mahasiswa
TRANSCRIPT
-
5/25/2018 mahasiswa
1/7
Nama : Rizka Kartikasari
NIM : 122010101063
Fakultas : Kedokteran
Kelas : PCL 20
1. Siapa mahasiswa itu?Kata Mahasiswa dibentuk dari dua kata dasar yaitu maha dan siswa. Maha
berarti besar atau agung, sedangkan siswa berarti orang yang sedang belajar.
Kombinasi dua kata ini menunjuk pada suatu kelebihan tertentu bagi
penyandangnya. Jadi arti mahasiswa kalau menurut arti katanya sendiri yaitu,
pelajar atau siswa yang tingkatannya lebih tinggi dibandingkan dengan siswa
yang biasa.
Di dalam PP No. 30 Tahun 1990 Tentang Pendidikan Tinggi disebutkan bahwa
mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar pada perguruan tinggi
tertentu (Bab I ps.1 [6]), yaitu lembaga pendidikan yang bertujuan untuk
menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki
kemampuan akademik dan / atau profesional yang dapat menerapkan,
mengembangkan dan/atau menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau
kesenian. (Bab II ps. 1 [1]). Dengan demikian, mahasiswa adalah anggota dari
suatu masyarakat tertentu yang merupakan elit intelektual dengan tanggung-
jawab terhadap ilmu dan masyarakat yang melekat pada dirinya, sesuai dengan
tridarma lembaga tempat ia bernaung.
Mahasiswa adalah orang yang belajar di perguruan tinggi, baik di universitas,
institut atau akademi. Mereka yang terdaftar sebagai murid di perguruan tinggi
dapat disebut sebagai mahasiswa. Tetapi pada dasarnya makna mahasiswa tidak
sesempit itu. Terdaftar sebagai mahasiswa di sebuah Perguruan Tinggi hanyalah
syarat administratif menjadi mahasiswa, tetapi menjadi mahasiswa mengandung
pengertian yang lebih luas dari sekedar masalah administratif itu sendiri.
Mahasiswa adalah sebagian kecil dari generasi muda Indonesia yang mendapat
kesempatan untuk mengasah kemampuannya di Perguruan Tinggi. Tentunya
sangat diharapkan mendapat manfaat yang sebesar-besarnya dalam pendidikan
agar kelak mampu menyumbangkan kemampuannya untuk memperbaiki kualitas
hidup bangsa Indonesia yang saat ini belum pulih sepenuhnya dari krisis yang
dialami pada akhir abad ke20 (Salim dan Sukadji, 2006).
-
5/25/2018 mahasiswa
2/7
2. Untuk apa memiliki predikat mahasiswa?Mahasiswa merupakan maha pencari ilmu dan dituntut untuk mengabdi kepada
masyarakat untuk mengaplikasikan ilmunya di lingkungan masyarakat. Inilah
merupakan hakikat kuliah dan memiliki predikat mahasiswa yang sebenarnya.
Perlu disadari saja, tujuan kuliah adalah bukan hanya untuk mencari pekerjaan
ataupun mencari gelar yang bergengsi. Tetapi, disini kita dituntut untuk lebih
aktif dalam mengamalkan ilmunya ke dunia masyarakat. Karena di dalam dunia
masyarakat, mahasiswa merupakan motor yang berperan aktif dalam
menghidupkan kegiatan di lingkungan masyarakat. Mahasiswa juga dipandang
oleh masyarakat sebagai orang yang berintelektual dan bermoral.
Mayoritas dari sekian banyak alasan yang kerap melatar belakangi tujuan
seseorang untuk kuliah dan menjadi mahasiswa sebenarnya mencakup tiga hal
pokok, yang kesemuanya berkaitan erat dengan kebutuhan ekonomis manusia,
yakni: mendapatkan gelar sarjana, mencari ilmu pengetahuan, dan agar mudah
mendapatkan pekerjaan berkelas di perusahaan ternama.
Di bawah ini, saya akan mencoba menjelaskan tujuan yang paling utama dari
kuliah, khususnya bidang yang saya pelajari saat ini yaitu kedokteran,
diantaranya:
a. Menambah pengetahuan dan mendalami bidang yang saya minati.b. Mengembangkan diri dan intelektualitas.c. Mendapatkan ijazah yang bermanfaat, ijazah strata 1 untuk meneruskan ke
tingkat yang lebih tinggi sampai akhirnya mendapat gelar dokter.
d. Mendapatkan pekerjaan atau dapat membuka praktek sendiri untukmengamalkan ilmu ke dunia masyarakat.
