bab ii tinjauan pustakarepository.ump.ac.id/7503/3/didik purnomo bab ii.pdf7 bab ii tinjauan pustaka...

13
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Botani Tanaman Durian Durian (Durio zibethinus) merupakan tanaman asli dari Asia Tenggara. Tanaman yang termasuk jenis pohon hutan basah. Kerena di negara barat jarang ditemukan tanaman durian, maka dari itu tanaman ini menjadi sangat berharga di Asia Tenggara termasuk Indonesia (Latifah, 2004). Durian merupakan salah satu anggota genus Durio. Ada sembilan species durian yang bisa dikonsumsi, antara lain yaitu: D. zibethinus, D. kutejensis (lai), D.excelsus (apun), D. graveolens (tuwala), D. dulcis (lahong), D. Grandiflorus (sukang), D. testudinarum (sakura), D. lowianus (teruntung), dan D. Oxleyanus (kerantungan) yang paling banyak dibudidayakan adalah D. zibethinus (Uji, 2005). Menurut Ashari (1995) klasifikasi tanamandurian ( Durio zibethinus, Murr.) adalah : Kingdom : Plantae Divisio : Magnoliophita Subdivisio : Magnoliopside Ordo : Malvales Familia : Malvaceae (Bombacaceae) Genus : Durio Species : Durio Zibethinus Murr. Kajian Pengaruh Kombinasi..., Didik Purnomo, Fak. Pertanian UMP 2018

Upload: others

Post on 25-Jan-2020

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.ump.ac.id/7503/3/DIDIK PURNOMO BAB II.pdf7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Botani Tanaman Durian Durian (Durio zibethinus) merupakan tanaman asli dari

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Botani Tanaman Durian

Durian (Durio zibethinus) merupakan tanaman asli dari Asia Tenggara.

Tanaman yang termasuk jenis pohon hutan basah. Kerena di negara barat jarang

ditemukan tanaman durian, maka dari itu tanaman ini menjadi sangat berharga di

Asia Tenggara termasuk Indonesia (Latifah, 2004).

Durian merupakan salah satu anggota genus Durio. Ada sembilan species

durian yang bisa dikonsumsi, antara lain yaitu: D. zibethinus, D. kutejensis (lai),

D.excelsus (apun), D. graveolens (tuwala), D. dulcis (lahong), D. Grandiflorus

(sukang), D. testudinarum (sakura), D. lowianus (teruntung), dan D. Oxleyanus

(kerantungan) yang paling banyak dibudidayakan adalah D. zibethinus (Uji,

2005).

Menurut Ashari (1995) klasifikasi tanamandurian (Durio zibethinus, Murr.)

adalah :

Kingdom : Plantae

Divisio : Magnoliophita

Subdivisio : Magnoliopside

Ordo : Malvales

Familia : Malvaceae (Bombacaceae)

Genus : Durio

Species : Durio Zibethinus Murr.

Kajian Pengaruh Kombinasi..., Didik Purnomo, Fak. Pertanian UMP 2018

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.ump.ac.id/7503/3/DIDIK PURNOMO BAB II.pdf7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Botani Tanaman Durian Durian (Durio zibethinus) merupakan tanaman asli dari

8

Gambar 2.1. Tanaman Durian Varietas Monthong

Morfologi tanaman durian :

1. Batang

Durian merupakan tanaman tahunan yang memiliki tipe pertumbuhan model

roux yang dicirikan dengan dominasi pertumbuhan batang monopodial yang

kontinyu (continuous growth) (Subhadrabandhu et al, 1991). Tinggi tanaman bisa

mencapai 25-50 meter, tergantung spesiesnya. Kulit batang berwarna cokelat

kemerahan yang bisa mengelupas, memiliki tajuk yang rindang dan percabangan

renggang. Sistem percabangan durian tumbuh mendatar atau tegak membentuk

sudut 30º-40º. Cabang yang letaknya dibagian bawah merupakan tempat

melekatnya bunga (Rukmana, 1996).

Kajian Pengaruh Kombinasi..., Didik Purnomo, Fak. Pertanian UMP 2018

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.ump.ac.id/7503/3/DIDIK PURNOMO BAB II.pdf7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Botani Tanaman Durian Durian (Durio zibethinus) merupakan tanaman asli dari

9

Pertumbuhan cabang diawali jika ketinggian batangnya sudah mencapai

puncaknya, sehingga pohon akan kelihatan kurus dan jangkung. Walaupun begitu,

tempat tumbuh masih sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan cabang.

