modul kecemasan kel 3.pptx

20
Kelompok 3 : Adli Wafijabar 2012730002 Atika Febriani 2012730014 Della Amanda P 2012730026 Faizah Afnita K 2012730039 Ina Rizky A 2012730051 Monica Dea R 2012730063 Pramesti Widya K 2012730075 Rizki Febrian Modul Kecemasan dan Psikotik dr. Rusdi Effendi, SpKJ

Upload: faizahafnitakamrasyid

Post on 13-Nov-2015

22 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Slide 1

Kelompok 3 :

Adli Wafijabar2012730002Atika Febriani2012730014Della Amanda P2012730026Faizah Afnita K2012730039Ina Rizky A2012730051Monica Dea R2012730063Pramesti Widya K2012730075Rizki Febrian2012730088Siti Mutiara Sari2012730100Zainul Fahmi2012730112

Modul Kecemasan dan Psikotikdr. Rusdi Effendi, SpKJ

Skenario 1Ny A berusia 35 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan nyeri punggung dan sulit BAB sejak 2 bulan yang lalu. Sejak 4 tahun yang lalu pasien sering mengeluh nyeri pada pinggang, dada, dan lengan atas yang berpindah-pindah, baal pada kedua lengan, nyeri saat berhubungan seksual dan gangguan menstruasi. Pada pemeriksaan fisik dan laboratorium tidak ditemukan gangguan.PertanyaanBagaimana anatomi susunan saraf pusat terhadap kecemasan!Bagaimana definisi dan klasifikasi kecemasan? Apa saja penyakit dengan gejala kecemasan?Bagaimana mekanisme gejala-gejala pada skenario dan hubungannya dengan kecemasan?Bagaimana alur diagnosis pada skenario?Bagaimana pemeriksaan status mental ?Bagaimana diagnosis banding pada skenario? (Somatisasi)Bagaimana diagnosis banding pada skenario? (Pain Disorder)Bagaimana diagnosis banding pada skenario? (Hipokondriasis)Bagaimana rehabilitasi gangguan kejiwaan?

Anatomi SSP terkait KecemasanDefinisi & Klasifikasi KecemasanAnsietasadalah suatu gejala yang tidak menyenangkan, sensasi cemas, takut dan terkadang panik akan suatu bencana yang mengancam dan tidak terelakkan yang dapat atau tidak berhubungan dengan rangsang eksternal (Fracchione, 2004)Kecemasanrespon emosi tanpa obyek yang spesifik dialami, di komunikasi secara interpersonal. Kecemasan adalah kebingungan, kekhawatiran yang akan terjadi dengan penyebab yang tidak jelas dan di hubungkan dengan perasaan tidak menentu dan tidak berdaya (Kaplan dan sadock, 1997)Etiologi AnxietasGangguan fisik adalah suatu keadaan yang terganggu, baik secara fisik oleh penyakit maupun secara fungsional berupa penurunan aktivitas sehari-hari. Dapat terjadi apabila kondisi fisik mengalami penurunan, dan berakibat pula kemampuan individu melakukan aktifitasnya.

Gangguan fisik yang dapat menyebabkan anxietas adalah gangguan otak san saraf seperti cedera kepala, gangguan jantung, gangguan hormonal , gangguan pernapasan berupa asma,paru-paru obstuktif kronis, operasi, aborsi, cacat badan, kanker, penyakit jantung, nyeri kronik. Anxietas dapat terjadi karena perasaan ketidak berdayaan dalam menyelesaikan ancaman, kehilangan kemampuan, mengendalikan keadaan, perasaan kehilangan fungsi dan harga diri, gagal membentuk pertahanan dari ancaman, perasaan terisolasi, takut akan kematian, rasa tidak aman.Cara hidup di masyarakat juga sangat mempengaruhi timbulnya anxietas, individu yang mempunyai cara hidup sangat teratur dan mempunyai falsafah hidup jelas lebih sukar mengalami anxietas.Orang dengan status ekonomi yang kuat akan jauh lebih sukar mengalami anxietas dibanding mereka yang status ekonominya lemah.Penyakit dengan gejala kecemasanGeneralized Anxiety DisorderGangguan Stres Pasca TraumaGangguan fobiaGangguan anxietas akibat keadaan medis umumGangguan Obsesif-KompulsifNyeri pinggang pungggung, dada, lengan atasBaal pada kedua tanganNyeri saat koitusGangguan menstruasiSulit BABHubungan gejala dengan kecemasanStres diterima oleh korteks serebri -> sistem limbikTerus menerus / kronikMemberikan stimulasi pada pusat vegetatif di batang otakEfek langsung pada organPengaktifan saraf otonomKeterlibatan sistem neuroendokrinData IdentifikasiKeluhan UtamaRiwayat Penyakit SekarangRiwayat Penyakit SebelumnyaRiwayat Personal yang laluDeskripsi umumMood dan afekBicaraGangguan PerseptualPikiranSensorium dan KognisiKontrol ImpulsPertimbangan dan tilikan KejujuranTanda vitalInspeksi AuskultasiPalpasiALUR DIAGNOSISLaboraturiumRadiologiPemeriksaan Status Mental1.Gambaran umum- penampilan- perilaku dan aktivitas psikomotor- sikap terhadap pemeriksa2.Emosi/mood dan afek- mood- afek- kesesuaian- emosi lain3.Bicara- kualitas dan kuantitas- gangguan bicara4.Gangguan persepsi- ilusi- halusinasi- depersonalisasi- derealisasi5.Pikiran - proses atau bentuk pikiran- arus pikiran- isi pikiran6.Sensorium dan kognitif- tingkat kesadaran- orientasi- daya ingat- konsentrasi dan perhatian - kemampuan membaca dan menulis- kemampuan visuopasial- pikiran abstrak- pikiran konkret7.Pengendalian impuls8.Pertimbangan dan tilikan9.ReabilitasSomatisasisalah satu gangguan somatoform spesifik yang ditandai oleh banyaknya keluhan fisik/gejala somatik yang mengenai banyak sistem organ yang tidak dapat dijelaskan secara adekuat berdasarkan pemeriksaan fisik dan laboratoriumgangguan somatisasi pada populasi umum diperkirakan 0,1 0,2 % Rasio penderita wanita dibanding laki-laki adalah 5 :1 dan biasanya gangguan mulai pada usia dewasa muda (sebelum usia 30 tahun).

