ontologi/hakikat pendidikan matematika perspektif islam
TRANSCRIPT
► Karya: Syahrullah Asyari
Muhammad Darwis M.
► Buku: Filsafat Pendidikan Matematika
Pesrpektif Islam
BAB V
ONTOLOGI PENDIDIKAN MATEMATIKA
MUH. ALFIANSYAH 161050701024
KELAS 02
DEFINISI ILMU 1
Barat
Science
Knowledge
Bidang-bidang ilmu fisik
atau empiris
Konsep mental dan
metafisika
Istilah Teknis
Abad Modern
Abad Klasik
Abad
Pertengahan
Tidak dikenal
dalam Islam
Tidak pernah terjadi tarik ulur
antara akal dan iman
Tidak dikenal
Renaissance
Konsekuensinya: Tidak akan ditemukan dalam khazanah pemikiran islam pergeseran definisi ilmu
DEFINISI ILMU (Lanjutan...) 1
Ilmu Bahasa Arab: al-’ilm berarti
pengetahuan (knowledge)
Bahasa Indonesia: ilmu
terjemahan dari Science
al-’ilm
Science
‘ilm
‘ain-lam-mim
‘alamah
Tanda
Petunjuk
Indikasi
Maka umat islam menyadari mendefinisikan ilmu (pengetahuan) secara hadd adalah mustahil.
FILSAFAT ILMU PERSPEKTIF BARAT DAN ISLAM – Karya: Dr. Adian Husaini dkk.
Ilmu dalam islam
pada tulisannya
Prof. Wan Mohd Nor ‘ilm berasal dari akar kata ‘ain-lam-mim yang diambil dari perkataan
‘alamah yaitu tanda, petunjuk/penunjuk yang dengannya sesuatu
atau seseorang dikenal; kognisi atau label, ciri-ciri, petunjuk tanda.
Dengan demikian
Ma’lam
(Jamak: Ma’alim)
„tanda jalan‟ atau „sesuatu yang dengannya
seseorang membimbing dirinya atau
sesuatu yang membimbing seseorang‟
Seiring dengan itu ‘alam
„tanda jalan atau
„penunjuk jalan‟
Maka bukan tanpa alasan jika penggunaan istilah ayah (jamak: ayat) dalam Al-Qur‟an
secara literal berarti ‘tanda’ merujuk pada ayat-ayat Al-Qur‟an dan fenomena alam
FILSAFAT ILMU PERSPEKTIF BARAT DAN ISLAM – Karya: Dr. Adian Husaini dkk.
Ilmu dalam islam
pada tulisannya
Prof. Wan Mohd Nor Ilmu, alam dan ‘ilm (dengan makna „yakin‟)
memiliki akar kata yang sama
Hal ini
menarik Karena alam jika dipahami
sebagai ayat Allah
maka
akan menghasilkan ilmu yang akan mengantarkan
manusia kepada keyakinan pada Allah SWT.
Karena itulah Allah SWT. memperingatkan bahwa nanti di akhirat, neraka jahanam
akan dijejali dengan manusia-manusia dan jin yang mereka memiliki mata tetapi
tidak sampat dapat memahami ayat-ayat Allah SWT.. Juga telinga dan akal mereka
tidak sampai mengantar mereka pada pemahaman dan keimanan kepada Allah.
Mereka itu seperti binatang ternak bahkan lebih sesat (QS. Al-A’raaf:179)
DEFINISI ILMU (Lanjutan...) 1
Plato Ilmu adalah keyakinan
sejati yang dibenarkan
Keyakinan
Kebenaran
Nalar
Keyakinan yang benar
disebut ilmu.
Bagaimana
membedakan keyakinan
yang benar dan salah?
---------------------------------------- Sanggahan Definisi Plato ----------------------------------------
Edmund L. Gettier Seseorang memiliki keyakinan yang
dibenarkan hingga taraf tertentu
Semua orang sepakat
dia memiliki ilmu
Prof. S. M.
Naquib Al Attas
Ilmu merupakan sesuatu yang tidak terbatas
dan karenanya tidak memiliki ciri-ciri spesifik
dan perbedaan khusus yang bisa didefinisikan
Berasal dari
Allah SWT.
Diterima dari jiwa
yang aktif & kreatif
DEFINISI ILMU (Lanjutan...) 1
Yazdi Ilmu tidak mungkin
didefinisikan
Jelas Swanyata (badhii)
al-’ilm al-hudhuri
(presntational knowledge)
al-’ilm al-hushuuli
(acquired knowledge)
Dr. Rajith ‘Abd Al-Hamid Al-Kurdi Ilmu cukup jelas untuk tidak didefinisikan
Indikasi Ilmu
dalam Islam
1. Sampainya ilmu Allah kedalam jiwa manusia
2. Sampainya jiwa manusia terhadap objek ilmu
Muhammad Taqi
Misbah Yazdi
FILSAFAT ILMU PERSPEKTIF BARAT DAN ISLAM – Karya: Dr. Adian Husaini dkk.
Khabar dalam arti:
berita, informasi, cerita,
riwayat, pernyataan,
ucapan dsb.
Khabar benar (sadiq)
Khabar palsu (kadhib)
Tanpa diperkuat
sumber lainnya
Diperkuat Sumber
Lainnya
1. Sudah pasti benar, baik yang diketahui kebenarannya “secara pasti” yaitu khabar
mutawwir dan pengetahuan “a priori”, maupun yang diyakini dan dinyatakan benar (isi
serta sumbernya) setelah diteliti, diuji dan dibuktikan secara ilmiah.
2. Sudah pasti dusta/palsu/salah/keliru baik yang diketahui salahnya secara pasti dan
langsung maupun yang diketahui dengan jalan pembuktian.
3. Tidak dapat dipastikan benar atau salahnya, yaitu khabar dari sumber yang tidak
diketahui sama sekali asal usulnya atau tidak jelas sumbernya.
FILSAFAT ILMU PERSPEKTIF BARAT DAN ISLAM – Karya: Dr. Adian Husaini dkk.
Jenis Khabar Sadiq
1. Khabar mutawwir yaitu informasi yang tidak diragukan lagi karena berasal dari banyak sumber yang tidak
mungkin bersekongkol dan berdusta, oleh karena itu merupakan sumber ilmu yang pasti kebenarannya.
2. Informasi yang dibawa dan disampaikan oleh para rasul yang diperkuat dengan mukjizat. Informasi melalui
jalur ini bersifat istidlali dalam arti baru bisa diterima dan diyakini kebenarannya jika telah diteliti dan dibuktikan
terlebih dahulu statusnya.
Klasifikasi khabar sadiq berdasarkan kuantitas sumbernya
1. Jika sumbernya banyak sehingga sama sekali tidak mungkin bohong atau salah maka disebut mutawwir.
2. Jika sumbernya banyak (dalam kasus hadist, harus terdiri dari generasi kurun pertama dan kedua Hijriah),
namun tidak sampai ke derajat mutawwir maka disebut khabar masyhar.
3. Jika sumbernya tiga orang atau lebih maka disebut mushur.
4. Jika berasal dari satu sumber saja maka dinamakan khabar al-wahid atau khabar al-ahad.
DEFINISI PENDIDIKAN 2
Pendidikan
(Tarbiyah) ‘rabaa-yarbuu’
Tumbuh, berkembang
dan bertambah Zaman Modern
QS. Al-Isra‟: 24 QS. Asy-Syu‟ara: 18
Pendidikan adalah upaya untuk membentuk orientasi individu-individu menurut norma-norma tertentu dan
membantu mereka dalam membentuk pandangan yang benar terhadap kehidupan.
---------------------------------------- Pendidikan dalam Islam ----------------------------------------
Pendidikan
Mendiktekan
Pengetahuan
Memberikan
Keterampilan
Pendidikan bertujuan untuk memperbaiki
akhlak, baik dalam skala individu
maupun masyarakat
DEFINISI PENDIDIKAN (Lanjutan...) 2
Konsep pendidikan dalam perspektif islam
ahlussunnah waljama’ah
Membangun Individu dengan akidah salaf dan shahih
Konsep islam yang jernih
Akhlak yang bersih
Aktivitas yang baik
Menyiapkan individu menjadi pilar yang kokoh untuk membangun masyarakat.
