mahasiswa

Upload: muhammad-nadzir

Post on 16-Oct-2015

31 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 5/25/2018 mahasiswa

    1/7

    Nama : Rizka Kartikasari

    NIM : 122010101063

    Fakultas : Kedokteran

    Kelas : PCL 20

    1. Siapa mahasiswa itu?Kata Mahasiswa dibentuk dari dua kata dasar yaitu maha dan siswa. Maha

    berarti besar atau agung, sedangkan siswa berarti orang yang sedang belajar.

    Kombinasi dua kata ini menunjuk pada suatu kelebihan tertentu bagi

    penyandangnya. Jadi arti mahasiswa kalau menurut arti katanya sendiri yaitu,

    pelajar atau siswa yang tingkatannya lebih tinggi dibandingkan dengan siswa

    yang biasa.

    Di dalam PP No. 30 Tahun 1990 Tentang Pendidikan Tinggi disebutkan bahwa

    mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar pada perguruan tinggi

    tertentu (Bab I ps.1 [6]), yaitu lembaga pendidikan yang bertujuan untuk

    menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki

    kemampuan akademik dan / atau profesional yang dapat menerapkan,

    mengembangkan dan/atau menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau

    kesenian. (Bab II ps. 1 [1]). Dengan demikian, mahasiswa adalah anggota dari

    suatu masyarakat tertentu yang merupakan elit intelektual dengan tanggung-

    jawab terhadap ilmu dan masyarakat yang melekat pada dirinya, sesuai dengan

    tridarma lembaga tempat ia bernaung.

    Mahasiswa adalah orang yang belajar di perguruan tinggi, baik di universitas,

    institut atau akademi. Mereka yang terdaftar sebagai murid di perguruan tinggi

    dapat disebut sebagai mahasiswa. Tetapi pada dasarnya makna mahasiswa tidak

    sesempit itu. Terdaftar sebagai mahasiswa di sebuah Perguruan Tinggi hanyalah

    syarat administratif menjadi mahasiswa, tetapi menjadi mahasiswa mengandung

    pengertian yang lebih luas dari sekedar masalah administratif itu sendiri.

    Mahasiswa adalah sebagian kecil dari generasi muda Indonesia yang mendapat

    kesempatan untuk mengasah kemampuannya di Perguruan Tinggi. Tentunya

    sangat diharapkan mendapat manfaat yang sebesar-besarnya dalam pendidikan

    agar kelak mampu menyumbangkan kemampuannya untuk memperbaiki kualitas

    hidup bangsa Indonesia yang saat ini belum pulih sepenuhnya dari krisis yang

    dialami pada akhir abad ke20 (Salim dan Sukadji, 2006).

  • 5/25/2018 mahasiswa

    2/7

    2. Untuk apa memiliki predikat mahasiswa?Mahasiswa merupakan maha pencari ilmu dan dituntut untuk mengabdi kepada

    masyarakat untuk mengaplikasikan ilmunya di lingkungan masyarakat. Inilah

    merupakan hakikat kuliah dan memiliki predikat mahasiswa yang sebenarnya.

    Perlu disadari saja, tujuan kuliah adalah bukan hanya untuk mencari pekerjaan

    ataupun mencari gelar yang bergengsi. Tetapi, disini kita dituntut untuk lebih

    aktif dalam mengamalkan ilmunya ke dunia masyarakat. Karena di dalam dunia

    masyarakat, mahasiswa merupakan motor yang berperan aktif dalam

    menghidupkan kegiatan di lingkungan masyarakat. Mahasiswa juga dipandang

    oleh masyarakat sebagai orang yang berintelektual dan bermoral.

    Mayoritas dari sekian banyak alasan yang kerap melatar belakangi tujuan

    seseorang untuk kuliah dan menjadi mahasiswa sebenarnya mencakup tiga hal

    pokok, yang kesemuanya berkaitan erat dengan kebutuhan ekonomis manusia,

    yakni: mendapatkan gelar sarjana, mencari ilmu pengetahuan, dan agar mudah

    mendapatkan pekerjaan berkelas di perusahaan ternama.

    Di bawah ini, saya akan mencoba menjelaskan tujuan yang paling utama dari

    kuliah, khususnya bidang yang saya pelajari saat ini yaitu kedokteran,

    diantaranya:

    a. Menambah pengetahuan dan mendalami bidang yang saya minati.b. Mengembangkan diri dan intelektualitas.c. Mendapatkan ijazah yang bermanfaat, ijazah strata 1 untuk meneruskan ke

    tingkat yang lebih tinggi sampai akhirnya mendapat gelar dokter.

    d. Mendapatkan pekerjaan atau dapat membuka praktek sendiri untukmengamalkan ilmu ke dunia masyarakat.

