hermeneutika ready to show

51
1 Pendahuluan Hermeneu tik Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik.” (II Timotius 3:16, 17)

Upload: mkippuw

Post on 12-Apr-2017

234 views

Category:

Spiritual


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Hermeneutika ready to show

1

Pendahuluan

Hermeneutik

Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk

memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.

Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk

setiap perbuatan baik.”(II Timotius 3:16, 17)

Page 2: Hermeneutika ready to show

2

Pendahuluan

Hermeneutik

Hermeneutika umum: interpretasi tulisan pada

umumnya.Hermeneutika khusus:

interpretasi jenis tertentu sastra - hukum, sejarah,

puisi, nubuat, dll.Hermeneutika Sakral:

penafsiran Alkitab sebagai Firman Allah yang

diilhamkan.

Page 3: Hermeneutika ready to show

3HermeneutikDefinisi

DALAM BAHASA YUNANIYunani = hermeneutikos, berasal dari kata hermeneuo = "menafsir“. Kata benda yang dipakai adalah hermeneia = "tafsiran“. Kata ini diambil dari nama dewa Hermes, yaitu nama dewa Yunani yang tugasnya membawa berita dari dewa2 kepada manusia. (Kis. 14 : 11-12)

DALAM BAHASA IBRANIDalam bahasa Ibrani adalah pathar, yang artinya adalah “menafsir“. Sedangkan kata bendanya adalah pithron, artinya "tafsiran". Kata ini paling umum digunakan dalam konotasi menafsirkan mimpi, karena mimpi berwujud simbol yang artinya tidak jelas. (Kejadian 41 : 8,12,15)

Page 4: Hermeneutika ready to show

4HermeneutikDefinisi

"Hermeneutika adalah ilmu dan seni interpretasi. Disebut “Ilmu” karena mengikuti aturan-aturan,

prinsip-prinsip dan metode-metode tertentu.

Disebut “Seni” karena merupakan keterampilan yang

berkembang dengan praktek/latihan “.

Page 5: Hermeneutika ready to show

5HermeneutikDefinisi

Hermeneutik dibedakan dengan Eksegesis dan Eksposisi.

a) Hermeneutik adalah ilmu yang mempelajari tentang prinsip-prinsip penafsiran Alkitab, sedangkan…

b) Eksegesis adalah penerapan prinsip-prinsip tsb. terhadap teks dalam Alkitab dan…

c) Eksposisi adalah penguraian hasil eksegesis yang telah dilakukan, pada umumnya berupa kotbah.

HERMENEUTIK(Prinsip-prinsip Untuk

Memahami Isi)

OBSERVASI(Memahami Isi)

EKSEGESIS(Memahami Isi)

PENERAPAN PRIBADI

KORELASI TEOLOGIS

HOMILETIK ATAU PEDAGOGIS(Prinsip-prinsip untuk menyampaikan isi)

EKSPOSISI(Dengan Nasehat)

PENEGUHAN

Page 6: Hermeneutika ready to show

66Hermeneutik

Apa Tujuan Akhir?

Apa tujuan akhir penelitian Alkitab?“Merubah Kehidupan!”

Page 7: Hermeneutika ready to show

77Hermeneutik

Apa yang menjadi penghalang untuk mendalami Alkitab?

• Mereka tidak melihat Alkitab sebagai suatu yang relevan.• Mereka tidak memiliki teknik yang tepat.• Mereka tidak percaya bahwa, mereka memenuhi syarat.• Mereka tidak membuat studi Alkitab sebagai yang prioritas.• Mereka tidak percaya Alkitab dapat diandalkan.

Page 8: Hermeneutika ready to show

88Hermeneutik

Kenapa perlu mendalami Alkitab?

• Studi Alkitab adalah penting untuk pertumbuhan rohani.

• Studi Alkitab adalah penting untuk kedewasaan rohani.

• Studi Alkitab adalah penting untuk efektivitas spiritual.

Page 9: Hermeneutika ready to show

99Hermeneutik

Kenapa kita membutuhkan metode dalam mempelajari Alkitab?

Page 10: Hermeneutika ready to show

1010Hermeneutik

• Alkitab adalah supra-alami dalam karakter dan alami dalam karakter.

• Dosa telah menggelapkan kemampuan kita untuk memahami dan mempercayai Firman Tuhan.

• Mereka di dalam Kristus berasal dari budaya yang berbeda, latar belakang, dan tingkat pendidikan.

