makalah sistem pernapasan 12
TRANSCRIPT
MAKALAH BIOLOGI
SISTEM PERNAPASAN MANUSIA
D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
EMI EPIANA
Kelas: XI IPA1
SMA NEGERI REBANG TANGKAS
KECAMATAN REBANG TANGKAS
KABUPATEN WAY KANAN
i
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Dengan memanjatkan piji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat
dan hidayah – Nya kepada kita sekalian, sehingga dalam kehidupan kita dapat berkarya serta
melaksanakan tugas dan kewajiban di bidang masing – masing. Semoga kita semua selalu
mendapat petunjuk dan perlindungan – Nya sepanjang masa. Dan dalam pada itu dengan izin –
Nya, Alhamdulillah niat dan tekad penyusun untuk menyelesaikan penyusunan “Makalah
Tentang Sistem Pernapasan Manusia” dapat tersusun dengan baik.
Makalah ini di susun dengan bahasa yang sederhana berdasarkan berbagai literatur tertentu
dengan tujuan untuk mempermudah pemahaman mengenai teori yang di bahas. Kendati
demikian, tak ada gading yang tak retak. Penyusun menyadari bahwa dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan kelemahan, oleh karena itu penyusun terbuka dengan senang hati menerima
kritik dan saran yang konstruktif dari semua pihak demi perbaikan dan penyempurnaan
makalah ini.
Akhirnya, penyusun berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Rebang Tangkas, 26 Januari 2015
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..........................................................................................................i
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................................1
1.3 Tujuan ..........................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................................2
2.1 Definisi dan Pengertian Sistem Pernapasan .................................................................2
2.2 Jenis-jenis Pernapasan ..................................................................................................2
2.3 Alat-alat Sistem Pernapasan .........................................................................................3
2.4 Penyakit Sistem Pernapasan .........................................................................................5
2.5 Teknologi Sistem Pernapasan .......................................................................................13
BAB III KESIMPULAN ....................................................................................................16
3.1 Kesimpulan ...................................................................................................................16
3.2 Saran .............................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Infeksi saluran pernafasan atas (ISPA) termasuk flu, renitis akut, sinusitis, tonsillitis akut
dan laryngitis akut. Pilek adalah tipe infeksi saluran nafas atas yang paling sering ditemukan.
Orang dewasa rata-rata akan terserang flu 2-4 kali dalam setahun, dan anak-anak rata-rata 4-12
kali pertahun. Insidennya bervariasi menurut musim, kira-kira 50 % dari penduduk akan
mendapat penyakit ini pada musim dingin dan 25 % pada musim panas. Biasanya, flu tidak
dianggap sebagai penyakit yang berbahaya, tetapi penyakit ini menyebabkan rasa tidak nyaman
baik secara fisik maupun mental dan menyebabkan penderita tidak bekerja atau tidak masuk
sekolah.
1.2 Rumusan Masalah
1. Jelaskan bagian-bagian saluran pernapasan pada manusia!
2. Coba jelaskan masalah-masalah yang timbul pada sistem pernapasan!
3. Sebutkan dan jelaskan penyakit-penyakit saluran pernapasan!
4. Sebutkan dan jelaskan obat saluran pernapasan!
5. Sebutkan dan jelaskan penggolongan obat sistem pernapasan!
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui bagian-bagian saluran pernapasan pada manusia.
2. Untuk mengetahui masalah-masalah yang timbul pada sistem pernapasan.
3. Untuk mengetahui penyakit-penyakit saluran pernapasan.
4. Untuk mengetahui obat saluran pernapasan.
5. Untuk mengetahui penggolongan obat sistem pernapasan.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi dan pengertian Sistem Pernapasan
Sistem Pernafasan atau Respirasi adalah Sistem pada manusia yang berfungsi untuk
mengambil oksigen dari udara luar dan mengeluarkan karbondioksida melalui paru-paru.
Pernapasan adalah suatu proses yang terjadi secara otomatis walau dalam keadaan tertidur
sekalipun karena sistem pernapasan dipengaruhi oleh susunan saraf otonom.
Menurut tempat terjadinya pertukaran gas maka pernapasan dapat dibedakan atas 2 jenis,
yaitu pernapasan luar dan pernapasan dalam.
Pernapasan luar adalah pertukaran udara yang terjadi antara udara dalam alveolus dengan
darah dalam kapiler, sedangkan pernapasan dalam adalah pernapasan yang terjadi antara darah
dalam kapiler dengan sel-sel tubuh.
Masuk keluarnya udara dalam paru-paru dipengaruhi oleh perbedaan tekanan udara dalam
rongga dada dengan tekanan udara di luar tubuh. Jika tekanan di luar rongga dada lebih besar
maka udara akan masuk. Sebaliknya, apabila tekanan dalam rongga dada lebih besar maka udara
akan keluar.
2.2 Jenis - Jenis Pernapasan
2.2.1 Pernapasan Dada
adalah pernapasan yang melibatkan otot antar tulang rusuk. Mekanismenya dapat
dibedakan sebagai berikut
· Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot antartulang rusuk sehingga
rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada
tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
· Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antara tulang rusuk
ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil.
Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar,
sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.
2.2.2 Pernapasan Perut
adalah pernapasan yang melibatkan otot diafragma. Mekanismenya dapat dibedakan
sebagai berikut:
Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot diafragma sehingga rongga dada
membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di
luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot diaframa ke posisi
semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil.
