makalah saraf dan otot fix

45
Saraf dan Otot: Aspek Saraf Pendengaran, Aspek Saraf Penglihatan, dan Otot MAKALAH UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Biofisika yang dibina oleh Ibu Siti Imroatul Maslikah, S.Si., M.Si. dan Ibu Vita Ria Mustikasari, S.Pd, M.Pd Oleh Ervina Mega S (130351615583) Rifka Amilia (130351615569) Safitri (130351603589)

Upload: rifka-amilia

Post on 12-Apr-2016

74 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

makalah

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Saraf Dan Otot Fix

Saraf dan Otot: Aspek Saraf Pendengaran,

Aspek Saraf Penglihatan, dan Otot

MAKALAH

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH

Biofisika

yang dibina oleh Ibu Siti Imroatul Maslikah, S.Si., M.Si.

dan Ibu Vita Ria Mustikasari, S.Pd, M.Pd

Oleh

Ervina Mega S (130351615583)

Rifka Amilia (130351615569)

Safitri (130351603589)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

PRODI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

September 2015

Page 2: Makalah Saraf Dan Otot Fix

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Telinga merupakan organ kompleks dengan komponen-komponen

fungsional yang penting dan memiliki fungsi untuk mendengar suara yang ada di

sekitar kita sehingga kita dapat mengetahui atau mengidentifikasi apa yang terjadi

di sekitar kita tanpa harus melihatnya dengan mata kepala kita sendiri. Telinga

dapat dibagi dalam tiga bagian : telinga luar, telinga tengah, telinga dalam.

Pendengaran normal merupakan suatu keadaan dimana orang tidak hanya dapat

mendengar tetapi juga dapat mengerti apa yang didengarnya, sedangkan

kekurangan pendengaran yaitu keadaan dimana orang kurang dapat mendengar

dan mengerti perkataan yang didengarnya. Gelombang suara adalah getaran udara

yang merambat dan terdiri dari daerah-daerah bertekanan rendah karena

penjarangan molekul tersebut. (Sherwood, 2001). Sewaktu suatu gelombang suara

mengenai jendela oval, tercipta suatu gelombang tekanan ditelinga dalam.

Gelombang tekanan menyebabkan perpindahan mirip gelombang pada membrane

basilaris terhadap membrane tektorium. Sewaktu menggesek membrane

tektorium, sel-sel rambut tertekuk. Hal ini menyebabkan terbentuknya potensial

aksi. Apabila deformitasnya cukup signifikan, maka saraf-saraf aferen yang

bersinap dengan sel-sel rambut akan terangsang untuk melepaskan potensial aksi

dan sinyal disalurkan ke otak. (Corwin, 2001)

Mata adalah bagian yang sangat penting, karena merupakan salah satu dari

panca indera manusia. Mata dapat berfungsi dengan baik apabila ada cahaya.

Dengan adanya cahaya ini maka mata akan dapat melihat dengan baik. Bila di

dalam kegelapan maka mata tidak mampu melihat benda dikarenakan tidak ada

cahaya yang masuk. Mata sendiri terdiri dari dua organ, yaitu organ dalam dan

luar.

Dalam kehidupan sehari-hari otot merupakan salah satu bagian yang

memiliki fungsi sebagai organ untuk bergerak aktif. Jaringan otot merupakan

kumpulan dari sel sel serabut otot. Di dalam sel serabut otot ini terdapat unit

kontaksi berupa protein yang trerdiri atas miofibril-miofibril. Miofibril ini

1

Page 3: Makalah Saraf Dan Otot Fix

merupakan kumpulan dari lapis tebal (miosin) dan lapis tipis (aktin) (Syaifuddin:

1997). Otot juga merupakan alat gerak aktif, ini adalah suatu sifat yang penting

bagi organisme. Sebagaian besar otot tubuh ini melekat pada kerangka yang

menyebabkan dapat bergerak secara aktif sehingga dapat menggerakkan bagian-

bagian kerangka dalam suatu letak yang tertentu.

Pada makalah ini penulis akan menjelaskan tentang anatomi, fisiologi dan

mekanisme telinga, anatomi, fisiologi dan mekanisme pendengaran, anatomi,

fisiologi dan mekanisme otot. Mengingat indera pendengaran, penglihatan serta

otot sangat penting bagi manusia, maka penulis berharap dengan makalah ini

mampu menambah pengetahuan mengenai indera pendengaran, pendengaran dan

otot manusia.

1.2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari makalah ini adalah:

a. Bagaimanakah anatomi, fisiologi, dan mekanisme saraf pendengaran?

b. Bagaimanakah anatomi, fisiologi dan mekanisme Saraf Penglihatan?

c. Bagaimanakah jenis-jenis dan mekanisme otot?

1.3. Tujuan Penulisan

Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui:

a. Untuk mendeskripsikan anatomi, fisiologi, dan mekanisme saraf

pendengaran

b. Untuk mendeskripsikan anatomi, fisiologi dan mekanisme Saraf

Penglihatan

c. Untuk mendeskripsikan jenis-jenis dan mekanisme otot.

2

Page 4: Makalah Saraf Dan Otot Fix

BAB II

ISI

2.1 Aspek Pendengaran

2.1.1 Anatomi Dan Fisiologi Telinga 

Telinga mempunyai reseptor khusus untuk mengenali getaran bunyi dan

untuk keseimbangan. Ada tiga bagian utama dari telinga manusia, yaitu bagian

telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam.

Telinga luar berfungsi menangkap getaran bunyi, dan telinga tengah

meneruskan getaran dari telinga luar ke telinga dalam. Reseptor yang ada pada

telinga dalam akan menerima rarigsang bunyi dan mengirimkannya berupa impuls

ke otak untuk diolah. 