Page 11: Hermeneutika ready to show

11Hermeneutik

Menjembatani “Jurang”

• Kesenjangan sejarah• Kesenjangan budaya• Kesenjangan filosofis• Kesenjangan linguistik

• Ada beberapa “kesenjangan" antara kita dan Alkitab:

Page 12: Hermeneutika ready to show

Aliran-aliran

12Hermeneutik

Ada tiga cakrawala dalam penafsiran lintas budaya:Budaya Alkitab.Budaya penafsir.Budaya reseptor.Ada hal penting untuk dicatat bahwa ketiga

cakrawala tersebut harus dibawa ke pembahasan teks kitab suci, namun tanpa membiarkan cakrawala kedua dan ketiga bertabrakan, atau mendikte, ke cakrawala pertama dengan makna baru; yang tidak lagi berfungsi sebagai dasar untuk komunikasi yang umum subjek pertama kali diperkenalkan oleh konteks aslinya.

SEGITIGA HERMENEUTIK

Text

Pembaca

Penulis

Ketika Anda mempelajari Alkitab Anda, Anda menjadi seorang mahasiswa:

• Teologi dan doktrin• sejarah gereja• Budaya (kuno dan kontemporer)

Page 13: Hermeneutika ready to show

13Hermeneutik

Dalam Hermeneutik Alkitabiah, dinyatakan bahwa firman Allah disampaikan kepada manusia. Melalui manusia yang hidup dan berada dalam jalinan kontekstual yang kompleks (meliputi alam berpikir, konteks historis dan politis, gaya sastra, jalinan sosio-kultural, sosio-religius, sosio-politis, sifat personal individu yang diperkenan Allah sebagai penulisnya, dsb.)

Penegasan

Page 14: Hermeneutika ready to show

Aliran-aliran

14Hermeneutik

Literal interpretation. Ekspositor harus menafsirkan teks pada nilai nominal, menafsirkan teks sesuai dengan gaya dan bentuk yang penulis dimaksudkan.A text-driven hermeneutic. Pekerjaan expositor adalah untuk memahami apa yang dikatakan teks, apa yang tidak dikatakan, dan apa implikasinya.Authorial intent. Ekspositor harus memahami apa yang penulis asli tujukan untuk teks tersebut, itu berarti, "Sebuah teks tidak bisa diartikan seperti apa yang penulis tidak maksudkan atau kepada pembacanya."

Prinsip kunci untuk Hermeneutika Alkitab

• Contexts is King. Ekspositor harus mempertimbangkan konteks ayat tersebut, paragraf, bab, buku, dan seluruh Kitab Suci. "Tidak ada teks yang harus ditafsirkan keluar dari konteksnya.“

• Scripture interprets scripture. Ekspositor harus menafsirkan ayat-ayat yang sulit dalam terang kebenaran Alkitab. Alkitab, yang tanpa salah, tidak bertentangan sendiri. Jangan pernah membentuk sebuah doktrin berdasarkan satu ayat.

• One meaning, many applications. Ekspositor harus sadar bahwa teks memiliki hanya satu makna, tapi teks yang dapat memiliki banyak aplikasi.

Page 15: Hermeneutika ready to show

Tempat

15Hermeneutik

Setelah mengaplikasikan prinsip-prinsip Hermeneutik adalah bagaimana menyampaikan kebenaran yang kita dapatkan dari hasil penafsiran itu kepada orang lain dengan cara yang benar dan menarik. Oleh karena itu Homelitik (Ilmu berkotbah) adalah ilmu yang juga tidak dapat dilepaskan dari Hermeneutik.

Page 16: Hermeneutika ready to show

16Hermeneutik

Selain dengan Teologi Biblika, Hermeneutik juga berkaitan dengan Teologi Sistematika, yaitu pengajaran Alkitab yang sudah diformulasikan secara sistematis dalam doktrin-doktrin. Hermeneutik akan menjadi dasar yang kuat bagi doktrin-doktrin yang dipelajari.

Page 17: Hermeneutika ready to show

Aliran-aliran

17Hermeneutik

• METODE-METODEHERMENEUTIKA ALKITABIAH

Hermeneutika Alkitabiah mempunyai beberapa metode dalam mengungkapkan rahasia kebenaran Alkitab. Metode-metode ini sangat membantu dan menolong kita untuk secara objektif dalam menafsirkan Alkitab dengan benar. Banyak method yang ada. Tetapi ebebrapa disebutkan disini.

• Metode-metode Hermeneutik Alkitabiah mempunyai beberapa keragaman yang lahir dari berbagai perbedaan latar belakang sosial-budaya dan sejarah.

Metode-metode

Page 18: Hermeneutika ready to show

Aliran-aliran

18Hermeneutik

• METODE ALEGORIS Berangkat dari suatu asumsi bahwa dibalik arti harafiah yang sudah biasa dan jelas itu terdapat arti sesungguhnya yang lebih dalam yang perlu ditemukan oleh orang Kristen yang lebih dewasa.