DEFINISI PENDIDIKAN (Lanjutan...) 2
Pendidikan
Pendiik Peserta Didik
Pengajaran Pengetahuan
Pedagogy dan Pedagogics
Pengajaran
Memberi
Pengarahan
Mengajar
Memberi
Informasi
Keliru bila
dianggap berbeda
Ilmu Pemgetahuan
Seni Prisnsip
Perbuatan Mengajar
DEFINISI MATEMATIKA 3
Soedjadi Matematika adalah suatu disiplin ilmu yang tidak memiliki satu definisi
tunggal dan disepakati oleh semua tokah atau pakar matematika
Ruseffendi
Matematika adalah bahasa simbol; ilmu deduktif yang tidak menerima
pembuktian secara induktif; ilmu tentang pola keteraturan dan struktur yang
terorganisasi, mulai dari unsur yang tak didefinisikan, ke unsur yang
didefinisikan, ke aksioma atau postulat dan akhirnya ke dalil.
Johnson &
Rising
Meskipun matematika tidak memiliki satu definisi tunggal yang disepakati
oleh semua tokoh atau pakar matematika, dapat dinyatakan bahwa
matematika adalah suatu kreasi pikiran manusia.
Epsitemologi Islam, matematika tidak lain hanyalah ciptaan Allah Subhanahu wata’ala yang
ditemukan oleh manusia melalui aktivitas berpikir. Dengan demikian, matematika tidak dapat
dikatakan sebagai ciptaan manusia tetapi temuan manusia.
MATEMATIKA SEBAGAI WAHANA PENDIDIKAN 4
Pendidikan Matematika
Upaya membangun individu-individu dengan akidah-akidah salaf yang shahih, konsep-konsep islam yang jernih,
akhlak-akhlak yang bersih dan aktivitas-aktivitas yang baik, yang menyiapkan mereka menjadi pilar-pilar yang
kokoh untuk membangun kembali masyarakat yang islami melalui pembelajaran matematika.
Empat hal yang semstinya diperkenalkan ke peserta didik melalui pembelajaran matematika:
1. Manusia secara individu adalah makhluk Allah
SWT yang mempunyai tanggung jawab dalam
kehidupan ini
2. Manusia sebagai makhluk sosial adalah anggota masyarakat dan mempunyai tanggung jawab dalam
sistem kemasyarakatan di mana ia berada.
3. Alam ini adalah ciptaan Allah SWT yang mengajak peserta didik memahami hikmah tuhan menciptakannya
dan kaharusan manusia melestarikannya.
4. Memperkenalkan Pencipta alam kepada peserta didik dan mendorong mereka beribadah dengan benar semata-mata karena Allah ‘azza wajalla.
KEDUDUKAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DALAM HIRARKI ILMU 5
Islam Dikotonomi Ilmu
Tidak
Dikenal
Logis Empiris (Ilmiah)
Berdasarkan Wahyu
(Tidak ilmiah)
Dalam Islam
Keduanya diakui Ilmiah,
apalagi yang sifatnya wahyu
Klasifikasi
---------------------------------------- Klasifikasi Ilmu Menurut Para Ulama Islam ----------------------------------------
Imam Al-Ghazali
1. ‘Ilm syar ‘iyyah
(Ilmu yang berasal dari rasulullah)
2. ‘Ilm ghair syar ‘iyyah
(Ilmu yang dihasilkan dari akal)
Syaikhul Islam
Ibnu Taimiyyah
1. ‘Ilm syar ‘iyyah
(Ilmu agama dan ketuhanan)
2. ‘Ilm ‘aqliyyah (Ilmu yang tidak diperintahkan oleh
syara‟ & tidak diisyaratkan oleh-Nya)
Syaikh Muhammad bin
Shalih Al-Utsaimin
1. ‘Ilm syar ‘iyyah (Ilmu fiqh terhadap kitab Allah &
sunnah Rasulullah)
2. ‘Ilm nazhari
(Ilmu perindustrian dsb.)
FILSAFAT ILMU PERSPEKTIF BARAT DAN ISLAM – Karya: Dr. Adian Husaini dkk.
Mengomentari Pembagian
Ilmu dalam islam
Oliver Leaman
Umat islam membagi ilmu menjadi ilmu
agama dan ilmu dunia secara umum,
sebab Al-Qur‟an menjelaskan bahwa
bidang pengetahuan ada dua yaitu:
Yang tampak
Yang Gaib
dapat diketahui oleh manusia
dan juga merupakan objek
gajian sains
Meskipun dapat diketahui
dengan cara yang berbeda,
merupakan wilayah wahyu.
Lebih lanjut, berdasar pada acuan
Al-Qur‟an inilah maka kemudian
ilmu pengetahuan dalam islam ada
dua yaitu: ilm yang mengungkap
‘alam syahadah dan ma’rifah yang
mendedahkan ‘alam ghaib
KEDUDUKAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DALAM HIRARKI ILMU (Lanjutan...) 5
Hiraraki
Pengetahuan
Pemilihan yang pokok
dan utama serta mana
yang tidak pokok
Mana yang menjadi dasar semua
IP dan mana yang senantiasa
berdasar pada IP lain.
Fardhu ‘Ain Fardhu Kifayah Kewajiban dan larangan oleh
Allah dan Rasul-Nya.
Aqidah, Ibadah dan Akhlaq
Selebihnya dari itu
(fardhu ‘ain)
Hiraraki yang disusun oleh
Syaikhul Islam Ibnu Tamiyyah
Dari yang paling pokok
ke yang pelengkap
Ilmu Aqidah
Ilmu Syariat Perintah & Larangan
Menghafal, Memahami & Mengamalkan Al-Qur‟an
Ilmu lain yang diperlukan oleh masing-masing individu
KEDUDUKAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DALAM HIRARKI ILMU (Lanjutan...) 5
Prof. Syed Muhammad
Naquib Al-Attas
Hubungan antara
ilmu agama dan ilmu dunia
Menyingkap rahasia
being dan eksistensi
Menerangkan hubungan antara
diri manusia dan Allah SWT.
Menjelaskan maksud dari
mengetahui sesuatu dan tujuan
kehidupan yang sebenarnya
Konsekuensinya ilmu agama harus membimbing ilmu dunia
Jika tidak ilmu dunia akan membingungkan manusia dan secara terus menerus menjebak
mereka dalam suasana pencarian tujuan dan makna kehidupan yang meragukan dan salah.
HAKIKAT PENDIDIKAN MATEMATIKA 6
Pendidikan matematika hakikatnya adalah
gabungan dari beberapa komponen yang saling berinteraksi
sesuai dengan fungsinya masing-masing untuk mencapai tujuan pendidikan secara umum.
Pendidikan matemaatika pada hakikatnya merupakan ilmu menyangkut suatu sistem dalam pendidikan matematika
Pendidikan sebagai sistem dapat diliat pada beberapa dalil
QS. Luqman:13 Memuat praktik pendidikan
dalam keluarga
Komponen Pendidik Komponen Peserta Didik
Komponen Metode
Komponen Tujuan
Komponen Materi Komponen Situasi & Kondisi
HAKIKAT PENDIDIKAN MATEMATIKA (Lanjutan...) 6
Pendidikan
Tujuan
Evaluasi
Pendidik
Peserta Didik
Metode Penyampaian
Metode Pelajaran
Situasi & Kondisi
Media Pendidik
Hadist Riwayat Imam Bukhari dan Muslim
dari Musayab bin Hazn
Komponen pendidik (Rasulullah sebagai da‟i)
Komponen peserta didik (Abu Thalib)
Komponen Tujuan (Dienul Islam)
Komponen Materi (Pesan yang disampaikan Rasulullah)
Komponen Metode (Cara yang Rasulullah lakukan)
Komponen Situasi (Di rumah peserta didik)
Komponen Kondisi (Keadaan peserta didik yang sakit)
HAKIKAT PENDIDIKAN MATEMATIKA (Lanjutan...) 6
Peserta Didik
Pendidikan
Matematika
Tujuan
Pendidikan
Matematika
Materi Pendidikan
Matematika Pendidikan
Matematika
Situasi dan Kondisi
Pendidikan Matematika
Media Pendidikan
Matematika
Evaluasi Pendidikan
Matematika
Metode Pendidikan
Matematika
Bagan 4 Sistem Pendidikan Matematika
TUJUAN PENDIDIKAN MATEMATIKA 6a.
