new bab ii tinjauan pustakarepository.ump.ac.id/7422/3/lastri ulan sari bab ii.pdf · 2018. 2....

65
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan teori medis 1. Definisi Mioma uteri merupakan neoplasma jinak yang berasal dari otot uterus dan jaringan ikat yang menumpangnya. Oleh karena itu, dalam kepustakaan dikenal juga istilah fibromioma, leiomioma atau fibroid (Saifuddin, 2008; h. 891). Mioma uteri adalah tumor jinak otot rahim, disertai jaringan ikatnya sehingga dapat dalam bentuk padat, karena jaringan ikatnya dominan dan lunak, karena otot rahimnya dominan (Manuaba, 2010; h. 556). Mioma uteri merupakan tumor jinak padat dari otot polos uterus, dikenal juga dengan istilah mioma atau leimioma (Djuwantono, 2011; h. 1). Mioma merupakan jaringan pembentuk sebagian besar uterus, terdiri dari kumpulan otot polos yang disatukan jaringan ikat dengan banyak serabut elastin di dalam nya (Cunningham, 2006; h. 1031). Nama lain dari mioma uteri adalah leiomioma yang merupakan tumor yang tersusun dari otot polos yang biasanya terdapat dalam korpus uteri kendati dapat di temukan pada serviks atau pada ligamentum teres atau latum (Kowalak, Jennifer P. 2011; h. 671). Leiomioma adalah tumor jinak uterus yang berbatas tegas. Nama lainnya untuk tumor ini adalah fibroid, mioma, fibroma, dan fibromioma (Price, Sylvia anderson, 2006; h. 1293). Fibroid uterus merupakan proliferasi jinak dari otot polos dan jaringan ikat fibrosa yang berasal dari sel tunggal. Asuhan Kebidanan Gangguan..., Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Upload: others

Post on 19-Oct-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. Tinjauan teori medis

    1. Definisi

    Mioma uteri merupakan neoplasma jinak yang berasal dari otot uterus

    dan jaringan ikat yang menumpangnya. Oleh karena itu, dalam kepustakaan

    dikenal juga istilah fibromioma, leiomioma atau fibroid (Saifuddin, 2008; h.

    891). Mioma uteri adalah tumor jinak otot rahim, disertai jaringan ikatnya

    sehingga dapat dalam bentuk padat, karena jaringan ikatnya dominan dan

    lunak, karena otot rahimnya dominan (Manuaba, 2010; h. 556). Mioma uteri

    merupakan tumor jinak padat dari otot polos uterus, dikenal juga dengan

    istilah mioma atau leimioma (Djuwantono, 2011; h. 1). Mioma merupakan

    jaringan pembentuk sebagian besar uterus, terdiri dari kumpulan otot polos

    yang disatukan jaringan ikat dengan banyak serabut elastin di dalam nya

    (Cunningham, 2006; h. 1031).

    Nama lain dari mioma uteri adalah leiomioma yang merupakan tumor

    yang tersusun dari otot polos yang biasanya terdapat dalam korpus uteri

    kendati dapat di temukan pada serviks atau pada ligamentum teres atau latum

    (Kowalak, Jennifer P. 2011; h. 671). Leiomioma adalah tumor jinak uterus

    yang berbatas tegas. Nama lainnya untuk tumor ini adalah fibroid, mioma,

    fibroma, dan fibromioma (Price, Sylvia anderson, 2006; h. 1293). Fibroid

    uterus merupakan proliferasi jinak dari otot polos dan jaringan ikat fibrosa yang

    berasal dari sel tunggal.

    Asuhan Kebidanan Gangguan..., Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

  • Fibroid biasanya multipel, dengan diameter berkisar antara 1 mm sampai

    lebih 20 cm, dan dikelilingi oleh pseudokapsul yang terdiri dari serabut otot

    polos yang terkompresi. Fibroid biasanya berkembang setelah menarche dan

    berkurang setelah menopause, yang memprlihatkan peran estrogen sebagai

    promotor pertumbuhannya (Norwitz, 2008; h. 27).

    Jadi mioma uteri adalah tumor jinak yang berasal dari otot polos miometrium

    pada uterus.

    2. Etiologi

    Etiologi yang pasti terjadinya mioma uteri sampai saat ini belum

    diketahui. Stimulasi estrogen di duga sangat berperan untuk terjadinya mioma

    uteri. Hipotesis ini di dukung oleh adanya mioma uteri yang banyak ditemukan

    pada usia reproduksi dan kejadiannya rendah pada usia menopause.

    Ichimura mengatakan bahwa hormon ovarium dipercaya menstimulasi

    pertumbuhan mioma karena adanya peningkatan insidennya setelah menarke.

    Pada kehamilan pertumbuhan tumor ini makin besar, tetapi menurun setelah

    menopause. Perempuan nulipara mempunyai risiko yang tinggi untuk

    terjadinya mioma uteri, sedangkan perempuan multipara mempunyai risiko

    yang relatif menurun untuk terjadinya mioma uteri (Sarwono, 2010; hal 891).

    Pukka dan kawan-kawan melaporkan bahwa jaringan mioma uteri lebih

    banyak mengandung reseptor estrogen jika dibandingkan dengan miometrium

    normal. Pertumbuhan mioma uteri bervariasi pada setiap individu, bahkan

    diantara nodul mioma pada uterus yang sama. Perbedaan ini berkaitan

    dengan jumlah reseptor estrogen dan reseptor progesteron (Sarwono, 2010;

    hal. 891).

    Asuhan Kebidanan Gangguan..., Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

  • Meyer dan De Snoo mengajukan teori Cell nest atau teori genitoblast.

    Percobaan Lipschutz yang memberikan estrogen kepada kelinci percobaan

    ternyata menimbulkan tumor fibromatosa baik pada permukaan maupun pada

    tempat lain dalam abdomen. Efek fibromatusa ini dapat dicegah dengan

    pemberian preparat progesteron atau testosteron. Pukka dan kawan-kawan

    menyatakan bahwa reseptor estrogen pada mioma lebih banyak di dapatkan

    dari pada miometrium normal. Menurut meyer asal mioma adalah sel imatur

    bukan dari selaput otot yang matur (Saifuddin, 2008; hal 338).

    Mioma uteri merupakan indikasi tersering operasi besar pada wanita

    premenopause, sehingga membawa dampak yang cukup besar bagi

    kesehatan. Pertumbuhan mioma uteri dan perkembangannya di stimulasi oleh

    hormon seks steroid dan dipengaruhi oleh perubahan siklus hormonal.

    Reseptor estrogen dan progesteron dapat di identifikasikan pada jaringan

    mioma dan mioma uteri diketahui memberikan respon yang positif terhadap

    terapi hormonal. Apabila sekresi estrogen dapat dikurangi maka pertumbuhan

    mioma uteri dapat dihambat atau dikurangi, bahkan dapat mengecilkan massa

    mioma (Djuwantono, 2011; h. 2).

    Mioma uteri dapat bertambah besar, menyusut atau tetap sama

    sepanjang kehamilan. Mioma yang besar cenderung menyusut, sedangkan

    mioma yang berukuran kecil bertambah besar (Sinclair, 2010; h. 611). Setelah

    menopause, mioma ini menyusut karena stimulasi estrogen sudah menurun.

    Sekitar 1 dari 1000 kasus fibroid merupakan leiomioma sarkoma (karsinoma)

    (Sinclair, 2010; h. 609).

    Asuhan Kebidanan Gangguan..., Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

  • Awal mulanya pembentukan tumor adalah terjadinya mutasi somatik dari

    sel-sel miometrium. Mutasi ini mencakup rentetan perubahan kromosom baik

    secara parsial maupun secara keseluruhan. Aberasi kromosom ditemukan

    pada 23-50% dari mioma uteri yang diperiksa dan yang terbanyak (36,6%)

    ditemukan pada kromosom. Keberhasilan pengobatan medikamentosa mioma

    uteri sangat tergantung apakah telah terjadi perubahan pada kromosom atau

    tidak (Thomason, 2008).

    Asal mulanya penyakit mioma uteri berasal dari otot polos rahim.

    Beberapa teori menyebutkan pertumbuhan tumor ini disebabkan rangsangan

    hormon estrogen. Pada jaringan mioma jumlah reseptor estrogen lebih tinggi

    dibandingkan jaringan otot kandungan (miometrium) sekitarnya sehingga

    mioma uteri ini sering kali tumbuh lebih cepat pada kehamilan (membesar

    pada usia reproduksi) dan biasanya berkurang ukurannya sesudah

    menopause (mengecil pada pasca menopause).

    Seringkali tumor jinak rahim ke arah rongga ini membesar dan

    bertumbuh keluar dari mulut rahim. Tumor yang ada dalam rahim dapat

    tumbuh lebih dari satu, teraba seperti kenyal, bentuknya bulat dan berbenjol-

    benjol sesuai ukuran tumor. Beratnya bervariasi, mulai dari beberapa gram

    saja, namun bisa juga mencapai 5 kilogram atau lebih. Walaupun mioma uteri

    ditemukan terjadi tanpa penyebab yang pasti, namun dari hasil penelitian

    Miller dan Lipschultz dikatakan bahwa mioma uteri terjadi tergantung pada sel-

    sel otot imatur yang terdapat pada “Cell Nest” yang selanjutnya dapat

    dirangsang terus menerus oleh hormon estrogen (Anonymous. Mioma uteri.

    Jurnal kebidanan kehamilan; 2011 [Diakses tanggal 13 September 2011]).

    Asuhan Kebidanan Gangguan..., Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

  • Pengaruh-pengaruh hormon dalam pertumbuhan dan perkembangan mioma :

    a. Estrogen

    Mioma uteri di jumpai setelah menarche. Sering terdapat

    pertumbuhan tumor yang cepat selama kehamilan dan terapi estrogen

    eksogen. Mioma uteri akan mengecil pada saat menopause dan setelah

    pengangkatan ovarium. Mioma uteri banyak ditemukan bersamaan dengan

    anovulasi ovarium dan wanita dengan sterilitas. Pada mioma reseptor

    estrogen dapat ditemukan sepanjang siklus menstruasi.

    Estrogen dikenal sebagai hormon wanita yang utama bersama

    dengan progesteron, karena mempunyai peranan penting dalam

    pembentukkan tubuh wanita dan mempersiapkan fungsi wanita secara

    khusus seperti terjadinya kehamilan, juga pertumbuhan payudara dan

    panggul. Disisi lain, vagina, uterus dan organ wanita lainnya sangat

    tergantung keberadaan estrogen pada tubuh sampai usia dewasa.

    Pengaturan estrogen membuat terjadinya perubahan setiap bulannya

    dan mempersiapkan uterus untuk terjadinya kehamilan. Estrogen

    merupakan hormon steroid dengan 10 atom C dan dibentuk terutama dari

    17 ketosteroid androstendion. Estrogen alamiah yang terpenting adalah

    estradiol (E2), estron (E1), dan estriol (E3). Secara biologis, estradiol

    adalah yang paling aktif. Perbandingan khasiat biologis dari ketiga hormon

    tersebut E2 : E1 : E3 = 10 : 5 : 1. Potensi estradiol 12 kali potensi estron

    dan 8 kali estriol sehingga estradiol dianggap sebagai estrogen utama

    (Speroff et al., 2005; h. 837).

    Selain di ovarium, estrogen juga di sintesis di adrenal, plasenta, testis,

    jaringan lemak dan susunan saraf pusat dalam jumlah kecil. Hal ini

    Asuhan Kebidanan Gangguan..., Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

  • menyebabkan wanita mempunyai kadar estrogen yang rendah setelah

    menopause. Karena sel lemak juga dapat mensintesis estrogen dalam

    jumlah sedikit, wanita gemuk yang memasuki fase menopause, mungkin

    akan mengalami beberapa keluhan seperti hot flashes dan osteoporosis,

    kedua keluhan ini berhubungan dengan penurunan estrogen (Speroff et al.,

    2005; h. 879).

    b. Progesteron

    Reseptor progesteron terdapat di miometrium dan mioma sepanjang

    siklus menstruasi dan kehamilan. Progesteron merupakan antagonis natural

    dari estrogen. Progesteron menghambat pertumbuhan mioma dengan cara

    menurunkan jumlah reseptor estrogen pada mioma (Manuaba, 2010; h.

    453).

