mk-faradila widyarini.pdf

22
Latar belakang ..., Faradila Widyarini, FIB UI, 2014

Upload: hoangtram

Post on 14-Jan-2017

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MK-Faradila Widyarini.pdf

Latar belakang ..., Faradila Widyarini, FIB UI, 2014

Page 2: MK-Faradila Widyarini.pdf

Latar belakang ..., Faradila Widyarini, FIB UI, 2014

Page 3: MK-Faradila Widyarini.pdf

Latar belakang ..., Faradila Widyarini, FIB UI, 2014

Page 4: MK-Faradila Widyarini.pdf

1

LATAR BELAKANG JATUHNYA MUHAMMAD REZA SHAH PAHLEVI (1941-1979)

Faradila Widyarini dan Suranta

Program Studi Arab, FIB, UI, Depok, 16424, Indonesia

Email: [email protected]

Abstrak

Jurnal ini membahas sebab-sebab jatuhnya Muhammad Reza Shah Pahlevi sebagai pemimpin Iran sejak 1941 hingga 1979. Kepemimpinan Muhammad Reza Shah Pahlevi di Iran terus diwarnai dengan pergolakan dan pertentangan di kalangan rakyat Iran yang kemudian diorganisir oleh para kelompok oposisi. Kebijakan-kebijakannya yang justru lebih banyak menyengsarakan rakyat dari pada mensejahterakan menimbulkan ketidakpuasan rakyat Iran terhadap pemerintahan yang dijalankan Muhammad Reza Shah Pahlevi. Selama masa itu pula, muncul tokoh ulama yang memiliki wibawa dan pengaruh besar dalam menentukan roda pemerintahan Iran selanjutnya yang bernama Ayatullah Khomeini. Kebijakan-kebijakan dan penindasan yang dilakukan oleh Muhammad Reza Shah Pahlevi terhadap rakyat dijawab Ayatullah Khomeini melalui perjuangannya yang gigih dalam menggulingkan kekuasaan Muhammad Reza Shah Pahlevi di Iran. Melalui perjuangannya bersama-sama dengan rakyat Iran, Muhammad Reza akhirnya meninggalkan Iran. Setelah itu lahirlah pemerintahan Republik Islam Iran.

Abstract

This paper discusses about the reasons behind the fall of Muhammad Reza Shah Pahlevi’s rule in Iran since 1941 until 1979. During Muhammad Reza Shah Pahlevi’s rule, Iran was full of conflict and controversy which was being organized by opposition party. Policies that made the citizens suffer caused dissatisfaction of Iran citizens toward Muhamad Reza Shah Pahlevi’s rule. At that time, there was a mullah with a great authority that gave a strong influence in determined Iran government named Ayatullah Khomeini. Ayatullah Khomeini against policies and oppressions, done by Muhammad Reza Shah Pahlevi, by struggled persistently to overthrow Muhammad Reza Shah Pahlevi’s rule. Through his struggle together with Iran citizens, Ayatullah Khomeini successfully made Muhammad Reza left Iran and then Islamic Republic of Iran arose. Keywords: Muhammad Reza Shah Pahlevi, Iran, Policies, Ayatullah Khomeini.

Pendahuluan Pada masa kepemimpinan Dinasti Qajar, intervensi asing telah banyak mempengaruhi jalannya

roda pemerintahan Iran. Letak geografis Iran yang strategis dan didukung oleh tambang minyak

yang berlimpah menarik perhatian negara-negara besar untuk menjadikan Iran sebagai wilayah

kekuasaannya. Memasuki abad ke-20, kondisi Iran semakin tidak menentu. Pada masa Perang

Latar belakang ..., Faradila Widyarini, FIB UI, 2014

Page 5: MK-Faradila Widyarini.pdf

2

Dunia I, Iran yang ketika itu dipimpin oleh Dinasti Qajar terus mengalami intervensi dan tekanan

dari pihak Sekutu maupun Poros1 meskipun telah menyatakan bersikap netral.2 Kekaisaran Rusia

(Sekutu) terlibat pertempuran dengan Turki (Poros) di bagian barat laut Iran, sedangkan Inggris

(Sekutu) mempertahankan ladang minyak Khazastan demi kepentingan mereka.3

Lemahnya pemerintahan Iran dimanfaatkan oleh sebagian kalangan untuk mengambil alih

kekuasaan Iran. Pemberontakan-pemberontakan di berbagai daerah di Iran sebagai faktor internal

dan menguatnya pengaruh Inggris di Iran setelah Perang Dunia I sebagai faktor eksternal,

digunakan oleh Reza Khan sebagai sebuah kesempatan untuk menggulingkan Raja Ahmad. Reza

Khan, yang saat itu merupakan seorang prajurit kaveleri, dibantu oleh kekuatan Inggris

melakukan kudeta. Tiga tahun setelah kudeta, Raja Ahmad pergi dari Iran dan menetap di Eropa.

Kepergian Raja Ahmad membuat Reza Khan dinobatkan sebagai Raja Iran yang baru oleh

Dewan Konstitusi. Setelah memproklamirkan diri sebagai Raja Iran yang baru, Reza Khan

memulai pemerintahannya dengan otoriter dan melakukan modernisasi yang dirasa rakyat Iran

sebagai sekularisasi.4

Berdirinya Dinasti Pahlevi, yang dimulai oleh Reza Khan sebagai Raja pertamanya, menjadi

cikal bakal sejarah Iran dan Muhammad Reza Shah Pahlevi sendiri. Muhammad Reza Shah

Pahlevi memiliki tanggung jawab besar dalam menjalankan tugas sebagai pemimpin tertinggi

Iran. Akan tetapi, sebagaimana lazimnya sebuah pemerintahan, masa pemerint7ahan Muhammad

Reza Shah Pahlevi juga menimbulkan ketidakpuasan dan pergolakan di kalangan rakyat Iran.

Program modernisasi, yang menurut Muhammad Reza Shah Pahlevi bertujuan untuk

mewujudkan Iran memasuki kehidupan modern, telah mengabaikan nasib dan kepentingan

rakyatnya yang merasa bahwa perubahan yang digerakannya justru membawa Iran kepada

kekacauan. Dengan adanya situasi seperti itu para tokoh oposisi memanfaatkan kesempatan

tersebut dengan memunculkan berbagai macam gerakan yang bertujuan untuk menjatuhkan

kekuasaan Muhammad Reza Shah Pahlevi dan mengganti Iran menjadi negara republik. 1 Blok Poros merupakan gabungan dari Jerman, Austria-Hungaria, Italia, Kekaisaran Ottoman Turki yang melakukan pertempuran melawan Sekutu yang terdiri dari Inggris, Prancis, dan Rusia pada Perang Dunia I atau yang juga disebut Great War. Peperangan berlangsung selama empat tahun, yaitu sejak 1914 dan berakhir pada 1918. Lihat: Richard Hamilton, ed. The Origins of War World One (Cambridge: Cambridge University Press, 2003), 1-20. 2 Muhammad Hasyim Assagaf. Lintasan Sejarah Iran.(The Cultural Section of Embassy of The Islamic Republic of Iran, 2009), 437. 3 Muntasir Alwi & Arif Fadhillah, Aplikasi Islam Dalam Wilayah Kuadran; Rumusan Dasar Teoritis, Praktis, dan Revolusioner. (Jakarta: Madani Press), 177. 4 Nader Hashemi. Islam, Sekularisme, Dan Demokrasi Liberal ( Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2010), 223.

