ligament periodontal buat azizzah.doc

10
Ligament Periodontal Ligament periodontal adalah suatu jaringan konektif, padat dan berserabut yang menempati ruang di antara sementum dan tulang alveolar. Mengelilingi leher dan akar gigi serta berkesinambungan dengan pulpa dan gusi. Ligament periodontal tersusun dari substansi dasar, jaringan instertisial, pembuluh darah dan limfa, saraf, sel-sel dan bundle serabut (Carranza, 2006). Lebar ligament periodontal bervariasi dari 0,15 sampai 0,38 mm. Variasi dalam lebar dijumpai dari gigi ke gigi dan pada daerah ligament yang berbeda pada akar yang sama. Ligament periodontal lebih tipis pada tumpu/fulcrum pemutaran gigi. Gigi-gigi dengan beban oklusal yang berat mempunyai ligament periodontal lebih lebat daripada gigi-gigi dengan beban oklusal minimal yang ligament periodontalnya lebih tipis. Dengan bertambahnya umur, lebar ligamen periodontal berkurang (Carranza, 2006). Jaringan Interstisial Jaringan interstisial adalah jaringan penghubung longgar yang mengelilingi pembuluh darah dan limfatik, saraf, dan bundle serabut. Jaringan ini berisi serabut kolagen, lepas dari ikatan serabut ligament periodontal. Perubahan di dalam bundle serabut yang terus menerus. Ruang ini dalam ligament periodontal, terisi dengan jaringan

Upload: doraemon

Post on 12-Apr-2016

220 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Ligament Periodontal buat azizzah.doc

Ligament Periodontal

Ligament periodontal adalah suatu jaringan konektif, padat dan

berserabut yang menempati ruang di antara sementum dan tulang alveolar.

Mengelilingi leher dan akar gigi serta berkesinambungan dengan pulpa dan

gusi. Ligament periodontal tersusun dari substansi dasar, jaringan instertisial,

pembuluh darah dan limfa, saraf, sel-sel dan bundle serabut (Carranza, 2006).

Lebar ligament periodontal bervariasi dari 0,15 sampai 0,38 mm.

Variasi dalam lebar dijumpai dari gigi ke gigi dan pada daerah ligament yang

berbeda pada akar yang sama. Ligament periodontal lebih tipis pada

tumpu/fulcrum pemutaran gigi. Gigi-gigi dengan beban oklusal yang berat

mempunyai ligament periodontal lebih lebat daripada gigi-gigi dengan beban

oklusal minimal yang ligament periodontalnya lebih tipis. Dengan

bertambahnya umur, lebar ligamen periodontal berkurang (Carranza, 2006).

Jaringan Interstisial

Jaringan interstisial adalah jaringan penghubung longgar yang

mengelilingi pembuluh darah dan limfatik, saraf, dan bundle serabut. Jaringan

ini berisi serabut kolagen, lepas dari ikatan serabut ligament periodontal.

Perubahan di dalam bundle serabut yang terus menerus. Ruang ini dalam

ligament periodontal, terisi dengan jaringan interstisial, pembuluh darah,

pembuluh limfa, dan saraf, disebut ruang interstisial (Grossman, 1995).

Sirkulasi dan Sistem Limfatik

Ligament sangat dipenuhi oleh pembuluh darah yang menyediakan

bahan gizi untuk aktivitas osteogenik, sementogenik, dan fibrogenik. Arteri

alveolar bercabang menjadi arteri gigi dan arteri interalveolar. Pada gigi-gigi

belakang juga bercabang menjadi arteri interadikular. Arteri gigi masuk ke

dasar kripta tulang ,dan sebelum menembus foramen apikal, bercabang

menjadi arteriola dan kapiler-kapiler untuk membentuk suatu anyaman

(pleksus) yang mensuplai daerah apikal ligamen periodontal (Grossman,

1995).

Arteri interalveolar bercabang dari arteri alveolar dari sebelah koronal

melintas tulang kanselus dinding lateral kripta tulang; cabang-cabang

lateralnya, disebut arteri perforating, masuk melalui plat kribriform ke dalam

Page 2: Ligament Periodontal buat azizzah.doc

ligamen periodontal lateral. Ateri menjadi arteriola dan kapiler-kapiler

membentuk anyaman yang subur. Pleksus arterial gigi dan interal veolar lebih

mencolok pada sisi tulang ligamen karena aktifitas mengubah bentuk tulang

yang konstan. Arteri interal veolar keluar melalui krista presassus alveolar dan

membentuk cabang-cabang gingival. Cabang-cabang gingival ini mensuplai

gingiva dan bagian koronal ligamen peridontal (Grossman, 1995).

Gigi-gigi posterior juga mempunyai arteri interadikular yang melintas

tulang kanselus sementum interadikular. Arteri-arteri ini membentuk cabang

yang mensuplai ligamen periodontal pada furkasi akar (Grossman, 1995).

Vena intrdental, vena interadikular dan vena gigi mengalir ke dalam

vena alveolar. Juga dijumpai anyaman pembuluh limfatik yang mengikuti

drainase vena ke dalam saluran limfe alveolar (Grossman, 1995).

