makalah sistem pernapasan 12

30
MAKALAH BIOLOGI SISTEM PERNAPASAN MANUSIA D I S U S U N OLEH: EMI EPIANA Kelas: XI IPA 1 SMA NEGERI REBANG TANGKAS i

Upload: sahrul-aza-hati

Post on 05-Aug-2015

218 views

Category:

Education


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah sistem pernapasan 12

MAKALAH BIOLOGI

SISTEM PERNAPASAN MANUSIA

D

I

S

U

S

U

N

OLEH:

EMI EPIANA

Kelas: XI IPA1

SMA NEGERI REBANG TANGKAS

KECAMATAN REBANG TANGKAS

KABUPATEN WAY KANAN

i

Page 2: Makalah sistem pernapasan 12

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Dengan memanjatkan piji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat

dan hidayah – Nya kepada kita sekalian, sehingga dalam kehidupan kita dapat berkarya serta

melaksanakan tugas dan kewajiban di bidang masing – masing. Semoga kita semua selalu

mendapat petunjuk dan perlindungan – Nya sepanjang masa. Dan dalam pada itu dengan izin –

Nya, Alhamdulillah niat dan tekad penyusun untuk menyelesaikan penyusunan “Makalah

Tentang Sistem Pernapasan Manusia” dapat tersusun dengan baik.

Makalah ini di susun dengan bahasa yang sederhana berdasarkan berbagai literatur tertentu

dengan tujuan untuk mempermudah pemahaman mengenai teori yang di bahas. Kendati

demikian, tak ada gading yang tak retak. Penyusun menyadari bahwa dalam makalah ini terdapat

kekurangan dan kelemahan, oleh karena itu penyusun terbuka dengan senang hati menerima

kritik dan saran yang konstruktif dari semua pihak demi perbaikan dan penyempurnaan

makalah ini.

Akhirnya, penyusun berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Rebang Tangkas, 26 Januari 2015

Penyusun

ii

Page 3: Makalah sistem pernapasan 12

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..........................................................................................................i

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ii

DAFTAR ISI ......................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................1

1.1 Latar Belakang .............................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................................1

1.3 Tujuan ..........................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................................2

2.1 Definisi dan Pengertian Sistem Pernapasan .................................................................2

2.2 Jenis-jenis Pernapasan ..................................................................................................2

2.3 Alat-alat Sistem Pernapasan .........................................................................................3

2.4 Penyakit Sistem Pernapasan .........................................................................................5

2.5 Teknologi Sistem Pernapasan .......................................................................................13

BAB III KESIMPULAN ....................................................................................................16

3.1 Kesimpulan ...................................................................................................................16

3.2 Saran .............................................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA

iii

Page 4: Makalah sistem pernapasan 12

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Infeksi saluran pernafasan atas (ISPA) termasuk flu, renitis akut, sinusitis, tonsillitis akut

dan laryngitis akut. Pilek adalah tipe infeksi saluran nafas atas yang paling sering ditemukan.

Orang dewasa rata-rata akan terserang flu 2-4 kali dalam setahun, dan anak-anak rata-rata 4-12

kali pertahun. Insidennya bervariasi menurut musim, kira-kira 50 % dari penduduk akan

mendapat penyakit ini pada musim dingin dan 25 % pada musim panas. Biasanya, flu tidak

dianggap sebagai penyakit yang berbahaya, tetapi penyakit ini menyebabkan rasa tidak nyaman

baik secara fisik maupun mental dan menyebabkan penderita tidak bekerja atau tidak masuk

sekolah.

1.2 Rumusan Masalah

1. Jelaskan bagian-bagian saluran pernapasan pada manusia!

2. Coba jelaskan masalah-masalah yang timbul pada sistem pernapasan!

3. Sebutkan dan jelaskan penyakit-penyakit saluran pernapasan!

4. Sebutkan dan jelaskan obat saluran pernapasan!

5. Sebutkan dan jelaskan penggolongan obat sistem pernapasan!

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui bagian-bagian saluran pernapasan pada manusia.

2. Untuk mengetahui masalah-masalah yang timbul pada sistem pernapasan.

3. Untuk mengetahui penyakit-penyakit saluran pernapasan.

4. Untuk mengetahui obat saluran pernapasan.

5. Untuk mengetahui penggolongan obat sistem pernapasan.

1

Page 5: Makalah sistem pernapasan 12

BAB II

PEMBAHASAN

2.1     Definisi dan pengertian Sistem Pernapasan

          Sistem Pernafasan atau Respirasi adalah Sistem pada manusia yang berfungsi untuk

mengambil oksigen dari udara luar dan mengeluarkan karbondioksida melalui paru-paru.

Pernapasan adalah suatu proses yang terjadi secara otomatis walau dalam keadaan tertidur

sekalipun karena sistem pernapasan dipengaruhi oleh susunan saraf otonom.

          Menurut tempat terjadinya pertukaran gas maka pernapasan dapat dibedakan atas 2 jenis,

yaitu pernapasan luar dan pernapasan dalam.

          Pernapasan luar adalah pertukaran udara yang terjadi antara udara dalam alveolus dengan

darah dalam kapiler, sedangkan pernapasan dalam adalah pernapasan yang terjadi antara darah

dalam kapiler dengan sel-sel tubuh.

          Masuk keluarnya udara dalam paru-paru dipengaruhi oleh perbedaan tekanan udara dalam

rongga dada dengan tekanan udara di luar tubuh. Jika tekanan di luar rongga dada lebih besar

maka udara akan masuk. Sebaliknya, apabila tekanan dalam rongga dada lebih besar maka udara

akan keluar.