Telinga mempunyai reseptor khusus untuk mengenali getaran bunyi dan

untuk keseimbangan. Ada tiga bagian utama dari telinga manusia, yaitu bagian

telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam.

3

2.1.1 bagian-bagian telinga

Page 5: Makalah Saraf Dan Otot Fix

Telinga manusia merupakan salah satu bagian yang lebih luar biasa dari

tubuh manusia, bukan hanya karena keindahan dan strukturnya, tetapi juga karena

sensitivitas yang luar biasa terhadap suara. Dari sudut pandang anatomi, telinga

dibagi menjadi tiga bagian yaitu : telinga bagian luar, telinga bagian tengah dan

telinga bagian dalam

a. Telinga luar   

Telinga bagian luar terdiri atas

daun telinga (aurikula), saluran telingan

luar (analis auditoris eksternal), dan

gendang telinga (Membran Timpani)

yang membatasinya dengan telinga

dalam.

Daun Telinga terbentuk oleh

susunan tulang rawan yang memiliki

bentuk khas untuk mendukung

fungsinya, yaitu untuk memusatkan

gelombang suara yang masuk ke saluran

telinga.

Saluran Telinga Luar, dalam bagian ini terdapat kelenjar sudorifera

yaitu kelenjar yang dapat menghasilkan serumen (bahan mirip lilin yang

dapat mengeras). Serumen ini menjaga telinga agar tidak banyak kotoran dari

luar yang masuk ke dalam, juga dapat menghindari masuknya serangga

karena memiliki bau tidak sedap. Membran Timpani adalah bagian yang

berfungsi untuk menangkap gelombang suara.

b. Telinga tengah 

4

2.1.2 Anatomi dan

Fisiologi Telinnga

Bagian Luar

Page 6: Makalah Saraf Dan Otot Fix

2.1.3 Anatomi dan Fisiologi Telinnga Bagian Tengah

Telinga tengah merupakan rongga yang berisi udara dan menjaga

tekanan udara tetap seimbang. Dinding dari bagian ini dilapisi oleh sel epite.

Fungsi Utamanya adalah untuk meneruskan Suara yang diterima dari Telinga

Luar ke Telinga Bagian Dalam. Pada telinga bagian tengah terdapat Tuba

Eustachius, yaitu bagian yang menghubungkan telinga dengan rongga mulut

(faring). Tuba Eustachius Ini berfungsi untuk menyeimbangkan tekanan udara

antara telinga bagian luar dengan telinga bagian tengah.

Telinga bagian tengah terdiri atas 3 tulang pendengaran utama yaitu

Maleus(Martil), Incus(Landasan), dan Stapes(sanggurdi), Tulang-Tulang ini

saling berhubungan satu sama lain (dihubungkan oleh sendi) karena adanya

sendi maka tulang-tulang ini dapat bergerak. Rangkaian 3 Tulang yang

sedemikian rupa ini berfungsi untuk mengirimkan getaran yang diterima dari

membran timpani pada telinga luar menuju ke Jendela Oval Telinga Dalam.

Tuba Eustachius ini selalu menutup kecual saat menelan dan menganga. Oleh

karena itu saat kita dalam ketinggian tertentu, apabila telinga berdengung,

kita dianjurkan untuk menelan, karena menelan dapat membuka tuba

eustachius yang akan menyeimbangkan kembali tekanan udara.

c. Telinga dalam (labirin) 

Telinga Dalam terdiri atas bagian tulang dan bagian membran. Telinga

dalam disebut juga sebagai labirin karena bentuknya. Labirin tulang (Labirin

Osea) merupakan rongga yang terbentuk pada tonjolan tulang pelipis yang

berisikan cairan perilimfe. Labirin Membran terletak pada bagian yang sama

dengan bagian labirin tulang, namun tempatnya lebih dalam dan dilapisi oleh

sel epitel serta berisi cairan endolimfe.

5

Page 7: Makalah Saraf Dan Otot Fix

Labirin Tulang telinga dalam terbagi menjadi 3 bagian, yaitu :

Koklea (Fungsinya lebih ke pendengaran)

Vestibuli (Fungsinya lebih ke menjaga keseimbangan)

Kanalis Semisirkularis (Fungsinya lebih ke menjaga keseimbangan)

1. Koklea (Rumah Siput)

Koklea berbentuk seperti tabung bengkok ke belakang lalu berlilit

mengelilingi tulang dan membentuk seperti kerucut di ujungnya. Koklea

berfungsi sebagai reseptor karena memiliki sel – sel saraf di dalamnya. Dalam

Tabung Koklea terdapat bagian yang dibentuk oleh tulang dan membran

koklea, bagian ini disebut Membran Basilaris. Membran Basilaris berfungsi

memisahkan koklea menjadi 2 bagian, yaitu pada bagian atas disebut Skala

Vestibuli, dan pada bagian bawah disebut skala timpani. Diantara skala

vestibuli dan skala timpani terdapat skala media. Bagian atas Skala media

dibatasi oleh membran vestibularis (reissner) dan bagian bawahnya oleh

membran basilaris.

Dalam skala vestibuli dan Skala Timpani terdapat cairan yang disebut

dengan cairan perilimfe. Cairan ini berasal dari cairan serebrospinal yang

masuk melalui sebuah saluran kecil, kemudian bermuara di vestibuli.

Sedangkan dalam skala media terdapat cairan yang disebut dengan endolimfe

yang belum diketahui darimana asalnya.

Pada Bagian atas membran basilaris terdapat suatu struktur khusus

yang dikenal dengan nama organ korti. Organ Korti berfungsi mengubah

getaran suara menjadi impuls. Organ Korti adalah struktur yang disusun oleh

6

2.1.4 Anatomi dan Fisiologi

Telinga Bagian Dalam

Page 8: Makalah Saraf Dan Otot Fix

sel-sel rambut dan sel penyokong, sel rambut pada organ korti ini

dihubungkan dengan bagian auditori (pendengaran) dari saraf otak VIII.