2
Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan
luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.
2.3 Alat-Alat Sistem Pernapasan
Alat pernapasan adalah alat atau bagian tubuh tempat O2 dapat berdifusi masuk dan
sebaliknya CO2 dapat berdifusi keluar pada respirasi aerob. Alat pernapasan pada manusia
terdiri atas rongga hidung, faring ( tekak), laring (pangkal tenggorokan), bronkus (cabang batang
tenggorokan), dan pulmo (paru-paru).
2.3.1 Rongga hidung ( cavum nasalis)
Udara dari luar akan masuk lewat rongga hidung (cavum nasalis). Rongga hidung berlapis
selaput lendir. Selaput lendir berfungsi menangkap benda asing yang masuk lewat saluran
pernapasan. Selain itu, terdapat juga rambut pendek dan tebal yang berfungsi menyaring partikel
kotoran yang masuk bersama udara. Juga terdapat konka yang mempunyai banyak kapiler darah
yang berfungsi menghangatkan udara yang masuk. Jadi, rongga hidung berfungsi untuk:
menyaring udara, melembapkan udara, dan memanaskan udara. diperoleh dari lingkungan
sekitar. Oksigen diperlukan untuk oksidasi (pembakaran) zat makanan, yaitu gula (glukosa).
Proses oksidasi makanan bertujuan untuk menghasilkan energi. Energi yang dihasilkan
digunakan untuk aktivitas hidup, misalnya pertumbuhan, mempertahankan suhu tubuh,
pembakaran sel-sel tubuh, dan kontraksi otot. Selain menghasilkan energi,pernapasan juga
menghasilkan karbon dioksida, dan uap air.
2.3.2 Faring ( tekak) Udara dari rongga hidung masuk ke faring. Faring berbentuk seperti tabung corong,
terletak di belakang rongga hidung dan mulut, dan tersusun dari otot rangka. Faring berfungsi
sebagai jalannya udara dan makanan. Faring merupakan percabangan 2 saluran, yaitu saluran
pernapasan ( nasofaring) pada bagian depan dan saluran pencernaan ( orofaring)pada bagian
belakang.
2.3.3 Laring (pangkal tenggorokan) Laring terletak antara faring dan trakea. Laring tersusun atas Sembilan buah tulang rawan.
Bagian dalam dindingnya digerakkan oleh otot untuk menutup serta membuka glotis. Glotis
adalah lubang mirip celah yang menghubungkan trakea dengan faring. Laring memiliki katup
yang disebut epiglotis. Pada saat menelan makanan, epiglotis tertutup sehingga makanan tidak
masuk ke tenggorokan tetapi menuju kerongkongan. Makan sambil berbicara dapat
mengakibatkan makanan masuk ke saluran pernapasan karena saluran pernapasan pada saat
tersebut sedang terbuka. Walaupun demikian, saraf kita akan mengatur agar peristiwa menelan,
bernapas, dan berbicara tidak terjadi bersamaan sehingga mengakibatkan gangguan kesehatan.
3
Di dalam laring, selain terdapat epiglotis juga ditemukan adanya pita suara. Masuknya udara
melalui faring akan menyebabkan pita suara bergetar dan terdengar sebagai suara.
2.3.4 Tenggorokan ( trakea)
Tenggorokan berupa pipa yang panjangnya ± 10 cm, terletak sebagian di leher dan
sebagian di rongga dada. Dinding tenggorokan tipis dan kaku, dikelilingi oleh cincin tulang
rawan, dan pada bagian dalam rongga bersilia. Silia silia ini berfungsi menyaring benda-benda
asing yang masuk ke saluran pernapasan.
2.3.5 Cabang-cabang Tenggorokan (Bronki)
Tenggorokan (trakea) bercabang menjadi dua bagian, yaitu bronkus kanan dan
bronkuskiri. Struktur lapisan mukosa bronkus sama dengan trakea, hanya tulang rawan
bronkus bentuknya tidak teratur dan pada bagian bronkus yang lebih besar cincin tulang
rawannyamelingkari lumen dengan sempurna. Bronkus bercabang-cabang lagi menjadi
bronkiolus.
2.3.6 Bronkiolus
Bronkiolus adalah anak cabang dari batang tenggorok yang terdapat dalam rongga
tenggorokan dan akan memanjang sampai ke paru-paru. Jumlah cabang bronkiolus yang
menuju paru-paru kanan dan kiri tidak sama. Bronkiolus yang menuju paru-paru kanan
mempunyai 3 cabang, sedangkan bronkiolus yang menuju paru-paru sebelah kiri hanya
bercabang 2. Bronkiolus adalah cabang dari bronkus dan memiliki dinding yang lebih tipis, pada
ujung bronkiolus terdapat banyak sekali gelembung-gelembung kecil yang dinamakan alveolus.
Ciri khas bronkiolus adalah tidak adanya tulang rawan dan kelenjar pada mukosanya, pada
bagian awal dari cabang bronkiolus hanya memiliki sebaran sel globet dan epitel. fungsi dari
bronkiolus adalah sebagai media yang menghubungkan oksigen yang dihirup agar mencapai
paru-paru.