    3. Predisposisi

    a. Genetik dan faktor-faktor lingkungan (misalnya variasi hormon). Setelah

    menopause, mioma ini menyusut karena stimulasi estrogen sudah menurun

    (Sinclair, 2010; h. 609).

    b. Nullipara atau yang kurang subur (infertilitas)

    Infertilitas dapat terjadi apabila sarang mioma menutup atau menekan

    pars interstisialis tuba, sedangkan mioma submukosum juga memudahkan

    terjadinya abortus oleh karena distorsi rongga uterus. Rubin (1958)

    menyatakan bahwa apabila penyebab lain infertilitas sudah di singkirkan,

    dan mioma merupakan penyebab infertilitas tersebut, maka merupakan

    suatu indikasi untuk dilakukan miomektomi (Sarwono, 2007; h. 343).

    Asuhan Kebidanan Gangguan..., Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

  • c. Umur

    Berdasarkan otopsi, Novak menemukan 27% wanita berumur 25

    tahun mempunyai sarang mioma (Sarwono, 2007; h. 338). Sedangkan

    menurut Wiknjosastro (2007; h. 339) menambahkan bahwa jarang sekali

    mioma ditemukan pada wanita berumur 20 tahun, paling banyak pada umur

    35-45 tahun (kurang dari 25%). Sedangkan pada usia menopause mioma

    menjadi menurun, hanya 10% saja yang masih dapat tumbuh lanjut.

    Sedangkan menurut (Sinclair, 2010; h. 609) mengatakan bahwa sebagian

    besar mioma muncul pada usia 40 an.

    d. Riwayat Keluarga

    Wanita dengan garis keturunan tingkat pertama dengan penderita

    mioma uteri mempunyai 2,5 kali kemungkinan untuk menderita mioma

    dibandingkan dengan wanita tanpa garis keturunan penderita mioma uteri

    (Perker, 2007; h. 377)

    e. Parietas

    Wanita yang sering melahirkan akan lebih sedikit kemungkinan untuk

    berkembangnya mioma ini dibandingkan dengan wanita yang tak pernah

    hamil atau hanya 1 kali hamil. Statistik menunjukkan 60% mioma uteri

    berkembang pada wanita yang tak pernah hamil atau hanya 1 kali hamil

    (Saifuddin, 2008; h. 891)

    f. Kehamilan

    Mioma uteri dapat mempengaruhi kehamilan, misalnya menyebabkan

    infertilitas risiko terjadinya abortus bertambah karena distorsi rongga uterus.

    Khususnya pada mioma submukosum, letak janin, menghalangi kemajuan

    persalinan karena letaknya pada serviks uteri yang menyebabkan inersia

    Asuhan Kebidanan Gangguan..., Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

  • maupun atonia uteri. Sehingga menyebabkan perdarahan pasca persalinan

    karena adanya gangguan mekanik dalam fungsi miometrium, menyebabkan

    plasenta susah lepas dari dasarnya dan mengganggu proses involusi dalam

    nifas (Saifuddin, 2008; h. 343).

    Menurut Rice dkk. (1989) dalam buku Obsteric william mendapatkan

    bahwa 1,4 persen dari 6700 kehamilan mengalami penyulit mioma.

    Sedangkan menurut Katz dkk. (1989) melaporkan bahwa 1 dari 500 wanita

    hamil di rawat inap akibat penyulit yang berkaitan dengan mioma.

    Kehamilan dapat juga mengurangi risiko mioma uteri karena pada kadar

    hormon progesteron yang dominan pada tubuh pada ibu hamil

    (Cunningham, 2006; h. 1031).

    Selama trimester pertama, mioma dari segala ukuran tidak mengalami

    perubahan atau membesar (respon awal terhadap peningkatan estrogen).

    Selama trimester kedua, mioma kecil ukuran 2 sampai 6 cm biasanya tetap

    tidak berubah atau membesar, sedangkan mioma yang lebih besar > 6 cm

    menjadi mengecil karena dimulainya pengurangan reseptor estrogen

    (Cunningham, 2006; h. 1031).

    Mioma dapat menyebabkan infertilitas melalui distorsi pada tuba falopi

    dan distorsi pada rongga uterus. Banyak wanita mengalami fibroid yang

    menambah ukuran uterus hingga kehamilan minggu ke 14 sampai ke 16,

    dan tingkat kesuburan tidak terpengaruh. Fibroid submukosa dapat

    menyebabkan implantasi yang salah dan abortus spontan. Miomektomi

    tidak di indikasikan sampai infertilitas ditetapkan atau sampai terjadi abortus

    habitual.

    Asuhan Kebidanan Gangguan..., Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

  • Mioma yang berukuran < 3 cm umumnya timbul menimbulkan akibat

    tertentu selama kehamilan. Sedangkan yang > 3 cm dapat menyebabkan

    abortus spontan, persalinan kurang bulan, nyeri pelvis, mal presentasi, atau

    pelahiran sesar. Abrupsio plasenta, plasenta tertahan, atau perdarahan

    pasca partum dapat terjadi jika plasenta tertanam di mioma. Nyeri dapat

    menandai torsi atau degenerasi mioma. Ukuran uterus dapat lebih besar

    dibanding usia kehamilan

    (Sinclair, 2010; h. 611).

    Miomektomi selama kehamilan menurut (Burton dkk., 2006)

    mengatakan bahwa harus dibatasi pada mioma yang jelas memiliki tangkai

    yang dapat dijepit dan di ikat dengan mudah. Mioma jangan dipotong dari

    uterus selama kehamilan atau saat pelahiran, karena dapat terjadi

    perdarahan deras dan kadang-kadang dterpaksa dilakukan histerektomi

    (Cunningham, 2006; h. 1035).

    Kehamilan dapat menimbulkan perubahan pada mioma uteri, antara lain :

    1) Tumor membesar terutama pada bulan-bulan pertama karena pengaruh

    estrogen yang kadarnya meningkat.

    2) Dapat menjadi degenerasi merah pada waktu hamil maupun masa nifas

    yang kadang-kadang memerlukan pembedahan segera guna

    mengangkat mioma. Biasanya pengangkatan mioma demikian jarang

    menyebabkan banyak perdarahan.

    3) Meskipun jarang mioma uteri bertangkai dapat juga mengalami torsi

    dengan gejala dan tanda sindrom abdomen akut

    (Wiknjosastro, 2008; h. 344).

    Asuhan Kebidanan Gangguan..., Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

  • Pengaruh mioma pada kehamilan dan persalinan :

    a) Mengurangi kemungkinan perempuan menjadi hamil, terutama pada

    mioma uteri submukosum.

    b) Kemungkinan abortus bertambah.

    c) Kelainan letak janin dalam rahim, terutama pada mioma uteri yang

    besar dan letak subserosum.

    d) Menghalangi lahirnya bayi, terutama pada mioma uteri yang letaknya

    di serviks.

    e) Inersia uteri dan atonia uteri, terutama pada mioma yang letaknya di

    dinding rahim.

    f) Mempersulit lepasnya plasenta, terutama pada mioma yang

    submukosum dan intramual.

    g) Persalinan prematuritas dan kelainan letak.

    h) Perdarahan post partum.

    i) Retensio plasenta

    (Saifuddin, 2010; h. 892).

    Sebaliknya, kehamilan dan persalinan dapat mempengaruhi mioma

    uteri menjadi :

    (1) Tumor tumbuh lebih cepat dalam kehamilan akibat hipertrofi dan

    edema, terutama dalam bulan-bulan pertama, mungkin karena

    pengaruh hormonal. Setelah kehamilan 4 bulan tumor tidak

    bertambah besar lagi.

    (2) Tumor menjadi lebih lunak dalam kehamilan , dapat berubah

    bentuk, dan mudah terjadi gangguan sirkulasi di dalamnya,

    sehingga terjadi perdarahan dan nekrosis, terutama di tengah-

    Asuhan Kebidanan Gangguan..., Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

  • tengah tumor. Tumor tampak merah (degenerasi merah) atau

    tampak seperti daging (degenerasi karnosa). Perubahan ini

    menyebabkan rasa nyeri di perut yang disertai gejala-gejala

    rangsangan peritoneum dan gejala-gejala peradangan, walaupun

    dalam hal ini peradangan besifat suci hama (steril). Lebih sering

    lagi komplikasi ini terjadi dalam masa nifas karena sirkulasi dalam

    tumor berkurang akibat perubahan-perubahan sirkulasi yang di

    alami oleh perempuan setelah bayi lahir.

    (3) Mioma uteri subserosum yang bertangkai dapat mengalami

    putaran tangkai akibat desakan uterus yang makin lama makin

    membesar. Torsi menyebabkan gangguan sirkulasi dan nekrosis

    yang menimbulkan gambaran klinik nyeri perut mendadak

    (Saifuddin, 2010; h. 893).

    g. Faktor ras dan genetik

    Berdasarkan otopsi, Novak menemukan 27 % wanita berumur 25

    tahun mempunyai mioma, pada wanita yang berkulit hitam ditemukan lebih

    (Winkjosastro, 2008; h. 338). Sedangkan menurut (Sinclair, 2010; h. 609)

    mengatakan bahwa wanita yang berusia > 35 tahun, nullipara, dan berkulit

    hitam berisiko tinggi. Terjadi pada 10 % wanita Kaukasia dan 30 % wanita

    berkulit hitam dengan mudah terkena mioma uteri.

    h. Indeks masa tubuh

    Penderita mioma uteri 80 % bertambah beratnya sampai 80 gram

    (berat normal uterus hanya sekitar 50 gram) Pernah dilaporkan sampai ada

    uterus yang menderita mioma dengan berat lebih 200 gram (Faizal Yatim,

    2008; h. 61-62).

    Asuhan Kebidanan Gangguan..., Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

  • i. Makanan

    Dalam mengkonsumsi daging sapi, daging setengah matang, dan

    daging babi dapat meningkatkan insiden mioma uteri, namun sayur hijau

    dapat menurunkan insiden mioma uteri (Parker, 2007; h. 375).

    j. Kebiasaan merokok

    Bahwa merokok dapat mengurangi insiden mioma uteri. Dengan

    penurunan biovalibitas estrogen dan penurunan konversi androgen menjadi

    estrogen dengan penghambatan enzim aromatease oleh nikotin (Parker,

    2007;h. 376).

    4. Patofisiologi

    Secara mikroskopik pertumbuhan mioma uteri berlapis-lapis, kapsul

    dibagian luarnya, seperti lapisan berambang atau konfigurasi gulungan

    (whoeled configuration).

    Patofisiologi mioma dapat di ikuti sebagai berikut :

    a. Setiap konfigurasi mulai satu sel monoklonal, yang menunjukkan kelainan

    kromosum multiple.

    b. Setiap sel mengandung reseptor estrogen dan progesteron

    c. Secara teoritis terdapat kemungkinan pertumbuhan mioma berdasarkan

    dua teori :

    1) Teori sel nest yang bersifat embrional

    Snoo dan Mayor menyebutkan : sel nest embrional

    2) Teori mioma uteri dari otot polos yang terdapat pada pembuluh darah.

    d. Transformasi neoplasma sel otot polos uterus dipengaruhi :

    1) Komposisi estrogen dan progesteron

    2) Faktor pertumbuhan lokal

    Asuhan Kebidanan Gangguan..., Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

  • a) Epidermal faktor pertumbuhan

    b) Insulin pada faktor pertumbuhan

    c) Faktor pertumbuhan yang diterima melalui pelepasan bagian

    sitoplasma megakariosit, yang tidak mengandung inti dan DNA, tetapi

    mengandung enzim aktif dan metokondria.

    e. Mioma uteri tidak dapat dijumpai sebelum menarch dan mengecil setelah

    menopause.

    1) Minum obat antagonis terhadap estrogen

    2) OC dengan estrogen yang rendah

    3) Mioma uteri dapat membesar saat kehamilan

    f. Rangsangan estrogen dan progesteron teratur mengakibatkan

    pertumbuhan mioma uteri dari immature sel nest bersifat :

    Berlapis seperti konfigurasi gulungan.

    g. Diantara gabungan lapisan otot polos terdapat berbagai variasi jaringan

    ikat. Jaringan ikat menimbulkan variasi konsistensi mioma uteri.

    5. Tanda dan gejala

    Menurut Rice dkk. (1989) dalam buku Obsteric william mendapatkan

    bahwa 1,4 persen dari 6700 kehamilan mengalami penyulit mioma.

    Sedangkan menurut Katz dkk. (1989) melaporkan bahwa 1 dari 500 wanita

    hamil di rawat inap akibat penyulit yang berkaitan dengan mioma. Kehamilan

    dapat juga mengurangi resiko mioma uteri karena pada kadar hormon

    progesteron yang dominan pada tubuh pada ibu hamil (Cunningham, 2006; h.

