nota fonologi bahasa melayu

Upload: along91

Post on 03-Apr-2018

234 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/29/2019 Nota Fonologi Bahasa Melayu

    1/18

    Fonologi Bahasa Melayu (Malaysia)

    Oleh: Misran

    Sekilas Sejarah dan Dialek

    Bahasa Melayu di Malaysia (BM) diakui sebagai bahasa nasional berdasarkan Peraturan 152

    Pasal 1. Undang-undang ini baru disahkan pada tahun 1968 M, atausembilan tahun pasca

    kemerdekaan negara itu. Meskipun di dalam Undang-undang itudigunakan istilah

    Melayu, BM berulangkali berganti nama resmi. Dari pertama bernamaBahasa Melayu, digantimenjadi Bahasa Malaysia, kemudian berganti lagi menjadi Bahasa Melayu,

    dan terakhir padatahun 2007, nama resmi bahasa ini kembali menjadi Bahasa Malaysia.

    Penggunaan BM di Malaysia tidak begitu disambut secara antusias oleh warga ketika bahasa

    terutama di kalangan etnis Cina dan India walaupun mereka termasukwarga minoritas. Hal inimembuat pemerintah berusaha menggalakkan penggunaan BM melalui

    beberapa peraturan,misalnya pada tahun 1961 dikeluarkan Akta Pelajaran dan pada tahun

    1963 dikeluarkan AktaBahasa Kebangsaan. Namun demikian, peraturan-peraturan ini dinilai

    secara pesimis oleh

    sebagian kalangan seperti pernyataan seorang Ketua Hakim Negara padatahun 1979, bahwaBM tidak mungkin digunakan dimahkamah (pengadilan) karena berbagai

    keterbatasan yangdimiliki BM.

    Perubahan baru terjadi pada dekade 80-an, yakni ketika BM berhasil menjadi bahasa

    pengantar di sekolah-sekolah, mulai taman kanak-kanak sampai perguruantinggi. Perubahanini seiring dengan peran Dewan Bahasa dan Pustaka (DBP diresmikan

    pada tahun 1956)

    yang semakin gencar memasyarakatkan BM. Istilah-istilah teknis yangselama dua dekade

    estetis, yang banyak digunakan dalam ragam bahasa sastra.

    Pasca perubahan ini, BM akhirnya berhasil menduduki lima fungsi yang harus dimiliki oleh

    sebuah bahasa nasional: fungsi sebagai bahasa nasional itu sendiri,sebagai bahasa resmi,

  • 7/29/2019 Nota Fonologi Bahasa Melayu

    2/18

    sebagai bahasa perpaduan atau bahasa antaretnis, sebagai bahasa ilmupengetahuan danterakhir sebagai bahasa pendidikan.

    BM yang memiliki wilayah sebar tutur di sebuah

    memiliki perbedaan-perbedaan cara tutur. Masing-masing Negeri (daerah)hampir memilikisatu dialek tersendiri, yang berbeda dengan daerah lainnya. Dialek-dialek

    BM yang masyhur diMalaysia antara lain, dialek Johor di Negeri Johor yang terletak paling

    selatan, dialek Perak diPerak Darul Ridzuan, dialek Melaka di Negeri Melaka sebelah utara Johor,

    dialek Kedah yangterdapat di Negeri Kedah Darul Aman, dan terakhir dialek Sarawak yang

    terletak di MalaysiaTimur atau di Pulau Kalimantan yang disebut juga dengan Pulau Borneo.