• METODE MISTIS / MISTICO Metode penafsiran Mistis hampir sama dengan metode penafsiran Alegoris, karena memang sangat mirip. Penganut metode ini percaya/menekankan bahwa ada arti rohani dibalik semua arti harafiah yang kelihatan.

Metode-metode

Page 19: Hermeneutika ready to show

Aliran-aliran

19Hermeneutik

• METODE PERENUNGAN (Devotional) Tujuan metode penafsiran ini adalah hanya pada pengaplikasiannya saja sehingga penganut metode ini menafsirkan Alkitab dalam konteks pengalaman hidup mereka sehari-hari. Mereka percaya bahwa Alkitab ditulis memang untuk tujuan pengkudusan pribadi semata-mata oleh karena itu arti rohani ayat-ayat tsb. hanya akan dapat ditemukan dari terang pergumulan rohani pribadi. Oleh karena itu yang paling penting dalam mengerti Alkitab adalah apa yang Tuhan katakan kepada saya pribadi.

Metode-metode

Page 20: Hermeneutika ready to show

Aliran-aliran

20Hermeneutik

• METODE RASIONALMetode Rasional sangat digemari pada masa sesudah Reformasi, namun demikian dampaknya masih terasa sampai jaman modern ini dalam berbagai macam bentuk penafsiran yang pada dasarnya bersumber pada metode Rasional. Penganut metode Rasional berasumsi bahwa Alkitab bukanlah otoritas tertinggi yang harus menjadi panutan. Alkitab ditulis oleh manusia maka berarti merupakan hasil karya rasio manusia. Oleh karena itu kalau ada bagian-bagian Alkitab yang tidak dapat diterima oleh rasio manusia maka bisa dikatakan bahwa bagian Alkitab tsb. hanyalah mitos saja.

Metode-metode

Page 21: Hermeneutika ready to show

Aliran-aliran

21Hermeneutik

• METODE LITERAL (HARAFIAH)Metode Literal adalah metode penafsiran Alkitab yang paling tua, karena metode inilah yang dipakai pertama kali oleh Bapak Hermeneutik Ezra. Metode ini juga yang dipakai oleh Tuhan Yesus dan para rasul. Metode penafsiran Literal berasumsi bahwa kata-kata yang dipakai dalam Alkitab adalah kata-kata yang memiliki arti seperti yang diterima oleh manusia normal pada umumnya, yang memiliki arti yang yang jelas dan dapat dipertanggung jawabkan oleh akal sehat manusia. Tujuan Allah memberikan FirmanNya adalah supaya dimengerti oleh manusia oleh karena itu Allah memakai bahasa dan hukum-hukum komunikasi manusia untuk menafsirkan arti dan maksudnya.

Metode-metode

Page 22: Hermeneutika ready to show

Aliran-aliran

22Hermeneutik

1. Kritik teks

2. Kritik sejarah

3. Kritik tata Bahasa

4. Kritik sastra

5. Kritik bentuk

• METODE KRITIKSelebihnya dalam Hermeneutik Alkitab ada yang disebut dengan metode kritik yang dipakai sebagai alat bedah dalam upaya penafsiran/hermeneutika Alkitab secara benar. Metode kritik mencakup seluruh aspek hermeneutik Alkitab: 

6. Kritik tradisi

7. Kritik redaksi

8. Kritik struktur

9. Kritik kanonik

WHERE?

HOW?

WHO?WHAT?

WHAT?

HOW?

Metode-metode

Page 23: Hermeneutika ready to show

Aliran-aliran

23Hermeneutik

1. Apa yang dikatakan oleh si penulis asli? (kritik kenaskahan)2. Apa yang dimaksud oleh si penulis asli? (eksegesis)3. Apa yang dikatakan oleh si penulis asli di tempat-tempat lain pada pokok

bahasan yang sama? (bagian-bagian paralel)4. Apa yang dikatakan oleh para penulis Alkitab lainnya pada pokok bahasan yang

sama? (bagian-bagian paralel)5. Bagaimana para pendengar aslinya memahami pesan tersebut dan

menanggapinya? (aplikasi historis)6. Bagaimana kebenaran ini berlaku untuk zaman saya? (aplikasi modern)7. Bagaimana kebenaran ini berlaku untuk kehidupan saya? (aplikasi pribadi)

Metode-metode

Page 24: Hermeneutika ready to show

Sejarah Singkat / Era

24Hermeneutik

Sejarah SingkatHermeneutik

a

Page 25: Hermeneutika ready to show

25Hermeneutik

Hermeneutik YahudiPUSAT IBADAH YAHUDI. Sejarah Hermeneutik Yahudi sudah dimulai sejak jaman Ezra (457SM), pada waktu orang-orang Yahudi sedang berada di tanah pembuangan. Pusat ibadah orang Yahudi dahulu adalah Yerusalem dimana mereka beribadah dengan mempersembahkan korban di Bait Suci.

