n7-2015 copy.pdfmerapatkan barisan mengutamakan keberlanjutan strengthen the forces prioritizing...

148
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII Sustainability Report MERAPATKAN BARISAN MENGUTAMAKAN KEBERLANJUTAN Strengthen The Forces Prioritizing Sustainability Laporan Keberlanjutan 2015

Upload: others

Post on 26-Dec-2019

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

MERAPATKAN BARISAN

MENGUTAMAKANKEBERLANJUTAN

Strengthen The Forces Prioritizing Sustainability

Laporan Keberlanjutan 2015Sustainability Report

MERAPATKAN BARISAN M

ENGUTAMAKAN KEBERLANJUTAN

Strengthen The Forces Facing The Challenge

PT PERKEBUNANNUSANTARA VIISustainabilityReport

MERAPATKAN BARISAN MENGUTAMAKANKEBERLANJUTAN

Strengthen The Forces Prioritizing Sustainability

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII Kantor Pusat /Head Office :

Jl.Teuku Umar No.300, Bandar Lampung 35141

www.ptpn7.comCall Center :

Phone : (62-721) 702233Facsimile : (62-721) 702775

Laporan Keberlanjutan2015

SustainabilityReport

Laporan Keberlanjutan

2015

MERAPATKAN BARISAN MENGUTAMAKANKEBERLANJUTANStrengthen The Forces Prioritizing Sustainability

Laporan Keberlanjutan2015

SustainabilityReport

MERAPATKANBARISANMENGUTAMAKAN KEBERLANJUTAN Strengthen The Forces Prioritizing Sustainability

As a company producing primary commodities, PTPN VII focuses on

increasingly effective and efficient resources management to yield

competitive and environmental friendly products. Management of the

resources is carried out by noticing on environmental factor as well

as social and economic impacts for surrounding communities. In the

midst of full of challenges environment, integrated operational system,

HR solidity, and high commitment over social and environmental

responsibilities are key factors for Company’s sustainability.

Sebagai Perusahaan penghasil komoditas primer, PTPN VII berfokus pada pengelolaan sumber daya yang semakin efektif dan efisien guna menghasilkan produk yang kompetitif dan ramah lingkungan. Pengelolaan sumber daya dijalankan dengan memperhatikan faktor lingkungan serta dampak sosial dan ekonomi bagi masyarakat sekitar. Di tengah lingkungan yang penuh tantangan, keterpaduan sistem operasional, soliditas SDM, serta komitmen yang tinggi terhadap tanggung jawab sosial dan masyarakat, merupakan faktor kunci keberlanjutan Perusahaan.

Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report 3

Ikhtisar Kinerja KeberlanjutanSustainability Performance Summary

Kinerja LingkunganEnvironmental Performance

Biaya Pengelolaan Lingkungan (Rp)Environmental management cost (Rp)

• Satu unit kerja mendapatkan PROPER Hijau• Tiga belas unit kerja mendapatkan PROPER Biru• Lima unit kerja mendapatkan Penghargaan

Industri Hijau Level 5.• Tiga unit kerja mendapatkan Penghargaan

Industri Hijau Level 4.

• One work unit received Green PROPER• Thirteen work units received Blue PROPER • Five work unit received Green Industry Award

Level 5• Three work units received Green Industry Award

Level 4.

KomoditasCommodity

∑ Pabrik∑ of Mill

Realisasi BiayaCost Realization

2012 2013 2014 2015

Sawit / Palm 7 8.000.488.000 6.218.289.000 11.180.509.968 12.366.858.331

Karet / Rubber 10 3.862.645.000 3.557.110.000 3.221.227.900 8.331.843.341

Gula / Sugar 2 985.031.000 1.380.491.000 1.598.607.896 1.079.873.024

Teh / Tea 1 127.695.000 260.076.000 154.526.107 121.791.981

Jumlah / Total 20 12.975.859.000 11.415.966.000 16.154.871.871 16.900.366.677

Kinerja EkonomiEconomic Performance

Nilai Ekonomi yang Diterima dan Didistribusikan Economic Value Received and Distributed

UraianDescription

Nilai Ekonomi (Rp Ribu)Economic Values (Rp Thousand)

2012 2013 2014 2015

Nilai Ekonomi yang DiperolehEconomic Values Earned

Pendapatan Komoditi Utama / Main Commodity Revenue 4,360,370,854 4,616,805,282 4,518,243,344 4,424,545,211

Penjualan non-komoditi utama / Major non-commodity sales 50,488,475 31,143,311 58,305,080 16,420,349

Pendapatan Bunga / Interest revenue 3,404,694 6,663,251 5,294,934 7,142,704

Pendapatan (Rugi) selisih kurs / Foreign Exchange Revenue 6,063,349 26,492,224 (8,740,517) (18,805,277)

Pendapatan (Rugi) selisih kurs / Foreign Exchange Revenue 44,927,856 3,895,950 4,659,530 41,241,995

Jumlah Nilai Ekonomi / Total Economic Values 4,465,255,228 4,685,000,018 4,577,762,371 4,470,544,982

4 Pendahuluan Introduction

Uraian / DescriptionNilai Ekonomi (Rp Ribu) / Economic Values (Rp Thousand)

2012 2013 2014 2015

Nilai Ekonomi Disistribusikan / Economic Values Distributed

Biaya Operasional (HPP & beban operaisi tanpa biaya karyawan & CSR)Operating cost (COGS and operation cost withot cost for employees & CSR)

3,431,129,966 3,585,067,738

3,965,363,318

3,103,680,692

Gaji Karyawan & Benefit LainnyaEmployees salary & other benefit 629,424,359 628,310,803 728,841,471 839,427,435

Pembayaran Kepada Penyandang Dana/ Payment for Investor

-Pembayaran Dividen / Dividen Payout 46,023,001 - 9,827,000 3,587,700

-Pembayaran Bunga )* / Bank interest 366,135,795 466,579,926 594,126,617 423,124,209

Pengeluaran untuk pemerintah )** / Government expenditure 69,618,365 50,002,254 28,858,009 179,401,335

Pengeluaran untuk Masyarakat: PKBL & CSRCommunity expenditure: PKBL & CSR 7,462,642 2,270,837 1,038,584 302,753

Jumlah Nilai Ekonomi DidistribusikanTotal Distributed Economic Values 5,207,790,021 5,484,050,669 5,328,054,999 4,549,524,123

Nilai Ekonomi Ditahan / Withheld Economic Values 47,726,838 126,097,391 (514,093,481) 90,725,410

0

1

2

3

4

5

0

200

400

600

800

1000

0

10

20

30

40

50

0

100

400

500

600

200

300

Jumlah Nilai Ekonomi Yang DiperolehTotal Economic Values

Gaji Karyawan & Benefit LainnyaEmployees salary & other benefit

Pembayaran Dividen / Dividend Payout Pembayaran Bunga / Bank interest

4,465,255,228 46,023,001

629,424,359 366,135,795

4,685,000,018-

628,310,803 466,579,926

4,577,762,3719,827,000

728,841,471 594,126,617

4,470,544,9823,587,700

839,427,435839,427,435

2012 2013 2014 20152012 2013 2014 2015

2012 2013 2014 2015 2012 2013 2014 2015

Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report 5

Tabel Kinerja Program Kemitraan / Partnership Program Performance

KinerjaPerformance 2012 2013 2014 2015

Efektifitas penyaluran / Distribution effectiveness 94,84% 93,67% 96,10% 96,47%

Score 3 3 3 3

Kolektibilitas pengembalian / Repayment Collectability 88,34% 85,16% 85,85% 87,05%

Score 3 3 3 3

Jumlah Kecelakaan Kerja / Total Work Accidents

KategoriCategory

Jumlah Kasus / Number of Case

2012 2013 2014 2015

Ringan / Mild 91 16 148 72

Sedang / Moderate 11 3 4 2

Berat / Severe 1 - 3 1

Fatal / Meninggal / Decease – - - -

Jmlah / Total 103 19 155 75

Loyalitas dan Kepuasan PelangganCustomer Loyalty and Satisfaction

Kinerja SosialSocial Performance

Kinerja K3 / OSH Performance

Survei Loyalitas Pelanggan / Customer Loyalty Index

Komoditas / Comodity2013 2014 2015

Score Loyality Score Loyality Score Loyality

Karet / Rubber 93 Sangat/Very 95 Sangat/Very 95 Sangat/Very

Kelapa Sawit / Oil Palm 83 Sangat/Very 90 Sangat/Very 90 Sangat/Very

Tebu / Sugar cane 83 Sangat/Very 86 Sangat/Very 86 Sangat/Very

Teh / Tea 90 Sangat/Very 92 Sangat/Very 92 Sangat/Very

Rata-rata / Average 88 Sangat/Very 91 Sangat/Very 91 Sangat/Very

Hasil Survei Kepuasan Pelanggan / Customer Satisfaction Survey

Komoditas / Comodity2013 2014 2015

Score Loyality Score Loyality Score Loyality

Karet / Rubber 93 Sangat/Very 95 Sangat/Very 95 Sangat/Very

Kelapa Sawit / Oil Palm 83 Sangat/Very 90 Sangat/Very 90 Sangat/Very

Tebu / Sugar cane 83 Sangat/Very 86 Sangat/Very 86 Sangat/Very

Teh / Tea 90 Sangat/Very 92 Sangat/Very 92 Sangat/Very

Rata-rata / Average 88 Sangat/Very 91 Sangat/Very 91 Sangat/Very

Dana CSR total : Rp11,79 miliar

Program Kemitraan: Rp10,88 miliar

Jumlah Mitra Binaan : 1.125 MB

ContentsDaftar Isi

TANGGUNG JAWAB ATAS PRODUKResponsibility For Product95

Maintaining Product QualityComplaint ServiceCustomer Gathering Customer Satisfaction Level Survey

96979799

Menjaga Mutu ProdukLayanan Pengaduan Temu PelangganSurvei Tingkat Kepuasan Pelanggan

Vision and MissionOrganization StuctureAwards and Certification

Materiality and Content of The ReportDetermining Content of The ReportDetermining Material Aspects and Boundary

232630

40

41

41

43

PROFIL PTPN VIIPTPN VII Profile

TENTANG LAPORAN KEBERLANJUTANAbout Sustainability Report

17

38

Visi dan Misi Struktur Organisasi Penghargaan dan Sertifikasi

GRI-4 sebagai Pedoman Penyusunan Laporan Materialitas dan Isi Laporan Menentukan Konten Laporan Menentukan Aspek-Aspek Material Dan Boundary

1

8

12

PENDAHULUAN Introduction01Ikhtisar Kinerja Keberlanjutan Sambutan Dewan Komisaris Sambutan Direksi

Sustainability Performance SummaryBoard of Commissioner ForewordBoard of Director Foreword

8586

91

75

78

KINERJA EKONOMIEconomic Performance

PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGANCommunity Development

74

83Partnership Program Community Development ProgramCommunity Development Program

Providing Social Economic Benefits Establishing A Good Relationship with Partners

Program KemitraanProgram Bina Lingkungan Program Pengembangan Masyarakat

Memberi Manfaat Sosial Ekonomi Membina Hubungan Baik Dengan Mitra Kerja

48

48

49

50

51

58

66

71

73

KOMITMEN TERHADAP LINGKUNGANCommitment To The Environment47

Environmental Management SystemPTPN VII Environmental PolicyEnvironmental Training Environmental Award and CertificationThe Use and Management of Material, Energy, and Water Handling Solid, Liquid, and Effluent Waste Protection on Biodiversity PTPN VII Contribution to CO2 Uptake and O2 Production Environmental Program and Expenses

Sistem Manajemen LingkunganKebijakan Lingkungan PTPN VIIPelatihan di Bidang LingkunganPenghargaan dan Sertifikasi Bidang Lingkungan Penggunaan dan Pengelolaan Material, Energi, dan Air Menangani Limbah Padat, Cair, Dan Efluen Perlindungan Keanekaragaman Hayati Kontribusi PTPN VII terhadap Serapan CO2 dan Produksi O2 Program dan Biaya Lingkungan

Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report 7

Labor ProfileFreedom of Association and Industrial Relationship Non-Discrimination Principle of Employee’s Welfare Establishing a Harmonious Relationship with Employee

MENJALIN HUBUNGAN HARMONIS DENGAN KARYAWANEstablishing A Harmonious Relationship With Employee

101

Profil Tenaga Kerja Kebebasan Berserikat dan Hubungan Industrial Asas Non Diskriminasi Terhadap Kesejahteraan Karyawan Menjalin Hubungan Harmonis dengan Karyawan

102103

106

110

TATA KELOLA BERKELANJUTAN Sustainable Good Corporate Governance121

122

124128

129131

132

132

Kualitas Penerapan Tata KelolaStruktur Tata Kelola Pengawasan dan Pengendalian InternalPenegakan Anti Korupsi Penerapan Standar Internasional dan Nasional Keanggotaan Dalam Asosiasi Industri Dan Organisasi LainnyaPemangku Kepentingan

Quality of Governance ApplicationGovernance StructureInternal Supervision and ControllingAnti Corruption EnforcementImplementation of International and National StandardMembership in Industry Association and Other OrganizationStakeholders

LAMPIRANAttachement134

114

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)Occupational Safety And Health 111

OHS Inclusion In Collective Labor Agreement

Pencantuman K3 dalam Perjanjian Kerja Bersama

8 Pendahuluan Introduction

Sambutan Dewan Komisaris (G4-1)(G4-2)

Message from The Board of Commissioners

Pemangku Kepentingan yang Terhormat,Dear Respected Shareholders,

Tahun 2015 ditandai dengan masih berlangsungnya perlambatan ekonomi global yang berdampak pada menurunnya harga komoditas. Sebagai perusahaan agribisnis penghasil komoditas primer, PTPN VII turut merasakan dampak negatif tersebut, mengingat kinerja keuangan Perusahaan dipengaruhi volatilitas harga komoditas.

Year 2015 was marked with ongoing global economic deceleration impacting on the decrease of commodity price. As an agribusiness company producing primary commodity, PTPN VII also perceived the negative impact, considering Company’s financial performance was affected by volatility of commodity price.

Dewan Komisaris mendukung sepenuhnya langkah mitigasi yang ditempuh manajemen dalam menghadapi tantangan eksternal. Optimalisasi sumber daya yang semakin efektif dan efisien serta pengendalian biaya di semua lini secara ketat merupakan strategi jitu yang ditempuh PTPN VII untuk mengatasi penurunan harga.

Board of Commissioner fully supports mitigation steps taken by the Management in dealing with external challenges. An increasingly effective and efficient resources optimization and cost control in all lines tightly are perfect strategies taken by PTPN VII to overcome decreased prices.

Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report 9

Pada kesempatan ini, Dewan Komisaris menyampai-kan penghargaan kepada Direksi dan seluruh jajaran PTPN VII yang telah berhasil melewati tahun 2015 yang penuh tantangan dengan hasil yang relatif baik. Ke depan PTPN VII akan menghadapi tantangan yang lebih berat, terutama dalam mengatasi tantangan eksternal berupa gejolak harga komoditas yang belum membaik.

Untuk itu, Dewan Komisaris mendorong agar manajemen dan seluruh jajaran insan PTPN VII bekerja lebih keras lagi, dengan menjunjung tinggi integritas dan sikap profesionalisme guna menghadapi tantangan tersebut.

Dewan Komisaris menyambut positif upaya PTPN VII untuk menerbitkan Laporan Keberlanjutan 2015 untuk yang ketiga kalinya. Laporan Keberlanjutan yang dibuat dengan menggunakan standar Global Reporting Initiative (GRI-G4) versi terbaru ini merupakan salah satu perwujudan komitmen PTPN VII terhadap tanggung jawab sosial dan lingkungan. Dengan digunakannya standar GRI-G4, penyajian informasi dalam laporan keberlanjutan ini lebih ditekankan pada kedalaman aspek yang material untuk disajikan.

Dewan Komisaris mengharapkan agar laporan ini menjadi pendorong bagi PTPN VII untuk senantiasa menyelenggarakan setiap kegiatan operasionalnya dengan berlandaskan asas manfaat dan berkelanjutan, keterpaduan, kebersamaan, keterbukaan serta keadilan.

Walaupun sepanjang tahun 2015 telah banyak kemajuan yang dicapai PTPN VII, Dewan Komisaris memandang bahwa masih banyak tantangan yang harus dihadapi Perusahaan sekaligus masih banyak peluang yang bisa diraih untuk tumbuh menjadi lebih baik. PTPN VII harus meningkatkan daya saingnya agar mampu bersaing di era globalisasi yang semakin kompetitif. Peningkatan daya saing antara lain dapat diwujudkan melalui optimalisasi seluruh sumber daya yang semakin efektif dan efisiensi, serta pengendalian biaya di seluruh lini bisnis perusahaan.

At this opportunity, Board of Commissioner delivers highest appreciation to Board of Director and all PTPN VII ranks that have been succeeded passing through 2015 which full of challenges with relatively good result. In the future PTPN VII will encounter tougher challenges, specifically in overcoming external challenges which is unstable commodity price.

Therefore, Board of Commissioner encourages the management and all PTPN VII ranks to work harder, by enforcing integrity and professionalism to deal with the challenges.

Board of Commissioner welcomes positively the Board of Director’s endeavor to publish 2015 Sustainability Report for the third times. This Sustainability Report that made by using standard of Global Reporting Initiative (GRI-G4) newest version is one form of PTPN VII commitment to social and environmental responsibility. By using GRI-G4 standard, the presentation of information in this sustainability report more emphasizes on the depth of material aspect that will be presented.

Board of Commissioner expects this report could become driving force for PTPN VII to always carry out its operational activities based on benefit and sustainable, integration, togetherness, transparency as well as justness principles.

Although during 2015 there were many improvements attained by PTPN VII, Board of Commissioner considers that there are still many challenges needs to be dealt with by the Company as well as many opportunities can be attained to grow for the better. PTPN VII should improve its competitiveness in order to be able to compete in a more competitive globalization era. Improvement of competitiveness, among others, can be manifested through an effective and efficient resources optimization, as well as cost control in all company business lines.

10 Pendahuluan Introduction

Di bidang ekonomi, Dewan Komisaris menilai bahwa PTPN VII telah memberikan kontribusi positif dengan mendorong geliat roda perekonomian setempat melalui program plasma kelapa sawit, petani sawit mandiri, tebu rakyat dan tebu rakyat bebas sebagai mitra kerja pemasok bahan baku bagi PTPN VII. Geliat perekonomian wilayah setempat melalui kegiatan petani plasma dan petani mandiri juga menimbulkan multiflier effect berupa tumbuh dan berkembangnya usaha lokal di bidang jasa angkutan, usaha perbengkelan, dan usaha pendukung lainnya.

Aspek keberlanjutan melalui peningkatan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat sekitar wilayah operasional perusahaan perlu mendapat perhatian. Dewan Komisaris memberikan dukungan pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan yang diwujudkan melalui program PTPN 7 Peduli. Dewan Komisaris mengharapkan agar program tersebut dapat terlaksana dengan sebaik-baiknya sebagai wujud kontribusi PTPN VII terhadap peningkatan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat.

Terkait mitigasi perubahan iklim sekaligus upaya perusahan untuk menurunkan Emisi udara dan efek Gas Rumah Kaca (GRK), PTPN VII telah melakukan langkah-langkah antisipatif berupa pemanfaatan sumber energi yang Ekonomis, Terbarukan dan Ramah lingkungan berupa cangkang dan fiber di setiap PPKS, serta pemanfaatan ampas tebu di Pabrik Gula sebagai bahan bakar Boiler. Demikian pula, PTPN VII telah melakukan budidaya tanaman yang ramah lingkungan di setiap unit usaha yang dimilikinya sehingga pada akhirnya akan mampu berkontribusi dalam mengurangi emisi.

Dewan Komisaris mengapresiasi berbagai upaya dan program kerja yang telah dilaksanakan pihak manajemen yang secara konsisten melaksanakan kegiatan industri berwawasan lingkungan dan berkelanjutan. Hal ini telah diwujudkan oleh PTPN VII melalui pengelolaan sumber daya secara efektif dan efisien, di antaranya Perusahaan telah menerapkan pengurangan jumlah limbah yang dibuang ke media lingkungan berdasarkan empat prinsip, yaitu: pengurangan dari sumber (reduce), sistem daur ulang (recycle), pemulihan (recovery) dan pemanfaatan kembali (reuse) secara berkelanjutan menuju produksi bersih.

Dewan Komisaris menyambut dengan gembira atas prestasi di bidang lingkungan hidup berupa diperolehnya penghargaan PROPER BIRU untuk 10 unit usaha dan penghargaan PROPER HIJAU untuk 2 unit usaha serta penghargaan Industri Hijau untuk 9 (sembilan) unit usaha.

In economic, Board of Commissioner assesses that PTPN VII has provided a positive contribution by encouraging local economic motions through oil palm plasma program, independent palm farmers, community sugar and independent community sugar as partners who supply raw material for PTPN VII. The motion of local economic through activity of plasma farmers and independent farmers also generates multiflier effect in form of local business growth and development in transportation services, workshops business, and other supporting business.

Sustainability aspects through community prosperity and welfare improvement in the vicinity of company operational area need to get more attention. The Board of Commissioner provides full support on the implementation of Partnership and Community Development Program which manifested through PTPN 7 Care program. Board of Commissioner expects that the program can be implemented as best as it could as a form of PTPN VII contribution to improvement of community welfare and prosperty.

In relation to mitigation of climate change as well as company’s effort to reduce air emission and Green House Gas effect, PTPN VII has conducted anticipative steps in form of utilization of an Economic, Renewable, and Environmental Friendly energy sources in form of shells and fibers in every OPM, as well as utilization of bagasse in Sugar Mill as Boiler fuel. Likewise, PTPN VII has conducted environmental friendly plant cultivation in its every business units thus eventually it will be able to make a contribution in reducing emission.

Board of Commissioner appreciates various efforts and work programs that have been carried out by the management which consistently performing environmentally and sustainably industrial activities. This has been realized by PTPN VII through management of resources effectively and efficiently, including by applying reduction of total wastes which discharged to environmental media based on four principles, namely: reduce from source, recycle system, recovery and reuse sustainably towards clean production.

Board of Commissioner welcomes with joy on PTPN VII achievements in environmental field by gaining BLUE PROPER awards for 10 business units and GREEN PROPER awards for 2 business units as well as Green Industrial for 9 (nine) business units.

Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report 11

Dewan Komisaris menyampaikan terima kasih kepada manajemen dan segenap Insan PTPN VII yang telah memberikan unjuk kerja yang terbaik bagi Perusahaan dan pemangku kepentingan sehingga memungkinkan Perusahaan untuk melewati masa-masa sulit sebelumnya menuju masa depan yang lebih baik. Dewan Komisaris menyampaikan terima kasih pula kepada Pemerintah dan Pemegang Saham yang telah memberikan dukungan bagi PTPN VII selama ini.

Dewan Komisaris juga berterima kasih kepada segenap masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya yang telah ikut mendukung keberadaan PTPN VII sehingga tercipta suasana yang kondusif dan harmonis. Dewan Komisaris mengharapkan agar Pemangku Kepentingan dapat meningkatkan dukungannya sekaligus memberikan masukan kepada Perusahaan sehingga Perusahaan dapat menghadapi tantangan di masa mendatang yang semakin kompleks serta mampu menjaga keberlanjutan usahanya.

Atas Nama Dewan Komisaris On behalf of Board of Commissioners

Ahmad A. MattjikKomisaris UtamaPresident Commissioners

Board of Commissioner expresses its humble gratitude to PTPN VII management and human resources who have given the best performance for the Company and stakeholders thus enabling the Company to get past difficult times before heading to a better future. Board of Commissioner also presents its highest gratitude to Government and Shareholders who all this time have provided full support to PTPN VII.

Board of Commissioner is also grateful to all community and stakeholders who have participated in supporting PTPN VII whereabouts thus created a conducive and harmonious atmosphere. Board of Commissioner expects the Stakeholders could enhance their supports as well as provide input for the Company to deal with more complex challenges in the future and able to maintain its business sustainability.

12 Pendahuluan Introduction

Sambutan Direksi (G4-1)(G4-2)

Message from The Board of Directors

Pemangku Kepentingan yang Terhormat,Dear Respected Shareholders,

Pada tahun 2015 PTPN VII kembali menerbitkan Laporan Keberlanjutan untuk yang ketiga kalinya dengan mengacu pada Sustainability Reporting Guidelines Version 4.0 (G4). Diharapkan dengan terbitnya laporan ini, pemangku kepentingan dapat menggunakan informasi yang ada di dalamnya sebagai dasar pengambilan keputusan dan dasar penilaian atas pelaksanaan kewajiban Perusahaan terkait tanggung jawab sosial dan lingkungan.

We, Board of Director, present our gratitude to God the Almighty, due to His abundant blessing and gifts in the year 2015 PTPN VII could establish Sustainability Report version 4.0 (G4) for the third times. It is expected with the publication of this report, the stakeholders could use existing information as a basis for their decision making and as a basis of assessment on the implementation of Company’s obligation related to social and environmental responsibility.

Sebagai Perusahaan penghasil komoditas primer, PTPN VII berfokus pada pengelolaan sumber daya yang semakin efektif dan efisien guna menghasilkan produk yang kompetitif dan ramah lingkungan. Pengelolaan sumber daya dilaksanakan dengan memperhatikan faktor lingkungan serta dampak sosial dan ekonomi bagi masyarakat sekitar, antara lain mencakup aspek-aspek penggunaan dan pengelolaan material, energi, dan air, pengelolaan limbah padat, cair, dan efluen, keselamatan dan kecelakaan kerja, hubungan dengan masyarakat, dan dampak ekonomi terhadap masyarakat.

As a Company producing primary commodities, PTPN VII focuses on an effective and efficient resources management to produce competitive and environmental friendly products. This resources management is held by noticing on environmental factor and social and economic impact for surrounding community, including the use and management of material, energy, and water, solid, liquid, and effluent waste management, occupational safety and health, public relation, and economic impact to community.

Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report 13

Beberapa tahun terakhir merupakan masa sulit bagi industri berbasis komoditas. Tantangan terbesar tahun 2015 berasal dari tekanan eksternal berupa terpuruknya harga komoditas akibat pelemahan ekonomi global. Meskipun demikian, melalui langkah-langkah strategis yang diterapkan, di tahun 2015 PTPN VII mampu meraih kinerja operasional yang terus meningkat, dengan laba usaha tercatat sebesar Rp481,13 miliar sehingga menjadikan marjin usaha sebesar 10,87%.

Dalam masa sulit seperti sekarang, PTPN VII mampu meraih prestasi di bidang lingkungan. PTPN VII mendapat penghargaan satu PROPER Hijau, tiga belas PROPER Biru. Di tahun 2015, delapan unit kerja PTPN VII juga mendapatkan Penghargaan Industri Hijau dengan pencapaian lima unit kerja mendapatkan Penghargaan Industri Hijau Level 5, dan tiga unit kerja mendapatkan Penghargaan Industri Hijau Level 4.

Manajemen berkomitmen untuk melaksanakan optimalisasi sumber daya agar semakin efektif dan efisien dengan menerapkan lima kebijakan strategis “5 O” diimbangi dengan pengendalian biaya di semua lini secara ketat. Manajemen juga melakukan perampingan organisasi dan pengurangan jumlah SDM secara alami. Pengembangan SDM dilaksanakan dengan meningkatkan kapabilitas dan kompetensi SDM secara terprogram dan berkesinambungan. Setiap karyawan PTPN VII dituntut untuk memiliki kompetensi yang baik sesuai dengan bidang tugas dan kebutuhan posisi jabatannya serta hasil pemetaan karyawan untuk keperluan saat ini maupun masa datang.

Realisasi pencapaian fisik tenaga kerja yang mengikuti program pendidikan dan pelatihan SDM tahun 2015 mencapai 1.163 orang atau 96% dari RKAP. Rata-rata biaya pengembangan untuk tiap peserta mencapai Rp427.151,14 per peserta. Dari 1.163 peserta program pengembangan SDM, peserta Pelatihan Manajerial sebanyak 66 orang dan Pelatihan Kompetensi sebanyak 1.097 orang. Rerata jumlah jam pelatihan mencapai 16.980 jam untuk seluruh peserta pelatihan.

Several past years was a difficult moments for commodity-based industry. Largest challenge in 2015 was coming from external challenges in form of the fall of commodity price as effect of global economic deceleration. Likewise, through strategic steps taken, in 2015 PTPN VII was able to achieve increasing operational performance, with recorded operating profit amounted to Rp481.13 billion, it made the operating margin in the amount of 10.87%.

In current difficult times, PTPN VII was able to attain achievement in environmental field. PTPN VII received one Green PROPER award, thirteen Blue PROPERs. In 2015, eight PTPN VII units also received Green Industrial Awards with achievement five units received Green Industrial Awards Level 5, and three units received Green Industrial Awards Level 4.

Management commits to carry out resources optimization more effectively and efficiently by adopting five strategic policies “5 O” offset with cost control in all business lines tightly. Management also performs organization downsizing and reducing number of HR naturally. HR development is conducted by increasing HR capability and competency programmatically and sustainably. Every PTPN VII employee is demanded to have a good competency in conformity with its position duty and needs as well as employee mapping result for current and future needs.

Realization of labor physical achievement that participating in HR education and training program in 2015 reached 1,163 employees or 96% of CABP. Average development cost for every participant attained Rp427,151.14 per participant. Of 1,163 participants of HR development program, participant of Managerial Training was amounted to 66 employees and Competency Training was 1,097 employees. Average total training hours reached 16,980 hours for all training participants.

14 Pendahuluan Introduction

Dalam aspek Keselamatan kerja, jumlah insiden kecelakaan kerja menurun secara signifikan dibandingkan tahun 2014, dari 137 insiden menjadi 75 insiden di tahun 2015, dengan rincian 72 insiden ringan, 2 insiden sedang, dan 1 insiden berat.

Dalam aspek ekonomi, Perusahaan tetap menjaga komitmen untuk memberikan manfaat bagi pemangku kepentingan melalui nilai ekonomi yang didistribusikan kepada negara, pemegang saham, dan pemangku kepentingan. Hubungan baik dengan masyarakat sekitar juga terjaga dengan baik. Program pemberdayaan masyarakat melalui program kemitraan difokuskan pada pemberian pinjaman modal kerja / pemberdayaan usaha kecil, khususnya pada kegiatan sektor Industri, Perdagangan, Perikanan, Perkebunan, Pertanian, Peternakan, Jasa dan usaha lainnya baik secara sendiri maupun kelompok (Pola Clustering); Pembentukan Desa-Desa Binaan di sekitar Unit Usaha sehingga akan menjadi pagar sosial bagi Unit Usaha.

Penerapan sistem manajemen lingkungan PTPN VII meliputi seluruh aspek produksi yaitu pengendalian pencemaran air, udara, Limbah B3 dan melakukan efisiensi sumber daya meliputi efisiensi energi, air, 3R (Reduce, Reuse dan Recycle) Limbah B3 dan non B3 serta perlindungan keanekaragaman hayati dan pemberdayaan masyarakat (CD dan CSR).

PTPN VII melakukan efisiensi melalui beberapa tindakan penghematan untuk mengurangi konsumsi energi, misalnya pengalihan penggunaan pembangkit listrik Genset ke PLN, pemanfaatan cangkang dan fiber untuk bahan bakar boiler di setiap PPKS, pemanfaatan atap sky light di pabrik gula untuk meminimalkan penggunaan lampu penerangan di siang hari, substitusi bahan bakar dryer pabrik karet dari bahan bakar solar dialihkan menjadi cangkang kelapa sawit dengan sistem heat exchanger, pemanfaatan biomassa ampas tebu untuk bahan bakar boiler. PTPN VII juga melakukan inovasi berupa penggunaan koagulan untuk mengurangi pemakaian gas belerang dan kandungan belerang sehingga lebih ramah lingkungan.

PTPN VII senantiasa menatap ke depan dengan penuh keyakinan dalam menyikapi semua tantangan yang ada, terutama tantangan ketidakpastian ekonomi global yang berdampak pada terpuruknya harga komoditas selama beberapa tahun ini. Demikian pula isu-isu lingkungan hidup dan kampanye negatif kelapa sawit dan perubahan iklim global menjadi catatan yang menjadi perhatian utama Perusahaan.

In occupational aspect, total work incidents decreased significantly compared to 2014, from 137 incidents into 75 incidents in 2015, with detail 72 mild incidents, 2 medium incidents, and 1 severe incident.

In economic aspects, Company remained maintaining its commitment to provide benefit for stakeholders through economic value distributed to state, shareholders, and stakeholders. A good relationship with local community was also well preserved. Community empowerment program through partnership program was focused on granting of capital loan/small entrepreneurship empowerment, specifically on industrial, trading, fishery, plantation, agriculture, husbandry, services and other business sector activities either individually or jointly (Clustering pattern); establishment of fostered villages in the vicinity of Business Unit so it will become a social fences for Business Unit.

Implementation of PTPN VII environmental management system comprised of all production aspect namely pollution control on water, air, HT waste, comprising efficiency of energy, water, 3R on hazardous and toxic waste and non HTW as well as protection of biodiversity and community empowerment (CD and CSR).

PTPN VII performed efficiency through several saving actions to reduce energy consumption, such as transferring the use of generator power plant to State Electricity Company, utilizing shells and fibers for boiler fuel in every PPOM, use of sky light rooftop in sugar mill to minimize the use of lamp in day, substitute dryer fuel in rubber factory from solar to oil palm’s shells by using heat exchanger system, utilizing sugarcane bagasse for boiler fuel. PTPN VII also conducted an innovation by using coagulant to reduce the use of sulphur gas and sulphur content in order to be more environmental friendly.

PTPN VII always stares ahead with full of confidence in addressing all existing challenges, particularly with the enactment of European Economic Community as well as challenge of global economic uncertainty which resulting in the slumped of commodity price for these several years. Likewise environmental issues and negative campaigns against oil palm and global climate changes have been recorded as Company’s major concern.

Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report 15

PTPN VII telah memiliki sejumlah strategi dan program kerja yang tertuang di dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan Tahun 2015 – 2019 untuk mewujudkan keberlanjutan Perusahaan. Selain fokus pada peningkatan daya saing bisnis utama yang berwawasan lingkungan , ke depan PTPN VII akan tetap konsisten pada program pemberdayaan masyarakat di sekitar wilayah kerja Perusahaan melalui program PTPN 7 Peduli. Implementasi Sistem Manajemen Terpadu Nusantara VII akan terus ditingkatkan dan dievaluasi sehingga dapat mendukung peningkatan kinerja perusahaan dalam upaya memenuhi harapan pelanggan dan pemangku kepentingan lainnya. Demikian pula, PTPN VII telah memiliki dan menerapkan sejumlah perangkat untuk menegakkan peraturan dugaan pelanggaran dan pengendalian gratifikasi, yaitu Whistle Blowing System, dan Pedoman Pengendalian Gratifikasi sebagai salah satu komitmen menjadi Good Governed Corporation menuju Good Corporate Citizen.

Akhir kata, Direksi PTPN VII menyampaikan terima kasih kepada Dewan Komisaris serta Pemegang Saham atas arahan dan dukungannya. Direksi juga berterima kasih kepada seluruh karyawan dan keluarga besar PTPN VII serta pemangku kepentingan lainnya atas dukungan dan kiprahnya dalam pencapaian kinerja perusahaan.

Ke depan, PTPN VII siap mewujudkan pertumbuhan yang berkelanjutan. Dengan kerja keras dan soliditas dari segenap lapisan karyawan serta dukungan penuh dari pemangku kepentingan, PTPN VII yakin dapat mengatasi tantangan yang menghadang. Semangat pantang menyerah dan kerja yang tak kenal lelah dari segenap insan PTPN VII merupakan modal utama bagi Perusahaan untuk melanjutkan roda operasional perusahaan menuju keberlanjutan.

Atas Nama DireksiOn behalf of Board of Director

Kusumandaru N.S.Direktur UtamaPresident Director

PTPN VII has had numbers of strategies and work programs put forth on the Company’s Long Term Plan for year 2015-2019 to manifest Company’s sustainability. In addition it focuses on the improvement of major business competitiveness which is environmentally sound, in the future PTPN VII will remain consistent on its community empowerment program in the vicinity of Company’s work area through PTPN 7 Care program. Implementation of Integrated Management System Nusantara VII will continue to be enhanced and evaluated thus it could support the improvement of company’s performance in an effort to meet customers and other stakeholders’ expectation. Likewise, PTPN VII has had and applied several instruments to enforce alleged violation and gratification control regulation, namely Whistle Blowing System, and Gratification Control Manual as one of PTPN VII’s commitments to become a Good Governed Corporation towards Good Corporate Citizen.

eventually, PTPN VII Board of Director presents the utmost gratitude to Board of Commissioner as well as Shareholders for their direction and support. Board of Director also thanks to all PTPN VII employee and big family as well as other stakeholders for their support and participation in the achievement of company’s performance.

In the future, PTPN VII is ready to manifest sustainable growth. With hard work and solidity of all employees and full support of all stakeholders, PTPN VII believes could overcome challenges. Never give up spirit and tirelessly works of all PTPN VII human beings are main capital for the Company to continue company’s operational wheel to sustainability.

PROFILPERUSAHAANCompanyProfile

Laporan Keberlanjutan2015

SustainabilityReport

18 Profil Perusahaan Company Profile

Profil PerusahaanCompany Profile

PT Perkebunan Nusantara VII, selanjutnya disebut PTPN VII, berkantor pusat di Bandar Lampung dan berdiri sejak 11 Maret 1996. Saat ini, PTPN VII mengelola komoditas karet, kelapa sawit, tebu dan teh yang tersebar wilayah provinsi Lampung, Sumatera Barat dan Bengkulu. PTPN VII juga memiliki satu anak perusahaan yang mengelola Peternakan Sapi (PT Karya Nusa 7), dan empat perusahaan asosiasi.(G4-3)

Dengan terbentuknya holding BUMN Perkebunan sesuai dengan PP nomor 72 tahun 2014 tanggal 2 Oktober 2014 tentang penyertaan modal Negara Republik Indonesia ke dalam modal saham Perusahaan Perseroaan (Persero) PT Perkebunan Nusantara III, maka PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) yang semula merupakan BUMN Perkebunan berdasarkan PP No. 12 Tahun 1996 tanggal 11 Maret 1996, telah beralih menjadi PT Perkebunan Nusantara VII yang tunduk sepenuhnya pada UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Komposisi kepemilikan saham adalah 90% dimiliki oleh PT Perkebunan Nusantara III (Persero) dan 10% dimiliki oleh Negara Republik Indonesia (G4-7)

Pada tahun 2014, PTPN VII mulai mengimplementasi-kan Sistem Manajemen Terpadu Nusantara VII sesuai dengan SK Direksi nomor TIS/Kpts/001/2014 tanggal 3 April 2014 tentang Implementasi Sistem Manajemen Terpadu PT Perkebunan Nusantara VII. SMTN7, adalah upaya perusahaan untuk melaksanakan misi, tata nilai, dan budaya perusahaan secara berkelanjutan dengan mengimplementasikan tujuh sistem manajemen secara terintegrasi untuk mencapai visi perusahaan.

PT Nusantara VII, hereinafter is referred to PTPN VII, is headquartered in Bandar Lampung and established since 11 March 1996. At present, PTPN VII is managing rubber, oil palm, sugarcane and tea commodity scattered over province of Lampung, West Sumatera and Bengkulu. PTPN VII also has one subsidiary managing Cattle Farms (PT Karya Nusa 7), and four associated companies. (G4-3)

With the establishment of SOE Plantation Holding pursuant to Government Regulation Number 72 Year 2014 Dated 2 October 2014 of State Capital Inclusion of Republic of Indonesia into Capital share of PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) which initially was an SOE Plantation based on Government Regulation No. 12 Year 1996 dated 11 March 1996, has been transformed into PT Perkebunan Nusantara VII that fully comply to Law No. 40 Year 2007 regarding Limited Company. Composition of shareholding is 90% owned by PT Perkebunan Nusantara III (Persero) and 10% owned by State of Republic of Indonesia. (G4-7)

In 2014, PTPN VII began to implement Integrated Management System Nusantara 7 pursuant to Board of Director Decree Number TIS/Kpts/001/2014 dated 3 April 2014 regarding Implementation of Integrated Management System of PT Perkebunan Nusantara VII. IMSN7 is the company’s endeavor to carry out company’s mission, value, and culture sustainably by implementing seven management systems integrally to attain company vision.

Sekilas Tentang PTPN VIIAn Overview of PTPN VII

Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report 19

Identitas Perusahaan (G4-3)(G4-4)(G4-5)(G4-7)

Company Identity

Nama Perusahaan : PT Perkebunan Nusantara VII Company’s Name : PT Perkebunan Nusantara VII

Kontak PerusahaanKantor Pusat :Jl. Teuku Umar No.300, Bandar Lampung 35141E-mail:[email protected] : www.ptpn7.comLayanan Informasi :Telepon : (62-721) 702233Faksimile : (62-721) 702775

Company’s ContactHead Office :Jl. Teuku Umar No.300, Bandar Lampung 35141E-mail:[email protected] : www.ptpn7.comCall Center :Phone : (62-721) 702233Facsimile : (62-721) 702775

Bidang Usaha :Agribisnis perkebunan dengan komoditas karet, kelapa sawit, teh dan tebu

Business of Line : Plantation Agribusiness with rubber, oil palm, tea and sugarcane commodity

Tanggal Pendirian dan Perubahan Perusahaan: • 11 Maret 1996, bernama PT Perkebunan

Nusantara VII (Persero)• 17 September 2014, PT Perkebunan Nusantara VII

(Persero) menjadi PT Perkebunan Nusantara VII

Date of Company Establishment& Changes : • 11 March 1996, named PT Perkebunan Nusantara

VII (Persero)• 17 September 2014, PT Perkebunan Nusantara VII

(Persero) became PT Perkebunan Nusantara VII

Dasar Hukum Pendirian:1. Peraturan Pemerintah (PP) No.12 Tahun 1996

tanggal 14 Februari 1996.2. Peraturan Pemerintah (PP) No.72 Tahun 2014

tanggal 17 September 2014.

Legal Basis of Establishment : 1. Government Regulation No. 12 Year 1996 dated

February 14, 1996.2. Government Regulation No. 72 Year 2014 dated

September 17, 2014.

Status Perusahaan : Anak Perusahaan dari Holding BUMN Perkebunan PT Perkebunan Nusantara III (Persero)

Company Status:Subsidiary of State Owned Enterprise (BUMN) Holding Plantation PT Perkebunan Nusantara III (Persero)

Kepemilikan : 1. Negara Republik Indonesia sebanyak 10%

atau 122.622 saham Seri B atau sebesar Rp122.622.000.000,00

2. PT Perkebunan Nusantara III (Persero) sebanyak 90% atau 1.103.601 saham atau sebesar Rp1.103.601.000.000,00 yang terdiri dari 1 (satu) saham Seri A sebesar Rp1.000.000,00 dan 1.103.600 saham Seri B sebesar Rp1.103.600.000.000,00

Ownership : 1. The Republic of Indonesia owned as much

as 10% or 122 622 share of Series B or Rp122.622.000.000,00

2. PT Perkebunan NusantaraIII (Persero) as much as 90% or 1,103,601 shares or equal to Rp1.103.601.000.000,00 consists of 1 (one) share of Series A by Rp1.000.000,00 and 1.103.600 shares of Series B in the amount of Rp1.103.600.000.000,00

Modal Dasar : Rp4.900.000.000.000,00 (empat triliun sembilan ratus miliar Rupiah)

Authorized Capital: Rp4,900,000,000,000.00 (four trillion nine hundreds billion rupiah)

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh :Rp1.226.223.000.000,00 Penyertaan Modal Negara:Rp17.500.000.000,00 Penyertaan Modal Disetor dari Induk Perusahaan:Rp157.500.000.000,00

Subscribed and fully paid-up capital :Rp1,226,223,000,000.00 Capital Country Additions:Rp17.500.000.000,00 The addition of paid in capital of the Parent Company:Rp157,500,000,000,00

20 Profil Perusahaan Company Profile

Produk/Jasa Yang Dihasilkan (G4-4)

Products/service Produced

PT Perkebunan Nusantara VII bergerak dibidang usaha agribisnis perkebunan dengan komoditas karet, kelapa sawit, teh, dan tebu dengan produk hasil jadi sebagai berikut :

PT Perkebunan Nusantara VII is engaged in plantation agribusiness with rubber, oil palm, tea and sugarcane commodities with final products as below

PTPN VII also has two subsidiaries, namely PT Karya Nusa 7 managing 3 (three) business segments (Cattle Feed, Cattle breeding, and Compost segments), as well as PT Optima Nusa Tujuh engaging in mining as well as mining product processing industry.

PTPN VII juga memiliki dua anak perusahaan, yaitu PT Karya Nusa 7 mengelola 3 (tiga) segmen usaha (Segmen Pakan Ternak, Segmen Sapi Ternak, dan Segmen Pupuk Kompos), serta PT Optima Nusa Tujuh yang bergerak di bidang pertambangan serta industri pengolahan hasil pertambangan.

TEH | TeaA. Ortodok Premium (TG FOP; GFOP; FOP; GBOP; PF; DUST). B . Ortodox Normal Mutu I (BOP; BOP - F; PF; DUST; BP; BT). C . CTC Mutu I (BP I; PF I; PD1). D. CTC Mutu II (D2; FNGS; FANN)E. Ortodox Normal Mutu II (PF – II; DUST - II; DUST– III; DUST- IV; BP – II; BT – II; FANNING II)F. Off Grade (BM; FLUF; RMIT; Powder)Persyaratan Produk Sesuai dengan: SNI 01- 1902- 1995 | Product requirements in compliance with: SNI 01- 1902- 1995Dipasarkan : Lokal : 99,98%; Ekspor : 0,02% | Marketed in: Local: 99,98%; Export : 0,02%

KELAPA SAWIT | Oil PalmMinyak Sawit | Palm Oil; Minyak Inti Sawit | Palm Kernel Oil; Inti Sawit | Palm Kernel; Bungkil Inti Sawit | Palm Kernel MealPersyaratan Produk Sesuai dengan: SNI 01- 2901- 2006 | Product requirements in compliance with: SNI 01- 2901- 2006Dipasarkan : Lokal : 100 %; Ekspor : - | Marketed in: Local: 100 %; Export : -

KARET |RubberSIR 3L - SIR 3WF - SIR 20 - RSS I - RSS II - RSS III - Cutting APersyaratan Produk Sesuai dengan: SNI 06- 1903- 2000 (SIR), SNI 06- 0001- 1987 (RSS) | Product requirements in compliance with SNI 06- 1903- 2000 (SIR), SNI 06- 0001- 1987 (RSS)Dipasarkan : Lokal : 53%; Ekspor :47% | Marketed in : Local: 53 %; Export : 47%

TEBU | Sugar caneGula; Tetes | Sugar; MolassesPersyaratan Produk Sesuai dengan : SNI 3140.3- 2010 | Product requirements in compliance with : SNI 3140.3- 2010Dipasarkan : Lokal : 100 %; Ekspor : - | Marketed in: Local: 100 %; Export : -

Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report 21

Produk & Jangkauan Pasar (G4-4) (G4-8)

Products and Market Coverage

No Produk / Product Pasar yang Dilayani / Served Market

1. SIR 3L, SIR 3WF, SIR 20

Ekspor | Exported to:China, Korea Selatan, Taiwan, AS, Australia, Vietnam, Jepang, Pakistan, Srilangka, Kanada, Rusia, Turki, Afrika Selatan, Panama, Thailand, India, MalaysiaChina, South Korea, Taiwan, US, Australia, Vietnam, Japan, Pakistan, Srilangka, Canada, Rusia, Turki, South Afrika, Panama, Thailand, India, Malaysia

2. RSS I, RSS II, RSS IIIkspor | Exported to:China, Estonia, Taiwan, Argentina, Jepang, ASChina, Estonia, Taiwan, Argentina, Japan, US

3. Cutiing A Lokal / Local

4.

