misi dan visi hidup seorang muslim cemerlang

9
MISI DAN VISI DALAM HIDUP SEORANG MUSLIM CEMERLANG Di susun oleh Muhamad Bustaman Abdul Manaf IAB Pengenalan Kejayaan adalah keinginan dan harapan setiap manusia baik samada muslim maupun kafir. Adapun pemahaman tentang kejayaan bagi setiap manusia akan berbeza-beza bergantung kepada sudut pesepsi masing-masing. Adakalanya kejayaan itu diukur dengan banyaknya harta benda, kekuasaan, prestasi pendidikan atau kedudukan jawatan dalam organisasi dan lain sebagainya. Sehubungan itu, kemuncak kepada segala kejayaan seorang hamba di sisi Allah Ta’ala adalah menjadi orang yang paling bertaqwa di sisi Allah sebagaimana termaktub dalam Al-Quran Surah Al- Hujurat : 13; Artinya: ”Sesungguhnya orang yang paling mulia di sisi Allah Ta’ala adalah orang yang paling bertaqwa diantara kamu.” QS. Al-Baqarah: 5; Artinya: “Mereka adalah orang-orang yang mendapatkan petunjuk dari Rabb-nya dan mereka tergolong ke dalam orang-orang yang berjaya (menang).” Para ulama rahimahullah telah menjelaskan apa yang dimaksud dengan taqwa. Di antaranya, Imam Ar-Raghib Al-Asfahani mendefinisikan seperti berikut: “Taqwa iaitu menjaga jiwa dari perbuatan yang membuatnya berdosa, dan itu dengan meninggalkan apa yang dilarang, dan menjadi sempurna dengan meninggalkan

Upload: ismail-hashim

Post on 29-Jul-2015

174 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Misi Dan Visi Hidup Seorang Muslim Cemerlang

MISI DAN VISI DALAM HIDUP SEORANG MUSLIM CEMERLANG

Di susun oleh

Muhamad Bustaman Abdul Manaf

IAB

Pengenalan

Kejayaan adalah keinginan dan harapan setiap manusia baik samada muslim maupun kafir.

Adapun pemahaman tentang kejayaan bagi setiap manusia akan berbeza-beza bergantung

kepada sudut pesepsi masing-masing. Adakalanya kejayaan itu diukur dengan banyaknya

harta benda, kekuasaan, prestasi pendidikan atau kedudukan jawatan dalam organisasi dan

lain sebagainya.

Sehubungan itu, kemuncak kepada segala kejayaan seorang hamba di sisi Allah Ta’ala adalah

menjadi orang yang paling bertaqwa di sisi Allah sebagaimana termaktub dalam Al-Quran

Surah Al-Hujurat : 13;

Artinya: ”Sesungguhnya orang yang paling mulia di sisi Allah Ta’ala adalah orang yang

paling bertaqwa diantara kamu.”

QS. Al-Baqarah: 5;

Artinya: “Mereka adalah orang-orang yang mendapatkan petunjuk dari Rabb-nya dan

mereka tergolong ke dalam orang-orang yang berjaya (menang).”

Para ulama rahimahullah telah menjelaskan apa yang dimaksud dengan taqwa. Di antaranya,

Imam Ar-Raghib Al-Asfahani mendefinisikan seperti berikut: “Taqwa iaitu menjaga jiwa

dari perbuatan yang membuatnya berdosa, dan itu dengan meninggalkan apa yang

dilarang, dan menjadi sempurna dengan meninggalkan sebahagian yang dihalalkan”

[Al-Mufradat Fi Gharibil Qur’an, hal 531]

Manakala Imam An-Nawawi mendefinisikan taqwa seperti berikut: “Mentaati perintah dan

laranganNya”. Maksudnya menjaga diri dari kemurkaan dan adzab Allah Subhanahu wa

Ta’ala [Tahriru AlFazhil Tanbih, hal 322]. Hal itu sebagaimana didefinisikan oleh Imam Al-

Page 2: Misi Dan Visi Hidup Seorang Muslim Cemerlang

Jurjani “ Taqwa iaitu menjaga diri dari siksa Allah dengan mentaatiNya. Iaitu menjaga

diri dari pekerjaan yang mengakibatkan siksa, baik dengan melakukan perbuatan atau

meninggalkannya” [Kitabut Ta’rifat, hl.68]

Kesimpulannya, seorang yang bertaqwa adalah seorang yang menjaga jiwanya dari

perbuatan yang membuatnya berdosa, dan meninggalkan apa yang dilarang, dan

menjadi sempurna dengan meninggalkan sebagian yang dihalalkan.