    1031). Gejala yang dikeluhkan sangat tergantung pada tempat mioma itu

    sendiri ada yang berada (di serviks, intramural, submukosum, subserosum),

    Asuhan Kebidanan Gangguan..., Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

  • besarnya tumor, perubahan dan komplikasi yang terjadi (Wiknjosastro, 2008;

    h. 341).

    Sebagian besar leiomioma bersifat asimptomatik. Tanda dan gejala

    leimioma meliputi :

    a. Perdarahan yang abnormal, secara khas berupa menoragia dengan

    disrupsi pembuluh darah mukosa (gejala yang paling banyak di temukan).

    b. Rasa nyeri yang hanya menyertai torsi leiomioma atau tumor sebrosa

    yang bertangkai (pedunculated) dan mengalami degenerasi. Tumor fibroid

    tersebut tumbuh melebihi pemasukan darah dan kemudian ukurannya

    mengecil. Keadaan ini dapat ditimbulkan secara artificial lewat miolisis,

    yaitu suatu tindakan laparoskopik untuk mengecilkan tumor fibroid atau

    melalui embolisasi arteri.

    c. Tekanan dalam panggul dan desakan pada visera di sekitarnya,

    merupakan indikasi untuk dilakukan tindakan tetapi tergantung ada

    intensitasnya, sehingga terjadi hidronefrosis ringan

    (Kowalak, Jennifer P, 2011; h. 672).

    Dan gejala lain pada saluran cerna bawah, peningkatan lingkar

    abdomen tanpa perubahan berat badan, dan anemia adalah tanda mioma

    lainnya.

    Komplikasi meliputi infark (tandanya antara lain yaitu demam dan

    peningkatan sel darah putih), torsi pada mioma pedunkulata, inversi

    uterus yang disebabkan oleh mioma pedunkulata, anemia, infeksi,

    infertilitas, dan perubahan sarkomatosa (Sinclair, 2010; h. 609).

    Sedangkan sarang mioma di uterus dapat berasal dari serviks uterus

    Asuhan Kebidanan Gangguan..., Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

  • hanya 1- 3 %, sisanya adalah dari korpus uteri (Wiknjosastro, 2008; h.

    338).

    Menurut letaknya, mioma dapat dibagi :

    1) Mioma submukosum yaitu berada di bawah endometrium dan menonjol

    ke dalam rongga utrerus.

    2) Mioma Intramural yaitu mioma yang terdapat di dinding uterus di antara

    serabut miometrium.

    3) Mioma subserosum

    Terjadi apabila tumbuh keluar dinding uterus sehingga menonjol pada

    permukaan uterus, yang diliputi oleh serosa. Mioma submukosum

    dapat tumbuh bertangkai menjadi polip, kemudian dilahirkan melalui

    saluran serviks (myomgeburt). Mioma subserosum dapat tumbuh

    diantara kedua lapisan ligamentum latum menjadi mioma

    intraligamenter. (Saifuddin, 2008; h. 338).

    Gambar 2.1 : Jenis mioma Uteri dan menurut lokasinya

    (Sumbernya : 1. Widjanarko, Bambang. 2006)

    Asuhan Kebidanan Gangguan..., Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

  • Gejala hamil bersama mioma uteri, antara lain :

    a) Kelainan letak janin

    b) Plasenta memmbranasea

    c) Obtructive labour

    d) Mioma uteri dapat membesar

    e) Degenerasi merah/ hilain

    (Manuaba, 2007; h. 672)

    Gejala klinik lain dari mioma uteri, antara lain :

    Uterus mengandung jaringan ikat, otot polos, pembuluh darah,

    kelenjar limfe yang dapat terjadi degenerasi jinak dan degenerasi

    keganasan.

    Sekitar 30% menimbulkan gejala klinik yang bersumber dari :

    (1) Pembesaran menimbulkan pendesakan disekitarnya

    (2) Pertumbuhan menuju mukosa endometrium yang menimbulkan :

    (a) Perdarahan saat menstruasi

    (b) Dismenorea

    (c) Perdarahan spotting

    (3) Perdarahan berulang yang menimbulkan anemia

    (4) Pembesaran uterus mengalami degenerasi dengan gejala kinik

    (Manuaba, 2010; h. 318).

    (5) Besarnya mioma uteri

    (a) Jika besarnya melebihi umur hamil 14 minggu, maka

    sebaiknya dilakukan histerektomi.

    (b) Jika besarnya kurang dari 12 minggu, maka dilakukan terapi

    konservatif.

    Asuhan Kebidanan Gangguan..., Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

  • (6) Letaknya mioma uteri

    (7) Komplikasi mioma uteri

    (8) Apakah kombinasi dengan kehamilan

    (Manuaba, 2010; h. 324).

    Infertilitas dapat terjadi apabila sarang mioma menutup dan

    menekan pars interstisialis tuba, sedangkan mioma submukosum

    juga memudahkan terjadinya abortus oleh karena distorsi rongga

    uterus. Rubin (1958) dalam Sarwono (2007; h. 343) menyatakan

    bahwa penyebab lain infertilitas sudah di singkirkan dan mioma

    merupakan penyebab infertilitas tersebut, maka merupakan suatu

    indikasi untuk dilakukan miomektomi.

    6. Perubahan Sekunder Mioma

    a. Atrofi yaitu sesudah menopause atau pun sesudah kehamilan mioma uteri

    menjadi kecil.

    b. Degenerasi hialin yaitu perubahan ini sering terjadi terutama pada penderita

    berusia lanjut. Tumor kehilangan struktur asliya menjadi homogen. Dapat

    meliputi sebagian besar atau hanya sebagian kecil dari padanya seolah-

    olah memisahkan satu kelompok serabut otot dari kelompok lainnya.

    c. Degenerasi kistik yaitu dapat meliputi daerah kecil maupun luas, dimana

    sebagian dari mioma menjadi cair, sehingga terbentuk ruangan-ruangan

    yang tidak teratur berisi seperti agar-agar, dapat juga terjadi pembengkakan

    yang luas dan bendungan limfe sehingga menyerupai limfangioma. Dengan

    konsistensi yang lunak ini tumor sulit dibedakan dari kista ovarium atau

    suatu kehamilan.

    Asuhan Kebidanan Gangguan..., Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

  • d. Degenerasi membantu (calcireous degeneration), terutama terjadi pada

    wanita berusia lanjut oleh karena adanya gangguan dalam sirkulasi.

    Dengan adanya pengendapan garam kapur pada mioma, maka mioma

    menjadi keras dan memberikan bayangan pada foto rontgen.

    e. Degenerasi merah (carneous degeneration), perubahan ini biasanya terjadi

    pada kehamilan dan nifas. Patogenesisnya diperkirakan karena suatu

    nekrosis subakut sebagai gangguan vaskularisasi. Pada pembelahan dapat

    dilihat sarang mioma seperti daging mentah berwarna merah disebabkan

    oleh pigmen hemosiderin dan hemofusin. Degenerasi merah tampak khas

    apabila terjadi pada kehamilan muda disertai emesis, haus, sedikit demam,

    kesakitan, tumor pada uterus membesar dan nyeri pada perabaan.

    Penampilan klinik ini seperti pada putaran tangkai tumor ovarium atau

    mioma bertangkai.

    f. Degenerasi lemak yaitu jarang terjadi, merupakan kelanjutan degenerasi

    hialin

    (Wiknjosastro, 2008; h. 340).

    7. Diagnosa Banding

    Pada tumor abdomen di bagian bawah atau panggul adalah mioma

    subserosum dan kehamilan. Mioma submukosum yang dilahirkan harus

    dibedakan dengan inversio uteri, mioma intramural harus dibedakan dengan

    suatu adenomiosis, khoriokarsinoma, karsinoma korporis uteri atau suatu

    sarkoma uteri. USG abdominal dan transvaginal dapat membantu dan

    menegakkan dugaan klinis (Wiknjosastro, 2008; h. 344).

    Asuhan Kebidanan Gangguan..., Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

  • Kelainan yang mirip dengan keluhan dan tanda, yaitu :

    a. Adenomyosis

    Pada kondisi ini, kelenjar normal yang terletak pada lapisan uterus

    menembus dinding otot uterus. Nyeri terjadi ketika jaringan kelenjar yang

    berpindah tempat berkembang selama siklus menstruasi dan mengelupas

    selama menstruasi. Perdarahan abnormal terjadi ketika jaringan membesar

    dan darah merembes dari otot. Penanganan berupa pembedahan atau

    terapi hormonal.

    b. Disfungsi hormonal

    Kelainan hormon yang menyertai ovulasi dapat menyebabkan perdarahan

    berat dan penebalan lapisan uterus.

    c. Polips uterus (endometrial)

    Pertumbuhannya biasanya jinak, membesar dari lapisan uterus. Dapat

    menyebabkan perdarahan menstrual berat, noda setelah periode

    menstruasi atau noda yang tidak berkaitan dengan menstruasi.

    Pada myoma subserosa, diagnosa bandingnya adalah :

    1) Massa solid yang lain seperti tumor ovarium yang solid, tumor dermoid,

    lymphoma, limphosarkoma

    2) Kehamilan uterus gravidus

    Pada myoma submukosa yang dilahirkan diagnosa bandingnya adalah :

    1) Inversio uteri

    Pada mioma intramural, diagnosa bandingnya adalah:

    1) Adenomiosis

    2) Khoriokarsinoma

    3) Karsinoma korporis uteri atau sarcoma uteri

    Asuhan Kebidanan Gangguan..., Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

  • (Azhariya RA. Penanganan mioma uteri. [Diakses tanggal 15 Maret

    2012] didapat dari: http://www.mioma uteri.com).

    8. Diagnosa Potensial

    a. Infeksi

    b. Perdarahan

    c. Degenerasi uterus (keganasan uterus)

    d. Torsi (putaran tangkai) pada gangguan sirkulasi darah

    (Manuaba, 2010; h. 327).

    9. Komplikasi

    a. Perdarahan pervaginam yang berat juga menimbulkan kondisi kurang darah

    (anemia).

    b. Gejala penekanan tumor fibroid bisa menimbulkan keluhan sulit buang air

    besar (konstipasi) atau hemoroid.

    c. Uterus robek (ruptur) dalam keadaan hamil atau plasenta acreta dan

    perdarahan uterus (Faizal Yatim, 2008; h. 68).

    d. Terjadi ruangan kosong yaitu jahitan yang kurang sempurna sehingga

    timbul ruangan kosong dapat terjadi timbunan, darah, dan jaringan

    nekrosis.

    e. Perforasi saat mengerjakan operasi dapat terjadi perforasi, sehingga perlu

    diatasi dengan jahitan.

    f. Mioma rekuren yaitu memperhatikan pertumbuhannya yang dipicu oleh

    perimbangan estrogen dan progesteron (Manuaba, 2005; h. 229).

    g. Abortus spontan yang rekuren

    h. Persalinan prematur

    Asuhan Kebidanan Gangguan..., Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

    http://www.mioma/

  • i. Mal posisi janin

    j. Anemia sekunder akibat perdarahan yang berlebihan

    k. Infeksi (jika tumor menjulur keluar lewat mulut vagina)

    (Kowalak, Jennifer P, 2011; h. 672).

    l. Degenerasi ganas

    Mioma uteri yang menjadi leimiosarkoma ditemukan hanya 0,32- 0,6

    % dari seluruh mioma, serta merupakan 50-75 % dari semua sarkoma

    uterus. Keganasan umumnya baru ditemukan pada pemeriksaan histologi

    uterus yang telah di angkat. Kecurigaan akan keganasan uterus apabila

    mioma uteri cepat membesar dan apabila terjadi pembesaran sarang

    mioma dalam menopause (Wiknjosastro, 2008; h. 340).

    m. Torsi (putaran tangkai)

    Mioma yang bertangkai akan mengalami torsi, timbul gangguan

    sirkulasi akut sehingga mengalami nekrosis dan infeksi yang diperkirakan

    karena gangguan sirkulasi darah. Misalnya terjadi pada mioma yang

    dilahirkan hingga perdarahan berupa metroragia atau menoragia disertai

    leukore dan gangguan-gangguan yang disebabkan oleh infeksi dari uterus

    (Wiknjosastro, 2008; h. 340).

    10. Pemeriksaan Penunjang

    a. Pemeriksaan ultrasonografi untuk mengkaji ukuran, jumlah dan lokasi

    tumor secara akurat.

    b. MRI (membedakan adenomioma dari mioma)

    c. CT scan

    d. Histerosalpingogram

    e. Histerosonogram atau endoskopi

    Asuhan Kebidanan Gangguan..., Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

  • f. Jika terjadi perdarahan abnormal pada wanita yang menderita

    adenomiosis, biopsi endometrium dilakukan untuk menyingkirkan

    kemungkinan hiperplasia endometrium yang terjadi pada pasien yang

    berusia lebih dari 35 tahun

    (Sinclair, 2010; h. 610).

