nota fonologi bahasa melayu
TRANSCRIPT
-
7/29/2019 Nota Fonologi Bahasa Melayu
1/18
Fonologi Bahasa Melayu (Malaysia)
Oleh: Misran
Sekilas Sejarah dan Dialek
Bahasa Melayu di Malaysia (BM) diakui sebagai bahasa nasional berdasarkan Peraturan 152
Pasal 1. Undang-undang ini baru disahkan pada tahun 1968 M, atausembilan tahun pasca
kemerdekaan negara itu. Meskipun di dalam Undang-undang itudigunakan istilah
Melayu, BM berulangkali berganti nama resmi. Dari pertama bernamaBahasa Melayu, digantimenjadi Bahasa Malaysia, kemudian berganti lagi menjadi Bahasa Melayu,
dan terakhir padatahun 2007, nama resmi bahasa ini kembali menjadi Bahasa Malaysia.
Penggunaan BM di Malaysia tidak begitu disambut secara antusias oleh warga ketika bahasa
terutama di kalangan etnis Cina dan India walaupun mereka termasukwarga minoritas. Hal inimembuat pemerintah berusaha menggalakkan penggunaan BM melalui
beberapa peraturan,misalnya pada tahun 1961 dikeluarkan Akta Pelajaran dan pada tahun
1963 dikeluarkan AktaBahasa Kebangsaan. Namun demikian, peraturan-peraturan ini dinilai
secara pesimis oleh
sebagian kalangan seperti pernyataan seorang Ketua Hakim Negara padatahun 1979, bahwaBM tidak mungkin digunakan dimahkamah (pengadilan) karena berbagai
keterbatasan yangdimiliki BM.
Perubahan baru terjadi pada dekade 80-an, yakni ketika BM berhasil menjadi bahasa
pengantar di sekolah-sekolah, mulai taman kanak-kanak sampai perguruantinggi. Perubahanini seiring dengan peran Dewan Bahasa dan Pustaka (DBP diresmikan
pada tahun 1956)
yang semakin gencar memasyarakatkan BM. Istilah-istilah teknis yangselama dua dekade
estetis, yang banyak digunakan dalam ragam bahasa sastra.
Pasca perubahan ini, BM akhirnya berhasil menduduki lima fungsi yang harus dimiliki oleh
sebuah bahasa nasional: fungsi sebagai bahasa nasional itu sendiri,sebagai bahasa resmi,
-
7/29/2019 Nota Fonologi Bahasa Melayu
2/18
sebagai bahasa perpaduan atau bahasa antaretnis, sebagai bahasa ilmupengetahuan danterakhir sebagai bahasa pendidikan.
BM yang memiliki wilayah sebar tutur di sebuah
memiliki perbedaan-perbedaan cara tutur. Masing-masing Negeri (daerah)hampir memilikisatu dialek tersendiri, yang berbeda dengan daerah lainnya. Dialek-dialek
BM yang masyhur diMalaysia antara lain, dialek Johor di Negeri Johor yang terletak paling
selatan, dialek Perak diPerak Darul Ridzuan, dialek Melaka di Negeri Melaka sebelah utara Johor,
dialek Kedah yangterdapat di Negeri Kedah Darul Aman, dan terakhir dialek Sarawak yang
terletak di MalaysiaTimur atau di Pulau Kalimantan yang disebut juga dengan Pulau Borneo.
Kata /kapal/ yang terdapat di dalam BM Piawai (standar) dapat dijadikan sebagai contoh yang
jelas. Meski tetap direalisasikan menjadi /kapal/ di Johor, Melaka danSarawak, di Perak iamalah direalisasikan (baca; diucapkan) menjadi /kap/ dan di Kedah
direalisasikan menjadi/kapaj/. Contoh lain yang lebih mencolok perbedaannya adalah kata
/pagar/. Di Johor orangmenyebutnya /paga/, di Perak orang menyebut /pag/, akan tetapi di
Melaka malah disebut/pagaw/, di Kedah disebut /paga?/ (dengan glotal atau hamzah di akhir)dan di Sarawak
-
7/29/2019 Nota Fonologi Bahasa Melayu
3/18
menjadi /pagaR/. /r/ yang terdapat di akhir kata /pagar/ ternyatadirealisasikan dengan carayang berbeda-beda oleh dialek-dialek ini dan justeru karena perbedaan-
perbedaan kecil nankhas inilah mereka menjadi dialek.