    Kata /kapal/ yang terdapat di dalam BM Piawai (standar) dapat dijadikan sebagai contoh yang

    jelas. Meski tetap direalisasikan menjadi /kapal/ di Johor, Melaka danSarawak, di Perak iamalah direalisasikan (baca; diucapkan) menjadi /kap/ dan di Kedah

    direalisasikan menjadi/kapaj/. Contoh lain yang lebih mencolok perbedaannya adalah kata

    /pagar/. Di Johor orangmenyebutnya /paga/, di Perak orang menyebut /pag/, akan tetapi di

    Melaka malah disebut/pagaw/, di Kedah disebut /paga?/ (dengan glotal atau hamzah di akhir)dan di Sarawak

  • 7/29/2019 Nota Fonologi Bahasa Melayu

    3/18

    menjadi /pagaR/. /r/ yang terdapat di akhir kata /pagar/ ternyatadirealisasikan dengan carayang berbeda-beda oleh dialek-dialek ini dan justeru karena perbedaan-

    perbedaan kecil nankhas inilah mereka menjadi dialek.

    Pendahuluan

    Di antara tataran kebahasaan yang paling mendasar adalah tataran fonem. Tataran ini berada

    pada tataran bunyi terkecil dari sebuah bahasa, yang juga memilikisistemnya sendiri. Didalam ilmu linguistik, cabang ilmu yang mempelajari sistem fonem dalam

    sebuah bahasadisebut Fonologi.

    Fonologi adalah ilmu bunyi, yang mempelajari bunyi-bunyi bahasa yang dihasilkan oleh alat

    artikulasi manusia. Bunyi bahasa yang dihasilkan oleh alat artikulasi ataualat ucap itu disebutfon (phone). Sementara itu, fonem adalah satuan bunyi terkecil dari

    sebuah bahasa yangmampu menunjukkan kontras makna. Apabila kontras makna tidak terjadi,

    maka sebuahbunyi bahasa tidak dapat disebut sebagai sebuah fonem yang berbeda.

    Kontras makna iniadalah syarat bagi keabsahan sebuah fon atau bunyi bahasa untuk disebut

    sebagai fonem.

    Satu unit ujaran yang bermakna (bisa morfem dan bisa pula kata) terdiri dari beberapa satuanbunyi. Misalnya kata pagi. Kata ini terdiri daripada empat unit bunyi atau

    fonem yaitu /p/, /a/,/g/ dan /i/. Terjadinya sebuah fonem bisa ditunjukkan dengan melakukanperbandingan fitur.Anggapan bahwa bunyi p dan b masing-masing merupakan fonem yang

    berbeda dapatditerima setelah membandingkan kedua bunyi tersebut pada kata pagi dan

    bagi. Kata pagimenunjukkan waktu, dan kata bagi menunjukkan kata kerja. Kedua-

    duanya secara maknaberbeda. Dari perbedaan itu disimpulkan bahwa anggapan p dan b berbeda

    adalah benar.

    Fonologi BM diterangkan dengan terlebih dahulu membicarakan fonem. Fonem vokal,

    konsonan, diftong dan beberapa alofon merupakan hal-hal yangdibicarakan. Penjelasankemudian diakhiri dengan menerangkan pola suku kata di dalam BM.

  • 7/29/2019 Nota Fonologi Bahasa Melayu

    4/18

    Fonologi BM

    Sistem bunyi bahasa (fonetik) mencakup dua macam fonem: fonem segmental yang

    membentuk kata dan kalimat, dan fonem suprasegmental yang terdapat didalam kata dankalimat. Fonem segmental yang menjadi dasar pembentukan kata dan

    kalimat terbagi dua:fonem vokal dan fonem konsonan. Fonem suprasegmental berupa stres

    (keras/lembutnyaarus ujaran), nada (tinggi/ rendahnya arus ujaran) dan durasi (panjang/

    pendeknya waktuyang dibutuhkan).

    BM, seperti bahasa lain juga, memiliki fonem vokal dan fonem konsonan. Fonem vokal terdiri

    dari enam fonem vokal dan fonem konsonan terdiri dari 19 konsonan asli

    dan sembilankonsonan pinjaman. Di samping itu, terdapat pula diftong dan alofon.

