pengembangan softskill-mahasiswa

21
PENGEMBANGAN SOFTSKILL MELALUI PROGRAM KEMAHASISWAAN ( Suatu Upaya Peningkatan Mutu Mahasiswa ) Oleh Triman Juniarso dan Suroso A. PENDAHULUAN Mahasiswa sebagai bagian sejarah Indonesia telah terukir kiprahnya dalam banyak kancah kehidupan bangsa. Berbagai peristiwa penting membuktikan bahwa mahasiswa memegang peran yang berpengaruh kuat terhadap perubahan tatanan kehidupan bangsa dan negara. Mengapa mahasiswa perlu dikembangkan? Mahasiswa merupakan bagian generasi muda yang memiliki kedudukan dan peranan yang strategis, secara intelektual sudah teruji (melalui seleksi), dan memiliki peluang terbesar sebagai pemimpin bangsa. Mahasiswa selalu berperan dalam perkembangan politik. Beberapa catatan penting sejarah telah membuktikan itu. Inilah beberapa catatannya. 1. Sejarah perjuangan bangsa RI: Th. 1908 : Soetomo(Budi Oetomo) Th. 1928 : M. Yamin (Sumpah Pemuda) Th. 1945 : Sukarni, Chairul Saleh (Proklamasi oleh Soekarno-Hatta) Th. 1966 : Tri Tura (Cosmas Batubara dkk.) Th. 1974 : Malari (Hariman Siregar Cs.) Th. 1998 : Era Reformasi (menumbangkan Orde Baru)

Upload: pelatihan-human-capital

Post on 14-Jan-2017

55 views

Category:

Leadership & Management


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengembangan softskill-mahasiswa

PENGEMBANGAN SOFTSKILL MELALUI PROGRAM KEMAHASISWAAN( Suatu Upaya Peningkatan Mutu Mahasiswa )

Oleh Triman Juniarso dan Suroso

A. PENDAHULUAN

Mahasiswa sebagai bagian sejarah Indonesia telah terukir kiprahnya

dalam banyak kancah kehidupan bangsa. Berbagai peristiwa penting

membuktikan bahwa mahasiswa memegang peran yang berpengaruh kuat

terhadap perubahan tatanan kehidupan bangsa dan negara.

Mengapa mahasiswa perlu dikembangkan? Mahasiswa merupakan

bagian generasi muda yang memiliki kedudukan dan peranan yang

strategis, secara intelektual sudah teruji (melalui seleksi), dan memiliki

peluang terbesar sebagai pemimpin bangsa. Mahasiswa selalu berperan

dalam perkembangan politik.

Beberapa catatan penting sejarah telah membuktikan itu. Inilah

beberapa catatannya.

1.  Sejarah perjuangan bangsa RI:

Th. 1908 : Soetomo(Budi Oetomo)

Th. 1928 : M. Yamin (Sumpah Pemuda)

Th. 1945 : Sukarni, Chairul Saleh (Proklamasi oleh Soekarno-Hatta)

Th. 1966 : Tri Tura (Cosmas Batubara dkk.)

Th. 1974 : Malari (Hariman Siregar Cs.)

Th. 1998 : Era Reformasi (menumbangkan Orde Baru)

Pembinaan mahasiswa juga mengalami perubahan seiring dengan

perkembangan tuntutan jaman. Sejak sekitar tahun 1950 sampai dengan

tahun 1977 organisasi mahasiswa mengidentifikasikan dirinya sebagai “the

pressure force” dalam bentuk Dewan Mahasiswa dan sejenisnya. Saat itu

mahasiswa dianggap telah melampui tugas dan kewajibannya karena telah

memasuki ranah politik praktis yang dianggap tidak menguntungkan.

Anggapan itu bahkan sampai pada kesimpulan kehidupan kampus tidak

Page 2: Pengembangan softskill-mahasiswa

normal. Muncullah konsep Normalisasi Kehidupan Kampus (NKK) pada tahun

1979 yang dikoordinasikan oleh Badan Koordinasi Kemahasiswaan (BKK).

Pada tahun itu pula dimulainya konsep SKS dengan segenap

implementasinya pada program penyelenggaraan perguruan tinggi. Konsep

NKK-BKK dikritik banyak kalangan karena dianggap membelenggu kreatifitas

dan kebebasan mahasiswa. Tahun 1982 sampai sekitar tahun 1990 muncul

konsep yang dikenal sebagai Wawasan Almamater.

