makna khali>fah dalam al-qur’an
TRANSCRIPT
MAKNA KHALI>FAH DALAM AL-QUR’AN
(Menurut Tafsir Al-Azhar Karya Hamka dan Tafsir Al-
Mi>za>n Karya T{aba>t}aba>’i)
SKRIPSI
Diajukan Kepada Prodi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi Persyaratan Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Agama
Oleh:
RIZKI DWI PUTRA ROSADI
NIM.G100160025
NIRM.16/X/02.1.5/0036
Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Surakarta
2020
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Nama : Rizki Dwi Putra Rosadi
NIM : G100160025
Fakultas : Agama Islam
Program Studi : Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir
Judul Proposal : MAKNA KHALI>FAH DALAM AL-QUR’AN (Menurut
Tafsir Al-Azhar Karya Hamka dan Tafsir Al-Mi>za>n
Karya T{aba>t}aba>’i)
Menyetujui,
Surakarta, 03 Mei 2020
Pembimbing
Dr. Sudarno Shobron, M.Ag
NIDN. 0621056101
iii
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
FAKULTAS AGAMA ISLAM Jl. A. Yani, Tromol Pos I, Pabelan, Kartasura. Telp. (0271) 717417, 719483. Fax. 715448. Surakarta 57102
PENGESAHAN
Skripsi Berjudul : MAKNA KHALI>FAH DALAM AL-QUR’AN (Menurut
Tafsir Al-Azhar Karya Hamka dan Tafsir Al-Mi>za>n Karya
T{aba>t}aba>’i)
Penyusun : Rizki Dwi Putra Rosadi
NIM : G100160025
NIRM : 16/X/02.1.5/0036
Fakultas : Agama Islam
Program Studi : Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir
Tanggal Ujian : 09 Mei 2020
Telah dapat diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Agama
(S.Ag)
Surakarta, 09 Mei 2020
Dekan
Dr. Syamsul Hidayat, M.Ag
Penguji I Penguji II
Dr. Sudarno Shobron, M.Ag. Ahmad Nurrohim, Lc., M.Pd.I.
Penguji III
iv
Drs. Suharjianto, M.Ag.
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
FAKULTAS AGAMA ISLAM Jl. A. Yani, Tromol Pos I, Pabelan, Kartasura. Telp. (0271) 717417, 719483. Fax. 715448. Surakarta 57102
PERNYATAAN KEASLIAN
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Rizki Dwi Putra Rosadi
NIM/NIRM : G100160025 / 16/X/02.1.5/0036
Program Studi : Ilmu al-Quran dan Tafsir (IQT)
Fakultas : Agama Islam
Menyatakan bahwa naskah skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil
penelitian/karya saya sendiri, kecuali pada bagian-bagian tertentu yang telah
dirujuk sumbernya.
Surakarta, 03 Mei 2020
Saya yang menyatakan,
Rizki Dwi Putra Rosadi
NIM: G100160025/
NIRM: 16/X/02.1.5/0036
v
MOTTO
Jika kita hendak menyelidiki bagaimana konsepsi yang dikemukakan Islam
terhadap susunan masyarakat, pemerintahan, ekonomi, budaya dan keadilan
sosial, belumlah akan dapat apa yang kita cari itu sebelum kita pelajari terlebih
dahulu pokok pendirian Islam.
(Buya Hamka)
vi
PERSEMBAHAN
Kedua orang tua tersayang (bapak dan bue), yang telah menjadi
perpustakaan paling lengkap, kelas paling sejuk, dan dermaga paling luas tempat
anak-anaknya menanyakan semesta dengan bahasa paling akrab. Belainya adalah
penentram paling nyaman dikala jiwa merasa teraniaya dan dekapan paling
melegakan saat muncul banyak kebuntuan.
Kakak tercinta (aak dan mbak) yang mau sejenak berlelah diri
mengupayakan mimpi-mimpi indah itu agar segera dicapai. Segera. Sesegeranya.
