microsoft word - 101 pros _pedoman membuat analisa keselamatan pekerjaan

Upload: detyaart1919

Post on 13-Jul-2015

585 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

PEDOMAN MEMBUAT ANALISA KESELAMATAN PEKERJAAN

No : P3B JB-TRS/PROS/05-101/PMAKP

PT. PLN (Persero) PENYALURAN DAN PUSAT PENGATUR BEBAN JAWA BALI2008

PT PLN (PERSERO) PENYALURAN DAN PUSAT PENGATUR BEBAN JAWA BALI Cinere 16514 Jakarta Selatan

NO Dokumen Berlaku Efektif Diberikan ke

P3B JB-TRS/PROS/05-101/PMAKP Mei 2008

PEDOMAN MEMBUAT ANALISA KESELAMATAN PEKERJAAN

I. DAFTAR ISI

NO I II III IV V 1 DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN DAFTAR DISTRIBUSI CATATAN PERUBAHAN DOKUMEN ISI PEDOMAN PENDAHULUAN 1.1. Maksud dan Tujuan 1.2. Ruang Lingkup 1.3. Referensi

URAIAN

Hal 1 2 3 4 5 5

2

ANALISA KESELAMATAN PEKERJAAN 2.1. Pengertian ANALISA KESELAMATAN PEKERJAAN 2.2. Manfaat ANALISA KESELAMATAN PEKERJAAN PELAKSANAAN MEMBUAT ANALISA KESELAMATAN PEKERJAAN 3.1. Memilih/ menentukan Jenis Pekerjaan 3.2. Membentuk Tim Analisa Keselamatan Pekerjaan 3.3. Menjabarkan Tahapan Pekerjaan 3.4. Mengidentifikasi Potensi Bahaya 3.5. Menentukan Tindakan Pencegahan 3.6. Petunjuk Praktis Membuat Analisa Keselamatan Pekerjaan PENERAPAN/ IMPLEMENTASI 4.1. Gunakan Analisa Keselamatan Pekerjaan secara efektif 4.2. PEMUTAHIRAN (UP DATE) AKP YANG ADA LAMPIRAN 1. Lampiran 1 : Bagan alir proses membuat Analisa Keselamatan Pekerjaan Edisi : 01 Revisi : 01

5

3

6

4

13

5

15

Halaman : 1 - 20

RUANG LINGKUP SERTIFIKASI ISO 9001:2000 PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN INSTALASI PENYALURAN TENAGA LISTRIK SISTEM JAWA BALI DI PT PLN (PERSERO) P3B JAWA BALI

PT PLN (PERSERO) PENYALURAN DAN PUSAT PENGATUR BEBAN JAWA BALI Cinere 16514 Jakarta Selatan

NO Dokumen Berlaku Efektif Diberikan ke

P3B JB-TRS/PROS/05-101/PMAKP Mei 2008

PEDOMAN MEMBUAT ANALISA KESELAMATAN PEKERJAAN2. Lampiran 2 : Form. Lembar Kerja Analisa Keselamatan Pekerjaan 3. Lampiran 3 : Contoh cara pengisian lembar kerja Analisa Keselamatan Pekerjaan II. LEMBAR PENGESAHAN DIBUAT OLEH Nama BAMBANG BUDIYANTO R. SAUR SIBUEA WAHYU WIDIARTO RACHMAT KURNIAWAN RUKIMAN SUBRONTO SUMARDIONO I MADE SUJANA CARYA Jabatan SUPERVISOR PDKB RJKB SUPERVISOR PDKB RJKB SUPERVISOR PDKB RJBR SUPERVISOR PDKB RJBR SUPERVISOR PDKB RJTD SUPERVISOR PDKB RJTD SUPERVISOR PDKB RJTB SUPERVISOR PDKB RJTB AMA PENGEMBANGAN PDKB RJBR DIPERIKSA Nama JAMES MUNTHE YANUAR HAKIM Jabatan DM BINOM PLN P3B JB MR RJBR/ KOMISI PDKB DISETUJUI Nama RAMLI HUTASUHUT PDKB Edisi : 01 Revisi : 01 Halaman : 2 - 20 Jabatan MBTRS/ KETUA KOMISI Tanda Tangan Tanggal Tanda Tangan Tanggal Tanda Tangan Tanggal

RUANG LINGKUP SERTIFIKASI ISO 9001:2000 PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN INSTALASI PENYALURAN TENAGA LISTRIK SISTEM JAWA BALI DI PT PLN (PERSERO) P3B JAWA BALI

PT PLN (PERSERO) PENYALURAN DAN PUSAT PENGATUR BEBAN JAWA BALI Cinere 16514 Jakarta Selatan

NO Dokumen Berlaku Efektif Diberikan ke

P3B JB-TRS/PROS/05-101/PMAKP Mei 2008

PEDOMAN MEMBUAT ANALISA KESELAMATAN PEKERJAAN

III. DAFTAR DISTRIBUSI No. BIDANG/UNIT Personil General Manager Manajer Bidang Perencanaan Manajer Bidang Sistem Transmisi Manajer Bidang Operasi Sistem Manajer Bidang SDMO Manajer Audit Internal Manajer Bidang Operasi Sistem Manajer Region Manajer Region Manajer Region Manajer Region Tanggal

1.

P3B

2. 3. 4. 5.

Region Region Region Region

Jakarta & Banten Jawa Barat Jawa Tengah & DIY Jawa Timur & Bali

Edisi : 01

Revisi : 01

Halaman : 3 - 20

RUANG LINGKUP SERTIFIKASI ISO 9001:2000 PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN INSTALASI PENYALURAN TENAGA LISTRIK SISTEM JAWA BALI DI PT PLN (PERSERO) P3B JAWA BALI

PT PLN (PERSERO) PENYALURAN DAN PUSAT PENGATUR BEBAN JAWA BALI Cinere 16514 Jakarta Selatan

NO Dokumen Berlaku Efektif Diberikan ke

P3B JB-TRS/PROS/05-101/PMAKP Mei 2008

PEDOMAN MEMBUAT ANALISA KESELAMATAN PEKERJAANNO. PENGENDALIAN DOKUMEN :

IV. CATATAN PERUBAHANRevisi Ke Tanggal Halaman Paragraf Alasan Disahkan Oleh Fungsi/ Jabatan Tanda Tangan

Edisi : 01

Revisi : 01

Halaman : 4 - 20

RUANG LINGKUP SERTIFIKASI ISO 9001:2000 PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN INSTALASI PENYALURAN TENAGA LISTRIK SISTEM JAWA BALI DI PT PLN (PERSERO) P3B JAWA BALI

PT PLN (PERSERO) PENYALURAN DAN PUSAT PENGATUR BEBAN JAWA BALI Cinere 16514 Jakarta Selatan

NO Dokumen Berlaku Efektif Diberikan ke

P3B JB-TRS/PROS/05-101/PMAKP Mei 2008

PEDOMAN MEMBUAT ANALISA KESELAMATAN PEKERJAAN

*) Catatan : Ruang/ Space formulir catatan perubahan dokumen ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan

V. ISI PEDOMAN 1. PENDAHULUAN 1.1. Maksud dan tujuan Tujuan penyusunan Pedoman Analisa Keselamatan Pekerjaan adalah untuk dipakai sebagai acuan yang baku dalam membuat Analisa Keselamatan Pekerjaan oleh setiap pelaksana pekerjaan. 1.2. Ruang Lingkup Pedoman Analisa Keselamatan Pekerjaan ini berlaku untuk PDKB di wilayah kerja PT PLN (Persero) P3B JB. 1.3. Referensi a) PT Caltex Fasific Indonesia, Job Safety Analysis, Januari 1999. b) Lembaga Keselamatan dan Kesehatan Kerja Indonesia, Materi Loka Karya Job Safety Analysis 25-26 Februari 2004 di UDIKLAT Bogor. Halaman : 5 - 20 Edisi : 01 Revisi : 01 RUANG LINGKUP SERTIFIKASI ISO 9001:2000 PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN INSTALASI PENYALURAN TENAGA LISTRIK SISTEM JAWA BALI DI PT PLN (PERSERO) P3B JAWA BALI

PT PLN (PERSERO) PENYALURAN DAN PUSAT PENGATUR BEBAN JAWA BALI Cinere 16514 Jakarta Selatan

NO Dokumen Berlaku Efektif Diberikan ke

P3B JB-TRS/PROS/05-101/PMAKP Mei 2008

PEDOMAN MEMBUAT ANALISA KESELAMATAN PEKERJAAN2. ANALISA KESELAMATAN PEKERJAAN Harus disadari oleh setiap pelaksana kerja, bahwa pada setiap tempat kerja mengandung risiko kemungkinan terjadinya kecelakaan. Untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja diperlukan adanya langkah identifikasi sumber bahaya yang terjadi pada setiap tempat kerja yang selanjutnya dievaluasi tingkat risikonya serta harus dilakukan pengendalian yang maksimal. Untuk mengevaluasi tingkat risiko diperlukan suatu teknik Analisa Keselamatan Pekerjaan (Job Safety Analysis) yang tepat dan sesuai dengan obyeknya sehingga dapat meminimalisasikan tingkat bahaya. 2.1. Pengertian Analisa Keselamatan Pekerjaan. Analisa Keselamatan Pekerjaan (Selanjutnya disebut AKP) merupakan salah satu tahapan perencanaan dimana faktor/ unsur keselamatan kerja menjadi bagian yang diintegrasikan kedalam cara pelaksanaan pekerjaan. Unsur risiko kemungkinan terjadinya kecelakaan menjadi fokus utama dengan menganalisa potensi bahaya di setiap tahapan proses kerja. Sehingga disini dapat dikatakan bahwa dengan AKP maka seluruh sarana dan prasarana (tenaga terampli, bangunan instalasi, perlengkapan kerja, bahan/ material dan sarana lainnya) yang dialokasikan untuk melaksanakan suatu tugas, terutama petugas pelaksana pekerjaan, akan selalu memperhatikan dan mengikuti sistem kerja yang aman (sistem kerja selamat). Dari pengertian tersebut diatas maka yang dimaksud dengan AKP adalah :

Suatu metode pendekatan untuk mengidentifikasi bahaya yang timbul dalam melaksanakan suatu pekerjaan serta menentukan cara/ solusi atau perbaikan supaya bahaya ersebut dapat dihilangkan atau dikontrol dan dihindari.AKP ini juga digunakan untuk mengkaji ulang metode kerja. Untuk menemukan potensi bahaya dan menentukan tindakan koreksi pada setiap langkah kerja. 2.2. Manfaat AKP a) Memberi pengertian yang sama terhadap setiap orang tentang apa yang dilakukan untuk mengerjakan dengan selamat. b) Sebagai titik tolak untuk menyelesaikan pekerjaan dengan selamat sesuai jadwal. c) Menemukan adanya potensi bahaya yang akan timbul. d) Menghilangkan/ mengontrol tindakan dan kondisi yang berbahaya. e) Dapat menentukan alat pelindung diri yang sesuai dengan kebutuhan. Edisi : 01 Revisi : 01 Halaman : 6 - 20

RUANG LINGKUP SERTIFIKASI ISO 9001:2000 PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN INSTALASI PENYALURAN TENAGA LISTRIK SISTEM JAWA BALI DI PT PLN (PERSERO) P3B JAWA BALI

PT PLN (PERSERO) PENYALURAN DAN PUSAT PENGATUR BEBAN JAWA BALI Cinere 16514 Jakarta Selatan

NO Dokumen Berlaku Efektif Diberikan ke

P3B JB-TRS/PROS/05-101/PMAKP Mei 2008

PEDOMAN MEMBUAT ANALISA KESELAMATAN PEKERJAANf) Suatu alat yang efektif untuk merencanakan pekerjaan yang dilakukan tidak rutin. g) Diperoleh bahan untuk memberikan suatu pelatihan kepada supervisor/ tim pelaksana pekerjaan dan suatu alat pelatihan yang efektif untuk para pegawai baru. h) Materi pengarahan sebelum memulai pekerjaan, observasi keselamatan dan sebagai topik pada rapat keselamatan. i) Membantu dalam penulisan prosedur keselamatan untuk jenis pekerjaan yang baru maupun yang dimodifikasi. 3. PELAKSANAAN MEMBUAT AKP Membuat AKP yang sesuai dengan kebutuhan terdiri dari lima tahapan sebagai berikut : 1) Memilih/ menentukan jenis pekerjaan 2) Menentukan petugas/ tim analisa keselamatan pekerjaan 3) Membagi proses kerja menjadi beberapa tahapan 4) Mengidentifikasi dan mengevaluasi bahaya-bahaya potensial pada setiap tahapan 5) Menentukan tindakan untuk mengontrol atau menghilangkan potensi bahaya Hasil dari proses tersebut dituangkan ke dalam Lembar Kerja AKP yag selanjutnya untuk diproses untuk mendapatkan persetujuan. Pada lampiran terdapat contoh instruksi langkah demi langkah dan contoh yang penting. 3.1. Memilih/ menentukan jenis pekerjaan Pekerjaan yang dianalisa biasanya dipilihberdasarkan prioritas. Pekerjaan dengan pengalaman kecelakaan yang terburuk atau potensi bahaya yang tertinggi harus lebih dahulu dianalisa. Ketika memilih pekerjaan, pertimbangkan faktor-faktor berikut ini : Frekuensi dari kecelakaan atau yang berpotensi celaka Potensi keparahan dalam beberapa situasi harus ditinjau kembali dan diberikan prioritas tertinggi jika terdapat potensi untuk terjadinya luka-luka yang lebih parah. Pekerjaan yang tidak biasa, tidak rutin. Sumber-sumber energi yang tinggi (listrik, tekanan, dsb.). Beberapa situasi rawan(tempat kerja yang tinggi, alat berat yang bergerak, tingkat aktivitas yang tinggi dalam daerah yang sempit/ kecil, dsb.). Jenis pekerjaan yang berulang-ulang karena pegawai sering dihadapkan kepada bahaya apa saja. Hasil dari masukan-masukan pegawai dimana pekerjaan yang menurut mereka mempunyai potensi bahaya.

Edisi : 01

Revisi : 01

Halaman : 7 - 20

RUANG LINGKUP SERTIFIKASI ISO 9001:2000 PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN INSTALASI PENYALURAN TENAGA LISTRIK SISTEM JAWA BALI DI PT PLN (PERSERO) P3B JAWA BALI

PT PLN (PERSERO) PENYALURAN DAN PUSAT PENGATUR BEBAN JAWA BALI Cinere 16514 Jakarta Selatan

NO Dokumen Berlaku Efektif Diberikan ke

P3B JB-TRS/PROS/05-101/PMAKP Mei 2008

PEDOMAN MEMBUAT ANALISA KESELAMATAN PEKERJAAN Pekerjaan yang baru atau rutin dilakukan. Proses Analisa Keselamatan Pekerjaan harus termasuk suatu cara untuk mengevaluasi pekerjaan yang baru dan pekerjaan yang tidak sering dilakukan (mematikan unit, dsb.).

3.2. Membentuk Tim Analisa Keselamatan Pekerjaan Petugas yang membuat AKP harus : Berpengalaman dan berpengetahuan tentang pekerjaan Mempunyai kredibilitas dalam grup pekerjaan, dan Mengerti proses Analisa Keselamatan Pekerjaan. Syarat penting lainnya adalah suportif, tidak menghakimi dan mau mendengarkan ideide serta akan menemukan suatu jawaban untuk membuat suatu tempat kerja yang selamat. Pembentukan Tim tergantung dari organisasi dan ukuran dari grup pekerja, kompleksitas dan tingkat risiko dari proses kerja,. Sebagai tambahan terhadap orang yang mengerjakan pekerjaan trsebut, anggota tim harus dipilih dari pekerja ainnya, supervisor dan spesialis keselamatan. 3.3. Menjabarkan Tahapan Pekerjaan 3.3.1. Sebelum memulai pencarian bahaya yang potensial, pekerjaan harus dijabarkan dalam urutan langkah-langkah, yang setiap langkah tersebut menerangkan apa yang sedang terjadi. Ada suatu keseimbangan antara terlalu terperinci, akan berakibat terlalu banyak langkah dan penjabaran yang terlalu umum akan mengakibatkan langkah-langkah utama tidak tertulis/ tertuang. Umumnya, maksimum 15 langkah adalah efektif untuk membuat suatu AKP. 3.3.2. Tentukan langkah dengan mengobservasi dari para pekerja yang melakukan pekerjaan tersebut. Tanyakan langkah apakah yang memulai pekerjaan tersebut, lalu apa langkah dasar selanjutnya dan seterusnya. Untuk menentukan langkahlangkah pekerjaan gunakan informasi tata letak bangunan/ instalasi dan spesifikasi peralatan yang diperlukan. 3.3.3. Untuk setiap langkah beri nomor dan buat keterangan tentang apa yang seharusya dilakukan, bukan bagaimana melakukannya. 3.3.4. Keterangan untuk setiap langkah harus dimulai dengan kata kerja seperti : Memindahkan, memanjat, membuka atau menutup. Keterangan untuk setiap langkah diakhiri dengan menamakan setiap bagian aktivitas (tindakan) yang akan dlakukan; contoh, memindahkan battery, memanjat tower, membawa tools box, menaikkan, menurunkan dan menganti isolator, dan sebagainya. 3.4. Mengidentifikasi Bahaya yang berpotensi Edisi : 01 Revisi : 01 Halaman : 8 - 20

RUANG LINGKUP SERTIFIKASI ISO 9001:2000 PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN INSTALASI PENYALURAN TENAGA LISTRIK SISTEM JAWA BALI DI PT PLN (PERSERO) P3B JAWA BALI

PT PLN (PERSERO) PENYALURAN DAN PUSAT PENGATUR BEBAN JAWA BALI Cinere 16514 Jakarta Selatan

NO Dokumen Berlaku Efektif Diberikan ke

P3B JB-TRS/PROS/05-101/PMAKP Mei 2008

PEDOMAN MEMBUAT ANALISA KESELAMATAN PEKERJAANIdentifikasi dimulai dengan mencari semua potensi dan bahay-bahaya yang mungkin timbul, periksa kondisi fisik (alat kerja, lokasi kerja, dsb.), faktor lingkungan (panas, dingin, kebisingan, dsb.) dan tindakan atau sifat (perlu berdiri diatas permukaan yang licin dan tidak stabil, jangkauan berlebihan untuk memasang tangga, mengangkat benda yang berat, dsb.) Pengamatan pelaksanaan pekerjaan harus diulangi sesering mungkin sehingga seluruh bahaya dan kecelakaan yang berpotensi telah diidentifikasi. Pertimbangkan untuk mengambil shooting video untuk setiap tahapan pekerjaan yang sedang dilakukan. 3.5. Menentukan tindakan pencegahan Langkah terakhir dalam suatu Analisa Keselamatan Pekerjaan adalah membuat rekomendasi perubahan untuk menghilangkan bahaya-bahaya yang berpotensi . Dimulai dari langkah awal dan selanjutnya bekerja sesuai dengan langkah-langkah berikutnya. Melanjutkan langkah berikutnya hanya bila seluruh bahaya-bahaya yang berpotensi sudah dihilangkan dan aman untuk langkah-langkah berikutnya. Bila ada sebagian perubahan dalam tahapan pekerjaan maka akan mengakibatkan perubahan pada langkah-langkah berikutnya. Jika diperlukan, mulailah kembali kepada formulir analisa keselamatan pekerjaan yang baru, yang menerangkan tentang langkahlangkah pekerjaan yang telah dimodifikasi. Prinsip-prinsip penyeleaiannya adalah sebagai berikut :

3.5.1. Mengubah kondisi fisik yang menimbulkan bahaya, misalnya mengubah alat kerja, material, peralatan, tata letak atau lokasi. Cara ini merupakan pendekatan yang lebih dapat diterima, sehingga semua pihak setuju bahwa kondisi kerja adalah aman dan selamat. 3.5.2. Mengubah cara kerja, tanyakan apa yang seharusnya dilakukan atau tidak dilakukan oleh pegawai untuk menghilangkan bahaya-bahaya yang tertentu atau mencegah potensi kecelakaan? Jawabannya mungkin sangat sederhana seperti duduk di atas isolator sewaktu melepas konduktor atau membuat posisi yang benar sebelum mengangkat suatu benda yang berat. 3.5.3. Menurunkan frekuensi pelaksanaan, tanyakan kembali apa yang dapat dilakukan untuk mengurangi kebutuhan dalam melaksanakan pekerjaan ini? Contoh : Jika pekerjaan pengecatan ulang srandang dilakukan setahun sekali, carilah cara lain agar pekerjaan dilaksanakan setiap 5 tahun sekali dengan mengganti jenis bahan cat misalnya. Edisi : 01 Revisi : 01 Halaman : 9 - 20

RUANG LINGKUP SERTIFIKASI ISO 9001:2000 PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN INSTALASI PENYALURAN TENAGA LISTRIK SISTEM JAWA BALI DI PT PLN (PERSERO) P3B JAWA BALI

PT PLN (PERSERO) PENYALURAN DAN PUSAT PENGATUR BEBAN JAWA BALI Cinere 16514 Jakarta Selatan

NO Dokumen Berlaku Efektif Diberikan ke

P3B JB-TRS/PROS/05-101/PMAKP Mei 2008

PEDOMAN MEMBUAT ANALISA KESELAMATAN PEKERJAAN3.5.4. Tentukan cara lain yang baruuntuk mengerjakan pekerjaan. Apabila langkahlangkah diatas tetap tidak aman dan tidak efektif dalam menyelesaikan pekerjaan, maka tim harus melihat secara keseluruhan terhadap pekerjaan tersebut. Kemudian tentukan tujuan dari pekerjaan, selanjutnya lakukan analisa cara lain agar dicapai tujuan pekerjaan tersebutdengan tingkat keamanan dan keselamatan yang tinggi. Penyelesaian harus diutarakan supaya setiap orang benar-benar mengerti apa yang dilakukan. Biasanya selalu didapati tidak cukup ruang dalam formulir AKP untuk menerangkan bagaimana cara melakukannya. Tingkatan yang diperlukan yang lebih terperinci harus dimasukkan dalam prosedur keselamatan K3, pelatihan pegawai atau dalam bentuk lainnya supaya setiap orang mengerti bagaimana melakukan pekerjaan dengan selamat.

CONTOH :Sesuatu masukan Pastikan kunci inggris tidak slip atau menyebabkan kehilangan

keseimbangan.Dalam formulir AKP mengatakan apa, tetapi tidak bagaimana melakukannya. Pada tempat (manual keselamatan, dll.) tingkatan yang benar pelu untuk dijabarkan, seperti :

Pasang kunci inggris dengan benar dan pas. Coba gigitannya dengan memberikan suatu tekanan yang ringan padanya. Cari pegangan terhadap sesuatu yang tidak bergerak atau lakukan kuda-kuda berdiri dengan kaki lebar terbuka, sebelum melakukan tekanan yang penuh. Untuk mencegah kehilangan keseimbangan jika kunci inggris slip, tariklah kunci tersebut ke arah anda dari pada menolaknya/ mendorongnya apabila kunci tersebut longgar dari mur ataupun baut.Mengurangi kewaspadaan yang spesifik, seperti : Awas, gunakan dengan hati-hati, atau hati-hati adalah terlalu umum kecuali untuk meningkatkan kewaspadaan/ kepedulian selama tahapan bahwa pekerjaan tersebut memerlukan kewaspadaan yang lebih. Dalam semua kasus, bahwa memeriksa dan menguji coba peruahan yang diusulkan adalah dengan memperhatikan kembali pekerjaan dan dan mendiskusikan perubahan dengan mereka yang mengerjakan pekerjaan. Karena pekerjaan yang dirancang ulang dapat mempengaruhi pekerjaan lain dan bahkan seluruh proses kerja. Diskusikan setiap perubahan yang diusulkan dengan pegawai lain yang terlibat. 3.6. Petunjuk Praktis Membuat Analisa Keselamatan Pekerjaan. Edisi : 01 Revisi : 01 Halaman : 10 - 20

RUANG LINGKUP SERTIFIKASI ISO 9001:2000 PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN INSTALASI PENYALURAN TENAGA LISTRIK SISTEM JAWA BALI DI PT PLN (PERSERO) P3B JAWA BALI

PT PLN (PERSERO) PENYALURAN DAN PUSAT PENGATUR BEBAN JAWA BALI Cinere 16514 Jakarta Selatan

NO Dokumen Berlaku Efektif Diberikan ke

P3B JB-TRS/PROS/05-101/PMAKP Mei 2008

PEDOMAN MEMBUAT ANALISA KESELAMATAN PEKERJAANPertama-tama, pilihlah pekerjaan yang akan dianalisa untuk dibuatkan AKP, seperti yang diuraikan pada keterangan terdahulu. Langkah pekerjaan dasar utama : a. Uraikan pekerjaan menjadi langkah-langah utama. b. Buat daftar dalam urutan kejadian yang normal. c. Terangkan kata apa, bukan bagaimana pada setiap langkah. d. Dikaji ulang dengan pegawai yang berpengalaman.

Contoh : mengisi bahan bakar gas pada mobila. b. c. d. e. f. g. h. i. j. Matikan mesin/ pasang rem parkir. Keluar dari mobil. Melepaskan penutup gas. Lepaskan nozzle pada tangki mobil. Memasukkan nozzle pada tangki mobil. Mengisi tangki. Meletakkan kembali nozzle pompa. Meletakkan kembali penutup gas. Menaiki mobil. Menghidupkan mesin/ melepaskan rem parkir.

3.6.1. Mengidentifikasi bahaya-bahaya yang potensial a. Tanyakan pada setiap langkah kerja untuk bahaya-bahaya yang potensial b. Dapat ide dari : Mengobservasi pekerjaan yang sedang dilakukan Diskusikan dengan para pegawai dan tim AKP c. Buat daftar setiap bahaya yang potensial 3.6.2. Prosedur yang Selamat a. Untuk setiap bahaya potensial, tentukan dengan tepat apa yang harus dilakukan oleh pegawai atau yang tidak boleh dilakukan untuk mencegah terjadinya kecelakaan (harus spesifik). b. Tulis dengan jelas, dengan bahasa yang mudah dimengerti seperti jika berbicara kepada pegawai. Hindari statement yang umum seperti hati-hati dan sebagainya. Edisi : 01 Revisi : 01 Halaman : 11 - 20

RUANG LINGKUP SERTIFIKASI ISO 9001:2000 PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN INSTALASI PENYALURAN TENAGA LISTRIK SISTEM JAWA BALI DI PT PLN (PERSERO) P3B JAWA BALI

PT PLN (PERSERO) PENYALURAN DAN PUSAT PENGATUR BEBAN JAWA BALI Cinere 16514 Jakarta Selatan

NO Dokumen Berlaku Efektif Diberikan ke

P3B JB-TRS/PROS/05-101/PMAKP Mei 2008

PEDOMAN MEMBUAT ANALISA KESELAMATAN PEKERJAANc. Menjaga supaya AKP dapat digunakan dengan tepat, masukan pada formulir AKP harus punya batas yang detail. Periksalah bahwa sudah ada keterangan yang cukup bagaimana mengerjakan sesuatu pekerjaan dengan selamat dalam prosedur keselamatan, manual, kelas pelatihan, dan lain-lain. 3.6.3. Apa yang perlu dicari selama menganalisa keselamatan pekerjaan Kondisi Lingkungan Apakah ada kondisi yang dapat berbahaya terhadap keselamatan atau kesehatan? Apakah berada di lingkungan bertegangan, cuaca berkabut, mendung, petir, hujan, zat kimia berbahaya, gas beracun, asap atau debu di daerah tersebut? Apakah cukup tersedia ventilasi untuk mengeluarkan udara yang terkontaminasi? Apakah ada sumber panas atau dingin? Apakah jarak bebas tegangan memenuhi persyaratan? Apakah ada penerangan yang cukup untuk melihat pekerjaan secara keseluruhan? Kondisi/ kontak yang mengakibatkan cedera Apakah ada bahaya terpukul, dipukul, terjepit, tertimpa, tertindih atau hal lainnya yang mengakibatkan kontak yang berbahaya terhadap suatu obyek? Dapatkah seseorang cedera akibattersengat listrik, terpukul, terbelit oleh bagian peralatan yang betegangan atau bergerak? Apakah ada seseorang yang bekerja di ketinggian? Apakah ada titik-titik yang bergerak di antara dua bagian/ alat yang bergerak, seperti tali kipas dan rodanya? Apakah ada ruang kerja cukup? Berada pada daerah yang bebas dari kebakaran? Bebas dari lalu lintas? Apakah ada barang-barang, peralatan, air, lumpur, minyak, batu-batuan, dsb. atau bagian-bagian yang dapat mencederai pada orang? Apakah sumber energi dikontrol dengan lock Out dan tag Out program? Apakah kontrol peralatan dilindungi? Kelelahan Pekerja Dapatkah terjadi kelelahan yang disebabkan oleh mendorong, menarik, mengangkat, membengkokkan, memutar atau dengan gerakan yang berulang? Apakah pegawai berada pada penempatan/ posisi tubuh yang baik? Apakah pekerjaan tersebut memerlukan pengangkatan yang berlebihan? Edisi : 01 Revisi : 01 Halaman : 12 - 20

RUANG LINGKUP SERTIFIKASI ISO 9001:2000 PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN INSTALASI PENYALURAN TENAGA LISTRIK SISTEM JAWA BALI DI PT PLN (PERSERO) P3B JAWA BALI

PT PLN (PERSERO) PENYALURAN DAN PUSAT PENGATUR BEBAN JAWA BALI Cinere 16514 Jakarta Selatan

NO Dokumen Berlaku Efektif Diberikan ke

P3B JB-TRS/PROS/05-101/PMAKP Mei 2008

PEDOMAN MEMBUAT ANALISA KESELAMATAN PEKERJAAN Apakah gerakan tubuh pegawai memutar dan mengangkat berulang-ulang sewaktu bekerja? Apakah ada pekerjaan yang cukup lama dan atau berulang-ulang yang tida boleh berhenti? Tergelincir, Tersandung dan Terjatuh Apakah ada potensi untuk jenis kecelakaan ini terjadi? Apakah ada tumpahan cairan atau bahan-bahan yang licin pada lokasi kerja? Apakah ada permukaan yang rendah atau di bawah? Apakah ada bahaya yang dapat tersandung di tempat kerja? Apakah daerah tersebut berada pada ketinggian? Apakah ada kemungkinan utuk jatuh pada level/ permukaan yang lain? Kunci tingkah laku yang selamat Apakah para pegawai menggunakan alat K3 yang benar waktu bekerja? Apaah pegawai menggunakan alat kerja yang benar sewaktu bekerja? Apakah pegawai mengangkat barang yang berat dengan peralatan yang digunakan untuk itu? Apakah komunikasi baik sewaktu bekerja yang melibatkan beberapa orang atau pekerja? Apakah seseorang telah memastikan bahwa peralatan kerja telah dirawat secara berkala?

4. PENERAPAN/ IMPLEMENTASI AKP 4.1. Gunakan AKP secara efektif (1). Ketika suatu AKP telah rampung, pegawai perlu mempelajari tentang isinya dan harus menerima pelatihan selanjutnya sehingga mereka akan mengetahui bagaimana melakukan pekerjaan dengan selamat. (2). AKP sebagai bahan untuk mengadakan pertemuan yang terencana atau rapat. Walaupun pemeriksaan ulang semua langkah-langkah dari suatu AKP adalah penting, tetapi langkah-langkah yang telah diubah atau yang dapat menimbulkan bahaya yang besar harus tetap menjadi perhatian khusus. (3). Suatu AKP yang telah direvisi merupakan suatu alat yang digunakan untuk melatih pegawai yang baru menghadapi pekerjaan tersebut. Untuk pegawai yang baru, Halaman : 13 - 20 Edisi : 01 Revisi : 01 RUANG LINGKUP SERTIFIKASI ISO 9001:2000 PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN INSTALASI PENYALURAN TENAGA LISTRIK SISTEM JAWA BALI DI PT PLN (PERSERO) P3B JAWA BALI

PT PLN (PERSERO) PENYALURAN DAN PUSAT PENGATUR BEBAN JAWA BALI Cinere 16514 Jakarta Selatan

NO Dokumen Berlaku Efektif Diberikan ke

P3B JB-TRS/PROS/05-101/PMAKP Mei 2008

PEDOMAN MEMBUAT ANALISA KESELAMATAN PEKERJAANharus mempelajari setiap langkah sehingga mereka mengenal bahaya-bahaya yang berhubungan dengan itu dan mengerti cara-cara penanggulangan yag diperlukan. Bilamana kunci-kunci praktek keselamatan untuk fasilitas atau grup kerja telah diidentifikasi, AKP adalah suatu cara yang baik dalam menentukan pekerjaan dimanan muncul sifat dan perilaku pegawai. AKP adalah garis besar yang baik untuk observasi atau tuntunan di tempat kerja. AKP menjadi sangat penting untuk umpan balik atau tuntunan karena hal tersebut menggambarkan langkah-langkah yang telah disetujui untuk mengerjakan pekerjaan dengan selamat. Untuk keefektifan maksimum umpan balik dan tuntunan tesebut, harus mengikuti prinsip-prinsip penekanan yang positif. Untuk jenis pekerjaa yang tidak sering dilakukan atau tidak teratur, para pegawai harus melakukan diskusi sebelum pekerjaan mulai karena akan mendapat manfat yang besae dari kaji ulang AKP. Ketika nyaris celaka (near miss) atau kecelakaan terjadi pada pekerjaan yang punya AKP, maka AKP tersebut harus dikaji ulang kembaliuntuk menentukan apakah perlu atau tidak diadakan revis. Jika AKP direvisi, maka semua pegawai yang terlibat dengan pekerjaan tersebut harus diberitahu tentang perubahan yang diinstruksikan dalam prosedur yang baru. Nyaris celaka (near miss) atau kecelakaan akibat dari gagalnya mengikuti prosedur AKP, maka fakta yang diperoleh harus didiskusikan kepada semua yang terlibat dalam pekerjaan tersebut dan proses perbaikan harus dilaksanakan untuk mencegah terulangnya kembali kejadian serupa.

(4).

(5).

(6).

(7).

(8).

4.2. Pemutakhiran (up date) AKP yang ada. Proses analisa keselamatan pekerjaan perlu mengikutsertakan suatu langka untuk mengkaji ulangAKP dan bila diperlukan melakukan revisi. Umumnya dalam mengkaji ulang dapat dijadwalkan pada interval waktu yang ditentukan, atau AKP yang perlu dievaluasi ulang harus dapat diidentifikasi oleh pelaksana denga menggunakan skala prioritas. Jika ditemukan adanya penyimpangan anatar AKP dan pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan, hal ini mengindikasikan bahwa harus dilakukan revisi ulang.

Edisi : 01

Revisi : 01

Halaman : 14 - 20

RUANG LINGKUP SERTIFIKASI ISO 9001:2000 PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN INSTALASI PENYALURAN TENAGA LISTRIK SISTEM JAWA BALI DI PT PLN (PERSERO) P3B JAWA BALI

PT PLN (PERSERO) PENYALURAN DAN PUSAT PENGATUR BEBAN JAWA BALI Cinere 16514 Jakarta Selatan

NO Dokumen Berlaku Efektif Diberikan ke

P3B JB-TRS/PROS/05-101/PMAKP Mei 2008

PEDOMAN MEMBUAT ANALISA KESELAMATAN PEKERJAAN

5. LAMPIRAN LAMPIRAN 1 Bagan alir proses membuat Analisa Keselamatan Pekerjaan

Mulai Menerima SP3B (Pengawas (K3)

Perlu Survey?Edisi : 01 Revisi : 01

Mensurvey (Pengawas (K3)Halaman : 15 - 20

RUANG LINGKUP SERTIFIKASI ISO 9001:2000 Membuat AKP PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN INSTALASI PENYALURAN TENAGA LISTRIK (Pengawas (K3) SISTEM JAWA BALI DI PT PLN (PERSERO) P3B JAWA BALI

Memeriksa AKP (Pengawas pekerjaan)

PT PLN (PERSERO) PENYALURAN DAN PUSAT PENGATUR BEBAN JAWA BALI Cinere 16514 Jakarta Selatan

NO Dokumen Berlaku Efektif Diberikan ke

P3B JB-TRS/PROS/05-101/PMAKP Mei 2008

PEDOMAN MEMBUAT ANALISA KESELAMATAN PEKERJAAN

LAMPIRAN 2

PT PLN (PERSERO) PENYALURAN DAN PUSAT PENGATUR BEBAN JAWA BALI Cinere 16514 Jakarta Selatan

LEMBAR KERJA ANALISA KESELAMATAN PEKERJAAN (P3B/FORM/REN/005/SP3B) REGION : Nama Pekerjaan :

Nomor : Tanggal : Peralatan K3 : Lihat IK No. :

Edisi : 01

Revisi : 01

Halaman : 16 - 20

RUANG LINGKUP SERTIFIKASI ISO 9001:2000 PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN INSTALASI PENYALURAN TENAGA LISTRIK SISTEM JAWA BALI DI PT PLN (PERSERO) P3B JAWA BALI

PT PLN (PERSERO) PENYALURAN DAN PUSAT PENGATUR BEBAN JAWA BALI Cinere 16514 Jakarta Selatan

NO Dokumen Berlaku Efektif Diberikan ke

P3B JB-TRS/PROS/05-101/PMAKP Mei 2008

PEDOMAN MEMBUAT ANALISA KESELAMATAN PEKERJAAN

URUTAN DASAR DARI LANGKAH PEKERJAAN

BAHAYA POTENSIAL

TINDAKAN ATAU PROSEDUR YANG DIREKOMENDASIKAN

Dibuat oleh : Pengawas K3 PDKB

Diperiksa Oleh : Pengawas pekerjaan PDKB

Disetujui oleh : DM PMHAR

(Pengawas K3 PDKB)

(Pengawas pekerjaan PDKB)

(DM PMHAR)

LAMPIRAN 3 Contoh cara pengisian lembar kerja ANALISA KESELAMATAN PEKERJAANPT PLN (PERSERO) PENYALURAN DAN PUSAT PENGATUR BEBAN JAWA BALI Cinere 16514 Jakarta Selatan

LEMBAR KERJA ANALISA KESELAMATAN PEKERJAAN (P3B/FORM/REN/005/SP3B) REGION : URUTAN DASAR DARI LANGKAH PEKERJAAN Edisi : 01 Nama Pekerjaan : BAHAYA POTENSIAL Revisi : 01

Nomor : Tanggal : Peralatan K3 : Lihat IK No. : TINDAKAN ATAU PROSEDUR YANG DIREKOMENDASIKAN Halaman : 17 - 20

RUANG LINGKUP SERTIFIKASI ISO 9001:2000 PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN INSTALASI PENYALURAN TENAGA LISTRIK SISTEM JAWA BALI DI PT PLN (PERSERO) P3B JAWA BALI

PT PLN (PERSERO) PENYALURAN DAN PUSAT PENGATUR BEBAN JAWA BALI Cinere 16514 Jakarta Selatan

NO Dokumen Berlaku Efektif Diberikan ke

P3B JB-TRS/PROS/05-101/PMAKP Mei 2008

PEDOMAN MEMBUAT ANALISA KESELAMATAN PEKERJAAN

A. Mempersiapkan lokasi kerja

Lokasi kerja di atas bukit

1

2

3

Lokasi kerja tidak rata

4

5

6

Binatang berbisa

7

8 9 B. Pemasangan alat kerja PDKB Tiang tower chimneynya tinggi 1

2 Kaki tiang licin dan bassah 3

Tentukan jalur pendakian ke lokasi kerja melalui jalan yang tidak terlalu curam Sediakan tenaga bantu untuk memobilisasi alat dan sarana kerja ke lokasi pekerjaan Buat alat bantu untuk mempermudah transpotasi alat dan sarana kerja Tentukan lokasi enempatan alat kerja PDKB pada tempat yang rata dan bebas dari air Buat pembatas terhadap penempatan alat kerja dengan alat bantu lainnya Tempatkan alat dan sarana kerja pada lokasi yang datar Bersihkan seluruh areal kerja yang akan digunakan dari rumput dan semak belukar Taburkan garam secara menyeluruh dengan melingkari lokasi kerja Siapkan obat anti racun ular Buat alat bantu yang dibuat daribahan yang tidak licin untuk naik ke kaki tiang Gunakan tangga untuk memobilisasi personil Gunakan sabuk pengaman Gunakan lap majun untuk membersihkan besi-besi kaki tiang yang basah dan licin Lakukan kembali pemeriksaan Halaman : 18 - 20

4 Drop line putus Edisi : 01 Revisi : 01 5

RUANG LINGKUP SERTIFIKASI ISO 9001:2000 PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN INSTALASI PENYALURAN TENAGA LISTRIK SISTEM JAWA BALI DI PT PLN (PERSERO) P3B JAWA BALI

PT PLN (PERSERO) PENYALURAN DAN PUSAT PENGATUR BEBAN JAWA BALI Cinere 16514 Jakarta Selatan

NO Dokumen Berlaku Efektif Diberikan ke

P3B JB-TRS/PROS/05-101/PMAKP Mei 2008

PEDOMAN MEMBUAT ANALISA KESELAMATAN PEKERJAANalat kerja utama dan alat kerja bantu Persiapkan dua set alat kerja utama dan alat kerja bantu Gunakan alat pelindung diri (APD) yang lengkap untuk seluruh personil PDKB Lakukan pemeriksaan kembali sebelum digunakan oleh personil PDKB Persiapkan dua set alat pengaman terhadap tegangan Buat alat bantu tambahan untuk mempermudah transportasi material kerja Gunakan drop line dengan menggunakan swivel Buat pengaman lebih pada saat akan menyangkutkan webbing sling ke travers kawat petir Periksa ikatan dan kunci snatch block yang terpasang pada webbin sling Beri pemberat shackle pada drop line dari linesman ke ground man dengan menggunakan shackle Kunci pada possi yang man seluruh shackle yang yang akan dimobilisasi ke atas Gunakan bantuan tali tambahan untuk mengayunkan hook ladder ke konduktor Linesman yang berada pada hook ladder dalam posisi duduk Lakukan pengujian sebelum digunakan Halaman : 19 - 20

6

7

Peralatan kerja tahan tegangan rusak

8

9 Capstan hoist pada posisi ideal

10

11 Webbing sling menyangkut di kawat fasa

12

13 Drop line menyangkut pada travers atau kawat fasa

14

Shackle jatuh ke bawah 15

C. Pembongkaratambahan untuk n isolator

Ayunan hook ladder tidak sempurna

1

2 Ground clamp dan Static shunt tidak Edisi : 01 Revisi : 01 3

RUANG LINGKUP SERTIFIKASI ISO 9001:2000 PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN INSTALASI PENYALURAN TENAGA LISTRIK SISTEM JAWA BALI DI PT PLN (PERSERO) P3B JAWA BALI

PT PLN (PERSERO) PENYALURAN DAN PUSAT PENGATUR BEBAN JAWA BALI Cinere 16514 Jakarta Selatan

NO Dokumen Berlaku Efektif Diberikan ke

P3B JB-TRS/PROS/05-101/PMAKP Mei 2008

PEDOMAN MEMBUAT ANALISA KESELAMATAN PEKERJAANbekerja sempurna J Cradle tidak tepat pada posisi isolator yang akan diganti Kondisi konduktor yang sudah tua Lakukan prosedur tambahan untuk meminimalisasi kemungkinan bahaya oleh seluruh tim Gunakan alat bantu tambahan apabila strain pole dan screw jack dapat merusak konduktor Gunakan trunnion ratchet secara bersamaan untuk mengambil alih tarikan isolator Gunakan penghancur karat hanya pada bagian yang berkarat saja Gunakan cotter key puller untuk melepas isolator yang akan diganti Pastikan isolator sudah pada posisi yang tepat pada J Cradle Gunakan universal stick untuk memposisikan J Cradle pada posisi yang benar Posisikan J Cradle dekat dengan konduktor Gunakan alat bantu non logam untuk melepastrunnion ratchet Manfaatkan waktu istirahat linesman untuk menyegarkan kondisi badan Posisikan ladder tidak terlalu jauh dari linesman yang berada di konduktor Gunakan safety belt dan diikatkan ke ladder terlebih dahulu Gunakan pengaman tambahan Halaman : 20 - 20

4

5

6

Sambungan isolator berkarat

7

8

9 Posisi isolator baru tidak pas pada posisinya

D. Pemasangan isolator

1

2 Trunnion tidak mau lepas E. Pembongkaran alat kerja Linesman jatuh 3

1

2

3 Alat kerja terjatuh Edisi : 01 Revisi : 01 4

RUANG LINGKUP SERTIFIKASI ISO 9001:2000 PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN INSTALASI PENYALURAN TENAGA LISTRIK SISTEM JAWA BALI DI PT PLN (PERSERO) P3B JAWA BALI

PT PLN (PERSERO) PENYALURAN DAN PUSAT PENGATUR BEBAN JAWA BALI Cinere 16514 Jakarta Selatan

NO Dokumen Berlaku Efektif Diberikan ke

P3B JB-TRS/PROS/05-101/PMAKP Mei 2008

PEDOMAN MEMBUAT ANALISA KESELAMATAN PEKERJAANbagi alat-alat kerja yang berat dalam memobilisasi ke ground man Turunkan secara bertahap alat kerja yang paling berat terlebih dahulu Disetujui oleh :

5

Dibuat Oleh

Diperiksa oleh :

(Pengawas K3 PDKB)

(Pengawas pekerjaan PDKB)

(DM PMHAR)

Edisi : 01

Revisi : 01

Halaman : 21 - 20

RUANG LINGKUP SERTIFIKASI ISO 9001:2000 PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN INSTALASI PENYALURAN TENAGA LISTRIK SISTEM JAWA BALI DI PT PLN (PERSERO) P3B JAWA BALI