Minyak Sawit / Palm OilMinyak Inti Sawit / Palm Kernel OilInti Sawit / Palm KernelBungkil Inti Sawit / Palm Kernel Meal

Lokal / Local

5. Ortodox Premium Lokal / Local

6.Ortodox Normal- Mutu I / Quality I- Mutu II / Quality II

Lokal dan Ekspor ke Malaysia, Afganistan, Thailand, Belanda, Pakistan, Polandia, Inggris, SingapuraLocal and Exported to Malaysia, Afganistan, Thailand, Netherland, Pakistan, Polandia, England, Singapura

7.CTC- Mutu I / Quality I- Mutu II / Quality II

Lokal / Local

8. Off Grade Lokal / Local

9. Gula, Tetes / Sugar, Molassess Lokal / Local

22 Profil Perusahaan Company Profile

Distrik Sumatra Selatan DUnit Musi Landas 10

- Kebun Karet Musi Landas- Pabrik Karet Musi Landas

Unit Tebenan 11- Kebun Karet Tebenan- Pabrik Karet Tebenan

Unit Betung 12- Kebun Kelapa Sawit Betung- Pabrik Kelapa Sawit Betung

Unit Kebun Kelapa Sawit Betung Krawo 13Unit Pabrik Kelapa Sawit Talang Sawit 14

Unit Kebun Kelapa Sawit Bentayan 15Unit Beringin 16

- Kebun Karet Beringin- Pabrik Karet Beringin

Unit Pabrik Karet Baturaja 17Unit Pabrik Kelapa Sawit Sungai Niru 18

Unit Sungai Lengi 19- Kebun Kelapa Sawit Sungai Lengi- Pabrik Kelapa Sawit Sungai Lengi

Distrik Bengkulu EUnit Senabing 20

- Kebun Karet Senabing- Kebun Kelapa Sawit Senabing

Unit Pagaralam 21- Kebun Teh Pagaralam- Pabrik Teh Pagaralam

Unit Talo Pino 22- Kebun Kelapa Sawit Talo Pino- Pabrik Kelapa Sawit Talo Pino

Unit Padang Pelawi 23- Kebun Karet Padang Pelawi- Pabrik Karet Padang Pelawi

Unit Ketahun 24- Kebun Karet Ketahun- Pabrik Karet Ketahun

Kantor Direksi

Distrik Lampung AUnit Kebun Karet Bergen 1

Unit Way Berulu : 2- Kebun Karet Way Berulu- Pabrik Karet Way Berulu

Unit Kebun Karet Way Lima 3Unit Rejosari 4

Unit Pabrik Karet Pematang Kiwah 5Unit Kedaton : 6

- Kebun Karet Kedaton- Pabrik karet Kedaton

Unit Bekri : 7- Kebun Kelapa Sawit Bekri- Pabrik Kelapa Sawit Bekri

Unit Tulungbuyut 8- Kebun Karet Tulungbuyut- Pabrik Karet Tulungbuyut

Unit Kebun Kelapa Sawit Padangratu 9

Distrik Bungamayang B- Kebun Tebu Bungamayang- Pabrik Gula Bungamayang

Distrik Cinta Manis C- Kebun Tebu Cinta Manis- Pabrik Gula Cinta Manis

Wilayah Operasional (G4-6)

Operational Area

Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report 23

Visi dan Misi PerusahaanCompany Vision and Mission (G4-56)(G4-42)

Visi dan Misi PTPN VII ditetapkan oleh Direksi dan Dewan Komisaris pada Desember 2014 yang tercantum dalam dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan 2015-2019.

Visi PT Perkebunan Nusantara VII adalah menjadi perusahaan agribisnis yang tangguh dengan tata kelola yang baik.

PT Perkebunan Nusantara VII vision is to become a formidable agribusiness com-pany with good governance.

Vision and Mission PTPN VII established by the Board of Directors and the Board of Commissioners in December 2014 listed in company the Long-Term Plan 2015-2019

1. Menjalankan usaha perkebunan karet, kelapa sawit, teh, dan tebu dengan menggunakan teknologi budidaya dan proses pengolahan yang berkelanjutan, lestari dan ramah lingkungan.

2. Menghasilkan produksi bahan baku dan bahan jadi untuk industri yang bermutu tinggi untuk pasar domestik dan pasar ekspor.

3. Mewujudkan daya saing produk yang dihasilkan melalui tata kelola usaha yang efektif guna menumbuhkembangkan perusahaan.

4. Mengembangkan usaha industri yang terintegrasi dengan bisnis inti (karet, kelapa sawit, teh dan tebu) dengan menggunakan teknologi terbaru.

5. Melakukan pengembangan bisnis berdasarkan potensi sumberdaya yang dimiliki perusahaan.

6. Memelihara keseimbangan kepentingan stakeholders untuk menciptakan lingkungan bisnis yang kondusif.

1. Run the rubber plantations , palm oil , tea , and sugar cane using the technology of cultivation and processing of continuous , sustainable and environmentally friendly .

2. Generate production of raw materials and finished to high-quality industry for the domestic market and the export market .

3. Realizing the competitiveness of products generated through effective corporate governance in order to foster the company .

4. Develop an integrated industrial enterprises with core business ( rubber , palm oil , tea and sugar cane ) using the latest technology .

5. Conducting business development based on the resource potential of the com-pany .

6. Maintain a balance of interests of stakeholders to create a conducive business environment .

VisiVision

MisiMission

24 Profil Perusahaan Company Profile

Tata Nilai Value

The Spirit of Change “ProMOSI“ ditetapkan menjadi tata nilai PT Perkebunan Nusantara VII sesuai dengan Surat Keputusan Direksi Nomor: 7.6/Kpts/477/2008 tanggal 19 Desember 2008. Tata nilai ini merupakan landasan dalam membangun budaya perusahaan. Nilai-nilai tersebut diharapkan dapat menjiwai setiap sikap dan perilaku insan Perseroan dalam aktivitas sehari-hari, baik sebagai pekerja maupun sebagai pribadi.

PROduktivitasProduktivitas adalah upaya optimalisasi pemanfaatan sumber daya yang dimiliki dan dikelola. Perseroan secara transparan, akuntabel, asli dan bertanggungjawab untuk mencapai hasil optimal semua sasaran Perseroan yang dilaksanakan dengan Sigap, Maju, Antusias, Rajin dan Terampil (SMART).

MutuMutu dipahami sebagai sikap lahir dan batin untuk menghasilkan kinerja yang terbaik kepada pemangku kepentingan sebagai perwujudan kemuliaan diri. Mutu ditandai dengan sikap berpegang teguh pada kualitas kerja dalam upaya merebut pangsa pasar dan menjaga kelangsungan hidup perusahaan.

The Spirit of Change “ProMOSI” is set to become the PTPN VII’s value pursuant to BOD Decree No: 7.6/Kpts/477/2008 dated 19 December 2008. This value is a basis in developing company’s culture. These values are expected to become the spirit of every behavior and attitude of all Company’s employees in their daily activities, either as worker or as personal.

ProductivityProductivity is an optimization effort on the use of owned and managed resources. The Company is transparently, accountably, originally and responsible for achieving optimum result of all Company’s goal implemented with Spry, Advance, Enthusiastic, Diligent and Skillful (SMART)

QualityQuality is comprehended as inner and outer attitude to produce the best performance for the stakeholders as form of self glory. Quality is marked by attitude which sticking to work quality in an effort capturing market share and maintaining the company’s viability.

The Spirit of Change “ProMOSI“ ditetapkan menjadi tata nilai PT Perkebunan Nusantara VII

The Spirit of Change “ProMOSI” has set to be PTPN VII

OrganizationOrganization contains understanding on position, role and responsibility in one whole dynamic system as well as upholds the work ethic and family values. Organization is seen as a media for a complete and superior, creating, initiating, and working human/people.

ServiceService means a calling to provide the best servic-es to stakeholders for the sustainable Company’s growth.

Innovation Innovation is a creative action in conducting an ongoing maintenance and improvement efforts to develop the work and product process in order to create a grow value.

OrganisasiOrganisasi mengandung pengertian sadar akan posisi, peran, dan tanggung jawab dalam satu sistem dinamis yang utuh serta menjunjung tinggi etos kerja dan nilai – nilai kekeluargaan. Memandang organisasi sebagai wadah insan yang utuh dan unggul, bercipta, berkarsa dan berkarya.

ServisServis diartikan sebagai panggilan untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada pemangku kepentingan demi pertumbuhan Perseroan secara berkesinambungan.

InovasiInovasi adalah tindakan kreatif dalam melakukan upaya perbaikan dan penyempurnaan terus menerus untuk mengembangkan proses kerja dan produk dalam rangka menciptakan nilai tumbuh.

Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report 25

Skala OrganisasiOrganizational Scale (G4-9)

Perubahan Operasional yang Signifikan Significant Operational Change (G4-13)

No. Uraian / Description Satuan / UnitPeriode Pelaporan

2013 2014 2015

1. Jumlah Karyawan TetapNumber of Permanent Employee Orang /Person 13.213 12.615 11.703

2. Total Penjualan Bersih / Total Net Sales Rp miliar 4.616,81 4.518,24 4.424,5

3. Total Kapitalisasi / Total Capitalization

- Total Liabilitas / Total Liabilities Rp miliar 6.426,36 8.664,92 9.274,73

- Total Ekuitas / Equity Rp miliar 1.613,94 77,42 3.764,80

4. Nilai Penjualan Produk / Product Sales Revenue

- Karet / Rubber Rp miliar 2.241,01 1.582.783 1.445.154

- Kelapa Sawit / Oil Palm Rp miliar 1.320,64 1.847.412 1.733.298

- Teh / Tea Rp miliar 57,63 58.160 68.599

- Gula / Sugar Rp miliar 990,54 1.015.743 1.160.510

- Sapi / Cattles Rp miliar 4,85 12,18 14,3

Kompos / Composs Rp miliar 2,02 - -

5. Total Aset / Total Assets 8.040,30 8.742,33 13.039,53

Selama tahun 2015, terdapat beberapa perubahan yang signifikan terkait dengan Pengawas Perusahaan, ukuran organisasi dan operasional Perusahaan, yaitu:

• Pendirian anak perusahaan, yaitu PT Optima Nusa Tujuh pada tanggal 18 Februari 2015, dengan komposisi modal PTPN VII 90%, dan Koperasi Karyawan Ruwa Jurai PTPN VII 10%. PT Optima Nusa Tujuh merupakan perusahaan pertambangan serta industri pengolahan hasil pertambangan, ditujukan untuk memenuhi pangsa pasar di bidang proyek infrastruktur pemerintahan, swasta dan umum dengan harga penjualan yang kompetitif.

• Dalam rangka menuju oprimalisasi sumber daya yang semakin efektif dan efisien, PTPN VII melakukan beberapa penggabungan distrik dan unit kerja, yaitu: Penggabungan Wilayah Lampung; Penggabungan UPKS dan UKKS Suli menjadi Unit Suli; Pemindahan Unit Senabing dan Unit Pagar Alam dari Distrik Muara Enim ke Distrik Bengkulu; Penggabungan Unit Kebun Karet Trikora dan Unit Kedaton; dan Penggabungan Distrik Banyuasin dan Distrik Muara Enim menjadi Distrik Sumatera Selatan.

During 2015, there were several significant changes related to Corporate Supervisor, Organization Size and Company Operational, namely:

- The establishment of, subsidiaries, namely PT Optima Nusa Tujuh on 18 February 2015, with capital composition 90% from PTPN VII, and 10% from PTPN VII Ruwa Jurai Employee Cooperatives. PT Optima Nusa Tujuh is a mining company as well as mining product processing industry, aimed to meet government, private and public infrastructure projects with competitive selling price

- In order to head to an effective and efficient resource optimization, PTPN VII performed several merger of district and business unit, namely incorporation of Lampung Territory, Incorporation of OPNU and ROPB Suli into Suli Unit; transfer of Senabing Unit and Pagar Alam Unit from Muara Enim District to Bengkulu District; Merger of Trikora Rubber Estate Unit and Kedaton Unit; and Merger of Banyuasin District and Muara Enim District into South Sumatera District

26 Profil Perusahaan Company Profile

Struktur Organisasi(G4-17)

Organizational Structure

Direktur SDM & UmumBudi Santoso, SH

Direktur ProduksiIr. M. Natsir, SH

Bagian Umum & PKBL Sultan Mr, SE

Unit WAY BERULUIr. Vedy Pudiansyah

Unit KEDATONM. Arifin, Sp

Unit BERGENIr. Riawan Syarif

Dewan Komisaris1. Prof. DR. H.Ahmad Anshori Mattjik, M.Sc

2. Harun Sulkam, SH 3. Dodi Iskandar

4. Komjen Pol (Purn) Drs. Nanan Sukarna 5. Dr. Ir. Haryono M.Sc

Bagian Keuangan

Sutarna, SE

Bagian Akuntansi

Suprayogi, SE

Unit BEKRIDicky Tjahyono BP, SP

Unit PADANG RATU Ir. Panani

Unit TULUNG BUYUT Joko Lelono, SP

Distrik LampungIr. A. A. Putra Wahyu G, MBA

Distrik BungamayangHerry Soesanto

Bagian Tanaman

Ir. Christian Priyo P, MM

Bagian Satuan Pengawasan Intern

Ir. Musyafak

Bagian Teknis & Pengolahan

Ir. Irma Kurniawati

Bagian Hukum & Regulasi

Sri Nenda Singarimbun, SH

Bagian Sumber Daya Manusia

Ir. Habib Wibowo

Unit Unit Kebun Karet WAY LIMAIr. Rozi Harmawan

Manajer TanamanIr. Agus Yunarto

Unit Pabrik Karet PEMATANG KIWAHAgus Faroni, SP, MM

Unit REJOSARI Ir. Akhmad Nurwibowo, MM

Manajer Pabrik Sumardiyono.

1

2

34

5

Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report 27

Berdasarkan SK Direksi No. SDM/Kpts/285/2015 tanggal 29 Oktober 2015 Based on BOD Decree No. SDM/Kpts/285/2015 tanggal 29 Oktober 2015

Garis LiniGaris Koordinasi

Dewan Direksi1. Ir. Kusumandaru NS, MBA2. Ir. M. Natsir, SH3. Budi Santoso, SH4. Drs. H. Agoes Riyanto 5. Ir. Rafel Parasian Sibagariang, M.MA

RUPS

DEWAN KOMISARIS

Direktur KeuanganDrs. H. Agoes Riyanto

Bagian Logistik

Andri, ST

Unit SENABINGGanif Hidayoko, A.Md

Unit PAGARALAMIr. Bima Sakti

Unit TALO PINO Ir. Kusnadi, MM

Unit PADANG PELAWIIr. Sufri Gunawan

Unit SUNGAI LENGIOkta Kurniawan, ST

Unit BETUNGDaniel Solihin, S.P

Unit TEBENANIr. Bagus Baru Soko

Unit MUSI LANDASIr. Leonardo

Direktur Perencanaan & Pengembangan

Ir. Rafel Parasian Sibagariang, M.MA

Distrik Cinta ManisIr. Syukur

Distrik Sumatra SelatanIr.Robert Simanjuntak, MM

Distrik BengkuluBudi Firman, S.St

Bagian Pemasaran

Ir. Yarnis Alisyabana, MM

Bagian Pengkajian & Pengembangan

Ir. Singgih Larsito, M. Sc

Bagian Teknologi Informasi

Komunikasi dan CMRSulistijono Adi,B.Sc

Unit BERINGINWiyoso, S.P.

Sekretaris PerusahaanSukarnoto

Manajer TanamanIr. Tatang Wasito

Manajer PabrikMichael Karim Pronk

Direktur UtamaIr. Kusumandaru NS, MBA

1

23

4 5

Unit Kebun Kelapa Sawit BETUNG KRAWOIr. Samuel Sitompul

Unit Kebun Kelapa Sawit BENTAYANIr. Andi Riswandi.

Unit Pabrik Karet BATURAJAIr. Gerry Siagian

Unit Pabrik Kelapa Sawit SUNGAI NIRUAry Askari, ST

Unit KETAHUNIr. Sugeng Budi Prasongko, MM

Unit TALANG SAWITIr. Lip Supran

28 Profil Perusahaan Company Profile

Struktur Grup PerusahaanCompany Group Structure (G4-17)

Struktur grup PTPN VII terdiri dari 2 (dua) Anak Perusahaan, dan 4 (empat) Perusahaan Asosiasi, sebagaimana tersaji dalam gambar struktur grup perusahaan berikut ini:

Entitas AnakSubsidiary

PT. Karya Nusa Tujuh90%

PT. Optima Nusa Tujuh90%

10% 90%

Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report 29

Entitas AsosiasiAssociated Entity

PT. Riset Perkebunan Nusantara

11%

PT. Bio Industri Nusantara

25%

PT. Kharisma PemasaranBersama

Nusantara6,7%

Indoham Gmbh2,4%

Group structure of PTPN VII consists of 2 (two) Subsidiary, and 4 (four) Association Companies, as presented on company’s group structure figure above.

30 Profil Perusahaan Company Profile

Peristiwa Penting Significant Events

Tim Holding PTPN III (Persero) berkunjung ke PG Bungamayang, Unit Kebun Waylima dan Unit Wayberulu PTPN VIIPTPN III (Persero) Holding Team visited PTPN VII SM Bungamayang, Way Lima Estate and Way Berulu Unit

Peluncuran ERPLaunching of ERP

Sebanyak 6 Unit kerja PTPN VII di Lampung menerima penghargaan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (Proper) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Sertifikat diserahkan Wakil Gubernur Bachtiar Basri, di Balai Keratun Pemprov LampungAmounted to 6 PTPN VII work units in Lampung received PROPER award from Ministry of Environmental and Forestry. Certificates was handed over to Deputy Governor Bachtiar Basri in Balai Keratun Lampung Province

Peletakan batu pertama pembangunan Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit (PPKS) di Unit Bentayan oleh Direktur Pemasaran dan Pengembangan PTPN VII Rafel P. SibagariangGroundbreaking of Oil Palm Processing Mill construction in Bentayan Unit by PTPN VII Director of Marketing and Development Rafel P. Sibagariang

Kunjungan Komisaris Utama PTPN VII H. Ahmad Ansori Mattjik ke Distrik Muara EnimVisitation of PTPN VII President Commissioner H. Ahmad Ansory Mattjik to Muara Enim District

Kunjungan Anggota Komisi VI DPR-RI, Dwi Aroem Hadiatie ke Unit Kebun dan Pabrik Wayberulu di Gedongtataan, Pesawaran. Kegiatan ini dalam rangka masa reses anggota DPR RIVisitation of DPR-RI Commission VI Member Dwi Aroem Hadiatie to Way Berulu Estate and Mill in Gedongtataan, Pesawaran. This activity was in connection with recess period of the DPR RI member.

Distrik Way Seputih (Lampung) mengadakan field dan mill day bertempat di Unit TulungbuyutWay Seputih District (Lampung) held field and mill day in Tulung Buyut Unit

Distrik Banyuasin mengadakan field dan mill day bertempat Unit Betung dan

BentayanBanyuwasin District held field and mill day located in Betung and Bentayan Unit

4 + 5Maret2015

10April2015

4Mei2015

24Februari

2015

25Februari

2015

6 - 7Februari

2015

17 + 24Februari

2015

Sebanyak 43 orang calon asisten dan staf hasil kualifikasi reguler/internal tahun 2014, mengikuti pembekalan dalam rangka penyiapan personil di tempat penugasan yang baru.Amounted to 43 assistant and staff candidates as result of regular/internal qualification in 2014, were participating in provision in context of personnel preparation in new assignment place

19 - 23Januari

2015

Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report 31

Presiden Joko Widodo melakukan peletakan batu pertama pembangunan megaproyek jalan tol Sumatera di lahan milik PTPN VII di desa Sabahbalau, Kecamatan Jatiagung, Kabupaten Lampung SelatanPresident Joko Widodo was performing groundbreaking for construction of megaproject of Sumatera toll road on PTPN VII’s land in Sabahbalau village, Jatiagung sub district, South Lampung District

Tim Holding PTPN III (Persero) berkunjung ke PG Bungamayang, Unit Kebun Waylima dan Unit Wayberulu PTPN VIIPTPN III (Persero) Holding Team visited PTPN VII SM Bungamayang, Way Lima Estate and Way Berulu Unit

PTPN VII bersama tim BPKP Perwakilan Provinsi Lampung menggelar Kick off Meeting Assesment Tata Kelola Perusahaan yang Baik atau Good Corporate Governance (GCG)PTPN VII along with Lampung Province BPKP representatives held Kick Off Meeting Assessment of GCG

Musyawarah Besar (Mubes) V Serikat Pekerja Perkebunan Nusantara (SSPN) VII dan Pelantikan Pengurus SSPN periode 2015-2019Great Deliberation V Labor Union of Plantation of Nusantara VII and inauguration of LUPN VII Officials for period 2015-2019

Peringatan Hari Buruh dengan diskusi layanan BPJS KesehatanMay Day Commemoration with discussion concerning Social Security Health services

Studi banding PTPN XI ke PG BungamayangPTPN XI Comparative Study to SM Bungamayang

Kunjungan menteri BUMN Rini Soemarno di lokasi Ground breaking pembangunan jalan tol SumateraVisitation of Minister SOE RIni Soemarno in location of Groundbreaking Sumatera toll road construction

Unit Kebun Bungamayang dan Unit Kebun Wayberulu menerima penghargaan Pengelolaan Lingkungan Hidup dari Gubernur LampungBungamayang and Wayberulu Estate Units received awards Environmental Management award from Lampung Governor.

Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VI DPR RI untuk menggali informasi tentang produksi dan distribusiSpecific Visitation of DPR RI Commission VI to explore information concerning production and distribution

10April2015

4Mei2015

4Mei2015

18-20Mei2015

27 Mei2015

8 Juni2015

15 Juni2015

30April2015

32 Profil Perusahaan Company Profile

PTPN VII melakukan sosialisasi model dan kamus kompetensi yang telah selesai dirumuskan pada tahun 2011, serta pengukuran competency level index (CLI) tahun 2015.PTPN VII performed socialization of competency model and dictionary that has been completed its formulation in 2011, as well as measurement of 2015 CLI

Serah terima jabatan dan penggabungan Distrik banyuasin dan Muaraenim menjadi Distrik Sumatera Selatan.Transfer of position and merger of Banyuasin and Muaraenim District into South Sumatera District

16 November

2015

PTPN memberikan penghargaan kepada karyawan yang telah mengabdi selama 20, 25, 30 dan 35 tahunPTPN VII rewarded employees who have served for 20, 25, 30 and 35 years

Divisi Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PTPN X (Jawa Timur) dan 50 petani tebu rakyat (TR) binaannya melakukan studi banding ke PG BungamayangPTPN X (East Java) Partnership and Community Development Program Division and its 50 fostered partners conducted comparative study to Bungamayang SM

Unit Kedaton mengikuti pameran China International Fair for Investment and Trade (CIFIT) di Xiamen, ChinaKedaton Unit attended China International Fair for Investment and Trade (CIFIT) exhibition, China.

PG Bungamayang telah menerapkan label SNI pada setiap karung gula kristal putih (GKP) yang dikeluarkan PG Bungamayang SM Bungamayang has applied INS label on every white crystal sugar sacks produced by SM Bungamayang

17Agustus

2015

19 November

2015

23 November

2015

26Agustus

2015

8-11September

2015

16Oktober

2015

Komnas HAM mengapresiasi kerja TIM PTPN VII, Pemkab dan Polres, terkait tuntutan masyarakat terhadap areal HGU Unit BeringinHR National Commission gave appreciation to PTPN VII team work, District Government and Resort Police, related to community claim over Right to Cultivate area of Beringin Unit

Waskita Karya, Airnav dan PTPN VII menggelar kegiatan BUMN hadir untuk negeri. Kegiatan berupa upacara bendera, pasar murah, jalan sehat, bantuan peralatan laboratorium kepada 17 SMK, penyediaan air bersih dan bedah rumah untuk 45 veteran pejuangWaskita Karya, Airnav and PTPN VII held SOE Ready For Country events. The activities were involving ceremony, bazaar, walking race, aid for 17 SMK in form of laboratory equipment, water supply and house renovation for 45 veterans

18 Juni2015

Agustus2015

Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report 33

PTPN VII menerima penghargaan Industri Hijau level 5 dan 4 dari Kementerian PerindustrianPTPN VII received Green Industry award level 5 and 4 from Ministry of Industry

16 Desember

201517November

2015

PTPN VII Distrik Sumatera Selatan Unit Beringin memperoleh penghargaan ketaatan dan kepatuhan membayar pajak dari pemerintah Kabupaten MuaraenimPTPN VII South Sumatera District Beringin Unit received Obedience and Compliance award in Paying Taxes from Muaraenim District government

Sebanyak 14 Unit Kebun dan Pabrik PTPN VII menerima penghargaan Program Penilaian Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup 2015 dari kementerian Lingkungan Hidup dan KehutananAmounted to 14 PTPN VII Estate Units and Mills received Company Performance Assessment Program in Managing Environment 2015 awards from Ministry of Environment and Forestry

PTPN VII mengikuti pameran di Abu Dhabi, Unit Emirat ArabPTPN VII participated in exhibition in Abu Dhabi, UEA

23 November

2015

34 Profil Perusahaan Company Profile

No. UNIT KOMODITI Commodity LEVEL

1 Bungamayang Gula | Sugar V

2 Kedaton Karet | Rubber V

3 Tulung Buyut Karet | Rubber V

4 Bekri Kelapa Sawit | Oil Palm V

5 Padang Pelawi Karet | Rubber V

6 Way Berulu Karet | Rubber IV

7 Betung Kelapa Sawit | Oil Palm IV

8 Pematang Kiwah Karet | Rubber IV

Penghargaan dan SertifikasiAwards and Certification

Penghargaan Industri Hijau 2015

2015 Green Industry Award

Penyelenggara / Organizer : Kementerian Perindustrian /

Ministry of IndustryTanggal / Date : 16 Desember 2015 /

December 16, 2015

No. UNIT KOMODITI Commodity

PERINGKATRatings

1 Bungamayang Gula | Sugar Hijau | Green

2 Way Berulu Karet | Rubber Biru | Blue

3 Kedaton Karet | Rubber Biru |Blue

4 Pematang Kiwah Karet | Rubber Biru | Blue

5 Tulung Buyut Karet | Rubber Biru | Blue

6 Tebenan Karet | Rubber Biru | Blue

7 Baturaja Karet | Rubber Biru | Blue

8 Padang Pelawi Karet | Rubber Biru | Blue

9 Bekri Kelapa Sawit | Oil Palm Biru | Blue

10 Betung Kelapa Sawit | Oil Palm Biru | Blue

11 Sungai Lengi Kelapa Sawit | Oil Palm Biru | Blue

12 Musilandas Karet | Rubber Biru | Blue

13 Ketahun Karet | Rubber Biru | Blue

14 Talopino Kelapa Sawit | Oil Palm Biru | Blue

Penghargaan PROPER 2015

2015 PROPER AWARD

Penyelenggara / Organizer : Kementerian Lingkungan Hidup & Kehutanan /

Ministry of Environmental and Forestry

Tanggal / Date : 23 November 2015 / November 23, 2015

Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report 35

36 Profil Perusahaan Company Profile

SertifikasiCertification

2. Gula | Sugar

NO UNIT PRODUK Product

NO SERTIFIKAT Certificate Number

Masa Berlakuvalidity period

LEMBAGA SERTIFIKASI Certification Institution

1 Bungamayang Gula Kristal Putih White Crystal Sugar

LSPr-Bdl-Lpg-109-2015 18-06-2015 s.d 17-06-2019 18-06-2015 up to 17-06-2019

Balai Riset dan Stan-dardisasi Industri Bandar LampungBandar Lampung Research and Industrial Standard-ization Center

2 Cinta Manis Gula Kristal Putih White Crystal Sugar

LSPr-Bdl-Lpg-112-2015 15-10-2015 s.d 14-10-2019 15-10-2015 up to 14-10-2019

Balai Riset dan Stan-dardisasi Industri Bandar LampungBandar Lampung Research and Industrial Standard-ization Center

3. Teh | Tea

NO UNIT PRODUK Product

NO SERTIFIKAT Certificate Number

Masa Berlakuvalidity period

LEMBAGA SERTIFIKASI Certification Institution

1 Pagar Alam Teh Tea 0490/SJ/SNI-BW/IV/1998 30-04-1998 s.d adanya perubahan standar yang dipersyaratkan30-04-1998 up to change of required standard

Kementerian PerdaganganMinistry of Trade

NO UNIT PRODUK Product

NO SERTIFIKAT Certificate Number

Masa Berlakuvalidity period

LEMBAGA SERTIFIKASI Certification Institution

1 Kedaton RSS 416/S/RE/IX.7/2014 05-09-2014 s.d. 04-09-2018

Balai Sertifikasi IndustriIndustrial Certification Center

2 Way Berulu SIR 3L, 3WF, RSS 373/S/RE/VIII.7/201406/S/EX/B/VI.6/2015

19-08-2014 s.d. 18-08-2018 22-06-2015 s.d 18-08-2018

3 Pematang Kiwah SIR 20 105/S/RE/III.3/2014 19-03-2014 s.d. 13-03-2018

4 Tulung Buyut SIR20,SIR3L,3W, RSS 50/S/RE/IV/2012 49/S/RE/IV/2012

01-05-2012 s.d. 23-04-2016 21-10-2013 s.d. 23-04-2016

5 Baturaja SIR 20 26/S/RE/VII.12/2012 19-12-2012 s.d. 05-12-2016

6 Beringin SIR 3L 13/S/RE/B/I.1/2015 14-01-2015 s.d. 13-01-2019

7 Musilandas RSS 385/S/RE/VIII.8/2014 26-08-2014 s.d. 25-08-2018

8 Tebenan SIR 20 386/S/RE/VIII.8/2014 26-08-2014 s.d. 25-08-2018

9 Padang Pelawi SIR 20 506/S/RE/X.9/2014 15-10-2014 s.d. 14-10-2018

10 Ketahun RSS 018/S/RE/VI/2012 22-06-2012 s.d. 13-06-2016

1. Karet | Rubber

a. Sertifikat SNI

Seluruh produk karet PTPN VII telah dilengkapi dengan sertifikat SNI (Standar Nasional Indonesia) sebagai berikut :

All PTPN VII’s rubber products have been completed with Indonesian National Standard (SNI) certificate as following:

Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report 37

c. Sertifikat ISPO ISPO Certificate

NO UNIT KERJAWork Unit

KOMODITICommodity

NO SERTIFIKAT Certificate Number

Masa Berlakuvalidity period

LEMBAGA SERTIFIKASI Certification Institution

1 Kantor Direksi, Kantor Distrik Way Sekampung, Way Seputih, Banyuasin, Muara Enim dan BengkuluHead Office, Way Sekampung, Way Seputih, Banyuasin, Muara Enim and Bengkulu District Office

----- a. Sertifikat Terintegrasi No. IMS 00123

b. Sertifikat Sistem Manajemen Mutu (ISO 9001:2008) No.QSC 01328

c. Sertifikat Sistem Manajemen Lingkungan (ISO 14001:2004) No. EMS 00223

a. Integrated Certificate No. IMS 00123

b. Quality Management System Certificate (ISO 9001:2008 No. QSC 01328

c. Environmental Management System certificate (ISO 14001:2004) No. EMS 00223

10 November 2015 s.d. 14 September 201810 November 2015 up to 14 September 2018

PT Sucofindo (Persero)2. Distrik Bungamayang dan

Cinta ManisGula

3. Unit Kedaton, Way Berulu, Pematang Kiwah, Tulung Buyut, Beringin, Musilandas, Tebenan, Padang Pelawi dan Ketahun

Karet

4. Unit Pagar Alam Teh

NO UNIT Ruang Lingkup SertifikasiCertification Scope

NO SERTIFIKAT Certificate Number

Masa Berlakuvalidity period

LEMBAGA SERTIFIKASI Certification Institution

1. Unit Bekri a. Kebun Unit Bekri dan Unit Rejosari

b. Pabrik Kelapa Sawit Unit Bekri

Nomor Sertifikat MISB ISPO/005Certificate NumberMISB-ISPO/005

5 Februari 2016 s.d. 4 Februari 20215 February 2016 up to 4 Februari 2021

PT Mutu Indonesia Strategis Berkelanjutan

Guna mematuhi Peraturan Menteri Pertanian nomor 11/Permentan/OT.140/3/2015, maka tahun 2015 PTPN VII telah mendaftarkan 3 (tiga) unit komoditi kelapa sawit untuk proses sertifikasi ISPO, meliputi Unit Bekri, Betung dan Sungai Lengi. Dua Unit sedang dalam proses verifikasi berkas untuk proses rekomendasi penerbitan sertifikat, satu Unit telah mendapatkan sertifikat.

b. Sertifikat Sistem Manajemen Management System Certificate

Sebagai wujud implementasi Sistem Manajemen Terpadu PTPN VII (SMTN7), PTPN VII telah mendapatkan sertifikat Sistem Manajemen secara terintegrasi (satu sertifikat untuk beberapa Unit Kerja). Sertifikat terintegrasi tersebut untuk implementasi Sistem Manajemen Mutu (ISO 9001:2004) dan Sistem Manajemen Lingkungan (ISO 14001:2008) dengan lingkup sertifikasi Kantor Direksi, Kantor Distrik, Unit Komoditi Gula, Unit Komoditi Karet dan Unit Komoditi Teh dengan rincian sebagai berikut:

As form of implementation of Integrated Management System PTPN VII (IMSN7), PTPN VII has received Management System certificate integrally (one certificate for several Work Units). This integrated certificate is for implementation of Quality Management System (ISO 9001:2004) and Environmental Management System (ISO 14001:2008) with certification scope Head Office, District Office, Sugar Commodity Unit, Rubber Commodity Unit and Tea Commodity Unit with following detail:

To comply with Minister of Agriculture Regulation number 11/Permentan/OT.140/3/2015, PTPN VII in 2015 has registered its 3 (three) oil palm commodity units for ISPO certification process, involving Bekri, Betung and Sungai Lengi Units. Two units are currently in file verification process for recommendation of certificate issuance, One Unit have received the certificate.

38 Tentang Laporan Keberlanjutan About Sustainability Report

TENTANG LAPORANKEBERLANJUTANAbout Sustainability Report

Laporan Keberlanjutan2015SustainabilityReport

Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report 39

PTPN VII berkomitmen mewujudkan prinsip akuntablitas dan keterbukaan dengan menyampai-kan kepada publik kinerja keberlanjutan melalui sebuah laporan yang disebut sustainability report (laporan keberlanjutan). PTPN VII menerbitkan Laporan Keberlanjutan sejak tahun 2014. Laporan Keberlanjutan PTPN VII ini merupakan laporan ketiga yang disusun menggunakan standar Global Reporting Initiative (GRI) versi 4 atau G4. Laporan Keberlanjutan tahun lalu (2014) diterbitkan pada Juni 2015. (G4-29)(G4-30)

Laporan ini ditujukan kepada para pemangku kepentingan, yang disesuaikan dengan peruntukan pengungkapan informasi perusahaan, di antaranya adalah Pemegang Saham, Pemerintah, Serikat Pekerja, Rekanan dan Mitra, Pelanggan, dan Masyarakat, serta semua pihak yang memiliki kepentingan terhadap perusahaan. Perusahaan mempublikasikan Laporan Keberlanjutan melalui portal web resmi perusahaan. Informasi yang termuat di dalam laporan ini merupakan bentuk pemenuhan tanggung jawab PTPN VII tentang kinerja di bidang ekonomi, lingkungan dan sosial untuk periode 1 Januari hingga 31 Desember 2015. Para Pemangku Kepentingan dapat menggunakan informasi ini sebagai dasar pengambilan keputusan dan dasar penilaian atas pelaksanaan kewajiban Perusahaan terkait tanggung jawab sosial dan lingkungan. (G4-28)(G4-29)(G4-30)

Laporan ini dibuat dan diterbitkan bersamaan dengan Laporan Tahunan PTPN VII 2015 sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada Pemegang Saham. Menyadari arti penting dari Laporan Keberlanjutan, PTPN VII memutuskan akan membuat dan menerbitkannya secara rutin setiap tahun. (G4-29)(G4-30)

PTPN VII commits to realize accountability and openness principles by presenting sustainability performance to public through a report called Sustainability Report. PTPN VII publishes Sustainability Report since 2014. This PTPN VII Sustainability Report is the third report prepared by using Global Reporting Initiative version 4 or G4 standard. Last year (2014) sustainability report was published on June 2015. (G4-29)(G4-30)

This report is aimed to stakeholders, adjusted with allotment of company information disclosure, including Shareholders, Government, Labor Union, Partners, Customers, and Public, as well as all parties who have interest to company. Company publishes this Sustainability Report through official company website. Information containing in this report is a form of fulfillment of PTPN VII responsibility for its performance in economic, environment and social for period 1 January up to 31 December 2015. The Stakeholders may use this information as a basis to make decision and basis for assessment on the implementation of company’s responsibility related social and environmental responsibility. (G4-28)(G4-29)(G4-30)

This report was made and published along with 2015 PTPN VII Annual Report as a form of Company’s responsibility to Shareholders. Realizing the important meaning of this Sustainability Report, PTPN VII decided to create and publish it routinely every year. (G4-29)(G4-30)

Tentang Laporan KeberlanjutanAbout Sustainability Report

40 Tentang Laporan Keberlanjutan About Sustainability Report

GRI Versi 4 Sebagai Pedoman Penyusunan LaporanGRI Version 4 As Guidelines of Report Drafting

Kontak (G4-32)

Contact(G4-32)

Laporan Keberlanjutan ini disusun dengan menggunakan standar pelaporan keberlanjutan GRI versi 4 (G 4) yang dikeluarkan oleh Global Reporting Initiative. Untuk mempermudah pembaca dalam menemukan informasi untuk setiap indikator, tanda khusus indikator G4 dicantumkan pada setiap paragraf yang relevan. Demikian pula, pada bagian laporan ini dilampirkan daftar indeks GRI G4 secara keseluruhan. (G4-32)

Terhadap dua opsi format laporan keberlanjutan, yaitu Core dan Comprehensive, PTPN VII menyatakan bahwa Laporan Keberlanjutan 2015 ini disusun ‘in accordance’ atau ‘sesuai dengan Pedoman G4-Core’. Opsi ‘core’ memuat informasi yang mendasar dan penting untuk diketahui pemangku kepentingan sedangkan opsi ‘comprehensive’ merupakan perluasan dari opsi ‘core’. (G4-32)

Keberadaan informasi di dalam Laporan Keberlanjutan ini tidak hanya sebagai sarana untuk meningkatkan nilai tambah terhadap proses bisnis, namun dapat menjadi sarana penghubung yang efektif dengan para pemangku kepentingan perusahaan. Para Pemangku Kepentingan dapat menghubungi alamat/kontak berikut untuk memberi saran, ide, kritik serta pendapat atas Laporan Keberlanjuta ini. (G4-31)

PT Perkebunan Nusantara VII Sekretariat PerusahaanKantor PusatJl. Teuku Umar No.300 Bandar Lampung 35141, IndonesiaTel. : 0721 – 702233 (Hunting)Fax. : 0721 - 702775Email : [email protected] : www.ptpn7.com

This Sustainability Report was drafted by using sustainability reporting standard GRI version 4 (G4) published by Global Reporting Initiative. To facilitate the reader in finding information for each indicator, special mark of G4 indicator is listed in every relevant paragraph. Likewise, at every section of this report is attached GRI G4 index list on the whole. (G4-32)

Regarding two options of sustainability reporting format, namely Core and Comprehensive, PTPN VII stated that this 2015 Sustainability Report was drafted ‘in accordance to G4-Core Guidelines’. ‘Core’ option contains significant and basic information to be acknowledged by stakeholders while ‘comprehensive’ option is extension of ‘core’ option. (G4-32)

The availability of information within this Sustainability Report is not just as a facility to improve added value to business process, but it can be an effective connector to company’s stakeholders. The Stakeholders may contact following address/contact to give us any suggestion, idea, critic and opinion regarding this Sustainability Report. (G4-31)

PT Perkebunan Nusantara VII Corporate SecretaryHead OfficeJl. Teuku Umar No. 300Bandar Lampung 35141, IndonesiaPhone : 0721 – 702233 (Hunting)Fax : 0721 - 702775Email : [email protected] : www.ptpn7.com

Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report 41

Laporan Keberlanjutan ini disusun oleh Tim Internal PTPN VII yang mewakili berbagai bagian terkait. PTPN VII telah memasukkan harapan dari pemangku kepentingan (stakeholders inclusiveness) dengan memasukkan informasi dan aspirasi dari pemangku kepentingan yang diperoleh melalui FGD. Laporan ini tidak diverifikasi oleh pihak independen, namun PTPN VII menjamin dilakukannya verifikasi informasi, sampel dokumen oleh Tim Internal yang bertanggung jawab atas kelengkapan dan penyusunan Laporan Keberlanjutan ini. (G4-33)

Konten laporan keberlanjutan PTPN VII telah memuat isu-isu atau aspek-aspek yang dianggap penting dan dibutuhkan oleh pemangku kepentingan dalam membuat keputusan (Materiality). Laporan ini juga telah mencantumkan isu-isu keberlanjutan yang relevan bagi pembuat laporan (sustainability context). Material pelaporan telah didukung dengan data yang lengkap untuk periode dan ruang lingkup pelaporan (Completeness), terdiri atas data kuantitatif dan kualitatif yang berasal dari seluruh unit-unit usaha dan Kantor Direksi PTPN VII. Dengan demikian tidak ada perubahan batasan pelaporan dibandingkan laporan sebelumnya. (G4-17)(G4-20)(G4-22)(G4-23)

Laporan keuangan berasal dari laporan keuangan konsolidasian dengan anak perusahaan. Uraian lengkap tentang Laporan Keuangan diuraikan dalam Laporan Tahunan 2015. Aspek informasi material dari pihak eksternal juga disertakan di dalam laporan ini. (G4-17)(G4-21)

This Sustainability Report was drafted by PTPN VII Internal Team who represents many related division. PTPN VII has included stakeholders’ expectation (stakeholders’ inclusiveness) by entering stakeholders’ information and aspiration received through FGD. This report is not verified by independent party, however PTPN VII guarantees the execution of verification information on document sample was conducted by Internal Team who was in charge on completeness and preparation of this Sustainability Report. (G4-33)

Content of PTPN VII sustainability report has contained issues or aspects considered as significant and needed by stakeholders in making decision (Materiality). This report has also listed relevant sustainability issues for the report maker (sustainability context). Report material has been supported with a complete data for reporting period and scope (Completeness), consists of quantitative and qualitative data derived from all PTPN VII business units and Head Office. Therefore there were no changes of reporting limitation compared to prior report. (G4-17)(G4-20)(G4-22)(G4-23)

Financial report is originated from consolidated financial statement with subsidiary. Complete description of Financial Statement is described in 2015 Annual Report. Material information aspect from external parties is also attached in this report. (G4-17)(G4-21)

Materialitas dan Isi Laporan (G4-18)

Materiality and Content of the Report (G4-18)

Prinsip-prinsip untuk menentukan konten laporan diterapkan untuk mengidentifikasi informasi yang akan diungkap, dengan mempertimbangkan kegiatan, dampak, serta harapan dan kepentingan yang substantif dari para pemangku kepentingan. Ada empat Prinsip-prinsip untuk Menentukan Konten Laporan: Materialitas, Hubungan dengan Pemangku Kepentingan, Konteks Keberlanjutan, dan Kelengkapan. 1. Keterlibatan pemangku kepentingan;

Prinsip ini mengharuskan pemangku kepentingan dilibatkan dalam proses pelaporan, mulai dari penentuan konten laporan, sampai pemberian masukan terhadap laporan yang telah dipublikasikan.

Principles in determining report content are applied to identify information that will be disclosed, by considering the activity, impact, as well as a substantive hope and interest of the stakeholders. There are four Principles to Determine Report Content: Relation with Stakeholders, Sustainability Context, and Completeness.

1. Stakeholders InclusivityThis principle requires the stakeholders to get involved in the reporting process, started from determination of report content, up to providing input to published report

Menentukan Konten Laporan (G4-18)

Determining Content Report (G4-18)

42 Tentang Laporan Keberlanjutan About Sustainability Report

2. Materialitas;Prinsip ini mengharuskan laporan berisi isu-isu atau aspek penting yang diperlukan oleh pemangku kepentingan dalam mengambil keputusan.

3. Konteks keberlanjutanPrinsip ini mengharuskan laporan meliputi seluruh isu-isu keberlanjutan yang relevan bagi PTPN VII.

4. Kelengkapan.Prinsip ini mengharuskan laporan dibuat dengan cakupan dan periode pelaporan tertentu serta didukung data yang lengkap untuk cakupan dan periode pelaporan.

Masing-masing Prinsip Pelaporan memiliki dua komponen: definisi dan penjelasan cara-caranya serta alasan penerapan Prinsip tersebut. PTPN VII telah mempertimbangkan kedua komponen tersebut dalam penyusunan Laporan Keberlanjutan 2015.

Proses penentuan konten laporan tahun 2015 dilaksanakan melalui empat tahapan berikut 1. Identifikasi – Ikhtisar :

Melakukan Identifikasi Aspek dan topik relevan lainnya, dan Boundary, yang dipertimbangkan untuk dilaporkan.

2. Prioritasi – IkhtisarPrioritasi Aspek dan topik relevan lainnya dari Langkah 1, untuk mengidentifikasi hal-hal yang material dan akan dilaporkan. Prioritas harus berdasarkan pada Prinsip Materialitas dan Pelibatan Pemangku Kepentingan.

3. Validasi – IkhtisarPrinsip Kelengkapan dan Pelibatan Pemangku Kepentingan diterapkan untuk mematangkan proses identifikasi konten laporan. Hasil dari tiga langkah pertama di atas adalah daftar Aspek Material (dan topik material lainnya) dan Boundary.

4. Reviu– IkhtisarReviu ini dilakukan saat organisasi sedang menyiapkan siklus pelaporan berikutnya. Reviu berfokus tidak hanya pada Aspek Material dalam periode pelaporan sebelumnya tetapi juga mempertimbangkan kembali Prinsip Pelibatan Pemangku Kepentingan dan Konteks Keberlanjutan.

2. Materiality;This principle requires the report to include issues or significant aspects needed by stakeholders in making decision

3. Sustainability contextThis principle requires the report to covering all relevant sustainability issues for PTPN VII

4. CompletenessThis principle requires the report to be made with specific scope and reporting period as well as a complete supported data for reporting scope and period.

Each Reporting Principle has two components: definition and explanation of the methods as well as the reason of Principle implementation. PTPN VII has considered both components in preparation of this 2015 Sustainability Report.

Determination of 2015 report content process was held through these four factors:1. Identification – Summary:

Conduct Aspect Identification and other relevant topic and Boundary, which considered being included in the report.

2. Priority – Summary:Priority of aspect and other relevant topic from Step 1, to identify material terms and will be reported. Priority should be based on Materiality and Stakeholders Inclusivity Principle.

