laporan tutor skenario a blok 21 unsri

17
LAPORAN TUTORIAL BLOK 21 SKENARIO A GROUP 2 1. Robin Iskandar 54081001004 2. Sabrina Imania 54081001005 3. Nur Karimah 54081001006 4. Yudi Pranata 54081001014 5. Febriana Qolbi 54081001015 6. Siti Chodijah 54081001016 7. Meidistya Ayu M 54081001024 8. Aditya Rafrendra 54081001025 9. Siti Rosita L.H.H 54081001026 10. Rubashni D/o Subramaniam 54081001113 11. Mariam Binti A. Rashid 54081001114 Tutor : dr. Jusuf Fanthoni Sp.PA 1

Upload: didit-agus

Post on 17-Feb-2015

203 views

Category:

Documents


15 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Tutor Skenario a Blok 21 Unsri

LAPORAN TUTORIAL

BLOK 21

SKENARIO A

GROUP 2

1. Robin Iskandar 54081001004

2. Sabrina Imania 54081001005

3. Nur Karimah 54081001006

4. Yudi Pranata 54081001014

5. Febriana Qolbi 54081001015

6. Siti Chodijah 54081001016

7. Meidistya Ayu M 54081001024

8. Aditya Rafrendra 54081001025

9. Siti Rosita L.H.H 54081001026

10. Rubashni D/o Subramaniam 54081001113

11. Mariam Binti A. Rashid 54081001114

Tutor : dr. Jusuf Fanthoni Sp.PA

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2011

1

Page 2: Laporan Tutor Skenario a Blok 21 Unsri

2

Skenario A Blok 21

Dr. Sukses sudah lama bertugas sebagai dokter UKM (Upaya Kesehatan

Masyarakat) di Puskesmas “Makmur”. Pada sore hari ia melakukan UKP (Upaya

Kesehatan Perorangan) sebagai dokter umum yang membuka praktek di rumah

dinasnya. Rumah dinas dr. Sukses bersebelahan dengan Puskesmas tempat dia

bertugas, dr. Sukses di tempat prakteknya melakukan “layanan primer”.

Pasien dr. Sukses banyak, dia berpraktek sampai jauh malam, kadang-

kadang pagi hari sebelum bertugas di Puskesmas dia masih melayani pasiennya.

Hal ini menyebabkan dr. Sukses dating kesiangan, akibatnya yang melayani

pasien yang berobat di Puskesmas adalah perawat dan bidan.

Di lingkungan wilayah Puskesmas “Makmur”, ada juga dr. Arif yang

melakukan layanan primer sebagai dokter keluarga. Dr. Arif melaksanakan UKP

seperti yang diamanatkan di dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN). Pasiennya

tidak sebanyak dr. Sukses.

Dr. Arif baru mulai berpraktek sebagai dokter keluarga, sarana dan

prasarana dr. Arif belum memenuhi standar pelayanan dokter keluarga mandiri.

Pelayanan kedokteran yang diselenggarakan oleh dr. Arif adalah pelayanan

kedokteran yang komprehensif dan menyeluruh. Dr. Arif berpraktek sebagai

dokter keluarga karena dia lulusan fakultas Kedokteran yang menyelenggarakan

KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi), dan sudah mengikuti pelatihan dokter

keluarga yang diadakan oleh Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia (PDKI)

cabang setempat.

Page 3: Laporan Tutor Skenario a Blok 21 Unsri

3

I. Klarifikasi Istilah

1. UKM : Upaya-upaya untuk mengatasi masalah-masalah sanitasi yang

mengganggu kesehatan masyarakat.

2. UKP : Upaya-upaya untuk mengatasi masalah-masalah sanitasi yang

mengganggu kesehatan perseorangan (individu).

3. Puskesmas : unit pelaksana teknis dinas kesehatan yang melakukan

usaha prevensi, promosi, dan kurasi kesehatan yang mencakupi suatu

wilayah kecamatan.

4. Layanan Primer : layanan yang bersifat preventif, promotif, kuratif

dan rehabilitatif.