Fungsi Matematika
1. Sebagai sarana untuk mengembangkan kemampuan bernalar
melalui kegiatan penyelidikan, eksplorasi dan eksperimen.
2. Sebagai alat pemecahan masalah melalui pola pikir dan model matematika.
3. Sebagai alat komunikasi melalui simbol, tabel, grafik, diagram dalam
menjelaskan gagasan.
Tujuan Matematika
1. Untuk melatih dan menumbuhkan cara berpikir sistematis, logis, analitis, kritis,
kreatif, dan konsisten.
Hanya untuk pengembangan
Kognitif & Daya Pikir
Afektif, Sikap atau
Perilaku terpuji
Yang dapat disebut
akhlak
Tujuan akhir pendidikan matematika adalah lahirnya orang bertakwa, ditandai
dengan kemampuan aqidah dan keadilan yang mewarnai segala aspek kehidupan seseorang setelah melalui
proses pendidikan matematika.
2. Untuk mengembangkan sikap gigih & percaya diri dalam menyelesaikan
masalah dan kemampuan bekerja sama.
PENDIDIK MATEMATIKA 6b.
Pendidik Matematika ideal Pendidik matematika yang memilih jalannya untuk berbakti
kepada umat, mencetak generasi dan mendidik tunas muda
Tersentuh melihat rusaknya akhlak generasi muda Akan dimudahkan dengan illmu
Orang yang berbicara
tanpa ilmu
Di dalam kitabNya
Lewat lisan RasulNya
Dicaci Oleh Allah
Menyesatkan
Tidak Memberi
Petunjuk
Merusak
Tidak Memperbaiki
PENDIDIK MATEMATIKA (Lanjutan...) 6b.
Hanya dengan pengetahuan substansi dan pengetahuan konten pedagogi, seorang pendidik dapat
membantu peserta didik mengembangkan pemahaman dasar mereka secara matematis
Guru efektif memiliki daya serap baik terhadap konten yang
relevan dan cara mengajarkannya. Pendidik mengetahui apa ide-
ide besarnya yang mereka butuh ajarkan.
Pengetahuan Konten Guru
Untuk mengajarkan konten matematika secara efektif, guru butuh
pemahaman dasar tentang siswa sebagai pebelajar. Dengan
pemahaman demikian, mereka sadar akan kemungkinan
konsepsi dan miskonsepsi. Mereka menggunakan kesadaran ini
untuk membuat keputusan konstruksional yang menguatkan
pemahaman konseptual.
Pengetahuan Konten Pedagogi Guru
Pengembangan pengetahuan guru seringkali dapat dilakukan
melalui upaya-upaya dalam komunitas pendidikan yang lebih luas.
Meningkatkan pengetahuan Guru
PESERTA DIDIK DALAM PENDIDIKAN MATEMATIKA 6c.
Peserta didik merupakan
manusia yang belum dewasa
Fikrahnya
Jasadnya
Qalbinya
Diennya
Jalan Fujur Jalan Taqwa
Peranan peserta didik adalah
mengarahkan setiap potensi
yang merupakan karunia Allah.
Turut andil
Pendidik
Al-Qur‟an
As-Sunnah
Sifat Pendidik Secara Umum
1. Mengikhlaskan ilmu untuk Allah
2. Berakhlak mulia dan terpuji
3. Berilmu Pengetahuan
Memilih
MATERI PENDIDIKAN MATEMATIKA (BILANGAN) 6d.
Ayat-ayat Al-Qur’an yang menjelaskan bahwa Allah sangat cepat dalam menghitung & sangat teliti
QS. An-Nur:39
Dan orang-orang kafir amal-amal mereka adalah laksana fatamorgana di
tanah datar, yang disangka air oleh orang-orang yang dahaga, tetapi bila
datangnya air itu dia tidak mendapatinya sesuatu apapun. Dan didapatinya
(ketetapan) Allah disisinya, lalu Allah memberikan kepadanya amal-amal
dengan cukup dan Allah adalah sangat cepat perhitungannya.
QS. Maryam:84 & 94 QS. Al-An‟am:82 QS. Ali Imran:199 QS. Al-Baqarah:202
QS. Ar-Ra‟d:41
Dan apakah mereka tidak melihat bahwa sesungguhnya Kami mendatangi
daerah-daerah (orang-orang kafir), lalu kami kurangi daerah-daerah itu
(sedikit demi sedikit) dari tepi-tepinya? Dan Allah menetapkan hukuman
(menurut kehendak-Nya; dan Dia-lah yang maha cepat hisabnya.
MATERI PENDIDIKAN MATEMATIKA (BILANGAN) 6d.
Dalam Al-Qur’an terdapat sebanyak 38 bilangan berbeda. Dari 38 bilangan tersebut , 30 bilangan
merupakan bilangan asli dan 8 bilangan merupakan bilangan pecahan
30 bilangan asli yang disebutkan dalam Al-Qur‟an adalah: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 19, 20, 30, 40,
50, 60, 70, 80 , 99, 100, 200, 300, 1000, 2000, 3000, 5000, 50000, dan 10000
Sedangkan 8 bilangan pecahan yang dimaksud adalah 2
3,
1
2,
1
3,
1
4,
1
5,
1
6,
1
8 𝑑𝑎𝑛
1
10
1. Bilangan 1
5 dalam QS. Al-Anfal:41 tentang pembagian ghanimah.
2. Bilangan 1
10 dalam QS. Saba‟:45 tentang kepandaian ilmu pengetahuan.
3. Adapun 6 bilangan yang lain 2
3,
1
2,
1
3,
1
4,
1
6, 𝑑𝑎𝑛
1
8 dalam Q.S. An-Nisa‟: 11, 12 & 176
tentang pembagian warisan.
MATERI PENDIDIKAN MATEMATIKA (BILANGAN) 6d.
“Dari „Amr bin Ibnu Abasah mendengar Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Tempat yang paling mendekatkan seorang hamba dengan Tuhannya adalah saat ia dalam
sujudnya dan jika ia bangun melaksanakan shalat pada sepertiga malam yang akhir.
Karena itu jika kamu mampu menjadi orang yang berdzikir kepada Allah
pada saat itu maka jadilah.” (HR. At Tarmidzi dan Ahmad)
𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑆𝑒𝑝𝑒𝑟𝑡𝑖𝑔𝑎 𝑚𝑎𝑙𝑎𝑚
= 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑡𝑒𝑛𝑔𝑔𝑒𝑙𝑎𝑚𝑛𝑦𝑎 𝑚𝑎𝑡𝑎ℎ𝑎𝑟𝑖 +𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑇𝑒𝑟𝑏𝑖𝑡 𝐹𝑎𝑗𝑎𝑟 − 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑇𝑒𝑛𝑔𝑔𝑒𝑙𝑎𝑚 𝑀𝑎𝑡𝑎ℎ𝑎𝑟𝑖
3
MATERI PENDIDIKAN MATEMATIKA (ALJABAR) 6d.
Dalam QS. Al-Baqarah:261, Allah ‘azza
wajalla berfirman (yang artinya), “perumpaan
(nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang
yang menafkahkan hartanya di jalan Allah
adalah serupa dengan sebutir benih yang
menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap
butir: seratus biji.
Pahala menafkahkan harta dapat diketahui
dengan menggunakan persamaan 𝑦 = 700𝑥,
di mana 𝑥 menyatakan nilai harta yang
dinafkahkan dan 𝑦 menyatakan nilai pahala
yang diperoleh.
QS. Al-An‟am:160, Barangsiapa membawa
amal yang baik maka baginya (pahala)
sepuluh kali lipat amalnya; dan barangsiapa
yang membawa perbuatan yang jahat maka
dia tidak diberi pembelasan melainkan
seimbang dengan kejahatannya, sedang
mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan).