3. Validation – Summary:Completeness and Stakeholders Inclusivity Principles is adopted to finalize process of reporting content identification. Result of the first three steps above is list of Material Aspect list (and other material topic) and Boundary

4. Review – Summary:This review is conducted when organization is currently preparing next report. Review is not only focused on Material Aspect in previous reporting period but also reconsidering Stakeholders Inclusivity and Sustainability Context Principle

Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report 43

Tahapan Penentuan Isi Laporan Berdasarkan Prinsip GRI-G4Stages of Determination Reporting Content Based on GRI-G4 Principle

Konteks KeberlanjutanSustainability Context

Pelibatan Pemangku Kepentingan Stakeholder Inclusivity

Langkah 3Validasi

Konteks KeberlanjutanSustainability Context

Pelibatan Pemangku KepentinganStakeholder Inclusivity

KelengkapanCompleteness

MaterialitasMateriality

Langkah 2Priotitas

Langkah 4Reviu

LaporanKeberlanjutanPTPN VII 2015

Proses penetapan informasi material dan batasan (boundary) dalam laporan ini dilakukan dengan melibatkan Tim Penyusunan Laporan Keberlanjutan PTPN VII dari berbagai bagian di Kantor Direksi melalui kegiatan Focus Group Discussion (FGD) pada tanggal 22 April 2016. Sesuai dengan prinsip stakeholder inclusiveness (pelibatan pemangku kepentingan), PTPN VII juga melibatkan pemangku kepentingan dalam kegiatan Focus Group Discussion (FGD) meliputi serikat pekerja, pemasok, mitra binaan, regulator (Dinas Tenaga Kerja, Balai Lingkungan Hidup), mitra usaha, konsumen. (G4-18)

Process of material information and boundary determination in this report was conducted by involving PTPN VII Sustainability Report Preparation Team from many Divisions at Head Office through Focus Group Discussion on 22 April 2016. In accordance to stakeholder inclusiveness, PTPN VII also included stakeholder in FGD activities involving labor union, supplier, fostered partners, regulator (Labor Department, Environmental Center), business partners, and consumers. (G4-18)

Menentukan Aspek-Aspek Material Dan BoundaryDetermining Material Aspects and Boundary

Langkah IIdentifikasi

44 Tentang Laporan Keberlanjutan About Sustainability Report

Daftar Aspek Material Dan BoundaryList of Material Aspect and Boundary

Aspek Material (G4-19)Material Aspect

BoundaryDi Dalam Perusahaan

(G4-20)Inside the Company

Di Luar Perusahaan(G4-21)

Outside the Company

Indeks GRI G4GRI G4 Index

Kategori EkonomiEconomic Category

Kategori LingkunganEnvironment Category

Kategori SosialSocial Category

Sub Kategori KetenagakerjaanEmployment Sub Category

Keberadaan di PasarExistence in market

Keanekaragaman hayatiBiodiversity

Efluen dan LimbahEffluent and Waste

EnergiEnergy

Hubungan industrialIndustrial Relationship

Pelatihan dan pendidikanTraining and Education

Kesetaraan remunerasi wanita dengan priaWoman remuneration equality to man

G4-EC5

G4-EN3, G4-EN5, G4-EN6

G4-LA4

G4-LA9, G4-LA10, G4-LA11

G4-LA13

G4-EC7, G4-EC8

G4-EN15, G4-EN16, G4-EN18, G4-EN21

G4-EN22, G4-EN23, G4-EN31

G4-EN8

G4-EN23

√ √

Kinerja ekonomiEconomic performance

BahanMaterial

Tenaga kerjaLabor

Kesehatan dan keselamatan kerjaOccupational Health and Safety

Keberagaman dan kesetaraan peluangOpportunity diversity and equality

Dampak Ekonomi Tidak LangsungIndirect Economic Impart

EmisiEmission

Aspek lingkungan lain-lain Other environment aspect

AirWater

(G4-EC1) (G4-EC4)

G4-EN1

G4-EN1

G4-LA5, G4-LA6, G4-LA8

G4-LA12

Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report 45

Sub Kategori Hak Azasi ManusiaHuman Rights Sub Category

Sub Kategori MasyarakatCommunity Sub Category

Sub Kategori Tanggung Jawab ProdukProduct Responsibility Sub Category

Non-diskriminasiNon discrimination

Anti-korupsi dan suapAnti Corruption and bribery

Pelabelan Produk dan JasaProduct and Service Labeling

Privasi PelangganCustomer Privacy

G4-HR4

G4-SO3, G4-SO4, G4-SO5

G4-PR3, G4-PR4, G4-PR5

G4-PR7

G4-PR8

InvestasiInvestment

Masyarakat LokalLocal Society

Kesehatan dan Keselamatan PelangganCustomer Health and Safety

Komunikasi PemasaranMarketing Communication

Kebebasan Berserikat dan Perjanjian Kerja Bersama (PKB)Freedom of Association and Collective Labor Agreement

G4-HR2

G4-SO1

G4-HR4

Aspek Material (G4-19)Material Aspect

Boundary

Di Dalam Perusahaan(G4-20)

Inside the Company

Di Luar Perusahaan(G4-21)

Outside the Company

Indeks GRI G4GRI G4 Index

Penyusunan tingkat materialitas Laporan Keberlanjutan PTPN VII tahun 2015 dilakukan melalui Focus Group Discussion (FGD). Pelaksanaan FGD melibatkan pihak internal PTPN VII maupun para pemangku kepentingan yang diundang khusus untuk berpartisipasi dalam forum FGD tersebut. Hasil proses ini dapat digambarkan dalam grafik tingkat materialitas di bawah ini.

Preparation of materiality level of the 2015 PTPN VII Sustainability Report was conducted through Focus Group Discussion (FGD). The implementation of FGD was involving PTPN VII internal parties and stakeholders specially who were invited to participate in this FGD forum. Result of this process can be described in materiality level graphic below.

Tingkat MaterialitasMateriality Level

46 Tentang Laporan Keberlanjutan About Sustainability Report

Keterangan:1. Pertumbuhan ekonomi

Economic growth2. Upah Minimum Regional (UMR)

Regional Minimum wage3. Pemberdayaan masyarakat

Community empowerment4. Pemasok lokal

Local supplier5. Pembangunan infrastruktur untuk masyarakat

Infrastructure development for community6. Efisiensi dan konservasi energi

Energy efficiency and conservation7. Pengelolaan air

Water management8. Pengelolaan biodiversitas

Biodiversity management9. Mitigasi emisi gas rumah kaca (GRK)

Green house gas emission mitigation10 Pengelolaan limbah

Waste treatment

11. Asesmen pemasok terkait isu lingkunganSupplier assessment relating environmental issues

12. Kesiapan tanggap darurat masyarakat lokalReadiness of local emergency response

13. Donasi/sumbangan untuk masyarakatDonation for community

14. Peningkatan kondisi kehidupan masyarakatCommunity life improvement

15. Kepatuhan terhadap regulasiRegulatory compliance

16. Keberagaman dan kesetaraan peluangOpportunity diversity and equality

17. Ketenagakerjaan Employment

18. Kesehatan dan keselamatan kerjaOccupational health and safety

19. Pendidikan dan pelatihanEducation and training

20. Dialog dengan masyarakat lokalDialog with local

Low

Low

Medium

Med

ium

Penting Bagi PerusahaanMateriality based on Resulted Impact

Pent

ing

bagi

stak

ehol

ders

Mat

eria

lity

base

d on

Sta

keho

lder

’s Co

ncer

n

High

Hig

h

13 2

4 7

166

9

5 15

1711

1914

3 1810

1

20

Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report 47

KOMITMEN TERHADAP LINGKUNGANCommitment To Environment

Laporan Keberlanjutan2015SustainabilityReport

48 Komitmen Terhadap Lingkungan Commitment to Environment

Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report 49

PTPN VII berupaya menjalankan bisnis dengan memperhatikan prinsip pengelolaan lingkungan yang lestari, yaitu dalam proses produksinya selalu mengutamakan efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya secara berkelanjutan. Hal ini juga dimaksudkan agar Perusahaan mampu menyelaraskan pembangunan industri dengan kelestarian fungsi lingkungan hidup serta dapat memberi manfaat bagi masyarakat luas.

Dalam melaksanakan sistem manajemen lingkungan, PTPN VII telah mengaplikasikan sistem manajemen lingkungan yaitu ISO 14001:2004, selain itu juga telah mengimplementasikan ISO 9001:2008, ISO 22000:2009, OHSAS 18001:2007, ISPO, GCG dan Malcolm Baldrige Criteria yang terintegrasi didalam sistem manajemen terpadu PTPN 7 (SMTN7).

Penerapan sistem manajemen lingkungan PTPN VII meliputi seluruh aspek produksi yaitu pengendalian pencemaran air, udara, Limbah B3 dan melakukan efisiensi sumber daya meliputi efisiensi energi, air, 3R (Reduce, Reuse dan Recycle) Limbah B3 dan non B3 serta perlindungan keanekaragaman hayati dan pemberdayaan masyarakat (CD dan CSR). Selain itu, PTPN VII juga berupaya untuk menaati peraturan lingkungan hidup agar bisa memenuhi standar PROPER BIRU dan PROPER HIJAU di semua unit-unit usaha yang dikelolanya.

Komitmen Perusahaan terhadap lingkungan diwujudkan melalui kebijakan lingkungan yang terintegrasi dalam Kebijakan Terpadu PT Perkebunan Nusantara VII, di antaranya yang terkait dengan tanggung jawab lingkungan adalah:1. Taat dan patuh pada peraturan perundang-

undangan yang relevan dan persyaratan yang terkait dengan lingkungan hidup, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, keamanan pangan, Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO), Good Corporate Governance dan Persyaratan Kriteria Baldrige yang diperbaiki secara berkesinambungan, ditinjau kesesuaiannya dan dievaluasi efektivitasnya sesuai dengan aktivitas, produk dan layanan PTPN VII.

PTPN VII strives to run the business by considering everlasting environmental management principles, namely in its production process is always prioritizing on the efficiency and effectiveness of its sustainable resources. This is also intended in order the Company is able to harmonize the industrial development with preservation of environment function as well as able to provide benefits for wider community.

In implementing environmental management system, PTPN VII has applied environmental management system namely ISO 14001:2008, ISO 22000:2009, OHSAS 18001:2007, ISPO, GCG, and Malcolm Baldrige Criteria integrated in Integrated Management System of PTPN 7.

Implementation of PTPN VII environmental management system comprises all production aspect namely controlling of water, air, HTW pollution and performing efficiency of resources including energy, water, 3R (reduce, reuse and recycle) of HTW and non HTW as well as protection of biodiversity and community empowerment (CD and CSR). In addition, PTPN VII also strives to obey environment regulation in order to meet BLUE PROPER and GREEN PROPER standards in all business units it managed.

The company’s commitment to environment is realized through environment policies in an Integrated Management System Nusantara VII, of which are related to environmental responsibility including: 1. Comply and obey relevant law and regulation

and requirements related to environment, OHS, food safety, ISPO, GCG and Baldrige Criteria Requirements that updated sustainably, reviewed its conformity and evaluated its effectiveness pursuant to PTPN VII activity, product and service.

Sistem Manajemen LingkunganEnvironmental Management System

Kebijakan Lingkungan PTPN VIIPTPN VII Environmental Policy

48 Komitmen Terhadap Lingkungan Commitment to Environment

Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report 49

2. Menetapkan tujuan dan sasaran mutu, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, dan keamanan pangan serta meninjau pencapaiannya secara periodik.

3. Mengutamakan pencegahan dan penurunan pencemaran khususnya limbah cair, limbah B3, limbah padat non B3 dan emisi udara, melakukan praktik budidaya tanaman tanpa bakar (zero burning), serta pencegahan terhadap kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.

PTPN VII memiliki Panitia Pembina Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (P2K3L) di masing-masing Unit dan Distrik Selain P2K3L terdapat tim yang mendukung implementasi sistem manajemen yaitu, Tim Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Tim Tanggap Darurat, Tim Konservasi Sumber Daya & Keanekaragaman Hayati, Tim Efisiensi Energi & Gas Rumah Kaca, Tim Pengendalian Limbah serta Tim COMDEV dan CSR. Terkait pengelolaan lingkungan, Tim yang bertanggung jawab di dalamnya adalah Tim Konservasi Sumber Daya & Keanekaragaman Hayati, Tim Efisiensi Energi & Gas Rumah Kaca, Tim Pengendalian Limbah.

2. Determine objective and target of quality, environment, OHS, and food safety as well as review its achievement periodically

3. Prioritize on preventive and reduction of pollution specifically liquid waste, hazardous and toxic material (HTM) waste, solid non-HTM waste and air emissions, conduct plant cultivation without burning (zero burning), and preventive on occupational accident and occupational disease

PTPN VII has Occupational and Environmental Health and Safety Committee in (OEHSC) each Unit and District. Beside OEHSC there are teams which support implementation of management system, namely Occupational Safety and Health Team, Emergency Response Team, Resource and Biodiversity Conservation Team, Energy and Green House Gas Efficiency Team, Waste Controlling Team as well as COMDEV and CSR Team. Related to environmental management, teams in charge in it are Resource and Biodiversity Conservation Team, Energy and Green House Gas Efficiency Team, Waste Controlling Team.

Pelatihan di Bidang LingkunganEnvironmental TrainingPTPN VII secara berkelanjutan mengikutkan karyawannya pada berbagai program pelatihan di bidang lingkungan dan pengelolaan lingkungan. Beberapa pelatihan yang telah diikuti di tahun 2015 di bidang lingkungan adalah: • Workshop Percepatan Sertifikasi ISPO dan RSPO • Training Auditor ISPO yang diselenggarakan oleh

Komisi ISPO

PTPN VII juga menyelenggarakan pelatihan internal di bidang lingkungan dan pengelolaan lingkungan, yakni Pelatihan Audit Internal SMTN7 di Bandar Lampung (wilayah Lampung dan Bengkulu) dan Distrik Banyuasin (wilayah Sumatera Selatan).

PTPN VII is sustainably engagging its employees to many training programs including environment and environmental management training. Several trainings that have been attended in 2015 were:• Workshop of ISPO and RSPO Certification

Acceleration• ISPO Auditor Training held by ISPO Commission

PTPN VII was also held internal environment and environmental management training namely IMSN7 Internal Audit Training in Bandar Lampung (Lampung and Bengkulu area) and Banyuasin District (South Sumatera area).

50 Komitmen Terhadap Lingkungan Commitment to Environment

Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report 51

Dalam pengelolaan lingkungan, PTPN VII berpedoman pada Sistem Manajemen Lingkungan (ISO 14001:2008) yang terintegrasi dalam Sistem Manajemen Terpadu PTPN VII (SMTN7). PTPN VII telah mendapatkan sertifikat Sistem Manajemen secara terintegrasi (satu sertifikat untuk beberapa Unit Kerja) untuk implementasi Sistem Manajemen Mutu (ISO 9001:2004) dan Sistem Manajemen Lingkungan (ISO 14001:2008) dengan lingkup sertifikasi Kantor Direksi, Kantor Distrik, Unit Komoditi Gula, Unit Komoditi Karet dan Unit Komoditi Teh.

Untuk komoditas kelapa sawit, PTPN VII berpedoman pada Peraturan Menteri Pertanian nomor 11/Permentan/OT.140/3/2015 tentang Pedoman Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia (Indonesian Sustainable Palm Oil/ISPO) dalam rangka memenuhi tuntutan pembangunan berkelanjutan dan memenuhi tuntutan pasar global terhadap minyak sawit berkelanjutan. Pada tahun 2015 PTPN VII telah mendaftarkan 3 (tiga) unit komoditi kelapa sawit untuk proses sertifikasi ISPO, meliputi Unit Bekri, Betung dan Sungai Lengi.

PTPN VII secara rutin mengikuti program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup yang dilaksanakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Pada tahun 2015, empat belas unit kerja PTPN VII ikut serta dalam penilaian PROPER dengan pencapaian sebagai berikut:• Satu unit kerja (Bungamayang) mendapatkan

PROPER Hijau• Tiga belas unit kerja (Way Berutu, Kedaton,

Pematang Kiwah, Tulung Buyut, Tebenan, Baturaja, Padang Pelawi, Bekri, Betung, Sungai Lengi, Musilandas, Ketahun, Talopino) mendapatkan PROPER Biru

PTPN VII secara rutin juga mengikuti program Penghargaan Industri Hijau yang diselenggarakan oleh Kementerian Perindustrian. Pada tahun 2015, delapan unit kerja PTPN VII ikut serta dalam penilaian Penghargaan Industri Hijau dengan pencapaian sebagai berikut:• Lima unit kerja (Bungamayang, Kedaton, Tulung

Buyut, Padang Pelawi, Bekri) mendapatkan Penghargaan Industri Hijau Level 5.

• Tiga unit kerja (Way Berutu, Betung, Pematang Kiwah) mendapatkan Penghargaan Industri Hijau Level 4.

In environmental management, PTPN VII refers to Environmental Management System (ISO 14001:2008) integrated in Integrated Management System of PTPN VII (IMSN7). PTPN VII has received Management System certificate integrally (one certificate for many Work Units) for implementation of Quality Management System (ISO 9001:2004) and Environmental Management System (ISO 14001:2008) with certification scope Head Office, District Office, Sugar Commodity Unit, Rubber Commodity Unit and Tea Commodity Unit.

For oil palm commodity, PTPN VII refers to Minister of Agriculture Regulation number 11/Permentan/OT.140/3/2015 regarding Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) in order to meet sustainable development demand and global market demand on sustainable palm oil. In 2015 PTPN VII has registered 3 (three) oil palm commodity unit for ISPO certification process, comprising of Bekri, Betung and Sungai Lengi Unit.

PTPN VII routinely participates in Company Performance Rating Assessment (PROPER) in Environmental Management held by Ministry of Environmental and Forestry. In 2015, fourteen PTPN VII work units engaged in PROPER assessment with following achievements: • One work unit (Bungamayang) received Green

PROPER• Thirteen work units (Way Berulu, Kedaton,

Pematang Kiwah, Tulung Buyut, Tebenan, Baturaja, Padang Pelawi, Bekri, Betung, Sungai Lengi, Musilandas, Ketahun, Talopino) received Blue PROPER

PTPN VII routinely also participates in Green Industry Award held by Ministry of Industry. In 2015, eight PTPN VII work units engaged in Green Industry Award with following achievement:• Five work unit (Bunamayang, Kedaton, Tulung

Buyut, Padang Pelawi, Bekri) received Green Industry Award Level 5

• Three work units (Way Berutu, Betung, and Pematang Kiwah) received Green Industry Award Level 4.

Penghargaan dan Sertifikasi Bidang LingkunganEnvironmental Award and Certification

50 Komitmen Terhadap Lingkungan Commitment to Environment

Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report 51

Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang agribisnis, PTPN VII menggunakan dan mengelola material untuk kegiatan budidaya tanaman di kebun serta material pendukung untuk proses pengolahan hasil panen menjadi produk yang siap jual. Rincian pemakaian material tersaji pada Lampiran 1 di bagian akhir Laporan Keberlanjutan ini. (G4-EN1) (G4-EN2)

Material yang digunakan untuk proses pemeliharaan di kebun dan proses pengolahan di pabrik di seluruh unit kerja PTPN VII adalah sebagai berikut: (G4-22)(G4-EN1)• Unit Kebun Karet, Kelapa Sawit, Teh dan Tebu

menggunakan material pupuk berupa pupuk kimia (Urea, Za, TSP, RP, MOP, Dolomit, Kieserit, Boron, PHE, Ostindo, NPK 15.15.6.4, NPK 12.12.17.2, NPK Majekmuk Briket, NPK Majemuk Granuler, NPK Pamafert, NPK Fast Release) dan pupuk kompos (tandan kosong, blotong dan abu ketel) serta pestisida/herbisida berupa Glyposate, Marsal, Marfu dan Noxon untuk pemeliharaan tanaman.

• Pabrik Karet SIR LG menggunakan bahan baku lump/slab sebagai material hasil panen dari kebun dan menggunakan bahan kimia pembantu untuk proses pengolahan menjadi produk SIR 20, SIR 3L/3WF

• Pabrik Karet SIR HG dan RSS menggunakan bahan baku Lateks segar sebagai material hasil panen dari kebun dan menggunakan bahan kimia pembantu untuk proses pengolahan menjadi produk RSS (I, II. III dan Cut A)

• Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit menggunakan bahan baku tandan buah segar sebagai material hasil panen dari kebun dan menggunakan bahan kimia pembantu untuk proses pengolahan menjadi produk minyak sawit.

• PabrikTeh mengunakan bahan baku pucuk daun teh

• Pabrik Gula menggunkan bahan baku tebu

Untuk tambahan nutrisi bagi tanaman, PTPN VII memanfaatkan kembali limbah yang dihasilkan dari pabrik gula dan pabrik pengolahan kelapa sawit, berupa blotong dan abu ketel (4 – 5 % dari tebu yang digiling) dan tandan kosong (23% dari produksi yang dihasilkan).

Pabrik Gula Bungamayang merupakan satu-satunya PG di Indonesia yang menerapkan sistem

As a company engages in agribusiness, PTPN VII uses and manages materials for plant cultivation activity in estate as well as supporting material for processing process of crops into ready to sell product. Detail of material use is presented in Attachment 1 in end part of this Sustainability Report. (G4-EN1) (G4-EN2)

Materials used for maintenance process in estate and processing process in mill in entire PTPN VII business unit are as follow: (G4-22) (G4-EN1)

• Rubber, oil palm, tea and sugar cane Estate Unit uses fertilizer material in form of chemical fertilizer (Urea, Za, TSP, RP, MOP, Dolomit, Kieserit, Boron, PHE, Ostindo, NPK 15.15.6.4, NPK 12.12.17.2, NPK Briquette Compound, NPK Granular Compound, NPK Pamafert, NPK Fast Release) and Compost Fertilizer (empty bunches, dirty sap sediment and boiler ash) as well as pesticide/herbicide in form of Glyphosate, marshal, marfu and noxon for the plant treatment.

• SIR LG rubber factory uses raw material in form of lump/slab as material of harvest result from estate and uses auxiliary chemical material for the processing process of SIR 20, SIR 3L/3WF products.

• SIR HG and RSS rubber factory uses fresh latex as its raw material from harvest in estate and uses auxiliary chemical for processing process of RSS (I, II, III and Cut A) product.

• Oil Palm Processing Mill uses FFB as its raw material from harvest in estate and uses auxiliary chemical for processing process of palm oil product.

• Tea mill uses tea shoots as its raw material

• Sugar mill uses sugar cane as its raw material

For additional nutrients for plants, PTPN VII was reutilized produced waste from sugar mill and oil palm processing mill, in form of filter mud and boiler ash (4-5% from milled cane) and empty bunches (23% of produced production),

Bungamayang Sugar Mill is the only Sugar Mill in Indonesia which applies the purification system

Penggunaan dan Pengelolaan Material, Energi, dan AirThe Use and Management of Material, Energy, and Water

52 Komitmen Terhadap Lingkungan Commitment to Environment

Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report 53

pemurnian dengan menggunakan bahan coagulan sebagai pengganti sistem sulfitasi. Sistem ini dapat menghemat pemakaian bahan pembantu belerang sebesar 13,1% dan penghematan biaya dari tahun 2011 ke 2015 sebesar Rp2,11 miliar.

by using coagulant material as replacement of sulfitation system. This system could save the use of sulfur support material by 13.1% and saving cost from 2011 to 2015 in the amount of Rp2.11 billion.

Efisiensi Pemakaian Belerang di PG BungamayangEfficiency on the Use of Sulfur in SM Bungamayang

Uraian / Description

Penurunan Pemakaian BelerangThe Decrease of Sulfur Use

ProduksiProduction

Penurunan biaya bahan pembantu proses produksiThe Decrease of production process auxiliary material cost

EfisiensiEfficiency

Ton

Ton

Rasio Efisiensi (%)Efficiency ratio

Rp/Ton GulaTon Rp/Ton Sugar

Ton Belerang/Ton GulaTon Sulfur/Ton Sugar

Penghematan (Rp)Saving(Rp)

332

71.305,7

74.672

0,0047

332

76.088,6

71.326

0,0042

306.195.962

347

77.264,2

72.238

0,0045

291.527.902

280

90.900,058.842,9

60.805

0,0031

806.297.557

238

238

13,1%

48.727

0,0040

710.759.109

Satuan / UnitTahun / Year

2011 2012 2013 2014 2015

52 Komitmen Terhadap Lingkungan Commitment to Environment

Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report 53

Pemakaian dan Penghematan EnergiThe Energy Use and Saving

PTPN VII menggunakan energi yang berasal dari bahan bakar minyak dan listrik untuk mendukung kegiatan operasional dan produksi di unit-unit kerjanya. Pemakaian energi di PTPN VII setiap tahunnya cukup besar sehingga berdampak bagi keberlanjutan Perusahaan dan kelestarian lingkungan. Manajemen PTPN VII memiliki komitmen untuk melakukan upaya efisiensi dan penghematan energi. Kebijakan efisiensi energi tertuang dalam kebijakan lingkungan diantaranya: (DMA)1. Menggunakan energi secara efisien, tepat guna

dan tepat sasaran dengan cara membudayakan kegiatan penghematan penggunaan energi

2. Menggunakan bahan bakar energi yang ekonomis dan ramah lingkungan

3. Terus berinovasi dalam upaya penghematan

PTPN VII uses energy derived from fuel and electricity to support the operational and production activities in its working units. The use of energy in PTPN VII every year is quite large so it has an impact to Company’s sustainability and environmental preservation. PTPN VII management has a commitment to perform energy efficiency and saving efforts. This energy efficiency policy is put forth on environmental policy involving: (DMA)

1. Using the energy efficiently, properly and right on target by civilizing the activity of energy saving

2. Using economic and environmental friendly energy

3. Keep on innovating in energy saving effortsenergi

PTPN VII melaksanakan kegiatan terpadu untuk mengendalikan konsumsi energi agar tercapai pemanfaatan energi yang efektif dan efisien. PTPN VII melalui tindakan teknis secara terstruktur dan ekonomis berupaya untuk meminimalisasi pemanfaatan energi termasuk energi untuk proses produksi dan meminimalisasi konsumsi bahan baku dan bahan pendukung. Pengelolaan energi di PTPN VII mengacu pada regulasi Permen ESDM No.14 Tahun 2012 tentang Manajemen Energi. Program efisiensi energi direncanakan sejak awal dalam upaya penghematan biaya untuk meningkatkan keuntungan perusahaan. Setiap tahun dianggarkan biaya Energi saving pada Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) dan Rencana Kerja Operasional (RKO) setiap tiga bulan sekali. (DMA)

Total pemakaian solar seluruh unit kerja PTPN VII tahun 2015 mencapai 1.401 ton, , sementara pemakaian listrik tahun 2015 mencapai 64.239.417 Kwh total penggunaan energi tersaji dalam Lampiran (G4-EN6) (G4-EN7)

Sumber energi utama dua pabrik gula milik PTPN VII berasal dari biomassa ampas tebu (renewable energy resource) karena saat musim giling pabrik gula dapat memasok energinya sendiri (self sufficiency energy) dengan menggunakan pembangkit Turbin Generator yang digerakkan oleh uap yang berasal dari hasil pembakaran ampas tebu di Boiler. Pada saat tidak giling listrik disuplai dari PLN dan Diesel Generator sebagai standby unit. Total pemakaian energi listrik Distrik Bungamayang tahun 2015 sebesar 25.290 MWh yang digunakan

PTPN VII carries out integrated activities to control energy consumption in order to achieve effective and efficient energy use. PTPN VII through structural and economical technical action strives to minimize the use of energy including energy for production process and minimize consumption of raw material and supporting material. The energy management in PTPN VII refers to Minister of Energy and Human Resources Regulation No. 14 Year 2012 regarding Energy Management. Energy efficiency program has been planned since the beginning of cost saving effort to increase company profit. Every year budget for energy saving is put forth on Company Action and Budget Plan and Operational Work Plan every once in three months. (DMA)

Total use of diesel fuel for all PTPN VII work unit in 2015 reached 1,401 ton, meanwhile the use of electricity in 2015 reached 64,239,417 Kwh. Total use of energy is presented in Attachment 2. (G4-EN6)(G4-EN7)

Main energy resource of two PTPN VII’s sugar mills is originated from bagasse biomass (renewable energy resource) because during milling season sugar mill can supply its own energy (self sufficiency energy) by using Turbine Generator driven by steam as result of bagasse burning in boiler. During non milling season electricity is supplied by State Electricity Company and Diesel Generator as standby unit. Total use of energy of electricity of Bungamayang District in 2015 was amounted to 25,290 MWh, used for production activity processing cane into

54 Komitmen Terhadap Lingkungan Commitment to Environment

Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report 55

untuk kegiatan proses produksi pengolahan tebu menjadi gula kristal putih sebanyak 23.454,44 MWh. Sisanya 1.835,56 MWh/tahun digunakan untuk domestik (perumahan, kantor dan fasilitas umum). Rasio efisiensi energi berupa penurunan konsumsi energi (energy index reduction) mulai dari tahun 2011 s.d. 2015 sebesar 8,3 % dengan biaya yang dihemat tahun 2015 sebesar Rp2.453.269.401 setara dengan Rp27/kg gula. Sedangkan konservasi energi dengan memanfaatkan ampas tebu sebagai bahan bakar (renewable energy resource) terhadap total pemakaian energi tahun 2015 sebesar 97,4% dengan nilai Rp25,1 milyar/tahun setara dengan Rp276/kg gula.

Distrik Bungamayang juga meminimalkan penggunaan energi dengan tidak mengoperasikan Rotary Sulphur Burner (RSF) pada nira mentah. Power Elektromotor yang menggerakkan RSF tidak digunakan lagi dan hanya menggunakan injection pump yang mempunyai power lebih rendah. Upaya lain adalah meminimalkan penggunaan pompa pada transfer nira kental. Sulphitator nira kental ditinggikan sehingga mengalir secara gravitasi ke tanki nira kental. Pada musim giling 2015 Distrik Bungamayang melakukan inovasi menghilangkan penggunaan stirrer pada vacum pan. Sirkulasi nira kental tetap terjadi akibat mendidih pada kondisi vacum. Ini merupakan contoh upaya menyukseskan program pemerintah dalam hal efisiensi energi khususnya di sektor industri.

Distrik Bungamayang merupakan pabrik pertama di Indonesia yang menerapkan penggunaan koagulan. Hal ini didukung oleh peralatan diffuser yang sudah terpasang sebelumnya. Tidak semua pabrik bisa menerapkannya karena blotong % tebu yang dihasilkan hanya 1%. Pabrik yang menggunakan Mill jarang berhasil mengapliksikannya karena blotong % tebunya rata-rata 4% sehingga koagulan tidak mampu menjernihkan nira.

Penggunaan koagulan mengurangi pemakaian gas belerang dan kandungan belerang sehingga lebih ramah lingkungan. Pemurnian berlangsung pada suasana pH netral yang semulanya berlangsung pada pH rendah dan pH tinggi (asam dan basa), dengan demikian tidak merusak bahan baku dan peralatan pabrik. Keberhasilan ini menyebabkan beberapa Pabrik Gula lain mengunjungi Distrik Bungamayang untuk melakukan studi banding.

Dengan adanya inovasi ini menurunkan biaya pemakaian bahan pembantu proses dan hasil yang dicapai lebih baik.

white crystal sugar in the amount of 1,835.56 MWh. The remaining 1,835.56 MWh/year was used for domestic (houses, offices and public facilities). Energy efficiency ratio in form of energy index reduction start from 2011 up to 2015 was 8.3% with cost saving in 2015 was Rp2,453,269,401 equal to Rp27/kg sugar. Whereas energy conservation by using bagasse as fuel (renewable energy resource) to total use of energy in 2015 was 97.4% with total value Rp25.1 billion/year equal to Rp276/kg sugar.

Bungamayang District also minimized the use of energy by not operating Rotary Sulfur Burner (RSF) at raw sap. Electromotor power driving RSF is no longer used and only used injection pump which has lower power. Another effort was minimizing the use of pump at thick sap. Thick sap sulphitator was elevated so it flowed gravitationally to thick sap tank. In milling season 2015 Bungamayang District performed innovation by eliminating the use of stirrer in vacuum pan. Circulation of thick sap remained occur due to boiling at this vacuum condition. This was another example of effort in succeeding government program in context of energy efficiency particularly in industry sector.

Bungamayang District is the first company in Indonesia which applies the use of coagulant. This is supported by the diffuser tool that has been installed beforehand. Not all company can apply it due to percentage of filter mud of cane produced is only 1%. The company which uses mill rarely succeeded in applying it because the percentage of filter mud of cane is 4% in average so the coagulant can not purify the sap.

The use of coagulant reduces the use of sulfur gas and sulfur content so it is more environmental friendly. The purification is occurred at neutral pH condition in which initially occurred at low pH and high pH (acid and base), therefore it does not damage the raw material and factory tools. This success has made several other Sugar Mills visiting Bungamayang District to perform comparative study.

This innovation is able to reduce the cost of the use of adjuvant material process use and achieved result is better.

54 Komitmen Terhadap Lingkungan Commitment to Environment

Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report 55

Tabel Efisiensi EnergiEnergy Efficiency Table

Unit BisnisBusiness Unit

2013 2014 2015

PG Bungamayang

PKR Tulung Buyut

PKR Batu Raja

PKR Padang Pelawi

PPKS Supa

PKR Pematang Kiwah

PKR Musi Landas

PPKS Bekri

PPKS Betung

PPKS Tapi

PG Cintamanis

PKR Way Berulu

PKR Beringin

PKR Ketahun

PPKS Suni

PKR Kedaton

PKR Tebenan

PPKS Resa

PPKS Tasa

Pabrik Teh Pala

26.587.445

273.640

352.944

137.887

-

330.997

1.596

345.960

475.809

-

14.641.400

53.525

30.315

67.923

-

73.144

8.066

-

-

4.012.109

26.359.087

2.666.857

2.465.090

2.186.000

-

2.958.491

208.322

1.467.739

3.560.272

-

15.719.900

338.098

1.276.037

28.395

-

825.762

2.440.831

-

-

3.642.844

25.289.698

2.986.132

2.605.346

3.088.800

-

2.289.983

5.175

1.467.739

3.836.496

-

13.590.260

799.376

1.074.538

64.709

-

837.140

2.228.472

-

-

4.075.553

59.005

43.120

81.080

71.693

29.934

33.512

12.789

101.970

29.934

144.950

87.088

11.713

235.718

171.091

157.200

5.476

4.087

65.465

160.622

7.030

60.285

107.777

96.000

14.371

192.540

107.615

14.070

63.950

113.000

201.406

66.630

7.245

400.000

107.751

230.582

8.573

367.952

8.490

182.967

3.210

56.840

73.001

47.860

83.713

57.930

36.855

3.320

63.950

122.150

246.323

68.005

10.308

188.460

49.845

92.410

6.325

9.040

2.760

172.493

9.190

3.201,10

-

-

-

-

-

-

-

-

-

1.841,789

-

-

-

-

-

-

-

-

-

930,15

-

-

-

-

-

-

-

-

-

922,526

-

-

-

-

-

-

-

-

-

364,94

-

-

-

-

-

-

-

-

-

320,211

-

-

-

-

-

-

-

-

-

ListrikKwh

ListrikKwh

ListrikKwh

Solar (lt)

Solar (lt)

Solar (lt)

Residu(lt)

Residu(lt)

Residu(lt)

Saving to reduce energy consumption is also performed in Oil Palm Mill by various strategies below: (G4-EN6)

• Transferring the use of generator to State Electricity Company, as an attempt for efficiency of the use of fuel as well as various efforts to decline the air emission resulting from company’s operational activities and attempts to control Green House Gas effect.

• Utilization of shells and fibers for the boiler fuel in every POM

Other efforts performed by PTPN VII to reduce energy consumption were:

• The utilization of sky light roof to minimize the use of lamp in daytime

• The use of lamp from tubular lamp (TL) into essential lamp

• Substituted fuel for rubber factory dryer from solar into oil palm shells by using heat exchanger system

Penghematan untuk mengurangi konsumsi energi juga dilakukan di Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit dengan berbagai strategi berikut: (G4-EN6)

• Pengalihan penggunaan pembangkit listrik Genset ke PLN, sebagai upaya untuk efisiensi penggunaan bahan bakar sekaligus sebagai upaya untuk menurunkan emisi udara yang dihasilkan dari kegiatan operasional perusahaan dan upaya pengendalian efek Gas Rumah Kaca (GRK)

• Pemanfaatan cangkang dan fiber untuk bahan bakar boiler di setiap PPKS

Upaya lain yang dilakukan PTPN VII untuk mengurangi konsumsi energi adalah:• Pemanfaatan atap sky light di pabrik gula untuk

meminimalkan penggunaan lampu penerangan di siang hari

• Penggunaan lampu dari turbular lamp (TL) menjadi essential lamp.

• Substitusi bahan bakar dryer pabrik karet dari bahan bakar solar dialihkan menjadi cangkang kelapa sawit dengan sistem heat exchanger.

56 Komitmen Terhadap Lingkungan Commitment to Environment

Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report 57

PTPN VII memerlukan air untuk proses budidaya tanaman yang diusahakan, proses pengolahan di pabrik serta untuk memenuhi kebutuhan perumahan Pekerja di unit-unit usaha. Sumber air yang digunakan berasal dari air sumur dalam (deep well), air sungai, embung, dan air hujan. Oleh sebab itu, air menjadi salah satu aspek keberlanjutan yang material. (DMA)

Kebijakan konservasi air dan penurunan beban pencemaran air tertuang dalam kebijakan lingkungan sebagai berikut : 1. Menggunakan air secara Efisien, Tepat guna

dan Tepat sasaran dengan cara membudayakan kegiatan penghematan penggunaan air a. Melakukan konservasi air dan menerapkan

close loop system pada setiap air pendingin alat dan mesin pabrik.

b. Menyediakan tempat dan lokasi yang cukup dan memadai sebagai penampung kebutuhan air

c. Menerapkan sistem 3R (Reduce, Reuse, Recycling). Reduce: Mengurangi pemakaian air yang tidak berdampak langsung terhadap produksi, seperti bersih-bersih dan penyiraman taman. Reuse: Pemanfaatan kembali air kondensate untuk air pengisi boiler, air imbibisi dan kebutuhan air proses produksi Recycle: Memanfaatkan kembali air limbah pabrik untuk kebutuhan produksi seperti air limbah untuk pendingin kondensor.

2. Terus berinovasi dalam upaya penghematan air. Pemanfaatan air sungai dilaksanakan secara efisien sehingga tidak menganggu debit air sungai serta keanekaragaman hayati di dalamnya. Hingga akhir tahun 2015, PTPN VII tidak pernah menerima laporan tentang terganggunya sumber air di sekitar wilayah kerja Perusahaan. (G4-EN8) (G4-EN9)

Total pemakaian air untuk pabrik dan perumahan tahun 2015 mencapai 4.993.646 m3. Sebagian air hasil unit pengolahan limbah dimanfaatkan kembali untuk keperluan proses pengolahan. Pada tahun 2015, sebanyak 1.120.793 m3 atau 22,44% dari air yang dikonsumsi bisa dimanfaatkan kembali (G4-EN10)

Pabrik Gula PTPN VII menggunakan sumber air pabrik berasar dari air sumur dalam (deep well), air dalam batang tebu, effluent limbah cair dan air sirkulasi (close loop) hasil pendinginan. Pada tahun 2015 total penggunaan air PG Bungamayang

PTPN VII uses the river water and rain water for the cultivation process it manages, the processing process in mill and to meet the employee’s housing needs in business units. Water resource used is originated from deep well, water river, ponds, and rain water. Therefore water becomes one of aspects of material sustainability. (DMA)

Water conservation policy and the decrease of water pollution are put forth on environmental policy below:1. Using water efficiently, appropriately and

targeted by civilizing water saving activity,

a. Perform water conservation and apply close loop system on mill’s tools and engines cooling water.

b. Provide sufficient and adequate place and location as water reservoir

c. Apply 3R system. Reduce: reducing the use of water that does not directly impact on production, such as cleaning and watering plants. Reuse: reuse condensate water as boiler filler water, imbibition water and water needs on production process. Recycle: recycle mill waste water for production such as wastewater for condenser cooling

2. Keep on innovating as an attempt of water saving

The use of water river is held efficiently so it does not disrupt river water debit and biodiversity in it. Up to late 2015, PTPN VII never received report regarding disruption of water source in the vicinity of Company’s work area. (G4-EN8)(G4-EN9)

Total water use for mill and housing in 2015 reached 4,993,646 m3. Some of water result of waste processing unit was reused for processing needs. In 2015, amounted to 1,120,793 m3 or 22.44% of consumed water can be reused. (G4-EN10)

PTPN VII Sugar Mill used mill water source originated from deep well, water in sugarcane, liquid waste effluent and close loop as result of cooling. In 2015 total use of water of SM Bungamayang was 28,084,028 m3 divided for mill production necessity

Pemanfaatan AirWater Utilization

56 Komitmen Terhadap Lingkungan Commitment to Environment

Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report 57

sebanyak 28.084.028 m3 yang dibagi untuk kebutuhan produksi pabrik sebanyak 27.597.095 m3, dan untuk kebutuhan domestik dan fasilitas umum sebanyak 486.933 m3. Rasio pemanfaatan energi berupa penurunan konsumsi air (Water index reduction) mulai dari tahun 2011 s.d. 2015 sebesar 0,3%. PG Bungamayang telah melakukan konservasi air dengan memanfaatkan effluent air limbah hasil pendinginan Cooling Tower dan Spray Pond, dan pemanfaatan kondensasi dari evaporator sebagai sumber air di pabrik. Pemakaian konservasi air tersebut terhadap total pemakaian air tahun 2015 sebesar sebesar 98,4 % dengan nilai Rp 5,03 miliar setara dengan Rp 59,26/kg gula. (G4-EN8) (G4-EN10)

Komitmen Distrik Bungamayang dalam upaya pelaksanaan konservasi air telah di aplikasikan secara nyata dengan berpedoman pada 3R sebagai berikut: 1. Memanfaatkan air kondensat Evaporator dan

Vacuum Pan dan Juice Heater sebagai air proses produksi

2. Memanfaatkan air kondensate badan pertama dan badan kedua Evaporator sebagai air umpan boiler. Penggunaan kembali air jatuhan kondensor sebagai air injeksi dengan memanfaatkan Cooling Tower dan Spray Pond

3. Penggunaan hasil olahan air limbah dari UPL III sebagai air pendingin kondensor.

4. Sirkulasi air pendingin pompa dan turbin menggunakan sistem tertutup dengan memanfaatkan cooling tower.

5. Memanfaatkan kembali air continous blow down sebagai tambahan air imbibisi.

6. Pembuatan embung-embung di sekitar pabrik sebagai penampungan air hujan dengan daya tampung 300.000 M3.

27,597,095 m3, and for domestic and public facilities 486,933 m3. Ratio energy use in form of water consumption (water index reduction) started from 2011 up to 2015 was 0.3%. SM Bungamayang has performed water conservation by utilizing waterwaste effluent result of Cooling Tower and Spray Pond, and utilization of condensation from evaporator as water resource in mill. The use of water conservation to total use of water in 2015 was amounted to 98.4 % with value Rp 5.03 billion equal to Rp 59.26/kg sugar. (G4-EN8)(G4-EN10)

Bungamayang District’s commitment in water conservation implementation has been applied in real by referring to 3R as following:

1. Utilize Evaporator and Vacuum pan and Juice Heater water condensate as production water.

2. Utilize condensate water of first and second Evaporator body as boiler feed water. Reuse of condenser’s water dropping as injection water by utilizing Cooling Tower and Spray Pond

3. The use of processed waterwaste from Waste Treatment Unit III as condenser cooling water

4. Pump and turbine cooling water circulation uses closed system by utilizing cooling tower

5. Reuse continuous blow down water as additional imbibition water

6. The creation of new ponds in surrounding mill as water reservoir with capacity 300,000 M3.

Efisiensi Pemakaian Air di PG Bungamayang & PG CintamanisEfficiency of the Use of Water in SM Bungamayang and SM Cintamanis

UraianDescription

PG Bungamayang

PG Cintamanis

Total penggunaan air

Total penggunaan air

Penghematan

Penghematan

Efisiensi air

Efisiensi air

Pemakaian air kondensat, efluent IPAL, & sirkulasi air pendingin

Pemakaian air kondensat, efluent IPAL, & sirkulasi air pendingin

Ton

Ton

Ton

Ton

Rp

Rp

%

%

28.494.673

17.148.865,8

30.523.283

18.986.786,8

5.393.348.062

823.145.558,4

97,1%

90,32

30.687.724

17.265.348,3

32.458.474

18.854.808,7

5.806.147.629

828.736.718,4

98,3%

91,57

26.592.947

17.395.432,8

28.443.549

18.622.666,5

5.098.109.929

834.980.774,4

98,5%

93,41

27.288.804

12.774.679.7

29.142.076

14.342.292,2

5.216.766.395

613.184.625,6

98,4%

89,07

26.021.393

17.086.407,3

28.084.028

18.726.882,2

5.029.596.149

820.147.550,4

98,4%

91,24

SatuanUnit

TahunYear

2011 2012 2013 2014 2015

58 Komitmen Terhadap Lingkungan Commitment to Environment

Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report 59

Konsumsi dan Pemanfaatan Kembali Air Bekas Pakai (G4-EN10)Consumption and Reuse of Used Water (G4-EN10)

Unit BisnisBusiness Unit

2014 2015

PKR Tulung Buyut

PKR Padang Pelawi

PKR Batu Raja

PPKS Suli

PKR Pematang Kiwah

PPKS Bekri

PKR Musi Landas

PPKS Betung

PPKS Tapi

PKR Way Berulu

PKR Ketahun

PKR Beringin

PPKS Suni

PKR Kedaton

PPKS Resa

PKR Tebenan

PPKS Tasa

Pabrik Teh Pala

406.393

296.880

413.206

195.532

376,175

297,367

0

407.126

163.417

137,221

26.510

88.544

131.371

65,048

Tidak operasi

429.988

443.082

7.852,65

439.897

244.500

373.903

300.086

353,290

248,373

0

499.427

151.846

117,651

42.925

88.690

170.499

63,404

363.549

607.079

6.528,21

13.5

66

0

0

22.68

16.00

0

25

0

60

0

0

25

24

1,68

10

0

26.35

59

0

0

22.00

20.50

0

25

0

60

0

0

25

30

1,9

10

0

55.120

197.920

0

0

85,316

47,579

0

101.782

0

82,333

0

0

32.842

15,612

7.225

45.376

0

115.931

145.153

0

0

77,724

50,908

0

124.857

0

70,591

0

0

42.624

18,853

6.952

62.300

0

Konsumsi AirWater

Consumption(m3)

Konsumsi AirWater

Consumption(m3)

% Air Dimanfatkan

kembali% Reused Water

% Air Dimanfatkan

kembali% Reused Water

Pemanfaatan Kembali AirWater Reuse

(m3)

Pemanfaatan Kembali AirWater Reuse

(m3)

Menangani Limbah Padat, Cair, Dan EfluenHandling Solid, Liquid, and Effluent Waste

PTPN VII secara rutin melaksanakan pemantauan lingkungan berupa proses pengamatan, pencatatan, pengukuran, pendokumentasian menurut prosedur standard tertentu terhadap satu atau beberapa komponen lingkungan dengan menggunakan satu atau beberapa parameter sebagai tolok ukur. Tujuan pelaksanaan pemantauan lingkungan antara lain adalah sebagai sasaran untuk mengetahui kondisi lingkungan di sekitar lokasi usaha apakah terjadi penurunan kualitas lingkungan atau tidak dengan adanya kegiatan usaha Perusahaan serta menciptakan mekanisme koordinasi antara pihak-pihak yang terkait melalui perturakan informasi. Dengan demikian, apabila terjadi penurunan kualitas lingkungan terkait pengelolaan limbah yang dilaksanakan PTPN VII, maka masyarakat atau pemangku kepentingan lainnya dapat melaporkannya melalui mekanisme pengaduan yang dimiliki Perusahaan. Pada tahun 2015, tidak terjadi insiden atau kebocoran limbah. (DMA, G4-EN24)

PTPN VII routinely carries out the environmental monitoring in form of observation, recording, measuring, documenting process as given standard procedure to one or more environmental components by using one or more parameters as benchmarks. The aims of environmental monitoring implementation are as a target to discover the environment condition in the vicinity of business location whether occur a decline in environmental quality or not with the existence of the company business and to create coordination mechanism between the related parties through the information exchange. Therefore, if there are declines in environmental quality related to waste treatment carried out by PTPN VII, therefore community or other stakeholders may report it through grievance mechanism owned by the Company. In 2015, there were no incidents or leak of waste. (DMA, G4-EN24)

58 Komitmen Terhadap Lingkungan Commitment to Environment

Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report 59

Pemantauan lingkungan dilaksanakan oleh pihak internal perusahaan dan pihak eksternal, yaitu oleh Laboratorium yang terakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional ataupun laboratorium rujukan Gubernur setempat. Lokasi pemantauan meliputi kondisi lingkungan di sekitar pabrik karet, pabrik sawit, pabrik gula dan pabrik teh milik PTPN VII. Jenis pemantauan dan pengujian meliputi pemantauan kualitas air limbah, kualitas air badan sungai atau sumur pantau, kualitas tanah, emisi udara baik dari sumber begerak maupun tidak bergerak, ambient, kebisingan, getaran dan kebauan. Pada tahun 2015, pemantauan kualitas limbah cair di fasilitas Unit Pengelolaan Limbah berjalan baik sehingga tidak ada laporan maupun pengaduan dari masyarakat yang diterima mengenai gangguan terhadap keanekaragaman hayati dan habitat pada badan air permukaan. (DMA, G4-EN26)

Environmental monitoring is carried out by internal and external company, i.e. by National Accreditation Committee or Laboratory refered by local Governance. Monitoring location is covering environmental condition in the vicinity of PTPN VII’s rubber, oil palm, sugar and team mills. Types of monitoring and testing include monitoring of water waste quality, water river quality or wells, soil quality, good air emission and movable and non movable source ambient, noise, vibration and odor. In 2015, monitoring of liquid waste quality in Waste Treatment Unit facility run smoothly so there were no reports or complaints from community regarding disturbance of biodiversity and habitat on surface water bodies. (DMA, G4-EN26)

Pengelolaan Limbah Cair (G4-EN23)

Liquid Waste Management (G4-EN23)

PTPN VII memiliki kebijakan pengelolaan limbah cair yang dilaksanakan secara konsisten. Perusahaan melaksanakan perawatan instalasi dan pengurasan kolam IPAL secara rutin di seluruh Pabrik Karet, Sawit, Gula dan Teh PTPN VII.

Efluen limbah cair dari pabrik gula PTPN VII digunakan kembali untuk suplesi air pendingin kondensor. Oleh sebab itu, limbah cair yang dihasilkan pabrik gula Bungamayang tidak dibuang ke sungai, melainkan ditampung di area konservasi air sesuai izin No. 660/242/27-LU/2013 tanggal 29 Juli 2013 yang berlaku selama 2 tahun. Sedangkan di pabrik gula Cinta Manis sebagian limbah cair dibuang ke badan sungai. Effluen limbah cair yang dimanfaatkan kembali untuk suplesi kebutuhan air injeksi selama tahun 2015 sebanyak 26.021.393 m3 air. Pengelolaan limbah cair menggunakan sistem lagoon. Mutu limbah cair yang dihasilkan senantiasa dipantau secara rutin setiap satu bulan sekali sehingga tidak melampaui ambang baku mutu yang telah ditetapkan Permen LH No.05 tahun 2010.