    3. Kemana mahasiswa itu setelah selesai studi?Sudah banyak sekali jumlah sarjana di Indonesia, jika dihitung dari banyaknya

    bidang ilmu dan julah PT yang negeri dan swasta (berikut jenis-jenis lainnya),

    maka jumlah sarjana bisa banyak sekali. Jumlah sarjana yang terus meningkat

    mungkin akan meningkat secara eksponensial dan berbanding lurus dengan

    jumlah siswa setaraf sma yang tamat sekolah, belum lagi ditambah siswa tamatan

    tahun kemarin yang menunggu tahun ini untuk kuliah, dan akhirnya setelah

    diterima nanti akan menjadi sarjana (atau setingkat dengan itu).

  • 5/25/2018 mahasiswa

    3/7

    Bagi sarjana yang sudah punya planning maka its easy to answer dan

    kebalikannya bagi yang belum punya planning. Kemana mahasiswa setelah

    selesai studi? Pertanyaan itu kembali ke diri seorang sarjana muda itu. Intinya

    adalah bagaimana kita mereaksikan diri dengan sesuatu yang baru dari kehidupan

    kampus, menurut saya kehidupan kampus itu bukan kehidupan sebenarnya,

    karena kehidupan sebenarnya berada setelah kampus, ya, tantangan sebenarnya

    itu ada setelah tamat dari kampus.

    Menjadi seorang sarjana, kita memang dituntut untuk bisa kerja dimana saja, tapi

    bukan untuk kerja apa saja, bukankah kita punya keahlian masing-masing sesuai

    jurusan sewaktu kuliah ? Pantaskan diri kita untuk pekerjaan itu dahulu, buat diri

    kita ahli dalam bidang itu, buat diri kita adalah indvidu yang dicari untuk

    pekerjaan itu. Jadi setelah lulus studi, di harapkan para sarjana mampu

    mengaplikasikan ilmu yang di perolehnya d bangku perkuliahan dan bekerja di

    tengah masyarakat sesuai dengan bidang keilmuannya masing-masing, serta

    mampu memberikan kontribusi bagi kemajuan bangsa sesuai dengan keahlian

    dan ilmu yang dimiliki.

    4. Kegiatan apa saja (mayoritas) disenangi mahasiswa masa kini?Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh mahasiswa fakultas ilmu

    komunikasi, Bina Sarana Informatika angkatan 2011, sebagian besar mahasiswa

    lebih suka melakukan kegiatan-kegiatan di luar jam perkuliahan, seperti ke

    perpustakaan,UKM, dan nongkrong. Nongkrong adalah kegiatan favorit yang

    suka dilakukan oleh mahasiswa. Baik nongkrong di sekitar kampus atau di luar

    kampus.

    Tempat tongkrongan mahasiswa biasanya warung-warung disekitar kampus,

    rumah makan terdekat, kantin, pojok gedung perkuliahan, warung kopi. Tidak

    hanya di sekitar kampus, mahasiswa juga suka nongkrong di plaza atau caf yang

    di dalamnya terdapat fasilitas wi-fi.

    Nongkrong adalah kegiatan yang paling disukai mahasiswa dari pada kegiatan

    yang lain. Sesuai dari hasil wawancara melalui jejaring social, facebook.

    Nongkrong menempati presentase kegiatan yang tinggi.

    Presentase tertinggi adalah kegiatan nongkrong/berkumpul dengan teman, kerabat

    dekat, atau pacar. Alasan mahasiswa senang melakukan kegiatan ini melainkan

    uutuk menghilangkan kepenatan atau kejenuhan,diskusi suatu problem juga untuk

  • 5/25/2018 mahasiswa

    4/7

    memperat tali silaturrahmi serta mengenal masing-masing karakter . Dengan

    kegiatan ini tiap orang bisa mencurahkan apa yang dia rasa dan di fikirkan hingga

    mendapatkan solusi yang terbaik.

    Dengan kata lain forum nongkrong bukanlah kegiatan salah. Karena di dalam

    perkumpulan ini bisa dilakukan berbagai macam aktifitas. Dengan kegiatan ini

    mahasiswa bisa melatih komunikasi antar sesama manusia untuk bisa mengenal

    dan berkomunikasi dengan baik. Yang terpenting adalah berkumpul/nongkrong

    untuk hal positif bukan negative. Juga dengan kegiatan ini mahasiswa bisa

    menjadi cekatan serta sigap dalam menanggapi suatu masalah di lapangan,

    artinya tidak hanya berpacu pada teori tapi juga dibutuhkan praktek lapangan/

    terjun langsung ke kehidupan mahasiswa.

