memahami kontrak kerja membangun rumah

Upload: arizki-hidayat

Post on 06-Jul-2018

238 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 Memahami Kontrak Kerja Membangun Rumah

    1/120

    _ .

    I

    t-

    -7--4

    oo

    o

    \--

    ,,,m,^mahami

    rffiiirrin

    e@{q

  • 8/18/2019 Memahami Kontrak Kerja Membangun Rumah

    2/120

    f

    a

    1

    I

    *

    ,

    i

    E

    a

    r

    q

    ea

    {u

  • 8/18/2019 Memahami Kontrak Kerja Membangun Rumah

    3/120

    /--

    Dipersembahkan

    kepada:

    lstri tercinta

    :

    Eva

    Lusiane

    Anak tersayang : Erwin William

    Orang

    tua

    terkasih

    :

    Bapak

    lr.

    Suhandi

    Jusuf

    &

    lbu

    Herlina

    Kakak terkasih :

    lr.

    Rudy Jusuf,

    M.T.

    lr.

    Diana Jusuf,

    M.T.

    lr. Henky

    Jusuf

    Hak cipta dilindungi oleh undang-undang.

    Dilarang mengutip atau

    memperbanyak

    sebagian

    atau seluruh

    isi

    buku

    ini

    tanpa izin tertulis dari

    penerbit.

    lsi

    di

    luar tanggung

    jawab

    percetakan.

    Ketentran pidana

    pasal 72

    UU

    No.

    l9tahun

    2002

    1.

    Barang siapa

    dengan

    sengaja dan

    tanpa

    hak

    melakukan

    perbuatan

    sebagaimana

    dimaksud dalam

    pasal

    2

    ayat

    (1)

    atau

    pas.

    I

    49

    ayat

    (1)

    dan ayat

    (2)

    dipidana dengan

    pidana

    penjara paling

    singkat

    'l

    (satu)

    bulan

    dan/atau

    dendapalin-gsedikitRp1.000.000,00(satujuta rupiah) ataupidanapenjara

    palinglamaT(tujuh)

    tahundan/

    atau

    denda

    paling

    banyak Rp 5.006.

    J0.000,00

    (lima

    miliar rupiah).

    2.

    Barang siap

    .qan

    sengaja

    me.

    yiarkan,

    memamerkan, mengedarkan, atau

    menjual kepada

    umum

    suatu

    Ciptaan atau.oaung

    ha',1

    pelanggaran

    Hak Cipta

    atau

    HakTerkait sebagaimana dimaksud

    pada

    ayat

    (1),

    dipr-na

    dengan pidana penjara paling

    lama 5 (lima)

    tahun dan/atau denda paling

    banyak

    Rp

    500.000.000,00

    (limaiatus juta

    rupiah).

  • 8/18/2019 Memahami Kontrak Kerja Membangun Rumah

    4/120

    lS

    '

    eB

    reH

    J

    rP

    e

    {

    uP

  • 8/18/2019 Memahami Kontrak Kerja Membangun Rumah

    5/120

    MEMAHAMI

    KONTRAK KERJA

    MEMBANGUN

    RUMAH

    Penyusun:

    Tony

    Jusuf

    Erna

    Himawati

    Foto sampul:

    Anggoro W.

    Foto ilustrasi:

    Anggoro W., Farry Paimin

    Lokasi

    pemotretan:

    Bumi Mutiara,Vila

    Nusa

    lndah

    llustrator:

    Tony .lusuf, J. Sugito

    Penerbit:

    Penebar Swadaya

    Wisma

    Hijau, Jl. Raya

    Bogor Km.

    30 Mekarsari, Cimanggis,

    Depok

    16952

    Tel

    p.

    (02

    i

    )

    87 29060,

    87 2906 1 Fax.

    (02

    1

    )

    877

    1

    1 277

    Http

    :

    //wwwgaleribuku.com

    E-mail

    :

    [email protected]

    Pemasaran

    :

    Niaga

    Swadaya, Jl. Gunung

    Sahari lll/7, Jakarta

    i 061 0

    Telp.

    (02

    1

    )

    4204402, 4255354; Fax.

    (02

    1

    )

    421 4821

    Cetakan:

    l.

    Jakarta,

    Januari

    2007

    lsBN

    979-26-3626-9

    SH

    BOO6

    .3as)

    i€A

    MILIK

    Badan

    PerPuttak'an

    ProPinri

    Jawa

    Timrrr

  • 8/18/2019 Memahami Kontrak Kerja Membangun Rumah

    6/120

    l

    n1

    pu

    iL

    P

    O

    ua

    O

    5

    o

    g

    a

    s

    B

    9

    u

    y

    9vy

    N

    N

    ,

    ns

    e

    dd

    B

    g

    s

    e

    v

    ,sogw

    6

    e

    eu

    g

    g

    leu

    e

    a

    V

    t

    vy

    N

    wd

    z

    z

    uP

    g

    u

    1

    n

    a

    C

    0

    ua

    6

    uaa

    nn

    B

    g

    e

    V

    I

    9

    U

    VNudW

    gvv

    r

  • 8/18/2019 Memahami Kontrak Kerja Membangun Rumah

    7/120

  • 8/18/2019 Memahami Kontrak Kerja Membangun Rumah

    8/120

    r

    *

    NU

    hqA

    u

    ep

    'u

    uaa

    a

    n

    lLa

    'u

    np

    e

    e

    I

    l

    1

    p

    t

    q

    1

    as

    N

    '1

    )a

    W

    wu

    ns

    I

    u

    ea

    'e

    u6

    uea

    qe

    eaa

    D

    u

    eu

    lee

    o

    pe

    a

    a

    '6

    ae

    e

    aa

    n

    a

    u

    a

    a

    e

    'ua

    ua

    e

    p

    )ee

    e

    ee

    e

    e

    W

    e

    e

    'sa

    e

    a

    6a

    e

    leu

    n

    o

    ee

    le

    '6

    ea

    e

    e

    q

    1

    eu

    e

    sea

    '

    ;

    a

    o

    q

    e

    ln

    6

    le

    l

    e

    u

    ne

    e

    pa

    e

    n

    PP

  • 8/18/2019 Memahami Kontrak Kerja Membangun Rumah

    9/120

    Dari

    hal-hal

    tersebut

    di atas

    dapat

    dilihat

    betapa

    pentingnya

    penyusunan

    kontrak

    kerja

    konstruksi

    dalam

    suatu

    proyek

    pembangunan rumah

    yang

    nantinya

    akan

    berdampak

    pada

    kepuasan

    masing-masing

    pihak,

    baik

    pihak

    konsumen

    (pemilik

    rumah)

    maupun

    pihak

    pemberijasa

    konstruksi

    (pemborong)'

    pemilik

    rumah

    tentunya

    tidak

    ingin

    kualitas

    bangunan

    rumahnya

    dicurangi

    oleh

    pemborong,

    misalnya

    adanya

    penurunan

    mutu atau

    kualitas

    material

    maupun penurunan

    kualitas

    pekerjaan. Pemilik

    rumah

    juga

    tidak

    ingin

    bila

    waktu

    penyelesaian

    proyek

    pembangunannya

    mengalami

    kemunduran

    atau tidak

    sesuai

    dengan

    perjanjian

    dalam

    kontrak

    kerjanya'

    pemborong

    juga

    tentu

    tidak

    ingin

    dituntut

    pemilik

    rumah

    untuk

    menaikkan

    kualitas

    material

    dan

    pekerjaan meskipun

    sebenarnya

    kualitas

    material

    dan

    hasil

    pekerjaannya

    telah

    sesuai

    dengan

    yang

    diucapkan

    pemborong

    kepada

    pemilik

    rumah.

    pemborong

    juga tidak ingin

    bila

    terjadi

    keterlambatan

    pembayaran

    termyn

    atau

    angsuran

    borongan

    proyek

    pembangunan

    oleh

    pemilik

    rumah.

    Atas dasar

    pemikiran tersebut

    maka

    buku

    ini

    disusun

    sebagai

    salah

    satu

    contoh

    acuan

    sarana

    yang menjembatani

    keinginan

    pihak

    pemilik

    rumah dengan

    pihak

    pemborong.Tujuan

    lain adalah

    memberikan

    masukan

    kepada

    pihak pemilik rumah

    dan

    pihak

    pemborong agar

    lebih

    jelas

    dan

    detail

    dalam

    menyusun

    sebuah

    kontrak

    kerja konstruksi. Adanya

    kontrak

    kerja

    tersebut dapat

    mencegah

    dan

    mengurangi

    hal-halyang

    dapat

    mengakibatkan

    perbedaan

    pendapat

    dari

    masing-masing

    pihak

    dalam

    batasan-batasan

    yang

    umum

    atau

    wajar.

    Sebuah

    harapan

    besar

    dari

    seorang

    pemborong adalah

    memberikan

    kepuasan

    bagi

    konsumennya.

    Hal

    itu

    dilakukan

    karena

    kebanyakan

    pemborong

    telah

    menyadari

    bahwa

    promosi dari

    mulut

    ke

    mulut

    karena

    kepuasan

    seseorang

    lebih

    bermanfaat

    dibanding melalui

    media

    promosi

    lain.

    Hadirnya

    buku

    ini

    tak

    lepas

    dari

    kekurangan.

    Untuk

    itu,

    penulis

    membuka

    kesempatan

    kepada

    khalayak

    pembaca untuk

    memberikan

    saran atau

    kritik

    membangun

    agar

    di

    masa

    mendatang

    buku

    ini menjadi

    lebih

    baik.

    Jakarta,

    November

    2006

    Penulis

    griya

    kreasi

    *

    M*rnlh;rrti

    H,lntrak

    i{*rit

    h,4nmh;rnqun

    ,tiirltah

    * Prakata

  • 8/18/2019 Memahami Kontrak Kerja Membangun Rumah

    10/120

    l

    {

    ap

    e

    lpu

    'Le

    ea

    ne

    'uaaaq

    '6

    uu

    e

    u

    .o

    u

    4

    u

    a

    'L

    a

    upaad

    e

    ze

    a

    le

    {e

    Pa

    n

    .V

    .X

    O

    -

    -

    S

    'nn

    lV

    I

  • 8/18/2019 Memahami Kontrak Kerja Membangun Rumah

    11/120

    emakin maju dan berkembangnya

    dunia teknologi saat ini berdampak

    besar

    pada peningkatan

    taraf

    hidup

    masyarakat. Semua

    orang

    berlomba-lomba

    mendapatkan sesuatu

    yang

    layak

    bagi

    hidupnya. Salah

    satu hal

    yang

    menjadi

    kebutuhan

    pokok

    selain

    pangan

    dan

    sandang adalah tempat tinggal. Memiliki

    tempat

    tinggal

    atau

    rumah

    sendiri

    menjadi suatu

    impian

    setiap

    orang, terutama

    sebuah keluarga. Oleh karena sebagai

    kebutuhan

    pokok,

    tempat

    tinggal

    mutlak

    harus

    dipenuhi

    walaupun bukan milik sendiri.

    Bila

    kebutuhan tempat tinggal

    tidak

    terpenuhi,

    kelangsungan

    hidup

    manusia dapat

    terganggu.

    Rumah merupakan

    tempat tinggal

    manusia

    beserta

    keluarganya

    untuk

    ber-

    teduh

    dari terik

    matahari

    dan terpaan derasnya

    hujan

    serta

    tempat

    beristirahat

    melepas lelah.

    Selain

    itu,

    rumah

    juga

    dapat

    menaikkan

    derajat seseorang ditinjau

    dari

    segi sosial. Seseorang

    tidak

    lagi

    merasa

    malu

    atau

    minder

    dengan

    lingkungan

    sekitar

    bila memiliki

    rumah.