Oleh itu segala usaha kepada menjadi orang bertaqwa di sisi Allah merupakan kejayaan

tertinggi dari seorang hamba, maka layak jika berupaya menjadi orang yang paling bertaqwa

di sisi Allah Ta’ala menjadi MISI dan VISI hidup seorang muslim.

MISI DALAM MENCAPAI DERJAT KETAQWAAN YANG TERTINGGI

Allah Subhanahu wa Ta’ala telah mengisyaratkan bahwa MISI hidup seorang muslim

untuk meraih derajat ketaqwaan yang mana tergambar dalam firman-Nya Surah Al-

Fatihah ayat 1 sampai dengan ayat 7. Ketujuh ayat tersebut jika dilaksanakan dengan

sempurna pada diri seorang muslim mudah-mudahan akan menjadi sebuah peribadi perlakuan

seorang muslim yang rabbani.

Disinilah letak keistimewaan Surah Al-Fatihah yang diturunkan hanya kepada Nabi

Muhammad shallallahu ‘alaihi wa salam sebagai salah satu bentuk kemuliaan yang diberikan

oleh Allah kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa salam dan umat akhir zaman dan

belum pernah diturunkan kepada Nabi dan Rasul sebelumnya, baik dalam Kitab Zabur, Taurat

atau Injil. Bentuk kemuliaan lainnya yang mana dijadikannya Surat Al-Fatihah menjadi

bacaan yang wajib dibaca sebagai syarat sahnya sholat. Dan karena agungnya kandungan isi

surat Al-Fatihah tersebut maka Allah Ta’ala menjadikan bacaan yang berulang-ulang pada

setiap rakaat sholat. Setaiap muslim akan membacanya 17 kali sehari.

Allah Subhanahu wa Ta’ala telah mentaqdirkan bahwa surat Al-Fatihah dibagi menjadi 2

bahagian iaitu bahagian pertama untuk pujian bagi Allah dan bahagian kedua pula untuk

hamba-Nya.

Page 3: Misi Dan Visi Hidup Seorang Muslim Cemerlang

Surat Al-Fatihah Ayat 1 sebagai MISI yang pertama :

BISMILLAHIRROHMAANIRROhIIM

Artinya :“Dengan Asma Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang.”

Kandungan ayat:

- Perintah untuk beramal sholeh dengan niat ikhlas karena Allah Ta’ala baik amalan wajib,

sunnah maupun mubah

- Memulai semua pekerjaan yang baik dengan mengucapkan “BISMILLAH”

- Menjadikan semua amalan yang mubah agar bernilai di sisi Allah dengan selalu meniatkan

untuk bertaqarub kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala

Surat Al-Fatihah Ayat 2-3 sebagai MISI yang kedua :

ALhAMDULILLAHIROBBIL ‘AALAMIIN

Artinya :“Segala Puji bagi Allah Rabb semesta alam.”

ARROhMAANIRROhIIM

Artinya :“Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang.”

Kandungan ayat :

- Pengkhabaran bahwa Dzat yang disembah oleh makhluk mempunyai nama iaitu ALLAH,

RABB, RAHMAT yang menjadi tiang Asma Allah yang lainnya

- Allah Subhanahu wa Ta’ala telah memuji diri-Nya dalam Uluhiyyah-Nya, Rububiyyah-Nya

dan Rahmat-Nya

- Dalam hal ini hamba-Nya juga diperintah untuk bersyukur kepada Allah Taala dengan

beribadah kepada-Nya karena Allah adalah satu-satunya Dzat yang berhak untuk disembah

- Hamba-Nya diperintah untuk bersyukur kepada Allah Taala dengan cara mengagungkan dan

memuji nama-nama-Nya Yang Maha Agung baik dengan lisan maupun perbuatan

- Hamba-Nya diperintah untuk bersyukur kepada Allah Taala dengan cara menyambung

silaturahim dan memperbaiki hubungan sesama manusia

Page 4: Misi Dan Visi Hidup Seorang Muslim Cemerlang

- Hamba-Nya diperintah untuk bersyukur kepada Allah Taala dengan cara tunduk dan taat

kepada-Nya, mencintai dan mengakui nikmat-Nya dan menggunakan nikmat-Nya kepada

yang Allah cintai dan redhai.

