makalah sistem pernapasan dan saraf

28
MAKALAH KEBIDANAN DASAR 1 SISTEM PERNAFASAN DAN SISTEM SARAF Dosen Pengampu Mariah Ulfah, S.ST, M.Kes DISUSUN OLEH : 1. EUIS NOVIYANI ( 141540134220025) 2. EVI NURBAETI ( 141540134240027 ) 3. PRADINA CAHYANING TYAS ( 141540134530056 ) 4. MUJI SOLIH ASTUTI ( 141540134450048 ) 5. EVI NURLUT FIANI ( 141540134250028 ) 6. RIFAATUL MAHMUDAH ( 141540134560059 ) 7. SITI APSOH ( 141540134650068 ) 8. INDALIA NUPI HERAWAN ( 141540134330036 ) KELAS : 1B KELOMPOK : 5 PRODI D3 KEBIDANAN STIKES HARAPAN BANGSA PURWOKERTO 2014

Upload: sentra-komputer-dan-foto-copy

Post on 21-Jul-2015

829 views

Category:

Education


14 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah sistem pernapasan dan saraf

i

MAKALAH KEBIDANAN DASAR 1

SISTEM PERNAFASAN DAN SISTEM SARAF

Dosen Pengampu Mariah Ulfah, S.ST, M.Kes

DISUSUN OLEH :

1. EUIS NOVIYANI ( 141540134220025)

2. EVI NURBAETI ( 141540134240027 )

3. PRADINA CAHYANING TYAS ( 141540134530056 )

4. MUJI SOLIH ASTUTI ( 141540134450048 )

5. EVI NURLUT FIANI ( 141540134250028 )

6. RIFAATUL MAHMUDAH ( 141540134560059 )

7. SITI APSOH ( 141540134650068 )

8. INDALIA NUPI HERAWAN ( 141540134330036 )

KELAS : 1B

KELOMPOK : 5

PRODI D3 KEBIDANAN

STIKES HARAPAN BANGSA PURWOKERTO

2014

Page 2: Makalah sistem pernapasan dan saraf

ii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Dengan memanjatkan piji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa

melimpahkan rahmat dan hidayah – Nya kepada kita sekalian, sehingga dalam

kehidupan kita dapat berkarya serta melaksanakan tugas dan kewajiban di bidang

masing – masing. Semoga kita semua selalu mendapat petunjuk dan perlindungan

– Nya sepanjang masa. Dan dalam pada itu dengan izin – Nya, Alhamdulillah niat

dan tekad penyusun untuk menyelesaikan penyusunan “Makalah Anatomi

Fisiologi Tentang Sistem Pernapasan” dapat tersusun dengan baik.

Makalah ini di susun dengan bahasa yang sederhana berdasarkan berbagai

literatur tertentu dengan tujuan untuk mempermudah pemahaman mengenai teori

yang di bahas. Kendati demikian, tak ada gading yang tak retak. Penyusun

menyadari bahwa dalam makalah ini terdapat kekurangan dan kelemahan, oleh

karena itu penyusun terbuka dengan senang hati menerima kritik dan saran yang

konstruktif dari semua pihak demi perbaikan dan penyempurnaan makalah ini.

semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua untuk

kemajuan perkembangan Anatomi Dan Fisiologi.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Purwokerto, 9 Oktober 2014

Page 3: Makalah sistem pernapasan dan saraf

iii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................

KATA PENGANTAR.....................................................................................

DAFTAR ISI ...................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................

1.1. Latar Belakang Masalah ........................................................................

1.2.Tujuan Penulisan ......................................................................................

1.3. Rumusan Masalah...................................................................................

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................

2.1.Sistem Pernafasan .....................................................................................

a. Anatomi sistem pernafasan ..................................................................

b. Proses inspirasi dan ekspirasi .............................................................

BAB III PENUTUP .......................................................................................

2.2. Kesimpulan .............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................

Page 4: Makalah sistem pernapasan dan saraf

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Mempelajari mata kuliah kebidanan dasar 1sangatlah penting karena

ilmu kebidanan adalah ilmu yang mempelajari tentang fungsi organ dan

tubuh pada makhluk hidup yang saling terkait dengan manusia.

Oleh karena itu muncullah ilmu kebidanan dasar yaitu suatu ilmu

yang mempelajari tentang fungsi organ dalam tubuh manusia. Untuk itu

dalam mempelajari mata kuliah kebidanan dasar satu harus faham tentang

fungsi organ pada tubuh manusia, mulai dari pernafasan (Respirasi), Jantung

(kardiovaskuler), Sistem sirkulasi, Sistem Pencernaan (Digesti) hingga

pembuangan (Ekskresi). Dan semua sistem atau fungsi tersebut harus dalam

keadaan seimbang atau homeostatis. Salah satu yang terpenting dalam

beberapa sistem tersebut adalah sistem pernafasan dimana manusia setiap

detiknya harus menghirup oksigen dan mengeluarkan karbondioksida dalam

hidupnya.. maka dari itu perlu mempelari meliputi apa saja organ-organ

yang ada dalam sistem pernapasan dan apa fungsi dari masing-masing organ

tersebut.

B. Tujuan

Adapun beberapa tujuan dan manfaat yang diperoleh dalam

mempelajari sistem pernapasan.

