partikel density

16
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR ILMU TANAH PARTICLE DENSITY NAMA : AZMAWIJAYA .A NIM : G41113510 KELOMPOK : VI ( ENAM ) ASISTEN : TAUFIK GAFFAR

Upload: jaya-wijaya

Post on 01-Oct-2015

249 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Laporan DDIT

TRANSCRIPT

I

LAPORAN PRAKTIKUMDASAR-DASAR ILMU TANAH

PARTICLE DENSITY

NAMA: AZMAWIJAYA .ANIM: G41113510KELOMPOK: VI ( ENAM )ASISTEN: TAUFIK GAFFAR

JURUSAN ILMU TANAHFAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS HASANUDDINMAKASSAR2014I. PENDAHULUAN1.1 Latar BelakangTanah yang terbentuk di permukaan bumi baik secara langsung maupun tidak langsung berkembang dari mineral batu-batuan. Semua itu terjadi dengan melalui proses pelapukan baik fisik maupun kimia dengan bantuan atmosfer. Kandungan bahan mineral sangatlah mempengaruhi berat jenis butiran dari tanah. Berat dari satu-satuan volume fase tanah dapat didefenisikan sebagai berat jenis butiran atau particle density. Volume yang dimaksudkan adalah volume tanah sendiri tanpa memperhitungkan pori-pori tanah.Kondisi fisik tanah sangat menentukan aerase, drainase, dan nutrisi tanaman. Sifat fisik tanah juga berpengaruh oleh sifat kimia dan biologi tanah, di mana sifat-sifat fisik tanah tergantung pada jumlah, ukuran, bentuk, susunan, dan komposisi mineral dari partikel-partikel tanah, macam dan jumlah bahan organik, volume dan bentuk pori-pori pada waktu tertentu. Beberapa sifat fisik yang sangat penting adalah Bulk Density, Particle Density, dan Porositas. Bahan organik memperkecil berat isi tanah karena bahan organik jauh lebih ringan daripada bahan mineral. Di samping itu bahan organik tanah dapat memperbesar porositas tanah.Particle density tiap jenis tanah yaitu konstan dan tidak bervariasi dengan jumlah ruang antara partikel-partikel porositas. Perbedaan kerapatan zarah atau partikel di antara jenis-jenis tanah tidak terlalu besar, kecuali terdapat variasi yang besar di dalam kandungan bahan organik dan komposisi dari mineral tanah.Berat jenis tanah atau Particle density dapat menggambarkan partikel-partikel tanah. Hal tersebut bergantung dari berat partikel tanah dan perhitungan volumenya. Berat jenis butiran itu mengandung mineral atau bahan organik. Di samping itu, penting juga diketahui dalam menetapkan gerak air dalam tanah, di mana porositas berhubungan dengan permeabilitas untuk menentukan gerak air.Berdasarkan Uraian diatas maka perlu dilakukan sebuah percobaan mengenai Partikel Density untuk mengetahui nilai Particle density, Faktor yang mempengaruhi partikel density dan kaitan Particle density dengan tanaman.

1.2 Tujuan dan KegunaanTujuan Particle density adalah agar kita dapat mengetahui cara menentukan Particle density dari suatu jenis tanah serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.Kegunaannya adalah agar mahasiswa dapat menghitung besarnya nilai Particle density dan untuk mengetahui jenis tanah sehingga kita dapat melakukan pengolahan pada tanah dengan benar.