Tanaman durian yang di tanam di tempat lapang dengan sinar matahari yang

cukup, bisa didapatkan pertumbuhan batang dan cabangnya ideal. Jika pohon

sudah tumbuh sempurna bentuk atau tajuk akan membentuk kerucut (Setiadi

1999).

Menurut Gardner, Pierce, dan Mitchell (1991), diameter batang akan

meningkat bila bahan makanan yang dibutuhkan tanaman berada dalam jumlah

yang cukup. Titik tumbuh batang terdapat pada bagian ujung di belakang titik

tumbuh, terdapat bintil-bintil bakal daun dan di bagian atas adalah bakal cabang

yang juga berupa bintil-bintil sesuai dengan pertumbuhan sel-sel tumbuh pada

batang. Bintil-bintil ini akan saling berjauhan letaknya, sebab batang bertambah

panjang dan besar. Dalam pertumbuhan batang tersebut, sel-sel terbagi menjadi

beberapa fungsi, yakni di bagian permukaan batang akan timbul sel-sel kulit luar

dan di bawahnya merupakan parenkim, yang kelak akan tumbuh ikatan-ikatan

pembuluh (Wiryanta, 2008).

2. Daun

Daun tanaman durian tersusun secara spiral (tata letaknya berselang seling)

pada cabang, dengan bentuk bulat memanjang (oblongus), berbentuk jorong

(ellipticus) hingga lanset (lanceolatus) dengan bagian ujung runcing, dan tumbuh

secara tunggal. Struktur helaian daun agak tebal dan permukaan daun bagian atas

Kajian Pengaruh Kombinasi..., Didik Purnomo, Fak. Pertanian UMP 2018

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.ump.ac.id/7503/3/DIDIK PURNOMO BAB II.pdf7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Botani Tanaman Durian Durian (Durio zibethinus) merupakan tanaman asli dari

10

berwarna hijau mengkilap, sedangkan permukaan bagian bawah berambut dan

berwarna kecoklatan (Tjitrosoepomo, 2005).

3. Akar

Akat tanaman durian termasuk akar tunggang pergerakanya cenderung

tumbuh ke bawah, ujung akar terdiri atas sel-sel muda yang selalu membelah dan

merupakan titik tumbuh akar. Sel-sel itu sangat lembut dan mudah rusak, ujung

akar tertutup oleh sebuah tudung yang terdiri atas sel-sel pelindung. Dinamai

tudung akar (calyptra), bagian luarnya berlendir sehingga dapat menembus tanah.

Tudung akar bagian luar cepat rusak, tetapi di dalamnya senantiasa tumbuh sel-sel

baru (Ashari, 1995)

Pada bagian akar terdapat bulu akar, fungsi utama bulu akar adalah

melakukan pengisapan air serta garam tanah. Bulu-bulu ini melekat pada tanah

dan menjadi satu dengan tanah seolah-olah seperti tumbuhan dalam tanah. Makin

besar akar itu, akan timbul bulu-bulu akar yang baru, sedangkan yang tua akan

mati. Oleh karenanya, bulu-bulu akar itu akhirnya hanya terdapat di sekitar ujung-

ujung akar saja (Wiryanta, 2008).

4. Bunga

Bunga durian berkelamin sempurna dalam satu bunga terdapat kelamin

betina dan jantan. Setiap kuntum bermahkota lima helai yang terlepas satu sama

lain dan memiliki benang sari 3-12 helai. Berwarna putih atau kuning kuncup

Kajian Pengaruh Kombinasi..., Didik Purnomo, Fak. Pertanian UMP 2018

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.ump.ac.id/7503/3/DIDIK PURNOMO BAB II.pdf7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Botani Tanaman Durian Durian (Durio zibethinus) merupakan tanaman asli dari

11

bunga berbentuk bulat panjang dengan ukuran sekitar 2 cm (Tjitrosoepomo,

2005).

Munculnya bunga bergelantung dicabang utama, cabang sekunder maupun

cabang tertier, muncul bergerombol hingga mengasilkan 3 – 30 bunga. Panjang

tangkai 5 – 7 cm, panjang bunga 5–7 cm, dan diameter 2 cm. Kelopak berwarna

putih atau hijau keputihan dan mahkota bunga berjumlah 5 helai. Bunga durian

biasanya akan mekar pada sore hari sekitar pukul 15.00 (Ashari, 1995).