1. Memahami pengertian sistem pernapasan pada manusia

2. Mengetahui organ-organ yang ada dalam sistem pernapasan manusia

beserta fungsi- fungsinya

3. Memahami dan mengerti mekanisme sistem pernafasan

4. Memahami fungsi sistem pernapasan

5. Memahami dan mengerti kelainan serta penyakit pada sistem pernapasan

Page 5: Makalah sistem pernapasan dan saraf

2

C. Perumusan Masalah

Dalam mempelajari sistem pernapasan ada beberapa hal yang perlu

dipahami dan dimengerti. Beberapa hal tersebut yakni

1. Jelaskan pengertian sistem pernafasan.

2. Jelaskan organ-organ yang ada dalam sistem pernapasan beserta fungsinya

3. Bagaimanakah mekanisme sistem pernapasan

4. Jelaskan fungsi sistem pernafasan

5. Jelaskan kelainan serta penyakit pada sistem pernapasan

Page 6: Makalah sistem pernapasan dan saraf

3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Anatomi Sistem Pernafasan

Sistem pernapasan pada manusia adalah sistem menghirup oksigen

dari udara serta mengeluarkan karbon dioksida dan uap air. Dalam proses

pernapasan, oksigen merupakan zat kebutuhan utama. Oksigen untuk

pernapasan diperoleh dari udara di lingkungan sekitar. Alat-alat pernapasan

berfungsi memasukkan udara yang mengandung oksigen dan mengeluarkan

udara yang mengandung karbon dioksida dan uap air. Tujuan proses

pernapasan yaitu untuk memperoleh energi. Pada peristiwa bernapas terjadi

pelepasan energi. Sistem pernapasan pada manusia mencakup dua hal, yakni

saluran pernapasan dan mekanisme pernapasan.

Saluran pernapasan atau tractus respiratorius (respiratory tract)

adalah bagian tubuh manusia yang berfungsi sebagai tempat lintasan dan

tampat pertukaran gas yang diperlukan untuk proses pernapasan. Saluran ini

berpangkal pada hidung atau mulut dan berakhir pada paru-paru.

B. Organ pada sistem pernafasan

Berikut adalah bagian-bagian organ alat pernapasan pada manusia.

Page 7: Makalah sistem pernapasan dan saraf

4

1. Hidung (Cavum Nasalis)

Selain sebagai salah satu organ alat pernapasan manusia, hidung

juga berfungsi sebagai salah satu dari 5 indera. Hidung berfungsi sebagai

alat untuk menghirup udara, penyaring udara yang akan masuk ke paru-

paru, dan sebagai indera penciuman.

2. Tekak (Faring)

Faring merupakan persimpangan antara rongga hidung ke

tenggorokan (saluran pernapasan) dan rongga mulut ke kerongkongan

(saluran pencernaan). Pada bagian belakang faring terdapat laring. Laring

disebut pula pangkal tenggorok. Pada laring terdapat pita suara dan

epiglotis atau katup pangkal tenggorokan. Pada waktu menelan makanan

epiglotis menutupi laring sehingga makanan tidak masuk ke dalam

tenggorokan. Sebaliknya pada waktu bernapas epiglotis akan membuka

sehingga udara masuk ke dalam laring kemudian menuju tenggorokan.

Page 8: Makalah sistem pernapasan dan saraf

5

3. Tenggorokan (Trakea)

Tenggorokan berbentuk seperti pipa dengan panjang kurang lebih

10 cm. Di paru-paru trakea bercabang dua membentuk bronkus. Dinding

tenggorokan terdiri atas tiga lapisan berikut.

Lapisan paling luar terdiri atas jaringan ikat.

Lapisan tengah terdiri atas otot polos dan cincin tulang rawan. Trakea

tersusun atas 16–20 cincin tulang rawan yang berbentuk huruf C.

Bagian belakang cincin tulang rawan ini tidak tersambung

dan menempel pada esofagus. Hal ini berguna untuk mempertahankan

trakea tetap terbuka.

Lapisan terdalam terdiri atas jaringan epitelium bersilia yang

menghasilkan banyak lendir. Lendir ini berfungsi menangkap debu dan

mikroorganisme yang masuk saat menghirup udara. selanjutnya, debu

dan mikroorganisme tersebut didorong oleh gerakan silia menuju

bagian belakang mulut. debu dan mikroorganisme tersebut dikeluarkan

dengan cara batuk. Silia-silia ini berfungsi menyaring benda-benda

asing yang masuk bersama udara pernapasan.

4. Cabang Tenggorokan (Bronkus)

Bronkus merupakan cabang batang tenggorokan. Jumlahnya

sepasang, yang satu menuju paru-paru kanan dan yang satu menuju paru-

paru kiri. Bronkus yang ke arah kiri lebih panjang, sempit, dan mendatar

daripada yang ke arah kanan. Hal inilah yang mengakibatkan paru-paru

kanan lebih mudah terserang penyakit. Struktur dinding bronkus hampir

sama dengan trakea. Perbedaannya dinding trakea lebih tebal daripada

dinding bronkus. Bronkus akan bercabang menjadi bronkiolus. Bronkus

kanan bercabang menjadi tiga bronkiolus sedangkan bronkus kiri

bercabang menjadi dua bronkiolus.

Page 9: Makalah sistem pernapasan dan saraf

6

5. Bronkiolus

Bronkiolus merupakan cabang dari bronkus. Bronkiolus

bercabang-cabang menjadi saluran yang semakin halus, kecil, dan

dindingnya semakin tipis. Bronkiolus tidak mempunyai tulang rawan

tetapi rongganya bersilia. Setiap bronkiolus bermuara ke alveolus.

