p u t u s a n nomor - pt-medan.go.id · pengadilan tinggi medan, yang memeriksa dan memutus ......
TRANSCRIPT
P U T U S A NNOMOR : 29 / PDT / 2015 / PT-MDN
“DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”
Pengadilan Tinggi Medan, yang memeriksa dan memutus
perkara-perkara Perdata dalam Peradilan Tingkat Banding, telah
menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara antara : ---------------
H.HASAN MAKMUR RITONGA; Umur 60 Tahun, Pekerjaan Petani,
Alamat Desa Aek Jangkang (Simpang Goti),
Kecamatan Padang Bolak, Kabupaten Padang
Lawas Utara, Sumatera Utara, selanjutnya disebut
PENGGUGAT / PEMBANDING ; ------------------------
M E L A W A N
1. AZHARUDDIN HARAHAP, beralamat di Jl. Labuserang No.14,
Kelurahan Rambung Dalam, Kecamatan Binjai
Selatan, Kodya Binjai, Sumatera Utara, Selanjutnya
disebut sebagai TERGUGAT-I/sekarang
TERBANDING-I ; ---------------------------------------------
2. PT.PARASETIA GROUP. Beralamat di Pasar Binanga, Desa Unte
Rudang, Kecamatan Barumun Tengah, Kabupaten
Padang Lawas, selanjutnya disebut sebagai
TERGUGAT -II/sekarang TERBANDING – II ; -------
3. PT.MOSESA PETROLEUM, beralamat di Soboris dolok Napasimin,
Kecamatan Berumun Tengah, Kabupaten Padang
Lawas, Selanjutnya disebut sebagai TERGUGAT-III/ TERBANDING –III ; --------------------------------------
PENGADILAN TINGGI tersebut ; ---------------------------------------
Telah membaca : -------------------------------------------------------------
Halaman 1 dari 39 Halaman No: 29/PDT/2015/PT-MDN
1. Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Medan tanggal 04
FebruariNomor :29/PDT/2015/PT-MDN tentang Penunjukan Majelis
Hakim untuk memeriksa dan mengadili perkara tersebut ditingkat
banding ;
2. Berkas perkara tanggal 21 Januari 2014 Nomor
:45/Pdt.G/2012/PN-Psp dan Surat-surat yang bersangkutan dengan
perkara tersebut ;
TENTANG DUDUK PERKARANYA
Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatannya
tertanggal 28 Desember 2012 yang telah terdaftar di Kepaniteraan
Pengadilan Negeri Padangsidempuan, telah mengemukaan sebagai
berikut : -----------------------------------------------------------------------------
1. Bahwa Penggugat adalah pemilik atas tanah yang terletak di Desa
Pangikiran, Kecamatan Barumun Tengah, Kabupaten Padang Lawas,
sebagaimana tersebut dalam Surat Keterangan Tanah (SKT) yang
dikeluarkan Kepala Desa Janji Raja masing-masing bertanggal 15 Juni
1997, yaitu:
1.1. Surat Keterangan Tanah Nomor: 811.2/14/1997 tanggal 15
Juni 1997 Jo. Surat Ganti Rugi tertanggal 04 September 2001
atas nama Penggugat yang diketahui Kepala Desa Janji Raja
tanggal 24 Desember 2012
1.2. Surat Keterangan Tanah Nomor: 811.2/15/1997 tanggal 15
Juni 1997 Jo. Surat Keterangan Ganti Rugi Tanah tertanggal 10
Mei 2011, yang diketahui Kepala Desa Janji Raja;
1.3. Surat Keterangan Tanah Nomor: 811.2/16/1997 Jo. Surat
Keterangan Ganti Rugi Tanah tertanggal 14 Mei 2011, yang
diketahui Kepala Desa Janji Raja;
1.4. Surat Keterangan Tanah Nomor: 811.2/17/1997 tanggal 15
Juni 1997 Jo. Surat Keterangan Ganti Rugi Tanah tertanggal 24
Maret 2011, yang diketahui Kepala Desa Janji Raja;
1.5. Surat Keterangan Tanah Nomor: 811.2/18/1997 tanggal 15
Juni 1997 dibeli dari Tongku Humala;
Halaman 2 dari 39 Halaman No: 29/PDT/2015/PT-MDN
Keseluruhan luasnya kurang lebih 10 Ha;
2. Bahwa setelah membeli tanah tersebut di atas, maka Penggugat
mengolah tanah tersebut menjadi lahan pertanian dan perkebunan
tanaman kopi, jagung, ubi kayu, durian, langsat, cempedak dan
tanaman produktif lainnya untuk bahan bakar kayu;
3. Bahwa selama memiliki dan menguasai lahan tersebut yang dijadikan
sumber penghidupan dan penghasilan keluarga, sehingga dapat
menyekolahkan anak-anak hingga ke jenjang SMA, Penggugat tidak
pernah mendapat gangguan dan atau gugatan dari pihak manapun;
4. Bahwa menurut hukum, penguasaan lahan pertanian dengan itikad
baik selama lebih dari 20 tahun dengan alas hak yang benar, adalah
sebagai pemilik atas lahan tersebut dan tidak dapat dituntut oleh
pihak lain yang mengaku memiliki lahan tersebut;
5. Bahwa Penggugat juga memenuhi kewajiban Pembayaran Pajak Bumi
dan Bangunan (PBB) atas tanah tersebut kepada Pemerintah
Kabupaten Padang Lawas;
6. Bahwa tanpa seizin dan sepengetahuan Penggugat, sekitar bulan
November 2009, tanah pertanian milik Penggugat di atas seluas ± 10
Ha, telah dirusak, dihancurkan dan ditraktor serta ditanami sawit oleh
Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III, dan tanpa seizin Penggugat
di atas lahan Penggugat telah ditanami kelapa sawit (kebun kelapa
sawit) oleh Tergugat I dan Tergugat II serta oleh Tergugat III
dibangun proyek ekplorasi dan eksploitasi minyak dengan 3 (tiga)
sumur bor;
7. Bahwa berdasarkan fakta di lapangan dan keterangan Kepala Badan
Perizinan Pemerintah Kabupaten Padang Lawas (Bapak Burhanuddin
Harahap), izin diberikan kepada Tergugat III (PT. MOSESA
PETROLEUM) dan bukan kepada Tergugat II (PT. Cipta Prasetya yang
dimiliki oleh Tergugat I); atau kepada Tergugat I, sehingga patut pula
dipertanyakan keabsahan kepemilikannya;
8. Bahwa sesuai dengan bukti-bukti yang telah diajukan oleh pejabat di
Badan Kehutanan dan Perkebunan, Badan Perizinan, Badan
Pertambangan di Polres Kabupaten Tapanuli Selatan, dan keterangan
mana telah pula kami telusuri, bahwa benar Tergugat I (Sdr.
Azharuddin Harahap), baik melalui Tergugat III (PT. MOSESA
PETROLEUM) dan Tergugat II (PT. Cipta Prasetya), telah melakukan
perampasan, pengrusakan lahan milik masyarakat pada umumnya
dan khususnya milik Penggugat, dan bahkan belum membayarHalaman 3 dari 39 Halaman No: 29/PDT/2015/PT-MDN
seluruhnya ganti rugi terhadap masyarakat sekitar proyek yang
dikerjakan oleh Tergugat I, Tergugat II maupun melalui Tergugat III;
9. Bahwa setelah Tergugat I dan Tergugat II menghancurkan lahan
pertanian dan perkebunan milik Para Penggugat dan milik masyarakat
yang tanahnya belum dibayar seluruhnya, maka Tergugat III (PT.
MOSESA PETROLEUM) membangun 3 (tiga) bidang sumur bor minyak
(sudah dalam tahap penyelesaian) dan berada di atas lahan
pertanian/kebun milik Penggugat yang kemudian oleh Tergugat I dan
Tergugat II menanami pohon sawit berukuran tinggi kurang lebih 2
meter;
10. Bahwa kendatipun telah dilakukan teguran atas pengrusakan,
penghancuran tanaman-tanaman yang ada di atas lahan milik
Penggugat, Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III tidak mau
menghentikan kegiatan penguasaan lahan milik Penggugat, sehingga
jelas-jelas sangat merugikan Penggugat, oleh karena lahan pertanian
tersebut adalah satu-satunya tempat menggantungkan kehidupan
keluarga Penggugat;
11. Bahwa berdasarkan hasil cek tempat kejadian perkara di lahan milik
Penggugat yang telah ditanami kebun sawit oleh Tergugat I dan
Tergugat II dan pembuatan sumur minyak oleh Tergugat III
tertanggal 16 Mei 2012 yang dilakukan oleh Dinas Kehutanan dan
Perkebunan Kabupaten Padang Lawas, Badan Pertanahan Nasional
Kabupaten Tapanuli Selatan, Badan Perizinan Kabupaten Padang
Lawas dan Polres Kabupaten Padangsidimpuan, telah terbukti bahwa
Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III melakukan kegiatan usaha
perkebunan sawit dan pemboran sumur minyak (3 sumur minyak)
berada di atas lahan pertanian dan perkebunan milik Penggugat,
demikian juga dengan perizinan yang diperoleh patut diragukan dan
dipertanyakan, mengingat pemboran minyak telah berproduksi,
sementara izin dari Dinas Pertambangan dan Energi, Departemen
Kehutanan, Departemen Perindustrian, BP MIGAS (Departemen
Energi dan Sumber Daya Alam), BKPM, Gubernur Sumatera Utara
belum dimiliki oleh Tergugat I, Tergugat II maupun Tergugat III,
sebagaimana yang diatur dalam Undang-undang Nomor 22 Tahun
2001 tentang Minyak dan Gas Bumi Jo. Peraturan Pemerintah Nomor
42 Tahun 2002 tentang Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak
dan Gas Bumi, sehingga menurut hukum Tergugat I, Tergugat II dan
Tergugat III telah melakukan perbuatan melawan hukum;
Halaman 4 dari 39 Halaman No: 29/PDT/2015/PT-MDN
12. Bahwa akibat tindakan perbuatan melawan hukum yang dilakukan
oleh Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III tersebut di atas,
menimbulkan kerugian bagi Penggugat dan keluarganya baik
kerugian materiil maupun kerugian immateriil, yang ditaksir adalah
sebagai berikut:
12.1. Kerugian materiil tidak dapat menguasai, mengolah dan
menikmati hasil di atas lahan pertanian dan perkebunan seluas
kurang lebih 10 Ha, yang per hektarnya menghasilkan Rp.
20.000.000,- sejak tahun 2009 adalah sebesar: 10 x Rp.