Dalam pandangan banyak pihak konsep pembinaan kemahasiswaan

sampai dengan era tahun 90-an tetap dianggap sebagai konsep yang kurang

memberi ruang gerak bagi aktivitas mahasiswa. Sekalipun saat itu secara

kelembagaan organisasi mahasiswa telah mengarah pada akumulasi

”kekuatan” dalam bentuk Senat Mahasiswa Perguruan Tinggi (SMPT), namun

aktivitasnya dianggap masih dikendalikan oleh kebijakan pimpinan PT.

Seiring bergulirnya reformasi pembinaan kemahasiswaan juga mengalami

perubahan yang lebih mengarah pada pemberdayaan mahasiswa melalui

prinsip ”dari oleh dan untuk mahasiswa” ( SK Mendiknas No. 151 Tahun

1999). Munculnya organisasi kemahasiswaan seperti Badan Eksekutif

Mahasiswa (BEM) adalah bentuk nyata respon terhadap perubahan tersebut.

Sejarah Ormawa:

1950-1977: Student Goverment (DM, MPM, BPM)

1977-1982: NKK-BKK

1982-1987: Wawasan Almamater

1988-1990: SMPT

1998/Sejak Reformasi: BEM, Forum Kota (Forkot) Jarkot, KAMMI

B. ARAH DAN KEBIJAKAN PROGRAM PEMBINAAN KEMAHASISWAAN

Pembinaan kemahasiswaan diarahkan untuk mencapai tujuan

pendidikan nasional, khususnya pendidikan tinggi. Tujuan pendidikan

nasional yang tercantum dalam Undang-Undang N0. 20 Tahun 2003

menyatakan : Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan

dan membentuk watak serta peradaban yang bermartabat dalam rangka

Page 3: Pengembangan softskill-mahasiswa

mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi

peserta didik agar menjadi manusia yang:  

Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

Berahlak mulia

Sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri

Menjadi warga negara yang demokratis

Bertanggung jawab

Tujuan pendidikan tinggi dalam PP 60/1990:

1. Menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki

kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan,

mengembangkan dan/atau memperkaya khasanah ilmu pengetahuan,

teknologi dan/atau kesenian.

2. Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi

dan/atau kesenian serta mengupayakan penggunaannya untuk

meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan

nasional

Pembinaan kemahasiswaan mengacu pada SK Mendikbud No.

151/U/1998 tgl. 30 Juni 1998 tentang Pedoman Umum Organisasi

kemahasiswaan di PT. Pasal 2 SK Mendikbud No.151/1998 di atas

mengatakan bahwa : Organisasi mahasiswa di perguruan tinggi

diselenggarakan berdasarkan prinsip dari, oleh, dan untuk mahasiswa

dengan memberikan peranan dan keleluasaan lebih besar kepada

mahasiswa.

“Derajat kebebasan dan mekanisme tanggung jawab organisasi

mahasiswa intra perguruan tinggi terhadap perguruan tinggi ditetapkan

melalui kesepakatan antara mahasiswa dengan pimpinan perguruan tinggi

dengan tetap berpedoman bahwa pimpinan perguran tinggi merupakan

penanggung jawab segala kegiatan di perguruan tinggi dan atau yang

mengatasnamakan perguruan tinggi”.

Page 4: Pengembangan softskill-mahasiswa

Paradigma pembinaan akademik dan kemahasiswaan berdasar

HELTS 2003-2010

Kebijakan Kopertis Wilayah VII Jawa Timur dalam bidang kemahasiswaan

adalah mendorong pelaksanaan kegiatan kemahasiswaan di PT. Selain itu

juga mengkoordinasikan tata laksana administrasi yang terkait dengan

kemahasiswaan (melalui EPSBED, dan beasiswa).

Adapun kegiatan aplikasi program yang dilakukan Kopertis, seperti LKMM

Tingkat Dasar (TD) dan Tingkat Menengah (TM), tujuannya selain

memberikan pelatihan ketrampilan manajemen kepada mahasiswa juga

membantu PT untuk secara bertahap menyelenggarakan kegiatan seperti

tersebut di atas. Beberapa PT, seperti Unipa Surabaya dan Unmer Malang

yang secara rutin menyelenggarakan kegiatan LKMM dibantu biaya

penyelenggaraannya oleh Kopertis. Bantuan ini bersifat stimulatif saja karena

digunakan untuk membantu mahasiswa lain (di luar PT-nya) untuk mengikuti

pelatihan. Pada saatnya diharapkan setiap PT mampu menyelenggarakan

kegiatan-kegiatan semacam itu secara mandiri.

