makalah ulkus kornea (mtht)

22
MODUL ORGAN MATA DAN THT Lelaki Berumur 39 tahun dengan Keluhan Mata Merah Disertai Rasa Sakit KELOMPOK XII 030.08.239 Thresia 030.08.240 Tiara Rahmawati 030.08.246 Ulfa Hasani A 030.08.250 Vida Rahmi Utami 030.08.251 Vilma Swari 030.08.252 Vithia Ghozalla 030.08.256 Widi Asrining Puri 030.08.257 William Mardinata 030.08.258 Yanuar Aditya K 030.08.262 Yuliani 030.08.263 Yunita Wulandari 030.08.267 Zainal Abidin 030.08.268 Zonavia Atlanta

Upload: tiara-rahmawati

Post on 27-Oct-2015

241 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

mata

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Ulkus Kornea (MTHT)

MODUL ORGAN MATA DAN THT

Lelaki Berumur 39 tahun dengan Keluhan Mata Merah

Disertai Rasa Sakit

KELOMPOK XII

030.08.239 Thresia

030.08.240 Tiara Rahmawati

030.08.246 Ulfa Hasani A

030.08.250 Vida Rahmi Utami

030.08.251 Vilma Swari

030.08.252 Vithia Ghozalla

030.08.256 Widi Asrining Puri

030.08.257 William Mardinata

030.08.258 Yanuar Aditya K

030.08.262 Yuliani

030.08.263 Yunita Wulandari

030.08.267 Zainal Abidin

030.08.268 Zonavia Atlanta

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI

Senin, 27 September 2010

Jakarta

Page 2: Makalah Ulkus Kornea (MTHT)

BAB I

PENDAHULUAN

Ulkus kornea yang paling sering disebabkan oleh infeksi dengan bakteri, virus, jamur,

atau parasit. Penyebab lainnya adalah:

Lecet (goresan)

Badan asing di mata

Penutupan kelopak mata yang tidak memadai

Sangat kering mata

Parah penyakit alergi mata

Berbagai gangguan inflamasi

Meskipun mata manusia baik-dilindungi oleh kelopak mata air mata dan berlimpah,

kuman dan bakteri mungkin dapat masuk kornea melalui luka kecil jika sudah rusak.

Memakai lensa kontak, lensa kontak lunak terutama dipakai semalam, dapat menyebabkan

ulkus kornea. (1)

Ulkus kornea membutuhkan pengobatan yang cepat oleh dokter mata. Jika tidak diobati,

beberapa ulkus kornea cukup serius untuk menyebabkan kehilangan penglihatan atau bahkan

kebutaan. (2)

2

Page 3: Makalah Ulkus Kornea (MTHT)

BAB II

LAPORAN KASUS

Bp. Dulloh, seorang petani berumur 39 tahun datang ke RS tempat anda bertugas dengan

keluhan mata kanan merah, sakit, dan penglihatan buram sejak 1 minggu yang lalu. Sebelum

matanya merah, pak Dulloh sedang bekerja di sawah dan matanya terkena biji padi. Setelah

dikucek, matanya dibersihkan dengan lengan bahunya, tetapi kemudian matanya menjadi

merah, sakit, dan setelah itu penglihatan mata kanannya malah menjadi buram.

Mata Kanan:

Visus : 1/300

Palpebra : spasme

Konjungtiva : hiperemis, injeksi siliar

Kornea : keruh, infiltrat, terdapat tukak di sentral kornea menutupi pupil

COA :dalam, hipopion +2mm

Iris/ Pupil : sulit dinilai

Lensa : sulit dinilai

Vitreus/ Fundus : sulit dinilai

Mata Kiri:

Visus : 6/6

Palpebra : tenang

Konjungtiva : tenang

Kornea : jernih

COA : dalam

Iris/ Pupil : bualt, diameter 3mm, refleks cahaya +

Lensa : jernih

Vitreus : jernih

Fundus : papil bulat, batas tegas, CDR 0,3, aa/vv 2/3, retina baik

3

Page 4: Makalah Ulkus Kornea (MTHT)

BAB III

PEMBAHASAN KASUS

I. MASALAH

Masalah pada pasien ini adalah :

1. Mata merah, sakit, dan visus menurun

2. Adanya trauma benda asing (kemasukkan biji padi)

3. Adanya trauma mekanis (dikucek)

II. IDENTITAS PASIEN

- Nama : Bp. Dulloh

- Usia : 39 tahun

- Jenis kelamin : Pria

- Alamat : Bogor

- Pekerjaan : petani

III. ANAMNESIS

Anamnesis tambahan yang perlu dilakukan adalah:

- Apakah terdapat secret atau tidak?