3. Kemana mahasiswa itu setelah selesai studi?Sudah banyak sekali jumlah sarjana di Indonesia, jika dihitung dari banyaknya
bidang ilmu dan julah PT yang negeri dan swasta (berikut jenis-jenis lainnya),
maka jumlah sarjana bisa banyak sekali. Jumlah sarjana yang terus meningkat
mungkin akan meningkat secara eksponensial dan berbanding lurus dengan
jumlah siswa setaraf sma yang tamat sekolah, belum lagi ditambah siswa tamatan
tahun kemarin yang menunggu tahun ini untuk kuliah, dan akhirnya setelah
diterima nanti akan menjadi sarjana (atau setingkat dengan itu).
-
5/25/2018 mahasiswa
3/7
Bagi sarjana yang sudah punya planning maka its easy to answer dan
kebalikannya bagi yang belum punya planning. Kemana mahasiswa setelah
selesai studi? Pertanyaan itu kembali ke diri seorang sarjana muda itu. Intinya
adalah bagaimana kita mereaksikan diri dengan sesuatu yang baru dari kehidupan
kampus, menurut saya kehidupan kampus itu bukan kehidupan sebenarnya,
karena kehidupan sebenarnya berada setelah kampus, ya, tantangan sebenarnya
itu ada setelah tamat dari kampus.
Menjadi seorang sarjana, kita memang dituntut untuk bisa kerja dimana saja, tapi
bukan untuk kerja apa saja, bukankah kita punya keahlian masing-masing sesuai
jurusan sewaktu kuliah ? Pantaskan diri kita untuk pekerjaan itu dahulu, buat diri
kita ahli dalam bidang itu, buat diri kita adalah indvidu yang dicari untuk
pekerjaan itu. Jadi setelah lulus studi, di harapkan para sarjana mampu
mengaplikasikan ilmu yang di perolehnya d bangku perkuliahan dan bekerja di
tengah masyarakat sesuai dengan bidang keilmuannya masing-masing, serta
mampu memberikan kontribusi bagi kemajuan bangsa sesuai dengan keahlian
dan ilmu yang dimiliki.
4. Kegiatan apa saja (mayoritas) disenangi mahasiswa masa kini?Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh mahasiswa fakultas ilmu
komunikasi, Bina Sarana Informatika angkatan 2011, sebagian besar mahasiswa
lebih suka melakukan kegiatan-kegiatan di luar jam perkuliahan, seperti ke
perpustakaan,UKM, dan nongkrong. Nongkrong adalah kegiatan favorit yang
suka dilakukan oleh mahasiswa. Baik nongkrong di sekitar kampus atau di luar
kampus.
Tempat tongkrongan mahasiswa biasanya warung-warung disekitar kampus,
rumah makan terdekat, kantin, pojok gedung perkuliahan, warung kopi. Tidak
hanya di sekitar kampus, mahasiswa juga suka nongkrong di plaza atau caf yang
di dalamnya terdapat fasilitas wi-fi.
Nongkrong adalah kegiatan yang paling disukai mahasiswa dari pada kegiatan
yang lain. Sesuai dari hasil wawancara melalui jejaring social, facebook.
Nongkrong menempati presentase kegiatan yang tinggi.
Presentase tertinggi adalah kegiatan nongkrong/berkumpul dengan teman, kerabat
dekat, atau pacar. Alasan mahasiswa senang melakukan kegiatan ini melainkan
uutuk menghilangkan kepenatan atau kejenuhan,diskusi suatu problem juga untuk
-
5/25/2018 mahasiswa
4/7
memperat tali silaturrahmi serta mengenal masing-masing karakter . Dengan
kegiatan ini tiap orang bisa mencurahkan apa yang dia rasa dan di fikirkan hingga
mendapatkan solusi yang terbaik.
Dengan kata lain forum nongkrong bukanlah kegiatan salah. Karena di dalam
perkumpulan ini bisa dilakukan berbagai macam aktifitas. Dengan kegiatan ini
mahasiswa bisa melatih komunikasi antar sesama manusia untuk bisa mengenal
dan berkomunikasi dengan baik. Yang terpenting adalah berkumpul/nongkrong
untuk hal positif bukan negative. Juga dengan kegiatan ini mahasiswa bisa
menjadi cekatan serta sigap dalam menanggapi suatu masalah di lapangan,
artinya tidak hanya berpacu pada teori tapi juga dibutuhkan praktek lapangan/
terjun langsung ke kehidupan mahasiswa.