    Banyak cara

    yang dilakukan

    seseorang

    untuk

    mendapatkan rumah

    atau

    tempat

    tinggal, salah satunya

    dengan

    membangun atau

    mendirikannya.

    Membangun

    sebuah

    tempat tinggal

    perlu

    memperhatikan

    beberapa

    hal

    mempersiapkannya

    dengan sebaik-baiknya. Dalam

    buku

    ini akan dibahas mengenai

    pembangunan

    rumah

    sederhana

    yang

    terkait

    dengan dokumen-dokumen

    yang perlu

    dipersiapkan

    sebelum sebuah

    pembangunan

    dilaksanakan.

    Setiap

    orang

    pasti

    ingin

    mendapatkan suatu

    rumah

    atau

    tempat tingga(yang

    sesuai

    dengan

    harapannya,

    antara lain

    desain

    dan

    tata

    ruang

    tepat, konstruksi kuat

    dan

    kokoh,

    lingkungan alam asri dan aman, serta

    memenuhi

    standar

    kesehatan.

    Agar

    semua

    keinginan

    tersebut dapat

    terpenuhi, tentunya diperlukan

    suatu

    perencanaan

    yang

    sangat matang

    oleh

    setiap

    pemilik

    bangunan

    rumah.

    Untuk mewujudkan berdirinya suatu bangunan rumah,

    pemilik

    umumnya

    akan

    menyerahkan

    pelaksanaan

    pembangunannya kepada

    pihak

    pemborong.

    Dalam

    griya

    kreasi

    *

    l'ollm;li;tiiii

    iirrl:,ii

    ririi

    i','[itriir;lr]rtijii firirii,lli {<

    Mengapa Perlu

    Kontrak

    Kerja

    yang

    Baik

    I

  • 8/18/2019 Memahami Kontrak Kerja Membangun Rumah

    12/120

    ,

    r

    *

    u

    {

     

    '

    r

    u

    le

    pea

    e

    uee

    leu

    bu

    ue

    eu

    e

    ue

    leu

    e

    1

    en

    q

    6

    u

    1

    u

    ee

    e

    ue

    ns

    )u

    e

    n

    a

    1

    u

    e

    e

    lL

    uaa

    ue

    a

    e

    d

    le

    a

    o

    a

    p

    q

    s

    a

    eu

    lp

    ee

    ra

    o

    a

    Il

    e

    ua

    p

    na

    eu

    u

    s

    1

    leu

    e

    n

    ee

    ao

    '

    e

    uLe

    le

    u

    a

    uee

    e

    u

    le

    'O

    le

    1

    e

    u

    e

    snasna

    '1

    oq

    uae

    e

    e

    e

    e

    >

    le

    a

    unens

    leu

    e

    len

    s

    a

    s

    e

    leule

    q

    1e

    u

    leu

    e

    n

    p

    'n

    ;

    e

    e

    e

    a

    ue

    a

    p

    ue

    l

    e

    )ua

    u

    le

    l

    e

    u

    n

    qeap

    eu

    p

    ud

    e

    6ee

    up

    e

    l

    'e

    a

    e

    )u

    e

    pa

    e

    b

    1

    e

    u

    le

  • 8/18/2019 Memahami Kontrak Kerja Membangun Rumah

    13/120

    masing-masing

    pihak,

    baik

    pihak pemilik

    rumah

    maupun

    pihak pemborong.

    Selain

    hak

    dan kewajiban,

    tercantum

    juga

    spesifikasi dan syarat-syarat

    pelaksanaan

    proyek

    pembangunan.

    Di

    dalam

    suatu

    kontrak

    kerja

    konstruksi

    terdapat faktor-faktor

    yang

    mendukung

    isi

    dari

    perjanjian

    tersebut.

    Ada enam faktor

    yang

    menjadi

    dasar utama

    perjanjian,

    yaitu

    biaya,

    mutu

    pekerjaan,

    waktu

    penyelesaian,

    force

    majeur, metode

    pekerjaan,

    dan

    kondisi lain.

    Keenam

    faktor tersebut

    biasa

    disingkat

    BMW-FMK.

    A.

    Biaya

    Biaya

    atau

    dana berperan

    sangat

    penting

    dalam

    suatu

    proyek

    pembangunan

    rumah. Umumnya

    pihak

    pemilik

    rumah

    menghendaki

    biaya

    yang

    dikeluarkannya

    sangat

    ekonomis

    atau

    hemat,

    tetapi diperoleh

    hasil

    berupa

    rumah

    yang

    berkualitas

    dan

    memuaskan.

    Pihak

    pemilik

    bangunan rumah

    harus

    dapat mengatur keuangan

    yang

    ada. Jangan sampai

    terjadi

    proyek pembangunan

    rumahnya

    berhenti

    di

    tengah

    jalan

    karena

    pemilik

    rumah tidak dapat mengatur

    keuangan

    yang

    ada.

    Untuk itu, seorang

    pemilik

    rumah

    harus dapat

    menyesuaikan dana

    yang

    ada

    agar

    tidak kurang dari

    RAB

    (rencana

    anggaran bangunan).

    Sebaiknya rencana

    anggaran

    biaya

    yang

    akan

    digunakan dalam

    pembangunan

    rumah

    (RAB)

    hanya sebesar

    75o/o

    dari dana

    yang

    disiapkan. Hal

    ini

    perlu

    dilakukan

    untuk

    mengantisipasi bila

    terjadi

    pekerjaan

    tambah.

    Pekerjaan

    tambah ini

    memang sering

    terjadi

    pada setiap

    pelaksanaan pembangunan

    rumah.

    Dalam

    pelaksanaan pembangunan

    nantinya,

    pemilik

    rumah

    tentu tidak

    ingin

    dirugikan

    atau

    dicurangi

    oleh

    pihak

    pemborong.

    Untuk

    itu,

    sebelum

    pembangunan

    dimulai,

    pemilik

    rumah

    dapat meminta

    RAB

    rumahnya

    kepada

    pihak pemborong.

    Untuk

    pekerjaan

    borongan,

    kesepakatan

    antara

    pihak pemilik

    rumah dengan

    pemborong

    mengenai

    biaya

    atau dana dan anggaran yang

    harus

    dikeluarkan

    akan

    mempermudah kedua

    belah

    pihak

    dalam

    bekerja.

    Biaya

    ini biasanya dikeluarkan

    oleh

    pemilik

    secara bertahap

    (per

    termyn) sesuai bobot

    prestasi yang

    dikerjakan

    oleh

    pemborong.

    Jumlah

    tahap

    pembayaran

    ditulis

    jelas

    dalam

    kontrak

    kerja, baik

    berupa waktu

    pembayaran,

    jumlah

    biaya, serta bobot

    prestasi.

    Ada

    yang

    membagi

    pembayaran

    tersebut

    hingga

    enam

    atau tujuh tahap, ada

    pula

    yang

    kurang

    atau

    lebih,

    sesuai

    perjanjian

    kedua belah pihak.

    Mlt,

    lK

    Brdao

    PerPustellra

    griya

    kreasi

    *

    Mrmai:;iriri

    K+rir",;lk

    (uj,.:

    fi,4ei:rhantul

    fr*m,tlr

    *

  • 8/18/2019 Memahami Kontrak Kerja Membangun Rumah

    14/120

    lS

    6

    1

    P

    lPu

    -

    n

    a

    ue

    e

    6

    u

    )

    a

    ea

    l

    o

    un

    e

    )L

    ea

    r

    qd

    ue

    u

    e

    ee

    u

    un

    q

    1

    e

    l

    ne

    n

    u

    na

    n

    e

    e

    I

    e

    s

    s

    r

    l

    ee

    n

    e

    e

    u

    s

    1

    q

    e

    e

    uaa

    n

    ep

    0

    np

    e

    q

  • 8/18/2019 Memahami Kontrak Kerja Membangun Rumah

    15/120

    lihan atau

    penggunaan

    bahan-bahan

    dan

    alat-alat

    berkualitas

    baik akan

    sangat

    menentukan

    mutu suatu bangunan rumah.

    Agar suatu

    proyek pembangunan

    rumah

    berjalan

    seperti

    yang

    diharapkan

    maka sebelum dimulainya

    pekerjaan

    pembangunan

    tersebut

    terlebih

    dahulu

    pemilik

    rumah

    harus memberikan informasi sejelas-jelasnya mengenai tahapan-

    tahapan

    dan ruang

    lingkup

    pekerjaan

    yang

    harus

    dikerjakan

    oleh

    pemborong.

    Ada

    baiknya

    penjelasan

    tersebut disertai

    gambar-gambar

    atau

    desain

    yang

    dilengkapi

    dengan detail ukuran

    sehingga

    nantinya

    tidak

    ada

    kerancuan dalam

    pelaksanaan

    atau tidak ada

    kesalahpahaman mengenai

    konsepnya.

    C.

    Waktu

    Penyelesaian

    Waktu

    merupakan salah

    satu

    batasan

    bagi

    seseorang dalam melakukan

    aktivitas, termasuk

    juga

    suatu proyek

    pembangunan

    rumah.

    Didalam

    kontrak

    kerja

    konstruksi

    harus ditentukan

    dengan

    jelas

    mengenaijangka

    waktu

    yang

    diperlukan

    untuk

    pelaksanaan pembangunan

    berikut

    masa retensi

    atau

    pemeliharaannya.

    Waktu atau tanggal dimulainya hingga berakhirnya suatu

    proyek

    pembangunan

    rumah harus tertera dalam

    kontrak

    kerja. Penentuan

    waktu

    penyelesaian

    harus

    jelas

    sehingga tidak terjadi salah tafsir

    di

    antara

    pemilik

    dan

    pemborong.

    Sebagai

    contoh, tertera di dalam kontrak

    kerja

    konstruksi bahwa

    waktu

    penyelesaian proyek

    pembangunan

    rumah selama

    300

    hari. Waktu

    tersebut

    masih kurang

    jelas

    karena

    dapat

    berarti 300 hari

    kalender

    atau 300 hari

    kerja. Hal

    yang

    sama

    pun

    perlu

    dilakukan

    pada

    masa

    retensinya.

    Bila

    pemilik

    rumah sudah

    menentukan

    jangka

    waktu

    penyelesaian pem-

    bangunan dan

    pemborong

    menyetujuinya

    atau

    sanggup

    melaksanakannya

    maka

    pihak

    pemilik

    rumah dapat

    segera

    mengeluarkan

    SPK

    (Surat

    Perintah

    Kerja)

    dan

    SPL

    (Surat

    Penyerahan Lapangan). Dengan

    adanya SPK

    dan

    SPL

    tersebut maka

    pihak

    pemborong

    dapat segera memulai

    pelaksanaan pekerjaan

    pembangunannya

    sesuai

    waktu

    yang

    sudah

    ditentukan.

    Tentunya

    sebelum

    memulai

    pemba-

    ngunan,

    pemborong

    sudah

    harus mengurus IMB

    (lzin

    Mendirikan

    Bangunan)

    dan melaporkannya kepada aparat

    setempat

    (RT,

    RW) serta

    kepada

    tetangga

    di

    sekeliling rumah.

    griya

    kreasi

    *

    Mrnrahami i{ontrak lier.ia Membangun ftumah * Mengapa

    Perlu Kontrak Kerja

    yang

    Baik0

  • 8/18/2019 Memahami Kontrak Kerja Membangun Rumah

    16/120

    t

    U

    a

    leu

    mA

    plp

    6

    l

    o

    l

    a

    u

    uae

    l

    ue

    aa

    Lp

    1

    e

    euae

    uee

    ee

    e

    uea

    'u

    u

    pu

    e

    6

    'q

    U

    ue

    Je

    6

    u

    'u

    '

    u

    e

    neee

    uep

    e

    p

    p

    e

    e

    E6

    rns

    leu

    e

    e

    ee

    up

    ssu

    nu

    'Le

    pp

    en

    e

    1

    d

    u

    1

    le

    ue

    e

    ue

    eaea

    e

    neg

    6

    1e

    -p

     

    e

    e

    n

    c

    '

    t

    la

    n

    a

    eup

    eeeea

    lpe

    ne

    e

    q

    d

    uue

    a

    e

    d

    e

    ea

    eu

    e

    unupe

    a

    lp

    e

    -

  • 8/18/2019 Memahami Kontrak Kerja Membangun Rumah

    17/120

    kuat dan

    mudah untuk

    dibentuk.