20.000.000,- x 4 tahun = Rp. 800.000.000,-;
12.2. Pengeluaran pupuk, tenaga kerja selama 4 tahun =
Rp. 100.000.000,-;
12.3. Biaya Penasihat Hukum akibat perbuatan Tergugat I, Tergugat
II, dan Tergugat III = Rp. 250.000.000,-;
Jumlah: Rp. 1.150.000.000,- (satu milyar seratus lima puluh juta
rupiah);
13. Kerugian immateriil karena tidak dapat menikmati hasil lahan
pertanian dan perkebunan aquo sejak November 2009 dan
keuntungan lainnya atas kandungan minyak yang ada di atas lahan
milik Penggugat sampai dengan perkara ini diputus dan berkekuatan
hukum tetap sebesar Rp. 25.000.000.000,- (dua puluh lima milyar
rupiah);
14. Bahwa dikarenakan ada kekhawatiran Penggugat, Tergugat I,
Tergugat II dan Tergugat III akan mengalihkan dan atau
mengoperkan dan atau menjaminkan tanah sengketa aquo, maka
mohon Pengadilan Negeri Padangsidimpuan berkenan meletakkan sita
jaminan (Conservatoir Beslagh) atas tanah sengketa, dan
memerintahkan Jurusita Pengadilan Negeri Padangsidimpuan untuk
menjalankan penyitaan tersebut;
15. Bahwa untuk menjamin dilaksanakannya putusan pengadilan yang
telah berkekuatan hukum tetap, mohon Pengadilan Negeri
Padangsidimpuan menghukum Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III
untuk membayar uang paksa (dwangsom) untuk setiap hari
kelalaiannya sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah);
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, mohon Pengadilan Negeri
Padangsidimpuan melalui Majelis Hakim Pengadilan Negeri
Padangsidimpuan berkenan memberikan putusan sebagai berikut:
1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;Halaman 5 dari 39 Halaman No: 29/PDT/2015/PT-MDN
2. Menyatakan Penggugat adalah sebagai pemilik atas lahan sengketa
yang terletak di Desa Pangikiran Dolok Kecamatan Barumun Tengah
Kabupaten Tapanuli Selatan seluas kurang lebih 10 Hektar;
3. Menyatakan sah dan berharga Surat Keterangan Tanah (SKT) yang
dikeluarkan Kepala Desa Janji Raja Nomor: 811.2/14/1997, Nomor:
811.2/16/1997, Nomor: 811.2/17/1997, Nomor: 811.2/18/1997
masing-masing bertanggal 15 Juni 1997 dan Surat Keterangan Ganti
Rugi Tanah yang dimiliki Penggugat masing-masing bertanggal 04
September 2001, 10 Mei 2011, 14 Mei 2011, 24 Maret 2011;
4. Menyatakan Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III telah
melakukan perbuatan melanggar hukum;
5. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan yang diletakkan di atas
tanah sengketa;
6. Menghukum Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III untuk
membayar kerugian materiil sebesar Rp. 1.150.000.000 (satu milyar
seratus lima puluh juta rupiah) secara tunai kepada Penggugat;
7. Menghukum Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III untuk
membayar kerugian immateril sebesar Rp. 25.000.000.000,- (dua
puluh lima milyar rupiah) secara tunai kepada Penggugat;
8. Menghukum Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III membayar
uang paksa (dwangsom) kepada Penggugat setiap hari kelalaiannya
melaksanakan isi putusan yang telah berkekuatan hukum tetap
sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta);
9. Menghukum Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III secara
tanggung renteng membayar biaya perkara yang timbul;
10. Dalam peradilan yang baik mohon keadilan yang seadil-adilnya (ex
aequo et bono);
Menimbang, bahwa Tergugat-I dan Tergugat-II, telah
mengajukan jawaban yang pada pokoknya sebagai berikut : -----------------
I. Tentang Eksepsi:1. Gugatan Penggugat Kabur (Obscuur Libel).
1. Alamat/Kedudukan Hukum Tergugat Tidak Benar.
Bahwa Penggugat telah keliru dan kabur menyebutkan alamat
Tergugat II dalam Gugatannya pada halaman 1 (satu) yang
menyebutkan PT. PRA SETIA GROUP, beralamat di Pasar
Binanga, Desa Utterudang, Kecamatan Barumun
Halaman 6 dari 39 Halaman No: 29/PDT/2015/PT-MDN
Tengah, Kabupaten Padang Lawas;
Bahwa Tergugat II tidak berkedudukan/beralamat pada
alamat tersebut di atas melainkan berkedudukan di Kota
Binjai, beralamat Kantor di Jln. Semarang No.14,
Kelurahan Rambung Dalam, Kecamatan Binjai Selatan,
Kota Binjai ;
Bahwa oleh karena penyebutan kedudukan dan alamat
Tergugat II dalam gugatan Penggugat tidak benar/keliru,
maka jelas gugatan Penggugat, cacat formil sehingga menjadi
kabur, dengan demikian" harus dinyatakan tidak dapat
diterima (Niet onvanklijke verklaard) ;
2. Gugatan Penggugat Tidak Menyebutkan denganJelas Batas-Batas Tanah Objek Perkara.
Bahwa dalil gugatan Penggugat pada halaman 1 point 1
menyebutkan "Bahwa Penggugat adalah pemilik atas
tanah yang terletak di Desa Pangirkiran, Kecamatan
Barumun Tengah, Kabupaten Padang Lawas,
sebagaimana tersebut dalam Surat Keterangan Tanah (SKT)
yang dikeluarkan Kepala Desa Janji Raja masing-masing
bertanggal 15 Juni 1997.....dst;
Bahwa selanjutnya dalil gugatan Penggugat pada halaman 2
point 6 menyebutkan : "Bahwa tanpa seijin dan
sepengetahuan Penggugat, sekitar bulan November 2009,
tanah pertanian milik Penggugat diatas seluas + 10 Ha, telah
dirusak, dihancurkan dan ditraktor serta ditanami sawit oleh
Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III, dan dengan
tanpa seijin Penggugat, diatas lahan Penggugat telah
ditanami kelapa sawit (kebun kelapa sawit) oleh
Tergugat I dan Tergugat II, serta oleh Tergugat III
dibangun proyek eksplorasi dan eksploitasi minyak dengan 3
(tiga) sumur bor";
Bahwa dari dali l -dali l gugatan Penggugat tersebut
diatas terlihat jelas bahwa Penggugat sama sekali tidak
Halaman 7 dari 39 Halaman No: 29/PDT/2015/PT-MDN
ada menyebutkan batas-batas tanah objek perkara seluas +
10 Ha tersebut yang terletak di Desa Pangirkiran,
Kecamatan Barumun Tengah, Kabupaten Padang
Lawas;
Bahwa oleh karena Penggugat tidak menyebutkan batas-
batas tanah yang menjadi objek perkara dalam perkara
aquo, sehingga gugatan Penggugat menjadi kabur,
maka dengan demikian berdasarkan Yurisprudensi /
Putusan Mahkamah Agung RI Nomor :
1149.K/Sip/1975, tanggal 17 April 1979 yang
kaedah hukumnya menyebutkan : Karena Surat
gugatan tidak disebutkan dengan jelas letak / batas
harus tanah sengketa, gugatan tidak dapat
diterima, sehingga sangat beralasan hukum bagi Majelis
Hakim yang memeriksa, mengadili dan memutus Perkara
aquo menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya atau
setidak-tidaknya menyatakan (gugatan Penggugat tidak
dapat diterima (Niet onvanklijke Verklaard);
2. Gugatan Penggugat Error in Persona.
Bahwa Penggugat dalam, gugatannya te lah
menggugat PT. PRA SETIA GROUP / Tergugat II yang
kebetulan Direktur Utama PT. PRA SETIA GROUP
tersebut adalah Tergugat I ;
Bahwa akan tetapi PT. PRA SETIA GROUP / Tergugat
II sama sekali tidak ada kaitannya dengan tanah
objek perkara / tidak ada hubungan hukum
dengan tanah objek perkara, karena PT. PRA
SETIA GROUP bergerak di bidang kontraktor
bukan dibidang perkebunan kelapa sawit dan
Tergugat II berkedudukan di Kota Binjai,
beralamat kantor di J l . Semarang No.14,
Kelurahan Rambung Dalam, Kecamatan Binjai
Selatan, Kota Binjai, dan bukan beralamat di Pasar
Binanga, Desa Utterudang, Kecamatan Barumun
Halaman 8 dari 39 Halaman No: 29/PDT/2015/PT-MDN
Tengah, Kabupaten Padang Lawas,
sebagaimana disebutkan Penggugat dalam
gugatannya pada halaman 1 (satu);
Bahwa selain itu Tergugat II tidak ada membuka lahan
perkebunan di atas tanah objek perkara, namun
Tergugat I yang kebetulan merupakan Direktur Utama
dari Perusahaan Tergugat II ada mempunyai perusahaan
perseorangan yang bergerak dibidang perkebunan kelapa
sawit terletak di Desa Pangirkiran Dolok, Kecamatan
Barumun Tengah, Kabupaten Padang Lawas, sesuai Surat
Izin Usaha Perdagangan Nomor : 043/278/SIUP/2009,
tertanggal 25 Juni 2009 dan Surat lzin Bupati Padang
Lawas Nomor : 080/242/SKITU/2009 tentang Pemberian
Surat Izin Tempat Usaha, tertanggal 25 Juni 2009, oleh
karenanya Perusahaan Perseorangan kebun kelapa sawit
Tergugat I dalam memiliki areal / lahan perkebunan
kelapa sawit sudah nyata dan jelas tidak ada keterkaitan
dan hubungan hukum dengan Tergugat II diatas tanah
kebun kelapa sawit kepunyaan / milik Tergugat I tersebut;
Bahwa oleh karena Penggugat telah menggugat PT. PRA
SETIA GROUP / Tergugat II dalam perkara aquo padahal
Tergugat II tidak ada hubungan hukum dengan objek
perkara, sehingga mengakibatkan gugatan Penggugat Eror
In Persona, maka dengan demikian sangat beralasan
hukum bagi Majelis Hakim yang memeriksa, mengadili
dan memutus Perkara aquo menolak gugatan Penggugat untuk
seluruhnya atau setidak-tidaknya menyatakan gugutan
Penggugat tidak dapat diterima (Niet onvanklijke
Verklaard);
II. Tentang Pokok Perkara:
Bahwa Tergugat I dan Tergugat II menolak dan membantah
seluruh dalil-dalil gugatan Penggugat, kecuali terhadap hal-
hal yang secara tegas diakui dalam perkara ini;
Bahwa terhadap dalil-dalil yang telah Tergugat I dan
Halaman 9 dari 39 Halaman No: 29/PDT/2015/PT-MDN
Tergugat II uraikan didalam bagian Eksepsi tersebut diatas,
secara mutatis-mutandis mohon agar dimasukkan sebagai
bahan pertimbangan hukum dalam jawaban pokok perkara
ini, sehingga tidak perlu diulangi lagi;
Bahwa Tergugat I dan Tergugat II membantah dengan
tegas dal i l gugatan Penggugat pada halaman 1 point 1 yang
menyatakan Penggugat adalah pemilik alas tanah yang
terletak di Desa Pangirkiran, Kecamatan Barumun Tengah,
Kabupaten Padang Lawas, sebagaimana tersebut dalam Surat
Keterangan Tanah (SKT) yang dikeluarkan Kepala Desa Janji
Raja masing-masing bertanggal 15 Juni 1997....dst, sebab
jika benar (quod noon) tanah yang terletak di Desa
Pangirkiran, Kecamatan Barumun Tengah, Kabupaten
Padang Lawas tersebut adalah milik Penggugat, namun
mengapa pula yang mengeluarkan Surat Keterangan
Tanah (SKT) sebagai dasar / alas hak Penggugat atas tanah
tersebut dikeluarkan oleh Kepala Desa Janji Raja, bukan
dikeluarkan Kepala Desa Pangirkiran Dolok, karena
seharusnya secara hukum yang mengeluarkan Surat
Keterangan Tanah (SKT) tersebut adalah Kepala Desa
Pangirkiran Dolok, sebab sebagaimana didalilkan
Penggugat tanah tersebut terletak di Desa Pangirkiran,
Kecamatan Barumun Tengah, Kabupaten Padang Lawas,
dengan demikian jelas dan nyata bahwa alas hak
kepemilikan Penggugat atas tanah dimaksud secara hukum
menjadi cacat hukum / tidak sah menurut hukum;
Bahwa selanjutnya atas Surat Keterangan Tanah Penggugat
tersebut, maka sudah nyata dan jelas tanah objek perkara yang
terletak di Desa Pangirkiran / Pangirkiran Dolok Kecamatan
Barumun Tengah, Padang Lawas d/h Kab.Tapanuli Selatan seluas +
10 Ha tersebut adalah tanah kepunyaan/milik Tergugat I dan bukan
milik Penggugat;
Bahwa adapun alas hak kepemilikan Tergugat I atas tanah
tersebut adalah dengan cara membeli tanah tersebut dari Sdr.
