macam2 penyakit pada tanaman

15
A. PENYAKIT TANAMAN TOMAT Rebah Semai Rebah semai tanaman tomat adalah Pythium debarianum. Rebah semai biasa menyerang tanaman tomat pada fase pembibitan dan tanaman muda setelah pindah tanam. Pengendalian kimiawi menggunakan fungisida sistemik berbahan aktif propamokarb hidroklorida, simoksanil, kasugamisin, asam fosfit, atau dimetomorf. Dosis ½ dosis terendah yang tertera pada kemasan. Layu Bakteri Bakteri penyebab layu tanaman tomat adalah Pseudomonas sp. Penyakit ini sering menggagalkan tanaman, tanaman tomat terserang mengalami kelayuan daun, diawali dari daun-daun muda. Upaya pengendalian antara lain dengan meningkatkan pH tanah, memusnahkan tanaman tomat terserang, melakukan penggiliran tanaman serta penyemprotan kimiawi menggunakan bakterisida dari golongan antibiotik dengan bahan aktif kasugamisin, streptomisin sulfat, asam oksolinik, validamisin, atau oksitetrasiklin. Dosis/konsentrasi sesuai pada kemasan. Sebagai pencegahan, secara biologi berikan trichoderma pada saat persiapan lahan, umur 20hst dan 35 hst dilakukan pengocoran menggunakan pestisida organik pada tanah, contoh super glio , wonderfat. dengan dosis sesuai anjuran pada kemasan. Layu Fusarium Cendawan penyebab layu tanaman tomat adalah Fusarium oxysporum. Tanaman tomat terserang mengalami kelayuan dimulai daun- daun tua, kemudian menyebar ke daun-daun muda dan menguning. Upaya pengendaliannya dengan meningkatkan pH tanah, memusnahkan tanaman tomat terserang, melakukan penggiliran tanaman serta penyemprotan secara kimiawi menggunakan fungisida berbahan aktif benomil, metalaksil atau propamokarb hidroklorida. Dosis/konsentrasi sesuai pada kemasan. Sebagai pencegahan, secara biologi berikan trichoderma pada saat persiapan lahan, umur 20hst

Upload: marsa-yutas

Post on 26-Dec-2015

65 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

macam macam penyakit tanaman

TRANSCRIPT

Page 1: Macam2 Penyakit Pada Tanaman

A. PENYAKIT TANAMAN TOMAT

Rebah Semai Rebah semai tanaman tomat adalah Pythium debarianum. Rebah semai biasa menyerang tanaman tomat pada fase pembibitan dan tanaman

muda setelah pindah tanam. Pengendalian kimiawi menggunakan fungisida sistemik berbahan aktif propamokarb

hidroklorida, simoksanil, kasugamisin, asam fosfit, atau dimetomorf. Dosis ½ dosis terendah yang tertera pada kemasan.

Layu Bakteri Bakteri penyebab layu tanaman tomat adalah Pseudomonas sp. Penyakit ini sering menggagalkan tanaman, tanaman tomat terserang mengalami

kelayuan daun, diawali dari daun-daun muda. Upaya pengendalian antara lain dengan meningkatkan pH tanah, memusnahkan

tanaman tomat terserang, melakukan penggiliran tanaman serta penyemprotan kimiawi menggunakan bakterisida dari golongan antibiotik dengan bahan aktif kasugamisin, streptomisin sulfat, asam oksolinik, validamisin, atau oksitetrasiklin. Dosis/konsentrasi sesuai pada kemasan.

Sebagai pencegahan, secara biologi berikan trichoderma pada saat persiapan lahan, umur 20hst dan 35 hst dilakukan pengocoran menggunakan pestisida organik pada tanah, contoh super glio, wonderfat. dengan dosis sesuai anjuran pada kemasan.

Layu Fusarium Cendawan penyebab layu tanaman tomat adalah Fusarium oxysporum. Tanaman tomat terserang mengalami kelayuan dimulai daun-daun tua, kemudian

menyebar ke daun-daun muda dan menguning. Upaya pengendaliannya dengan meningkatkan pH tanah, memusnahkan tanaman

tomat terserang, melakukan penggiliran tanaman serta penyemprotan secara kimiawi menggunakan fungisida berbahan aktif benomil, metalaksil atau propamokarb hidroklorida. Dosis/konsentrasi sesuai pada kemasan.

Sebagai pencegahan, secara biologi berikan trichoderma pada saat persiapan lahan, umur 20hst dan 35 hst dilakukan pengocoran dengan pestisida organik pada tanah, contoh super glio, wonderfat. dengan dosis sesuai anjuran pada kemasan.