6. Alveolus

Bronkiolus bermuara pada alveol (tunggal: alveolus), struktur

berbentuk bola-bola mungil yang diliputi oleh pembuluh-pembuluh darah.

Epitel pipih yang melapisi alveoli memudahkan darah di dalam kapiler-

kapiler darah mengikat oksigen dari udara dalam rongga alveolus.

7. Paru-paru

Paru-paru terletak di dalam rongga dada. Rongga dada dan perut

dibatasi oleh siuatu sekat disebut diafragma. Paru-paru ada dua buah yaitu

paru-paru kanan dan paru-paru kiri. Paru-paru kanan terdiri atas tiga

gelambir (lobus) yaitu gelambir atas, gelambir tengah dan gelambir bawah.

Sedangkan paru-paru kiri terdiri atas dua gelambir yaitu gelambir atas dan

gelambir bawah. Paru-paru diselimuti oleh suatu selaput paru-paru

(pleura). Kapasitas maksimal paru-paru berkisar sekitar 3,5 liter.

C. Proses Pernapasan pada manusia

rongga hidung >faring > trakea >bronkus > paru-paru

(bronkiolus dan alveolus).

Proses pernapasan pada manusia dimulai dari hidung. Udara yang

diisap pada waktu menarik nafas (inspirasi) biasanya masuk melalui lubang

hidung (nares) kiri dan kanan selain melalui mulut. Pada saat masuk, udara

disaring oleh bulu hidung yang terdapat di bagian dalam lubang hidung.

Setelah melewati rongga hidung, udara masuk ke kerongkongan bagian atas

(naro-pharinx) lalu kebawah untuk selanjutnya masuk tenggorokan (larynx).

Setelah melalui tenggorokan, udara masuk ke batang tenggorok atau trachea,

Page 10: Makalah sistem pernapasan dan saraf

7

dari sana diteruskan ke saluran yang bernama bronchus atau bronkus. Saluran

bronkus ini terdiri dari beberapa tingkat percabangan dan akhirnya

berhubungan di alveolus di paru-paru. Udara yang diserap melalui alveoli

akan masuk ke dalam kapiler yang selanjutnya dialirkan ke vena pulmonalis

atau pembuluh balik paru-paru. Gas oksigen diambil oleh darah. Dari sana

darah akan dialirkan ke serambi kiri jantung dan seterusnya.

Selanjutnya udara yang mengandung gas karbon dioksida akan

dikeluarkan melalui hidung kembali. Pengeluaran napas disebabkan karena

melemasnya otot diafragma dan otot-otot rusuk dan juga dibantu dengan

berkontraksinya otot perut. Diafragma menjadi melengkung ke atas, tulang-

tulang rusuk turun ke bawah dan bergerak ke arah dalam, akibatnya rongga

dada mengecil sehingga tekanan dalam rongga dada naik. Dengan naiknya

tekanan dalam rongga dada, maka udara dari dalam paru-paru keluar melewati

saluran pernapasan.

D. Jenis-jenis pernapasan pada manusia

Jenis-jenis pernapasan pada manusia dibagi menjadi dua jenis. Yaitu

pernapasan dada dan pernapasan perut.

1. Pernapasan Dada

Pernapasan dada adalah pernapasan yang melibatkan otot

antartulang rusuk. Mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut.

A. Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot antartulang rusuk

sehingga rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada

menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang

kaya oksigen masuk.

Otot antar tulang rusuk (muskulus intercostalis eksternal)

berkontraksi --> tulang rusuk terangkat (posisi datar) --> Paru-paru

mengembang --> tekanan udara dalam paru-paru menjadi lebih kecil

dibandingkan tekanan udara luar --> udara luar masuk ke paru-paru.

Page 11: Makalah sistem pernapasan dan saraf

8

B. Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot

antara tulang rusuk ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang

rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan

di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar,

sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.

Otot antar tulang rusuk relaksasi --> tulang rusuk menurun -->

paru-paru menyusut --> tekanan udara dalam paru-paru lebih besar

dibandingkan dengan tekanan udara luar --> udara keluar dari paru-paru.

2. Pernapasan Perut

Pernapasan perut adalah pernapasan yang melibatkan otot

diafragma. Mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut.

C. Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot diafragma sehingga

rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi

lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya

oksigen masuk.

sekat rongga dada (diafraghma) berkontraksi --> posisi dari

melengkung menjadi mendatar --> paru-paru mengembang --> tekanan

udara dalam paru-paru lebih kecil dibandingkan tekanan udara luar -->

udara masuk

D. Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot

diaframa ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk

sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di

dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar, sehingga

udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.

Otot diafraghma relaksasi --> posisi dari mendatar kembali

melengkung --> paru-paru mengempis --> tekanan udara di paru-paru

lebih besas dibandingkan tekanan udara luar --> udara keluar dari paru-

paru.

Page 12: Makalah sistem pernapasan dan saraf

9

E. Gangguan Pada Sistem Pernapasan

Sistem pernapasan manusia yang terdiri atas beberapa organ dapat

mengalami gangguan. Gangguan ini biasanyaberupa kelainan, penyakit, atau

karena ulah manusia itu sendiri (seperti merokok). Penyakit atau gangguan

yang menyerang sistem pernapasan ini dapat menyebabkan terganggunya

proses pernapasan.