PROGRAM TAHUNAN

SASARAN BERTAHAP

& BERJENJANG

TUJUAN PEMBINAAN

DAYA SAINGDAYA SAINGBANGSABANGSA

KESEHATAN KESEHATAN ORGANISASIORGANISASI

OTONOMIOTONOMI

PARADIGMA PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN TINGGIPARADIGMA PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN TINGGI

OTONOMIOTONOMI MUTU PENDIDIKANMUTU PENDIDIKAN AKUNTABILITASAKUNTABILITAS EVALUASI DIRIEVALUASI DIRI AKREDITASIAKREDITASI

EVALUASI

KEMAMPUAN

PRIORITAS

KUALITATIF

KUANTITATIF

RAKER

PR12,3

Page 5: Pengembangan softskill-mahasiswa

Jenis Kegiatan Mahasiswa:

1. Intrakurikuler (Akademik):

Kegiatan akademik yang terstruktur seperti kuliah, praktikum dsb.

 2.  Ko-Kurikuler:

Kegiatan non-akademik yang langsung menunjang kegiatan akademik.

3.  Ekstrakurikuler:

  Kegiatan yang tidak langsung menunjang kegiatan akademik.

Faktor yang mempengaruhi program kemahasiswaan: 

1. Tenaga pembimbing

2. Mahasiswa

3. Dana

4. Sarana dan prasarana

5. Kebijakan

Kebutuhan Pokok Mahasiswa:

1.   Penalaran-keilmuan

2.   Minat dan kegemaran

3.   Peningkatan kesejahteraan

4.   Bhakti sosial mahasiswa

5.   Organisasi mahasiswa

 Pada sebagian besar PT program kemahasiswaan umumnya mengacu pada

tiga kebutuhan pokok mahasiswa yaitu penalaran, bakat dan kegemaran, dan

kesejahteraan.

 Organisasi Mahasiswa Fungsi : Wahana dan sarana pengembangan diri serta aspirasi

mahasiswa ke arah perluasan wawasan dan peningkatan

kecendekiawanan serta integritas kepribadian

 Dasar : 1. PP No. 60/1999 tentang Pendidikan Tinggi

Page 6: Pengembangan softskill-mahasiswa

2. SK Mendikbud No. 151/U/1998 tgl. 30 Juni 1998 ttg. Pedoman

Umum Organisasi kemahasiswaan di PT

3. Beberapa peraturan lainnya yang terkait.

Beberapa Peraturan tentang Organisasi Kemahasiswaan :

SK Mendikbud No. 028/U/1974 ttg. Petunjuk-petunjuk Kebijaksanaan

dalam Rangka Pembinaan Kehidupan Kampus PT

Keputusan Pangkopkamtib No. 02/1978 tentang Pembekuan Dema

SK Mendikbud No.0156/U/78 ttg. Normalisasi Kehidupan Kampus

Instruksi Dirjen Dikti No. 002 ttg. Pokok-pokok Pelaksanaan Penataan

Kembali Lembaga-lembaga Kemahasiswaan PT

SK Mendikbud No. 037/U/79 ttg. Bentuk Susunan Organisasi

Kemahasiswaan di Lingkungan PT Depdikbud

SK Mendikbud No. 0230/U/80 ttg. Pedoman Umum Organaisasi dan

keanggotaan BKK Universitas/Institut

SK Mendikbud No. 0457/U/1990 tgl. 28 Juli 1990 ttg. Pedoman Umum

Organisasi Kemahasiswaan di PT

SK Mendikbud No. 151/U/1998 tgl. 30 Juni 1998 ttg. Pedoman Umum

Organisasi kemahasiswaan di PT

 PROGRAM KEMAHASISWAAN

I. Lomba Karya Tulis Mahasiswa (LKTM)

a. LKTM Reguler

1). Bidang Lomba : IPA, IPS, Pendidikan dan Seni

2). Peserta LKTM Kopertis yang semula 2 (dua) Tim tiap Kopertis

ditambah menjadi 3 (tiga) Tim

b. LKTM Lingkungan Hidup (LH)