Amal kebaikan mendapat pahala 10 kali amal
kebaikan itu, dan amal kejahatan mendapat
balasan 1 kali amal kejahatan itu. Secara
matematis diperoleh persamaan: 𝑦 = 10𝑥
untuk amal kebaikan dan 𝑦 = 𝑥 untuk amal
kejahatan.
MATERI PENDIDIKAN MATEMATIKA (ALJABAR) 6d.
Hadist Bukhari dan Muslim, dari Ibnu Umar disebutkan bahwa
Rasulullah shallalu ‘alaihi wassalam bersabda, “shalat berjama‟ah
lebih utama dari shalat secara sendirian dengan 27 kali derajat.
Dalam menetapkan pahala shalat berjama‟ah, Allah menggunakan
persamaan: 𝑦 = 27𝑥, di mana 𝑥 adalah pahala shalat sendiri
dan 𝑦 adalah pahala shalat berjama‟ah.
MATERI PENDIDIKAN MATEMATIKA (GEOMETRI) 6d.
Pengukuran Panjang
1. „Maka jadilah dia dekat (pada Muhammad sejarak) dua ujung besar panah atau lebih dekat (lagi).”
(QS. An-Najm:9).
2. „Kemudian belitlah dia dengan rantai yang panjang tujuh puluh hasta.” (QS. Al-Haqqah:32)
Pengukuran Luas
1. “Dan bergegaslah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepda surga yang luasnya seluas
langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa” (QS. Ali Imran:133)
2. “Berlomba-lombalah kamu kepada (mendapatkan) ampunan dari Tuhanmu dan surga yang
luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah
dan rasul-rasul-Nya. Itulah karunia Allah , diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan
Allah mempunyai karunia yang besar.” (QS. Al-hadid:21).
MATERI PENDIDIKAN MATEMATIKA (STATISTIKA) 6d.
Al-Qur’an pun berbicara tentang pengumpulan data
“Dan dikatakanlah kitab, lalu kamu akan melihat orang-orang yang bersalah ketakutan terhadap apa yang
(tertulis) di dalamnya, dan mereka berkata: “Aduhai celaka kami, kitab apakah ini yang tidak meninggalkan
yang kecil dan tidak (pula) yang besar, melainkan ia mencatat semuanya; dan mereka dapati apa yang
telah mereka kerjakan ada (tertulis). Dan Tuhanmu tidak menganiaya seorang juapun”. (QA. Al-Kahfi:49).
“Apakah mereka mengira bahwa kami tidak mendengar rahasia dan bisikan-bisikan mereka? Sebenarnya
(kami mendengar), dan utusan-utusan (malaikat-malaikat) kami selalu mencatat di sisi mereka.
(Allah berfirman): “inilah mkitab-kitab (catatan) kami yang menuturkan terhadapmu dnegan benar.
Sesungguhnya. Kami telah menyuruh mencatat apa yang telah kamu kerjakan.” (QS. Al-Jatsiyah:29.
“Dan segala sesuatu yang telah mereka perbuat tercatat dalam buku-buku catatan.’ (QS. Al-Qamar:52).
OBJEK YANG DIPELAJARI DALAM MATEMATIKA
Fakta
Sebarang kesepakatan dalam matematika, misalnya simbol-simbol matematika.
Contoh “2” adalah fakta yang digunakan sebagai simbol untuk kata “dua”, “+”
adalah fakta yang digunakan sebagai simbol untuk operasi penjumlahan.
Keterampilan Prosedur-prosedur atau operasi-operasi yang peserta didik dan matematisi
diharapkan dapat menggunakannya dengan cepat dan akurat.
Konsep
Ide abstrak yang memungkinkan seseorang untuk mengkalisifikasi suatu objek atau
kejadian dan kemudian menentukan apakah objek atau kejadian itu merupakan
contoh dan bukan contah dari ide abstrak tersebut.
Prinsip Rangkaian konsep disertai dengan keterkaitan antar konsep-konsep itu. Prinsip
biasanya berupa teorema atau dalil-dalil.
Buku: Filsafat Pendidikan Matematika Pesrpektif Islam
1
PERTANYAAN:
ASMAUN
Setelah mengetahui bahwa kedudukan
pendidikan matematika dalam hirarki ilmu
menurut penulis buku “Filsafat Pendidikan
Matematika Perspektif Islam” hanya sebagai
pelengkap:
1. Bagaimana kemudian seorang guru
harus mengajarkan matematika itu
sendiri?
2. Bagaimana menyeimbangkan antara
ilmu agama dan imu dunia (khususnya
matematika) dalam mengajarkannya
kepada siswa?
1. Pendidikan matematika hanya sebagai
pelengkap dalam hirarki ilmu artinya dalam
proses pembelajaran guru tidak sekadar
mengajarkan materi matematika, tetapi setiap
aspek dalam proses pembelajarannya harus
dikaitkan dengan nilai-nilai islam agar setelah
proses pembelajaran siswa tidak sekadar
memperoleh pengetahuan kognitif tetapi juga
pengembangan afektif, sikap atau perilaku terpuji
yang dapat disebut akhlak sedemikian sehingga
melalui pembelajaran matematika siswa dapat
lebih mengenal penciptaNya (Allah SWT)
sebagai tujuan umum pend. Matematika.
2. Cara menyeimbangkan antara ilmu agama dan
ilmu dunia adalah dengan melakukan
pembelajaran matematika terintegrasi pada
ajaran islam yang bersumber pada Al-Qur‟an dan
As-Sunnah yang shahih.
JAWABAN:
1
JAWABAN (Lanjutan...)
ASMAUN
Contoh Pembelajaran Matematika
Terintegrasi Nilai islam:
1. Sebelum pembelajaran dimulai, ditradisikan
diawali dengan membaca Basmalllah dan
berdoa bersama-sama. Kemudian pada
setiap tahap demi tahap dalam
penyelesaian permasalahan matematika
serta ketika mengakhiri kegiatan
pembelajaran diupayakan ditutup secara
bersama-sama dengan mengucap Alham-
dulillah.
Sumber: Annisah K. 2015. Mengenalkan Matematika
Terintegrasi Islam Kepada Anak Sejak Dini. Suska
Journal of Mathematics Education Vol.1, No.1.
2. Penggunaan Istilah: penggunaan nama,
peristiwa atau benda yang bernuansa islam
dalam pembelajaran atau dalam soal yang
diberikan ke siswa. Misalnya: nama (Abu Bakar
as Sidiq ra., Abu Abdullah Utsman bin Affan ra.
dsb.), peristiwa (misalnya soal tentang
mewakafkan tanah dengan ukuran luas tertentu,
kecepatan perjalanan ketika melakaukan sa‟i
dari Saffa ke Marwa waktu ibadah haji), benda-
benda (himpunan kitab-kitab suci, himpunan
masjid).
3. Ilustrasi visual: Misalnya dalam membicarakan
simetri dapat dicontohkan ornamen-ornamen
masjid atau mushollah, dalam pembahasan
bangun ruang dapat menampilkan ka‟bah,
dalam pembahasan bangun datar dapat
menampilkan luas sajaddah.
1
JAWABAN (Lanjutan...)
ASMAUN
4. Menyisipkan ayat atau hadits yang
relevan: misalnya dalam pembahasan
aritmetika sosial, disisipkan ayat 9 dan 10
surat Al-Jumu‟ah (tentang perniagaan) dan
hadits tentang jual beli. Ketika membahas
tentang sudut dan peta mata angin
disisipkaan Al Quran surat Al an‟Am ayat
96 tentang peredaran matahari dan bulan.
Ketika membahasa pecahan disisipkan
ayat 11 dan 12 surat An-Nisaa‟ tentang tata
cara pembagian warisan.
5. Penelusuran sejarah: misalnya dalam
pembahasan bilangan bulat dapat
disampaikan penemu bilangan nol, pada
penjelasan materi trigonometri dapat
dijelaskan penemuan sinus dan kosinus
oleh Ibnu Jabbir Al Battani, penemuan
rumus akar persamaan kuadrat (terkenal
rumus ABC) dalam aljabar yang
ditemukan oleh Al Khawarizmi, yang
menemukan sebuah bilangan yang dapat
dibagi oleh semua angka yang ditemukan
oleh Ali bin Abu Thalib.
