil ST2013-L
Isian rincian ini sudah tercetak.
Rincian 203. Jumlah rumah tangga hasil pemutakhiran
Isian rincian ini adalah nomor urut terbesar yang tercantum pada Blok IV Kolom (8).
Rincian 204. Jumlah rumah tangga pertanian hasil pemutakhiran
Isian rincian ini disalin dari Blok IV halaman terakhir Rincian c Kolom (10).
BLOK III. KETERANGAN PETUGAS
Blok ini berisi keterangan identitas petugas. Petugas terdiri dari Pencacah (PCS) dan
Pengawas/Pemeriksa (PMS) yang bertanggung jawab melakukan pemutakhiran dan
pemeriksaan Daftar ST2013-PBS, serta keterangan waktu pelaksanaan pemutakhiran
dan pemeriksaannya.
Rincian 301. Kode Petugas
Tuliskan kode petugas pemutakhiran pada kotak yang tersedia. Kode petugas dibuat
unique dalam satu kabupaten. Kode PMS terdiri dari 4 digit, 3 digit pertama menyatakan
nomor urut PMS dalam suatu kabupaten, sedangkan digit ke-4 adalah 0 (nol). Kode
PCS terdiri dari 4 digit, digit 1-3 menyatakan nomor urut PMS, sedangkan digit 4
menyatakan nomor urut PCS dalam koordinasi PMS yang sama. Kode petugas
diinformasikan pada saat pelatihan petugas.
14 | Pedoman Pemutakhiran Rumah Tangga pada Blok Sensus Terpilih Subsektor
Rincian 302. Nama Petugas
Tuliskan nama lengkap PCS dan PMS pada kolom yang tersedia.
Rincian 303. Tanggal Pemutakhiran/Pemeriksaan
Tuliskan tanggal mulai pelaksanaan pemutakhiran/pemeriksaan sampai dengan selesai
pemutakhiran/pemeriksaan dalam satu blok sensus pada kolom yang tersedia.
Rincian 304. Tanda Tangan
Sebelum membubuhkan tanda tangan, PCS dan PMS harus memeriksa kebenaran dan
kelengkapan isian Daftar ST2013-PBS. Bubuhkan tanda tangan pada tempat yang
disediakan sebagai bentuk tanggung jawab pencacahan dan pengawasan/
pemeriksaan. Penandatangan adalah orang yang benar-benar telah melakukan
tugasnya.
BLOK IV. HASIL PEMUTAKHIRAN DAN KETERANGAN KEGIATAN PERTANIAN
Blok ini digunakan untuk melakukan pemutakhiran seluruh rumah tangga pada suatu
blok sensus. Pada sudut kanan atas setiap lembar Blok IV tertera “halaman … dari …
halaman” yang sudah tercetak, dan pada sudut kiri atas setiap lembar Blok IV tercetak
identitas wilayah yang terdiri dari kode provinsi, kabupaten/kota, kecamatan,
desa/kelurahan, dan nomor blok sensus. Periksa terlebih dahulu urutan nomor halaman
dan kesesuaian identitas wilayah dengan isian Blok I untuk setiap set Daftar ST2013-
PBS sebelum melakukan pemutakhiran.
Kolom (1) s.d. (6): Nomor SLS, Nomor Bangunan Fisik, Nomor Bangunan Sensus,
Nomor Urut Rumah Tangga, Nama Lengkap Kepala Rumah Tangga, dan Alamat.
Isian kolom ini telah tercetak (preprinted), diperoleh dari hasil pencacahan ST2013-P.
Isian Kolom (1), (2), (3), dan (4) tidak perlu diperbaiki meskipun terdapat
ketidaksesuaian isian kolom-kolom tersebut dengan Stiker SP2010 pada bangunan
sensus tempat tinggal rumah tangga, atau kondisi lapangan.
Kolom (5) dan/atau Kolom (6) harus diperbaiki jika nama kepala rumah tangga dan/atau
alamat tidak sesuai dengan kondisi lapangan yang sebenarnya.
Kolom (1): Nomor SLS.
Nomor SLS yang tercantum pada blok ini adalah nomor satuan lingkungan setempat
hasil pencacahan lengkap SP2010.
Pedoman Pemutakhiran Rumah Tangga pada Blok Sensus Terpilih Subsektor | 15
Kolom (2): Nomor Bangunan Fisik.
Nomor yang tercantum pada kolom ini adalah nomor bangunan fisik hasil pencacahan
ST2013-P Blok V Kolom (2). Nomor-nomor yang tercantum pada kolom ini
kemungkinan tidak berurutan.
Kolom (3): Nomor Bangunan Sensus.
Nomor yang tercantum pada kolom ini adalah nomor bangunan sensus hasil
pencacahan ST2013-P Blok V Kolom (3). Nomor-nomor yang tercantum pada kolom ini
kemungkinan tidak berurutan.
Kolom (4): Nomor Urut Rumah tangga.
Nomor urut yang tercantum pada kolom ini adalah nomor rumah tangga hasil
pencacahan ST2013-P Blok V Kolom (8). Nomor-nomor yang tercantum pada kolom ini
berurutan.
Kolom (5): Nama Lengkap Kepala Rumah Tangga.
Nama-nama yang tercantum pada kolom ini adalah nama kepala rumah tangga hasil
pencacahan ST2013-P Blok V Kolom (5).
Kolom (6): Alamat.
Alamat yang tercantum pada kolom ini adalah alamat tempat tinggal kepala rumah
tangga beserta anggotanya hasil pencacahan ST2013-P Blok V Kolom (6).
Kolom (7): Hasil pemutakhiran rumah tangga
Kolom ini merupakan hasil pemutakhiran yang dilakukan oleh PCS. Kolom ini diisi
dengan kode yang sesuai dengan kondisi keberadaan rumah tangga yang dikunjungi
sebagai berikut:
a. Kode1. Ditemukan, adalah kondisi nama kepala rumah tangga dan alamat pada
saat pemutakhiran sama dengan nama kepala rumah tangga dan alamat yang
tercetak (preprinted). Termasuk dalam kondisi ini adalah bila nama kepala rumah
tangga berbeda yang diakibatkan karena nama yang tercetak adalah nama
panggilan atau alias dan kesalahan penulisan pada saat pencacahan ST2013-P,
dan perbedaan alamat akibat kesalahan penulisan pada saat pencacahan ST2013-
P, sehingga mengakibatkan kesalahan pada Daftar ST2013-PBS.
b. Kode 2. Ganti Kepala Rumah Tangga, adalah kondisi alamat pada saat
pemutakhiran rumah tangga sama dengan alamat yang tercetak tetapi terjadi
pergantian kepala rumah tangga yang diakibatkan kepala rumah tangga yang
namanya tercantum pada daftar ini telah pindah, meninggal, atau sebab lain
16 | Pedoman Pemutakhiran Rumah Tangga pada Blok Sensus Terpilih Subsektor
misalnya bercerai. Termasuk dalam kondisi ini adalah terjadinya kesalahan
pengklasifikasian yang dilakukan oleh petugas pencacahan ST2013-P.
c. Kode 3. Pindah dalam Blok Sensus, adalah kondisi alamat pada saat
pemutakhiran rumah tangga berbeda dengan alamat rumah tangga yang tercetak
(tetapi masih dalam satu blok sensus) sedangkan nama kepala rumah tangga tetap
sama. Tidak termasuk perbedaan alamat rumah tangga karena terjadi kesalahan
penulisan alamat pada saat pencacahan ST2013-P.