Pendahuluan
Di antara tataran kebahasaan yang paling mendasar adalah tataran fonem. Tataran ini berada
pada tataran bunyi terkecil dari sebuah bahasa, yang juga memilikisistemnya sendiri. Didalam ilmu linguistik, cabang ilmu yang mempelajari sistem fonem dalam
sebuah bahasadisebut Fonologi.
Fonologi adalah ilmu bunyi, yang mempelajari bunyi-bunyi bahasa yang dihasilkan oleh alat
artikulasi manusia. Bunyi bahasa yang dihasilkan oleh alat artikulasi ataualat ucap itu disebutfon (phone). Sementara itu, fonem adalah satuan bunyi terkecil dari
sebuah bahasa yangmampu menunjukkan kontras makna. Apabila kontras makna tidak terjadi,
maka sebuahbunyi bahasa tidak dapat disebut sebagai sebuah fonem yang berbeda.
Kontras makna iniadalah syarat bagi keabsahan sebuah fon atau bunyi bahasa untuk disebut
sebagai fonem.
Satu unit ujaran yang bermakna (bisa morfem dan bisa pula kata) terdiri dari beberapa satuanbunyi. Misalnya kata pagi. Kata ini terdiri daripada empat unit bunyi atau
fonem yaitu /p/, /a/,/g/ dan /i/. Terjadinya sebuah fonem bisa ditunjukkan dengan melakukanperbandingan fitur.Anggapan bahwa bunyi p dan b masing-masing merupakan fonem yang
berbeda dapatditerima setelah membandingkan kedua bunyi tersebut pada kata pagi dan
bagi. Kata pagimenunjukkan waktu, dan kata bagi menunjukkan kata kerja. Kedua-
duanya secara maknaberbeda. Dari perbedaan itu disimpulkan bahwa anggapan p dan b berbeda
adalah benar.
Fonologi BM diterangkan dengan terlebih dahulu membicarakan fonem. Fonem vokal,
konsonan, diftong dan beberapa alofon merupakan hal-hal yangdibicarakan. Penjelasankemudian diakhiri dengan menerangkan pola suku kata di dalam BM.
-
7/29/2019 Nota Fonologi Bahasa Melayu
4/18
Fonologi BM
Sistem bunyi bahasa (fonetik) mencakup dua macam fonem: fonem segmental yang
membentuk kata dan kalimat, dan fonem suprasegmental yang terdapat didalam kata dankalimat. Fonem segmental yang menjadi dasar pembentukan kata dan
kalimat terbagi dua:fonem vokal dan fonem konsonan. Fonem suprasegmental berupa stres
(keras/lembutnyaarus ujaran), nada (tinggi/ rendahnya arus ujaran) dan durasi (panjang/
pendeknya waktuyang dibutuhkan).
BM, seperti bahasa lain juga, memiliki fonem vokal dan fonem konsonan. Fonem vokal terdiri
dari enam fonem vokal dan fonem konsonan terdiri dari 19 konsonan asli
dan sembilankonsonan pinjaman. Di samping itu, terdapat pula diftong dan alofon.
Pembagian fonem kepada fonem vokal dan fonem konsonan didasarkan kepada terhambat
atau tidaknya arus udara ketika sebuah bunyi dihasilkan di dalam rongga.Jika arus udarabebas berlalu begitu saja, fonem yang dihasilkan disebut fonem vokal atau
vokal saja. Akantetapi jika udara terhambat selama proses artikulasi tersebut, fonem yang
dihasilkan disebutsebagai fonem konsonan atau konsonan saja.
-
7/29/2019 Nota Fonologi Bahasa Melayu
5/18
Fonem Vokal
Vokal di dalam BM terdiri dari enam buah. Keenam vokal itu antara lain a, i, u, o, dan e dan .
Vokal /a/ atau disebut juga Vokal Bawah dihasilkan dengan merendahkanbagian bawah lidah.Vokal /u/ atau disebut juga Vokal Belakang dihasilkan dengan lidah yang
ditarik ke belakangrongga mulut. Sementara itu /i/ dan /e/ yang juga disebut Vokal Depan
dihasilkan denganmenggerakkan lidah ke arah langit-langit. Vokal Tengah yaitu //
dihasilkan dengan lidahdalam posisi tidak di depan dan tidak di belakang.