    Pembagian fonem kepada fonem vokal dan fonem konsonan didasarkan kepada terhambat

    atau tidaknya arus udara ketika sebuah bunyi dihasilkan di dalam rongga.Jika arus udarabebas berlalu begitu saja, fonem yang dihasilkan disebut fonem vokal atau

    vokal saja. Akantetapi jika udara terhambat selama proses artikulasi tersebut, fonem yang

    dihasilkan disebutsebagai fonem konsonan atau konsonan saja.

  • 7/29/2019 Nota Fonologi Bahasa Melayu

    5/18

    Fonem Vokal

    Vokal di dalam BM terdiri dari enam buah. Keenam vokal itu antara lain a, i, u, o, dan e dan .

    Vokal /a/ atau disebut juga Vokal Bawah dihasilkan dengan merendahkanbagian bawah lidah.Vokal /u/ atau disebut juga Vokal Belakang dihasilkan dengan lidah yang

    ditarik ke belakangrongga mulut. Sementara itu /i/ dan /e/ yang juga disebut Vokal Depan

    dihasilkan denganmenggerakkan lidah ke arah langit-langit. Vokal Tengah yaitu //

    dihasilkan dengan lidahdalam posisi tidak di depan dan tidak di belakang.

    Tabel Fonem Vokal di dalam Bahasa Melayu

    Posisi LidahDepanTengahBelakang

    Tinggii [i] u [u]

    Tengahe [e, ] e [] o [o, ]

    Rendah a [a] a []

    (Tabel: Fonem Vokal BM (Diubahsuaikan dari wikipedia.com)

    Kesemua fonem vokal ini terdapat pada semua posisi, baik itu di depan, tengah atau pun

    belakang, kecuali vokal [e] yang tidak terdapat di akhir kata. Vokal [a]yang terdapat di awalseperti pada kataanak (contoh miring), di tengah seperti pada kata tanah,

    dan di akhir sepertipada kata lada. Vokal [] juga terdapat pada ketiga posisi itu; posisi awal

    pada kata ela, posisitengah pada kata semak dan posisi akhir pada kata sate. Vokal [i] juga

    bisa menempati posisi

    awal, tengah dan akhir; awal pada kata iring, tengah pada kata kita, danakhir pada kata seri.Agak berbeda dengan ketiga fonem di atas, fonem [e] hanya menduduki

    posisi awal dantengah serta tidak menempati posisi akhir. Pada posisi awal seperti pada

    kata emak dan padaposisi tengah pada kata betul. Dua fonem yang terakhir yaitu [o] dan [u].

    [o] pada posisi awal

  • 7/29/2019 Nota Fonologi Bahasa Melayu

    6/18

    seperti pada kata obor, pada posisi tengah seperti pada kata botak danpada posisi akhirseperti pada kata kuno. Terakhir, [u] menduduki posisi awal seperti pada

    kata ular, posisitengah seperti pada kata susu dan pada posisi akhir seperti pada kata

    saku.

    Lambang fonetik AwalTengah Akhir Keterangan

    [a] anak tanah lada

    [] ela semak sate

    [i] iring kita seri

    [e] emak betul tidak terdapat di akhir kata

    [o] obor botak moto

    [u] ular sultan saku

    Tabel: Fonem Vokal dan Distribusinya (Diubahsuaikan dari wikipedia.com)

    Fonem Konsonan

    Konsonan adalah bunyi yang dihasilkan oleh arus udara yang terhambat atau terhalang oleh

    salah satu alat ucap seperti bibir, gusi, langit-langit, dan sebagainya,sehingga udaradilepaskan melalui rongga mulut atau rongga hidung. Fonem konsonan BM

    terdiri dari 19 buahkonsonan asli dan sembilan buah konsonan pinjaman. Berikut konsonan-

    konsonan yang

  • 7/29/2019 Nota Fonologi Bahasa Melayu

    7/18

    terdapat di dalam bahasa Melayu itu: [p], [b], [t], [d], [k], [g], [c], [j],[m], [n], [], [], [s],[h] [r], [l], [w], [y] dan [?] merupakan konsonan-konsonan asli,

    sedangkan konsonanpinjaman adalah [q], [f], [v], [z], [x], [ts], [dz], [sy] dan [kh]. Konsonan

    asli menjadi objekpembahasan, sedangkan konsonan pinjaman tidak dibahas.