d. Kode 4. Baru, adalah kondisi rumah tangga ditemukan pada saat pemutakhiran
tetapi tidak tercetak dalam Daftar ST2013-PBS. Hal ini bisa diakibatkan karena
terlewat cacah pada saat pencacahan ST2013-P, anggota rumah tangga ST2013–P
yang membentuk rumah tangga baru, pindahan dari blok sensus lain. Termasuk
dalam kode ini adalah rumah tangga yang tidak tercetak dalam Daftar ST2013-PBS
hasil pencacahan ST2013-P [Snowball].
e. Kode 5. Bergabung dengan rumah tangga lain, adalah kondisi nama kepala
rumah tangga yang tercetak beserta anggota rumah tangganya, ditemukan sebagai
anggota rumah tangga pada rumah tangga lain.
f. Kode 6. Pindah keluar blok sensus, adalah kondisi rumah tangga yang nama
kepala rumah tangganya tercetak, pada saat pemutakhiran tidak ditemukan, dan
setelah dikonfirmasi kepada tetangga di sekitarnya diperoleh informasi bahwa
rumah tangga tersebut telah pindah tempat tinggal di luar blok sensus yang sedang
dilakukan pemutakhiran. Termasuk pula rumah tangga tunggal yang telah
meninggal dunia pada saat pemutakhiran.
g. Kode 7. Tidak Ditemukan, adalah apabila pada saat pemutakhiran nama kepala
rumah tangga yang tercetak beserta anggota rumah tangganya tidak ditemukan dan
setelah dikonfirmasi kepada tetangga di sekitarnya diperoleh informasi bahwa
rumah tangga tersebut tidak ada di dalam blok sensus tersebut.
Agar lebih mudah memahami kondisi-kondisi pemutakhiran di atas, perhatikan
ilustrasi gambar berikut ini.
Pedoman Pemutakhiran Rumah Tangga pada Blok Sensus Terpilih Subsektor | 17
1
63
7
2
6
3
4
Kondisi ST 2013 Kondisi Survei Subsektor 2014
2
47
3 6
??
??
5
51
Keterangan Gambar 1.:
Nomor 1. Rumah tangga ditemukan
Nomor 2. Rumah tangga ganti kepala rumah tangga
Nomor 3. Rumah tangga pindah dalam blok sensus
Nomor 4. Rumah tangga baru
Nomor 5. Bergabung dengan rumah tangga lain
Nomor 6. Rumah tangga pindah ke luar blok sensus
Nomor 7. Rumah tangga tidak ditemukan
Kolom (8): Jika Kolom (7) berkode 1, 2, 3, atau 4, isikan nomor urut rumah tangga
hasil pemutakhiran. Jika Kolom (7) berkode 5, 6, atau 7 STOP.
Kolom ini hanya diisi jika Kolom (7) berisi kode 1, 2, 3, dan 4. Isian kolom ini boleh tidak
berurut, tergantung pada pelaksanaan lapangannya, tetapi nomor urut yang
dicantumkan pada kolom ini tidak boleh ada yang terlewat atau tercatat lebih dari satu
kali. Nomor urut terbesar mencerminkan banyaknya rumah tangga hasil pemutakhiran.
Berikut ini penjelasan pengisian Blok IV untuk setiap kondisi pemutakhiran:
Apabila rumah tangga ditemukan, maka isikan kode “1” pada Kolom (7), kemudian
tuliskan nomor urut rumah tangga hasil pemutakhirannya pada Kolom (8).
Apabila rumah tangga ganti kepala rumah tangga, coret isian Kolom (5) yaitu nama
kepala rumah tangga, kemudian tuliskan nama kepala rumah tangga yang baru.
Selanjutnya isikan kode “2” pada Kolom (7) dan tuliskan nomor urut rumah tangga
hasil pemutakhiran pada Kolom (8).
Gambar 1. Pemutakhiran Rumah Tangga Kondisi ST2013-P dan ST2013-PBS
Kondisi ST2013-P Kondisi ST2013-PBS
18 | Pedoman Pemutakhiran Rumah Tangga pada Blok Sensus Terpilih Subsektor
Apabila rumah tangga pindah dalam blok sensus, isikan kode “3” pada Kolom (7)
dan tuliskan nomor urut rumah tangga hasil pemutakhiran pada Kolom (8) pada saat
rumah tangga tersebut dikunjungi pada alamat baru.
Apabila yang dikunjungi PCS adalah rumah tangga baru, tuliskan keterangan untuk
rumah tangga yang bersangkutan pada baris kosong setelah baris terakhir yang
terisi. Pengisian nomor bangunan fisik (Kolom (2)) dan bangunan sensus (Kolom (3))
mengikuti bangunan fisik dan bangunan sensus terdekat sebelumnya dengan
pemberian akhiran berupa abjad A, B, C, dst. Selanjutnya isikan kode “4” pada
Kolom (7) dan tuliskan nomor urut rumah tangga hasil pemutakhiran pada Kolom (8).
Apabila rumah tangga ditemukan, tetapi ternyata rumah tangga tersebut bagian dari
anggota rumah tangga lain, maka isikan kode “5” pada Kolom (7), dan tidak perlu
menuliskan nomor urut rumah tangga hasil pemutakhiran pada Kolom (8).
Apabila rumah tangga pindah keluar blok sensus, isikan kode “6” pada Kolom (7)
dan tidak perlu menuliskan nomor urut rumah tangga hasil pemutakhiran pada
Kolom (8).
Apabila rumah tangga tidak ditemukan, isikan kode “7” pada Kolom (7) dan tidak
perlu menuliskan nomor urut rumah tangga hasil pemutakhiran pada Kolom (8).
Rumah tangga adalah sekelompok orang yang biasanya tinggal bersama dalam suatu
bangunan, serta pengelolaan makannya dari satu dapur. Satu rumah tangga dapat
terdiri dari hanya satu anggota rumah tangga.
Anggota rumah tangga (ART) adalah semua orang yang biasanya bertempat tinggal
di suatu rumah tangga (KRT, suami/istri, anak, menantu, cucu, orang tua/mertua, famili
lain, pembantu rumah tangga yang menginap atau ART lainnya), baik yang sedang
berada di rumah maupun yang sementara tidak berada di rumah.
Termasuk ART:
1. Bayi yang baru lahir.
2. Tamu yang sudah tinggal 6 bulan atau lebih, meskipun belum berniat untuk
menetap (pindah datang). Termasuk tamu menginap yang belum tinggal 6 bulan
tetapi sudah meninggalkan rumahnya 6 bulan atau lebih.
3. Orang yang tinggal kurang dari 6 bulan tetapi berniat untuk menetap (pindah
datang).
4. Pembantu rumah tangga, tukang kebun atau sopir yang tinggal dan makannya
bergabung dengan rumah tangga majikan.
5. Orang yang mondok dengan makan (indekos) jumlahnya kurang dari 10 orang.
Pedoman Pemutakhiran Rumah Tangga pada Blok Sensus Terpilih Subsektor | 19
6. KRT yang bekerja di tempat lain (luar BS), tidak pulang setiap hari tapi pulang
secara periodik (kurang dari 6 bulan) seperti pelaut, pilot, pedagang antar pulau,
atau pekerja tambang.
Tidak termasuk ART:
1. Anak yang tinggal di tempat lain (luar BS) misalnya untuk sekolah atau bekerja,
meskipun kembali ke orang tuanya seminggu sekali atau ketika libur, dianggap telah
membentuk rumah tangga sendiri atau bergabung dengan rumah tangga lain di
tempat tinggalnya sehari-hari.