Tetapi karena di tanah pembuangan mereka tidak mungkin beribadah ke Yerusalem, maka mereka menciptakan pusat ibadah baru, yaitu dengan menggiatkan kembali pengajaran dari Kitab-kitab Taurat. Pengajaran Taurat itu menjadi sumber penghiburan dan kekuatan yang sangat berharga untuk mempertahankan diri dari pengaruh kafir di tanah pembuangan.

Page 26: Hermeneutika ready to show

26Hermeneutik

Usaha pertama yang dilakukan oleh Ezra dan kelompok para imam

adalah menghilangkan gap/jurang bahasa yaitu dengan

menterjemahkan Kitab-kitab Taurat itu ke dalam bahasa Aram,

karena orang-orang Yahudi di pembuangan tidak lagi bisa berbahasa

Ibrani. Usaha terjemahan ini dibarengi dengan suatu exposisi karena

mereka juga harus menjelaskan isi kitab-kitab yang sudah mereka

terjemahkan itu, khususnya tentang pelaksanaan hukum-hukum

Taurat. Karena sumbangannya yang besar itulah Ezra disebut sebagai

Bapak Hermeneutik Pertama. Ref.: Nehemia 8:1-8 & Ezra 8:15-20

Hermeneutik Yahudi

Page 27: Hermeneutika ready to show

27Hermeneutik

TEMPAT IBADAH SINAGOGE. Untuk menunjang

pemulihan kembali pengajaran kitab-kitab Taurat,

didirikanlah sinagoge di tanah pembuangan untuk

menggantikan tempat ibadah Bait Suci (Yerusalem). Fungsi

utama sinagoge adalah sebagai tempat orang-orang Yahudi

berkumpul menaikkan doa-doa, membaca Taurat dan

mempelajarinya dengan teliti, juga sekaligus menjadi tempat

mereka memelihara tradisi Yahudi dan melakukan kegiatan

sosial lainnya. (Nehemia 8:9-13)

Hermeneutik Yahudi

Page 28: Hermeneutika ready to show

28Hermeneutik

SEKOLAH-SEKOLAH MENAFSIR YAHUDI. Melihat pentingnya mempelajari kitab-kitab, maka dalam perkembangan selanjutnya, (setelah Ezra dan Nehemia mati), bermunculanlah sekolah-sekolah menafsir formal, diantaranya: • SEKOLAH YAHUDI PALESTINA. Sekolah ini mengikuti tradisi yang

dipakai oleh Ezra dalam menafsir kitab-kitab Taurat, yaitu menekankan metode penafsiran literal. Mereka menerima otoritas mutlak Firman Allah, dan tujuan utama mereka adalah menginterpretasikan Hukum-Hukum Taurat. Hasil penafsiran mereka ini kemudian bercampur dengan tradisi-tradisi yang berlaku pada jaman itu, sehingga tulisan ini dikemudian hari dikenal dengan nama "Tradisi Lisan" (the Oral Law).

Hermeneutik Yahudi

Page 29: Hermeneutika ready to show

29Hermeneutik

• HALAKAHPenafsiran (eksegesis) resmi terhadap hukum-hukum dalam kitab-kitab Taurat yang bersifat sangat legalistik, dengan memperhatikan sampai ke titik dan komanya. • HAGADAHPenafsiran seluruh Alkitab PL, tetapi yang tidak berhubungan langsung dengan hukum, yang tujuannya adalah untuk kesalehan kehidupan beragama. Perkembangan selanjutnya adalah para ahli kitab membuat buku tafsiran dari buku Mishna, yang disebut Gemara. Kedua buku Mishna dan Gemara, inilah yang akhirnya membentuk buku (kitab) Talmud.

Hermeneutik Yahudi

Page 30: Hermeneutika ready to show

30Hermeneutik

• SEKOLAH YAHUDI ALEKSANDRIA. Didirikan oleh kelompok masyarakat Yahudi yang sudah tercampur dengan budaya dan pikiran Yunani (kaum Hellenis). Kerinduan mereka yang paling utama adalah menterjemahkan kitab-kitab PL ke dalam bahasa Yunani Modern, sebagai hasilnya adalah buku (kitab) Septuaginta. Penambahan kitab-kitab Apokrifa dalam Septuaginta menunjukkan bahwa mereka menerima penafsiran Hagadah dari sekolah Yahudi Palestina.