    Tabel Fonem Konsonan di dalam Bahasa Melayu

    Bilabial Labio-Dental Alveolar Pasca- Langit-Velum Uvula Celah

    dental Alveolar langit suara

    Plosif p b t d k g q k[p] [b] [d] [k] [g] [q]

    ][t] [

    Nasal m [m] n [n] ny ng[] []

    Frikatif f v ts dz s z sy kh h[f] [v], [] [] [s] [z] [x] [h]

    [, , sj][]

    Afrikat c j

    ][t] [d

    Semi- w yvokal [w] [j]

    Vibran r[r]

    Tap r

    []

    Lateral l[l]

    Tabel: Konsonan dalam Bahasa Melayu (Diubahsuaikan dari wikipedia.com)

    Sembilan konsonan asli memiliki distribusi yang dapat memenuhi semua posisi, baik awal,

    tengah maupun akhir kata. Konsonan-konsonan itu adalah [p], [t], [m],

  • 7/29/2019 Nota Fonologi Bahasa Melayu

    8/18

    [n], [], [s], [h], [r]dan [l]. Konsonan [p] di awal kata seperti pada kata pagi (contoh miring),

    di tengah sepertipada kata bapak, di akhir seperti pada kata hisap. Konsonan [t] di awal

    kata seperti pada

    kata tidur, di tengah seperti pada kata mati dan di akhir seperti pada katagigit. Konsonan [m]di awal seperti pada kata minum, di tengah seperti pada kata nama dan di

    akhir seperti padakata cium. Konsonan [n] di awal seperti pada kata nama, di tengah seperti

    pada kata tanamdan di akhir seperti pada kata bulan. Konsonan [] di awal seperti pada

    kata nganga, ditengah seperti pada kata tangis dan di akhir seperti pada kata hidung.

    Konsonan [s] di awal

    seperti pada kata susu, di tengah seperti pada kata masuk, dan di akhirseperti pada katamanis. Konsonan [h] di awal seperti pada kata hidung, di tengah seperti

    pada kata mahal dandi akhir seperti pada kata marah. Konsonan [r] di awal seperti pada kata

    rumah, di tengahseperti pada kata kiri dan di akhir seperti pada kata dengar. Konsonan [l]

    pada posisi awalseperti pada kata leher, pada posisi tengah seperti pada kata pilih dan pada

    posisi akhirseperti pada kata mahal.

  • 7/29/2019 Nota Fonologi Bahasa Melayu

    9/18

    KonsonanAwalArtiTengahArtiAkhirArti

    p /pagi/ pagi /hisap/ hisap /kepala/ kepala

    t /tido/ tidur /mati/ mati /gigit/ gigit

    k /kaki/ kaki /kakap/ besar /kaka?/ kakak

    m /minum/ minum /nama/ nama /cium/ cium

    n /nama/ nama /tanam/ tanam /bulan/ bulan

    /aa/ terbuka /tais/ tangis /hidu/ hidung

    s /susu/ payudara /maso?/ masuk /manis/ manis

    h /hidu/ hidung /mahal/ mahal /lidah/ lidah

    r /rambut/ rambut /marah/ marah /tidur/ tidur

    l /leher/ leher /tali/ tali /katil/ katil

    Di akhir kata atau sebelum konsonan, /k/ direalisasikan menjadi glottalatau hamzah yanglembut /?/.

    Tabel: konsonan yang dapat memenuhi semua posisi

    Adapun konsonan [b], [d], [g], [c] dan [j] hanya hadir pada akhir kata pinjaman, seperti kata

    bab, hadbatas, beg tas, koc gerbong kereta api dan kolej institut atauperguruan tinggi.