Latar belakang ..., Faradila Widyarini, FIB UI, 2014

Page 6: MK-Faradila Widyarini.pdf

3

Muhammad Reza Shah Pahlevi mengeluarkan berbagai kebijakan selama masa pemerintahannya

yang sebagian besar hanya bertujuan untuk memenuhi kepentingannya maupun ambisinya.

Kebijakan-kebijakan tersebut meliputi kebijakan tentang kaum perempuan, kebijakan di bidang

pemerintahan, kebijakan industri, kebijakan nasionalisasi hutan, kebijakan revolusi putih,

kebijakan ekonomi, dan kebijakan militer. Dari berbagai kebijakan tersebut, penulis mengangkat

kebijakan revolusi putih, kebijakan ekonomi, dan kebijakan militer sebagai contoh kebijakan-

kebijakan Muhammad Reza Shah Pahlevi yang pada akhirnya justru menjadi boomerang

baginya. Selain itu, tokoh oposisi yang diangkat dalam jurnal ini adalah Ayatullah Khomeini

karena pergerakannya yang memiliki andil besar dalam menggulingkan Muhammad Reza Shah

Pahlevi.

Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah ini adalah metode deskriptif-analitis

dengan cara mengumpulkan, mengklasifikasikan dan menganalisa data. Karena data yang

terkumpul tanpa di analisa kebenarannya dan kerterkaitannya terhadap tema karya ilmiah ini

hanya akan menjadi deskripsi yang tidak dapat dipahami oleh pembaca.

Profil Negara Iran Negara Iran terletak di kawasan Timur Tengah.5 Negara ini bertetangga dengan negara Irak di

sebelah barat daya, negara Turki di sebelah barat laut, negara Afghanistan di sebelah timur laut,

dan negara Pakistan di sebelah tenggara, sedangkan sebelah utaranya berbatasan dengan Laut

Kaspi, dan di sebelah selatan merupakan garis batas perairan.6 Negara Iran berdiri di dataran

tinggi luas dengan jajaran gunung yang mengelilinginya. Hampir seluruh wilayah di Iran

merupakan wilayah pegunungan. Pegunungan Iran dikenal dengan nama Pegunungan Elburz.

5 Timur tengah oleh Dunia Barat kadangkala disebut dengan “Near East”. “Near East” adalah sebutan yang lama untuk wilayah Timur Tengah yang muncul pada abad ke-15, ketika para pelaut Portugis mencari benua Asia. Mereka sejak saat itu menyebut daerah Mediterania (Laut Tengah) dengan sebutan “Near East”. Istilah "Middle East” muncul pada saat Perang Dunia II. Inggris menggunakan istilah “Middle East” untuk menamakan daerah operasional yang membentang dari Afrika Utara sampai ke Iran. Dewasa ini warga dunia lebih banyak menggunakan “Middle East” untuk wilayah yang mencakup Semenanjung Arabia, Yordania, Lebanon, Suriah, Irak, Iran, dan Mesir. Lihat: Riza Sihbudi. Menyandera Timur Tengah. (Jakarta: Mizan, 2007), xxiv. 6 Assagaf, op.cit., 3.

Latar belakang ..., Faradila Widyarini, FIB UI, 2014

Page 7: MK-Faradila Widyarini.pdf

4

Nama Iran berasal dari kata ‘Aryana’ yang artinya ‘Tanah Bangsa Arya’.7 Iran juga dikenal

dengan sebutan Persia atau Farsi. Istilah Persia sendiri merupakan sebutan orang-orang Yunani

kuno yang mengacu pada wilayah di sebelah barat daya Iran. Akan tetapi, semenjak Reza Khan

yang merupakan pendiri Dinasti Pahlevi naik tahta, sebutan Persia diganti dengan sebutan Iran.

Sebelum sebutan Iran digunakan pada masa Dinasti Pahlevi, nama ini pernah dipakai oleh nenek

moyang bangsa Iran sekitar tahun 1700 SM. Sebutan Iran juga digunakan untuk daerah-daerah

yang telah berhasil ditaklukan bangsa ini.

Negara Iran memiliki penduduk muslim dengan mayoritas penganut aliran Islam Syiah.8 Dari

jumlah seluruh penduduk Iran, yang memeluk Islam Syiah 91%, Islam Suni 7,8%, dan lain-lain

1,2%.9 Penyebaran ajaran Islam Syiah dimulai sejak abad pertama Hijriah, kota Qum, Kasyan,

dan Khurasan menjadi kota-kota penting dan menjadi pusat aliran Syiah hingga saat ini.

Mayoritas dari penduduk kota Qum, Kasyan, dan Khurasan merupakan pemeluk Islam Syiah.

Riwayat Hidup Muhammad Reza Shah Pahlevi

Muhammad Reza Shah Pahlevi adalah anak lelaki dari Reza Khan, Raja pertama dinasti Pahlevi.

Muhammad Reza Shah Pahlevi lahir pada tanggal 26 Oktober 1919 bersama dengan saudari

kembarnya yang bernama Putri Asraf. Muhammad Reza berusia dua tahun pada 1921 ketika coup

d’état terjadi.10 Muhammad Reza Shah Pahlevi kecil mendapatkan pendidikan dari seorang

pengajar Prancis dan bersekolah menengah di Swiss. Selama di Swiss ini ia belajar tentang

demokrasi dan mulai mendapatkan gagasan-gagasan untuk menerapkannya di Iran ketika ia

menjadi pemimpin Iran. Muhammad Reza Shah Pahlevi muda mendapatkan pelatihan militer dan

politik selama lima tahun dari ayahnya sendiri.

