mpt-sk 1

46
WRAP UP SKENARIO 1 AIR KENCING KEMERAHAN Oleh : B 1 Ketua : Muhammad Fajar Ramadhan 1102011259 Sekretaris : R. Agil Widjaya 1102012221 Anggota : Muhammad Badar 1102009181 Mediani Nurdianty Sari 1102012160 Mentari Amir 1102012161 Metty Tusiana 1102012162 Mety Munahari 1102012163 Radian Rendra Tukan 1102012222 Rahmat Handi Saputra 1102012223 UNIVERSITAS YARSI

Upload: agil-widjaya

Post on 20-Nov-2015

11 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

keokteran

TRANSCRIPT

WRAP UP SKENARIO 1 AIR KENCING KEMERAHAN

Oleh: B 1Ketua: Muhammad Fajar Ramadhan1102011259 Sekretaris: R. Agil Widjaya1102012221Anggota: Muhammad Badar1102009181Mediani Nurdianty Sari1102012160Mentari Amir1102012161Metty Tusiana 1102012162Mety Munahari1102012163Radian Rendra Tukan1102012222Rahmat Handi Saputra1102012223UNIVERSITAS YARSIFAKULTAS KEDOKTERANTAHUN PELAJARAN 2013-2014

SKENARIO 1MENCEGAH PENYAKIT DENGAN DISUNTIKSeorang bayi berumur 3 hari mendapat vaksinasi BCG di lengan kanan atas untuk mencegah penyakit dan mendapatkan kekebalan. Empat minggu kemudian bayi tersebut dibawa kembali ke RS karena timbul benjolan di ketiak kanan. Setelah Dokter melakukan pemeriksaan didapatkan pembesaran nodus limfatikus di region aksila dekstra. Hal ini disebabkan adanya reaksi terhadap antigen yang terdapat dalam vaksin tersebut dan menimbulkan respon imun tubuh.

LI 1. Memahami dan Menjelaskan Anatomi Organ Limfoid1.1 Memahami Anatomi Secara Makroskopik 1.2 Memahami Anatomi Secara MikroskopikLI 2. Memahami dan Menjelaskan Mekanisme Imunitas2.1 Klasifikasi Sistem Imun2.2 Sifat Umum 2.3 Fungsi Sistem ImunLI 3. Memahami dan Menjelaskan Antigen3.1 Definisi Antigen3.2 Klasifikasi AntigenLI 4. Memahami dan Menjelaskan Antibodi4.1 Definisi4.2 Klasifikasi4.3 Mekanisme Kerja AntibodiLI 5. Memahami dan Menjelaskan Vaksin dan Imunisasi5.1 Vaksin5.2 ImunisasiLI 6. Memahami dan Menjelaskan Vaksin dan Imunisasi dalam Pandangan Islam

LI 1. Memahami dan Menjelaskan Anatomi Organ Limfoid1.1 Memahami Anatomi Secara Makroskopik Sistem limfatikus adalah sistem sirkulasi sekunder pada tubuh yang berfungsi mengalirkan cairan limfa atau disebut juga sebagai getah bening yang ada di dalam tubuh. Cairan limfe berasal dari plasma darah yang keluar dari pembuluh darah kapiler arteriole sistem kardivaskular ke dalam jaringan sekitarnya.Jaringan limfoid terdiri dari 4 buah, yaitu dan ini termasuk dari organ limfois sekundr atau perifer:1. Limfonodus Terletak disekitar pembuluh darah yang berfungsi untuk memproduksi limfosit dan anti bodi untuk mencegah penyebaran infeksi lanjutan, menyaring aliran limfatik sekurang-kurangnya oleh satu nodus sebelum dikembalikan kedalam aliran darah melalui duktus torasikus, sehingga dapat mencegah penyebaran infeksi lebih luas. Terdapat permukaan cembung dan bagian hillus (cekung) yang merupakan tempat masuknya pembuluh darah dan saluran limfe eferen yang membawa aliran limfe keluar dari limfonodus. Saluran afferen memasuki limfonodus pada daerah sepanjang permukaan cembung.a. Bentuk LimfonodusOval seperti kacang tanah atau kacang merah dengan pinggiran cekung (hillus)b. Ukuran LimfonodusSebesar kepala peniti atau buah kenari, dapat diraba pada daerah leher, axilla, dan inguinal dalam keadaan infeksi.Daerah tubuh yang terdapat limfonodus1. Dilihat dari letaknya pada tubuha. Limfonodus superfisial b. Limfonodus servikal (leher)c. Limfonodus axilla (ketiak)d. Limfonodus inguinal (lipat paha)2. Limfonodus profundusa. Limfonodus iliaka (berkenaan dengan ilium)b. Limfonodus lumbal (sepanjang vertebra lumbalis)c. Limfonodus torasikus (pada pangkal paru)d. Limfonodus mesenterikus (melekat pada mesenterium usus haluse. Limfonodus portal (pada fissura portal hepar/ celah porta hati)