2. Vestibuli

Vestibuli adalah bagian yang terdiri dari sakula dan utrikula. Sakula

dan Utrikula ini disusun oleh sel rambut yang memiliki struktur khusus, sel

rambut ini disebut macula acustika. Sel rambut pada sakula tersusun secara

vertikal, sedangkan pada utrikula tersusun secara horizontal. Pada sel rambut

macula austica ini tersebar partikel serbuk protein kalsium karbonat (CaCO3)

yang disebut otolith. Secara sederhana cara kerja vestibuli dapat dijelaskan

yaitu, Saat berubahnya posisi kepala, Otolith yangs sensitif terhadap gravitasi

lepas dari sel rambut pada macula asutica, hal ini merangsang timbulnya

“respon pendengaran” yang akan direspon oleh otot untuk menjaga

keseimbangan.

3. Kanalis Semisirkularis (Saluran Setengah Lingkaran)

Kanalis Semisirkularis adalah saluran setengah lingkarang yang terdiri

dari 3 saluran semisirkularis yang tersusun menjadi satu kesatuan dengan

posisi yang berbeda.  3 Saluran tersebut adalah :

Kanalis Semisirkularis Horizontal

Kanalis Semisirkularis Vertikal Superior (Vertikal Atas)

Kanalis Semirikularis Vertikal Posterior (Vertikal Belakang)

2.1.2 Mekanisme Pendengaran pada Telinga 

Gelombang bunyi yang masuk ke dalam telinga luar menggetarkan

gendang telinga. Getaran ini akan diteruskan oleh ketiga tulang dengar ke jendela

oval. Getaran Struktur koklea pada jendela oval diteruskan ke cairan limfa yang

7

2.1.4 Anatomi dan

Fisiologi Telinga

Page 9: Makalah Saraf Dan Otot Fix

ada di dalam saluran vestibulum. Getaran cairan tadi akan menggerakkan

membran Reissmer dan menggetarkan cairan limfa dalam saluran tengah. 

Perpindahan getaran cairan limfa di dalam saluran tengah menggerakkan

membran basher yang dengan sendirinya akan menggetarkan cairan dalam saluran

timpani. Perpindahan ini menyebabkan melebarnya membran pada jendela

bundar.  Getaran dengan frekuensi tertentu akan menggetarkan selaput-

selaput Basiler, yang akan menggerakkan sel-sel rambut ke atas dan ke bawah.

Ketika rambut-rambut sel menyentuh membran tektorial, terjadilah rangsangan

(impuls). Getaran membran tektorial dan membran basiler akan menekan sel

sensori pada organ Korti dan kemudian menghasilkan impuls yang akan dikirim

ke pusat pendengar di dalam otak melalui saraf pendengaran. susunan dan Cara

Kerja Alat Keseimbangan. Bagian dari alat vestibulum atau alat keseimbangan

berupa tiga saluran setengah lingkaran yang dilengkapi dengan organ ampula

(kristal) dan organ keseimbangan yang ada di dalam utrikulus clan sakulus. 

Ujung dari setup saluran setengah lingkaran membesar dan disebutampula

yang berisi reseptor, sedangkan pangkalnya berhubungan dengan utrikulus yang

menuju ke sakulus. Utrikulus maupun sakulus berisi reseptor keseimbangan. Alat

keseimbangan yang ada di dalam ampula terdiri dari kelompok sel saraf sensori

yang mempunyai rambut dalam tudung gelatin yang berbentuk kubah. Alat ini

disebut kupula.Saluran semisirkular (saluran setengah lingkaran) peka terhadap

gerakan kepala. Alat keseimbangan di dalam utrikulus dan sakulus terdiri dari

sekelompok sel saraf yang ujungnya berupa rambut bebas yang melekat

padaotolith, yaitu butiran natrium karbonat. Posisi kepala mengakibatkan desakan

otolith pada rambut yang menimbulkan impuls yang akan dikirim ke otak

2.2 Aspek Penglihatan

Penglihatan pada manusia melibatkan deteksi gelombang cahaya yang

sangat sempit dengan panjang gelombang sekitar 400 sampai 750 nm. Panjang

gelombang terpendek dipersepsi sebagai warna biru, dan panjang gelombang

terpanjang dipersepsi sebagai warna merah. Mata memiliki fotoreseptor yang

mampu mendeteksi cahaya, tetapi, sebelum cahaya mengenai reseptor yang

8

Page 10: Makalah Saraf Dan Otot Fix

bertanggung jawab untuk deteksi ini, cahaya harus difokuskan ke retina (ketebalan

200 μm) oleh kornea dan lensa.

2.2.1 Anatomi Sistem Penglihatan

1. Bagian Luar

Gb.2.2.1 Bagian Luar Mata

a. Bulu Mata

Bulu mata yaitu rambut-

rambut halus yang terdapat ditepi kelopak mata.

b. Alis Mata (Supersilium)

Alis yaitu rambut-rambut halus yang terdapat diatas mata.

c. Kelopak Mata (Palpebra)

Kelopak mata merupakan 2 buah lipatan atas dan bawah kulit yang terletak

di depan bulbus okuli.

d. Kelenjar Air Mata

kelenjar di mata yang mengeluarkan air mata.