Muhammad Reza Shah Pahlevi muda merupakan seorang lelaki playboy dan gemar hura-hura

bersama teman-temannya dari kalangan elite. Akhirnya untuk menyembuhkan sifatnya yang 7 Muhammad Alcaff. Perang Nuklir. (Jakarta: Zahra Publishing House, 2008), 11. 8 Syi’ah adalah satu aliran dalam Islam yang meyakini bahwa Ali bin Abi Thalib adan keturunannya adalah imam-imam atau para pemimpin agama dan umat setelah Nabi Muhammad SAW. Lihat : “Syi’ah”, Ensiklopedi Islam, Jilid 5 (Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve, 2002), 5. 9 Ibid. 244. 10 Gholam Reza Afkhami, The Life and Times of the Shah. (California: University of California Press, California, 2009), 24.

Latar belakang ..., Faradila Widyarini, FIB UI, 2014

Page 8: MK-Faradila Widyarini.pdf

5

playboy, Muhammad Reza Shah Pahlevi dinikahkan oleh kedua orang tuanya dengan Putri

Fauziah yang merupakan adik dari Raja Faruk dari Mesir. Dari hasil pernikahan tersebut

Muhammad Reza Shah Pahlevi memiliki seorang putri yang bernama putri Syahnaz. Akan tetapi,

pernikahan tersebut berakhir dengan perceraian karena putri Fauziah tidak dapat memberikan

seorang anak laki-laki. Kemudian Muhammad Reza Shah Pahlevi menikah dengan Soraya yang

tidak dapat memberikan keturunan dan kembali berakhir dengan perceraian. Muhammad Reza

Shah Pahlevi kembali menikah untuk ketiga kalinya dengan Farah Diba yang melahirkan seorang

putra mahkota, Muhammad Reza Pahlevi.11

Naiknya Tahta Muhammad Reza Shah Pahlevi

Meletusnya Perang Dunia II merupakan awal dari jatuhnya kekuasaan Reza Khan. Pada mulanya

Reza Khan memiliki hubungan dekat dengan Inggris, namun karena ia melihat kedudukan Inggris

dalam masa perang dunia mulai melemah maka Reza Khan mulai mendekati Jerman yang pada

saat itu merupakan musuh dari Inggris. Hal tersebut menimbulkan kemarahan dari pihak sekutu.

Inggris mengeluarkan propaganda anti-syah dan menjatuhkan citra Reza Khan di mata dunia.

Pasukan Inggris dan Rusia menyerbu Iran untuk memaksa Reza Khan turun tahta. Operasi pihak

Inggris dipimpin oleh Jenderal Sir Archibald Wavell, pasukannya mendarat di Bandar Syapur,

sedangkan Rusia menyerbu Iran dengan menyeberangi perbatasan utara lalu maju ke arah Ardebil

an Tabriz.12

Inggris yang membantu Reza Khan untuk naik tahta nyatanya juga memaksa Reza Khan untuk

turun tahta. Inggris mengumumkan pengunduran Reza Khan yang telah disetujui oleh Majelis

dan digantikan oleh Putera Mahkota, yaitu Muhammad Reza. Pada 16 September 1941,

Muhammad Reza mengambil sumpah sebagai Raja dari pemerintahan monarki Iran. Pada 17

September 1941, Muhammad Reza Shah Pahlevi mengawali pemerintahannya dengan

menandatangani perjanjian kepada Sekutu bahwa Iran akan memperbaiki kesalahan-kesalahan di

masa lalu.13 Setelah penobatan Muhammad Reza sebagai Raja baru Iran, Reza Khan pergi

11 Assagaf, op.cit., 467. 12 Assagaf, op.cit., 459. 13 Assagaf, op.cit., 466.

Latar belakang ..., Faradila Widyarini, FIB UI, 2014

Page 9: MK-Faradila Widyarini.pdf

6

meninggalkan Iran. Inggris melaporkan bahwa Reza Khan berlayar dari Bandar Abbas pada 28

September 1941 dengan menggunakan kapal Inggris dengan ditemani seorang istri, enam anak

laki-laki, dua anak perempuan, satu menantu laki-laki, dan sebelas pelayan.14

Muhammad Reza Shah Pahlevi naik tahta dan menjadi raja Iran diusia yang masih sangat muda.

Muhammad Reza Shah Pahlevi sangat terobsesi untuk menjadikan Iran menjadi negara modern

seperti negara-negara di Eropa Barat dan Amerika Utara. Ia juga sangat terobsesi untuk

mengembalikan Iran ke dalam masa kejayaan Persia ketika dipimpin oleh Dinasti Sassanid.

Pada mulanya kenaikan tahta Muhammad Reza Shah Pahlevi disambut gembira oleh rakyat Iran

yang berharap adanya perubahan setelah selama kurang lebih lima belas tahun dipimpin oleh

seorang raja diktator yang tidak dekat dengan rakyatnya. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu,

rakyat Iran mulai merasakan adanya kesamaan Muhammad Reza Shah Pahlevi dengan Reza

Khan. Kepemimpinan Muhammad Reza Shah Pahlevi dirasa tidak jauh berbeda dari Reza Khan

yang sama-sama mengacuhkan kepentingan rakyat demi kepentingan pribadi.

Kebijakan Modernisasi Muhammad Reza Shah Pahlevi di Bidang Militer

Iran merupakan negara dengan sumber daya alamnya yang berlimpah dan letaknya yang strategis.

Kedua hal tersebut menjadikan Iran sebagai wilayah yang sering dijadikan ajang perebutan

berbagai negara besar, seperti yang terjadi pada masa Perang Dunia I ketika Sekutu dan Poros

melakukan pertempuran di Iran. Dari sejarah Iran itulah Muhammad Reza Shah Pahlevi terobsesi

untuk memodernisasikan militer Iran. Ia ingin menjadikan Iran sebagai negara dengan kekuatan

besar di bidang militer sehingga Iran menjadi negara yang disegani dan mampu menjadi polisi

bagi negara di kawasan Teluk. Modernisasi militer ini mengharuskan Muhammad Reza Shah

Pahlevi mengalokasikan sebagian besar anggaran belanja Iran khusus untuk bidang militer.

Untuk mewujudkan cita-citanya dalam memodernisasi militer Iran, Muhammad Reza Shah

Pahlevi melakukan hubungan kerjasama di bidang militer dengan Amerika Serikat dan Israel.

Pada masa Muhammad Reza Shah Pahlevi, kekuaatan Iran sangat tergantung pada Amerika

Serikat. Amerika memberikan bantuan berupa alat-alat persenjataan dan penasehat di bidang

14 Mohammad Gholi Majd. Great Britain and Reza Shah. (Florida: University Press of Florida, 2001), 382.

Latar belakang ..., Faradila Widyarini, FIB UI, 2014

Page 10: MK-Faradila Widyarini.pdf

7

militer. Iran memperbarui peralatan tempur militer Iran dengan membeli berbagai peralatan

canggih, seperti yang disebutkan Nasir Tamara yang dikutip oleh Chairul Saleh sebagai berikut.