Tabel Fonem Vokal di dalam Bahasa Melayu
Posisi LidahDepanTengahBelakang
Tinggii [i] u [u]
Tengahe [e, ] e [] o [o, ]
Rendah a [a] a []
(Tabel: Fonem Vokal BM (Diubahsuaikan dari wikipedia.com)
Kesemua fonem vokal ini terdapat pada semua posisi, baik itu di depan, tengah atau pun
belakang, kecuali vokal [e] yang tidak terdapat di akhir kata. Vokal [a]yang terdapat di awalseperti pada kataanak (contoh miring), di tengah seperti pada kata tanah,
dan di akhir sepertipada kata lada. Vokal [] juga terdapat pada ketiga posisi itu; posisi awal
pada kata ela, posisitengah pada kata semak dan posisi akhir pada kata sate. Vokal [i] juga
bisa menempati posisi
awal, tengah dan akhir; awal pada kata iring, tengah pada kata kita, danakhir pada kata seri.Agak berbeda dengan ketiga fonem di atas, fonem [e] hanya menduduki
posisi awal dantengah serta tidak menempati posisi akhir. Pada posisi awal seperti pada
kata emak dan padaposisi tengah pada kata betul. Dua fonem yang terakhir yaitu [o] dan [u].
[o] pada posisi awal
-
7/29/2019 Nota Fonologi Bahasa Melayu
6/18
seperti pada kata obor, pada posisi tengah seperti pada kata botak danpada posisi akhirseperti pada kata kuno. Terakhir, [u] menduduki posisi awal seperti pada
kata ular, posisitengah seperti pada kata susu dan pada posisi akhir seperti pada kata
saku.
Lambang fonetik AwalTengah Akhir Keterangan
[a] anak tanah lada
[] ela semak sate
[i] iring kita seri
[e] emak betul tidak terdapat di akhir kata
[o] obor botak moto
[u] ular sultan saku
Tabel: Fonem Vokal dan Distribusinya (Diubahsuaikan dari wikipedia.com)
Fonem Konsonan
Konsonan adalah bunyi yang dihasilkan oleh arus udara yang terhambat atau terhalang oleh
salah satu alat ucap seperti bibir, gusi, langit-langit, dan sebagainya,sehingga udaradilepaskan melalui rongga mulut atau rongga hidung. Fonem konsonan BM
terdiri dari 19 buahkonsonan asli dan sembilan buah konsonan pinjaman. Berikut konsonan-
konsonan yang
-
7/29/2019 Nota Fonologi Bahasa Melayu
7/18
terdapat di dalam bahasa Melayu itu: [p], [b], [t], [d], [k], [g], [c], [j],[m], [n], [], [], [s],[h] [r], [l], [w], [y] dan [?] merupakan konsonan-konsonan asli,
sedangkan konsonanpinjaman adalah [q], [f], [v], [z], [x], [ts], [dz], [sy] dan [kh]. Konsonan
asli menjadi objekpembahasan, sedangkan konsonan pinjaman tidak dibahas.
Tabel Fonem Konsonan di dalam Bahasa Melayu
Bilabial Labio-Dental Alveolar Pasca- Langit-Velum Uvula Celah
dental Alveolar langit suara
Plosif p b t d k g q k[p] [b] [d] [k] [g] [q]
][t] [
Nasal m [m] n [n] ny ng[] []
Frikatif f v ts dz s z sy kh h[f] [v], [] [] [s] [z] [x] [h]
[, , sj][]
Afrikat c j
][t] [d
Semi- w yvokal [w] [j]
Vibran r[r]
Tap r
[]
Lateral l[l]
Tabel: Konsonan dalam Bahasa Melayu (Diubahsuaikan dari wikipedia.com)
Sembilan konsonan asli memiliki distribusi yang dapat memenuhi semua posisi, baik awal,
tengah maupun akhir kata. Konsonan-konsonan itu adalah [p], [t], [m],
-
7/29/2019 Nota Fonologi Bahasa Melayu
8/18
[n], [], [s], [h], [r]dan [l]. Konsonan [p] di awal kata seperti pada kata pagi (contoh miring),
di tengah sepertipada kata bapak, di akhir seperti pada kata hisap. Konsonan [t] di awal
kata seperti pada
kata tidur, di tengah seperti pada kata mati dan di akhir seperti pada katagigit. Konsonan [m]di awal seperti pada kata minum, di tengah seperti pada kata nama dan di
akhir seperti padakata cium. Konsonan [n] di awal seperti pada kata nama, di tengah seperti
pada kata tanamdan di akhir seperti pada kata bulan. Konsonan [] di awal seperti pada
kata nganga, ditengah seperti pada kata tangis dan di akhir seperti pada kata hidung.