1). Tetap diselenggarakan tiap tahun

2). Pedoman mengacu pada pedoman LKTM

3). Sistem seleksi langsung ke Tk. Nasional

c. LKTM Indonesia Timur

Page 7: Pengembangan softskill-mahasiswa

Bagi Mahasiswa perguruan tinggi Indonesia Timur (bidang pendidikan

dan pertanian)

II. Pemilihan Mahasiswa Berprestasi

1. Tingkat Kopertis diselenggarakan tiap tahun

2. Syarat : lihat pedoman Mapres

3. Juara Kopertis dikirim ke tingkat Nasional untuk seleksi nasional

III. Pengenalan Kampus bagi Mahasiswa Baru

1. Sudah ada Panduan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa

Baru

2. Selain berisi pengenalan kampus juga berisi LKMM Pradasar

IV. Panduan Pembimbingan Mahasiswa

V. Pelatihan Pembimbing Penalaran Ilmiah Mahasiswa Untuk meningkatkan Dosen Pembimbing Penalaran dalam mendorong

Mahasiswa dalam LKTM

Akan diselenggarakan TOT Pembimbing Penalaran

Diharapkan PT untuk mengirim dosen pembimbing dalam kegiatan

tersebut

VI. Presentasi Pemikiran Kritis Mahasiswa Untuk mengkritisi kebijakan publik

Bidang : Polkam, Ekonomi, dan Kesra

Program Kemahasiswaan yang umum diselenggarakan PT : 1. Penalaran dan keilmuan :

-   Forum akademik

-    Lomba Imiah

2. Minat dan Kegemaran :

-     Olahraga

Page 8: Pengembangan softskill-mahasiswa

-     Kesenian

-     Pramuka Mahasiswa

-     Resimen Mahasiswa

-     Mhs. Pencinta Alam

-      Pers Mahasiswa

-      Dsb.

3. Peningkatan Kesejahteraan:

-  Bea Siswa

-  Koperasi Mahasiswa

-  Asrama Mahasiswa

-  Bursa Buku

-  MTQ, Masjid Kampus

-  Bimbingan dan Konseling

4. Bhakti Sosial Mahasiswa

-  KSR PMI

-  Kemah Bhakti Mahasiswa

-  Kemah kerja Mahasiswa

-  Mapala

-  Dsb.

5. Organisasi Mahasiswa

- SMPT, BEM. Presiden Mahasiswa dsb.

6. Kepemimpinan Mahasiswa

- LKMM

- SUSKAPIN

7. Lain-lain (Kegiatan pendukung) :

- OPPEK

- Pelatihan Penalaran

- Sarasehan PR III

- dsb.

Page 9: Pengembangan softskill-mahasiswa

C. INFORMASI DAN PERMASALAHAN YANG DIHADAPI

Data Bappenas tahun 2005 tentang pengangguran, angkatan kerja, dan lapangan kerja

baru :

No. Kategori Jumlah1. JUMLAH PENGANGGURAN TOTAL

(TERMASUK SETENGAH PENGANGGURAN)

40 JUTA

2. JUMLAH PENGANGGURAN TERBUKA

(BENAR-BENAR MENGANGGUR)

11,3 JUTA

3. ANGKATAN KERJA BARU 2,5 JUTA/TH

4. LAPANGAN KERJA BARU BILA

PERTUMBUHAN EKONOMI MENCAPAI 5,5%

1,5 JUTA/TH

5. PENGANGGURAN BARU 1 JUTA / TH

LKTM

LKTM REGULER(IPA, IPS, PENDIDIKAN,

SENI)

LINGKUNGAN

HIDUP

PRESENTASIPEMIKIRAN

KRITISMAHASISWA

MAHASISWABERPRESTASI

INDONEISA TIMUR

(PERTANIAN,

PENDIDIKAN)

Page 10: Pengembangan softskill-mahasiswa

PENGANGGGURANPenduduk Usia Kerja Menurut Tingkat Pendidikan

Di Propinsi Jawa TimurSumber : Dinas Tenaga Kerja Propinsi Jawa Timur, 2005

No Kelompok Umur Laki-Laki(Orang)

Perempuan(Orang)

Jumlah(Orang)