3. Menurut Snells letak limfonodus terbagi atas a. Kepala dan leher bagian lateral dan belakang yaitu di sepanjang m.sternocleidomastoideus, lingual, pharynx, cavum nasi, palatum, muka, mandibular/dasar mulut.b. Extremitas superior yaitu manus, antebrachii, brachii, dan region axillaris.c. Kelenjar mammae yaitu dibawah musculo pectoralis meliputi kulit dan otot.d. Thorax yaitu meliputi dinding thorax, jantung, pericardium dan paru, pleura, esophagus menuju aliran limfe thorax dan kelenjar mamae masuk ke dalam node limfaticus abterior dan posterior.e. Abdomen dan pelvis yaitu meliputi daerah peritoneum dan disekitar aorta, vena cava inferior serta pembuluh darah intestinum. Aliram limfe superficialis bagian depan dan lateral dan belakang diatas pusat masuk menuju nn II axillaris anterior dan posterior dan dibawah pusat ke nn llmfatisi inguinalis superficialis.f. Extremitas inferior yaitu disepanjang a,v tibialis, region popliteal, region inguinale. Aliran limfe masuk limfonodus inguinale.

2. Lien

Merupakan organ limfoid yang terbesar, lunak, rapuh, vaskular berwarna kemerahan karena banyak mengandung darah dan berbentuk oval. Pembesaran limpa disebut dengan splenomegali. Pembesaran ini terdapat pada keaadan leukimia, cirrosis hepatis, dan anemia berat.

a. Letak TimusRegio hipochondrium sinistra intra peritoneal. Pada proyeksi costae 9, 10, dan 11. Setinggi vertebrae thoracalis 11-12. Batas anterior yaitu gaster, ren sinistra, dan flexura colli sinistra. Batas posterior yaitu diafragma, dan costae 9-12.b. Ukuran Timus Sebesar kepalan tangan masing-masing individu.c. Fiksasi 1. Fiksasi lien ke renal melalui ligamentum renolienalis.2. Fiksasi lien ke gaster melalui ligamentum gastrolienalis.3. Fiksasi lien ke colon melalui ligamentum colic d. Aliran darah Aliran darah akan masuk kedaerah hillus lienalis yaitu arteri lienalis dan keluar melalui vena lienalis ke vena porta menuju hati.Lien dibungkus oleh jaringan perlekatan peritoneum pada permukaan yang disebut kapsula lienalis dan lien memiliki serat otot polos yang membantu pengaturan volume darah didalam lien, juga serat kolagen dan elastis.3. Thymus

Timus tumbuh terus hingga pubertas. Setelah mulai pubertas, timus akan mengalami involusi dan mengecil seiring umur kadang sampai tidak ditemukan. akan tetapi masih berfungsi untuk menghasilkan limfosit T yang baru dan darah. Mempunyai 2 buah lobus, mempunyai bagian cortex dan medulla, berbentuk segitiga, gepeng dan kemerahan. Thymus mempunyai 2 batasan, yaitu :a. Batasan anterior : manubrium sterni dan rawan costae IVb. Batasan atas : Regio colli inferior (trachea)a. Letak TimusTerdapat pada mediastinum superior, dorsal terhadap sternum. Dasar timus bersandar pada perikardium, ventral dari arteri pulmonalis, aorta, dan trakea. Batas anterior yaitu manubrium sterni, dan rawan costae IV. Batas Atas yaitu regio colli inferior (trachea).b. Perdarahan TimusBerasal dari arteri thymica cabang dari arteri thyroidea inferior dan mammaria interna. Kembali melalui vena thyroidea inferior dan vena mammaria interna.