5. Dokter Keluarga : dokter yang memiliki pengetahuan dan

keterampilan khusus dalam bidang kedokteran keluarga yanhg

diperoleh dari pendidikan khusus dalam bidang tersebut sehingga

memiliki kompetensi dan kewenangan untuk bekerja dalam profesi

dokter keluarga.

6. Sistem Kesehatan Nasional : suatu bentuk dan cara penyelenggaraan

pembangunan kesehatan yang memadukan berbagai upaya Bangsa

Indonesia guna menjamin tercapainya tujuan pembangunan.

7. Kedokteran yang komprehensif : kedokteran yang memberikan

pelayanan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif sebagai suatu

kesatuan;

8. KBK : Kurikulum Berbasis Kompetensi.

9. PDKI : Persatuan Dokter Keluarga Indonesia

10. Standar pelayanan dokter keluarga mandiri : standar minimum yang

harus dikuasai oleh seorang dokter keluarga mandiri.

II. Identifikasi Masalah

1. Dr. Sukses sebagai dokter UKM sekaligus UKP, berpraktek di rumah

dinasnya sampai jauh malam, kadang-kadang pagi hari sebelum

bertugas di puskesmas dia masih melayani pasiennya.

2. Dr. Sukses datang kesiangan, akibatnya yang melayani pasien yang

berobat di puskesmas adalah perawat atau bidan.

Page 4: Laporan Tutor Skenario a Blok 21 Unsri

4

3. Di wilayah yang sama, ada juga dr. Arif sebagai dokter keluarga, dia

melaksanakan UKP seperti yang diamanatkan SKN, pasiennya tidak

sebanyak dr. Sukses.

4. Sarana dan prasarana dr. Arif belum memenuhi standar pelayanan

dokter keluarga mandiri.

III. Analisis Masalah

1.1. Apa definisi dokter keluarga menurut IDI (1982) ?

1.2. Apa yang dimaksud ‘pelayanan dokter keluarga’ menurut The

American Academy of Family Physician ?

1.3. Apa definisi ilmu kedokteran keluarga menurut IDI (1982) ?

1.4. Bagaimana standar kompetensi dokter keluarga ?

1.5. Bagaimana standar pelayanan dokter keluarga ?

2. Bagaimana peran dokter keluarga dalam Sistem Kesehatan Nasional ?

3. Bagaimana praktek dokter keluarga mandiri ?

4. Bagaimana perbedaan pelayanan puskesmas dan pelayanan dokter

keluarga ?

5. Apakah ada peraturan yang memperbolehkan rumah dinas digunakan

sebagai tempat praktek pribadi ? Jelaskan !

6. Sebagai dokter UKM, apakah boleh melakukan kegiatan sebagai

dokter UKP ?

7. Sebagai dokter keluarga, apakah boleh melakukan kegiatan dokter

UKP ?

8. Apakah ada pengaruh dari sistem pendidikan dr. Arif dan dr. Sukses

terhadap ruang lingkup kegiatan kerja mereka ?

9. Bagaiamana standar sarana dan prasarana yang sesuai untuk dokter

keluarga ?

10. Apakah pengaruh dari pelatihan dokter keluarga yang diadakan oleh

PDKI cabang setempat ?

Page 5: Laporan Tutor Skenario a Blok 21 Unsri

5

IV. Hipothesis

Masyarakat di lingkungan puskesmas “Makmur” tidfak mendapatkan

pelayanan kesehatan yang ideal dikarenakan ketidakprofesionalan dari

petugas kesehatan di daerah tersebut.

V. Sintetis

1.1. Definisi dokter keluarga menurut IDI (1982) adalah dokter yang darpat

memberikan pelayanan yang berorientasi komunitas dengan titik berat

kepada keluarga, ia tidak hanya memandang penderita sebagai individu

yang sakit tetapi bagian dari unit keluarga dan tidak hanya menanti secara

pasif, tetapi bila perlu aktif mengunjungi penderita atau keluarganya.

