panduan singkat wakaf

5
PANDUAN SINGKAT WAKAF 1 Disusun oleh: Iqbal Fahri (Abu Akif) MAKNA WAKAF Wakaf ialah menahan suatu barang dan mengambil manfaatnya guna diberikan di jalan kebaikan (Tahbiisul Ashl Wa Tasbiilul Manfa’ah) 2 . Allah ‘Azza Wa Jalla berfirman: “ dan berbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapat kemenangan” (QS. Al-Hajj: 77) , dalam ayat yang lain Allah ‘Azza Wa Jalla juga menegaskan: ”Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai.” (QS. Ali-Imran: 92). Dalam sejarah Islam, wakaf baru dikenal sejak masa Rasulallah Shallallaahu ‘Alaihi Wasallam. Wakaf disyariatkan setelah Nabi Shallallaahu ‘Alaihi Wasallam berada di Madinah, yaitu pada tahun kedua Hijriah. Dalam masalah ini, Rasulullah Shallallaahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: ”Sesungguhnya Umar Radiyallaahu ’Anhu telah mendapatkan sebidang tanah di Khaibar. Umar bertanya kepada Rasulullah Shallallaahu ‘Alaihi Wasallam., ”Apakah perintahmu kepadaku yang berhubungan dengan tanah yang aku 1 Naskah disusun oleh Iqbal Fahri (Abu Akif), disampaikan pada acara Pelatihan Kepengurusan Yayasan Ibnu Umar Bogor, Puri Alam Kencana II, Nanggewer Mekar, Cibinong, Bogor. 2 Shalih Al-Utsaimin, Syaikh Muhammad, Panduan Wakaf, Hibah dan Wasiat dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah, Penerjemah; Abu Hudzaifah, Penerbit: Pustaka Iman Syafi’i, 2008. dan Rasyid, H. Sulaiman, Fiqih Islam (Hukum Fiqh Islam), Penerbit Sinar Baru Algensindo, Cetakan ke-34, 2001.

Upload: iqbal-fahri-abu-akif

Post on 13-Jun-2015

896 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Menguraikan secara singkat pengertian wakaf, sejarah, hikmah dan manfaat (faidah) wakaf berdasarkan sunnah rasulullah shallallaahu alaihi wa sallaam serta urgensi pengelolaan wakaf oleh lembaga berbadan hukum (mis; yayasan)

TRANSCRIPT

Page 1: PANDUAN SINGKAT WAKAF

PANDUAN SINGKAT WAKAF1

Disusun oleh: Iqbal Fahri (Abu Akif)

MAKNA WAKAF

Wakaf ialah menahan suatu barang dan mengambil manfaatnya guna diberikan di

jalan kebaikan (Tahbiisul Ashl Wa Tasbiilul Manfa’ah) 2 . Allah ‘Azza Wa Jalla

berfirman: “ dan berbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapat kemenangan” (QS. Al-

Hajj: 77), dalam ayat yang lain Allah ‘Azza Wa Jalla juga menegaskan: ”Kamu sekali-

kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan

sebagian harta yang kamu cintai.” (QS. Ali-Imran: 92). Dalam sejarah Islam, wakaf baru

dikenal sejak masa Rasulallah Shallallaahu ‘Alaihi Wasallam. Wakaf disyariatkan setelah

Nabi Shallallaahu ‘Alaihi Wasallam berada di Madinah, yaitu pada tahun kedua Hijriah.

Dalam masalah ini, Rasulullah Shallallaahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:

”Sesungguhnya Umar Radiyallaahu ’Anhu telah mendapatkan sebidang tanah di

Khaibar. Umar bertanya kepada Rasulullah Shallallaahu ‘Alaihi Wasallam., ”Apakah

perintahmu kepadaku yang berhubungan dengan tanah yang aku dapat ini?” Jawab

Beliau, ”Jika engkau suka, tahanlah tanah itu dan engkau sedekahkan manfaatnya.”