    Dalam

    hal ini diperlukan

    adanya

    gambar

    arsitek,

    gambar

    sipil,

    dan

    gambar

    instalasi

    listrik atau

    ME.

    Dalam

    suatu

    proyekpembangunan rumah,antara pemilikrumah

    dan

    pemborong

    perlu

    adanya

    kesepakatan

    mengenai

    metode

    pekerjaan

    yang

    akan

    digunakan

    nantinya, apakah

    pemilik

    menginginkan

    metode

    manual atau

    menggunakan

    alat-

    alat berat.

    Perlu dipahami

    bahwa betapa

    lamanya

    penyelesaian

    suatu

    pekerjaan

    bila

    semua

    pekerjaan

    dikerjakan

    secara

    manual.

    Dari

    hal-hal tersebut

    dapat disimpulkan

    bahwa

    metode

    pekerjaan

    yang

    dipergunakan

    akan

    sangat

    berpengaruh

    pada

    biaya,

    waktu,

    dan mutu

    suatu

    pekerjaan.

    Sebagai

    contoh,

    pengadukan

    campuran

    semen

    dan

    pasir

    memang

    dapat dilakukan

    secara

    biasa

    (manual)

    ataupun

    dengan

    alat

    berat

    (adukan

    molen).

    Namun,

    suatu

    pondasi

    bangunan

    rumah akan

    menjadi

    lebih

    kuat

    bila

    pengadukannya

    dilakukan

    dengan

    alat

    berat

    (adukan

    molen) dibandingkan dengan

    adukan biasa.

    Dengan

    menggunakan

    alat

    berat

    akan

    diperoleh

    campuran adukan

    yang

    "matang".

    Setiap

    tahapan

    pembangunan

    rumah

    harus dijelaskan

    spesifikasi

    kerja

    dan

    persyaratan pekerjaannya.

    Dengan

    metode

    pekerjaan

    yang

    benar

    serta

    sesuai

    ketentuan

    dan

    kesepakatan

    antara

    pemilik

    rumah dan

    pemborong

    maka diha-

    rapkan

    nantinya

    akan

    diperoleh

    suatu

    hasil

    bangunan

    yang

    sesuai

    harapan

    pemilik

    rumah.

    F.

    Kondisi

    Lain

    Dimaksud

    dengan

    kondisi

    lain adalah

    segala

    sesuatu

    yang

    belum

    diatur

    dalam

    kontrak

    kerja

    konstruksi

    ataupun

    perubahan-perubahan

    yang

    dipandang

    perlu

    oleh

    kedua belah

    pihak,

    baik

    perubahan

    pekerjaan

    tambah atau

    pekerjaan

    kurang maupun perubahan

    spesifikasi

    penggantian bahan bangunan.

    Semua

    hal

    mengenai

    kondisi

    lain

    tersebut

    diatur

    lebih

    lanjut dalam

    surat

    perjanjian

    tambahan.

    Surat

    perjanjian

    tambahan

    merupakan

    bagian

    yang

    tak terpisahkan

    dari kontrak

    kerja

    konstruksi

    yang

    dibuat sejak

    awal.

    12

    griya

    kreasi

    *,<

    Menrahami l(untrak

    l(rrj,r Mrmh,rrurturr

    lluulnh * Mengapa Perlu

    Kontrak Kerla

    yang

    Baik

  • 8/18/2019 Memahami Kontrak Kerja Membangun Rumah

    18/120

    Y

    {

    E

    Aa

    leula

    'nea

    e

    n

    u

    e

    .

    'ea

    le

    e

    e

    'o

    eee

    k

    'ee

    6

    1

    e

    e

    e

    t

    e

    e

    PP

    uu

    {

    z

  • 8/18/2019 Memahami Kontrak Kerja Membangun Rumah

    19/120

    ada dasarnya

    manusia

    merupakan

    makhluk sosial.

    Artinya, manusia

    tidak dapat

    hidup tanpa

    bantuan orang

    lain. Sebagai

    makhluk sosial,

    manusia

    berhubungan

    satu sama lain,

    saling

    bekerja sama,

    bantu-membantu

    dalam memenuhi kebutuhan

    hidupnya.

    Masing-masing

    mempunyai

    kebutuhan

    hidup

    sendiri-sendiri

    yang

    terkadang

    sama ataupun berbeda

    satu

    dengan

    lainnya. Bila keperluan, kepentingan,

    atau

    kebutuhan

    seseorang

    searah

    atau

    sama

    dengan orang

    lain

    maka dengan

    saling bekerja

    sama

    tujuan

    manusia untuk

    memenuhinya

    seakan

    lebih mudah

    dan

    cepat tercapai.

    Sebaliknya

    bila kepentingan

    atau

    kebutuhan

    tersebut berbeda atau

    bahkan

    adakalanya bertentangan

    maka

    hal

    itu dapat

    menimbulkan

    pertikaian yang

    nantinya

    akan

    mengganggu

    keserasian

    hidup

    bersama.

    Adanya ketidakseimbangan

    tersebut dapat

    menimbulkan

    perselisihan

    atau

    permasalahan.

    Menyikapi hal-hal tersebut

    dibuatlah

    peraturan-peraturan

    atau

    norma-norma

    untuk

    mengatur

    hubungan antarmanusia.

    Peraturan-peraturan tersebut nantinya

    akan dijadikan

    pedoman

    sehingga dapat

    diketahui

    perbuatan

    mana

    yang

    boleh

    ataupun

    tidak

    boleh dilakukan.

    Norma

    hukum diciptakan

    oleh

    pemerintah yang

    ditujukan

    kepada

    masyarakat. Dengan

    norma hukum tersebut maka hal-hal

    yang

    dapat

    menimbulkan

    kekacauan,

    ketidakseimbangan,

    pertentangan,

    maupun

    kerugian bagi orang

    lain dapat dicegah

    dan

    diatasi. Agar setiap orang

    mau

    mematuhinya,

    norma hukum tersebut

    mempunyai

    sanksi

    yang

    bersifat tegas dan

    nyata

    bagi setiap orang

    yang

    melanggarnya.

    Hal

    yang

    sama

    terjadi

    dalam dunia

    jasa

    konstruksi karena memiliki

    beberapa

    pihak

    yang

    saling

    terkait untuk

    satu

    tujuan

    yang

    sama. Adanya beberapa

    pihak

    yang

    saling berhubungan untuk

    mewujudkan

    berdirinya suatu

    rumah

    maka

    sangat

    diperlukan adanya

    norma hukum.

    Norma hukum

    ini nantinya menjadi

    landasan

    atau

    dasar

    dalam

    suatu

    pembuatan

    kontrak

    kerja konstruksi. Pembuatan

    suatu

    kontrak kerja harus berdasarkan

    pada

    hukum,

    bukan

    pada

    kekuasaan belaka. Hal

    ini

    berarti

    kekuasaan

    pemilik

    rumah maupun

    pemborong

    dibatasi oleh hukum.

    14

    griya

    kreasi * Memahami

    Kontrak Kerla Membangun

    fiumah

    * Aspek Hukum dan Dasar-Dasar Kontrak Kerja

    -

  • 8/18/2019 Memahami Kontrak Kerja Membangun Rumah

    20/120

    -

    S

    IH0

    E

    lP

    Pe

    n

    la

    ueep

    ae

    p

    u

    un

    e

    I

    ee

    u

    ea

    eu

    ee

    'ed

    ao

    le

    p

    p

    a

    u

    e

    e

    'e

    o

    a

    a

    a

    l

    ru

    e

    s

    a

    eu

    e

    nn

    a

    'd

    E

    )

    p

    'u

    peu

    e

    a

    e

    ue

    le

    pp

    u

    e

    a

    leu

    u

    g

    e

    u

    n

    a

    e

    e

    s

    e

     ns

    e

    n

    v

    'u

    l

    'e

    e

    p

    p

    e

    dp

    rns

    a

    leu

    e

    e

    la

    s

    a

    e

    e

    s

    ea

    eu

    ee

    a

    ep

    e

    na

    'u

    6

    ee

    e

    e

    e

    u

    e

    1

    1e

    a

    n

    b

    e

    a

    a

    eeue

    I

    u

    e

    a

    e

    ene

    I

    e

    eud

    )

    u

    p

    e

    ed

    e

    ee

    e

    u66

    a

    e

    e

    u

    eu

    a

    u

    n

    o

    e

  • 8/18/2019 Memahami Kontrak Kerja Membangun Rumah

    21/120

    Kitab

    Undang-Undang Hukum Perdata

    dan Hukum Dagang.

    Hukum

    perdata

    adalah

    hukum

    yang

    mengatur hubungan

    hukum

    antara orang

    yang

    satu

    dengan

    yang

    lain dengan menitikberatkan

    pada

    kepentingan

    perseorangan.

    Sementara

    hukum

    dagang

    adalah

    hukum

    yang

    mengatur

    hubungan hukum

    antara

    manusia

    dan

    badan-badan hukum

    yang

    satu

    dengan

    lainnya

    dalam dunia

    perdagangan.

    Suatu

    perjanjian

    adalah suatu

    peristiwa

    bahwa

    seseorang

    berjanji

    kepada

    orang

    lain

    ataupun

    dua

    orang berjanji

    akan sesuatu

    yang

    mengakibatkan

    timbulnya

    suatu

    perikatan.

    Sementara suatu

    perikatan

    adalah

    suatu hubungan

    hukum antara

    dua

    orang atau

    pihak.

    Dengan

    perikatan

    tersebut

    pihak

    yang

    satu berhak menuntut

    sesuatu hal dari

    pihak

    lain dan

    pihak

    lain berkewajiban memenuhi

    tuntutan

    tersebut.

    Hubungan hukum

    berarti

    hak

    dijamin

    oleh

    hukum atau

    undang-undang

    yang

    bila tidak dipenuhi dapat dituntut

    di

    muka hakim

    atau

    pengadilan.

    Dalam

    perwujudannya,

    perjanjian

    dapat menyangkut

    hal tertulis

    dan tidak tertulis.

    Perjanjian atau

    persetujuan

    tertulis disebut kontrak kerja.

    2. Sistem dan azas

    perjanjian

    Perjanjian

    di

    lndonesia

    berdasarkan KUHPdt/BW

    (Kitab

    Undang-Undang

    Hukum Perdata/BurgerlijkWedboek)yang

    menganut sistem

    terbuka sehingga

    pasal-

    pasal

    yang

    termuat

    di

    dalamnya merupakan

    hukum pilihan.

    Hal

    ini

    berarti

    bahwa

    pihak-pihak

    yang

    membuat

    perjanjian

    akan bebas untuk mengabaikan

    ketentuan-

    ketentuan

    yang

    terdapat dalam KUHPdI/BW

    asalkan syarat-syarat

    sahnya suatu

    perjanjian

    terpenuhi.

    Dalam

    hukum

    perjanjian,

    berlaku suatu

    azas konsensualisme

    yang

    berarti

    pada

    dasarnya

    perjanjian

    dan

    perikatan

    sudah dilahirkan

    sejak

    pada

    detik

    pertama

    dicapainya suatu

    kesepakatan.