1.2. Yang dimaksud ‘pelayanan dokter keluarga’ menurut The American

Academy of Family Physician adalah pelayanan kedokteran yang

menyeluruh yang memusatkan pelayanannya kepada keluarga sebagai

suatu unit, di mana tanggung jawab dokter terhadap pelayanan kesehatan

tidak dibatasi oleh golongan umur atau jenis kelamin, juga tidak oleh

organ tubuh atau jenis penyakit tertentu saja.

1.3. Definisi ilmu kedokteran keluarga menurut IDI (1982) adalah iomu yang

mencakup seluruh spektrum ilmu kedokteran yang orientasinya adalah

untuk memberikan pelayanan kesehatan tingkat pertama yang

berkesinambungan dan menyeluruh kepada satu kesatuan individu,

keluarga, dan masyarakat dengan memperhatikan faktor-faktor

lingkungan, ekonomi dan sosial budaya.

1.4. Standar kompetensi dokter keluarga yaitu

1.4.1. Kompetensi Dasar

1.4.1.1. Keterampilan komunikasi efektif;

1.4.1.2. Ketrampilan klinis dasar;

Page 6: Laporan Tutor Skenario a Blok 21 Unsri

6

1.4.1.3. Keterampilan menerapkan dasar-dasar ilmu biomedis, ilmu

klinis, ilmu perilaku dan epidemiologi dalam praktik

kedokteran keluarga;

1.4.1.4. Keterampilan pengelolaan masalah kesehatan pada

individu, keluarga, ataupun masyarakat dengan cara

komprehensif, holistik, berkesinambungan, terkoordinasi,

dan bekerja sama dalam konteks pelayanan kesehatan

primer;

1.4.1.5. Memanfaatkan, , menilai secara kritis, dan mengelola

informasi;

1.4.1.6. Mawas diri dan pengembangan diri / belajar sepanjang

hayat;

1.4.1.7. Etika, moral, dan profesionalisme dalam praktik.

1.4.2. Ilmu dan Keterampilan Klinis Layanan Primer Cabang Ilmu Utama

: bedah; penyakit dalam; kebidanan dan penyakit kandungan;

kesehatan anak; THT; mata; kulit dan kelamin; psikiatri; saraf;

kedokteran komunitas.

1.4.3. Keterampilan Klinis Layanan Primer Lanjut

1.4.3.1. Keterampilan melakukan Health screening;

1.4.3.2. Menafsirkan hasil pemeriksaan laboratorium lanjut;

1.4.3.3. Membaca hasil EKG;

1.4.3.4. Membaca hasil USG;

1.4.3.5. BTLS (Basic Trauma Life Support), BCLS (Basic Cardiac

Life Support), dan BPLS (Basic Pediatric Life Support).

1.4.4. Keterampilan Pendukung : riset dan mengajar kedokteran keluarga;

1.4.5. Ilmu dan keterampilan klinis layanan primer Cabang ilmu

pelengkap : semua cabang ilmu kedokteran dan memahamiserta

menjembatani pengobatan alternatif.

1.4.6. Ilmu dan keterampilan manajemen klinis : manajemen klinik dokter

keluarga.

1.5. Standar pelayanan dokter keluarga yaitu

1.5.1. Standar pemeliharaan kesehatan di klinik :

Page 7: Laporan Tutor Skenario a Blok 21 Unsri

7

1.5.1.1. Standar pelayanan paripurna

1.5.1.1.1. Pelayanan medis strata pertama untuk semua orang;

1.5.1.1.2. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan;