2
PERTANYAAN:
NURAQIDAH UMAR
Bagaimana seorang guru matematika
mengintegrasikan ajaran islam terhadap
keabstrakan objek matematika agar
siswa dapat lebih mudah memahaminya?
Selanjutnya guru memberikan penjelasan
mengenai ornamen islam, istilah dan nama-nama
islam dsb. yang digunakan dalam proses
pembelajaran agar siswa dapat memahami dan
memaknainya.
Sikap Adil (QS. Al-Imran:21, QS. Al-Maidah:8)
Dalam matematika terdapat prinsip keadilan
dalam hal menyelesaikan sebuah persamaan.
Seperti contoh: 2𝑥 + 5 = 15 , tentukan nilai 𝑥!
Dalam pengerjaannya terdapat prinsip keadilan.
Operasi pada ruas kiri harus sama dengan ruas
kanan.
JAWABAN:
Cara yang dapat dilakukan oleh guru untuk
mengintegrasikan ajaran islam terhadap
keabstrakan objek matematika adalah dapat
melalui contoh soal atau permasalahan yang
diberikan kepada siswa. Misalnya guru dapat
menggunakan ornamen Islam dalam geometri,
menggunakan istilah dan nama-nama Islam
dalam himpunan, dan menyisipkan ayat atau
hadist yang relevan dengan materi ajar.
Sumber: Annisah K. 2015. Mengenalkan Matematika
Terintegrasi Islam Kepada Anak Sejak Dini. Suska
Journal of Mathematics Education Vol.1, No.1.
3
PERTANYAAN:
MARLINA AKBAR
Menurut pemahaman anda, bagaimana
kedudukan matematika dalam hirarki ilmu?
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa jika
seseorang memilih atau bercita-cita berprofesi
sebagai guru atau dosen pendidikan matematika,
maka ilmu matematika dan cara mengajarkannya
atau ilmu pendidikan matematika harus dikuasai.
Walaupun hanya sebagai pelengkap, bukan
berarti bahwa matematika atau pendidikan
matematika “tidak dianggap penting”, seseorang
yang memutuskan memilih matematika atau
pendidikan matematika sebagai ilmu yang
dibutuhkan untuk dirinya maka mejadi keharusan
bagi dirinya untuk mempelajarinya, tetapi dengan
catatan tetap mengutamakan atau berlandaskan
pada ilmu akidah, ilmu syariat, menghafal,
memahami dan mengamalkan Al-Qur‟an sebagai
ilmu yang bermanfaat seperti yang sering
diisyaratkan oleh Rasulullah SAW.
JAWABAN:
Matematika atau Pendidikan Matematika dalam
hirarki ilmu hanyalah sebagai pelengkap.
Berdasarkan hirarki ilmu dan penjelasannya
tentang ilmu prioritas yang di kemukakan oleh
Ibnu Tamiyyah, matematika atau pendidikan
matematika termasuk dalam kategori keempat
yakni “ilmu lainnya yang dibutuhkan oleh
masing-masing individu”. Kategori keempat ini
sifatnya relatif tergantung pada keperluan
individu tersebut, berbeda dengan ilmu akidah,
ilmu syariat, menghafal, memahami dan
mengamalkan Al-Qur‟an yang menjadi wajib
dan keutamaan bagi setiap umat manusia.
4
PERTANYAAN:
MAIMUNAH
1. Bagaimanakah peranan matematika sebagai
wahana pendidikan dan membawa siswa
pada tujuan pokok pendidikan yaitu lahirnya
insan beriman dan bertakwa?
2. Bagaimanakah tanggapan anda sebagai
calon pendidik mengenai anggapan bahwa
seseorang yang telah menguasai matematika
dan ajaran islam dengan baik belum tentu
mampu mengajarkannya dengan baik pula?
JAWABAN:
... sebagai pelengkap, guru harusnya menyadari tidak
sekadar mengajarkan matematika karena tujuan
yang ingin dicapai bukan sekadar aspek kognitif,
tetapi mengintegrasikan pembelajaran dengan nilai
islam karena tujuan pokoknya adalah lahirnya insan
beriman dan bertakwa. Matematika diharapkan
sebagai wahana bagi siswa untuk lebih menyadari
dan mengagumi kehadiran Allah SWT dalam setiap
aspek kehidupan, tak terkecuali dalam pembelajaran
matematika yang dilakukan.
2. Saya tidak setuju dengan pendapat bahwa
seseorang yang telah menguasai matematika dan
ajaran islam dengan baik belum tentu mampu
mengajarkannya dengan baik pula. Sebab, seorang
yang mengetahui dan memahami ajaran islam
dengan baik dipastikan mengetahui dan memahami
praktek cara mengajar dan mendidik yang dicon-
tohkon oleh Rasulullah SAW. Dimana telah
disebutkan oleh Allah SWT di dalam Al-Qur‟an bahwa
guru yang paling baik adalah Rasulullas SAW.
1. Terlebih dahulu seorang guru harus mengetahui
kedudukan pendidikan matematika dalam hirarki
ilmu, serta memahami apa hakikat pendidikan
matematika, terutama bila dilihat dari perspektif
islam. Selanjutnya setelah mengetahui bahwa
pendidikan matematika dalam hirarki ilmu seperti yang dikemukakan oleh Ibnu Tamiyyah hanyalah...
5
PERTANYAAN:
NURQIYAMAH HAMID
Ilmu-ilmu dalam islam mencakup bidang-
bidang fisik dan bidang-bidang nonfisik:
1. Coba paparkan apa-apa saja yang
termasuk dalam bidang-bidang fisik.
2. Bagaimana caranya bidang-bidang fisik
dikembangkan melalui metode ilmiah?
JAWABAN:
2. Bidang-bidang ilmu fisik tersebut ditemukan
kembali oleh manusia melalui penelitian,
eksperimen, melalui pembelajaran dan
pembuktian atau pengetahuan yang melingkupi
suatu kebenaran umum dari hukum-hukum
alam yang terjadi misalnya didapatkan,
dibuktikan dan dikembangkan melalui metode
ilmiah, yaitu:
a. merumuskan masalah,
b. merumuskan hipotesis,
c. mengumpulkan data,
d. menguji hipotesis dan
e. merumuskan kesimpulan.
1. Contoh bidang-bidang ilmu fisik yaitu:
a. Ilmu Kedokteran.
b. Fisika.
c. Kimia.
d. Biologi.
e. Astronomi.
f. Geografi.
g. dsb.
6
PERTANYAAN:
MUH. AFIF WARDIMAN
Bagaimana sistem pendidikan untuk
mendewasakan aqidah dari jahiliyah
kepada islam (hal. 147)?
JAWABAN:
Cara sistem pendidikan untuk mendewasakan
aqidah dari jahiliyah kepada islam yakni guru
diharuskan melakukan pembelajaran yang terin-
tegrasi dengan nilai-nilai islam yakni mengaitkan
setiap komponen atau aspek dalam pembelajaran
matematika dengan nilai-nilai islam (ilmu akidah,
ilmu syari‟at, menghafal, memahami dan menga-
makan Al-Qur‟an). Untuk melaksanakan pembela-
jaran yang terintegrasi nilai islam, terlebih dahulu
guru diwajibkan untuk mempelajari Al-Qur‟an dan
As-Sunnah yang shahih. Dengan demikian, diha-
rapkan setelah proses pembelajaran siswa lebih
menyadari dan mengagumi kehadiran Allah SWT.
dalam setiap apek kehidupan khususnya dalam
pembelajaran matematika. Akhirnya sampai pada
tujuan pokok pendidikan yakni siswa mengetahui
Pencipta alam dan mereka tergerak beribadah
dengan benar semata-mata karena Allah ‘azza
wajalla.
---------------------------------------------------------------
Materi halaman 147 memaparkan contoh salah
satu hadist (tentang pendewasaan akidah Abu
Thalib) yang menjelaskan bahwa sistem
pendidikan meliputi beberapa komponen-
komponen didalamnya seperti komponen
metode, pendidik, peserta didik, tujuan,
evaluasi, dsb.