Hermeneutik Yahudi

Page 31: Hermeneutika ready to show

31Hermeneutik

ARISTOBULUS

(160 SM – Raja Yudea pada Era Dinasti Herodes) dikenal

sebagai penulis Yahudi yang pertama menggunakan metode

alegoris. Ia menyimpulkan bahwa filsafat Yunani dapat

ditemukan dalam kitab-kitab Taurat melalui penafsiran alegoris.

Hermeneutik Yahudi

Page 32: Hermeneutika ready to show

32Hermeneutik

PHILO (20-54 M) adalah penafsir Yahudi di Aleksandria yang paling terkenal. Menurut prinsip menafsir yang dipakai oleh Philo, • penafsiran literal adalah untuk orang-orang yang

belum dewasa karena hanya melihat sebatas huruf-huruf yang kelihatan (tubuh);

• sedangkan penafsiran alegoris adalah untuk mereka yang sudah dewasa, karena sanggup melihat arti yang tersembunyi dari jiwa yang paling dalam (jiwa).

Hermeneutik Yahudi

Page 33: Hermeneutika ready to show

33Hermeneutik

SEKOLAH KAUM KARAIT. Kelompok dari sebuah sekte

Yahudi ini menolak otoritas buku-buku tradisi lisan dan juga

metode penafsiran Hagadah. Mereka lebih cenderung

mengikuti metode penafsiran literal, kecuali bila sifat dari

kalimatnya tidak memungkinkan. Sebagai akibatnya mereka

menolak dengan tegas metode penafsiran alegoris.

Hermeneutik Yahudi

Page 34: Hermeneutika ready to show

34Hermeneutik

Mencakup masa periode ketika Yesus masih hidup sampai jaman

rasul-rasul. YESUS KRISTUS, PENAFSIR SEMPURNA. Dalam

pengajaran kepada murid-muridNya Yesus banyak memberikan

penafsiran kitab-kitab PL. (Yohanes 5:39 - Lukas 24:27,44) Dengan

cara demikian Yesus telah membuka pikiran murid-muridNya untuk

mengerti Firman Tuhan dengan benar. Ia sendiri adalah Firman

yang menjadi Manusia (Inkarnasi), yang menjadi jembatan yang

menghubungkan antara pikiran Allah dan pikiran manusia.

Hermeneutik Apostolik

Page 35: Hermeneutika ready to show

35Hermeneutik

95 - 202 M (CLEMENT DARI ROMA SAMPAI IRENAEUS). Tidak ada banyak catatan penting mengenai perkembangan metode penafsiran Alkitab pada masa itu. Kemungkinan besar para Bapak-bapak gereja terlalu sibuk mempertahanan doktrin Kristologi dari ajaran-ajaran sesat yang banyak bermunculan saat itu

202 - 325 M (SEKOLAH ALEKSANDRIA). Pada permulaan abad 3, penafsiran Alkitab banyak dipengaruhi oleh Sekolah Aleksandria. Aleksandria adalah sebuah kota besar tempat pertemuan antara agama Yudaisme dan filsafat Yunani. Usaha mempertemukan keduanya memaksa orang-orang Yahudi menggunakan metode interpretasi alegoris, suatu sistem penafsiran yang sudah sangat dikenal sebelumnya.

Origen adalah pengganti Clement dari Aleksandria. Ia bukan hanya menjadi teolog besar tapi juga ahli kritik Alkitab besar pada jamannya. Dalam memakai metode penafsirannya ia percaya bahwa Alkitab memberikan 3 arti, sama halnya manusia dibagi menjadi 3 aspek, yaitu tubuh, jiwa dan roh. Maka Alkitab juga mempunyai arti literal, moral dan mistik (alegoris). Namun demikian dalam kenyataannya Origen paling sering memakai metode alegoris dari pada literal.

Hermeneutik Bapak-bapak Gereja

Page 36: Hermeneutika ready to show

36Hermeneutik

Gereja Bagian TimurTokoh mereka adalah Athanasius dari Aleksandria (literal, tapi juga alegoris), Basil dari Caeserea (literal), Theodoret dan Andreas dari Capadocia (literal dan historis).

Gereja Bagian BaratTokoh mereka adalah • Tertulian (literal, tetapi nubuatan ditafsirkan secara alegoris), • Ambrose (alegoris ektrim), • Jerome (sumbangannya terbesar adalah menterjemahkan

Alkitab dalam bahasa Latin yang disebut Vulgate. Menurutnya tidak ada kontradiksi antara literal dan alegoris)

Augustinus (Teolog terbesar pada jamannya). Baginya penafsiran alegoris dikhususkan bagi nubuatan-nubuatan. Menurutnya Alkitab harus ditafsirkan secara historis, mengikuti tata bahasa, diperbandingkan dan kalau perlu memakai alegoris. Tetapi penekanan yang utama adalah bahwa untuk memahami Alkitab seseorang harus mempunyai iman Kristen yang murni dan penuh kasih. Dan dalam menafsirkan ayat/perikop harus melihat keseluruhan kebenaran yang diajarkan Alkitab. Tugas penafsir adalah menemukan kebenaran Alkitab bukan memberi arti kepada Alkitab.