Terdapat dua jenis pengelolaan limbah cair di pabrik pengolahan kelapa sawit yaitu limbah cair yang dibuang ke badan sungai setelah melalui pengolahan di kolam limbah, dan limbah cair yang diaplikasikan ke lahan perkebunan kelapa sawit sebagi pupuk organik.

Selain diaplikasikan ke lahan, ada pula limbah cair yang digunakan sebagai media pengomposan pada

PTPN VII has policies in managing liquid waste that is held consistently. Company carries out installation maintenance and draining of WWTP ponds routinely in all PTPN VII’s Rubber Factory, Palm, Sugar and Tea Mill.

Effluent of liquid waste from PTPN VII sugar mill is reused for condenser cooling water suppletion. Therefore, liquid waste produced by SM Bungamayang is not discharged to river, instead it is collected in water conservation based on permit No. 660/242/27-LU/2013 dated 29 July 2013 valid for two years. Whereas in Cinta Manis sugar mill most of liquid waste was discharged to river. Liquid waste effluent reused for suppletion of injection water need during 2015 was amounted to 26,021,393 m3 water. Management of liquid waste used lagoon system. Quality of produced liquid waste is always monitored routinely every once a month so it did not exceeded raw material that has been set by Minister of Environment Regulation No. 05 year 2010.

There are two types of liquid waste in oil palm processing mill namely liquid waste discharged to river after through processing in waste ponds, and liquid waste applied to oil palm land as an organic fertilizer.

Beside applied to land, there are also liquid waste used as media of composting at empty bunches

60 Komitmen Terhadap Lingkungan Commitment to Environment

Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report 61

pabrik kompos tandan kosong. Effluen limbah cair yang dimanfaatkan kembali untuk aplikasi lahan selama tahun 2015 sebanyak 355.863 m3 air. (G4-EN10)

Limbah cair yang dihasilkan pabrik karet sebagian dibuang ke badan sungai sesuai izin yang berlaku dan sebagian lagi digunakan kembali untuk proses pengolahan. Proses netralisasi dari awal hingga recycle memerlukan waktu 60 – 90 hari. Di kolam penampungan terakhir, limbah cair sudah memenuhi baku mutu yang ditandai dengan hidup dan berkembangnya biota air. Limbah cair yang dihasilkan oleh pabrik teh dibuang ke badan sungai sesuai dengan izin yang berlaku

compost mill. Liquid waste effluent which reused for land application during 2015 was amounted to 355,863 m3 water. (G4-EN10)

Liquid waste produced by rubber mill is mostly discharged to river based on applicable permit and the remaining is reused for processing process. The neutralization process from beginning until recycle needs approximately 60-90 days. In the last pond, the liquid waste has met the quality standard marked by the living and proliferation of water biota. Liquid waste produced by tea mill is discharged to river based on applicable permit.

Hasil Pemantauan Limbah Cair 20152015 Liquid Waste Monitoring Result

KomoditasCommodity

Parameter

2014 2015

SatuanUnit

RealisasiRealization

Baku MutuQuality

Standard

GulaSugar

Sawit LAPalm LA

Sawit Non LAPalm Non LA

pH

pH

pH

Pb

TSS

COD

COD

COD

Cd

Sulfida

6-9

6-9

6-9

100

0,5

7,32

7.75

7,81

0,61

88,97

47,52

2.264,73

196,98

0,02

0,01

7.06

7.22

7.56

0.08

99.25

59.87

5199.98

223.48

0.04

0.01

BOD5

BOD5

BOD5

Cu

N Total

Zn

TSS

MinyakOil

Minyak LemakOil Fat

Minyak LemakOil Fat

mg/L

mg/L

mg/L

mg/L

mg/L

mg/L

mg/L

mg/L

mg/L

mg/L

mg/L

mg/L

mg/L

mg/L

mg/L

mg/L

mg/L

60

5.000

100

350

25

250

50

50

5

8,79

989,06

53,00

0,06

13,06

0,12

24,14

0,37

1,02

6,43

19.27

1886.29

53.85

0.28

21.79

0.34

17.22

0.61

3.16

7.91

60 Komitmen Terhadap Lingkungan Commitment to Environment

Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report 61

KomoditasCommodity

Parameter

2014 2015

SatuanUnit

RealisasiRealization

Baku MutuQuality

Standard

KaretRubber

TehTea

pH

pH

COD

COD

NH3N

TDS/TS

6-9

6-9

200

100

5

1000

7,28

6,72

69,35

82,56

2,94

207,40

7,34

6.71

83.40

74.54

1.41

218.85

BOD5

BOD5

TSS

TSS

N Total

mg/L

mg/L

mg/L

mg/L

mg/L

mg/L

mg/L

mg/L

mg/L

60

60

100

50

10

22,87

26,02

30,45

13,13

6,87

25.68

26.29

30.47

8.82

6.03

Pengelolaan Limbah Padatan Non B3 (G4-EN23)

Solid Waste non HTW Management (G4-EN23)

PTPN VII berkomitmen untuk selalu mematuhi seluruh peraturan yang terkait dengan pengelolaan limbah padat non B3. Limbah padat yang dihasilkan dari proses produksi sedapat mungkin dimanfaatkan kembali sesuai dengan kegunaan dan peruntukannya. PTPN VII memiliki kebijakan pengelolaan limbah yang diatur berdasarkan karakteristik masing-masing unit kerjanya. (DMA)

Limbah padat yang dihasilkan dari proses produksi di pabrik gula adalah blotong, ampas tebu dan abu boiler. Ampas tebu merupakan limbah padat produk stasiun gilingan pabrik gula, diproduksi dalam jumlah 32 % tebu, sebagian besar dipakai langsung oleh pabrik gula sebagai bahan bakar ketel untuk memproduksi energi keperluan proses. Blotong merupakan limbah padat produk stasiun pemurnian nira, diproduksi sekitar 3,8 % tebu, dimanfaatkan untuk dipakai sebagai pupuk. Penanganan debu hasil pembakaran ampas dilakukan dengan cara menangkap debu tersebut dengan menggunakan dust collector yaitu wet atau dry scrubber sebelum keluar melalui cerobong ketel.

Semua limbah padat produk pabrik gula PTPN VII telah dimanfaatkan kembali. Blotong dan abu ketel digunakan untuk membuat kompos sedangkan ampas digunakan untuk bahan bakar boiler. Selain itu terdapat juga limbah domestik berupa kertas bekas, plastik dan limbah potongan besi dari aktivitas perbaikan di workshop. Total limbah padat non B3 yang dihasilkan pada tahun 2015

PTPN VII commits to always comply with all regulations related to solid waste non HTW management. Solid wastes generated from production process wherever possible is reused based on its use and allotment. PTPN VII has policy of waste management regulated based on characteristic of each work unit. (DMA)

Solid waste generated from production process in sugar mill is filter mud, bagasse and boiler ash. Bagasse is liquid waste product of sugar mill, produced in quantity 32% of sugar, mostly used directly by sugar mill as fuel of kettle to produce energy for the process needs. Filter mud is a solid waste product of sap purification station, produced around 3.8% of cane, used as fertilizer. The handling of dust result of bagasse combustion is conducted by catching the dust by using dust collector or wet or dry scrubber before it comes out through kettle chimney.

All solid waste product of PTPN VII sugar mill has been reused. Filter mud and kettle ash has been used to make compost whereas bagasse is used for boiler fuel. In addition there are also domestic waste in form used papers, plastics and ferrous scrap from maintenance activity in workshop. Total solid waste non HTW produced in 2015 was amounted to 540,037 ton with ratio of use 99.9% as bagasse fuel

62 Komitmen Terhadap Lingkungan Commitment to Environment

Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report 63

sebesar 540.037 ton dengan rasio pemanfaatan 99,9% sebagai bahan bakar ampas dan bahan baku pembuatan kompos. Pada tahun 2010 s.d. 2015 limbah padat blotong dan abu boiler termanfaatkan rata-rata sebesar 75% menjadi kompos.

Upaya melakukan 3 R (Reduce, Reuse dan Recycle) limbah padat non B3 dilakukan dengan memanfaatkannya menjadi pupuk kompos. Limbah blotong dan abu ketel yang ditampung dalam bunker diangkut dengan menggunakan dump truk untuk diangkut ke areal pembuatan kompos. Di areal kompos, blotong dan abu ketel disusun dalam bentuk lajur sehingga mudah dilakukan proses pengadukan. Distrik Bungamayang menggunakan dekomposer yang berasal dari P3GI. Di lokasi pengomposan (Haji kala & Tella) telah siapkan personil untuk mengolah kompos tersebut. Setelah terbentuk kompos tersebut diaplikasikan ke areal kebun dengan dosis 15 Ton/hektar. Keuntungan yang diperoleh dengan menggunakan pupuk kompos yang berasal dari limbah blotong dan abu ketel tersebut dapat mereduksi pemakaian pupuk kimia sebesar 25%. Penghematan biaya yang diperoleh pertahun berkisar Rp580 juta s.d. Rp728 juta.

Selain memanfaatkan ampas, blotong dan abu ketel, Distrik Bungamayang juga memanfaatkan pucukan tebu yang digunakan untuk pembuatan pakan sapi. Di areal Distrik Bungamayang terdapat peternakan sapi yang memanfaatkan sampah dari areal kebun tersebut. Inovasi ini merupakan kebijakan dari manajemen untuk melakukan bisnis terintegrasi dalam menunjang upaya swasembada daging. Dengan demikian masyarakat akan termotivasi untuk lebih kreatif memanfaatkan sumber daya yang ada di lingkungan sekitar perusahaan.

Limbah padat yang dihasilkan dari proses produksi di pabrik pengolahan kelapa sawit adalah tandan kosong, cangkang dan serabut. PTPN VII telah memanfaatkan tandan kosong (tankos) sebagai kompos/pupuk untuk tanaman belum menghasilkan maupun untuk tanaman menghasilkan. Tankos memiliki kandungan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanah dan tanaman. PTPN VII juga memanfaatkan cangkang dan serabut untuk bahan bakar boiler di pabrik pengolahan kelapa.

Limbah padat yang dihasilkan dari proses produksi di pabrik karet adalah padatan getah dan busa karet. Limbah tersebut dikumpulkan di kolam tersendiri untuk selanjutnya diambil oleh pembeli karena masih bisa dimanfaatkan.

and raw material of compost. In 2010 up to 2015 filter mud and boiler ash used in average 75% has turned into compost.

Efforts to perform 3R (Reduce, Reuse, and Recycle) solid waste non HTW are conducted by utilizing it into compost fertilizer. Filter mud and kettle ash are collected in bunker, transported by using dump truck to compost making area. In compost area, filter mud and kettle ash are arranged in form of row so it is easier to performed stirring process. Bungamayang District uses decomposer derived from P3GI. In composting area (Haji kala & Tella) has been prepared personnel to process the compost. After compost is formed it is applied to estate area with dosage 15 ton/hectare. The benefit obtained by utilizing compost fertilizer derived from filter mud and kettle ash is able to reduce the use of chemical fertilizer by 25%. Cost saving is also obtained per year approximately Rp580 million up to Rp728 million.

Beside uses bagasse, filter mud and kettle ash, Bungamayang District also uses top cane used as cattle feed. In Bungamayang District there is cattle farmer utilizing trash from the estate area. This innovation is management’s policy to perform integrated business in supporting meat self-sufficiency. Therefore the community will be motivated to be more creative in utilizing resources exist in surrounding company.

Solid wastes resulted from production process in oil palm mill are empty bunches, shells, and fiber. PTPN VII has used empty bunches as compost/fertilizer for immature and or mature plants. Empty bunches has nutrient content needed by soil and plants. PTPN VII also uses shells and fiber as boiler fuel in oil palm mill whereas wet decanter solid is used for compost and cattle feed.

Solid wastes resulted from production process in rubber factor are solid latex and rubber foams. These wastes are collected in separate ponds to be further taken by buyer due it still reusable.

62 Komitmen Terhadap Lingkungan Commitment to Environment

Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report 63

PTPN VII juga mengelola limbah padat non B3 yang berasal dari aktivitas kantor dan emplasmen berupa anorganik kertas, plastik dan botol. Perusahaan berupaya untuk memanfaatkan kembali kertas bekas untuk pembuatan konsep surat dan amplop internal sebagai upaya penurunan timbunan sampah kertas, mencetak form-form pelaporan rutin yang dicetak rangkap dengan menggunakan kertas NCR untuk menghindari penggunaan kertas karbon, menggunakan kertas 70 Gram menggantikan kertas 80 Gram dalam proses administrasi.

PTPN VII also manages non HTW solid waste derived from office activities and emplacements in form of inorganic paper, plastic and bottles. Company strives to reuse used paper for the making of letter concept and internal envelope as an attempt to reduce paper waste pile, prints routine report forms printed double by using NCR paper to avoid the use of carbon paper, uses 70 gram paper replacing 80 gram paper in administration process.

Produksi Limbah Padat dan PengelolaannyaSolid Waste Production and Its Management

KomoditasCommodity

2014 2015

PengelolaanManagement

Jenis Limbah PadatSolid Waste Type

Jumlah Limbah Padat yang Dihasilkan (Ton)

Total Solid Waste Produced

KaretRubber

TebuSugarcane

Kelapa SawitOil Palm

314,95

504.806,7

49.483,18

200.039

109.900

46.516,9

73.343

363,95

498.170,8

45.184,75

225.826

131.533

41.866

81.712

Padatan getah, busa karet Solid latex, rubber foam

Ampas TebuSugarcane bagasse

Abu BoilerBoiler ash

Tandan KosongEmpty Bunches

SerabutFiber

BlotongFilter mud

CangkangShells

Dikumpulkan di penampungan sementara dan selanjutnya diserahkan kepada pihak ke III untuk pemanfaatan lebih lanjut.It is collected in temporary ponds and subsequently submitted to 3rd party for further use.

Ampas dimanfaatkan untuk bahan bakar boiler.Sisanya dimanfaatkan untuk pupuk kompos.Bagasse is used for boiler fuel.The remaining is used for compost fertilizer

Untuk pemulsaan, pupuk komposFor mulching, compost fertilizer

Bahan bakar boilerBoiler fuel

Blotong dan abu boiler dimanfaatkan 100% untuk pupuk kompos dengan dosis 15 ton/ha sehingga dapat menghemat pemakaian pupuk sebesar 20%. Filter mud and boiler ashes are 100% used for compost fertilizer with dosage 15 ton/ha thus it can save the use of fertilizer by 20%.

Pemulsaan dan bahan bakar boilerMulching and boiler fuel

64 Komitmen Terhadap Lingkungan Commitment to Environment

Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report 65

Pengelolaan Limbah B3 (G4-EN23)(G4-EN25)

Hazardous and Toxic Waste Management (G4-EN23)(G4-EN25)

Proses produksi dan pengolahan di unit-unit usaha PTPN VII juga menghasilkan limbah yang masuk dalam kategori limbah B3 (limbah yang berbahaya dan beracun). Limbah B3 yang dihasilkan berupa oli bekas, aki bekas, filter bekas, lampu TL bekas, majun terkontaminasi, dan limbah medis. Limbah tersebut dikelola di Tempat Penampungan Sementara (TPS) untuk ditampung maksimal 90 hari dan selanjutnya diserahkan kepada pengelola akhir limbah B-3 sesuai dengan ketentuan. Penyimpanan di TPS limbah B-3 masing-masing unit usaha telah mendapatkan izin dari Bupati. Hal ini sesuai dengan izin Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No 18 tahun 2009 tentang Tata Cara Perizinan Pengelolaan Limbah B3.

Kebijakan pengelolaan limbah B3 tertuang dalam kebijakan lingkungan yaitu melakukan langkah-langkah pengurangan dan pengelolaan melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut : 1. Selalu mematuhi seluruh peraturan yang terkait

dengan pengelolaan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (LB3).

2. LB3 yang dihasilkan disimpan di Tempat Penyimpanan Sementara (TPS) sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

3. Bekerjasama untuk pengelolaan akhir LB3 dengan pihak ketiga yang sudah mendapatkan izin dari KLH. (DMA)

Sumber LB3 unit kerja PTPN VII berasal dari kegiatan pabrik, bengkel pelayanan serta dari kegiatan pusat kesehatan perkebunan (puskesbun). Oli bekas berasal dari penggantian oli turbin, gearbox, hidrolik, genset, kendaraan dan alat berat. Majun bekas dihasilkan dari aktivitas perawatan dan perbaikan alat pabrik sedangkan limbah medis berasal dari aktivitas puskesbun. Pada tahun 2014 Total LB3 yang dihasilkan PG Bungamayang sebesar 9,889 Ton dengan rasio pemanfaatan 98,2% atau 9,713 Ton limbah Oli bekas dan Accu bekas yang dimanfaatkan oleh pihak eksternal yang berizin dari KLH. (G4-EN25)

PG Bungamayang tidak memanfaatkan sendiri Oli bekas melainkan bekerjasama dengan Karya Nusa Bumi Persada yang memanfaatkan Oli bekas sebagai substitusi bahan bakar (Kontrak TIS/KTR/006/2015) dengan Rasio pemanfaatan tahun 2014 sebesar 91,0%. Untuk Accu bekas PG Bungamayang bekerjasama dengan PT Muhtomas yang memanfaatkan Accu bekas tersebut sebagai bahan baku penolong dan bahan bakar pembuat ingot timah hitam dan spare part aki (No Kontrak TIS/KTR/008/2015). (G4-EN25)

Production and processing process in PTPN VII business units also produce wastes in category HTW waste (hazardous and toxic waste). HT Waste resulted are in form of used oil, used battery, used filters, used TL lamps, used dust cloth, and medical waste. The wastes are managed in Temporary Storage to be collected maximum 90 days and hereafter it is submitted to end manager of HT Waste based on provision. Storage in Temporary Storage of HTW of each business unit has received permit from Regents. This is in accordance to State Minister of Environment No. 18 year 2009 regarding HTW Management Permit Method.

Policy of HTW waste management is put forth on environmental policies namely performing steps for reduction and management through following activities:1. Always comply all regulations related to

Hazardous and Toxic Material (HTM) wastes

2. HTM produced is stored in Temporary Storage according to applicable provision

3. In collaboration with HTM end management with third party who has received license from Ministry of Environment. (DMA)

Source of PTPN VII’s work unit’s HTM is originated from factory activity, service workshop and estate medical center activities. Used oil is originated from replacement of turbine oil, gearbox, hydraulic, generator, vehicle and heavy equipment. Used dust cloth is produced from maintenance and repair of factory tools whereas medical waste derived from PHC. In 2014 total HTM produced by SM Bungamayang was amounted to 9.889 ton with utilization ratio 98.2% or 9.713 ton used oil and used battery waste used by external parties with Ministry of Environment license. (G4-EN25)

SM Bungamayang does not use used oil by itself but in collaboration with Karya Nusa Bumi Persada that utilizing used oil as fuel substitute (Contract TIS/KTR/006/2015) with 2014 utilization ratio by 91.0%. For used battery SM Bungamayang was in collaboration with PT Muhtomas which using the used battery as auxiliary raw material, ingot lead fuel and battery spare part (No Contract TS/KTR/008/2015). (G4-EN25)

64 Komitmen Terhadap Lingkungan Commitment to Environment

Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report 65

Upaya mengurangi sumber penghasil limbah B3 (oli bekas, filter bekas dan accu bekas) dilakukan dengan mengurangi jam operasi genset, operasional kendaraan dan alat berat. Menjadikan genset sebagai standby unit dengan mengoptimalkan operasional Turbin, serta penggunaan PLN saat Luar Masa Giling merupakan program yang telah dilakukan oleh Distrik Bungamayang. Selain itu juga pengalihan lampu penerangan yang mengandung unsur Argon dan Mercury (TL) menjadi lampu essential (SL) dan LED yang ramah lingkungan. Distrik Bungamayang tidak menggunakan Timbal Asetat melainkan menggunakan bahan Kimia alternatif untuk penjernih pada analisa di laboratorium berupa PAL 1 & 2 (Senyawa Poly Aluminium). Hal ini sesuai dengan program pemerintah dalam menurunkan kuanta limbah B3. (G4-EN25)

Attempts to reduce HTW source (used oil, used filter and used battery) are performed by reducing generator operational hour, vehicle operational and heavy equipment. Turn the generator as standby unit by optimizing turbine operational, as well as the use of State Electricity Company during Non Milling Period is a program that has been performed by Bungamayang District gradually. In addition converting lighting containing Argon and Mercury (TL) into environmental friendly LED and SL. Bungamayang District does not use Acetate Lead instead use alternative chemical material for purifier at analysis in laboratory in form of PAL 1 & 2 (Poly Aluminum Compounds). This is based on government program in reducing HTW quanta waste. (G4-EN25)

Jenis Limbah B3 yang Dihasilkan (G4-EN23)Type of Hazardous and Toxic Waste Generated in the Past 3 Years (G4-EN23)

Jenis Limbah B3

Oli bekas

Kain majun bekas

PB Asetat

Lampu TL bekas

Kemasan Terkontaminasi

Accu bekas

Limbah medis

Terpentin bekas

Filter bekas

Catridge bekas

Ton

Ton

Ton

Ton

Ton

Ton

SatuanUnit

Disrik

Bungamayang

14,689

0,048

0

0,005

0

0,739

0,007

0

0,144

0

7,443

0,005

0,043

0,06

0

1,0

0,002

0

0,09

0

9,000

0,034

0

0,002

0

0,713

0,004

0

0,129

0

2,943

0,007

0,041

0,01

0

0,3

0,003

0

0,29

0

2013 2014 2015

6,300

0,230

0

0,003

0

0,276

0,006

0

0,153

0

2013 2014 2015

5,832

0,002

0,095

0,006

0,037

0,25

0,002

0

0,154

0

Cintamanis

Jenis Limbah B3

Oli bekas

Kain majun bekas

PB Asetat

Lampu TL bekas

Kemasan Terkontaminasi

Accu bekas

Limbah medis

Terpentin bekas

Filter bekas

Catridge bekas

SatuanUnit

Ton

Ton

Ton

Ton

Ton

Ton

Ton

Ton

Ton

Ton

Disrik

Lampung Sumatera Selatan Bengkulu

2013

1,33

0,02

0

0,09

0,12

0,36

0,01

5,76

0,20

0

2014

1,32

0,02

0

0,01

0

0,08

0,01

2,82

0,09

0

2015

0,6

0,01

0

0,02

0,02

0

0,05

4,76

0,11

0

2013

1,607

0,04

0

0,08

0

0,12

0,0036

7,3

0,11

0

2014

3,0

0,03

0

0,06

0

0,2

0,0017

7,4

0,07

0

2015

1,4

0,0002

0

0,01

0

0,06

0,00001

3,3

0,03

0

2013

1,12

0

0

0,027

0

0,22

0,01

5,2

0,034

0

2014

2,27

0,016

0

0,031

0

0,62

0,0095

5,8

0,109

0

2015

1,32

0,004

0

0,031

0

0,26

0,012

2,4

0,185

0

66 Komitmen Terhadap Lingkungan Commitment to Environment

Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report 67

Perlindungan Keanekaragaman HayatiProtection on Biodiversity

Sebagai perusahaan yang bergerak di sektor agribisnis, PTPN VII berkomitmen untuk melaksanakan perlindungan keanekaragaman hayati secara berkelanjutan dan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Kebijakan keanekaragaman hayati tertuang dalam kebijakan lingkungan sebagai berikut: (DMA)1. Setiap kegiatan usaha selalu mempertimbangkan

dampak terhadap kelestarian lingkungan 2. Turut serta berperan aktif dalam meningkatkan

kebijakan Pemerintah dalam upaya pelestarian lingkungan untuk menjaga keanekaragaman hayati.

3. Dalam pelaksanaan community development dengan tetap memperhatikan keanekaragaman hayati

4. Pelaksanaan tata Perusahaan perkebunan tetap mengacu pada pelestarian ekologi/memperkecil dampak ekologi seperti mengembangkan musuh alami, melakukan tata kelola sistem pengawaten tanah dan menjaga pelestarian air

5. Melaksanakan program Pemerintah melalui program penghijauan

6. Bersama-sama dengan masyarakat sekitar perusahaan menyosialisasikan dan mengupayakan untuk tidak melakukan kegiatan yang berpotensi merusak alam

7. Terus berinovasi dalam upaya mengembangkan teknologi untuk mendukung keanekaragaman hayati dalam menjaga ekosistem.

PTPN VII berupaya untuk menjaga kelestarian keanekaragaman hayati dengan menerapkan pengendalian hama terpadu untuk mengendalikan populasi organisme pengganggu tanaman (OPT) hingga berada pada ambang yang tidak menimbul-kan kerugian, diawali dengan melaksanakan sistem peringatan dini (early warning system) untuk mendapatkan informasi awal tentang keberadaan OPT. Selanjutnya, PTPN VII lebih mengutamakan pengendalian dengan memanfaatkan agensia hayati dan predator untuk mengendalikan OPT. Unit kerja kelapa sawit melakukan penanaman dan pengembangan tanaman Turnera subulata yang ditanam di pinggiran blok areal perkebunan sawit, yang berfungsi sebagai inang predator alami hama ulat api, serta menjaga populasi burung hantu dan ular sebagai predator alami hama tikus. Unit kerja pabrik gula melakukan pengembangan musuh alami hama penggerek batang , pengerek pucuk dan kutu bulu putih pada tanaman tebu, diantaraanya

As a company engages in agribusiness, PTPN VII commits to carry out biodiversity protection sustainably and based on applicable regulation. Biodiversity policy is put forth on environmental policy as follow: (DMA)

1. Every business activity always considers on the impact to environment preservation

2. Actively participated in enhancing Government policy in an attempt of environmental preservation to maintain biodiversity

3. In implementation of community development by remaining paying attention on biodiversity

4. Implementation of estate Company order still refers to ecology preservation/minimizing ecology impact such as developing natural enemies, performing land improvement system governance and maintaining water preservation.

5. Carry out Government program through greening program

6. Together with surrounding community the company socializes and seeks to not perform activity that has potential damaging the nature.

7. Keep on innovating in an effort to develop technology to support biodiversity in maintaining ecosystem.

PTPN VII strives to maintain biodiversity preservation by adopting integrated pest control to control population of plant pest so it can be on the verge of being not to cause any damage, started by implementing early warning system to obtain preliminary information regarding plant pest existence. Hereafter, PTPN VII prioritizes on controlling by utilizing biological agents and predator to control plant pests. Oil palm work unit performs planting and developing Turnera plant in the outskirt of the block of oil palm estate area, which served as host of natural predator of nettle caterpillar, as well as maintaining population of owls and snakes as natural predator of mice. Sugar mill work unit develops natural predator of borer, shoot borer and white feather lice on sugarcane, including by developing Trichogramma, Elassmus, Apanteles, Tetrastichus and Jatiroto flies. (G4-EN13)

66 Komitmen Terhadap Lingkungan Commitment to Environment

Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report 67

dengan melakukan pengembangan Trichogramma, Ellasmus, Apanteles, Tetrastichus dan Lalat jatiroto. (G4-EN13)

PTPN VII juga berupaya untuk meminimalkan penggunaan pupuk kimia dengan mengaplikasikan pupuk kompos organik hasil produksi sendiri pada areal perkebunan tebu (kompos blotong), dan kelapa sawit (kompos tandan kosong, limbah teh). Selain itu, PG Bungamayang dan PG Cintamanis menerapkan sistem tebu hijau yang masuk pabrik yaitu dengan tidak melakukan pembakaran saat penebangan tebu agar ekosistem tetap terjaga. (G4-EN1)

Komitmen PTPN VII terhadap konservasi keaneka-ragaman hayati dapat dilihat di sejumlah unit kerja operasionalnya. Sejumlah unit kerja PTPN VII melaksanakan penghijauan di sekitar pabrik dan IPAL, bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten dalam penanaman sejuta pohon untuk mendukung penanaman satu miliar pohon, melaksanakan penghijauan bersama di lahan masyarakat sekitar khususnya pada tanah marginal tanah tidak produktif, serta melakukan penyuluhan kepada masyarakat sekitar untuk mengembangbiakan tanaman obat dipekarangan rumah yang dimotori oleh ibu-ibu PKK perusahaan.

Distrik Bungamayang PTPN VII melakukan konservasi satwa asli kuntul putih besar (Egretta sp.) yang telah ditetapkan sebagai salah satu satwa yang dilindungi berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 dengan tetap menjaga kelestarian ekosistem tempat berkembang biaknya hewan dan binatang di emplasemen dan lokasi IPAL. Habitat kuntul putih adalah di rawa-rawa yang banyak ikan. Selain itu, Distrik Bungamayang juga melakukan perbaikan embung-embung sebagai tempat berkembangnya biota dan hewan dan melarang menangkap ikan menggunakan bahan kimia. (G4-EN14)

PTPN VII also attempts to minimize the use of chemical fertilizer by applying organic compost fertilizer of own production to cane estate area (filter mud compost), and oil palm estate (empty bunches, and tea waste compost). In addition, SM Bungamayang and SM Cintamanis apply green cane system to cane that enter the mill namely by not conducting burning during harvesting cane in order the ecosystem remain preserved. (G4-EN1)

PTPN VII’s commitment to biodiversity conservation is exhibited by all number of its operational work area carrying out greening in the vicinity of mill and Waterwaste Treatment Installation, in cooperation with District Government in planting thousand trees to support planting of one billion trees, carrying out collective greening in surrounding community land specifically to marginal land, unproductive land, as well as performing counseling to surrounding community to cultivate medicinal plants in their yard led by company’s employee’s wives.

PTPN VII Bungamayang District conducts conservation of Egretta sp. white egret that has been stipulated as one of protected rare animals based on Government Regulation Number 7 Year 1999 by remain maintaining ecosystem preservation of animals’ habitat in emplacement and WWTI. White egret habitat is swamps full of fish. In addition, Bungamayang District also conducts maintenance on its ponds as a habitat for biota and animal breeding and forbid to catch the fish using chemical. (G4-EN14)

68 Komitmen Terhadap Lingkungan Commitment to Environment

Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report 69

Konservasi satwa asli kuntul putih besar (Egretta sp.)

Laboratorium Kultur Jaringan PG Bungamayang

Pengelolaan Limbah di PG Bunyamayang

Pengelolaan Limbah di PG Bunyamayang

68 Komitmen Terhadap Lingkungan Commitment to Environment

Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report 69

Sumber emisi di wilayah operasional PTPN VII berasal dari 20 pabrik yang dimilikinya, yaitu 2 buah pabrik gula, 10 buah pabrik karet, 7 buah pabrik pengolahan kelapa sawit, dan 1 buah pabrik teh. Sumber emisi lainnya berasal dari fasilitas pendukung yang tidak terkait langsung dengan proses produksi, yaitu kendaraan dinas dan alat pertanian seperti traktor, Loader, grader dan mesin bergerak lainnya. PTPN VII berupaya untuk mengendalikan dan menurunkan emisi secara berkelanjutan melalui beberapa kebijakan, di antaranya: (DMA)

• Selalu mematuhi seluruh peraturan yang terkait dengan pengelolaan emisi

• Meminimalisir penggunaan alat produksi atau alat bantu lain yang menimbulkan pencemaran udara

• Optimalisasi preventive maintenance mesin produksi dan pembangkit sebagai sumber emisi

• Mengevaluasi emisi dari mesin produksi dan kendaraan bermotor

• Mendahulukan penggunaan bahan-bahan yang ramah lingkungan

• Terus berinovasi dalam upaya mengembangkan teknologi untuk menekan emisi dan efek rumah kaca

Secara berkala, PTPN VII melaksanakan pemantauan, dan evaluasi pengukuran emisi, dan evaluasi yang dihasilkan dari kegiatannya, serta emisi dari fasilitas pendukung yang tidak terkait langsung dengan proses produksi. PTPN VII juga menghitung GRK yang dihasilkan dari proses pengolahan limbah dengan mengacu pada sistem Intergovermental Panel on Climate Change (IPPC) yang dikeluarkan oleh United Nations Environment Programme (UNEP) tahun 2006.

Terkait Perpres No.61/2010 tentang rencana aksi penurunan Gas Rumah Kaca (GRK), Perpres No. 71/2010 tentang Pencatatan Inventarisasi GRK Nasional, dan Permen LH No. 4/2014 tentang baku mutu emisi sumber tidak bergerak bagi usaha atau kegiatan pertambangan, PTPN VII berkomitmen untuk mengurangi dampak negatif GRK dengan melakukan upaya dan inovasi antara lain sebagai berikut: (DMA)1. Melakukan perawatan alat pada saat luar masa

giling untuk memenuhi baku mutu emisi yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Program zerro residu dengan upaya start up boiler tanpa residu telah menghasilkan penurunan emisi GRK.

Emission resources in PTPN VII operational area are originated from its 20 mills, namely 2 sugar mills, 10 rubber factories, 7 oil palm mills, and 1 tea mills. Other emission resources are originated from supporting facility directly unrelated with production process, namely vehicles and agriculture tools such as tractors, loader, grader and other moving engines. PTPN VII strives to control and reduce emission sustainably through several policies, involving: (DMA)

• Always obey all regulation related to emission management

• Minimize the use of production or other supporting tools causing air pollution

• Optimization of preventive maintenance of production engines and power plant as emission

• Evaluate emission and production engine and vehicles

• Keep innovating in an attempt to develop technology to reduce green house effect and emission

Gradually, PTPN VII carries out monitoring and evaluation of emission measurement and evaluation produced from its activity, as well as emission from supporting facility which does not directly related with production process. PTPN VII also calculates GHG resulted from waste treatment process by referring to Intergovernmental Panel on Climate Change system issued by United Nations Environment Programme (UNEP) in 2006.

Related President Regulation No.61/2010 regarding a Green House Gas, President Regulation No.71/2010 regarding National GHG Inventory Recording, and Ministry of Environment Regulation No.4/2014 regarding emission quality standard of immovable resources for business and mining activities, PTPN VII commits to reduce negative impact of GHG by performing endeavors and innovations including: (DMA)1. Performing maintenance of tools during non

milling period to meet emission quality standard that has been set by the government. Zero residue program by starting up boiler without residue has reduce GHG emission

Mitigasi Emisi Gas Rumah KacaReduce the Green House Gas Emission

70 Komitmen Terhadap Lingkungan Commitment to Environment

Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report 71

2. Melakukan peremajaan genset untuk lebih meminimalkan emisi yang dihasilkan.

3. Membenahi sumber-sumber emisi yang berdampak langsung kepada lingkungan sekitar.

4. Merubah sistim perawatan Roll Mill yang semula pengasaran & hard facing roll gilingan yang semula dilakukan oleh karyawan sendiri diganti oleh pihak III. Hasil yang diperoleh adalah peningkatan kualitas ampas berupa Zat Kering (47,06% menjadi 47,53%) dan penurunan losses di ampas (pol ampas) dari 1,76% menjadi 1,36 %, terjadi kenaikan kalori dari 1691,3 kcal/kg menjadi 1717,8 kcal/kg. Dengan peningkatan nilai kalor maka pembakaran akan lebih sempurna dan CO yang dihasilkan akan lebih sedikit.

5. Intensifikasi perawatan dan uji emisi berkala untuk mengurangan emisi fasilitas pendukung yang tidak terkait langsung dengan proses produksi.

6. Memanfaatkan cangkang dan serabut untuk bahan bakar boiler di pabrik pengolahan kelapa sawit

Sepanjang tahun 2015, PTPN VII berhasil menurunkan intensitas emisi di wilayah operasionalnya. Penurunan cukup signifikan berhasil dilakukan di Distrik Bungamayang, yang sejak periode 2011/2012 hingga 2014/2015 berhasil meraih PROPER Hijau dan Green Industry Award Level V berturut-turut periode penilaian 2013, 2014, dan 2015. Total emisi konvensional yang dihasilkan oleh Distrik Bungamayang dari tahun 2011 s.d. 2015 rata-rata pertahun adalah 281,8 Ton Partikulat, 58 Ton SO2, 161,5 Ton NO2, 0,27 Ton CO dan 0,05 H2S, dengan intensitas penurunan emisi sebagai berikut:

• Terjadi penurunan partikulat dari tahun 2011 ke 2015 sebesar 35,5%

• Terjadi penurunan NO2 tahun 2011 ke 2015 sebesar 51,1%

• Terjadi penurunan CO tahun 2011 ke 2015 sebesar 73,4%

• Terjadi penurunan Emisi GRK tahun 2011 ke 2015 sebesar 21%

2. Renewing the generator to minimize resulted emission

3. Improving emission resources that has direct impact to surrounding environment

4. Changing Roll Mill maintenance system which initially the coarsening and hard facing of mill roll performed by employee replaced by III parties. Obtained result was improvement of dregs in form of dry substance (47.06% into 47.53%) and the decrease of losses in dreg pols from 1.76% to 1.36%, an increase of calorie was occurred from 1691.3 kcal/kg into 1717.8 kcal/kg, with the increase of calorie value then the burning will be more perfect and CO produced will be lessen.

5. Intensification of gradual maintenance and emission test to reduce supporting facility’s emission that does not directly related to production process

6. Utilizing shells and fibers for boiler fuel in oil palm mill

During 2015, PTPN VII succeeded reducing emission intensity in its operational area. The decrease was quite significant in Bungamayang District, which since 2011/2012 up to 2014/2015 managed to achieve Green PROPER and Green Industry Award Level V respectively for assessment period 2013, 2014, and 2015. Total conventional emission produced by Bungamayang District from 2011 up to 2015 average per year was 281.8 ton Particulate, 58 Ton SO2, 161.5 Ton NO2, 0.27 Ton CO and 0.05 H2S, with emission decrease intensity as follow:

• There was a decrease of particulate from 2011 to 2015 by 35.5%

• There was a decrease of NO2 from 2011 up to 2015 by 51.1%

• There was a decrease of CO from 2011 to 2015 by 73.4%

• There was a decrease of GHG Emission from 2011 to 2015 by 21%

70 Komitmen Terhadap Lingkungan Commitment to Environment

Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report 71

Penghitungan Perkiraan Rata-Rata Emisi GRK (G4-EN15) (G4-EN16) (G4-EN18)Estimation Calculated of GHG Emission Level (G4-EN15) (G4-EN16) (G4-EN18)

Kontribusi PTPN VII terhadap Serapan CO2 dan Produksi O2PTPN VII Contribution to CO2 Uptake and O2 Production

Unit Kerja

PG Bungamayang

PKR Pematang Kiwah

PPKS Bekri

PKR Tulung Buyut

PKR Padang Pelawi

Pabrik Teh Pala

PG Cintamanis

PKR Kedaton

PPKS Tapi

PKR Way Berulu

PKR Ketahun

Total emisi COkg

Total emisi GRK Ton CO2-eq

2013

80.643

1,16

0,28

1,89

1.11

121,73

206.566

0,20

0.27

0.62

0.15

2014

91.533

1,22

0,17

1,83

0.85

159,49

193.277

0,18

0.53

0.56

0.14

2015

10.505

1,01

0,11

1,85

29.34

188,66

190.626

0,27

0.71

0.94

0.02

2013

207.851

1,17

350,45

1,90

1.11

123,94

210.322

0,20

350,4

0,63

54,2

2014

194.465

1,22

120,47

1,84

0.85

162,39

196.889

0,18

559,7

0,56

83

2015

142.336

1,01

138,174

1,86

29.35

130,99

194.220

0,27

339,3

0,95

98,13

Tanaman perkebunan yang dibudidayakan PTPN VII, yakni karet, kelapa sawit, teh, dan tebu memiliki fungsi ganda. Selain sebagai tanaman yang bernilai ekonomis tinggi, tanaman tersebut juga berfungsi sebagai media untuk memproduksi oksigen (O2), dan penyerapan emisi karbondioksida (CO2). Suatu laporan menyebutkan bahwa sebatang pohon karet secara taksiran kasar, dalam satu hari menyerap CO2 antara 20 dan 36 gram per hari. Bila di lahan satu hektar terdapat 300 batang karet, maka CO2 yang diserap sebanyak 6—10,8 kg per hari atau 180 kg—324 kg per bulan atau 2,1 ton—3,8 ton per tahun. Pusat Penelitian Kelapa Sawit menyatakan bahwa perkebunan kelapa sawit secara netto merupakan penyerap gas karbon dioksida (CO2), dengan serapan 64,5 ton CO2/ha/tahun. Berdasarkan hasil perhitungan potensi serapan CO2 pada areal karet seluas 18.960 ha, dan areal kelapa sawit seluas 34.598 ha, maka kontribusi PTPN VII dalam menyerap CO2 sebanyak 55.932 ton per tahun pada areal karet, dan 2.254.791 ton per tahun pada areal kelapa sawit. (G4-EN19)

PTPN VII cultivated plants namely rubber, oil palm, tea and sugarcane have double function. Beside as high economic plants, those plants are also served as media producing oxygen, and carbon dioxide emission uptake. A report stated that one rubber plant in one day is predicted able to absorb CO2 between 20 and 36 gram per day. If on one hectare land there are 300 rubber plants, then CO2 absorbed is 6-10.8 kg per day or 180 k-324 kg per month or 2.1 ton-3.8 ton per year. Oil Palm Research Center stated that oil palm plantation in netto is absorber of CO2, with absorbtion 64.5 ton CO2/ha/year. Based on result of calculation of CO2 uptake potential at 18,960 ha rubber area, and 34,598 ha oil palm area, then PTPN VII contribution in absorbing CO2 is amounted to 55,932 ton per year at rubber area and 2,254,791 ton per year at oil palm area. (G4-EN19)

72 Komitmen Terhadap Lingkungan Commitment to Environment

Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report 73

Kemampuan penyerapan CO2 yang tinggi sangat berguna dalam mengurangi konsentrasi CO2 di udara akibat meningkatnya gas rumah kaca di udara yang menyebabkan terjadinya perubahan iklim di bumi. Di alam, meningkatnya gas rumah kaca di dorong oleh meningkatnya emisi CO2 yang menahan energi surya di atmosfir, sehingga suhu atmosfir meningkat. Sektor industri memegang peranan terbesar dalam emisi karbon dioksida, sedangkan kontribusi sektor pertanian hanya kecil saja, bahkan pengembangan perkebunan kelapa sawit yang banyak di tentang oleh LSM di Eropa dan Amerika karena dianggap sebagai penyebab deforestasi dan merusak lingkungan hutan, pada aspek ekofisiologis ternyata membawa keuntungan karena kemampuan fiksasi CO2, kemampuan produksi O2 (183,2 ton/ha/th) dan biomassa (C) yang tinggi. (Sumber: Ditjenbun)

PTPN VII menerapkan praktik-praktik ramah lingkungan, seperti kebijakan “zero waste” dengan memanfaatkan limbah sebagai pengganti energi fosil. Pemanfaatan limbah dari sisa produk berupa sabut dan cangkang (fibre) berguna sebagai bahan bakar penggerak power plant, menekan penggunaan bahan bakar fosil sehingga secara signifikan akan menurunkan emisi.

High ability in absorbing CO2 is really useful in reducing CO2 concentration in air as result of increasing climate change on earth. In nature, the increase of green house gas is encouraged by increasing CO2 emission that secure solar energy in the atmosphere, so the atmosphere is increasing. Industrial sector hold huge part in carbon dioxide emission, whereas contribution of agriculture sector is only little, even the development of oil palm estate has been resisted by non-governmental organization in Europe and America because it has been considered as the cause of deforestation and damaging forest environment, at Eco physiology aspect it indeed brings many advantages for its ability in CO2 fixation, ability in producing O2 (183.2 ton/ha/th) and high biomass (C). (Source: Directorate General of Plantation)

PTPN VII applies environmental friendly practices, such as “zero waste” by utilizing waste as fossil energy replacement. The utilization of waste in form of fiber and shells is used as power plant drive fuel, suppress the use of fossil fuel so significantly will decrease the emission.

Potensi Serapan CO2Potential CO2 Uptake

KomoditasCommodity

Rerata Serapan CO2 CO2 Average Consumption

(Ton/Ha)

Luas Areal Area Size

(ha)

Total Serapan CO2CO2 Total Absorption

(Ton)

2013 2014 2015 2013 2014 2015

Kelapa Sawit

Total

64,5 35.820

69.474

36.361

70.669

35.934

70.065

2.310.390

2.409.669

2.347.220

2.448.340

2.317.743

2.418.429

Karet 2,95 33.654 34.278 34.131 99.279 101.120 55.932

72 Komitmen Terhadap Lingkungan Commitment to Environment

Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report 73

Sepanjang tahun 2015, PTPN VII telah mengeluarkan biaya pengelolaan lingkungan sebesar Rp16,9 miliar meliputi biaya penyusunan dokumen lingkungan, pengelolaan dan pengolahan limbah, kegiatan analisa, kegiatan PROPER dan aktivitas pemantauan lingkungan dengan rincian per komoditas sebagai berikut:

During 2015, PTPN VII has incurred for environmental management amounted by Rp16.9 billion consist of environmental document drafting cost, waste management and processing, analysis activities, PROPER activities and environmental monitoring activities with details per commodity are as follow:

Program dan Biaya Lingkungan (G4-DMA)(G4-EN31)

Environmental Program and Expenses (G4-DMA)(G4-EN31)

Biaya Pengelolaan Lingkungan (Rp)Environmental management cost (Rp)

KomoditasCommodity

Sawit/Palm

Gula/Sugar

Total

Karet/Rubber

Teh/Tea

∑ Pabrik∑ of Mill

7

2

20

10

1

Realisasi BiayaCost Realization

2013

6.218.289.000

1.380.491.000

11.415.966.000

3.557.110.000

260.076.000

2014

11.180.509.968

1.598.607.896

16.154.871.871

3.221.227.900

154.526.107

2015

12.366.858.331

1.079.873.024

16.900.366.677

8.331.843.341

121.791.981

KINERJA EKONOMIEconomic Performance

Laporan Keberlanjutan2015SustainabilityReport

Memberi Manfaat Sosial EkonomiProviding Social Economic Benefits

Sebagai perusahaan agribisnis yang wilayah kerjanya menyebar di provinsi Lampung, Sumatera Selatan, dan Bengkulu, PTPN VII berperan untuk memelihara kepentingan pemangku kepentingan dengan memberikan manfaat ekonomi seluas-luasnya bagi pemangku kepentingan. Mekanisme penyampaian manfaat ekonomi adalah melalui distribusi nilai ekonomi kepada pemangku kepentingan yang jumlahnya berfluktuasi sesuai dengan perkembangan kinerja perusahaan. Pada tahun 2015 kinerja keuangan perusahaan mengalami penurunan terkait penurunan harga jual komoditas global yang telah berlangsung selama lima tahun terakhir. Hal ini berdampak pada menurunnya nilai ekonomi yang didisribusikan Perusahaan kepada pemangku kepentingan. (G4-DMA)

As an agribusiness company which its work area is scattered in Lampung Province, South Sumatera, and Bengkulu, PTPN VII takes part to maintain stakeholders’ interest by providing widest economic benefits for stakeholders. Mechanism in presentation of economic benefits is through economic value distribution to stakeholders in fluctuating number based on company’s performance development. In 2015 company financial performance suffered a decrease relating to the decrease of global commodity selling price that has ongoing for the last five years. This was impacted on the decrease of economic value distributed by the Company to stakeholders. [G4-DMA]

PTPN VII mewujudkan tanggung jawab di bidang ekonomi melalui nilai ekonomi yang didistribusikan kepada pemangku kepentingan serta kontribusinya dalam menggerakkan perekonomian daerah.

PTPN VII realizes its responsibility in economic by distributing economic value to stakeholders as well as its contribution in encouraging regional economic.

76 Kinerja Ekonomi Economic Performance

Pada tahun 2015, Perusahaan meraih nilai penjualan bersih sebesar Rp4,43 triliun, turun 2% dibandingkan realisasi tahun 2014 yang mencapai Rp4,62 triliun. Seluruh penerimaan PTPN VII berasal dari kegiatan bisnis Perusahaan. Tidak ada penerimaan yang berasal dari bantuan finansial dari Pemerintah dan PTPN III sebagai Pemegang Saham Pengendali, baik dalam bentuk keringanan pajak, subsidi maupun suntikan pendanaan. PTPN VII memperoleh Penyertaan Modal Negara sebesar Rp175 miliar yang digunakan untuk program ketahanan pangan. (G4-EC1) (G4-EC4)

Kontribusi manfaat ekonomi langsung PTPN VII pada tahun 2015 antara lain diwujudkan dalam bentuk pemberdayaan dan pengembangan masyarakat, pelibatan masyarakat lokal sebagai karyawan Perusahaan, pelibatan masyarakat setempat dalam pengembangan plasma kelapa sawit dan tebu rakyat, pengembangan lingkungan, pembayaran dividen kepada pemegang saham, pembayaran pajak kepada negara, dan pembayaran kompensasi untuk karyawan. Berikut adalah tabel yang menyajikan data nilai ekonomi yang dihasilkan dan didistribusikan pada tahun 2015.