1 Tidak/belum sekolah 947.181 1.285.719 2.232.900

2 Tidak tamat SD 1.815.444 1.205.578 3.020.022

3 SD 4.149.326 2.,215.060 6.364.386

4 SLTP 1.809.953 886.320 2.696.273

5 SLTA 1.414.224 608.211 2.022.435

6 SLTA Kejuruan 722.993 201.008 924.001

7 D1/D2 93.793 136.099 229.892

8 D3 76.734 58.763 135.501

9 D4/S1 462.126 245.125 707.251

10 S2/S3 75.749 14.103 89.852

Jumlah 11.567.523

6.854.990 18.422.513

PERBANDINGAN PESERTA LKTM PTN DAN PTS TH 2004

84%

16%

PTNPTS

Page 11: Pengembangan softskill-mahasiswa

13 PERGURUAN TINGGI YANG PALING RESPONSIFDALAM MENGIKUTIKEGIATAN PENALARAN MAHASISWA (Th 2004)

Tahun 2005 – 2006 beberapa PTS Jatim mulai meramaikan bursa kegiatan dan lomba bidang penalaran tingkat wilayah C dan nasional.

MASALAH-MASALAH YANG DIHADAPI DALAM PEMBINAAN KEMAHASISWAAN SECARA UMUM :

1. Meningkatnya angka pengangguran dari kelompok lulusan pendidikan

tinggi

2. Rendahnya kemampuan kewirausahaan mahasiswa/lulusan

3. Rendahnya angka partisipasi PT dalam pengiriman peserta pada

kegiatan lomba karya tulis ilmiah mahasiswa, program kreatifitas,

PIMNAS, dan pemilihan mahasiswa berprestasi

4. Kurangnya aktivitas kegiatan kemahasiswaan di internal PT

5. Kurang berkembangnya organisasi kemahasiswaan di PT

6. Terbatasnya dispensasi dan dukungan dari sebagian besar dosen

untuk kegiatan lain (penggunaan fasilitas laboratorium, ruangan,

sarana fisik, waktu dan dana)

7. Penghargaan kepada pembimbing masih belum memadai, bahkan di

sebagain PT belum ada penghargaan tersebut

8. Pembimbing: dosen yang bersedia, mau dan punya waktu

1 UNIBRAW; 75

2 UGM; 39

3 IPB; 34

4 ITB; 34

5 UNAIR; 33

6 UNM; 23

7 UNP; 23

8 UNESA; 22

9 IKIP SINGARAJA; 21

10 UNES; 19

11 UNTAN; 17

12 ITS; 15

13 UNS; 15

0 20 40 60 80

Page 12: Pengembangan softskill-mahasiswa

9. Sumberdaya keuangan dan sarana : (1) Alokasi dana kemahasiswaan

dalam APB PT kecil (2) Dukungan untuk kegiatan berupa dana,

fasilitas laboratorium, akses perpustakaan dan akses luar kampus

masih rendah, dan (3) Reward untuk mahasiswa dan dosen yang

berprestasi

10.Lemahnya atmosfir akademik di lingkungan PT

D. STRATEGI PENGEMBANGAN

Pembinaan kemahasiswaan diarahkan pada aspek :

1. Keorganisasian

2. Jenis dan muatan program berdasar prioritas dan kemampuan PT

Kedua aspek tersebut sangat membantu capaian tujuan pembinaan

mahasiswa dalam kerangka mencapai tujuan pendidikannya. Organisasi

kemahasiswaan, program dan aktivitas kemahasiswaan yang tertata akan

banyak membantu peningkatan mutu mahasiswa dan mendorong stabilitas

serta kemajuan (citra) PT.

Muatan program kemahasiswaan diarahkan dalam rangka pengembangan

diri mahasiswa. Oleh karenanya program kemahasiswan harus diupayakan

dalam kerangka pengembangan softskills.

Kecenderungan pengembangan softskills menjadi sangat penting karena

adanya fenomena banyaknya lulusan yang sulit memperoleh pekerjaan (tidak

lulus seleksi), konflik-konflik diri lulusan PT saat di lingkungan kerja, dan

ketidakpuasan kalangan industri dan jasa terhadap aspek non-akademik

lulusan PT yang bekerja di lingkungannya.

Soft skills didefinisikan sebagai : "Personal and interpersonal behaviors that

develop and maximize human performance (e.g. coaching, team building,

decision making, initiative). Soft skills do not include technical skills, such as

financial, computer or assembly skills" (Berthal).

Pengembangan softskills melalui program kemahasiswaan akan memberikan

keuntungan yaitu memperkuat kurikulum yang juga diharapkan memiliki

muatan softskills sehingga mutu lulusan semakin meningkat.