2. Seseorang yang sudah bepergian 6 bulan atau lebih, meskipun belum jelas akan
pindah.
3. Orang yang sudah pergi kurang dari 6 bulan tetapi berniat untuk pindah.
4. Pembantu rumah tangga yang tidak tinggal di rumah tangga majikan.
5. Orang yang mondok tidak dengan makan.
6. Orang yang mondok dengan makan (indekos) lebih dari 10 orang.
Contoh:
Windi Maulina tinggal di Pisangan Baru, Jakarta Timur. Dia bekerja di BPS Pusat.
Setiap hari Sabtu dan Minggu, Windi Maulina "pulang" ke rumah orang tuanya di Depok.
Dalam kasus ini, Windi Maulina dicatat sebagai ART Pisangan Baru, Jakarta
Timur.
Kepala rumah tangga (KRT) adalah salah seorang dari ART yang bertanggung jawab
atas pemenuhan kebutuhan sehari-hari di rumah tangga atau orang yang
dituakan/dianggap/ditunjuk sebagai KRT.
Penjelasan:
Seseorang yang tinggal kurang dari 6 bulan dan tidak berniat menetap, tetapi
telah meninggalkan rumahnya 6 bulan atau lebih, maka orang tersebut dicatat
di mana dia tinggal pada saat pencacahan, bukan di rumah asalnya.
Untuk menghindari adanya lewat cacah atau cacah ganda dalam pencatatan ART,
maka kepada setiap rumah tangga perlu ditanyakan, apakah ART mempunyai
tempat tinggal lain selain di sini.
20 | Pedoman Pemutakhiran Rumah Tangga pada Blok Sensus Terpilih Subsektor
1) KRT yang mempunyai tempat tinggal lebih dari satu, hanya dicatat di salah satu
tempat tinggalnya dimana ia berada paling lama.
2) KRT yang mempunyai kegiatan/usaha di tempat lain dan pulang ke rumah istri dan
anak-anaknya secara berkala (setiap minggu, setiap bulan, setiap 3 bulan, asalkan
masih kurang dari 6 bulan), tetap dicatat sebagai KRT di rumah istri dan anak-
anaknya.
3) KRT yang berprofesi sebagai pelaut yang bekerja di kapal berbendera asing dan
lamanya melaut lebih dari 6 bulan, tidak dicatat sebagai KRT di rumah istri dan
anak-anaknya.
Contoh:
Febrim Sipayung adalah KRT yang bekerja dan tinggal di Jakarta selama hari kerja. Istri
dan anak-anaknya tinggal di Cirebon. Setiap hari Jumat sore ia pulang ke Cirebon dan
kembali ke Jakarta pada Senin pagi. Maka Febrim Sipayung tetap dicatat sebagai
KRT di Cirebon.
Catatan:
Jika diketahui seorang suami mempunyai istri lebih dari satu, maka ia harus dicatat di
salah satu rumah tangga istri dimana dia lebih lama tinggal. Bila diketahui lamanya
tinggal bersama istri-istrinya sama, maka ia dicatat di rumah istri yang paling lama
dinikahi.
Kolom (9): Identifikasi rumah tangga pertanian hasil ST2013-P
Isian kolom ini sudah tercetak, dan merupakan hasil pemutakhiran rumah tangga
dengan Daftar ST2013-P (kondisi Mei 2013). Isian kolom ini digunakan sebagai
petunjuk bagi petugas agar lebih teliti dalam melakukan probing saat pengisian Kolom
(10). Untuk rumah tangga baru (Kolom (7) berkode 4), isian kolom ini dikosongkan.
Kolom (10): Jika Kolom (8) terisi nomor urut, apakah mengusahakan pertanian
selama setahun yang lalu untuk tanaman semusim, ayam pedaging dan
perikanan; saat pencacahan untuk tanaman tahunan dan ternak lainnya?
Isikan Kode 1 jika ya, dan kode strip (-) jika tidak.
Kolom (10) merupakan identifikasi rumah tangga yang mengusahakan tanaman
pangan, tanaman hortikultura, tanaman perkebunan, ternak/unggas, budidaya ikan dan
atau penangkapan ikan, kehutanan, penangkaran satwa/tumbuhan liar, penangkapan
satwa liar dan atau pemungutan hasil hutan, termasuk jasa pertanian.
Pedoman Pemutakhiran Rumah Tangga pada Blok Sensus Terpilih Subsektor | 21
Usaha pertanian adalah kegiatan yang menghasilkan produk pertanian dengan tujuan
sebagian atau seluruh hasil produksi dijual/ditukar atas risiko usaha (bukan buruh tani
atau pekerja keluarga).
Penjelasan:
Komoditas pertanian yang biasanya tidak dilakukan perawatan atau jumlahnya sedikit,
maka umumnya responden cenderung menjawab “Jika ada yang membeli hasilnya
akan dijual”. Untuk memperoleh informasi bahwa hasil produksi benar-benar
dijual/ditukar bisa dilakukan dengan menanyakan biasanya hasil produksi dijual/ditukar
oleh responden.
Usaha Jasa pertanian adalah kegiatan yang dilakukan baik oleh perorangan maupun
badan usaha atas dasar balas jasa atau kontrak yang meliputi kegiatan pengolahan
lahan, penyelenggaraan irigasi, pemupukan, penyewaan alat pertanian dengan
operatornya, penyebaran bibit/benih, pengendalian organisme pengganggu tanaman,
pemangkasan, pemanenan, penanganan pasca panen, pelayanan pencari rumput untuk
makanan ternak, penggembalaan ternak, pelayanan kesehatan ternak, pencukuran bulu
ternak, penyewaan pejantan, penetasan telur, dan pemeliharaan/ perawatan alat
pertanian.
Kegiatan usaha pembibitan yang hanya menghasilkan bibit meskipun hasilnya dijual/
ditukar tidak termasuk jasa pertanian.
Referensi waktu yang digunakan untuk mencakup rumah tangga pertanian sebagai
berikut:
a. Selama setahun yang lalu
tanaman semusim (padi, palawija, hortikultura, dan perkebunan),
ayam ras pedaging,
budidaya ikan dan penangkapan ikan,
penangkaran satwa/tumbuhan liar, penangkapan satwa liar, dan atau
pemungutan hasil hutan, serta
usaha jasa pertanian.
Khusus tanaman pangan (padi dan palawija) meskipun tidak untuk dijual
(dikonsumsi sendiri) tetap dicakup sebagai usaha.
Tanaman pangan dan semusim yang tidak mempunyai jarak tanam (satu baris,
ditanam di galengan, dan tanaman pagar) tidak dicakup dalam ST2013.
22 | Pedoman Pemutakhiran Rumah Tangga pada Blok Sensus Terpilih Subsektor
b. Pada saat pencacahan
tanaman tahunan (hortikultura, perkebunan, dan kehutanan), dan
ternak selain ayam ras pedaging
Tanaman tahunan adalah tanaman yang berumur satu tahun atau lebih.
Tanaman semusim adalah tanaman yang berumur kurang dari satu tahun dan
pemungutan hasilnya biasanya dilakukan lebih dari satu kali dalam satu tahun.
Rumah tangga pertanian adalah rumah tangga yang salah satu atau lebih anggota
rumah tangganya mengelola usaha pertanian dengan tujuan sebagian atau seluruh
hasilnya untuk dijual, baik usaha pertanian milik sendiri, secara bagi hasil, atau milik
orang lain dengan menerima upah, dalam hal ini termasuk jasa pertanian.