II. TINJAUAN PUSTAKA2.1 Pengertian Particle DensityParticle density adalah berat suatu volume kepadatan tanah. Jelasnya yang dimaksud dengan tanah disini adalah volume tanah saja, jadi tidak termasuk volume ruang-ruang yang terdapat diantara partikel (ruang pori). Dengan mengetahui besarnya bulk density dan Particle density maka dapat dihitung banyaknya pori-pori total tanah (Hardjowigeno, 2003). Menentukan particle density tanah harus memperhatikan pada partikel-partikel tanah. Untuk kebanyakan tanah mineral-tanah mineral, rata-rata particle densitynya adalah 2,65 gr/cm3. Perbedaan particle density di antara jenis-jenis tanah tidak begitu besar, kecuali terdapat variasi yang besar di dalam kandungan bahan organik dan komposisi mineral tanah (Hardjowigeno, 2003).Dalam menentukan particle density, pertimbangan diberikan kepada partikel padat saja. Jadi, Particle density adalah konstan dan tidak bervariasi dengan jumlah ruangan antar partikel. Kerapatan ini didefinisi sebagai massa (bobot) per unit volume partikel tanah (kerapatan tanah) dan sering dinyatakan sebagai gram per sentimeter kubik. Untuk banyak tanah mineral, kerapatan partikel akan mempunyai rata-rata sekitar 2,6 gram per sentimeter kubik. Kerapatan ini sangat tidak beranekaragam dalam kandungan bahan organik atau komposisi mineral (Foth, 1994).Karena berat bahan organik lebih kecil dari berat benda padat tanah mineral yang lain dalam volume yang sama, jumlah bahan organik dalam suatu tanah jelas mempengaruhi kerapatan butir. Akibatnya, tanah permukaan biasanya kerapatan butirnya lebih kecil dari subsoil. Top soil juga banyak mengandung bahan organik, sehingga kerapatan butirnya menurun sampai 2,4 atau bahkan lebih rendah (Buckman dan Brady, 1982). 2.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Particlel DensityFaktor faktor yang mempengaruhi proses Particle density yaitu kadar air, tekstur tanah , stuktur tanah, topografi dan bahan organik ,kelima faktor ini sangat berpengaruh dalam proses Particle density dan sangat berhubungan erat satu sama lainnya ,dan faktor- faktor ini memiliki peranan yang amat penting . Sehingga dapat kita menarik kesimpulan bahwa semua tanpa adanya pengaruh kadar air maka proses Particle density tidak berlangsung karena air sanga mempengaruhi volume kepadatan tanah, dan jika particlel density tidak dipengaruhi oleh tekstur dan stuktur maka volume kepadatan tanah tidak kita ketahui karena tanah tersususn oleh fraksi pasir, fraksi liat dan fraksi debu sehingga untuk mengetahui volume kepadatan tanah tentulah sangat dipengaruhi oleh tekstur dan sturktur selain itu kandungan bahan organic di dalam tanah sangatlah mempengaruhi volume kepadatan tanah (Hakim, 1986). Tanah yang memiliki kandungan bahan organic yang banyak tentulah sangat berbedah volume kepadatan tanahnya bila dibandingkan tanah yang memiliki kandungan bahan organik yang sedikit selain itu topografi juga sangat mempengaruhi volume kepadatan tanah jika tanah yang terletak pada topografi yang curam maka kemampuan untuk mengikat air itu lebih rendah dibandingkan tanah yang terletak pada topografi yang datar , apabila tanah terletak pada topografi yang curam maka kemapuan untuk mengikat air rendah sehingga volume kepadatan tanah akan lebih besar bila dibandingkan tanah yang memilki toporgrafi datar (Hakim,1986).2.3 Hubungan Particlel density dengan Kesuburan TanamanPeranan yang besar dari nilai Particle density yaitu menjadi salah satu faktor pembatas dari pengolahan tanah suatu lahan pertanian dimana particlel density yang terlalu rendah adalah tidak baik untuk media bercocok tanam. Nilai besaran particlel density dipengaruhi oleh adanya bahan organic, seperti mineral peyusunnya serta komposisi padatan tanah. Tanah yang banyak mengandung bahan organic akan kecil nilai particlel densitynya (Hakim, 1986).Particle density sangatlah mempengaruhi pertumbuhan tanaman, semakin kecil nilai Particle density maka makin sedikit ruang pori suatu jenis tanah yang secara otomatis mempengaruhi aktivitas tanaman dalam mencari unsur hara dalam tanah (Hakim,1986).

III. METODOLOGI 3.1 Tempat dan WaktuPratikum Particle density dilaksanakan pada hari Jumat, 14 November 2014 Pukul 15.00 WITA yang bertempat di Laboratorium Fisika Tanah, Jurusan Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin Makassar.3.2 Alat dan BahanAdapun alat-alat yang digunakan pada praktikum Particle density adalah neraca, labu ukur 100 ml, hot plate, dan botol semprot.Sedangkan bahan-bahan yang digunakan pada praktikum Particle density adalah sampel tanah utuh dan aquadest.3.3 Prosedur KerjaProsedur kerja dalam percobaan Particle density ini adalah:1. Menimbang labu ukur kosong.2. Mengisi tanah kering udara sekitar 50 gram ke dalam labu ukur.3. Menimbang labu ukur + tanah kering.4. Menambahkan air kurang lebih setengah dari tinggi labu ukur.5. Memanaskan labu ukur tersebut hingga mendidih dengan tujuan menghilangkan udara yang terjerat dalam tanah.6. Mendinginkan labu beserta isinya hingga mencapai suhu ruangan.7. Menambahkan air dingin sampai batas volume, lalu timbang dan mengeluarkan isi labu ukur, cuci, kemudian isi dengan air dingin. 8. Menghitung Particle density dengan persamaan :

Keterangan:Y= Berat labu kosong + tanah kering ovenX= Berat labu kosong (Vol. Labu 100 mL)Z= Berat labu (tanah + air) sampai garis batasA= berat labu dan air dingin, sampai garis batasD= kerapatan air pada saat pengamatanIV. HASIL DAN PEMBAHASAN4.1 HasilBerdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada praktikum Particle Density, maka diperoleh hasil sebagai berikut :Tabel.5 Hasil Perhitungan Particle density pada Lapisan I Tanah AlfisolLapisan TanahParticle density (gr / cm)