Penelitian ini juga ditujukan untuk mereka
yang selalu mencari terbitnya mentari saat gelap menghantui,
yang sabar menanti pelangi saat badai merajai,
yang mengenalkan bahwa diam tak tentu sembunyi,
dan berbisik:
“Bentuk perjuangan tak harus dengan teriakan, banyak yang tidak terdengar tapi
ciptakan perubahan”
vii
1.
PEDOMAN TRANSLITERASI
Transliterasi yang dipergunakan mengacu pada SKB antara Menteri
Agama serta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, masing-masing No. 158
Tahun 1987 dan No. 0543b/U/1987 dengan beberapa adaptasi.
1. Konsonan
Transliterasi huruf Arab ke dalam huruf Latin adalah sebagai berikut :
Aksara Arab Aksara Latin
Simbol Nama
(Bunyi) Simbol Nama (Bunyi)
Alif tidak dilambangkan tidak dilambangkan ا
Ba B Be ب
Ta T Te ت
Sa Ṡ Es dengan titik di atas ث
Ja J Je ج
Ha Ḥ حHa dengan titik di
bawah
Kha Kh Ka dan Ha خ
Dal D De د
Zal Ż Zet dengan titik di atas ذ
Ra R Er ر
Zai Z Zet ز
Sin S Es س
Syin Sy Es dan Ye ش
viii
Sad Ṣ Es dengan titik di bawah ص
Dad ḍ ضDe dengan titik di
bawah
Ta Ṭ طTe dengan titik di
bawah
Za ẓ ظZet dengan titik di
bawah
Ain ‘ Apostrof terbalik‘ ع
Ga G Ge غ
Fa F Ef ف
Qaf Q Qi ق
Kaf K Ka ك
Lam L El ل
Mim M Em م
Nun N En ن
Waw W We و
Ham H Ha ه
Hamzah ‘ Apostrof ء
Ya Y Ye ي
Hamzah (ء) yang terletak di awal kata mengikuti vokalnya tanpa
diberi tanda apapun. Jika terletak di tengah atau di akhir, maka ditulis dengan
tanda (‘).
2. Vokal
Vokal bahasa Arab seperti halnya vokal bahasa Indonesia, terdiri atas
vokal tunggal atau monoftong dan vokal rangkap atau diftong. Vokal tunggal
ix
bahasa Arab yang lambangnya berupa tanda atau harakat, maka
transliterasinya adalah sebagai berikut :
Aksara Arab Aksara Latin
Simbol Nama (Bunyi) Simbol Nama (Bunyi)
fathah A a ا
kasrah I i ا
dhammah U u ا
Vokal rangkap bahasa Arab yang lambangnya berupa gabungan antara
harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan huruf yang meliputi :
Aksara Arab Aksara Latin
Simbol Nama (Bunyi) Simbol Nama (Bunyi)
fathah dan ya ai a dan i ي
kasrah dan waw au a dan u و
Contoh :
kaifa bukan kayfa : كيف
haula bukan hawla : هول
3. Penulisan Alif Lam
Artikel atau kata sandang yang dilambangkan dengan huruf ال (alif
lam ma’arifah) ditransliterasi seperti biasa, al-, baik ketika diikuti oleh huruf
syamsiah maupun huruf qamariah. Kata sandang ditulis terpisah dari kata
yang mengikutinya dan dihubungkan dengan garis mendatar (-).
Contoh :
al-syamsu (bukan asy-syamsu) : الشمس
x
al-zalzalah (bukan az-zalzalah) : الزلزلة
al-falsalah : الفلسلة
al-bilādu : البلد
4. Maddah
Maddah atau vokal panjang yang lambangnya berupa harakat dan
huruf, maka transliterasinya berupa huruf dan tanda, yaitu :
Aksara Arab Aksara Latin
Harakat
Huruf Nama (Bunyi) Simbol Nama (Bunyi)
ا و fathahdan alif,
fathah dan waw Ā a dan garis di atas
ي kasrah dan ya Ī i dan garis di atas
ي dhammah dan ya ū u dan garis di atas
Garis datar di atas huruf a, i, u bisa juga diganti dengan garus
lengkung seperti huruf v yang terbalik, sehingga menjadi â, î, û. Model ini
sudah dibakukan dalam font semua sistem operasi.