Busuk Phytopthora Penyakit busuk tanaman tomat adalah Phytopthora infestans. Penyakit ini dapat menggagalkan budidaya tomat karena menyerang semua bagian

tanaman. Batang terserang ditandai bercak coklat kehitaman dan kebasah-basahan. Serangan serius menyebabkan tanaman tomat layu. Daun tomat terserang seperti tersiram air panas. Buah terserang ditandai bercak kebasah-basahan yang menjadi coklat kehitaman dan lunak.

Pengendalian kimiawi menggunakan fungisida sistemik, contoh bahan aktif yang bisa digunakan adalah metalaksil, propamokarb hidrokloroda, simoksanil atau dimetomorf dan fungisida kontak, contoh bahan aktif yang bisa digunakan adalah tembaga, mankozeb, propineb, ziram, atau tiram. Dosis/konsentrasi sesuai petunjuk pada kemasan.

Bercak Bakteri Bercak bakteri tanaman tomat adalah bakteri Xanthomonas vesicatoria, berkembang

pesat terutama pada musim hujan. Serangan ditandai adanya bercak berwarna gelap mengkilap. Pengendalian kimiawi menggunakan bakterisida dari golongan antibiotik dengan

bahan aktif kasugamisin, streptomisin sulfat, asam oksolinik, validamisin, atau

Page 2: Macam2 Penyakit Pada Tanaman

oksitetrasiklin, atau dari golongan anorganik seperti tembaga. Dosis/konsentrasi sesuai pada kemasan.

Bercak Daun Septoria Penyakit ini disebabkan oleh serangan cendawan Septoria lycopersici. Cendawan menyerang semua fase pertumbuhan. Gejala serangan berupa bercak-bercak berwarna coklat yang akhirnya berubah keabu-

abuan pada permukaan daun bagian bawah, tepi daun berwarna hitam. Pengendalian kimiawi menggunakan fungisida sistemik, contoh bahan aktif yang bisa

digunakan adalah benomil, metil tiofanat, karbendazim, difenokonazol, atau tebukonazol, dan fungisida kontak berbahan aktif klorotalonil, azoksistrobin, atau mankozeb. Dosis/konsentrasi sesuai pada kemasan.

Lunak Bakteri Penyakit ini disebabkan oleh serangan bakteri Erwinia carotovora. Serangan pada daun ditandai adanya bercak berair disertai perubahan warna daun

menjadi kecoklatan, terutama daun segar, serangan pada batang menyebabkan tanaman tomat roboh.

Pengendalian kimiawi menggunakan bakterisida dari golongan antibiotik dengan bahan aktif kasugamisin, streptomisin sulfat, asam oksolinik, validamisin, atau oksitetrasiklin, atau dari golongan anorganik seperti tembaga. Dosis/konsentrasi sesuai pada kemasan.

VirusVirus merupakan penyakit yang paling banyak menggagalkan budidaya tomat. Virus tanaman tomat diantaranya ToMV, PVX, TMV dan CMV. Virus merupakan penyakit yang sangat berpotensi menimbulkan kegagalan terutama pada musim kemarau. Gejala serangan umumnya ditandai pertumbuhan tanaman tomat mengerdil, daun mengeriting dan terdapat bercak kuning kebasah-basahan. Penyakit virus sampai saat ini belum ditemukan penangkalnya. Penyakit virus ditularkan dari satu tanaman ke tanaman lain melalui vektor atau penular. Beberapa hama yang sangat berpotensi menjadi penular virus diantaranya thrips, kutu daun, kutu kebul, dan tungau. Manusia dapat juga berperan sebagai penular virus, baik melalui alat-alat pertanian maupun tangan terutama saat perempelan.

Beberapa upaya penanganan virus antara lain : membersihkan gulma (gulma berpotensi menjadi inang virus), mengendalikan hama/serangga penular virus, memusnahkan tanaman tomat terserang virus, kebersihan alat dan memberi pemahaman kepada tenaga kerja agar tidak ceroboh saat melakukan penanganan terhadap tanaman tomat.

B. PENYAKIT PADA KUBIS

Page 3: Macam2 Penyakit Pada Tanaman

1. Akar Pekuk (Plasmodiophora brassicae Wor.)

Gejala :

Adanya bintil-bintil atau kelenjar yang tidak teratur yang selanjutnya bersatu menjadi bengkakan memanjang yang mirip batang (gada)

Rusaknya jaringan akar menyebabkan jaringan pengangkutan terganggu sehingga tanaman menjadi merana, daun-daunnya berwarna hijau kelabu, dan lebih cepat layu daripada daun yang biasa.