    Dengan perkataan lain, perjanjian tersebut

    sudah

    sah

    bila

    semua

    pihak yang

    terlibat dalam

    perjanjian

    tersebut

    sudah bersepakat

    terhadap hal-hal

    pokok perjanjian

    tanpa diperlukan lagi

    suatu formalitas.

    3.

    Syarat-syarat

    sah suatu

    perjanjian

    Suatu

    perjanjian

    dikatakan sah

    bila

    sudah

    memenuhi

    beberapa

    persyaratan

    seperti berikut

    ini.

    griya

    kreasi * Mem;ihami

    ltontr"ek l{erja

    M*mbangun ftumah

    {. Aspek Hukum

    dan Dasar-Dasar Kontrak Kerja

    6

  • 8/18/2019 Memahami Kontrak Kerja Membangun Rumah

    22/120

  • 8/18/2019 Memahami Kontrak Kerja Membangun Rumah

    23/120

    I

    I

    I

    membayar

    ganti

    rugiyang

    diderita

    pemilik

    rumah,

    membatal kan

    perjanjian,

    mengalihkan

    risiko.

    a. Ganti

    rugi

    Pengertian

    ganti

    rugi

    mencakup

    tiga

    hal,

    yaitu

    1)

    rugi

    biaya adalah segala

    pengeluaran

    yang

    sudah

    dikeluarkan

    oleh

    pemilik

    rumah; 2) rugi adalah kerugian

    karena kerusakan barang-barang kepunyaan

    pemilik

    rumah yang

    diakibatkan

    oleh

    kelalaian

    pemborong;

    3) bunga

    adalah

    kerugian berupa kehilangan keuntungan

    yang

    sudah

    dibayangkan

    atau

    diperhitungkan

    oleh

    pemilik

    rumah.

    b.

    Pembatalan

    perjanjian

    Pembatalan

    perjanjian

    merupakan

    sanksi hukum bagi

    pemborong yang

    melakukan

    wanprestasi.

    Pembatalan

    perjanjian

    bertujuan

    untuk

    membawa kedua

    belah

    pihak

    kembali

    pada

    keadaan sebelum

    perjanjian

    diadakan.

    Bila

    suatu

    pihak

    sudah

    menerima

    sesuatu

    dari

    pihak yang

    lain, baik berupa uang maupun

    barang

    maka

    hal itu

    harus

    dikembalikan.

    c.

    Pengalihan

    risiko

    Peralihan risiko merupakan

    sanksi

    hukum

    bagi

    pemborong

    yang

    melakukan

    wanprestasi.

    Dalam

    hal

    adanya

    perikatan

    untuk

    memberikan

    suatu kebendaan

    tertentu sejak

    perikatan

    atau

    perjanjian

    dibuat atau dilahirkan

    maka

    sejak terjadinya

    kelalaian

    yang

    berupa

    keterlambatan

    penyelesaian

    bangunan

    tersebut

    maupun

    kondisi

    bangunan

    yang

    tidak

    sesuai

    dengan

    rencana

    kerja

    akan

    menjadi

    tanggung

    jawab

    pihak

    pemborong.

    Dalam

    hal

    pemborong

    diwajibkan

    memberikan bahannya

    dan

    pekerjaannya

    dengan

    cara bagaimana

    pun

    akan musnah

    sebelum

    pekerjaan

    diserahkan

    maka

    segala

    kerugian

    menjadi

    tanggungan

    pemborong,

    kecuali

    bila

    pemborong

    telah

    lalai

    untuk

    menerima

    pekerjaan

    tersebut.

    Bila

    pemborong

    diwajibkan melakukan

    pekerjaannya

    saja dan

    pekerjaannya

    musnah maka

    pemborong

    tersebut

    harus

    bertanggung jawab

    untuk

    kesalahannya.

    Bila

    dalam hal

    ini

    musnahnya pekerjaan

    :

    griya

    kreasi {. Memahami

    Kontrak Kerja

    Membangun Rumah * Aspek Hukum dan Dasar-Dasar Kontrak

    Kerja

    8

  • 8/18/2019 Memahami Kontrak Kerja Membangun Rumah

    24/120

    5

    {

    u

    a

    {

    e

    *

    {

    u

    la

    r

    e

    ea

    1

    a

    f

    u

    u

    t

    e

    ]

    eu

    ie

    e

    J

    s

    ea

    u

    e

    e

    6u

    lep

    le

    I

    e

    s

    ee

    )u

    e

    r

    )u

    u

    t

     

    pa

    leu

    e

    a

    lL u

    ru

    r

    u

    d

    ee

    a

    )u

    p

    la

    I

    u

    le

    ra

    e

    ea

    {u

    u

    ln

    a

    u

    le

    le

    f

    6

    le

    u

    n

    e

    t

    6o

    >

    le

    eu

    a

    e

    e

    ua

    o6

    ne

    ea

    uu

    .

    le

    lne

    lp

    ,oe

    e

    q

    le

    le

    r

    'O

    4

    ld

    'e

    I

    le

    ne

    r

    M

     u

    p

    6o

    PP

    uq

    r

    ,

    i

    I

    ee

    a

     a

    I

    p

    g

    6

    6

    le

    u

    u

    u

    1

  • 8/18/2019 Memahami Kontrak Kerja Membangun Rumah

    25/120

    1.

    Pembentukan

    kontrak

    kerja

    Suatu kontrak kerja

    dapat

    terbentuk

    bila

    ada

    dua

    pihak

    atau lebih

    yang

    saling

    menyetujui

    mengadakan

    suatu

    transaksi. Namun

    demikian,

    suatu

    persetujuan

    hanya

    dapat

    dilanjutkan

    dalam

    bentuk

    kontrak

    kerja

    bila

    persetujuan

    tersebut

    paling

    tidak

    memenuhi

    dua aspek

    utama,

    yaitu

    saling

    menyetujui

    serta

    ada

    penawaran

    dan

    penerimaan.

    a. Saling menyetujui

    Suatu

    transaksi

    yang

    dibuat

    harus

    disetujui

    bersama

    oleh

    kedua

    belah

    pihak

    (mutualconsent)dan

    harus berlaku

    terhadap

    semua aspekprinsipilyang

    menyangkut

    persetujuan

    tersebut.

    Sebagai

    contoh,

    bila

    pemilik

    rumah

    membuat

    persetujuan

    dengan

    pihak pemborong

    untuk

    pembangunan

    rumah

    sederhana,

    tetapi

    gagar

    menyebutkan

    suatu

    jumlah

    harga yang

    disepakati

    maka

    dapat dikatakan

    bahwa

    kontrak

    kerja

    tersebut

    belum

    terbentuk.

    Namun,

    bila

    selanjutnya

    mereka

    sudah

    sepakat

    dengan suatu harga borongan

    yang nilai

    nominalnya sudah ditentukan

    maka kesepakatan

    tersebut

    dapat

    dituangkan

    ke dalam

    suatu

    dokumen

    (kontrak)

    tertulis.

    Hal

    yang

    sama

    juga

    berlaku

    untuk

    suatu

    persetujuan

    yang

    menyebutkan

    waktu

    penyelesaian

    pekerjaan.

    Secara

    umum

    persetujuan

    yang

    disepakati

    bersama

    harus

    bebas

    dari

    semua

    terminologi

    yang

    berarti

    ganda,

    karena

    dapat

    menimbulkan

    keragu-raguan

    dan

    bahkan berpotensi menimbulkan pertentangan. Akibatnya,

    masing-masing pihak

    akan mencoba

    menafsirkan

    arti

    dan maksud

    terminologi

    tersebut

    sendiri-sendiri.

    oleh karena

    itu,

    sangat

    penting

    bagi

    kedua belah

    pihak

    untuk

    saling

    mengerti

    dan

    memahami

    hal-halyang

    diharapkan

    dan

    yang

    akan

    diberikan

    oleh

    masing-masing

    pihak.

    b.

    Ada

    penawaran

    dan

    penerimaan

    Agar

    suatu transaksi

    dapat

    mencapai

    keadaan

    bahwa kedua

    pihak

    yang

    terlibat

    saling menyetujui

    maka

    salah satu

    pihak

    perlu

    menawarkan

    sesuatu

    dan

    pihak

    lain

    memberikan

    jawaban

    terhadap

    penawaran

    tersebut.

    Jawaban ini

    dapat

    berupa

    penerimaan

    penawaran,

    penolakan

    penawaran,

    atau

    penerimaan

    bersyarat

    melalui

    proses

    negosiasi.

    Dalam

    jasa

    konstruksi,

    penerimaan

    penawaran

    terjadi

    bila

    pihak

    pemilik

    rumah

    menawarkan pekerjaan

    pembangunan

    dan

    pihak

    pemborong

    griya

    kreasi * Mumaltami

    l{nrrtrak Kerja

    Menrho:nrtirn ltrumah

    {< Aspek Hukum

    dan

    Dasar-Dasar

    Kontrak

    Kerja

    0

  • 8/18/2019 Memahami Kontrak Kerja Membangun Rumah

    26/120

    1

    u

    *

    u

    IP

    PP

    la

    deuae

    ;

    a

    1

    leap

    a

    ee

    'ea

    le

    e

    ;

    e

    6

    ee

    e

    e

    ]

    u

    u

    e

    na

    a

    le

    ee

    e

    e

    o

    qo

    le

    onu

    e

    e

    Un

    ]

    euu

    u

    eae

    lep

    ea

    e

    le

    ee

    O

    ee

    q

    e

    a

    )u

    lee

    leae

    e

    e

    'e

    1u

    e

    un

    ee

    ee

    e

    '

    )u

    e

    e

    u

    le

    e

    uZ

    'e

    ln

    u

    l

    u

    )

    ue

    e

    p

    e

    e

    ea

    n

    1

    1

    ea

    e

    nu

    P

    6e

    e

    u

    o

    ee

    ea

    I

    1

    a

    e

    ee

    q

    e

    lu

    o

    le

    u

    e

    e

    a

    a

    auaU

    u

    unu

    p

    e

    a

    e

    ue

    e

    uap

    a

    e

    e

    e

    u

    len

    'nn

    a

    Pae

    u

    ean

    ea

    eu

    6

    e

    le

    e

    l

    uu

    ao

    e

  • 8/18/2019 Memahami Kontrak Kerja Membangun Rumah

    27/120

    kontrakdikatakan

    pelanggaran

    immaterialbila menyangkutaspek-aspekyang

    kurang

    atau

    tidak

    penting

    dari suatu

    persetujuan.

    Misalnya,

    seorang

    pemborong

    yang

    tidak

    muncul

    di

    lapangan sebulan setelah kontrak

    ditandatangani dikategorikan

    sebagai

    pelanggaran

    material, sedangkan keterlambatan

    pembayaran

    yang

    dilakukan

    oleh

    pemilik

    bangunan dikategorikan sebagai

    pelanggaran

    immaterial.

    b. Pemutusan kontrak

    kerja

    Sebagai

    usaha

    untuk

    menegakkan isi dan

    tujuan

    dari suatu

    pesetujuan,

    pada

    umumnya

    kontrak

    harus

    memiliki

    klausa-klausa

    mengenai

    pemutusan

    kontrak

    kerja.

    Pemutusan kontrak

    dapat

    terjadi

    dengan

    sendirinya

    atau

    karena

    pertimbangan

    lain.

    Selesainya

    suatu

    pekerjaan

    dengan

    semua

    pemenuhan

    persyaratannya

    mengakibatkan kontrak

    selesai.