Page 13: Pengembangan softskill-mahasiswa

Strategi pengembangan softskills dalam program kemahasiswaan diawali dari

perencanaan program termasuk keputusan-keputusannya (oleh pimpinan

bidang kemahasiswaan, diupayakan juga melibatkan mahasiswa), penataan

keberadaan organisasi mahasiswa, sosialiasi program, pelaksanaan program

dengan pelibatan mahasiswa dan pembimbing secara aktif, serta monitoring

dan evaluasi program.

Beberapa PT yang telah menetapkan syarat lulus mahasiswa dengan point

minimal kemahasiswaan, selain lulus syarat IPK dan total SKS, terbukti

mampu mendorong mahasiswanya secara aktif mengikuti kegiatan-kegiatan

kemahasiswaan yang ditetapkan dan memiliki softskills yang diharapkan.

Komponen softskills yang dibekalkan kepada mahasiswa melalui program-

program kemahasiswan setidaknya memuat komponen-komponen berikut :

1. Inisiatif 13. Manajemen diri

2. Etika/integritas 14. Menyelesaikan persoalan

3. Berfikir kritis 15. Dapat meringkas

4. Kemauan belajar 16. Berkoperasi

5. Komitmen 17. Fleksibel

6. Motivasi 18. Kerja dalam tim

7. Bersemangat 19. Mandiri

8. Dapat diandalkan 20. Mendengarkan

9. Komunikasi lisan 21. Tangguh

10. Kreatif 22. Berargumentasi logis

11. Kemampuan analitis 23. Manajemen waktu

12. Dapat mengatasi stres

Berkaitan dengan harapan dan kebijakan Presiden Republik Indonesia

tentang revitalisasi gerakan Pramuka maka sangat diharapkan PT

menghidupkan Gugus Depan di lingkungannya masing-masing. Kegiatan

Pramuka banyak sekali muatan softskillnya. Dalam waktu dekat Kopertis

Wilayah VII juga akan merespon harapan itu dengan menyelenggarakan

sarasehan Pramuka di lingkungan Kopertis Wilayah VII Jawa Timur.

Page 14: Pengembangan softskill-mahasiswa

Dalam kerangka mendorong pelaksanaan kegiatan kemahasiswaan Kopertis

Wilayah VII Jawa Timur telah dan akan menyelenggarakan program-program

kemahasiswaan :

1. Penalaran seperti LKTM dan Pelatihan penulisan Karya Tulis Ilmiah

Mahasiswa,

2. program pelatihan ketrampilan manajemen mahasiswa seperti LKMM

Tingkat Dasar dan Tingkat Menengah,

3. Program pelatihan kewirausahaan,

4. Program pemilihan mahasiswa berprestasi,

5. Program Promosi Kemahasiswaan melalui televisi (Debat Mahasiswa

di TVRI Jawa Timur)

6. Program kesejahteraan melalui beasiswa BBM dan sejenisnya

E. PENUTUP

Keyakinan bahwa mahasiswa merupakan unsur strategis masa depan

bangsa diharapkan diikuti dengan usaha nyata PT dalam melaksanakan

program-program kemahasiswaan. Didasari komitmen yang kuat antara

pimpinan PT dan mahasiswa diharapkan kegiatan-kegiatan kemahasiswaan

di PT makin marak yang pada akhirnya akan bermuara pada peningkatan

mutu lulusan PT. Semoga !

 

Page 15: Pengembangan softskill-mahasiswa

BIDANG KEMAHASISWAAN

PENGEMBANGAN SOFTSKILL MELALUI PROGRAM KEMAHASISWAAN( Suatu Upaya Peningkatan Mutu Mahasiswa )

Materi Rapat Kerja Pimpinan Perguruan Tinggi di LingkunganKopertis Wilayah VII Jawa Timur

Di Hotel Orchid Batu Tanggal 7-8 Maret 2007

TIM PENGEMBANGAN KEMAHASISWAAN KOORDINASI PERGURUAN TINGGI SWASTA

WILAYAH VII JAWA TIMURJl. Kertajaya Indah Timur No. 55 Telp (031) 5925418, 5925419 Surabaya

Page 16: Pengembangan softskill-mahasiswa

http://mictransformer.com/bulan-puasa-momentum-tepat-meningkatkan-softskill/http://mi-comm.comhttp://the-coach.mi-comm.comhttp://transformercenter.com