PREVALENSIETIOLOGI Belum diketahui secara pasti namun diduga terdapat beberapa faktor yang berperan seperti faktor psikososial dan faktor biologiKRITERIA DIAGNOSISA.Riwayat banyak keluhan fisik dengan onset sebelum usia 30 tahun yang terjadi selama periode beberapa tahun.B. Tiap kriteia berikut ini harus ditemukan, dengan gejala individual yang terjadi pada sembarang waktu selama perjalanan gangguan.Empat gejala nyeriDua gejala gastrointestinalSatu gejala seksualSatu gejala pseudoneurologisC. . Gejala tidak ditimbulkan secara sengaja atau dibuat-buat (seperti pada gangguan buatan atau pura-pura).

GEJALA KLINIS Kecemasan dan depresiAncaman bunuh diri dan penyalah gunaan zatMual dan muntah ( selain selama kehamilan)Kesulitan menelanNyeri dilegan dan tungkaiNapas pendek yang tidak berhubungan dengan aktivitasAmnesiaKomplikasi kehamilan dan menstruasiStrategi luas yang baik bagi dokter perawatan primer adalah meningkatkan kesadaran pasien tentang kemungkinan bahwa faktor psikologis terlibat dalam gejala.TERAPI Pain DisorderDefinisi Nyeri adalah rasa yang tidak nyaman yang terasosiasi dengan kerusakan pada otot dan urat Disebabkan oleh faktor eksternal yang tidak dapat disebutkan secara spesifikEpidemiologiPerempuan 2x > Laki-laki Puncak 40 50 tahun

EtiologiFaktor psikodinamikFaktor perilakuFaktor interpersonalFaktor biologis Perbedaan nyeri karena masalah fisik dengan nyeri pada gangguan somatoform Nyeri berat, menyiksa, menetap Kronik Satu tempat atau lebih Faktor psikologis berperan penting dalam awitan, keparahan, eksaserbasi, atau bertahannya nyeri Meningkatnya perhatian dan dukungan Gejala tidak dibuat dengan sengaja Riwayat panjang perawatan medis Gangguan depresiDiagnosis (DSM-IV-TR)/Gambaran KlinisFarmakoterapiAntidepresan (trisiklik, SSRI)AmfetaminAnalgetik, sedatif, dan anticemas tidak bermanfaatPsikoterapiMembangun aliansi terapeutik dengan pasien empatiTerapi kognitifTerapiHipokondriasisDefinisi : preokupasi seseorang mengenai rasa takut menderita, atau yakin memiliki, penyakit beratEpidemiologi: Sering terjadi pada usia 20-30 tahunLaki-laki : Perempuan = 1:1Ras kulit hitam lebih banyak dari kulit putih.Gejala klinik: merasa memiliki penyakit berat yang belum terdeteksi. dapat mempertahankan keyakinan bahwa mereka mengalami penyakit tertentu; pada waktu tertentuk dapat meyakini penyakit yang lain disertai depresi dan ansietas. hipokondriak ringan terjadi setelah terjadi depresi berat hilang bila stres yang dialami hilang dan kronik bila ada dukungan dari orang dalam sistem sosial pasien dan profesional kesehatanDiagnosis : Kriteria Diagnostik DSM-IV-TR Hipokondriasis.Terapi: Psikoterapi kelompok, berorientasi tilikan individual, terapi perilaku, terapi kognitif, hipnosiaFarmakoterapi : terkait dengan depresi dan ansietasPerjalanan Gangguan: Episodik (bulanan-tahunan) dan dipisahakn oleh periode tenang

Prognosis:Baik bila dikaitkan dengan stat, sos-eko yang tinggi, depresi dan ansietas yang responsif terhadap terapi, tidak ada awitan gejala yang mendadak, tidak ada gangguan kepribadian, dan tidak ada keadaan medis nonpskiatri terkait.

Kaplan & Sadock, Buku Ajar, Psikiatri Klinis ed.2, 2014Rehabilitasi mental: Suatu Intervensi yang dirancang untuk membantu penderita yang mengalami ketidakmampuan/disabilitas karena penyakit jiwa, dengan memperbaiki fungsi dan kualitas hidup. (Kaplan and Sadock)OrientationAssertion Accuption Recreation Tujuan: mengembalikan fungsi individu melalui proses yang terencana dan bertahap sehingga rehabilitan kembali ke masyarakat sebagai warga yang mandiri dan bergunaSyarat: sehat secara fisik, keadaan mental tenang, dapat diarahkan dan tidak sedang mengalami efek samping obat. SimpulanReferensi