---------------------------------------------------------------
7
PERTANYAAN:
MOEH NASRULLAH
1. Kita tahu bahwa kemajuan pendidikan
tergantung dengan dedikasi dan kreatifitas
guru terhadap pendidikan, terkhusus pada
pembelajaran matematika. Namun,
kebanyakan sekarang kedua hal itu tidak
ada ketika guru tidak mendapatkan gaji
yang tinggi dan guru lebih memilih sekolah
yang gajinya tinggi ketimbang sekolah yang
sebaliknya. Hal ini tentu akan
mempengaruhi terhadap tujuan dari
pendidikan matemtika itu sendiri.
Bagaimana dengan permasalahan
tersebut?.
2. Adakah dalil yang membolehkan guru yang
seperti itu? Atau malah ada dalil yang
melarang?
al-Gazâlî dan Hasan Fahmi dalam tuli-
sannya sama-sama mempersyaratkan agar guru
tidak menuntut gaji. Bagaimana jika hal ini dihu-
bungkan dengan konteks sekarang?. Menurut al-
Qabisi, kondisi guru perlu dibedakan antara
periode awal Islam dengan masa sesudahnya. Di
masa awal, tugas mengajar (ilmu agama pada
khususnya) dilakukan secara sukarela ditopang
semangat dakwah yang tinggi dan tanpa gaji.
Tapi, setelah Islam menyebar luas, semakin sulit
mendapatkan orang yang mau mengajar umat
Islam dan anak-anak mereka, karena pekerjaan
mengajar memerlukan ketekunan dan harus
meninggalkan kegiatan usaha untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya. Untuk itu, kata Al-Qabisi,
umat Islam selayaknya memberikan gaji kepada
orang lain yang mau membaktikan dirinya untuk
mengajar anak-anak mereka secara rutin.
JAWABAN:
7 MOEH NASRULLAH
JAWABAN (Lanjutan...)
1. Konteks pertanyaan pertama “seorang guru
sudah diberikan upah atau gaji, tetapi menuntut
atau memilih-milih sekolah yang gaji atau
upahnya lebih tinggi nilainya”. Menurut saya,
tindakan guru tersebut mencerminkan bahwa dia
belum mengikhlaskan ilmunya untuk Allah.
Sebab, tujuannya bukan untuk memberikan
manfaat kepada saudara-saudara mereka kaum
muslimin dengan ilmu dan pengetahuan serta
amalan tersebut. Tujuan mereka hanya untuk
meraih kehormatan, kedudukan, materi dan yang
sejenisnya. Seharusnya seorang guru tidak
sekadar menjadikan gaji atau upah sebagai
parameter untuk mengajar dan mendidik, tetapi
juga memperhatikan kondisi siswa di sekolah
tersebut apakah mereka membutuhkan arahan
afketif atau sikap yang lebih baik.
2. Tidak diragukan lagi bahwa profesi guru atau
pegawai pada suatu sekolah merupakan profesi
yang sangat mulia karena tugasnya dalam mem-
bentuk generasi muda Islam yang sejati. Dari
Ibnu „Abbas rodhiyallohu „anhuma bahwasanya
Rasululloh SAW bersabda:
إن أحق ما أخذتم عليه أجرا كتاب للا
Sesungguhnya upah yang lebih pantas kalian ambil
adalah dari (mengajarkan) kitabulloh (HR. al
Bukhori 5405).
-----------------------------------------------------------------
Dari hadist di atas, disimpulkan bahwa boleh
menerima gaji atau upah bagi guru dari hasil
mengajar. Namun, tidak dibenarkan apabila
menuntut upah yang lebih atau meilih-milih tempat
mengajar berdasarkan tingkat upah yang diberikan.
Sumber: Mohammad Kosim. 2008. Guru Dalam Perspektif Islam. Tadris, Vol.3, No.1.
8
PERTANYAAN:
NURZAKIAH
Terkait pada halaman 143 subbab D, apa saran
yang bisa anda berikan agar keabstrakan objek-
objek matematika terintegrasi ajaran islam dapat
diterapkan atau diwujudkan?
Selanjutnya guru memberikan penjelasan
mengenai ornamen islam, istilah dan nama-nama
islam dsb. yang digunakan dalam proses
pembelajaran agar siswa dapat memahami dan
memaknainya.
Sikap Adil
Dalam matematika terdapat prinsip keadilan
dalam hal menyelesaikan sebuah persamaan.
Seperti contoh: 2𝑥 + 5 = 15 , tentukan nilai 𝑥!
Dalam pengerjaannya terdapat prinsip keadilan.
Operasi pada ruas kiri harus sama dengan ruas
kanan.
JAWABAN:
Cara yang dapat dilakukan oleh guru untuk
mengintegrasikan ajaran islam terhadap
keabstrakan objek matematika adalah dapat
melalui contoh soal atau permasalahan yang
diberikan kepada siswa. Misalnya guru dapat
menggunakan ornamen Islam dalam geometri,
menggunakan istilah dan nama-nama Islam
dalam himpunan, dan menggunakan metode
bermain pada aljabar.
Sumber: Annisah K. 2015. Mengenalkan Matematika
Terintegrasi Islam Kepada Anak Sejak Dini. Suska
Journal of Mathematics Education Vol.1, No.1.
9
PERTANYAAN:
NUR FADHILAH AMIR
1. Apa yang membedakan hakikat ilmu antara
filsuf barat dan islam?
2. Bagaimana mencegah diri sebagai pendidik
dari menyebarkan ilmu yang salah?
1. .... Sedangkan di dalam islam semua jenis ilmu baik
fisik maupun non fisik dikategorikan sebagai ilmu
yang ilmiah dan dikembangkan melalui metode yang
ilmiah pula. Lebih lanjut, di dalam Islam tidak dikenal
dikotonomi ilmu yakni mengakui yang satu sebagai
ilmu dan yang lainnya tidak. Di dalam islam yang
dikenal adalah klasifikasi ilmu yakni pengelompokan
ilmu berdasarkan ciri-ciri atau sifat-sifatnya. Selain
itu, di dalam islam juga dikenal istilah hirarki ilmu
yakni mana ilmu pengetahuan yang menjadi dasar
bagi ilmu yang lainnya dan yang mana harus berlan-
daskan pada ilmu yang lain berdasarkan isyarat
Rasulullah SAW tentang ilmu yang bermanfaat.
2. Cara mencegah diri menyebarkan ilmu yang salah
yakni sebagai guru harus mempelajari dengan baik
materi yang akan diajarkan dengan tetap menguta-
makan atau berlandaskan pada Al-Qur‟an & Al-Hadist
yang shahih serta tidak malu mengakui kepada siswa
apabila ada materi/pertanyaan yang tidak diketahui
jawabannya secara pasti agar tidak mengelabui siswa.
JAWABAN:
1. Perbedaan hakikat ilmu antara filsuf barat dan
islam adalah: Filsuf barat membagi pengetahuan
dalam dua istilah teknis yaitu Science (untuk
ilmu-ilmu fisik dan empirik) serta knowledge
(untuk konsep mental dan metafisika). Lebih
lanjut, dari pembagian pengetahuan dalam dua
istilah tekhnis tersebut filsuf barat mengenal
istilah dikotomi ilmu yakni mengakui science
yakni ilmu-ilmu fisik yang terukur secara empiris
sebagai ilmu karena dianggap diperoleh secara
ilmiah dan tidak mengakui knowledge
(pengetahuan) sebagai ilmu sebab dianggap
metode mengembangkannya tidak ilmiah. ...
10
PERTANYAAN:
MUSDALIFAH
Apa sebenarnya pendidikan matematika menurut
perspektif islam?
JAWABAN:
Pendidikan matematika menurut
perspektif islam hanyalah sebagai Ilmu pelengkap
berdasarkan hirarki ilmu pengetahuan dan
penjelasan tentang ilmu prioritas yang di
kemukakan oleh Ibnu Tamiyyah, pendidikan
matematika termasuk dalam kategori keempat
yakni “ilmu lainnya yang dibutuhkan oleh masing-
masing individu”. Kategori keempat ini sifatnya
relatif tergantung pada keperluan individu
tersebut. Berbeda dengan ilmu akidah, ilmu
syariat, menghafal, memahami dan mengamalkan
Al-Qur‟an yang menjadi wajib dan keutamaan
bagi setiap umat manusia....