4. Tonsil

Tonsil terletak dalam satu lekukkan yang dikenal sengan Fossa Tonsilaris yamh dibatasi 2 otot yang melengkung berbentuk arcus Palatoglosus dan arcus Palatopharyngeus. Dasar fossa tonsilaris dinamakan dengan istilah Tonsila bed dan tonsil termaksud salah satu dari organ limfoid yang terdiri atas 3 buah tonsila yaitu Tonsila Palatina, Tonsila Lingualis, Tonsila Pharyngealis. Ketiga tonsil tersebut membentuk cincin pada saluran limf yang dikenal dengan Ring of Waldeyer hal ini yang menyebabkan jika salah satu dari ketiga tonsila ini terinfeksi dua tonsila yang lain juga ikut meradang. Organ limfoid yang terdiri atas 3 buah tonsila, yaitu :

a. Tonsila palatine1. Terletak pada dinding lateralis, orofaring dekstra dan sinistra2. Terletak dalam satu lekukan yang dikenal dengan fossa tonsilaris, dasar dari lekukan itu adal tonsil bed3. Tonsil membuka ke cavum oris terdiri dari 12-15 crypta tonsilaris4. Ditutupi oleh selapis jaringan ikat fibrosa yang berbentuk capsula5. Persyarafan tonsil oleh N IX (Glossopharyngues) dan N palatinus (N V2)6. Pendarahan berasal dari arteria tonsilaris cabang a.maxillaris externa (facialis) dan arteria tonsilaris vabang a.pharyngica ascendens lingualisb. Tonsila inguialis1. Terletak dibelakang lidah, 1/3 bagian posterior, tidak mempunya papilla sehingga terlihat permukaan berbenjol-benjol (folikel).2. Pendarahan tonsil berasal dari arteria dorsalis lingue (cabang arteria lingualis), arteria carotis eksternac. Tonsila pharyngealis1. Terdapat di daerah nasofaring dibelakang pintu hidung belakang2. Bila membesar disebut adenoid, dapat menyebabkan sesak nafas karena dapat menyumbat pintu nares posterior (choanae), terletak di daerah nasopharynx, tepatnya diatas torus tobarius dan OPTAPerdarahan tonsil yaitu aliran darah berasal dari arteri tonsillaris yang merupakan cabang dari arteri maxillaris externa (fascialis) dan arteri pharyngica ascendens lingualis.

1.2 Memahami Anatomi Secara Mikroskopik

1. LIMFONODUSA. Korteks a. Korteks luar : - susunan limfosit membentuk nodulus limfatikus. Terlihat terang, ada limfosit besar dan mikrofag : germinal center. Germinal center adalah terjadi diferensiasi limfosit B menjadi sel plasma.b. Korteks dalam : - limfosit difus, dan didominasi oleh limfosit T.B. MedulaTerdapat korda medularis yang menjadi dinding dari sinus-sinus medularis.

2. LIENLien berwarna merah tua karena banyak mengandung darah. Tampak bintik2 putih dlm parenkim nodulus limfatikus (pulpa putih/pulpa alba) Pulpa alba tdp dlm jaringan merah tua yg penuh dg darah pulpa merah/pulpa rubra.Pulpa rubra tda bangunan memanjang yaitu Korda limpa (korda billroth) yg tdpt diantara sinusoid

3. THYMUSa. Cortex : zona merah yang gelap dan terdapat banyak limfosit T.b. Medula : zona pusat yang terang, dan terdapat badan hassal.

4. TONSILa. Tonsil lingualis Epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk. Terdapat di 1/3 bagian posterior lidah. Limfonodulus umumnya mempunyai germinal center yang umumnya terisi limfosit dan sel plasma. Lebih kecil dan banyak dan masing mempunyai kriptus.