2.2     Jenis - Jenis Pernapasan

2.2.1  Pernapasan Dada

          adalah pernapasan yang melibatkan otot antar tulang rusuk. Mekanismenya dapat

dibedakan sebagai berikut

·      Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot antartulang rusuk sehingga

rongga   dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada

tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.

·      Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antara tulang rusuk

ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil.

Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar,

sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.

2.2.2  Pernapasan Perut

          adalah pernapasan yang melibatkan otot diafragma. Mekanismenya dapat dibedakan

sebagai berikut:

Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot diafragma sehingga rongga dada

membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di

luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.

Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot diaframa ke posisi

semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil.

2

Page 6: Makalah sistem pernapasan 12

Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan

luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.

2.3     Alat-Alat Sistem Pernapasan

          Alat pernapasan adalah alat atau bagian tubuh tempat O2 dapat berdifusi masuk dan

sebaliknya CO2 dapat berdifusi keluar pada respirasi aerob. Alat pernapasan pada manusia

terdiri atas rongga hidung, faring ( tekak), laring (pangkal tenggorokan), bronkus (cabang batang

tenggorokan), dan pulmo (paru-paru).

2.3.1  Rongga hidung ( cavum nasalis) 

          Udara dari luar akan masuk lewat rongga hidung (cavum nasalis). Rongga hidung berlapis

selaput lendir. Selaput lendir berfungsi menangkap benda asing yang masuk lewat saluran

pernapasan. Selain itu, terdapat juga rambut pendek dan tebal yang berfungsi menyaring partikel

kotoran yang masuk bersama udara. Juga terdapat konka yang mempunyai banyak kapiler darah

yang berfungsi menghangatkan udara yang masuk. Jadi, rongga hidung berfungsi untuk:

menyaring udara, melembapkan udara, dan memanaskan udara. diperoleh dari lingkungan

sekitar. Oksigen diperlukan untuk oksidasi (pembakaran) zat makanan, yaitu gula (glukosa).

Proses oksidasi makanan bertujuan untuk menghasilkan energi. Energi yang dihasilkan

digunakan untuk aktivitas hidup, misalnya pertumbuhan, mempertahankan suhu tubuh,

pembakaran sel-sel tubuh, dan kontraksi otot. Selain menghasilkan energi,pernapasan juga

menghasilkan karbon dioksida, dan uap air. 

2.3.2  Faring ( tekak)          Udara dari rongga hidung masuk ke faring. Faring berbentuk seperti tabung corong,

terletak di belakang rongga hidung dan mulut, dan tersusun dari otot rangka. Faring berfungsi

sebagai jalannya udara dan makanan. Faring merupakan percabangan 2 saluran, yaitu saluran

pernapasan ( nasofaring) pada bagian depan dan saluran pencernaan ( orofaring)pada bagian

belakang.

2.3.3  Laring (pangkal tenggorokan)          Laring terletak antara faring dan trakea. Laring tersusun atas Sembilan buah tulang rawan.

Bagian dalam dindingnya digerakkan oleh otot untuk menutup serta membuka glotis. Glotis

adalah lubang mirip celah yang menghubungkan trakea dengan faring. Laring memiliki katup

yang disebut epiglotis. Pada saat menelan makanan, epiglotis tertutup sehingga makanan tidak

masuk ke tenggorokan tetapi menuju kerongkongan. Makan sambil berbicara dapat

mengakibatkan makanan masuk ke saluran pernapasan karena saluran pernapasan pada saat

tersebut sedang terbuka. Walaupun demikian, saraf kita akan mengatur agar peristiwa menelan,

bernapas, dan berbicara tidak terjadi bersamaan sehingga mengakibatkan gangguan kesehatan.

3

Page 7: Makalah sistem pernapasan 12

Di dalam laring, selain terdapat epiglotis juga ditemukan adanya pita suara. Masuknya udara

melalui faring akan menyebabkan pita suara bergetar dan terdengar sebagai suara.

2.3.4  Tenggorokan ( trakea)

          Tenggorokan berupa pipa yang panjangnya ± 10 cm, terletak sebagian di leher dan

sebagian di rongga dada. Dinding tenggorokan tipis dan kaku, dikelilingi oleh cincin tulang

rawan, dan pada bagian dalam rongga bersilia. Silia silia ini berfungsi menyaring benda-benda

asing yang masuk ke saluran pernapasan.

2.3.5  Cabang-cabang Tenggorokan (Bronki)

          Tenggorokan (trakea) bercabang menjadi dua bagian, yaitu bronkus kanan dan

bronkuskiri. Struktur lapisan mukosa bronkus sama dengan trakea, hanya tulang rawan

bronkus bentuknya tidak teratur dan pada bagian bronkus yang lebih besar cincin tulang

rawannyamelingkari lumen dengan sempurna. Bronkus bercabang-cabang lagi menjadi

bronkiolus.

2.3.6  Bronkiolus

          Bronkiolus adalah anak cabang dari batang tenggorok yang terdapat dalam rongga

tenggorokan  dan akan memanjang sampai ke paru-paru. Jumlah cabang bronkiolus yang

menuju paru-paru kanan dan kiri tidak sama. Bronkiolus yang menuju paru-paru kanan

mempunyai 3 cabang, sedangkan bronkiolus yang menuju paru-paru sebelah kiri hanya

bercabang 2. Bronkiolus adalah cabang dari bronkus dan memiliki dinding yang lebih tipis, pada

ujung bronkiolus terdapat banyak sekali gelembung-gelembung kecil yang dinamakan alveolus.