2.3.7 Paru-paru (Pulmo)
Paru-paru terletak di dalam rongga dada bagian atas, di bagian samping dibatasi oleh otot
dan rusuk dan di bagian bawah dibatasi oleh diafragma yang berotot kuat. Paru-paru ada
dua bagian yaitu paru-paru kanan (pulmo dekster) yang terdiri atas 3 lobus dan paru-paru kiri
(pulmosinister) yang terdiri atas 2 lobus. Paru-paru dibungkus oleh dua selaput yang tipis,
disebut pleura. Selaput bagian dalam yang langsung menyelaputi paru-paru disebut pleura dalam
(pleuravisceralis) dan selaput yang menyelaputi rongga dada yang bersebelahan dengan tulang
rusuk disebut pleura luar (pleura parietalis).
Antara selaput luar dan selaput dalam terdapat rongga berisi cairan pleura yang berfungsi
sebagai pelumas paru-paru. Cairan pleura berasal dari plasma darah yang masuk secara eksudasi.
4
Dinding rongga pleura bersifat permeabel terhadap air dan zat-zat lain. Paru-paru tersusun oleh
bronkiolus, alveolus, jaringan elastik, dan pembuluh darah. Paru-paru berstruktur seperti spon
yang elastis dengan daerah permukaan dalam yang sangat lebar untuk pertukaran gas.
2.4 Penyakit yang sering timbul pada Sistem Pernapasan
2.4.1 Penyakit Kanker Paru-paru
Penyakit Kanker Paru-paru tergolong dalam penyakit kanker yang mematikan, baik bagi
pria maupun wanita. Dibandingkan dengan jenis penyakit kanker lainnya, seperti kanker prostat,
kanker usus, dan kanker payudara, penyakit kanker paru-paru dewasa ini cenderung lebih cepat
meningkat perkembangannya.
Penyakit kanker paru-paru adalah sebuah bentuk perkembangan sell yang sangat cepat
(abnormal) didalam jaringan paru yang disebabkan oleh perubahan bentuk jaringan sell atau
ekspansi dari sell itu sendiri. Jika dibiarkan pertumbuhan yang abnormal ini dapat menyebar ke
organ lain, baik yang dekat dengan paru maupun yang jauh misalnya tulang, hati, atau otak.
Penyakit kanker paru-paru lebih banyak disebabkan oleh merokok (87%), sedangkan
sisanya disebabkan oleh zat asbes, radiasi, arsen, kromat, nikel, klorometil eter, gas mustard dan
pancaran oven arang bisa menyebabkan kanker paru-paru, meskipun biasanya hanya terjadi pada
pekerja yang juga merokok.
Klasifikasi Penyakit Kanker Paru-Paru
Ada pengklasifikasian dari penyakit kanker paru-paru, Ini dilihat dari tingkat
penyebarannya baik dijaringan paru itu sendiri maupun terhadap organ tubuh lainnya. Namun
pada dasarnya penyakit kanker paru-paru terbagi dalam dua kriteria berdasarkan level
penyebarannya:
ü Kanker paru-paru primer
Memiliki 2 type utama, yaitu Small cell lung cancer (SCLC) dan Non-small cell lung
cancer (NSCLC). SCLC adalah jenis sell yang kecil-kecil (banyak) dimana memiliki daya
pertumbuhan yang sangat cepat hingga membesar. Biasanya disebut “oat cell carcinomas”
(karsinoma sel gandum). Type ini sangat erat kaitannya dengan perokok, Penanganan cukup
berespon baik melalui tindakan chemotherapy and radiation therapy.
Sedangkan NSCLC adalah merupakan pertumbuhan sell tunggal, tetapi seringkali
menyerang lebih dari satu daerah di paru-paru. Misalnya Adenoma, Hamartoma kondromatous
dan Sarkoma.
Kanker paru sekunder
5
Merupakan penyakit kanker paru yang timbul sebagai dampak penyebaran kanker dari
bagian organ tubuh lainnya, yang paling sering adalah kanker payudara dan kanker usus (perut).
Kanker menyebar melalui darah, sistem limpa atau karena kedekatan organ.
Tanda dan Gejala Penyakit Kanker Paru-paru
Tanda dan gejala kanker paru ini hanya akan muncul saat perkembangan abnormal sell ini
semakin parah kearah stadium yang lebih lanjut, dan ini memerlukan waktu bertahun-tahun
sejak awal perkembangannya. Bahkan ada kemungkinan tidak menampakkan adanya tanda dan
gejala khusus, melainkan hanya tampak jika dilakukan X-ray. Namun jika beberapa tanda dan
gejala dibawah ini apabila dirasakan, sebaiknya segeralah periksa ke dokter :
· Batuk-batuk yang lama pada orang merokok
· Kesulitan bernafas (nafas pendek)
· Batuk mengeluarkan darah (meskipun jumlah sedikit)
· Sering mengalami infeksi paru (pneumonia atau bronchitis)
· Adanya nyeri dada, bahu dan bagian punggung
· Suara yang berubah dari biasanya
· Batuk lebih dari 2 minggu pada orang yang tidak merokok
· Lainnya seperti susah menelan, leher dan wajah tampak membengkak, nafsu makan
berkurang, hilangnya berat badan, cepat lelah atau lemah.