5. Buah

Menurut Ashari (1995) buah akan berkembang setelah pembuahan, pada

usia 90-130 hari buah durian mulai siap dipanen. Pada masa perkembangan buah,

terjadi persaingan antar buah pada satu kelompok sehingga hanya satu atau

beberapa buah yang akan mencapai kemasakan. Sisanya gugur, sehingga

perkembangan daging buah atau pengisiannya bisa optimal. Buah umumnya akan

jatuh sendiri apabila masak.

Menurut Ashari (1995) berat buah durian dapat mencapai 1,5-12 kg. Setiap

buah memiliki ruang yang menunjukkan jumlah daging buah yang dimiliki biasa

disebut juring. Setiap ruangan terisi oleh beberapa biji, biasanya tiga butir atau

lebih. Biji tersebut berbentuk lonjong dengan panjang 4 cm. Warnanya merah

muda kecokelatan dan tampak mengkilap.

Biji terbungkus arilus (salut biji/daging buah) berwarna putih terang dengan

ketebalan yang bervariasi dan ada juga yang berwarna kuning dan orange. Pada

kultivar unggul, ketebalan arilus dapat mencapai 3 cm. Biji buah durian berbentuk

Kajian Pengaruh Kombinasi..., Didik Purnomo, Fak. Pertanian UMP 2018

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.ump.ac.id/7503/3/DIDIK PURNOMO BAB II.pdf7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Botani Tanaman Durian Durian (Durio zibethinus) merupakan tanaman asli dari

12

bulat telur (oval), dengan panjang 3,5-5 cm dan diameter 2,5-3,5 cm. warna buah

hijau hingga cokelat, dengan panjang duri mencapai 1 cm (Tjitrosoepomo, 2005).

Warna buah, ketebalan rasa, dan tekstur daging buah tergantung pada jenis dan

varietas durian. (Benard dan Wiryanta, 2008).

B. Persyaratan Tumbuh Tanaman Durian

1. Iklim

Curah hujan untuk tanaman durian maksimum 3000-3500 mm/ tahun dan

minimal 1500-3000 mm/tahun. Curah hujan merata sepanjang tahun, dengan 1

sampai 2,5 bulan pada bulan kemarau. Intensitas cahaya matahari yang

dibutuhkan adalah 60-80%. Untuk tanaman durian yang masih kecil, tidak tahan

teekena sinar matahari langsung terutama di musim kemarau, sehingga bibit perlu

dinaungi. Tanaman durian ideal ditanam pada suhu 20-30º C, pada suhu 15º C

durian tumbuh tetapi pertumbuhan tidak optimal. Bila suhu mencapai 35º C daun

akan terbakar (Benard dan Wiryanta, 2008).

Menurut Bernard dan Wiryanta (2008) Penyinaran yang optimal sangat

diperlukan oleh tanaman durian untuk pertumbuhanya. Air dan karbondioksida

(CO2) dengan bantuan sinar matahari akan diubah menjadi energi dan oksigen.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kelembapan udara antara lain

ketinggian, curah hujan dan jenis tanaman. Semakin tinggi suatu tempat curah

hujan juga menjadi semakin tinggi, pasti daerah tersebut memiliki kelembaban

yang tinggi. Pada pertumbuhan tanaman durian, sangat dipengaruhi oleh

kelembaban udara yang tampak pada stomata (mulut daun), yang bisa terbuka

atau tertutup. Di daerah yang mempunyai kelembaban tinggi, stomata akan

Kajian Pengaruh Kombinasi..., Didik Purnomo, Fak. Pertanian UMP 2018

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.ump.ac.id/7503/3/DIDIK PURNOMO BAB II.pdf7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Botani Tanaman Durian Durian (Durio zibethinus) merupakan tanaman asli dari

13

tertutup sehingga CO2 yang menjadi bahan pokok dalam proses fotesintesis

tanaman tidak dapat masuk pada daun dan mengakibatkan penguapan yang

semakin berkurang. Sebaliknya pada daerah dengan kelembaban yang rendah

penguapan yang terjadi lebih banyak (Sriartha, 2000).

2. Tanah

Tanaman durian membutuhkan tanah yang subur (tanah yang kaya bahan

organik). Partikel penyusunan tanah seimbang antara pasir, liat dan debu sehingga

mudah membentuk remah. Tanah grumosol dan andosol merupakan tanah yang

cocok untuk budidaya tanaman durian (Benard dan Wiryanta, 2008). Struktur

tanah yang ideal untuk perakaran tanaman durian memiliki ciri-ciri bagian atas

remah dan gembur karena banyak mengandung bahan organik. Lain halnya

dengan tanah pada bagian bawah yang padat dapat mengganggu perkembangan

akar ke lapisan tanah terbawah (Bernardinus, 2006).