Rumah tangga yang mengelola usaha pertanian adalah rumah tangga yang salah
satu atau lebih anggota rumah tangganya melakukan dan bertanggung jawab dalam
kegiatan pemeliharaan, pembudidayaan, pengembangbiakan, pembesaran/
penggemukan, dan lain-lain.
Kolom (11): Jika Kolom (10) berkode 1, isikan nomor urut rumah tangga pertanian
dan lanjutkan ke Daftar ST2013-UKPT
Kolom ini hanya diisi jika Kolom (10) berisi kode 1. Isian kolom ini merupakan nomor
urut rumah tangga pertanian. Isian kolom ini boleh tidak berurut, tergantung pada
pelaksanaan lapangannya, tetapi nomor urut yang dicantumkan pada kolom ini tidak
boleh ada yang terlewat atau tercatat lebih dari satu kali. Nomor urut terbesar
mencerminkan banyaknya rumah tangga pertanian hasil pemutakhiran.
Jika pada saat pencacahan rumah tangga tidak ada kegiatan usaha
pertanian karena sedang menunggu musim/pergiliran tanaman/
pengosongan kandang, maka tetap dianggap melakukan kegiatan usaha
pertanian.
Rumah tangga yang biasanya melakukan kegiatan usaha pertanian, tetapi
pada saat pencacahan sedang tidak melakukan kegiatan usaha pertanian
dan tidak akan melakukan kegiatan usaha pertanian lagi, maka rumah
tangga tersebut tidak dianggap melakukan kegiatan usaha pertanian.
Pedoman Pemutakhiran Rumah Tangga pada Blok Sensus Terpilih Subsektor | 23
Setiap rumah tangga yang telah teridentifikasi sebagai rumah tangga usaha pertanian
(Kolom (10) berkode 1) selanjutnya dicacah dengan Daftar ST2013-UKPT. Nomor urut
yang tercantum pada Kolom (11) ini harus disalin ke Daftar ST2013-UKPT. Pastikan
penyalinan nomor urut tidak keliru untuk masing-masing rumah tangga.
Rincian a: Jumlah halaman ini.
Isikan jumlah isian Kolom (10) pada halaman yang bersangkutan.
Rincian b: Jumlah kumulatif sampai dengan halaman sebelumnya.
Isian rincian ini disalin dari Rincian c halaman sebelumnya. Untuk halaman 1, rincian ini
harus terisi tanda “–“ (strip).
Rincian c: Jumlah kumulatif sampai dengan halaman ini (a+b).
Isian rincian ini merupakan penjumlahan dari Rincian a ditambah dengan Rincian b
pada halaman yang bersangkutan.
IV.
Untuk blok sensus yang hanya terpilih SKH 2014 (digit pertama NKS kode J),
pertanyaan pada Blok IV hanya sampai Kolom (10). Sedangkan untuk blok sensus
yang terpilih beberapa subsektor termasuk SKH 2014, pertanyaan Blok IV lengkap
sampai dengan Kolom (11).
Pedoman Pemutakhiran Rumah Tangga pada Blok Sensus Terpilih Subsektor | 25
V. KETERANGAN USAHA KOMODITAS PERTANIAN TERPILIH
Daftar ini digunakan untuk mengidentifikasi rumah tangga usaha pertanian yang
mengusahakan komoditas terpilih Survei Subsektor 2014. Satu Daftar ST2013-UKPT
digunakan untuk mendaftar satu rumah tangga pertanian.
4.1. Tata Cara Pengisian Daftar ST2013-UKPT
BLOK I. KETERANGAN UMUM RUMAH TANGGA
Isian Blok I disalin dari Daftar ST2013-PBS Blok I.
Rincian 101: Kode Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan, Desa/Kelurahan, No.
Blok Sensus, No. SLS, No. Bangunan Fisik, No. Bangunan Sensus, dan No. Urut
Ruta Pertanian
Isian kode provinsi, nama dan kode kabupaten/kota, kecamatan, desa/kelurahan, dan
nomor blok sensus disalin dari Daftar ST2013-PBS Blok I Rincian 101-104 dan Rincian
106. Sedangkan nomor SLS, nomor bangunan fisik, nomor bangunan sensus, dan
nomor urut ruta pertanian berturut-turut disalin dari Daftar ST2013-PBS Blok IV Kolom
(1), (2), (3), dan (11).
Rincian 102: Nama Kepala Rumah Tangga
Isikan nama kepala rumah tangga sesuai dengan Daftar ST2013-PBS Blok IV Kolom
(5).
Rincian 103: Satuan Lingkungan Setempat Terkecil
Isian nama SLS tempat tinggal rumah tangga disalin dari isian Daftar
ST2013-PBS Blok I Rincian 108 sesuai dengan kondisi lapangan.
Rincian 104: Alamat (sesuai dengan kondisi lapangan)
Tuliskan alamat rumah yang ditempati oleh rumah tangga dengan lengkap (sampai
dengan nomor rumah) dan jelas.
Rincian 105: No. Telp/HP
Tuliskan nomor telepon/HP yang bisa dihubungi PCS untuk keperluan
konfirmasi/kunjungan ulang.
4
26 | Pedoman Pemutakhiran Rumah Tangga pada Blok Sensus Terpilih Subsektor
BLOK II. KETERANGAN KOMODITAS YANG DIUSAHAKAN
Blok ini berisi komoditas terpilih yang diusahakan rumah tangga.
Rincian 201: Apakah rumah tangga ini mengusahakan komoditas pada Kolom (1)
berikut?
Yang dimaksud mengusahakan komoditas terpilih setiap subsektor adalah:
Padi dan palawija yang diusahakan dan sebagian/seluruhnya pernah menghasilkan
selama setahun yang lalu.
Padi dan palawija disebut menghasilkan apabila tanaman padi dan palawija yang
diusahakan telah dipanen dengan tujuan untuk mendapatkan produksi dalam
kualitas standar sebagai berikut:
Komoditas Kriteria Kualitas
Produksi Deskripsi
Padi GKP Gabah kering panen (GKP): hasil tanaman
padi yang telah dilepas dari tangkainya
dengan cara perontokkan, dikeringkan, dan
dibersihkan yang memiliki kadar air
maksimum 25 %, butir hampa/kotoran
maksimum 10 %, butir kuning/rusak
maksimum 3 %, butir hijau/mengapur
maksimum 10 % dan butir merah
maksimum 3 %.
Jagung Ontongan basah
yang bisa
menghasilkan
pipilan kering
Ontongan basah: jagung yang sudah
dipanen dan dipisahkan dari kulitnya.
Jagung dalam bentuk ontongan masih
memiliki bonggol dan harus dikeringkan
dulu sebelum dipipil.
Pipilan kering: jagung yang sudah dipipil.
Produknya dalam bentuk biji jagung.
Kedelai Polong kering
panen yang bisa
menghasilkan biji
kering
Polong kering panen: kedelai yang siap
dikupas untuk mendapatkan biji kering.
Kedelai dalam bentuk polong kering panen
masih dalam bentuk polongan.
Biji kering: biji kedelai kering yang sudah
dilepaskan dari polongnya.
Kacang
Tanah
Gelondongan
basah yang bisa
menghasilkan biji
kering
Gelondongan basah: kacang tanah yang
telah dipanen (dicabut) dan dipisahkan dari
pohonnya, tapi belum dikeringkan (masih
basah). Kacang tanah dalam bentuk
Pedoman Pemutakhiran Rumah Tangga pada Blok Sensus Terpilih Subsektor | 27
Komoditas Kriteria Kualitas
Produksi Deskripsi
gelondongan basah masih memiliki kulit.