- Apakah disertai dengan rasa gatal?

- Apakah merasa silau? (untuk mengetahui adanya fotofobia)

- Apakah air mata dirasakan keluar terus menerus? (unutk mengetahui adanya

lakrimasi)

- Apakah sudah dilakukan pengobatan sebelumnya untuk keluhan ini?

IV. PEMERIKSAAN OFTALMOLOGIS

Mata Kanan:

Visus : 1/300

Palpebra : spasme

Konjungtiva : hiperemis, injeksi siliar

Kornea : keruh, infiltrat, terdapat tukak di sentral kornea menutupi pupil

COA :dalam, hipopion +2mm

4

Page 5: Makalah Ulkus Kornea (MTHT)

Iris/ Pupil : sulit dinilai

Lensa : sulit dinilai

Vitreus/ Fundus : sulit dinilai

Mata Kiri:

Visus : 6/6

Palpebra : tenang

Konjungtiva : tenang

Kornea : jernih

COA : dalam

Iris/ Pupil : bualt, diameter 3mm, refleks cahaya +

Lensa : jernih

Vitreus : jernih

Fundus : papil bulat, batas tegas, CDR 0,3, aa/vv 2/3, retina baik

V. DIAGNOSIS

Ulkus kornea

VI. ETIOLOGI

Ulkus biasanya terbentuk akibat infeksi oleh bakteri (misalnya Streptococcus

pneumonia, Pseudomonas aeruginosa, Streptococcus Grup A, Staphylococcus aureus,

Staphylococcus epidermidis, dan Streptococcus alpha-hemolyticus), jamur, virus

(misalnya herpes dan virus varicella-zoster) serta protozoa (misalnya Acanthamoeba)

VII. PEMERIKSAAN LANJUTAN

1. Uji Flouresence

Untuk melihat defek pada kornea.

2. Tonometri Digital

Untuk melihat tekanan intraocular.

3. USG

Untuk menilai bagian dalam bola mata.

4. Pemeriksaan kerokan kornea yang dipulas dengan pewarnaan Gram maupun

Giemsa

Untuk mengidentifikasi organism khususnya bakteri.

5

Page 6: Makalah Ulkus Kornea (MTHT)

5. PCR

Untuk mengidentifikasi virus,jamur dan acanthamoeba dengan cepat.

VIII. PATOFISIOLOGI

Kornea adalah jaringan yang avaskuler, hal ini menyebabkan pertahanan pada waktu

peradangan tak dapat segera datang seperti pada jaringan lain yang mengan dung banyak

vaskularisasi. Dengan adanya defek atau trauma pada kornea, maka badan kornea,

wandering cells, dan sel-sel lain yang terdapat pada stroma kornea segera bekerja

sebagai makrofag, kemudian disusul dengan dilatasi pembuluh darah yang terdapat di

limbus dan tampak sebagai injeksi di perikornea. Proses selanjutnya adalah terjadi

infiltrasi dari sel-sel mononuklear, sel plasma, leukosit polimorfonuklear, yang

mengakibatkan timbulnya infiltrat yang tampak sebagai bercak berwarna kelabu, keruh

dengan batas tak jelas dan permukaan tidak licin. Kemudian dapat terjadi kerusakan

epitel, infiltrasi, peradangan dan terjadilah ulkus kornea. (3)

Mekanisme timbulnya mata merah

Mata merah dapat terjadi akibat melebarnya pembuluh darah konjungtiva yang terjadi

pada peradangan mata akut. Selain melebarnya pembuluh darah, mata merah dapat juga

terjadi akibat pecahnya salah satu dari kedua pembuluh darah di atas dan darah

tertimbun di bawah jaringan konjungtiva. (3)

Berdasarkan melebarnya pembuluh darah, terbagi atas dua:

1. Injeksi konjungtival : melebarnya pembuluh darah arteri konjungtiva posterior atau

timbul akibat pengaruh mekanis, alergi, ataupun infeksi pada jaringan konjungtiva.