MARASAKTI NASUTION, sebagaimana tertuang dalam Akta Jual Beli
Halaman 10 dari 39 Halaman No: 29/PDT/2015/PT-MDN
(AJB) yang dibuat oleh Pejabat Pembuat Akta Tanah ic. INDRA
SYARIF HALIM, SH, masing-masing yaitu: 1. Akta Jual Beli
Nomor: 366/Barumun Tengah/2000, 2 . Ak ta Jua l Be l i
Nomor : 367/Barumun Tengah/2000, 3. Akta Jual Beli
Nomor : 368/Barumun Tengah/2000, 4. Akta Jual Beli Nomor:
373/Barumun Tengah/2000, 5. Akta Jual Beli Nomor : 374/Barumun
Tengah/2000, masing-masing tertanggal 7 bulan Agustus Tahun
2000;
Bahwa tanah objek perkara seluas + 10 Ha dimaksud
termasuk atau berada dalam batas-batas tanah yang dibeli
Tergugat I dari Sdr. MARASAKTI NASUTION tersebut;
Bahwa adapun dasar dari Sdr. MARASAKTI NASUTION menjual
tanah tersebut kepada Tergugat I adalah oleh karena Sdr.
MARASAKTI NASUTION sebagai Ketua Perkebunan Anggota
Veteran R.I. Kec. Barumun Tengah mendapat Surat Kuasa
untuk menjual atas tanah setuas + 200 Ha yang letaknya dihulu
Sungai Ukka (Komplek Perkebunan Anggota Veteran R.I. Kec.
Barumun Tengah) dari pemilik tanah kebun kopi tersebut yaitu
Anggota Veteran R.I. Kec. Barumun Tengah, sebagaimana
tersebut dalam Surat Kuasa tertanggal 1 Juni 1996;
Bahwa adapun kronologis Anggota Leg. Veteran R.I. Barumun
Tengah memperoleh tanah tersebut adalah bahwa pada
waktu itu tanah seluas ± 200 Ha tersebut masih dalam
bentuk hutan belantara belum pernah dijamah oleh orang lalu
pada tanggal 23 Agustus 1969 Anggota Leg. Veteran R.I.
Barumun Tengah/Pengurus Markas Ranting Leg. Veteran
R.I. Barumun Tengah mengajukan permohonan minta izin
tanah seluas + 200 Ha yang ter le tak di Bandar
Polam/Banjar Bolak, Desa Pangirkiran Dolok, Kec.
Barumun Tengah yang batas-batasnya adalah sebagai
berikut :
Sebelah Timur Pegunungan tanah kosong;
Halaman 11 dari 39 Halaman No: 29/PDT/2015/PT-MDN
Sebelah Barat Hutan Belukar;
Sebelah Utara Bandar Polam;
Sebelah Selatan Hutan Bandjar Bolak;
untuk dijadikan perkebunan tanaman kopi dll kepada Ketua Panitia
Land Reform Ass. Wedana Kec. Barumun Tengah,
sebagaimana tersebut dalam Surat Pengurus Markas Ranting
Leg. Veteran R.I. Barumun Tengah Nomor : 015/LVRI/69, tanggal
23 Agustus 1969 yang ditandatangani oleh MALIM SOLEH
SIREGAR / Sekretaris Pengurus Markas Ranting Leg.
Veteran R.I. Barumun Tengah dan MARASAKTI selaku Wakil
Ketua Pengurus Markas Ranting Leg. Veteran R.I. Barumun Tengah;
Bahwa atas permohonan Pengurus Markas Ranting, Leg.
Veteran R.I. Barumun Tengah tersebut, maka oleh Ketua
Panitia Land Reform Ass. Wedana Kec. Barumun Tengah telah
mengabulkan permohonan Pengurus Markas Ranting Leg.
Veteran R.I. Barumun Tengah tersebut, dimana sebelumnya
Ass. Wedana Kec. Barumun Tengah dengan rombongan
terlebih dahulu meninjau lokasi yang dimohonkan oleh
Pengurus Markas Ranting Leg. Veteran R.I. Barumun Tengah
dimaksud, dan adapun batas-batas tanah yang di i z inkan
oleh Komis i yang turun ke lokas i yang dimohonkan adalah:
- Sebelah Utara : Huala Batu Naggar Ukka Garis Lurus ke Sungai
Bulu Godang ;
- Sebelah Selatan : Hutan Belukar dan Gunung-Gunung
Garingging;
- Sebelah Barat : Sungai Batu Nanggar / Kebun Kopi Haji
Baharuddin;
- Sebelah Timur : Sungai Bulu Godang dan Kebun Kopi Penduduk;
sebagaimana tertuang dalam Berita Acara Anggota Komisi
yang turun ke atas tanah Bandar Polam dekat Kampung
Rura Burangir tanah yang dimohonkan oleh Pengurus
Markas Ranting Leg. Veteran R.I. Barumun Tengah dimaksud
pada hari Sabtu tanggal 13 September 1969;
Halaman 12 dari 39 Halaman No: 29/PDT/2015/PT-MDN
Bahwa jika benar (quod noon) setelah membeli tanah, maka
Penggugat mengolah tanah tersebut menjadi lahan pertanian
dan perkebunan tanaman kopi, jagung, ubi kayu, durian,
langsat, cempedak dan tanaman produktif lainnya, berarti
Penggugat memiliki tanah bukan di objek perkara dan atau
Penggugat membeli tanah bukan dari pemilik yang sebenarnya,
hal ini terbukti dari alas hak kepemilikan Penggugat atas tanah
objek perkara dikeluarkan oleh Kepala Desa Janji
Raja bukan dikeluarkan oleh Kepala Desa
Pangirkiran Dolok, sementara lokasi objek perkara
tersebut berada/terletak di Desa Pangirkiran
Dolok, Kecamatan Barumun Tengah, Kab. Padang
Lawas d/h Kab. Tapanuli Selatan, sehingga tidak tepat
jika yang mengeluarkan Surat Keterangan Tanah atas
tanah objek perkara adalah Kepala Desa Janji Raja
dengan demikian alas hak Penggugat atas objek
perkara menjadi cacat hukum atau bertentangan
dengan ketentuan hukum yang berlaku;
Bahwa demikian juga jika benar (quod noon) Penggugat telah
memenuhi kewajiban pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan atas
tanah objek perkara kepada Pernerintah Kabupaten Padang
Lawas bukan berarti tanah tersebut milik / kepunyaan Penggugat,
sebab Pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan bukan
merupakan alas hak / bukti kepemilikan atas tanah;
Bahwa Tergugat I dan Tergugat II membantah dengan
tegas dal i l gugatan Penggugat halaman 2 point 6 yang
menyatakan tanpa seizin dan sepengetahuan Penggugat,
sekitar bulan Nopember 2009, tanah pertanian milik
Penggugat diatas seluas + 10 Ha telah dirusak, dihancurkan
dan ditraktor serta ditanami sawit oleh Tergugat I, Tergugat II
dan Tergugat III.......dst, sebab yang benar adalah pada Tahun
2009 Tergugat I ada menyerahkan sebahagian lahan kebun
kelapa sawit kepunyaan Tergugat I kepada Tergugat III
untuk keperluan Eksplorasi dan eksploitasi sumur bor minyak,
dimana sebelumnya tanah tersebut oleh Tergugat I dibuka untuk
Halaman 13 dari 39 Halaman No: 29/PDT/2015/PT-MDN
perkebunan kelapa sawit, dan adapun Tergugat II sama sekali tidak
ada keterkaitannya/hubungan hukumnya dengan pembukaan
lahan perkebunan kelapa sawit milik Tergugat I tersebut,
sebab sebagaimana diuraikan diatas Tergugat II adalah
Perusahaan yang bergerak dibidang Kontraktor yang berkedudukan
di Kota Binjai, beralamat kantor di JI. Semarang No.14,
Kelurahan Rambung Dalam, Kecamatan Binjai Selatan, Kota
Binjai, dan kebetulan Tergugat I adalah sebagai Direktur Utama
dari Perusahaan tersebut, dengan demikian tidak- benar dalil
Penggugat yang mengatakan Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat
III merusak tanah pertanian Penggugat seluas + 10 Ha;
Bahwa Tergugat I dan Tergugat II juga membantah dalil Penggugat
halaman 2 point 7 yang menyatakan berdasarkan fakta dilapangan
dan keterangan Kepala Badan Perijinan Pemerintah Kabupaten
Padang Lawas (Bapak BURHANUDDIN HARAHAP), ijin diberikan
kepada Tergugat III (PT. MOSESA PETROLEUM) dan bukan kepada
Tergugat II (PT.PRA SETIA GROUP) yang dimiliki Tergugat I.....dst,
sebab memang benar ijin diberikan kepada Tergugat III dan bukan
kepada Tergugat II karena Tergugat II tidak ada keterkaitan sama
sekali dalam pengolahan tanah objek perkara karena Tergugat
II adalah perusahaan yang bergerak dibidang kontraktor dan
berkedudukan di Binjai bukan di Kabupaten Padang Lawas, akan
tetapi terhadap Tergugat I ada memiliki Perusahaan
Perseorangan yang bergerak dibidang Perkebunan Kelapa Sawit dan
Perusahaan perseorangan Tergugat I tersebut telah mendapat izin
dariBadan Perijinan Pemerintah Kabupaten Padang Lawas, sesuai
Surat Izin Usaha Perdagangan Nomor: 043/278/SIUP/2009,
tertanggal 25 Juni 2009 dan Surat Izin Bupati Padang Lawas Nomor
: 080/242/SKITU/2009 tentang Pemberian Surat Izin Tempat
Usaha, tertanggal 25 Juni 2009, dan Tanda Daftar Perusahaan,
Perusahaan Perseorangan (PO), Nomor TDP: 022750100258,
tanggal 26 Juni 2009 yang dikeluarkan oleh Kepala Dinas
Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Umum Daerah Kabupaten
Padang Lawas, sehingga tidak perlu diragukan lagi keabsahan
kepemilikan Tergugat I atas lahan perkebunan kelapa sawit tersebut
maupun tentang izin Perusahaan Tergugat I dimaksud;
Halaman 14 dari 39 Halaman No: 29/PDT/2015/PT-MDN
Bahwa Tergugat I dan Tergugat II membantah dengan tegas
dalil Penggugat halaman 3 point 8 yang menyatakan : sesuai
dengan bukti-bukti yang telah diajukan oleh pejabat di Badan
Kehutanan dan Perkebunan, Badan Perijinan, Badan
Pertambangan di Polres Kabupaten Tapanuli Selatan.........dst,
sebab dalil Penggugat tersebut adalah dalil yang mengada-ngada
dan sangat tidak berdasar, karena sebagaimana Tergugat I
sebutkan diatas bahwa Tergugat II tidak ada kaitannya dengan
objek perkara/tidak ada hubungan hukum sama sekali dengan
objek perkara, begitu juga Tergugat I tidak ada melakukan
perampasan, pengrusakan lahan milik masyarakat apalagi
milik Penggugat, akan tetapi yang benar adalah Tergugat I dalam
menguasai dan mengusahai tanah kebun kelapa sawit/objek perkara
tersebut adalah berdasarkan jual beli/ganti rugi dengan pemilik
tanah sebelumnya, dan kemudian Tergugat I menyerahkan