Kemampuan militer Iran pada masa itu adalah Iran memiliki 800 tank M 60 dan M 47 buatan

Amerika, 760 Chief-Tank, 250 scorpion, 1500 Iranian Lion. Sedangkan untuk angkatan udara,

Iran memiliki peralatan modern seperti : 57 pesawat pengangkut tempur C 130, 250 buah pesawat

pembom Phantom, 160 buah F 16, 80 buah F 14, 200 buah F4, dan 120 buah F 5. Adapun

pesawat F4 mereka itu dilengkapi dengan peluru kendali Phoenix. Selanjutnya angkatan laut Iran

dipersenjatai dengan pesawat pengintai P 36, puluhan kapal patroli, 3 buah kapal selam, 4 buah

destroyer Spruance, dan hydroglisseur yang dapat mendarat di air sedangkal apapun.15

Kekuatan militer yang sangat maju ini yang dirasa manfaatnya ketika mampu membantu Iran

dalam melawan invasi Iraq ketika terjadinya Perang Iraq-Iran. Dari kekuatan militer Iran ini,

Muhammad Reza Shah Pahlevi berhasil mengukuhkan kedudukan Iran sebagai polisi di kawasan

Teluk. Akan tetapi, kemajuan di bidang militer ini dinilai tidak dirasakan manfaatnya oleh

masyarakat Iran, justru dengan membengkaknya anggaran untuk militer, rakyat semakin

menderita karena Muhammad Reza Shah Pahlevi tidak mengalokasikan anggaran untuk

kesejahteraan rakyat Iran.

Di samping pembelian persenjataan militer, demi mengukuhkan kekuasannya, Muhammad Reza

Pahlevi mendirikan organisasi rahasia dengan bantuan CIA16 dan MOSSAD17, badan intel Israel.

Pada 1957, didirikan SAVAK (Sazmani Amniyyat va Ettila’ati Kisywar), Badan Sekuriti dan

Informasi Iran, berdasakan Keputusan Majelis.18 Pada masa beroperasinya, SAVAK merupakan

pasukan yang paling ditakuti. Pasukan ini bertugas mengeksekusi para tokoh oposisi yang

menentang pemerintahan Muhammad Reza Shah Pahlevi. Salah satu tokoh yang diduga

dieksekusi SAVAK adalah Ali Syari’ati. Ali Syari’ati merupakan tokoh sosiolog dan pemikir. Ia

15 Chairul Saleh. Peranan Imam Khomeini Dalam Revolusi Islam Iran 1977-1979. (Depok: Universitas Indonesia, 1996), 54. 16 CIA (Central Intelligence Agency) adalah organisasi rahasia milik pemerintah Amerika Serikat yang bertugas memperoleh informasi dan menganalisa informasi pemerintah asing, perusahaan-perusahaan, dan individu-individu tertentu untuk kemudian diberikan pada pihak-pihak pemerintah yang berwenang. Lihat: Jary D. Gray. Demokrasi Barbar Ala Amerika. (Jakarta: Gema Insani Press, 2007), 57-58. 17 Mossad adalah badan intelejen Israel yang menjadi salah satu dinas paling handal di dunia. Mossad berdiri pada Desember 1949. Mossad menjadi dinas pemerintah paling ditakuti oleh para aktifis Timur Tengah. Lihat: Husein Ja’far al-Hadar. Anakku Dibunuh Israel. (Jakarta: Hikmah, 2008), 126-127. 18 Assagaf, op.cit.,513.

Latar belakang ..., Faradila Widyarini, FIB UI, 2014

Page 11: MK-Faradila Widyarini.pdf

8

sering mengeluarkan gagasan antipemerintah dan antifeodal yang secara tidak langsung

menyerang kepemimpinan Muhammad Reza Shah Pahlevi. Ali Syari’ati ditemukan meninggal

secara tiba-tiba di Inggris pada tahun 1977.19

Kebijakan Modernisasi Muhammad Reza Shah Pahlevi di Bidang Ekonomi

Demi memajukan ekonomi Iran, Muhammad Reza Shah Pahlevi mengadakan kerjasama dengan

negara-negara asing melalui hak istimewa kepada para penanam modal asing. Salah satu fasilitas

yang diberikan Muhammad Reza Shah Pahlevi dalam menerapkan kebijakan ini adalah

penghapusan bea cukai. Kebijakan ini meningkatkan investasi asing dan impor barang dari luar

ke Iran. Bank-bank komersial terus bermunculan. Dari kebijakan liberalisasi perdagangan ini,

jumlah bank komersial menjadi 36 dari yang sebelumnya berjumlah 24.20 Peningkatan yang

signifikan terlihat pada sektor industri, dimana jumlah perusahaan industri swasta yang semula

sebanyak 1700, dalam waktu singkat jumlahnya naik menjadi 2700.21

Pertumbuhan pesat yang terjadi pada sektor industri membawa dampak baik bagi Iran, pada

mulanya. Banyaknya pabrik-pabrik swasta yang dibuka mendorong terjadinya urbanisasi dari

desa ke kota untuk menjadi buruh pabrik. Pengangguran di Iran semakin berkurang seiring

dengan bertambahnya jumlah pabrik setiap tahunnya. Akan tetapi, arus urbanisasi yang begitu

besar karena para pemuda Iran lebih memilih menjadi buruh dari pada menjadi petani di desa

menimbulkan kepincangan di sektor pertanian. Ditambah lagi dengan minimnya perhatian

pemerintah terhadap sektor pertanian Iran. Akibatnya, produksi barang dalam negri justru

semakin berkurang dan kalah bersaing dengan barang impor yang beredar luas di masyarakat.

Berkurangnya produksi pertanian dalam negri semakin terlihat nyata. Padahal barang impor tidak

sepenuhnya dapat memenuhi kebutuhan dalam negri. Meskipun jumlah barang yang masuk

sangat banyak, namun mekanisme barang agar dapat sampai ke tangan konsumen tidak

sederhana, bongkar muat kargo yang lama menjadi salah satu penyebab lambatnya barang impor

19 Ali Rahnema, An Islamic Utopian: A Political Biography of Ali Syari’ati (London: I.B. Tauris and Co Ltd, 1998), 568. 20 Assagaf, op.cit.,527. 21 Assagaf, op.cit.,527.

Latar belakang ..., Faradila Widyarini, FIB UI, 2014

Page 12: MK-Faradila Widyarini.pdf

9

mencapai pasar. Pada 1975, ada 200 kapal yang menunggu di pelabuhan-pelabuhan selatan Iran

untuk melakukan bongkar muat kargo.22

Pada 1975, negara Iran mengalami defisit sebesar US$ 1,7 miliar dan hal ini diiringi dengan

terjadinya inflasi.23 Krisis ekonomi yang terjadi di Iran semakin diperburuk dengan lemahnya

keuangan pemerintah yang membuat sulitnya mengatasi permasalahan tersebut. Melihat situasi

ekonomi Iran, banyak pabrik-pabrik industri swasta yang memilih tutup dan mengakhiri

penanaman modalnya di Iran. Akibatnya, pengangguran mulai merajalela. Kesenjangan sosial

semakin terasa dan krisis ekonomi mengacaukan situasi di Iran.