Ciri khas bronkiolus adalah tidak adanya tulang rawan dan kelenjar pada mukosanya, pada

bagian awal dari cabang bronkiolus hanya memiliki sebaran sel globet dan epitel. fungsi dari

bronkiolus adalah sebagai media yang menghubungkan oksigen yang dihirup agar mencapai

paru-paru.

2.3.7  Paru-paru (Pulmo)

          Paru-paru terletak di dalam rongga dada bagian atas, di bagian samping dibatasi oleh otot

dan rusuk dan di bagian bawah dibatasi oleh diafragma yang berotot kuat. Paru-paru ada

dua bagian yaitu paru-paru kanan (pulmo dekster) yang terdiri atas 3 lobus dan paru-paru kiri

(pulmosinister) yang terdiri atas 2 lobus. Paru-paru dibungkus oleh dua selaput yang tipis,

disebut pleura. Selaput bagian dalam yang langsung menyelaputi paru-paru disebut pleura dalam

(pleuravisceralis) dan selaput yang menyelaputi rongga dada yang bersebelahan dengan tulang

rusuk disebut pleura luar (pleura parietalis).

Antara selaput luar dan selaput dalam terdapat rongga berisi cairan pleura yang berfungsi

sebagai pelumas paru-paru. Cairan pleura berasal dari plasma darah yang masuk secara eksudasi.

4

Page 8: Makalah sistem pernapasan 12

Dinding rongga pleura bersifat permeabel terhadap air dan zat-zat lain. Paru-paru tersusun oleh

bronkiolus, alveolus, jaringan elastik, dan pembuluh darah. Paru-paru berstruktur seperti spon

yang elastis dengan daerah permukaan dalam yang sangat lebar untuk  pertukaran gas.

2.4     Penyakit yang sering timbul pada Sistem Pernapasan

2.4.1  Penyakit Kanker Paru-paru

          Penyakit Kanker Paru-paru tergolong dalam penyakit kanker yang mematikan, baik bagi

pria maupun wanita. Dibandingkan dengan jenis penyakit kanker lainnya, seperti kanker prostat,

kanker usus, dan kanker payudara, penyakit kanker paru-paru dewasa ini cenderung lebih cepat

meningkat perkembangannya.

          Penyakit kanker paru-paru adalah sebuah bentuk perkembangan sell yang sangat cepat

(abnormal) didalam jaringan paru yang disebabkan oleh perubahan bentuk jaringan sell atau

ekspansi dari sell itu sendiri. Jika dibiarkan pertumbuhan yang abnormal ini dapat menyebar ke

organ lain, baik yang dekat dengan paru maupun yang jauh misalnya tulang, hati, atau otak.

          Penyakit kanker paru-paru lebih banyak disebabkan oleh merokok (87%), sedangkan

sisanya disebabkan oleh zat asbes, radiasi, arsen, kromat, nikel, klorometil eter, gas mustard dan

pancaran oven arang bisa menyebabkan kanker paru-paru, meskipun biasanya hanya terjadi pada

pekerja yang juga merokok.

Klasifikasi Penyakit Kanker Paru-Paru

          Ada pengklasifikasian dari penyakit kanker paru-paru, Ini dilihat dari tingkat

penyebarannya baik dijaringan paru itu sendiri maupun terhadap organ tubuh lainnya. Namun

pada dasarnya penyakit kanker paru-paru terbagi dalam dua kriteria berdasarkan level

penyebarannya:

ü Kanker paru-paru primer

         Memiliki 2 type utama, yaitu Small cell lung cancer (SCLC) dan Non-small cell lung

cancer (NSCLC). SCLC adalah jenis sell yang kecil-kecil (banyak) dimana memiliki daya

pertumbuhan yang sangat cepat hingga membesar. Biasanya disebut “oat cell carcinomas”

(karsinoma sel gandum). Type ini sangat erat kaitannya dengan perokok, Penanganan cukup

berespon baik melalui tindakan chemotherapy and radiation therapy.

         Sedangkan NSCLC adalah merupakan pertumbuhan sell tunggal, tetapi seringkali

menyerang lebih dari satu daerah di paru-paru. Misalnya Adenoma, Hamartoma kondromatous

dan Sarkoma.

Kanker paru sekunder

5

Page 9: Makalah sistem pernapasan 12

         Merupakan penyakit kanker paru yang timbul sebagai dampak penyebaran kanker dari

bagian organ tubuh lainnya, yang paling sering adalah kanker payudara dan kanker usus (perut).

Kanker menyebar melalui darah, sistem limpa atau karena kedekatan organ.

Tanda dan Gejala Penyakit Kanker Paru-paru

          Tanda dan gejala kanker paru ini hanya akan muncul saat perkembangan abnormal sell ini

semakin parah kearah stadium yang lebih lanjut, dan ini memerlukan waktu bertahun-tahun

sejak awal perkembangannya. Bahkan ada kemungkinan tidak menampakkan adanya tanda dan

gejala khusus, melainkan hanya tampak jika dilakukan X-ray. Namun jika beberapa tanda dan

gejala dibawah ini apabila dirasakan, sebaiknya segeralah periksa ke dokter :

·      Batuk-batuk yang lama pada orang merokok

·      Kesulitan bernafas (nafas pendek)

·      Batuk mengeluarkan darah (meskipun jumlah sedikit)

·      Sering mengalami infeksi paru (pneumonia atau bronchitis)

·      Adanya nyeri dada, bahu dan bagian punggung

·      Suara yang berubah dari biasanya

·      Batuk lebih dari 2 minggu pada orang yang tidak merokok

·      Lainnya seperti susah menelan, leher dan wajah tampak membengkak, nafsu makan

berkurang, hilangnya berat badan, cepat lelah atau lemah.