Pengendalian :

Mencegah masuknya P. brassicae ke daerah-daerah yang masih bebas. Meningkatkan pH dengan pengapuran. Mengobati tanah dengan fungisida.

2. Bercak Daun Alternaria (Alternaria brassicae) Sacc. Gejala :

Pada daun terdapat becak-becak kecil berwarna kelabu gelap pada daun, yang meluas dengan cepat sehingga menjadi becak bulat mencapai diameter 1 cm.

Pada cuaca lembab tampak sebagai bulu-bulu halus kebiruan di pusat becak

.

Didalam becak terdapat cincin-cincin sepusat.Pada tangkai, batang, dan polongan (buah) becak berbentuk garis.

Penyakit lebih banyak terdapat pada daun-daun tua. Jika pada daun terdapat banyak becak, daun akan cepat mati sehingga produksi akan terpengaruh

Page 4: Macam2 Penyakit Pada Tanaman

Pengendalian : Perawatan biji dengan air panas bersuhu 50 oC selama 30 menit. Pada petsai sering diperlukan penyemprotan dengan fungisida.

3. Penyakit Busuk Hitam [Xanthomonas campestris pv. campestris (Pamm.) Dye]Gejala :

Mula-mula di tepi daun terdapat daerah-daerah yang berwarna kuning atau pucat, yang kemudian meluas ke bagian tengah. Didaerah ini tulang-tulang daun berwarna coklat tua atau hitam dan bisa masuk ke dalam batang.

Jaringgan helaian daun yang sakit mengering menjadi seperi selaput, dengan tulang-tulang daun berwarna hitam.

Umumnya penyakit mulai dari daun-daun bawah dan dapat menyebabkan gugurnya daun satu per satu.

Pengendalian :

Menanam benih yang sehat. Pergiliran tanaman. Tanaman dan daun sakit dipendam dalam tanah. Sanitasi persemaian dan kebun, terutama dari kubis-kubis liar. Menanam jenis-jenis yang tahan. Menutup tanah dengan jerami untuk mengurangi penyakit.

4. Penyakit Busuk Basah [Erwinia caratovora pv. caratovora (Jones) Dye]Gejala :

Page 5: Macam2 Penyakit Pada Tanaman

Gejala yang umum adalah busuk basah, berwarna coklat atau kehitaman, pada daun, batang dan umbi.

Pada bagian terinfeksi mula-mula terjadi becak kebasahan. Becak membesar dan mengendap (melekuk), bentuknya tidak teratur, berwarna coklat tua kehitaman.

Jika kelembaban tinggi, jaringan yang sakit tampak kebasahan, berwarna krem atau kecoklatan, dan tampak agak berbutir-butir halus.

Disekitar bagian yang sakit terjadi pembentukan pigmen coklat tua atau hitam.

Pengendalian :

Sanitasi Jarak tanam tidak terlalu rapat Menghindari terjadinya luka yang tidak perlu Pengendalian pasca panen

5. Penyakit Kaki Hitam [Phoma lingam (Tode ex Fr.) Desm.]Gejala :

Kanker memanjang pada pangkal batang, mula-mula berwarna coklat muda, kemudian mejadi kehitaman, yang sering dikelilingi oleh batas berwarna ungu.

Dibagian tengah luka terdapat titik-titik hitam yang terdiri dari piknidium jamur penyebab penyakit.

Kanker dapat meluas sehingga batang bergelang. Bagian dalam batang busuk kering berwarna coklat. Mula-mula terdapat becak warna pucat dengan batas kurang jelas yang menjadi becak

bulat dengan warna kelabu ditengah. Daun-daun yang layu biasanya tetap bergantung pada tanaman, sedangkan daun-daun

yang masih segar sering mempunyai tepai berwarna kemerahan. Pada tanaman penghasil benih, penyakit dapat timbul pada polongan (buah), dan biji

yang terinfeksi menjadi keriput. Perakaran yang sakit akan rusak sedikit demi sedikit sehingga tanaman menjadi layu

dan kemudian mati.

Pengendalian :

Page 6: Macam2 Penyakit Pada Tanaman

Pemencaran penyakit ke daerah yang belum terjangkit harus dicegah. Menanam benih yang sehat. Sanitasi pertanaman Tidak membuat persemaian di tanah yang mungkin mengandung penyebab penyakit.