Biji kering: kacang tanah dalam bentuk biji
yang sudah dilepaskan dari kulitnya dan
dikeringkan.
Kacang Hijau Polong basah
yang bisa
menghasilkan biji
kering
Polong basah: kacang hijau yang telah
dipanen dalam bentuk polong.
Biji kering: kacang hijau yang sudah dalam
bentuk biji yang telah dikeringkan.
Ubi Kayu Umbi basah Umbi basah: ubi kayu yang telah dipanen,
dibersihkan, dan telah dilepaskan dari
tanamannya.
Ubi jalar Umbi basah Umbi basah: ubi jalar yang telah dipanen,
dibersihkan, dan telah dilepaskan dari
tanamannya.
Hortikultura dan perkebunan
- Untuk tanaman tahunan, diusahakan pada saat pencacahan yang
menghasilkan selama setahun yang lalu.
- Untuk tanaman semusim, diusahakan dan sebagian/seluruhnya pernah
menghasilkan/panen selama setahun yang lalu.
Tanaman hortikultura disebut menghasilkan/panen apabila bentuk produksi
standarnya seperti tercantum pada tabel berikut:
No. Komoditas Bentuk Produksi Standar
1. Jeruk Buah Segar
2. Pisang Buah Segar
3. Mangga Buah Segar
4. Pepaya Buah Segar
5. Bawang Merah Umbi kering panen dengan daun
6. Bawang Putih Umbi kering panen dengan daun
7. Cabai Merah Buah segar dengan tangkai
8. Cabai Rawit Buah segar dengan tangkai
9. Kunyit Rimpang
10. Jahe Rimpang
11. Kencur Rimpang
12. Anggrek Bunga Potong
13. Mawar Bunga Potong
14. Krisan Bunga Potong
28 | Pedoman Pemutakhiran Rumah Tangga pada Blok Sensus Terpilih Subsektor
Tanaman perkebunan disebut menghasilkan apabila bentuk produksi standarnya seperti
tercantum pada tabel berikut:
No. Komoditas Bentuk Produksi Standar
1. Kakao Buah masak/gelondong Biji kering
2. Karet Lateks Lump mangkok Lump tahu Lump tanah Sheet Slab
3. Kelapa sawit Tandan buah segar
4. Kopi Buah/biji masak Biji kering/kopi berasan
5. Aren/Enau Nira
6. Cengkeh Bunga basah Bunga kering
7. Jambu mete Biji basah Biji kering
8. Kelapa Buah kelapa Kopra
9. Lada Lada basah Lada kering
10. Pala Biji pala basah Biji pala kering Fulli basah Fulli kering
11. Sagu Batang sagu Tepung sagu
12. Teh
Daun teh basah Daun teh kering
13. Tebu Batang
14. Tembakau Daun basah Daun kering Rajangan
Peternakan yang diusahakan pada saat pencacahan. Khusus ayam ras pedaging
diusahakan selama setahun yang lalu dan jumlahnya lebih dari 100 ekor. Khusus
kelinci yang dicakup adalah kelinci potong.
Budidaya ikan yang diusahakan pada saat pencacahan dan sebagian/seluruhnya
pernah menghasilkan selama setahun yang lalu.
Penangkapan ikan yang diusahakan selama setahun yang lalu.
Kehutanan yang siap tebang pada saat pencacahan, atau pernah tebang (tidak
termasuk penjarangan) selama setahun yang lalu.
Pedoman Pemutakhiran Rumah Tangga pada Blok Sensus Terpilih Subsektor | 29
Kolom 1: Komoditas
Kolom ini berisi komoditas terpilih dari setiap subsektor yang sudah tercetak.
Kolom 2: Kode UKPT
Kolom ini berisi kode sesuai dengan komoditas pada Kolom (1).
Kolom 3: Isi Kode
Isikan kode 1 jika rumah tangga pertanian mengusahakan komoditas pada Kolom (1)
atau isikan strip (-) jika tidak.
Kolom 4: Jika Kolom (3) berkode 1, isikan jumlah pohon/ternak, luas tanam yang
diusahakan
Isikan jumlah pohon/ternak, luas tanam yang diusahakan sesuai komoditas yang
diusahakan pada Kolom (1).
Kolom 5: Satuan pada kolom (4)
Kolom ini berisi satuan dari jumlah pohon/ternak atau luas tanam yang diusahakan pada
Kolom (4).
Rincian 201.A1: PADI
Rincian 201.A2. Komoditas padi utama
Tuliskan komoditas padi utama yang diusahakan rumah tangga, kemudian tuliskan
kodenya. Komoditas padi utama adalah padi yang memiliki nilai produksi terbesar.
Apabila terdapat lebih dari satu jenis tanaman padi memiliki nilai produksi terbesar yang
sama, maka yang dipilih sebagai tanaman padi utama adalah tanaman yang memiliki
luas tanam terluas.
30 | Pedoman Pemutakhiran Rumah Tangga pada Blok Sensus Terpilih Subsektor
Tanaman padi yang dicakup dalam pencacahan Survei Subsektor terdiri dari padi
sawah yang ditanam di sawah dan padi ladang yang ditanam di ladang. Seiring dengan
semakin berkembangnya teknik budidaya, khususnya perbenihan, kini banyak varietas
padi sawah dengan sifat-sifat unggul, baik jenis hibrida maupun inbrida, yang
dibudidayakan petani.
Padi hibrida: varietas padi sawah yang merupakan produk persilangan antara dua
tetua padi yang berbeda secara genetik. Apabila tetua-tetua diseleksi secara tepat,
maka hibrida turunannya akan memiliki vigor dan daya hasil yang lebih tinggi daripada
kedua tetua tersebut.
Padi inbrida: varietas padi sawah selain padi hibrida disebut padi inbrida. Benih padi
yang diproduksi dari budidaya padi hibrida (turunan hibrida) termasuk padi inbrida.
Perbedaan antara padi hibrida dan padi inbrida disajikan pada tabel berikut:
Perbedaan Padi Hibrida dan Padi Inbrida
Padi Hibrida Padi Inbrida
1. Merupakan produk persilangan
antara dua tetua padi yang berbeda
secara genetik.
2. Turunan keduanya tidak bisa
dibenihkan kembali sehingga harus
terus membeli yang baru.
3. Tanaman padi lebih tegak, kompak,
dan seragam.
4. Hasilnya lebih tingggi 20-30 % dari
padi inbrida.
5. Harga benih lebih mahal karena
proses produksinya lebih rumit.
6. Ongkos budidaya lebih mahal
dibanding padi inbrida.
1. Padi inbrida berasal dari galur murni
yang melakukan penyerbukan
sendiri.
2. Turunan benih dapat ditanam
kembali.
3. Tanaman padi kurang seragam.
4. Produksinya rata-rata (4-5 ton gabah
per hektar).
5. Harga benih lebih murah.
Sumber: IRRI Rice Knowledge Bank dan Santoso, 2006
Pedoman Pemutakhiran Rumah Tangga pada Blok Sensus Terpilih Subsektor | 31
Daftar varietas padi hibrida dan padi inbrida yang ada di pasaran disajikan pada tabel
berikut:
Varietas Padi
Hibrida Inbrida
Intani 1 Hibrindo R-2 IR-64
Intani 2 Batang Sama Ciherang
Rokan Hipa 3 Ciliwung
Maro Hipa 4 Cigeulis
Miki 1 PP1 Gilerang
Miki 2 Adirasa Cisadane
Miki 3 Mapan 4 PB 42
Longping Pusaka 1 Manis 5 Way Apo Baru
Longping Pusaka 2 Bernas Super Cilamaya
Hibrindo R-1 Bernas Prima
Rincian 201.B1: PALAWIJA
Rincian 201.B2. Komoditas palawija utama
Tuliskan komoditas palawija utama yang diusahakan rumah tangga, kemudian tuliskan
kodenya. Komoditas palawija utama adalah tanaman palawija yang memiliki nilai
produksi terbesar. Apabila terdapat lebih dari satu tanaman palawija memiliki nilai
produksi terbesar yang sama, maka yang dipilih sebagai tanaman palawija utama
adalah tanaman yang memiliki luas tanam terluas.