Maka dengan petunjuk Beliau Shallallaahu ‘Alaihi Wasallam itu lalu Umar Radiyallaahu

’Anhu sedekahkan manfaatnya dengan perjanjian tidak boleh dijual tanahnya, tidak

boleh diwariskan, dan tidak boleh dihibahkan.”3

1 Naskah disusun oleh Iqbal Fahri (Abu Akif), disampaikan pada acara Pelatihan Kepengurusan Yayasan Ibnu Umar Bogor, Puri Alam Kencana II, Nanggewer Mekar, Cibinong, Bogor.

2 Shalih Al-Utsaimin, Syaikh Muhammad, Panduan Wakaf, Hibah dan Wasiat dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah, Penerjemah; Abu Hudzaifah, Penerbit: Pustaka Iman Syafi’i, 2008. dan Rasyid, H. Sulaiman, Fiqih Islam (Hukum Fiqh Islam), Penerbit Sinar Baru Algensindo, Cetakan ke-34, 2001.

3 Diriwayatkan oleh al-Bukhari dalam Kitab “Asy-Syuruuth”, Bab ”As-Syuruut fil Waqf,” (no. 2737) dan Muslim Kitab ”al-Washiyyah”, Bab ”al-Waqf” (no. 1633) dari Ibnu Umar Radiyallahu anhuma.

Page 2: PANDUAN SINGKAT WAKAF

Ini adalah wakaf pertama di dalam Islam. Imam Syafi’i berkata, ”Sesudah itu 80 (delapan

puluh) orang sahabat di Madinah terus mengorbankan harta mereka dijadikan wakaf

pula.”4

HIKMAH DAN KEUTAMAAN WAKAF

Dari Abu Hurairah Radiyallahu anhu, ”Sesungguhnya Nabi Shallallaahu ‘Alaihi

Wasallam telah bersabda, Apabila seseorang meninggal dunia, terputuslah amalnya

kecuali tiga perkara: sedekah jariyah (wakaf)5, ilmu yang bermanfaat, dan anak sholeh

yang mendoakan ibu bapaknya.”6

Dari hadits tersebut jelaslah bahwa wakaf bukan hanya seperti sedekah biasa,

tetapi lebih besar ganjaran dan manfaatnya terhadap diri yang berwakaf. Karena ganjaran

wakaf itu terus menerus mengalir selama barang wakaf itu masih berguna. Wakaf bagi

masyarakat, dapat menjadi washilah (jalan) untuk kemajuan ummat yang seluas-luasnya.

Bahkan, ummat Islam terdahulu dapat berkembang dan maju dikarenakan dari hasil

wakaf sebagian kaum muslimin. Berkembangnya agama Islam seperti yang kita lihat

sekarang ini diantaranya adalah karena hasil wakaf dari kaum muslimin. Bangunan-

bangunan masjid, mushalla (surau), madrasah, pondok pesantren, panti asuhan dan

sebagainya hampir semuanya berdiri diatas tanah wakaf. Bahkan banyak pula lembaga-

lembaga pendidikan Islam, majelis taklim, madrasah, dan pondok-pondok pesantren yang

kegiatan operasionalnya dibiayai dari hasil tanah wakaf.

4 Rasyid, H. Sulaiman, Fiqih Islam (Hukum Fiqh Islam), Penerbit Sinar Baru Algensindo, Cetakan ke-34, 2001.

5 Sabiq, Sayyid, Fiqih Sunnah (IV/282), Bab ”al-Waqf”, Pentahqiq: Syaikh Muhammad Naashiruddin Al-Albani, Penerbit: Daarul Fath, Cetakan Kedua, Tahun 1419 H/1999 M. Sayyid Sabiq berkata: dan yang dimaksud dengan shadaqah jariyah adalah wakaf.