C. PENYAKIT PADA WORTEL1.        BERCAK DAUN CERCOSPORA

Penyebab: cendawan (jamur) Cercospora carotae (Pass.) Solheim. Gejala: pada daun-daun yang sudah tua timbul bercak-bercak berwarna coklat muda

atau putih dengan pinggiran berwarna coklat tua sampai hitam. Pengendalian: (1) disinfeksi benih dengan larutan fungisida yang mengandung

tembaga klorida satu permil selama 5 menit; (2) pergiliran tanaman dengan jenis lain yang tidak sefamili; (3) pembersihan sisa-sisa tanaman dari sekitar kebun; (4) penyemprotan fungisida yang mangkus dan sangkil seperti Dithane M-45 0,2%.

2.        NEMATODA BINTIL AKAR Penyebab: mikro organisme nematoda Sista (Heterodera carotae). Gejala: umbi dan akar tanaman wortel menjadi salah bentuk, berbenjol-benjol

abnormal. Pengendalian: melakukan pergiliran tanaman dengan jenis lain yang tidak sefamili,

pemberaan lahan dan penggunaan nematisida seperti Rugby 10 G atau Rhocap 10 G.3.        BUSUK ALTERNARIA

Penyebab: cendawan Alternaria dauci Kuhn. Gejala: Pada daun terjadi bercak-bercak kecil, berwarna coklat tua sampi hitam yang dikelilingi oleh jaringan berwarna hijau-kuning (klorotik). Pada umbi ada gejala bercak-bercak tidak beraturan bentuknya, kemudian membusuk berwarna hitam sampai hitam kelam. Pengendalian: sama dengan cara yang dilakukan pada Cercospora.

D. PENYAKIT PADA JAGUNG

Penyakit Bulai (Downy Mildew)

Disebabkan oleh cendawan Sclerospora maydis. Penyakit bulai meyebabkan kerugian paling besar dalam budidaya jagung. Akibat serangan penyakit bulai, tanaman tidak dapat tumbuh dan berproduksi lagi. Penyakit bulai berbahaya pada tanaman jagung yang berumur <3 minggu.

Page 7: Macam2 Penyakit Pada Tanaman

Faktor-faktor yang mendukung berkembangnya penyakit bulai adalah:

1. Kondisi lingkungan yang lembab (musim hujan)

2. Tanah yang lembab atau basah (irigasi jelek) mendukung perkecambahan jamur Sclerospora maidis.

3. Pemupukan N yang berlebihan dan sifat fisik tanah yang liat mempermudah perkembangan penyakit bulai.

Gejala tanaman jagung yang terserang penyakit bulai tergantung dari umur tanaman.Berikut adalah gejala-gejala yang sering muncul: 1. Tanaman jagung yang berumur 2-3 minggu mempunyai daun menguning, kaku dan meruncing. Tanaman jagung yang terserang pada umur ini tidak dapat lagi diharapkan hasinya. 2. Tanaman jagung yang berumur 3-5 minggu menunjukkan tanda-tanda daun yang baru muncul menguning, pertumbuhan lambat, tongkol hanya berbiji sedikit, produksi turun hingga 50%. 3.Tanaman jagung berumur 5 minggu, daunnya terdapat garis-garis kuning. Pada tahap ini tanaman jagung akan tetap berproduksi turun 30%.

PengendalianPengedalian yang utama adalah mengatur waktu tanam, sehingga pada awal musim hujan tanaman jagung telah berumur lebih dari 5 minggu. Dengan kondisi cuaca sekarang yang tidak menentu, saluran irigasi harus lancar.Perlakuan benih dengan fungisida yang mengandung belerang atau tembaga, agar konidia yang terbawa benih tidak berkembang.

Penyakit karat

Disebabkan oleh cendawan Puccinia sorghi. Tanaman jagung yang terserang menunjukkan tanda bercak-bercak kuning kemerahan seperti warna karat besi. Akibat dari serangan penyakit karat, produksi tanaman jagung akan menurun.Gejala yang ditimbulkan:1. Penyakit karat daun muncul ketika tanaman akan berbunga2. Bercak-bercak kuning kemerahan pada daun, dan kelobot jagung.Faktor pendukung perkembangan penyakit bulai adalah kelembapan udara dan curah hujan yang tinggi. Pengendalian tanaman yang dapat dilakukan adalah membuang bagian tanaman yang terserang.

Page 8: Macam2 Penyakit Pada Tanaman

Penyakit Gosong (smut)

Disebabkan oleh cendawan Ustilago maydis. Gejala tanaman yang terseramg penyakit gosong adalah warna hitam pada tongkol, batang atau daun jagung.

