makalah koperasi sekolah

14
MAKALAH KOPERASI SEKOLAH Nama Kelompok : Fitria Nursia B31112027 Widia Sanyorani B31112005 Anggrani Chasanah B31112028 Yolanda Pardede B31112031

Upload: wisnu-wardhana

Post on 13-Apr-2016

46 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MAKALAH KOPERASI SEKOLAH

MAKALAH KOPERASI SEKOLAH

Nama Kelompok :

Fitria Nursia B31112027

Widia Sanyorani B31112005

Anggrani Chasanah B31112028

Yolanda Pardede B31112031

UNIVERSITAS TANJUNGPURA

PONTIANAK

TAHUN AJARAN 2013/2014

Page 2: MAKALAH KOPERASI SEKOLAH

KATA PENGANTARPuji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kepada kami nikmat yang teramat banyak. Salah satu wujud dari nikmatnya itu adalah kami dapat menyelesaikan makalah dengan tema “Koperasi Sekolah “.Dalam makalah ini menyajikan berbagai kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan koperasiUcapan terima kasih kami sampaikan kepada :1) Bapak M. Hanafi 2) Teman-teman seperjuanganyang telah memberikan arahan, bimbingan serta semangat yang pada dasarnya menjadi salah satu faktor terselesaikannya makalah ini meskipun masih jauh dari kesempurnaan.Kami berharap dengan terselesaikannya makalah ini dapat menjadi jalan menuju prestasi yang lebih baik.Akhirnya besar harapan kami atas saran-saran dan kritik yang bersifat membangun, sehingga akan kami jadikan pedoman di dalam pembuatan makalah kami selanjutnya.Terima kasih.

Pontianak , Desember 2013

Penyusun

Page 3: MAKALAH KOPERASI SEKOLAH

Bab 1

Pendahuluan

Koperasi sekolah adalah koperasi yang anggotanya murid/ siswa pendidikan dasar, pendidikan

menengah, dan sekolahsekolah tempat pendidikan yang setaraf dengan itu. Dengan kata lain,

koperasi sekolah adalah koperasi siswa. Menurut peraturan yang berlaku, anggota koperasi harus

orang yang sudah dewasa, akan tetapi koperasi sekolah ternyata anggotaanggotanya belum

dewasa. Oleh karena itu, koperasi sekolah dimaksudkan untuk melatih siswa dalam melakukan

kegiatan ekonomi yang telah diizinkan dari pemerintah.

Bab II

Pembahasan

1. Tujuan Koperasi Sekolah

Koperasi sekolah dimaksudkan sebagai penunjang pendidikan sekolah ke arah kegiatan-kegiatan

praktis. Maksud yang lain adalah mencapai kebutuhan ekonomi di kalangan siswa dan

mengembangkan rasa tanggung jawab, disiplin, setia kawan, dan jiwa demokratis para siswa

yang sangat berguna bagi pembangunan bangsa dan negara.

Pendidikan koperasi sekolah sangat diperlukan dengan alas an sebagai berikut.

a. Generasi muda merupakan calon penerus cita-cita koperasi, maka sangat perlu mendapatkan

pengetahuan tentang berkoperasi.

b. Siswa merupakan calon pemegang peranan dalam mengembangkan koperasi di masa

mendatang, menuju bentuk perekonomian berdasar UUD 1945 Pasal 33.

Tujuan didirikannya koperasi sekolah di antaranya sebagai berikut.

a. Agar siswa memiliki kesadaran tentang fungsi dan peranan koperasi sebagai soko guru dan

wadah utama perekonomian rakyat.

b. Agar para siswa memiliki rasa tanggung jawab, disiplin, setia kawan, dan jiwa demokratis.

c. Agar dapat meningkatkan upaya pembinaan kelembagaan koperasi sekolah secara sistematis,

terarah, dan terusmenerus.

Page 4: MAKALAH KOPERASI SEKOLAH

d. Agar siswa memiliki bekal pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman praktis dalam hal

pengelolaan koperasi sekolah melalui latihan-latihan maupun praktik kerja nyata.

e. Menanamkan dan memupuk rasa tanggung jawab siswa dalam hidup bergotong royong di

masyarakat.

f. Menunjang program pembangunan pemerintah di sector koperasi melalui program pendidikan

di sekolah.

g. Menumbuhkan aspirasi dan partisipasi masyarakat sekolah terhadap koperasi, sekaligus

sebagai sarana untuk menanamkan jiwa, semangat, serta sikap berkoperasi.

h. Menunjang pendidikan sekolah ke arah kegiatan-kegiatan praktis untuk mencapai tujuan

berupa pemenuhan kebutuhan siswa.