Kebijakan Revolusi Putih

Sebelum melakukan Revolusi Putih, Muhammad Reza Shah Pahlevi telah mengeluarkan

kebijakan land reform atau reformasi agraria terlebih dahulu. Reformasi agrarian telah banyak

dilakukan di berbagai negara dan ketika tiba saatnya kebijakan ini diaplikasikan di Iran, maka

timbul banyak pertentangan di kalangan rakyat Iran dan para oposisi. Land reform ini

menerapkan kebijakan di mana para pemilik tanah diambil sebagian tanahnya, sesuai dengan

peraturan pemerintah, dan pemerintah memberikan kompensasi atas tanah yang diambil tersebut.

Kebijakan land reform ini dirumuskan ke dalam beberapa poin. Jika pada tahap pertama para

tuan tanah yang dipangkas tanah kelebihannya diberi kompensasi dengan uang tunai sebesar 10-

20% dari nilainya dan sisanya dicicil setiap tahun, maka pada tahap kedua kompensasi itu berupa

lima opsi (pilihan) sebagai berikut:1. Tanah kelebihan dari batas luas maksimum itu harus dijual

kepada petani atau penyakapnya; atau (2) Tanah tersebut disewakan kepada penyewanya selama

30 puluh tahun; atau (3) Membeli “hak sewa” kepada penyewanya; atau (4) Membagi tanah

kelebihan itu dengan para penyewa/penyakapnya berdasar rasio pembagian seperti yang lazim

22 Assagaf, op.cit., 528. 23 Assagaf, op.cit., 528.

Latar belakang ..., Faradila Widyarini, FIB UI, 2014

Page 13: MK-Faradila Widyarini.pdf

10

“bagi/hasil”; atau (5) Menjadikan tanah tersebut sebagai satuan usaha kerjasama dengan bekas

petani penyewa/penyakapnya.24

Land reform ini banyak ditentang oleh masyarakat. Land reform ini dinilai merugikan rakyat

karena tanah yang diambil tersebut digunakan untuk menanam produksi yang dibutuhkan oleh

negara lain. Operasi agribusiness ini memiliki maksud terselubung yaitu penggunaan tanah-tanah

pertanian Iran untuk menanam tanaman yang diperlukan di luar negeri, yang memang disediakan

untuk pasar asing, sedangkan untuk produksi dalam negeri, Iran harus mengimpor dari Israel.25

Pada Januari 1963, Muhammad Reza Shah Pahlevi merangkum kebijakan modernisasinya melalu

Revolusi Putih yang meliputi nasionalisasi hutan, pembentukan korps melek huruf,

institusionalisasi skema bagi-laba untuk pekerja industry.26 Land reform ini semakin diperkuat

melalui program Revolusi Putih yang dikeluarkan oleh Muhammad Reza Shah Pahlevi.

Meskipun referendum ini dinilai sangat memaksa dan ditentang oleh banyak pihak, terutama

Ayatullah Khomeini dan beberapa oposisi, namun Muhammad Reza Shah Pahlevi tetap

mengumumkan referendum nasional tersebut yang terdiri dari enam pokok permasalahan. RUU

(Rencana Undang-Undang) yang dideklarasikan oleh Muhammad Reza Shah Pahlevi pada

Januari 1963 adalah sebagai berikut: (1) RUU Nasionalisasi Hutan. (2)RUU penjualan

Perusahaan Negara untuk membiayai land reform. (3)RUU Pemilihan Umum. Dalam

amandemen itu kaum wanita berhak untuk memilih dan dipilih. Dalam RUU ini juga disebutkan

bahwa dalam pelantikannya, para anggota yang terpilih harus bersumpah menurut Kitab Suci,

tidak lagi menegaskan dengan Kitab Suci Al-Qur’an. (4)RUU pembagian keuntungan bagi

karyawan. (5)RUU pembentukan Korp Melek Huruf sebagai sarana penerapan undang-undang

wajib belajar.27

Ayatullah Khomeini mendeklarasikan boikot atas Revolusi Putih dan meminta rakyat untuk tidak

datang ke pemungutan suara. Pidato Ayatullah Khomeini disiarkan melalui media elektronik dan

cetak di seluruh wilayah Iran. Rakyat mengikuti apa yang dianjurkan oleh pemimpin spiritual

mereka, tempat pemungutan suara terlihat sepi dan sebagian besar pemilih adalah para agen 24 Gunawa Wiradi, Seluk Beluk Masalah Agraria: Reforma Agraria dan Penelitian Agraria. (Yogyakarta: STPN Press, 2009), 109-110. 25 Assagaf, op.cit.,504. 26 Muhsin Labib, dkk, David di Tengah Angkara Goliath Dunia. (Jakarta: Mizan, 2007), 62. 27 Assagaf, op.cit., 492-493.

Latar belakang ..., Faradila Widyarini, FIB UI, 2014

Page 14: MK-Faradila Widyarini.pdf

11

SAVAK. Akan tetapi, meskipun pada hari itu pemungutan suara jelas-jelas terlihat sepi,

pemerintah mengklaim jumlah suara setuju mengenai Revolusi Putih adalah sebanyak

5.600.000.28

Munculnya Tokoh Oposisi

Sejak awal Muhammad Reza Shah Pahlevi naik tahta, rakyat Iran kurang setuju dengan

kebijakan-kebijakan yang dikeluarkannya. Modernisasi yang dilakukan Muhammad Reza Shah

Pahlevi justru membuat rakyat Iran lebih sering menderita dibanding sejahtera. Pada masa

Muhammad Reza Shah Pahlevi, rakyat Iran semakin menderita kemiskinan, hanya sebagian

kalangan, keluarga dekat istana, yang kehidupannya semakin makmur pada masa Muhammad

Reza Shah Pahlevi,. Rakyat semakin tertindas karena mereka tidak memiliki wadah untuk

mengeluarkan aspirasinya, partai-partai politik dibatasi, tindakan yang dianggap mengancam

kedudukan Muhammad Reza Shah Pahlevi dicekal dan kebebasan pers sangat dibatasi, sehingga

hal ini semakin menimbulkan rasa jenuh dan frustasi di kalangan rakyat Iran.