2. Injeksi siliar : melebarnya pembuluh darah kornea (a.siliar anterior) atau injeksi siliar

atau injeksi perikornea.

Mekanisme terjadinya rasa sakit pada mata

Nyeri pada pasien ini dapat disebabkan penekanan atau kerusakan saraf atau organ yang

mengandung saraf dan cabang-cabangnya :

1. Konjungtivitis : nyeri akibat radang pada konjungtiva, yang diinervasi oleh cabang

1 dari N.V

2. Keratitis : nyeri akibat adanya radang pada kornea, di mana pada kornea

terdapat inervasi dari cabang 1 dari N.V6

Page 7: Makalah Ulkus Kornea (MTHT)

3. Uveitis : nyeri akibat adanya spasme pada badan siliar yang mendapat

inervasi dari N.III

Mekanisme penglihatan menjadi buram

1. Adanya gangguan pada media refraksi, yaitu :

- Kornea

- Aqeous humor

- Lensa

- Badan vitreum

2. Apabila terdapat benda asing di kornea, pembiasan cahaya yang akan diteruskan

menjadi terganggu

3. Kornea bisa menjadi buram, karena :

- Neovaskularisasi

- Gangguan struktur kornea

- Edema kornea karena disfungsi endotel

4. Uvea dapat menjadi buram, karena :

- Meningkatnya sel radang di COA maka cairan yang seharusnya jernih dan

transparan menjadi keruh sehingga menyebabkan penglihatan buram.

IX. PENATALAKSANAAN

1. Debridement dengan tidak di bebat

2. Antibiotik Broad Spectrum

-sulfatropin

-sefalosporin generasi I + ciprofloxacin

3. Asetazolamid

4. Steroid tetes

5. Pembedahan: keratoplasti

X. PROGNOSIS

Ad vitam : dubia ad bonam

Ad sanationam : dubia ad bonam

Ad fungsionam : dubia ad bonam

7

Page 8: Makalah Ulkus Kornea (MTHT)

BAB IV

TINJAUAN PUSTAKA

ANATOMI DAN FISIOLOGI BOLA MATA

Bola mata

Bola mata terdiri atas:

Dinding bola mata

Isi bola mata

Dinding bola mata terdiri atas:

Sklera

Kornea

Sklera

Jaringan ikat yang kenyal yang memberikan bentuk pada bola mata, merupakan

bagian terluar yang melindungi bola mata. Tempat lekat dari otot-otot penggerak bola mata.

Di bagian belakang bola mata saraf optik menembus sklera dan tempat tersebut disebut

lamina kribosa. Permukaan luarnya ditutupi oleh facial sheat, mulai dari tempat masuk N. II

sampai ke corneoscleral junction. Permukaan dalamnya melekat longgar pada choroid.

Kornea

Dinding bola mata bagian depan ialah kornea yang merupakan tempat masuk cahaya

ke dalam bola mata, dan merupakan lanjutan dari sklera di anterior.

Kornea tidak mengandung pembuluh darah, jernih, dan bening, selain sebagai

dinding, kornea juga berfungsi sebagai media penglihatan, dipersarafi oleh N.V.

Tebal kornea 0.6 - 1.0 mm, terdiri atas lima lapisan: (4)

1. Epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk

Merupakan lapisan paling luar kornea, bagian terbesar ujung saraf kornea berakhir pada

epitel ini. Setiap gangguan epitel akan memberikan gangguan sensibilitas kornea berupa rasa

8

Page 9: Makalah Ulkus Kornea (MTHT)

sakit atau mengganjal. Daya regenerasi epitel cukup besar sehingga apabila terjadi kerusakan,

akan diperbaiki dalam beberapa hari tanpa membentuk jaringan parut.

2. Membran Bowman

Merupakan kolagen yang tersusun tidak teratur seperti stroma dan berasal dari bagian depan

stroma. Lapis ini tidak mempunyai daya regenerasi, sehingga bila terjadi kerusakan akan

berakhir dengan terbentuknya jaringan parut.