Pembuluh darah ligamen periodontal memberikan dua fungsi penting:

fungsi nutritif bagi sel-sel ligamen periodontal; dan fungsi protektif.

Anasmotisis arteri-vena dan struktur menyerupai gromeruli antara arteri dan

vena dijumpai pada vaskulatur peridontal dan mengatur tekanan darah dan

tekanan jaringan; disamping itu memberikan mekanisme hidrolik untuk

menyokong gigi waktu berfungsi (Grossman, 1995).

Inervasi

Saraf alveolar yang dimulai pada saraf trigeminal, menginervasi

ligamen peridontal dan dibagi dalam saraf peridontal mendaki (ascending)

atau saraf gigi, saraf interalveola dan saraf intraradikular. Saraf ligamen

periodontal, seperti pada jaringan konektif lainnya, mengikuti distribusi arteri.

Cabang –cabang alveolar menginervasi daerah apikal, cabang interalveolar

menginervasi ligamen peridontal lateral, dan cabang-cabang saraf

interadikular menginervasi ligamen periodontal furkasi gigi posterior

(Grossman, 1995).

Saraf berakhir sebagai serabut dengan diameter kecil atau besar.

Serabut berdiameter kecil, baik yang bermielin atapun yang tidak bermielin,

berakhir sebagai ujung bebas pada ruang interstisial dan berhubungan dengan

rasa sakit. Serabut berdiameter besar bermielin, berakhir sebagai ujung khusus

berupa tombol atau kumparan dekat serabut utama ligamen peridontal, dan

Page 3: Ligament Periodontal buat azizzah.doc

merupakan mekanoseptor yang berhubungan dengan sentuhan, tekanan dan

propriosepsi (Grossman, 1995).

Saraf simpapetik mengikuti pembuluh darah arterial dalam ligamen

periodontal. Saraf-saraf itu berhubungan dengan kontrol vasomotor aliran

darah di dalam arteri dan kapiler (Grossman, 1995).

Ujung saraf ligamen peridontal memungkinkan seseorang merasakan

sakit, sentuhan, tekanan, propriosepsi. Propiosepsi, yang memberikan

informasi pada gerakan dan posisi dalam ruang, memungkinkan seseorang

merasakan kekuatan yang diberikan pada gigi-gigi, gerakan gigi dan tempat

benda asing pada atau diantara permukaan gigi. Rasa propioseptif ini dapat

menggerakkan mekanisme refleks protektif yang membuka rahang bawah

untuk mencegah injuri pada gigi atau ligamen periodontal bila seseorang

menggigit suatu benda keras. Propiosepsi memungkinkan lokalisasi daerah

inflamasi pada ligamen periodontal. Reaksi inflamasi semacam itu pada

ligamen peridontal dapat diketahui dengan ujian perkusi dan palpasi

(Grossman, 1995)

.

Sel-sel Ligamen Periodontal

Sel-sel aktif ligamen periodontal adalah fibroblas, osteoblas, dan

sementoblas. Fibroblas adalah sel-sel membentuk kumparan dengan nuklei

oval dan prosesus sitoplasmik yang panjang. Biasanya sejajar dengan serabut

kolagen, dengan prosesusnya terbungkus di sekitar bundel serabut. Fibroblas

mensintesis kolagen dan matriks dan terlibat dalam degradasi kolagen untuk

pengubahan bentuknya. Hasilnya adalah suatu pengubahan bentuk serabut

utama yang konstan dan pemeliharaan suatu ligamen periodontal yang sehat.

Karena fungsi yang penting ini, maka fibroblas merupakn sel-sel ligamen

periodontal yang paling penting (Grossman, 1995).

Osteoblas atau sel pembentuk tulang ditemukan di pinggir ligamen

periodontal melapisi soket tulang. Biasanya terlihat dalam berbagai tingkat

diferensiasi. Dalam keadaan aktif berbentuk kuboidal dan dapat menimbun

suatu lapisan materiks, disebut osteoid diantaranya dan tulang dewasa. Bila

tidak aktif kelihatan seperti sel gepeng dan dapat menyerupai fibroblas. Fungsi

Page 4: Ligament Periodontal buat azizzah.doc

osteoblas adalah deposisi kolagen dan matriks yang ditumpuk pada

permukaan tulang dimana terikat serabut sharpey. Kalsifikasi osteoid

menjangkar serabut-serabut Sharpey. Pengubahan bentuk tulang yang konstan

memberikan perubahan ikatan ligamen periodontal pada tulang yang terus

menerus (Grossman, 1995).

Osteoklas atau sel peresorpsi-tulang ditemukan di pinggir tulang pada

masa pengubahan bentuk tulang. Osteoklas adalah sel bernuklei banyak

dengan batas suatu kerut atau garis-garis ke arah daerah resorpsi tulang. Bila

osteoklas mengalami demeneralisasi dan menghancurkan matriks maka akan

terbentuk daerah berlubang lubang pada tulang yang disebut Lakuna Howship

(Grossman, 1995).