5. Apakah mahasiswa itu mengerti/memahami ilmu yang dia miliki mayoritas/sebagian besar berupa teori/praktek?
Dalam perkuliahan mahasiswa tidak hanya membutuhkan teori tetapi juga
praktek. Karena teori dan praktek merupakan satu kesatuan ilmiah yang tidak
dapat dipisahkan.
Memang untuk mahasiswa dalam belajar, sangat bagus bila mahasiswa itu rajin
membaca buku walau kenyataan memang jarang ada mahasiswa yang rajin baca
buku. Ini seandainya mahasiswa rajin membaca buku. Bagus memang bila rajin
48%
22%
30%
Kegiatan Favorit Mahasiswa
Nongkrong
UKM/Perpustakaan/Organisasi
Tugas
-
5/25/2018 mahasiswa
5/7
membaca buku. Namun dalam hal praktek alias pengamalan ilmu jangan sampai
dilupakan mahasiswa.
Banyak para mahasiswa, belajar teori ini sampai teori itu sampai mahir ngoceh
sana sini. Tetapi secara rill, mahasiswa itu dalam pengamalan ilmu bisa dikatakan
nol alias kurang begitu mahir.
Hal pertama, mahasiswa rajin membaca buku tetapi tidak fokus untuk
pendalaman skill sesuai fakultas yang dipilih. Sehingga pas mahasiswa
melakukan proses praktek tidak ada bekal yang cukup.
Hal kedua, mereka juga tidak pernah membiasakan diri untuk praktek. Sehingga
tidak begitu paham hal-hal materi yang akan dipelajari untuk pendalaman skill.
Mahasiswa belajar yang baik adalah tatkala teori yang bisa untuk dilakukan
secara rill alias diamalkan/dipraktekkan mahasiswa, maka lakukanlah itu guna
untuk memperdalam skill. Bila membutuhkan pengetahuan baru untuk
kepentingan skill, barulah membaca lagi dan kembali mempraktekkannya.
Memang ada ilmu yang tidak bisa diamalkan untuk keseharian tetapi perlu
bantuan lembaga atau perusahaan. Ada juga ilmu yang memang benar-benar
tidak bisa dipraktekkan. Bila memang tidak bisa dipraktekkan, itu gunanya untuk
kepentingan ilmu itu sendiri. Memang sibuk membaca untuk mahasiswa belajar
juga penting. Namun bila ada sesuatu yang bisa dipraktekkan segera, maka
lakukanlah itu
Saat memasuki dunia perkuliahaan pasti kita akan tersadar bahwa dunia kerja
semakin di depan mata. Bahkan tak sedikit mahasiswa beralasan memutuskan
kuliah supaya mendapatkan pekerjaan yang sesuai keinginan. Namun ketika telah
berada di dalam kampus, mahasiswa sebagian besar hanya disuguhi teori- teori
yang terangkum dalam deretan matakuliah, dan sangat sedikit sekali kesempatan
untuk langsung praktik. Hal ini tidak seirama dengan tuntutan dunia kerja yang
membutuhkan lulusan perguruan tinggi yang siap kerja dan trampil.
Sehingga sangatlah penting jika mahasiswa memang diwajibkan untuk
melakukan proses magang (praktik kerja) disebuah perusahaan atau lembaga
profesional yang sesuai dengan jurusannya. Kerena dengan langsung melakukan
proses magang atau praktik kerja mahasiswa dapat menerapkan secara langsung
teori teori yang telah didapat dibangku perkuliahan. Selain itu proses magang
akan memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa tentang permasalahan
yang kemungkinan ditemui di dunia kerja dan mencarikan solusinya.
-
5/25/2018 mahasiswa
6/7
Semakin banyak pengalaman kerja yang dialami langsung oleh mahasiswa
selama proses magang, akan semakin mantap jika mahasiswa juga telah
menguasai teori konsep sejak di bangku kuliah.Sehingga ungkapan teori tanpa
praktek akan sia-sia, dan praktek tanpa teori akan menyesatkan memang akan
selalu berlaku untuk mahasiswa yang memilih mengawali kariernya dari bangku
perkuliahan. Karena teori dan praktik sama pentingnya.