2. Bagian Dalam

9

Page 11: Makalah Saraf Dan Otot Fix

Gb. 2.2.2 Anatomi Bagian Dalam pada Mata

a. Konjungtiva

Konjungtiva adalah membran tipis bening yang melapisi permukaan

bagian dalam kelopak mata dan dan menutupi bagian depan sklera

(bagian putih mata), kecuali kornea. Konjungtiva mengandung banyak

sekali pembuluh darah.

b. Sklera

Sklera merupakan selaput jaringan ikat yang kuat dan berada pada

lapisan terluar mata yang berwarna putih.

c. Kornea

Kornea merupakan selaput yang tembus cahaya, melalui kornea kita

dapat melihat membran pupil dan iris.

d. Koroid

Koroid adalah lapisan yang dibangun oleh jaringan ikat yang memiliki

banyak pembuluh darah dan sejumlah sel pigmen.

e. Iris

Iris merupakan diafragma yang terletak diantara kornea dan mata.

f. Pupil

Dari kornea, cahaya akan diteruskan ke pupil. Pupil menentukan

kuantitas cahaya yang masuk ke bagian mata yang lebih dalam. Pupil

mata akan melebar jika kondisi ruangan yang gelap, dan akan

menyempit jika kondisi ruangan terang.

g. Lensa

Lensa berada tepat dibelakang iris dan tergantung pada ligamen

suspensori. Bentuk lensa disebut ruang viretus, berisi cairan yang lebih

kental(humor viterus), yang bersama dengan humor akueus

berperandalam memelihara bentuk bola mata.

h. Retina

Retina merupakan lapisan bagian dalam yang sangat halus dan sangat

sensitif terhadap cahaya. Pada retina terdapat reseptor(fotoreseptor).

i. Aqueous humor

10

Page 12: Makalah Saraf Dan Otot Fix

Gb.2.2.3 Aqueous Humor

Aquaeous humor atau cairan berair terdapat dibalik kornea.

Strukturnya sama dengan cairan sel, mengandung nutrisi bagi kornea

dan dapat melakukan difusi gas dengan udara luar melalui kornea.

j. Vitreus humor (Badan Bening)

Badan bening ini terletak dibelakang lensa. Bentuknya berupa zat

transparan seperti jeli(agar-agar) yang jernih. Zat ini mengisi pada

mata dan membuat bola mata membulat.

k. Bintik Kuning

Bintik kuning adalah bagian retina yang paling peka terhadap cahaya

karena merupakan tempat perkumpulan sel-sel saraf yang berbentuk

kerucut dan batang

l. Saraf Optik

Gb. 2.2.4 Anatomi Saraf Optik

11

Page 13: Makalah Saraf Dan Otot Fix

Saraf yang memasuki sel tali dan kerucut dalam retina, untuk menuju

ke otak.

m. Otot Mata

Gb. 2.2.5 Anatomi Otot Mata

Otot-otot yang melekat pada mata :

Muskulus levator palpebralis superior inferior.

Muskulus orbikularis okuli otot lingkar mata.

Muskulus rektus okuli inferior (otot disekitar mata)

Muskulus rektus okuli medial (otot disekitar mata)

Muskulus obliques okuli inferior

Muskulus obliques okuli superior.

2.2.2 Fisiologi Penglihatan

1. Bagian Luar

No. Bagian Mata Struktur/Gambar Fungsi

1. Bulu Mata

Bulu mata berfungsi untuk

melindungi mata dari benda-

benda asing.

2. Alis Mata

Alis mata berfungsi mencegah

masuknya air atau keringat dari

dahi ke mata

12

Page 14: Makalah Saraf Dan Otot Fix

3. Kelopak Mata

Kelopak mata berfungsi

pelindung mata sewaktu-waktu

kalau ada gangguan pada

mata(menutup dan membuka

mata)

4.Kelenjar Air

Mata

Berfungsi untuk menghasilkan

air mata yang bertugas untuk

menjaga mata agar tetap

lembab (tidak kekeringan).

2. Bagian Dalam

No. Bagian Mata Struktur/Gambar Fungsi

1. Konjungtiva

Konjungtiva berfungsi

melindungi kornea dari

gesekan, memberikan

perlindungan pada sklera

dan memberi pelumasan

pada bola mata.

2. Sklera

Skelera berfungsi

melindungi bola mata dari

kerusakan mekanis dan

menjadi tempat melakatnya

otot mata.

13

Page 15: Makalah Saraf Dan Otot Fix

3. Kornea

Berfungsi sebagai

pelindung mata gar tetap

bening dan bersih, kornea

ini dibasahi oleh air mata

yang berasal dari kelenjar

air mata.

4. Koroid

Memberi nutrisi ke retina

dan badan kaca, dan

mencegah refleksi internal

cahaya.

5. Iris

Iris terdapat di belakang

kornea dan berpigmen.

Pigmen ini menentukan

warna pada mata

seseorang. Iris juga

mengatur jumlah cahaya

yang masuk ke mata dan

dikendalikan oleh saraf

otonom.

6. Pupil

Pupil berfungsi sebagai

tempat untuk mengatur

banyak sedikitnya cahaya

yangmasuk kedalam mata.

Pupil juga Lubang di dalam

Iris yang dilalui berkas

cahaya. Pupil merupakan

tempat lewatnya cahaya

menuju retina.

14

Page 16: Makalah Saraf Dan Otot Fix

7. Lensa

Lensa berfungsi

memfokuskan pandangan

dengan mengubah bentuk

lensa.Lensa berperan

penting pada pembiasan

cahaya.

8. Retina

Retina berfungsi untuk

menerima cahaya,

mengubahnya menjadi

impuls saraf dan

menghantarkan impuls ke

saraf optik(II).

9. Aqueous humor

Aqueous humor(humor

berair) berfungsi menjaga

bentuk kantong depan bola

mata.

10.Vitreus humor

(Badan Bening)

Vitreous humor(humor

bening) berfungsi

menyokong lensa dan

menolong dalam menjaga

bentuk bola mata.

Bintik Kuning

Fungsi bintik kuning yang

terdapat di retina pada mata

adalah untuk menerima

cahaya dan meneruskan ke

otak.