Hermeneutik Gereja Barat dan Timur

Page 37: Hermeneutika ready to show

37Hermeneutik

Hermeneutik Abad Pertengahan Masa periode tahun 600 - 1517 disebut sebagai Hermeneutik Abad Pertengahan, yang diakhiri sebelum masa Reformasi. Masa ini dikenal sebagai abad gelap karena tidak banyak pembaharuan yang terjadi, hanya melanjutkan tradisi yang sudah dipegang erat oleh gereja. Semua penafsiran disinkronkan dengan tradisi gereja. Pengajaran dan hasil eksposisi Bapak-bapak Gereja menjadi otoritas gereja. Alkitab hanya dipergunakan sebagai pengesahan akan apa yang dikatakan oleh para Bapak gereja, bahkan penafsiran para Bapak gereja kadang mempunyai otoritas yang lebih tinggi daripada Alkitab.

Hermeneutik Abad Pertengahan

Page 38: Hermeneutika ready to show

38Hermeneutik

Dua tokoh penafsir literal yang dikenal pada masa ini adalah:

THOMAS AQUINAS. Meskipun ia menyetujui penafsiran literal, dalam praktek ia banyak menggunakan penafsiran alegoris. Dalam masalah teologia ia percaya bahwa Alkitab memegang otoritas tertinggi. JOHN WYCLIFFE. Ia sering disebut sebagai "Bintang Fajar Reformasi" karena kegigihannya menyerang pendapat bahwa otoritas gereja tidak lebih tinggi daripada otoritas Alkitab. Karena keyakinannya itulah ia terdorong untuk menterjemahkan Alkitab ke dalam bahasa-bahasa yang dikenal umum, sehingga setiap orang bisa membaca dan menyelidiki sendiri pengajaran Alkitab.

Hermeneutik Masa Reformasi

Page 39: Hermeneutika ready to show

39Hermeneutik

Hermeneutik Reformasi Periode ini terjadi pada tahun 1517 - 1600 M, dimulai pada saat Martin Luther memakukan 95 tesisnya dan berakhir sampai abad 16. PERJUANGAN REFORMASI. Dengan bangkitnya periode intelektual dan pencerahan rohani, perang memperjuangkan "sola scriptura" (hanya Alkitab) merupakan fokus Reformasi. Secara umum isi perjuangan Reformasi adalah sbb.:

• Alkitab adalah Firman Allah yang diinspirasikan oleh Allah sendiri.• Alkitab harus dipelajari dalam bahasa aslinya.• Alkitab adalah satu-satunya otoritas yang tanpa salah; sedangkan gereja dapat salah.• Alkitab adalah otoritas tertinggi dalam semua masalah iman Kristen.• Gereja harus tunduk pada otoritas kebenaran Alkitab.• Alkitab harus diinterpretasikan/ditafsirkan oleh Alkitab.• Semua pemahaman dan ekposisi Alkitab harus tidak bertentangan dengan seluruh kebenaran Alkitab.

Hermeneutik Masa Reformasi

Page 40: Hermeneutika ready to show

40Hermeneutik

TOKOH REFORMASI Martin Luther. 95 tesisnya merupakan serangan yang dilancarkan terhadap otoritas gereja. Martin percaya penuh bahwa Alkitab harus menjadi otoritas tertinggi bagi iman dan kehidupan orang percaya. Untuk itulah ia menterjemahkan Alkitab PB ke dalam bahasa German supaya rakyat biasa dapat membaca dan menyelidikinya.

Hermeneutik Masa Reformasi

Page 41: Hermeneutika ready to show

41Hermeneutik

Prinsip penafsiran Martin Luther:Untuk menafsir dengan benar harus ada penerangan dari Roh Kudus.• Alkitab adalah otoritas tertinggi bukan gereja.• Penafsir harus memberi perhatian pada tata bahasa dan latar belakang sejarah.

Penafsiran alegoris tidak berlaku.• Alkitab adalah jelas sehingga orang percaya pasti dapat menafsirkannya.• Fungsi menafsir Alkitab adalah sentralitas dalam Kristus.• Hukum Taurat menghukum (mengikat), tetapi Injil membebaskan.