    Sedangkan konsonan [], [w] dan [y], tidak pernah terdapat pada akhirkata.

    Konsonan [b] pada posisi awal kata seperti pada kata bapak dan pada posisi tengah seperti

    pada tumbuh. Konsonan [d] pada posisi awal kata seperti pada daki danpada posisi tengahseperti pada dada. Konsonan [g] pada posisi awal seperti pada kata gigit

    dan pada posisitengah seperti pada gigi. Konsonan [c] pada posisi awal kata seperti pada

    cium dan padaposisi tengah seperti pada cacing. Adapun konsonan [j] yang menempati

    posisi awal sepertipadajarum danjahit, dan pada posisi tengah seperti pada tajam.

  • 7/29/2019 Nota Fonologi Bahasa Melayu

    10/18

    Ada dua konsonan lain yang dianggap sebagai semi vokal, kadang-kadang juga disebut

    sebagai semi konsonan hanya saja tidak populer. Konsonan itu adalah [w]dan [y]. Keduakonsonan ini sama-sama tidak pernah menempati posisi akhir.

    KonsonanAwalArtiTengahArtiAkhirArti

    b /bapa?/ bapak /babak/ babak

    d /daki/ daki /dada/ dada

    g /gigit/ gigit /gigi/ gigi

    c /cium/ cium /cacing/ cacing

    j /jarum/ jarum /tajam/ tajam

    /amu?/ nyamuk /baa?/ banyak

    w /warna/ warna /awak/ kamu

    y /yas/ hias /ya?yu/ sejenis kumbang

    Tabel: konsonan yang hanya dapat memenuhi posisi awal dan tengah

    Diftong

  • 7/29/2019 Nota Fonologi Bahasa Melayu

    11/18

    Jika satu vokal berada dalam satu gugusan dengan vokal yang lain sehingga menghasilkan

    bunyi luncuran, bunyi ini disebut sebagai diftong. Di dalam BM, hanyaterdapat tiga diftong.Ketiga diftong ini dapat menempati semua posisi: awal kata, tengah kata

    maupun akhir kata.

    Diftong /ai/ misalnya dapat menempati posisi awal, tengah dan akhir,begitu pula dengankedua diftong yang lain yaitu diftong /au/ dan diftong /ua/, keduanya juga

    menempati ketigaposisi yang ada: awal, tengah dan akhir kata. Walhasil, ada tiga diftong

    yaitu /ai/, /au/ dan/ua/, yang kesemuanya dapat menempati semua posisi.

    Untuk mempermudah pembandingan, di bawah ini disajikan masing-masing diftong dalam

    semua posisi. Posisi awal, tengah dan posisi akhir mendapat satu katauntuk contoh:

    Diftong AwalTengah Akhir

    campuran

    /ai/ /aising/ gula pada /pais/ pepes ikan /pandai/ pandaikue

    suasana

    /au/ /aura/ halus yang /jaur/ berjalan /lampau/ lampaudirasakan tanpa arah

    /ua/ /uan/ uban /perempuan/ perempuan /semua/ semua

    Alofon

    Perbedaan bunyi ada yang menimbulkan kontras makna dan adapula yang tidak. Apabila

    kontras makna terjadi, masing-masing dari bunyi yang berbeda itu dapatdisebut sebagaifonem. Jika tidak terjadi kontras makna, kedua bunyi itu dianggap sebagai

    bunyi yang sama,

    hanya saja salah satu di antara keduanya merupakan bunyi dasar yangdapat disebut denganfonem, sementara yang lain disebut sebagai alofon.