Penyebab Penyakit Kanker Paru-paru
Penyebab terbesar adalah merokok, Sedangkan lainnya adalah disebabkan adanya
kontaminasi udara sekitar oleh zat asbes, polusi udara oleh asap kendaraan ataupun pembakaran
termasuk asap rokok. Ada beberapa kasus penyakit yang memicu terjadinya penyakit kanker
paru-paru ini, yaitu penyakit TBC dan Pneumonia. Kedua penyakit ini dapat menimbulkan
perlukaan pada jaringan sell organ paru sehingga mensupport terjadinya pertumbuhan sell
abnormal didalam rongga tersebut. Biasanya kanker paru yang berkembang dari kasus ini adalah
jenis adenocarcinoma (adenoma).
Penanganan dan Treatment Penyakit Kanker Paru
Penanganan dan treatment atau pengobatan yang dilakukan pada orang yang terdiagnosa
mengalami penyakit kanker paru akan tergantung dari tingkat stadiumnya, kemungkinan
dilakukannya operasi, serta kondisi umum si Penderita. Hal ini tidak terlepas dari riwayat serta
penyebab dari adanya kanker paru tersebut tentunya.
Beberapa langkah yang biasa dilakukan adalah:
· Tindakan operasi pembedahan mengangkat sell kanker
· Tindakan Therapy Radiasi
· Tindakan Therapy Kemotherapy
· Tindakan penyuntikan {Photodynamic (PTD)}
6
Pemberian Nutrisi dan supplement dapat mengurang gejala yang disebabkan oleh kanker
paru. Vitamin D dan Fe sangat baik untuk diberikan oleh penderita penyakit kanker paru, Begitu
pula dengan makanan antioxidant seperti blueberri, cherri, dan buah tomat.
2.4.2 Empisema Paru
Emfisema Paru-paru adalah penyakit saluran pernafasan yang berciri sesak napas terus
menerus yang menghebat pada waktu mengeluarkan tenaga dan sering kali dengan perasaan
letih dan tidak bergairah atau kalau bahasa awamnya disebut “Paru-Paru Basah”
Emfisema Paru-paru adalah penyakit paru obstruktif kronik. Emfisema paru-paru
merupakan penyakit yang gejala utamanya adalah penyempitan (obstruksi) saluran napas, karena
kantung udara di paru menggelembung secara berlebihan dan mengalami kerusakan yang luas.
Gejala Emfisema Paru-paru
· Adapun gejala dari penyakit emfisema paru-paru diantaranya adalah:
· Pada awal gejalanya serupa dengan bronkhitis Kronis
· Napas terengah-engah disertai dengan suara seperti peluit
· Dada berbentuk seperti tong, otot leher tampak menonjol, penderita sampai membungkuk
· Bibir tampak kebiruan
· Berat badan menurun akibat nafsu makan menurun
· Batuk menahun
Penyebab Emfisema Paru-paru
· Bronkhitis Kronis yang berkaitan dengan merokok
· Mengisap asap rokok/debu
· Pengaruh usia
Komplikasi yang terjadi pada penderita Emfisema Paru-paru, diantaranya adalah:
· Sering mengalami infeksi ulang pada saluran pernapasan
· Daya tahan tubuh kurang sempurna
· Proses peradangan yang kronis di saluran napas
· Tingkat kerusakan paru makin parah
Jika seseorang telah memiliki penyakit emfisema paru-paru, pengobatan yang dapat diambil
untuk menghentikan perkembangan dan untuk melindungi diri dari komplikasi:
· Berhenti merokok. Berhenti merokok merupakan paling penting yang dapat diambil untuk
kesehatan penderita secara keseluruhan untuk menghentikan perkembangan emfisema. Jika
perlu, Bergabunglah dengan program berhenti merokok agar anda benar benar bisa
menghentikan kebiasan mengkonsumsi rokok.
· Hindari iritasi pernapasan termasuk asap dari knalpot cat dan mobil, beberapa bau masakan,
parfum tertentu, bahkan membakar lilin dan kemenyanpun juga perlu dihindari.
· Berolahraga secara teratur. Penderita bisa mengurangi penyakit emfisema dengan cara
berolah raga secara teratur, dengan melakukan hal ini penderita dapat meningkatkan
kapasitas paru paru yang tentunya akan membuat pernafasan lebih lega.
7
· Melindungi diri dari udara dingin. Udara dingin dapat menyebabkan kejang pada saluran
bronkial yang membuat lebih sulit untuk bernapas. Sehingga penyakit Emfisema Paru-paru
bisa bertambah parah.
2.4.3 Tuberkulosis atau TBC
Tuberkulosis atau TBC adalah penyakit yang sangat mudah sekali dalam penularannya.
Seperti halnya penyakit flu biasa, dalam penyebaranya TBC juga melalui udara. Penyakit
tuberkolosis sangat mematikan apabila tidak segera dilakukan penanganan. Di Indonesia,
penanganan sejak dini sudah dilakukan dengan memberikan paket imunisasi BCG pada balita.
Namun demikian, belum sepenuhnya Indonesia 100% terbebas dari penyakit ini.
Kebanyakan masyarakat Indonesia masih banyak yang belum mengerti dan mengenal
penyakit ini. Dengan gejala awal batuk yang kemudian disertai dengan demam, kadang-kadang
masyarakat masih mengangap itu hanya penyakit biasa dan tidak mau melakukan pemeriksaan
secara lebih intensif untuk mengetahui lebih dalam lagi tentang gejala yang dirasakannya. Dan
ketika batuk tidak berhenti selama 2 minggu dan keadaan semakin parah yang kadang-kadang
batuk yang disertai dengan darah, yang menandakan penyakit sudah parah barulah melakukan
pemeriksaan dan pengobatan.