Konsonan [s] di awal
seperti pada kata susu, di tengah seperti pada kata masuk, dan di akhirseperti pada katamanis. Konsonan [h] di awal seperti pada kata hidung, di tengah seperti
pada kata mahal dandi akhir seperti pada kata marah. Konsonan [r] di awal seperti pada kata
rumah, di tengahseperti pada kata kiri dan di akhir seperti pada kata dengar. Konsonan [l]
pada posisi awalseperti pada kata leher, pada posisi tengah seperti pada kata pilih dan pada
posisi akhirseperti pada kata mahal.
-
7/29/2019 Nota Fonologi Bahasa Melayu
9/18
KonsonanAwalArtiTengahArtiAkhirArti
p /pagi/ pagi /hisap/ hisap /kepala/ kepala
t /tido/ tidur /mati/ mati /gigit/ gigit
k /kaki/ kaki /kakap/ besar /kaka?/ kakak
m /minum/ minum /nama/ nama /cium/ cium
n /nama/ nama /tanam/ tanam /bulan/ bulan
/aa/ terbuka /tais/ tangis /hidu/ hidung
s /susu/ payudara /maso?/ masuk /manis/ manis
h /hidu/ hidung /mahal/ mahal /lidah/ lidah
r /rambut/ rambut /marah/ marah /tidur/ tidur
l /leher/ leher /tali/ tali /katil/ katil
Di akhir kata atau sebelum konsonan, /k/ direalisasikan menjadi glottalatau hamzah yanglembut /?/.
Tabel: konsonan yang dapat memenuhi semua posisi
Adapun konsonan [b], [d], [g], [c] dan [j] hanya hadir pada akhir kata pinjaman, seperti kata
bab, hadbatas, beg tas, koc gerbong kereta api dan kolej institut atauperguruan tinggi.
Sedangkan konsonan [], [w] dan [y], tidak pernah terdapat pada akhirkata.
Konsonan [b] pada posisi awal kata seperti pada kata bapak dan pada posisi tengah seperti
pada tumbuh. Konsonan [d] pada posisi awal kata seperti pada daki danpada posisi tengahseperti pada dada. Konsonan [g] pada posisi awal seperti pada kata gigit
dan pada posisitengah seperti pada gigi. Konsonan [c] pada posisi awal kata seperti pada
cium dan padaposisi tengah seperti pada cacing. Adapun konsonan [j] yang menempati
posisi awal sepertipadajarum danjahit, dan pada posisi tengah seperti pada tajam.
-
7/29/2019 Nota Fonologi Bahasa Melayu
10/18
Ada dua konsonan lain yang dianggap sebagai semi vokal, kadang-kadang juga disebut
sebagai semi konsonan hanya saja tidak populer. Konsonan itu adalah [w]dan [y]. Keduakonsonan ini sama-sama tidak pernah menempati posisi akhir.
KonsonanAwalArtiTengahArtiAkhirArti
b /bapa?/ bapak /babak/ babak
d /daki/ daki /dada/ dada
g /gigit/ gigit /gigi/ gigi
c /cium/ cium /cacing/ cacing
j /jarum/ jarum /tajam/ tajam
/amu?/ nyamuk /baa?/ banyak
w /warna/ warna /awak/ kamu
y /yas/ hias /ya?yu/ sejenis kumbang
Tabel: konsonan yang hanya dapat memenuhi posisi awal dan tengah
Diftong
-
7/29/2019 Nota Fonologi Bahasa Melayu
11/18
Jika satu vokal berada dalam satu gugusan dengan vokal yang lain sehingga menghasilkan
bunyi luncuran, bunyi ini disebut sebagai diftong. Di dalam BM, hanyaterdapat tiga diftong.Ketiga diftong ini dapat menempati semua posisi: awal kata, tengah kata
maupun akhir kata.
Diftong /ai/ misalnya dapat menempati posisi awal, tengah dan akhir,begitu pula dengankedua diftong yang lain yaitu diftong /au/ dan diftong /ua/, keduanya juga
menempati ketigaposisi yang ada: awal, tengah dan akhir kata. Walhasil, ada tiga diftong
yaitu /ai/, /au/ dan/ua/, yang kesemuanya dapat menempati semua posisi.
