pakan buatan adalah pakan yang dibuat oleh manusia untuk ikan peliharaan yang berasal dari berbagai macam bahan baku yang mempunyai kandungan gizi yang baik sesuai dengan kebutuhan ikan dan dalam pembuatannya sangat memperhatikan sifat dan ukuran ikan. Pakan buatan dibuat oleh manusia untuk mengantisipasi kekurangan pakan yang berasal dari alam yang kontinuitas produksinya tidak dapat dipastikan. Dengan membuat pakan buatan diharapkan jumlah pakan yang dibutuhkan oleh ikan akan terpenuhi setiap saat. Pakan buatan yang berkualitas baik harus memenuhi kriteria-kriteria seperti: Kandungan gizi pakan terutama protein harus sesuai dengan kebutuhan ikan Diameter pakan harus lebih kecil dari ukuran bukaan mulut ikan Pakan mudah dicerna Kandungan nutrisi pakan mudah diserap tubuh Memiliki rasa yang disukai ikan Kandungan abunya rendah Tingkat efektivitasnya tinggiDalam kegiatan budidaya ikan/udang, juga budidaya perikanan lainnya, baik pada tahap kegiatan pembenihan maupun pembesaran, pakan buatan merupakan salah satu faktor produksi yang penting untuk menunjang keberhasilan kegiatan tersebut. Biaya yang harus dikeluarkan untuk pengadaan pakan buatan sangat besar bila dibandingkan dengan biaya produksi lainnya yaitu mencapai 50 60% dari total biaya produksi. Delapan puluh persen bahan yang digunakan untuk menyusun pakan ikan berasal dari impor, Salah satu bahan baku dalam pembuatan pakan buatan adalah kedelai. Saat ini, harga kedelai Rp 7.000- Rp 9.000 per kilogram, kondisi ini mengakibatkan harga pakan menjadi mahal. Hal ini telah mendorong banyak pihak untuk menemukanbahan pembuatan pakan ikanyang tersedia dalam jumlah banyak, murah, dan mudah didapat.indonesia dengan iklim tropis yang kaya akan hasil-hasil smpingan dari proses pengolahan industri pertanian, perkebunan dan perikanan bisa dijadikan sebagai alternatif bahan baku pembuatan pakan ikan. Salah satunya yang telah banya digunakan adalah ampas tahu. Keberadaan ampas tahu di Indonesia cukup melimpah, mudah didapat, dan harganya murah yaitu sekitar Rp 20 ribu/25 kg. Ampas tahu merupakan hasil sampingan dari proses pembuatan tahu yang banyak terdapat di Indonesia, khususnya pulau Jawa. Oleh karena itu, untuk menghasilkan ampas tahu tidak terlepas dari proses pembuatan tahu. Ampas tahu ini telah banyak digunakan sebagai pakan ternak seperti kambing, sapi, kerbau, bahkan ayam. Permasalahan muncul karena rendahnya kadar protein, tingginya kadar air dan serat kasar sehingga penggunaannya terbatas dan belum memberikan hasil yang maksimal. Perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan kualitas ampas tahu yaitu dengan cara fermentasi ampas tahu. Proses fermentasi bertujuan untuk menyederhanakan partikel bahan pakan sehingga akan meningkatkan nilai gizinya. Bahan pakan yang telah mengalami fermentasi akan lebih baik kualitasnya dari bahan bakunya. Keunggulan ampas tahu dilihat dari segi ekonomi harganya lebih ekonomis daripada kacang kedelai. Ampas tahu juga memiliki kualitas lebih tinggi dibandingkan dengan kacang kedelai. Protein ampas tahu mempunyai nilai biologis lebih tinggi daripada protein biji kedelai dalam keadaan mentah karena bahan ini berasal dari kedelai yang telah dimasak.Proses pembuatan pakan buatan di mulai dari memilih bahan baku, Bahan baku yang dapat digunakan dalam membuat pakan buatan ada beberapa macam. Dalam memilih beraneka macam bahan baku tersebut harus dipertimbangkan beberapa persyaratan. Persyaratan pemilihan bahan baku ini dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu persyaratan teknis dan persyaratan sosial ekonomis. Persyaratan teknis yang harus diperhatikan dalam memilih bahan baku untuk pembuatan pakan buatan adalah : Mempunyai nilai gizi tinggi, dengan bahan baku yang bergizi tinggi akan diperoleh pakan yang dapat dicerna oleh ikan dan dapat menjadi daging ikan lebih besar dari 50%. Tidak mengandung racun, bahan baku yang mengandung racun akan menghambat pertumbuhan ikan dan dapat membuat ikan mati. Sesuai dengan kebiasaan makan ikan, bahan baku yang digunakan sebaiknya disesuaikan dengan kebiasaan makan ikan dialam, hal ini dapat meningkatkan selera makan dan daya cerna ikan. Seperti diketahui bahwa berdasarkan kebiasaan makannya jenis pakan dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu herbivor, omnivor dan karnivor. Maka dalam memilih bahan baku yang akan digunakan untuk ikan herbivora akan sangat berbeda untuk ikan karnivora atau omnivor. Pada ikan herbivor komposisi bahan baku lebih banyak yang berasal dari nabati dan untuk ikan karnivor maka komposisi bahan bakunya lebih banyak berasal dari hewani.Persyaratan sosial ekonomis yang perlu diperhatikan dalam memilih bahan baku untuk pembuatan pakan buatan adalah : Mudah diperoleh Mudah diolah Harganya relatif murah Bukan merupakan makanan pokok manusia, sehingga tidak merupakan saingan. Sedapat mungkin memanfaatkan limbah industri pertanianLangkah selanjutnya yaitu menyusun formulasi pakan ikan, Penyusunan makanan ikan, selain perlu memperhitungkan biaya yang efektif dan efisien, memerlukan penanganan yang tepat dan cermat mulai dari pemilihan dan seleksi bahan makanan. Kualifikasi yang diperlukan untuk maksud tersebut adalah pengetahuan tentang makanan ikan, khususnya metode penyusunan makanan ikan. Daan yang terakhir adalah mengelolah pakan ikan, Bahan-bahan disiapkan terlebih dahulu seperti Ampas tahu, Bekatul, Tepung beras, Tepung kepala udang, tepung ikan lokal. Kemudian haluskan semua bahan. Setelah itu, ditimbang sesuai perhitungan formulasi pakan ikn dan tempatkan bahan-bahan pada wadah yang berbeda-beda. Selanjutnya, mencampur bahan-bahan dalam satu wadah hingga merata, pada wadah yang terpisah dicampur pula dengan vitamin dan mineral. Kemudian kedua wadah tersebut dicampurkan hingga merata. Buat perekat dari tepung tapioka setelah merata dan kental kemudian dicampurkan dengan campuran bahan baku dan ditambahkan minyak ikan. Kemudian diaduk sampai merata. Setelah itu, bentuk adonan pakan menjadi gumpalan-gumpalan untuk memudahkan dalam proses pencetakan pellet. Pencetakan pelet dengan mesin/alat pellet disesuaikan dengan piringannya dengan diameter pellet yang dikehendaki