Mycobacterium Tuberculosis adalah bakteri penyebab dari penyakit TBC, kuman ini
berbentuk batang yang mengelompok atau disebut berkoloni. Kuman ini paling sering
menyerang organ pernafasan atau paru-paru, walaupun masih bisa menyerang organ tubuh yang
lain. Infeksi primer dapat terjadi pada indifidu yang belum memiliki kekebalan terhadap basil
ini. Nama lain dari TBC adalah TB yaitu adalah singkatan dari tubercles bacillus. Jadi antara
TBC dan TB adalah penyakit yang sama.
Dengan penyebaran melalui udara, TBC dapat menyerang siapa saja. Dari organ
pernafasan, penderita dapat menularkan melalui bersin, batuk, atau hembusan udara yang
melalui hidung ataupun mulut. Kuman yang bertebaran di udara akan terhisap oleh orang yang
ada disekitar melalui pernafasan dan masuk kedalam paru-paru, kemudian masuk ke saluran
limfe paru. Dari limfe inilah menyebar ke seluruh tubuh melalui aliran darah.
Selain menyerang organ paru, bakteria ini dapat menyerang organ-organ tubuh yang
lainnya seperti sendi, otot, tulang, saluran kencing, sistem syaraf pusat, sumsum tulang, dan
sistem limfa. Tidak semua organ yang terserang menimbulkan gejala yang secara langsung dapat
kita rasakan, tergantung dari bagian mana yang diserang. Sebagai contoh apabila yang terserang
bagian tulang belakang maka gejala yang dirasakan adalah rasa sakit pada bagian tulang
belakang. Dan apabila bakteria menyerang bagian organ ginjal maka, penderita mungkin akan
mengalami masalah kencing darah.
Manusia mempunyai sistem imun yang akan menjaga dari serangan bakteria ini, sistem
imunitas akan menyerang bakteria TBC selepas 2-8 minggu dari mulai terjangkit Tuberculosis.
Sel darah putih disebut makrofak, akan dihasilkan untuk melawan bakteria dan “
8
membungkusnyaâ€. Jika bakteri ini mati, berarti kita akan terbebas sepenuhnya dari masalah�
TBC. Tetapi jika tidak, maka ia akan menjadi tidak aktif dan akan berada dalam tubuh selama
beberapa tahun. Dalam hal ini anda dikategorikan terjangkit TBC tetapi tidak mengalami
masalah dan tidak menulari orang lain.
Penularan TBC dan gejalanya
Penderita TBC biasanya mengalami batuk yang berkepanjangan sebagai gejala utama
selama beberapa minggu yang diikuti dengan demam tinggi. Biasanya demam menyerang pada
malam hari, namun ketika siang demam akan berkurang bahkan cenderung turun dan akan
datang lagi bila mulai menjelang malam. Orang yang terkena TBC, daya tahan tubuhnya akan
menurun secara drastis, nafsu makan berkurang, dan berat badan juga menurun dengan sangat
cepat, rasa lelah dan batuk-batuk. Ini terjadi jika infeksi awal telah berkembang menjadi
progressive tuberculosis yang menjangkiti organ paru dan organ tubuh lainnya.
Dalam kasus reactivation tuberculosis, infeksi awal tubercilosis (primary tuberculosis)
mungkin telah lenyap tetapi bakterinya tidak mati melainkan hanya tiduran � untuk sementara
waktu. Bakteri ini akan aktif apabila kondisi tubuh sedang tidak fit dan dalam imunitas yang
rendah. Bila penyakit ini semakin progresif maka bakteri yang aktif akan merusak jaringan paru-
paru dan berbentuk rongga-rongga (lubang) pada paru-paru penderita, maka si penderita akan
batuk-batuk dan memproduksi sputum (dahak) yang bercampur darah. Bila tidak segera
dilakukan tindakan penanganan maka akan dapat menimbulkan kematian pada si penderita.
Penderita yang tidak berobat dapat menularkan penyakitnya kepada orang disekitarnya.
Pada umumnya penularan TBC terjadi secara langsung ketika sedang berhadap-hadapan
dengan si penderita, yaitu melalui ludah dan dahak yang keluar dari batuk dan hembusan nafas
penderita. Secara tidak langsung dapat juga melalui debu, alat makanan dan minuman yang
mengandung kuman TBC. Melalui medium air, TBC juga bisa bertahan dan menyebar.
Lamanya dari terkumpulnya kuman sampai timbulnya gejala penyakit dari yang berbulan-bulan
sampi tahunan membuat penyakit ini digolongkan penyakit kronis.
Gejala umum yang sering dirasakan adalah :
· Batuk lama lebih dari 30 hari yang disertai ataupun tidak dengan dahak bahkan bisa disertai
juga dengan batuk darah.
· Demam lama dan berulang tanpa sebab yang jelas (bukan tifoid, malaria, atau infeksi
saluran nafas akut), dan terkadang disertai dengan badan yang berkeringat di malam hari.
· Nafsu makan menurun dan bila terjadi pada anak maka terlihat gagal tumbuh serta
penambahan berat badan tidak memadai sesuai dengan usia anak tersebut.