Hermeneutik Masa Reformasi

Page 42: Hermeneutika ready to show

42Hermeneutik

Prinsip penafsiran John Calvin:Roh Kudus adalah vital dalam pekerjaan penafsiran.• Alkitab akan menafsirkan Alkitab.• Penafsiran harus literal; penafsir harus menemukan apa yang ingin disampaikan

oleh penulis Alkitab, melihat pada konteks, meneliti latar belakang sejarah, melakukan studi kata dan memeriksa tata bahasa.

• Menolak penafsiran alegoris.• Menolak otoritas gereja dalam menginterpretasikan Alkitab.• Teologia yang benar harus dihasilkan dari eksegesis yang sehat.Setelah kematian Calvin, para teolog Protestant bergumul keras untuk merumuskan kredo doktrin iman Kristen dan mensistematiskan teologianya. Tapi perdebatan dalam masalah penafsiran terus berlangsung sampai pada masa berikutnya.

Hermeneutik Masa Reformasi

Page 43: Hermeneutika ready to show

43Hermeneutik

Hermeneutik Paska-Reformasi Periode ini adalah antara tahun 1600 - 1800 M. Periode ini dipenuhi dengan semangat penafsiran literal Reformasi, tetapi akhir periode ini ditutup dengan penekanan pada metode penafsiran devotional. SESUDAH REFORMASI. Terjadi banyak kontroversi dan perdebatan teologia yang akhirnya menjadi kepahitan di antara para teolog dan mulai terjadi perpecahan. Dogmatisme mulai meracuni gereja. Studi Alkitab akhirnya hanya dipakai untuk membenarkan dogma dan teologia mereka sendiri.

Hermeneutik Paska-Reformasi

Page 44: Hermeneutika ready to show

44Hermeneutik

GERAKAN PEITISME. Gerakan ini muncul sebagai reaksi Dogmatisme paska Reformasi, karena Alkitab telah disalah gunakan sebagai pedang yang melukai dan merusak kemurnian hidup rohani. Oleh karena itu mereka melakukan pendekatan yang berbeda, yaitu mempelajari Alkitab dan menafsirkannya secara pribadi untuk tujuan memperkaya aplikasi kehidupan rohani. Meskipun motivasi ini baik, tetapi berakibat negatif karena membuat tujuan penafsiran bukan lagi untuk mengetahui apa yang Allah ingin kita ketahui, tapi hanya untuk mempererat hubungan pribadi dengan Allah. Sebagai hasilnya muncullah kelompok-kelompok seperti Moravian, Puritan dan Quaker.

Hermeneutik Paska-Reformasi

Page 45: Hermeneutika ready to show

45Hermeneutik

Philipp Jakob Spener - Bapak Pietisme. Ia percaya bahwa kemurnian hati lebih berharga daripada kemurnian doktrin. Ia mendorong setiap orang percaya untuk mempelajari sendiri Firman Allah dan mengaplikasikan kebenarannya dalam kehidupan praktis.

August Hermann Francke. Sebagai murid Spener, ia juga mengikuti prinsip-prinsip Pietisme. Menurutnya hanya orang Kristen lahir baru yang dapat mengerti arti berita Alkitab. Ia juga mengkombinasikan antara eksegesis dengan pengalaman. Tetapi segi negatif dari gerakan ini muncul yaitu menjadi tindakan legalistik terhadap mereka yang bukan anggota Pietisme dan mengabaikan teologia.

Hermeneutik Paska-Reformasi

Page 46: Hermeneutika ready to show

46Hermeneutik

KRITISISME. Melihat kelemahan Pietisme dengan metode devotional, banyak teolog mulai melakukan pendekatan skolastis studi Alkitab. Banyak usaha dilakukan dalam bidang kritik teks. Naskah-naskah Alkitab mulai dievaluasi dan diteliti untuk pertama kalinya untuk mengetahui keabsahannya sebagai kitab Kanon. Tokoh yang terkenal adalah Johann August Ernesti.

RASIONALISME. Dari Kritisisme para teolog melanjutkan lebih jauh sampai melampaui batas yang seharusnya, yaitu mereka menempatkan rasio manusia sebagai otoritas yang lebih tinggi dari Alkitab. Rasio manusia, tanpa campur tangan Allah, dianggap cukup untuk mengetahui Penyataan Allah. Apabila ada hal yang tidak dapat dimengerti oleh intelek manusia, maka harus dibuang. Sebagai akibatnya mereka berpendapat bahwa Alkitab bisa salah karena ditulis oleh manusia. Mereka memperlakukan Alkitab tidak jauh berbeda seperti buku-buku yang lain. Dua tokoh terkenal Rasionalisme adalah Hobbes, Spinoza dan Semler.