6. Bagaimana sebaiknya mahasiswa memahami cara melaksanakan ilmu yangdimiliki oleh mahasiswa? Benarkah mahasiswa itu sebagai agent of change?
Peran mahasiswa begitu luas, tidak sekedar mencakup kegiaan pembelajaran di
universitas mereka, namun juga di setiap lingkungan dimanapun mereka berada.
Perlu disadari, mahasiswa adalah kaum intelektual terdidik. Dari sekian banyak
kaum intelektual tersebut akan muncul beberapa bibit kaum intelektual yang aktif
di berbagai kegiatan yang berlandaskan tri dharma perguruan tinggi, yang mampu
memberikan sumbangsih terbaik kepada bangsanya.
Pemikiran kritis, demokratis, dan konstruktif diharapkan selalu lahir dari pola
pikir para mahasiswa. Suara mahasiswa kerap kali merepresentasikan dan
mengangkat realita sosial yang terjadi di masyarakat. Sikap idealisme mendorong
mahasiswa untuk memperjuangkan sebuah aspirasi pada penguasa, dengan cara
mereka sendiri.
Berdasarkan berbagai potensi dan kesempatan yang dimiliki oleh mahasiswa,
tidak pantas bila mahasiswa hanya mementingkan dirinya sendiri tanpa
memberikan kontribusi terhadap bangsa dan negaranya. Jadi sekali lagi
mahasiswa itu sudah bukan siswa yang tugasnya hanya belajar, bukan pula
rakyat, bukan pula pemerintah. Mahasiswa memiliki tempat tersendiri di
lingkungan masyarakat, namun bukan berarti memisahkan diri dari masyarakat.
Oleh karena itu perlu dirumuskan perihal peran, fungsi, dan posisi mahasiswa
untuk menentukan arah perjuangan dan kontribusi mahasiswa tersebut.
Mahasiswa Sebagai Agent of Change
Mahasiswa sebagaiAgent of Changeadalah mahasiswa sebagai agen dari suatu
perubahan. Kondisi bangsa saat ini jauh dari kondisi ideal, dimana banyak
penyakit-penyakit masyarakat yang menghinggapi tubuh bangsa ini, mulai dari
pejabat-pejabat atas hingga bawah, dan tentunya tertular pula kepada banyak
rakyatnya. Sudah seharusnya kita melakukan perubahan terhadap hal ini. Alasan
-
5/25/2018 mahasiswa
7/7
selanjutnya mengapa kita harus melakukan perubahan adalah karena perubahan
itu sendiri merupakan harga mutlak dan pasti akan terjadi. Dari sekian banyak
rakyat Indonesia, pastinya ada yang ingin memeberikan sesuatu terhadap
perubahan bangsa untuk menjadi lebih baik lagi kedepannya.
Perubahan itu sendiri sebenarnya dapat dilihat dari dua pandangan. Pandangan
pertama menyatakan bahwa tatanan kehidupan bermasyarakat sangat dipengaruhi
oleh hal-hal bersifat materialistik seperti teknologi, misalnya kincir angin akan
menciptakan masyarakat feodal, mesin industri akan menciptakan mayarakat
kapitalis, internet akan menciptakan menciptakan masyarakat yang informatif,
dan lain sebagainya. Pandangan selanjutnya menyatakan bahwa ideologi atau
nilai sebagai faktor yang mempengaruhi perubahan. Sebagai mahasiswa
nampaknya kita harus bisa mengakomodasi kedua pandangan tersebut demi
terjadinya perubahan yang diharapkan. Itu semua karena kita berpotensi lebih
untuk mewujudkan hal-hal tersebut.
Sudah jelas kenapa perubahan itu perlu dilakukan dan kenapa mahasiswa harus
menjadi garda terdepan dalam perubahan tersebut, lantas dalam melakukan
perubahan tersebut haruslah dibuat metode yang tidak tergesa-gesa, dimulai dari
ruang lingkup terkecil yaitu diri sendiri, lalu menyebar terus hingga akhirnya
sampai ke ruang lingkup yang kita harapkan, yaitu bangsa ini.
Referensi:
PP No. 30 Tahun 1990
Salim, S. Evita & Sukadji, S. 2006. Sukses Belajar di Perguruan Tinggi. Yogyakarta :
Percetakan Jalasutra