I2,43

Sumber : Data primer setelah diolah, 2011.4.2 PembahasanBerdasarkan hasil yang telah diperoleh, tanah sampel memiliki nilai Particle density sebesar 2,43 gr/cm3. Hal ini disebabkan karena kandungan bahan organik tanah tersebut tinggi, karena semakin besar bahan organik suatu tanah, maka nilai Particle Densitynya semakin rendah. Hal ini sesuai dengan pendapat Buckman dan Brady (1982) yang menyatakan bahwa karena berat bahan organik lebih kecil dari berat benda padat tanah mineral yang lain dalam volume yang sama, jumlah bahan organik dalam suatu tanah jelas mempengaruhi kerapatan butir. Akibatnya, tanah permukaan biasanya kerapatan butirnya lebih kecil dari sub soil. Top soil yang banyak mengandung bahan organik kerapatan butirnya menurun sampai 2,4 atau bahkan lebih rendah. Jadi, apabila suatu tanah seperti pada tanah sampel memiliki nilai Particle density yang rendah, maka bahan organik yang dikandungnya tinggi.Tanah ini juga memiliki tekstur yang halus. Hal ini sesuai dengan pendapat Foth (1994) yang menyatakan bahwa Particle density dipengaruhi oleh tekstur tanah. Semakin halus tekstur suatu tanah, maka semakin tinggi pula nilai Particle Densitynya dan sebaliknya, semakin kasar tekstur suatu tanah, maka Particle Densitynya semakin rendah.Kadar air dari tanah ini pun baik.

Hal ini sesuai dengan pendapat Hardjowigeno (2003) yang berpendapat bahwa semakin baik kadar air dari suatu tanah maka kandungan bahan organik dan mineral tanahnya juga akan semakin banyak sehingga nilai Particle Densitynya rendah. Selain itu Faktor faktor yang mempengaruhi proses Particle density yaitu kadar air, tekstur tanah , stuktur tanah, topografi dan bahan organik ,kelima faktor ini sangat berpengaruh dalam proses Particle density dan sangat berhubungan erat satu sama lainnya ,dan faktor- faktor ini memiliki peranan yang amat penting. Particle density sangatlah mempengaruhi pertumbuhan tanaman, semakin kecil nilai Particle density maka makin sedikit ruang pori suatu jenis tanah yang secara otomatis mempengaruhi aktivitas tanaman dalam mencari unsur hara dalam tanah.

V. PENUTUP5.1 KesimpulanBerdasarkan hasil yang telah diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa :1. Nilai Particle density sebesar 2,43 gram/cm3.2. Faktor faktor yang mempengaruhi proses Particle density yaitu kadar air , tekstur tanah , stuktur tanah, topografi dan bahan organic serta pengolahan tanah.3. Makin tinggi kepadatan tanah maka tinggi bulk density-nya dan juga tanah organiknya yang lebih rendah dari pada tanah mineralnya.4. Particle density sangatlah mempengaruhi pertumbuhan tanaman, semakin kecil nilai Particle density maka makin sedikit ruang pori suatu jenis tanah yang secara otomatis mempengaruhi aktivitas tanaman5.2 SaranBerdasarkan dari pengamatan yang telah dilakukan, tanah tersebut memiliki nilai Particle density yang tinggi sehingga kurang cocok untuk pertanian. Jadi, sebaiknya tanah tersebut diolah secara intensif, yaitu dengan penambahan pupuk kandang dalam jumlah yang besar dan penambahan rumput bluegrass karena penambahan pupuk dalam jumlah besar tersebut merendahkan kerapatan massa tanah.

DAFTAR PUSTAKABuckman dan Brady, 1982. Ilmu Tanah. Bharata Karya Aksara, JakartaFoth, Hendry D., 1994. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Erlangga, Gajah Mada University Press, Yogyakarta

Hakim, N., M. Yusuf Nyakpa, A. M. Lubis, Sutopo Ghani Nugroho, M. Amin Diha, Go Ban Hong, H. H. Bailey, 1986. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Universitas Lampung, Lampung

Hardjowigeno, H. Sarwono., 2003. Klasifikasi Tanah dan Pedogenesis. Akademika Pressindo, Jakarta.

Pairunan, Anna K., J. L. Nanere, Arifin, S. S. R. Samosir, R. Tangkaisari, J. R. Lalopua, B. Ibrahim, H. Asmadi, 1985. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Badan Kerjasama Perguruan Tinggi Negeri Indonesia Bagian Timur

LAMPIRAN

Perhitungan Particle density pada tanah inceptisol :

Dik : Berat tanah kering oven = 50 g/cm-3X= Massa labu kosong= 56 g Y= Berat labu kosong + tanah kering oven= 101 g/cm-3 Z= Berat labu berisi tanah + air sampai garis batas= 150 gA= Berat labu dan air dingin sampai garis batas=176,5 gD= kerapatan air pada saat pengamatan=1

Peny : (Y-X) x dPD (g/cm-3) = (Y-X) (Z-A)

(101 g/cm3- 56 g) x1 = (101 g/cm3-56 g) (150 g-176,5g) 45 g/cm3 = 45 g/cm3 + 2,56 = 2,43 g/cm3