    5. Apakah mahasiswa itu mengerti/memahami ilmu yang dia miliki mayoritas/sebagian besar berupa teori/praktek?

    Dalam perkuliahan mahasiswa tidak hanya membutuhkan teori tetapi juga

    praktek. Karena teori dan praktek merupakan satu kesatuan ilmiah yang tidak

    dapat dipisahkan.

    Memang untuk mahasiswa dalam belajar, sangat bagus bila mahasiswa itu rajin

    membaca buku walau kenyataan memang jarang ada mahasiswa yang rajin baca

    buku. Ini seandainya mahasiswa rajin membaca buku. Bagus memang bila rajin

    48%

    22%

    30%

    Kegiatan Favorit Mahasiswa

    Nongkrong

    UKM/Perpustakaan/Organisasi

    Tugas

  • 5/25/2018 mahasiswa

    5/7

    membaca buku. Namun dalam hal praktek alias pengamalan ilmu jangan sampai

    dilupakan mahasiswa.

    Banyak para mahasiswa, belajar teori ini sampai teori itu sampai mahir ngoceh

    sana sini. Tetapi secara rill, mahasiswa itu dalam pengamalan ilmu bisa dikatakan

    nol alias kurang begitu mahir.

    Hal pertama, mahasiswa rajin membaca buku tetapi tidak fokus untuk

    pendalaman skill sesuai fakultas yang dipilih. Sehingga pas mahasiswa

    melakukan proses praktek tidak ada bekal yang cukup.

    Hal kedua, mereka juga tidak pernah membiasakan diri untuk praktek. Sehingga

    tidak begitu paham hal-hal materi yang akan dipelajari untuk pendalaman skill.

    Mahasiswa belajar yang baik adalah tatkala teori yang bisa untuk dilakukan

    secara rill alias diamalkan/dipraktekkan mahasiswa, maka lakukanlah itu guna

    untuk memperdalam skill. Bila membutuhkan pengetahuan baru untuk

    kepentingan skill, barulah membaca lagi dan kembali mempraktekkannya.

    Memang ada ilmu yang tidak bisa diamalkan untuk keseharian tetapi perlu

    bantuan lembaga atau perusahaan. Ada juga ilmu yang memang benar-benar

    tidak bisa dipraktekkan. Bila memang tidak bisa dipraktekkan, itu gunanya untuk

    kepentingan ilmu itu sendiri. Memang sibuk membaca untuk mahasiswa belajar

    juga penting. Namun bila ada sesuatu yang bisa dipraktekkan segera, maka

    lakukanlah itu

    Saat memasuki dunia perkuliahaan pasti kita akan tersadar bahwa dunia kerja

    semakin di depan mata. Bahkan tak sedikit mahasiswa beralasan memutuskan

    kuliah supaya mendapatkan pekerjaan yang sesuai keinginan. Namun ketika telah

    berada di dalam kampus, mahasiswa sebagian besar hanya disuguhi teori- teori

    yang terangkum dalam deretan matakuliah, dan sangat sedikit sekali kesempatan

    untuk langsung praktik. Hal ini tidak seirama dengan tuntutan dunia kerja yang

    membutuhkan lulusan perguruan tinggi yang siap kerja dan trampil.

    Sehingga sangatlah penting jika mahasiswa memang diwajibkan untuk

    melakukan proses magang (praktik kerja) disebuah perusahaan atau lembaga

    profesional yang sesuai dengan jurusannya. Kerena dengan langsung melakukan

    proses magang atau praktik kerja mahasiswa dapat menerapkan secara langsung

    teori teori yang telah didapat dibangku perkuliahan. Selain itu proses magang

    akan memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa tentang permasalahan

    yang kemungkinan ditemui di dunia kerja dan mencarikan solusinya.

  • 5/25/2018 mahasiswa

    6/7

    Semakin banyak pengalaman kerja yang dialami langsung oleh mahasiswa

    selama proses magang, akan semakin mantap jika mahasiswa juga telah

    menguasai teori konsep sejak di bangku kuliah.Sehingga ungkapan teori tanpa

    praktek akan sia-sia, dan praktek tanpa teori akan menyesatkan memang akan

    selalu berlaku untuk mahasiswa yang memilih mengawali kariernya dari bangku

    perkuliahan. Karena teori dan praktik sama pentingnya.