    11. Diagnosis Mioma Uteri

    Untuk menegakkan diagnosa mioma uteri adalah sebagai berikut :

    a. Anamnesa

    1) Keluhan utama yang dikemukakan :

    a) Terasa kemeng discomfort atau desakan pada perut dibagian

    bawah.

    b) Terdapat gangguan patrun menstruasi :

    (1) Menorrhagia atau menometrorrhagia disertai gumpalan darah

    (2) Perdarahan yang berkepanjangan

    (3) Dismenorheagia

    c) Keluhan sekunder :

    (1) Sering mengalami abortus

    (2) Persalinan prematuritas

    (3) Infertilitas

    (4) Keluhan akibat anemia

    d) Jarang dikemukakan keluhan komplikasi :

    (1) Datang mendadak akibat terjadi torsi mioma uteri bertangkai

    intra abdominal atau transvaginal

    Asuhan Kebidanan Gangguan..., Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

  • b. Pemeriksaan Fisik

    1) Palpasi abdomen :

    a) Teraba tumor bagian bawah abdomen, padat, dapat terfiksir

    b) Konsistensi padat atau padat kenyal

    2) Pemeriksaan dalam :

    a) Teraba uterus membesar, mungkin berbenjol-benjol

    b) Dapat terfiksir

    c) Pemeriksaan spekulum :

    (1) Sonde memastikan besarnya mioma

    (2) Perdarahan dilakukan mikrokuretae untuk pemeriksaan patologi

    anatomi kemungkinan kombinasi dengan endometrial karsinoma.

    c. Pemeriksaan Penunjang

    1) USG transvaginal atau abdominal :

    a) Tampak uterus membesar

    b) Dapat dilakukan tambahan pemeriksaan :

    CT scan untuk konfirmasi lebih jelas.

    Berdasarkan pemeriksaan diagnosa mioma uteri dapat dilakukan untuk

    terapi lebih lanjut yaitu :

    a. Konservatif

    1) Masih masa reproduktif aktif

    2) Keluhan tidak banyak, tetapi menonjol infertilitas

    3) Masih diharapkan dapat mempertahankan kehamilannya

    4) Mioma uteri kurang atau sama dengan umur kehamilan 12 minggu.

    mioma dari segala ukuran tidak mengalami perubahan atau

    membesar (respon awal terhadap peningkatan estrogen).

    Asuhan Kebidanan Gangguan..., Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

  • 5) Kegagalan terapi konservatif dan di ikuti dengan tindakan histerektomi bila

    di jumpai :

    a) Keluhan perdarahan menonjol

    b) Keluhan terjadi komplikasi

    c) Keluhan desakan organ aktifitasnya

    b. Operatif

    1) Miomektomi

    a) Umur masih masa reproduktif

    b) Mioma multiple intramural atau subserosa

    c) Resiko perdarahan besar, dilakukan di luar kehamilan atau post

    partum lebih dari 3 bulan.

    2) Histerektomi

    a) Besarnya uterus melebihi 14 minggu umur kehamilan. Mioma ukuran

    kecil ukuran 2 sampai 6 cm biasanya tetap tidak berubah atau

    membesar (Cunningham, 2006; h. 1031).

    b) Indikasi

    (1) Pembesaran uterus

    (2) Perdarahan

    (3) Dapat disertai komplikasi

    (4) Dilakukan total histerektomi, meninggalkan ovariumnya

    mengurangi keluhan klimakterium dan menopause dini.

    a) Histerektomi supravaginal :

    (1) Indikasinya terbatas :

    (a) Tehniknya sulit dilakukan

    Asuhan Kebidanan Gangguan..., Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

  • (b) Penderitanya menjamin kontrol untuk deteksi dini kemungkinan

    karsinoma serviks uteri.

    (2) Kini dikembangkan teknik operasi dengan laparoskopi.

    c. Hormonal

    1) Mengurangi tumbuhnya mioma dengan memberikan anti estrogen.

    a) GnRH agonis

    b) Depoprovera acetat

    c) Danazol

    d) Anti progesteron

    2) Hasilnya

    a) Mengurangi tumbuhnya mioma

    b) Mengurangi terjadinya perdarahan yang hebat

    c) Memudahkan tehnik operasi

    (Chandranita Manuaba, 2010; h. 329).

    12. Penatalaksanaan Medis

    Penanganan tergantung pada intensitas gejala, ukuran, serta letak

    tumor, usia pasien, paritas, serta status kehamilan, keinginan mempunyai

    anak serta kondisi kesehatan secara umum. Pilihan terapi meliputi tindakan

    bedah dan non bedah. Terapi farmakologi umumnya tidak efektif dalam

    jangka waktu lama bagi tumor fibroid. Meskipun bisanya diprogramkan oleh

    dokter spesialis ginekologi (Kowalak, Jennifer P. 2011; h. 672).

    Sering kali perempuan yang mengalami penyakit mioma uteri yang

    tidak lagi mengharapkan kehamilan lagi dan meminta operasi pengangkatan

    rahim (histerektomi). Tetapi, apabila menolak untuk dilakukan histerektomi,

    Asuhan Kebidanan Gangguan..., Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

  • maka dapat memilih dilakukan operasi pengangkatan miom (myomektomi).

    (Faizal Yatim, 2008; h. 64).

    Tidak semua mioma uteri memerlukan pengobatan bedah, 55% dari

    semua mioma uteri tidak membutuhkan suatu pengobatan dalam bentuk apa

    pun, terutama apabila mioma itu masih kecil dan tidak menimbulkan

    gangguan atau keluhan. Walaupun demikian mioma uteri memerlukan

    pengamatan setiap 3-6 bulan. Dalam menopause dapat terhenti

    pertumbuhannya atau menjadi lisut. Apabila terlihat adanya suatu perubahan

    yang berbahaya dapat terdeteksi dengan cepat agar dapat diadakan

    tindakan segera.

    Dalam dekade terakhir ada usaha mengobati mioma uteri dengan

    GnRH agonist (GnRH). Hal ini didasarkan atas pemikiran leimioma uterus

    yang terdiri atas sel-sel otot yang diperkirakan dipengaruhi oleh estrogen.

    GnRH yang mengatur reseptor gonadotropin di hipofisis akan mengurangi

    sekresi gonadotropin yang mempengaruhi leimioma.

    Pemberian GnRH (Gonadotropin Releasing Hormon) selama 16

    minggu pada mioma uteri menghasikan degenerasi hialin di miometrium

    hingga uterus dalam ke seluruhannya menjadi lebih kecil. Akan tetapi setelah

    pemberian GnRH dihentikan leimioma yang lisut itu tumbuh kembali di bawah

    pengaruh estrogen oleh karena mioma itu masih mengandung reseptor

    estrogen dalam konsentrasi yang tinggi. Maka perlu di ingat bahwa penderita

    mioma uteri sering mengalami menopause yang terlambat

    (Wiknjosastro, 2008; h. 345).

    Asuhan Kebidanan Gangguan..., Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

  • Pengobatan operatif meliputi miomektomi, histerektomi, dan embolisasi

    arteri uterus.

    a. Miomektomi adalah pengambilan sarang mioma saja tanpa

    pengangkatan uterus. Tindakan ini dapat dikerjakan misalnya pada

    mioma submukosum pada myom geburt dengan cara ekstirpasi lewat

    vagina (Wiknjosastro, 2008; h. 345).

    Prosedur miomektomi

    Gambar 2.2 insisi pada rahim

    Sumber : Mioma Uteri

    http://womenshealth.about.com/cs/fibroidtumors/a/fibroidtumors.htm

    photos [diakses tanggal 7 Marat 2012]

    b. Histerektomi adalah pengangkatan jaringan myom atau mengangkat

    rahim keseluruhan yang umumnya merupakan tindakan terpilih.

    Histerektomi dapat dilaksanakan per abdominam atau pervaginam.

    Adanya prolapsus uteri akan mempermudah prosedur pembedahan.

    Histerektomi total umumnya dilakukan dengan alasan untuk mencegah

    timbulnya karsinoma servisis uteri (Wiknjosastro, 2008; h. 345).

    Asuhan Kebidanan Gangguan..., Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

    http://womenshealth.about.com/cs/fibroidtumors/a/fibroidtumors.htm

  • Dengan demikian, kedua operasi ini membutuhkan perawatan di rumah

    sakit selama 3-5 hari dan meninggalkan jaringan parut luka pada dinding

    perut.

    c. Dikerok (kuretase)

    d. Miolisis (prosedur laparoskopik) untuk menangani tumor fibroid tanpa

    histerektomi atau tindakan bedah mayor yang dilakukan di klinik rawat

    jalan (one day surgery) untuk mengupayakan koagulasi fibroid dengan

    mempertahankan uterus serta kemampuan pasien untuk mengandung

    (Kowalak, Jennifer. P, 2011; h. 673).

    e. Emboli arteri uterina (prosedur radiologi) untuk menyumbat arteri uterina

    dengan menggunakan potongan kecil polivinil klorida. Tindakan ini

    merupakan alternatif pembedahan dengan hasil yang menjanjikan pada

    banyak wanita kendati dan belum ada hasil penelitian jangka panjang

    yang dapat memastikan tindakan yang cocok bagi wanita yang masih

    ingin hamil, memberikan keberhasilan dalam jangka waktu yang lama,

    dan menimbulkan efek samping. Data anedotal terakhir menunjukkan

    berkurangnya waktu untuk mencapai keadaan menopause setelah

    dilakukan embolisasi (Kowalak, Jennifer. P, 2011; h. 673).

    Terapi Mioma uteri

    Obat-obatan yang biasa diberikan kepada penderita myom yang

    mengalami perdarahan melalui vagina yang tidak normal, antara lain :

    1) Obat anti-inflamasi yang nonsteroid (Nonsteroid AntiInflamation) yaitu

    seperti ibu profen, natrium deklofenak, asam mefenamat untuk

    mengatasi dismenorhea atau gangguan rasa nyaman pada panggul

    (Faisal Yatim, 2008; h. 64).

    Asuhan Kebidanan Gangguan..., Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

  • 2) L-arginin 500 mg setiap hari yang dimakan pda saat lambung kosong

    bersama air atau jus, bukan susu. Absorpsi paling baik adalah jika

    dimakan bersama vitamin B6 50 mg dan vitamin C 100 mg.

    Suplemen ini meningkatkan kekebalan tubuh dan efek anti tumor.

    3) L-Lysin 500 mg setiap hari di konsumsi pada saat lambung kosong

    (untuk menyeimbangkan arginin).

    4) Multivitamin dan mineral sesuai keterangan pada label.

    5) Vitamin A 25.000 IU (stimulasi sistem imun, perbaikan jaringan)

    Dikonsumsi terpisah dari zat besi, yang menghambat absorpsi.

    6) Vitamin C 3000-10.000 mg setiap hari dalam dosis terpisah (imun,

    antioksidan).

    7) Zink 30-80 mg setiap hari (total kurang dari 100 mg, stimulasi sistem

    imun)

    (Sinclair, 2010; h. 612).

    8) Pemberian hormon steroid sintetik seperti progestin. Pemberian

    hormon ini kadang-kadang menimbulkan rasa nyeri pada daerah

    panggul yangbertambah. Hormon GnRH agonis (Gonadotropin

    Releasing Hormon) bisa mengurangi besar ukuran myom. Akan

    tetapi, myom kembali membesar setelah 6 bulan setelah obat GnRH

    dihentikan.

    9) Bila uterus hanya sedikit membesar apalagi tidak ada keluhan, tidak

    memerlukan pengobatan khusus.

    10) Pemberian hormon progesteron atau pil KB kelihatannya kurang

    efektif dan hanya berhasil baik untuk sementara.

    (Faisal Yatim, 2008; h. 64).

    Asuhan Kebidanan Gangguan..., Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

  • 11) Transfusi darah (jika terjadi anemia berat akibat perdarahan yang

    berlebihan) (Kowalak, Jennifer.P, 2011; h. 673).

    B. Tinjauan Teori Asuhan Kebidanan

    1. Tinjauan manajemen varney

    Manajemen kebidanan adalah pendekatan yang digunakan dalam

    menerapkan metode pemecahan masalah secara sistematis mulai dari

    pengkajian analisa data, diagnosa kebidanan, perencanaan, pelaksanaan dan

    evaluasi (IBI, 2006; h. 126).