sebahagian tanah kebun kelapa sawit tersebut kepada Tergugat III,
dan dengan penyerahan tanah tersebut oleh Tergugat III
memberikan kompensasi kepada Tergugat I atas biaya pembukaan
lahan dan tanaman kelapa sawit milik Tergugat I, selanjutnya tanah
yang diserahkan oleh Tergugat I tersebut dikelola oleh Tergugat III
untuk membangun sumur bor minyak, dan sebahagian lagi
(sisa dari tanah Tergugat I dimaksud), Tergugat I kelola
sendiri dengan menanaminya dengan tanaman kelapa sawit,
jadi dengan demikian tidak benar dalil Penggugat yang
mengatakan Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III telah
melakukan perampasan, pengrusakan lahan milik
masyarakat pada urnumnya dan khususnya milik Penggugat;
Bahwa kemudian Tergugat I dan Tergugat II juga
membantah dali l gugatan Penggugat pada halaman 3 point 9
yang menyatakan: setelah Tergugat I dan Tergugat II
menghancurkan lahan pertanian dan perkebunan milik
Penggugat dan milik masyarakat yang tanahnya belum
dibayar seluruhnya, maka Tergugat III (PT. MOSESA
PETROLEUM) membangun 3 bidang sumur bor minyak.....dst,
sebab dalil tersebut sangat mengada-ngada dan sangat tidak
berdasar, karena baik Tergugat I maupun Tergugat II serta
Halaman 15 dari 39 Halaman No: 29/PDT/2015/PT-MDN
Tergugat III tidak ada melakukan pengrusakan
/menghancurkan lahan pertanian milik Penggugat, akan tetapi
Tergugat I dalam menguasai dan mengusahai tanah objek
perkara adalah berdasarkan surat bukti kepemilikan yang sah
yang dilindungi oleh hukum dan undang-undang yang berlaku
terhadap itu;
Bahwa sangat tidak benar dan tidak berdasar dalil gugatan
Penggugat halaman 3 point 11, sebab Tergugat I melakukan
kegiatan usaha perkebunan kelapa sawit diatas tanah/lahan
objek perkara adalah berdasarkan bukti kepemilikan yang sah dan
begitu juga Tergugat III melakukan pengeboran sumur rninyak
diatas tanah/lahan objek perkara adalah setelah Tergugat III
memberikan kompensasi kepada Tergugat I, sedangkan Tergugat
II sama sekali tidak mempunyai hubungan hukum dengan objek
perkara dengan kata lain Tergugat II tidak ada keterkaitan
dalam perkara aquo, akan tetapi Penggugat tetap saja menarik
Tergugat II sebagai pihak dalam perkara ini, sehingga secara
hukum mengakibatkan gugatan Penggugat Error In Persona
(salah dalam menarik pihak-pihak guguatan Penggugat dalam hal ini
menarik Tergugat II yang tidak ada hubungan hukumnya dengan
tanah objek perkara);
Bahwa selanjutnya Tergugat I telah memperoleh izin usaha
Perdagangan dalam melakukan kegiatan usaha perkebunan
kelapa sawit diatas tanah/lahan milik Tergugat I, sehingga
tidak benar dal i l gugatan Penggugat yang mengatakan
Tergugat I, dan Tergugat II telah melakukan perbuatan melawan
hukum;
Bahwa oleh karena tanah objek perkara adalah tanah
milik/kepunyaan Tergugat I yang diperoleh secara sah melalui
jual beli / ganti rugi dari pemilik tanah sebelumnya dan
sebahagian telah diserahkan Tergugat I kepada Tergugat III
dengan menerima kompensasi dari Tergugat III, dan
sebahagian lagi tanah tersebut Tergugat I kelola sendiri
dengan menanaminya dengan tanaman kelapa sawit, maka
dengan demikian perbuatan Tergugat I dan Tergugat III
yang mengelola tanah objek perkara bukanlah perbuatan
Halaman 16 dari 39 Halaman No: 29/PDT/2015/PT-MDN
melawan hukum, sehingga sangat tidak beralasan hukum,
dalil/Posita gugatan dan Petitum gugatan Penggugat yang
memohonkan kepada Ketua Pengadilan Negeri Padangsidimpuan
c.q Majelis Hakim Pengadilan Negeri Padangsidimpuan yang
memeriksa dan mengadili perkara ini berkenan untuk
menghukum Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III membayar
kerugian materil dan immaterial Penggugat dan
menghukum Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III
membayar uang paksa (dwangsoom), serta agar
melakukan S i ta Jaminan (Conservatoir Beslag) terhadap
tanah sengketa/tanah objek perkara, oleh karenanya Tergugat
I dan Tergugat II mohon kepada Majelis Hakim yang
memeriksa dan mengadili perkara aquo agar dalil-dalil
gugatan Penggugat tersebut dikesampingkan dan ditolak serta
agar tidak dipertimbangkan;
Berdasarkan alasan-alasan dan argumentasi hukum tersebut diatas,
mohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara
aquo untuk menolak gugatan Penggugat seluruhnya atau setidak-
tidaknya menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima (Niet
onvanklijke Verklaard);
Menimbang, bahwa di depan persidangan Tergugat III juga telah
mengajukan jawabannya terhadap gugatan yang diajukan oleh Penggugat
tersebut, dan jawabannya tersebut seperti di bawah ini:
Dalam Eksepsi:
A. Pengadilan Negeri Padangsidimpuan Tidak Berwenang
Memeriksa Perkara Gugatan Penggugat:
1. Bahwa Tergugat III dalam menjalankan usaha selaku Kontraktor
Kontrak Kerja Sama (KKKS) dari BP Migas (sekarang SKK Migas)
pada Blok Tonga yang terletak di Desa Pangirkiran, Kecamatan
Barumun Tengah, Kabupaten Padanglawas, Provinsi Sumatera
Utara (Wilayah Kerja) dilakukan berdasarkan rekomendasi
maupun perijinan-perijinan antara lain sebagai berikut:
a. Rekomendasi No. 541.3/001/2008 Tentang Pemberian
Rekomendasi Bupati Padang Lawas Kepada PT Mosesa
Petroleum Untuk Keperluan Pengurusan Izin Pinjam PakaiHalaman 17 dari 39 Halaman No: 29/PDT/2015/PT-MDN
Kawasan Hutan Kepada Menteri Kehutanan RI Yang Berlokasi
di Blok Tonga 1 Dengan Titik Koordinat 1º18’0,5” LU Dan
99º49’3,0” BT Kecamatan Barumun Tengah Kabupaten Padang
Lawas Propinsi Sumatera Utara tanggal 16 September 2008;
b. Surat Gubernur Sumatera Utara No. 522/11760 tanggal 20
November 2008 Perihal Rekomendasi Pinjam
Pakai/Penggunaan Kawasan Hutan a.n. PT Mosesa Petroleum
di Kabupaten Padang Lawas;
c. Surat Departemen ESDM Direktorat Jendral Minyak Dan Gas
Bumi tanggal 7 Januari 2009 tentang Persetujuan UKL/UPL
Kegiatan Pengembangan Lapangan Migas Terbatas Blok
Tonga, Kecamatan Barumun Tengah, Kabupaten Padang
Lawas, Provinsi Sumatera Utara oleh PT Mosesa Petroleum;
d. Rekomendasi No. 525/255/2009 tanggal 21 Januari 2009
tentang Pemberian Rekomendasi Bupati Padang Lawas Kepada
PT Mosesa Petroleum Untuk Keperluan Pengurusan Izin
Kegiatan Didalam Kawasan Hutan Kepada Menteri Kehutanan
RI Yang Berlokasi di Blok Tonga I Kecamatan Barumun Tengah
Kabupaten Padang Lawas Propinsi Sumatera Utara;
e. Surat Gubernur Sumatera Utara No. 522/2307/2009 tanggal 6
April 2009 Perihal Rekomendasi Kegiatan Eksplorasi Di Dalam
Kawasan Hutan Untuk Kegiatan Survey Seismik a.n. PT Mosesa
Petroleum di Kabupaten Padang Lawas;
f. Surat Menteri Kehutanan No. S.463/Menhut-VII/PKH/2009
tanggal 25 Juni 2009 tentang Peta Persetujuan Izin Kegiatan
Untuk Survei Seismik 3D dan Pengeboran Eksploitasi Sumur
Tonga – 3 dan Tonga – 4 dan Sarana Penunjangnya Pada
Kawasan Hutan Produksi Tetap a.n. PT Mosesa Petroleum di
Desa Pangirkiran Kecamatan Barumun Tengah Kabupaten
Padanglawas Provinsi Sumatera Utara;
g. Rekomendasi Bupati Padang Lawas No. 503/3737/2010
tanggal 16 Juli 2010 tentang Persetujuan Pinjam Pakai
Kawasan Hutan Padang Lawas Dalam Rangka Kegiatan
Pengerjaan Ulang Pemboran Eksploitasi Tonga-1 Dan
Pengeboran Eksploitasi Sumur Tonga-3 dan Tonga-4 PT
Mosesa Petroleum;
Halaman 18 dari 39 Halaman No: 29/PDT/2015/PT-MDN
h. Surat Gubernur Sumatera Utara No 522/2712 tanggal 15 Maret
2011 Perihal Rekomendasi Pinjam Pakai Kawasan Hutan Dalam
Rangka Kegiatan Pengerjaan Ulang Pemboran Eksploitasi
Tonga-1, Tonga-3 dan Tonga-4 a.n. PT Mosesa Petroleum di
Kabupaten Padang Lawas;
i. Surat Menteri Kehutanan RI No. S.509/Menhut – VII tanggal
28 September 2011 Perihal Persetujuan Prinsip Penggunaan
Kawasan Hutan Untuk Kegiatan Pemboran Sumur Eksploitasi
Tonga-1, Tonga-3 dan Tonga-4 a.n. PT Mosesa Petroleum
seluas 13,58 Ha di Kabupaten Padang Lawas, Provinsi
Sumatera Utara;
j. Surat BP Migas No. 635/BP00000/2011/S0 tanggal 24 Oktober
2011 Kepada Menteri Kehutanan RI Perihal Permohonan Izin
Penggunaan Kawasan Hutan Untuk Kegiatan Kerja Ulang
Pemboran Eksploitasi Tonga-1 dan Pemboran Eksploitasi
Tonga-3 dan Tonga-4, di Kabupaten Padang Lawas, Provinsi
Sumatera Utara a.n. PT Mosesa Petroleum;
k. Keputusan Menteri Kehutanan Republik Indonesia No. SK
244/Menhut-II/2012 tanggal 21 Mei 2012 perihal Ijin Pinjam
Pakai Kawasan Hutan Untuk Pemboran Sumur Eksploitasi
Tonga-1 Tonga-3 dan Tonga-4 atas nama PT. Mosesa
Petroleum seluas 13,58 Hektar Pada Kawasan Hutan Produksi
Tetap di Kabupaten Padang Lawas, Propinsi Sumatera Utara;
2. Bahwa berdasarkan uraian tersebut pada angka 1 diatas, maka
dapat disimpulkan bahwa Tergugat III dalam menjalankan
usaha di Wilayah Kerja berdasarkan keputusan yang
dibuat oleh pejabat tata usaha Negara yang berwenang.