32 | Pedoman Pemutakhiran Rumah Tangga pada Blok Sensus Terpilih Subsektor
Varietas jagung yang dicakup dalam pencacahan Survei Subsektor terdiri dari
jagung hibrida dan jagung komposit. Jagung Hibrida merupakan varietas keturunan
pertama dari persilangan yang dihasilkan dengan mengatur penyerbukan dan
kombinasinya. Sementara Jagung Komposit adalah varietas jagung selain varietas
hibrida (termasuk varietas lokal).
Perbedaan antara jagung hibrida dan komposit disajikan pada tabel berikut:
Perbedaan Jagung Hibrida dan Jagung Komposit
Jagung Hibrida Jagung Komposit
1. Merupakan produk persilangan antara
dua tetua jagung yang berbeda secara
genetik.
2. Turunan keduanya tidak bisa
dibenihkan kembali sehingga harus
terus membeli yang baru.
3. Tanaman jagung lebih tegak, kompak,
dan seragam.
4. Produktivitas lebih tinggi bila
dibandingkan dengan jagung komposit.
Bila dibudidayakan secara benar,
produktivitas di atas 5 ton/hektar (pipilan
kering)bahkan bisa mencapai 12 ton per
hektar.
5. Harga benih lebih mahal karena proses
produksinya lebih sulit.
6. Ongkos budidaya lebih mahal dibanding
jagung komposit.
1. Turunan benih dapat ditanam
kembali.
2. Tanaman tidak seragam.
3. Produktivitas umumnya kurang dari 5
ton pipilan kering per hektar.
4. Ongkos budidaya dan harga benih
lebih murah.
Sumber: Andi Takdir dkk. “Pembentukan Varietas Jagung Hibrida”. Balai Penelitian Tanaman
Serealia, Maros.
Pedoman Pemutakhiran Rumah Tangga pada Blok Sensus Terpilih Subsektor | 33
Daftar varietas jagung hibrida dan jagung komposit yang ada di pasaran disajikan pada
tabel berikut:
Varietas Jagung
Hibrida Komposit
C-1 Semar-6 NK 33 Metro
C-3 Semar-7 NK 55 Baster Kuning
C-4 Semar-8 NK 66 Kania Putih
C-5 Semar-9 NK 81 Malin
C-6 Semar-10 NK 82 Harapan
C-7 Bisi-1 NK 88 Pandu
C-8 Bisi-2 NK 99 Permadi
C-9 Bisi-3 DK-2 Bogor Composite-2
C-10 Bisi-4 DK-3 Harapan Baru
A (Andalas) 4 Bisi-5 R-01 Arjuna
Pioneer 1 Bisi-6 P-28 Bromo
Pioneer 2 Bisi-7 P-29 Parikesit
Pioneer 3 Bisi-8 P-31 Abimanyu
Pioneer 4 Bisi-9 JK-7 Nakula
Pioneer 5 Bisi-10 JK-8 Sadewa
Pioneer 6 Bisi-11 PAC-224 Wiyasa
Pioneer 7 Bisi-12 PAC-759 Kalingga
Pioneer 8 Bisi-13 Bima-1 Rama
Pioneer 9 Bisi-14 Bima-2 Bantimurung Bayu
Pioneer 10 Bisi-15 Bima-3 Bantimurung Antasena
Pioneer 11 Bisi-16 Bima-4 Bantimurung Wisanggeni
Pioneer 12 Bisi-17 Bima-5 Bantimurung Bisma
Pioneer 13 Bisi-18 Bima-6 Bantimurung Surya
Pioneer 14 Bisi-816 Bima-7 Lagaligo
Pioneer 15 Bisi-818 Bima-8 Gumarang
Pioneer 16 Bisi-222 Bima-9 Lamuru
Pioneer 17 Periwi-1 Bima-10 Kresna
Pioneer 18 Pertiwi-2 Bima-11 Srikandi
Pioneer 19 Pertiwi-3 Bima-12Q Palakka
Pioneer 20 Makmur-1 Bima-13Q Sukmaraga
Pioneer 21 As-1 Bima-14 Batara Srikandi Putih-1
Pioneer 22 SHS-1 Bima-15 Sayang Srikandi Kuning-1
Pioneer 23 SHS-2 Bima-16 Anoman-1
IPB 4 SHS-11 Bima-17 Provit A1
CPI-1 SHS-12 Bima Putih-1 Provit A2
CPI-2 Jaya 1 Bima Putih-2 Pulut Uri-1
Semar-1 Jaya 2 Bima-18 Pulut Uri-2
Semar-2 N 35 Bima 19-Uri (STJ 107)
Semar-3 NKRI Bima 20-Uri (STJ 109)
Semar-4 NK 11
Semar-5 Nk 22
34 | Pedoman Pemutakhiran Rumah Tangga pada Blok Sensus Terpilih Subsektor
Rincian 201.C1: HORTIKULTURA (SAYURAN, BUAH-BUAHAN, TANAMAN HIAS,
DAN TANAMAN OBAT)
Rincian 201.C2. Komoditas hortikultura utama
Tuliskan komoditas hortikultura utama yang diusahakan rumah tangga, kemudian
tuliskan kodenya. Komoditas hortikultura utama adalah tanaman hortikultura yang
memiliki nilai produksi terbesar. Apabila terdapat lebih dari satu tanaman hortikultura
memiliki nilai produksi terbesar yang sama maka yang dipilih sebagai komoditas
tanaman hortikultura utama adalah tanaman yang memiliki jumlah pohon/rumpun
terbanyak untuk tanaman tahunan atau luas tanam terluas untuk tanaman semusim.
Pedoman Pemutakhiran Rumah Tangga pada Blok Sensus Terpilih Subsektor | 35
Rincian 201.D1: PERKEBUNAN
Rincian 201.D2. Komoditas perkebunan utama
Tuliskan komoditas perkebunan utama yang diusahakan rumah tangga, kemudian
tuliskan kodenya. Komoditas perkebunan utama adalah tanaman perkebunan yang
memiliki nilai produksi terbesar. Apabila terdapat lebih dari satu tanaman perkebunan
memiliki nilai produksi terbesar yang sama maka yang dipilih sebagai tanaman
perkebunan utama adalah tanaman yang memiliki jumlah pohon/lajar terbanyak untuk
tanaman tahunan atau luas tanam terluas untuk tanaman semusim.
36 | Pedoman Pemutakhiran Rumah Tangga pada Blok Sensus Terpilih Subsektor
Rincian 201.E1: KEHUTANAN
Tanaman kehutanan siap panen/tebang adalah tanaman kehutanan yang sudah
cukup umur dan secara ekonomis sudah dapat dipanen/ditebang atau digunakan
kayunya.
