bab ii tinjauan pustakarepository.stimart-amni.ac.id/388/2/bab ii.pdf8 bab ii tinjauan pustaka 2.1...

20
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka dan Penelitian Terdahulu 2.1.1 Tinjauan Pustaka A. Pengertian Loyalitas Pelanggan Kesetiaan pelanggan tidak terbentuk dalam waktu singkat tetapi melalui proses belajar dan berdasarkan hasil pengalaman dari pelanggan itu sendiri dari pembelian konsisten sepanjang waktu. Bila yang didapat sudah sesuai dengan harapan, maka proses pembelian ini terus berulang. Hal ini dapat dikatakan bahwa telah timbul adanya kesetiaan pelanggan. Bila dari pengalamannya, konsumen tidak mendapatkan merek yang memuaskan maka ia tidak akan berhenti untuk mencoba merek-merek yang lain sampai ia mendapatkan produk atau jasa yang memenuhi kriteria mereka. Loyalitas merupakan besarnya konsumsi dan frekuensi pembelian dilaku-kan oleh seorang konsumen terhadap suatu perusahaan menurut Wulf, Gaby, Kacobucy atau ( Ellys 2008 ). Dan mereka berhasil menemukan bahwa kualitas keterhubungan yang terdiri dari kepuasan, kepercayaan dan komitmen mempunyai hubungan yang positif dengan loyalitas. Pelanggan yang puas dan loyal (setia) merupakan peluang untuk mendapatkan pelanggan baru. Memper-tahankan semua pelanggan yang ada umum nya akan lebih menguntungkan dibandingkan dengan pergantian pelanggan karena biaya untuk menarik pelanggan baru bisa lima kali lipat dari biaya mempertahankan seorang pelanggan yang sudah ada menurut Kotler atau (Ellys, 2008). Jadi mempertahankan pelanggan sama dengan mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan sehingga akan dapat meningkatkan loyalitas. Menurut Kotler, Bowen dan Makens (Ellys 2008) definisi dari customer loyalty “ How likely customer are to

Upload: others

Post on 10-Feb-2021

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Tinjauan Pustaka dan Penelitian Terdahulu

    2.1.1 Tinjauan Pustaka

    A. Pengertian Loyalitas Pelanggan

    Kesetiaan pelanggan tidak terbentuk dalam waktu singkat tetapi

    melalui proses belajar dan berdasarkan hasil pengalaman dari pelanggan

    itu sendiri dari pembelian konsisten sepanjang waktu. Bila yang didapat

    sudah sesuai dengan harapan, maka proses pembelian ini terus berulang.

    Hal ini dapat dikatakan bahwa telah timbul adanya kesetiaan pelanggan.

    Bila dari pengalamannya, konsumen tidak mendapatkan merek yang

    memuaskan maka ia tidak akan berhenti untuk mencoba merek-merek

    yang lain sampai ia mendapatkan produk atau jasa yang memenuhi

    kriteria mereka.