Pentingnya keseimbangan antara lapisan tanah atas dengan lapisan tanah

bawahsehingga perakaran tanaman dan kestabialan agregat tanah(ikatan partikel

penutup tanah) mempengaruhi aerasi, aliran air dalam tanah. Penetrasi akar dan

pencucian hara merupakan dua faktor yang sangat dominan untuk meningkatkan

pertumbuhan tanaman durian (Setiadi, 1999).

Menurut Bernard dan Wiryanta (2008) pH tanah yang sesuai untuk

budidaya tanaman durian adalah 6-6,5. Dalam kedaan pH tersebut nutrisi yang

dibutuhkan bisa terserap perakaran tanaman secara optimal. Derajat keasaman

juga dipengaruhi warna tanah dpat digunakan sebagai indiator kandungan bahan

organik dan dapat memberikan petunjuk mengenai keadaan drainase dan aerasi

Kajian Pengaruh Kombinasi..., Didik Purnomo, Fak. Pertanian UMP 2018

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.ump.ac.id/7503/3/DIDIK PURNOMO BAB II.pdf7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Botani Tanaman Durian Durian (Durio zibethinus) merupakan tanaman asli dari

14

yang berhubungan dengan pencucian hara. Menurut Prihatman (2000) ada

beberapa warna tanah yang menentukantingkat kesuburan tanah yaitu kelam,

merah, dan kuning.

C. Perbanyakan Tanaman Durian

Menurut Askari (2010) perbanyakan tanaman (plant propagation) adalah

proses menciptakan tanaman baru dari berbagai sumber bagian tanaman. Tujuan

dari pembiakan tanaman adalah untuk mencapai pertambahan jumlah dan menjaga

galur murni (sifat asli).

Ada dua cara perbanyakan, yaitu (1) perbanyakan secara generative melalui

proses pembuahan bertemunya putik dengan benang sari dan (2) perbanyakan

vegetative atau tanpa mengalami pembuahan Perbanyakan secara aseksual atau

vegetatif adalah proses perbanyakan tanaman dengan menggunakan bagian

tertentu dari tanaman seperti, daun, batang, ranting, pucuk, umbi dan akar untuk

menghasilkan tanaman baru yang sama dengan induknya (Made, 2009).

Menurut Made (2009), perbanyakan tanaman secara vegetatif dapat

dilakukan dengan berbagai cara yaitu: stek, cangkok, okulasi, sambung (grafting),

dan kultur jaringan. Perbanyakan tanaman dengan stek pun beragam, seperti stek

batang, stek tunas, stek daun, stek akar, stek mata, stek umbi (meliputi umbi lapis,

umbi palsu, umbi batang, dan umbi akar).

Okulasi disebut dengan menempel, ocilatie (Belanda) atau budding

(Inggris). Cara memperbanyak dengan okulasi mempunyai kelebihan jika

dibandingkan dengan stek dan cangkok. Kelebihannya adalah hasil okulasi

Kajian Pengaruh Kombinasi..., Didik Purnomo, Fak. Pertanian UMP 2018

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.ump.ac.id/7503/3/DIDIK PURNOMO BAB II.pdf7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Botani Tanaman Durian Durian (Durio zibethinus) merupakan tanaman asli dari

15

mempuyai mutu lebih baik dari pada induknya. Itu karena okulasi dilakukan pada

tanaman yang mempunyai perakaran yang baik dan tahan penyakit dan dipadukan

dengan tanaman yang mempunyai rasa buah lezat, tetapi perakarannya kurang

baik (George, 1993).

Perbanyakan bibit dengan teknik okulasi banyak dikembangkan, salah

satunya menciptakan bibit jeruk unggul yang cepat menghasilkan dan tahan

terhadap serangan hama penyakit. Bibit okulasi merupakan perpaduan dua sifat

unggul tetuanya, untuk bibit batang bawah maupun untuk batang atas merupakan

bibit terpilih sifat unggulnya (Pracaya, 2009). Okulasi dilakukan dengan

menggunakan mata tunas (entres) diambil dengan sedikit kulitnya dari cabang

pohon induk, kemudian ditempelkan pada batang bawah (Nugroho dan Roskito,

2005).