· Berat badan menurun dengan drastis tanpa sebab yang jelas disamping karna nafsu makan
yang menurun, pada anak berat badan tidak naik dalam satu bulan walaupun sudah
dilakukan penanganan gizi.
· Adanya pembesaran kelenjar seperti di leher atau ketiak.
9
· Pada anak yang primary pulmonary tuberculosis (infeksi pertama yang disebabkan oleh
tuberculosis) tidak menampakan gejalanya meskipun dilakukan pemeriksaan dengan sinar
X-ray. Kadang-kadang pada anak jarang terlihat gejala adanya pembesaran kelenjar getah
bening atau batuk-batuk. Dalam banyak kasus jika tuberculin skin testnya menunjukan hasil
positif maka si penderita diindikasikan menderita penyakit TBC, meskipun tidak
menunjukan gejala tetapp harus mendapatkan perawatan serius.
Penentuan tentang terjangkit atau tidaknya penyakit ini untuk secara pasti perlu dari
pengkajian secara klinis, pemerikasaan fisik, gambaran radiologi atau rontgen paru dan
pemerisaan laboratorium klinis ataupun bakteriologi. Sebagian kasus menunjukan bahwa
makrofak (sel kekebalan tubuh) tidak dapat melawan bakteria.
Bakteria akan bertindak aktif dan akan mulai menyerang organ, terutama paru-paru,
sehingga menyebabkan anda mengalami batuk kering. Wanita yang mengidap batuk kering
dapat menularkan penyakit ini jika mengandung. Kondisi ini dapat terjadi sebelum atau sesudah
bayi di lahirkan. Di tahun pertama setelah kelahiran, bayi akan menunjukan gejalanya jika
memang tertular TBC dari ibunya. Bukan karna faktor penurunan gen penyakit ini ditularkan,
namun karena disebabkan oleh sirkulasi darah dalam tubuh ibu yang mengandung tuberculosis
sehingga berpengaruh terhadap anak yang dikandungnya.
Pencegahan dan Penanganan Pengobatan TBC
TBC bisa diobati, asalkan benar-benar mempunyai keinginan dan semangat yang besar
untuk sembuh. Dorongan dari keluarga dan orang disekitar anda sangatlah diperlukan.
Pemeriksaan yang intensif dan teliti serta disiplin minum obat yang diberikan dokter harus
dilakukan penderita agar penyakit yang dideritanya segera sembuh. Pengobatan yang dilakukan
dapat bertujuan untuk menyembuhkan, mencegah kematian, dan kekambuhan.
Adapun obat TBC yang utama adalah Isoniazid, Rifampisin, Pirazinamid, Streptomisin
dan Etambutol. Sedangkan jenis obat tambahan yang sering digunakan adalah Kanamisin,
Kuinolon, Makroloid, dan Amoksilin dikombinasikan dengan Klavulanat. Pengobatan ini
dilakukan selama 12 bulan untuk keseluruhan. Faktor utama dari pada kesembuhan adalah
prilaku dan lingkungan dimana sipenderita itu tinggal, kedisiplinan dalam minum obat dan dan
dukungan orang-orang disekitar si penderita.
Dalam proses penyembuhan, sipenderita harus minum obat sesuai dengan petunjuk dan
waktu yang telah ditentukan (6-12 bulan) berturut-turut tanpa putus serta mengkonsumsi
makanan-makanan yang bergizi. Selain petugas kesehatan yang memantau dan mengawasi,
keluarga juga di ajak turut serta dalam mengawasi dan memastikan si penderita TBC meminum
obat yang telah diberikan. Jika si penderita tidak disiplin dan teratur dalam meminum obat, dapat
mengakibatkan kuman-kuman yang ada didalam tubuh akan menjadi kebal terhadap obat
tersebut. Dan apabila si penderita berhenti minum obat sebelum waktunya maka, batuk yang
sudah hilang akan timbul kembali dan kemungkinan kuman akan kebal dan TBC akan sulit
untuk disembuhkan.
10
Dilakukannya pengobatan selama 6-9 bulan karena, bakteri-bakteri tuberkulosis memiliki
daya tahan yang sangat kuat hingga berbulan-bulan walaupun sudah terkena antibiotik.
Kombinasi beberapa obat sangat diperlukan karena untuk menghadapi kuman TBC yang berada
dalam berbagai stadium dan fase pertumbuhan yang cepat. Walaupun gejala-gejala sudah hilang,
namun pengobatan tidak boleh berhenti sampai batas waktu yang telah ditentukan.
2.4.4 Penyakit Pneumonia
Infeksi paru-paru atau yang sering dikenal dengan istilah Pneumoniamerupakan infeksi
pada paru-paru yang disebabkan oleh bakteri atau virus.Penyakit Pneumonia ini dapat
menyerang siapa saja mulai dari bayi, anak-anak, remaja hingga orang tua dapat terkena
Pneumonia. Pada kasus penderita Pneumonia, bakteri atau virus yang menyerang dapat
menginfeksi salah satu organ paru-paru atau bahkan kedua organ paru-paru. Ketika seseorang
terkena flu, bisa saja itu merupakan penyebab awal terinfeksi bakteri atau virus penyebab
Pneumonia akibat adanya iritasi pada paru-paru yang ditimbulkan oleh flu.