    Loyalitas merupakan besarnya konsumsi dan frekuensi pembelian

    dilaku-kan oleh seorang konsumen terhadap suatu perusahaan menurut

    Wulf, Gaby, Kacobucy atau ( Ellys 2008 ). Dan mereka berhasil

    menemukan bahwa kualitas keterhubungan yang terdiri dari kepuasan,

    kepercayaan dan komitmen mempunyai hubungan yang positif dengan

    loyalitas. Pelanggan yang puas dan loyal (setia) merupakan peluang

    untuk mendapatkan pelanggan baru. Memper-tahankan semua pelanggan

    yang ada umum nya akan lebih menguntungkan dibandingkan dengan

    pergantian pelanggan karena biaya untuk menarik pelanggan baru bisa

    lima kali lipat dari biaya mempertahankan seorang pelanggan yang sudah

    ada menurut Kotler atau (Ellys, 2008). Jadi mempertahankan pelanggan

    sama dengan mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan sehingga

    akan dapat meningkatkan loyalitas. Menurut Kotler, Bowen dan Makens

    (Ellys 2008) definisi dari customer loyalty “ How likely customer are to

  • 9

    return and their willingmess to perform partnershipping activities for the

    organization”. Yang artinya sebagaimana pembeli supaya dapat kembali

    dan ada kemauan untuk menjadi bagian dari organisasi itu. Adapun juga

    definisi customer loyalty menurut Johnson (1997) yaitu “Customer

    loyalty is a predisposition toward purchasing and or using a particular

    product, manufacturer or service provider again.” Yang artinya dapat

    dikatakan bahwa loyalitas konsumen adalah suatu kecenderungan untuk

    membeli dan atau menggunakan lagi suatu produk atau jasa. Hal

    terpenting yang harus dilakukan untuk memenangkan persaingan adalah

    memuaskan konsumen. Perusahaan yang berhasil menjaga agar

    konsumennya selalu puas akan lebih mudah untuk mempertahankan

    bahkan mengembangkan usahanya karena konsumennya lebih setia,

    sehingga konsumen tersebut kerap kali melakukan pembelian ulang dan

    rela membayar lebih menurut (Johnson, 1997).

    Loyalitas pelanggan pasti akan ditujukan pada objek tertentu yaitu

    merek karena dianggap sebagai objek loyal karena merupakan identitas

    produk hal ini dinyatakan dalam (Swastha dalam Sean Budi dan Budhi

    Satrio, 2014) . Loyalitas terbagi menjadi empat tahapan yaitu:

    a. Tahap pertama: Loyalitas Kognitif

    Konsumen yang mempunyai loyalitas tahap pertama ini

    menggunakan basis informasi yang searah memaksa menunjuk

    pada satu merek atas merek lainnya. Sebagai contoh, sebuah

    supermarket secara konsisten selalu menawarkan harga yang lebih

    murah dari pesaing. Informasi ini memaksa konsumen untuk selalu

    berbelanja di supermarket tersebut. Apakah ini bentuk loyalitas

    yang kuat. Dalam kenyataan tidak karena pesaing dapat

    menawarkan harga produk yang lebih menarik sehingga konsumen

    beralih ke pesaing.

  • 10

    b. Tahap kedua: Loyalitas Afektif

    Loyalitas ini didasarkan pada aspek afektif konsumen. Sikap

    merupakan kognisi atau pengharapan pada periode awal pembelian

    atau masa pra konsumsi dan merupakan fungsi dari sikap

    sebelumnya plus kepuasan di periode berikutnya atau masa pasca

    konsumsi

    c. Tahap ketiga: Loyalitas Konatif

    Yang dimaksud faktor lain pada tahap kedua adalah dimensi

    konatif ( niat melakukan ) yang dipengaruhi oleh perubahan –

    perubahan terhadap merek. Konasi menunjukkan suatu niat atau

    komitmen untuk melakukan sesuatu ke arah tujuan tertentu. Maka

    loyalitas konatif merupakan suatu kondisi loyal yang mencakup

    komitmen mendalam untuk melakukan pembelian.

    d. Tahap keempat: Loyalitas Tindakan

    Dalam tuntutan kontrol tindakan, niat yang diikuti oleh

    motivasi merupakan kondisi yang mengarah pada kesiapan

    bertindak dan pada keinginan mengatasi hambatan untuk mencapai

    tindakan tersebut hal ini menunjukkan bagaimana loyalitas itu

    menjadi kenyataan yaitu pertama sebagai loyalitas kognitif,

    loyalitas afektif, kemudian loyalitas konatif dan pada akhirnya

    loyalitas tindakan atau loyalitas yang ditopang dengan komitmen

    dan tindakan.

    Loyalitas pelanggan sangat penting artinya bagi perusahaan yang

    menjaga kelangsungan usahanya maupun kelangsungan kegiatan

    usahanya. Selanjutnya pada tahap berikutnya pelanggan yang loyal

    tersebut akan memperluas “ kesetiaan” mereka pada produk – produk

    lain buatan produsen yang sama dan pada akhirnya mereka adalah

    konsumen yang setia pada produsen atau perusahaan tertentu untuk

    selamannya.

  • 11

    B. Pengaruh Kepercayaan

    Kepercayaan didefinisikan oleh Moorman, Deshpande dan Zalthman

    ( Fasochan 2013 ) adalah sebagai keinginan untuk menggantungkan diri

    pada mitra bertukar yang dipercayai. Green ( Fasochan 2013 )

    menyatakan bahwa komponen – komponen Kepercayaan adalah :

    1. Kredibilitas

    Kredibilitas berarti bahwa karyawan jujur dan kata – katanya dapat

    dipercaya. Kredibilitas harus dilakukan dengan kata – kata “ saya

    dapat mempercayai apa yang dikatakannya mengenai ....” bentuk

    lain yang berhubungan adalah believability dan truthfulness.