... Tetapi, seseorang yang memilih pendidikan
matematika sebagai ilmu yang dibutuhkan oleh
dirinya, menjadi keharusan baginya untuk menekuni
pendidikan matematika. Namun, Rasulullah SAW
tetap mengisyaratkan ilmu yang bermanfaat tetap
ilmu yang bersumber pada wahyu.
Setelah mengetahui bahwa pendidikan
matematika hanya sebagai pelengkap dalam hirarki
ilmu pengetahuan maka dianjurkan dalam proses
pembelajaran matematika yang dilakukan di sekolah
terintegrasi pada ajaran atau nilai-nilai islam yang
berlandaskan pada Al-Qur‟an dan As-Sunnah yang
shahih. Hal tersebut dilakukan agar tujuan utama
pendidikan matematika menurut perspektif islam
dapat tercapai yakni melalui pembelajaran
matematika siswa lebih mengenal dan merasakan
PenciptaNya dalam setiap aspek kehidupan
termasuk dalam materi matematika, sedemikian
sehingga akan berimplikasi lahirnya insan bertaqwa.
11
PERTANYAAN:
NUR ALIFAH
Dalam hirarki yang disusun oleh Syaikhul Ibnu
Tamiyyah, urutan dari yang paling pokok kepada
yang berstatus pelengkap dimulai dari ilmu
aqidah, kemudian ilmu syariat, menghafal,
memahami dan mengamalkan Al-Qur‟an, dan
terakhir ilmu lainnya yang diperlukan masing-
masing individu (Hal. 144). Mengapa demikian?
... Karena ilmu yang bermanfaat yang diisyaratkan
oleh Rasulullah SAW adalah ilmu yang bersumber
pada wahyu maka Syaikhul Ibnu Tamiyyah lebih
memperinci klasifikasinya yang pertama tentang ilmu
agama dan ketuhanan yang meliputi (1) ilmu akidah,
(2) ilmu syariat (perintah dan larangan Allah SWT)
dan (3) menghafal, memamhami dan mengamalkan
Al-Qur‟an. Dimana ketiga hal tersebut merupakan
ilmu yang utama dan wajib dipelajari oleh umat islam
tanpa terkecuali. Sementara hirarki yang ke (4) ilmu
lainnya yang diperlukan oleh masing-masing
individu, point keempat ini termasuk pada klasifikasi
yang kedua yakni Ilmu yang tidak diperintahkan oleh
syara‟ & tidak diisyaratkan oleh-Nya. Sifatnya relatif
tergantung pada keperluan individuny masing-
masing. Dengan demikian, jika seseorang berprofesi
sebagai guru/dosen matematika maka ilmu
matematika dan cara mengajarkannya yang harus
dia kuasai bukan ilmu tentang kelautan atau lainnya.
JAWABAN:
Syaikhul Ibnu Tamiyyah menyusun hirarki tersebut
berdasarkan pada pengklasifikasian ilmu yang
disusunnya yakni: (1) ‘Ilm syar ‘iyyah (Ilmu agama
dan ketuhanan) dan (2) ‘Ilm ‘aqliyyah (Ilmu yang
tidak diperintahkan oleh syara‟ & tidak diisyaratkan
oleh-Nya) serta berpedoman pada ilmu yang
bermanfaat seperti yang sering diisyaratkan oleh
Rasulullah SAW yakni ilmu yang bersumber pada
wahyu. ...
12
PERTANYAAN:
ANDI NAJMIAH JAMAL
Seperti paparan eksistensi empat ranah matematika
(bilangan, aljabar, geometri, dan statistika) dalam Al-
Qur‟an dan As-Sunnah yg telah dijelaskan, bagaima-
nakah dalam perspektif islam cara mengajarkan ata-
upun eksistensi dalam Al-Qur‟an/As-Sunnah empat
objek matematika (fakta, keterampilan, konsep, dan
prinsip)?
1. Prinsip: dalam matematika terdapat prinsip
keadilan dalam hal menyelesaikan sebuah
persamaan. Seperti contoh: 2𝑥 + 5 = 15 , tentukan
nilai 𝑥! Dalam pengerjaannya terdapat prinsip
keadilan. Operasi pada ruas kiri harus sama
dengan ruas kanan. Sebagaimana dalam QS. Al-
Hujarat:9
يحب المقسطين الحجرات ]وأقسطوا إن للا
”Dan berbuat adillah, sesungguhnya Allah mencintai orang-
orang yang berbuat adil.” (Qs. al-Hujurat/49: 9).
JAWABAN:
2. Fakta: Fakta adalah pemufakatan atau konvensi
dalam matematika yang biasanya diungkapkan
melalui simbol-simbol tertentu. Misalnya: Apabila a
dan b adalah bilangan real, maka berlaku 𝑎 > 𝑏, 𝑎 = 𝑏, atau 𝑎 < 𝑏, pernyataan ini merupakan sebuah
aksioma. Relasi bilangan dalam Al-Qur‟an, disebutkan
dalam beberapa redaksi, misalnya, Adnaa (kurang
dari), Aktsara (lebih dari), dan Fauqa (lebih dari).
Mengenai relasi bilangan dalam Al-Qur‟an, perhatikan
firman Allah SWT dalam QS: Al-Mujadilah: 7
Artinya: Tidakkah kamu perhatikan, bahwa
sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ada di langit
dan di bumi? Tiada pembicaraan rahasia antara tiga
orang, melainkan Dia-lah keempatnya. Dan tiada
(pembicaraan antara) lima orang, melainkan Dia-lah
keenamnya. Dan tiada (pula) pembicaraan antara jumlah
yang kurang dari itu atau lebih banyak, melainkan Dia
berada bersama mereka di manapun mereka berada.
Kemudian Dia akan memberitahukan kepada mereka
pada hari kiamat apa yang telah mereka kerjakan.
Sesungguhnya Allah Maha mengetahui segala sesuatu.
12 ANDI NAJMIAH JAMAL
3. Konsep: adalah ide abstrak yang dapat digunakan
untuk menggolongkan atau mengklasifikasikan
sekumpulan objek, apakah objek tertentu merupa-
kan contoh konsep atau bukan. Dalam Al-Qur‟an
surat Al-Fathir ayat 1 dan An-Nur ayat 45 itulah
terdapat konsep matematika, yaitu kumpulan
objek-objek yang didefinisikan secara jelas. Teori
inilah yang dalam matematika dinamakan dengan
Teori Himpunan.
ماوات والرض جاعل الملئكة رسل أولي أجنحة مثنى الحمد فاطر الس لل
على كل شيء قدير وثلث ورباع يزيد في الخلق ما يشاء إن للا
Artinya: Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan
bumi, Yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan
(untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai
sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah
menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-
Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
4. Keterampilan: adalah prosedur-prosedur atau
operasi-operasi yang peserta didik atau
matematisi diharapkan dapat menggunakannya
dengan cepat dan akurat.
a. Al-Qur‟an surat Al-Kahfi ayat 25, yang artinya :
Dan mereka tinggal dalam gua mereka tiga ratus
tahun dan ditambah sembilan tahun (lagi).
Dalam ayat ini disebutkan sebuah operasi
bilangan yakni 300 + 9
b. Dalam Al-Qur‟an surat Al-Ankabut ayat 14, yang
artinya : Dan sesungguhnya Kami telah mengutus
Nuh kepada kaumnya, maka ia tinggal di antara
mereka seribu tahun kurang lima puluh tahun.
Maka mereka ditimpa banjir besar, dan mereka
adalah orang-orang yang zalim. Pada QS Al-
Ankabut ayat 114 disebutkan operasi
pengurangan 1000 – 50. Pertanyaannya adalah
mengapa tidak langsung ditulis saja hasilnya?
Sebab, manusia senantiasa diperintahkan untuk
berpikir dan menemukan ilmu-ilmu yang baru.
JAWABAN (Lanjutan...)