Penyebab Penyakit Kanker Paru-paru

          Penyebab terbesar adalah merokok, Sedangkan lainnya adalah disebabkan adanya

kontaminasi udara sekitar oleh zat asbes, polusi udara oleh asap kendaraan ataupun pembakaran

termasuk asap rokok. Ada beberapa kasus penyakit yang memicu terjadinya penyakit kanker

paru-paru ini, yaitu penyakit TBC dan Pneumonia. Kedua penyakit ini dapat menimbulkan

perlukaan pada jaringan sell organ paru sehingga mensupport terjadinya pertumbuhan sell

abnormal didalam rongga tersebut. Biasanya kanker paru yang berkembang dari kasus ini adalah

jenis adenocarcinoma (adenoma).

Penanganan dan Treatment Penyakit Kanker Paru

          Penanganan dan treatment atau pengobatan yang dilakukan pada orang yang terdiagnosa

mengalami penyakit kanker paru akan tergantung dari tingkat stadiumnya, kemungkinan

dilakukannya operasi, serta kondisi umum si Penderita. Hal ini tidak terlepas dari riwayat serta

penyebab dari adanya kanker paru tersebut tentunya.

Beberapa langkah yang biasa dilakukan adalah:

·       Tindakan operasi pembedahan mengangkat sell kanker

·       Tindakan Therapy Radiasi

·       Tindakan Therapy Kemotherapy

·       Tindakan penyuntikan {Photodynamic (PTD)}

6

Page 10: Makalah sistem pernapasan 12

          Pemberian Nutrisi dan supplement dapat mengurang gejala yang disebabkan oleh kanker

paru. Vitamin D dan Fe sangat baik untuk diberikan oleh penderita penyakit kanker paru, Begitu

pula dengan makanan antioxidant seperti blueberri, cherri, dan buah tomat.

2.4.2  Empisema Paru

          Emfisema Paru-paru adalah penyakit saluran pernafasan yang berciri sesak napas terus

menerus yang menghebat pada waktu mengeluarkan tenaga dan sering kali dengan perasaan

letih dan tidak bergairah atau kalau bahasa awamnya disebut “Paru-Paru Basah”

          Emfisema Paru-paru adalah penyakit paru obstruktif kronik. Emfisema paru-paru

merupakan penyakit yang gejala utamanya adalah penyempitan (obstruksi) saluran napas, karena

kantung udara di paru menggelembung secara berlebihan dan mengalami kerusakan yang luas.

Gejala Emfisema Paru-paru

·       Adapun gejala dari penyakit emfisema paru-paru diantaranya adalah:

·       Pada awal gejalanya serupa dengan bronkhitis Kronis

·       Napas terengah-engah disertai dengan suara seperti peluit

·       Dada berbentuk seperti tong, otot leher tampak menonjol, penderita sampai membungkuk

·       Bibir tampak kebiruan

·       Berat badan menurun akibat nafsu makan menurun

·       Batuk menahun

Penyebab Emfisema Paru-paru

·       Bronkhitis Kronis yang berkaitan dengan merokok

·       Mengisap asap rokok/debu

·       Pengaruh usia

Komplikasi yang terjadi pada penderita Emfisema Paru-paru, diantaranya adalah:

·       Sering mengalami infeksi ulang pada saluran pernapasan

·       Daya tahan tubuh kurang sempurna

·       Proses peradangan yang kronis di saluran napas

·       Tingkat kerusakan paru makin parah

Jika seseorang telah  memiliki penyakit emfisema paru-paru, pengobatan yang dapat diambil

untuk menghentikan perkembangan dan untuk melindungi diri dari komplikasi:

·     Berhenti merokok. Berhenti merokok merupakan paling penting yang dapat diambil untuk

kesehatan penderita  secara keseluruhan untuk menghentikan perkembangan emfisema. Jika

perlu, Bergabunglah dengan program berhenti merokok agar anda benar benar bisa

menghentikan kebiasan mengkonsumsi rokok.

·     Hindari iritasi pernapasan  termasuk asap dari knalpot cat dan mobil, beberapa bau masakan,

parfum tertentu, bahkan membakar lilin dan kemenyanpun juga perlu dihindari.

·     Berolahraga secara teratur. Penderita bisa mengurangi penyakit emfisema dengan cara

berolah raga secara teratur, dengan melakukan hal ini penderita dapat meningkatkan

kapasitas paru paru yang tentunya akan membuat pernafasan lebih lega.

7

Page 11: Makalah sistem pernapasan 12

·      Melindungi diri dari udara dingin. Udara dingin dapat menyebabkan kejang pada saluran

bronkial yang  membuat lebih sulit untuk bernapas. Sehingga penyakit Emfisema Paru-paru

bisa bertambah parah.

2.4.3  Tuberkulosis atau TBC

          Tuberkulosis atau TBC adalah penyakit yang sangat mudah sekali dalam penularannya.

Seperti halnya penyakit flu biasa, dalam penyebaranya TBC juga melalui udara. Penyakit

tuberkolosis sangat mematikan apabila tidak segera dilakukan penanganan. Di Indonesia,

penanganan sejak dini sudah dilakukan dengan memberikan paket imunisasi BCG pada balita.

Namun demikian, belum sepenuhnya Indonesia 100% terbebas dari penyakit ini.