15

Page 17: Makalah Saraf Dan Otot Fix

Saraf Optik

Saraf optik memiliki fungsi

untuk meneruskan sebuah

rangsang cahaya hingga ke

otak. Semua informasi

yang akan dibawa oleh

saraf nantinya diproses di

otak. Dan Dengan

demikian kita bisa melihat

suatu benda.

Otot Mata a). Muskulus orbikularis

okuli otot lingkar mata,

fungsinya untuk menutup

mata.

b). Muskulus orbikularis

okuli otot lingkar mata,

fungsinya untuk menutup

mata.

c). Muskulus rektus okuli

inferior(otot disekitar

mata), fungsinya untuk

menutup

mata.

d). Muskulus rektus okuli

medial(otot disekitar mata),

fungsinya menggerakkan

mata dalam(bola mata).

e). Muskulus obliques

okuli inferior, fungsinya

menggerakkan bola mata

ke

bawah dan kedalam.

16

Page 18: Makalah Saraf Dan Otot Fix

f). Muskulus obliques okuli

superior, fungsinya

memutar mata ke atas ke

bawah

dan keluar.

2.2.3 Cara Kerja Indra Penglihatan

Gb. 2.2.6 Gambaran Umum Cara Kerja Indra Penglihatan

Mata manusia memiliki cara kerja otomatis yang sempurna, mata dibentuk

dengan 40 unsur utama yang berbeda dan kesemua bagian ini memiliki fungsi

penting dalam proses melihat. Kerusakan atau ketiadaan salah satu fungsi

bagiannya saja akan menjadikan mata mustahil dapat melihat. Lapisan tembus

cahaya di bagian depan mata adalah kornea, tepat dibelakangnya terdapat iris,

selain memberi warna pada mata, iris juga dapat merubah ukurannya secara

otomatis sesuai kekuatan cahaya yang masuk, dengan bantuan otot yang melekat

padanya. Misalnya ketika berada di tempat gelap iris akan membesar untuk

memasukkan cahaya sebanyak mungkin. Ketika kekuatan cahaya bertambah, iris

akan mengecil untuk mengurangi cahaya yang masuk ke mata. System pengaturan

otomatis yang berkeja pada mata bekerja sebagaimana berikut.

17

Page 19: Makalah Saraf Dan Otot Fix

Ketika cahaya mengenai mata sinyal saraf terbentuk dan dikirimkan ke

otak, untuk memberikan pesan tentang keberadaan cahaya, dan kekuatan cahaya.

Lalu otak mengirim balik sinyal dan memerintahkan sejauh mana otot disekitar

iris harus mengerut. Bagian mata lainnya yang bekerja bersamaan dengan struktur

ini adalah lensa. Lensa bertugas memfokuskan cahaya yang memasuki mata pada

lapisan retina di bagian belakang mata. Karena otot-otot disekeliling lensa cahaya

yang datang ke mata dari berbagai sudut dan jarak berbeda dapat selalu

difokuskan ke retina.Semua system yang telah kami sebutkan tadi berukuran lebih

kecil, tapi jauh lebih unggul daripada peralatan mekanik yang dibuat untuk meniru

desain mata dengan menggunakan teknologi terbaru, bahkan system perekaman

gambar buatan paling modern di dunia ternyata masih terlalu sederhana jika

dibandingkan mata.

Jika kita amati bagian-bagian lebih kecil dari sel sebuah mata maka

kehebatan penciptaan ini semakin terungkap. Anggaplah kita sedang melihat

mangkuk Kristal yang penuh dengan buah-buahan, cahaya yang datang dari

mangkuk ini ke mata kita menembus kornea dan iris kemudian difokuskan pada

retina oleh lensa jadi apa yang terjadi pada retina, sehingga sel-sel retina dapat

merasakan adanya cahaya ketika partikel cahaya yang disebut foton mengenai sel-

sel retina. Ketika itu mereka menghasilkan efek rantai layaknya sederetan kartu

domino yang tersusun dalam barisan rapi. Kartu domino pertama dalam sel retina

adalah sebuah molekul bernama 11-cis retinal. Ketika sebuah foton mengenainya

molekul ini berubah bentuk dan kemudian mendorong perubahan protein lain

yang berikatan kuat dengannya yakni rhodopsin.

Kini rhodopsin berubah menjadi suatu bentuk yang memungkinkannya

berikatan dengan protein lain yakni transdusin. Transdusin ini sebelumnya sudah

ada dalam sel namun belum dapat bergabung dengan rhodopsin karena ketidak

sesuaian bentuk. Penyatuan ini kemudian diikuti gabungan satu molekul lain yang

bernama GTP kini dua protein yakni rhodopsin dan transdusin serta 1 molekul

kimia bernama GTP telah menyatu tetapi proses sesungguhnya baru saja dimulai

senyawa bernama GDP kini telah memiliki bentuk sesuai untuk mengikat satu

protein lain bernama phosphodiesterase yang senantiasa ada dalam sel. Setelah

18

Page 20: Makalah Saraf Dan Otot Fix

berikatan bentuk molekul yang dihasilkan akan menggerakkan suatu mekanisme

yang akan memulai serangkaian reaksi kimia dalam sel.

Mekanisme ini menghasilkan reaksi ion dalam sel dan menghasilkan

energy listrik energy ini merangsang saraf-saraf yang terdapat tepat di belakang

sel retina. Dengan demikian bayangan yang ketika mengenai mata berwujud

seperti foton cahaya ini meneruskan perjalanannya dalam bentuk sinyal listrik.