2. Ruang Lingkup dan Landasan Hukum Koperasi Sekolah

Ruang lingkup pembinaan koperasi sekolah meliputi beberapa hal berikut ini.

a. Peningkatan kesadaran berkoperasi serta langkah-langkah pembinaan dan penyuluhan untuk

mengembangkan koperasi sekolah.

b. Pembinaan fasilitas seperti ruang pemupukan modal, penyediaan kredit dengan syarat

memadai untuk pengadaan sarana, bantuan tenaga manajemen atau pengelolaan, dan lain-lain.

c. Peningkatan keterampilan siswa dalam mengelola koperasi melalui latihan-latihan yang

praktis, misalnya praktik kerja nyata yang berkaitan dengan pengorganisasian, yang nantinya

diharapkan dapat menjadi kader koperasi di masyarakat.

Adapun landasan hukum berdirinya koperasi sekolah adalah sebagai berikut.

a. Surat Keputusan Menteri Tenaga Kerja Transmigrasi dan Koperasi No.

638/AKPTS/Men/1974 tentang Ketentuan Pokok Mengenai Koperasi Sekolah.

b. Surat Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 0158/P/1984 dan

Menteri Koperasi Nomor 51/M/KPTS/III/1984, tertanggal 22 Maret 1984.

c. Instruksi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 5/ U/1984, tentang Pendidikan

Perkoperasian.

d. UU Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian.

Page 5: MAKALAH KOPERASI SEKOLAH

3. Tahap-Tahap Pendirian Koperasi Sekolah

Dalam rangka mendirikan koperasi sekolah, terlebih dahulu perlu diketahui langkah-langkah

maupun hal-hal yang menyangkut pendirian koperasi sekolah tersebut. Adapun langkah-langkah

atau prosedur pendirian koperasi sekolah adalah sebagai berikut.

a. Tahap Persiapan

Pada tahap persiapan, rencana dan program pendirian koperasi disosialisasikan oleh kepala

sekolah bersama guru, komite sekolah, dan Osis serta perlu diinformasikan kepada siswa yang

lain. Selanjutnya perlu dibentuk tim kecil/panitia yang bertugas menyelenggarakan rapat

pembentukan koperasi sekolah.

Hal-hal yang perlu dipersiapkan oleh Tim Kecil di antaranya:

1) menentukan hari, tanggal dan jam pelaksanaan pembentukan,

2) menentukan tempat diadakan rapat pembentukan,

3) menentukan peserta yang mengikuti rapat,

4) menyiapkan undangan rapat,

5) menyiapkan alat atau perlengkapan rapat,

6) menyiapkan bahan-bahan yang akan dibicarakan dalam rapat,

7) merencanakan dan menyiapkan biaya-biaya penyelenggaraan rapat pembentukan koperasi

sekolah.

b. Tahap Pembentukan

Setelah melalui tahap persiapan, selanjutnya diadakan rapat pembentukan koperasi sekolah.

Adapun pihak-pihak yang harus dihadirkan adalah:

1) murid/ perwakilan kelas minimum 2 (dua) orang, paling sedikit 20 orang murid,

2) guru ekonomi/ koperasi dan guru yang ditunjuk

3) kepala sekolah

4) pejabat Kantor Dinas Koperasi Kabupaten/Kota

Page 6: MAKALAH KOPERASI SEKOLAH

5) perwakilan dari Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota

Hasil dari rapat pembentukan koperasi tersebut antara lain:

1) Anggaran Dasar koperasi sekolah,

2) susunan pengurus yang terdiri dari ketua, sekretaris, dan bendahara (dari unsur guru yang

ditunjuk),

3) pembentukan pengawas paling banyak 3 siswa,

4) penetapan sumber modal koperasi yang terdiri atas simpanan pokok, simpanan wajib,

cadangan, dan hibah,

5) penetapan pembagian SHU koperasi,

6) lain-lain yang perlu.

c. Tahap Pengesahan

Setelah koperasi sekolah terbentuk, maka pengurus mengajukan permohonan pengakuan kepada

Kantor Dinas Koperasi Kabupaten/Kota yang dilampiri:

1) Anggaran Dasar/Akta Pendirian Koperasi Sekolah rangkap 3 (tiga) yang asli bermaterai

Rp6.000,00 atau sesuai peraturan yang berlaku,

2) berita acara pembentukan koperasi sekolah,

3) neraca awal/neraca permulaan dari koperasi sekolah.