Faktor-faktor pendukung berkembangnya penyakit gosong adalah:1. Curah hujan tinggi dan angin yang kencang2. Pupuk Nitrogen yang berlebihan meningkatkan keparahan penyakit.Pengendalian

Pengendalian yang dapat dilakukan adalah dengan memusnahkan bagian tanaman yang terserang, perlakuan benih dengan fungisida dan menanam varietas tanaman jagung yang resisten.

Penyakit busuk tongkol

Disebabkan cendawan Fusarium verticillioides. Gejala yang terlihat tongkol jagung berwarna merah atau merah kecoklatan dan busuk. Pengendalian dilakukan dengan pergiliran tanaman, membakar bagian tanaman yang terserang dan menanam varietas yang tahan.

E. PENYAKIT PADA PADIHawar Daun Bakteri/BLB (Xanthomonas oryzae pv oryzae)

Daun yang sakit berubah menjadi hijau kelabu, mengering, helaian daunnya melengkung, diikuti melipatnya helaian daun sepanjang ibu tulang daun. Sumber infeksi dapat berasal dari jerami yang terinfeksi, singgang tanaman terinfeksi dan gulma inang.Pengendaliannya adalah dengan menggunakan varietas tahan dan pemupukan yang seimbang, mengatur pengairan (hindari penggenangan terus menerus), semprot dengan menggunakan fungisida Copcide 77WP (0,5-1 g/L).

Page 9: Macam2 Penyakit Pada Tanaman

Hawar Pelepah Daun (Helminthosporium oryzae) Penyakit ini menyerang tanaman padi pada stadia pembentukan anakan sampai stadia masak susu. Gejala serangan penyakit ini adalah pada pelepah daun diantara permukaan air dan daun terdapat bercak atau spot keabu-abuan yang berbentuk oval memanjang.  Pengendaliannya adalah dengan membajak yang dalam untuk mengubur sisa-sisa tanaman yang terinfeksi, atur tanaman agar jangan terlalu rapat, rotasi tanaman, buang gulma dan tanaman yang sakit dari sawah serta keringkan sawah beberapa hari dan menyemprotkan fungisida Recor 250EC pada saat anakan maksimum.

BLAST (Pyricularia  oryzae)

Blast daun : terbentuk bercak coklat kehitaman berbentuk belah ketupat dengan pusat bercak berwarna putih.Blast leher : berupa bercak coklat kehitaman pada pangkal leher yang mengakibatkan leher malai patah sehingga menyebabkan gabah hampa.Pengendalianya, hindari pemupukan nitrogen yang berlebihan, sanitasi lahan dengan memusnahkan sisa tanaman dan gulma, gunakan fungisida Promefon 250EC (1-2 ml/L) atau Recor 250EC (0,5-0,75 ml/L) atau dengan menggunakan BOOM PADI saat memasuki fase promordia.

Bercak Coklat Cercospora (Cercospora oryzae)

Penyakit ini merusak tanaman padi di lahan dengan sistem drainase yang buruk atau lahan yang kekurangan unsur hara, terutama kalium (K). Serangan patogen menimbulkan gejala lurus sempit berwarna kecoklatan pada helaian daun bendera, juga dapat terjadi pada pelepah dan kulit gabah sehingga gabah terlihat kotor dan coklat.Pengendaliannya dengan pemupukan yang seimbang, Lakukan pengeringan sawah beberapa hari pada saat anakan maksimum, dan lakukan rotasi tanaman. Gunakan fungsida Promefon 250EC (1-2 ml/L) atau Recor 250EC (0,5-0,75 ml/L).Gosong Palsu (Ustilaginoidea virens)

Page 10: Macam2 Penyakit Pada Tanaman

Penyakit ini merusak bulir padi sebagai gejala bulir-bulir padi berubah menjadi gumpalan spora yang berukuran 1 cm. Gumpalan spora tersebut mula-mula berwarna kuning sampai oranye kemudian menjadi hijau gelap. Penyebab penyakit ini adalah cendawan Ustilaginoidea virens. Cendawan ini terutama merusak pada kondisi yang lembab, banyak hujan, mendung pada masa pembungaan, dan pupuk N yang berlebih. Pengendaliannya dengan pemupukan yang berimbang. Gunakan Magenta 50WP (0,5-1 gr/L).

Page 11: Macam2 Penyakit Pada Tanaman

TUGAS PRAKTIKUM

DASAR-DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN

PENYAKIT PADA TUMBUHAN

NAMA : CITRA FINOLA ANGGINANO. BP : 1310211080KELAS : C

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS ANDALAS

PADANG

2014