    2. Reliabilitas

    Reliabilitas berarti sesuatu yang bersifat reliable atau dapat

    dihandalkan. Ini berarti berhubungan dengan kualitas individu /

    organisasi. Reliabilitas harus dilakukan dengan tindakan ” saya dapat

    mempercayai apa yang akan dilakukannya ...” bentuk lain yang

    berhubungan adalah predictability dan familiarity.

    3. Intimacy.

    Intimacy adalah kata yang berhubungan adalah integritas yang

    berarti karyawan memiliki prinsip moral yang kuat. Integritas

    menunjukkan adannya Internal consistency, ada kesesuaian antara

    apa yang dikatakan dan dilakukan, ada konsistensi antara pikiran dan

    tindakan. Selain itu integritas juga menunjukkan adannya ketulusan.

    Kepercayaan secara jelas sangat bermanfaat dan penting untuk

    membangun relationship, walaupun menjadi pihak yang dipercaya

    tidaklah mudah dan memerlukan usaha bersama.

    Penelitian Margon dan Hunt ( Fasochan, 2013 ). Mereka berhasil

    mengungkap bahwa perilaku keterhubbungan yang terjadi antara

    perusahaan dengan mitra – mitranya banyak yang ditentukan oleh

    kepercayaan dan komitmen sehingga dapat diperkirakan bahwa

    kepercayaan akan mempunyai hubungan yang positif dengan niat ulang

  • 12

    dan loyalitas. Penelitian yang dilakukan oleh Bloemer dan Odekerken –

    Schroder ( Fasochan, 2013 ) menemukan bahwa kepercayaan dan

    komitmen yang dibangun oleh pelanggan merupakan mediator atau

    perantara dari hubungan antara kepuasan dengan loyalitas pelanggan.

    Penelitian ini menunjukkan bahwa kepuasan secara positif menguatkan

    kepercayaan pelanggan dan mengarahkan komitmen mereka hingga

    akhirnya mampu meningkatkan word of mouth, niat membeli / loyalitas

    pelanggan dalam bentuk purchase intention, dan ketidakpekaan

    terhadap harga ( price insensitivity). Penelitian I Made Swastawa (

    Fasochan, 2013 ) dengan judul Pengaruh Kepercayan, Komitmen

    Pelanggan dan Kualitas Layanan terhadap Loyalitas Pelanggan pada

    bengkel sepeda motor ahass di Kendal. Hasil dari penelitian tersebut

    adalah adanya pengaruh yang signifikan variabel bebas komitmen

    pelanggan dan kualitas layanan terhadap loyalitas pelanggan, sedangkan

    variabel kepercayaan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

    loyalitas pelanggan..

    C. Kepuasan Pelanggan

    Kepuasan adalah tingkat perasaan dimana seseorang menyatakan

    hasil perbandingan atas kinerja produk atau jasa yang diterima dan yang

    diharapkan. Kepuasan merupakan fungsi dari presepsi atau kesan atas

    kinerja dan harapan, Jika kinerja berada di bawah harapan pelanggan

    tidak puas. Jika kinerja memenuhi harapan, pelanggan puas, jika kinerja

    melebihi harapan, pelanggan amat puas atau senang menurut Kotler

    (dalam Jennifer 2014:3). Sedangkan menurut Rangkuti (dalam Jennifer

    2014:3), kepuasan pelanggan didefinisikan sebagai respon pelanggan

    terhadap ketidaksesuaian antara tingkat kepentingan sebelumnya dan

    kinerja aktual yang dirasakannya setelah pemakaian. Terciptanya

    kepuasan pelanggan dapat memberikan beberapa manfaat, diantaranya

    hubungan antara perusahaan dan pelanggannya menjadi harmonis,

    memberikan dasar yang baik bagi pembelian ulang dan terciptanya

  • 13

    loyalitas pelanggan, dan membentuk suatu rekomendasi dari mulut ke

    mulut ( word of mouth ) yang menguntungkan bagi perusahaan (

    Tjiptono,1994) dalam Woro dan Naili,2013. Engel ( 1990 ) menyatakan

    bahwa kepuasan pelanggan merupakan evaluasi purnabeli di mana

    alternatif yang dipilih sekurang kurang nya sama atau melampaui

    harapan pelanggan sedangkan ketidakpuasan timbul apabila hasil (

    outcome ) tidak memenuhi harapan pelanggan (dalam Woro dan

    Naili,2013 ). Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan menurut

    pendapat Lupiyoadi (dalam Jennifer 2014:3), menyebutkan ada lima

    faktor yang mempengaruhi kepuasan yaitu sebagai berikut:

    1. Kualitas Produk

    Pelanggan akan merasa puas bila hasil evaluasi mereka

    menunjukkan bahwa produk yang mereka gunakan berkualitas.