6 Diriwayatkan oleh Muslim (III/ 1255) dalam Kitab “al-Washiyyah”, Bab “Maa Yalhaqul Insaan minast tsawaabi ba’da wa faatihi”, Abu Daud (III/300) dalam Kitab ”al-Washiyyah”, Bab ”Ash-shadaqatu ’anil mayyit”, An-nasa’i (VI/251) dalam Kitab ”al-Washiyyah”, Bab ”Fadhlush shadaqah ’anil mayyit”, At-Tirmidzi (III/651) dalam Kitab ”Al-Ahkaam”, Bab ”Fil Waqf” dan At-Tirmidzi berkata : Hadits Hasan Shahih.

Page 3: PANDUAN SINGKAT WAKAF

Karena itulah, maka Islam sangat menganjurkan bagi orang-orang yang kaya agar

mau mewariskan sebagian harta atau tanahnya guna kepentingan Islam. Hal ini dilakukan

atas persetujuan bersama serta atas pertimbangan kemaslahatan ummat dan dana yang

lebih bermanfaat bagi perkembangan ummat. Dengan demikian, manfaat wakaf tidak

hanya dapat dirasakan oleh ummat Islam saat ini, akan tetapi dapat juga dirasakan

manfaatnya bagi generasi ummat Islam pada masa-masa yang akan datang.

Adapun hikmah wakaf adalah sebagai berikut:

1. Melaksanakan perintah Allah ‘Azza Wa Jalla untuk selalu berbuat baik. Firman

Allah ‘Azza Wa Jalla: “Hai orang-orang yang beriman, ruku’lah kamu, sujudlah

kamu, sembahlah Tuhanmu dan berbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapat

kemenangan.” (QS Al Hajj : 77)

2. Memanfaatkan harta atau barang tempo yang tidak terbatas.

Kepentingan diri sendiri sebagai pahala sedekah jariah dan untuk kepentingan

masyarakat Islam sebagai upaya dan tanggung jawab kaum muslimin atas kaum

muslimin lainnya. Mengenai hal ini, Rasulallah Shallallaahu ‘Alaihi Wasallam

bersabda dalam salah satu haditsnya:

“...Barangsiapa yang peduli terhadap kebutuhan saudaranya, maka Allah selalu

peduli terhadap kebutuhannya.. ” 7

3. Mengutamakan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi.

Wakaf (biasanya dapat) diberikan kepada badan hukum yang bergerak dalam

bidang sosial kemasyarakatan. Hal ini sesuai dengan kaidah usul fiqih yaitu;

“Kemaslahatan umum harus didahulukan daripada kemaslahatan yang khusus.”

Tujuan wakaf dapat tercapai dengan baik, apabila faktor-faktor pendukungnya ada

dan berjalan. Misalnya nadir atau pemelihara barang wakaf. Wakaf yang

diserahkan kepada badan hukum biasanya tidak mengalami kesulitan. Karena

7 Muttafaqun ’alaih. Diriwayatkan oleh al-Bukhari (V/97, Al-fath) dan Muslim (2580) dari sahabat Ibnu Umar Radiyallaahu ‘Anhuma.

Page 4: PANDUAN SINGKAT WAKAF

mekanisme kerja, susunan personalia, dan program kerja telah disiapkan secara

matang oleh yayasan penanggung jawabnya.8

Adapun manfaat wakaf bagi orang yang menerima atau masyarakat adalah:

a. Mampu menghilangkan kebodohan dan mencerdaskan ummat.

b. Mampu menghilangkan atau mengurangi tingkat kemiskinan.

c. Mampu menghilangkan atau mengurangi kesenjangan sosial sehingga laju

ekonomi tidak terpusat pada kelompok masyarakat ekonomi kelas atas saja.

d. Mampu menstimulus kemajuan serta meningkatkan kesejahteraan ummat.

Wallahu a’lam bish-shawab.

8 www. hbis.wordpress.com, tentang: Ketentuan-Ketentuan Wakaf oleh Badan Hukum.