- Hamba-Nya diperintah untuk bersyukur kepada Allah Taala agar selalu ingat kepada-Nya

dan jangan melupakan-Nya

- Hamba-Nya diperintah untuk bersyukur kepada Allah Taala agar berdoa dan bertawakal

kepada-Nya saja karena Allah Ta’ala adalah Rabb yang telah menciptakan hamba dan yang

memberi rezeki hamba-Nya

Surat Al-Fatihah Ayat 4 sebagai MISI yang ketiga :

MAALIKI YAUMIDDIN

Artinya :“Yang Menguasai Hari Pembalasan.”

Kandungan ayat:

- Pengkhabaran bahwa Allah Ta’ala telah menetapkan ‘Hari Perhitungan/ Yaumul Hisab”

itu pasti akan terjadi.

- Pengkhabaran bahwa tidak ada satu pun makhluk yang berkuasa di hari itu kecuali hanya

Allah Subhanahu wa Ta’ala

- Keadilan yang hakiki akan ditegakkan karena sesungguhnya Allah Ta’ala satu-satunya Dzat

Yang Maha Adil

- Peringatan kepada makhluk-Nya bahwa segala nikmat yang telah diterimanya akan dimintai

pertanggungjawabannya

- Peringatan kepada manusia untuk bermuhasabah/ penilaianterhadap dirinya sebelum hari

penghitungan tiba

- Pengkhabaran bahwa setiap usaha makhluk-Nya akan diberi balasan, baik amalan yang

buruk maupun amalan yang baik

- Peringatan kepada makhluk-Nya untuk segera mempersiapkan perbekalan di hari yang tidak

ada pertolongan kecuali pertolongan dari Allah ‘Azza wa Jalla

Page 5: Misi Dan Visi Hidup Seorang Muslim Cemerlang

Surat Al-Fatihah Ayat 5 sebagai MISI yang keempat :

IYYAKA NA’BUDU WA IYYAKA NASTA’IIN

Artinya :“Hanya kepada Allah kami beribadah, dan hanya kepada Allah kami memohon

pertolonganNya.”

Kandungan ayat:

- Pengkhabaran kepada orang beriman bahwa untuk mendapatkan keselamatan di hari

penghisapan (perhitungan) iaitu dengan melakukan peribadatan kepada-Nya dan memohon

pertolongan-Nya

- Perintah kepada orang beriman untuk berlepas diri dari segala bentuk kesyirikan

- Perintah kepada orang beriman untuk berlepas diri dari menyandarkan kepada usaha dan

hanya dengan pertolongan Allah saja semuanya dapat terwujud

- Perintah kepada orang beriman untuk melakukan ibadah kepada Allah dengan penuh

ketaatan dan ketundukan, mencintai-Nya, dengan rasa takut dan penuh harap kepada-Nya.

Dan perintah ini merupakan tujuan awal diciptakan jin dan manusia

- Perintah kepada orang beriman untuk berdoa dan bertawakal hanya kepada Allah semata

- Pengkhabaran kepada manusia bahwa Allah mengutus para utusan-Nya ke dunia dari para

Nabi dan Rasul untuk mengembang misi ini iaitu memberi peringatan, dan menyeru manusia

agar beribadah kepada Allah semata dan bertawakal kepada-Nya

Surat Al-Fatihah Ayat 6 sebagai MISI yang kelima :

IHDINA ASH-SHIRATOL MUSTAQIIM

Artinya :“Berilah kepada kami petunjuk kepada jalan yang lurus”

Kandungan ayat:

- Pengkhabaran kepada makhluknya bahwa jalan lurus yang dapat menghantarkan dengan

cepat dan sampai kepada tujuannya iaitu ke kampung akhirat, hanya ada satu

Page 6: Misi Dan Visi Hidup Seorang Muslim Cemerlang

- Pengkhabaran kepada makhuk-Nya bahwa jalan yang akan menyimpangkan dari tempat

tujuannya lebih dari satu iaitu banyak jalan

- Pengkhabaran kepada makhluk-Nya bahwa yang mengetahui jalan yang lurus itu hanya

Allah saja

- Perintah kepada orang yang beriman untuk memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala

untuk menunjukkan jalan-Nya yang lurus

- Perintah kepada orang beriman untuk memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada

hidayah dan kekuatan untuk tetap istiqomah di jalan-Nya yang lurus

Surat Al-Fatihah Ayat 7 sebagai MISI yang keenam :

ASH-SHIRATOL ALLADZIINA AN’AMTA ‘ALAIHIM

Artinya :“Iaitu jalan lurus yang telah dilalui oleh orang-orang yang telah Allah anugerahi

nikmat kepadanya”

GHAIRIL MAGHDLUB BI’ALAIHIM WAL ADHOLLIIIN

Artinya :“Dan bukan jalannya orang-orang yang telah dimurkai dan disesatkan oleh Allah

Tabaarokta wa Ta’ala”

Kandungan ayat:

- Pengkhabaran kepada makhluknya bahawa jalan lurus itu telah dilalui oleh banyak orang

yang telah dianugerahi nikmat oleh Allah Ta’ala

- Pengkhabaran kepada makhuk-Nya bahwa jalan lurus itu bukan jalannya orang-orang yang

telah dilaknat oleh Allah Ta’ala karena perbuatan mereka yang telah mengetahui kebenaran

kemudian menolaknya

- Pengkhabaran kepada makhuk-Nya bahwa jalan lurus itu bukan jalannya orang-orang yang

sesat karena kebodohan orang-orang yang memperturutkan hawa-nafsunya

- Perintah kepada orang beriman untuk meneladani dan mengikuti orang-orang yang telah

diberi nikmat dan petunjuk oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala iaitu para nabi dan rasul Allah,

para syuhada’ dan sholihin.

Page 7: Misi Dan Visi Hidup Seorang Muslim Cemerlang

- Pengkhabaran kepada orang-orang beriman bahwa orang-orang yang telah diberi nikmat

oleh Allah Ta’ala itu, bukanlah orang-orang yang telah menguasai harta-benda, kerajaan dan

kekuasaan. Akan tetapi orang-orang yang diberi nikmat oleh Allah adalah orang-orang yang

telah diberi petunjuk dan kekuatan untuk beriman, berilmu dan beramal sholeh kemudian

bersabar dalam meniti jalan yang Allah telah tunjukan kepadanya untuk menuju akhiratnya

iaitu Syurga

- Perintah kepada orang beriman untuk membezakan diri dengan orang-orang yang telah

dimurkai dan disesatkan oleh Allah Subhanahu wa Taala

- Pengkhabaran bahwa orang-orang yang telah dimurkai oleh Allah Taala iaitu berkaitan

dengan orang-orang yang mengingkari nikmat-Nya setelah mereka mendapatkan petunjuk

kebenaran. Sebab-sebab mereka dimurkai oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala karena rosaknya

niat dan tujuan iaitu hasad dengki kepada orang yang telah Allah beri nikmat kenabian yang

bukan dari golongannya, menyembunyikan kebenaran setelah mereka mengetahuinya,

mengubah ayat-ayat Allah agar mendapatkan keredaan manusia, membunuh para Nabi dan

Rasul karena menentang hawa nafsunya, mempunyai pengetahuan namun tidak diamalkan,

memerintahkan manusia berbuat kebaikan namun mereka sendiri tidak mengamalkannya.

Mereka ini adalah orang-orang YAHUDI yang telah dijelaskan oleh Nabi Muhammad

shallallahu ‘alaihi wa salam.

- Pengkhabaran bahwa orang-orang yang tersesat disebabkan karena kebodohan mereka

terhadap kebenaran dan tidak berkeinginan untuk mencarinya. Mereka beramal

berdasarkan perasaan dan dzon (duga-duga) dengan meninggalkan petunjuk dari Rabb-nya.

Pada dasarnya mereka beramal hanya memperturutkan hawa-nafsunya. Mereka ini adalah

orang-orang Kristian yang telah dijelaskan oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa

salam.

- Perintah untuk mengikuti manhaj (metode) beragama Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi

wa salam dan para shahabatnya serta berusaha untuk berlepas-diri dan menyelisihi cara

beragamanya orang-orang yang dilaknat dan disesatkan oleh Allah Ta’ala iaitu dari kalangan

Yahudi dan Kristiani baik dalam aqidah, ibadah dan muamalah.

WAllahu a’lam bishowab.

Sumber Asal: Tafsir Surat Al FAtihah di terbitan oleh Pustaka At-Tibyan.

(bahan ini diedar dalam Kursus Pembinaan KPI- Personal KPI)

Page 8: Misi Dan Visi Hidup Seorang Muslim Cemerlang