Tergugat III tidak mungkin dapat menjalankan usaha di Wilayah
Kerja tanpa adanya rekomendasi dan ijin-ijin yang diberikan oleh
pihak yang berwenang. Gugatan terhadap keputusan tata usaha
Negara yang berwenang untuk memeriksa dan mengadili adalah
Pengadilan Tata Usaha Negara, bukan Pengadilan Negeri. Oleh
karena itu maka Pengadilan Negeri Padangsidimpuan tidak
berwenang untuk memeriksa dan mengadili perkara a quo;
Halaman 19 dari 39 Halaman No: 29/PDT/2015/PT-MDN
B. Gugatan Penggugat Salah Pihak dan Salah Alamat:
1. Bahwa Tergugat III menolak dengan tegas tindakan Penggugat
yang melibatkan Tergugat III dalam gugatan a quo. Sebagaimana
akan dijelaskan Dalam Pokok Perkara Jawaban, hubungan hukum
yang terjadi dalam perkara a quo hanyalah antara Tergugat I dan
Tergugat III. Dalam perkara a quo sama sekali Penggugat tidak
memiliki hubungan hukum dengan Tergugat III;
2. Bahwa dengan dilibatkannya Tergugat III dalam gugatan a quo
padahal Tergugat III tidak memiliki hubungan hukum dengan
Penggugat maka menyebabkan gugatan a quo salah alamat dan
cacat pihak. Kalau memang Penggugat merasa dirugikan oleh
Tergugat I dan atau Tergugat II maka selayaknya yang digugat
adalah cukup Tergugat I dan Tergugat II saja tanpa perlu
melibatkan Tergugat III;
3. Bahwa selain itu dalam gugatan Penggugat kepada Tergugat III
ditujukan kepada PT. Mosesa Petroleum beralamat di Siborisdolok
Napasimin, Kecamatan Barumun Tengah, Kabupaten Padang
Lawas. Padahal saat ini nama Tergugat III bukan lagi PT. Mosesa
Petroleum akan tetapi sudah berubah menjadi PT. EMP Tonga
sesuai dengan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham
Secara Sirkuler Nomor 6 tanggal 11 Juni 2012 yang telah
mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Nomor AHU-3682.AH.01.02.Tahun 2012;
4. Bahwa dalam Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham
Secara Sirkuler Nomor 6 tanggal 11 Juni 2012 yang telah
mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Nomor AHU-3682.AH.01.02.Tahun 2012 juga disebutkan
secara jelas bahwa kedudukan Tergugat III adalah di
Jakarta Selatan;
Berdasarkan alasan-alasan tersebut diatas sudah selayaknya gugatan
Penggugat harus dinyatakan tidak dapat diterima (niet
ontvankelijke verklaard).
C. Gugatan Penggugat Kabur dan Tidak Jelas (Obscuur Libel):
1. Bahwa semua dalil gugatan Penggugat kabur dan tidak jelas
(Obscuur Libel), karena dalam gugatan huruf 11 tersebut
Halaman 20 dari 39 Halaman No: 29/PDT/2015/PT-MDN
dikatakan “…menurut hukum Tergugat I, Tergugat II dan
Tergugat III telah melakukan perbuatan melawan hukum”, namun
Penggugat tidak menjelaskan lebih terang atau jelas mengenai:
- Penggugat tidak menyebutkan batasan tanah atau titik
koordinat tanah yang valid yang diakui milik Penggugat;
- Penggugat tidak menyebutkan perbuatan mana yang dimaksud
sebagai perbuatan melawan hukum;
- Penggugat tidak memperhatikan unsur-unsur yang terdapat
dalam Pasal 1365 Kitab Undang-undang Hukum Perdata;
Dalam Pasal 1365 Kitab Undang-undang Hukum Perdata
disebutkan:
“Tiap perbuatan yang melanggar hukum dan membawa kerugiankepada orang lain, mewajibkan orang yang menimbulkan kerugianitu karena kesalahannya untuk mengganti kerugian tersebut.”Berdasarkan definisi tersebut diatas, suatu perbuatan dapat
dianggap perbuatan melawan hukum (Onrechtmatigedaad)
apabila memenuhi unsur-unsurnya yaitu:
a. Ada suatu perbuatan melawan hukum;b. Ada kesalahan dari pelaku;c. Ada kerugian korban;d. Ada hubungan kausal antara perbuatan dan kerugian.
2. Bahwa dalam gugatan perbuatan melawan hukum, Penggugat
seharusnya menguraikan secara jelas dan terang mengenai
perbuatan apa yang telah dilakukan oleh Tergugat I, Tergugat II
dan atau Tergugat III, apakah perbuatan yang dilakukan tersebut
merupakan kesalahan, berapa kerugian secara riil yang telah
dialami Penggugat serta apakah ada hubungan sebab akibat
(kausal) antara perbuatan dengan kerugian yang diderita oleh
Penggugat. Tanpa adanya uraian atau penjelasan secara rinci
mengenai hal-hal tersebut maka tidak dapat dikatakan bahwa
Para Tergugat telah melakukan perbuatan melawan hukum;
3. Bahwa oleh karena dalam gugatannya Penggugat tidak dapat
menjelaskan secara rinci dalil-dalilnya bahwa Tergugat I, Tergugat
II dan Tergugat III telah melakukan suatu perbuatan yang dapat
digolongkan sebagai Perbuatan Melawan Hukum maka gugatan
Penggugat harus dinyatakan tidak dapat diterima;
Halaman 21 dari 39 Halaman No: 29/PDT/2015/PT-MDN
D. Gugatan Kurang Pihak:
1. Bahwa sebagaimana telah Tergugat III uraikan dalam huruf A
angka 1 diatas, dalam menjalankan usaha di Wilayah Kerja
berdasarkan keputusan yang dibuat oleh pejabat tata usaha
Negara yang berwenang. Sehingga seandainya Penggugat akan
mengajukan gugatan maka seharusnya melibatkan juga pihak-
pihak lain yang berperan dalam memberikan rekomendasi dan
atau ijin kepada Tergugat III, antara lain:
a. Menteri Kehutanan Republik Indonesia;
b. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral;
c. Gubernur Sumatera Utara;
d. Bupati Padang Lawas;
2. Bahwa oleh karena gugatan Penggugat hanya ditujukan kepada
Tergugat I, Tegugat II dan Tergugat III saja maka dapat
dikatakan gugatan penggugat kurang pihak, sehingga merupakan
gugatan yang cacat formil. Oleh karena gugatan penggugat
kurang pihak maka Majelis Hakim Pengadilan Negeri
Padangsidimpuan harus memutus gugatan tidak dapat diterima
(niet ontvankelijke verklaard) karena kurang pihak (plurium litis
consortium);
Dalam Pokok Perkara:
1. Bahwa segala sesuatu yang telah Tergugat III nyatakan dalam
Eksepsi mohon dianggap secara keseluruhannya telah termuat pula
dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam Pokok Perkara
Jawaban ini;
2. Bahwa Tergugat III, menolak dengan tegas seluruh dalil-dalil
Penggugat, terkecuali terhadap hal-hal yang secara tegas-tegas
diakui kebenarannya;
3. Bahwa Tergugat III menolak dan tidak membenarkan dalil-dalil
gugatan Penggugat yang selebihnya, oleh karena dalil-dalil gugatan
Penggugat tersebut tidak mempunyai landasan dan dasar serta
alasan-alasan hukum yang sah (justa causa) dan juga tidak
berdasarkan fakta-fakta yang benar (ipso facto);
Penggugat Bukan Merupakan Pemilik Tanah Yang Sah:
Halaman 22 dari 39 Halaman No: 29/PDT/2015/PT-MDN
4. Bahwa Tergugat III menolak dengan tegas dalil gugatan Penggugat
dalam angka 1, 2, 3 dan 4. Klaim yang diajukan oleh Penggugat
sebagai pemilik tanah di Desa Pangirkiran, Kecamatan Barumun
Tengah, Kabupaten Padang Lawas merupakan dalil yang mengada-
ada dan tidak sesuai dengan fakta maupun ketentuan yang ada. Hal
ini berdasarkan:
a. Bahwa Surat Keterangan Tanah (SKT) sudah tidak berlaku lagi
berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri No. 593/5707/SJ
tanggal 22 Mei 1984 tentang Pencabutan Wewenang Kepala
Kecamatan Untuk Memberikan Ijin Membuka Tanah;
Berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri tersebut jelas bahwa
Menteri Dalam Negeri sudah menginstruksikan kepada
para Gubernur Kepala Daerah Tingkat I untuk
menginstruksikan kepada para Camat/Kepala Kecamatan
agar TIDAK LAGI memberikan ijin membuka tanah dalam
bentuk apapun. Sehingga keabsahan Surat Keterangan Tanah
(SKT) milik Penggugat sebagai dalih memiliki tanah seluas kurang
lebih 10 Ha sangat patut dipertanyakan. Terlebih lagi SKT milik
Penggugat hanya dikeluarkan oleh Kepada Desa. Bagaimana
mungkin kepada Desa Janji Raja dapat mengeluarkan SKT
padahal sudah ada larangan dari Menteri Dalam Negeri;
b. Bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Nomor
923/Kpts/Um/12/1982 tanggal 27 Desember 1982 tentang
Penunjukan Areal Hutan di Wilayah Propinsi Dati I Sumatera
Utara seluas ± 3.780.132,02 yang kemudian diubah dengan
Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: SK.44/Menhut-II/2005
tanggal 16 Pebruari 2005, tanah yang diklaim sebagai milik
Penggugat adalah merupakan kawasan hutan;
Berdasarkan kedua keputusan menteri tersebut diatas maka
seharusnya tanah yang diklaim oleh Penggugat sebagai miliknya
masuk dalam kawasan hutan. Jika benar demikian maka
Penggugat telah melanggar ketentuan Pasal 50 UU no. 41
tentang Kehutanan dan hal tersebut merupakan tindak pidana
karena tidak ada ijin pinjam pakai dari Menteri Kehutanan;
Halaman 23 dari 39 Halaman No: 29/PDT/2015/PT-MDN
c. Bahwa yang telah diberi ijin oleh Menteri Kehutanan
untuk mengelola atau mengusahakan kawasan hutan
yang diklaim sebagai milik penggugat adalah PT.
Sumatera Sylva Lestari. Dimana ijin yang diperoleh oleh PT.
Sumatera Sylva Lestari sudah berlangsung sejak tahun 1978.
Dengan demikian sangat tidak beralasan jika Penggugat
menyatakan sebagai pemilik tanah dan telah mengusahakan
tanah selama lebih dari 20 tahun;
d. Bahwa seandainya benar Penggugat telah mengolah tanah
tersebut, maka harusnya Penggugat secara faktual berada di
lokasi tanah atau setidak-tidaknya Penggugat telah dapat
diidentifikasi keberadaannya secara faktual di lokasi tanah oleh
Tergugat III sejak saat kegiatan operasi seismik dimulai pada
tahun 2009. Selain itu apabila Penggugat akan mengolah atau
memanfaatkan hutan maka seharusnya Penggugat memiliki ijin
untuk mengolah tanah dalam wilayah hutan dari Bupati/Walikota
atau Gubernur sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri
Kehutanan No. 49 Tahun 2008 Tentang Hutan Desa dan/atau
Peraturan Menteri Kehutanan No. 37 Tahun 2007 Tentang Hutan
Kemasyarakatan. Oleh karena Penggugat tidak memiliki ijin
untuk mengolah atau memanfaatkan hutan menjadi hutan
kemasyarakatan atau hutan desa, maka yang dilakukan oleh
Penggugat dalam wilayah hutan yang sudah ditetapkan oleh
pemerintah merupakan tindakan yang tidak sah dan sebagai
bentuk pelanggran hukum;
Berdasarkan dalil-dalil tersebut diatas maka klaim penggugat
sebagai pemilik tanah yang sah harus ditolak;
5. Bahwa jika Penggugat menyatakan sebagai pemilik tanah yang sah
mestinya Penggugat dapat menunjukan bukti kepemilikan yang sah
yaitu sertifikat tanah. Didalam UU No. 5 tahun 1960, pasal 19 ayat 1
dan 2, disebutkan:
a. Untuk menjamin kepastian hukum oleh pemerintah diadakan
pendaftaran tanah diseluruh wilayah Republik Indonesia menurut
ketentuan yang diatur dengan Peraturan Pemerintah;
b. Pendaftaran tersebut dalam ayat 1 pasal ini meliputi:
Halaman 24 dari 39 Halaman No: 29/PDT/2015/PT-MDN
i. Pengukuran, perpetaan dan pembukuan tanah;
ii. Pendaftaran hak-hak atas tanah dan peralihan hak-hak
tersebut:
c. Pemberian surat-surat tanda bukti hak, yang berlaku sebagai alat
pembuktian yang kuat;
Bahwa dari pasal tersebut memberikan gambaran bahwa prinsip
negara akan memberikan jaminan hukum dan kepastian hak
terhadap hak atas atas yang sudah terdaftar. Bahwa jaminan bukti
adanya tanah yang sudah terdaftar dengan memberikan "surat tanda
bukti hak" yang berlaku sebagai alat pembuktian yang "kuat".