          Kebanyakan masyarakat Indonesia masih banyak yang belum mengerti dan mengenal

penyakit ini. Dengan gejala awal batuk yang kemudian disertai dengan demam, kadang-kadang

masyarakat masih mengangap itu hanya penyakit biasa dan tidak mau melakukan pemeriksaan

secara lebih intensif untuk mengetahui lebih dalam lagi tentang gejala yang dirasakannya. Dan

ketika batuk tidak berhenti selama 2 minggu dan keadaan semakin parah yang kadang-kadang

batuk yang disertai dengan darah, yang menandakan penyakit sudah parah barulah melakukan

pemeriksaan dan pengobatan.

          Mycobacterium Tuberculosis adalah bakteri penyebab dari penyakit TBC, kuman ini

berbentuk batang yang mengelompok atau disebut berkoloni. Kuman ini paling sering

menyerang organ pernafasan atau paru-paru, walaupun masih bisa menyerang organ tubuh yang

lain. Infeksi primer dapat terjadi pada indifidu yang belum memiliki kekebalan terhadap basil

ini. Nama lain dari TBC adalah TB yaitu adalah singkatan dari tubercles bacillus. Jadi antara

TBC dan TB adalah penyakit yang sama.

          Dengan penyebaran melalui udara, TBC dapat menyerang siapa saja. Dari organ

pernafasan, penderita dapat menularkan melalui bersin, batuk, atau hembusan udara yang

melalui hidung ataupun mulut. Kuman yang bertebaran di udara akan terhisap oleh orang yang

ada disekitar melalui pernafasan dan masuk kedalam paru-paru, kemudian masuk ke saluran

limfe paru. Dari limfe inilah menyebar ke seluruh tubuh melalui aliran darah.

          Selain menyerang organ paru, bakteria ini dapat menyerang organ-organ tubuh yang

lainnya seperti sendi, otot, tulang, saluran kencing, sistem syaraf pusat, sumsum tulang, dan

sistem limfa. Tidak semua organ yang terserang menimbulkan gejala yang secara langsung dapat

kita rasakan, tergantung dari bagian mana yang diserang. Sebagai contoh apabila yang terserang

bagian tulang belakang maka gejala yang dirasakan adalah rasa sakit pada bagian tulang

belakang. Dan apabila bakteria menyerang bagian organ ginjal maka, penderita mungkin akan

mengalami masalah kencing darah.

          Manusia mempunyai sistem imun yang akan menjaga dari serangan bakteria ini, sistem

imunitas akan menyerang bakteria TBC selepas 2-8 minggu dari mulai terjangkit Tuberculosis.

Sel darah putih disebut makrofak, akan dihasilkan untuk melawan bakteria dan “

8

Page 12: Makalah sistem pernapasan 12

membungkusnyaâ€. Jika bakteri ini mati, berarti kita akan terbebas sepenuhnya dari masalah�

TBC. Tetapi jika tidak, maka ia akan menjadi tidak aktif dan akan berada dalam tubuh selama

beberapa tahun. Dalam hal ini anda dikategorikan terjangkit TBC tetapi tidak mengalami

masalah dan tidak menulari orang lain.

Penularan TBC dan gejalanya

          Penderita TBC biasanya mengalami batuk yang berkepanjangan sebagai gejala utama

selama beberapa minggu yang diikuti dengan demam tinggi. Biasanya demam menyerang pada

malam hari, namun ketika siang demam akan berkurang bahkan cenderung turun dan akan

datang lagi bila mulai menjelang malam. Orang yang terkena TBC, daya tahan tubuhnya akan

menurun secara drastis, nafsu makan berkurang, dan berat badan juga menurun dengan sangat

cepat, rasa lelah dan batuk-batuk. Ini terjadi jika infeksi awal telah berkembang menjadi

progressive tuberculosis yang menjangkiti organ paru dan organ tubuh lainnya.

          Dalam kasus reactivation tuberculosis, infeksi awal tubercilosis (primary tuberculosis)

mungkin telah lenyap tetapi bakterinya tidak mati melainkan hanya tiduran � untuk sementara

waktu. Bakteri ini akan aktif apabila kondisi tubuh sedang tidak fit dan dalam imunitas yang

rendah. Bila penyakit ini semakin progresif maka bakteri yang aktif akan merusak jaringan paru-

paru dan berbentuk rongga-rongga (lubang) pada paru-paru penderita, maka si penderita akan

batuk-batuk dan memproduksi sputum (dahak) yang bercampur darah. Bila tidak segera

dilakukan tindakan penanganan maka akan dapat menimbulkan kematian pada si penderita.

Penderita yang tidak berobat dapat menularkan penyakitnya kepada orang disekitarnya.

          Pada umumnya penularan TBC terjadi secara langsung ketika sedang berhadap-hadapan

dengan si penderita, yaitu melalui ludah dan dahak yang keluar dari batuk dan hembusan nafas

penderita. Secara tidak langsung dapat juga melalui debu, alat makanan dan minuman yang

mengandung kuman TBC. Melalui medium air, TBC juga bisa bertahan dan menyebar.

Lamanya dari terkumpulnya kuman sampai timbulnya gejala penyakit dari yang berbulan-bulan

sampi tahunan membuat penyakit ini digolongkan penyakit kronis.

Gejala umum yang sering dirasakan adalah :

·      Batuk lama lebih dari 30 hari yang disertai ataupun tidak dengan dahak bahkan bisa disertai

juga dengan batuk darah.

·      Demam lama dan berulang tanpa sebab yang jelas (bukan tifoid, malaria, atau infeksi

saluran nafas akut), dan terkadang disertai dengan badan yang berkeringat di malam hari.