Hermeneutik Paska-Reformasi

Page 47: Hermeneutika ready to show

47Hermeneutik

HERMENEUTIK MODERNMasa periode ini adalah tahun 1800 - sekarang. Semua metode penafsiran yang pernah dilakukan masih terus dilakukan hingga sekarang. Walaupun dari waktu ke waktu penekanan terus bergeser dari ekstrim yang satu kepada ekstrim yang lain. Dalam era modern ini serangan yang paling tajam akhirnya ditujukan pada otoritas Alkitab, sebagai fondasi dalam menafsir. Sebagai contohnya: Liberalisme. Rasionalisme telah membuka era modern untuk lahirnya Liberalisme. Secara umum diringkaskan pendekatan mereka adalah:

1. Hal-hal yang tidak dapat diterima oleh rasio harus ditolak.

2. Alkitab adalah tulisan hasil pengalaman religius penulis Alkitab.

3. Supranatural diartikan sebagai alam pikiran abstrak manusia.

4. Sesuai pikiran evolusi, maka Alkitab adalah tulisan primitif kalau dibandingkan dengan pikiran teologis modern.

5. Menjunjung tinggi nilai etika, tapi menolak tafsiran teologianya.

6. Alkitab harus ditafsirkan secara historis, sebagai konsep teologis dari penulis Alkitab sendiri.

Hermeneutik Modern

Page 48: Hermeneutika ready to show

48Hermeneutik

NEO ORTODOKS. - KARL BARTH tidak mau disebut sebagai penganut Liberalisme, ia tetap ingin mencari kembali inti-inti Teologia Reformasi. Dalam pendekatannya Karl Barth menolak baik inspirasi maupun ketidakbersalahan Alkitab karena menurut Barth, Penyataan/Firman Allah baru akan terjadi apabila ada pertemuan antara Allah dan manusia dalam Alkitab. Alkitab sendiri bukanlah Firman Tuhan tetapi hanya saksi akan Firman Tuhan. Oleh karena itu penafsiran Alkitab merupakan pekerjaan sia-sia kalau bukan Allah sendiri yang bertemu dengan manusia.

Hermeneutik Modern

Page 49: Hermeneutika ready to show

Timeline

49Hermeneutik

Era Hermeneuti

kYahudi Apostolik Bapak 2

GerejaAbad

Pertengahan

Sejarah Hermeneutik Yahudi sudah dimulai sejak jaman Ezra (457SM)1.Pusat Ibadah Yahudi2.Tempat Ibadah

Sinagoge, 3.Sekolah-sekolah

Menafsir Yahudi, Dst.

1.Yesus Kristus, Penafsir Sempurna

2.Para Rasul, Penulis-penulis Yang Mendapatkan Inspirasi Dari Allah

1.95 - 202 M (Clement Dari Roma Sampai Irenaeus)

2.202 - 325 M (Sekolah Aleksandria)

3.325 - 600 M (Sekolah Antiokia)• Gereja Bagian

Timur• Gereja Bagian

Barat

• Thomas Aquinas (penafsiran alegoris. Dalam masalah teologia ia percaya Alkitab memegang otoritas tertinggi).

• John Wycliffe (“Bintang Fajar Reformasi”). Otoritas Alkitab diatas gereja.

Back Next

Page 50: Hermeneutika ready to show

Timeline

50Hermeneutik

Era Hermeneuti

k(lanjutan)

Reformasi Paska Reformasi Modern

Reformasi. Dengan bangkitnya periode intelektual dan pencerahan rohani, perang memperjuangkan "sola scriptura" (hanya Alkitab) merupakan fokus Reformasi. Beberapa poin:1. Alkitab = Firman Allah yang diinspirasi oleh Allah sendiri.2. Alkitab harus dipelajari dalam bahasa aslinya.3. Alkitab adalah satu-satunya otoritas yang tanpa salah.4. Alkitab otoritas tertinggi untuk semua masalah iman Kristen.5. Gereja dibawah otoritas kebenaran Alkitab.6. Alkitab harus ditafsirkan oleh Alkitab.Martin Luther & John Calvin (2 tokoh besar Reformator)

1. Terjadi banyak kontroversi dan perdebatan teologia.

2. Gerakan Peitisme. yang Allah ingin kita ketahui VS pendekatan diri pribadi kepada Allah.

Philipp Jakob Spener - Bapak Pietisme & August Hermann Francke3. Kristisisme. Keabsahan

Alkitab & Kitab Kanon.4. Rasionalisme.

1. Liberalisme2. Neo ortodoks. Karl barth3. Konservatisme/injili.

1. Rasio dibawah otoritas alkitab

2. Pendekatan literal, alkitab no error

3. Kebenaran alkitab berlaku sepanjang jaman

4. Hermeneutik baru (mirip liberalism). Tokohnya adalah rudolf bultman.

Back Next

Page 51: Hermeneutika ready to show

Hermeneutik

Sekian & TuhanMemberkati