1. Asma

Asma adalah gangguan pada organ pernapasan berupa penyempitan

saluran pernapasan akibat reaksi terhadap suatu rangsangan tertentu. Hal-

hal yang dapat memicu timbulnya serangan asma diantaranya seperti

serbuk sari bunga, debu, bulu binatang, asap, udara dingin dan olahraga.

Pengobatan yang tepat dan teratur dapat membantu penderita.

Serangan asma juga dapat dicegah jika faktor pemicunya diketahui dan

bisa dihindari. Serangan yang dipicu oleh olah raga bisa dihindari dengan

meminum obat sebelum melakukan olah raga.

2. Bronkhitis

Bronkitis adalah suatu peradangan pada bronkus (saluran udara ke

paru-paru). Penyakit ini biasanya bersifat ringan dan pada akhirnya akan

sembuh sempurna, tetapi pada penderita yang memiliki penyakit menahun

(misalnya penyakit jantung atau penyakit paru-paru) dan pada usia lanjut,

bronkitis bisa bersifat serius. Serangan bronkitis berulang bisa terjadi pada

perokok dan penderita penyakit paru-paru dan saluran pernafasan menahun.

Infeksi berulang bisa juga merupakan akibat dari.

3. Influenza

Influenza atau flu adalah penyakit menular yang disebabkan oleh

virus influenza. Penyakit ini ditularkan melalui udara melalui bersin dari si

penderita. Penyakit ini tidak hanya menyerang manusia, burung, dan

binatang mamalia seperti babi dan orang utan juga dapat terserang flu.

Page 13: Makalah sistem pernapasan dan saraf

10

Gejala umum yang terjadi adalah demam, sakit tenggorokan, sakit

kepala, hidung tersumbat dan mengeluarkan cairan, batuk, lesu serta rasa

tidak enak badan. Dalam kasus yang lebih buruk, influensa juga dapat

menyebabkan terjadinya pneumonia, yang dapat mengakibatkan kematian

terutama pada anak-anak dan orang berusia lanjut. Masa penularan hingga

terserang penyakit ini biasanya adalah 1 sampai 3 hari sejak kontak dengan

hewan atau orang yang influensa. Penderita dianjurkan agar mengasingkan

diri atau dikarantina agar tidak menularkan penyakit hingga mereka merasa

lebih sehat.

4. Flu burung

Flu burung atau avian influenza adalah penyakit menular yang

disebabkan oleh virus yang biasanya menjangkiti burung dan mamalia.

Penyebab flu burung adalah virus influensa tipe A yang menyebar antar

unggas. Virus ini kemudian ditemukan mampu pula menyebar ke spesies

lain seperti babi, kucing, anjing, harimau, dan manusia. Virus ini dapat

menular melalui udara ataupun kontak melalui makanan, minuman, dan

sentuhan. Namun demikian, virus ini akan mati dalam suhu yang tinggi.

Oleh karena itu daging, telur, dan hewan harus dimasak dengan matang

untuk menghindari penularan. Kebersihan diri perlu dijaga pula dengan

mencuci tangan dengan antiseptik. Kebersihan tubuh dan pakaian juga

perlu dijaga. Virus dapat bertahan hidup pada suhu dingin. Bahan makanan

yang didinginkan atau dibekukan dapat menyimpan virus. Tangan harus

dicuci sebelum dan setelah memasak atau menyentuh bahan makanan

mentah. Unggas sebaiknya tidak dipelihara di dalam rumah atau ruangan

tempat tinggal. Peternakan harus dijauhkan dari perumahan untuk

mengurangi risiko penularan.

Gejala umum yang dapat terjadi adalah demam tinggi, keluhan

pernafasan dan (mungkin) perut. Perkembangan virus dalam tubuh dapat

berjalan cepat sehingga pasien perlu segera mendapatkan pengobatan.

Page 14: Makalah sistem pernapasan dan saraf

11

5. Flu babi (Swine influenza)

Flu babi adalah kasus-kasus influensa yang disebabkan oleh virus

Orthomyxoviridae yang biasanya menyerang babi. Flu babi menginfeksi

manusia tiap tahun dan biasanya ditemukan pada orang-orang yang

bersentuhan dengan babi, meskipun ditemukan juga kasus-kasus penularan

dari manusia ke manusia. Gejala virus termasuk demam, disorientasi,

kekakuan pada sendi, muntah-muntah, dan kehilangan kesadaran yang

berakhir pada kematian.

Gejalanya seperti demam, batuk, sakit pada kerongkongan, sakit

pada tubuh, kepala, panas dingin, dan lemah lesu. Beberapa penderita juga

melaporkan buang air besar dan muntah-muntah.

6. Asbestosis

Asbestosis adalah suatu penyakit saluran pernapasan yang terjadi

akibat menghirup serat-serat asbes, dimana pada paru-paru terbentuk

jaringan parut yang luas. Asbestos terdiri dari serat silikat mineral dengan

komposisi kimiawi yang berbeda. Jika terhisap, serat asbes mengendap di

dalam dalam paru-paru, menyebabkan parut. Menghirup asbes juga dapat

menyebabkan penebalan pleura (selaput yang melapisi paru-paru).

Menghirup serat asbes bisa menyebabkan terbentuknya jaringan

parut (fibrosis) di dalam paru-paru. Jaringan paru-paru yang membentuk

fibrosis tidak dapat mengembang dan mengempis sebagaimana mestinya.

Beratnya penyakit tergantung kepada lamanya pemaparan dan jumlah serat

yang terhirup.

Gejala asbestosis muncul secara bertahap dan baru muncul hanya

setelah terbentuknya jaringan parut dalam jumlah banyak dan paru-paru

kehilangan elastisitasnya.