    Varney (1997) menjelaskan bahwa proses manajemen merupakan

    proses pemecahan masalah yang ditemukan oleh perawat-bidan pada awal

    tahun 1970-an. Proses ini memperkenal sebuah metode dengan

    pengorganisasian, pemikiran, dan tindakan-tindakan dengan urutan yang logis

    dan menguntungkan baik bagi klien maupun bagi tenaga kesehatan. Proses

    manajemen terdiri dari 7 (tujuh) langkah berurutan dimana setiap langkah

    sempurna secara periodik. Dimulai dengan pengumpulan data dasar dan

    diakhiri dengan evaluasi (Syafrudin, 2009; h. 126).

    a. Pengumpulan data dasar

    Pada langkah pertama ini dikumpulkan semua informasi yang akurat

    dan lengkap dari berbagai sumber yang berkaitan dengan kondisi klien.

    Untuk memperoleh data tersebut, maka dapat dilakukan dengan cara

    sebagai berikut :

    1) Anamnesa

    Anamnesis adalah pengkajian dalam rangka mendapatkan data

    tentang pasien melalui pengajuan pertanyaan-pertanyaan. Anamnesis

    dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu :

    Asuhan Kebidanan Gangguan..., Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

  • (a) Auto anamnesis

    Adalah anamnesis yang dilakukan kepada pasien langsung.

    Jadi data yang diperoleh adalah data primer, karena langsung dari

    sumbernya.

    (b) Allo anamnesis

    Adalah anamnesis yang dilakukan kepada keluarga pasien

    untuk memperoleh data tentang pasien. Ini dilakukan pada

    keadaan darurat ketika pasien tidak memungkinkan lagi untuk

    memberikan data yang akurat.

    2) Pemeriksaan fisik

    Pemeriksaan fisik yang dilakukan sesuai dengan kebutuhan dari

    pemeriksaan yang di mulai dari keadaan umum, pemeriksaan tanda-

    tanda vital, seperti : (tekananan darah, nadi, suhu dan

    pernafasan/respirasi), pemeriksaan lainnya, yaitu : (inspeksi, palpasi,

    auskultasi, dan perkusi), pemeriksaan penunjang, meliputi :

    (pemeriksaan laboratorium dan catatan medis yang mendeteksi dari

    keluhan yang dirasakan oleh pasien).

    b. Interpretasi data

    Membuat sebuah identifikasi masalah atau diagnosis dan kebutuhan

    perawatan kesehatan yang akurat berdasarkan perbaikan interpretasi data

    yang benar.

    Menginterpretasi data untuk kemudian di proses menjadi masalah

    atau diagnosis serta kebutuhan perawatan kesehatan yang di identifikasi

    khusus. Kata masalah dan diagnosis sama-sama digunakan karena

    beberapa masalah tidak dapat didefenisikan sebagai sebuah diagnosis,

    Asuhan Kebidanan Gangguan..., Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

  • tetapi tetap perlu dipertimbangkan dalam mengembangkan rencana

    perawatan kesehatan yang menyeluruh (Varney, 2007; h. 27).

    c. Identifikasi diagnosa potensial

    Mengantisipasi masalah atau diagnosis yang akan terjadi lainnya,

    yang dapat menjadi tujuan yang diharapkan, karena telah ada masalah atau

    diagnosis yang teridentifikasi.

    Mengidentifikasi masalah atau diagnosis potensial berdasarkan

    masalah dan diagnosis saat ini berkenaan dengan tindakan antisipasi,

    pencegahan jika memungkinkan, menunggu dengan waspada penuh, dan

    persiapan terhadap semua keadaan yang mungkin muncul. Langkah ini

    adalah langkah yang sangat penting dalam memberi perawatan kesehatan

    yang aman

    (Varney, 2007; h. 27).

    d. Tindakan segera untuk melakukan konsultasi

    Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter dan

    atau dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim

    kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi klien. Langkah ini

    mencerminkan kesinambungan dari proses manajemen kebidanan. Jadi

    menejemen bukan hanya selama asuhan primer periodik atau kunjungan

    prenatal saja, tetapi juga selama wanita tersebut bersama bidan terus-

    menerus.

    Data baru mungkin saja perlu dikumpulkan dan di evaluasi. Beberapa

    data mungkin mengidentifikasi situasi yang gawat, dimana bidan harus

    bertindak segera untuk kepentingan keselamatan klien. Dalam hal ini, bidan

    harus mampu mengevaluasi kondisi setiap klien untuk menentukan kepada

    Asuhan Kebidanan Gangguan..., Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

  • siapa konsultasi dan kolaborasi yang paling tepat dalam menejemen

    asuhan klien

    (Asrinah, 2010; h. 117).

    e. Merencanakan asuhan yang menyeluruh

    Di dukung oleh penjelasan rasional yang valid, yang mendasari

    keputusan yang di buat dan didasarkan pada langkah-langkah sebelumnya.

    Langkah ini merupakan pengembangan masalah atau diagnosis yang di

    identifikasi baik pada saat ini maupun yang dapat diantisipasi serta

    perawatan kesehatan yang dibutuhkan. Langkah ini dilakukan dengan

    mengumpulkan setiap informasi tambahan yang hilang atau diperlukan

    untuk melengkapi data dasar (Varney, 2007; h. 27).

    f. Implementasi

    Melaksanakan rencana perawatan secara menyeluruh. Langkah ini

    dapat dilakukan secara keseluruhan oleh bidan, atau anggota kesehatan

    lain. Apabila tidak dapat melakukannya sendiri, bidan bertanggung jawab

    untuk memastikan bahwa implementasi benar-benar dilakukan. Pada

    keadaan melakukan kolaborasi dengan dokter dan memberi kontribusi

    terhadap penatalaksanaan perawatan dengan komplikasi, bidan dapat

    mengambil tanggung jawab mengimplementasi rencana perawatan

    kolaborasi yang menyeluruh.

    Implementasi yang efisien akan meminimalkan waktu dan biaya serta

    meningkatkan kualitas perawatan kesehatan. Suatu komponen

    implementasi yang sangat penting adalah pendokumentasian secara

    berkala, akurat, dan menyeluruh

    (Varney, 2007; h. 27).

    Asuhan Kebidanan Gangguan..., Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

  • g. Evaluasi

    Mengevaluasi ke efektifan perawatan kesehatan yang diberikan,

    mengolah kembali dengan tepat setiap aspek perawatan yang belum efektif

    melalui proses penatalaksanaan.

    Tindakan untuk memeriksa apakah rencana perawatan yang

    dilakukan benar-benar telah mencapai tujuan, seperti yang di identifikasi

    pada langkah kedua tentang masalah, diagnosis, maupun kebutuhan

    perawatan kesehatan. Rencana tersebut menjadi efektif bila bidan

    mengimplementasikan semua tindakan dalam rencana, dan menjadi tidak

    efektif bila tidak di implementasi

    (Varney, 2007; h. 27).

    Data perkembangan adalah data yang didasarkan pada keadaan klien

    dengan harapan ada perkembangan yang berarti pada diri klien.

    Pendokumentasian data perkembangan dalam bentuk SOAP.

    S : Data Subjektif

    Menggambarkan pendokumentasian hasil pengumpulan data melalui

    anamnesa, merupakan suatu ekspresi pasien mengenai kekhawatiran

    dan keluhan dicatat sebagai kutipan langsung atau ringkasan yang

    berhubungan dengan diagnosa.

    O : Data Objektif

    Menggambarkan pendokumentasian hasil pemeriksaan fisik, hasil lab

    dan tes diagnostik lain yang merumuskan dalam data fokus untuk

    mendukung assessement.

    Asuhan Kebidanan Gangguan..., Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

  • A : Assessement

    Menggambarkan pendokumentasian hasil pemeriksaan analisa dan

    interpretasi, objektif dalam suatu identifikasi.

    Kesimpulan :

    1) Diagnosa

    2) Antisipasi diagnosa / masalah potensial

    3) Perlunya tindakan segera

    P : Planning/Perencanaan

    Perencanaan, membuat rencana saat itu atau yang akan datang.

    Proses ini termasuk kreteria tujuan tertentu dari kebutuhan pasien dan

    tindakan yang di ambil harus membantu pasien mencapai kemajuan

    dalam kesehatan dan harus mendukung rencana dokter bila itu dalam

    manajemen kolaborasi atau rujukan (Syafrudin, 2009; h. 176).

    2. Tinjauan Asuhan Kebidanan

    a. Pengkajian data

    Pada langkah ini dilakukan pengkajian dengan mengumpulkan semua data

    yang diperlukan untuk mengevaluasi keadaan klien secara lengkap

    (Asrinah, 2010; h. 114).

    1) Data Subjektif

    Informasi yang termasuk di dalam biodata, ialah mancakup nama,

    umur, agama, suku bangsa, pendidikan, pekerjaan dan alamat.

    Informasi yang termasuk di dalam data subjektif lainnya dalam bentuk

    keluhan-keluhan yang diperoleh dari hasil wawancara langsung kepada

    pasien/klien (anamnesa) atau dari keluarga dan tenaga kesehatan

    lainnya (alloanamnesa) (Syafrudin, 2009; h. 187).

    Asuhan Kebidanan Gangguan..., Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

  • a) Identitas Klien

    Merupakan bagian yang paling penting dalam anamnesis.

    Identitas ini diperlukan untuk memastikan bahwa yang diperiksa

    benar-benar orang yang dimaksud, dan tidak keliru dengan orang

    lain. Kesalahan identifikasi pasien dapat berakibat fatal, baik secara

    medis, etika, maupun hukum (Latief, 2009; h. 4).

    Berisi tentang biodata pasien dan penanggung jawab yaitu

    menurut nama, umur, suku bangsa, agama, pendidikan, pekerjaan,

    dan alamat.

    (1) Nama

    Identitas dimulai dengan nama pasien, yang harus jelas

    dan lengkap nama depan, nama tengah (bila ada), nama

    keluarga, dan nama panggilan akrabnya (Latief, 2009; h. 5).

    (2) Umur

    Untuk mengetahui apakah data dari pemeriksaan klinis

    orang tersebut normal sesuai dengan umurnya (Latief, 2009; h.

    5).

    Novak menemukan 27 % wanita berumur 25 tahun

    mempunyai sarang mioma. Jarang sekali mioma ditemukan

    pada wanita berumur 20 tahun, paling banyak pada umur 35-45

    tahun (kurang 25 %) (Saifuddin, 2008; h. 338). Sebagian besar

    mioma uteri muncul pada usia 40 an (Sinclair, 2010; h. 609).

    (3) Agama dan suku bangsa

    Data tentang agama dan suku bangsa juga memantapkan

    identitas, disamping itu perilaku seseorang tentang kesehatan

    Asuhan Kebidanan Gangguan..., Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

  • dan penyakit sering berhubungan dengan agama dan suku

    bangsa. Kebiasaan, kepercayaan, dan tradisi suatu masyarakat

    dapat menunjang, namun tidak jarang dapat menghambat

    perilaku hidup sehat, Beberapa penyakit juga mempunyai

    predileksi rasial tertentu (Latief, 2009; h. 6).

    Mioma uteri paling banyak ditemukan pada wanita yang berkulit

    hitam ada 30%, sedangkan pada wanita yang berkulit putih

    hanya 10% (Sinclair, 2010; h. 609).

    (4) Pendidikan dan pekerjaan

    Selain sebagai tambahan identitas, informasi tentang

    pendidikan dan pekerjaan orang tua, baik ayah maupun ibu,

    dapat menggambarkan keakuratan data yang akan diperoleh

    serta dapat ditentukan pola pendekatan dalam anamnesis.

    Tingkat pendidikan orangtua juga berperan dalam pendekatan

    selanjutnya, misalnya dalam pemeriksaan penunjang dan

    penentuan tata laksana pasien selanjutnya (Latief, 2009; h. 6).