b. Tonsil palatina Epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk. Terletak di dinding lateral faring. Bagian melipat jauh masuk kedalam disebut kriptus Terdapat germinal center

c. Tonsila faringea atau adenoid Epitel bertingkat torak bersilia dengan sel goblet. Terletak dipermukaan medial dari dinding dorsal nasofaring.LI 2. Memahami dan Menjelaskan Mekanisme Imunitas2.1 Klasifikasi Sistem ImunA. SIstem imun non spesifikDisebut nonspesifik karena tidak ditujukan terhadap mikroba tertentu, telah ada dan siap berfungsi sejak lahir.1. Pertahanan Fisik/Mekanik kulit, selaput lendir, silia saluran napas, batuk dan bersin : garis pertama terdepan terhadap infeksi.2. Pertahanan Biokimia a. As.lemak pada kel.sebaseus di kulit : mempunyai efek denaturasi terhadap protein membranb. Lisozim dalam keringat, ludah, air mata, dan air susu ibu : hancurkan lapisan peptidoglikan dinding bakteri positif gramc. ASI-->laktooksidase dan as.neuraminik : antibakterial terhadap e.coli dan stapilococusd. Saliva-->laktooksidase : merusak dinding dan menimbulkan kebocoran sitoplasma , dan berfungsi sebagai opsonin dalam lisis sel mikrobae. HCL , enzim proteolitik, antibodi, empedu dalam usus halus, menciptakan lingkungan yang dapat mencegah infeksi banyak mikrobaf. Mukus yang kental melindingi sel epitel mukosa dapat menangkap bakteri dan bahan lainnya --> dikeluarkan oleh silia3. Pertahanan HumoralMolekul larut yang diproduksi ditempat infeksi atau cedera dan berfungsi lokala. KomplemenBerbagai bahan dalam sirkulasi seperti lektin, interferon, CRP.Berperan sebagai opsonin yang meningkatkan fagositosis, sebagai faktor kemotaktik dan juga menimbulkan lisis bakteri dan parasitb. Protein Fase AkutAPP : kadar beberapa protein dan serumAPRP : bila protein naik atau turun selama fase akutBerperan sebagai antimirobial dalam serum yang meningkat dengan cepat setelah sistem imun nonspesifik diaktifkan.Contoh ; CRP , Lektinc. Protein fase akut lainmengurangi cedera jaringan dan meningkatkan resolusi, dan perbaikan cedera inflamasi. Contoh; haptoglobin, amiloid serum A.d. Mediator asal fosfolipidUntuk produksi PG dan LTR --> meningkatkan permeabilitas vaskular dan vasodilatasi.e. Sitokin IL-1 , IL-6 , IL-aSebagai proinflamasi : merangsang hati untuk mengeluarkan protein fase akut.

4. Pertahanan Selulera. Fagosit mononuklearTerdiri atas monosit dalam sirkuasi dan makrofag dalam jaringan. Pada dasarnya, monosit dan makrofag sama-sama mempunyai fungsi yg sama, yaituuntuk fagositosis mikroba patogen, melepas mediator inflamasi dan sitokin, sertamempresentasikan antigen dari patogen yg dicerna kepada sel limfosit T. Penghancurankuman(fagosit) dilakukan dengan membentuk fagolisoson, yaitu fusi antar fagosom ygdidalamnya terdapat patogen dan lisosom, yg akan mendestruksi patogen, baik dengan mengunakan enzim pencernaan dari lisosom maupun menggunakan spesies oksigen reaktif.Hal ini juga mengawali pengelepasan mediator inflamasi maupun sitokin yg akanmenginduksi baik sel-sel imun spesifik maupun nonspesifik lainnya.b. Fagosit Polimorfonuklear atau GranulocyteMerupakan 60-70% dari seluruh jumlah darah putih normal dan dapat keluar dari pembuluh darah(kemotaksis/responinflamasi). Granulosit dibagi menurut pewarnaan histologiknya menjadi neutrofil, eosinofildan basofil.Sel-sel ini mempunyai granul-granul yg mengandung enzim pencernaan.c. NeutrofilMerupakan sel pertama yg dikerahkan ketempat bakteri masuk. Fungsi utamaneutrofil adalah fagositosis, baik dengan jalur oksigen dependen dan independen. Neutrofil jgdapat mengenal patogen scr langsung.d. EosinofilMerupakan 2-5% dari sel darah putih orangsehat. Eosinofil jg berfungsi sebagai fagosit, dengan cara melepaskan isi granul nya yg bersifat toksik ke sel sasaran. Sel ini berperan penting pada infeksi parasit.e. BasofilBerjumlah sangat sedikit,sekitar