13
PERTANYAAN:
SITTI AISYAH
Bagaimana tanggapan anda tentang pendapat
Plato yang mengatakan keyakinan yang salah itu
bukan ilmu, bukankah segala sesuatu yang
diyakini atau diketahui adalah ilmu, walaupun itu
salah atau benar?
Saya setuju bahwa yang dikatakan ilmu
hanyalah keyakinan yang benar, maksudanya
keyakinan yang didukung oleh fakta-fakta yang
ada serta fakta-fakta tersebut berasal dari
sumber-sumber terpercaya yang tidak diragukan
lagi kebenaran isi/kontennya ayaupun berupa
suatu keyakinan yang dinyatakan benar setelah
diteliti, diuji dan dibuktikan secara ilmiah. ...
JAWABAN:
... Misal suatu keyakinan mengenai ilmu aqidah, ilmu
syariat atau berkaitan dengan ilmu agama pada umumnya
tentu yang menjadi rujukan utamanya adalah Al-Qur‟an
sebagai sumber ilmu yang utama dan tidak diragukan lagi
kebenaran isinya dan untuk mendapat penjelasan makna
yang lebih lanjut dapat merujuk pada Al-Hadist yang
shahih. Sedangkan keyakinan yang berkaitan dengan ilmu
alam, seperti ilmu kedokteran perlu diteliti, diuji dan
dibuktikan secara ilmiah kebenarannya.
selanjutnya, keyakinan yang salah bukanlah
suatu ilmu, karena bisa saja kebenarannya terjadi secara
kebetulan saja tidak cukup fakta yang mendukung atau
keyakinan tersebut bisa saja berasal dari sumber yang
palsu, salah atau tidak diketahui. Contoh “keyakinan
seseorang yang mengatakan bahwa jika ada burung hantu
yang singgah di atap rumah maka akan ada orang yang
meninggal di rumah tersebut”. Tentu keyakinan ini jelas
salah tidak ada fakta yang mendukungnya baik di dalam Al-
Qur-an ataupun Al-Hadist Shahih. Catatan: Segala
sesuatu yang diyakini atau dihasilkan oleh rasio
manusia apabila bertentangan dengan Al-Qur’an dan
Al-Hadist yang shahih maka harus ditolak.
14
PERTANYAAN:
MUH. ASRI
Bagaimana pandangan anda terhadap para
pendidik matematika yang saat ini masih banyak
guru (pengajar) yang belum bisa mengaitkan
ilmu matematikanya secara matematika islam?
JAWABAN:
...
1. Ketidaktahuan guru mengenai tujuan utama
yang sebenarnya dari proses pembelajaran
matematika yang dilakukannya. Masih banyak
guru yang berpandangan bahwa tujuan dari
pembelajaran matematika sekadar pencapaian
aspek kognitif saja seperti pada rumusan fungsi
dan tujuan pendidikan matematika yang disusun
oleh pakar pendidikan negeri ini.
2. Ada guru yang sudah mengetahui tujuan utama
pendidikan matematika yaitu melahirkan insan
yang bertaqwa kepada Allah SWT. namun,
belum mampu mengintergrasikan materi
matematika dengan nilai-nilai islam.
3. Jadi, perlu dilakukan semacam sosialisasi
kepada guru-guru mengenai tujuan utama
pendidikan matematika yang sebenarnya serta
cara pengintegrasian materi matematika dengan
nilai-nilai islam.
Masih banyak guru yang belum bisa
mengintegrasikan materi matematika dengan
nilai-nilai islam hal ini dapat disebabkan oleh
berbagai hal diantaranya: ...
15
PERTANYAAN:
YULIANA
Dikatakan bahwa guru butuh suport dari orang lain
atau pihak lain terutama material, sistem dan
manusia serta dukungan emosional dalam
meningkatkan pengetahuannya. Apakah guru tidak
mendapatkan hal-hal tersebut?, Bagaimana
pendapat anda tentang hal tersebut? (Hal:150)
1. Dukungan untuk Meningkat Pengetahuannya
Guru telah mendapatkan haknya dalam
peningkatan pengetahuan misalnya melalui pelatihan
dsb. Kegiatan peningkatan pengetahuan guru perlu
dilakukan secara rutin, sebab melalui kegiatan tersebut
guru dapat mengembangkan pengetahuan yang
dimilikinya sesuai dengan perkembangan zaman
(dengan catatan: yang tidak bertentangan dengan Al-
Qur‟an & As-Sunnah), sedemikian sehingga
implikasinya siswa dapat menerima ilmu pengetahuan
yang tidak tertinggal zaman.
JAWABAN:
2. Materi
Telah diketahui bahwa saat ini pada
umumnya guru telah menerima upah atau gaji dari
hasil mengajarnya. Jika yang emnjadi pertanyaan
perlukah guru menerima upah? maka menurut al-
Qabisi, kondisi guru perlu dibedakan antara periode
awal Islam dengan masa sesudahnya. Di masa
awal, tugas mengajar (ilmu agama pada khususnya)
dilakukan secara sukarela ditopang semangat
dakwah yang tinggi dan tanpa gaji. Tapi, setelah
Islam menyebar luas, semakin sulit mendapatkan
orang yang mau mengajar umat Islam dan anak-
anak mereka, karena pekerjaan mengajar
memerlukan ketekunan dan harus meninggalkan
kegiatan usaha untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya. Untuk itu, kata Al-Qabisi, umat Islam
selayaknya memberikan gaji kepada orang lain yang
mau membaktikan dirinya untuk mengajar anak-
anak mereka secara rutin.
16
PERTANYAAN:
SILVESTER YANTO
Apa perbedaan science dan knowledge pada
pengetahuan pandangan barat?
...
Dari pandangan tersebut seolah-olah
mereka menganggap bahwa posisi science “lebih
tinggi” daripada knowledge. Padahal, jika ditelu-
suri asal kata keduanya, dari aspek linguistik saja
knowledge (dalam bahasa arab disebut ‘ilm) jauh
lebih luas cakupannya daripada science.
Inilah yang membedakan padangan ba-
rat dengan Islam mengenai pengetahuan, di
dalam Islam tidak dikenal pembagian pengeta-
huan kedalam dua istilah teknis tersebut. Sebab
pembagian istilah pengetahuan ke dalam dua
istilah teknis tersebut mengarah pada pendiko-
tomian ilmu yakni menganggap yang satu sebagai
ilmu dan yang lainnya tidak, hal ini bertentangan
dengan pandangan islam mengenai pengetahuan.
Semua jenis pengetahuan dalam Islam dikatego-
rikan sebagai ilmu yang ilmiah dan dikembangkan
melalui metode yang ilmiah pula.
JAWABAN:
Filsuf barat membagi pengetahuan menjadi dua
istilah yakni science dan knowledge.
1. Science: diperuntukan untuk ilmu-ilmu fisik
yang terukur secara empirik saja.
2. Knowledge: diperuntukkan untuk konsep
mental dan metafisika.
Para filsuf barat hanya mengakui ilmu-
ilmu fisik yang terukur secara empirik saja sebagai
ilmu yang mereka khususkan dengan istilah
scientific knowledge atau science saja, sementara
ilmu non fisik seperti ilmu agama menurut mereka
tidak bisa dikatakan atau dikategorikan sebagai
ilmu hanya disebut sebagai knowledge. ...
17
PERTANYAAN:
ADY AKBAR
Apa perbedaan klasifikasi dan hirarki
pengetahuan menurut perspektif islam?
1. Klasifikasi pengetahuan dalam islam yakni
pengelompokan ilmu berdasarkan sifat-sifatnya
atau karakteristiknya. Pengklasifikasian ilmu
dalam islam yang dikenal yaitu ilmu agama dan
ilmu dunia. Ilmu agama meliputi (aqidah, akhlak,
menghafal, mempelajari dan mengamalkan Al-
Qur‟an) sementara ilmu dunia meliputi semua
ilmu yang dibutuhkan oleh masing-masing
individu seperti ilmu pendidikan matematika.
2. Sedangkan hirarki pengetahuan artinya
pemilihan mana yang pokok dan utama, dan
mana yang tidak pokok. Mana yang harus
menjadi dasar dari semua pengetahuan dan
mana yang harus senantiasa berdasar pada
ilmu-ilmu yang mendasar.
JAWABAN: