metode ilmiah
DESCRIPTION
METODE ILMIAH. Prof. Dr. Dyah Roeswitawati, MS. KEBENARAN NON ILMIAH. Penemuan kebenaran secara kebetulan Penemuan kebenaran secara common sense (akal sehat) Penemuan kebenaran melalui wahyu Penemuan kebenaran secara intuitif Penemuan kebenaran secara trial dan error - PowerPoint PPT PresentationTRANSCRIPT
METODE ILMIAH
Prof. Dr. Dyah Roeswitawati, MS
KEBENARAN NON ILMIAH
1. Penemuan kebenaran secara kebetulan2. Penemuan kebenaran secara common
sense (akal sehat) 3. Penemuan kebenaran melalui wahyu4. Penemuan kebenaran secara intuitif5. Penemuan kebenaran secara trial dan
error6. Penemuan kebenaran melalui spekulasi7. Penemuan kebenaran karena kewibawaan
KEBENARAN ILMIAH Kebenaran yang diperoleh melalui penelitian
dengan menggunakan metode ilmiah terhadap fenomena yang fana. Dengan catatan, banyak juga kebenaran terhadap fenomena yang fana diterima tidak melalui proses penelitian. Kebenaran ilmiah dapat diterima karena tiga hal:
1. Adanya koheren: suatu pernyataan dianggap benar jika pernyataan tersebut koheren atau konsisten dengan pernyataan sebelumnya yang dianggap benar.
2. Adanya koresponden: suatu pernyataan dianggap benar jika materi pengetahuan yang terkandung dalam pernyataan tersebut berhubungan atau mempunyai korespondensi dengan objek yang dituju oleh pernyataan tersebut.
3. Pragmatis: Pernyataan dianggap benar karena pernyataan tersebut mempunyai sifat fungsional dan pragmatis dalam kehidupan praktis
by: David Sukardi Kodrat
Penerimaan Kebenaran Ilmiah1. Adanya koheren
Suatu pernyataan dianggap benar jika pernyataantersebut koheren atau konsisten dengan pernyataansebelumnya yang dianggap benarContoh:- Ada pernyataan: si Badu akan mati. Semua orang akan mati. Maka pernyataan sebelumnya dianggap benar.
by: David Sukardi Kodrat
Penerimaan Kebenaran Ilmiah2. Adanya koresponden (Betrand Russel)
Suatu pernyataan dianggap benar, jika materipengetahuan yang terkandung dalam pernyataantersebut berhubungan atau mempunyai korespondensidengan obyek yang dituju oleh pernyataan tersebutContoh:- Pernyataan bahwa Ibu kota Propinsi Daerah Istimewa Aceh adalah Banda Aceh adalah benar karena pernyataan tersebut mempunyai korespondensi dengan lokasi atau faktualitas bahwa Banda Aceh memang ibu kota Propinsi Aceh.
by: David Sukardi Kodrat
Penerimaan Kebenaran Ilmiah
3. Pragmatis (Ch.s. Pierce)Pernyataan dipercayai benar karena pernyataantersebut mempunyai sifat fungsional dalam kehidupan praktis
METODE ILMIAH
Penyelidikan yang sistematis, terkontrol, empiris, dan kritis terhadap fenomena alam yang dipandu dengan teori dan hipotesis tentang dugaan hubungan antara variabel-variabel (fenomena).
Prosedur atau cara tertentu yang digunakan untuk memperoleh pengetahuan yang disebut ilmu (pengetahuan ilmiah)
Metode Ilmiah
Metode Ilmiah
Kriteria Langkah-langkah
1. Berdasarkan Fakta.2. Bebas dari Prasangka3. Menggunakan prinsip analisa4. Menggunakan ukuran objektif5. Menggunakan teknik Kuantifikasi
a. Memilih dan mendefinisikan masalahb. Survei thd data yg tersediac. Memformulasikan hipotesad. Membangun kerangka analisa serta
alat-2 dlm menguji hipotesa.e. Mengumpulkan data primer.f. Mengolah, menganalisa serta membuat
interpretasi.g. Membuat generalisasi dan kesimpulan.h. Membuat laporan
Karakteristik Metode Ilmiah
Kritis dan analitis, mendorong suatu kepastian dan proses penyelidikan untuk mengidentifikasi masalah dan metode untuk mendapatkan solusi.
Logis, merujuk pada metode dan argumentasi ilmiah. Kesimpulan secara rasional diturunkan dari bukti-bukti yang ada
Karakteristik Metode Ilmiah Obyektif, mengandung makna bahwa hasil yang
diperoleh ilmuwan yang lain akan sama apabila studi yang sama dilakukan pada kondisi yang sama
Konseptual dan teoritis, mengandung arti pengembangan struktur konsep dan teoritis untuk menuntun dan mengarahkan upaya penelitian
Sistematis, mengandung arti suatu prosedur yang cermat dan mengikuti aturan tertentu yang baku
Karakteristik Metode Ilmiah : Bersifat kritis, analistis, artinya metode menunjukkan adanya
proses yang tepat untuk mengidentifikasi masalah danmenentukan metode untuk pemecahan masalah.
Bersifat logis, artinya dapat memberikan argumentasi ilmiah.Kesimpulan yang dibuat secara rasional berdasarkan bukti-bukti yang tersedia
Bersifat obyektif, artinya dapat dicontoh oleh ilmuwan laindalam studi yang sama dengan kondisi yang sama pula.
Bersifat konseptual, artinya proses penelitian dijalankandengan pengembangan konsep dan teori agar hasilnya dapatdipertanggungjawabkan.
Bersifat empiris, artinya metode yang dipakai didasarkanpada fakta di lapangan.
by: David Sukardi Kodrat
Hubungan Ilmu, Penelitian dan Kebenaran
“.... terdapat kesamaan yang tinggi derajatnya antarakonsep ilmu dan penelitian. Keduanya adalah sama-sama proses”Whitney
Penelitian Ilmu Kebenaran
Proses Proses Hasil
Penelitian
PROPOSISI
> Proposisi adalah pernyataan tentang hubungan antara dua atau lebih konstruk yang dapat diuji kebenarannya (Effendi dan Singarimbun) Contoh: pengangguran terjadi karena investasi turun> Benarkah investasi turun menyebabkan pengangguran meningkat, maka secara empiris proposisi diuji Jika proposisi sudah dirumuskan sedemikian rupa dan sementara diterima untuk diuji kebenarannya maka dinamakan hipotesis.> Hipotesis adalah proposisi yang dirumuskan untuk pengujian empiris atau pernyataan dugaan (conjectural) tentang hubungan antara dua atau lebih variabel
PROPOSISI Untuk menguji proposisi di atas, dirumuskan
hipotesis “tingkat pengeluaran investasi berpengaruh
negatif terhadap tingkat pengangguran” Tingkat pengeluaran dan tingkat
pengangguran adalah variabel. Variabel adalah konstruk yang diberi angka
atau variasi nilai.
DALIL
Proposisi yang sudah mempunyai jangkauan cukup luas dan telah didukung oleh data empiris dinamakan dalil (scientific law) atau singkatan dari suatu pengetahuan tentang hubungan sifat-sifat tertentu yang bentuknya lebih umum jika dibandingkan dengan penemuan-penemuna empiris yang dari mana dalil tersebut didasarkan.
Teori> Teori adalah abstraksi dari pengertian atau hubungan dari proposisi atau dalil.> Teori adalah seperangkat konsep atau construct, definisi dan proposisi yang menyajikan suatu pandangan sistematis tentang fenomena dengan merinci hubungan-hubungan antara variabel, dengan tujuan menjelaskan dan memprediksi fenomena itu (Kerlinger)> Teori menjelaskan hubungan antarvariabel atau antar konstruk sehingga pandangan yang sistematis dari fenomena-fenomena yang diterangkan oleh variabel dengan jelas kelihatan> Teori menerangkan fenomena dengan cara menspesifikasikan variabel-variabel mana yang berhubungan dengan variabel mana.
Konstruk
Istilah yang digunakan peneliti untuk mendefinisikansecara abstrak fenomena-fenomena yang sama dalamdisiplin ilmu tertentu.Contoh:Inflasi adalah konstruk yang digunakan para ekonomdan peneliti makroekonomi untuk mendeskripsikanfenomena naiknya harga-harga secara umum danterus-menerus.
Fakta Fakta adalah pengamatan yang telah diverifikasikan
secara empiris. Fakta yang dikumpulkan secara sistematis dengan
beberapa sistem serta beberapa pokok pengurutan dapat menghasilkan ilmu
Fakta tanpa teori tidak akan menghasilkan apa-apa Fakta dapat menjadi ilmu dan dapat juga tidak. Jika fakta
hanya diperoleh saja secara random, fakta tidak dapat menjadi ilmu. Sebaliknya jika dikumpulan secara sistematis dengan beberapa sistem serta beberapa pokok-pokok pengurutan, maka fakta tersebut dapat menghasilkan ilmu. Fakta ilmiah adalah produk dari pengamatan yang bukan random dan mempunyai arti.
Metode Berpikir Kritis
Proses berpikir adalah refleksi yang hati-hati dan teratur
Untuk berpikir kritis menggunakan silogisma
Silogisma yaitu membuat kesimpulan berdasarkan premis yang ada
Silogisma dibedakan menjadi pola berpikir deduktif dan induktif
Pola Pikir dalam Metode Ilmiah :
InduktifPengambilan kesimpulan dari kasus yang bersifat khusus menjadi kesimpulan yang
bersifat umum
DeduktifPengambilan kesimpulan dari hal yang
bersifat umum menjadi kasus yang bersifat khusus
Contoh Sederhana :
Induktif :Fakta : Tumbuhan akan mati (khusus)
Hewan akan mati (khusus) Manusia akan mati (khusus)
Kesimpulan : Semua makhluk hidup akan mati (umum)
Deduktif :Fakta : Semua manusia akan mati (umum)
Taka adalah manusia (khusus)Kesimpulan : Taka akan mati (khusus)
Perbedaan Pendekatan Ilmiah dan Non Ilmiah :
Pendekatan Ilmiah : Perumusan masalah jelas dan
spesifik Masalah merupakan hal yang
dapat diamati dan diukur secara empiris
Jawaban permasalahan didasarkan pada data
Proses pengumpulan dan analisis data, serta pengambilan keputusan berdasarkan logika yang benar
Kesimpulan yang didapat siap/terbuka untuk diuji oleh orang lain
Pendekatan Non Ilmiah : Perumusan masalah yang
kabur atau abstrak Masalah tidak selalu diukur
secara empiris dan dapat bersifat supranatural/dogmatis
Jawaban tidak diperoleh dari hasil pengamatan data di lapangan
Keputusan tidak didasarkan pada hasil pengumpulan data dan analisis data secara logis
Kesimpulan tidak dibuat untuk diuji ulang oleh orang lain
Contoh :
“Taka sakit perut selama seminggu”
Pendekatan Ilmiah :• Cari data di lapangan
Taka makan apa ?• Periksa ke dokter• Tes laboratorium• Pengobatan• Kesimpulan :
Taka Keracunan
Pendekatan Non Ilmiah :
• Pergi ke dukun• Penyembuhan• Kesimpulan :
Taka terkena guna-guna dari teman/musuhnya
LANGKAH-LANGKAH METODE ILMIAH
• Menetapkan problem/menemukan pertanyaan
• Apa pertanyaan tentang penelitian yang baik?
• Memformulasi hipotesis dengan dasar pengamatan fenomena yang relevan (sifat hubungan diantara dua variabel)
• Khususnya dependent dan independent variable
• Menguji hubungan antara variabel-variabel secara empiris.
• Mengumpulkan informasi pengamatan (data)
• Menggambarkan jawaban hipotesis
Methodology adalah studi tentang metode dan kesimpulan dengan asumsi filosofis dalam kerangka proses penelitian, sedangkan metode adalah teknik spesifik untuk pengumpulan data dibawah asumsi filosofis.
DEFINISI METODOLOGI PENELITIAN
METODOLOGI PENELITIAN SEBAGAI PENDEKATAN ILMIAH
Berfikir kritisMeluruskan sejarah Kredibilitas AkademikPersiapan skripsi, tesis dan disertasi
MENGAPA PERLU TAHU
Supaya dapat membaca dan mengerti literatur empiris di bidang ilmunya, dan menjadi konsumen informasi yang kritis
Supaya dapat mendesain dan mengaplikasikan karya ilmiah yang ditekuni.