    Konsumen rasional selalu menuntut produk yang berkualitas pada

    setiap pengorbanan yang dilakukan untuk memperoleh produk

    tersebut. Dalam hal ini kualitas produk yang baik akan memberikan

    nilai tambah di benak konsumen (Lupiyoadi, 2001).

    Kualitas Produk Yaitu merupakan mutu dari semua komponen-

    komponen yang membentuk produk.Sehingga produk tersebut

    mempunyai nilai tambah.

    a. Hubungan antara nilai sampai pada harga

    Merupakan hubungan antara harga dan nilai produk yang

    ditentukan oleh perbedaan antara nilai yang diterimaoleh

    pelanggan dengan harga yang dibayar oleh pelanggan terhadap

    suatu produk yang dihasilkan oleh badan usaha.

    b. Bentuk produk

    Bentuk produk merupakan komponen-komponen fisik dari suatu

    produk yang menghasilkan suatu manfaat.

  • 14

    c. Keandalan

    Merupakan kemampuan dari suatu perusahaan untuk

    menghasilkan produk sesuai dengan apa yang dijanjikan oleh

    perusahaan.

    2. Kualitas pelayanan

    Kualitas pelayanan di bidang jasa, pelanggan akan merasa puas

    bila mereka mendapatkan pelayanan yang baik atau sesuai dengan

    yang diharapkan. Pelanggan yang puas akan menunjukkan

    kemungkinan untuk kembali membeli produk yang sama. Pelanggan

    yang puas cenderung akan memberikan persepsi terhadap produk

    perusahaan (Lupiyoadi, 2001) .

    Faktor-faktor yang berhubungan dengan pelayanan:

    a. Jaminan

    Merupakan suatu jaminan yang ditawarkan oleh perusahaan

    untuk pengembalian harga pembelian atau mengadakan

    perbaikan terhadap produk yang rusak setelah pembelian.

    b. Respon dan cara pemecahan masalah

    Response to and Remedy of Problems merupakan sikap dari

    karyawan dalam menanggapi keluhan serta masalah yang

    dihadapi oleh pelanggan, masalah–masalah yang sering

    dihadapi.

    3. Emosional

    Pelanggan akan merasa bangga dan mendapatkan keyakinan

    bahwa orang lain akan kagum terhadap dia bila menggunakan

    produk dengan merek tertentu yang cenderung mempunyai tingkat

    kepuasan yang lebih tinggi. Kepuasan yang diperoleh bukan karena

    kualitas dari produk tetapi nilai sosial atau self esteem yang membuat

    pelanggan menjadi puas terhadap merek tertentu (Lupiyoadi, 2001).

    4. Harga

    Produk yang mempunyai kualitas yang sama tetapi menetapkan

    harga yang relatif murah akan memberikan nilai yang lebih tinggi

  • 15

    kepada konsumennya. Elemen ini mempengaruhi konsumen dari

    segi biaya yang dikeluarkan, biasanya semakin mahal harga

    perawatan maka pasien mempunyai harapan yang lebih besar

    (Lupiyoadi, 2001).

    5. Biaya

    Konsumen tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan atau tidak

    perlu membuang waktu untuk mendapatkan suatu produk atau jasa,

    mereka akan cenderung puas terhadap produk atau jasa tersebut

    (Lupiyoadi, 2001)

    D. Kualitas Pelayanan

    Ada berbagai macam persepsi masyarakat pengguna jasa

    transportasi kereta api terhadap kualitas pelayanan. Ada yang

    memiliki persepsi positif ada juga yang memiliki penilaian negatif.

    Persepsi negatif yang timbul adalah kurangnya kenyamanan

    penumpang terhadap ruangan dan kamar mandi yang kotor pada

    kereta api. Penumpang yang membuang sampah sembarangan.

    Penumpang yang merokok di tempat yang tidak semestinya. Masih

    terlihat ruangan yang kurang mendapat perawatan. Adanya

    penumpang kereta api tidak tertib dan disiplin dan cenderung sulit

    untuk diatur. Hal lain adalah kurangnya kesadaran akan kebersihan.