Contoh :
mâta : مات
ramâ : رمى
yamûtu : ي وت
5. Ta Marbûtah
Transliterasi untuk ta marbûtah ada dua, yaitu ta marbûtah yang
hidup atau mendapat harakat fathah, kasrah dan dhammah, transliterasinya
adalah (t). Sedangkan ta marbûtah yang mati atau mendapat harakat sukun,
xi
transliterasinya adalah (h). Kalau pada kata yang berakhir dengan ta
marbûtah diikuti oleh kata yang menggunakan kata sandang al- serta bacaan
kedua kata itu terpisah, maka ta marbûtah itu ditransliterasikan dengan ha
(h).
Contoh :
rauḍah al-aṭfâl : روضة الطفال
al-madânah al-fâḍilah : المدي نة الفاضلة
al-hikmah : الكمة
6. Syaddah (Tasydid)
Syaddah atau tasydid yang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan
dengan sebuah tanda tasydid ( ), maka dalam transliterasi ini dilambangkan
dengan perulangan huruf (konsonan ganda) yang diberi tanda syaddah.
Contoh :
rabbanâ : رب نا
نا najjaânâ : ني
al-ḥaqq : الق
al-ḥajj : الج
nu’ima : ن عم
aduwwun‘ : عد و
Jika huruf ى bertasydid di akhir sebuah kata dan didahului oleh huruf
kasrah ( ى .maka ditransliterasikan seperti huruf maddah (â) ,(س
Contoh :
xii
ali (bukan ‘aliyy atau ‘aly)‘ : علي
arabi (bukan ‘arabiyy atau ‘araby)‘ : عرسي
7. Hamzah
Aturan transliterasi huruf hamzah menjadi apostrof (‘) hanya berlaku
bagi huruf hamzah yang terletak di tengah dan akhir kata. Apabila huruf
hamzah terletak di awal kata, maka tidak dilambangkan karena dalam tulisan
Arab ia berupa alif.
Contoh :
ta’murūna : تم ر ون
’al-nau : الن وء
syai’un : شيء
umirtu : ا مرت
8. Penulisan Kata Arab Yang Lazim Digunakan Dalam Bahasa Indonesia
Kata, istilah atau kalimat Arab yang ditransliterasi adalah kata, istilah
atau kalimat yang belum dibakukan dalam bahasa Indonesia. Kata, istilah
atau kalimat yang sudah lazim dan menjadi bagian dari pembendaharaan
bahasa Indonesia tidak lagi ditulis menurut cara transliterasi di atas, misalnya
kata hadis, sunnah, khusus dan umum. Apabila kata-kata tersebut menjadi
bagian dari satu rangkaian teks Arab, maka harus ditransliterasi secara utuh.
Dikecualikan dari pembakuan kata dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI) adalah kata al-Qur’an. Dalam KBBI digunakan kata
xiii
Alquran, namun dalam penulisan naskah ilmiah dipergunakan sesuai asal teks
Arabnya yaitu al-Qur’an, dengan huruf a setelah apostrof tanpa tanda
panjang, kecuali jika merupakan bagian dari teks Arab.
Contoh :
Fi al-Qur’an al-Karîm
Al-Sunnah qabl al-tadwîn
9. Lafz Aljalâlah (الله)
Kata “Allah” yang didahului partikel seperti huruf jarr dan huruf
lainnya atau berkedudukan sebagai muḍâf ilaih (frasa nominal) ditransliterasi
tanpa huruf hamzah.
Contoh :
dînullah دين الله
billâh بلله
Adapun ta marbûtah di akhir kata yang disandarkan kepada lafẓ al-
jalâlah ditransliterasi dengan huruf (t).