Supaya dapat berpartisipasi pemikiran dalam proyek penelitian, evaluasi dan studi.
Supaya mengerti perbedaan antara pengetahuan ilmiah yang diperoleh dengan informasi lainnya
PERBEDAAN METODE” DAN “METODOLOGI”
Metode: Tehnik untuk
mengumpulkan bukti Beberapa cara pada
proses pengumpulan informasi
Metodologi: Teori dasar dan
analisis bagaimana penelitian sebaiknya dilakukan, seringkali dipengaruhi oleh disiplin ilmunya
METODOLOGI PENELITIAN
Bukan sekedar metode penelitian Sebagai dasar filosofi untuk metode:
- positifisme - fenomenologi - pendekatan interprestasi
Pendekatan kualitatif dan kuantitatif
Kebijakan
Merupakan upaya memecahkan problem sosial menjadi problem sosial bagi kepentingan masyarakat atas azas keadilan dan kesejahteraan masyarakat
Azas keadilan dan kesejahteraan dalam analisis kebijakan ditelaah dalam klaster
Kebijakan dapat menggunakan objek yang diangkat dari studi mikro maupun makro
Kebijakan:
Substantif, contoh: wajib belajar 9 tahun Implementatif, contoh: proyeksi daya
tampung SD sampai 5 tahun ke depan dengan melihat jumlah lulusan, daya tampung, jumlah guru dsb
Empat komponen penelitian kebijakan Filsafat sosial pendidikan: apa, mengapa, bagaimana menentukan kebijakan Pilihan kebijakan
Kendala kebijakan Hasil atau profit
Langkah Penelitian Kebijakan Pendidikan
Masalah: merumuskan masalah Teori kajian transdisiplin dan Cross disciplin:
perlu pemahaman banyak disiplin ilmu dan saling memahami dan menghargai disiplin lain
Metodologi: tentang populasi, sampel jenis data dan teknik analisis
Pengumpulan data Analisis Kesimpulan: mencari kebenaran empiris
Lanjutan
Matching kebenaran dengan filsafat sosial: membuat penyesuaian antara kesimpulan kebenaran empiris dengan kepentingan kebijakan yang mencari pilihan optimal
Mengolah alternatif pilihan, kendala dan hasil optimal
Positifisme:
Objectivitas
Menggunakan metode ilmiah
Berdasarkan landasan empiris.
Bukan spekulasi metafisika
Langkah penelitian 1
Observasi Mengidentifikasi problem Mengatur tujuan dan rencana Mengumpulkan bukti Membangkitkan kreasi dan alternatif berfikir Mengevaluasi bukti Membuat hipotesis
Step 1: Observasi
Ini adalah awal dari proses penemuan
Observasi merangsang pertanyaan “apa yang harus disediakan untuk mendorong penelitian”
• Mungkin datang dari problem praktek di lapangan
• Mungkin juga berasal dari literatur
• Atau berasal dari sumber lain ide
Step 2: Identifikasi Problem
Menetapkan problem sebagai pertanyaan• Memberanikan untuk berfikir terbuka
• Mengijinkan untuk menjawab “tidak”
Pertanyaan cenderung:
• Deskriptif
• Relasional
• Kausal
Step 3: Mengatur tujuan dan rencana
Ini adalah akibat akhir dari apa yang diinginkan untuk menghasilkan penyelesaian masalah
Sering terjadi kesenjangan antara praktek dan teori
Kebutuhan untuk menjaga faktor penalaran seperti• Jangka panjang melawan jangka pendek
• Waktu dan anggaran
• Pengukuran
• Kensekwensi
Step 4: Mengumpulkan bukti
Mengeksplorasi perbedaan jalan:• Ulasan Literatur
• Koleksi data
Menggunakan data yang telah dikumpulkan untuk menyediakan kemungkinan pemecahan masalah
Harus mengkritisi sumber
Step 5: Membangkitkan pemecahan alternatif
Kemungkinan solusi datang dari berbagai jalan:• Trial and error
• Deduksi Logika
• Imajinasi
• Intuisi
Peneliti harus menghindari bias menuju satu solusi diatas solusi lainnya• Mungkin melalaikan kesalahan adalah solusi yang
lebih baik dalam mengarahkan solusi “kesayangan”
Step 6: Evaluasi Bukti
Bukti harus dievaluasi melawan solusi alternatif untuk memilih “hipotesis yang bekerja”• Mungkin membutuhkan pengujian yang lebih banyak
pada uji yang ada
Solusi tambahan mungkin dihasilkan
Tujuan adalah untuk mendapatkan solusi yang benar, bukan untuk mendukung satu solusi yang menurut peneliti merupakan kejadian yang lebih baik
Step 7: Membuat Hipotesis
Ini adalah pilihan “pantas yang terbaik” pada solusi alternatif didasarkan pada kumpulan data pada waktu itu.