Undang undang Pokok Agraria (UU No. 5 tahun 1960) tidak
menyebutkan kata “sertifikat”. Selanjutnya kemudian diatur dalam
PP No. 24 tahun 1997 pasal 1 ayat 20 menyebutkan “Sertifikat
adalah surat tanda bukti hak sebagaimana dimaksud dalam pasal 19
ayat (2) huruf c UUPA untuk hak atas tanah, hak pengelolaan, tanah
wakaf, hak milik atas satuan rumah susun dan hak tanggungan yang
masing-masing sudah dibukukan dalam buku tanah yang
bersangkutan.”
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Bukan Bukti Kepemilikan Tanah:
6. Bahwa kewajiban Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang
dilakukan oleh Penggugat bukanlah bukti kepemilikan
tanah, melainkan hanya bukti pembayaran pajak. Pasal 32 ayat (1)
PP No. 24/1997 menyatakan bahwa sertipikat merupakan surat
tanda bukti hak yang berlaku sebagai alat pembuktian yang kuat
mengenai data fisik dan data yuridis yang termuat di dalamnya,
sepanjang data fisik dan data yuridis tersebut sesuai dengan data
yang ada dalam surat ukur dan buku tanah hak yang bersangkutan,
sehingga dengan ini Tergugat III menolak dalil nomor 5 gugatan
Penggugat;
Tergugat III Merupakan Pihak Yang Mempunyai Itikad Baik:
7. Bahwa seandaianyapun Penggugat dinyatakan pemilik yang sah dari
tanah seluas + 10 hektar, maka Tergugat III sebagai pihak yang
mempunyai itikad baik harus dilindungi oleh hukum. Prof Subekti
merumuskan itikad baik dengan pengertian sebagai berikut:
Halaman 25 dari 39 Halaman No: 29/PDT/2015/PT-MDN
“Itikad baik di waktu membuat suatu perjanjian berarti kejujuran,orang yang beritikad baik menaruh kepercayaan sepenuhnya kepadapihak lawan, yang dianggapnya jujur dan tidak menyembunyikansesuatu yang buruk yang di kemudian hari akan menimbulkankesulitan-kesulitan” (Samuel M.P. Hutabarat, Penawaran danPenerimaan dalam Hukum Perjanjian, 2010, PT GramediaWidiasarana Indonesia, Jakarta, Hal.45);
8. Dalam kaitannya dengan klaim Penggugat terhadap tanah pertanian
miliknya, Tergugat III menandatangani Perjanjian Pelepasan Hak
dan Pemberian Kompensasi dengan Tergugat I. Perjanjian tersebut
dibuat karena berdasarkan data dan fakta yang ada dapat dibuktikan
secara sederhana bahwa Tergugat I adalah pihak yang menguasai
tanah tersebut. Tergugat I juga telah memberikan penjelasan semua
informasi penting (medelelingsplicht) dan jaminan bagi Tergugat III
bahwa tanah tersebut ada dalam penguasaan penuh Tergugat I. Hal
ini diperkuat dengan Akta Jual Beli antara Tergugat I dengan
anggota Leg. Veteran (penjual) yang dibuat dihadapan Indra Syarif
Halim, S.H. PPAT Nomor:
a. No. 366/Barumun Tengah/2000;b. No. 367/Barumun Tengah/2000;c. No. 368/Barumun Tengah/2000;d. No. 370/Barumun Tengah/2000;e. No. 371/Barumun Tengah/2000;f. No. 373/Barumun Tengah/2000;g. No. 374/Barumun Tengah/2000;h. No. 375/Barumun Tengah/2000.
Menurut informasi dari Tergugat I, pada awalnya akta jual beli
antara Tergugat I dengan para anggota Leg. Veteran selaku pemilik
awal tanah perkebunan kopi merupakan tanah milik adat, maka
kepemilikan atas tanah tersebut sudah jelas milik Tergugat I.
Selanjutnya tanah yang telah dibeli oleh Tergugat I dijadikan
perkebunan kelapa sawit berdasarkan Surat Izin Bupati Padang
Lawas No. 503/001/IUP/2009 tanggal 12 Juni 2009 tentang Izin
Usaha Perkebunan (IUP) atas nama Tergugat I;
Berdasarkan fakta hukum ini, maka Tergugat III menolak dalil nomor
1 gugatan Penggugat serta dalil-dalil yang menyatakan Penggugat
sebagai pemilik dari tanah;
Tergugat III Tidak Pernah Melakukan Pengrusakan dan
Penghancuran Tanah Pertanian Milik Penggugat:
Halaman 26 dari 39 Halaman No: 29/PDT/2015/PT-MDN
9. Bahwa Tergugat III menolak dengan tegas dalil Penggugat dalam
angka 6, 7, 8 dan 10 gugatan yang pada pokoknya menyatakan
sekitar tahun 2009 tanah pertanian milik Penggugat diatas seluar +
10 hektar telah dirusak, dihancunkan dan ditraktor serta ditanami
sawit oleh Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III. Dalil yang
disampaikan Penggugat ini merupakan dalil yang mengada-ada dan
tidak sesuai dengan fakta.;
10. Bahwa Tergugat III selaku selaku Kontraktor Kontrak Kerja Sama
(KKKS) yang mendapatkan ijin untuk melakukan ekplorasi dan
eksploitasi minyak dan gas bumi dalam menjalankan usahanya selalu
mentaati peraturan dan ketentuan yang ada. Sebelum melakukan
kegiatan awal berupa eksplorasi di Sumur Tonga-1, Tonga-3 dan
Tonga-4, Tergugat III telah melakukan sosialisasi kepada
masyarakat sekitar, survey lapangan dan meminta ijin kepada
pejabat dan atau instansi pemerintah. Salah satu ijin yang diperoleh
adalah Surat Menteri Kehutanan RI No. S.509/Menhut – VII tanggal
28 September 2011 Perihal Persetujuan Prinsip Penggunaan
Kawasan Hutan Untuk Kegiatan Pemboran Sumur Eksploitasi Tonga-
1, Tonga-3 dan Tonga-4 a.n. PT Mosesa Petroleum seluas 13,58 Ha
di Kabupaten Padang Lawas, Provinsi Sumatera Utara (selanjutnya
disebut Persetujuan Prinsip);
11. Bahwa sosialisasi yang telah dilakukan oleh Tergugat III sebelum
melakukan kegiatan dilapangan adalah sebagai berikut:
a. Berita Acara Sosialisasi Survey Seismik 3 Dimensi yang dilakukanpada hari Rabu tanggal 12 Agustus 2009 bertempat di RumahKades Aek Rampa;
b. Berita Acara Sosialisasi Survey Seismik 3 Dimensi yang dilakukanpada hari Rabu tanggal 18 Agustus 2009 bertempat di Dusun AekDolok Martua, Desa Aek Nabara Tonga;
c. Berita Acara Sosialisasi Survey Seismik 3 Dimensi yang dilakukanpada hari Rabu tanggal 19 Agustus 2009 bertempat di DesaPangirkiran Dolok;
d. Berita Acara Sosialisasi Survey Seismik 3 Dimensi yang dilakukanpada hari Rabu tanggal 20 Agustus 2009 bertempat diPerumahan PT Aek Natio Group;
Tergugat III Telah Menyelesaikan Seluruh Kewajiban Dalam
Wilayah Kerja:
12. Bahwa berdasarkan angka 3 Persetujuan Prinsip Tergugat III
dibebani kewajiban antara lain :
Halaman 27 dari 39 Halaman No: 29/PDT/2015/PT-MDN
a. Melaksanakan tata batas terhadap kawasan hutan;
b. Melaksanakan inventarisasi tegakan dengan supervisi dari Dinas
Provinsi yang membidani kehutanan;
c. Membuat pernyataan dalam akta notariil yang memuat
kesanggupan:
i. Melaksanakan reklamasi dan reboisasi kawasan hutan;ii. Menyelenggarakan perlindungan hutan;iii. Memberikan kemudahan bagi aparat kehutanan sewaktu
melakukan monitoring dan evaluasi lapangan;iv. Menanggung seluruh biaya sebagai akibat pinjam pakai
kawasan hutan;v. Membayar penggantian nilai tegakan dan provisi sumber
daya hutan (PSDH) pada hutan tanaman dari hasil tanamandari IUPHHK-HT PT. Sumatera Sylva Lestari dan PSDH, DanaReboisasi (DR) dan penggantian nilai tegakan dari bukanhasil tanaman IUPHHK-HT PT. Sumatera Sylva Lestari;
vi. Membayar penerimaan Negara bukan pajak (PNBP)Penggunaan Kawasan Hutan;
d. Menyampaikan baseline penggunaan kawasan hutan;
e. Mengganti biaya investasi pengelolaan/pemanfaatan hutan
kepada PT. Sumatera Sylva Lestari;
f. Mengganti iuran ijin yang telah dibayarkan oleh pemegang ijin
pemanfaatan;
g. Melakukan koordinasi dan melaporkan tanda bukti penyelesaian
penggantian biaya Investasi yang telah dibayarkan kepada PT.
Sumatera Sylva Lestari;
h. Mengkoordinasikan kegiatan kepada instansi kehutanan setempat
dan PT. Sumatera Sylva Lestari;
13. Bahwa sangat jelas dalam angka 11 huruf e dan g diatas yang
terdaftar di departemen kehutanan untuk melakukan
pengelolaan/pemanfaat hutan dilokasi pemboran sumur Tonga-1,
Tonga-3 dan Tonga-4 adalah PT. Sumatera Sylva Lestari. Nama
Penggugat sama sekali tidak disebut atau terdaftar sebagai pihak
yang melakukan pengelolaan/pemanfaat hutan. Pembayaran kepada
PT. Sumatera Sylva Lestari telah selesai dilakukan oleh Tergugat III
sebagaimana dalam Surat Pernyataan tanggal 29 Maret 2012 yang
ditandatangani oleh PT. Sumatera Sylva Lestari dan kwitansi
tertanggal 5 April 2012 yang ditandatangani oleh PT. Sumatera Sylva
Lestari;
Halaman 28 dari 39 Halaman No: 29/PDT/2015/PT-MDN
14. Bahwa selanjutnya untuk melaksanakan kewajiban dalam
persetujuan prinsip Tergugat III juga telah melakukan tata
batas dan inventarisasi tegakan sebagaimana dalam:
a. Laporan Hasil Pelaksanaan Inventarisasi Tegakan Areal Pinjam
Pakai Kawasan Hutan Untuk Kegiatan Pemboran Sumur Eksploitasi
Tonga-1, Tonga-3 dan Tonga-4 Pada Kawasan Hutan Produksi
Tetap Nomor : 040/MP/II/2012/E tahun 2012 (Laporan
Tegakan);
Susunan Tim adalah :
1. Penanggung
Jawab
: Agus Sulistyo (Field Operation
Tergugat III
2. Tim Pelaksana : 1. Widodo
2. Firman
(Konsultan PT. Kurnia Sylva
Consultindo)
3. Tim Supervisi : 1. Nurhayati, S.Hut (Dinas
Kehutanan Propinsi Sumatera
Utara)
2. Bahagia Sembiring, BSc.F
(Dinas Kehutanan Propinsi
Sumatera Utara)
3. Samsul Hidayat, S.Hut (Dinas
Kehutanan dan Perkebunan
Kabupaten Padang Lawas)
4.