Contoh :
ةاللهه مفرح hum fî rahmatillâh
xiv
ABSTRAK
Perbedaan penafsiran antar Hamka dan T{aba>t}aba>’I merupakan
keniscayaan, terlebih perbedaan ideologis dan metodologis dalam menafsirkan
makna khali>fah dalam Al-Qur’an meskipun terdapat kesamaan di beberapa sisi,
karena itu masalah ini menarik untuk diteliti. Tujuan dari penelitian ini adalah
menggali lebih dalam tentang makna khali>fah dalam Al-Qur’an menurut tafsir Al-
Azhar dan tafsir Al-Mi>za>n serta membandingkan antara kedua penafsiran tersebut
dengan metode deskriptif-analitis-komparatif.
Berdasarkan pendekatan penelitian ini maka diambil kesimpulan yaitu
perbedaan dan kesamaan tentang penafsiran ayat- ayat yang tentang khali>fah
dalam Al-Qur’an serta perbedaan yang substansial menurut Hamka dan
T{aba>t}aba>’I terkait makna khali>fah. Menurut T{aba>t}aba>’i, khali>fah harus dijabat
oleh para ima>m ma’shum (terbebas dari dosa dan kesalahan) yang dipilih
langsung oleh wahyu sehingga mampu mengetahui permasalahan spiritual kaum
muslimin. Hamka memandang, bahwa khali>fah tidak harus dijabat oleh seorang
ima>m yang ma’shum, ia dapat diduduki oleh siapa saja yang layak dari kaum
muslimin. Adapun pemilihannya dimusyawarahkan oleh ahlul h}alli wal ‘aqdi.
Kata kunci: khali>fah, makna, tafsir
ABSTRACT
The difference in interpretation between Hamka and T{aba>t}aba>'i cannot be
avoided, especially ideological and methodological differences in interpreting
khali>fah meanings in the Qur'an even though there are similarities on several
sides, therefore this problem is interesting to study. The purpose of this study is to
learn more about the concept of the Caliph in the Qur'an according to al-Azhar's
and al-Mi>za>n's interpretation and to compare between the two interpretations with
descriptive-analytical-comparative methods.
Based on this research it will be seen differences and similarities regarding
the interpretation of the verses relating to the caliph in the Qur'an as well as the
substantial differences between Hamka and T{aba>t}aba>’i to the concept of the
caliph. T{aba>t}aba>’i considers that the caliph must be held by the priests ma'shum
(free from sin and error) who are directly elected by God so that they are able to
know the spiritual problems of the Muslims. Hamka considers that the caliph does
not have to be held by a priest who is good, he can be occupied by anyone who is
worthy of the Muslims. He was chosen and discussed by ahlul h}alli wal ‘aqdi.
Keywords: caliph, concept, interpretatio
xv
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa dipanjatkan oleh seluruh makhlukNya kepada Allah
subhanahu wata’ala yang senantiasa melimpahkan kasih sayangnya. Shalawat
serta salam tetap tercurahkan kepada nabi agung Muhammad shallallahhu ‘alaihi
wasallam yang menjadi washilah tersampaiakannya cahaya ditengah gelap gulita,
yang mewariskan ilmu untuk umatnya dengan sanad lintas generasi ke generasi,
hingga sampailah kepada hari ini, warisan itu masih saja digali tiada henti.
Skripsi berjudul “MAKNA KHALI>FAH DALAM AL-QUR’AN
(Menurut Tafsir Al-Azhar Karya Hamka dan Tafsir Al-Mi>za>n Karya T{aba>t}aba>’i)
merupakan salah satu upaya untuk menggali warisan para nabi tersebut sembari
menjadi syarat terpenuhinya masa studi S1 di Fakultas Agama Islam, Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Dalam penyelesaiannya banyak pundak yang mendorongnya agar bergerak
meninggi, banyak tutur yang menatanya agar sempurna mendaki, dan banyak isi
kepala yang tertuang untuk mewarnai, maka ucapan terimakasih atas segala
evaluasi serta motivasi yang telah terkumpul menyuburkan penelitian ini.