    (5) Alamat

    Tempat tinggal pasien harus dituliskan dengan jelas dan

    lengkap, dengan nomor rumah, nama jalan, RT, RW, kelurahan,

    dan kecamatannya, serta bila ada nomor teleponnya. Kejelasan

    alamat keluraga ini sangat diperlukan supaya sewaktu-waktu

    dapat dihubungi, misalnya : bila pasien menjadi sangat gawat

    atau perlu tindakan operasi segera, atau perlu pembelian

    obat/alat yang tidak tersedia di rumah sakit, dan lain

    sebagainya. Di samping itu setelah pasien pulang mungkin

    Asuhan Kebidanan Gangguan..., Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

  • diperlukan kunjungan rumah, misalnya karena pasien tidak

    datang kontrol, pasien dengan penyakit keganasan yang

    diberikan terapi sitostatika,atau penyakit kronik lain. Kunjungan

    rumah juga diperlukan untuk tata laksana kasus yang

    mempunyai latar belakang psikososial, ekonomi, dan budaya

    (Latief, 2009; h. 6).

    b) Keluhan utama

    Anamnesis tentang penyakit pasien diawali denan keluhan

    utama, yaitu keluhan atau gejala yang menyebabkan pasien dibawa

    berobat. Perlu diperhatikan bahwa keluhan utama tidak selalu

    merupakan keluhan yang pertama disampaikan oleh orang tua yang

    pendidikannya rendah, yang kurang dapat mengemukakan esensi

    masalah. Keluhan utama tidak harus sejalan dengan diagnosis

    utama (Latief, 2009; h. 7).

    Keluhan utama yang dikemukakan :

    (1) Terasa nyeri pada perut bagian bawah

    (2) Terdapat gangguan pada menstruasi

    (a) Menorrhagia-menometrorrhagia disertai gumpalan darah

    (b) Perdarahan yang berkepanjangan

    (c) Dismenorrhagia

    (3) Keluhan sekunder

    (a) Sering mengalami abortus

    (b) Persalinan prematurus

    (c) Infertilitas

    (d) Keluhan akibat anemia

    Asuhan Kebidanan Gangguan..., Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

  • (4) Jarang dikemukakan keluhan komplikasi

    Datang mendadak akibat terjadinya torsi mioma bertangkai intra

    abdominal atau transvaginal

    (Manuaba, 2010; h. 326).

    c) Kunjungan saat ini

    Untuk mengetahui keadaan yang dikeluhkan oleh pasien saat

    itu akan ke datangannya ke bidan/ke tenaga kesehatan.

    Menanyakan kepada ibu apakah saat ini merupakan kunjungan

    pertama kali periksa atau merupakan kunjungan ulang (Latief, 2009;

    h. 7).

    d) Riwayat perkawinan

    Dikaji untuk mengetahui status ibu sudah menikah atau belum,

    berapa tahun usia ibu menikah ketika pertama kali, status

    pernikahan sah atau tidak, lama pernikahan sudah berapa tahun, ini

    menikah dengan suami yang ke berapa (Ary, 2009; hal 169).

    e) Riwayat Haid

    Dikaji untuk mengetahui menarche umur berapa tahun, siklus

    nya berapa hari, teratur atau tidak, lamanya berapa hari, sifat darah

    nya encer atau beku, berbau khas atau tidak, pernah merasakan

    fluor albus atau keputihan apa tidak, pernah merasakan dismenorea

    atau nyeri atau tidak, banyak nya perdarahan berapa cc.

    Sebagian mioma uteri ditemukan pada masa reproduksi,

    karena adanya rangsangan estrogen. Dengan demikian mioma uteri

    dijumpai sebelum menstruasi dan mengalami pengecilan setelah

    menopause. Bila pada masa menopause tumor yang berasal dari

    Asuhan Kebidanan Gangguan..., Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

  • mioma uteri makin membesar, kemungkinan degenerasi ganas

    menjadi sarkoma uteri. Bila dijumpai pembesaran abdomen sebelum

    menstruasi, hal tersebut bukan dinyatakan mioma uteri tetapi kista

    ovarium dan kemungkinan akan menjadi besar (Manuaba, 2010; h.

    556).

    f) Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu

    (1) Riwayat kehamilan

    Dikaji untuk mengetahui berapa kali ibu hamil.

    Mioma uteri dapat mempengaruhi kehamilan, sehingga

    menyebabkan infertilitas, risiko terjadinya abortus bertambah

    karena distorsi rongga uterus, khususnya pada mioma

    submukosum, letak janin, menghalangi kemajuan persalinan

    karena letaknya pada serviks uteri, menyebabkan inersia

    maupun atonia uteri, sehingga menyebabkan perdarahan

    (Wiknjosastro, 2008; h. 341).

    Kehamilan disertai dengan mioma uteri menimbulkan

    proses saling mempengaruhi karena kehamilan dapat

    mengalami keguguran, persalinan premauritas, gangguan saat

    proses persalinan, tertutup nya saluran indung telur, sehingga

    menimbulkan infertilitas, dan kala ke tiga terjadi gangguan

    pelepasan plasenta dan perdarahan (Manuaba, 2010; h. 556).

    (1) Besarnya mioma uteri

    (a) Jika besarnya melebihi umur hamil 14 minggu, maka

    sebaiknya dilakukan histerektomi.

    Asuhan Kebidanan Gangguan..., Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

  • (b) Jika besarnya kurang dari 12 minggu, maka dilakukan

    terapi konservatif.

    (2) Letaknya mioma uteri

    (3) Komplikasi mioma uteri

    Apakah kombinasi dengan kehamilan (Manuaba, 2010; h. 324).

    (2) Riwayat persalinan

    Dikaji untuk mengetahui tanggal lahir, umur kehamilan,

    jenis persalinan, penolong persalinan, komplikasi yang terjadi

    pada ibu dan pada bayi nya, jenis kelamin, BB bayi lahir.

    Rice dkk (1989) dalam obstetric william menyimpulkan

    bahwa wanita dengan mioma berukuran lebih dari 3 cm

    memperlihatkan peningkatan angka persalinan preterm, solusio

    plasenta, nyeri panggul, dan seksio sesarea yang bermakna.

    Sedangkan menurut Lev-Toaff dkk (1987) mencatat bahwa

    seiring dengan meningkatnya ukuran dan jumlah mioma, terjadi

    peningkatan frekuensi retensi plasenta, mal presentasi janin,

    dan kontraksi preterm yang signifikan (Cunningham, 2006; h.

    1032).

    (3) Riwayat nifas yang lalu

    Dikaji untuk mengetahui laktasi atau air susu lancar atau

    tida, ada kelainan atau tidak saat masa nifas.

    Tumor menjadi lebih lunak dalam kehamilan, dapat

    berubah bentuk, dan mudah terjadi gangguan sirkulasi di

    dalamnya, sehingga terjadi perdarahan dan nekrosis, terutama di

    tengah-tengah tumor, tumor terlihat merah (degenerasi merah)

    Asuhan Kebidanan Gangguan..., Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

  • atau terlihat seperti daging (degenerasi karnosa). Perubahan ini

    menyebabkan rasa nyeri di perut yang disertai gejala-gejala

    rangsangan peritoneum dan gejala-gejala peradangan,

    walaupun dalam hal ini peradangan bersifat suci hama(steril).

    Lebih sering lagi komplikasi ini terjadi dalam masa nifas karena

    sirkulasi dalam tumor berkurang akibat perubahan-perubahan

    sirkulasi yang dialami oleh perempuan setelah bayi lahir

    (Wiknjosastro, 2008; h. 893).

    Dalam penanganan masa nifas mioma dibiarkan kecuali

    apabila timbul gejala-gejala akut yang membahayakan

    (Wiknjosastro, 2006; h. 423).

    g) Riwayat KB

    Untuk mengetahui apakah ibu sudah pernah menggunakan

    jenis alat kontrasepsi. Apabila ibu sudah menggunakan Kb maka

    menanyakan jenis kb yang pernah digunakan, efek samping/keluhan

    dari jenis kb yang digunakan, alasan berhenti (bila tidak memakai

    kb lagi), dan lamanya menggunakan alat kontrasepsi (Syafrudin,

    2009; h. 184).

    Penggunaan KB hormonal kurang efektif pada penderita mioma uteri

    (Faizal Yatim, 2008; h. 65).

    h) Riwayat kesehatan

    (1) Penyakit sistemik yang pernah diderita

    Dikaji untuk mengetahui apakah dahulu ibu pernah

    menderita penyakit kardiovaskuler, hipertensi, diabetes mellitus,

    Asuhan Kebidanan Gangguan..., Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

  • malaria, asma, anemia, ginjal, gangguan siklus haid, HIV/AIDS,

    dan operasi dinding abdomen/SC.

    Adenomiosis, kehamilan, kehamilan ektopik, kista atau

    tumor ovarium, keganasan, PRP, infeksi saluran kemih,

    subinvolusi (involusi tidak lengkap), kelainan kongenital,

    hiperplasia endometrium/kangker endometrium, TOA atau

    patologi tuba lain, apendisitis, tumor usus atau patologi lain,

    endometriosis (sering menyertai mioma), dan kangker ovarium

    serta kangker uterus (Sinclair, 2010; h. 610).

    (2) Penyakit yang pernah atau sedang diderita keluarga

    Dikaji untuk mengetahui apakah ibu pernah atau sedang

    menderita penyakit dari keluarga nya seperti penyakit

    kardiovaskuler, hipertensi, diabetes mellitus, malaria, asma,

    anemia, ginjal, gangguan siklus haid, HIV/AIDS, dan operasi

    dinding abdomen/SC.

    Data keluarga pasien perlu diketahui dengan akurat untuk

    memperoleh gambaran keadaan sosial, ekonomi, budaya dan

    kesehatan keluarga pasien. Banyak kesakitan maupun

    kematian yang berlatar belakang pada keadaan sosial ekonomi

    keluarga, misalnya malnutrisi atau tuberkulosis. Berbagai jenis

    penyakit bawaan dan penyakit keturunan juga mempunyai latar

    belakang sosial budaya.

    Terdapatnya perkawinan dengan keluarga dekat antara

    ayah dan ibu, terdapatnya penyakit tertentu pada keluarga

    (penyakit jantung, diabetes mellitus atau keganasan dan lain-

    Asuhan Kebidanan Gangguan..., Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

  • lain) perlu ditanyakan, sebab mungkin berhubungan dengan

    masalah kesehatan yang dihadapi sekarang. Dalam resume

    riwayat keluarga sebaiknya dibuat pedigri, sehingga tergambar

    dengan jelas hubungan antara anggota keluarga, terutama

    apabila ditemukan kelainan yang mempunyai aspek genetik

    herediter (Latief, 2009; h. 15).

    (3) Riwayat penyakit ginekologi

    Dikaji untuk mengetahui apakah ibu pernah menderita

    penyakit seperti gangguan haid, perdarahan uterus abnormal,

    keputihan, endometriosis, penyakit radang panggul, bartolinitis,

    mioma uteri, tumor ovarium neoplastik jinak, infertilitas, dan

    menopause.

    (4) Riwayat penyakit sekarang

    Riwayat kesehatan keluarga memberikan informasi

    tentang keluarga dekat pasien termasuk orang tua, saudara

    kandung, dan anak-anak. Hal ini membantu mengidentifikasi

    gangguan genetik dan kondisi-kondisi yang dapat

    mempengaruhi status kesehatan (Bobak, et al, 2004; h. 148-

    149).

    Wanita dengan garis keturunan tingkat pertama dengan

    penderita mioma uteri mempunyai 2,5 kali kemungkinan untuk

    menderita mioma dibandingkan dengan wanita tanpa garis

    keturunan penderita mioma uteri (Parker, 2007; h. 725-733).

    Asuhan Kebidanan Gangguan..., Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

  • i) Data pengetahuan

    Untuk mengetahui seberapa jauh pengetahuan ibu tentang

    kesehatan (Ambarwati 2009; h. 136).

    Mioma uteri menimbulkan masalah besar dalam kesehatan

    dan belum ada terapi yang efektif yang dapat mengurangi pada

    penderita mioma. Akibat kekurangan informasi mengenai etiologi

    pada mioma uteri (Manuaba, 2010; h. 556).

    j) Pola pemenuhan kebutuhan sehari-hari

    (1) Nutrisi

    Pada nutrisi dikaitkan dengan pola diet seimbang. Jika

    pola makan yang dilakukan oleh pasien kurang seimbang,

    sehingga ada kemungkinan beberapa komponen gizi tidak akan

    terpenuhi, maka sebagai bidan dapat memberikan pendidikan

    mengenai penyusunan menu seimbang bagi ibu (Latief, 2009; h.

    13).

    Bahwa daging sapi, daging setengah matang dan daging

    babi dapat meningkatkan insiden mioma uteri, namun dengan

    mengkonsumsi makanan sayur dan buah setiap hari dengan

    disertai minum air banyak sehari-hari serta makanan banyak

    biji-bijian akan menurunkan terjadinya mioma uteri (Yatim

    Faizal, 2008; h. 68).