    Demikian

    pula

    terhadap kegagalan

    material

    yang

    dilakukan

    pemborong

    yang

    oleh

    pemilik

    rumah

    dapat dinilai

    membahayakan

    kelangsungan

    dan penyelesaian

    pekerjaan

    maka

    kontrak tersebut dapat

    diputuskan

    dengan

    pemberitahuan

    singkat

    atau bahkan

    tanpa

    ada

    pemberitahuan

    terlebih

    dahulu

    kepada

    pemborong.

    Untuk

    pelanggaran

    yang

    bersifat immaterial

    dengan

    berbagai

    pertimbangan,

    pemilik

    rumah

    dapat memilih untuk

    menghentikan

    kontrak

    kerja.

    Tentu

    saja

    hal

    tersebut

    harus disertaidengan

    ganti

    rugi memadai

    kepada

    pihak pemborong.

    Secara

    umum,

    pihak yang

    tidak

    melanggar kontrak mempunyai

    tiga

    pilihan

    terhadap suatu

    pelanggaran

    kontrak

    kerja.

    Pihak

    tersebut dapat menentukan

    untuk

    membebaskan

    atau mengabaikan

    pelanggaran,

    memilih

    untuk memutuskan

    kontrak

    dengan

    sendirinya,

    ataupun

    mengajukan tuntutan

    ganti

    rugi

    yang

    memadai

    kepada

    pihak

    pemborong.

    3.

    Kerugian

    akibat

    pelanggaran

    kontral

    kerja

    Terhadap

    pelanggaran

    kontrak

    kerja,

    pihak-pihak

    yang

    dirugikan

    berhak

    memperoleh

    penggantian

    kerugian

    (compensation).

    Bila

    satu

    pihak

    melakukan

    pelanggaran

    kontrak kerja maka

    pihak

    lainnya

    berhak

    mengajukan

    penggantian

    kerugian

    yang

    perhitungannya

    dapat didasarkan

    pada

    metode

    dasar.

    22 griya

    kreasi *

    lrlr'riiiii';i;ti

    l{.ilirtritt.

    i rr"i.r

    l',ltirib,rlrlliri: ii*rntir

    {. Aspek Hukum

    dan

    Dasar-Dasar

    Kontrak

    Kerla

  • 8/18/2019 Memahami Kontrak Kerja Membangun Rumah

    28/120

    E

    0d

    upn

    a

    I

    ep

    n

    la

    'e

    e

    lup

    uaa

    a

    b

    u

    nuea

    le

    ua

    aa

    IuLou

    ea

    ua

    ueb

    p

    dn

    )

    e

    u

    e

    a

    I

    e

    '

    e

    e

    a

    o

    u

    e

    t

    une

    t

    e

    e

    p

    u

    aa

    s

    q

    )

    r

    La

    q

    'ea

    e

    I

    b

    uap

    B

    e

    o

    ee

    qp

    a

    1

    a

    6

    a

    a

    I

    o

    >

    1

    edpa

    e

    r

    a

    a

    ;

    u

    uau

    e

  • 8/18/2019 Memahami Kontrak Kerja Membangun Rumah

    29/120

    &ab

    3

    Mengenal

    Profesi Jasa

    Konstruksi

    Agar

    hemat biaya

    t)

    Melakukan

    sendiritugas

    pengawasan

    pembangunan

    rumah.

    2)

    Menjadi

    perencana

    proyek

    rumah sendiri.

    3)

    Menghindarkan

    keterlibatan

    pihak

    lain selain

    pemilik

    rumah

    dan

    pemborong

    dalam kontrak

    kerja.

    grlya

    kreasi

    * l.,4rlr;i:ir,rirri

    l,mrir;rE

    ii.lll;l

    irlrril:,iiitlurr

    iiuu;h

    lr

    Mengenal Profesi Jasa

    Kontruksi

  • 8/18/2019 Memahami Kontrak Kerja Membangun Rumah

    30/120

    s

    n

    l1

    n

    d

    le

    u

    e

    eu

    ea

    ue

    6

    u

    leeu

    eo

    e

    s

    'e

    e

    le

    leeu

    a

    ea

    sns

    d

    e

    'qn

    1

    e

    ae

    e

    en

    e

    e

    un

    s

    C

    s

    n

    e

    u

    n

    ea

    e

    od

    e

    E

    e

    eua

    6

    le

    e

    pn

    e

    le

    l

    q

    e

    'ed

    6

    p

    a

    en

    u

    e

    ea

    e

    s

    ea

    e

    a1

    e

    e

    1

    e

    r

    ed

    e

    ee

    n

    e

    o

    e

    e>

    a

    qP

    r

    q

    u

    I

    n

    e

    ]

    e

    Ou

    ep

    e

    'u

    6

    e

    s

    e

    q

    le

    e

    IP

    ea

    e

    aa

    e

    ee

    n

    e

    e

    un

    u

    ea

    qn

    e

    u

    e

    u

    na

    n

    e

    1

    6

    e

    eq

    L

    ue

  • 8/18/2019 Memahami Kontrak Kerja Membangun Rumah

    31/120

    pemborong,

    namun dalam suatu kontrak

    perjanjian

    kerap kali

    disebutkan

    adanya

    keterlibatan dan

    peran pihak-pihak

    lain.

    Aturan mengenai

    hak

    dan kewajiban

    serta

    hubungan

    pihak-pihak

    lain

    tersebut

    juga

    diatur dalam kontrak

    kerja

    atau

    surat

    perianjian

    tersebut

    .Adanya

    surat

    perjanjian

    atau

    kontrak kerja

    tersebut masing-

    masing

    pihak

    harus menjaga keseimbangan hak dan kewajibannya.

    A.

    Profesi

    dalam

    Jasa

    Konstruksi

    Perusahaan

    jasa

    (servis)

    merupakan

    perusahaan

    yang

    kegiatan

    usahanya

    bergerak

    di

    bidang

    pemberian pelayanan

    kepada konsumen

    dengan

    tujuan

    memperoleh

    pendapatan

    berupa

    imbalan

    jasa,

    demikian

    juga

    halnya

    dengan

    jasa

    konstruksi.

    Adanya sumber daya manusia dalam suatu

    proyek

    kegiatan

    dengan

    tujuan

    yang

    telah ditetapkan akan menjadi unsur utama

    karena merupakan

    subyek

    yang

    nantinya

    menentukan

    keberhasilan

    proyek,

    dalam hal

    ini

    proyek

    'pembangunan

    rumah

    tinggal.

    Di dalam dunia

    jasa

    konstruksi

    terdapat beberapa

    profesi

    jasa

    konstruksi

    atau

    pihak-pihak yang

    berliaitan dalam

    menyelesaikan

    suatu

    proyek

    pemba-

    ngunan

    rumah

    tinggal.

    Adanya kerja

    sama

    yang

    baik antara

    pihak-pihak

    tersebut

    diharapkan akan

    mempercepat

    dan

    niemperlancar

    terselesaikannya

    suatu

    proyek

    pembangunan

    rumah sehingga

    hasil

    yang

    didapat

    akan maksimal.

    Berikut

    ini

    akan

    dibahas beberapa pihak yang

    terkait

    dalam suatu proyek pembangunan

    rumah

    tinggal.

    1. Pemilik

    rumah

    (ownerl

    Pemilik rulnah

    merupakan

    pihak paling

    menentukan

    dalam

    suatu

    proyek

    pembangunan

    rumah. Tanpa

    pemilik

    rumah suatu

    proyek

    pembangunan

    tidak

    akan ada. Dana

    proyek pembangunan

    berasal dari

    pemilik

    rumah

    itu

    sendiri.

    Adapun tugas dan kewajiban serta

    hak

    dari

    pemilik

    rumah

    sebagai

    berikut.

    Tugas

    dan

    kewajiban

    pemilik

    rumah

    Pemilik rumah wajib memberikan keterangan

    yang

    jelas

    mengenaijenis,

    luas,

    dan batas penugasan serta program dan persyaratan

    kerja.

    a.

    I

    26

    griya

    kreasi

    {<

    }fl*niai:;rmi

    ltorfrak

    iirrj* lvknrhanrluri trimah * Mengenal Profesi

    Jasa Kontruksi

  • 8/18/2019 Memahami Kontrak Kerja Membangun Rumah

    32/120

    L

    6

    {

    e

    l

    qu

    lP

    e

    qn

    1g

    o

    a

    s

    ed

    e

    ue

    (uZ

    'e

    d

    e

    e

    Id

    ea

    sa

    L

    'e

    a

    ee

    e

    le1

    6

    ea

    a

    e

    lL

    'e

    e

    oee

    u

    aaa

    e

    n

    e

    e

    a

    u

    u

    lua

    'ea

    leu

    sep

    na

    a

    Iu

    'u

    ue

    e

    le

    n

    aa

    e

    a

    ree

    ae

    6a

    6

    e

    e

    a

    u

    a

    u

    Le

    l

    1

    q

    'e

    n

    p

    ]

    e

    q

    L

    'ue

    aa

    e

    e

    lL

    'ea

    le

    o

    e

    unup

    e

    n

    e

    B

    uaua

    ua

    e

    e

    '

    q6

    e

    IL

    'e

    un

    e

    )u

    la

    n

    n

    lL

    'q

    la

    ea

    e

    n

    ;

    u

    Bq

    aep

    q

    l

  • 8/18/2019 Memahami Kontrak Kerja Membangun Rumah

    33/120

    memiliki

    SIBP

    (Surat

    lzin

    Bekerja

    Perencana)

    dan

    SIUJK

    (Surat

    lzin Usaha

    Jasa

    Konstruksi)

    walaupun

    tidak

    semua memilikinya. Memang

    untuk

    pembangunan

    rumah

    sederhana,

    pemborong

    tidak

    perlu

    harus

    memiliki

    surat

    izin

    tersebut.

    Namun,

    pemborong

    untuk

    proyek-proyek

    besar

    seperti

    pembangunan

    jalan

    tol,

    pembangunan

    jalan

    raya,

    atau

    pembangunan gedung

    perkantoran

    harus

    memiliki

    surat

    izin

    tersebut. Adapun

    tugas

    dan

    kewajiban

    serta hak

    dari

    pemborong

    bangunan sebagai berikut.

    a.

    Tugas dan kewajiban

    pemborong

    r Pemborong bertindak sebagai

    pelaksana

    dari

    pekerjaan pembangunan

    secara

    fisik berdasarkan

    gambar

    desain dan

    spesifikasi

    teknis

    yang

    sudah disepakati

    dengan

    pemilik

    rumah.

    r

    Pemborong memberikan

    pelayanan

    jasa

    konstruksi

    yang

    sebaik-baiknya

    kepada

    pemilik

    rumah.

     

    Selama melaksanakan

    pekerjaannya,

    pemborong

    bertanggung

    jawab

    terhadap

    keselamatan

    hasil

    pekerjaan,

    material, alat

    kerja

    bantu, tenaga

    kerja,

    dan

    segala

    hal

    yang

    berhubungan dengan

    pekerjaannya.

    t

    Pemborong

    harus

    menyelesaikan

    pekerjaannya

    sesuaijangka

    waktu

    yang

    telah

    ditentukan.

    I

    Pemborong

    bertanggung jawab penuh

    kepada

    pemilik

    rumah

    selaku

    pemberi

    kerja.

    r

    Pemborong wajib mengikuti instruksi dari

    pengawas

    atau

    pemilik

    rumah

    yang

    berkaitan

    dengan

    pekerjaannya.

    I Pemborong wajib

    melakukan

    perbaikan

    bangunan

    selama

    masa

    pemeliharaan

    bangunan

    bila

    pada

    bangunan

    yang

    telah dibangun

    terdapat

    kerusakan karena

    kasalahan

    pekerjaan.

    b.