7. Faringitis

Faringitis adalah suatu penyakit peradangan yang menyerang

tenggorokkan atau faring. Kadang juga disebut sebagai radang

Page 15: Makalah sistem pernapasan dan saraf

12

tenggorokan. Radang ini bisa disebabkan oleh virus atau kuman, pada saat

daya tahan tubuh lemah. Pengobatan dengan antibiotika hanya efektif

apabila karena terkena kuman. Kadangkala makan makanan yang sehat

dengan buah-buahan yang banyak, disertai dengan vitamin bisa menolong.

8. TBC

Penyakit TBC adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh

bakteri Mikobakterium tuberkulosa. Bakteri ini berbentuk batang dan

bersifat tahan asam sehingga dikenal juga sebagai Batang Tahan Asam

(BTA). Bakteri ini pertama kali ditemukan oleh Robert Koch pada tanggal

24 Maret 1882, sehingga untuk mengenang jasanya bakteri tersebut diberi

nama baksil Koch. Bahkan, penyakit TBC pada paru-paru kadang disebut

sebagai Koch Pulmonum (KP).

Penyakit TBC biasanya menular melalui udara yang tercemar

dengan bakteri Mikobakterium tuberkulosa yang dilepaskan pada saat

penderita TBC batuk, dan pada anak-anak sumber infeksi umumnya berasal

dari penderita TBC dewasa. Bakteri ini bila sering masuk dan terkumpul di

dalam paru-paru akan berkembang biak menjadi banyak (terutama pada

orang dengan daya tahan tubuh yang rendah), dan dapat menyebar melalui

pembuluh darah atau kelenjar getah bening. Oleh sebab itulah infeksi TBC

dapat menginfeksi hampir seluruh organ tubuh seperti: paru-paru, otak,

ginjal, saluran pencernaan, tulang, kelenjar getah bening, dan lain-lain,

meskipun demikian organ tubuh yang paling sering terkena yaitu paru-paru.

9. Emfisema

Emfisema disebabkan karena hilangnya elastisitas alveolus.

Alveolus adalah gelembung-gelembung yang terdapat dalam paru-paru.

Pada penderita emfisema, volume paru-paru lebih besar dibandingkan

dengan orang yang sehat karena karbondioksida yang seharusnya

dikeluarkan dari paru-paru terperangkap didalamnya.

Page 16: Makalah sistem pernapasan dan saraf

13

Asap rokok dan kekurangan enzim alfa-1-antitripsin adalah

penyebab kehilangan elastisitas pada paru-paru ini.

Gejala umum emfisema:

a. Sesak napas dalam waktu lama dan tidak dapat disembuhkan dengan

obat pelega yang biasa digunakan penderita sesak napas.

b. Nafsu makan yang menurun dan berat badan yang menurun juga biasa

dialami penderita emfisema.

Pencegahan dan solusi: Menghindari asap rokok adalah langkah

terbaik untuk mencegah penyakit ini. Berhenti merokok juga sangat penting.

10. Kanker Paru-Paru

Kanker paru-parumerupakan pembunuh pertama dibandingkan

kanker lainnya. Kanker dapat tumbuh di jaringan ini dan dapat menyebar

ke bagian lain. Penyebab utamanya adalah asap rokok yang mengandung

banyak zat beracun dan dihisap masuk ke paru-paru dan telah terakumulasi

selama puluhan tahun menyebabkan mutasi pada sel saluran napas dan

menyebabkan terjadinya sel kanker. Penyebab lain adalah radiasi radio

aktif, bahan kimia beracun, stres atau faktor keturunan.

Gejala umumnya : Batuk, sakit pada dada, sesak napas, batuk

berdarah, mudah lelah dan berat badan menurun. Tetapi seperti pada jenis

kanker lainnya, gejala umumnya baru terlihat apabila kanker ini sudah

tumbuh besar atau telah menyebar.

Pencegahan dan solusi: Menghindari rokok dan asap rokok juga

banyak mengkonsumsi makanan bergizi yang banyak mengandung

antioksidan untuk mencegah timbulnya sel kanker.

11. Pneumonia

Pneumonia merupakan infeksi yang terjadi pada jaringan paru

(parenkim) yang disebabkan oleh bakteri, virus atau jamur. Umumnya

disebabkan oleh bakteri streptokokus (Streptococcus) dan bakteri

Mycoplasma pneumoniae.

Page 17: Makalah sistem pernapasan dan saraf

14

Gejala umunya : Batuk berdahak dengan dahak kental dan berwarna

kuning, sakit pada dada, dan sesak napas juga disertai demam tinggi.

Pencegahan dan solusi: Selalu memelihara kebersihan dan menjaga

daya tahan tubuh tetap kuat dapat mencegah agar bakteri tidak mampu

menembus pertahanan kesehatan tubuh. Biasakan untuk mencuci tangan,

makan makanan bergizi atau berolahraga secara teratur.

Pengobatan: Apabila telah menderita pneumonia, biasanya

disembuhkan dengan meminum antibiotik.

F. SISTEM PERSYARFAN

Sistem saraf pusat merupakan pusat pengaturan informasi. Seluruh

aktivitas tubuh dikendalikan oleh sistem saraf pusat. Sistem saraf pusat terdiri

atas otak dan sumsum tulang belakang. Otak dilindungi oleh tengkorak dan

sumsum tulang belakang dilindungi oleh ruas-ruas tulang belakang. Otak dan

sumsum tulang belakang dibungkus oleh selaput meningia yang melindungi

sistem saraf halus, membawa pembuluh darah, dan dengan mensekresi sejenis

cairan yang disebut cairan serebrospinal, selaput meningia dapat memperkecil

benturan dan guncangan.