1.5.1.1.3. Pencegahan penyakit dan proteksi khusus;

1.5.1.1.4. Deteksi dini;

1.5.1.1.5. Kuratif medis;

1.5.1.1.6. Rehabilitasi medis dan sosial;

1.5.1.1.7. Kemampuan sosial keluarga;

1.5.1.1.8. Etik medikolegal.

1.5.1.2. Standar pelayanan medis

1.5.1.2.1. Anamnesis;

1.5.1.2.2. Pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang;

1.5.1.2.3. Penegakan diagnosis dan diagnosis banding;

1.5.1.2.4. Prognosis;

1.5.1.2.5. Konseling;

1.5.1.2.6. Konsultasi;

1.5.1.2.7. Rujukan;

1.5.1.2.8. Tindak lanjut;

1.5.1.2.9. Tindakan;

1.5.1.2.10. Pengobatan rasional;

1.5.1.2.11. Pembinaan keluarga.

1.5.1.3. Standar pelayanan menyeluruh

1.5.1.3.1. Pasien adalah manusia seutuhnya;

1.5.1.3.2. Pasien adalah bagian dari keluarga dan lingkungan;

1.5.1.3.3. Pelayanan menggunakan segala sumber di

sekitarnya

1.5.1.4. Standar pelayanan terpadu

1.5.1.4.1. Koordinator penatalaksaan pasien;

1.5.1.4.2. Mitra dokter-pasien;

1.5.1.4.3. Mitra lintas sektoral medis;

1.5.1.4.4. Mitra lintas sektoral alternatif dan komplimenter

medik

Page 8: Laporan Tutor Skenario a Blok 21 Unsri

8

1.5.1.5. Standar pelayanan bersinambung

1.5.1.5.1. Pelayanan proaktif;

1.5.1.5.2. Rekam medis bersinambung;

1.5.1.5.3. Pelayanan efektif – efesien;

1.5.1.5.4. Pendampingan.

1.5.2. Standar berprilaku dalam praktik :

1.5.2.1. Standar perilaku terhadap pasien

1.5.2.1.1. Informasi memperoleh pelayanan;

1.5.2.1.2. Masa konsultasi;

1.5.2.1.3. Informasi menyeluruh;

1.5.2.1.4. Komunikasi efektif;

1.5.2.1.5. Menghormati hak dan kewajiban pasien dan dokter.

1.5.2.2. Standar perilaku dengan mitra kerja di klinik

1.5.2.2.1. Hubungan profesional dalam klinik;

1.5.2.2.2. Belerja dalam tim;

1.5.2.2.3. Pemimpin klinik.

1.5.2.3. Standar perilaku dengan sejawat

1.5.2.3.1. Hubungan profesional antar profesi;

1.5.2.3.2. Hubungan baik sesama dokter;

1.5.2.3.3. Perkumpulan dokter.

1.5.2.4. Standar pengembangan ilmu dan ketrampilan praktik

1.5.2.4.1. Mengikuti kegiatan ilmiah;

1.5.2.4.2. Program jaga mutu;

1.5.2.4.3. Partisipasi dalam kegiatan pendidikan;

1.5.2.4.4. Penelitian dalam praktik;

1.5.2.4.5. Penulisan ilmiah.

1.5.2.5. Standar partisipasi dalam kegiatan masyarakat di bidang

kesehatan

1.5.2.5.1. Menjadi anggota perkumpulan sosial;

1.5.2.5.2. Partisipasi dalam kegiatan kesehatan masyarakat;

1.5.2.5.3. Partisipasi dalam penanggulangan bencana di

sekitarnya.