Banyak tokoh oposisi yang melakukan protes terhadap pemerintahan Muhammad Reza Shah

Pahlevi, namun SAVAK yang menjadi pelindung Muhammad Reza Shah Pahlevi selalu

menghalangi pergerakan para tokoh oposisi. Dari sekian banyak tokoh oposisi yang muncul, ada

satu nama yang dianggap berhasil menumbangkan rezim Pahlevi, tokoh tersebut adalah

Ayatullah Ruhullah Khomeini. Khomeini merupakan salah satu tokoh oposisi yang cukup

populer. Sikapnya yang berani dan tegas menjadi semangat bagi rakyat Iran untuk melakukan

aksi massal menjatuhkan rezim Pahlevi. Khomeini bergerak tanpa menggunakan embel-embel

partai, ia lebih suka bergerak dengan cara memberikan dogma pada rakyat Iran dan melakukan

pidato.

Ruhullah Khomeini lahir pada 24 September 1902.29 Ayatullah lahir dari keluarga relijius. Ayah

dan kakek Ayatullah Khomeini merupakan tokoh agama di Iran yang cukup terkenal. Di usia dua

28 Assagaf, op.cit., 494. 29 Baqer Moin. Khomeini: Life of The Ayatollah. (New York: I.B Tauris & Co Ltd, 1999),.2.

Latar belakang ..., Faradila Widyarini, FIB UI, 2014

Page 15: MK-Faradila Widyarini.pdf

12

puluh tahun, Ayatullah Khomeini pindah ke kota Qum dan menetap disana. Selama berada di

kota Qum, Ayatullah mengajar hukum, filsafat, dan etika.

Ayatollah Khomeini mulai menunujukkan ketidak sukaannya terhadap pemerintahan rezim

Pahlevi. Pada 1943 ia menerbitkan bukunya yang berjudul Kashf al-Asrar (“Menyingkap

Rahasia”), dalam bukunya ia mengkritik secara tajam pemerintahan Reza Syah, ia menegaskan

bahwa sebuah pemerintahan monarki harus dibatasi oleh aturan-aturan.30 Ayatullah semakin

sering mencela pemerintahan Pahlevi.

Pada 3 Juni 1963, Ayatullah memberikan pidato yang mendeklarasikan gerakan anti-Shah.

Akibat dari kampanye tersebut, 4 Juni 1963 Ayatullah ditangkap. Berita mengenai tertangkapnya

Ayatullah tersebar keluar kota Qum, hal ini menimbulkan kemarahan rakyat Iran. Besoknya, pada

5 Juni 1963, bersamaan dengan peringatan meninggalnya Hussein, cucu Nabi Muhammad, terjadi

demonstrasi besar-besaran di Teheran. Demonstrasi meluas ke berbagai kota, seperti Shiraz,

Kashan, dan Mashad. Pemerintahan Muhammad Reza Shah Pahlevi membalas pemberontakan

massal ini dengan mengerahkan polisi dan tentara untuk melakukan pembantaian kepada para

demonstran. Ketika terjadinya demonstrasi besar-besaran pada 5 Juni 1963, Ayatullah Khomeini

“dinobatkan” sebagai “Pemimpin Spiritual” oleh para demonstran.31

Pada 1964, Ayatullah dipaksa keluar dari Iran dan diasingkan di Turki. Akan tetapi, sekulerisme

Turki membuat Ayatullah tidak betah tinggal di sana. Akhirnya, ia mengajukan ijin pindah ke

Irak dan disetujui oleh Duta Besar Irak di Teheran. Ayatullah Khomeini pindah ke Najaf pada

Oktober 1965.32

Pada April 1967, Khomeini mengirimkan surat kepada perdana mentri Hovayda yang berisikan

protes terhadap pemerintahan yang menindas rakyat Iran, namun surat tersebut tidak ditanggapi

oleh Hovayda.

Pada April 1967, dalam surat terbuka yang ditujukan kepada PM Hoveyda, Ayatullah Khomeini antara lain mengatakan: “Selama periode yang panjang ini, di mana saya telah dibuang karena menentang pemberian hak istimewa bagi orang-orang Amerika-sesuatu yang merongrong akar-akar kemerdekaan kita yang paling dalam-saya telah dibuang dari Iran dengan cara yang bertentangan baik dengan syariah maupun dengan konstitusi.

30 Riza Sihbudi. Biografi Politik Imam Khomeini. (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1996), 40. 31 Ibid., 47. 32 Ibid., 53.

Latar belakang ..., Faradila Widyarini, FIB UI, 2014

Page 16: MK-Faradila Widyarini.pdf

13

Saya sedang mengamati malapetaka yang menimpa rakyat kita yang tertindas dan tak berdaya”.33

Pergerakan Ayatullah semakin hari semakin nyata, Ayatullah melancarkan kritikannya terhadap

Rezim Pahlevi melalui kuliah-kuliahnya. Oleh karena itu, setelah terjadinya perjanjian antara

Muhammad Reza Shah dengan Saddam Hussein yang terjadi pada 1978, Ayatullah diusir dari

Irak. Ia pun pindah ke Prancis.

Selama di Prancis, pergerakan Ayatullah tidak surut. Justru selama di Prancis, pergerakan

Ayatullah Khomeini semakin gencar melalui siaran-siaran media barat yang sering menyiarkan

dialog dengan Ayatullah Khomeini. Menurut Parviz Sabeti, kepala “unit anti-subversi” SAVAK,

selama 1978 saja, jumlah kaset yang berisi pidato dan seruan Ayatullah yang masuk ke Iran lebih

dari 100.000 buah.34

Kronologi Mundurnya Muhammad Reza Shah Pahlevi

Pada Januari 1977, Presiden Amerika Serikat yang terkenal dengan kampanye penegakan HAM,

Jimmy Carter, mengkritik penindasan pemimpin otoriter yang dinilai melanggar HAM yang

terjadi di beberapa negara termasuk Iran. Hal ini memberikan peluang kepada para oposisi untuk

semakin gencar melakukan penyerangan terhadap Muhammad Reza Shah Pahlevi. Bergantinya

Presiden Amerika cukup membawa angin segar bagi rakyat Iran dan para oposisi yang bertekad

menggulingkan kekuasaan Muhammad Reza Shah Pahlevi.