Untuk mempermudah pembandingan, di bawah ini disajikan masing-masing diftong dalam
semua posisi. Posisi awal, tengah dan posisi akhir mendapat satu katauntuk contoh:
Diftong AwalTengah Akhir
campuran
/ai/ /aising/ gula pada /pais/ pepes ikan /pandai/ pandaikue
suasana
/au/ /aura/ halus yang /jaur/ berjalan /lampau/ lampaudirasakan tanpa arah
/ua/ /uan/ uban /perempuan/ perempuan /semua/ semua
Alofon
Perbedaan bunyi ada yang menimbulkan kontras makna dan adapula yang tidak. Apabila
kontras makna terjadi, masing-masing dari bunyi yang berbeda itu dapatdisebut sebagaifonem. Jika tidak terjadi kontras makna, kedua bunyi itu dianggap sebagai
bunyi yang sama,
hanya saja salah satu di antara keduanya merupakan bunyi dasar yangdapat disebut denganfonem, sementara yang lain disebut sebagai alofon.
Agar perbedaan antara alofon dan fonem menjadi jelas, contoh berikut yang terdapat di dalam
BM dikemukakan. Bunyi /p/ kadang-kadang diucapkan sebagai frikatif yangtidak penuhsebagaimana dalam kata /luap/. Padahal bunyi /p/ yang biasa terdapat di
-
7/29/2019 Nota Fonologi Bahasa Melayu
12/18
dalam kata lainmerupakan frikatif yang penuh. Maka /p/ dalam kata luap yang tidak
diletupkan secara penuhini disebut sebagai alofon dari /p/ yang diletupkan secara penuh.
Sebagaimana halnya fonem /o/ pada kata tokoh bukan diucapkan sebagai /o/ biasa, tetapidiucapkan sebagai //. Kedua bunyi ini berbeda, namun perbedaan itu
tidaklah memengaruhiarti, sebagaimana berbedanya arti pagi dan bagi karena bunyi /p/ dan /b/
berbeda.
Suku Kata
Suku kata adalah satu ujaran terkecil dari sebuah kata yang didasarkan pada kehadiran vokal.
Setidak-tidaknya satu suku kata terdiri dari satu buah vokal atau satuvokal dan satu
konsonan. Mengacu kepada bunyi akhir, suku kata dibagi menjadi dua:suku kata terbuka dansuku kata tertutup. Suku kata terbuka adalah suku kata yang diakhiri oleh
vokal, sedangkansuku kata tertutup adalah suku kata yang diakhiri oleh konsonan.
-
7/29/2019 Nota Fonologi Bahasa Melayu
13/18
BM mengenal sebelas pola suku kata, dengan empat pola dasar: V, VK, KV dan KVK (V =
vokal, K = konsonan). Berikut adalah keempat pola dasar itu beserta tujuhpola yang lain.Semuanya disertai contoh:
Pola Suku KataContoh huruf miring)
AwalTengahAkhir
1 Vi -tu tu- a -la ra- i
e -mak ju- i -ta raj- i (talak)
2 VKem -pat ki- am -bang ka- in
um -pa-ma bi-du- an -da bu- ah
3 KVsa -lah se- ko -lah bang- ku
be -sar teng- ge -lam cin- ta
4 KVKming -gu ce- mer -lang pa- dam
lam -pu se- rang -ga se-li- mut
Pola (1) dan (3) merupakan suku kata terbuka, sedangkan (2) dan (4)adalah pola suku katatertutup.