4 Saksi/Pendamping : Edward Mukhsin Hasibuan (Asisten
Humas Tergugat III
Dari Laporan Tegakan diperoleh kesimpulan antara lain sebagai
berikut:
i. Kondisi vegetasi penutupan lahan terdiri dari tanaman akasia
mangium dan Kelapa Sawit;
ii. Pada lokasi sumur dan jalan sebagian besar merupakan areal
terbuka dan semak belukar;
Halaman 29 dari 39 Halaman No: 29/PDT/2015/PT-MDN
b. Laporan Hasil Pelaksanaa Tata Batas Areal Pinjam Pakai Kawasan
Hutan Untuk Kegiatan Pemboran Sumur Eksploitasi Tonga-1,
Tonga-3 dan Tonga-4 Nomor : 041/MP/II/2012/E tahun 2012
(Laporan Tata Batas);
Susunan Tim adalah :
A. Pelaksana
a. Nama : Sulistya (Staf Teknik PT. Kurnia Sylva
Konsultindo)
B. Tim Supervisi
1. Nama : Cipto Sejati (Balai Pemantapan
Kawasan Hutan Wilayah I Sumatera
Utara)
Pengawas
2. Nama : Akhmad Sukur (DInas Kehutanan
Provinsi Sumatera Utara)
Pembimbing Teknis
3. Nama : Nana Suherna (Dinas Kehutanan
Kabupaten Padang Lawas)
Pembimbing Teknis
C. Pendaming/Saksi
1. Nama : Edward Mukhsin Hasibuan (Tergugat
III)
Dari Laporan Tata Batas diperoleh kesimpulan antara lain sebagai
berikut:
i. Areal kerja Tergugat III seluruhnya berada dalam kawasan
Hutan Produksi Tetap;
ii. Pal batas yang dipancang sebanyak 79 buah;
iii. Pal Batas dibuat dari beton dengan ukuran 10 x 10 x 130 cm
ditanam sedalam 60 cm;
iv. Pal batas dipancang dengan interval 50 s/d 250 m sepanjang
trayek batas yang diukur;
15. Bahwa dari Laporan Laporan Tegakan dan Laporan Tata Batas yang
susunan timnya sebagian terdiri dari instansi pemerintah sangat jelas
bahwa Penggugat tidak memiliki atau menguasai wilayah
Halaman 30 dari 39 Halaman No: 29/PDT/2015/PT-MDN
kerja dan tanaman yang ada adalah jenis akasia mangium
milik PT. Sumatera Sylva Lestari. Sehingga dalil Penggugat yang
menyatakan tanah pertanian seluas 10 hektar telah dirusak,
dihancurkan dan ditraktor merupakan dalil yang menyesatkan dan
tidak benar, oleh karena itu Majelis Hakim harus menolak dalil
Penggugat;
16. Bahwa selain menyelesaikan kewajiban terhadap PT. Sumatera Sylva
Lestari, Tergugat III juga telah menyelesaikan kewajiban terhadap
Tergugat I yang menggarap sebagian lahan di sekitar Tonga-1,
Tonga-3 dan Tonga-4, yaitu :
a. Pada tanggal 21 Juli 2011 Tergugat III menandatangani
Perjanjian Pelepasan Hak Atas Tanah dan Pembayaran
Kompensasi (Perjanjian Pembayaran Kompensasi) dengan
Azharuddin Harahap (Tergugat I), terkait dengan lahan yang
terletak di Blok Tonga, Desa Pengirkiran Kecamatan Barumun
Tengah Kabupaten Padang Lawas (Wilayah Kerja). Dalam
perjanjian tersebut, diketahui:
i. Antara Tergugat I dan Tergugat III (selanjutnya disebut
Para Pihak) telah menandatangani perjanjian penggunaan
lahan di blok tonga, desa pangirkiran kecamatan barumun
tengah kabupaten padang lawas pada tanggal 20 Maret
2009;
ii. Bahwa Tergugat III telah mendapatkan izin Kegiatan
Penggunaan Kawasan Hutan dari Menteri Kehutanan No.
S.463/Menhut-VII/PKH/2009 tanggal 25 Juni 2009;
iii. Bahwa lahan yang telah dibebaskan oleh Tergugat I
adalah seluas 122.350,23 m2.
b. Berdasarkan Perjanjian Pembayaran Kompensasi, antara
Tergugat I dengan Tergugat III telah melakukan verifikasi
tanggal 27 Juni 2011 atas tanah Wilayah Kerja disaksikan oleh
Bappeda Kabupaten Lawas, Dinas Kehutanan dan Perkebunan
Kabupaten Padang Lawas dan Kantor kecamatan Barumun
Tengah. Dalam verifikasi tersebut, diperoleh keterangan:
i. lokasi eksplorasi Tergugat III masuk dalam area kebun
sawit milik Tergugat I;
Halaman 31 dari 39 Halaman No: 29/PDT/2015/PT-MDN
ii. penanaman sawit dilakukan sejak tahun 2008;
iii. menurut keterangan karyawan Tergugat I, Tergugat I
membeli lahan sejak tahun 1995;
iv. berdasarkan keterangan Boek, mantan DPRD tapanuli
selatan dan Kasubag Umum Kantor Kecamatan Barumun
Tengah, Bahron Siregar, lahan tersebut milik Tergugat I
sejak tahun 1997;
v. Menurut keterangan kepala desa pangirkiran, Syamsuddin
Pohan, secara fisik lahan tersebut adalah lahan Tergugat I;
17. Bahwa sebagai pelaksanaan atas Perjanjian Pelepasan Hak Atas
Tanah dan Pembayaran Kompensasi, selanjutnya Tergugat III
telah membayar kompensasi secara lunas kepada Tergugat I;
18. Berdasarkan uraian tersebut dalam angka 10 sampai dengan 16
Jawaban diatas, dalil Penggugat yang menyatakan sebagai pemilik
dan mengelola tanah pertanian seluas 10 hektar merupakan dalil
yang tidak sesuai fakta yang ada. Selain itu Tergugat III juga baru
melakukan kegiatan penebangan pohon, pemerataan dan
pematangan tanah (land clearing) dilapangan setelah memperoleh
ijin prinsip sejak tahun 2011, sehingga tuduhan dari Penggugat yang
menyatakan Tergugat III telah melakukan pengrusakan sejak 2009
jelas-jelas merupakan tuduhan yang sembarangan dan harus ditolak;
Tidak Ada Perbuatan Melawan Hukum Yang Telah Dilakukan
Tergugat III:
19. Bahwa Tergugat III menolak dalil Penggugat dalam angka 11 karena
dalil tersebut hanya dalil yang dibuat-buat oleh Penggugat dan tidak
sesuai kenyataan yang sebenarnya. Tergugat III selaku Kontraktor
Kontrak Kerja Sama (KKKS) berdasarkan Production Sharing Contract
dengan Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas
tanggal 16 Januari 2007 selalu melakukan kegiatan dengan mematuhi
ketentuan dan peraturan yang ada;
Sebagaimana telah Tergugat III uraikan dalam huruf A angka 1
diatas, sebelum Tergugat III melakukan eksplorasi dan eksploitasi
Tergugat III telah mendapatkan seluruh ijin yang diperlukan
dan telah menyelesaikan kewajiban yang dibebankan kepada
Tergugat III;
Halaman 32 dari 39 Halaman No: 29/PDT/2015/PT-MDN
20. Bahwa Tergugat III menolak dalil Penggugat dalam angka 12 dan 13
gugatan karena tidak ada perbuatan melawan hukum dan uraian
mengenai unsur-unsur perbuatan melawan hukum apa yang telah
dilakukan Tergugat III dan perhitungan kerugian yang dilakukan oleh
Penggugat tidak berdasarkan bukti-bukti yang sah dan nyata.
Terlebih lagi dalam tuntutan yang diminta Penggugat terdapat biaya
penasehat hukum sebesar Rp. 250.000.000,-. Dalam hukum acara
perdata tidak ada kewajiban untuk menunjuk atau mewakilkan
kepada penasehat hukum atau advokat dalam mengajukan tuntutan
atau mempertahankan hak dimuka pengadilan. Dengan demikian
maka tidak ada kewajiban hukum bagi pihak lain untuk menanggung
biaya yang ada akibat adanya penunjukan penasehat hukum atau
advokat. Oleh karena itu maka sudah selayaknya dalil Penggugat
harus ditolak;
Permohonan Sita Jaminan Harus Ditolak:
21. Bahwa dalam kegiatan usaha eksplorasi dan eksploitasi minyak dan
gas bumi tidak mungkin akan dilakukan pengalihan atau pengoperan
atau penjaminan tanah dimana kegiatan pemboran tersebut
dilakukan. Karena pada prinsipnya hak yang diberikan oleh Negara
melalui BP Migas (sekarang SKK Migas) kepada kontraktor dalam hal
ini Tergugat III adalah untuk mengelola hasil yang ada dalam perut
bumi yaitu minyak dan gas bumi. Tanah yang ada didalam wilayah
kerja tetap merupakan milik Negara;
22. Bahwa penentuan titik pemboran (sumur) dalam suatu wilayah kerja
tidak ditentukan secara sembarangan, akan tetapi telah melalui
berbagai tahap dan melibatkan banyak disiplin ilmu serta harus
mendapatkan perijinan dari instansi yang berwenang. Sehingga jika
kontraktor telah menentukan pemboran maka tidak akan mungkin
kontraktor akan memindahkan sumur tersebut, apalagi mengalihkan
atau mengoperkan atau menjaminkan tanah. Sehingga dalil
Penggugat dalam angka 14 gugatan merupakan dalil yang mengada-
ada dan tidak sesuai dengan kebiasaan yang ada dalam bisnis minyak
dan gas bumi. Oleh karena itu maka permohonan sita dari Penggugat
tersebut harus ditolak;
Halaman 33 dari 39 Halaman No: 29/PDT/2015/PT-MDN
23. Bahwa selain alasan tersebut dalam angka 20 dan 21 jawaban diatas,
permohonan peletakan sita jaminan yang diajukan oleh Penggugat
haruslah ditolak dan dikesampingkan oleh Majelis Hakim karena
permohonan sita tidak menjelaskan secara rinci menjelaskan
luas dan batas-batas dari tanah yang dimohonkan sita tersebut,
dan tidak sesuai dengan ketentuan Pasal 227 HIR yang menyatakan:
“Jika ada sangka yang beralasan, bahwa seseorang yang berutang,selagi belum dijatuhkan putusan hakim yang mengalahkan belumboleh dijalankan, mencari akal akan menggelapkan atau melarikanbarangnya, baik yang tetap, baik yang tiada tetap dengan maksudakan menjauhkan barang itu dari pada penagih utang, maka atassurat permintaan orang yang berkepentingan bolehlah KetuaPengadilan Negeri memberi perintah, supaya disita barang itu, danharus diberitahukan kepada sipeminta akan menghadap persidanganPengadilan Negeri yang akan datang untuk menerangkan danmenguatkan gugatannya".Berdasarkan ketentuan pasal tersebut, Penggugat tidak dapat
menunjukkan secara rinci menjelaskan luas dan batas-batas dari
tanah, oleh karena itu permohonan sita dari Penggugat harus ditolak;
Permohonan Uang Paksa Tidak Mempunyai Dasar dan Harus
Ditolak:
24. Bahwa Tergugat III menolak permohonan membayar Uang Paksa
(dwangsom) yang didalilkan oleh Penggugat pada nomor 15 gugatan
Penggugat. Permohonan Membayar Uang Paksa (Dwangsom) dalam
surat gugatan Penggugat tidak mempunyai dasar hukum sama sekali
dan bertentangan dengan:
Pasal 606a RV:
“Sepanjang suatu keputusan hakim mengandung hukuman untuksesuatu yang lain daripada membayar sejumlah uang. Maka dapatditentukan, bahwa sepanjang atau setiap kali terhukum tidakmemenuhi hukuman tersebut, oleh harus diserahkan sejumlah uangyang besarnya ditetapkan dalam keputusan hakim, dan uang tersebutdinamakan uang paksa.";Pasal 606b RV:
"Bila keputusan tersebut tidak dipenuhi, maka pihak lawan dariterhukum berwenang untuk melaksanakan keputusan terhadapsejumlah uang paksa yang telah ditentukan tanpa terlebih dahulumemperoleh alas hak baru menurut hukum.";
Uang paksa (dwangsom) hanya dapat dituntut apabila putusan hakim
yang dijatuhkan tidak berupa pembayaran sejumlah uang.