    Hak

    pemborong

    r

    Pemborong

    berhak

    mendapatkan

    imbalan

    atas

    jasa

    pekerjaan

    yang

    telah

    dilakukan.

     

    Pemborong berhak memutuskan kontrak

    kerja

    bila

    pemilik

    rumah

    tidak

    membayar angsuran

    (termyn)

    yang

    telah disepakati.

    28

    griya

    kreasi *

    tu'irr*.rirar*i

    i{orrtral.;

    l(erja

    Meiri:*nqun

    ilum.th

    * Mengenal

    Profesi

    Jasa Kontruksi

  • 8/18/2019 Memahami Kontrak Kerja Membangun Rumah

    34/120

    6

    *

    n

    u4o

    n

    u

    nu

    ld

    p

    'B

    ue

    ua

    e

    a

    \

    o

    I

    'en

    a

    6a

    e

    e

    aI

    l

    E

    'u

    l

    e

    ds

    'u

    1

    s

    e

    l

    a

    e

    e

    'ne

    o

    e

    r

    ee

    e

    l

    a

    e

    ;

    a

    '

    lnu

    u

    -

    ee

    eeaua

    ne

    uu

    ee

    o

    a

    l

    ;

    )

    ;

    a

    n

    6o

    a

    n

    e

    Ln

    e

    6

    le

    q

    1e

    e

    e

    n

    'e

    e

    ua

    le

    I

    (

    'q

    I

    (

    'e

  • 8/18/2019 Memahami Kontrak Kerja Membangun Rumah

    35/120

    Perencana

    arsitek harus memperhatikan

    hal-hal

    mengenai

    persentase

    maksimum

    luas

    lantai

    dasar

    bangunan, letak

    bangunan,

    jarak

    batas

    bangunan,

    letak

    septic

    tank,

    dan sebagainya.

    Perencana

    arsitek wajib membuat

    gambar

    arsitek sesuai

    keinginan

    dari

    pemilik

    rumah.

    Gambar arsitek tersebut harus standar,

    di

    antaranya

    berukuran

    dasar

    kertas

    folio

    (gambar

    lipat)

    serta berskala 1 : i00

    untuk denah

    yang

    lebih

    kecil

    dari 20 m

    x

    20

    m dan berskala

    1 :

    200 untuk

    yang

    lebih

    luas. +

    Perencana

    arsitek

    bertanggung

    jawab

    penuh

    kepada

    pemilik

    rumah.

    2) Hak

    perencana

    arsitek

    Perencana

    arsitek berhak menerima imbalan

    sebagai

    jasa

    atas

    pekerjaan

    yang

    telah

    dilakukannya.

    4.

    Pengawas

    Pengawas merupakan

    orang

    yang

    ditugaskan

    pemilik

    rumah

    untuk melakukan

    pengawasan

    terhadap

    pekerjaan

    yang

    dilakukan

    pemborong.

    Namun,

    umumnya

    untuk

    pembangunan

    rumah sederhana,

    pengawas

    sangat

    jarang

    dipakai

    karena

    pemilik

    rumah

    diupayakan langsung

    sebagai

    pengawasnya.

    Menyewa

    pengawas

    berarti pemilik rumah

    harus

    mengeluarkan

    biaya ekstra. Memang

    dengan

    adanya

    pengawas,

    kualitas

    hasil

    pembangunan

    yang

    diharapkan

    dapat terwujud.

    Walaupun

    demikian,

    pemilik

    rumah

    pun

    dapat bertindak

    sebagai

    pengawas

    dengan

    terlebih

    dahulu harus memiliki

    pengetahuan

    teknis dan nonteknis

    mengenai

    pembangunan

    rumah. Pengetahuan

    ini

    dapat diperoleh melalui buku-buku

    bacaan

    yang

    sudah

    banyak tersedia di

    pasaran.

    Adapun

    tugas dan kewajiban

    serta

    hak

    dari

    pengawas

    sebagai berikut.

    Tugas

    dan kewajiban

    pengawas

    Pengawas

    bertugas untuk mengawasi

    atau mengoreksi

    setiap

    tahapan

    pekerjaan

    yang

    meliputi

    biaya, waktu

    pelaksanaan,

    dan mutu

    bangunan agar

    sesuai

    dengan kontrak

    kerja

    yang

    telah disepakti.

    a.

    I

    30

    griya

    kreasi * Meirrahami l{orrtrak l{erj;t

    it{en:b*i:qLirr Hilrn,rfu

    * Mengenal Profesi

    iasa Kontruksi

  • 8/18/2019 Memahami Kontrak Kerja Membangun Rumah

    36/120

    t

    pa

    10

    a

    r0d

    lp

    ua

    u

    1d

    p

    e

    a

    6

    e1d

    1

    'uee

    e

    >d

    u

    n

    a

    ue

    0

    1

    ee

    a

    le

    nep

    u

    s

    n

    1

    u

    'Le

    lLp

    a

    's

    ne

    a

    uO

    pn

    q

    l

    a

    ed

    a

    Le

    nu

    e

    re

    s

    6

    u

    nuq

    e

    p

    4u

    1

    >6

    e

    e

    ]

    le

    e

    s

    1d

    e

    e

    O

     n

    a

    e

    {

    g

    'e

    leu

    e

    ee

    r

    le

    O

    lea

    'e

    qa

    e

    u

    le

    s

    le

    'u

    e

    6ae

    6

    'uea

    ;

    u

    'Le

    eao

    I

    'q

  • 8/18/2019 Memahami Kontrak Kerja Membangun Rumah

    37/120

    sendiri

    maka

    pemilik

    rumah

    tidak

    perlu

    menyerahkannya

    kepada

    pihak

    lain.

    Hal

    ini

    dilakukan

    semata-mata

    hanya

    untuk mengurangi

    biaya

    pengeluaran.

    Misalnya

    untuk

    pembangunan

    rumah sederhana,

    bila

    pemilik

    rumah mengerti akan dunia

    konstruksi

    dan

    masih

    dapat

    mengawasi

    sendiri

    proyek

    pembangunan

    tersebut

    maka

    pemilik

    tidak

    perlu

    memakai konsultan

    pengawas

    Berikut

    ini

    akan

    dijelaskan

    beberapa

    hubungan kerja

    yang

    terjadi

    dalam

    proyek

    pembangunan rumah,

    yaitu

    antara

    pemilik

    rumah dengan

    beberapa

    pihak

    yang

    terkait.

    Bagan

    hubungan

    kerja

    tersebut

    harus dimengerti dengan

    jelas

    oleh

    masing-masing

    pihak

    sehingga

    dapat

    diperoleh

    pelaksanaan

    proyek yang

    efektif

    dan ekonomis.

    Hubungan

    kerja

    tersebut

    sebagai

    berikut.

    1. Hubungan

    kerja

    pemilik

    rumah dan

    pemborong

    Hubungan

    kerja

    pemilik

    dan

    pemborong merupakan hubungan kerja secara

    langsung. Dalam

    hubungan kerja

    ini

    umumnya

    pihak pemilik rumah

    secara

    langsung

    melakukan

    penunjukan

    pemborong yang

    akan

    melaksanakan

    proyek

    pembangunan. Pemilik rumah

    kemudian

    menyerahkan semua

    tahapan

    proyek

    pembangunan

    rumah

    kepada

    pihak

    pemborong,

    mulai dari tahap

    perencanaan

    gambar

    arsitek,

    gambar

    konstruksi,

    serta

    gambar

    instalasi

    listrik dan ME

    (mekanikal-

    elektrikal)

    hingga tahap

    pelaksanaan

    proyek

    pembangunan.

    Di sini

    pemilik

    bertugas

    memberikan

    keterangan

    yang

    sejelas-jelasnya

    mengenai

    jenis, luas

    dan

    batas

    penugasan,

    serta

    program

    dan

    persyaratan

    kerja kepada

    pihak

    pemborong.

    Hal ini

    bertujuan

    agar

    nantinya

    pihak

    pemborong

    tidak mengalami

    kesulitan melaksanakan

    konsep

    pembangunan rumah

    yang

    diinginkan

    pemilik

    rumah. Untuk

    hubungan

    kerja

    ini,

    pekerjaan

    pengawasan

    dilakukan

    sendiri oleh

    pemilik

    rumah, sedangkan

    pemborong

    bertanggung

    jawab

    penuh

    kepada

    pemilik.

    Untuk

    proyek pembangunan rumah sederhana,

    hubungan

    kerja seperti

    ini sering

    digunakan

    dan

    menjadi

    pilihan

    bagi

    pemilik

    rumah.

    lni

    disebabkan

    hubungan

    kerja inilah

    yang

    paling

    menghemat

    biaya dan

    paling

    simple

    sehingga

    sangat

    cocok

    untuk

    proyek pembangunan rumah

    sederhana. Semakin

    sedikit

    pihak

    yang

    terkait

    di dalam

    suatu

    proyek

    pembangunan

    maka akan

    semakin berkurang

    biaya

    pengeluarannya.

    32

    griya

    kreasi * M*mailaml

    l{ofttrik lirri.t

    tu4enlhrnqirn ftum;h

    *. Mengenal Profesi Jasa Kontruksi

  • 8/18/2019 Memahami Kontrak Kerja Membangun Rumah

    38/120

    E

    t#

    o

    le

    '

    e

    O

    'e

    n

    L

    l

    ea

    'e

    e

    )

    en

    e

    Oq

    1

    ea

    s

    I

    ea

    e

    euu

    qn

    1

    q

    e

    u

    q

    1e

    u

    e

    )u

    e

    >

    p

    e

    e

    nu

    y

    ea

    le

    a

    l

    qo

    n

    ;

    ea

    ea

    1

    q

    ausO

    ]

    ee

    >

    e

    ep

    ea

    nu

    ue

    e

    )u

    en

    le

    eu

    6

    ea

    e

    'O

    n

    l

    u

    n

    1

    u

    e

    q

    6

    r

    aue

    6

    e

    'q1

    d

    aa

    ln

    E

    eq

    4

    u

    -

    ?'

    I

    E+

    $a

    'n

    qe

    uu

  • 8/18/2019 Memahami Kontrak Kerja Membangun Rumah

    39/120

    r.?

    ,*;1,-'*

    : *

    l\

    /t

    ,'

    Pereflcana

    ',

    \/

    -ar,ii

    'i',.

    :t\.-:)2

    3.

    Hubungan kerja

    pemilik

    rumah,

    perencana-pengawas, serta

    pemborong

    Dalam

    hubungan

    kerja

    ini

    pemilik

    rumah

    selaku

    pemberi

    kerja

    mempercayakan

    perencanaan

    gambar

    arsitek

    kepada

    konsultan

    perencana

    yang

    sekaligus

    bertindak

    sebagai

    pengawas

    pelaksanaan

    pekerjaan.

    Selanjutnya

    pihak

    konsultan

    perencana

    akan

    menyerahkan

    gambar denah atau

    desain

    rumah kepada

    pihak pemborong

    yang

    sudah

    ditunjuk

    oleh

    pemilik

    rumah.

    Dalam

    hubungan

    kerja

    ini

    bila

    ada

    hal-hal

    yang

    kurang

    jelas

    mengenai

    gambar

    atau desain

    atau

    pekerjaan yang

    lain

    maka

    pemborong

    dapat

    menyampaikannya

    langsung kepada

    konsultan

    perencana.

    Di

    sini

    konsultan

    perencana

    juga

    bertindak

    sebagai

    pengawas

    pekerjaan.

    Bila

    ada

    pekerjaan

    yang

    tidak

    sesuai

    dengan

    kontrak

    kerja maka

    konsultan

    perencana

    berhak

    menegur

    pemborong.