Sinyal ini berisi informasi visual objek di luar mata. Agar mata dapat melihat

sinyal listrik yang dihasilkan dalam retina harus diteruskan dalam pusat

penglihatan di otak. Namun sel-sel saraf tidak berhubungan langsung satu sama

lain ada celah kecil yang memisah titik-titik sambungan mereka lalu bagaimana

sinyal listrik ini melanjutkan perjalanannya disini serangkaian mekanisme rumit

terjadi energy listrik diubah menjadi energy kimia tanpa kehilangan informasi

yang sedang dibawa dan dengan cara ini informasi diteruskan dari satu sel saraf ke

sel saraf berikutnya. Molekul kimia pengangkut ini yang terletak pada titik

sambungan sel-sel saraf berhasil membawa informasi yang datang dari mata dari

satu saraf ke saraf yang lain.

Ketika dipindahkan ke saraf berikutnya sinyal ini diubah lagi menjadi

sinyal listrik dan melanjutkan perjalanannya ke tempat titik sambungan lainnya

dengan cara ini sinyal berhasil mencapai pusat penglihatan pada otak disini sinyal

tersebut dibandingkan informasi yang ada di pusat memori dan bayangan tersebut

ditafsirkan akhirnya kita dapat melihat mangkuk yang penuh buah-buahan

sebagaimana kita saksikan sebelumnya karena adanya system sempurna yang

terdiri atas ratusan kompenen kecil ini dan semua rentetan peristiwa yang

menakjubkan ini terjadi pada waktu kurang dari 1 detik.

Secara singkat Mekanisme melihat adalah :

1) Cahaya masuk ke dalam mata melalui pupil.

2) Lensa mata kemudian memfokuskan cahaya sehingga bayangan

benda yang dimaksud jatuh tepat di retina mata.

3) Kemudian ujung saraf penglihatan di retina menyampaikan

bayangan benda tersebut ke otak.

19

Page 21: Makalah Saraf Dan Otot Fix

4) Otak kemudian memproses bayangan benda tersebut sehingga kita

dapat melihat benda tersebut.

2.2.4 Gangguan/Kelainan pada Sistem Penglihatan

a) Mata miopi (rabun dekat)

Gb. 2.2.7 Bayangan yang Terbentuk pada Mata yang Miopi dan Jenis Lensa

yang di Pakai

Mata miopi adalah mata dengan lensa terlalu cembung atau bola

mata terlalu panjang. Dengan demikian,objek yang dekat akan terlihat jelas

karena bayangan jatuh pada retina, sedangkanobjek yang jauh akan terlihat

kaburkarena bayangan didepan retina. Kelainan mata jenis ini dikoreksi

dengan mata jenis cekung.

b) Hipermetropi (rabun jauh)

Gb. 2.2.8 Bayangan yang Terbentuk pada Mata Heipermetropi dan Jenis

Lensa yang di Pakai

Mata hipermetropi adalah mata dengan lensa terlalu pipih atau bola

mata terlalu pendek. Objek yang dekat akan terlihat kabur karena bayangan

jatuh didepan retina, sedangkan objek yang jauh akan terlihat jelas karena

20

Page 22: Makalah Saraf Dan Otot Fix

bayangan jatuh di retina. Kelainan mata jenis ini dikoreksi dengan lensa

cembung.

2.3 Otot

Otot adalah sebuah jaringan dalam tubuh manusia dan hewan yang

berfungsi sebagai alat gerak aktif yang menggerakkan tulang. Otot menyebabkan

pergerakan suatu organisme maupun pergerakan dari organ dalam organisme

tersebut.

Otot memiliki tiga kemampuan khusus yaitu :

1. Kontraktibilitas yaitu kemampuan untuk berkontraksi / memendek.

2. Ekstensibilitas yaitu kemampuan untuk melakukan gerakan kebalikan dari

gerakan yang ditimbulkan saat kontraksi.

3. Elastisitas yaitu kemampuan otot untuk kembali pada ukuran semula

setelah berkontraksi. Saat kembali pada ukuran semula otot disebut dalam

keadaan relaksasi

Bagian-bagian Otot yakni :

1. Sarkolema

Sarkolema adalah membran yang melapisi suatu sel otot yang fungsinya

sebagai pelindung otot

2. Sarkoplasma

Sarkoplasma adalah cairan sel otot yang fungsinya untuk tempat dimana

miofibril dan miofilamenberada

3. Miofibril

Miofibril merupakan serat-serat pada otot.

4. Miofilamen

Miofilamen adalah benang-benang/filamen halus yang berasal dari

miofibril.Miofibril terbagi atas 2 macam, yakni :

a. miofilamen homogen (terdapat pada otot polos)

b. miofilamen heterogen (terdapat pada otot jantung/otot cardiak dan pada

otot rangka/otot lurik).

21

Page 23: Makalah Saraf Dan Otot Fix

Di dalam miofilamen terdapat protein kontaraktil yang disebut aktomiosin

(aktin dan miosin), tropopin dan tropomiosin. Ketika otot kita berkontraksi

(memendek)maka protein aktin yang sedang bekerja dan jika otot kita melakukan

relaksasi (memanjang) maka miosin yang sedang bekerja.

2.3.1 Jenis-jenis Otot

a. Otot lurik (Otot Rangka)

Gambar 2.3.1 Otot Lurik

Otot lurik disebut juga otot rangka atau otot serat lintang. Otot ini bekerja

di bawah kesadaran. Pada otot lurik, fibril-fibrilnya mempunvai jalur-jalur

melintang gelap (anisotrop) dan terang (isotrop) yang tersusun berselang-selang.

Sel-selnya berbentuk silindris dan mempunyai banyak inti. Otot rangka dapat

berkontraksi dengan cepat dan mempunyai periode istirahat berkali - kali.

Gabungan otot berbentuk kumparan dan terdiri dari bagian:

1. Ventrikel (empal), merupakan bagian tengah yang menggembung

2. Urat otot (tendon), merupakan kedua ujung yang mengecil.Urat otot

(tendon) tersusun dari jaringan ikat dan bersifat keras serta liat.