Sebagai organ penting, paru-paru berperan dalam system pernapasan sebagai penyaring
oksigen yang dihirup. Setelah disaring, oksigen tersebut diedarkan ke seluruh bagian tubuh
bersama dengan aliran darah melalui alveolus. Pada penderita Pneumonia, kadar oksigen yang
diedarkan ke seluruh tubuh akan rendah dibandingkan orang normal karena fungsi dari alveolus
mereka mengalami gangguan akibat terkena virus atau bakteri sehingga oksigen kesulitan
menembus paru-paru.
Tingkat kerusakan yang disebabkan oleh Penyakit Pneumonia ini tergantung dari
kesehatan penderitanya. Apabila disebabkan oleh bakteri, maka penderita akan merasakan
demam dengan suhu tubuh tinggi disertai dengan menggigil. Berbeda halnya dengan penderita
Pneumonia yang disebabkan oleh infeksi virus, pada kasus ini virus akan berkembang secara
lambat dan butuh waktu lama untuk mengusir virus tersebut dari tubuh penderita. Apabila
disebabkan oleh virus, penderita akan mengalami sakit kepala, sakit pada bagian dada, batuk dan
sakit pada otot. Dengan demikian, penderita akan kesulitan bernapas, bernapas dengan frekuensi
cepat yang menyebabkan penderita batuk dan mengeluarkan lendir.
Gejala Pneumonia
Ketika seseorang mengalami flu kemudian merasakan gejala-gejala seperti yang telah
diutarakan di atas, maka segeralah memeriksakan diri ke dokter. Apabila pada waktu diperiksa
doter menggunakan stetoskop terdengar suara seperti berderak atau gelembung pada bagian
paru-paru, maka dapat diindikasikan bahwa orang tersebut terkena Gejala Pneumonia. Selain
menggunakan stetoskop, hasil rontgen pada bagian dada juga memberikan kontribusi penting
dalam mendeteksi penyakit tersebut. Dari hasil rontgen tersebut, dokter dapat mengetahui
apakah penderita terkena Pneumonia disebabkan oleh bakteri atau virus dengan melihat daerah
putih yang merata pada paru-paru sebagai tanda adanya penumpukan cairan.
Mengobati Penyakit Pneumonia
11
Penderita Pneumonia dapat sembuh total apabila mendapatkan penanganan dan
pengobatan yang tepat. Apabila infeksi disebabkan oleh bakteri, maka penderita akan diberikan
resep antibiotik. Sedangkan cara mengobati penyakit pneumonia pada penderita Pneumonia
yang disebabkan oleh virus, maka dokter akan memberikan obat penurun demam dan batuk
karena antibiotik tidak bekerja pada kasus ini.
Bagi seseorang yang sudah terlanjur terserang Pneumonia hendaknya senantiasa mencuci
tangan secara teratur untuk mencegah masuknya kuman berbahaya agar tidak memperparah
keadaan. Selain itu, penderita juga harus beristirahat dengan cukup untuk menguatkan system
kekebalan tubuh.
Demikianlah yang dapat Kami sampaikan mengenai Cara Mengetahui dan Mengobati
Gejala Penyakit Pneumonia ini, semoga artikel yang masih penuh dengan kekurangan ini bisa
bermanfaat bagi Anda yang membaca, khususnya bagi Anda yang sedang mencari referensi
terkait penyakit Pneumonia.
2.4.5 Penyakit asma
Asma adalah satu penyakit penyempitan saluran pernafasan yang ditandai dengan
inflamasi (peradangan) di saluran napas dan spasme (kejang) akut otot polos bronkiolus.
Penyakit ini menyebabkan produksi mukus yang berlebihan dan menumpuk, penyumbatan aliran
udara, dan penurunan pertukaran udara di alveolus. Asma terjadi pada individu tertentu yang
merespon secara agresif berbagai jenis iritan (penyabab iritasi) di saluran nafas.
Penyebab Penyakit Asma
Ada beberapa faktor resiko yang penyebab penyakit ini, diantaranya yaitu:
· Faktor Genetik/keturunan
Adanya riwayat asma atau alergi dalam keluarga, mengisyaratkan adanya kecederungan
genetik/keturunan.
· Terpapar beberapa rangsangan/iritan berulang atau terus menerus, terutama pada masa
perkembangan. Meskipun kebanyakan penderita yang didiagnosis adalah anak-anak, orang
dewasa juga dapat terkena penyakit ini tanpa ada riwayat penyakit sebelumnya, Mungkin
penyebabnya :
· Alergi yang memburuk atau Infeksi Pernafasan Atas yang berulang, seperti yang dapat
terjadi akibat pajanan debu dilingkungan kerja.
Gejala Klinis Penyakit Asma:
· Dispnea (sesak nafas) yang bermakna
· Batuk, terutama dimalam hari
· Pernafasan yang dangkal dan cepat
· Mengi (bunyi) yang dapat terjadi pada akultasi paru. Biasanya terjadi pada saat ekspirasi,
kecuali pada kondisi yang telah parah.
12
· Peningkatan usaha pernafasan, ditandai dengan retraksi dada, disertai perburukan kondisi
nafas cuping hidung.
· Kecemasan yang berhubungan dengan ketidak mampuan mendapat udara yang cukup
· Udara terperangkap karena obstruksi aliran darah, terutama terlihat selama ekspirasi.