3. Stroma

Merupakan lapisan paling tebal, terdiri atas jaringan kolagen yang tersusun dalam lamel-

lamel dan berjalan sejajar dengan permukaan kornea. Diantara serat-serat kolagen ini terdapat

matriks. Bila terjadi gangguan dari susunan serat di dalam stroma seperti edema kornea dan

sikatriks akan mengakibatkan sinar yang melalui kornea terpecah dan kornea terlihat keruh.

4. Membran Descement

Lapisan tipis yang bersifat kenyal, kuat, tidak berstruktur dan bening, terletak di bawah

stroma, lapisan ini merupakan pelindung atau barrier infeksi dan masuknya pembuluh darah.

5. Endotel

Berasal dari mesotelium, berlapis satu, bentuk heksagonal. Endotel melekat pada membran

descement melalui desmosom dan zonula okluden. Sel endotel adalah sel yang mengatur

cairan di dalam stroma kornea.

Trauma atau penyakit yang merusak endotel akan mengakibatkan sistem pompa endotel

terganggu sehingga dekompensasi endotel dan terjadi edema kornea. Endotel tidak

mempunyai daya degenerasi.

Isi bola mata

Isi bola mata terdiri atas lensa, uvea, badan kaca, dan retina.

Lensa

Merupakan badan yang bening, bikonveks, dengan ketebalan sekitar 5 mm dan

berdiameter 9 mm pada orang dewasa. Permukaan lensa bagian posterior lebih melengkung

dibandingkan bagian anterior. Kedua permukaan tersebut bertemu pada lensa yang

9

Page 10: Makalah Ulkus Kornea (MTHT)

dinamakan ekuator. Lensa mempunyai kapsul yang bening dan pada ekuator difiksasi oleh

zonula zinn pada badan siliar. Lensa terdiri atas nukleus dan korteks. Nukleus lebih keras

disbanding korteks. Dengan bertambahnya umur, nukleus makin membesar sedang korteks

makin menipis, sehingga akhirnya seluruh lensa mempunyai konsistensi nukleus. Fungsi

lensa adalah untuk membiaskan cahaya, sehingga difokuskan pada retina. Peningkatan

pembiasan lensa disebut akomodasi.

Secara fisiologik lensa mempunyai sifat tertentu, yaitu: kenyal atau lentur karena

berperan penting dalam akomodasi untuk menjadi cembung, jernih atau transparan karena

diperlukan sebagai media penglihatan, dan terletak di tempatnya.

Uvea

Terdiri atas tiga bagian yaitu irin, badan siliar, dan koroid.

Iris merupakan membran yang berwarna. Pemisah antara bilik mata depan dengan

bilik mata belakang, berbentuk sirkular yang ditengahnya terdapat pupil. Berfungsi mengatur

banyak sedikitnya cahaya yang masuk ke dalam mata. Jaringan otot iris tersusun longgar

dengan otot polos yang berjalan melingkari pupil (sfingter pupil) dan radial tegak lurus pupil

(dilator pupil). Pembuluh darah di sekeliling pupil disebut sirkulus minor dan yang berada

dekat badan siliar disebut sirkulus mayor. Iris dipersarafi oleh nervus nasosiliar dari N. III

yang bersifat simpatik untuk midriasis dan parasimpatik untuk miosis.

Badan siliar terdiri atas otot siliar dan prosesus siliaris. Otot-otot siliar berfungsi

untuk akomodasi. Fungsi prosesus siliar adalah memproduksi humor akuos.

Koroid adalah suatu membran yang berwarna cokelat tua, terletak diantara sklera dan

retina terbentang dari ora serata sampai ke papil saraf optik. Koroid kaya pembuluh darah dan

berfungsi terutama memberi nutrisi kepada retina bagian luar.

Badan kaca

Mengisi sebagian besar bola mata di belakang lensa, tidak berwana, bening dan

konsistensi lunak. Struktur badan kaca tidak mempunyai pembuluh darah dan menerima

nutrisinya dari jaringan sekitarnya yaitu koroid, badan siliar dan retina.