Beberapa sifat hipotesis yang baik:• Dapat diuji (diterima atau ditolak)
• Memungkinkan dilogikakan
• Konsisten dengan pengetahuan yang ada
• Dapat menduga konsekwensi
Langkah penelitian 2
Menantang hipotesis Mencapai konklusi
Menggantungkan penilaian
Step 8: Menantang Hipotesis
Dua kebiasaan pendekatan:• Verifikasi: Berusaha untuk menyediakan dukungan
untuk penerimaan hipotesis
• Falsifikasi: Berusaha untuk menyediakan dukungan untuk penolakan hipotesis
Dalam kasus lain semua uji harus:• Didokumentasikan
• Dapat diulang
• Akurat
Step 9: Mencapai Konklusi
Didasarkan pada tantangan membuat hipotesis, peneliti mungkin harus:• Memodifikasi hipotesis dan menantang kembali
• Memulai lagi jika hipotesis salah untuk menghadang tantangan
Konklusi sebaiknya:• Setiap jawaban pada problem didefinisikan terlebih
dahulu
• Bidang cukup untuk mem-fit-kan data yang tersedia.
• Konsisten ketika diuji dan diuji kembali
Step 10: Menggantungkan penilaian
Sebuah hipotesis sebaiknya memerlukan revisi jika bukti baru ditampilkan yang mencampakkan validitas hipotesis menuju pertanyaan
Sebagaimana sebelumnya, peneliti perlu menghindari rangkuman di hipotesis asli
Langkah penelitian 3
Beraksi melakukan penelitian
Step 11: Beraksi penelitian
Ini adalah tipikal dimana beberapa bentuk publikasi atau laporan mengambil tempat
Ini adalah satu jalan dari bagian proses untuk membuka penelitian untuk pengujian dengan sesama yang meliputi:
• Review
• Duplikasi
Etika Buat aturan untuk mencegah peneliti
dari perbuatan tercela dalam penelitian
Apa saja perbuatan tercela dalam penelitian?• Menyakiti fisik, mengganggu secara
psikologis, membunuh, berbohong, mencuri, memalsu data, mengerjakan dan dikerjakan datanya oleh orang lain dan sebagainya
Desain Global
Berfikirlah bahwa desain itu sebagai mesin: IVs masuk, dan DVs keluar. Kita akan tertarik bagaimana IVs berpengaruh dan perubahan pada DVs
Pentingnya Desain
Desain adalah bangunan dimana seluruh penelitian bergantung
Desain yang salah akan menyebabkan kesimpulan yang salah
Desain harus dievaluasi hati-hati sebelum melakukan penelitian• Sekali data dikoleksi, desain tidak dapat
diubah
Pola Pikir Deduktif Penarikan kesimpulan dari gejala umum ke hal-hal
spesifik Contoh: Semua mahasiswa harus mengambil mata kuliah
metodologi penelitian A adalah mahasiswa Oleh karena itu: (PILIH) a. Yang tidak mengambil metodologi penelitian
bukan mahasiswa b. A harus mengambil mata kuliah Metodologi
penelitian c. Metodologi penelitian wajib diambil oleh
mahasiswa
Umum Khusus
Penarikan kesimpulan dari hal-hal spesifik ke gejala umum
Contoh: Mahasiswa A membawa buku teks saat kuliah Medpen Mahasiswa B membawa buku teks saat kuliah Medpen Oleh karena itu: (PILIH) a. Yang tidak membawa buku teks Medpen tidak kuliah
Medpen b. Setiap mahasiswa wajib membawa buku teks Medpen c. Semua mahasiswa membawa buku teks pada saat kuliah
Medpen
Pola Pikir Induktif
UmumKhusus