In 2015, the Company attained net sales revenue by Rp4.43 trillion, decreasing 2% compared to 2014 realization that reached Rp4.62 trillion. All PTPN VII revenues derive from Company business activities. There is no revenue originated from Government’s financial aid and from PTPN III as Controlling Shareholder, either in form of tax relief, subsidy or cash injection. PTPN VII received State Capital Participation in the amount of Rp175 billion used for Food Security program. (G4-EC1) (G4-EC4)

PTPN VII direct economic benefit contribution in 2015 was embodied in form of community empowerment and development, engagement of local community as Company’s employee, engagement of local community in the development of oil palm plasma and community cane, development of environment, dividend payment to shareholder, tax payment to state, and compensation payment to employee.

Following is table presenting economic value data resulted and distributed in 2015.

Nilai Ekonomi yang Diterima dan Didistribusikan (G4-EC1)Economic Value Received and Distributed (G4-EC1)

UraianDescription

2012 2013

4,616,805,282

6,663,251

3,895,950

2014

4,518,243,344

5,294,934

4,659,530

2015

4,424,545,211

7,142,704

41,241,995

4,360,370,854

3,404,694

44,927,856

Pendapatan Komoditi Utama Main Commodity Revenue

Pendapatan BungaInterest revenue

Pendapatan Penjualan AsetAsset sales revenue

Nilai Ekonomi (Rp Ribu)Economic Values (Rp Thousand)

Nilai Ekonomi yang DiperolehEconomic Values Earned

31,143,311

26,492,224

4,685,000,018

58,305,080

(8,740,517)

4,577,762,371

16,420,349

(18,805,277)

4,470,544,982

50,488,475

6,063,349

4,465,255,228

Penjualan non-komoditi utama Major non-commodity sales

Pendapatan (Rugi) selisih kurs Foreign Exchange Revenue

Jumlah Nilai EkonomiTotal Economic Values

Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report 77

Uraian / Description2012 2013

3,585,067,738

2014

3,965,363,318

2015

3,103,680,692 3,431,129,966 Biaya Operasional (HPP & beban operaisi tanpa biaya karyawan & CSR)Operating cost (COGS and operation cost withot cost for employees & CSR)

Nilai Ekonomi (Rp Ribu) / Economic Values (Rp Thousand)

Nilai Ekonomi Disistribusikan / Economic Values Distributed

Pembayaran Kepada Penyandang Dana / Payment for Investor

628,310,803 728,841,471 839,427,435 629,424,359 Gaji Karyawan & Benefit LainnyaEmployees salary & other benefit

-

5,484,050,669

126,097,391

50,002,254

9,827,000

5,328,054,999

(514,093,481)

28,858,009

3,587,700

4,549,524,123

90,725,410

179,401,335

46,023,001

5,207,790,021

47,726,838

69,618,365

Pembayaran Dividen / Dividen Payout

Jumlah Nilai Ekonomi DidistribusikanTotal Distributed Economic Values

Pengeluaran untuk pemerintah )**Government expenditure

466,579,926

2,270,837

594,126,617

1,038,584

423,124,209

302,753

366,135,795

7,462,642

Pembayaran Bunga )* / Bank interest

Nilai Ekonomi DitahanWithheld Economic Values

Pengeluaran untuk Masyarakat: PKBL & CSRCommunity expenditure: PKBL & CSR

Kontribusi Kepada Negara (G4-EC1)

Contribution to State (G4-EC1)

PTPN VII memberikan kontribusi kepada negara dalam bentuk pembayaran pajak dan dividen. Pada tahun 2015, PTPN VII telah memenuhi kewajibannya sebagai wajib pajak kepada pemerintah sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku dengan nilai total sebesar Rp342,27 miliar. Rincian pembayaran pajak PTPN VII tahun 2012 sampai dengan 2015 adalah sebagai berikut:

PTPN VII contributes to state in form of tax payment and dividend payment. In 2015, PTPN VII has met its obligation as tax payer to government in accordance with applicable law and regulation with total Rp342.27 billion. Detail of PTPN VII tax payment from 2012 up to 2015 is following:

Tabel Pembayaran Pajak (Rp juta)Tax Payment Table (Rp million)

Uraian / Description

PPh Pasal 21 / Income Tax Article 21

Pajak Bumi dan Bangunan/Land and Building Tax

PPh Badan / Income Tax Article 29

PPh Pasal 23 / Income Tax Article 23

PPN

Jumlah Total

2012

29.599

22.485

69.618

14.600

591.312

727.614

2013

21.763

22.484

42.325

20.392

293.980

400.945

2014

29.897

27.444

28.858

18.051

339.925

444.174

2015

23.623

30.068

-

18.290

107.421

179.401

78 Kinerja Ekonomi Economic Performance

PTPN VII juga telah memenuhi kewajibannya kepada pemerintah selaku pemegang saham melalui pembayaran dividen. Pada tahun 2015 terdapat pembayaran dividen sesuai dengan hasil keputusan RUPS persetujuan dan pengesahan Laporan Keuangan tahun buku 2014 sebesar Rp3,59 miliar. Jumlah dividen yang diumumkan dan telah disetor ke kas negara pada tahun 2015 dibandingkan tahun-tahun sebelumnya adalah sebagai berikut:

PTPN VII has also met its obligation to the state who serves as the Shareholder through dividend payment. In 2015 the payment of dividend based on GMS approval and Financial Statement validation fiscal year 2014 is Rp3.59 billion. Number of dividend announced and has been paid to state treasury in 2015 compared to prior year are following:

Membina Hubungan Baik Dengan Mitra KerjaEstablishing A Good Relationship with Partners

Salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan usaha adalah adanya suatu hubungan yang baik dan saling menguntungkan dengan para rekanan. Untuk itu, setiap pengurus Perusahaan dan karyawan perusahaan sesuai dengan tugas dan tanggungjawabnya masing-masing membina hubungan dan memberikan perhatian kepada para rekanan.

Perusahaan memperlakukan rekanan/pemasok sebagai mitra kerja dan bukan sebagai objek untuk mengharapkan atau untuk mendapatkan keuntungan pribadi. Perusahaan mempunyai kepentingan terhadap rekanan dalam hal penyedia-an barang dan jasa yang berkesinambungan dengan kualitas dan harga yang menguntungka. Disisi lain, rekanan berkepentingan terhadap pemasokan barang dan jasa berkesinambungan dengan mendapatkan keuntungan yang layak.

Perusahaan memberikan hak yang sama kepada setiap orang atau badan usaha untuk menjadi rekanan perusahaan bagi yang telah memenuhi

One of factors which affecting the business success is a good relationship and mutual benefit with partners. Therefore, every Company’s management and employees according to each tasks and responsibility maintain a good relationship and provide full attention to the partners.

The Company treats counterparts/suppliers as partners and not as object to expect or to obtain a personal benefit. The Company has an interest to partners in term of goods and service provision sustainably with benefiting quality and price. In the other hand, the partners have interest to goods and services supplies sustainably by gaining a decent benefit.

The Company gives equal rights to everyone or business entities to become the Company’s partners for those who has met the technical requirements

Pembayaran Dividen (Rp juta)

Dividend Payout (million)

0

10

20

30

40

50 46,023,001

-

9,827,000

3,587,700

2012 2013 2014 2015

Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report 79

persyaratan teknis, administrasi, dan kualifikasi profesional yang ditetapkan perusahaan maupun persyaratan yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah setempat. Selain itu, sebagai syarat kerja sama, Perusahaan mewajibkan rekanan untuk mematuhi prinsip dan standar Kode Etik di antaranya: Ketenagakerjaan dan hak asasi manusia, termasuk pencegahan buruh anak dan tenaga kerja paksa, perlakuan yang adil, kebebasan berserikat dan kepatuhan terhadap peraturan; Praktik Kesehatan dan Keselamatan Kerja, termasuk rencana kesiapan darurat dan kebijakan keselamatan di tempat kerja; Kebijakan lingkungan, termasuk pencegahan polusi, manajemen limbah dan kepatuhan terhadap peraturan; Etika dan integritas, termasuk kebijakan pemanfaatan sumber mineral yang bebas konflik, praktik bisnis yang adil dan rahasia; dan Sistem manajemen, termasuk kepatuhan terhadap peraturan dan undang-undang, audit dan penilaian serta dokumentasi.

Pada saat proses Pelelangan, Perusahaan memberi kesempatan yang sama kepada semua rekanan untuk mengikuti lelang atau tender atas pengadaan barang dan jasa, perawatan atau pembangunan fasilitas. Untuk itu, sejak pengumuman penawaran sampai dengan proses pelelangan atau tender harus dilakukan secara terbuka sesuai pedoman pengadaan barang dan jasa yang ditetapkan.(G4-12)

and administration set by the company or requirements set by the Local Government. In addition as term of cooperation, the Company requires the partners to obey Code of Conduct involving: Employment and Human Rights, including prevention of child labor and forced labor, equitable treatment, freedom of association, and obedience to regulation; Occupational Health and Safety practices, including emergency preparedness and safety policy in workplace; environmental policy, including pollution prevention, waste management and obedience to regulation; ethic and integrity, including policy of mineral resource utilization that free of conflict, a fair and confidential business practices; and Management system, including obedience to law and regulation, audit and assessment as well as documentation. (adjusted with regulation exist in PTPN VII).

During the tender process, the Company provides equal opportunity for all partners to participate in the tender on goods and service procurement, facility refurbishment or construction. Therefore, start from the offering announcement until auction or tender process it should be held openly based on determined goods and service procurement guidance. (G4-12)

Kontribusi Kepada Pertumbuhan Ekonomi Daerah (G4-DMA) (G4-EC8)

Contribution to Regional Economic Growth (G4-DMA) (G4-EC8)

Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan yang wilayah kerjanya tersebar di Provinsi Lampung, Sumatera Selatan, dan Bengkulu, keberadaan PTPN VII telah banyak memberikan kontribusi kepada pertumbuhan ekonomi daerah. Pembangunan perkebunan karet, kelapa sawit, teh dan tebu beserta pabrik-pabrik pendukungnya mempunyai dampak ganda terhadap ekonomi wilayah, terutama dalam menciptakan kesempatan dan peluang kerja. Karena wilayah kerja PTPN VII umumnya berkembang di wilayah pedesaan, marginal, dan kadang terpencil, maka keberadaan unit-unit usaha PTPN VII mempunyai peran strategis dalam pengembangan wilayah pedesaan serta pertumbuhan wilayah setempat. Berkembangnya berbagai industri pendukung perkebunan, sektor jasa transportasi, konstruksi, bengkel, perdagangan, dan munculnya pasar-pasar tradisional di daerah permukiman dan pedesaan tidak terlepas dari multiplier effect pembangunan perkebunan di wilayah tersebut.

As a company engages in plantation which its work area is scattered in Lampung province, South Sumatera and Bengkulu, PTPN VII existence has gave many contribution to the growth of regional economic. Development of rubber, oil palm, tea and sugar cane estates as well as its supporting factories and mills have double impact on regional economic, particularly in creating work opportunity and chances. Since PTPN VII work area generally developed in rural, marginal, and sometimes remote area, then the existence of PTPN VII business units has strategic role in development of rural area and the growth of local area. Development of many plantation supporting industry, transportation sector, construction, workshop, trading, and emergence of traditional markets in housing area and rural is closely related with multiplier effect of plantation development in the area.

80 Kinerja Ekonomi Economic Performance

Selain itu, PTPN VII juga ikut berperan dalam peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD), memelihara ketahanan pangan melalui produk CPO dan gula, dan ikut memberikan andil menyumbang devisa dari produk teh dan karet yang diekspor.

In addition, PTPN VII also takes part in improvement of Locally-Generated Revenue (LGR), maintains food security through CPO and sugar, and participates in providing foreign exchange from exported tea and rubber.

Kemitraan dengan Petani Plasma/Pihak IIIPartnership with Plasma and Third Party Farmers

PTPN VII turut mengembangkan Perkebunan Inti Rakyat (PIR) dan program Kredit Koperasi Primer untuk Anggota (KKPA) kelapa sawit dengan total areal tahun 2015 seluas 23.868 ha. Selain itu, Perusahaan juga berpartisipasi dalam program pengembangan tebu rakyat dengan total areal tahun 2015 seluas 3.964 ha..

PTPN VII telah melakukan upaya pemberdayaan potensi lokal berupa:1. Pembinaan petani sekitar untuk

mengembangkan usaha budidaya tanaman tebu dengan menjadi mitra (Petani Tebu Rakyat).

2. Menjadi avalis dalam penyaluran kredit Tebu Rakyat sehingga petani hanya dibebankan suku bunga 7,5 % (dibawah suku bunga pasar) dengan pinjaman Rp20.7 juta (PC) dan Rp15,1 juta (Ratun) perhektar.

3. Peningkatan kompetensi petani dengan mengirim pelatihan budidaya tebu dan studi banding ke perkebunan tebu di jawa.

4. Membantu sarana dan prasarana seperti jembatan dan perbaikan jalan dengan alat berat agar hasil produksi petani bisa terakomodasi dengan lancar ±900 HM/tahun (Rp450 juta/tahun)

PTPN VII juga memberikan pinjaman “pre financing” kepada petani dalam bentuk pupuk dan bibit untuk menjaga kualitas bibit dan ketepatan dalam waktu pemupukan. Penyaluran dana dari bank umum digunakan untuk biaya pengolahan lahan, pembelian pupuk, biaya perawatan tanaman dan TMA.

Program plasma tersebut telah \berhasil meningkatkan kualitas kesejahteraan petani plasma/ petani tebu rakyat. Petani umumnya sudah memiliki rumah permanen, alat-alat elektronik, komunikasi, sepeda motor, peternakan sapi/ayam, dan kolam ikan. mempunyai usaha –usaha (antara lain : tahu, tempe, makanan kecil, penjahit pakaian). Mereka juga mampu menyekolahkan anaknya ke perguruan tinggi di Bandar Lampung dan Pulau Jawa. (G4-EC8)

PTPN VII also develops Community Nucleus Estate (CNE) and Primary Cooperative Credit for Member (PCCM) palm oil with total area in 2015 covering 23,868 ha. In addition, the Company also participated in community sugarcane development program with total area in 2015 covering 3,964 ha.

PTPN VII has performed an effort on local potential empowerment in form of:1. Fostering local farmers to develop sugarcane

cultivation by engaging them to be partners (Community Cane Farmers)

2. Becoming avalist in distribution of Community Cane credit so farmers are only imposed with interest by 7.5% (below market interest rate) with loan amounted to Rp20,7 million (PC) and Rp15.1 million (Ratun) per hectare.

3. Improvement of farmer competency by sending them to cane cultivation training and comparative study to sugarcane estate in Java.

4. Assisting facilities and infrastructure such as bridge and road repair with heavy equipment in order farmers’ production can be accommodated smoothly ±900 HM/year (Rp450 million/year)

PTPN VII also provides “pre financing” to farmers in form of fertilizer and seeds to maintain seed quality and punctuality in fertilizer period. Fund distribution from public bank is used to finance land processing, fertilizer purchase, plant maintenance cost and TMA.

This plasma program has succeeded increasing plasma/community cane farmers’ prosperity quality. Generally farmers have had permanent house, electronics, communication gadget, bicycle, farms, and fish ponds, have businesses (such as: tofu, tempe, snacks, tailor). They also afford to pay their children school up to college in Bandar Lampung and Java island. (G4-EC8)

Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report 81

Perkembangan Luas Areal Plasma (ha)Plasma Area Development (ha)

UraianDescription

Plasma Kelapa Sawit Oil Palm Plasma

Tebu RakyatCommunity Sugarcane

2012

23.868

4.439

2013

23.868

3.947

2014

23.868

4.202

2015

23.868

3.964

PTPN VII melibatkan masyarakat sebagai mitra bisnis dalam memasok bahan baku karet, Tandan Buah Segar kelapa sawit dan tebu yang akan diolah di pabrik-pabrik milik PTPN VII. Pada tahun 2015, PTPN VII telah menerima pasokan bahan baku sebagai berikut:• Bahan baku karet sebesar 48.032 ton dari pihak

III atau setara dengan Rp749,16 miliar yang telah dibayarkan Perusahaan kepada pihak III.

• Tandan Buah Segar sebesar 475.899 ton dari petani plasma atau setara dengan Rp585,94 miliar yang telah dibayarkan Perusahaan kepada petani plasma.

• Tebu Rakyat sebesar 275.359 ton atau setara dengan Rp 0 (nol) yang telah dibayarkan Perusahaan kepada Petani Tebu Rakyat.

• Tebu Rakyat Bebas sebesar 256.336 ton atau setara dengan Rp137.92 miliar yang telah dibayarkan Perusahaan kepada Petani Tebu Rakyat Bebas. (G4-EC8)

PTPN VII involves the community as its business partner in supplying rubber raw materials, oil palm fresh fruit bunches and sugarcane that will be processed at PTPN VII’s mills. In 2015, PTPN VII has received raw material supply as follow:

• Rubber raw material of 48,032 tons from III parties or equal to Rp749.16 billion that has been paid by the Company to III Parties.

• Fresh fruit bunches of 475,899 ton of plasma farmers or equal to Rp585.94 miliar that has been paid by the Company to plasma farmers

• Community sugarcane 275,359 ton or equal to Rp 0 (nol) that has been paid by the Company to Community Sugarcane Farmers

• Independent Community Sugarcane of 256,336 ton or equal to Rp137,92 miliar that has been paid by the Company to Independent Community Sugar Cane farmers. (G4-EC8)

82 Kinerja Ekonomi Economic Performance

Transaksi Pembelian Bahan BakuTransaction of Raw Material Purchase

Jenis TransaksiType of Transaction

2012 2013 2014 2015

Volume pembelian (ton)Purchase Volume (tons)

Nilai Pembelian (Rp ribu)Purchase Value (Rp thousand)

Pembelian TBS dari PlasmaFFB purchase from Plasma

Pembelian TBS dari PlasmaFFB purchase from Plasma

Pembelian Tebu Rakyat BebasIndependent Community Sugarcane Purchase

Pembelian Tebu Rakyat BebasIndependent Community Sugarcane Purchase

Pembelian karet dari Pihak IIIRubber Purchase from III Party

Pembelian karet dari Pihak IIIRubber Purchase from III Party

Pembelian Tebu RakyatCommunity Sugarcane Purchase

Pembelian Tebu RakyatCommunity Sugarcane Purchase

544.857

726.954

168.215

82.621

47.331

1.236.001

321.662

5.275

398.845

536.023

242.843

108.706

63.270

1.358.601

294.684

4.093

415.091

668.936

237.891

80.529

56.084

1.046.206

320.949

0

475.899

585.943

256.366

137.923

48.032

749.156

275.359

0

Transaksi Pembelian Bahan BakuTransaction of Raw Material Purchase

Pendapatan Petani Plasma Kelapa SawitOil Palm Plasma Farmer Income

Tahun gilingMilling Year

2012

2014

Jml. PetaniNumber Farmers

4.708

5.616

Luas TR (ha)Width TR Area

4.074,86

3.899,35

Produktivitas (Ton/ha)

Productivity(Ton/ha)

73,96

78,94

RendemenExtraction

(%)

7,67

7,86

Hablur(Ton/ha)

5,67

6,21

Harga gula/kgSugar price/kg

(Rp/kg)

10.050

8.200

Pendapatan bersihNet Income

(Rp/ha)

26.015.835

Tahun gilingMilling Year

2012

2014

Luas PlasmaArea of Plasma

(ha)

23.868

23.868

Produktivitas (Ton/ha)

Productivity(Ton/ha)

6,64

7,70

RendemenExtraction

(%)

20,28

20,11

CPO(Ton/ha)

2,75

1,55

Harga CPO/kg CPO Price/kg

(Rp/kg)

6.645

8.263

Pendapatan bersihNet Income

(Rp/ha)

16.277.951

12.416.642

19.764.040

2013

2015

5.082

5.440

3.617,95

3.964

77,37

69,47

7,28

7,53

5,63

5,23

8.500

8.762

21.685.635

23.936.292

2013

2015

23.868

23.868

13,57

7,51

20,60

19,05

1,37

1,43

7.216

6.748

22.730.980

9.246.239

Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report 83

PROGRAM KEMITRAANDAN BINA LINGKUNGANCommunity Development (G4-SO1)

Laporan Keberlanjutan2015

84 Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Economic Performance

Wilayah kerja PT Perkebunan Nusantara VII tersebar di tiga provinsi, yaitu Lampung, Sumatera Selatan dan Bengkulu dengan latar belakang masyarakat yang beragam. Perusahaan memiliki komitmen yang tinggi agar dapat memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan kesejahteraan dan kemandirian serta peningkatan kompetensi wawasan masyarakat di sekitar perusahaan. Hal ini dilaksanakan secara sistematis dimulai dengan pemetaan kondisi sosial masyarakat (social mapping), identifikasi kebutuhan, pelatihan sampai dengan penerapan program pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). (G4-DMA)

Implementasi dari pelaksanaan program PKBL PTPN VII diwujudkan melalui program PTPN 7 Peduli yang terdiri dari program PTPN 7 Peduli Kemitraan, PTPN 7 Peduli Bencana Alam, PTPN 7 Peduli Pendidikan, PTPN 7 Peduli Kesehatan, PTPN 7 Peduli Pembangunan, PTPN 7 Peduli Keagamaan, dan PTPN 7 Peduli Lingkungan Alam. Berdasarkan hasil evaluasi program tersebut diterima dengan baik oleh masyarakat, dan memberikan dampak positif bagi masyarakat. (G4-EC7)(G4-SO1)

Berdasarkan Peraturan Menteri BUMN PerMen/09/MBU/07/2015 pasal 8, sumber dana Program Kemitraan dan Program BL berasal dari penyisihan laba bersih setelah pajak yang ditetapkan dalam

Working area of PTPN VII is scattered in three provinces, namely Lampung, South Sumatera and Bengkulu with various community background. Company has high commitment in order to able to provide positive contribution to the increase of community’s prosperity and autonomy as well as community’s insight competency in the vicinity of the Company. This is held systematically started by mapping social condition, needs identification, training up to implementation of community empowerment program through Company Social Responsibility. (G4-DMA)

Implementation of PTPN VII PCDP program is manifested through PTPN 7 Care comprising of PTPN 7 Partner Care, PTPN 7 Natural Disaster Care, PTPN 7 Education Care, PTPN 7 Health Care, PTPN 7 Development Care, PTPN 7 Religious Care, and PTPN 7 Natural Care. Based on result of evaluation those programs are well received by community, and provides positive impact for community. (G4-EC7)(G4-SO1)

Based on Minister of SOE Regulation PerMen/09/MBU/07/2015 article 8, fund source of Partnership program and Community Development program derived from net profit after tax allowance

Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan (G4-SO1)

Community Development (G4-SO1)

Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report 85

Program Kemitraan (G4-EC7)(G4-EC8)Partnership Program (G4-EC7) (G4-EC8)

Program kemitraan diwujudkan melalui PTPN 7 Peduli Kemitraan. Program kemitraan yang dilaksanakan PTPN VII berpegang pada beberapa kebijakan, yaitu:1. Program Kemitraan difokuskan pada pemberian

pinjaman modal kerja/ pemberdayaan usaha kecil, khususnya pada kegiatan sektor Industri, Perdagangan, Perikanan, Perkebunan, Pertanian, Peternakan, Jasa dan usaha lainnya baik secara sendiri maupun kelompok (Pola Clustering).

2. Fokus pada pola cluster-cluster UKM terutama di Sektor Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Perkebunan.

3. Pembentukan Desa-Desa Binaan di sekitar Unit Usaha sehingga akan menjadi pagar sosial bagi Unit Usaha.

4. Pemetaan Kebutuhan Stakeholder.5. Program Sinergi BUMN dalam hal kerjasama

penyaluran Program Kemitraan untuk Petani TR.

Program kemitraan diwujudkan dalam bentuk pinjaman dan pembinaan/hibah. Selama tahun 2015, dana pinjaman yang dikucurkan mencapai Rp10,88 miliar untuk 1.125 Mitra Binaan (MB), dan dana hibah mencapai Rp33,35 juta. Penyaluran dana pinjaman dilakukan untuk mitra binaan Usaha Kecil Menengah, Kelompok Tani dan Koperasi di Propinsi Lampung (11 Kab/kota), Propinsi Sumatera Selatan (5 Kab) dan Propinsi Bengkulu (5 Kab). Dengan

Partnership program is realized through PTPN 7 Partnership Care. Partnership program held by PTPN VII is referred to several policies, including:

1. Partnership program focuses on granting of work capital loan/small enterprise empowerment, specifically at Industrial, Trading, Fishery, Plantation, Agriculture, Service and other business sectors either independently or in group (Clustering Pattern).

2. Focusing on SME clusters pattern specifically in Agriculture, Husbandry, Fishery, and Plantation Sectors.

3. Forming Fostered Villages in the vicinity of Business Unit which it will become social fence for Business Units.

4. Mapping of Stakeholders’ Needs.5. SOE Synergy Program in context of cooperation

of Partnership Program distribution for TR farmers.

Partnership program is realized in form of loan and granting/counseling. In 2015, loan fund incurred reached Rp10.88 billion for 1,125 Fostered Partners (FP), and grants fund reached Rp33.35 million. Distribution of loan fund was conducted for Small Medium Enterprises, Farmers Group and Cooperative as PTPN VII’s fostered partners in Province of Lampung (11 Districts/cities), South Sumatera Province (5 Districts) and Bengkulu Province (5

RUPS/Menteri pengesahan Laporan Tahunan BUMN Pembina maksimum sebesar 4% (empat persen) dari laba setelah pajak tahun buku sebelumnya. Sesuai ketentuan tersebut, pada tahun 2015 PTPN VII telah mengalokasikan dana sebesar Rp358,8 juta untuk program kemitraan dan Rp358,8 juta untuk program bina lingkungan, berasal dari penyisihan laba bersih setelah pajak masing-masing sebesar 1%. PTPN VII juga menyalurkan dana Program Kemitraan yang berasal dari pengembalian pinjaman Mitra Binaan serta menyalurkan dana untuk program pemberdayaan masyarakat yang diperhitungkan sebagai komponen biaya Perusahaan.

Pada tahun 2015 PTPN VII mengeluarkan biaya total sebesar Rp11,79 miliar untuk pelaksanaan kegiatan-kegiatan CSR-nya.

stipulated in GMS/Minister of SOE Trustee Annual Report approval in the amount of 4% (four percent) of profit after tax of previous fiscal year. Based on above provision, in 2015 PTPN VII has allocated fund in the amount of Rp358.8 million for partnership program and Rp358.8 million for community development program, originated from net profit after tax allowance respectively by 1%. PTPN VII also distributes Partnership Program fund from loan repayment of Fostered Partner and distributes fund for community empowerment program which calculated as Company’s cost component.

In 2015 PTPN VII published total cost amounted to Rp11.79 billion for implementation of its CSR activities.

86 Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Economic Performance

demikian, sampai dengan tahun 2015 penyaluran dana ke tiga propinsi tersebut telah menjangkau di 28 Kab/kota, dengan jumlah dana tersalur mencapai Rp92,73 miliar, dengan jumlah mitra binaan mencapai 11.157 MB.

PTPN VII secara berkesinambungan telah menyalurkan dana pinjaman PK dalam bentuk pengembangan kluster-ulster usaha, di antaranya:• Mengembangkan kluster pertanian budidaya

jagung, padi dan ubi kayu dan budidaya cabe di wilayah Kabupaten Lampung Selatan, Lampung Timur, Pringsewu dan Tulang Bawang. Cluster peternakan domba/kambing dan sapi di Kabupaten Lampung Selatan dan Tanggamus.

• Mengembangkan kluster industri kerupuk/ kemplang di sekitar Unit Usaha Cinta Manis, Kec. Tanjung Batu, Kab. Ogan Ilir.

Kinerja Program Kemitraan PTPN 7 diukur berdasarkan acuan Surat Keputusan Menteri BUMN RI No. KEP-100/MB/2002 tanggal 4 Juni 2002. Kinerja efektivitas penyaluran tahun 2015 mencapai 96,47.%, mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2014 yang mencapai 96,10%. Demikian pula kolektibiltas pengembalian tahun 2015 juga meningkat, yakni dari 85,85% di tahun 2014 menjadi 87,05% di tahun 2015..

PTPN VII juga melaksanakan program pembinaan berupa Pelatihan Manajamen Usaha Kecil yang bertujuan menambah wawasan dan pengetahuan Mitra Binaan.

Districts). Therefore up to 2015 fund distribution to these three provinces has been covering 28 districts/cities, with total distributed fund reached Rp92.73 billion, with total FP reached 11,157 FP.

PTPN VII sustainably has distributed Partnership Program loan fund in form of development of business clusters, involving:• Developing agriculture cluster in corn, rice

and cassava cultivation in South Lampung, East Lampung, Pringsewu and Tulang Bawang Districts. Lambs/goats and cattle husbandry cluster in South Lampung and Tanggamus District.

• Developing chips/kemplang cluster in the vicinity of Cinta Manis BU, Tanjung Batu Sub District, Ogan Ilir District.

PTPN 7 Partnership Program performance is measured based o Minister of SOE RI Decree No. KEP-100/MB/2002 dated 4 June 2002. Performance of distribution effectiveness in 2015 reached 96,47.%,, having an increase compared to 2014 which reached 96.10%. Similarly 2015 collectability was also increasing, namely form 85.85% in 2014 into 87,05% in 2015.

PTPN VII also carries out development program in form of Small Enterprise Management Training which aims to add FP’s insight and knowledge

Program Bina Lingkungan (BL) bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar wilayah kerja Perusahaan. Program bina lingkungan diwujudkan dalam bentuk:

1. PTPN 7 Peduli Bencana Alam2. PTPN 7 Peduli Pendidikan3. PTPN 7 Peduli Kesehatan4. PTPN 7 Peduli Pembangunan5. PTPN 7 Peduli Keagamaan6. PTPN 7 Peduli Lingkungan Alam

Berdasarkan Peraturan Menteri BUMN PerMen/09/MBU/07/2015 pasal 8, sumber dana Program BL berasal dari penyisihan laba bersih setelah pajak. Sesuai ketentuan tersebut, pada tahun 2015 PTPN VII telah mengalokasikan dana sebesar Rp358,8 juta

Community Development Program is aimed to improve community welfare in the vicinity of Company’s working area. This program is realized in form of:

1. PTPN 7 Natural Disaster Care2. PTPN 7 Education Care3. PTPN 7 Health Care4. PTPN 7 Development Care5. PTPN 7 Religious Care6. PTPN 7 Nature Care

Based on Minister of SOE Regulation PerMen/09/MBU/07/2015 article 8, CDP source of fund is originated from net profit after tax allowance. Based on above provision, in 2015 PTPN VII has allocated fund in the amount of Rp358.8 million

Program Bina Lingkungan (G4-EC7) (G4-EC8)Community Development Program (G4-EC7) (G4-EC8)

Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report 87

untuk program bina lingkungan. Selain itu, PTPN VII juga mengalokasikan dana bina lingkungan yang diperhitungkan sebagai biaya perusahaan. Hal ini sesuai dengan ketentuan Pasal 74 UU No. 40 tahun 2007 yang menyatakan bahwa Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan, yang dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya Perseroan.

Selama tahun 2015, PTPN VII telah menyalurkan dana total Program Bina Lingkungan sebesar Rp271,69 juta, dengan sumber dana berasal dari penyisihan laba setelah pajak dan biaya Perseroan. Total dana tersalur sampai dengan tahun 2015 mencapai Rp48,1 miliar. Alokasi dana terbesar untuk sektor pengembangan sarana dan prasarana umum.

Program PTPN 7 Peduli Pendidikan antara lain diwujudkan dalam bentuk distribusi bantuan untuk pemberian makanan tambahan, beasiswa, bantuan buku bacaan sekolah, santunan kepada anak yatim, kunjungan lapangan pelajar/mahasiswa ke unit kerja, bimbingan dan fasilitas penelitian mahasiswa, serta bantuan perlengkapan sarana belajar mengajar (meubeler). PTPN VII juga berperan dalam Program Siswa Mengenal Nusantara yang digagas Kementerian BUMN, serta berpartisipasi dalam pemberian bantuan peralatan laboratorium kepada 17 SMK

Melalui Yayasan Pendidikan PG Bungamayang yang didirikan sejak tahun 1986, Perusahaan membantu meningkatkan dunia pendidikan dengan mendirikan sekolah/fasilitas belajar mulai dari Paud hingga SMP. Yayasan juga menyediakan sekolah gratis bagi masyarakat yang tidak mampu. Pada tahun 2015, sebanyak 21 siswa SD dan 58 siswa SMP mendapatkan kesempatan sekolah gratis di SD dan SMP Yayasan PG Bungamayang. Selain itu, Yayasan juga menyediakan beasiswa bagi siswa berprestasi, membantu biaya operasional pendidikan (TK, SD, SMP) sebesar Rp250 juta tiap tahun, melaksanakan pemeliharaan fasilitas pendidikan berupa gedung dan perumahan guru, dan mengadakan kerjasama dengan dinas pendidikan kabupaten untuk penyediaan guru pengajar.

for community development program. In addition. PTPN VII also allocated community development fund which calculated as company’s expenses. This is pursuant to provision of Article 74 Law No. 40 year 2007 stating that Company that run its business in field of and/or related to natural resources obligates to carry out Social ad Environmental Responsibility, which budgeted and calculated as Company expenses.

During 2015, PTPN VII has distributed total fund Community Development Program in the amount of Rp271,69 million, with fund source derived from allowance of profit after tax and Company’s expenses. Total distributed fund up to 2015 reached Rp48.1 billion. Largest fund allocation was for public facilities and infrastructures.

PTPN 7 Education Care, among others, is realized in form of aid distribution for additional meal, scholarship, books aid, donations for orphans, and student field visit to working unit, counseling and facilitating student research, as well as learning facilities. PTPN VII also takes part in Student Learns Nusantara Program initiated by Ministry of SOE, as well as participated in granting of laboratory equipment aid to 17 Vocational Schools.

Through SM Bungamayang Education Foundation established since 1986, Company helps improving education world by establishing learning school/facilities started from Early Childhood Education up to Junior High School. Foundation also provides free school for underprivileged. In 2015, amounted 21 Elementary School’s students and 58 Junior High School’s students received free school opportunity in ES and JHS belong to SM Bungamayang Foundation. Moreover, Foundation provided scholarship for student with excellent achievement, helped education operational cost (Kindergarten, Elementary School, Junior High School) amounted to Rp250 million every year, carried out maintenance on education facilities such as building and teacher’s house, and established cooperation with District Education Department to provide teachers.

88 Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Economic Performance

Yayasan Pendidikan PG Bungamayang menyediakan fasilitas pendidikan untuk masyarakat umum mulai dari TK, SD dan SMP dengan status “disamakan” . Yayasan yang berdiri sejak tahun 1986 ini memiliki luas lahan ±32.500 m2 dengan 30 ruang kelas, 45 orang guru pengajar dan 874 orang siswa.

Sekolah memiliki fasilitas pendukung berupa: Laboratorium Komputer, Labioratorium multimedia, Laboratorium Bahasa, Laboratorium IPA, perpustakaan, Lapangan Basket, Lapangan Sepak Bola, Perangkat Drum Band, Tenis meja, Studio Musik, Play ground untuk siswa TK, Internet Gratis (Wi-Fi). Hingga tahun 2015, sekolah telah meluluskan 8.661 orang siswa.

Program PTPN 7 Peduli Pembangunan diwujudkan dalam bentuk perbaikan sektor sarana dan prasarana umum sesuai dengan kebutuhan masyarakat sekitar unit kerja wilayah PTPN VII. Beberapa perbaikan infrastruktur dan pembangunan sarana dan prasarana yang telah dilakukan PTPN VII antara lain di wilayah Unit Padang Ratu melaksanakan perbaikan jalan di Kampung Kota Baru, Kecamatan Padang Ratu dan Kampung Sukawaringin, Kecamatan Bangunrejo, Lampung Tengah, demikian juga Distrik Bungamayang membantu perbaikan jalan Bernah-Kalicinta. Untuk fasilitas umum lainnya adalah pembangunan 1 (satu) Unit MCK di Arena Bumi Perkemahan Kwarda Lampung, pembuatan

SM Bungamayang Education Foundation provides education facilities for public started from Kindergarten, Elementary School, and Junior High School with “equalized” status. This Foundation established over ±32.500 m2 land since 1986 has 30 classrooms, 45 teachers and 874 students.

The school has auxiliary facilities such as: Computer Lab, Multimedia Lab, Language Lab, Science Lab, Library, Basketball Field, Football Field, Drum Band, Table Tennis, Music Studio, Play Ground for Kindergarten, Free Wi-Fi. Up to 2015, the school has graduated 8,661 students.

PTPN 7 Development Care Program is realized in form of maintenance and repair of public facilities and infrastructures based on community’s needs in surrounding PTPN VII working unit. Several infrastructure refurbishments and development of facilities and infrastructures have been conducted by PTPN VII in 2015 were: in Padang Ratu Unit area conducted refurbishment on road in Kampung Kota Baru, Padang Ratu subdistrict and Kampung Sukawaringin, Bangunrejo District, Central Lampung, likewise Bungamayang District assisted road maintenance of Bernah-Kalicinta. For other public facilities was construction of 1 (one) public toilet in Fajar Bulan village, Mulyosari Village, Way

Yayasan Pendidikan PG BungamayangSM Bungamayang Education Foundation

Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report 89

1 Unit MCK di Dusun Fajar Bulan, Desa Mulyosari, Kecamatan Way Ratai, Kabupaten Pesawaran yang merupakan Desa Binaan BEM UNILA. Bantuan MCK juga diberikan untuk masyarakat Desa Teluk Kijing I, Kecamatan Lais, Kabupaten Musi Banyuasin masing-masing 1 (satu) Unit di Dusun 1 dan Dusun 4. Untuk wilayah Kabupaten Muara Enim sarana/prasarana umum yang diberikan adalah bantuan pembuatan 2 (dua) Unit Sumur Bor dan 2 (dua) Unit Kamar Mandi dan WC di Dusun Sungai Luar & Desa Gunung Megang Dalam, Kecamatan Gunung Megang.

PTPN VII bersama dengan PT Waskita Karya dan PT Airnav berperan dalam kegiatan BUMN Hadir untuk Negeri, antara lain diwujudkan dalam bentuk penyediaan air bersih dan bedah rumah untuk 45 veteran pejuang.

Program PTPN 7 Peduli Kesehatan diwujudkan dalam bentuk kegiatan donor darah secara rutin. Untuk ketiga kalinya PTPN VII menerima penghargaan sebagai Kelompok Donor Terbaik kategori Instansi BUMN dari Unit Transfusi Darah pembina Provinsi Lampung. PTPN VII juga aktif melakukan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat sekitar unit kerja, mengadakan lomba bayi sehat sekaligus memberikan edukasi yang lebih baik kepada para ibu tentang seluk- beluk perawatan tumbuh-kembang anak, mengadakan pemeriksaan dan pengobatan umum.

Kegiatan lain dalam membantu masyarakat yang tidak mampu diaksanakan dalam kegiatan pasar murah gula bersama Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan untuk masyarakat wilayah Desa Karang Anyar, Kecamatan Jati Agung dan Desa Pasuruan, Kecamatan Penengahan, selanjutnya kegiatan bersama Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang untuk masyarakat wilayah Kampung Tri Tunggal Jaya, Kecamatan Banjar Agung, Kampung Tri Makmur Jaya, Kecamatan Menggala Timur, Kampung Balai Murni Jaya, Kecamatan Banjar Baru. Sedangkan untuk wilayah Sumatera Selatan pelaksanaan kegiatan pasar murah dilaksanakan bekerjasama dengan Pemerintah Kota Palembang masing-masing diwilayah Kecamatan Ilir Barat II, Halaman Kantor Gubernur Sumatera Selatan, Halaman Sepak Bola SMA PGRI VII, Kecamatan Sako Kenten dan Kertapati/Plaju.

Ratai sub district, Pesawaran District which was a Fostered Village of BEM UNILA. Public toilet aid was also given to Teluk Kijing I village, Lais sub district, Musi Banyuasin district respectively by 1 (one) unit in sub village 1 and sub village 4. For Mara Enim district area public infrastructure/facilities given was construction of 2 (two) bore wells and 2 (two) unit public toilet in Sungai Luar sub village and Gunung Megang Dalam village, Gunung Megang sub district.

PTPN VII together with PT Waskita Karya and PT Airnav took part in SOE Ready for Country activities, manifested in form of clean water provision and house refurbishment for 45 veterans.

PTPN 7 Health Care Program is manifested in form of routine blood donor activities. For the third times PTPN VII received award as The Best Donor Group category SOE Institution from Blood Transfusion Unit Province of Lampung. PTPN VII also actively conducts health education to community surrounding working unit, holds healthy baby contest and provides better education to mothers regarding child development, holds public examination and medication.

Other activities in assisting underprivileged was held in form of low cost sugar market together with South Lampung District Government for Karang anyar village, Jati Agung sub district and Pasuruan village, Pengengahan sub district, hereafter activities with Tulang Bawang District government for community of Tri Tunggal jaya village, Banjar Agung sub district, Tri Makmur Jaya village, Menggala Timur sub district, Balai Murni Jaya village, Banjar Baru sub district. Where as for South Sumatera sub district the implementation of low cost market was held in cooperation with Palembang city government repectively in Ilir Barat II sub district, South Sumatera Governor Office yard, High School PGRI II football yard, Sako Kenten and Kertapati/Plaju sub district.

90 Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Economic Performance

Bengkulu mempunyai produk warisan budaya berbentuk batik yang dikenal dengan nama kain besurek. Proses pembuatannya sama dengan proses pembuatan kain batik khas Jawa. Namun memang berbeda dari segi motif maupun warna.

Salah satu perajin kain besurek Bengkulu yang hingga kini bertahan dengan kegiatan melukis langsung (batik tulis) itu adalah Hajjah Asniarti. Awalnya yang ia buat hanya kain ukuran satu meter yang dipakai sebagai ikat kepala. Selanjutnya membatik kain yang ukurannya 2 meteran yang bisa dibikin baju. Dengan berbagai inovasi akhirnya motif kaligrafi Arab dikembangkan menjadi ragam hiasan. Untuk bahan baku, kata Asniarti, diperoleh dari Jawa, baik kain maupun semua bahan untuk membatik. “Karena hanya di Jawa yang menjual bahan baku batik ,” katanya.

Pada tahun 2005, Asniarti mendapat pinjaman modal dari PTPN VII. Hingga saat ini Hj. Asniarti sudah tiga kali mendapatkan pinjaman modal dari PTPN VII. Untuk yang ketiga, ia mendapatkan Rp30.000.000,00. Dia mengaku mendapat banyak keuntungan dengan menjadi mitra binaan PTPN VII. Selain mendapat pinjaman modal, Asniarti pernah juga ikut pelatihan manajemen usaha.

Bengkulu has cultural heritage product in form of batik known as besurek fabric. The making process is similar with the making process of batik fabric from Java. But it has different motive and color.

One of Bengkulu besurek craftsman who survive up to date with her direct painting activity is Hajjah Asniarti. At the beginning she only made one meter fabric used as headband. Thereafter she paints batik on 2 meter fabric used as cloth. With various innovations she finally made Arabic calligraphy developed into many ornaments. For raw material, Asniarti said, obtained from Java, either for the fabric or all material for processing the batik. “Because only Java that sells batik raw material.” He said.

In 2005, Asniarti received loan capital from PTPN VII. Up to date Hj. Asniarty already received three times loan capital from PTPN VII. For the third times, she received Rp30,000,000.00. She admitted that she got many benefits by joining PTPN VII as its fostered partner. Beside received capital loan, Asniarti was also once attending business management training.

Hj. Asniarti (Pengrajin Kain Besurek) Khas Provinsi BengkuluHj. Asniarti (Besurek Fabric Craftsmen) Special Handicraft from Bengkulu Province

Testimoni Testimony

Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report 91

Produksi batik tulisnya juga sering diikutsertakan dalam pameran yang diselenggarakan di Lampung, Jakarta, Bandung dan kota-kota lainnya. “Dengan diikutkan dalam pameran di berbagai daerah itu, saya dapat mempromosikan kain besurek ini ke berbagai daerah,” katanya.

Dia juga bersyukur dengan usaha kerajinan batik khas Bengkulu tersebut ekonomi rumah tangganya mengalami peningkatan sehingga dapat menyekolahkan anak-anaknya hingga ke jenjang perguruan tinggi. Ia juga memiliki anak asuh perajin yang kehidupan dan ekonominya terus membaik.

Bahkan, demi mengurusi usaha batik tulis itu, Asniarti berani mengajukan pensiun dini dari PNS. Dia pun mendapatkan sejumlah penghargaan, antara lain sebagai juara pada Pameran Produksi 50 Tahun Indonesia di Jakarta, penghargaan Upakarti dari Presiden Soeharto, dan penghargaan Gugus Kendali Mutu Industri Kecil tingkat Nasional. Kini Asniarti membuka konter kain besurek di rumahnya di Jl. W.R Supratman No.37 Bengkulu.

Her handmade batik production also often engages in many exhibitions held in Lampung, Jakarta, Bandung and other cities. “By engaging in exhibitions in many regions, i can promote this besurek fabric to other regions,” she said.

She also grateful that her Bengkulu batik handicraft business can grow her household economic so she can pay for her children school fees up to college degree. She also has fostered craftsmen whose life and economic get better.

In fact, just for managing this handmade batik business, Asniarti was dared to ask early retirement from civil servants. She also received numbers of awards, including champion at 50 years Indonesia Production Exhibition in Jakarta, Upakarti award from President Soeharto, and Small Industry Control Group award at National level. Nowadays Asniarti opened besurek shop in her house on Jl. W.R. Supratman no. 37 Bengkulu.

Program Pengembangan Masyarakat [G4-EC7, G4-EC8, G4-SO1]

Community Development Program [G4-EC7, G4-EC8, G4-SO1]

Wilayah kerja PT Perkebunan Nusantara VII tersebar di tiga provinsi, yaitu Lampung, Sumatera Selatan dan Bengkulu dengan latar belakang masyarakat yang beragam. Perusahaan memiliki komitmen yang tinggi agar dapat memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan kesejahteraan dan kemandirian serta peningkatan kompetensi wawasan masyarakat di sekitar perusahaan. Hal ini dilaksanakan secara sistematis dimulai dengan pemetaan kondisi sosial masyarakat (social mapping), identifikasi kebutuhan, pelatihan sampai dengan penerapan program pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). (G4-DMA)

Perusahaan bersama dengan Distrik dan unit-unit kerjanya telah melaksanakan program pengembangan masyarakat secara berkelanjutan dengan tetap memperhatikan keanekaragaman hayati. Di wilayah distrik Bungamayang, prioritas program ditujukan pada kelompok masyarakat yang rentan terhadap masalah sosial, yaitu petani penggarap/buruh tani, dan masyarakat yang tidak mempunyai pekerjaan tetap. Dari hasil mapping/pemetaan di lingkungan masyarakat setempat, Distrik Bungamayang melaksanakan rencana strategis sebagai berikut:

PTPN VII work area are scattered in three provinces, namely Lampung, South Sumatera and Bengkulu with various community background. The company has high commitment in order to be able to provide a positive contribution to improvement of welfare and independency as well as improvement of community insight competency in the vicinity of the company. This is held systematically started with social mapping, needs identification, training up to community empowerment program implementation through CSR. (G4-DMA)

Company together with its Districts and working units has carried out community development program sustainably by remaining paying attention on biodiversity. In Bungamayang district, program priority is aimed to community who susceptible on social issues, such as peasants, sharecroppers, and people who does not have permanent job. From mapping result in local community, Bungamayang District carried out strategic plan as follow:

92 Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Economic Performance

1. Bidang Usaha Tani • Pembinaan kepada petani dengan

membentuk Kelompok Tani Tebu Rakyat. • Mengirim petani Tebu Rakyat untuk studi

banding ke pulau jawa dalam hal peningkatan produktivitas.

2. Penyediaan lapangan kerja 3. Pembinaan melalui pemberian kegiatan

pelatihan yang bersifat meningkatkan keterampilan usaha dan menciptakan peluang kerja dan usaha.

4. Bantuan untuk masyarakat sekitar seperti sumur bor pembuatan, saluran air dengan memperbaiki jembatan di sekitar desa-desa penyangga sebagai upaya pelestarian air dan membuka akses jalan sebagai sarana pendukung untuk meningkatkan perekonomian serta kehidupan sosial.

5. Melakukan pembinaan dan monitoring pelaksanaan kegiatan kepada masyarakat penerima bantuan modal usaha secara berkesinambungan.