Retina

10

Page 11: Makalah Ulkus Kornea (MTHT)

Merupakan bagian mata yang mengandung reseptor yang menerima rangsangan

cahaya. Retina berbatas dengan koroid dengan sel pigmen epitel retina, dan terdiri atas 10

lapisan:

- Membran limitan interna, merupakan lapisan yang paling dalam

- Lapisan serabut saraf, terdapat cabang-cabang utama pembuluh retina

- Lapisan sel ganglion

- Lapisan pleksiform dalam

- Lapisan nukleus dalam, terbentuk dari badan dan nukleus sel – sel bipolar

- Lapisan pleksiform luar

- Lapisan nukleus luar, terdiri atas nukleus sel batang dan sel kerucut

- Membran limitan externa

- Lapisan batang dan kerucut, merupakan lapisan penangkap sinar

- Lapisan epitel pigmen

Sel batang lebih banyak dibanding sel kerucut, kecuali di daerah makula, dimana sel

kerucut lebih banyak. Daerah papil saraf optik terutama terdiri atas serabut saraf optic dan

tidak mempunyai daya penglihatan (bintik buta). Lapisan luar retina atau sel kerucut dan

sel batang mendapat nutrisi dari koroid.

Pembuluh darah didalam retina merupakan cabang arteri oftalmika, arteri retinal sentral

masuk retina melalui papil saraf optik yang akan memberi nutrisi ke dalam retina.

(5)

11

Page 12: Makalah Ulkus Kornea (MTHT)

(6)

ULKUS KORNEA (3)

Tukak kornea merupakan hilangnya sebagian permukaan kornea akibat kematian

jaringan kornea. Terbentuknya ulkus pada kornea mungkin banyak ditemukan oleh adanya

kolagenase yang dibentuk oleh sel epitel baru dan sel radang. Dikenal dua bentuk tukak

kornea yaitu sentral dan perifer atau marginal.

Tukak kornea perifer dapat disebabkan oleh reaksi toksik, alergi, autoimun dan

infeksi.infeksi pada kornea perifer biasanya oleh kuman stafilokok aureus, h influenza, dan m

lacunata.

Beratnya penyakit juga ditentukan oleh keadaan pasien,besar dan virulensi inokulum.

Selain radang dan infeksi penyebab lain tukak kornea adalah defisiensi vitamin A,

lagoftalmus akibat parese n. VIII, lesi saraf ke III atau neurotrofik dan ulkus mooren.

Penyebab tukak kornea adalah bakteri, jamur, akantamuba, dan herpes simpleks.

Bakteri yang sering menyebabkan tukak kornea adalah Streptokokkus alfa hemolitik,

Stafilokokus aureus, Moraxellla likuefasiens, Pseudomonas aeruginosa, Nocardia asteroides,

Alcaligenes sp., Streptokokkus anaerobik, Sreptokokkus beta hemolitik, Enterobakter

hafniae, Proteus sp., Stafilokokkus epidermidis, infeksi campuran erogenes dan Stafilokokkus

aureus, Moraxella sp. dan Stafilokokkus aureus, Stretokkous hemolitik dan Stafilokokkus

aureus.

12

Page 13: Makalah Ulkus Kornea (MTHT)

Pada tukak kornea yang disebabkan jamur dan bakteri akan terdapat defek epitel yang

dikelilingi leukosit PMN. Bila infeksi disebabkan virus, akan trlihat reaksi hipersensitivitas

disekitarnya.

Bentuk tukak marginal dapat fokal, multifocal atau difus yang disertai dengan

masuknya pembuluh darah kedalamnya.

Perjalanan penyakit tukak kornea dapat progresif, regresi, atau membentuk jaringan

parut. Pada proses yang progresif dapat terlihat infiltrasi sel leukosit dan limfosit yang

memakan bakteri atau jaringan nekrotik yang terbentuk. Pada pembentukan jaringan parut

akan terdapat epitel, jaringan kolagen baru dan fibroblast.

Tukak kornea biasanya terjadi sesudah didapatnya trauma ringan yang merusak epitel

kornea. Gejala yang timbul adalah mata merah sakit ringan sampai berat, fotofobia,

penglihatan menurun, dan kadang kotor. Tanda lain yang dapat menyertai adalah penipisan

kornea, lipatan descement, reaksi jaringan uvea (akibat gangguan vaskularisasi iris), berupa

suar, hipopion, hifema dan sinekia posterior.