Susanto et al (2004) menyatakan bahwa mata tunas yang baik maka

sebaiknya diambil dari pohon induk yang mempunyai kualitas baik. Syarat pohon

induk yang baik yaitu bebas penyakit dan hasil dari micrografting yang berada

pada pengawasan Blok Pengadaan Mata Tempel (BPMT) dan disertifikasi BPSB.

Menurut Jamnah (1996) luas permukaan mata tunas yang diambil harus sama

ukuranya dengan jendela okulasi atau bisa dibuat sedikit lebih kecil untuk

mempermudah proses pengikatan.

Menurut Sumarsono dan Lasimin (2002) mata tunas untuk okulasi harus

segera digunakan atau ditempelkan. Penundaan waktu hingga lebih dari 2 jam

tanpa perlakuan khusus akan menurunkan presentase keberhasilan okulasi.

Kajian Pengaruh Kombinasi..., Didik Purnomo, Fak. Pertanian UMP 2018

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.ump.ac.id/7503/3/DIDIK PURNOMO BAB II.pdf7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Botani Tanaman Durian Durian (Durio zibethinus) merupakan tanaman asli dari

16

Menurut Lukman (2004), bahwa keberhasilan penempelan bibit ditentukan

oleh kondisi tanaman (umur, besar, kesegaran dan pertumbuhan) batang bawah

dan batang atas (entres) serta curah hujan dan kelembaban. Selain itu tingkat

ketrampilan dari teknisi juga menentukan presentase keberhasilan okulasi.

D. Zat Pengatur Tumbuh BAP dan IBA

Zat pengatur tumbuh sangat berpengaruh pada proses biologi dalam jaringan

tanaman. Gaba (2005) mentakan bahwa peran dari zat pengatur tumbuh antara

lain mengatur kecepatan tumbuh dari jaringan tanaman dan mengintegrasikanya.

Aktivitas zat pengatur tumbuh tergantung dari jenis, struktur kimia, konsentrasi,

genotipe tanaman dan fase fisiologi tanaman (Setyavathi et al., 2004). Menurut

Winata (1987) pembentukan organ seperti tunas dan akar membutuhkan interaksi

atara zat pengatur tumbuh dari luar (eksogen) yang ditambahkan pada zat

pengatur tumbuh dan dipadukan dengan hormon alami yang diproduksi tanaman

itu sendiri (endogen) oleh jaringan tanaman.

Zat pengatur tumbuh terdiri dari golongan sitokinin dan auksin. Auksin

mempunyai peran ganda tergantung pada struktur kimia, konsentrasi, dan jaringan

tanaman yang diberi perlakuan. Auksin digunakan untuk menginduksi

pembentukan kalus yaitu dengan memacu pemanjangan dan pembelahan sel di

dalam jaringan kambium (Pierik, 1987).

Kajian Pengaruh Kombinasi..., Didik Purnomo, Fak. Pertanian UMP 2018

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.ump.ac.id/7503/3/DIDIK PURNOMO BAB II.pdf7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Botani Tanaman Durian Durian (Durio zibethinus) merupakan tanaman asli dari

17

1. BAP (Benzyl Amino Purin)

Benzil Amino Purin (BAP) adalah zat pengatur tumbuh dalam jenis

sitokinin, berperan merangsang pembelahan sel. Dalam perbandingan konsentrasi

tertentu, BAP dan dipadukan dengan hormon yang lain dapat merangsang

pertumbuhan tunas tanaman. Hasil uji lanjut penelitian Sariningtiyas (2014),

menunjukkan bahwa pemberian BAP belum memberikan hasil yang baik terhadap

keberhasilan okulasi tanaman jeruk keprok. Persentase okulasi jadipada saat

plastik penutup dibuka (21 HSO) berkisar antara 83.33-90.83%.

Menurut Kusumo (1989) peningkatan kadar sitokinin mungkin mendorong

penyempurnaan pembuluh antara tunas lateral dengan bagian tumbuh lain, selain

itu jga dapat mendorong pembelahan sel pada bagian ujung tunas samping dan

mengubahnya menjadi meristem yang aktif.

Aplikasi BAP biasanya diberikan pada mata tunas dorman dengan cara mata

tunas dicelupan sebelum ditempel, atau dengan cara dioleskan setelah batang

bawah dirundukkan. Terbukti dapat mengurangi jumlah mata tempel dorman

(Halim et al, 1990). Penggunaan zat pengatur tumbuh eksogen digunakan untuk

mendorong tumbuhnya tunas adventif adalah sitokinin. Jenis sitokinin yang sering

digunakan adalah BAP (Kismunandar, 1990).