    Oleh

    karena

    itu,

    selain bertanggung

    jawab

    kepada

    pemilik

    rumah,

    pemborong

    juga

    bertanggung

    jawab

    kepada konsultan

    perencana

    yang

    bertindak

    sebagai

    pengawas

    di lapangan.

    Adapun

    bagan

    hubungan

    kerja antara

    pemilik

    rumah, konsultan

    perencana-

    pengawas,

    dan

    pemborong adalah sebagai

    berikut.

    ',c**

    griya

    kreasi

    * Mernah;mi

    Krntrak

    1{rr

    ja

    Meilh*r;fiun

    1lumah *c Mengenal Profesi Jasa

    Kontruksi

    34

  • 8/18/2019 Memahami Kontrak Kerja Membangun Rumah

    40/120

    S

    *

    H

    1

    peu

    I

    'e

    a

    6n

    uq

    1a

    uaa

    uo

    'e

    e

    u

    a

    'u

    ep

    l

    'eP

    e

    up

    n

    ne

    '6

    eeea

    e

    a

    u

    e

    ea

    {u

    u

    h

    'd

    r

    iH

    9

    w

    5

    Y

    Y

  • 8/18/2019 Memahami Kontrak Kerja Membangun Rumah

    41/120

    alam

    usaha

    mewujudkan

    suatu

    proyek

    pembangunan

    rumah tinggal,

    seorang

    pemilik

    bangunan rumah

    yang

    akan dibangun

    benar-benar

    harus

    dapat

    merencanakan

    proyek pembangunan

    tersebut

    secara

    matang. Umumnya

    pemilik

    rumah sederhana

    adalah

    perorangan

    yang

    awam tentang

    teknik

    konstruksi.

    Oleh

    karena

    itu,

    mereka

    akan

    menyerahkan

    proyek

    pembangunan

    rumah tersebut

    kepada

    pihak

    pelaksana

    proyek,

    yaitu

    pemborong.

    Dalam

    dunia

    jasa

    konstruksi

    dikenal ada

    berbagai

    jenis

    kontrak

    kerja atau

    perjanjian

    kerja.

    Masing-masing jenis kontrak

    kerja

    tersebut

    mempunyai ciri

    khusus

    sendiri-sendiri.

    Oleh

    karena ada

    beberapa

    jenis

    kontrak

    kerja,

    seorang

    pemilik

    rumah

    yang

    akan

    membangun

    rumahnya

    perlu

    memastikan

    terlebih

    dahulu

    jenis

    kontrak

    kerja

    yang

    akan digunakan

    yang

    nantinya

    akan disetujui

    oleh

    pihak pemborong.

    Pemilik

    bangunan

    perlu

    mempertimbangkan

    jenis

    kontrak

    yang

    cocok dan

    sesuai.

    lni disebabkan

    di

    dalam

    perjanjian

    kerja

    harus dijelaskan

    jenis

    kontrak

    yang

    akan

    dipilih

    dan

    harga pekerjaan

    tersebut.

    Berikut

    ini

    akan dijelaskan mengenai

    empat

    jenis

    kontrak

    kerja antara

    lain

    1)

    borongan,

    2)

    cost

    plusfee,3)

    kombinasi

    (borong

    upah),

    dan

    4)

    borongan

    per

    pekerjaan.

    A.

    Borongan

    Pada

    umumnya kontrak

    kerja

    jenis

    borongan

    ini

    digunakan pada

    proyek-

    proyek pembangunan rumah

    sederhana

    atau

    pada

    pemilik

    bangunan

    yang

    dananya

    terbatas.

    lni disebabkan

    kontrak

    borongan

    ini merupakan satu-satunya

    jenis

    kontrak

    yang

    memberikan

    kepastian

    terhadap

    biaya

    yang

    akan

    dikeluarkan.

    Seorang

    pemilik

    bangunan

    akan

    menyerahkan

    semua

    proyek

    pekerjaannya

    kepada

    pihak

    pemborong

    mulai

    dari

    perencanaan

    gambar, perencanaan

    desain,

    sampai

    pelaksanaan pembangunannya.

    36

    griya

    kreasi

    *

    idr:rr;ll,irur

    i{rrrir;ih

    i{e

    rjii fu1*iri:'rtqLln

    llum;h *

    Jenis

    Kontrak Kerja

  • 8/18/2019 Memahami Kontrak Kerja Membangun Rumah

    42/120

    T

    n

    a

    IBu

    u

    leu

    u

    se

    e

    u

    6

    q

    ea

    PB

    :

    'q

    l

    6

    n

    Oo

    eap

    e

    e

    dp

    q

    's

    a

    'u

    a

    e

    p

    lL

    '6

    e

    ee

    ea

    u

    ee

    e

    e

    :u

    '

    uq

    e

    n

    e

    le

    r

    6o

    l

    eu

    a

    'nnueq

    eP

    ee

    ea

    ea

    ue

    ne

    a

    e

    ra

    da

    e

    Iu

    u

    b

    a

    p

    ee

    pa

    1

    a

    e

    e

    u

    a

    u

    1

    aa

    lnu

    upe

    da

    a

    r

    ue

    e

    e

    1a

    u

    e

    a

    e

    a

    lee

    eu

    e

    eaa

    1

    u

    eL

    a

    e

    ua

    o

    e

    ee

    eo

    eu

    eu

    'ed

    aee

    a

    r

    e

    o

    ep

    u

    u

    e

    en

    e

    b

    o

    d

    uo

    1

    ee

  • 8/18/2019 Memahami Kontrak Kerja Membangun Rumah

    43/120

    I

    T

    mendiskusikannya dengan

    pemborong

    dan memperhatikan

    RAB

    yang

    sudah

    ditetapkan.

    Terkadang

    untuk

    proyek borongan, seorang

    pemborong

    akan bekerja

    asal-

    asalan.

    Untuk

    itu,

    pihak

    pemilik

    rumah

    harus

    selalu

    mengawasi

    pelaksanaan

    proyek

    tersebut.

    Sering

    pemborong

    menaikkan

    harga bahan-bahan atau material bangunan.

    Proses

    pelaksanaan

    pekerjaan

    akan tertunda

    karena harus

    menunggu

    terselesaika

    nnya

    perencanaan.

    Kesalahan

    perencanaan

    akan berakibat

    fatal

    karena akan menghasilkan

    biaya ekstra.

    Untuk

    itu,

    perlu

    adanya

    kompromi

    antara

    pemilik

    rumah

    dan

    pemborong

    agar tidak akan

    terjadi

    pelaksanaan

    pekerjaan

    terburu-buru

    yang

    dapat menyebabkan

    kesalahan

    dalam

    perencanaan

    dan

    spesifikasi.

    B.

    Cost Plus

    Fee

    Ada dua

    tipe

    yang

    berlaku untuk

    jenis

    kontrak kerja cost

    plus

    fee,

    yaitu

    biaya

    ditambah

    persentase

    biaya

    dan biaya

    ditambah

    jasa

    tertentu.

    Pada

    tipe kontrak

    kerja

    dengan

    biaya

    plus persentase

    biaya,

    pihak

    pemborong

    akan

    menerima

    pembayaran

    atas

    pengeluarannya

    ditambah dengan

    persentase

    biaya,

    umumnya

    sebesar

    10olo.

    Persentase

    biaya

    ini

    umumnya

    untuk

    overhead

    dan

    keuntungan

    pemborong.

    Biasanya

    untuk tipe ini berlaku

    jaminan

    maksimum

    yang

    meyakinkan

    pemilik

    bahwa

    biaya total

    proyek

    tidak

    melebihi

    suatu

    jumlah

    tertentu. Sementara

    pada

    tipe

    kontrak

    kerja

    biaya

    plus

    jasa

    tertentu,

    pihak pemborong

    tidak

    mendapatkan

    kesempatan menambah keuntungan

    dan

    overhead.

    Kontrak

    kerja

    dengan biaya

    plus

    ini umumnya digunakan bila

    biaya

    aktual dari

    proyek atau

    bagian proyek pembangunan tersebut sulit diestimasi

    secara

    akurat.

    Hal

    ini dapat terjadi bila

    perencanaan

    belum

    selesai;

    proyek

    tidak dapat

    digambarkan

    dengan akurat;

    atau

    proyek

    harus

    diselesaikan

    dalam

    waktu

    singkat, sedangkan

    rencana dan spesifikasi

    proyek

    tidak dapat

    diselesaikan

    sebelum

    proses

    konstruksi

    dimulai.

    Pada kontrak kerja

    ini

    pun pemilik

    rumah

    perlu

    menempatkan staf atau

    seseorang

    untuk

    memonitoring atau

    mengontrol kemajuan

    pekerjaan

    agar dapat

    diketahui

    biaya-biaya yang benar-benar dikeluarkan

    oleh pihak pemborong.

    griya

    kreasi

    * Memahan')i ltorrtr,rk l{e{a fu1*mh;lnqun Surnalt {. Jenis

    Kontrak Kerja

    8

  • 8/18/2019 Memahami Kontrak Kerja Membangun Rumah

    44/120

    6

    U

    *

    q

    X

    a

    lpu

    'u

    uee

    p

    oe

    lL

    :

    'u

    e

    b

    le

    o

    p

    e

    lu

    'eea

    ru

    e

    e

    'e

    e

    IL

    :u

    'n

    e

    La

    eaaa

    a

    ua

    paaa

    d

    e

    la

    eu

    e

    ue

    1

    u

    e

    le

    s

    q

    1e

    d

    lnu

    n

    uaa

    a

    )u

    O

    ln

    e

    1

    e

    leu

    'q

    l

    o

    dp

    1

    'u

    1

    a

    e

    (

    sq

    bn

    u

    n

    u

    lu

    O

    e

    'u

    J

    6

    o

    nenn

    e

    :

    d

    '6

    ea

    eeu

    Iu

    'u

    lee

    e

    u

    )

    :

    u

  • 8/18/2019 Memahami Kontrak Kerja Membangun Rumah

    45/120

    r

    Pemilik rumah

    harus selalu mengawasi

    kinerja

    pemborong.

    Oleh karena merasa

    tidak

    membeli bahan-bahan

    bangunan,

    terkadang

    pemborong

    menggunakan

    bahan-bahan bangunan

    tersebut

    sesuka

    hatinya.

    r

    Bila

    pemilik

    rumah

    lalai atau terlambat

    menyediakan bahan-bahan bangunan

    yang

    diperlukan

    maka

    hal

    ini

    akan

    memperlambat

    proyek

    pembangunan

    rumah tersebut.

    I

    Berkenaan

    dengan

    penyediaan

    bahan-bahan

    bangunan

    tersebut maka

    pemilik

    rumah akan

    mengeluarkan

    biaya

    tambahan

    sebagai

    upah angkut

    bahan

    tersebut.

    D.

    Borongan

    Per

    Pekerjaan

    Pada

    jenis

    kontrak

    kerja

    dengan

    metode borongan

    per pekerjaan,

    pihak pemilik

    rumah akan

    menyerahkan

    pelaksanaan

    proyek pembangunan

    rumahnya kepada

    beberapa subpemborong.

    Masing-masing

    subpemborong

    akan

    melaksanakan

    proyek

    pembangunan

    sesuai

    unit

    pekerjaan yang

    dipercayakan.

    Hal

    yang

    utama

    dari

    kontrak

    ini

    adalah

    penentuan

    harga setiap

    unit

    pekerjaan

    sudah

    dilakukan

    sebelum

    pekerjaan

    dimulai.

    Keuntungan:

    r

    Pemilik akan

    mendapatkan

    hasil

    bangunan

    rumah

    yang

    berkualitas baik

    atau

    memuaskan.

    r Ada banyak

    masukan

    positif

    dari

    masing-masing subpemborong.