1. Otak

Otak merupakan pusat saraf yang terletak di dalam rongga

tengkorak. Otak manusia terdiri atas dua belahan, yaitu otak kiri dan kanan.

Otak kiri mengendalikan tubuh bagian kanan. Sebaliknya, otak kanan

mengendalikan tubuh bagian kiri. Hal ini terjadi karena pindah silang pada

jalur-jalur spinal. ‘

Otak di bagi manjadi beberapa bagian :

a. Otak Besar (cerebrum)

Otak besar pada manusia dewasa memiliki volume sekitar ±

1500 cm. Permukaan otak berlipat-lipat sehingga dapat memuat jutaan

neuron. Bagian luar otak berisi neuron sehingga berwarna kelabu

(substansia grissea). Sedangkan, otak bagian dalam berisi neurit dan

Page 18: Makalah sistem pernapasan dan saraf

15

dendrit sehingga berwarna putih (substansia alba). Otak besar

merupakan pusat ingatan, kesadaran, kecerdasan, dan kemauan. Selain

itu, otak besar juga merupakan sumber semua kegiatan yang manusia

sadari. Otak besar terbagi menjadi empat bagian, yaitu:

1) bagian depan : pusat gerakan otot

2) bagian tengah : pusat perkembangan ingatan dankecerdasan

3) bagian samping : pusat pendengaran

4) bagian belakang : pusat penglihatan

b. Otak Kecil (cerebelum)

Otak kecil terletak di bawah otak besar, di dalam rongga

tengkorak bagian belakang. Fungsi otak kecil adalah untuk mengatur

keseimbangan tubuh, posisi tubuh, dan gerakan otot yang disadari.

Bagian kiri dan bagian kanan otak kecil dihubungkan oleh suatu

penghubung yang disebut jembatan varol, seperti otak besar. Bagian

luar otak kecil (korteks) berwarna kelabu dan bagian dalam (medula)

berwarna putih.

c. Pons Batang Otak

Pons berasal dari bahasa Latin yang berarti jembatan. Ini

adalah bagian otak yang berupa serabut saraf yang menghubungkan

dua belahan otak kecil (kiri dan kanan). Pons juga menghubungkan

otak besar dengan sumsum tulang belakang. Jembatan varol berfungsi

menghantarkan rangsang dari kedua bagian serebelum.

d. Sumsum lanjutan (medula oblongata)

Sumsum lanjutan terdapat di muka otak kecil dan di bawah

otak besar, dan merupakan perpanjangan dari sumsum tulang

belakang. Bagian dalamnya berisi neuron sehingga berwarna kelabu.

Sedangkan, bagian luarnya berwarna putih karena berisi neurit dan

dendrit. Fungsi sumsum lanjutan adalah sebagai pengatur pernapasan,

gerakan jantung, dan gerak alat pencernaan.

Page 19: Makalah sistem pernapasan dan saraf

16

e. Sumsum tulang belakang (medula spinalis)

Sumsum tulang belakang dilindungi atau berada di dalam ruas-

ruas tulang belakang. Bagian luarnya berwarna putih dan bagian dalam

berwarna kelabu. Sumsum tulang belakang terletak memanjang dari

ruas-ruas leher sampai ruas pinggang yang kedua. Selaput otak juga

menyelaputi sumsum tulang belakang.

Fungsi sumsum tulang belakang, yaitu:

1) Pusat perantara antara susunan saraf tepi dan otak.

2) Menghantarkan impuls menuju atau dari otak.

3) Mengatur gerak refleks tubuh.

Penampang melintang sumsum tulang belakang terlihat seperti

gambar kupu-kupu dengan warna kelabu, berisi neuron. Rangsang

disampaikan ke otot lewat serabut saraf sensorik. Sedangkan, tanggapan

dari pusat ke efektor disampaikan lewat serabut saraf motorik. Serabut

saraf tersebut terdapat di sumsum tulang belakang.

2. Sistem Saraf Tepi

Sistem saraf tepi terdiri atas sistem saraf sadar dan sistem saraf

tidak sadar. Sistem saraf sadar meliputi sistem saraf kepala (kranial).

Sedangkan, sistem saraf tidak sadar dibagi menjadi dua macam, yaitu saraf

simpatik dan parasimpatik.

a. Sistem Saraf Sadar

Sistem saraf sadar (kraniospinal) merupakan saraf yang

mengatur gerakan yang dilakukan secara sadar. Sistem saraf sadar

dibagi menjadi dua macam, yaitu kranial dan spinal. Sistem saraf kranial

atau kepala disusun oleh 42 pasang saraf yang keluar dari otak. Saraf

kranial berhubungan dengan reseptor dan efektor untuk daerah kepala.

Sedangkan, saraf spinal disusun oleh 31 pasang saraf yang keluar dari

sumsum tulang belakang.

Page 20: Makalah sistem pernapasan dan saraf

17

b. Sistem Saraf Tidak Sadar

1) Sistem saraf simpatis

Sistem saraf simpatis terdiri atas serangkaian urat kembar

berupa ganglion-ganglion yang tersebar di beberapa daerah, seperti

daerah leher, daerah dada, daerah pinggang, dan daerah

pelvis. Serabut saraf simpatik berfungsi untuk merangsang kerja otot

jantung, otot-otot tak sadar semua pembuluh darah, dan semua alat-

alat dalam, seperti lambung, pankreas,dan usus. Selain itu, merangsang

serabut motorik sekretorik pada kelenjar keringat dan mempertahankan

tonus semua otot, termasuk tonus otot sadar.