    (2) Eliminasi

    Tekanan dalam panggul dan desakan pada visera di

    sekitarnya (merupakan indikasi untuk dilakukan tindakan,

    bergabung pada intensitasnya) sehingga terjadi hidronefrosis

    Asuhan Kebidanan Gangguan..., Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

  • ringan. Keadaan ini jarang di yakini sebagai indikasi untuk

    dilakukan tindakan karena gagal ginjal jarang terjadi sebagai

    akibatnya (Kowalak, Jennifer P, 2011; h. 672)

    Gejala dan tanda penekanan pada gangguan ini

    tergantung dari besar dan tempat mioma uteri. Penekanan pada

    kandung kemih akan menyebabkan poliuri, pada uretra dapat

    menyebabkan retensio urine, pada ureter dapat menyebabkan

    hidrroureter dan hidronefrotis, pada rektum dapat menyebabkan

    obstipasi dan tenesmia, pada pembuluh darah dan pembulu

    limfe di panggul dapat menyebabkan edema tungkai dan nyeri

    panggul (Wiknjosastro, 2008; h. 342).

    Gejala komplikasi yang ditimbulkan dari mioma uteri dapat

    menimbulkan keluhan sulit buang air besar (konstipasi) atau

    hemoroid. Gejala ini bisa dikurangi dengan makan sayur dan

    buah setiap hari disertai dengan minum air banyak sehari-hari

    serta makanan berupa biji-bijian (Faisal Yatim, 2008; h. 68).

    (3) Istirahat

    Istirahat sangat diperlukan oleh ibu, karena untuk

    mengurasi rasa nyeri dan sakit yang dirasakan oleh ibu. Dan

    istirahat yang baik yaitu dengan berbaring di tempat tidur dan

    perlunya pengawasan untuk mengetahui kondisi ibu (Saifuddin,

    2010; h. 894).

    (4) Aktifitas

    Untuk mengkaji aktifitas sehari-hari, karena untuk

    mengetahui seberapa berat aktifitas yang biasa dilakukan oleh

    Asuhan Kebidanan Gangguan..., Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

  • pasien. Ada gangguan atau tidak dari kegiatan yang dilakukan

    tersebut (Varney, 2007; h. 28).

    Aktifitas ibu yang terlalu berat akan berakibat perdarahan

    semakin banyak, menimbulkan rasa nyeri dan adanya

    penekanan pada kandung kemih sehingga menyebabkan poliuri

    pada uretra, pada rektum akan menyebabkan obstipasi, pada

    pembuluh darah pembuluh limfe di panggul dapat menyebabkan

    oedema tungkai dan nyeri panggul (Wiknjosastro, 2008; h. 342).

    (5) Seksual

    Disparenui atau adanya rasa nyeri saat melakukan

    hubungan seksual merupakan tanda terjadinya mioma uteri

    (Sinclair, 2009; h. 609).

    k) Keadaan psikososial

    Untuk mengetahui keadaan psikososial perlu ditanyakan

    antara lain : jumlah anggota keluarga, dukungan moril dan materil

    dari keluarga, pandangan dan penerimaan keluarga terhadap

    kehamilan, kebiasaan-kebiasaan yang menguntungkan dan

    merugikan, pandangan terhadap kehamilan, persalinan dan anak

    baru lahir (Meilani, 2008; h. 143).

    Informasi terhadap mioma uteri masih kurang, sehingga

    pasien merasakan kecemasan akan penyakit yang dideritanya

    (Cunningham, 2006; h. 1031).

    Asuhan Kebidanan Gangguan..., Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

  • 2) Data Objektif

    a) Pemeriksaan fisik, meliputi :

    (1) Keadaan umum

    Untuk mengetahui data ini kita cukup dengan mengamati

    keadaan pasien secara keseluruhan (Latief, 2009; h. 22).

    (2) Kesadaran

    Untuk mendapatkan gambaran tentang kesadaran pasien,

    kita dapat melakukan pengkajian tingkat kesadaran mulai dari

    keadaan composmentis (kesadaran maksimal) sampai dengan

    koma (pasien tidak dalam keadaan sadar) (Latief, 2009; h. 22).

    (3) Tingkat kesadaran

    Dikaji untuk mengetahui tingkat kesadaran klien

    b) Vital sign

    Untuk mengetahui keadaan ibu sesuai dengan kondisi yang di

    alaminya (Latief, 2009; h. 26).

    (1) Tekanan darah

    Peningkatan tekanan darah sistolik dan tekanan darah

    diastolik dalam batas normal dapat mengidentifikasi ansietas

    atau nyeri (varney, dkk, 2007; h. 693).

    (2) Nadi

    Dalam keadaan normal denyut nadi sebesar 60-80 x/menit

    (Anggraini, 2010; h. 138).

    (3) Temperature

    Akibat perdarahan pasien dapat mengeluh anemis karena

    kekurangan darah, pusing, cepat lelah dan mudah terjadi

    Asuhan Kebidanan Gangguan..., Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

  • infeksi, maka suhu tubuh pada pasien akan mengalami

    kenaikan (Manuaba, 2010; h. 556).

    Suhu oral rata-rata biasanya ditetapkan pada 37 derajat

    celcius. Demam atau pireksia sebagai kenaikan suhu tubuh.

    Hiperpireksia mengacu pada kenaikan suhu yang tinggi, yaitu di

    atas 4,1 derajat celcius, sedangkan hipotermia mengacu pada

    suhu abnornal yang rendah, yaitu dibawah 35 derajat celcius,

    pada pengukuran suhu per rektal (Bickley, Linn. S, 2009; h. 84).

    Penyebab demam mencangkup infeksi, trauma (seperti

    pembedahan atau cedera kecelakaan), keganasan, gangguan

    darah (seperti anemia hemolitik akut), reaksi obat, dan

    gangguan imun (seperti penyakit vaskular kolagen)

    (Bickley, Linn. S, 2009; h. 84).

    (4) Respirasi

    Jumlah pernafasan normalnya 16-20 x/menit. Kenaikan

    pernafasan disebabkan karena adanya nyeri, kekhawatiran

    serta penggunaan teknik pernafasan yang tidak benar. Untuk itu

    diperlukan tindakan untuk mengendalikan pernafasan (untuk

    menghindari hiperventilasi) yang ditandai oleh adanya rasa

    pusing, Selain itu peningkatan frekuensi pernafasan dapat

    menimbulkan terjadinya syok (Varney, 2007; h. 693).

    (5) Berat badan

    Penambahan berat badan terjadi ketika asupan kalori

    melebihi penggunaan kalori setiap saat. Penambahan ini juga

    dapat menunjukkan akumulasi cairan tubuh yang tidak normal.

    Asuhan Kebidanan Gangguan..., Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

  • Penurunan berat badan banyak penyebabnya yaitu

    penurunan asupan makanan, disfagia, muntah, dan ketidak

    cukupan persediaan makanan, absorpsi nutrien yang tidak

    sempurna, peningkatan kebutuhan metabolik, dan kehilangan

    nutrien melalui pengeluaran urine, feses, atau kulit yang cedera

    (Bickley, 2008; h. 47).

    Pada penderita mioma uteri sebanyak 80 % bertambah

    beratnya 80 gram sampai 200 gram (Yatim Faizal, 2008; h. 61).

    (6) Status present

    (a) Kepala dan leher diantaranya yaitu : bentuk mesochepal,

    tidak ada oedema pada wajah, mata terlihat pucat,

    konjungtiva tidak merah, sklera ikterik, mulut keadaan gigi

    tidak ada karang gigi, tidak ada tonsil, leher tidak ada

    pembesaran kelenjar limfe, tidak ada kelenjar thiroid, dan

    tidak ada vena jugularis (Bickley, 2008; h. 47).

    (b) Payudara, diantaranya yaitu : bentuk dan ukuran, keadaan

    puting susu, areola hiperpigmentasi, massa/tumor pada

    payudara (Sujiatini, 2009; h. 142).

    (c) Abdomen, diantaranya : untuk mengetahui bentuk, adanya

    bekas luka, benjolan/massa tumor dan adanya nyeri tekan.

    Penderita mengeluh akan terasa berat dan adanya

    benjolan pada perut bagian bawah. Pemeriksaan bimanual

    akan mengungkpakan tumor padat uterus, yang umumnya

    terletak digaris tengah ataupun agak ke samping, sering

    kali teraba benjolan-benjolan (Wiknjosastro, 2008; h. 344).

    Asuhan Kebidanan Gangguan..., Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

  • (d) Genetalia, diantaranya yaitu : luka, varises, kondiloma,

    cairan (warna, konsistensi, jumlah, bau, keluhan

    gatal/panas). Keadaan kelenjar barholini (pembengkakan

    cairan, kista), nyeri tekan, hemoroid dan ada perdaharan

    pada jalan lahir (Latief, 2009; h. 64).

    Gejala komplikasi yang ditimbulkan dari mioma uteri

    dapat menimbulkan keluhan sulit buang air besar

    (konstipasi) atau hemoroid. Gejala ini bisa dikurangi dengan

    makan sayur dan buah setiap hari disertai dengan minum

    air banyak sehari-hari serta makanan berupa biji-bijian

    (Faisal Yatim, 2008; h. 68).

    (e) Ektremitas, diantaranya yaitu : untuk mengetahui adanya

    varises, edema, dan reflek patella.

    c) Pemeriksaan ginekologi

    (1) Pemeriksaan Spekulum

    (a) Sonde memastikan besarnya mioma

    (b) Perdarahan dilakuan mikrokuretase untuk pemeriksaan

    patologi anatomi kemungkinan kombinasi dengan

    endometrial karsinoma (Manuaba, 2010; h. 326).

    (2) Pemeriksaan Penunjang

    (a) Imaging

    USG abdominal dan transvaginal dapat membantu

    dan menegakkan dugaan klinis (Wiknjosastro, 2008; h.

    344).

    Asuhan Kebidanan Gangguan..., Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

  • (b) MRI (Magnetic resonance imaging)

    Kier dkk (1990) dalam buku obstetric william

    melaporkan bahwa MRI dengan tepat mengidentifikasi asal

    dari massa panggul yang tidak diketahui pada 17 dari

    kasus versus 12 dari 17 kasus 70% dengan sonografi.

    Serta MRI merupakan pelengkap yang bermanfaat bagi

    sonografi dalam evaluasi pra operasi (Cunningham, 2006;

    h. 1037).

    MRI dilakukan bersama dengan penyuntikan kontras

    Gadolinium (Yatim Faizal, 2008; h. 62).

    (c) CT-scan

    Merupakan kontraindikasi oleh karena radiasi.

    2. Interpretasi data

    Dilakukan identifikasi terhadap diagnosis, masalah, dan kebutuhan

    pasien berdasarkan interpretasi yang benar atas data-data yang telah

    dikumpulkan.

    Langkah awal dari dari perumusan diagnosis atau masalah adalah

    pengolahan data dan analisisi dengan menggabungkan data satu dengan

    lainnya sebagai fakta.

    Ny. X G.....P.....A....., umur....... tahun, dengan mioma uteri

    a. Diagnosa Kebidanan

    1) Paritas

    Wanita yang sering melahirkan akan lebih sedikit kemungkinan

    untuk berkembangnya mioma ini dibandingkan dengan wanita yang tak

    pernah hamil atau hanya 1 kali hamil. Statistik menunjukkan 60% mioma

    Asuhan Kebidanan Gangguan..., Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

  • uteri berkembang pada wanita yang tak pernah hamil atau hanya 1 kali

    hamil (Saifuddin, 2008; h. 891).

    2) Abortus

    Mioma uteri dapat mempengaruhi kehamilan, misalnya

    menyebabkan infertilitas risiko terjadinya abortus spontan yang

    bertambah karena distorsi rongga uterus. (Wiknjosastro. 2008; h. 343).

    3) Umur

    Novak menemukan 27 % wanita berumur 25 tahun mempunyai

    sarang mioma. Jarang sekali mioma ditemukan pada wanita berumur 20

    tahun, paling banyak pada umur 35-45 tahun (kurang 25 %) (Saefuddin,

    2008; h. 338). Sebagian besar mioma uteri muncul pada usia 40 an

    (Sinclair, 2010; h. 609).

    Data Dasar meliputi

    a) Data subyektif

    (1) Anamnesa

    (a) Keluhan utama yang dirasakan oleh ibu

    1. Adanya rasa nyeri pada perut bagian bawah

    2. Terdapat gangguan pada menstruasi

    a. Menorrhagia-menometrorrhagia disertai gumpalan darah

    b. Perdarahan yang berkepanjangan

    c. Dismenorhea

    3. Keluhan sekunder

    a. Sering mengalami abortus

    b. Persalinan prematuritas

    c. Infertilitas

    d. Keluhan akibat anemia

    Asuhan Kebidanan Gangguan..., Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

  • b) Data Obyektif

    (1) Pemeriksaan fisik

    (a) Palpasi abdomen

    Teraba tumor bagian bawah abdomen, padat

    Konsistensi padat atau padat kenyal

    (b) Pemeriksaan dalam

    Teraba uterus membesar, mungkin berbenjol-benjol

    Pemeriksaan spekulum

    - Sonde memastikan besarnya mioma

    - Perdarahan dilakukan mikrokuretase untuk pemeriksaan

    patologi anatomi kemungkinan kombinasi dengan

    endometrial karsinoma.