(Diubahsuaikan dari http://www.karyanet.com.my/bahasa/bahasa_melayu/mek5.php)
Tapi kemudian, pola penyukuan di atas dikembangkan lagi menjadi beberapa pola dengan
menambah gugus konsonan sebelum atau setelah vokal, khususnya untukkata-kata yangdipinjam dari bahasa asing. Hasilnya, pola itu jadi bertambah tujuh pola,
dari empat pola yangsudah ada. Kesemuanya menjadi berjumlah sebelas pola. Berikut ini adalah
tabelnya:
Pola Suku KataContoh (huruf miring )
di awaldi akhir
5 KKVtra -fik indus- tri
6 KKVKprak -tis elek- trik
-
7/29/2019 Nota Fonologi Bahasa Melayu
14/18
7 VKKeks -port
8 KVKKbank -rap kon- sert
9 KKVKK kom- pleks
10 KKKVstra -tosferaskru
11 KKKVKstruk -turskrip
(Diubahsuaikan dari http://www.karyanet.com.my/bahasa/bahasa_melayu/mek5.php)
Dari pola-pola penyukuan yang telah disebutkan, BM menurunkan kata. Sebuah kata di dalam
BM paling sedikit memiliki satu suku kata dan paling banyak empat sukukata. Ada juga yanglebih dari empat suku kata, akan tetapi jumlahnya tidak banyak dan lebih
sering merupakankata pinjaman, seperti contoh berikut:
1. Satu suku kata
-
7/29/2019 Nota Fonologi Bahasa Melayu
15/18
Suku kataContoh
KV yu
VK am
KKVK draf, gred. brek
2. Dua suku kata
Suku KataContoh
V + KV ibu, ela, era
V + VK air, aib
V + KVK adat, emas
VK + KV anda, unta, angsa
VK + KVK antah, untuk, ingkar,
KV + KVK bukan, dekat
3. Tiga suku kata
Suku KataContoh
KV+V+KV biasa, cuaca, suara
KV + V +KVK kaedah
V + KV + V abai, usia
KV+KV+VK maruah, peluang
KV+KVK+KVK kelompok, kumandang
-
7/29/2019 Nota Fonologi Bahasa Melayu
16/18
4. Empat suku kata
Suku KataContoh
KV+KV+KV+KV Panorama
KV+KV+KV+KVK Masyarakat
KVK+KV+V+KV Sentiasa
5. Lebih dari empat suku kata
V + KV + KVK +KV+KV universiti
(Diubahsuaikan dari http://www.tutor.com.my/stpm/fonologi/Fonologi.htm)
Penutup
Fonem dalam BM terdiri dari fonem vokal dan fonem konsonan. Ada enam fonem vokal dan 19
konsonan asli. Di samping memiliki fonem, BM juga memiliki diftong danalofon. Hampirsemua fonem vokal dan konsonan bisa menduduki semua posisi. Hanya
beberapa fonem saja
-
7/29/2019 Nota Fonologi Bahasa Melayu
17/18
seperti b, c, j yang tidak pernah menduduki posisi akhir, kecuali fonempinjaman dari bahasaasing.
Pada tingkat suku kata, BM mengenal urutan konsonan maksimal dua konsonan. Konsonan
yang berurut tiga bukan merupakan urutan asli. Sebuah kata dalam BMpaling tidak terdiridari satu suku kata. Kebanyakan bersuku dua dan paling banyak empat
suku kata. Jika lebihdari empat suku kata, maka kata itu cenderung merupakan pinjaman dari
bahasa asing.
Daftar Pustaka
Ahmad, Zaharani. 2006. Kepelbagaian Dialek dalam Bahasa Melayu: Analisis
Tatatingkat Kekangan.Bangi: Jurnal e-Bangi Jilid 1 Bilangan 1 (Juli-
Desember 2006) Anonim. 2007. Bunyi BahasaMelayu. http://www.tutor.com.my/stpm/fonologi/Fonologi.htm,
diakses pada 12-12-2007.
Anonim. 2007. Pembaharuan Pola Suku
Kata.http://www.karyanet.com.my/bahasa/bahasa_melayu/mek5.php, diakses
pada 12-12-2007. Anonim. 2007. Sistem Fonologi. Diperoleh
dari http://ms.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Melayu, diakses pada 12-12-
2007. Lubis, A. Hamid Hasan. 1994. Glosarium Bahasa dan Sastra. Bandung: Penerbit
Angkasa. Simanjuntak, Mangantar. 1990.Teori Fitur Distingtif dalam Fonologi Generatif
Perkembangan dan Penerapannya. Jakarta: Gaya Media Pratama.
Lampiran:
Tabel Perbandingan Realisasi Fonem /r/ pada Dialek-dialek Melayu BM
InputJohor Perak Melaka Kedah Sarawak
/pagar/ [paga] [pag[pagaw] [paga?] [pagaR]]
/ular/ [ula] [ul[ulaw] [ula?] [ulaR]]
-
7/29/2019 Nota Fonologi Bahasa Melayu
18/18
/b sar/ [b sa] [b [b saw] [b sa?] [b saR] s]
/kapal/ [kapal] [kap[kapal] [kapaj] [kapal]]
/hal/ [hal] [h[hal] [haj] [hal]]
(Ahmad, 2006)