6. Pemberian tambahan bantuan modal usaha sebagai pemicu untuk pengembangan usaha yang sudah berjalan.

Melalui program pengembangan masyarakat, distrik Bungamayang membantu meningkatkan kemandirian masyarakat sekitar dengan memberikan penyuluhan dan pinjaman dana untuk mengembangkan usaha bidang pertanian dan peternakan seperti pengelolaan Budidaya Lele, Apotik Hidup dan Sayur Mayur. Perusahaan juga telah memberikan bantuan berupa pinjaman kepada setiap kelompok usaha (bengkel sepeda motor, wartel, balai pengobatan dan foto copy) sehingga dapat meningkatkan tata ekonomi masyarakat sekitar perusahaan dengan munculnya usaha baru dan berdirinya toko-toko baru di sekitar perusahaan.

1. Agriculture• Farmers development by establishing

Community Sugarcane Farmers Group• Send Community Sugarcane farmers for

comparative study to Java island to improve productivity

2. Employments provision3. Skill development through training activities

to enhance business skill and creates work and business opportunity

4. Aid for surrounding community such as making of artesian wells, drains by repairing bridge in the vicinity of supporting villages as an attempt of water reservoir and open road access as supporting facilities to improve social economic and life.

5. Developing community as receiver of capital loan and monitoring activities execution sustainably.

6. Granting of additional loan capital as a trigger for ongoing business development.

Through community development program, Bungamayang District has helped increasing community autonomy by providing counseling and fund loan to develop agriculture and husbandry business such as management of Catfish, Natural Pharmacological Remedies and Vegetables. Company has also provided aids in form of loan to every business group (motorcycle workshop, telecommunication shop, medication center and photocopy) so it can improve community economic by generating new business and establishes new shops in the vicinity of the company.

Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report 93

Suryadi mengikuti program Tebu Rakyat Intensifikasi (TRI) di Distrik Bungamayang sejak tahun 2004. Ia berkisah tentang awalnya mengikuti program TRI, “Saya tertarik mengikuti program ini karena pihak perusahaan transparan dalam memperhitungkan biaya pengolahan dan hasil panennya.”

Ia menambahkan, “Saya semakin mantap menanam tebu karena perusahaan memberikan bantuan subsidi paket dan kami juga diberi pembinaan cara bertanam tebu yang baik. Dibandingkan dengan komoditas lain seperti singkong, karet dan sawit harga gula relatif lebih stabil, komoditas ini lebih menjanjikan. Produktifitas lahan saya 80 ton per hektar, saya dapat untung Rp15 juta per hektar.”

Keuntungan bertanam tebu tidak hanya dirasakan oleh Suryadi saja, tetapi juga oleh masyarakat sekitarnya. “Program ini dapat menggerakkan perekonomian masyarakat sehingga bisa mengurangi kejahatan, pengangguran, meningkatkan taraf hidup dan perusahaan juga peduli dengan membantu memperbaiki jalan-jalan di desa,” katanya.

Suryadi juga menerima fasilitas paket kredit dari Bank Pemerintah melalui program ini. Sebagai Koordinator Kelompok Tani ia berharap agar petani dapat difasilitasi pinjaman dengan bunga yang lebih rendah dengan persyaratan kredit diperlunak sehingga lebih banyak lagi petani yang tertarik untuk menanam tebu.

Suryadi involves in Intensification Public Cane in Bungamayang District since 2004. He told about how he joined IPC program, “I was interesting in following this program, since the company transparently calculating processing and harvest cost.”

He added, “I was more stand firm in planting cane because the company gave subsidy air and we also given counseling regarding a good way to plant a cane. Compared to other commodity such cassava, rubber and oil palm, sugar price relatively stable, this commodity is much more promising. Productivity of my land is about 80 ton per hectare, i get profit Rp15 million per hectare.”

The benefit in planting sugar cane is not just perceived by Suryadi, but also surrounding communities. “This program can grow community’s economic so it can reduce crime, unemployment, increasing standard of living and the company also cares by helping fixing roads in our village.” He said.

Suryadi also receives credit package facility from Government Bank through this program. As Coordinator of Farmer Group he wishes that the farmers can be facilitated in gaining loan with lower interest with more softened requirements so more farmers interested in joining to plant sugar cane.

SURYADI HIFNIUmur 53 tahun, Koordinator Kelompok Tani di Desa Bandarejo, BungamayangAge 53 years old, Coordinator of Farmer Group in Bandarejo Village, Bungamayang

94 Tannggung Jawab Atas Produk Responsibility for Product

TANGGUNG JAWAB ATAS PRODUKResponsibility For Product

Laporan Keberlanjutan2015SustainabilityReport

Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report 95

Pelanggan merupakan stakeholder yang sangat penting bagi perusahaan. Pelanggan sebagai mitra strategis memungkinkan perusahaan dapat tumbuh dan berkembang. Menyadari pentingnya peran pelanggan bagi keberlangsungan perusahaan, maka setiap insan PTPN VII harus memiliki perilaku unggul agar dapat memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan. PTPN VII mengupayakan penyempurnaan secara terus menerus manajemen operasional yang unggul sehingga mampu menghasilkan produk sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI), persyaratan keamanan pangan dan persyaratan lainnya yang ditetapkan pelanggan, untuk memenuhi kepuasan pelanggan guna menjalin hubungan timbal balik yang saling menguntungkan. (G4-DMA)

Pelanggan utama PTPN VII adalah para trader dengan mekanisme penyampaian produk dan layanan utama mulai dari PTPN VII – Trader – Broker/Pabrikan – End User. Untuk dapat memenuhi harapan dan kepuasan pelanggan, PTPN VII memiliki persyaratan dan ekspektasi atas produk utama, layanan pendukung pelanggan dan operasi, yaitu tepat mutu, tepat jumlah, administrasi penjualan bisa selesai dengan tepat waktu. Selama periode pelaporan, tidak ada produk PTPN VII yang terkena sanksi larangan diperjualbelikan ataupun harus ditarik dari peredaran. (G4-PR6)

Fokus pada pelanggan menjadi salah satu perspektif pada penilaian KPI PTPN VII. Pada tahun 2015 jumlah skor pencapaian KPI untuk perspektif fokus pada pelanggan tercapai 105% dari target KPI. Sejalan dengan tidak adanya klaim dari pelanggan di tahun 2015, tingkat kepuasan pelanggan dan indeks loyalitas pelanggan juga mengalami peningkatan. (G4-PR5)

PTPN VII berkomitmen untuk meningkatkan sistem kerja dan kualitas pelayanannya kepada pelanggan. Selama periode pelaporan tidak terjadi pelanggaran terhadap ketentuan kontrak penjualan semua produk komoditas PTPN VII, tidak terjadi pelanggaran berupa penyebaran identitas pelanggan sesuai kontrak, tidak terjadi penghilangan data-data pelanggan yang telah tercatat pada sistem identifikasi pelanggan PTPN VII, tidak terjadi pelanggaran yang terjadi melalui media iklan, program promosi maupun sebagai sponsor. (G4-PR4) (G4-PR7) (G4-PR8)

Customers are very important stakeholders for company. Customer as strategic partner is enabling the company to grow and develop. Realizing the importance role of customer for company’s sustainability, therefore every Company management and employee should have an excellent conduct in order to be able to provide best services to customer. PTPN VII attempts to seek continuous improvement its excellent operational management so it can produce product based on Indonesian National Standard (SNI), food safety requirements and other requirements set by customers, to meet customer satisfaction to establish mutual benefiting relationship. (G4-DMA)

PTPN VII’s main customers are traders with mechanism of product delivery and major service start from PTPN VII – Trader – Broker/Manufactured – End User. To be able to fulfill customers’ expectation and satisfaction, PTPN VII has requirements and expectation on its major products, customer support service and operation, namely right in quality, right in quantity and sales administration can be completed right in time. During reporting period, there was no PTPN VII’s product that suffered a traded prohibition sanction or should be withdrawn from distribution. (G4-PR6)

Focus on customer becomes one of PTPN VII KPI assessment. In 2015 number of KPI achievement score for perspective focused on customers was achieved 105% from KPI target. In line with no claim available from customer in 2015, level of customer satisfaction and customer loyalty index were also increasing. (G4-PR5)

PTPN VII commits to improve its working system and service quality to customer. During reporting period there was no violation occurred to sales contract provision of all PTPN VII commodity products, there was no violation in form of customer’s identity distribution based on contract, there was no customer’s data removal that has been recorded on PTPN VII customer identification system; there was no violation on advertiser media, promotion program or sponsor. (G4-PR4) (G4-PR7) (G4-PR8)

Tanggung Jawab Atas ProdukResponsibility For Product

96 Tannggung Jawab Atas Produk Responsibility for Product

PTPN VII berupaya untuk menjaga mutu produk dengan meningkatkan quality assurance pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu di seluruh komoditas. Hal ini dimaksudkan agar pelanggan mendapatkan produk dengan kualitas yang terjamin sehingga dapat mengeliminir keluhan maupun klaim pelanggan setelah produk diterima.

Untuk memastikan kesesuaian kualitas produk sesuai dengan kontrak, PTPN VII memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai mutu komoditas perusahaan pada saat penyerahan barang dengan terlebih dahulu melakukan analisa bersama yang dilakukan oleh surveyor independen, sehingga tidak ada hal-hal yang disembunyikan untuk mengelabui pelanggan. Demikian pula, kuantitas produk yang akan diserahkan juga dipersiapkan dengan benar mengacu kepada ketentuan yang tercantum dalam kontrak penjualan.

Seluruh produk karet, gula, dan teh PTPN VII telah dilengkapi dengan sertifikat SNI (Standar Nasional Indonesia). Khusus untuk produk gula, pada setiap karung gula kristal putih (GKP) yang dikeluarkan Pabrik Gula Bungamayang dan Pabrik Gula Cintamanis PTPN VII tertera label SNI. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan jaminan mutu dan perlindungan bagi masyarakat atas beredarnya produk GKP. Adanya label ini juga memberikan jaminan kualitas dan kepastian hukum bagi pelaku usaha yang melakukan kegiatan distribusi dan peredaran GKP, serta mempermudah penelusuran kembali dari kemungkinan terjadinya penyimpangan dan peredaran GKP. Untuk menerakan label SNI, pabrik gula harus memiliki Sertifikat Produk Pengguna Tanda Standar Nasional Indonesia (SPPT SNI) dan sebagai prasyarat harus menerapkan Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001:2008 atau Sistem Manajemen Keamanan Pangan (SMKP) ISO 22.000:2009 atau Sistem Manajemen Keamanan Pangan (SMKP) ISO 01-452-1998 HACCP. Selain dilengkapi dengan sertifikat SNI, produk teh PTPN VII juga dilengkapi dengan izin Dinas Kesehatan sehingga memberikan jaminan kualitas dan keamanan bagi konsumen.

Sebagai wujud implementasi Sistem Manajemen Terpadu PTPN VII (SMTN7), PTPN VII telah mendapatkan sertifikat Sistem Manajemen secara terintegrasi (satu sertifikat untuk beberapa Unit Kerja). Sertifikat terintegrasi tersebut untuk implementasi Sistem Manajemen Mutu (ISO 9001:2004) dan Sistem Manajemen Lingkungan (ISO 14001:2008)

PTPN VII strives to maintain product quality by improving quality assurance on implementation of Quality Management System in all commodities. This is intended in order the customer receives product with guaranteed quality so it could eliminate complaint or claim from customer after the product received.

To ensure the product’s quality suitability accordance to the contract, PTPN VII provides correct, clear and honest information regarding the quality of company’s commodity during the goods submission by previously performs joint analysis carried out by independent surveyor, thus there is nothing to hide to deceive the customer. Likewise, the product quality that will be submitted is also prepared properly referring to provision listed on the sales contract.

All PTPN VII’s rubber, sugar and tea products has been completed with SNI certification. Particularly for sugar product, on every white crystal sugar’s sack produced by SM Bungamayang and SM Cintamanis has been printed SNI label. This is intended to provide quality assurance and protection for community on WCS product. This label also gives quality assurance and legal certainty for business actors who conduct their distribution activity on WCS product, as well as facilitate retrace of possibility of violation and WCS distribution. To apply SNI label, sugar mill needs to have Product Certificate for SNI Sign User and as precondition it needs to apply Quality Management System ISO 9001:2008 or Food Security Management Standard ISO 22.000-2009 or Food Security Management Standard ISO 01-452-1998 HACCP. Beside completed with SNI certificate, PTPN VII’s tea products is also completed with Health Department license so it provides quality assurance and security for customers.

As manifestation of Integrated Management System of PTPN VII (IMSN7) implementation, PTPN VII has received Management System certificate integrally (one certificate for several Working Units). This integrated certificate is to implement Quality Management System (ISO 9001:2004) and Environment Management System (ISO 14001:2008)

Menjaga Mutu Produk (G4-PR2) (G4-PR3)(G4-PR4)

Maintaining Product Quality (G4-PR2) (G4-PR3)(G4-PR4)

Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report 97

dengan lingkup sertifikasi Kantor Direksi, Kantor Distrik, Unit Komoditas Gula, Unit Komoditas Karet dan Unit Komoditas Teh. Sesuai Peraturan Menteri Pertanian nomor 11/Permentan/OT.140/3/2015, maka tahun 2015 PTPN VII telah mendaftarkan 3 unit komoditas kelapa sawit untuk proses sertifikasi ISPO, meliputi Unit Bekri, Betung dan Sungai Lengi. Dua Unit sedang dalam proses verifikasi berkas untuk proses rekomendasi penerbitan sertifikat, 1 Unit (Bekri) telah mendapatkan sertifikat.

Khusus untuk teh, dalam upaya menciptakan produk yang memenuhi kriteria food grade, PTPN VII menerapkan teknologi dengan memperhatikan prinsip-prinsip hygieni yang didukung oleh peralatan full automatic processing. PTPN VII juga mendatangkan konsultan produk berpengalaman dari India sehingga mutu produk tetap terjaga dan bisa memenuhi selera dan kepuasan pelanggan.

with certification scope Head Office, District Office, Sugar Commodity Unit, Rubber Commodity Unit and Tea Commodity Unit. According to Minister of Agriculture Regulation number 11/Permentan/OT.140/3/2015, then in 2015 PTPN VII has registered 3 oil palm commodity units for ISPO certification process, involving Bekri Unit, Betung Unit and Sungai Lengi Unit. Two Unit is currently in verification process of its documents for certificate issuance recommendation process. 1 unit (Bekri) has received certificate.

Specifically for tea, in an effort to create a product that meet the food grade criteria, PTPN VII applies technology by noticing hygienic principles supported by full automatic processing. PTPN VII has also invited experienced product consultant from India hence the product quality can be maintained and able to meet customers’ taste and satisfaction.

PTPN VII berupaya untuk selalu tanggap dalam pelayanan pelanggan, salah satunya adalah pengaduan (klaim) pembeli. Media yang digunakan untuk penyampaian pengaduan bisa melalui media telpon dan Fax di nomor 0721-705665/ 0721-707353, email [email protected]. Pengaduan atau keluhan melalui telpon diselesaikan paling lambat 2 hari. Pengaduan atau keluhan melalui surat diselesaikan paling lambat 2 bulan sesuai permasalahan. PTPN VII selalu mengevaluasi permasalahan pengaduan pelanggan dan memberikan solusi terbaik untuk kedua belah pihak.

Selama tahun 2015 terdapat 11 pengaduan, 10 di antaranya merupakan pengaduan terhadap produk karet dan 1 pengaduan produk teh. Sebagai wujud komitmen kami terhadap pengaduan seluruh klaim dapat diselesaikan dengan baik dan tuntas.

PTPN VII strives to always aware in consumer services, one of them are by providing buyer complaint (claim) media. Media used to convey the complaint are phone and fax at 0721-705665/0721-707353, email [email protected]. Complaint by phone will be settled approximately 2 days. Complaint or claim by letter will be settled approximately 2 months based on the issues. PTPN VII always evaluates the customer complaint issues and provides the best solution for both parties.

During 2015 there were 11 complaints, 10 of them were complaints on rubber product and 1 tea complaint. As form of our commitment to the grievance all claims can be settled properly and completely.

Layanan Pengaduan (G4-PR8)

Complaint Service (G4-PR8)

Untuk menjaga hubungan harmonis dengan pelanggan, PTPN VII secara rutin menyelenggarakan acara Temu Pelanggan, di antaranya melalui program kunjungan pembeli ke beberapa unit usaha. Acara kunjungan tersebut juga dijadikan sebagai sarana bagi PTPN VII untuk menjelaskan prosedur pengelolaan mutu sesuai peraturan dan standar yang telah diterapkan di PTPN VII sehingga

To maintain a harmonious relationship with customers, PTPN VII routinely holds a Customer Gathering, among other by customers visiting program to several business units. These visiting events are also made as a facility for PTPN VII to describe quality management procedure based on regulation and standard has been set in PTPN VII thus able to meet the customer expectation. In other

Temu Pelanggan (G4-PR8)

Customer Gathering (G4-PR8)

98 Tannggung Jawab Atas Produk Responsibility for Product

dapat memenuhi keinginan pelanggan. Di sisi lain, pelanggan dapat memberikan masukan kepada PTPN VII sehingga Perusahaan dapat melakukan perbaikan secara terus-menerus untuk memenuhi harapan pelanggan.

Selama tahun 2015, PTPN VII telah mengadakan 9 kali acara Temu Pelanggan, dengan rincian sebagai berikut:

hand, customers can provide input to PTPN VII thus the Company can perform continuous maintenance to meet the customers’ expectation.

During 2015, PTPN VII has held 9 (nine) times of Customer Gathering, with details as follow:

TanggalDate

11/06/2015

09/09/2015

18/08/2015

22/09/2015

05/11/2015

Nama PembeliBuyer’s Name

PT Wilson Tunggal Perkasa

PT Asia Rubberindo

PT Aman Jaya Perdana

PT Bitung Guna Sejahtera

New Continent Enterprises

Unit usahaBusiness Unit

Pematang Kiwah

Way Berulu

Bungamayang

Beringin

Musi Landas

KomoditiCommodity

Karet Rubber

Karet Rubber

Tetes Tebu

Karet Rubber

Karet Rubber

Kunjunglan Pembeli ke PTPN VII tahun 2015Buyer Visitation to PTPN VII in 2015

12/06/2015

17/09/2015

04/09/2015

26/10/2015

PT Bumi Indawa Niaga

PT Bumi Indawa Niaga

PT Bumi Indawa Niaga

Vitra Commodities PTE LTD

Way Berulu

Beringin

Beringin

Tebenan

Karet Rubber

Karet Rubber

Karet Rubber

Karet Rubber

Pada tahun 2015, PTPN VII diberi kesempatan untuk mengikuti pameran bertaraf internasional sebagai bentuk apresiasi pemerintah kepada perusahaan yang telah mendapatkan penghargaan industri hijau. Pameran pertama berlangsung pada bulan September 2015 dengan mengikutkan Unit Kedaton di pameran China International Fair for Investment and Trade (CIFIT) di Xiamen, China. Pameran kedua berlangsung pada bulan Desember 2015 dengan mengikutkan Pabrik Gula Bungamayang di Abu Dhabi, Emirat Arab. Keikutsertaan PTPN VII dalam kedua pameran tersebut juga merupakan salah satu bentuk insentif non fiskal yang diharapkan dapat mendorong pelaku industri untuk terus mewujudkan penerapan industri hijau dalam operasional perusahaannya. Selain itu, pameran tersebut juga bisa dijadikan ajang promosi bagi PTPN VII untuk memperkenalkan produk yang dihasilkan perusahaan kepada kalangan yang lebih luas di luar negeri.

In 2015, PTPN VII was given opportunities to attend international exhibition as form of government appreciation to the Company which has received Green Industry award. First exhibition took place on September 2015 by engaging Kedaton Unit in China International Fair for Investment and Trade exhibition in Xiamen, China. Second exhibition took place in December 2015 by engaging Bungamayang Sugar Mill in Abu Dhabi, Arab Emirate. PTPN VII engagement in both exhibitions was also one form of incentive non fiscal form which was expected can encourage industrial actor to continue realizing green industry application in its company’s operational. In addition, the exhibition can also be used as promotion event for PTPN VII to introduce its product to wider customers in overseas.

Mengikuti Pameran Bertaraf InternasionalAttending International Exhibition

Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report 99

PTPN VII secara rutin melaksanakan survei kepuasan pelanggan untuk mendapatkan umpan balik atas pemenuhan harapan pelanggan dan kualitas layanan yang diberikan PTPN VII. Sebagai responden survei kepuasan pelanggan pada tahun 2015 adalah pembeli yang mewakili seluruh komoditas yaitu:• Pembelikomoditas karet sebanyak 12 responden • Pembeli komoditas sawit sebanyak 9 responden • Pembeli komoditas tebu sebanyak 7 responden • Pembeli komoditas Teh sebanyak 9 responden

Faktor-faktor yang menjadi indikator loyalitas pelanggan meliputi: jangka waktu pembeli menjadi pelanggan produk, keinginan pembeli untuk selalu membeli produk PTPN VII, spesifikasi produk PTPN VII sesuai yang dibutuhkan pembeli. Faktor-faktor yang menjadi indikator kepuasan pelanggan meliputi: ketepatan waktu pelayanan pengambilan DO, ketepatan waktu penyerahan barang, ketepatan jumlah penyerahan barang, ketepatan atas mutu barang yang diserahkan.

Proses pelaksanaan, pengukuran dan pengolahan data hasil survei kepuasan pelanggan dilakukan oleh Bagian Pemasaran PTPN VII. Hasil survei tahun 2015 menunjukkan bahwa tingkat loyalitas pelanggan tahun 2015 sama dengan tahun 2014 dan tingkat kepuasan pelanggan tahun 2015 mengalami peningkatan dari tahun 2014 untuk produk komoditas karet, kelapa sawit, tebu dan teh yang dihasilkan PTPN VII.

PTPN VII routinely holds customers satisfaction survey to attain feedback to fulfill customer expectation and service quality provided by PTPN VII. As respondents of customer satisfaction survey in 2015 were buyers representing all commodity namely:• Rubber commodity buyer 12 respondents• Palm commodity buyer 9 respondents• Cane commodity buyer 7 respondents• Tea commodity buyer 9 respondents

Factors that become customer loyalty indicator covering: time period in which the buyer becoming customer of the product, buyer desire to always buy PTPN VII product, PTPN VII product specification based on buyer requirements. Factors that become customer satisfaction indicator covering: punctuality of goods delivery, precision of number of goods during delivery, precision on quality on goods during delivery.

Process of Implementation, measurement and data processing of customer satisfaction survey result data is conducted by PTPN VII Marketing Division. Result of 2015 survey indicated that customer loyalty level in 2015 was equal to 2014 and customer satisfaction level in 2015 was having an increase from 2014 for rubber, oil palm, sugarcane and tea commodities produced by PTPN VII.

Survei Tingkat Kepuasan Pelanggan (G4-PR5)

Customer Satisfaction Level Survey (G4-PR5)

Survei Loyalitas PelangganCustomer Loyalty Index

KomoditasComodity

Karet/Rubber

Tebu/Sugar cane

Rata-rata/Average

Kelapa Sawit/Oil Palm

Teh/Tea

2013 2014 2015Score

93

83

88

83

90

Loyality

Sangat/Very

Sangat/Very

Sangat/Very

Sangat/Very

Sangat/Very

Score

95

86

91

90

92

Loyality

Sangat/Very

Sangat/Very

Sangat/Very

Sangat/Very

Sangat/Very

Score

95

86

91

90

92

Loyality

Sangat/Very

Sangat/Very

Sangat/Very

Sangat/Very

Sangat/Very

100 Tannggung Jawab Atas Produk Responsibility for Product

Hasil Survei Kepuasan PelangganCustomer Satisfaction Survey

KomoditasComodity

Karet/Rubber

Tebu/Sugar cane

Rata-rata/Average

Kelapa Sawit/Oil Palm

Teh/Tea

2013 2014 2015Score

87

68

78

76

77

Loyality

Sangat/Very

Puas/Satisfy

Puas/Satisfy

Puas/Satisfy

Puas/Satisfy

Score

88

73

82

80

83

Loyality

Sangat/Very

Puas/Satisfy

Sangat/Very

Puas/Satisfy

Sangat/Very

Score

89

80

83

80

79

Loyality

Sangat/Very

Puas/Satisfy

Sangat/Very

Puas/Satisfy

Puas/Satisfy

Berdasarkan hasil survei tahun 2015, tingkat kepuasan pelanggan berada pada level sangat puas. Berdasarkan hasil survei 2015 juga ditemukan berbagai harapan dan kepuasan pelanggan berada pada level sangat puas. Berdasarkan hasil survei 2015 juga ditemukan berbagai harapan dari pelanggan dan faktor-faktor yang perlu ditingkatkan yaitu dalam hal ketepatan waktu penyerahan barang baik untuk komoditas kelapa sawit, karet, teh dan tebu.

Berdasarkan masukan yang diperoleh dari hasil survei kepuasan pelanggan tahun 2015, PTPN VII berupaya menindaklanjuti dan merealisasikan beberapa faktor yang perlu ditingkatkan, yaitu:• Melaksanakan penjualan sesuai dengan

pencapaian produksi sehingga tidak terdapat keterlambatan atas penyerahan barang dikarenakan tidak ada barang

• Melakukan koordinasi dengan bagian terkait untuk menyelesaikan complain dengan tepat waktu

• Meningkatkan koordinasi dengan Bagian Teknik dan Pengolahan agar estimasi produksi tercapai sehingga jadwal pelayanan ke pembeli tidak mundur dan tidak menyebabkan antrian pelayanan barang

• Berkoordinasi dengan bagian terkait untuk menindaklanjuti pembuatan sertifikasi halal dan ijin dari BPOM untuk produk pangan PTPN VII sehingga PTPN VII memiliki spesifikasi yang pelanggan butuhkan

• Kunjungan rutin oleh pembeli ke pabrik dalam rangka evaluasi proses pengolahannya sebagai upaya meningkatkan mutu produk PTPN VII dan menghindari klaim pembeli.

Based on 2015 survey result, customer satisfaction level was very satisfied. Based on 2015 survey result was also found various customer’s satisfaction and expectation were at level very satisfy. Based on 2015 survey result was also found many customer expectation and factors needs to be improved namely in term of punctuality during goods submission for oil palm, rubber, tea and sugarcane.

Based on input derived from 2015 customer satisfaction survey result, PTPN VII strived to follow up and realized several factors need to be improve namely:• Implementing sales pursuant to production

achievement so there was no tardiness during goods distribution for unavailable goods.

• Performing coordination with related part to settle company timely

• Improving coordination with Technical and Processing division in order production estimation can be achieved so delivery schedule to buyer can not be postpone and not causing queue on delivery.

• Coordinating with related division to follow up processing of halal certification and permit from BPOM for PTPN VII food product so PTPN VII has specification required by customer.

• Routine visit by buyer to mill for evaluation process as an attempt to improve PTPN VII product and avoid buyer’s claims.

Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report 101

MENJALIN HUBUNGAN HARMONIS DENGAN PEKERJAEstablishing A Harmonious Relationship With Employee

Laporan Keberlanjutan2015SustainabilityReport

102 Menjalin Hubungan Harmonis dengan Pekerja Establishing A Harmonious Relationship With Employee

Profil Tenaga Kerja Labor Profile

Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan aset yang sangat berharga yang menentukan suatu keberhasilan perusahaan. Bagi PTPN VII, kelangsungan usaha perusahaan sangat tergantung pada keberadaan dan kompetensi sumber daya manusia PTPN VII. Oleh sebab itu, PTPN VII mengutamakan hubungan yang selaras, serasi dan seimbang antara karyawan dan Perusahaan yang sekaligus merupakan wadah terciptanya ketenangan berusaha dan ketenangan bekerja sesuai dengan asas Hubungan Industrial. Ketenangan berusaha bagi Perusahaan dan ketenangan bekerja bagi karyawan, hanya dapat dicapai apabila masing-masing pihak memahami serta menghayati hak dan kewajiban masing-masing, yang pada akhirnya akan menumbuhkan rasa saling mengerti, saling menghargai, saling menghormati, saling mempercayai dalam iklim kerjasama yang baik dan hubungan kerja yang harmonis.

Jumlah karyawan PTPN VII tahun 2015 mencapai 16.357 orang, terdiri dari karyawan tetap sebanyak 11.703 orang, karyawan tidak tetap sebanyak 4.654 orang. Jumlah Karyawan tetap tahun 2015 mengalami penurunan sebanyak 912 orang dibandingkan jumlah karyawan tetap tahun 2014 yang mencapai 12.615 orang. Hal ini disebabkan adanya pengangkatan karyawan baru sebanyak 38 orang, serta adanya karyawan yang memasuki pensiun sejumlah 950, meliputi pensiun normal sebanyak 851 orang, pensiun dipercepat/tunda/berhenti sebanyak 48 orang, dan pensiun karena meninggal dunia sebanyak 51 orang. (G4-LA1)

HR is a very valuable asset who determining a company’s success. For PTPN VII, company’s sustainability increasingly depends on PTPN VII’s HR existence and competency. Therefore, PTPN VII prioritizes on harmonious, congenial and balance between Employee and Company which is also a media for the creation of tranquility in business and working pursuant to Industrial Relationship. Tranquility in business for Company and tranquility in working for Employee, can only be achieved if each party understands and to live each rights and obligation, which eventually will grow mutual understanding, mutual respect, mutual trust in a good cooperation climate and a harmonious working relationship.

In 2015 number of PTPN VII employee reached 16,357 employees, comprised of permanent employees by 11,703 employees, Temporary worker by 4,654 employees. Total employees in 2015 were decreasing by 912 employees compared to total employees in 2014 reached 12,615 employees. This was due too appointment of new employees by 38 people, as well as there were employees entering pension period by 851 people, early retirement/postponed retirement/discharged by 48 people, and pension due to deceased by 51 people. (G4-LA1)

Menjalin Hubungan Harmonis Dengan PekerjaEstablishing A Harmonious Relationship With Employee

Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report 103

Komposisi Karyawan Tetap Berdasarkan Level OrganisasiEmployee Composition by Organization Level

Perputaran Karyawan (G4-LA1)Employee Turnover

Komposisi Karyawan Tetap Berdasarkan Jenis Kelamin (G4-LA12)Employee Composition by Gender

UraianDescription

UraianDescription

UraianDescription

Manajer Atas/Top Manager

Karyawan Baru/New Employee

Laki-laki/Male

Jumlah/Total

Perempuan/Female

Manajer Menengah Madya/Senior Middle Manager

Jumlah/Total

Karyawan Golongan I-II/I-II Grade Employee

Manajer Menengah Atas/Top Middle Manager

Karyawan Keluar/Employee Leaving

Manajer Menengah Pratama/Junior Middle Manager

Jumlah Karyawan Tetap/Total Permanent Employee

2013

2013

Tahun/Year

2014

2014

2015

2015

L

L

2013 2014 2015

P

P

L

L

P

P

L

L

P

P

5

770

12.198

13.213

1.015

11.634

12.615

981

10.885

11.703

818

48

(2)

497

12.198

100

768

11.548

7

14

43

(4)

506

11.634

100

10

10.978

8

38

42

(6)

505

10.885

105

32

10.225

-

-

4

(2)

61

1.015

16

(2)

934

-

-

3

(1)

50

981

13

(1)

915

-

-

3

(5)

45

818

15

(5)

755

Karyawan Tetap berdasarkan Penempatan (G4-10)Permanent Employees by Work Placement

UraianDescription

Kantor Direksi

DIstrik Sumsel

Distrik Bungamayang

Jumlah/Total

Distrik Lampung

Distrik Bengkulu

Distrik Cintamanis

2013 2014 2015L P L P L P

264

4.830

-

12.198

5.652

1.452

-

272

4.095

534

11.634

4.741

1.412

580

275

3.435

472

10.885

4.328

1.853

522

81

555

-

1.015

270

109

-

84

508

33

981

222

105

29

77

161

33

818

206

315

26

104 Menjalin Hubungan Harmonis dengan Pekerja Establishing A Harmonious Relationship With Employee

Pada hakikatnya, Perusahaan senantiasa memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada karyawan tanpa memperhatikan latar belakang etnik, agama, jenis kelamin, usia, cacat tubuh yang dipunyai seseorang, atau keadaan khusus lainnya yang dilindungi oleh peraturan perundang-undangan. Perusahaan juga berkomitmen terhadap program Pemerintah Wajib Belajar Sembilan Tahun dan Perlindungan Anak dengan tidak mempekerjakan anak dibawah umur dalam setiap proses bisnis. Hingga akhir periode pelaporan, Perusahaan memastikan bahwa tidak ada karyawan anak atau karyawan di bawah umur. (G4-HR6)

Sehubungan dengan karakteristik usaha Perseroan di bidang agrobisnis perkebunan, PTPN VII lebih banyak membutuhkan karyawan untuk kegiatan pemeliharaan, panen dan pasca panen di kebun serta karyawan operasional di pabrik. Oleh sebab itu, karyawan pada level golongan I-II dan karyawan Tidak Tetap dengan latar pendidikan SMU dan di bawah SMU serta berjenis kelamin laki-laki lebih mendominasi komposisi Pekerja PTPN VII. (G4-HR6)

Selama periode pelaporan, tercatat ada 827 pekerja yang berhenti menjadi karyawan PTPN VII dengan rincian 748 orang berhenti karena memasuki masa pensiun, 33 orang karena pengunduran diri dan 46 meninggal dunia. Sementara itu jumlah pengangkatan karyawan/promosi sebanyak 229 orang, dan jumlah karyawan baru yang berasal dari hasil seleksi karyawan outsourcing sebanyak 17 orang.

Essentially, the Company always gives extensive opportunity to employee regardless his ethnic, religious, gender, age, disability, or other specific circumstances which protected by law and regulation. The Company is also committed to Nine year Compulsory Education and Child Protection by not employing under age children in every business process. Up to late reporting period, the Company has ensured that there were no underage children employees. (G4-HR6)

Related to Company’s business characteristic in plantation agribusiness, PTPN VII needs more employees for maintenance, harvest and post harvest activities in estate and operational employees in mill. Therefore, employees in grade I-II level and temporary employees with background graduated from high school and under high school and male are more dominating the PTPN VII employees’ composition. (G4-HR6) During reporting period, there were recorded 827 employees discharged as PTPN VII employees with details 748 people entering pension period, 33 people resigned and 46 people deceased. Meanwhile number of promotion was 229 people and number of new employee from selection of outsourcing employee was 17 people.

Kebebasan Berserikat dan Hubungan Industrial Freedom of Association and Industrial Relationship

Perusahaan mengakui bahwa Serikat Pekerja Perkebunan Nusantara VII yang selanjutnya disingkat menjadi SPPN VII adalah Organisasi yang sah mewakili, bertindak untuk dan atas nama karyawan tetap PTPN VII, dalam hubungan industrial dengan Perusahaan yang dibentuk dari, oleh dan untuk karyawan. Sejalan dengan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2000 tentang Serikat Pekerja, PTPN VII memberi kebebasan kepada para pekerjanya untuk menjadi anggota Serikat Pekerja tanpa membedakan golongan, jabatan, agama dan suku bangsa. Perusahaan mengakui bahwa keberadaan Serikat Pekerja juga merupakan bagian dari fondasi Perusahaan yang menyangkut pembinaan karyawan untuk mencapai produktivitas yang tinggi. (G4-DMA)

The Company admits that Plantation Labor Unit of Nusantara VII which hereinafter is shortened into SPPN VII is a legal organization represent, acts for and on behalf of PTPN VII permanent employee, in industrial relationship which established from, by and for employee. In line with Law Number 21 Year 2000 regarding Labor Union, PTPN VII provides freedom for its employee to become Labor Union member without distinguishing group, position, religion and tribes. Company admits that Labor Unit existence is also part of Company foundation involving employee development to attain high productivity. (G4-DMA)

Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report 105

Wadah penyampaian aspirasi karyawan di PTPN VII terakomodasi dalam SPPN VII dengan perwakilan di masing-masing Distrik dan Unit Usaha. SPPN VII berdiri sejak tahun 1999. SPPN VII telah resmi tercatat di Dinas Tenaga Kerja Kota Bandar Lampung dengan nomor bukti pencatatan yang telah diperbarui terakhir Nomor 568/312/IV/43/07/2015 tanggal 30 Juli 2015.

Hubungan Perusahaan dan Serikat Pekerja diatur dalam Perjanjian Kerja Bersama yang ditandatangani oleh Ketua Umum beserta Sekretaris Jenderal Serikat Pekerja serta Direktur Utama beserta Direktur SDM dan Umum PTPN VII setelah melalui pembahasan dan perundingan yang intensif. Perjanjian Kerja Bersama yang di dalamnya memuat kewajiban dan hak-hak Perusahaan dan karyawan bertujuan untuk:

1. Memperjelas hak dan kewajiban Perusahaan, Serikat Pekerja Perkebunan Nusantara VII dan Karyawan.

2. Menetapkan syarat-syarat kerja bagi Karyawan.

3. Memperteguh Hubungan Industrial yang sehat di dalam Perusahaan.

4. Mengatur dengan sebaik baiknya cara penyelesaian perbedaan/ perselisihan Hubungan Industrial.

5. Mempertahankan, memperbaiki, mengembangkan kerjasama dan hubungan kerja yang harmonis antara Perusahaan dan Karyawan.

Secara berkala SPPN VII bersama-sama dengan manajemen melakukan perundingan PKB setiap 2 tahun sekali. Perundingan terakhir dilaksanakan pada tanggal 2 s.d. 6 Desember 2013. Perjanjian Kerja Bersama (PKB) yang telah diperbaharui tersebut telah didaftarkan ke Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI c.q. Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja yang ditetapkan dengan surat keputusan nomor KEP. 13/PHIJSK-PKKAD/PKB/I/2014 tanggal 22 Januari 2014 dan berlaku mulai 1 Januari 2014 sampai dengan 31 Desember 2015. (G4-HR4)

Hak-hak dan kewajiban karyawan PTPN VII terlindungi dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB). Apabila terdapat keluh kesah Karyawan pertama-tama dibicarakan dan diselesaikan dengan atasan langsung. Bilamana keluh kesah tidak dapat diselesaikan oleh atasan langsung, maka penyelesaiannya melalui atasan yang lebih tinggi, dan selanjutnya melalui SPPN VII. Bilamana keluh kesah karyawan tidak dapat diselesaikan melalui

Employee aspiration expression media in PTPN VII is accommodated in Plantation Labor Union Nusantara VII (PLUN VII) with representative in each District and Business Unit. PLUN VII established since 1999. PLUN VII has been officially recorded in Bandar Lampung Labor Department with number of recorded last updated Number: 568/312/IV/43/07/2015 dated 30 July 2015.

Company and Labor Union Relationship is regulated in Collective Labor Agreement signed by Chairman and Secretary General of Labor Union and President Director as well as HR and General Director of PTPN VII after through intensive discussion and deliberation, CLA containing Company’s and Employee’s rights and obligation which the aims are to:

1. Clarify Company’s. PLUN VII’s and Employee’s rights and obligations

2. Determine work condition for Employee

3. Strengthen a healthy Industrial Relationship within the Company

4. Regulated as best as it could the way to settle Industrial Relationship differences/disputes.

5. Maintain, improve, develop cooperation and a harmonious working relationship between Company and Employee

Gradually PLUN VII along with the management holds a Collective Labor Agreement discussion once in 2 years. The last discussion was held on 2 up to 6 December 2013. This updated CLA has been registered to Labor and Transmigration Ministry of RI c. q. Directorate General of Industrial Relationship and Labor Social Security which stipulated with decree no KEP.13/PHIJSK-PKKAD/PKB/I/2014 dated 22 January 2014 and applied since 1 January 2014 up to 31 December 2015. (G4-HR4)

The PTPN VII rights and obligations are protected by CLA. If there are complaints from employee firstly it will be discussed and settled directly with the superior. If the complaint cannot be settled directly by the superior, then the settlement goes to higher superior, and afterwards settled by PLUN VII. If the employee’s complaint cannot be settled by NPLU VII then it will be settled by bipartite. If the bipartite settlement cannot produce any result,

106 Menjalin Hubungan Harmonis dengan Pekerja Establishing A Harmonious Relationship With Employee

Asas Non Diskriminasi Terhadap Kesejahteraan Pekerja Non-Discrimination Principle of Employee’s Welfare

Setiap karyawan Tetap PTPN VII mendapatkan hak-haknya tanpa membedakan antara karyawan laki-laki dan perempuan. PTPN VII senantiasa memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada seluruh karyawan untuk maju sesuai dengan prestasi yang ditunjukkan dan kualitas yang telah ditetapkan, dengan cara mempekerjakan, menetapkan besarnya gaji, memberikan pelatihan, menetapkan jenjang karir, serta menentukan persyaratan kerja lainnya, tanpa memperhatikan latar belakang etnik, agama, jenis kelamin, usia, cacat tubuh yang dipunyai seseorang, atau keadaan khusus lainnya yang dilindungi oleh peraturan perundang-undangan. (G4-DMA) PTPN VII memberikan upah di atas ketentuan upah minimum yang diterapkan pemerintah daerah. Karyawan baru di PTPN VII mendapatkan upah lebih besar dibandingkan Upah Minimum Regional (UMR) atau Provinsi (UMP) setempat seperti yang tertera pada tabel berikut: (G4-EC5)

Every PTPN VII’s permanent employee receives his rights without distinguishing gender. PTPN VII always provides a wide opportunity to all employee to move forward based on their achievement and quality that has been set, by employing, determining the amount of salary, providing training, determining career rank, as well as determining other work requirement, without noticing on ethnical background, religion, gender, age, disabilities or other specific condition protected by Law and Regulation. (G4-DMA)

PTPN VII provides salary above minimum salary provision set by regional government. New employee at PTPN VII receives higher salary compared to Regional/Province Minimum Wages as listed in table below: (G4-EC5)

Rasio Upah Dasar Tahun 2015 (G4-EC5) 2015 Basic Salary Ratio

Lampung

Bengkulu

Sumatra Selatan

1.581.000

1.500.000

2.100.000

2.100.600

2.100.600

2.100.600

132,87

140,04

100,03

Wilayah OperasiOperational Area

Rasio Gaji Dasar: UMR

Basic Salary: RMS Ratio (%)

Besaran UMR Provinsi/Kabupaten Tahun 2015 (Rp)

Amount of Province/District RMS (Rp)

Besaran Gaji Dasar Pekerja Baru pada Golongan Terendah

Amount of New Employee’s Basic Salary in Lowest Grade

SPPN VII maka diselesaikan secara bipartit. Bilamana penyelesaian secara bipartit tidak memberikan hasil, maka perselisihan hubungan industrial diselesaikan sesuai perundang-undangan yang berlaku. Untuk mencegah terjadinya perselisihan, secara rutin minimal satu bulan sekali manajemen PTPN VII mengadakan pertemuan rutin dengan SPPN VII. (G4-LA11)

then the dispute of industrial relationship is settled based on applicable legislation. To prevent the dispute, routinely minimally once a month the PTPN VII management holds a routine meeting with the PLUN VII. (G4-LA11)

Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report 107

Berdasarkan gender, sebagian besar karyawan tetap PTPN VII didominasi oleh laki-laki dengan jumlah 10.885 karyawan atau 93%, dan selebihnya adalah perempuan dengan jumlah 818 karyawan atau 7%. Hal tersebut tidak berhubungan dengan diskriminasi, namun berkaitan dengan karakteristik usaha Perseroan di bidang agrobisnis perkebunan sehingga lebih banyak membutuhkan karyawan laki-laki untuk kegiatan pemeliharaan, panen dan pasca panen di kebun serta karyawan operasional di pabrik.

Setiap karyawan Tetap PTPN VII mendapatkan hak-haknya yang dijamin di dalam Perjanjian Kerja Bersama berupa gaji, uang lembur, biaya pelaksanaan tugas, bonus, tunjangan hari raya keagamaan, tunjangan cuti tahunan dan jaminan sosial meliputi fasilitas pengobatan dan perawatan kesehatan bagi karyawan dan batih, penyediaan fasilitas perumahan lengkap dengan listrik dan air, terutama yang di Unit sedangkan bagi yang tidak tersedia dalam bentuk fisik diberikan dalam bentuk bantuan sewa rumah, listrik dan air, serta bantuan Bahan Bakar untuk semua karyawan.(G4-LA2) (G4-EC3)

Setiap karyawan tetap PTPN VII berhak mendapatkan kompensasi dan remunerasi yang nilainya dibedakan berdasarkan kepangkatan, golongan, jabatan, status perkawinan, jumlah anak dalam keluarga. Tidak ada perbedaan gender antara karyawan laki-laki dan perempuan dalam pemberian kompensasi dan remunerasi. PTPN VII juga memberikan jaminan kesehatan yang sama bagi para karyawan perempuan. [G4-LA11, G4-LA13]

Sebagai bentuk kepatuhan terhadap Undang-Undang No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, Perusahaan mengikutsertakan seluruh karyawan tetap, baik laki-laki maupun perempuan pada program Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) meliputi program Jaminan Hari Tua, Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian, Dana Pensiun Perkebunan (Dapenbun) dan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK). Posisi per 31 Desember 2015, PTPN VII mengikutsertakan Karyawan golongan I - IV sebanyak 9.770 orang sebagai peserta aktif Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP) pada Dana Pensiun Perkebunan (Dapenbun), dan 1.921 orang peserta aktif PPIP pada DPLK BRI untuk Karyawan yang diangkat mulai tahun 2009. (G4-LA2)

Karyawan Tidak Tetap PTPN VII mendapatkan hak yang berbeda dengan karyawan tetap. Karyawan tidak tetap hanya mendapatkan gaji, pengobatan, Jamsostek, dan THR. Penjelasan seperti tabel berikut.(G4-11, G4-LA2)

Based on gender, most of PTPN VII’s permanent employee is dominated by male with number 10,885 employees or 93%, and the rest is female in the amount of 818 employees or 7%. This has nothing to do with discrimination, but it is related to Company’s business characteristic in plantation agribusiness so it needs more male employee for maintenance, harvest and post harvest activities in plantation as well as operational worker in factories.