·      Nafsu makan menurun dan bila terjadi pada anak maka terlihat gagal tumbuh serta

penambahan berat badan tidak memadai sesuai dengan usia anak tersebut.

·      Berat badan menurun dengan drastis tanpa sebab yang jelas disamping karna nafsu makan

yang menurun, pada anak berat badan tidak naik dalam satu bulan walaupun sudah

dilakukan penanganan gizi.

·      Adanya pembesaran kelenjar seperti di leher atau ketiak.

9

Page 13: Makalah sistem pernapasan 12

·      Pada anak yang primary pulmonary tuberculosis (infeksi pertama yang disebabkan oleh

tuberculosis) tidak menampakan gejalanya meskipun dilakukan pemeriksaan dengan sinar

X-ray. Kadang-kadang pada anak jarang terlihat gejala adanya pembesaran kelenjar getah

bening atau batuk-batuk. Dalam banyak kasus jika tuberculin skin testnya menunjukan hasil

positif maka si penderita diindikasikan menderita penyakit TBC, meskipun tidak

menunjukan gejala tetapp harus mendapatkan perawatan serius.

          Penentuan tentang terjangkit atau tidaknya penyakit ini untuk secara pasti perlu dari

pengkajian secara klinis, pemerikasaan fisik, gambaran radiologi atau rontgen paru dan

pemerisaan laboratorium klinis ataupun bakteriologi. Sebagian kasus menunjukan bahwa

makrofak (sel kekebalan tubuh) tidak dapat melawan bakteria.

          Bakteria akan bertindak aktif dan akan mulai menyerang organ, terutama paru-paru,

sehingga menyebabkan anda mengalami batuk kering. Wanita yang mengidap batuk kering

dapat menularkan penyakit ini jika mengandung. Kondisi ini dapat terjadi sebelum atau sesudah

bayi di lahirkan. Di tahun pertama setelah kelahiran, bayi akan menunjukan gejalanya jika

memang tertular TBC dari ibunya. Bukan karna faktor penurunan gen penyakit ini ditularkan,

namun karena disebabkan oleh sirkulasi darah dalam tubuh ibu yang mengandung tuberculosis

sehingga berpengaruh terhadap anak yang dikandungnya.

Pencegahan dan Penanganan Pengobatan TBC

          TBC bisa diobati, asalkan benar-benar mempunyai keinginan dan semangat yang besar

untuk sembuh. Dorongan dari keluarga dan orang disekitar anda sangatlah diperlukan.

Pemeriksaan yang intensif dan teliti serta disiplin minum obat yang diberikan dokter harus

dilakukan penderita agar penyakit yang dideritanya segera sembuh. Pengobatan yang dilakukan

dapat bertujuan untuk menyembuhkan, mencegah kematian, dan kekambuhan.

          Adapun obat TBC yang utama adalah Isoniazid, Rifampisin, Pirazinamid, Streptomisin

dan Etambutol. Sedangkan jenis obat tambahan yang sering digunakan adalah Kanamisin,

Kuinolon, Makroloid, dan Amoksilin dikombinasikan dengan Klavulanat. Pengobatan ini

dilakukan selama 12 bulan untuk keseluruhan. Faktor utama dari pada kesembuhan adalah

prilaku dan lingkungan dimana sipenderita itu tinggal, kedisiplinan dalam minum obat dan dan

dukungan orang-orang disekitar si penderita.

          Dalam proses penyembuhan, sipenderita harus minum obat sesuai dengan petunjuk dan

waktu yang telah ditentukan (6-12 bulan) berturut-turut tanpa putus serta mengkonsumsi

makanan-makanan yang bergizi. Selain petugas kesehatan yang memantau dan mengawasi,

keluarga juga di ajak turut serta dalam mengawasi dan memastikan si penderita TBC meminum

obat yang telah diberikan. Jika si penderita tidak disiplin dan teratur dalam meminum obat, dapat

mengakibatkan kuman-kuman yang ada didalam tubuh akan menjadi kebal terhadap obat

tersebut. Dan apabila si penderita berhenti minum obat sebelum waktunya maka, batuk yang

sudah hilang akan timbul kembali dan kemungkinan kuman akan kebal dan TBC akan sulit

untuk disembuhkan.

10

Page 14: Makalah sistem pernapasan 12

          Dilakukannya pengobatan selama 6-9 bulan karena, bakteri-bakteri tuberkulosis memiliki

daya tahan yang sangat kuat hingga berbulan-bulan walaupun sudah terkena antibiotik.

Kombinasi beberapa obat sangat diperlukan karena untuk menghadapi kuman TBC yang berada

dalam berbagai stadium dan fase pertumbuhan yang cepat. Walaupun gejala-gejala sudah hilang,

namun pengobatan tidak boleh berhenti sampai batas waktu yang telah ditentukan.

2.4.4  Penyakit Pneumonia

          Infeksi paru-paru atau yang sering dikenal dengan istilah Pneumoniamerupakan infeksi

pada paru-paru yang disebabkan oleh bakteri atau virus.Penyakit Pneumonia ini dapat

menyerang siapa saja mulai dari bayi, anak-anak, remaja hingga orang tua dapat terkena

Pneumonia. Pada kasus penderita Pneumonia, bakteri atau virus yang menyerang dapat

menginfeksi salah satu organ paru-paru atau bahkan kedua organ paru-paru. Ketika seseorang

terkena flu, bisa saja itu merupakan penyebab awal terinfeksi bakteri atau virus penyebab

Pneumonia akibat adanya iritasi pada paru-paru yang ditimbulkan oleh flu.