Izinkan penulis berterimakasih kepada semua pihak, terkhusus kepada:
1. Prof. Dr. Sofyan Anif, M.Si., Rektor UMS yang telah membuka pintu
untuk mewadahi perjuangan.
2. Dr. Syamsul Hidayat, M.Ag., Dekan FAI yang telah menerangi segala
yang bias dan meratakan jalanan terjal demi kelancaran penelitian.
3. Drs. Suharjianto, M.Ag., Kaprodi IQT yang telah menginspirasi, membuka
wacana, dan mewangikan banyak pelajaran.
4. Dr. Sudarno Shobron, M.Ag., Pembimbing yang telah tekun meluruskan
yang bengkok, mengurai yang ruwet, mendorong yang macet, dan
mengingatkan yang terlewatkan.
5. Dan seluruh dosen yang ilmunya terus memancar tanpa henti, teman-
teman yang pengalamannya terbentang tiada tepi, serta seluruh elemen
kampus yang mebantu untuk membuka ruang wacana dan diskusi.
Sungguh balasan paling baik adalah dari sisi Allah, maka teriring doa, semoga
Allah membalas seluruh kebaikan yang telah dialirkan kedalam tiap celah
perjuangan ini. A>mi>n ya> Rabbal ‘a>lami>n.
Penunlis
xvi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN................................................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................ iii
HALAMAN PERNYATAAN ............................................................................... iv
HALAMAN MOTTO ............................................................................................. v
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ vi
HALAMAN TRANSLITERASI .......................................................................... vii
ABSTRAK ........................................................................................................... xiv
KATA PENGANTAR .......................................................................................... xv
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xvi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 5
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ................................................................. 5
D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 5
BAB II
LANDASAN TEORITIK
A. Telaah Pustaka ............................................................................................. 7
B. Kerangka Teori ............................................................................................ 9
C. Khali>fah, Makna, dan Cakupannya .............................................................. 9
D. Term Terkait makna Khali>fah dalam Al Qur’a>n ....................................... 14
1. Khali>fah .................................................................................................. 15
2. Ima>m ....................................................................................................... 20
3. Ami>r ....................................................................................................... 25
E. Metode Penafsiran ..................................................................................... 26
F. Kerangka Berfikir Komparatif ................................................................... 29
xvii
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian .......................................................................................... 31
B. Pendekatan Penelitian ................................................................................ 31
C. Sumber Data .............................................................................................. 31
D. Metode Analisis Data ................................................................................ 33
E. Langkah Penelitian .................................................................................... 33
BAB IV
PENAFSIRAN HAMKA DAN T{ABA>T}ABA>‘I TERHADAP AYAT-AYAT
TENTANG KHALI>FAH
A. Biografi Hamka .......................................................................................... 35
1. Riwayat Hidup Hamka ........................................................................... 35
2. Karya-karya Hamka ............................................................................... 39
3. Sekilas Tentang Tafsir Al Azhar ........................................................... 42
B. Biografi T{abat}aba>’i .................................................................................... 54
1. Riwayat Hidup T{abat}aba>’i ..................................................................... 54
2. Karya-karya T{abat}aba>’i ......................................................................... 57
3. Sekilas Tentang Tafsir Al-Mi>za>n........................................................... 60
C. Penafsiran Hamka dan T{aba>t}aba>’i Terhadap Ayat yang Berkaitan tentang
Khali>fah ............................................................................................................. 69
1. Penafsiran Hamka .................................................................................. 69
2. Penafsiran T{aba>t}aba>’i ............................................................................ 85
D. Analisis, Persamaan, dan Perbedaan Penafsiran Hamka dan T{aba>t}aba>‘i.. 99
1. Persamaan penafsiran Hamka dan T{aba>t}aba>‘i ....................................... 99
2. Perbedaan penafsiran Hamka dan T{aba>t}aba>‘i...................................... 101
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................................. 109
B. Saran-saran ............................................................................................... 111
Daftar Pustaka .................................................................................................... 112
LAMPIRAN-LAMPIRAN