Apabila telah memenuhi syarat, selambat-lambatnya dalam waktu 3 (tiga) bulan dari tanggal

pengajuan itu akan diterima surat pengakuan atau surat keputusan pengesahan dan akta pendirian

koperasi sekolah dari Kantor Dinas Koperasi.

4. Kegiatan Usaha Koperasi Sekolah

Jenis usaha yang akan dilaksanakan oleh koperasi sekolah hendaknya memperhatikan

kebutuhan-kebutuhan pokok yang umumnya dibutuhkan oleh para siswa, di samping

menjangkau kebutuhan lain yang mungkin diperlukan oleh sebagian siswa. Pada dasarnya

Page 7: MAKALAH KOPERASI SEKOLAH

kegiatan yang akan dilaksanakan tidak menimbulkan atau mengganggu kegiatan belajar para

siswa, bahkan lebih menambah pengetahuan serta praktik nyata tentang kegiatan berkoperasi.

Memperhatikan hal-hal tersebut, maka kegiatan usaha yang dilaksanakan koperasi sekolah

meliputi usaha yang dapat memenuhi kebutuhan para siswa di sekolah yang bersangkutan dan

masyarakat.

Adapun kegiatan usaha koperasi sekolah antara lain:

a. unit usaha pertokoan, meliputi pengadaan buku pelajaran, alat tulis, seragam sekolah, serta

barang lain yang diperlukan siswa,

b. unit usaha cafetaria (warung) sekolah, dimaksudkan untuk menampung siswa agar tidak keluar

dari lingkup sekolahan,

c. unit usaha simpan pinjam, yang bertujuan untuk melayani penabungan dan pinjaman uang

guna meringankan para siswa serta untuk menumbuhkan kegemaran menabung bagi siswa,

d. unit usaha jasa lainnya, disesuaikan dengan perkembangan dan pertumbuhan kegiatan

ekonomi masyarakat, seperti fotokopi, wartel, warnet, menerima percetakan, travel bus, bursa

buku, penjahitan pakaian seragam siswa, pengetikan dan penjilidan (rental), pengoperasian

gedung serba guna, dan sebagainya.

5. Pengelolaan Koperasi Sekolah

Kelangsungan koperasi sekolah sangat bergantung kepada peran aktif berbagai pihak di

dalamnya, baik anggota, pengurus maupun pengawas.

a. Keanggotaan

Anggota koperasi sekolah adalah murid/siswa sekolah yang bersangkutan di mana koperasi

sekolah didirikan. Keanggotaan koperasi sekolah tidak dapat dipindahtangankan kepada orang

lain.

Keanggotaan berakhir jika:

- murid/anggota koperasi meninggal dunia,

Page 8: MAKALAH KOPERASI SEKOLAH

- murid/anggota koperasi pindah sekolah,

- murid/anggota koperasi berhenti sekolah karena tamat (lulus) atau alasan lainnya,

- ketentuan lain yang ditetapkan dalam anggaran dasar.

Keanggotaan koperasi sekolah ditetapkan setelah ia mendaftarkan diri sebagai anggota,

memenuhi, dan melaksanakan ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam koperasi sekolah serta

telah membayar simpanan pokok kepada pengurus koperasi. Simpanan pokok merupakan

persyaratan seorang siswa menjadi anggota koperasi.

b. Kepengurusan

Pengurus koperasi sekolah berasal dari anggota yang dipilih melalui rapat anggota atau yang

ditentukan dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga. Masa bakti pengurus

ditetapkan 1 tahun dan dapat dipilih kembali untuk masa bakti 1 tahun lagi. Pengurus koperasi

tetap atas pembinaan guru dan kepala sekolah.