          Sebagai organ penting, paru-paru berperan dalam system pernapasan sebagai penyaring

oksigen yang dihirup. Setelah disaring, oksigen tersebut diedarkan ke seluruh bagian tubuh

bersama dengan aliran darah melalui alveolus. Pada penderita Pneumonia, kadar oksigen yang

diedarkan ke seluruh tubuh akan rendah dibandingkan orang normal karena fungsi dari alveolus

mereka mengalami gangguan akibat terkena virus atau  bakteri sehingga oksigen kesulitan

menembus paru-paru.

          Tingkat kerusakan yang disebabkan oleh Penyakit Pneumonia ini tergantung dari

kesehatan penderitanya. Apabila disebabkan oleh bakteri, maka penderita akan merasakan

demam dengan suhu tubuh tinggi disertai dengan menggigil. Berbeda halnya dengan penderita

Pneumonia yang disebabkan oleh infeksi virus, pada kasus ini virus akan berkembang secara

lambat dan butuh waktu lama untuk mengusir virus tersebut dari tubuh penderita. Apabila

disebabkan oleh virus, penderita akan mengalami sakit kepala, sakit pada bagian dada, batuk dan

sakit pada otot. Dengan demikian, penderita akan kesulitan bernapas, bernapas dengan frekuensi

cepat yang menyebabkan penderita batuk dan mengeluarkan lendir.

Gejala Pneumonia

          Ketika seseorang mengalami flu kemudian merasakan gejala-gejala seperti yang telah

diutarakan di atas, maka segeralah memeriksakan diri ke dokter. Apabila pada waktu diperiksa

doter menggunakan stetoskop terdengar suara seperti berderak atau gelembung pada bagian

paru-paru, maka dapat diindikasikan bahwa orang tersebut terkena Gejala Pneumonia. Selain

menggunakan stetoskop, hasil rontgen pada bagian dada juga memberikan kontribusi penting

dalam mendeteksi penyakit tersebut. Dari hasil rontgen tersebut, dokter dapat mengetahui

apakah penderita terkena Pneumonia disebabkan oleh bakteri atau virus dengan melihat daerah

putih yang merata pada paru-paru sebagai tanda adanya penumpukan cairan.

Mengobati Penyakit Pneumonia

11

Page 15: Makalah sistem pernapasan 12

          Penderita Pneumonia dapat sembuh total apabila mendapatkan penanganan dan

pengobatan yang tepat. Apabila infeksi disebabkan oleh bakteri, maka penderita akan diberikan

resep antibiotik. Sedangkan cara mengobati penyakit pneumonia pada penderita Pneumonia

yang disebabkan oleh virus, maka dokter akan memberikan obat penurun demam dan batuk

karena antibiotik tidak bekerja pada kasus ini.

          Bagi seseorang yang sudah terlanjur terserang Pneumonia hendaknya senantiasa mencuci

tangan secara teratur untuk mencegah masuknya kuman berbahaya agar tidak memperparah

keadaan. Selain itu, penderita juga harus beristirahat dengan cukup untuk menguatkan system

kekebalan tubuh.

          Demikianlah yang dapat Kami sampaikan mengenai Cara Mengetahui dan Mengobati

Gejala Penyakit Pneumonia ini, semoga artikel yang masih penuh dengan kekurangan ini bisa

bermanfaat bagi Anda yang membaca, khususnya bagi Anda yang sedang mencari referensi

terkait penyakit Pneumonia.

2.4.5  Penyakit asma

          Asma adalah satu penyakit penyempitan saluran pernafasan yang ditandai dengan

inflamasi (peradangan) di saluran napas dan spasme (kejang) akut otot polos bronkiolus.

Penyakit ini menyebabkan produksi mukus yang berlebihan dan menumpuk, penyumbatan aliran

udara, dan penurunan pertukaran udara di alveolus. Asma terjadi pada individu tertentu yang

merespon secara agresif berbagai jenis iritan (penyabab iritasi) di saluran nafas.

Penyebab Penyakit Asma

Ada beberapa faktor resiko yang penyebab penyakit ini, diantaranya yaitu:

·      Faktor Genetik/keturunan

Adanya riwayat asma atau alergi dalam keluarga, mengisyaratkan adanya kecederungan

genetik/keturunan.

·      Terpapar beberapa rangsangan/iritan berulang atau terus menerus, terutama pada masa

perkembangan. Meskipun kebanyakan penderita yang didiagnosis adalah anak-anak, orang

dewasa juga dapat terkena penyakit ini tanpa ada riwayat penyakit sebelumnya, Mungkin

penyebabnya :

·      Alergi yang memburuk atau Infeksi Pernafasan Atas yang berulang, seperti yang dapat

terjadi akibat pajanan debu dilingkungan kerja.

Gejala Klinis Penyakit Asma:

·      Dispnea (sesak nafas) yang bermakna

·      Batuk, terutama dimalam hari

·      Pernafasan yang dangkal dan cepat

·      Mengi (bunyi) yang dapat terjadi pada akultasi paru. Biasanya terjadi pada saat ekspirasi,

kecuali pada kondisi yang telah parah.

12

Page 16: Makalah sistem pernapasan 12

·      Peningkatan usaha pernafasan, ditandai dengan retraksi dada, disertai perburukan kondisi

nafas cuping hidung.

·      Kecemasan yang berhubungan dengan ketidak mampuan mendapat udara yang cukup

·      Udara terperangkap karena obstruksi aliran darah, terutama terlihat selama ekspirasi.