Contoh rata-rata umur tanaman siap panen/tebang secara nasional sebagai berikut:
Akasia 6 – 7 tahun
Jabon 3 – 6 tahun
Jati > 15 tahun
Mahoni > 15 tahun
Sengon 6 – 8 tahun
Sumber : http://budidayajabon.com/menanam%20pohon.htm
http://id.wikipedia.org/wiki/ http://www.investor.co.id/agribusiness/
Rincian 201.E2. Komoditas kehutanan utama
Tuliskan komoditas kehutanan utama yang diusahakan rumah tangga, kemudian
tuliskan kodenya. Komoditas kehutanan utama adalah tanaman kehutanan yang
memiliki nilai produksi terbesar. Apabila terdapat lebih dari satu tanaman kehutanan
memiliki nilai produksi terbesar yang sama maka yang dipilih sebagai komoditas
tanaman kehutanan utama adalah tanaman kehutanan yang memiliki jumlah pohon
terbanyak.
Pedoman Pemutakhiran Rumah Tangga pada Blok Sensus Terpilih Subsektor | 37
Rincian 201.F1: PETERNAKAN
Isi Kode Isi Kode
Ya = 1 Ya = 1
Tidak = - Tidak = -
(1) (2) (3) (4) (5) (1) (2) (3) (4) (5)
2) Jagung Komposit 1214 m2
3) Kedelai 1202 m2 1) Kerbau 4101 Ekor
4) Kacang Tanah 1203 m2 2) Sapi Perah 4103 Ekor
5) Kacang Hijau 1204 m2 3) Sapi Potong 4104 Ekor
6) Ubi Kayu 1205 m2 4) Babi 4201 Ekor
7) Ubi Jalar 1206 m2 5) Domba 4202 Ekor
B2. Komoditas palawija utama:............................................... kode:......... 6) Kambing 4203 Ekor
7) Ayam Kampung 4301 Ekor
8) Ayam Ras Pedaging
(selama setahun
yang lalu > 100 ekor )
4302 Ekor
9) Ayam Ras Petelur 4303 Ekor
1) Jeruk 2168 Pohon 10) Itik 4304 Ekor
2) Pisang 2171 Rumpun 11) Itik Manila 4305 Ekor
3) Mangga 2169 Pohon 12) Kelinci (Potong) 4406 Ekor
4) Pepaya 2170 Pohon F2. Komoditas peternakan utama:............................................. kode:………
5) Bawang Merah 2404 m2
6) Bawang Putih 2406 m2 1) Rumput Laut di Laut 5166 m
2
7) Cabai Merah 2440 m2 2) Bandeng di Tambak 5201 m
2
8) Cabai Rawit 2413 m2 3) Udang Windu di Tambak 5224 m
2
9) Kunyit 2611 m2 4) Nila di Air Tawar 5347 m
2
10) Jahe 2631 m2 5) Lele di Air Tawar 5339 m
2
11) Kencur 2609 m2 6) Mas di Air Tawar 5343 m
2
12) Anggrek 2803 m2 7) Gurame di Air Tawar 5317 m
2
13) Mawar 2821 m2 8) Patin di Air Tawar 5351 m
2
14) Krisan 2819 m2 9) Bawal Air Tawar 5303 m
2
C2. Komoditas hortikultura utama:......................................... kode:………. 10) Toman di Air Tawar 5370 m2
11) Kerapu Sunu di Laut 5147 m2
12) Ikan Hias Koi 5428 m2
1) Aren/Enau 3101 Pohon 13) Ikan Hias Mas Koki 5434 m2
2) Cengkeh 3103 Pohon G2. Komoditas budidaya ikan utama:............................................. kode:………
3) Jambu Mete 3105 Pohon
4) Kakao 3107 Pohon
5) Karet 3109 Pohon 1) Kapal Motor 5701
6) Kelapa 3112 Pohon 2) Perahu Motor Tempel 5702
7) Kopi 3119 Pohon 3) Perahu Tanpa Motor 5703
8) Kelapa Sawit 3111 Pohon
9) Lada 3120 Lajar 1) Kapal Motor 5801
10) Pala 3124 Pohon 2) Perahu Motor Tempel 5802
11) Sagu 3127 Pohon 3) Perahu Tanpa Motor 5803
12) Teh 3129 Pohon 4) Tanpa Perahu 5804
13) Tebu 3210 m2 H2. Kegiatan penangkapan ikan utama:.............................................kode:…….
14) Tembakau 3211 m2
D2. Komoditas perkebunan utama:............................................ kode:………
Jika Kolom (3) berkode
1, isikan jumlah
pohon/ternak, luas
tanam yang
diusahakan
Satuan pada
Kolom (4)
F1. PETERNAKAN (jumlah ternak yang diusahakan pada saat pencacahan;
khusus ayam ras pedaging selama setahun yang lalu)
(SAYURAN, BUAH-BUAHAN, TANAMAN HIAS, DAN TANAMAN OBAT)
C1. HORTIKULTURA (Tanaman semusim: luas tanam diusahakan dan
sebagian/seluruhnya pernah menghasilkan selama setahun yang lalu.
Tanaman tahunan: jumlah pohon/rumpun pada saat pencacahan yang
menghasilkan selama setahun yang lalu)
Jika Kolom (3) berkode
1, isikan jumlah
pohon/ternak, luas
tanam yang
diusahakan
II. KETERANGAN KOMODITAS YANG DIUSAHAKAN
201. Apakah rumah tangga ini mengusahakan komoditas pada Kolom (1) berikut?
KomoditasKode
UKPT
G1. BUDIDAYA IKAN (luas baku wadah saat pencacahan dan sebagian/seluruhnya
pernah menghasilkan selama setahun yang lalu)
Satuan pada
Kolom (4)Komoditas
Kode
UKPT
202. Apakah mengusahakan komoditas pertanian lainnya dan/atau jasa
pertanian (termasuk komoditas pada Rincian 201 yang seluruhnya
belum pernah menghasilkan)? Ya = 1 Tidak = -
b. Di Perairan Umum, menggunakan:
H1. PENANGKAPAN IKAN (selama setahun yang lalu)
a. Di Laut, menggunakan:
D1. PERKEBUNAN (Tanaman semusim: luas tanam diusahakan dan
sebagian/seluruhnya pernah menghasilkan selama setahun yang lalu.
Tanaman tahunan: jumlah pohon/rumpun pada saat pencacahan yang
menghasilkan selama setahun yang lalu)
Rincian 201.F2. Komoditas peternakan utama
Tuliskan komoditas peternakan utama yang diusahakan rumah tangga, kemudian
tuliskan kodenya. Komoditas peternakan utama adalah ternak yang memiliki nilai
produksi terbesar. Apabila terdapat lebih dari satu ternak yang memiliki nilai produksi
terbesar yang sama maka yang dipilih sebagai ternak utama adalah ternak yang
memiliki jumlah terbanyak.
38 | Pedoman Pemutakhiran Rumah Tangga pada Blok Sensus Terpilih Subsektor
Rincian 201.G1: BUDIDAYA IKAN
Rincian 201.G2. Komoditas budidaya ikan utama
Tuliskan komoditas budidaya ikan utama yang diusahakan rumah tangga, kemudian
tuliskan kodenya. Komoditas budidaya ikan utama adalah budidaya ikan yang memiliki
nilai produksi terbesar. Apabila terdapat lebih dari satu budidaya ikan memiliki nilai
produksi terbesar yang sama maka yang dipilih sebagai budidaya ikan utama adalah
budidaya ikan yang memiliki luas baku wadah terluas.
Pedoman Pemutakhiran Rumah Tangga pada Blok Sensus Terpilih Subsektor | 39
Rincian 201.H1: PENANGKAPAN IKAN
Rincian 201.H2. Kegiatan penangkapan ikan utama
Tuliskan kegiatan penangkapan ikan utama yang diusahakan rumah tangga, kemudian
tuliskan kodenya. Kegiatan penangkapan ikan utama adalah kegiatan penangkapan
ikan yang memiliki nilai produksi terbesar menurut responden.