    Kerugian:

    r

    Waktu

    yang

    diperlukan

    untuk

    penyelesaian

    proyek pembangunan

    rumah

    akan

    lebih

    lama.

    I

    Biaya

    pengeluaran

    untuk

    penyelesaian proyek

    akan

    lebih besar.

    r

    Sering

    terjadi

    pembongkaran

    untuk

    pekerjaan

    yang

    sudah

    selesai.

    lni

    terjadi

    umumnya disebabkan

    masing-masing

    subpemborong

    ingin cepat

    menyelesaikan

    pekerjaan.

    40

    griya

    kreasi *< ltlkmai:ami

    Kuntrak Kerja Mrnrlianqun ilurnair * Jenis Kontrak Kerja

  • 8/18/2019 Memahami Kontrak Kerja Membangun Rumah

    46/120

    t

    'uep

    Ie

    ua

    e

    IP

    eua

    E

    'Ee

    e

    nu

    u

    e

    '

    d

    6

    u

    le

    u

    ue

    'se

    u

    e

    1

    I

    uu

    e?

    'u

    b

    (

    (

    neue

    e>

    u

    a

    ee

    6

    ee

    a

    e

    e

    lsm

    a

    {

    u

    j

    l

    y

    >

    N

    n

    aN

    N

    )

    H

    g

    \

    a

    Y

    9

  • 8/18/2019 Memahami Kontrak Kerja Membangun Rumah

    47/120

    erlu diperhatikan bahwa

    suatu bangunan

    rumah

    yang

    akan didirikan

    harus

    direncanakan

    dengan baik

    dan

    benar agar

    dalam

    pelaksanaan

    nantinya

    akan

    berjalan

    seperti

    yang

    diharapkan.

    Pemilik

    rumah

    adalah

    pihak

    yang

    meminta

    diperjanjikannya

    sesuatu

    hal

    dan

    pemborong

    adalah

    pihak

    yang

    mengikatkan

    dirinya

    untuk hal tersebut.

    Agar suatu kerja sama

    yang

    dilandasi

    dengan saling

    percaya

    tersebut berjalan

    seperti

    yang

    diharapkan,

    antara kedua

    belah

    pihak

    perlu

    mengikatkan

    diri. Perikatan

    tersebut dituangkan dalam

    suatu

    bentuk

    kontrak kerja. Berikut ini akan dibahas

    mengenai

    penyusunan

    kontrak kerja

    dan

    kelengkapannya.

    A. Penyusunan

    Kontrak Kerja Konstruksi

    Dalam

    penyusunan

    kontrak

    kerja,

    dokumen

    kontrak memegang

    peranan

    yang

    sangat

    penting

    bagi

    pengembangan

    proyek

    konstruksi.

    Dokumen kontrak

    tersebut

    merupakan

    jembatan

    penghubung antara

    citra

    konseptual

    pemilik

    bangunan

    dengan kegiatan konstruksi

    fisik suatu bangunan seperti

    yang

    diharapkan

    pemilik

    rumah.

    Pada

    setiap

    proyek pembangunan

    rumah,

    penghubung

    yang

    vital

    ini

    diselenggarakan

    oleh berbagai

    pihak.

    Umumnya

    pembangunan

    rumah

    sederhana

    diselenggarakan

    oleh

    pemilik

    bangunan

    rumah

    dengan

    pemborong.

    Adapun

    beberapa

    dokumen

    kontrak

    terdiri

    dari dokumen

    persetujuan

    atau

    perjanjian,

    gambar-ga

    m

    bar

    rencana,

    persyaratan pekerjaan,

    dan

    spesifikasi.

    1. Dokumen

    persetujuan/perjanjian

    Dokumen

    persetujuan

    atau

    perjanjian

    (the

    agreement) merupakan

    dokumen

    yang

    berisi

    penentuan

    harga,

    cara

    pembayaran,

    waktu

    pelaksanaan

    kerja,

    dokumen

    lain yang

    terkait,

    dan tanda

    tangan

    masing-masing pihak.

    42

    griya

    kreasi * fu1*n:,rhn*i i{.nrr1rak Kelia

    fu1*ml-r,l*quri ltum*fu

    v,.

    Menyusun

    Kontrak Kerja Konstruksi

    dan Kelengkapannya

    1

  • 8/18/2019 Memahami Kontrak Kerja Membangun Rumah

    48/120

    E

    6

    Eu

    u

    u0

    gu

    oa

    I

    'u

    la

    a

    n

    le

    p

    ea

    u

    ae

    Pu

    u

    e

    s

    aa

    nee

    eu

    e

    u

    ea

    qe

    a

    leu

    pua

    Ou

    ;

    u

    ea

    n

    '

    ]

    e

    e

    a

    u

    -o

    u

    ln

    r

    a

    a

    ;

    e@

    p

    n

    ;

    e

    a

    u

    o

    e

    e

    -O

    1

    eu

    d

    1

    r

    np

    uaa

    r

    ep

    en

    aa

    ne

    a

    e

    e

    e

    u

    q

    '

    (

     p

    qa

    pu

    e

    qo

    le

    u

    e

    1

    4

    u

    e

    6

    e

    e

    n

    e

    ea

    ieb

    u

    n

    a

    e

    u

    e

    >eue

    e

    6

    a

    a

    a

    e

    eu

    s

    6

    e

    a

    e

    eu

    a

    Pu

    ne

    dap

    nu

    ea

    ee

    e

    e

  • 8/18/2019 Memahami Kontrak Kerja Membangun Rumah

    49/120

    DP

    (uang

    muka)

    10

    25

    15

    40

    15

    55

    15

    70

    15

    85

    15

    100

    7,5

    Masa

    pemeliharaan

    bangunan/retensi

    selama

    3-6

    bulan

    2,s

    TABEL 1. PEMBAYARAN

    ANGSURAN

    PROYEK

    PEMBANGUNAN

    RUMAH

    d.

    Dokumen lain

    yang

    terkait

    Kontrak kerja merupakan

    suatu dokumen

    yang

    tidak

    terlepas

    dari dokumen-

    dokumen

    lain

    walaupun dokumen

    lain

    tersebut

    terpisah

    dari dokumen

    kontrak

    kerja.

    Dokumen lain

    yang

    dimaksud dapat berupa

    peraturan-peraturan

    teknis

    pelaksanaan

    yang berlaku, seperti

    PBI

    (Peraturan Beton lndonesia),

    PBBI

    (Peraturan

    Bangunan

    Baja lndonesia),

    PKKI

    (Peraturan

    Konstruksi

    Kayu

    lndonesia), dan

    sebagainya. Peraturan-peraturan

    teknis

    tersebut sangat mengikat

    suatu

    proyek

    pembangunan

    rumah.

    e.

    Tanda

    tangan

    Elemen terakhir

    dan

    terpenting

    dari suatu kontrak

    kerja

    adalah

    bagian tanda

    tangan.

    Tanda tangan harus

    dilakukan

    oleh

    kedua

    pihak

    yang

    bersepakat.

    Dengan

    adanya

    tanda

    tangan maka dokumen kontrak

    kerja tersebut

    sudah

    mengikat

    kedua

    belah

    pihak

    secara

    sah

    untuk melaksanakan

    kewajiban

    dan menerima

    haknya

    masing-masing.

    Di

    lndonesia

    kontrak kerja

    memiliki kekuatan

    hukum

    bila

    ditandatangani

    di atas

    meterai.

    44

    griya

    kreasi

    v,<

    l4cflah;imi

    i{ortruk

    iiqria

    l',4tmi:;trluil iluin,lh

    {. Menyusun

    Kontrak

    Kerya

    Konstruksi

    dan Kelengkapannya

    eUz

  • 8/18/2019 Memahami Kontrak Kerja Membangun Rumah

    50/120

    (

    s

    j

    '

    l

    *q

    In

    u6a

    n

    le

    -

    ne

    eu

    e

    nu

    e

    a

    u

    oe

    e

    u

    e

    es

    6

    ee

    u

    oa

    nu

    eep

    6

    o

    d

    u

    e

    p

    'e

    eu

    Iu

    a

    a

    e

    ns

    a

    so

    a

    'eeW)

    p

    e

    su

    -

    a

    6

    pp

    u

    e

    e

    so

    n

    u

    a

    s

    e

    nu

    'ap

    P

    d

    ue

    e

    n

    u

    Uu

    e

    lnu

    d

    Ie

    ep

    e

    r

    uu

    en

    a

    u

    e

    uo

    e

    e

    e

    u

    e

    6

    ea

    e

    p

    e

    e

    oa

    6

    n

    ea

    e

    Z

    1

    o

    p

    eua

    e

    -e

    6

    ea

    Z

    V

    o

    ap

    se

    u

    ,u

    t

    e

    np

    J

    p

    PUa

    aa

    'e

    aa

    1

    oa

    ens

    aq

    aa

    ua

    aa

    sou

    e

    pa

    ne

    e

    nu

    u

    p

    s

    a

    nn

    -n

    a

    n

    e

    Le

    p

    euee

    ea

    eu

    no

    e

    e

    'u

    te

    e

    eu

    a

    L

    u

    e

    nep

    e

    e

    da

    u

    P

    nea

    d

    e

    e

    e1

    ue

    suu

    na

    e

    en

    n

    t

    ae

    qp

    u

    sn

    a

    P

    n

    np

    a

    w

    sd

    e

    elemen

    bangunan

    rumah. Namun

    demikian,

    perlu

    diperhatikan

    pengaruh

  • 8/18/2019 Memahami Kontrak Kerja Membangun Rumah

    51/120

    penggunaan

    skala,

    terutama

    untuk

    gambar-gambar

    yang

    mengalami

    perbesaran

    atau

    perkecilan. Gambar-gambar

    yang mengalami perubahan tersebut

    sebaiknya

    jangan

    menggunakan besaran skala

    numeris untuk menghitung

    atau menentukan

    kuantitas suatu elemen bangunan,

    kecuali bila menggunakan

    skala

    grafis.

    Setiap set

    gambar

    umumnya dimulai dengan daftar sim6ol-simbol standar

    dan

    singkatan

    yang

    digunakan.

    Setiap

    halaman

    umumnya dilengkapi dengan

    informasi skala

    dan tanggal

    persetujuan

    gambar.

    Bagian arsitektural

    terdiri

    dari

    gambar-gambar

    yang

    memperlihatkan komponen pada tahap

    finishing.

    Notasi

    standar

    umumnya digunakan

    untuk memperhatikan detail-detail, bagian din-

    ding, dan

    rencana

    lantai.

    Gambar

    struktural

    memperlihatkan

    detail

    struktural.

    Semua

    komponen

    struktur

    utama

    diperlihatkan berikut

    sambungan-sambungan

    utamanya.

    Gambar-gambar

    mekanikal memperlihatkan berbagai lokasi

    instalasi

    pipa

    dan detail

    sambungannya.

    Sementara

    gambar-gambar

    elektrikal

    menyajikan

    informasi mengenai instalasi

    komponen

    elektrikal.

    3. Persyaratan

    pekerjaan

    Ada dua

    persyaratan yang

    harus

    diperhatikan

    dalam

    pelaksanaan pekerjaan,

    yaitu

    persyaratan

    umum dan

    persyaratan

    khusus.

    a.

    Persyaratan

    umum

    Persyaratan umum

    menyatakan hak, wewenang,

    dan tanggung

    jawab

    dari

    pihak-pihak

    yang

    terlibat dalam

    kontrak kerja

    proyek pembangunan

    rumah.

    Untuk

    pembangunan

    rumah

    sederhana,

    pihak yang

    terlibat

    adalah

    pemilik

    rumah

    dan

    pemborong.

    Adapun

    persyaratan

    umum terse