Diagnosis Penyakit Asma

·      Penyakit asma didiagnosis menggunakan Spirometer yaitu alat yang mengukur dan

mengidentifikasi penurunan kapasitas dan penurunan aliran ekspirasi (puncak maksimum)

·      Untuk mengevaluasi gejala asma dirumah,tersedia Peak Flowmeter. Dengan alat ini

FEV(Force Flow rate) maksimum yang juga disebut juga peak flow diukur selama serangan

dan waktu diantara episode asmatik (Catatan: Karena alat pribadi jangan hanya mengukur

selama 1 detik,karena akan memberikan nilai yg berbeda dari FEV yang lebih akurat)

·      Saturasi hemoglobin dengan oksigen (Saturasi Oksigen) diukur untuk mengetahui

bagaimanan darak teroksigenasi dengan baik pada individu yang memiliki gejala asmatik.

Teknik ini menempatkan sensor dijari untuk mendapat informasi dengan menilai warna

darah yang mengalir didalamnya. Hemoglobin yang tidak bersaturasi lebih gelap

dibandingkan dengan yang tersaturasi.

·      Analisis Gas Darah mungkin memperlihatkan penurunan konsentrasi oksigen diarteri dan

alkalosis respiratoris.

Penanganan Penderita Asma

- Langkah pertama dalam pengobatan adalah mengevaluasi derajat/stadium asma penderita.

Asma terbagi menjadi 4 stadium yaitu ringan dan intermiten;ringan dan

persisten;moderat/sedang;dan berat. Terapi yang diberikan harus sesuai stadium

- Untuk keempat stadium asma, menghindari terpajan allergen (bahan penyebab alergi) yang

telah diketahui adalah tindakan yg penting. Alergen contohnya: asap rokok,asap kayu,debu,

dan bulu binatang.

- Pemantauan laju Peak Flow yang sering terutama selama insiden meningkat, seperti pada

musim dingin dan musim semi(banyak serbuk sari bunga beterbangan),hal ini sanagat

diperlukan bahkan pada asma ringan sekalipun. Jika diketahui penurunan peak flow

signifikan,pengobatan harus segera dilakukan bukan ditunggu sampai bertambah parah.

2.5 Teknologi Yang Berkaitan Dengan Sistem Pernapasan

Dengan semakin berkembangnya teknologi internet, situs mengobati.org berusaha untuk

memberikan informasi kesehatan dan artikel biologi sekolah untuk memudahkan anda mencari

masukan yang dapat dijadikan bahan referensi anda.

Pada kesempatan kali ini, mengobati.org akan sedikit membahas artikel dan informasi mengenai

" Teknologi yang berkaitan dengan sistem pernapasan ".

13

Page 17: Makalah sistem pernapasan 12

Pada artikel singkat ini, mengobati.org memberikan beberapa artikel yang dapat anda jadikan

masukan.

Teknologi yang berkaitan dengan sistem pernapasanTeknologi yang berkaitan dengan sistem pernapasan – Sistem pernapasan atau sistem respirasi adalah sistem organ yang digunakan untuk pertukaran gas. Pada hewan berkaki empat, sistem pernapasan umumnya termasuk saluran yang digunakan untuk membawa udara ke dalam paru-paru di mana terjadi pertukaran gas. Diafragma menarik udara masuk dan juga mengeluarkannya. Berbagai variasi sistem pernapasan ditemukan pada berbagai jenis makhluk hidup. Bahkan pohon pun memiliki sistem pernapasan.

Alat bantu atau Teknologi yang digunakan dalam sistem pernapasan manusia sebagai berikut :

Trakeotomi

Teknologi Trakeotomi PernapasanTrakeotomi : Pembuatan lubang pada trakea untuk membantu memberikan pernapasan bantuan.

Trakeotomi biasanya dilakukan pada penderita dipteri akut yang dapat menyebabkan penyumbatan pada saluran pernapasannya.

Pulmotor

14

Page 18: Makalah sistem pernapasan 12

Pulmotor alat bantu pernapasan

Pulmotor : alat untuk melakukan pernapasan buatan. Pernapasan buatan biasanya dilakukan pada orang-orang yang mengalami gangguan pernapasan karena tenggelam dan shock karena

sengatan listrik. Spirometer

Spirometer teknologi pernafasanSpirometer : alat untuk mengukur secara langsung dan cepat kemampuan paru-paru seseorang

serta untuk keperluan diagnosa paru-paru yang abnormal. Oxygen catheter

Oxygen catheter

Oxygen catheter atau Oxygen cannula : alat yang digunakan untuk mengalirkan oksigen ke

dalam lubang hidung.

15

Page 19: Makalah sistem pernapasan 12

BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

Obat-obat pernafasan terdiri dari Antihistaminika, Mukolitik, Inhalasi, Kromoglikat,

Kortikosteroid, Antiasma dan Bronkodilator, Obat-obat batuk, Zat-zat sentral SSP, Zat-zat

perifer di luar SSP.

Kami menyimpulkan obat-obat tersebut diatas sangat berperan penting bagi kesehatan

saluran pernapasan kita karena dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit yang

mengganggu saluran pernapasan kita.

3.2 Saran

Jagalah kesehatan organ pernafasan terutama pada paru-paru dan organ sistem pernafasan

lainnya.

16

Page 20: Makalah sistem pernapasan 12

DAFTAR PUSTAKA

http://meikyphantom.blogspot.com/2010/06/makalah-obat-saluran-pernafasan.html

http://iyankchemiztry.blogspot.com/2010/12/obat-pernapasan.htmlhttp://berbagikeperawatan.blogspot.com/2012/04/penggolongan-obat-sistem-pernafasan.html

17