c. Pengawas

Pengawas memegang peranan yang penting dalam organisasi koperasi karena ia memegang

fungsi kontrol terhadap jalannya usaha koperasi. Pengawas koperasi sekolah dipilih dari

kalangan orang tua murid sekolah yang bersangkutan dalam rapat anggota. Pemilihan anggota

badan pengawas koperasi sekolah, sama halnya dengan cara memilih pengurus, yaitu dilakukan

dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT). Apabila anggota badan pengawas tidak memenuhi dari

kalangan murid atau siswa, pengawas juga dapat diambil dari guru agar dapat membimbing para

siswa.

d. Permodalan Koperasi Sekolah

Sebagaimana koperasi-koperasi lainnya, sumber modal koperasi sekolah diperoleh dari modal

sendiri dan modal dari luar.

1) Modal sendiri, meliputi simpanan pokok, simpanan wajib, cadangan SHU (Sisa Hasil Usaha),

dan hibah.

2) Modal dari luar meliputi simpanan sukarela, pinjaman bank, pinjaman dari koperasi lain, dan

sumber lain yang sah.

Page 9: MAKALAH KOPERASI SEKOLAH

e. Bagan Organisasi Koperasi Sekolah

Untuk menjalankan fungsinya, maka kepengurusan koperasi sekolah harus dapat bekerja sesuai

dengan organisasi dalam koperasi sekolah.

6. Manfaat Koperasi Sekolah

Sebagaimana tujuan koperasi yaitu untuk kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat

pada umumnya, maka koperasi sekolah sangat bermanfaat bagi anggotanya.

Adapun manfaat yang dimaksud adalah sebagai berikut.

a. Dapat menunjang kegiatan belajar mengajar di sekolah

b. Dapat mendidik siswa untuk mandiri atau mampu mengurus dirinya sendiri

c. Dapat berlatih menjadi wiraswastawan di bidang perkoperasian

d. Membimbing para siswa untuk dapat berpartisipasi aktif dalam menyelanggarakan koperasi

sekolah

e. Dapat menanamkan disiplin, rasa tanggung jawab, setia kawan, dan gotong royong.

7. Pembinaan Koperasi Sekolah

Koperasi sekolah yang didirikan di lingkungan pendidikan telah dirintis sejak tahun 80-an,

walaupun saat itu belum semua sekolah mendirikan atau membentuk koperasi sekolah. Kegiatan

pembinaan koperasi sekolah dilaksanakan melalui kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler.

Agar koperasi sekolah dapat berjalan dengan lancar, maka perlu diadakan pembinaan secara

terus-menerus, terpadu, dan terarah sesuai dengan perkembangan kegiatan ekonomi di

masyarakat. Pembinaan secara kontinu dilakukan dengan cara bimbingan, penyuluhan, dan

pengarahan terhadap koperasi sekolah oleh guru dan kepala sekolah.

Pembinaan tersebut dapat berupa:

Page 10: MAKALAH KOPERASI SEKOLAH

a. bantuan materi, seperti perlengkapan yang dibutuhkan dalam pengelolaan koperasi, sehingga

cara pengelolaannya semakin hari semakin maju dengan cara mencontoh pengelolaan koperasi

yang ditangani dengan peralatan yang sudah lengkap,

b. mengikutsertakan pengurusnya dalam pertemuanpertemuan dan seminar (bagi Sekolah

Menengah Atas) tentang koperasi, guna mengembangkan pemikiranpemikiran baru, sehingga

wawasan para pengurus tentang pengelolaan koperasi sekolah makin bertambah,

c. mengundang para pakar koperasi untuk memberikan penjelasan dan penyuluhan kepada

pengelola tentang caracara praktis mengelola koperasi sekolah,

d. memintakan brosur atau buletin dari koperasi sekolah yang telah menerbitkannya atau saling

tukar informasi antara pengurus koperasi suatu sekolah dengan pengurus koperasi di sekolah lain

agar menjadi koperasi sekolah yang lebih baik.

Untuk mewujudkan koperasi sekolah yang baik, maka pengelolaan koperasi yang dilakukan oleh

siswa berada di bawah bimbingan, penyuluhan, dan pengawasan guru Pembina koperasi yang

diangkat oleh kepala sekolah.

DAFTAR PUSTAKA

http://lensa.diskopjatim.go.id http://id.wikipedia.org/wiki/Koperasi_sekolah

http://bayuah.blogspot.com/2007/06/koperasi-sekolah.html