    Menurut Kotler (2005) definisi kualitas pelayanan adalah “Model

    yang menggambarkan kondisi pelanggan dalam membentuk harapan

    akan layanan dari pengalaman masa lalu, promosi dari mulut ke

    mulut, dan iklan dengan membandingkan pelayanan yang mereka

    harapkan dengan apa yang mereka rasakan”. Menurut Kotler (2005)

    definisi kualitas pelayanan adalah “Model yang menggambarkan

    kondisi pelanggan dalam membentuk harapan akan layanan dari

    pengalaman masa lalu, promosi dari mulut ke mulut, dan iklan dengan

    membandingkan pelayanan yang mereka harapkan dengan apa yang

    mereka rasakan”.

  • 16

    Dimensi Kualitas Pelayanan menurut Cavana dan Corbett

    (2007:24) dalam jurnalnya yang berjudul “Developing Zones of

    Tolerance for Managing Passenger Rail Service Quality” terdapat 8

    dimensi kualitas pelayanan jasa transportasi kereta api, yaitu:

    a. Tangibles / Bukti Fisik

    Berupa fasilitas-fasilitas fisik yang digunakan dalam

    menyediakan jasa.

    b. Reliability / Keandalan

    Kemampuan melaksanakan jasa sesuai dengan apa yang

    telah dijanjikan secara tepat waktu.

    c. Responsiveness / Daya Tanggap

    Kemampuan karyawan untuk memberikan pelayanan dengan

    cepat dan tanggap.

    d. Assurance / Jaminan

    Pengetahuan dan perilaku karyawan untuk membangun

    kepercayaan konsumen dalam mengkonsumsi jasa yang

    ditawarkan.

    e. Emphaty / Empati

    Kemampuan karyawan untuk memberikan perhatian kepada

    konsumen secara individu, termasuk juga kepekaan akan

    kebutuhan konsumen.

    f. Comfort / Kenyamanan

    Kemampuan perusahaan untuk memberikan kenyamanan

    kepada konsumen selama dalam perjalanan kereta api.

  • 17

    g. Connection / Koneksi

    Kemampuan perusahaan dalam menyediakan kemudahan

    akses kepada konsumen untuk menjangkau lokasi jasa yang

    ditawarkan perusahaan.

    h. Convenience / Kemudahan

    Kemampuan perusahaan untuk menyediakan kemudahan

    akses informasi kepada konsumen yang berkaitan dengan

    perjalanan kereta api.

    2.1.2 Penelitian Terdahulu

    Untuk mengadakan penelitian, tidak lepas dari penelitian yang

    dilakukan dengan penelitian terdahulu dengan tujuan untuk memperkuat

    hasil dari penelitian yang sedang dilakukan selain itu juga bertujuan untuk

    membandingkan dengan penelitian yang dilakukan sebelumnya ringkasan

    hasil penenlitian terdahulu yang dilakukan oleh peneliti selama melakukan

    penelitian. Variabel Penelitian, dan hasil Penelitian sebagai berikut :

    1. Rujukan Adi Wahyu Nugroho dan Budi Sudaryanto ( 2013 )

    Adi Wahyu Nugroho dan Budi Sudaryanto ( 2013 ).

    Melakukan penelitian ini dengan tujuan untuk mengukur kepercayaan

    Pelanggan di Hira Cargo Cabang Semarang.

    Tabel 2.1

    Rujukan Penelitian untuk variabel Kepercayaan

    Judul Pengaruh Kinerja Layanan, Kepercayaan, dan

    Kepuasan Terhadap Loyalitas Konsumen dalam

    menggunakan jasa pengiriman barang

    Peneliti,

    Jurnal

    Adi Wahyu Nugroho dan Budi Sudaryanto

    Diponegoro Journal Of Management

  • 18

    Variabel Variabel Independen adalah Kepercayaan dan

    Kepuasan Pelanggan

    Variabel Dependen adalah Loyalitas Konsumen

    Analisis Dalam penelitian ini menggunakan metode analisis

    kualitatif

    Hasil

    Penelitian

    Dalam penelitian ini Kepercayaan berpengaruh positif

    terhadap loyalitas pelanggan, dapat diartikan bahwa

    semakin tinggi kinerja layanan yang diberikan kepada

    konsumen yang menggunakan jasa pengiriman

    barang, maka akan semakin meningkatkan loyalitas

    pelanggan dengan nilai t hitung 2,640 > t tabel 2,0049.

    Kepercayaan berpengaruh positif terhadap loyalitas

    pelanggan, artinya jika kepercayaan konsumen

    terhadap jasa pengiriman barang Hira Cargo Cabang

    Semarang tersebut meningkat, maka akan berdampak

    pada meningkatnya loyalitas pelanggan.

    Hubungan

    dengan

    Penelitian ini

    Digunakan sebagai rujukan dan berkaitan erat dengan

    penelitian penulis.

    Sumber : Jurnal yang dipublikasikan

    2. Rujukan Okaviani Ramenusa ( 2013 )

    Oktavia Ramenusa ( 2013 ) melakukan penelitian ini dengan tujuan

    untuk mengukur Kepuasan Pelanggan Pada PT. DGS ( Dirga Gerak

    Semesta ) Manado.

  • 19

    Tabel 2.2

    Rujukan Penelitian untuk variabel Kepuasan Pelanggan

    Judul Kualitas Layanan dan Kepuasan Pelanggan

    Pengaruhnya Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada PT.

    DGS Manado

    Peneliti,

    Jurnal

    Oktavia Ramenusa

    Jurnal EMBA Universitas Sam Ratulangi

    Variabel Variabel Independen adalah Kualitas Layanan dan

    Kepuasan Pelanggan

    Variabel Dependen adalah Loyalitas Pelanggan

    Analisis Dalam penelitian ini menggunakan metode analisis

    regresi linear berganda

    Hasil

    Penelitian

    Dalam Penelitian ini di dapat hasil penelitian bahwa

    kualitas layanan dan kepuasan pelanggan secara

    bersama berpengaruh signifikan terhadap loyalitas

    pelanggan. Kualitas layanan berpengaruh positif dan

    signifikan terhadap loyalitas pelanggan. Kepuasan

    pelanggan berpengaruh positif namun tidak signifikan

    terhadap loyalitas pelanggan.

    Hubungan

    dengan

    Penelitian ini

    Kesamaan Variabel Independen yaitu Kepuasan

    Pelanggan.

    Sumber : Jurnal yang dipublikasikan

    3. Rujukan Sean Hendra Budi S. Dan Budhi Satrio ( 2014 )

    Sean Hendra Budi S dan Budhi Satrio ( 2014 ) melakukan penelitian

    ini dengan tujuan untuk mengukur Kualitas Layanan di PT. Roda

    Express Sukses Mandiri Surabaya.

  • 20

    Tabel 2.3

    Rujukan Penelitian untuk variabel Kualitas Pelayanan

    Judul Pengaruh Relationship Marketing dan Kualitas

    Layanan Terhadap Loyalitas Pelanggan

    Peneliti, Jurnal Sean Hendra Budi Sungkono dan Budhi Satrio

    Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu

    Ekonomi Indonesia Surabaya

    Variabel Variabel Independen adalah Relationship marketing

    dan Kualitas Layanan

    Variabel Dependen adalah Loyalitas Pelanggan

    Analisis Dalam penelitian ini menggunakan metode kuantitatif

    dengan analisa Regresi Berganda, Uji asumsi klasik

    dan Pengujian hipotesis.

    Hasil

    Penelitian

    Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan mengenai

    Loyalitas Pelanggan Di PT. Roda Express Sukses

    Mandiri adalah adanya pengaruh secara simultan dan

    parsial antara relationship marketing dan kualitas

    layanan terhadap loyalitas pelanggan. Kualitas layanan

    lebih dominan pengaruhnya dari pada relationship

    marketing dalam mempengaruhi loyalitas pelanggan.

    Relationship marketing dan kualitas layanan memiliki

    peran yang penting terhadap loyalitas pelanggan pada

    perusahaan tersebut.

    Hubungan

    dengan

    Penelitian ini

    Kesamaan Variabel Independen yaitu Kualitas

    Layanan.

    Sumber : Jurnal yang dipublikasikan

  • 21

    4. Rujukan Sandriana Marina, Andi Darmawati dan Indra Setiawan

    ( 2014 )

    Sandriana dkk melakukan Penelitan ini dengan tujuan untuk

    mengukur Loyalitas pelanggan pada PT. Garuda Indonesia.

    Tabel 2.4

    Rujukan Penelitian untuk variabel Loyalitas Pelanggan

    Judul Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Loyalitas

    Pelanggan pada Perusahaan Penenrbangan Full Service

    Airlines

    Peneliti,

    Jurnal

    Sandriana Marina, Andi Darmawati dan Indra

    Setiawan

    Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik

    Variabel Variabel Independen adalah Kualitas Layanan

    Variabel Dependen adalah Loyalitas Pelanggan

    Analisis Dalam penelitian ini menggunakan metode kuantitatif

    Berdasarkan teknik pengumpulan data dan informasi,

    dalam penelitian ini menggunakan dua macam data,

    yaitu data primer dan data sekunder.

    Hasil

    Penelitian

    Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan maka

    pengaruh kualitas pelayanan terhadap loyalitas

    sederhana yang hasilnya didapat Y= a + 0,6894X yang

    berarti pelanggan, bila dilihat dari persamaan regresi

    linier tiap peningkatan satu persepsi pelanggan

    terhadap kualitas pelayanan (X), maka persepsi

    loyalitas pelanggan (Y) akan meningkat sebesar

    0,6894 kali dengan ditambah nilai konstanta sebesar

    12,9764. Untuk nilai Koefiensi Korelasi Sederhana (r)

    yaitu 0,6470 yang berarti korelasi antara variabel

  • 22

    Kualitas Pelayanan (X) dan Loyalitas Pelanggan (Y)

    positif dan taksiran koefisien korelasinya kuat dan

    positif. Dan sementara hasil uji hipotesis nya yaitu t

    hitung > t tabel ( 8,4009 > 1,020) sehingga H0 ditolak

    H1 diterima. Hal ini berarti variabel kualitas pelayanan

    berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan

    PT. Garuda Indonesia di Kantor penjualan cabang

    Emporium Pluit Mall Jakarta.

    Hubungan

    dengan

    Penelitian

    ini

    Digunakan sebagai rujukan dan berkaitan erat dengan

    penelitian penulis.

    Sumber : Jurnal yang dipublikasikan

    5. Rujukan Woro Mardikawati dan Naili Farida ( 2013 )

    Woro dan Naili melakukan penelitian ini dengan tujuan untuk

    mengukur Kualitas Pelayanan terhadap Loyalitas Pelanggan pada

    pelanggan Bus Efisiensi Jurusan Yogyakarta – Cilacap.

    Tabel 2.5

    Rujukan Penelitian untuk variabel Loyalitas Pelanggan

    Judul Pengaruh Nilai Pelanggan Dan Kualitas Pelayanan

    Terhadap Loyalitas Pelanggan Melalui Kepuasan

    Pelanggan Pada Pelanggan Bus Efisiensi

    Peneliti,

    Jurnal

    Woro Mardikawati dan Naili Farida

    Jurnal Administrasi Bisnis Universitas Diponegoro

    Variabel Variabel Independen adalah Nilai

    Pelanggan,Kualitas Layanan,Kepuasan Pelanggan

    Variabel Dependen adalah Loyalitas Pelanggan

  • 23

    Analisis Dalam penelitian ini menggunakan metode SEM (

    Structural Equation Model ) yang sebelumnya diuji

    validitas dan reliabilitas.

    Hasil

    Penelitian

    Dari hasil pengujian, secara keseluruhan dapat

    disimpulkan bahwa responden puas terhadap bus

    efisiensi, semakin baik kualitas layanan yang

    diberikan P.O Efisiensi, responden yang merasa

    puas ketika menggunakan jasa bus efisiensi akan

    memberikan dasar hubungan jangka panjang bagi

    mereka terhadap perusahaan, pelanggan akan

    membentuk harapan terhadap nilai dan bertindak

    berdasarkan hal itu, dan mereka memperhitungkan

    dan mengevaluasi penawaran yang memberikan

    nilai tertinggi, kualitas layanan berpengaruh secara

    positif terhadap loyalitas pelanggan melalui

    kepuasan pelanggan.

    Hubungan

    dengan

    Penelitian ini

    Digunakan sebagai rujukan dan berkaitan erat

    dengan penelitian penulis.

    Sumber : Jurnal yang dipublikasikan

    Pada penelitian terdahulu diatas masing-masing peneliti

    menggunakan tidak lebih dua variabel independen (variabel bebas),

    sedangkan pada penelitian yang sekarang menggunakan tiga variabel

    independen (variabel bebas). Sehingga pengembangan penelitian ini

    dibandingkan penelitian terdahulu ialah mengenai jumlah variabel

    independen (variabel bebas).