Page 9: Laporan Tutor Skenario a Blok 21 Unsri

9

1.5.3. Standar pengelolaan Praktik :

1.5.3.1. Standar sumber daya manusia

1.5.3.1.1. Dokter keluarga;

1.5.3.1.2. Perawat;

1.5.3.1.3. Bidan;

1.5.3.1.4. Administrator klinik.

1.5.3.2. Standar manajemen keuangan

1.5.3.2.1. Pencatatan keuangan;

1.5.3.2.2. Jenis sistem pembiayaan praktik.

1.5.3.3. Standar manajemen klinik

1.5.3.3.1. Pembagian kerja;

1.5.3.3.2. Program pelatihan;

1.5.3.3.3. Program kesehatan dan keselamatan kerja

1.5.3.3.4. Pembahasan administrasi klinik.

1.5.4. Standar sarana dan prasarana :

1.5.4.1. Standar fasilitas praktik

1.5.4.1.1. Fasilitas untuk praktik;

1.5.4.1.2. Kerahasiaan dan privasi;

1.5.4.1.3. Bangunan dan interior;

1.5.4.1.4. Alat komunikasi;

1.5.4.1.5. Papan nama.

1.5.4.2. Standar peralatan klinik

1.5.4.2.1. Peralatan medis;

1.5.4.2.2. Peralatan penunjang medis;

1.5.4.2.3. Peralatan non-medis.

1.5.4.3. Standar proses-proses penunjang praktik

1.5.4.3.1. Pengelolaan rekam medis;

1.5.4.3.2. Pengelolaan rantai dingin;

1.5.4.3.3. Pengelolaan pencegahan infeksi;

1.5.4.3.4. Pengelolaan limbah;

1.5.4.3.5. Pengelolaan air bersih;

1.5.4.3.6. Pengelolaan obat.

Page 10: Laporan Tutor Skenario a Blok 21 Unsri

10

2. Peran dokter keluarga dalam Sistem Kesehatan Nasional adalah sebagai

Unit Kesehatan Perorangan strata pertama dimana dokter keluarga

bertindak melakukan tindakan pelayanan kesehatan yang bersifat

promotif, preventif, kuratif serta rehabilitatif yang ditujukan pada

perseorangan.

3. Praktek dokter keluarga mandiri merupakan kegiatan praktek dokter

keluarga yang melakukan fungsi dan kewajiban sebagai dokter keluarga

tetapi dilakukan secara mandiri atau swasta dimana dokter keluarga

tersebut tidak dibiayai oleh negara, tetapi pembiayaan dilakukan oleh

masyarakat atau swasta.

4. Perbedaan pelayanan puskesmas dan pelayanan dokter keluarga adalah

pelayanan puskesmas merupakan suatu pendekatan komunitas sedangkan

pelayanan dokter keluarga menggunakan pendekatan keluarga sebagai

inti, dimana dokter keluarga terlibat secara intensif dalam pelayanan

kesehatan perorangan ataupun keluarga.

5. Tidak ada peraturan tertulis yang memperbolehkan rumah dinas

digunakan sebagai tempat praktek pribadi (untuk kepentingan pribadi),

tetapi hanya sebagai suatu himbauan untuk tidak menggunakan fasilitas

negara untuk kepentingan pribadi.

6. Sebagai dokter UKM, dokter berhak bertindak sebagai dokter UKP

dengan syarat dilakukan di luar jam kerja sebagai dokter UKM.

7. Sebagai dokter keluarga, boleh melakukan kegiatan dokter UKP selagi

tetap profesional dalam pelaksanaan tugas sebagai seorang dokter

keluarga.

8. Pengaruh dari sistem pendidikan dr. Arif dan dr. Sukses terhadap ruang

lingkup kegiatan kerja berbeda, dimana dr. Arif sebagai seorang lulusan

Page 11: Laporan Tutor Skenario a Blok 21 Unsri

11

Fakultas Kedokteran yang telah menggunakan KBK dan telah mendapat

pelatihan sebagai dokter keluarga berhak untuk melakukan kegiatan

sebagai dokter keluarga, sedangkan dr. Sukses yang bertindak sebagai

dokter puskesmas tidak dapat menjadi dokter keluarga karena tidak

menjalani pelatihan dokter keluarga dan tidak lulus dari Fakultas

Kedokteran yang belum menggunakan KBK.

9. Standar sarana dan prasarana yang sesuai untuk dokter keluarga yaitu :

9.1. Sekurang-kurangnya memiliki ruang tunggu;

9.2. Ruang konsultasi;

9.3. Ruang periksa;

9.4. Ruang tindakan;

9.5. Ruang laboratorium;

9.6. Ruang rontgen(fakultatif);

9.7. Ruang administrasi;

9.8. Gudang serta kamar mandi

9.9. Luas lantai seluruhnya minimal 150- 200 m2.

10. Pengaruh dari pelatihan dokter keluarga yang diadakan oleh PDKI

cabang setempat adalah sebagai pengarahan, panduan dan pengenalan

terhadap penyakit maupun sosial budaya terkait kesehatan di lingkungan

setempat sehingga dokter yang akan menjadi dokter keluarga di daerah

tersebut mengenali dan memahami situasi dan kondisi kesehatan di ruang

lingkup tempat ia bekerja.