Pada 9 Januari 1978, terjadi pemberontakan di kota Qom akibat dari munculnya artikel yang

menjelek-jelekkan Khomeini.35 Rakyat marah akibat dari pemberitaan media cetak Iran mengenai

seorang Ayatullah keturunan India yang menjadi agen bayaran Inggris. Artikel dari surat kabar

Iran Et-Tela’at ternyata justru menjadi boomerang bagi pemerintahan Iran sendiri. Artikel

tersebut justru semakin memperkuat kedudukan Ayatullah sebagai pemimpin perjuangan rakyat

33 Ibid.., 57. 34 Ibid., 59. 35 Assegaf, op.cit., 347.

Latar belakang ..., Faradila Widyarini, FIB UI, 2014

Page 17: MK-Faradila Widyarini.pdf

14

Iran. Pada 9 Januari, para siswa pesantren Qum melakukan demonstrasi sebagai jawaban dari

fitnah yang dilayangkan oleh surat kabar Et-Tela’at. Akan tetapi, demonstrasi ini berubah

menjadi bentrokan antara rakyat dengan polisi setelah pukul 17.00 polisi menembak para

demonstran.36 Dari peristiwa inilah rentetan peristiwa berdarah terjadi di Iran sebagai perjuangan

mendirikan pemerintahan republik. Peristiwa-peristiwa berdarah selanjutnya terjadi dengan

dipelopori oleh para oposisi yang kebanyakan para ulama dengan dukungan dari Ayatullah

Khomeini melalui surat-surat dan pidato-pidatonya dari pengasingan.

Setelah peristiwa berdarah di kota Qum pada 9 Januari 1978, rentetan demonstrasi yang berujung

pada bentrokan dan pembantaian polisi terhadap demonstran selalu terjadi dalam rangka

memperingati tujuh hari atau empat puluh hari setelah peristiwa berdarah sebelumnya terjadi.

Demonstran yang meninggal karena bentrok dengan polisi dianggap oleh para ulama dan rakyat

sebagai pejuang syahid, sehingga kematian mereka harus dihormati melalui acara berkabung

pada hari ketujuh atau empat puluh setelah mereka meninggal. Ayatullah Khomeini menyerukan

dilakukannya acara berkabung dalam rangka memperingati syahidnya para demonstran kota Qum

yang terjadi pada 9 Januari 1978.37 Acara tersebut berjalan damai di beberapa kota, namun di

Tabriz acara berkabung justru menjadi peristiwa berdarah selanjutnya.

Pada 18 Februari 1978, rakyat Iran di kota Tabriz berbondong-bondong pergi ke masjid untuk

melakukan doa bagi para arwah demonstran yang meninggal pada peristiwa 9 Januari 1978.38

Akan tetapi, masjid telah dikepung oleh polisi yang melarang rakyat untuk memasuki area

masjid. Oleh karena itu, bentrokan kembali terjadi antara rakyat dengan polisi. Pemerintah

mengumumkan darurat militer, pada peristiwa tersebut, korban meninggal sebanyak 100 orang

yang oleh pemerintah hanya diberitakan sebanyak dua belas orang.39

Sepanjang tahun 1978 demonstrasi yang berujung bentrokan banyak terjadi di berbagai kota di

Iran. Acara pawai berkabung sebagai bentuk penghormatan kepada para demonstran yang mati

syahid selalu berujung dengan bentrokan yang mengakibatkan banyaknya korban tewas dan

akhirnya menghasilkan demonstrasi baru lagi sebagai bentuk peringatan tujuh atau empat puluh

hari. Setelah banyaknya demonstrasi yang terjadi, Ayatullah Khomeini menyerukan cara baru 36 Assegaf, op.cit., 549. 37 Sihbudi, op.cit., 63. 38 Assegaf, op.cit., 549. 39 Sihbudi, op.cit., 63.

Latar belakang ..., Faradila Widyarini, FIB UI, 2014

Page 18: MK-Faradila Widyarini.pdf

15

sebagai bentuk gerakan anti-Shah. Pada Oktober 1978, aksi mogok dilakukan oleh kurang lebih

10.000 karyawan industry minyak iran.40 Aksi mogok yang dilakukan para karyawan lokal

industri minyak diikuti oleh para karyawan dari sektor lainnya, seperti pada sektor pertanian,

sektor ekonomi yang diwakili oleh pemogokan para karyawan Bank Nasional, dan perusahaan-

perusahaan di berbagai sektor lainnya. Akan tetapi, pemogokan pada industri minyak inilah yang

sangat memukul rezim Muhammad Reza Shah Pahlevi. Iran yang mengandalkan pemasukannya

dari ekspor minyak terpaksa menghentikan produksinya karena banyaknya karyawan yang

melakukan aksi mogok. Pada 27 Desember 1978, para petinggi negara-negara Barat melakukan

pertemuan di Guadalupe-salah satu wilayah région d’outre-mer di bawah proteksi Perancis di

wilayah Laut Karibia- untuk membahas situasi Iran dan pemberitaan di media internasional

bahwa ekspor minyak Iran berhenti total.41

Melihat banyaknya demonstran yang akhirnya meninggal akibat kebrutalan aparat pemerintah,

rakyat Iran yang dipelopori oleh para oposisi melakukan cara unik lainnya dalam melakukan aksi

demonstrasi. Pada Jumat 1 Desember 1978, yang bertepatan dengan 1 Muharram 1399 H,

demonstrasi dilakukan di Teheran dan kota-kota lainnya dengan cara mengumandangkan takbir

dari rumah-rumah penduduk secara serentak tepat pada pukul 21.00.42 Polisi hanya menjawab

aksi tersebut dengan menembakkan senjata ke arah yang tidak jelas karena hanya terdengar

suara-suara takbir tanpa terlihat siapa dan dimana para demonstran berada.

Tepat pada Hari ‘Asyura43 demonstasi kembali terjadi di Iran. Kali ini Ayatullah Taleqani-salah

satu tokoh oposisi-mengkoordinir acara ‘Assyura menjadi demonstrasi besar-besaran di Teheran,

Isfahan, Tabriz, dan Masyhad. Para demonstran membawa foto Ayatullah Khomeini sebagai

pengukuhan atas penobatannya sebagai “Pemimpin Spiritual” Iran, sementara itu di Isfahan para

demonstran menghancurkan patung Shah. Selama dua hari bandara Mehrabad di Teheran ditutup

40 Sihbudi, op.cit., 67. 41 http://indonesian.irib.ir/c/journal/view_article_content?groupId=10330&articleId=5111543&version=1.1 (Diakses pada 20 Desember 2012, 12:25 WIB). 42 Assegaf, op.cit., 576. 43 Hari Asyura adalah hari berkabung , khususnya umat Islam Syi’ah, untuk mengenang kematian Husein bin Ali dan kekejaman Yazid. Lihat: Mohd Asri Zainal Abidin. Catatan Perjalanan Dari Tanah Barat. (Selangor: PTS Islamika SDN, 2011), 50.