    Hal ini bertujuan untuk mendapatkan penelitian tentang analisis

    pengaruh kepercayaan dengan cakupan yang lebih luas dengan

    menggunakan tiga variabel independen (variabel bebas) dan satu

    variabel dependen (variabel terikat).

  • 24

    2.2 Hipotesis

    Hipotesis adalah jawaban yang bersifat sementara terhadap masalah

    penelitian yang kebenaran nya masih lemah, sehingga harus di uji .Sugiyono

    (2009). Maka untuk memberikan jawaban sementara atas masalah yang

    dikemukakan diatas maka peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut :

    H1 = Diduga Kepercayaan berpengaruh positif terhadap loyalitas pelanggan

    pada kereta api prameks di stasiun Jenar.

    H2 = Diduga Kepuasan Pelanggan berpengaruh positif terhadap loyalitas

    pelanggan pada kereta api prameks di stasiun Jenar.

    H3 = Diduga Kualitas Pelayanan berpengaruh positif terhadap loyalitas

    pelanggan pada kereta api prameks di stasiun Jenar

    H4 = Diduga Kepercayaan, Kepuasan Pelanggan dan Kualitas Pelayanan ,

    secara simultan berpengaruh positif terhadap Loyalitas Pelanggan.

  • 25

    2.3 Kerangka Pemikiran

    Kerangka pemikiran merupakan sintesa dari serangkaian yang

    tertuang dalam tinjauan pustaka, yang pada dasarnya merupakan gambar

    teori mengenai Kepercayaan, Kepuasan Pelanggan dan Kualitas Pelayanan

    pada kereta api pramek di stasiun Jenar. Maka diajukan kerangka

    pemikiran teoritis yang mendasari penelitian ini, sebagai berikut :

    Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

    Kepercayaan

    (X1)

    Kepuasan

    pelanggan

    (X2)

    Kualitas

    Pelayanan

    (X3)

    Loyalitas

    pelanggan

    (Y)

    H3

    H2

    H2

    H2

    H2

    H2

    H2

    H2

    X.1.1

    X.1.2

    X.1.3

    X.2.1

    X.2.2

    X.2.3

    X.3.1

    X.3.2

    X.3.3

    Y.1

    Y.2

    Y.3 H1

    H2

    H2

    H2

    H2

    H2

    H2

    H2

    H2

    H4

  • 26

    Keterangan :

    : Indikator : Pengukur

    : Variabel : Pengaruh

    H : Hipotesis

    Indikator variable independen (X1) Kepercayaan ( Adi Wahyu Nugroho, Budi

    Sudaryanto )

    X1.1= Rasa percaya perusahaan memberikan informasi yang benar

    X1.2= Rasa percaya perusahaan menanggapi keluhan konsumen

    X1.3= Rasa percaya perusahaan memenuhi janjinya

    Indikator variable independen (X2) Kepuasan Pelanggan ( Oktaviani Ramenusa) :

    X2.1= Pelayanan sesuai dengan harapan pelanggan

    X2.2= Kesediaan pelanggan untuk merekomendasikan kepada orang lain

    X2.3= Puas atas kualitas pelayanan yang sudah dirasakan

    Indikator variable independen (X3) Kualitas Pelayanan (Woro Mardikawati dan

    Naili Farida):

    X 3.1= Kondisi fisik dan kebersihan armada

    X3.2= Kesadaran dalam membantu konsumen

    X3.3= Ketepatan waktu dengan jadwal

    Indikator variable Dependen (Y) Loyalitas Pelanggan (Adi Wahyu Nugroho, Budi

    Sudaryanto) :

    Y 1= Kesetiaan terhadap Perusahaan

    Y 2= Merekomendasikan citra positif

    Y 3= Konsistensi pembelian ulang

  • 27

    2.4 Diagram Alur Penelitian

    Gambar 2.2 Diagram Alur Penelitian

    Latar Belakang Masalah

    Landasan Teori

    Metodologi Penelitian

    Kepercayaan

    ( X 1)

    Pengumpulan Data

    Kepuasan

    Pelanggan

    ( X 2)

    Kualitas

    Pelayanan

    ( X 3)

    Loyalitas

    Pelanggan

    ( Y )

    Pengolahan Data

    Analisis Data

    Implikasi Manajerial

    Kesimpulan dan Saran

    Data tidak cukup