    6. Bagaimana sebaiknya mahasiswa memahami cara melaksanakan ilmu yangdimiliki oleh mahasiswa? Benarkah mahasiswa itu sebagai agent of change?

    Peran mahasiswa begitu luas, tidak sekedar mencakup kegiaan pembelajaran di

    universitas mereka, namun juga di setiap lingkungan dimanapun mereka berada.

    Perlu disadari, mahasiswa adalah kaum intelektual terdidik. Dari sekian banyak

    kaum intelektual tersebut akan muncul beberapa bibit kaum intelektual yang aktif

    di berbagai kegiatan yang berlandaskan tri dharma perguruan tinggi, yang mampu

    memberikan sumbangsih terbaik kepada bangsanya.

    Pemikiran kritis, demokratis, dan konstruktif diharapkan selalu lahir dari pola

    pikir para mahasiswa. Suara mahasiswa kerap kali merepresentasikan dan

    mengangkat realita sosial yang terjadi di masyarakat. Sikap idealisme mendorong

    mahasiswa untuk memperjuangkan sebuah aspirasi pada penguasa, dengan cara

    mereka sendiri.

    Berdasarkan berbagai potensi dan kesempatan yang dimiliki oleh mahasiswa,

    tidak pantas bila mahasiswa hanya mementingkan dirinya sendiri tanpa

    memberikan kontribusi terhadap bangsa dan negaranya. Jadi sekali lagi

    mahasiswa itu sudah bukan siswa yang tugasnya hanya belajar, bukan pula

    rakyat, bukan pula pemerintah. Mahasiswa memiliki tempat tersendiri di

    lingkungan masyarakat, namun bukan berarti memisahkan diri dari masyarakat.

    Oleh karena itu perlu dirumuskan perihal peran, fungsi, dan posisi mahasiswa

    untuk menentukan arah perjuangan dan kontribusi mahasiswa tersebut.

    Mahasiswa Sebagai Agent of Change

    Mahasiswa sebagaiAgent of Changeadalah mahasiswa sebagai agen dari suatu

    perubahan. Kondisi bangsa saat ini jauh dari kondisi ideal, dimana banyak

    penyakit-penyakit masyarakat yang menghinggapi tubuh bangsa ini, mulai dari

    pejabat-pejabat atas hingga bawah, dan tentunya tertular pula kepada banyak

    rakyatnya. Sudah seharusnya kita melakukan perubahan terhadap hal ini. Alasan

  • 5/25/2018 mahasiswa

    7/7

    selanjutnya mengapa kita harus melakukan perubahan adalah karena perubahan

    itu sendiri merupakan harga mutlak dan pasti akan terjadi. Dari sekian banyak

    rakyat Indonesia, pastinya ada yang ingin memeberikan sesuatu terhadap

    perubahan bangsa untuk menjadi lebih baik lagi kedepannya.

    Perubahan itu sendiri sebenarnya dapat dilihat dari dua pandangan. Pandangan

    pertama menyatakan bahwa tatanan kehidupan bermasyarakat sangat dipengaruhi

    oleh hal-hal bersifat materialistik seperti teknologi, misalnya kincir angin akan

    menciptakan masyarakat feodal, mesin industri akan menciptakan mayarakat

    kapitalis, internet akan menciptakan menciptakan masyarakat yang informatif,

    dan lain sebagainya. Pandangan selanjutnya menyatakan bahwa ideologi atau

    nilai sebagai faktor yang mempengaruhi perubahan. Sebagai mahasiswa

    nampaknya kita harus bisa mengakomodasi kedua pandangan tersebut demi

    terjadinya perubahan yang diharapkan. Itu semua karena kita berpotensi lebih

    untuk mewujudkan hal-hal tersebut.

    Sudah jelas kenapa perubahan itu perlu dilakukan dan kenapa mahasiswa harus

    menjadi garda terdepan dalam perubahan tersebut, lantas dalam melakukan

    perubahan tersebut haruslah dibuat metode yang tidak tergesa-gesa, dimulai dari

    ruang lingkup terkecil yaitu diri sendiri, lalu menyebar terus hingga akhirnya

    sampai ke ruang lingkup yang kita harapkan, yaitu bangsa ini.

    Referensi:

    PP No. 30 Tahun 1990

    Salim, S. Evita & Sukadji, S. 2006. Sukses Belajar di Perguruan Tinggi. Yogyakarta :

    Percetakan Jalasutra