Every PTPN VII’s permanent employee receives their rights in form of salary, overtime pay, cost of task execution, bonuses, religious holiday allowance, annual leave allowance and social security covering treatment and health care facility for employee and family, housing facility completed with electricity and water, particularly who resides in Unit whereas for those who is not provided in form of physical is given in form of residential rent, water and electricity, and fuel for every employees. (G4-LA2) (G4-EC3)

Every PTPN VII permanent employee has rights to receive compensation and remuneration which the value is determined based on ranks, grade, position, marital status, number of children within the family. There are no gender differences between male and female employee in distribution of compensation and remuneration. PTPN VII also gives equal health insurance for female employee. [G4-LA11, G4-LA13]

As a form of compliance with Labor Law No. 13 Year 2003 regarding Employment, the Company enrolls all permanent employees in Labor Social Security Covering Old Age Pension, Accident Insurance and Life Insurance, Plantation Pension Fund, and Financial Institution Pension Fund. Position per 31 December 2015, PTPN VII was engaging Grade I-IV employees by 9,770 people as active participants of Defined Benefit Pension Plan in Plantation Pension Fund, and 1,921 active participant of Defined Contribution Pension Plan in FIPF BRI for employees who were appointed start in 2009. (G4-LA2)

PTPN VII Temporary Employee receives different rights with permanent employee. Temporary employee receives salary, medication, social security, and religious allowance. As explain in following table. (G4-11, G4-LA2)

108 Menjalin Hubungan Harmonis dengan Pekerja Establishing A Harmonious Relationship With Employee

Perbandingan Imbal Jasa Karyawan Tetap dan Karyawan Tidak TetapComparison of Permanent and Temporary Employees’ Compensation

Jenis Imbal JasaType of Compensation

Gaji/Salary

Uang lembur/Overtime Pay

Bantuan Bahan Bakan/Fuel Aid

Pakaian Dinas/Official Uniform

Bonus

Dapenbun/Plantation Pension Fund

Tunjangan Cuti Tahunan/Annual Leave Allowance

Pengobatan/Medication

Biaya pelaksanaan tugas/Task execution cost

Jamsostek/Social Security

Tunjangan Hari Raya/Holiday Allowance

Dana Pensiun Lembaga KeuanganFinancial Institution Pension Fund

Penyediaan fasilitas perumahan lengkap dengan listrik dan airProvision of Housing Facility equipped with electricity and water

Karyawan TetapPermanent Employee

Karyawan Tidak tetapTemporary Employee

Karyawan perempuan berhak atas cuti hamil 1½ (satu setengah) bulan sebelum melahirkan dan cuti bersalin 1½ (satu setengah) bulan setelah melahirkan berdasarkan surat keterangan dokter/bidan yang merawat. Selama menjalani cuti hamil/cuti bersalin, gaji karyawan dibayar penuh. Karyawan perempuan yang anaknya masih menyusu harus diberi kesempatan sepatutnya untuk menyusui anaknya jika hal itu harus dilakukan selama waktu kerja. PTPN VII menjamin karyawan perempuan untuk dapat kembali bekerja setelah mengambil cuti melahirkan. Selama tahun 2015, semua karyawan (100%) perempuan yang mengambil cuti melahirkan telah kembali bekerja. (G4-LA3)

Dalam bidang kesehatan, Perusahaan memberikan jaminan kesehatan untuk karyawan dan keluarga serta pensiunan dan isteri secara paripurna dengan mengikutsertakan mereka pada program BPJS kesehatan. PTPN VII juga memiliki fasilitas pelayanan kesehatan/klinik di setiap unit, distrik, dan kantor direksi yang disediakan untuk melayani karyawan dan batihnya. Dalam upaya pemeliharaan kesehatan Karyawan, Perusahaan mengadakan pemeriksaan kesehatan berkala berdasarkan catatan kesehatan untuk semua Karyawan sesuai program Perusahaan atas biaya Perusahaan. (G4-LA8)

Female employee has right on pregnancy leave for one and half month before birth and maternity leave one and half month after give birth based on doctor/nurse recommendation. During her pregnancy/maternity leave, Employee’s salary is paid in full. Female employee whose child is still breastfeeding needs to be given an opportunity to properly breastfeeding the child if it has to be done during working period. PTPN VII guarantees female employee to be able to work after taking her maternity leave. During 2015, all female employees (100%) who took their maternity leave have back to work. (G4-LA3)

In health term, Company provides health assurance for employee and family as well as retiree and wife fully by engaging them to In-Health Social Security. PTPN VII also has health facilities in every unit, district, and head office provided to serve employee and his/her family. In an effort to maintain Employee’s health, Company holds routine medical check up based on health record for all Employees based on Company’s program on company’s expenses. (G4-LA8)

Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report 109

Pengembangan SDM Employee Development

Realisasi Biaya Pengembangan SDM pada tahun 2015 sebesar Rp496,777 Juta atau 21,53% dari realisasi tahun 2014 yang mencapai Rp2,31 Miliar. Biaya tersebut digunakan untuk membiayai sejumlah kegiatan pelatihan, kursus, seminar dan lain-lain dengan total peserta mencapai 1.163 karyawan, setara dengan 41.208 jam pelatihan. Rata-rata jumlah jam pelatihan per karyawan per tahun 2015 adalah 14,60 jam per karyawan. (G4-LA9)

Meskipun kinerja perusahaan kurang menggembirakan di tahun 2015, PTPN VII tetap berkomitmen melaksanakan program pendidikan dan pelatihan SDM, yang difokuskan pada kegiatan sebagai berikut: Kursus Pemeriksaaan, in house training (IHT), Studi Banding, Peningkatan Kinerja Pabrik, SMK3, serta Seminar/Lokakarya/Workshop yang dilaksanakan oleh lembaga pelatihan secara eksternal

Realisasi pencapaian fisik tenaga kerja yang mengikuti program pendidikan dan pelatihan SDM tahun 2015 sebanyak 1.163 orang atau 96% dari RKAP sebanyak 1.211 orang. Rata-rata biaya pengembangan untuk tiap peserta mencapai Rp427.151,14 per peserta. Dari 1.163 peserta Program Pengembangan SDM, peserta Pelatihan Manajerial sebanyak 66 orang dan Pelatihan Kompetensi sebanyak 1.097 orang. Rerata jumlah jam pelatihan mencapai 16.980 jam untuk seluruh peserta pelatihan, lebih rendah dibandingkan realisasi tahun 2014 yang mencapai 41.208 jam. Hal tersebut dikarenakan pelaksanaan adanya program efisiensi pada berbagai lini bisnis. Agar kegiatan pendidikan dan pelatihan bisa dilaksanakan sesuai program, maka pelaksanaannya dilakukan secara swakelola sesuai dengan kebutuhan perusahaan dengan mempertimbangkan efektivitas dan efisiensi kegiatan dan mengoptimalkan sumber daya internal perusahan. (G4-LA9)

Pada tahun 2015, sebanyak 950 karyawan tetap PTPN VII memasuki masa pensiun. Karyawan berhak atas manfaat pensiun normal, manfaat pensiun dipercepat, manfaat pensiun tewas, manfaat pensiun janda/duda/anak atau manfaat pensiun ditunda yang dihitung berdasarkan peraturan Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN) dan atau Dana Pensiun lainnya. Pada tahun 2015, Perusahaan telah melaksanakan kewajiban pembayaran manfaat pensiun normal dan dipercepat sebesar Rp44,770 Miliar untuk 8.380 peserta, manfaat pensiun janda/duda sebesar Rp5,315 Miliar untuk 1.769 peserta, manfaat pensiun anak sebesar Rp115 Juta untuk 43 peserta. (G4-LA10)

Realization of HR Development Cost in 2015 was amounted to Rp496.777 billion or 21.53% of 2014 realization reached Rp2.31 billion. This expenses was used to pay all training, course, seminars and others with total participant 1,163 employees, equal to 41,208 hours training. Average total training hours per employee per 2015 was 14.60 hours per employee. (G4-LA9)

Despite company performance is less encouraging in 2015, PTPN VII still committed to carry out HR education and training, focused on following activities: Examination Course, In House Training, Comparative Study, Factory Performance Improvement, Occupational Safety and Health Management System, as well as Seminar/Workshop held by training institution externally.

Realization of physical achievement of employee who enrolling HR education and training program in 2015 was amounted to 1,163 people or 96% from CABP by 1,211 people. Average development cost for every participant reached Rp427,151.14 per participant. From 1,163 HR Development Program participants, Managerial Training participants were amounted to 1,097 people. Average number of training hours reached 16,980 hours for all training participants, lower compared to 2014 realization which reached 41,208 hours. This was caused by the implementation of efficiency program in every business line. In order education and training activity can be carried out according to program, then the implementation was conducted self-management based on company needs by considering activity effectiveness and efficiency and optimizing company’s internal resources. (G4-LA9)

In 2015, amounted to 950 PTPN VII employees was entering pension period. Employee has rights on normal retirement benefit, early retirement benefit, deceased retirement benefit, widow/children retirement benefit or postponed retirement benefit calculated based on Plantation Retirement Fund and or other Retirement fund. In 2015, Company has carried out its obligation in paying normal and early retirement benefit by Rp44,770 billion for 8.380 employees, divorcee retirement benefit by Rp5,315 billion for 1,769 employees, child retirement benefit by Rp115 million for 43 employees. (G4-LA10)

110 Menjalin Hubungan Harmonis dengan Pekerja Establishing A Harmonious Relationship With Employee

Menjalin Hubungan Harmonis dengan Pekerja Establishing a Harmonious Relationship with Employee

Di PTPN VII ada dua karyawan yakni karyawan tetap dan tidak tetap. Hubungan industrial ini diperuntukan bagi karyawan tidak tetap. Sejalan pelaksanaan hubungan industrial yang baik dan benar sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku, PTPN VII melaksanakan Sosialisasi Hubungan Industrial PTPN VII. Sosialisasi ini merupakan program bagian SDM yang diikuti seluruh Manager dan Sinder Umum dan SDM seluruh unit kerja yang ada di wilayah Provinsi Lampung, Sumatera Selatan dan Bengkulu. Sosialisasi ini dilaksanakan minimal satu tahun sekali atau bila ada perubahan undang-undang tentang Ketenagakerjaan. Materi sosialisasi tahun 2015 yakni optimalisasi lembaga kerjasama bipartit, proses pengangkatan karyawan tidak tetap dan mekanisme hubungan kerja karyawan tidak tetap. (G4-DMA)

Hubungan Perusahaan dan Serikat Pekerja diatur dalam Perjanjian Kerja Bersama untuk menjamin hak dan kewajiban karyawan PTPN VII memberikan wadah bagi karyawan untuk menyampaikan aspirasi maupun keluhan yang bisa disampaikan kepada atasan langsung maupun melalui Serikat Pekerja. Hubungan antara manajemen dengan karyawan diukur dan dievaluasi dari jumlah keluhan karyawan maupun kebuntuan proses negosiasi. Selama tahun 2015 tidak ada kasus demonstrasi karyawan dan kebuntuan negosiasi yang terjadi. (G4-LA16)

Sebagaimana tahun sebelumnya, bagian SDM PTPN VII melakukan survei pengukuran Indeks Kepuasan dan Keterikatan Karyawan Tahun 2015 untuk mengukur komitmen dan motivasi karyawan dalam bekerja serta kepuasan terhadap sistem dan kebijakan manajemen. Berdasarkan hasil survei ini, PTPN VII melakukan evaluasi dan perbaikan operasional dan pengelolaan SDM dengan mempertimbangkan kepuasan karyawan dan ketentuan yang berlaku.

In PTPN VII there are two types of employee namely permanent employee and temporary employee. This industrial relationship is addressed to temporary employee. In line with the implementation of a good and proper industrial relationship based on applicable law and regulation, PTPN VII carries out Socialization of PTPN VII Industrial Relationship. This socialization is a part of HR program attended by all Manager and General Sinder and HR of all working unit in Lampung, South Sumatera and Bengkulu Provinces. This socialization is held minimum once a year or if there is a change of Law regarding Labor. Socialization material in 2015 was optimization of bipartite cooperation institution, temporary employee appointment process and temporary employee relationship mechanism. (G4-DMA)

Company and Labor Union Relationship is regulated in Collective Labor Agreement to guarantee employee’s rights and obligation. PTPN VII provides media for employee to convey their aspiration or complaints that can be presented directly to their superior or through Labor Union. Relationship between management and employee is measured and evaluated from total employee’s complaints or deadlock on negotiation process. During 2015 there were no employee demonstration cases and negotiation deadlock occurred. (G4-LA16)

As previous year, PTPN VII HR division performed 2015 Employee Satisfaction Index and Employee Engagement survey to measure employee’s commitment and motivation in working as well as their satisfaction to management system and policies. Based on this survey result, PTPN VII performed evaluation and operational maintenance and HR management by considering employee satisfaction and applicable provision.

Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report 111

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)Occupational Safety And Health

Laporan Keberlanjutan2015

SustainabilityReport

Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3)Occupational Safety And Health

PTPN VII berkomitmen untuk melaksanakan OHSAS 18001 : 2007 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang merupakan salah satu dari 7 sistem yang terintegrasi di dalam Sistem Manajamen Terpadu Nusantara 7 (SMTN7).

PTPN VII commits to carry out the OHSAS 18001:2007 Occupational Safety and Health Management System which is one of 7 systems integrated in Integrated Management System Nusantara 7 (IMSN7)

Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang agribisnis, aktivitas operasional perusahaan memiliki risiko tinggi terhadap keselamatan dan kesehatan kerja karyawannya. Kecelakaan kerja mulai dari kategori ringan hingga berat maupun insiden kebakaran di kebun maupun di pabrik sewaktu-waktu dapat terjadi. PTPN VII memiliki komitmen yang tinggi untuk mengutamakan pencegahan terhadap kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja dan peningkatan berkesinambungan manajemen dan kinerja K3. Berbagai simulasi dan pelatihan serta mitigasi kecelakaan dan bencana dilakukan oleh Perusahaan secara berkala. (DMA)

PTPN VII berkomitmen untuk menaati semua peraturan perundang-undangan yang berlaku dan persyaratan lainnya yang terkait dengan lingkungan hidup, K3 dan bahaya K3. Pemberlakuan aturan yang ketat diterapkan oleh perusahaan untuk pekerjaan operasional yang memerlukan keahlian khusus. Sebagai misal, operator boiler, operator alat berat, dan operator alat angkut harus memiliki sertifikat khusus yang biaya pengurusannya ditanggung oleh perusahaan. Hal ini dimaksudkan untuk memastikan keselamatan dan kesehatan karyawannya. (DMA)

Perusahaan menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) sebagai bagian integral dari Manajemen Perusahaan. Perhatian dan kepatuhan Perusahaan terhadap aspek K3 antara lain diwujudkan dengan pencantuman pasal-pasal mengenai K3 dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB), tepatnya dalam Bab XVI Pasal 80 – 82. (DMA) (G4-LA8)

As a company engaging in agribusiness, company operational activity has high risk on its employee’s occupational safety and health. Work accident started from mild category into severe or fire incident in estate of factory at anytime could occur. PTPN VII has high commitment to prioritizing prevention on work accident and occupational disease and improvement on management and OHS performance sustainably. Various simulation and training as well as accident and disaster mitigation are performed by the Company gradually. (DMA)

PTPN VII commits to obey all applicable law and regulation and other requirements related to environment, OHS and OHS danger. Enactment of tight regulation is applied by Company for operational position which needs special skill. Such as, boiler operator, heavy equipment operator, and transportation operator should have special certificate and the cost in obtaining the certificate is paid by the Company. This is intended to ensure its employee safety and health. (DMA)

The Company applies Occupational Safety and Health Management System (OHSMS) as integral part of Company Management, Company attention and obedience to OHS aspects, among others, are realized by listing articles regarding OHS in CLA, precisely in Chapter XVI Article 80-82. (DMA) (G4-LA8)

Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report 113

Perusahaan juga memiliki Pedoman Pelaksanaan K3 yang terdiri dari: • Pedoman Pelaksanaan Keselamatan dan

Kesehatan Kerja Bidang Tanaman Karet, Kelapa Sawit, Teh dan Tebu.

• Pedoman Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Bidang Tehnik dan Amdal: Pabrik Karet, Minyak Kelapa Sawit, Teh dan Gula

• Pedoman Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Kantor Direksi, Kantor Perwakilan/Distrik dan IPMG Panjang, Boom Baru, Pulau Bay. (DMA) (G4-LA9)

PTPN VII memiliki Panitia Pembina Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (P2K3L) di masing-masing Unit dan Distrik. P2K3L adalah organisasi yang terdiri dari beberapa tim yaitu, Tim Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Tim Tanggap Darurat, Tim Konservasi Sumber Daya & Keanekaragaman Hayati, Tim Efisiensi Energi & Gas Rumah Kaca, Tim Pengendalian Limbah serta Tim COMDEV dan CSR.

Dalam konteks Kesehatan dan Keselamatan Kerja, P2K3L bertanggung jawab untuk melakukan sosialisasi dan penyuluhan kepada karyawan untuk meningkatkan kesadaran dan disiplin dalam penggunaan peralatan kerja dan Alat Pelindung Diri (APD), melakukan pengawasan dalam pemakaian APD, melakukan simulasi dan pelatihan cara penggunaan APAR (Alat Pemadam Api Ringan), dan memeriksakan karyawan yang beresiko tinggi / dugaan terkena penyakit akibat hubungan kerja. Selama tahun 2015 total karyawan yang terdaftar pada P2K3L , sebanyak 859 orang atau 7,34% dari total karyawan tetap seluruh PTPN VII. Ketentuan mengenai fungsi dan kedudukan P2K3L serta tugas yang menjadi tanggung jawabnya ditegaskan dalam Surat Keputusan Direksi. (DMA) (G4-LA5)

Company also has OHS Implementation Manual including:• Occupational Health and Safety Implementation

Manual for Rubber, Oil Palm, Tea and Sugarcane Plant Division.

• Occupational Health and Safety Implementation Manual for Technical and Environmental Impact Analysis Division: Rubber, Palm Oil, Tea and Sugar Mill.

• Occupational Health and Safety Implementation Manual at Head Office, Head Office, Representative/District Office and OGHI Panjang, Boom Baru, Bay Island. (DMA) (G4-LA9)

PTPN VII has Supervisory Committee for Occupational Health Safety and Environmental (SCOHSE) in each Unit and District. SCOHSE is an organization consisting of several teams, namely Occupational Health and Safety Team, Emergency Response Team, Resource Conservation and Biodiversity Team, Energy and Green House Gas Team, Waste Control Team as well as COMDEV and CSR Team.

In context of Occupational Health and Safety, SCOHSE is responsible to perform socialization and counseling to employee to improve their awareness and discipline in the use of occupational tools and Personal Protection Equipment (PPE), perform supervision in the use of PPE, perform simulation and training on how to use fire extinguisher, and examining the employee with high risk/allegedly suffered occupational disease. During 2015 total employee registered in SCOHSE was 859 people or 7.34% of total PTPN VII permanent employees. Provision regarding SCOHSE function and position as well as the duty that become its responsibility is reaffirmed on CLA. (DMA) (G4-LA5)

114 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Occupational Safety And Health

Pencantuman K3 dalam Perjanjian Kerja BersamaOHS Inclusion In Collective Labor Agreement

Keselamatan dan Kesehatan KerjaOccupational Health and Safety Topic

Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)

Occupational Health and Safety Management System (OHSMS)

Uraian dalam PKBDescription in CLA

Dalam rangka untuk menjamin kesehatan dan penanggulangan terhadap kemungkinan adanya bahaya kecelakaan dan penyakit akibat kerja, Perusahaan menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) sebagai bagian integral dari Manajemen Perusahaan.

In order to guarantee the health and prevention on the possibility of accident and occupational disease, Company adopts OHSMS as an integral part of Company Management

Alat Pelindung Diri

Personal Protective Equipment

Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Supervisory Committeeon the Occupational Health and Safety

1. Untuk memelihara keselamatan dan kesehatan kerja, Perusahaan wajib menyediakan pakaian kerja, alat-alat pelindung diri sesuai kebutuhan dalam melaksanakan tugas kerja dalam bidang pertanian dan agroindustri yang pemberiannya dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan kemampuan Perusahaan.

2. Pakaian kerja dari golongan I s.d IV diberikan 2 (dua) stel setiap tahun sesuai dengan fungsinya dan diberikan tepat waktu.

3. Karyawan diwajibkan memakai alat-alat pelindung diri dan pakaian kerja yang sesuai dengan sifat dan macam tugasnya masing-masing serta wajib menaati peraturan-peraturan dan syarat-syarat keselamatan kerja yang ditentukan.

4. Karyawan diwajibkan memelihara alat-alat pelindung diri dan keselamatan kerja yang disediakan oleh Perusahaan serta menjaga lingkungan kerja yang sehat.

5. Karyawan yang tidak menaati ketentuan-ketentuan yang ditetapkan akan dikenakan sanksi indisipliner sesuai peraturan yang berlaku.

1. To maintain OHS, Company needs to provide uniforms, personal protection equipment based on the needs in carrying out the duty in agriculture and agro industry which the distribution is gradually conducted based on Company’s ability

2. Uniform of grade I – IV employee is given 2 (two) pairs every year based on its function and given right on time

3. The employee is obligated to wear personal protection equipment and uniform in accordance to each type and nature of the work as well as obligate to obey regulation and determined occupational safety conditions.

4. Employee needs to maintain personal protection and occupational safety equipment provided by the Company as well as maintaining a healthy work environment

5. Employee who does not obey stipulated provisions will get disciplinary sanction according to applicable regulation.

Perusahaan membentuk Tim di tiap Unit Usaha dan dikoordinir oleh Tim P2K3 di Kantor Direksi, untuk mengelola dan mengawasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pekerja.

Company formed Team in every Business Unit and coordinated by SCOHS in Head Office to manage and supervise Employee Occupational Health and Safety

Panitia Pembina Keselamatan Kesehatan Kerja & Lingkungan (P2K3L) Kantor Direksi maupun Distrik mengadakan simulasi dan pelatihan penggunaan alat pemadam kebakaran (APAR) secara rutin. Pada penyelenggaraan Apel Siaga penanggulangan Kebakaran Lahan tahun 2015, Distrik Banyuasin ditunjuk oleh Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Selatan sebagai tuan rumah kegiatan tersebut. Apel siaga bertujuan untuk mengantisipasi kebakaran lahan dan kebun, mengkoordinasikan pemangku kepentingan dalam pengendalian kebakaran lahan dan kebun, memberi semangat dan penyegaran tentang teknik pengendalian dan penanganan kebakaran lahan dan kebun kepada setiap regu pemadam kebarakan.

Head Office and District SCOHSE routinely establish simulation and training on the use of fire extinguisher. At call for readiness briefing on Land Fire prevention in 2015, Banyuasin District was appointed by Plantation Department of South Sumatera Province as host for the event. Call for readiness briefing is aimed to anticipate fire on land and estate, coordinate stakeholders in land and estate fire control, encourage and refresh controlling and handling of land and estate fire to all fire department.

Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report 115

Keselamatan dan Kesehatan KerjaOccupational Health and Safety Topic

Surat atau sertifikat yang berhubungan dengan Pekerjaan atau keselamatan kerja Pekerja

Letter or certificate related to Employee occupational or safety

Uraian dalam PKBDescription in CLA

Surat atau sertifikat yang berhubungan dengan Pekerjaan atau Keselamatan Kerja Pekerja, biaya pengurusannya ditanggung Perusahaan antara lain :• Surat Izin Mengemudi (SIM) bagi Pengemudi Kendaraan Dinas Perusahaan. • Sertifikat Terbang bagi pilot pesawat ultralight• Sertifikat Operator Boiler, Alat Berat dan Alat Angkat.

Letter or certificate related to Employment or Employee Occupational Safety, its processing cost will be paid by the Company involving:• Driving licenses for Company’s official car driver• Flying license for ultralight aircraft pilot• Boiler, Heavy Equipment and Lifting Equipment Operator Certificate.

Perlindungan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3)

Occupational Health and Safety Protection

1. Untuk menjaga kesehatan karyawan, maka Perusahaan menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat di setiap tempat kerja.

2. Dalam upaya pemeliharaan kesehatan karyawan, maka Perusahaan mengadakan pemeriksaan kesehatan berkala berdasarkan catatan kesehatan untuk semua karyawan sesuai program Perusahaan atas biaya Perusahaan.

3. Untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan, kepada karyawan yang bekerja di sektor produksi dan atas pertimbangan tingkat risiko kecelakaan kerja atau penyakit akibat kerja berat, Perusahaan memberikan makanan tambahan (extra fooding) yang jenis dan jumlahnya akan diatur dalam peraturan yang berlaku.

1. To maintain Employee health, the Company creates a safe and healthy work environment in every work unit

2. In an attempt to maintain Employee’s health, the Company organizes health examination gradually based on health record for every Employee based on Company program and paid by the company

3. To improve and maintain health, to every Employee who work in production sector and by considering occupational accident and disease, Company will provide extra fooding with the type and number will be regulated in applicable regulation

116 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Occupational Safety And Health

Keterwakilan Karyawan dalam P2K3L Tahun 2015 (G4-LA5)Employee Representation in Supervisory Committee for OHS 2015

Unit UsahaBusiness Unit

2013 2014 2015

JumlahAnggota Inti P2K3

Total TCOHS Core Member

4

3

3

3

3

3

3

3

3

1

3

4

3

JumlahTotal Anggota

Total Member

14

6

19

14

20

17

20

15

5

4

16

20

18

JumlahAnggota Inti P2K3

Total TCOHS Core Member

4

4

4

3

4

3

4

3

4

2

3

4

3

JumlahTotal Anggota

Total Member

14

41

29

17

17

15

23

17

24

7

18

31

13

JumlahAnggota Inti P2K3

Total TCOHS Core Member

4

7

7

7

6

7

7

7

6

4

7

6

6

JumlahTotal Anggota

Total Member

14

43

31

26

49

25

27

31

16

17

36

40

31

Dsitrik Bungamayang

Unit Bekri

Unit Beringin

Unit PematangKiwah

Unit Bentayan

Unit Musilandas

Unit Ketahun

Unit Bergen

Unit Tulungbuyut

Distrik Bengkulu

Unit Way Berulu

Unit Suli

Unit Betung

3

3

3

3

3

3

3

3

3

4

2

3

3

12

6

18

15

14

19

16

17

15

19

13

15

16

2

4

4

3

3

3

3

4

3

2

3

3

4

15

39

21

15

10

14

18

21

14

13

13

17

17

4

7

6

7

5

7

7

7

7

7

7

7

7

32

37

34

23

13

25

19

46

25

21

12

18

25

Distrik Lampung

Unit Padang Ratu

Unit Baturaja

Unit Rejosari

Unit TalangSawit

Unit Tebenan

Unit TaloPino

Unit Kedaton

Unit BetungKrawo

Distrik Sumsel

Unit Padang Pelawi

Unit Way Lima

Unit Suni

3

90

3

10

455

11

4

100

3

12

548

21

6

193

7

14

859

44

Unit Senabing

TOTAL

Dsitrik Bungamayang

3

3

22

28

4

3

25

23

7

7

48

37

Unit PagarAlam

Distrik Cinta Manis

Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report 117

Untuk meningkatkan pelaksanaan K3 menuju zero accident, manajemen telah melengkapi perlengkapan K3 di setiap Unit serta menyediakan APAR (Alat Pemadam Api Ringan) di setiap Kantor dan Pabrik. Perlengkapan tersebut senantiasa diperiksa secara rutin agar selalu siap manakala diperlukan. Simulasi dan pelatihan K3 dilaksanakan secara berkala. Demikian pula, pemeriksaan lingkungan kerja dan pemeriksaan karyawan yang berpotensi dampak penyakit akibat kerja juga rutin dilaksanakan. (G4-LA7)

Sosialisasi K3 secara teratur dilaksanakan di setiap unit usaha dan Kantor Dreksi melalui kegiatan breefing pagi dan doa bersama, kampanye K3, bulan bakti K3, pemasangan poster dan rambu-rambu berupa anjuran dan peringatan di setiap stasiun pabrik dan bengkel umum serta di tempat-tempat yang rawan kecelakaan. Meskipun demikian, berbagai upaya tersebut masih belum berhasil menekan angka kecelakaan kerja menjadi zerro accident. Selama periode pelaporan terjadi sejumlah kasus kecelakaan kerja sebanyak 155 kasus, baik kategori ringan, sedang dan berat, dengan perincian:

To enhance the OHS implementation toward zero accident, the management has completed with OHS equipment in every Unit and provides fire extinguisher in every Office and Mills. This equipment is always checked routinely in order to always ready whenever needed. The simulation and training of OHS is held gradually. Likewise, the work environmental inspection and employee examination that has a potential occupational disease as effect of work are also routinely held. (G4-LA7)

OHS socialization is also gradually carried out in every business unit and Head Office through morning briefing and praying, OHS campaign, OHS month, posters installation and signs such as suggestion and warning at every mills and public workshop as well as accident-prone area. Nevertheless, those various endeavors still have not succeeded in minimizing occupational accidental number into zero accident. During reporting period there were several occupational accidental cases in the amount of 155 cases, either mild, moderate and severe accidents, with details as follow:

Jumlah Kecelakaan Kerja dalam 3 Tahun Terakhir (G4-LA6)Number of Occupational Accident in the last 3 Years

Unit UsahaBusiness Unit

Kantor Direksi

UPK Pematang Kiwah

Bergen

Unit Way Berulu

2013 2014 2015

RinganLight

-

-

-

-

SedangModerate

-

-

-

-

BeratHeavy

-

-

-

-

RinganLight

-

-

-

-

SedangModerate

-

-

-

-

BeratHeavy

-

-

-

-

RinganLight

-

-

-

-

SedangModerate

-

-

-

-

BeratHeavy

-

-

-

-

Distrik Lampung

UKKS Rejosari

Unit Kedaton

UKK Way Lima

-

-

5

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

1

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

1

-

-

-

-

-

-

-

-

-

Unit Bekri

UKKS Betung KrawoUKKS Betung Krawo

Distrik Sumatera SelatanDistrik Sumatera Selatan

Unit TulungBuyutUnit TulungBuyut

UPKS TasaUPKS Tasa

Unit TebenanUnit Tebenan

18

11

--

44

--

--

7

--

--

33

--

--

-

--

--

--

--

--

31

--

--

--

--

--

-

11

--

11

--

--

-

--

--

--

--

--

14

--

--

--

--

--

-

--

--

--

--

11

-

--

--

--

--

11

UKKS Padang Ratu

UKKS BentayanUKKS Bentayan

Unit Musi LandasUnit Musi Landas

Distrik BungamayangDistrik Bungamayang

Unit SuliUnit Suli

Unit BetungUnit Betung

2

11

--

44

--

--

-

--

--

--

--

--

-

--

--

--

--

11

2

--

--

--

--

--

1

--

--

--

--

--

1

--

--

--

--

--

14

--

--

--

--

--

-

--

--

--

--

11

-

--

--

--

--

--

118 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Occupational Safety And Health

Unit UsahaBusiness Unit

2013 2014 2015

RinganLight

SedangModerate

BeratHeavy

RinganLight

SedangModerate

BeratHeavy

RinganLight

SedangModerate

BeratHeavy

UPKS SuniUPKS Suni

Unit KetahunUnit Ketahun

D. BKLD. BKL

UPK BaturajaUPK Baturaja

Unit SenabingUnit Senabing

--

--

11

--

--

--

--

--

--

--

--

--

--

--

--

--

--

--

--

--

--

--

--

--

11

--

--

--

--

--

--

--

--

--

--

--

--

--

--

--

--

--

--

--

--

Unit BeringinUnit Beringin

UKKS Talo PinoUKKS Talo Pino

Unit Padang PelawiUnit Padang Pelawi

Distrik CintamanisDistrik Cintamanis

Unit Pagar AlamUnit Pagar Alam

--

--

--

--

7070

--

--

--

33

--

--

--

--

--

--

--

--

--

--

9898

--

--

--

--

--

--

--

--

--

--

--

--

--

--

4343

--

--

--

--

--

--

--

--

--

--

Jenis Pekerjaan Berisiko Tinggi Berdasarkan Unit Bisnis PTPN VII (G4-LA7)Types of High Risk Activities by PTPN VII Business Units

Unit BisnisBusiness Unit

Kantor DireksiHead Office

Pekerjaan dengan Risiko TinggiType of High Risk Actity

-

Pabrik Gula/Sugar MillBungamayangPabrik Gula/Sugar MillCinta Manis

Pabrik Gula/Sugar MillBungamayangPabrik Gula/Sugar MillCinta Manis

Pabrik KaretRubber Factory

Kebun TebuSugarcane Estate

Kebun Kelapa SawitOil Palm Estate

• Operator alat berat• Operator Puteran• Operator Boiler• Operator Masakan• Petugas Cane Yard

• Operator Wheel Tractor• Operator Alat Berat• Operator Boiler

• Operator Forklift• Operator Alat Berat• Petugas Pemeliharaan Instalasi Limbah• Petugas Jaga Kamar Asap• Tukang Bubut

• Petugas Hama & Penyakit (penyemprot hama, penyakit, gulma)• Operator alat berat (eksavator, grader, traktor)• Operator harvester

• Petugas Hama & Penyakit (penyemprot hama, penyakit, gulma)• Pemanen• Satpam Afdeling

Kebun KaretRubber Estate

Kebun TehTea Estate

• Petugas Hama & Penyakit (penyemprot hama, penyakit, gulma)• Penyadap• Satpam Afdeling

• Petugas Hama & Penyakit (penyemprot hama, penyakit, gulma)• Satpam Afdeling

Pabrik TehTea Mill

-

Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report 119

Penatalaksanaan atau penanganan kasus kecelakaan kerja yang ringan sampai dengan sedang dilakukan di masing-masing di Klinik Kesehatan yang ada di lingkungan Unit atau Distrik karena tenaga kesehatan, obat dan alat kesehatan sudah cukup memadai, sedangkan untuk kasus kecelakan dengan kategori berat segera mendapat pertolongan pertama dari tenaga kesehatan yang ada di Unit atau Distrik dan selanjutnya dirujuk ke Rumah sakit dengan Ambulance Perusahaan dan didampingi oleh tenaga paramedis.

Hingga akhir tahun 2015, Perusahaan memiliki fasilitas kesehatan berupa: • 33. poliklinik• 4 ambulanceTotal tenaga medis dan paramedis yang mengelola Klinik Kesehatan milik PTPN VII meliputi 31 dokter umum, 3 dokter gigi, 35 perawat, 18 Bidan, Asisten Apoteker 2.Catatan:

• dokter umum adalah dokter Kontrak/Honor Full Timer dan part timer.

• dokter gigi adalah dokter gigi kontrak/konsulen

• Asisiten Apoteker adalah tenaga Kontrak Selain itu, masing-masing unit usaha juga dilengkapi dengan sarana Posyandu di Balai Kesehatan Ibu dan Anak. Semua fasilitas kesehatan tersebut disediakan oleh Perusahaan untuk keperluan pelayanan kesehatan bagi karyawan PTPN VII dan batihnya serta masyarakat umum di sekitar wilayah operasional perusahaan.

Selain program K3, Perusahaan juga melaksanakan Program Kesehatan Lingkungan, di antaranya adalah • Mengadakan kegiatan Lomba Kebersihan

Lingkungan baik lingkungan pabrik/ kantor dan perumahan karyawan yang diikuti oleh seluruh karyawan.

• Melakukan fogging (pengasapan) di lingkungan perumahan secara rutin dan berkala untuk mencegah timbulnya penyakit yang disebabkan oleh serangga (nyamuk).

• Melakukan uji sampel limbah pabrik baik secara rutin maupun berkala bekerjasama dengan Laboratorium daerah. (G4-LA7)

Di dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB) terdapat peraturan mengenai waktu kerja, kerja lembur, hari-hari libur, cuti dan izin. Dalam melaksanakan kegiatan usahanya, Perusahaan menetapkan jam kerja sebagai berikut: a. 7 (tujuh) jam 1 (satu) hari dan 40 (empat puluh)

jam 1 (satu) minggu untuk 6 (enam) hari kerja dalam 1 (satu) minggu atau

Occupational accident cases handling/management from minor up to moderate is conducted in each Health Clinic existing in each Unit or District since the paramedic, medicine and medical devices are sufficient, whereas for severe accident immediately receives first aid from available paramedic in unit or district and thereafter he is admitted to Hospital using Company Ambulance and assisted by the paramedic.

Up to late 2015, the Company has health facility in form of:• 33 Polyclinics• 4 AmbulancesTotal medics and paramedics manage the PTPN VII’s Health Clinics involving 31 general practitioners, 3 dentists, 35 nurses, 18 midwifes, 2 pharmacist assistants.Note:

• General Practitioners are contracted doctor/honorary full-timer and part-timer

• dentists are contracted/counselor• pharmacist assistant is contracted employee

In addition, each business units are also completed with Integrated Health Service facility at Mother and Children Health Center. All those health facilities are provided by the Company for health service needs for PTPN VII’s employees and its families as well as for public in the vicinity of the company.

Beside OHS program, the Company also carries out Environmental Health Program including:

• Establishing Environmental Cleanliness Contest either at mills/offices environment and employees’ housing participated by all employees

• Performing fogging at residences routinely and gradually to prevent disease caused by bugs (mosquitos).

• Conducting mill waste sample test routinely or gradually in cooperation with regional lab.

(G4-LA7)

There are several rules concerning work time, overtime, holidays, leave and permit on Collective Labor Agreement. In carrying out the business activities, Company sets the work hours as follow:

a. 7 (seven) hours 1 (one) day and 40 (forty) hours 1 (one) week for 6 (six) working days in 1 (one) week or

120 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Occupational Safety And Health

b. 8 (delapan) jam 1 (satu) hari dan 40 (empat puluh) jam 1 (satu) minggu untuk 5 (lima) hari kerja dalam 1 (satu) minggu.

c. Bagi yang bekerja dalam shift diatur sebagai berikut:- Shift Pagi = 40 (empat puluh) jam seminggu- Shift Siang = 37½ (tiga puluh tujuh setengah)

jam seminggu- Shift Malam = 35 (tiga puluh lima) jam

seminggu

Pekerjaan yang dilakukan di luar jam kerja, atau pada hari istirahat mingguan dan atau pada hari libur resmi sebagaimana yang dimaksud dalam Perjanjian Kerja Bersama ini dinyatakan sebagai kerja lembur. Perhitungan upah lembur berpedoman kepada Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor : Kep-102/Men/VI/2004 tanggal 25 Juni 2004 tentang Waktu Kerja Lembur dan Upah Kerja Lembur. (G4-LA8)

Perusahaan memberikan waktu istirahat bagi karyawan, terdiri dari hari libur dan istirahat mingguan, hari libur resmi, cuti sakit, cuti haid, cuti hamil dan bersalin, cuti tahunan, cuti panjang, cuti di luar tanggungan perusahaan, serta izin menjalankan ibadah.

Untuk menjaga kesehatan karyawan, maka Perusahaan menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat di setiap tempat kerja. Dalam upaya pemeliharaan kesehatan karyawan, maka Perusahaan mengadakan pemeriksaan kesehatan berkala berdasarkan catatan kesehatan untuk semua karyawan sesuai program Perusahaan atas biaya Perusahaan. Untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan, kepada karyawan yang bekerja di sektor produksi dan atas pertimbangan tingkat risiko kecelakaan kerja atau penyakit akibat kerja berat, Perusahaan memberikan makanan tambahan (extra fooding) yang jenis dan jumlahnya akan diatur dalam peraturan yang berlaku. (G4-LA7)

Selama periode pelaporan, Perusahaan juga melakukan pemeriksaan kesehatan pra kerja terhadap Calon karyawan Tetap dan karyawan Kampanye/Musiman dengan perincian sebagai berikut:• Pra Kerja untuk Karyawan baru: 64 orang• Karyawan promosi jabatan: 21 orang• Karyawan Musiman/kampanye: 674 orang

b. 8 (eight) hours 1 (one) day and 40 (forty) hours 1 (one) week for 5 (five) working days in 1 (one) week.

c. For those who work in shift arranged as follow:

- Morning shift = 40 (forty) hours a week- Evening shift = 37 ½ (thirty seven and half )

hours a week- Night shift = 35 (thirty five) hours a week

Work undertook outside work hours or during weekly recess and or at official holidays as contemplated on this Collective Labor Agreement is stated as over time. Over time calculation refers to Minister of Labor and Transmigration of RI Decree Number: KEP-102/Men/VI/2004 dated 25 June 2004 of Overtime and Overtime Fee. (G4-LA8)

The Company provides break time for employees, comprising of holiday and weekly break, official holiday, sick leave, menstruation leave, pregnancy leave and maternity leave, annual leave, sabbatical leave, leave without compensation, and leave due to practicing worship.

To maintain Employee’s health, the Company creates a healthy and safe work environment in every work place. As an effort to maintain Employees’ health, the Company gradually executes health examination based on health record for all Employees based on Company’s program and at the company’s expenses. To enhance and maintain health, to employee who works at production sector and on consideration of occupational risk level or occupational disease, Company provides extra fooding which the type and amount will be regulated on applicable regulation. (G4-LA7)

During reporting period, the Company also performs pre work health examination to Candidate of Permanent Employee and Occasional Employee with details as follow:

• Pre work for new employee: 64 employees• Promoted employee: 21 employees• Occasional employee/campaign: 674 employees.

TATA KELOLA BERKELANJUTANSustainable Good Corporate Governance

Laporan Keberlanjutan2015SustainabilityReport

Kualitas Penerapan Tata KelolaQuality of Governance Application

PTPN VII memiliki kesungguhan dan komitmen yang kuat untuk meningkatkan penerapan GCG dengan menjadikan GCG sebagai landasan operasional dan menjadikan setiap individu perusahaan sebagai motor penggerak penerapan GCG. Penerapan praktik terbaik GCG bukan hanya akan mendorong pengelolaan perusahaan secara profesional, transparan dan efisien, namun juga diperlukan untuk meningkatkan prinsip keterbukaan, akuntabilitas, dapat dipercaya, bertanggungjawab, dan adil serta dapat mencegah praktik-praktik penyalahgunaan wewenang dan jabatan, korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). Dengan demikian perusahaan memiliki daya saing yang kuat, serta terpenuhinya tanggung jawab perseroan sebagai entitas bisnis dalam masyarakat dan seluruh pemangku kepentingan.

PTPN VII secara rutin melakukan asesmen GCG yang dilaksanakan oleh pihak ekstermal maupun secara self assessment sesuai ketentuan yang berlaku. Dari hasil asesmen, PTPN VII berkomitmen menindaklanjuti rekomendasi hasil asesmen untuk melakukan penyempurnaan terhadap unsur GCG yang masih kurang guna mewujudkan penerapan tata kelola perusahaan yang baik secara berkelanjutan. Pada tahun 2015, pencapaian nilai asesmen PTPN VII adalah 84,80 (BAIK), meningkat dibandingkan tahun 2014 dengan nilai 83,953 (BAIK). (G4-42)

PTPN VII has seriousness and strong commitment to enhance the GCG implementation by making the GCG as its operational foundation and creating every individual at the company as the driving force of the GCG implementation. Implementation of the best GCG practices is not merely encouraging the company management professionally, transparently and efficiently, but it is also needed to enhance openness, accountability, trustable, accountability principles but also to prevent abuse of authority, corruption, collusion, and nepotism practices. Therefore, the company has a strong competitiveness, as well as fulfillment of company’s responsibility as a business entity within community and all stakeholders.

PTPN VII routinely performs GCG assessment held by external parties and internal parties or self assessment based on applicable provision. From the assessment result, PTPN VII commits to follow up recommendation of assessment result to perform improvement on GCG elements that is still lacking to embody a good company governance implementation sustainably. In 2015, achievement of PTPN VII assessment value was 84.80 (GOOD), increasing compared to 2014 with value 83.953 (GOOD). (G4-42)

Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report 123

0

20

40

60

80

100

Skor GCG / GCG Score

2014 20152013

83,2 83,953 84,80

124 Tata Kelola Berkelanjutan Sustainabe Good Corporate Governance

Struktur tata kelola PTPN VII terdiri dari organ utama, yaitu Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris dan Direksi dibantu oleh organ pendukung lainnya seperti Komite-komite, mekanisme pengendalian risiko dan sistem audit internal serta Sekretaris Perusahaan dan organ pendukung lainnya. (G4-34)

PTPN VII governance structure comprises of main organ, namely General Meeting of Shareholders (GMS), Board of Commissioner and Board of Director assisted by other supporting organ such as Committees, mechanism of risk controlling and internal audit system as well as Corporate Secretary and other supporting organs. (G4-34)

Struktur Tata Kelola Governance Structure

RUPSGeneral Meeting of Shareholder

DIREKSIBoard of Directors

DEWAN KOMISARISBoard of Commissioners

Satuan Pengawas InternalInternal Audit Unit

Sekretaris PerusahaanCorporate Secretary

Unit BisnisBusiness Unit

Komite AuditAudit Commitee

Satuan Manajemen ResikoRisk Management Unit

Komite Manajemen ResikoRisk Management Commitee

Sistim Menejemen ResikoRisk Management System

Sistim Pengendalian InternalInternal Control System

Organ PendukungSupporting Organ

Organ UtamaMain Organ

Struktur Tata Kelola PTPN VII

PTPN VII Corporate Governance Structure

Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report 125

RUPS memiliki kewenangan tertinggi yang tidak dilimpahkan baik kepada Dewan Komisaris maupun Direksi. Rapat Umum Pemegang Saham meliputi RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan No.35 Tahun 2014, RUPS terbagi atas 2 pemegang saham yaitu PTPN III (Persero) sebagai pemegang saham seri A dan saham seri B serta Kementerian BUMN sebagai pemegang saham seri B.

RUPS berhak memperoleh seluruh informasi yang relevan tentang perusahaan dan meminta pertanggungjawaban Dewan Komisaris dan Direksi yang berkaitan dengan pengelolaan perusahaan.

Pemegang saham tidak diperkenankan mencampuri kegiatan operasional perusahaan yang menjadi tanggung jawab Direksi sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pemegang saham memiliki kewenangan yang tidak diberikan kepada Direksi dan Dewan Komisaris dalam batas yang ditetapkan dalam undang-undang dan anggaran dasar.

Pemegang saham seri A memiliki kewenangan meliputi: Mengusulkan calon Dewan Komisaris dan Direksi; Mengusulkan perubahan anggaran dasar termasuk perubahan modal; Mengusulkan penggabungan, peleburan, pengambilalihan dan pemisahan Perseroan, pengajuan permohonan agar Perseroan dinyatakan pailit, dan pembubaran; Meminta laporan dan penjelasan mengenai hal tertentu kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan; Mengusulkan remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris; Menetapkan kebijakan umum terhadap Perseroan dalam bidang produksi, bidang pemasaran, bidang keuangan, akuntansi dan perbendaharaan, bidang pengadaan, bidang perencanaan dan pengembangan, bidang teknologi informasi, bidang SDM. Pemegang saham seri B mempunyai kewenangan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. (G4-37)

GMS has the highest authorization which is not delegated either to Board of Commissioner or Director. General Meeting of Shareholders including Annual GMS and Extraordinary GMS. Based on Company’s Article of Association No. 35 Year 2014, GMS is divided into 2 shareholders namely PTPN III (Persero) as series A and series B shareholders and Ministry of SOE as series B shareholders.

GMS reserves the right to obtain all relevant information regarding company and request for BOC and BOD responsibility related to Company management.

Shareholders are not allowed interfering company operational activity which becoming BOD responsibility pursuant to Company’s Articles of Association and applicable law and regulation. Shareholders have authority that is not given to BOD and BOC in limitation stipulated in Law and Articles of Association.

Shareholder of Series A has authority involving: Proposing the Board of Commissioner and Board of Director candidates, Suggesting amendment of article of association including capital change; Suggesting company merger, consolidation, takeover and separation, suggestion of petition in order the Company can be declared as bankrupt, and company dissolution; Requesting reports and explanation regarding certain matters to Company’s Board of Director and Board of Commissioner by paying attention to law and regulation; Suggesting Board of Director and Board of Commissioner remuneration; Determining general policy for the Company in fields of production, marketing, finance, accounting and treasury, procurement, planning and development, information technology, and Human Resource. Series B Shareholder has authority pursuant to applicable law and regulation. (G4-37)

Rapat Umum Pemegang Saham (G4-35)(G4-37) General Meeting of Shareholder (G4-35)(G4-37)

126 Tata Kelola Berkelanjutan Sustainabe Good Corporate Governance

Dewan Komisaris merupakan organ perusahaan yang bertugas dan bertanggungjawab secara kolektif untuk melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi serta memastikan bahwa perusahaan melaksanakan GCG.

Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan terhadap kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya baik mengenai Perseroan maupun usaha Perseroan yang dilakukan oleh Direksi serta memberikan nasihat kepada Direksi termasuk pengawasan terhadap pelaksanaan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP), Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) serta ketentuan Anggaran Dasar dan Keputusan RUPS, serta peraturan perundangundangan yang berlaku, untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan. (G4-38)

Anggota Dewan Komisaris saat ini berjumlah lima orang termasuk komisaris utama yang bertugas sebagai primus inter pares mengkoordinasikan kegiatan Dewan Komisaris. Per tanggal 31 Desember 2015, jumlah Komisaris Independen PTPN VII telah memenuhi ketentuan 20%. Keseluruhan atau 100% anggota Dewan Komisaris PTPN VII tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, anggota Direksi dan/atau pemegang saham pengendali atau hubungan dengan BUMN yang bersangkutan, yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen. (G4-39)

Pelaksanaan tugas Dewan Komisaris dipertanggungjawabkan dalam Laporan Tugas Pengawasan dan disampaikan dalam RUPS tahunan. (G4-44)

Dalam melaksanakan tugas-tugasnya, Dewan Komisaris dibantu oleh beberapa komite yang dibentuk dan bertanggungjawab kepada Dewan Komisaris. Komite-komite adalah Komite Audit dan Komite Manajemen Risiko.

Penilaian kinerja Dewan Komisaris mengacu pada pencapaian terhadap Key Performance Indicator (KPI) Dewan Komisaris. Penilaian kinerja Dewan Komisaris dilakukan secara self assessment dan bersifat kolegial. (G4-38)

Board of Commissioner is a company organ which in charge and responsible collectively to perform supervision and provide suggestions or advices to BOD and also ensuring the company carrying out the GCG.

The Board of Commissioner is in charge of supervision on management policy, the run of management in general either concerning Company or Company’s business performed by Board of Director as well as providing suggestion to BOD including supervision on implementation of Company Long-Term Plan, Company Action Plan and Budget as well as Articles of Association provision and GMS Decision, and applicable law and regulation, for the Company’s interest and based on the Company’s objectives and purposes. (G4-38)

At present Board of Commissioner member is amounted to five people including President Commissioner who is in charge as primus inter pares in coordinating Board of Commissioner activities. Per 31 December 2015, total of PTPN VII Independent BOC members has fulfilled the provision. Overall or 100 % of PTPN VII BOC member do not have any financial, management, shareholdings and/or family relationship with other BOC member, BOD member and/or controlling shareholder or relation with the concerned SOE, which could affect its ability to act independently. (G4-39)

The implementation of Board of Commissioner duties is accounted on Supervision Duty Report and presented in annual General Meeting of Shareholders. (G4-44)

In implementing its duties, Board of Commissioner is assisted by several committees established by and responsible to Board of Commissioner. Those committees are Audit Committee and Risk Management Committee.