Fungsi Saraf Simpatis :

• memperbesar pupil

• menghambat aliran ludah

• mempercepat denyut jantung

• mengecilkan bronkus

• menghambat sekresi kelenjar pencernaan

• menghambat kontraksi kandung kemih Otak

2) Sistem saraf parasimpatis

Susunan saraf parasimpatis berupa jaringan susunan saraf

yang berhubungan dengan ganglion-ganglion yang tersebar di

seluruh tubuh. Sistem saraf parasimpatis memiliki fungsi kebalikan

dari saraf simpatis.

Sistem saraf otonom disusun oleh serabut saraf yang berasal

dari otak maupun dari sumsum tulang belakang dan menuju organ

yang bersangkutan. Dalam sistem ini terdapat beberapa jalur dan

masing-masing jalur membentuk sinapsis yang kompleks dan juga

membentuk ganglion. Urat saraf yang terdapat pada pangkal ganglion

disebut urat saraf pra ganglion dan yang berada pada ujung ganglion

disebut urat saraf post ganglion.

Page 21: Makalah sistem pernapasan dan saraf

18

Fungsi sistem saraf simpatis dan parasimpatis selalu

berlawanan (antagonis). Sistem saraf parasimpatis terdiri dari

keseluruhan “nervus vagus” bersama cabang-cabangnya ditambah

dengan beberapa saraf otak lain dan saraf sumsum sambung.

Fungsi Saraf Parasimpatis :

• mengecilkan pupil

• menstimulasi aliran ludah

• memperlambat denyut jantung

• membesarkan bronkus

• menstimulasi sekresi kelenjar pencernaan

• mengerutkan kantung kemih

3. Refleks-Refleks Sederhana dan Kompleks

Gerak refleks terjadi secara otomatis terhadap rangsangan tanpa

kontrol dari otak sehingga dapat berlangsung dengan cepat. Gerak refleks

terjadi tidak disadari terlebih dahulu atau tanpa dipengaruhi kehendak.

Contoh gerak refleks seperti mengangkat tangan ketika terkena api,

mengangkat kaki ketika tertusuk duri, berkedip ketika ada benda asing

yang masuk ke mata, bersin serta batuk.

Page 22: Makalah sistem pernapasan dan saraf

19

Urutan perambatan impuls pada gerak refleks yaitu: Stimulus pada

organ reseptor => sel saraf sensorik => sel penghubung (asosiasi) pada

sumsum tulang belakang => sel saraf motorik => respon pada organ

efektor.

Jalan pintas pada gerak refleks yang memungkinkan terjadinya

gerakan dengan cepat disebut lengkung refleks. Macam gerak refleks yaitu

refleks otak dan refleks sumsum tulang belakang. Refleks otak terjadi

apabila saraf penghubung (asosiasi) terdapat di dalam otak, seperti gerak

mengedip atau mempersempit pupil pada saat ada cahaya yang masuk ke

mata. Refleks sumsum tulang belakang terjadi apabila sel saraf penghubung

terdapat di dalam sumsum tulang belakang seperti refleks pada lutut.

Ciri gerak refleks yaitu:

1. Dapat diramalkan jika rangsangannya sama

2. Memiliki tujuan tertentu bagi organisme tersebut

3. Memiliki reseptor tertentu dan terjadi pada efektor tertentu

4. Berlangsung cepat, tergantung pada jumlah sinapsis yang dilalui

impuls

5. Spontan, tidak dipelajarai dulu

6. Fungsi sebagai pelindung dan pengatur tingkah laku hewan

7. Respon terus menerus dapat menyebabkan kelelahan.

Macam-macam Gerak Refleks

Refleks Spinal (pada sumsum tulang belakang)

Bila dipisahkan dari bagian otak lainnya, med spin mampu

memediasi sejumlah refleks, somatik dan autonomik. Dasar morfologis

refleks saraf umumnya disebut arkus refleks, yang dalam bentuknya yang

paling sederhana tersusun atas:

reseptor, yang bereaksi terhadap stimulus;

penghantar eferen, yang membawa impuls ke “pusat refleks”

(Penghantar aferen adalah serabut sensorik aferen, yang kebanyakan

mempunyai badan sel diganglion spinal atau kranial);

Page 23: Makalah sistem pernapasan dan saraf

20

“Pusat refleks”, tempat pesan aferen dari reseptor berkumpul dengan

impuls aferen dari reseptor lainnya, atau dengan aferen dari sumber

lain, yang mungkin mengubah pengaruh impuls aferen dari reseptor;

penghantar eferen, yaitu serabut saraf yang menuju ke efektor;

efektor, yang menghasilkan reaksi, yang mungkin adalah otot, kelenjar

atau vasa darah, atau mungkin melibatkan beberapa komponen itu.baca

selengkapnya… Refleks sangat bervariasi, dari yang sangat kompleks,

misalnya refleks menelan, yang melibatkan berbagai efektor; sampai

yang paling sederhana.