Berdasarkan cara melekatnya pada tulang, tendon dibedakan sebagai

berikut ini:

a. Origo merupakan tendon yang melekat pada tulang yang tidak

berubah kedudukannya ketika otot berkontraksi.

b. Insersio merupakan tendon yang melekat pada tulang yang

bergerak ketika otot berkontraksi. Otot yang dilatih terus menerus

akan membesar atau mengalami hipertrofi, Sebaliknya jika otot

tidak digunakan (tidak ada aktivitas) akan menjadikisut atau

mengalami atrofi.

22

Page 24: Makalah Saraf Dan Otot Fix

Ciri-ciri otot lurik:

Bentuknya silindris, memanjang.

Tampak adanya garis-garis melintang yang tersusun seperti daerah

gelap danterang secara berselang-seling (lurik).

Mempunyai banyak inti sel.

Bekerja dibawah kesadaran, artinya menurut perintah otak, oleh

karena ituotot lurik disebut sebagai otot sadar.

Terdapat pada otot paha, otot betis, otot dada.

b. Otot Polos

Otot polos disebut juga otot tak sadar, otot polos tersusun dari sel-

sel yang berbentuk kumparan halus.Masing-masing sel memiliki satu inti

yang letaknya di tengah.

Gambar 2.3.2 Otot

Polos

Otot polos terletak di beberapa tempat yakni :

1. Dinding saluran perncernaan

2. Saluran-saluran pernafasan

3. Pembuluh darah

4. Saluran kencing dan kelamin

Ciri-ciri otot polos

Bentuknya gelondong, kedua ujungnya meruncing dan dibagian tengahnya

menggelembung

Mempunyai satu inti sel

23

Page 25: Makalah Saraf Dan Otot Fix

Tidak memiliki garis garis melintang (polos)

Bekerja diluar kesadaran

c. Otot Jantung

Otot jantung berbentuk silindris atau serabut

pendek. Otot ini tersusun atas serabut lurik yang

bercabang-cabang dan saling berhubungan satu

dengan lainnya. Setiap sel otot jantung mempunyai

satu atau dua inti yang terletak di tengah

sarkoplasma. Otot jantungbekerja di luar kehendak

(otot tidak sadar) atau disebut juga otot involunter dan

selnya dilengkapi serabut saraf dari saraf otonom.

Gambar 2.3.2 Otot Jantung

Ciri-ciri otot jantung:

1. Otot jantung ini hanya terdapat pada jantung, strukturnya samaseperti otot

lurik, gelap terang secara berselang seling dan terdapat pencabangan sel.

2. Kerja otot jantung tidak bisa dikendalikan oleh kemauan kita, tetapi sesuai

dengan gerak jantung.

Dibawah ini merupakan perbedaan setiap jenis otot, yang akan dijelaskan

melalui tabel.

24

Gambar 2.3.4

Perbedaan

jenis-jenis otot

Page 26: Makalah Saraf Dan Otot Fix

2.3.2 Cara Kerja Otot

a. Antagonis

Otot antagonis adalah dua otot atau lebih yang tujuan kerjanya

berlawanan. Jika ototpertama berkontraksi dan yang kedua berelaksasi, akan

menyebabkan tulang tertarik atauterangkat. Antagonis juga adalah kerja otot yang

kontraksinya menimbulkan efek gerak berlawanan, contohnya adalah:

1. Ekstensor ( meluruskan) dan fleksor (membengkokkan), misalnya otot

trisep dan otot bisep.

2. Abduktor (menjauhi badan) dan adductor (mendekati badan) misalnya

gerak tangan sejajar bahu dan sikap sempurna.

3. Depresor (ke bawah) dan adduktor ( ke atas), misalnya gerak kepala

merunduk dan menengadah.

4. Supinator (menengadah) dan pronator (menelungkup), misalnya gerak

telapak tangan menengadah dan gerak telapak tangan menelungkup.

b. Sinergis

Sinergis juga adalah otot-otot yang kontraksinya menimbulkan gerak

searah.  Contohnya pronator teres dan pronator kuadratus (Otot yang

menyebabkan telapak tnganmenengadah atau menelungkup). Otot sinergis adalah

dua otot atau lebih yang bekerja bersama-sama dengan tujuan yang sama. Jadi,

otot-otot itu berkontraksi bersama dan berelaksasi bersama. Misalnya, otot – otot

antar tulang rusuk yang bekerja bersama ketika kita menarik napas.

Otot yang sedang bekerja akan berkontraksi sehingga otot akan

memendek, mengeras,dan bagian tengahnya menggembung. Karena memendek,

tulang yang dilekati otot tersebut tertarik atau terangkat. Kontraksi satu macam

otot hanya mampu untukmenggerakan tulang ke satu arah tertentu. Agar tulang

dapat kembali ke posisi semula,otot tersebut harus mengadakan relaksasi.

2.3.3 Mekanisme Kontraksi dan Relaksasi Otot Polos dan Otot Rangka

a. Mekanisme Kontraksi dan Relaksasi Otot Polos

Kontraksi

25

Page 27: Makalah Saraf Dan Otot Fix

Konsentrasi Ca2+ intraselular

meningkatkan saat Ca2+ masuk ke

dalam sel dan dilepaskan dari

retikulum sarkoplasma.

Ca2+ berikatan dengan kalmodium

(CaM)

Ca2+ kalmodulin mengaktifkan

rantai ringan myosin kinase

(RRMK)

RRMK memfosforilasi rantai

ringan pada kepala myosin dan

meningkatkan aktivitas ATP ase

sehingga meningkatkan tegangan otot.