Assessment on Board of Commissioner performance refers to accomplishment of Board of Commissioner’s Key Performance Indicator. Assessment of Board of Commissioner performance is conducted by self assessment and has a collegial in nature. (G4-38)

Dewan Komisaris Board of Commissioner

Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report 127

Direksi adalah Organ Perseroan yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan. Anggota Direksi diangkat dan diberhentikan oleh RUPS atau berdasarkan keputusan seluruh Pemegang Saham di luar RUPS. Direksi bertugas menjalankan segala tindakan yang berkaitan dengan pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan serta mewakili Perseroan baik di dalam maupun di luar Pengadilan tentang segala hal dan segala kejadian dengan pembatasan-pembatasan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar dan/atau Keputusan RUPS. (G4-38)

Direksi dalam menjalankan tugasnya bertangganggung jawab kepada RUPS antara lain dalam membuat laporan tahunan, menyusun laporan keuangan serta laporan-laporan lainnya yang dibutuhkan oleh dewan komisaris dan/atau pemegang saham. (G4-44)

Penilaian kinerja Direksi didasarkan pada pencapaian target dan indikator kinerja utama (KPI). Hasil asesmen menunjukkan bahwa realisasi KPI tahun 2015 mencapai skor 95,47 lebih rendah dari target yang ditetapkan sebesar 100. (G4-38)

PTPN VII memiliki 5 (lima) orang anggota direksi dengan komposisi 1 (satu) orang merupakan direktur utama dibantu oleh 4 (empat) orang direktur bidang (Direktur Produksi, Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum, Direktur Keuangan, Direktur Pemasaran dan Perencanaan Pengembangan).

Baik Direktur Utama dan anggota Direksi PTPN VII lainnya tidak memiliki hubungan keluarga sedarah sampai derajat ketiga baik menurut garis lurus maupun garis kesamping atau hubungan semenda (menantu/ipar) baik antara anggota Direksi maupun Direksi dengan anggota Dewan Komisaris. Hal tersebut menjadi jaminan bahwa direksi menjalakan tugasnya bertindak secara independen. Sesuai dengan Board Manual Perseroan direksi juga dituntut untuk lepas dari segala macam bentuk benturan kepentingan. Selain itu, anggota direksi tidak ada yang memangku jabatan rangkap sebagai Anggota Direksi pada Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah, Badan Usaha Milik Swasta; jabatan lainnya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. (G4-39)

Board of Commissioner is a Company organ which in charge of and full responsible for Company’s management for the Company’s interest. The Board of Director member was appointed and discharged by GMS or based on all shareholder decision beyond GMS. The Board of Director is in charge to carry out all actions related to company’s management for the Company’s interest and based on Company’s intention and purpose as well as represents the Company either inside or outside Court regarding all things and all events with limitations as regulated in legislation regulation, Articles of Association and/or GMS Decision. (G4-38)

The Board of Director in carrying out the tasks is responsible to GMS including in preparing annual report, financial statement as well as other reports required by the BOC and/or Shareholder. (G4-44)

The Assessment of BOD performance is according to target achievement and Key Performance Index. The assessment result suggested that the KPI realization in 2015 reached score 95.47 it was lower than set target amounted to 100. (G4-38)

PTPN VII has 5 (five) BOD members with composition 1 (one) person is the President Director assisted by 4 (four) Director of Division (Director of Production, Director of Human Resources and General Affair, Director of Finance, Director of Marketing and Development Planning).

Both PTPN VII’s President Director and other BOD member do not have any consanguineal relationship up to third degree either horizontally or vertically or affinal relationship either between the BOD members or with the BOC member. This becomes an insurance that the BOD carries out the task independently. Pursuant to Company’s Board Manual, the BOD is also demanded to free from all kind of conflict of interest. In addition, the BOD member can not have any concurrent position either as BOD member in other SOE, ROE, POE; or other position based on legislation regulation. (G4-39)

Direksi Board of Commissioner

128 Tata Kelola Berkelanjutan Sustainabe Good Corporate Governance

PTPN VII telah menerapkan Sistem pengendalian internal dengan menggunakan pendekatan COSO . Dalam aktivitasnya, Perusahaan membentuk suatu Unit Audit Internal yang disebut Bagian Satuan Pengawasan Intern (SPI). SPI merupakan pengawas yang obyektif dan independen serta dirancang untuk memberi nilai tambah dalam meningkatkan kinerja dengan memperhatikan prinsip-prinsip Good Corporate Governance dengan peran dalam paradigma baru sebagai evaluator, katalisator, dan konsultan. Dalam melaksanakan tugasnya, SPI mengacu kepada Pernyataan Standard Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Piagam Internal Audit PTPN VII yang terakhir telah diperbarui dan ditandatangani oleh Direksi PT Perkebunan Nusantara VII sesuai Surat Keputusan No: SK no: 7.1/Kpts/01/2014 tanggal 30 Desember 2014. (G4-DMA)

SPI diketuai oleh Kepala Bagian yang diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama dengan persetujuan Dewan Komisaris.

Setiap Auditor internal PTPN VII telah mengikuti pelatihan di bidang audit secara berkesinambungan. Dalam rangka meningkatkan kompetensi dan kemampuan personil SPI, PTPN VII melaksanakan program pengembangan Auditor berupa pendidikan dan pelatihan baik berupa kursus audit, seminar maupun workshop yang dilakukan secara berkesinambungan guna meningkatkan kemampuan personil dalam bidang karir dan fungsi audit. Pelatihan diikuti secara berjenjang untuk dapat memperoleh Gelar Profesi yaitu Professional Internal Auditor (PIA).

Pelatihan/seminar/diklat/workshop yang diikuti personil SPI sepanjang tahun 2015 meliputi:1. Dasar-Dasar Audit sebanyak 10 orang personil

SPI2. Audit Operasional sebanyak 3 orang personil SPI3. Komunikasi dan Psikologi Audit sebanyak 1

orang personil SPI4. Audit Kecurangan sebanyak 1 orang personil SPI

Pada setiap awal tahun, SPI membuat Program Kerja Audit Tahunan (PKAT) untuk rencana pelaksanaan pengawasan SPI dengan pendekatan risiko (risk based auditing, yaitu dengan memperhatikan tingkat risiko masing-masing unit. Pada tahun 2015 SPI merencanakan pelaksanaan audit sebanyak 40 kali. Berdasarkan hasil pelaksanaan audit tahun 2015, telah diperoleh 687 hasil temuan audit dengan

PTPN VII has applied Internal Controlling System by using COSO approach. In its activities PTPN VII has established Internal Audit Unit (IAU). IAU is an objectives and independent auditor and designed to provide added-value in increasing performance by paying attention to the Good Corporate Governance principles with its role in new paradigm as evaluators, catalyst, and consultant. In carrying out its duties, IAU refers to Financial Accounting Standard Statement and PTPN VII Audit Internal Charter latest updated and signed by PTPN VII Board of Director according to Decree No: SK no: 7.1/Kpts/01/2014 dated 30 December 2014. (G4-DMA)

IAU is chaired by the Head of Division who is appointed and dismissed by the President Director with Approval of the BOC.

Every PTPN VII Internal Auditor has participated in audit training sustainably. In order to increase the competency and skill of the IAU personnel, PTPN VII carries out Auditor Development program in form of education and training either in form of audit course, seminar or workshop carried out continuously to enhance the personnel skill in audit career and function. Training is followed in tiered to obtain a Profession Title namely Auditor Internal Professional (PIA).

Training/seminar/workshop attended by IAU personnel throughout 2015 was involving:1. Basic Audit 10 personnel

2. Operational Audit 3 personnel3. Audit communication and psychology 1

personnel4. Fraudulence audit 1 personnel

In every initial year, IAU creates an Annual Auditing Working Program (AAWP) for the IAU audit implementation conducted by risk based auditing, namely by paying attention to each unit risk level. In 2015 IAU planned to carry out 40 times audit. Based on 2015 audit result, it has been found 687 audit findings and 1,325 recommendations. Up to late 2015, there were 1,307 audit results that

Pengawasan dan Pengendalian Internal (G4-54) (G4-55) (G4-SO3)

Internal Supervision and Controlling (G4-54) (G4-55) (G4-SO3)

Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report 129

1.325 rekomendasi. Sampai dengan akhir tahun 2015, sebanyak 1.307 hasil audit telah ditindaklanjuti dan sisanya sebanyak 18 rekomendasi masih dalam proses tindak lanjut dan monitoring. Selama periode pelaporan tidak terjadi tindak pidana korupsi dalam perusahaan. (G4-SO5)

have been followed up and the remaining 18 recommendations were currently in following up process and monitoring. During reporting period there were no corruption cases within the company. (G4-SO5)

PTPN VII berkomitmen untuk menegakkan budaya anti suap dan upaya pencegahan tindak pidana korupsi di lingkungan perusahaan. Insan PTPN VII DILARANG melakukan perbuatan korupsi baik secara langsung atau tidak langsung atau melakukan perbuatan yang mendorong terjadinya korupsi termasuk menerima/memberikan gratifikasi yang berhubungan dengan jabatannya dan berlawanan dengan kewajiban dan tugasnya.

Salah satu perangkat untuk mendukung budaya anti suap dan tindak korupsi adalah adanya Pedoman Pengendalian Gratifikasi yang ditetapkan melalui Surat Keputusan Direksi No:SKR/Kpts/07/2014 tanggal 28 Oktober 2014. Pedoman Pengendalian Gratifikasi merupakan bagian dari Pedoman Good Corporate Governance, untuk memberikan pedoman bagi seluruh insan PTPN VII dalam mengambil sikap terhadap tindakan-tindakan yang berpotensi atau mengarah pada tindak pidana korupsi, khususnya gratifikasi. (G4-57)

PTPN VII juga telah menerapkan Sistem Pelaporan Dugaan Pelanggaran (whistleblowing System/ WBS) untuk menegakkan tindakan pencegahan terhadap setiap penyimpangan yang mengarah pada tindakan korupsi dan fraud. Pedoman WBS ditetapkan melalui Surat Keputusan Direksi No:SKR/Kpts/02/2014 tanggal 7 Mei 2014. Sosialisasi secara berkala dilaksanakan dengan memuat Pedoman WBS di tabloid internal PTPN VII, yaitu Media Agro. Demikian pula, Direksi senantiasa memberikan arahan dan mengingatkan karyawan akan penegakan budaya anti suap dan tindak korupsi pada setiap acara pertemuan dengan karyawan.

Melalui WBS tersebut, Perusahaan mendorong setiap orang, baik pihak internal maupun pihak luar Perusahaan, untuk melaporkan jika ada penyimpangan yang dilakukan oleh Insan PTPN VII terkait pelanggaran korupsi, fraud ataupun penyimpangan etika perusahaan. Pengelola WBS yang bertugas menerima laporan wajib melindungi kerahasiaan identitas pelapor yang melaporkan pelanggaran untuk menghindari hal-hal yang tidak

PTPN VII commits to enforce anti-bribery and prevention of corruption actions culture in company. PTPN VII employees are directly or indirectly PROHIBITED to perform corruption actions either directly or indirectly or performing action which generates corruption including receiving or giving any gratifications in any means in association with its position and opposite to his obligation and duty.

One device to support anti-bribery and corruption culture is Gratification Control Manual stipulated via Board of Director Decree No:SKR/Kpts/07/2014 dated 28 October 2014. Gratification Control Manual is part of Good Corporate Governance guidelines, to provide guidance for all PTPN VII employees in adopting attitude on potential or lead to corruption actions, particularly gratification. (G4-57)

PTPN VII has adopted Whistle Blowing System to enforce preventive action on every deviation leading to corruption and fraudulence action. WBS manual was stipulated via BOD Decree No:SKR/Kpts/02/2014 dated 7 May 2014. Socialization is gradually held by posting WBS Manual in PTPN VII internal tabloid, namely Media Agro. Likewise, BOD always provides direction and reminds employee regarding anti-bribery and corruption enforcement on every employee gathering.

Through this WBS, the company encourages every people either the internal or external Company, to report if there are any deviations committed by PTPN VII human resources, related corruption offenses, fraud or irregularities corporate ethics. The Whistle Blowing System administrator who is in charge to receive reports obligates to protect confidentially employee’s identity who reports the violation to avoid unwanted things committed by the reported

Penegakan Anti Korupsi (G4-DMA) (G4-SO3) (G4-SO4) Anti Corruption Enforcement (G4-DMA) (G4-SO3) (G4-SO4)

130 Tata Kelola Berkelanjutan Sustainabe Good Corporate Governance

diinginkan yang dilakukan terlapor atau pihak lain kepada pelapor. Perusahaan menjamin keamanan si pelapor maupun keluarganya. (G4-58)

Pengurus Perusahaan dan karyawan yang terbukti melakukan pelanggaran dalam tingkatan apapun akan diberikan sanksi disiplin atau sanksi lainnya sesuai peraturan yang berlaku. (G4-58)

PTPN VII melaksanakan kegiatan pendidikan dan pelatihan anti korupsi dalam bentuk workshop, pelatihan, survei dan sosialisasi yang diikuti oleh Direksi, Dewan Komisaris, Pejabat 1 level di bawah Direksi, Pejabat 2 level di bawah Direksi, SPI, Komite Audit, Karyawan dan Unit-Unit Usaha. Kegiatan tersebut merupakan upaya untuk meningkatkan kapasitas SDM PTPN VII, yang pada akhirnya diharapkan dapat menjamin bahwa pengelolaan perusahaan selalu dilaksanakan sesuai dengan prinsip-prinsip GCG, bebas dari korupsi, gratifikasi, dan KKN. (G4-SO4)

Selama tahun 2015, pelatihan tentang korupsi dan tata kelola disajikan pada tabel berikut.

or other parties to the whistleblower. The Company ensures the whistleblower or his family security.(G4-58)

Company’s managements and employees who are proven have been committed a violation in any levels will be given a discipline sanction or other sanctions pursuant to applicable regulation. (G4-58)

PTPN VII carries out anti corruption education and training activities in form of workshop, training, survey and socialization attended by Board of Director, Board of Commissioner, Officials 1 level under BOD, Officials 2 level under Board of Director, IAU, Audit Committee, Employees and Business Units. These activities are company’s endeavors to enhance the capacity of PTPN VII Human Resource, which eventually it is expected could always guarantee that the company management will always be run based on GCG principles, free from corruption, gratification and nepotism. (G4-SO4)

During 2015, training on corruption and governance are presented in the following table.

Pembekalan Materi Anti Korupsi dan Tata Kelola Tahun 2015 (G4-SO4)Provisioning of Anti-Corruption and Governance Material in 2015 (G4-SO4)

MateriMaterial

Pelatihan Pengisian LHKPN level Training on LHKPN filling

Pelatihan Training of Trainer (TOT) dan Sosialisasi Pencegahan Tindak Pidana KorupsiTOT and socialization on corruption prevention training

Workshop Pendalaman Self Assessment Penerapan GCGSelf assessment enrichment for GCG implementation

Peserta (orang)Participants (person)

General Manager, Manajer, Kepala Bagian, Kepala Bidang, Asisten Kepala, Kepala Urusan Staf, Asisten GM, Manager, Head of Division, Head Assistant, Head of Staff Affair, GM Assistants

Kepala Urusan SPI dan Staf SekretariatHead of IAU Affair and Secretariat Staff

General Manager, Manajer, Kepala Bidang, Asisten Kepala Wilayah Sumsel & Bengkulu, Staf, AsistenGM, Manager, Head of Division, Head Assiatnt of South Sumatera and Bengkulu area, GM Assistant staff

Kepala Bagian, Kepala UrusanHead of Division,Head of Affair

JumlahPeserta

77 orang77 employees

2 orang2 employees

53 orang53 employees

4 orang4 employee

Tempat Pelaksanaan

Ruang Rapat 1A Kantor DireksiMeeting Room 1A Head Office

Kantor Perwakilan PTPN IIIPTPN II representative office

Distrik/district Banyuasin

Kantor Kementerian BUMN JakartaMinistry of SOE Office Jakarta

Tanggal PelaksanaanDate of Implementation

24 Juni 201524 june 2015

28 s.d 29 Oktober 201528 up to 29 October 2015

29 Juni 201529 June 2015

08 s.d 09 Juni 201508 up to 09 June 2015

Pemberi MateriMaterial Giver

Kepala Bagian SDMHead of HR Division

PTPN III

Kepala Bagian SDMHead of HR division

BPK, KPK, dan Holding PTPN

Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report 131

MateriMaterial

FGD Asesment GCG

Peserta (orang)Participants (person)

Kepala Urusan, Staf UrusanHead of Affair, Affair Staff

JumlahPeserta

35 orang35 employee

Tempat Pelaksanaan

Ruang Rapat 1A Kantor DireksiMeeting Room 1 A Head Office

Tanggal PelaksanaanDate of Implementation

28 Oktober 201528 October 2015

Pemberi MateriMaterial Giver

BPKP Provinsi Lampung

Pelatihan Asesor KPKU BUMN Holding PerkebunanKPKU SOE Holding Plantation assessor training

Kepala Urusan, Staf UrusanHead of Affair, Affair Staff

3 orang3 employees

PTPN VIII Bandung 20 s.d 22 Oktober 201520 up to 22 October 2015

Holding PTPN

Agar dapat meningkatkan kinerjanya sekaligus mewujudkan visi perusahaan, PTPN VII terus berupaya untuk menerapkan sistem manajemen yang berstandar internasional dan nasional. Beberapa sistem manajemen pokok yang diterapkan Perusahaan sesuai dengan standar internasional dan nasional diintegrasikan dalam Sistem Manajemen Terpadu Nusantara VII (SMTN7). SMTN7 merupakan upaya memenuhi persyaratan pelanggan dan perundangan yang berlaku dengan penerapan 7 (tujuh) sistem manajemen berstandar internasional dan nasional secara terintegrasi, meliputi:

• ISO 9001 : 2008 Sistem Manajemen Mutu,• ISO 14001 : 2004 Sistem Manajemen Lingkungan,

• OHSAS 18001 : 2007 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja,

• ISO 22000 : 2005 Sistem Manajemen Keamanan Pangan,

• Permentan nomor 19/Permentan/OT.140.3.2011 tanggal 29 Maret 2011 tentang Pedoman Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia (Indonesian Sustainable Palm Oil/ISPO),

• Permen BUMN nomor PER-01/MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara,

• Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence 2013 -2014.

In order to be able to enhance its performance as well as realize the company’s vision, PTPN VII continue attempting to apply international and national standard management system. Several principal managements systems applied by the Company pursuant to international and national standard are integrated into Integrated Management System Nusantara 7, Risk Management application, issuance of Sustainability Report. IMSN7 is an effort to meet the customer requirements and applicable legislation with application of 7 (seven) National and International Standard Management Systems integrally, including:

• ISO 9001:2008 Quality Management System• ISO 14001 : 2004 Environmental Management

System• OHSAS 18001 : 2007 Occupational Health and

Safety Management System • ISO 22000 : 2005 Food Safety Management

System• Ministry of Agriculture Regulation No 19/

Permentan/OT.140.3.2011 dated 29 March 2011 regarding Guideliness of Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO)

• Ministry of SOE Regulation No. PER-01/MBU/2011 dated 1 August 2011 regarding GCG Application on SOE

• Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence 2013-2014

Penerapan Standar Internasional dan Nasional (G4-45)(G4-46)(G4-47)(G4-48) Implementation of International and National Standard (G4-45)(G4-46)(G4-47)(G4-48)

132 Tata Kelola Berkelanjutan Sustainabe Good Corporate Governance

PTPN VII berpartisipasi aktif dalam berbagai asosiasi/ organisasi baik sebagai anggota maupun pengurus. Hal ini dimaksudkan untuk menjalin komunikasi dan memperluas jaringan hubungan bisnis dengan sesama anggota asosiasi /organisasi. Berikut adalah daftar keanggotaan PTPN VII dalam asosiasi dan organisasi lainnya.

PTPN VII actively participates in various association/organization either as member or management. This is intended to establish communication and extending business relationship network with fellow organization/association member. Following are PTPN VII membership list in other association and organization.

Keanggotaan Dalam Asosiasi Industri Dan Organisasi Lainnya (G4-16)

Membership in Industry Association and Other Organization (G4-16)

NamaName

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI)Indonesian Oil Palm Entrepreneurs Association

Forum IT BUMNSOE IT Forum

Forum Humas BUMNSOE PR Forum

Ikatan Ahli Gula Indonesia (IKAGI)Indonesian Sugar Expert Association

Dewan Teh IndonesiaBoard of Indonesian Tea

Asosiasi Gula IndonesiaIndonesian Sugar Association

Forum Komunikasi SPIIAU Communication Forum

Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (GAPKINDO)Indonesian Rubber Entrepreneurs Association

Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO)Indonesian Entrepreneur Association

Forum Excellent BUMNSOE Excellent forum

Status

AnggotaMember

AnggotaMember

AnggotaMember

AnggotaMember

AnggotaMember

AnggotaMember

AnggotaMember

AnggotaMember

AnggotaMember

AnggotaMember

Pemangku kepentingan merupakan pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung. PTPN VII telah melakukan identifikasi pemangku kepentingan dan metode pelibatan pemangku kepentingan untuk meningkatkan kelangsungan hubungan yang harmonis. (G4-24)(G4-26)(G4-27)

Stakeholders are parties who interested in company either directly or indirectly. PTPN VII has conducted identification on stakeholders and stakeholders’ involvement method to enhance sustainability of a harmonious relationship. (G4-24)(G4-26)(G4-27)

Pemangku KepentinganStakeholders

Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report 133

Tingkat dan Metode Pembinaan Hubungan dengan Pemangku Kepentingan (G4-26)(G4-27)Level and Method of Stakeholder Engagement (G4-26)(G4-27)

Pemangku KepentinganStakeholders(G4-24)

BasisPenetapan(G4-25)

Metode PelibatanEngagement Method(G4-26)

RUPSGMS

Proses pelelangan/tenderAuction/tender process

Pertemuan BipartitPertemuan tripartit

Bipartite meetingTripartite meeting

Konsultasi, komunikasi melalui SPPN VII.Forum komunikasi manajemen dan pekerja

Consultation, communication by SPPN VIIManagement and employee communications forum

• Survei Kepuasan Pelanggan• Survei Loyalitas Pelanggan• Temu Pelanggan• Proses pelelangan/tender

• Customer Satisfaction Survey

• Customer Loyalty Survey• Customer Gathering

• Program PKBL• Program CSR

Topik UtamaKey Topics(G4-27)

• Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan

• Pertanggungjawaban kinerja Perseroan selama 1 tahun

• Company Action Plan and Budget

• Company Performance Accountability during 1 year

Penyediaan barang dan jasa

Goods and service procurement

Kepatuhan terhadap UU Perpajakan, UU Ketenagakerjaan, UU Lingkungan Hidup, UU Perlindungan Konsumen, dan Peraturan lainnya.

Compliance with tax laws, labor law, consumer protection law, and other laws

• Kesepakatan Perjanjian Kerja Bersama

• Penyelesaian masalah kepegawaian

• Collective Labor Agreement• Employment issues

settlement

• Kepuasan pelanggan• Kualitas produk• Penjualan produk

• Customer Satisfaction• Product Quality

Tanggung jawab sosial Perusahaan, dan hubungan harmonis dengan masyarakat

Company social responsibility and harmonious relation with the community

Metode & Frekuensi PelibatanEngagement Methods & Frequency (G4-26)

Pelaksanaan RUPS, dilaksanakan 2 x dalam setahun

GMS Implementation, it is called twice a year

Proses lelang/tender dilaksanakan sesuai kebutuhan pengadaan barang dan jasa

The auction/tender process is held based on goods and service necessities

Sesuai kebutuhanAs needed

• Perundingan PKB dilaksanakan 2 tahun sekali

• Pertemuan pada forum komunikasi sesuai kebutuhan

• The CLA Negotiation is held twice a year

• Meeting on communication forum as needed

• Survei Kepuasan Pelanggan: 1 kali setahun

• Survei Loyalitas Pelanggan: 1 kali setahun

• Temu Pelanggan: sesuai keperluan

• Proses Pelelangan /tender sesuai keperluan

• Customer Satisfaction Survey: once a year

• Customer Loyalty Survey: once a year

• Customer Gathering: as needed

Sesuai kebutuhanAs needed

Pemegang SahamShareholders

Rekanan & MitraPartnership

PemerintahGovernment

PekerjaEmployee

Pelanggan/PembeliCustomers/buyers

Masyarakat dan LingkunganCommunity and environment

PerwakilanPengaruhRepresentationInfluency

KetergantunganDependency

PerwakilanPengaruh

RepresentationInfluency

• Ketergantungan• Pengaruh

• Dependency• Influency

• Ketergantungan• Pengaruh

• Dependency• Influency

KetergantunganPengaruhDependencyInfluency

134 Lampiran Attachement

LAMPIRANAttachement

Laporan Keberlanjutan2015SustainabilityReport

Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report 135

Indeks GRI 4 GRI 4 Index

GENERAL STANDARD DISCLOSURES

IndikatorIndicator

G4-1

G4-3

G4-7

G4-13

G4-18

G4-5

G4-11

G4-9

G4-16

G4-2

G4-4

G4-8

G4-14

G4-19

G4-6

G4-12

G4-17

G4-10

Strategi dan AnalisisStrategy and Analysis

Profil OrganisasiOrganization Profile

HalamanPages

8

18, 19

18,19

25

41, 43

19

25

132

8, 12

19, 20,21

21

44

22

79

26, 28, 41

12

UraianDescription

Pernyataan dari Dewan Komisaris Statement from BOC

Nama organisasi Name of the organization

Kepemilikan saham dan bentuk hukumOwnership and legal form

Perubahan signifikan selama periode pelaporanSignificant changes during the reporting period

Proses menentukan isi laporan dan pembatasanProcess in determining the report content and boundaries

Lokasi Kantor PusatLocation of Headquarter

Jumlah karyawan yang tercakup dalam perjanjian kerja bersama (PKB)Number of employees covered in collective labor agreements

Skala organisasiOrganizational scale

Keanggotaan dalam asosiasiMembership in associations

Uraian, dampak, risiko dan peluangDescription of key impacts, risks, and opportunities

Produk, dan jasaProducts and services

Pangsa pasarMarket share

Pendekatan dalam penerapan prinsip pencegahanPrecautionary principles approach

Daftar aspek material teridentifikasiList of material aspects

Wilayah OperasiArea of Operation

Rantai PasokanSupply Chain

Daftar entitas anak termasuk pernyataan laporan keuangan konsolidasi organisasiList of entities included in the organization’s consolidated financial statements

Jumlah dan komposisi karyawanNumber and composition of employees

Pernyataan dari Direksi Statement from BOD

Aspek Material dan PembatasanMaterial Aspects and Boundaries

136 Lampiran Attachement

G4-20 41, 44, 45Batasan aspek material di dalam perusahaanAspect material boundaries within company

G4-22

G4-23

G4-21

41

41

41, 44, 45

Efek penyajian ulang informasi tahun laluEffects of last year’s Restatement

Perubahan signifikan ruang lingkup dan boundarySignificant changes the scope and boundary

Batasan aspek material di luar perusahaanAspect material boundaries outside company

IndikatorIndicator

HalamanPages

UraianDescription

G4-24

G4-28

G4-34

G4-26

G4-30

G4-39

G4-32

G4-49

G4-25

G4-29

G4-38

G4-27

G4-31

G4-42

Pelibatan Pemangku KepentinganStakeholders Engagement

Profil PelaporanReport Profil

Tata KelolaGovernance

132, 133

39

124

132, 133

39

126, 127

40

133

39

126, 127

132, 133

40

23, 122

Daftar pemangku kepentinganStakeholders list

Periode pelaporanReporting period

Struktur organisasiOrganizational structure

Pendekatan hubungan dengan pemangku kepentinganRelation approach to stakeholders’ engagement

Siklus pelaporanReporting cycle

Rangkap JabatanConcurrent position

Indeks Isi GRIGRI Content Index

Komunikasi dan penyampaian informasi kritisCommunication and conveyance of critical concerns

Dasar identifikasi pemangku kepentinganBasis for identification of stakeholders

Tanggal penerbitan laporan terdahuluDate of most recent previous report

Komposisi Dewan Komisaris dan DireksiComposition of BOC and BOD

Topik kunci dan respon organisasi terhadap pemangku kepentinganKey topics and organization response for stakeholders

Kontak terkait isi laporanContact point for questions regarding the report

Pernyataan misi, nilai dan tujuan organisasiOrganization purpose, values and mission statements

G4-58

G4-56

130

23

Pelaporan perilaku tak beretika/tak patuh hukumReporting about unethical/unlawful behavior

Nilai-nilai, prinsip, dan norma organisasi.Organization’s values, principles and norms

Ethics and IntegritasEthics and Integrity

Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report 137

GENERAL STANDARD DISCLOSURESKategori : EkonomiCategory : Economic

Kategori : LingkunganCategory : Environmental

G4-DMA

G4-DMA

Aspek Kinerja EkonomiEconomic Performance Aspect

Aspek Energi Energy Aspects

Aspek Air Water Aspects

Aspek MaterialMaterial Aspects

Aspek Dampak Ekonomi Tidak LangsungIndirect Economic Impacts Aspect

HalamanPages

53

Pengungkapan Pendekatan ManajemenDisclosure of Management Approach

Pengungkapan Pendekatan ManajemenDisclosure of Management Approach

G4-EC5

G4-EN6

G4-EC3

G4-EN4

G4-EN9

G4-EN2

G4-EC8

G4-EC1

G4-EN3

G4-EN8

G4-EN1

G4-EC7

G4-EC4

G4-EN5

G4-EN10

G4-EN7

106

53, 55

107

56

51

79, 81, 85, 86, 91

76, 77

75

56, 57

51

85, 86, 81

76

56, 57, 58, 60

53

Rasio gaji karyawan baru terhadap Upah Minimum Regional (UMR)Ratio of new employees’ salaries to the Minimum Wage (UMR)

Pengurangan konsumsi energyReduction of energy consumption

Kewajiban organisasi terhadap dana pensiunOrganization’s defined benefit plan obligations

Konsumsi energi di luar organisasiEnergy consumption outside of the organization

Pengaruh terhadap sumber airWater sources affected by withdrawal of water

Persentase material daur ulangPercentage of recycled materials

Dampak ekonomi tidak langsung yang signifikanSignificant indirect economic impacts

Nilai ekonomi yang diterima & didistribusikanReceived and distributed economic value

Konsumsi energi di dalam organisasiEnergy consumption within the organization

Jumlah air terpakai berdasarkan sumberTotal water withdrawal by source

Material terpakai Used materials

Pembangunan infrastuktur dan dampaknyaDevelopment and impact of infrastructure

Bantuan signifikan dari pemerintah Financial assistance received from government

Intensitas energiEnergy intensity

Volume air didaur ulang atau digunakan kembaliVolume water recycled or reused

Pengurangan energi untuk produk atau jasaReduction on energy of products and services

138 Lampiran Attachement

Aspek Limbah Cair & BuanganEffluent and Water Aspects

Aspek KeseluruhanOverall Aspects

G4-EN18

G4-EN21

G4-EN16

G4-EN23

G4-EN15

G4-EN22

G4-EN31

G4-EN17

G4-EN19

71

71

59, 61, 64, 65

71

73

71

Intensitas GRK GHG Intensity

Emisi NOx, SOx dan emisi lainnyaNOx, SOx, and other significant air emissions

Emisi GRK energi tak langsung (Scope 2)Energy indirect GHG emissions (Scope 2)

Metode pengolahan limbahDisposal method

Emisi gas rumah kaca langsung (GRK) (Scope 1)Direct greenhouse gas (GHG) emissions (Scope 1)

Jumlah air buanganTotal water discharge

Biaya pelestarian lingkunganEnvironmental protection expenditures

Emisi GRK tak langsung lainnya (Scope 3)Other indirect GHG emissions

Pengurangan emisi GRKReduction of GHG emissions

G4-DMA 69Pengungkapan Pendekatan ManajemenDisclosure of Management Approach

Kategori : SosialCategory : Social

Sub Kategori : Praktik Perburuhan dan Kenyamanan BekerjaSub Category : Labour Practices and Leisure Working

G4-DMA

Aspek PekerjaanWork Aspects

Aspek Hubungan IndustrialIndustrial Relationship Aspects

Pengungkapan Pendekatan ManajemenDisclosure of Management Approach

G4-LA2

G4-LA1

G4-LA5

107

102-103

116

Imbalan jasa karyawan tetap yang tidak diberikan kepada karyawan kontrakFee for permanent employees which are not given to temporary employees

Perputaran KaryawanEmployees Turnover

Keterwakilan pekerja dalam komite K3Workforce representation in OHS committees

Aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)Occupational Health and Safety (OHS) Aspects

G4-LA6

G4-LA5

117

117

Peristiwa kecelakaan kerjaRates of work accident

Keterwakilan pekerja dalam komite K3Workforce representation in OHS committees

Aspek EmisiEmissions Aspects

Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report 139

Aspek Pelatihan dan PendidikanTraining and Education Aspect

Aspek Kesetaraan remunerasi Wanita dengan PriaEquality of Women with Men’s remuneration Aspect

Aspek InvestasiInvestation Aspects

Aspek Masyarakat SetempatLocal Community Aspects

Aspek Anti KorupsiAnti Corruption Aspects

Aspek Kebebasan Berserikat dan Perjanjian Kerja BersamaFreedom of Association and Collective Labour Agreement Aspects

G4-LA10

G4-LA9

G4-LA13

G4-HR2

G4-SO1

G4-SO3

G4-SO5

-

G4-LA11

103, 109

109, 113

107

91

128. 129

129

-

106, 107

Program pelatihan bagi pegawai yang akan memasuki masa pensiunTraining program for employees who will enter the pension period

Jam pelatihan rata-rata per tahun per karyawanAverage training hours per year per employee

Rasio gaji pokok dan remunerasi antara wanita dan priaRatio of basic salary and remuneration between women and men

Pelatihan Hak Asasi ManusiaHuman rights training

Operasi dengan pelibatan komunitas localOperations with local community engagement

Evaluasi risiko terhadap korupsiRisk evaluation related to corruption

Tindakan insiden korupsiConfirmed incidents of corruption

-

Reviu terhadap kinerja dan jenjang karir karyawanReview on employees’ performance and career rank

HalamanPages

Sub Kategori : Praktik Perburuhan dan Kenyamanan BekerjaSub Category : Labour Practices and Leisure Working

Sub Kategori : MasyarakatSub Category : Society

G4-SO2

G4-SO4 129, 130

Operasi dengan dampak socialOperation with social impacts

Pelatihan anti korupsiTraining related to anti-corruption

G4-LA8

G4-LA7

108, 112, 120

117-120

Topik K3 dalam perjanjian kerja bersamaOHS topics in formal agreement with trade union

Pekerja dengan risiko tinggi kesehatan kerjaWorkers with high risk of working diseases

140 Lampiran Attachement

G4-PR3 96Penyajian informasi produk dan jasa yang sesuai dengan prosedurProduct and service information presentation pursuant to procedure

Sub Kategori : Tanggung Jawab ProdukSub Category : Product Responsibility

G4-PR4 95, 96Pelanggaran terhadap peraturan atau norma terkait infomasi produk dan jasa serta kemasannyaViolation against regulation or norm related to product and service information and its packaging

G4-DMA 95Pengungkapan Pendekatan ManajemenDisclosure of Management Approach

G4-PR5 95, 99Survei kepuasan pelangganCustomer satisfaction survey

Aspek Pemberian Label Produk dan JasaProduct and Service Labelling Aspect

G4-PR3 Penyajian informasi produk dan jasa yang sesuai dengan prosedurProduct and service information presentation pursuant to procedure

Aspek Komunikasi PemasaranMarketing Communication Aspect

Aspek Privasi PelangganCustomer Privacy Aspect

G4-PR6

G4-PR8

95

95, 97

Penjualan produk dilarang atau disengketakanSales of banned or disputed products

Keluhan PelangganCustomer complain

G4-PR7 95Insiden ketidakpatuhan pada regulasi komunikasi pemasaranIncidents of non-compliance with marketing communications regulation

Aspek Pemberian Label Produk dan JasaProduct and Service Labelling Aspect

Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report 141

Lampiran 1 : Material Terpakai (G4-EN1) (G4-EN2)Appendix 1 : Material Used Bahan BakuRaw Material

Material DigunakanMaterial Used

LateksLatex

Tandan Buah Segar FFB

TehTea

TebuSugarcane

SatuanUnit

Ton

Ton

Ton

Ton

Unit BisnisBusiness Unit

PKR WABECRM WABE

PPKS BekiPOM Beki

PPKS SuniPOM Suni

PKR TUBUCRM TUBU

PPKS ResaPOM Resa

PPKS Supa/SuliPOM Supa/Suli

PG CintamanisSM Cintamanis

PKR MULACRM MULA

PPKS BetuPOM Betu

PPKS TapiPOM Tapi

Pabrik Teh Pagar AlamTea Mill Pagar Alam

PG BungamayangSM Bungamayang

PKR KETACRM KETA

PPKS TasaPOM Tasa

Periode Pelaporan/Reporting Period

2012

5,252

127,798

128,018

783

103,166

162,583

465,993.9

2,113

200,869

107,764

-

996,669.5

864

151,022

2013

4,968

81,613

107,563

1,039

80,837

115,284

604,960.0

2,046

185,876

95,791

-

1,081,977.4

792

115,519

2014

4,308

210,233

101,642

996

10,526

162,985

656.844,5

2,474

256,244

102,564

20,135

1.107.233,6

986

140,011

2015

2.970

255.773

128.791

985

-

217.749

625.893,0

2.375

294.898

92.397

16,739

1.070.924,8

1.304

177.683

142 Lampiran Attachement

Bahan Pembantu (Pupuk, Pestisida, Herbisida, Bahan Pembantu Pengolahan di Pabrik)Auxiliary Material (Fertilizer, Pesticide, Herbicide, Processing Auxiliary Material in Mill)

KomoditiCommodity

KaretRubber

Kelapa SawitOil Palm

SatuanUnit

Tahun/Year

2012 2013 2014 2015

Kg

Kg

Kg

Kg

Kg

Kg

Liter

Kg

Kg

Liter

Kg

Kg

Kg

Kg

1,265,757

3,212,132

261,571

2,013,337

-

-

17,025

4,267,501

688,090

15,442

560,296

1,015,963

489,160

8,629

2,138,136

4,337,332

163,450

2,421,523

-

5,175

7,486

4,680,601

704,635

21,220

276,071

483,962

751,472

14,661

864,109

3,041,281

-

1,830,290

-

-

-

4,403,252

760,665

-

-

3,974,556

-

-

703.727

2.732.591

-

1.637.034

-

-

7.081

3.762.551

580.961

35.484

-

4.150.649

-

266

Material yang digunakanMaterial Used

Pupuk TunggalSingle Fertilizer

Pupuk TunggalSingle Fertilizer

- Urea

- MOP

- Belerang/Sulfur

- TSP

- NPK 12.12.17.2

- PHE

- Stimulan (GEA)/Stimulant (GEA)

- ZA

- Kieserite

- Glyposate/Glyphosate

- RP

- NPK Majemuk Briket- NPK Compound Briquettes

- NPK 15.15.6.4

- Stimulan (SEM)/Stimulant (SEM)

Kg

Kg

Kg

Liter

Kg

set

Kg

Liter

Kg

Kg

Kg

Kg

Kg

set

Kg

Kg

Kg

Kg

Kg

Kg

4,162,334

-

3,633,414

51,576

1,810,198

128,220

-

5,636

90,586

-

73,650

32,091

231,090

6,715,402

11,820,551

2,487

354,100

13,877,480

60,016

3,884

5,409,645

-

5,129,787

56,838

3,582,974

112,408

48,450

7,548

207,379

-

84,105

6,135

75,990

4,901,728

14,965,080

3,309

55,440

12,544,680

109,894

17,629

945,181

-

874,862

-

617,769

-

-

-

-

-

-

-

9,400

-

9,494,683

-

680

208,250

16,321

-

135.754

320

284.133

48.660

218.029

-

-

-

-

-

-

-

-

-

8.692.382

-

-

-

4.765

58.489

Kg

Kg

Kg

Kg

- Urea

- CuSo4

- MOP

- Glyposate/Glyphosate

- TSP

- NPK Fast Release

- PHE

- Noxon

- Ostindo

- Belerang/Sulfur

- Kieserite

- Marsal

- ZA

- NPK Pamafert

- Dolomite

- Metsul

- RP

- Organik/Organic

- Boron

- Marfu

- NPK 12.12.17.2

- NPK Majemuk Briket- NPK Compound Briquettes

- NPK MajemukGranuler- NPK Granular Compound

- NPK 15.15.6.4

1,400

3,206,893

5,628,258

-

26,373

911,589

14,566,846

7,409

7,550

8,341,970

22,130,232

-

-

7.090.446

16.711.831

-

Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report 143

KomoditiCommodity

TehTea

TebuSugarcane

*) 10 unit PKR **) 7 unit PPKS ***) 2 unit PG*) 10 CRM units **) 7 POM units ***) 2 SM units

SatuanUnit

Tahun/Year

2012 2013 2014 2015

Material yang digunakanMaterial Used

Pupuk TunggalSingle Fertilizer

Kg

Kg

Kg

Kg

Kg

Kg

243,450

-

-

-

300

-

793,270

320,725

308,575

318,425

2,400

322,925

7,350

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

- Urea

- Kieserite

- TSP

- ZA

- Zn SO4

- MOP

Ton

Ton

Ton

Ton

Ton

490.8

8.6

3.9

836

11.2

465.2

10.1

3.0

1,107.7

15.6

505,33

9,66

14,49

3.437,97

-

552.05

10.69

13.50

3226.25

-

Belerang/Sulfur

Flokulan/Flocculant

Phospat Cair/Liquid Phosphate

Kapur/Lime

Phospat/Phospate

Liter

Liter

2,990

209

2,220

-

-

-

1.920

-

Kg

Liter

- Glyphosate

- Nordox

- NPK Majemuk Blending- NPK Blending Compound

- Pupuk Hantu- Superior Plants Hormones Fertilizer

1,101,100

1,416

50,700

450

1,329,000

896

1.045.547

-

144 Lampiran Attachement

Lampiran2 : Total Pemakaian Air Berdasarkan Sumber (G4-EN8)Appendix 2 : Total Water Usage Based on Source

Unit BisnisBusiness Unit

PG BungamayangSM Bungamayang

PKR BeringinCRM Beringin

PKR Way BeruluCRM Way Berulu

PKR KetahunCRM Ketahun

PPKS TasaPOM Tasa

PG CintamanisSM Cintamanis

PKR TebenanCRM Tebenan

PPKS SuniPOM Suni

PKR KedatonCRM Kedaton

PPKS ResaPOM Resa

Pabrik Teh PalaTea Mill Pala

PG CintamanisSM Cintamanis

PKR Musi LandasCRM Musi Landas

PKR Pematang KiwahCRM Pematang Kiwah

PPKS BekriPOM Bekri

PPKS TapiPOM Tapi

PKR Tulung BuyutCRM Tulung Buyut

PKR Padang PelawiCRM Padang Pelawi

PPKS BetungPOM Betung

PKR Batu RajaCRM Batu Raja

PPKS SupaPOM Supa

SatuanUnit

m3

m3

m3

m3

m3

m3

m3

m3

m3

m3

m3

m3

m3

m3

m3

m3

m3

m3

m3

m3

m3

Sumber AirWater Source

Air TanahGround Water

Air PermukaanSurface Water

Air PermukaanSurface Water

Air PermukaanSurface Water

Air PermukaanSurface Water

Air TanahGround Water

Air PermukaanSurface Water

Air PermukaanSurface Water

Air PermukaanSurface Water

Air PermukaanSurface Water

Air PermukaanSurface Water

Air PermukaanSurface Water

Air PermukaanSurface Water

Air TanahGround Water

Air PermukaanSurface Water

Air PermukaanSurface Water

Air PermukaanSurface Water

Air PermukaanSurface Water

Air PermukaanSurface Water

Air PermukaanSurface Water

Air PermukaanSurface Water

Periode Pelaporan/Reporting Period

2012273,960

562,176

131,636

27,215

202,765

150,912

404,418

300,991

79,940

135,147

957

1,047,380

52,500

418,280

310,981

199,363

344,397

422,669

322,143

478,907

310,605

2013486,360

298,080

161,061

27,610

233,719

134,776

401,719

277,535

64,918

105,897

966

1,226,780

51,465

460,736

256,668

177,212

549,257

418,763

376,580

434,567

205,739

2014529,200

373,608

101,645

27,568

363,449

144,976

420,864

156,310

144,993

52,830

986

1,566,905

71,162

382,059

412,614

157.000

402,002

434,400

488,657

413,206

195,532

2015486.933

90.496

117.651

44.803

232.765

279.216

409.919

171.291

199.111

59.400

995

1.164.960

86.150

367.521

483.353

151.131

471.862

597.461

599.529

417.011

492.797

Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report 145

Lembar Umpan BalikFeedback Form

Terima kasih atas kesediaan Bapak/Ibu/Saudara untuk membaca dan mencermati Laporan Keberlanjutan PTPN VII tahun 2015 ini. Kami mohon kesediaannya untuk memberikan umpan balik sebagai bahan evaluasi untuk penyusunan Laporan Keberlanjutan PTPN VII pada tahun-tahun mendatang dengan mengirim formulir yang telah diisi melalui fax atau pos kepada kami.

Thank you for your willingness to read and examine this 2015 PTPN VII Sustainability Report. We would like to ask for your kindness to give us feedback as evaluation material for preparation of next PTPN VII Sustainability Report by sending this form that has been completed to us by fax or post.

Profil Anda | Your Profile

Nama (bila berkenan) | Name (if you please) :

_____________________________________________________

Institusi/Perseroan | Institution/Company :

_____________________________________________________

Email :

_____________________________________________________

Telp/HP I Phone/Mobile :

_____________________________________________________

Golongan Pemangku Kepentingan | Stakeholders Group~ Pemerintah | Government ~ Media~ LSM | NGO ~ Akademik | Academic~ Perseroan | Corporate mohon sebutkan | please state : _______________________________________~ Masyarakat, mohon sebutkan | Community, please state : _______________________________________

Mohon pilih jawaban yang paling sesuai dan mengisi titik-titik yang ada di lembar ini!Please select the most appropriate answer and fill in the blank!

1. Apakah laporan ini telah menggambarkan kinerja PTPN VII dalam tangung jawab sosial dan lingkungan? Does this report have described PTPN VII in social and environmental responsibility?� Ya | Yes � Tidak tahu | Do not know � Tidak | No

2. Apakah laporan ini bermanfaat bagi anda?Does this report useful to you? � Ya | Yes � Tidak tahu | Do not know � Tidak | No

3. Apakah laporan ini telah memberikan informasi yang anda butuhkan?Does this report have provided information you need?� Ya | Yes � Tidak tahu | Do not know � Tidak | Noo

4. Apakah laporan ini mudah dipahami? Does this report understandable?� Ya | Yes � Tidak tahu | Do not know � Tidak | No

146 Lampiran Attachement

Mohon berkenan untuk mengisi Please kindly fill in the blank

1. Bagian manakah dari laporan ini yang paling bermanfaat bagi anda?Which part of this report is most useful to you?.......................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

2. Informasi apakah yang masih kurang dan belum disajikan dalam laporan ini?Which information is deficient and not presented in this report?.......................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

3. Berikan saran anda untuk perbaikan laporan ini dalam hal:Please provide your suggestion to improve this report in term of:• Data yang disajikan : | Presented Data : ....................................................................................................................................................................................................................................

....................................................................................................................................................................................................................................

• Tampilan/lay out : | Layout : ....................................................................................................................................................................................................................................

....................................................................................................................................................................................................................................

• Foto : | Pictures : ....................................................................................................................................................................................................................................

....................................................................................................................................................................................................................................

• Sistematika : | Systematics : ....................................................................................................................................................................................................................................

....................................................................................................................................................................................................................................

• Lain-lain : | Others : ....................................................................................................................................................................................................................................

....................................................................................................................................................................................................................................

Terima kasih atas kesediaan anda mengisi formulir ini, Mohon formulir yang telah diisi dikirimkan kembali kepada:Thank you for you willingness to fill in this form,Please kindly send this form back to:

PT Perkebunan Nusantara VII Sekretariat PerusahaanKantor PusatJl. Teuku Umar No. 300 Bandar Lampung 35141, IndonesiaTel. : 0721 – 702233 (Hunting)Fax. : 0721 - 702775Email : [email protected] : www.ptpn7.com

MERAPATKAN BARISAN

MENGUTAMAKANKEBERLANJUTAN

Strengthen The Forces Prioritizing Sustainability

Laporan Keberlanjutan 2015Sustainability Report

MERAPATKAN BARISAN M

ENGUTAMAKAN KEBERLANJUTAN

Strengthen The Forces Facing The Challenge

PT PERKEBUNANNUSANTARA VIISustainabilityReport

MERAPATKAN BARISAN MENGUTAMAKANKEBERLANJUTAN

Strengthen The Forces Prioritizing Sustainability

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII Kantor Pusat /Head Office :

Jl.Teuku Umar No.300, Bandar Lampung 35141

www.ptpn7.comCall Center :

Phone : (62-721) 702233Facsimile : (62-721) 702775

Laporan Keberlanjutan2015

SustainabilityReport

Laporan Keberlanjutan

2015