Sementoblas sebagai yang dibicarakan sebelumnya terletak di garis

pinggir ligamen peridontal berhadapan dengan sementum. Sementoblas

dengan prosesus sitoplasmik, terlihat kuboidal bila pada suatu lapisan tunggal,

atau skuamus bila pada lapisan multipel. Fungsinya adalah menimbun suatu

matrik terdiri dari fibril kolagen dan substansi dasar yang disebut sementoid.

Sementoid ditemukan diantara sementum yang mengapur dan lapisan

sementoblas yang menebal pada masa aktifitas. Serabut ligamen periodontal

ditemukan diantara sementoblas dan terjebak di dalam sementoid. Bila

sementoid mengapur, serabut ligamen periodontal terkait di dalam sementum

yang baru terbentuk dan disebut serabut sharpey, sama seperti terkaitnya

serabut periodontal dalam tulang. Sementoid mungkin melindungi sementum

terhadap erosi (Grossman, 1995).

Sementoklas, atau sel yang meresorpsi sementum, tidak ditemukan

pada ligamen peiodontal normal.karena umumnya sementum tidak mengubah

bentuk dan hanya ditemukan pada pasien dengan kondisi patologik tertentu

(Grossman, 1995).

Sel-sel lain yang terdapat pada ligamen periodontal normal adalah

sisa-sisa sel epitelial Malasses, sel-sel mesenkimal tidak berkembang, sel mast

dan makrofag. Sisa-sisa sel epitelial Malasses adalah sisa selubung akar

epitelial Hertwig. Sel-sel ini berlokasi pada sisi sementum ligamen

Page 5: Ligament Periodontal buat azizzah.doc

periodontal. Fungsinya tidak diketahui teteapi dapat berkembang biak untuk

membentuk kista pada stimulinoksius (Grossman, 1995).

Sel Massenkimal yang tidak berkembang biasanya adalah sel stelat

dengan nuklei besar yang terlek dekat dengan pembuluh darah. Sel ini

mungkin berkembang menjadi fibroblas, odontoblas atau sementoblas

(Grossman, 1995).

Sel-sel mast, ditemukan dekat pembuluh darah adalah sel-sel besar,

bulat/oval dengan nuklei bulat yang terletak di tengah. Sitoplasmanya

mempunyai banyak granula merah yang dapat mengaburkan nuklei. Granula

ini mengandung heparin, koagulan darah dan histamin yang dapat

menuingkatkan permeabilitas kapiler. Histamin, yang dilepaskan melalui

degranelasi sel mast yang disebabkan oleh reaksi inflamasi akut, mengerutkan

sel endotelial pada dinding pembuluh yang menghasilkan ruang interselulair

dan permeabilitas vaskular (Grossman, 1995).

Makrofag juga dijumpai di dekat pembuluh darah. Dalam bentuknya,

makrofag menyerupai fibroblast, tetapi dengan prosesus yang lebih pendek

dan kecil dan nuclei yang berwarna agak gelap. Fungsinya adalah

memfagositosis debris selular dan benda asing. Makrofag mempunyai vakuola

digestif berisi enzim lisosomal yang memproses bahan yang dimakan

(Grossman, 1995).

Kalsifikasi

Sementikel dapat ditemukan di dalam ligament periondontal.

Kalsifikasi ini terikat pada sementum, tertanam didalamnya, atau bebas dalam

ligament periodontal dekat dengan batas sementum. Sel epithelial mungkin

membentuk nodus untuk kalsifikasi ini (Grossman, 1995).

Penyakit pulpa bermanifestasi pada ligament periodontal. Reaksi

inflamasi berkisar dari abses sampai granuloma dan kista, dan dapat merusak

dan mengganti ligament periodontal (Grossman, 1995).

Page 6: Ligament Periodontal buat azizzah.doc

Fungsi Ligamen Periodontal

Fungsi fisikal, yaitu sebagai penghantar tekanan oklusal ke tulang

alveolar, mencekatkan gigi ke tulang alveolar mempertahankan hubungan

jaringan gingival ke gigi dan menahan tekanan oklusal pada gigi untuk

melindungi pembuluh darah, saraf dan tekanan mekanis (Grossman, 1995).

Fungsi formatif, berperan dalam pembentukan dan resorpsi dari

struktur jaringan pendukung gigi (Grossman, 1995).

Fungsi nutrisi dan sensori, yaitu untuk memasok nutrient ke

sementum, tulang alveolar dan gingival melalui pembuluh darah oleh ligament

periodontal. Persyarafan ligament periodontal memiliki sensitivitas yang dapat

mendeteksi dan melokalisir tekanan eksternal terhadap gigi (Grossman,

1995).

Cat:

Carranza FA, Newman MG, dkk. 2006. Clinical Periodontology, 101" ed., W.B.

Saunders Company: Philadelphia.

Grossman, LI. 1995. Ilmu Endodontik Dalam Praktek Edisi 11. EGC: Jakarta.