    (2) Pemeriksaan Penunjang

    (a) USG-transvaginal / abdominal :

    Tampak uterus membesar

    Ekonya merata yaitu mungkin sudah mulai kistik degenerasi

    Dapat dilakukan tambahan pemeriksaan yaitu CT scan untuk

    konfirmasi lebih jelas

    b. Diagnosa potensial

    1) Perdarahan pervaginam

    Gangguan perdarahan yang terjadi umumnya adalah

    hipermenorea, menoragia dan dapat juga terjadi metroragia.

    Beberapa faktor yang menjadi penyebab perdarahan ini, antara lain :

    Asuhan Kebidanan Gangguan..., Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

  • a) Pengaruh ovarium sehingga terjadilah hiperplasia endometrium

    sampai adenokarsinoma endometrium

    b) Permukaan endometrium yang lebih luas dari pada biasa

    c) Atrofi endometrium di atas mioma submukosum

    d) Miometrium tidak dapat berkontraksi optimal karena adanya sarang

    mioma diantara serabut miometrium, sehingga tidak dapat menjepit

    pembuluh darah yang melaluinya dengan baik

    (Wiknjosastro, 2008; h. 342).

    2) Anemia

    Akibat perdarahan pasien dapat mengeluh anemis karena

    kekurangan darah, pusing, cepat lelah, dan mudah terjadi infeksi

    (Manuaba, 2010; h. 556).

    3) Gejala penekanan tumor fibroid bisa menimbulkan keluhan sulit buang

    air besar (konstipasi) atau hemoroid.

    4) Uterus robek (ruptur) dalam keadaan hamil atau plasenta acreta dan

    perdarahan uterus (Faizal Yatim, 2008; h. 68).

    5) Mioma rekuren yaitu memperhatikan pertumbuhannya yang dipicu oleh

    perimbangan estrogen dan progesteron (Manuaba, 2005; h. 229).

    6) Infeksi (jika tumor menjulur keluar lewat mulut vagina

    (Kowalak, Jennifer P, 2011; h. 672).

    7) Degenerasi ganas

    Mioma uteri yang menjadi leimiosarkoma ditemukan hanya 0,32-

    0,6% dari seluruh mioma, serta merupakan 50-75 % dari semua

    sarkoma uterus. Keganasan umumnya baru ditemukan pada

    pemeriksaan histologi uterus yang telah di angkat. Kecurigaan akan

    Asuhan Kebidanan Gangguan..., Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

  • keganasan uterus apabila mioma uteri cepat membesar dan apabila

    terjadi pembesaran sarang mioma dalam menopause (Wiknjosastro,

    2008; h. 340).

    C. Identifikasi kebutuhan akan tindakan segera atau kolaborasi dan konsultasi

    1) Penanganan pada perdarahan

    Pada umumnya tidak dilakukan operasi untuk mengangkat

    mioma dalam kehamilan. Demikian juga tidak dilakukan abortus

    provokatus. Apabila terjadi degenerasi merah pada mioma atau tumor

    tampak merah dengan disertai gejala rangsangan pada peritoneum dan

    gejala-gejala peradangan, biasanya sikap konservatif dengan istirahat

    berbaring dan pengawasan yang ketat memberi hasil yang cukup

    memuaskan.

    Antibiotika tidak banyak gunanya karena proses peradangannya

    bersifat suci hama. Akan tetapi, apabila dianggap perlu, dapat dilakukan

    laparotomi percobaan dan tindakan selanjutnya disesuaikan dengan

    apa yang ditemukan waktu perut dibuka. Apabila mioma menghalang-

    halangi jalan lahirnya janin, harus dilakukan seksio sesarea. Dalam

    masa nifas mioma dibiarkan kecuali apabila timbul gejala-gejala akut

    yang membahayakan. Pengangkatannya dilakukan secepat-cepatnya

    setelah tiga bulan, akan tetapi pada saat itu mioma kadang-kadang

    sudah demikian mengecil sehingga tidak memerlukan pembedahan

    (Saifuddin, 2010, h. 894)

    c. Perencanaan

    1) Konservatif

    a) Masih masa reproduktif aktif

    Asuhan Kebidanan Gangguan..., Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

  • b) Keluhan tidak banyak, tetapi menonjol infertilitas

    c) Upayakan dapat menjadi hamil

    d) Mioma uteri kurang atau sama dengan umur kehamilan 12 minggu

    e) Kegagalan terapi konservatif dan diikuti dengan tindakan histerektomi

    bila dijumpai :

    (1) Keluhan perdarahan menonjol

    (2) Keluhan terjadi komplikasi

    (3) Keluhan desakan organ aktivitasnya

    2) Miomektomi

    a) Umur masih masa reproduktif

    b) Mioma multiple intramural atau sebserosa

    c) Risiko perdarahan besar, dilakukan diluar kehamilan atau post partum

    lebih dari 3 bulan.

    3) Histerektomi transabdominal

    a) Besarnya uterus melebihi 14 minggu umur kehamilan

    b) Indikasi :

    (1) Pendesakan-pembesaran

    (2) Perdarahan

    (3) Dapat disertai komplikasi

    (4) Dilakukan total histerektomi, meninggalkan ovariumnya

    mengurangi keluhan klimakterium dan menopause dini.

    c) Histerektomi supravaginal :

    (1) Indikasinya terbatas :

    (a) Tekhniknya sulit dilakukan

    Asuhan Kebidanan Gangguan..., Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

  • (b) Penderita menjamin kontrol untuk deteksi dini kemungkinan

    karsinoma serviks uteri.

    (2) Kini dikembangkan tehnik operasi dengan laparoskopi

    4) Vaginal histerektomi

    a) Dengan konsultan urogenikologi vaginal histerektomi makin

    berkembang, dalam bentuk :

    (1) Laparoscopic assisted vaginal hysterectomy

    5) Terapi hormonal

    a) Mengecilkan volume mioma dengan memberikan antiestrogen

    (1) GnRH agonis (paling banyak)

    (2) Depoprovera acetat

    (3) Danazol

    (4) Anti progesteron RU486

    b) Hasilnya :

    (1) Mengecilkan mioma

    (2) Mengurangi manifestasi kinik perdarahannya

    (3) Memudahkan tehnik operasi

    6) Pertimbangan Vaginal atau Transabdominal Histerektomi

    Dalam menentukan pilihan operasi mioma uteri dipertimbangkan dua hal:

    a) Menentukan indikasi operasi dan fasilitas yang tersedia

    b) Pertimbangkan yang lebih menguntungkan antara transabdominal

    atau transvaginal

    (1) Indikasi vaginal histerektomi

    (a) Rekonstruksi prolapsus uteri

    (b) Dismenorrhea yang hebat

    Asuhan Kebidanan Gangguan..., Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

  • (c) DUB yang tidak sembuh dengan pengobatan medikamentosa

    (d) Mioma uteri sekitar 12 minggu

    (e) Wanita gemuk yang memerlukan histerektomi

    (2) Indikasi transabdominal histerektomi

    (a) Kemungkinan kombinasi mioma dengan karsinoma dan

    memerlukan lapangan lebih luas.

    (b) Dalam keadaan darurat (obstetri-ginekologi)

    (c) Moma melekat dengan sekitarnya, sehingga sulit evaluasinya

    lebih lanjut.

    (d) Penderita yang masih memerlukan tindakan lainnya,

    disamping histerektomi.

    7) Terapi hormonal

    Sejak lima tahun terakhir dipergunakan terapi hormonal untuk

    mengecilkan dan menghilangkan keluhan mioma. Terapi hormonal

    GnRH agonist, diantaranya Tapros. Keuntungan terapi hormonal

    turunnya rangsangan estrogen, sehingga mengecilkan mioma uteri

    dalam batas-batas tertentu.

    a) Keuntungan GnRH agonist

    (1) Keuntungan mengecilnya mioma

    (2) Dapat dilakukan vaginal histerektomi

    (3) Perdarahan saat operasi berkurang

    (4) Dapat dilakukan Pfannensteel insisi

    (5) Dapat dilakukan kosmetik assisted histerektomi endoskopi

    Asuhan Kebidanan Gangguan..., Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

  • (6) Akibat terhadap endometrium :

    (a) Makin tipis, perdarahan menstruasi berkurang

    (b) Keluhan anemia dapat diperbaiki

    (c) Hipoplasia endometrium dapat melakukan operasi histeroskopi

    b) Kerugian GnRH agonist

    (1) Setelah obatnya berhenti dapat membesar kembali.

    (2) Dapat terjadi degenerasi ganas, atau lainnya.

    (3) Keluhan akibat hipoestrogenemia

    (4) Cukup mahal

    (5) Masih dapat terjadi perdarahan

    e. Pelaksanaan

    Pelaksanaan operatif yaitu miomektomi, histerektomi, kuretase dan

    embolisasi arteri uterus.

    1) Miomektomi adalah pengambilan sarang mioma saja tanpa

    pengangkatan uterus. Tindakan ini dapat dikerjakan misalnya pada

    mioma submukosum pada myom geburt dengan cara ekstirpasi lewat

    vagina (Wiknjosastro, 2008; h. 345).

    2) Histerektomi adalah pengangkatan jaringan myom atau mengangkat

    rahim keseluruhan yang umumnya merupakan tindakan terpilih.

    Histerektomi dapat dilaksanakan per abdominam atau pervaginam.

    Adanya prolapsus uteri akan mempermudah prosedur pembedahan.

    Histerektomi total umumnya dilakukan dengan alasan untuk mencegah

    timbulnya karsinoma servisis uteri

    (Wiknjosastro, 2008; h. 345).

    Asuhan Kebidanan Gangguan..., Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

  • 3) Dengan demikian, kedua operasi ini membutuhkan perwatan di rumah

    sakit selama 3-5 hari dan meninggalkan jaringan parut luka pada dinding

    perut.

    4) Dikerok (kuretase).

    5) Miolisis (prosedur laparoskopik) untuk menangani tumor fibroid tanpa

    histerektomi atau tindkan bedah mayor yang dilakukan di klinik rawat

    jalan (one day surgery) untuk mengupayakan koagulasi fibroid dengan

    mempertahankan uterus serta kemampuan pasien untuk mengandung

    (Kowalak, Jennifer. P, 2011; h. 673).

    6) Emboli arteri uterina (prosedur radiologi) untuk menyumbat arteri uterina

    dengan menggunakan potongan kecil polivinil klorida. Tindakan ini

    merupakan alternatif pembedahan dengan hasil yang menjanjikan pada

    banyak wanita kendati dan belum ada hasil penelitian jangka panjang

    yang dapat memastikan tindakan yang cocok bagi wanita yang masih

    ingin hamil, memberikan keberhasilan dalam jangka waktu yang lama,

    dan menimbulkan efek samping. Data anedotal terakhir menunjukkan

    berkurangnya waktu untuk mencapai keadaan menopause setelah

    dilakukan embolisasi (Kowalak, Jennifer. P, 2011; h. 673).

    Terapi Mioma uteri

    Obat-obatan yang biasa diberikan kepada penderita myom yang

    mengalami perdarahan melalui vagina yang tidak normal, antara lain :

    Obat-obatan yang biasa diberikan kepada penderita myom yang

    mengalami perdarahan melalui vagina yang tidak normal, antara lain :

    a) Obat anti-inflamasi yang nonsteroid (Nonsteroid AntiInflamation) yaitu

    seperti ibu profen, natrium deklofenak, asam mefenamat untuk

    Asuhan Kebidanan Gangguan..., Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

  • mengatasi dismenorhea atau gangguan rasa nyaman pada panggul

    (Faisal Yatim, 2008; h. 64).

    b) L-arginin 500 mg setiap hari yang dimakan pda saat lambung kosong

    bersama air atau jus, bukan susu. Absorpsi paling baik adalah jika

    dimakan bersama vitamin B6 50 mg dan vitamin C 100 mg.

    Suplemen ini meningkatkan kekebalan tubuh dan efek anti tumor.

    c) L-Lysin 500 mg setiap hari di konsumsi p