Diagnosis Penyakit Asma
· Penyakit asma didiagnosis menggunakan Spirometer yaitu alat yang mengukur dan
mengidentifikasi penurunan kapasitas dan penurunan aliran ekspirasi (puncak maksimum)
· Untuk mengevaluasi gejala asma dirumah,tersedia Peak Flowmeter. Dengan alat ini
FEV(Force Flow rate) maksimum yang juga disebut juga peak flow diukur selama serangan
dan waktu diantara episode asmatik (Catatan: Karena alat pribadi jangan hanya mengukur
selama 1 detik,karena akan memberikan nilai yg berbeda dari FEV yang lebih akurat)
· Saturasi hemoglobin dengan oksigen (Saturasi Oksigen) diukur untuk mengetahui
bagaimanan darak teroksigenasi dengan baik pada individu yang memiliki gejala asmatik.
Teknik ini menempatkan sensor dijari untuk mendapat informasi dengan menilai warna
darah yang mengalir didalamnya. Hemoglobin yang tidak bersaturasi lebih gelap
dibandingkan dengan yang tersaturasi.
· Analisis Gas Darah mungkin memperlihatkan penurunan konsentrasi oksigen diarteri dan
alkalosis respiratoris.
Penanganan Penderita Asma
- Langkah pertama dalam pengobatan adalah mengevaluasi derajat/stadium asma penderita.
Asma terbagi menjadi 4 stadium yaitu ringan dan intermiten;ringan dan
persisten;moderat/sedang;dan berat. Terapi yang diberikan harus sesuai stadium
- Untuk keempat stadium asma, menghindari terpajan allergen (bahan penyebab alergi) yang
telah diketahui adalah tindakan yg penting. Alergen contohnya: asap rokok,asap kayu,debu,
dan bulu binatang.
- Pemantauan laju Peak Flow yang sering terutama selama insiden meningkat, seperti pada
musim dingin dan musim semi(banyak serbuk sari bunga beterbangan),hal ini sanagat
diperlukan bahkan pada asma ringan sekalipun. Jika diketahui penurunan peak flow
signifikan,pengobatan harus segera dilakukan bukan ditunggu sampai bertambah parah.
2.5 Teknologi Yang Berkaitan Dengan Sistem Pernapasan
Dengan semakin berkembangnya teknologi internet, situs mengobati.org berusaha untuk
memberikan informasi kesehatan dan artikel biologi sekolah untuk memudahkan anda mencari
masukan yang dapat dijadikan bahan referensi anda.
Pada kesempatan kali ini, mengobati.org akan sedikit membahas artikel dan informasi mengenai
" Teknologi yang berkaitan dengan sistem pernapasan ".
13
Pada artikel singkat ini, mengobati.org memberikan beberapa artikel yang dapat anda jadikan
masukan.
Teknologi yang berkaitan dengan sistem pernapasanTeknologi yang berkaitan dengan sistem pernapasan – Sistem pernapasan atau sistem respirasi adalah sistem organ yang digunakan untuk pertukaran gas. Pada hewan berkaki empat, sistem pernapasan umumnya termasuk saluran yang digunakan untuk membawa udara ke dalam paru-paru di mana terjadi pertukaran gas. Diafragma menarik udara masuk dan juga mengeluarkannya. Berbagai variasi sistem pernapasan ditemukan pada berbagai jenis makhluk hidup. Bahkan pohon pun memiliki sistem pernapasan.
Alat bantu atau Teknologi yang digunakan dalam sistem pernapasan manusia sebagai berikut :
Trakeotomi
Teknologi Trakeotomi PernapasanTrakeotomi : Pembuatan lubang pada trakea untuk membantu memberikan pernapasan bantuan.
Trakeotomi biasanya dilakukan pada penderita dipteri akut yang dapat menyebabkan penyumbatan pada saluran pernapasannya.
Pulmotor
14
Pulmotor alat bantu pernapasan
Pulmotor : alat untuk melakukan pernapasan buatan. Pernapasan buatan biasanya dilakukan pada orang-orang yang mengalami gangguan pernapasan karena tenggelam dan shock karena
sengatan listrik. Spirometer
Spirometer teknologi pernafasanSpirometer : alat untuk mengukur secara langsung dan cepat kemampuan paru-paru seseorang
serta untuk keperluan diagnosa paru-paru yang abnormal. Oxygen catheter
Oxygen catheter
Oxygen catheter atau Oxygen cannula : alat yang digunakan untuk mengalirkan oksigen ke
dalam lubang hidung.
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Obat-obat pernafasan terdiri dari Antihistaminika, Mukolitik, Inhalasi, Kromoglikat,
Kortikosteroid, Antiasma dan Bronkodilator, Obat-obat batuk, Zat-zat sentral SSP, Zat-zat
perifer di luar SSP.
Kami menyimpulkan obat-obat tersebut diatas sangat berperan penting bagi kesehatan
saluran pernapasan kita karena dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit yang
mengganggu saluran pernapasan kita.
3.2 Saran
Jagalah kesehatan organ pernafasan terutama pada paru-paru dan organ sistem pernafasan
lainnya.
16
DAFTAR PUSTAKA
http://meikyphantom.blogspot.com/2010/06/makalah-obat-saluran-pernafasan.html
http://iyankchemiztry.blogspot.com/2010/12/obat-pernapasan.htmlhttp://berbagikeperawatan.blogspot.com/2012/04/penggolongan-obat-sistem-pernafasan.html
17