Latar belakang ..., Faradila Widyarini, FIB UI, 2014

Page 19: MK-Faradila Widyarini.pdf

16

untuk seluruh penerbangan, baik domestik maupun internasional, namun berita mengenai

demonstrasi yang mencoreng rezim Shah ini tersebar luas di seluruh dunia.44

Situasi di Iran yang semakin kacau membuat Muhammad Reza Shah Pahlevi semakin ketakutan,

ia akhirnya meninggalkan Iran pada 16 Januari 1979 bersama permaisurinya yang menandai

jatuhnya kekuasaan Muhammad Reza Shah Pahlevi dan runtuhnya dinasti Pahlevi.45 Kemudian

pada tanggal 30 Maret 1979 diadakan referendum yang menyatakan bahwa hampir seluruh rakyat

Iran menginginkan berdirinya Iran sebagai negara republik bukan lagi sebagai negara monarki,

hal ini menandakan pemerintahan monarki di Iran telah berakhir dan digantikan dengan sistem

pemerintahan republik.

Kesimpulan

Muhammad Reza Shah Pahlevi sebagai pemimpin Iran membawa perubahan yang besar dalam

segala aspek, di bidang pemerintahan maupun kehidupan sosial masyarakat yang sebagian besar

menerjang nilai-nilai tradisi Iran. Perubahan-perubahan tersebut tidak terlepas dari misi

modernisasi Muhammad Reza Shah Pahlevi yang diaplikasikan dalam bentuk kebijakan-

kebijakannya yang banyak ditentang masyarakat Iran.

Beberapa kebijakan Muhammad Reza Shah Pahlevi yang disebutkan dalam jurnal ini, seperti

kebijakan di bidang ekonomi yang pada akhirnya membawa Iran pada arus inflasi dan

menyebabkan meningkatnya jumlah pengangguran, kebijakan militer dengan mendirikan dinas

intelejen SAVAK yang melakukan pelanggaran HAM dan meneror setiap warga yang hendak

menyampaikan aspirasinya, dan kebijakan revolusi putih yang Muhammad Reza Shah Pahlevi

paksa untuk diterapkan meskipun secara nyata ditentang rakyat memperlihatkan bagaimana

Muhammad Reza Shah Pahlevi banyak menerapkan kebijakan yang pada akhirnya

mengorbankan rakyat.

44 Assegaf, op.cit., 586. 45Assegaf, op.cit., 352.

Latar belakang ..., Faradila Widyarini, FIB UI, 2014

Page 20: MK-Faradila Widyarini.pdf

17

Tindakan Muhammad Reza Shah Pahlevi ini kemudian dijawab oleh kemunculan seorang tokoh

ulama bernama Ayatullah Khomeini. Ayatullah Khomeini menjadi tokoh paling berpengaruh

yang mampu menggerakkan rakyat Iran untuk menggulingkan Muhammad Reza Shah Pahlevi

meskipun Ayatullah Khomeini sendiri diasingkan di luar negeri. Berbagai rentetan peristiwa

gerakan rakyat Iran yang dilakukan secara massal untuk menggulingkan Muhammad Reza

Pahlevi yang dipelopori oleh tokoh oposisi terkenal bernama Ayatullah Khomeini terjadi di

berbagai kota di Iran. Akhirnya Muhammad Reza memutuskan untuk meninggalkan Iran dan

berakhirlah kekuasaannya sebagai pemimpin Iran.

Dari uraian di atas maka penulis menyimpulkan bahwa jatuhnya kekuasaan Muhammad Reza

Shah Pahlevi dikarenakan kebijakan-kebijakannya sendiri yang tidak memihak kepada rakyat

dan melanggar nilai-nilai tradisi luhur Iran. Kesewenang-wenangan Muhammad Reza Shah

Pahlevi dalam memimpin Iran menimbulkan rasa tidak suka rakyat Iran terhadap pemimpinnya

tersebut. Situasi ini yang kemudian dimanfaatkan oleh para oposisi-diwakili oleh Ayatullah

Khomeini-untuk menghapus sistem pemerintahan monarki konstitusional Iran yang kemudian

diganti dengan pemerintahan republik melalui penggulingan kekuasaan Muhammad Reza Shah

Pahlevi.

Latar belakang ..., Faradila Widyarini, FIB UI, 2014

Page 21: MK-Faradila Widyarini.pdf

18

DAFTAR REFERENSI

Buku:

Abidin, Mohd Asri Zainal. Catatan Perjalanan Dari Tanah Barat. Selangor: PTS Islamika SDN.

2011.

Afkhami, Gholam Reza. The Life and Times of the Shah. California: University of California

Press.2009.

Alcaff, Muhammad. Perang Nuklir. Jakarta: Zahra Publishing House. 2008.

Al-Hadar, Husein Ja’far. Anakku Dibunuh Israel. Jakarta: Hikmah. 2008.

Alwi, Muntasir dan Arif Fadhillah. Aplikasi Islam Dalam Wilayah Kuadran; Rumusan Dasar

Teoritis, Praktis, dan Revolusioner. Madani Press.

Assagaf, Muhammad Hasyim. Lintasan Sejarah Iran.The Cultural Section of Embassy of The

Islamic Republic of Iran. 2009.

Gray, Jary D. Demokrasi Barbar Ala Amerika. Jakarta: Gema Insani Press. 2007.

Hamilton, Richard., ed. The Origins of War World One. Cambridge: Cambridge University Press.

2003.

Hashemi, Nader. Islam, Sekularisme, dan Demokrasi Liberal. Jakarta: PT Gramedia Pustaka

Utama. 2010.

Labib, Muhsin, dkk. David di Tengah Angkara Goliath Dunia, Jakarta: Mizan. 2007.

Majd, Mohammad Gholi. Great Britain and Reza Shah. University Press of Florida. 2001.

Moin, Baqer. Khomeini: Life of The Ayatollah. New York: I.B Tauris & Co Ltd. 1999.

Rahnema, Ali. An Islamic Utopian: A Political Biography of Ali Syari’ati. London: I.B. Tauris

and Co Ltd. 1998.

Sihbudi, Riza. Biografi Politik Imam Khomeini. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. 1996.

---.Menyandera Timur Tengah. Jakarta: Mizan. 2007.

Latar belakang ..., Faradila Widyarini, FIB UI, 2014

Page 22: MK-Faradila Widyarini.pdf

19

Wiradi, Gunawan. Seluk Beluk Masalah Agraria: Reforma Agraria dan Penelitian Agraria.

Yogyakarta: STPN Press. 2009.

Ensiklopedi Islam, Jilid 5. Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve. 2002.

Dokumen Online:

http://indonesian.irib.ir/c/journal/view_article_content?groupId=10330&articleId=5111543&vers

ion=1.1 (Diakses pada 20 Desember 2012, 12:25 WIB).

Skripsi:

Saleh, Chairudin. Peranan Ayatullah Khomeini dalam Revolusi Iran. Depok: Universitas

Indonesia. 1993.

Latar belakang ..., Faradila Widyarini, FIB UI, 2014