Rincian 202: Apakah mengusahakan komoditas pertanian lainnya dan/atau jasa
pertanian (termasuk komoditas pada Rincian 201 yang seluruhnya
belum pernah menghasilkan)?
Isikan kode 1 jika rumah tangga pertanian mengusahakan komoditas pertanian lainnya
dan/atau jasa pertanian, isikan strip (-) jika tidak pada kotak yang tersedia.
Termasuk kategori “mengusahakan” dalam rincian ini (R202 berisi kode 1) adalah:
usaha jasa pertanian,
jumlah ternak ayam ras pedaging selama setahun ≤ 100 ekor,
kegiatan kehutanan lainnya (pemungutan hasil hutan, penangkaran satwa/
tumbuhan liar, dan penangkapan satwa liar),
usaha komoditas selain yang tersebut pada Rincian 201,
panen muda atau bukan bentuk produksi kualitas standar.
40 | Pedoman Pemutakhiran Rumah Tangga pada Blok Sensus Terpilih Subsektor
Apabila Blok II Rincian 201 Kolom (3) berisi tanda strip (-) dan Rincian 202 juga
berisi tanda strip (-) maka perbaiki isian Daftar ST2013-PBS Blok IV Kolom (10)
dengan tanda strip (-) dan hapus nomor urut pada Kolom (11).
4.2. Pemeriksaan Isian Daftar ST2013-PBS dan ST2013-UKPT
4.2.1. Pemeriksaan Isian Daftar ST2013-PBS
1. Isian Blok II Rincian 203 harus sama dengan isian nomor urut terbesar pada Blok IV
Kolom (8).
2. Isian Blok II Rincian 204 harus sama dengan isian pada Blok IV halaman terakhir
Rincian c Kolom (10).
3. Apabila isian Blok IV Kolom (7) berkode 1, 2, 3, atau 4 maka Kolom (8) berisi nomor
urut rumah tangga.
4. Apabila isian Blok IV Kolom (7) berkode 5, 6, atau 7 maka Kolom (8) sampai
dengan Kolom (11) harus kosong.
5. Apabila Kolom (10) berkode 1 maka Kolom (11) berisi nomor urut rumah tangga
pertanian.
6. Isian pada Blok IV halaman terakhir Rincian c Kolom (10) harus sama dengan
nomor urut terbesar pada Kolom (11).
4.2.2. Pemeriksaan Isian Daftar ST2013-UKPT
1. Isian Blok II Rincian 201 Kolom (3) harus berkode 1 atau strip (-).
2. Apabila isian Blok II Rincian 201 Kolom (3) berkode 1 maka Kolom (4) harus ada
isian, kecuali Rincian H1.
3. Apabila isian Blok II Rincian 201 Kolom (3) strip (-) maka Kolom (4) harus kosong.
4. Apabila Blok II Rincian A1 ada isian maka Rincian A2 harus ada isian.
5. Isian kode komoditas pada Blok II Rincian A2 harus sesuai dengan jenis komoditas.
6. Isian jenis dan kode komoditas Rincian A2 harus sama dengan salah satu jenis dan
kode komoditas dari Rincian A1 yang terisi.
7. Apabila Blok II Rincian B1 ada isian maka Rincian B2 harus ada isian.
8. Isian kode komoditas pada Blok II Rincian B2 harus sesuai dengan jenis komoditas.
9. Isian jenis dan kode komoditas Rincian B2 harus sama dengan salah satu jenis dan
kode komoditas dari Rincian B1 yang terisi.
10. Apabila Blok II Rincian C1 ada isian maka Rincian C2 harus ada isian.
11. Isian kode komoditas pada Blok II Rincian C2 harus sesuai dengan jenis komoditas.
Pedoman Pemutakhiran Rumah Tangga pada Blok Sensus Terpilih Subsektor | 41
12. Isian jenis dan kode komoditas Rincian C2 harus sama dengan salah satu jenis dan
kode komoditas dari Rincian C1 yang terisi.
13. Apabila Blok II Rincian D1 ada isian maka Rincian D2 harus ada isian.
14. Isian kode komoditas pada Blok II Rincian D2 harus sesuai dengan jenis komoditas.
15. Isian jenis dan kode komoditas Rincian D2 harus sama dengan salah satu jenis dan
kode komoditas dari Rincian D1 yang terisi.
16. Apabila Blok II Rincian E1 ada isian maka Rincian E2 harus ada isian.
17. Isian kode komoditas pada Blok II Rincian E2 harus sesuai dengan jenis komoditas.
18. Isian jenis dan kode komoditas Rincian E2 harus sama dengan salah satu jenis dan
kode komoditas dari Rincian E1 yang terisi.
19. Apabila Blok II Rincian F1 ada isian maka Rincian F2 harus ada isian.
20. Isian kode komoditas pada Blok II Rincian F2 harus sesuai dengan jenis komoditas.
21. Isian jenis dan kode komoditas Rincian F2 harus sama dengan salah satu jenis dan
kode komoditas dari Rincian F1 yang terisi.
22. Apabila Blok II Rincian G1 ada isian maka Rincian G2 harus ada isian.
23. Isian kode komoditas pada Blok II Rincian G2 harus sesuai dengan jenis komoditas.
24. Isian jenis dan kode komoditas Rincian G2 harus sama dengan salah satu jenis dan
kode komoditas dari Rincian G1 yang terisi.
25. Apabila Blok II Rincian H1 ada isian maka Rincian H2 harus ada isian.
26. Isian kode komoditas pada Blok II Rincian H2 harus sesuai dengan jenis komoditas.
27. Isian jenis dan kode komoditas Rincian H2 harus sama dengan salah satu jenis dan
kode komoditas dari Rincian H1 yang terisi.
28. Blok II Rincian 202 harus berkode 1 atau strip (-).
4.2.3. Konsistensi Isian Daftar ST2013-PBS dan ST2013-UKPT
1. Isian Daftar ST2013-UKPT Blok I Rincian 101 provinsi, kabupaten/kota, kecamatan,
desa/kelurahan, dan nomor blok sensus berturut-turut harus sama dengan isian
Daftar ST2013-PBS Blok I Rincian 101 – 104 dan Rincian 106.
2. Isian Daftar ST2013-UKPT Blok I Rincian 101 nomor SLS, nomor bangunan fisik,
nomor bangunan sensus, dan nomor urut rumah tangga pertanian berturut-turut
harus sama dengan isian Daftar ST2013-PBS Blok IV Kolom (1) – (3) dan Kolom
(11).
3. Isian Daftar ST2013-UKPT Blok I Rincian 102 harus sama dengan isian Daftar
ST2013-PBS Blok IV Kolom (5).
42 | Pedoman Pemutakhiran Rumah Tangga pada Blok Sensus Terpilih Subsektor
4. Apabila Blok II Rincian 201 Kolom (3) berisi tanda strip (-) dan Rincian 202 juga
berisi tanda strip (-) maka perbaiki isian Daftar ST2013-PBS Blok IV Kolom (10)
dengan tanda strip (-) dan hapus nomor urut pada Kolom (11).
Pedoman Pemutakhiran Rumah Tangga pada Blok Sensus Terpilih Subsektor | 45
Lampiran 1 Daftar ST2013-PBS
Pedoman Pemutakhiran Rumah Tangga pada Blok Sensus Terpilih Subsektor | 47
Lampiran 2 Daftar ST2013-UKPT