Relaksasi

Jembatan silang myosin aktif bergeser

sepanjang aktin dan menghasilkan

tegangan otot

Ca2+ bebas dalam sitosol menurun saat

Ca2+ dipompa keluar dari sel atau

kembali ke dalam retikulum sarkoplasma

Ca2+ lepas dari kalmodulin (CaM).

Aktivitas RRMK menurun

Myosin fosfatase melepas fosfat dari

rantai ringan myosin, yang akan

menurunkan aktivitas ATPase myosin

Berkurangnya aktivitas ATPase myosin

menyebabkan penurunan tegangan otot

b. Mekanisme Kontraksi dan Relaksasi Otot Rangka

Kontraksi

26

Page 28: Makalah Saraf Dan Otot Fix

Kontraksi otot rangka di awali dari proses

pembangkitan potensial otot rangka.

Pertama neuron motorik somatic melepas

Ach di taut otot saraf

Kemudian Na+ masuk melalui kanal

reseptor Ach menginisiasi pembentukan

potensial aksi

Potensial aksi pada tubulus-t mengubah

bentuk reseptor DHP

Reseptor DHP (Kanal Kalsium

dihidropiridin tipe-L) membuka kanal

RyR (Kanal reseptor rianodin) penglepas

Ca2+ di retikulum sarkoplasma dan Ca2+ masuk ke dalam sarkoplasma

Ca2+ berikatan dengan troponin, memungkinkan pengikatan aktin-miosin

Kepala myosin menjalankan pengayuh kuat

Filament aktin bergeser mendekati bagian tengah sarkomer.

Relaksasi

Ca2+ ATPase

sarkoplasma memompa

Ca2+ kembali ke dalam

RS

Penurunan [Ca2+]

bebas dalam sitosol

menyebabkan Ca2+

melepas ikatannya

dengan troponin

Tropomiosin memulihkan situs pengikatannya. Saat kepala miosin lepas,

elemen elastik menarik filament kembali ke posisi relaksasi.

2.3.4 Kelainan Pada Otot

o Atrofi otot, merupakan penurunan fungsi otot karena otot mengecil atau

karena kehilangan kemampuan berkontraksi, misalnya lumpuh.

27

Page 29: Makalah Saraf Dan Otot Fix

o Distorsi otot, penyakit ini diperkirakan merupakan penyakit genetis dan

bersifat kronis pada otot anak-anak.

o Hipertrofi otot, merupakan kelainan otot yang menyebabkan otot menjadi

lebih besar dan lebih kuat karena sering digunakan, misalnya pada

binaragawan.

o Hernia abdominal, kelainan ini terjadi apabila dinding otot abdominal

sobek dan menyebabkan usus melorot masuk ke rongga perut.

o Kelelahan otot, karena kontraksi secara terus-menerus menyebabkan kram

atau kejang.

o Tetanus, merupakan penyakit yang menyebabkan otot menjadi kejang

karena bakteri tetanus.

BAB III

PENUTUP

3.1. Simpulan

a. Telinga mempunyai reseptor khusus untuk mengenali getaran bunyi dan

untuk keseimbangan.

b. Ada tiga bagian utama dari telinga manusia, yaitu bagian telinga luar,

telinga tengah, dan telinga dalam.

c. Gelombang Suara masuk melalui telinga luar à Masuk ke membran

timpani à Membran Timpani mengubah gelombang suara menjadi

getaran à Getaran Diteruskan ke Koklea (Rumah Siput à Getaran

membuat cairan di rumah siput bergerak à Pergerakan cairan merangsang

berbagai reseptor rambut di koklea (rumah siput) à Sel rambut akan

bergetar à Getaran akan dikirim melalui saraf sensoris menuju otak dalam

bentuk impuls à Otak menerima impuls dan menerjemahkannya sebagai

suara.

28

Page 30: Makalah Saraf Dan Otot Fix

d. Mata adalah alat indra penglihat yang di dalam nya terdapat jaringan-

jaringan indera penglihatan tersebut berpotensi menimbul kan penyakit

atau kelainan dalam penglihatan.

e. Mata terdiri dari mata bagian luar dan mata bagian dalam.

f. Mekanisme melihat adalah :

Cahaya masuk ke dalam mata melalui pupil.

Lensa mata kemudian memfokuskan cahaya sehingga bayangan

benda yang dimaksud jatuh tepat di retina mata.

Kemudian ujung saraf penglihatan di retina menyampaikan

bayangan benda tersebut ke otak.

Otak kemudian memproses bayangan benda tersebut sehingga kita

dapat melihat benda tersebut.

g. Otot terbagi menjadi 3 jenis, yaitu otot lurik, otot jantung dan otot polos.

h. Cara kerja otot terdiri dari otot antagonis dan otot sinergis.

DAFTAR PUSTAKA

Corwin, Elizabeth J. 2001. Buku suku patasiologi (hands book of pathophysiologi). Jakarta:EGC

Pearce, E.C. 2006. Anatomy & Physiology for Nurse. (Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis). Cetakan ke-28. Alih bahasa: Sri Yuliani Handoyo. Jakarta: PT Gramedia.

Raven dan Johnson. 2002. Biology. 6th edition. The McGrawHill Companies. New York

Sherwood, L. 2001. Fisiologi Manusia;dari Sel ke Sistem. Edisi 2. Jakarta;EGC.

Syaifuddin. 1997. Anatomi Fisiologi Untuk Mahasiswa Keperawatan Edisi 2. Jakarta: EGC

Tortora, G.J. dan Derrickson, B.H. 2009. Principles of Anatomy and Physiology. Twelfth Edition. Asia: Wiley

29

Page 31: Makalah Saraf Dan Otot Fix

Ward, Jeremy P.T dkk. 2007. A Glance Fisiologi. Jakarta : Erlangga.

30