    Agar perbedaan antara alofon dan fonem menjadi jelas, contoh berikut yang terdapat di dalam

    BM dikemukakan. Bunyi /p/ kadang-kadang diucapkan sebagai frikatif yangtidak penuhsebagaimana dalam kata /luap/. Padahal bunyi /p/ yang biasa terdapat di

  • 7/29/2019 Nota Fonologi Bahasa Melayu

    12/18

    dalam kata lainmerupakan frikatif yang penuh. Maka /p/ dalam kata luap yang tidak

    diletupkan secara penuhini disebut sebagai alofon dari /p/ yang diletupkan secara penuh.

    Sebagaimana halnya fonem /o/ pada kata tokoh bukan diucapkan sebagai /o/ biasa, tetapidiucapkan sebagai //. Kedua bunyi ini berbeda, namun perbedaan itu

    tidaklah memengaruhiarti, sebagaimana berbedanya arti pagi dan bagi karena bunyi /p/ dan /b/

    berbeda.

    Suku Kata

    Suku kata adalah satu ujaran terkecil dari sebuah kata yang didasarkan pada kehadiran vokal.

    Setidak-tidaknya satu suku kata terdiri dari satu buah vokal atau satuvokal dan satu

    konsonan. Mengacu kepada bunyi akhir, suku kata dibagi menjadi dua:suku kata terbuka dansuku kata tertutup. Suku kata terbuka adalah suku kata yang diakhiri oleh

    vokal, sedangkansuku kata tertutup adalah suku kata yang diakhiri oleh konsonan.

  • 7/29/2019 Nota Fonologi Bahasa Melayu

    13/18

    BM mengenal sebelas pola suku kata, dengan empat pola dasar: V, VK, KV dan KVK (V =

    vokal, K = konsonan). Berikut adalah keempat pola dasar itu beserta tujuhpola yang lain.Semuanya disertai contoh:

    Pola Suku KataContoh huruf miring)

    AwalTengahAkhir

    1 Vi -tu tu- a -la ra- i

    e -mak ju- i -ta raj- i (talak)

    2 VKem -pat ki- am -bang ka- in

    um -pa-ma bi-du- an -da bu- ah

    3 KVsa -lah se- ko -lah bang- ku

    be -sar teng- ge -lam cin- ta

    4 KVKming -gu ce- mer -lang pa- dam

    lam -pu se- rang -ga se-li- mut

    Pola (1) dan (3) merupakan suku kata terbuka, sedangkan (2) dan (4)adalah pola suku katatertutup.

    (Diubahsuaikan dari http://www.karyanet.com.my/bahasa/bahasa_melayu/mek5.php)

    Tapi kemudian, pola penyukuan di atas dikembangkan lagi menjadi beberapa pola dengan

    menambah gugus konsonan sebelum atau setelah vokal, khususnya untukkata-kata yangdipinjam dari bahasa asing. Hasilnya, pola itu jadi bertambah tujuh pola,

    dari empat pola yangsudah ada. Kesemuanya menjadi berjumlah sebelas pola. Berikut ini adalah

    tabelnya:

    Pola Suku KataContoh (huruf miring )

    di awaldi akhir

    5 KKVtra -fik indus- tri

    6 KKVKprak -tis elek- trik

  • 7/29/2019 Nota Fonologi Bahasa Melayu

    14/18

    7 VKKeks -port

    8 KVKKbank -rap kon- sert

    9 KKVKK kom- pleks

    10 KKKVstra -tosferaskru

    11 KKKVKstruk -turskrip

    (Diubahsuaikan dari http://www.karyanet.com.my/bahasa/bahasa_melayu/mek5.php)

    Dari pola-pola penyukuan yang telah disebutkan, BM menurunkan kata. Sebuah kata di dalam

    BM paling sedikit memiliki satu suku kata dan paling banyak empat sukukata. Ada juga yanglebih dari empat suku kata, akan tetapi jumlahnya tidak banyak dan lebih

    sering merupakankata pinjaman, seperti contoh berikut:

    1. Satu suku kata

  • 7/29/2019 Nota Fonologi Bahasa Melayu

    15/18

    Suku kataContoh

    KV yu

    VK am

    KKVK draf, gred. brek

    2. Dua suku kata

    Suku KataContoh

    V + KV ibu, ela, era

    V + VK air, aib

    V + KVK adat, emas

    VK + KV anda, unta, angsa

    VK + KVK antah, untuk, ingkar,

    KV + KVK bukan, dekat

    3. Tiga suku kata

    Suku KataContoh

    KV+V+KV biasa, cuaca, suara

    KV + V +KVK kaedah

    V + KV + V abai, usia

    KV+KV+VK maruah, peluang

    KV+KVK+KVK kelompok, kumandang

  • 7/29/2019 Nota Fonologi Bahasa Melayu

    16/18

    4. Empat suku kata

    Suku KataContoh

    KV+KV+KV+KV Panorama

    KV+KV+KV+KVK Masyarakat

    KVK+KV+V+KV Sentiasa

    5. Lebih dari empat suku kata

    V + KV + KVK +KV+KV universiti

    (Diubahsuaikan dari http://www.tutor.com.my/stpm/fonologi/Fonologi.htm)

    Penutup

    Fonem dalam BM terdiri dari fonem vokal dan fonem konsonan. Ada enam fonem vokal dan 19

    konsonan asli. Di samping memiliki fonem, BM juga memiliki diftong danalofon. Hampirsemua fonem vokal dan konsonan bisa menduduki semua posisi. Hanya

    beberapa fonem saja

  • 7/29/2019 Nota Fonologi Bahasa Melayu

    17/18

    seperti b, c, j yang tidak pernah menduduki posisi akhir, kecuali fonempinjaman dari bahasaasing.

    Pada tingkat suku kata, BM mengenal urutan konsonan maksimal dua konsonan. Konsonan

    yang berurut tiga bukan merupakan urutan asli. Sebuah kata dalam BMpaling tidak terdiridari satu suku kata. Kebanyakan bersuku dua dan paling banyak empat

    suku kata. Jika lebihdari empat suku kata, maka kata itu cenderung merupakan pinjaman dari

    bahasa asing.

    Daftar Pustaka

    Ahmad, Zaharani. 2006. Kepelbagaian Dialek dalam Bahasa Melayu: Analisis

    Tatatingkat Kekangan.Bangi: Jurnal e-Bangi Jilid 1 Bilangan 1 (Juli-

    Desember 2006) Anonim. 2007. Bunyi BahasaMelayu. http://www.tutor.com.my/stpm/fonologi/Fonologi.htm,

    diakses pada 12-12-2007.

    Anonim. 2007. Pembaharuan Pola Suku

    Kata.http://www.karyanet.com.my/bahasa/bahasa_melayu/mek5.php, diakses

    pada 12-12-2007. Anonim. 2007. Sistem Fonologi. Diperoleh

    dari http://ms.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Melayu, diakses pada 12-12-

    2007. Lubis, A. Hamid Hasan. 1994. Glosarium Bahasa dan Sastra. Bandung: Penerbit

    Angkasa. Simanjuntak, Mangantar. 1990.Teori Fitur Distingtif dalam Fonologi Generatif

    Perkembangan dan Penerapannya. Jakarta: Gaya Media Pratama.

    Lampiran:

    Tabel Perbandingan Realisasi Fonem /r/ pada Dialek-dialek Melayu BM

    InputJohor Perak Melaka Kedah Sarawak

    /pagar/ [paga] [pag[pagaw] [paga?] [pagaR]]

    /ular/ [ula] [ul[ulaw] [ula?] [ulaR]]

  • 7/29/2019 Nota Fonologi Bahasa Melayu

    18/18

    /b sar/ [b sa] [b [b saw] [b sa?] [b saR] s]

    /kapal/ [kapal] [kap[kapal] [kapaj] [kapal]]

    /hal/ [hal] [h[hal] [haj] [hal]]

    (Ahmad, 2006)