Sedangkan gugatan Penggugat dalam perkara a quo adalah tuntutan
Halaman 34 dari 39 Halaman No: 29/PDT/2015/PT-MDN
pembayaran kerugian materiil Penggugat sebesar Rp. 1.150.000.000
ditambah kerugian immaterial sebesar Rp. 25.000.000.000,-. Oleh
karena itu maka tuntutan untuk membayar uang paksa harus ditolak;
Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, Tergugat III memohon kepada Majelis
Hakim Pengadilan Negeri Padangsidimpuan yang memeriksa dan mengadili
perkara a quo untuk memberikan putusan sebagai berikut :
A. Dalam Eksepsi:
1. Menerima dan mengabulkan seluruh eksepsi Tergugat III;
2. Menyatakan Pengadilan Negeri Padangsidimpuan tidak
berwenang untuk memeriksa dan memutus perkara a quo;
3. Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima (niet
ontvankelijk verklaard).
4. Menghukum Penggugat untuk membayar seluruh biaya perkara.
B. Dalam Pokok Perkara:
1. Menerima dan mengabulkan dalil-dalil Jawaban Tergugat III
untuk seluruhnya;
2. Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya;
3. Menghukum Penggugat untuk membayar seluruh biaya perkara;
---------------------------------------ATAU-------------------------------
Apabila Majelis Hakim Pengadilan Negeri Padangsidimpuan berpendapat
lain, mohon kiranya menjatuhkan putusan yang seadil-adilnya (ex aequo
et bono).
Mengutip dan memperhatikan uraian-uraian tentang hal-hal yang
tercantum dalam turunan resmi PUTUSAN PENGADILAN NEGERI
PADANGSIDEMPUAN, tanggal 21 Januari 2014 Nomor :
45/PDT.G/2012/PN.PSP yang amar selengkapnya berbunyi sebagai
berikut :
I . DALAM EKSEPSI :- Menolak Eksepsi Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III untuk
seluruhnya ;
II. DALAM POKO PERKARA :1. Menolak Gugatan Penggugat untuk seluruhnya
Halaman 35 dari 39 Halaman No: 29/PDT/2015/PT-MDN
2. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya yang timbul selama
proses peradilan tingkat pertama sebesar Rp. 2.956.000,- (Dua juta
Sembilan ratus lima puluh enam ribu rupiah);
Membaca Risalah Pernyataan Permohonan Banding yang dibuat
oleh Panitera Pengadilan Negeri Padangsidempuan yang menyatakan
bahwa pada tanggal 29 Januari 2014 H.HASAN MAKMUR RITONGA
Penggugat/Pembanding, telah mengajukan permohonan banding terhadap
putusan Pengadilan Negeri Padangsidempuan, tanggal 21 Januari 2014
Nomor : 45/PDT.G/2012/PN.PSP. permohonan mana telah diberitahukan
kepada Kuasa Hukum Tergugat I&II/Terbanding I&II pada hari Selasa,
tanggal 25 Februari 2014, diberitahukan kepada Kuasa Hukum Tergugat
III/Terbanding III pada hari Rabu tanggal 7 Mei 2014 dengan seksama dan
sempurna; ------------------------------------------------------------------------------------
Membaca Memori Banding dari Kuasa Hukum Penggugat/
Pembanding Rabu tanggal 26 Februari 2014, telah diterima di
Kepaniteraan Pengadilan Negeri Padangsidempuan pada tanggal 26
Februari 2014 dan telah diberitahukan dan diserahkan kepada Kuasa
Hukum Tergugat I&II/Terbanding I&II pada hari Kamis tanggal 13 Maret
2014, dan Kepada Kuasa Hukum Tergugat III/Terbanding III pada hari
Jumat, tanggal 21 Maret 2014 dengan seksama dan sempurna ; -------------
Membaca Kontra Memori Banding dari Kuasa Hukum Tergugat
I&II/Terbanding I&II hari Senin, tanggal 28 April 2014, telah diterima di
Kepaniteraan Pengadilan Negeri Padangsidempuan pada tanggal 28 April
2014, Dan Kontra Memori Banding dari Kuasa Hukum Tergugat
III/Terbanding III, tanggal 4 Juni 2014 telah diterima di Kepaniteraan
Pengadilan Negeri Padangsidempuan, Hari Jumat 6 Juni 2014 dan Kontra
Memori Banding dari Tergugat I&II/Terbanding I&II tersebut telah
diberitahukan dan diserahkan kepada Kuasa Hukum
Penggugat/Pembanding pada hari Selasa, tanggal 9 Desember 2014,
dengan seksama dan sempurna ; -----------------------------------------------------
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM :
Menimbang, bahwa permohonan banding dari Penggugat /
Pembanding telah diajukan dalam tenggang waktu dan menurut tata cara
Halaman 36 dari 39 Halaman No: 29/PDT/2015/PT-MDN
serta memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh undang-undang,
oleh karena itu permohonan banding tersebut secara formal dapat
diterima ;---------------------------------------------------------------------------------------
Menimbang, bahwa Kuasa Hukum Terbanding semula Penggugat
telah mengajukan Memori Bandingnya yang pada pokoknya sebagai
berikut :
1. Menyatakan menerima Memori Banding dari Terbanding semula
Penggugat ;
2. Membatalkan Putusan Pengadilan Negeri Padangsidimpuan
tanggal 21 Januari 2014 Nomor :45/Pdt.G/2012/PN-Psp ;
3. Mengadili sendiri dan mengabulkan gugatan Penggugat untuk
seluruhnya ;
4. Memohon keadilan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono) ;
Menimbang, bahwa Kuasa Hukum Terbanding-I dan II, serta
Kuasa Hukum Terbanding-III masing-masing telah mengajukan Kontra
Memori Banding mereka yang pada pokoknya sebagai berikut : --------------
1. Menolak Permohonan Banding dan Memori Banding dari
Penggugat/Pembanding untuk seluruhnya ;
2. Menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Padangsidimpuan
No:45/Pdt.G/2012/PN-Psp, tanggal 21Januari 2014 yang
dimohonkan Banding ;
3. Menghukum Pembanding untuk membayar segala biaya yang
timbul dalam perkara ini ;
Atau : Bilamana Majelis Hakim Tinggi berpendapat lain, mohon
putusan yang seadil-adilnya (Ex Aequo Et Bono) ;
Menimbang, bahwa Pengadilan Tinggi Medan setelah memeriksa
dan meneliti serta mencermati dengan seksama berkas perkara beserta
turunan resmi putusan Pengadilan Negeri Padangsidempuan ,
tanggal 21 Januari 2014 Nomor : 45/PDT.G/2012/PN-PSP dan telah
pula membaca serta memperhatikan dengan seksama Surat Memori
Banding yang diajukan oleh Pembanding, semula sebagai Penggugat,
tanggal 26 Februari 2014, dan tidak ditemukan Hal-hal yang dapat
membatalkan putusan Pengadilan Negeri Padangsidimpuan Nomor
Halaman 37 dari 39 Halaman No: 29/PDT/2015/PT-MDN
:45/Pdt.G/2012/PN-Psp tanggal 21 Januari 2014 dan Surat Kontra Memori
Banding yang diajukan oleh Terbanding I dan II, semula sebagai Tergugat
I dan II tertanggal 28 April 2014, dan Surat Kontra Memori Banding yang
diajukan oleh Terbanding III, semula sebagai Tergugat III tertanggal 4 Juni
2014 yang ternyata tidak ada hal-hal baru yang perlu dipertimbangkan,
maka Pengadilan Tinggi dapat menyetujui dan membenarkan putusan
Hakim tingkat pertama, oleh karena dalam pertimbangan-pertimbangan
hukumnya telah memuat dan menguraikan dengan tepat dan benar semua
keadaan, serta alasan-alasan yang menjadi dasar dalam putusan nya
dianggap telah tercantum pula dalam putusan ditingkat banding, oleh
karena itu pertimbangan Hukum Hakim Tingkat Pertama tersebut dapat
diterima ; --------------------------------------------------------------------------------------
Menimbang, bahwa pertimbangan-pertimbangan hukum Hakim tingkat
pertama tersebut diambil alih dan dijadikan dasar didalam pertimbangan
putusan Pengadilan Tinggi sendiri, sehingga putusan Pengadilan Negeri
Padangsidempuan tanggal 21 Januari 2014 Nomor : 45/PDT.G/2012/PN.PSP.
dapat dipertahankan dalam peradilan Tingkat Banding, dan oleh karena itu
haruslah dikuatkan ; ----------------------------------------------------------------------------------
Menimbang, bahwa oleh karena pihak Penggugat/Pembanding
tetap dipihak yang dikalahkan, baik dalam peradilan tingkat pertama
maupun dalam peradilan tingkat banding, maka semua biaya perkara
dalam kedua tingkat peradilan tersebut dibebankan kepadanya; ------
Memperhatikan Pasal 1365 KUH Perdata dan perundang-
undangan yang berlaku, khususnya Undang-Undang Nomor : 4 Tahun
2004 Tentang Kekuasaan Kehakiman jo Undang-Undang Nomor : 8 Tahun
2004 Tentang Peradilan Umum dan Undang-Undang Nomor : 49 Tahun
2009 Tentang Perubahan kedua atas UU No.2 Tahun 1986 Tentang
Peradilan Umum serta Rbg ; -------------------------------------------------------------
M E N G A D I L I :
Menerima permohonan banding dari Pembanding semula Penggugat ;
Menguatkan putusan Pengadilan Negeri Padangsidempuan tanggal
21 Januari 2014 Nomor : 45/PDT.G/2012/PN.PSP. yang
dimohonkan banding tersebut ; ----------------------------------------------------
Halaman 38 dari 39 Halaman No: 29/PDT/2015/PT-MDN
Menghukum Penggugat/Pembanding untuk membayar seluruh biaya
perkara yang timbul dalam kedua tingkat peradilan, yang ditingkat
banding ditetapkan sebesar Rp.150.000,- (seratus lima puluh ribu
rupiah); -----------------------------------------------------------------------------------
Demikianlah diputuskan dalam Sidang Permusyawaratan Majelis
Hakim Tinggi Pengadilan Tinggi Medan di Medan, pada hari JUM’AT,tanggal 17 April 2015 oleh kami SAUT. H. PASARIBU, SH,Hakim Tinggi
Pengadilan Tinggi Medan sebagai Hakim Ketua Majelis, SAMARAJAMARPAUNG, SH. dan ROBERT SIMORANGKIR, SH.MH. masing-masing
sebagai Hakim Anggota yang ditunjuk berdasarkan penetapan Ketua
Pengadilan Tinggi Medan, Tanggal 4 Februari 2015 Daftar No.
29/PDT/2015/PT-MDN, Putusan ini diucapkan dalam sidang yang terbuka
untuk umum, pada hari KAMIS tanggal 23 April 2015 itu juga oleh Hakim
Ketua, dan dihadiri oleh para Hakim Anggota dan dibantu oleh
Hj.SYARIFAH MASTHURAH,SH.MH, Panitera Pengganti Pengadilan
Tinggi Medan, tanpa dihadiri oleh keduabelah pihak yang berperkara.-
HAKIM-HAKIM ANGGOTA HAKIM KETUA MAJELIS
TTD TTD
SAMARAJA MARPAUNG, SH SAUT. H. PASARIBU, SHTTD
ROBERT SIMORANGKIR, SH.MHPANITERA PENGGANTI
TTD
Hj.SYARIFAH MASTHURA,SH.MHOngkos-Ongkos :1. M e t e r a i .................... Rp. 6.000.-2. R e d a k s i ................... Rp. 5.000.-3. Pemberkasan ................. Rp. 139.000.-
J u m l a h………………. Rp. 150.000,-