Semakin tinggi pemberian konsentrasi BAP, maka akan semakin cepat pula

proses pecah mata tunas tetapi panjang tunas semakin pendek. Mekanisme

pemendekan panjang tunas sampai saat ini belum dimengerti, namun demikian

penjelasan alternatif yang dapat diketengahkan adalah adanya pengaruh negatif

dari sitokinin yang disebabkan karena pada dasarnya tanaman sudah mengandung

Kajian Pengaruh Kombinasi..., Didik Purnomo, Fak. Pertanian UMP 2018

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.ump.ac.id/7503/3/DIDIK PURNOMO BAB II.pdf7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Botani Tanaman Durian Durian (Durio zibethinus) merupakan tanaman asli dari

18

sejumlah sitokinin dalam jumlah tertentu. Sehingga kelebihan sitokinin tidak

dapat mendorong perutumbuhan lebih lanjut tetapi kebalikanya ( Kende 1971).

Hasil penelitian Sutarto et al. (1988), menunjukkan bahwa pemberian BAP

dengan dioleskan pada bidang okulasi setelah tali balutan dibuka dengan dosis

250 ppm menunjukkan keberhasilan presentase okulasi tertinggi (100%), saat

pecah mata tunas yang tercepat (44 hari setelah pelaksanaan okulasi) pada

tanaman durian.

Hasil penelitian Setyaningrum (2012), dengan penambahan BAP 250 ppm

dan 350 ppm pembentukan kalus terjadi pada 22 hari setelah okulasi. BAP (Benzil

Amino Purin) memamcu pertumbuhan tunas samping sehingga mempercepat

terbentuknya daun, hal ini sesuai penelitian Pamungkas dkk (2009) menyatakan

bahwa kandungan sitokinin dalam sel yang lebih tinggi daripada auksin akan

memacu sel untuk membelah secara cepat dan berkembang menjadi tunas, batang,

dan daun.

2. IBA (Indolebutyric acid)

Zat pengatur tumbuh indol asam butirat (IBA) tergolong auksin. IBA

mempunyai sifat yang lebih baik dan efektif, karena kandungan kimianya lebih

stabil dan daya kerjanya lebih lama. IBA yang diberikan kepada bagian tanaman

berada di tempat pemberiannya. Fungsi lainya yaitu untuk mendorong

pertumbuhan sel dengan cara mempengaruhi metabolisme dinding sel. Usaha

untuk meningkatkan presentase keberhasilan pada proses penyambungan agar

Kajian Pengaruh Kombinasi..., Didik Purnomo, Fak. Pertanian UMP 2018

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.ump.ac.id/7503/3/DIDIK PURNOMO BAB II.pdf7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Botani Tanaman Durian Durian (Durio zibethinus) merupakan tanaman asli dari

19

batang cepat bertaut adalah dengan cara pemberian auksin salah satunya IBA

(Wudianto, 1993).

Menurut Wudianto (2002), menunjukan bahwa penggunaan IBA dapat

meningkatkan keberhasilan penyambungan dengan mencelupkan atau mengolesi

kedua ujung yang akan dilekatkan, atau menyemprotkan batang atas sebelum

disambung.

Hasil penelititian Ghoni (2015), menunjukan bahwa persentase entres mati

dan bibit jadi menunjukan keberhasilan sambung samping dipengaruhi oleh

pemberian IBA. Konsentrasi 100 ppm memberikan keberhasilan sambung

samping sebanyak 95% dibandingkan dengan 0, 50, 150, dan 200 ppm pada

tanaman srikaya (Annona Squamossa).

Penelitian Iqbal (2012) menunjukan bahwa pemberian hormon pada entres

sambung pucuk dapat meningkatkan panjang tunas. Hasil peneltiain Ni’matur

(2014) menyatakan bahwa pemberian zat pengatur tumbuh (auksin) yang tepat

akan memacu waktu muncul tunas. Santoso dan Nursandi, (2001) menambahkan

bahwa auksin sebagai zat pengatur tumbuh berperan dalam pertumbuhan dan

perkembangan tanaman yaitu mempengaruhi protein sehingga sintesis protein

dan asam nukleat dapat lebih cepat dan auksin dapat mempengaruhi pembelahan

sel dan pembentukan tunas.

Kajian Pengaruh Kombinasi..., Didik Purnomo, Fak. Pertanian UMP 2018