Salah satu jenis dari refleks spinal adalah refleks somatik. Refleks

fleksor adalah yang responnya adalah fleksi anggota badan. Stimulus yang

paling poten adalah noksiseptif, dan hasilnya adalah tarikan anggota badan

(withdrawal reflex). Pada refleks lain ada ekstensi anggota badan,

misalnya pada crossed extensor reflex yang mungkin menyertai refleks

fleksor. Masih ada lagi refleks yang lebih kompleks, misalnya scratch

reflex. Semua refleks tersebut biasanya melibatkan beberapa otot, dan

respon refleksnya mungkin berbagai macam tergantung pada keadaan

(jenis dan tempat pengenaan stimulus, intensitas stimulus, pengenaan

stimulus lain secara bersamaan, dll). Arkus refleks semacam ini sangat

kompleks. Refleks lain adalah stretch reflex, yaitu kontraksi satu otot

karena diregangkan. Ini merupakan refleks elementer yang mungkin

terjadi di semua otot. Stretch refleks menjadi dasar banyak sekali postural

reflex, yang secara garis besar bertujuan untuk menjaga sikap tubuh yang

benar, dan menyesuaikan diri dengan berbagai kebutuhan, baik itu karena

daya dari luar atau disebabkan karena gerak yang dilakukan oleh

organisme.

Refleks Cerebellar (melibatkan otak kecil)

Otak kecil, terletak di bawah bagian belakang otak belakang, terdiri

atas dua belahan yang berliku-liku sangat dalam. Otak kecil berperan

sebagai pusat keseimbangan, koordinasi kegiatan otak, koordinasi kerja

otot dan rangka. Sumsum lanjutan, medula oblongata membentuk bagian

Page 24: Makalah sistem pernapasan dan saraf

21

bawah batang otak, berfungsi sebagai pusat pengatur refleks fisiologis,

misalnya pernapasan, detak jantung, tekanan darah, suhu tubuh, gerak alat

pencernaan, gerak refleks seperti batuk, bersin, dan mata berkedip.

Refleks Superficial

Refleks superfisial atau refleks plantar dan abdominal diawali oleh

stimulasi kutan. Refleks ini membutuhkan lengkung refleks korda dan

jalur kortikospinal. Contoh dari refleks superficial adalah:

Refleks dinding perut : goresan dinding perut daerah epigastrik, supra

umbilikal, umbilikal, intra umbilikal dari lateral ke medial. Respon :

kontraksi dinding perut

Refleks Cremaster : goresan pada kulit paha sebelah medial dari atas

ke bawah. Respon : elevasi testes ipsilateral.

Refleks Gluteal : goresan atau tusukan pada daerah gluteal. Respon :

gerakan reflektorik otot gluteal ipsilateral

Refleks Visceral

Refleks Visceral Refleks ini sering disebut juga Refleks otonom

karena sering melibatkan organ internal tubuh. Beberapa refleks visceral,

seperti urinasi dan defekasi, merupakan refleks spinal yang bisa terjadi

tanpa input dari otak. Meskipun begitu, refleks spinal juga sering

dimodulasi oleh excitatory atau inhibitory signal dari otak yang dibawa

oleh jaras descending dari pusat otak yang lebih tinggi. Misal, urinasi

dapat diinisiasi secara sadar dengan kesadaran atau bisa juga dihambat

oleh stress dan emosi, seperti dengan adanya orang lain (sindrom bashful

bladder).

Refleks visceral lain diintegrasikan di otak , khususnya di

hipotalamus, thalamus dan batang otak. Daerah ini berisi pusat koordinasi

yang dibutuhkan untuk menjaga homeostatis seperti detak jantung,

tekanan darah, nafas, makan, keseimbangan air dan menjaga temperatur.

Di sini juga ada pusat refleks seperti salivating, muntah, bersin, batuk,

menelan, dan tersendak.

Page 25: Makalah sistem pernapasan dan saraf

22

Salah satu tipe reflex otonom yang menarik adalah konversi

stimulus emosional ke respon visceral. Sistem Limbic, yang merupakan

tempat operasi primitif seperti sex, takut, marah, agresif dan lapar, disebut

sebagai “visceral brain” karena pengaruhnya dalam refleks emosional.

Contoh lain adalah folikel rambut yang tertarik saat seseorang merasa

takut.

Page 26: Makalah sistem pernapasan dan saraf

23

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Sistem Pernafasan atau Respirasi adalah Sistem pada manusia yang

berfungsi untuk mengambil oksigen dari udara luar dan mengeluarkan

karbondioksida melalui paru-paru. Pernapasan adalah suatu proses yang

terjadi secara otomatis walau dalam keadaan tertidur sekalipun karena sistem

pernapasan dipengaruhi oleh susunan saraf otonom.

Jenis pernapasan ada 2, yaitu sbb :

Pernapasan Dada

adalah pernapasan yang melibatkan otot antartulang rusuk.

Mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut:

Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot antartulang rusuk

sehingga rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada

menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya

oksigen masuk.

Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot

antara tulang rusuk ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk

sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam

rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar, sehingga udara

dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.

Pernapasan Perut

adalah pernapasan yang melibatkan otot diafragma. Mekanismenya

dapat dibedakan sebagai berikut:

Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot diafragma sehingga

rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi

lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen

masuk.

Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot

diaframa ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga

rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga

Page 27: Makalah sistem pernapasan dan saraf

24

dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar, sehingga udara dalam

rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.

Page 28: Makalah sistem pernapasan dan saraf

25

DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_pernapasan

Pratiwi D.A Dra. dkk, penerbit erlangga buku biologi SMA, Jakarta 2006.