Tukak kornea akan memberikan kekeruhan berwarna putih pada kornea dengan defek

epitel yang bila diberi pewarnaan flouresein akan berwarna hijau di tengahnya. Iris sukar

dilihat karena keruhnya kornea akibat oedem dan infiltrasi sel radang pada kornea.

Biasanya kokus gram negatif akan memberikan gambaran tukak yang terbatas,

berbentuk bulat atau lonjong, berwarna putih abu-abu pada anak tukak yang supuratif. Daerah

kornea yang tidak terkena akan tetap berwarna jernih dan tidak terlihat infiltrasi sel radang.

Bila tukak disebabkan oleh pseudomonas maka tukak akan terlihat melebar dengan

cepat, bahan purulen berwarna kuning hijau terlihat melekat pada tukak.

Bila tukak disebabkan oleh jamur maka infiltrat akan berwarna abu-abu dikelilingi

infiltrate halus disekitarnya (fenomena satelit).

Diagnosis laboraturium tukak kornea adalah keratomalasia dan infiltrat sisa karat

benda asing. Pemeriksaan laboratorium sangat berguna untuk membantu membuat diagnosis

kausa. Sebaiknya pada setiap tukak kornea dilakukan pemeriksaan agar darah, sabouraud,

trigikolat, dan agar coklat.

Pengobatan umunya untuk kornea adalah dengan sikloplegik, antibiotika topical dan

subkonjungtiva, dan pasien dirawat bila mangancam perforasi, pasien tidak dapat memberi

obat sendiri, tidak terdapat reaksi obat, dan perlunya obat sistemik.

Tujuan pengobatan adalah menghalangi hidupnya bakteri dengan antibiotika, dan

mengurangi reaksi radang dengan steroid. Secara umum tukak diobati sebagai berikut:

13

Page 14: Makalah Ulkus Kornea (MTHT)

- Tidak boleh di bebat, karena akan menaikkan suhu sehingga akan berfungsi sebagai

inkubator

- Membersihkan sekret empat kali sehari

- Diperhatikan kemungkinan terjadinya glaucoma sekunder

- Debridement sangat membantu penyembuhan

- Antibiotika sesuai kausa, biasanya diberikan local, kecuali keadaan berat.

Pengobatan dihentikan bila sudah terjadi epitelisasi dan mata terlihat tenang, kecuali bila

penyebabnya pseudomonas yang memerlukan pengobatan ditambah 1-2 minggu.

Dilakukan pembedahan atau keratoplasti apabila tidak sembuh dengan pengobatan, atau

terjadinya jaringan parut yang mengganggu penglihatan.

14

Page 15: Makalah Ulkus Kornea (MTHT)

BAB V

KESIMPULAN

Mata kanan pasien yang terkena biji padi dan mengalami gesekan mengakibatkan

terjadi luka pada kornea pasien yang mengakibatkan peradangan pada kornea. Peradangan

tersebut menyebabkan mata merah, nyeri, dan penumpukan sel radang pada berbagai organ

pada bola mata. Penumpukan sel radang pada COA menyebabkan terbentuknya hipopion.

Hal tersebut yang menyebabkan penurunan penglihatan pasien. Bedasarkan pemeriksaan

oftalmologis pada kornea ditemukan tukak pada sentral yang menutupi pupil yang dapat

mengganggu penglihatan dan mendasarkan diagnosis kami, yaitu ulkus kornea.

15

Page 16: Makalah Ulkus Kornea (MTHT)

BAB V

DAFTAR PUSTAKA

1. Corneal ulcers and infections. Available at

http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/001032.htm. Accessed on

September 26th 2010.

2. Corneal Ulcers. Available at

http://vision.about.com/od/sportsvision/p/Corneal_Ulcers.htm. Accessed on

September 26th 2010.

3. Ilyas S. Ilmu Penyakit Mata. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas

Indonesia ; 2010.

4. Ilyas S, Mailangkay HHB, Taim H, Saman RR, Simarmata M, Widodo PS. Ilmu

Penyakit Mata untuk Dokter Umum dan Mahasiswa Kedokteran. Jakarta : Sagung

Seto ; 2010.

5. Eye anatomy. available at

http://ohiovalleyeye.com/services/eyeinfo_anatomy.htm. Accessed on September

23th 2010.

6. Anatomia Frank H Netter – Atlas of Human Anatomy. p 158.

16