laporan tetap

7
LAPORAN TETAP PRAKTIKUM INSTRUMENTASI DAN TEKNIK PENGUKURAN Humiditas Udara Kelompok 1: AHMAD SATRIA RIVALDI 0613 4041 1501 AGUS RIVAI ANWAR 0613 4041 1503 AULIA PURQAN 0613 4041 1506 FIRMAN HARIS 0613 4041 150 KARINA 0613 4041 150 LIDIA 0613 4041 150 NOVI 0613 4041 150 TRI SUTRISNO 0613 4041 150

Upload: jack-tigabelass

Post on 21-Aug-2015

79 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan tetap

LAPORAN TETAP

PRAKTIKUM INSTRUMENTASI DAN TEKNIK PENGUKURAN

Humiditas Udara

Kelompok 1:

AHMAD SATRIA RIVALDI 0613 4041 1501

AGUS RIVAI ANWAR           0613 4041 1503

AULIA PURQAN                            0613 4041 1506

FIRMAN HARIS 0613 4041 150

KARINA         0613 4041 150

LIDIA 0613 4041 150

NOVI 0613 4041 150

TRI SUTRISNO 0613 4041 150

Kelas : 3 EGA

Dosen Pembimbing :  ZUROHAINA S.T,M.T

Page 2: Laporan tetap

TAHUN AJARAN 2014/2015

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

HUMIDITAS UDARA

I.                    TUJUAN PERCOBAAN

·         Setelah melakukan percobaan ini, diharapkan mahasiswa dapat mengukur temperatur

bola basah maupun temperatur bola kering.

·         Mencari humidifitas dengan menggunakan grafik.

·         Mencari relatif humidifitas dengan menggunakan grafik.

  II.               ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN

Ø  Alat yang digunakan

·         Seperangkat alat TM

·         Termometer bola basah           1 buah

·         Termometer bola kering          1 buah

·         Gelas kimia 250 ml                 1 buah

Ø  Bahan yang digunakan

·         Aquadest

 III.            DASAR TEORI

Page 3: Laporan tetap

Temperatur bola kering dan temperatur bola basah dalam pemprosesan sering

diperlukan untuk menentukan uap air di dalam aliran gas.  Operasi ini lebih dikenal dengan

proses humidifikasi.  Penggunaan yang paling sederhana dan luas dalam proses humidifikasi

adalah proses pengeringan padatan basah dengan pengukuran jumlah kandungan air dan

pemakaian Ac.  Untuk menentukan relatif humidifitas dan humidifitas dari campuran air-uap

digunakan grafik humidifikasi.

Cara penggunaan grafik humidifikasi adalah buat garis perpotongan antara temperatur

bola kering dan bola basah dari titik perpotongan tarik garis sampai memotong garis relatif

humidifitas sedangkan untuk menentukan humidifitas tarik garis perpotongan temperatur bola

kering dan bola basah sampai memotong garis humidifitas.

Humidifitas (kelembaban) adalah nilai kuantitas air yang terkandung dalam udara

lembab.  Nilai tersebut dapat ditampilkan sebagai Humiditas absolut (mv) Rasio Humidifitas

dan Humidifitas relatif 0.  Humiditas absolut mv: total massa uap air yang terkandung dalam

suatu sistem campuran udara lembab dalam suatu kuantitas volume tertentu.  Humiditas

relatif (lebih dikenal dalam meteorologi sebagai relatif humiditi-RH) adalah nilai

perbandingan antara tekanan parsial uap air aktual terhadap tekanan parsial uap air pada

keadaan saturasi dengan suhu yang sama (suhu tabung kering).

Rasio humiditas (Humiditas spesifik) xv didefinisikan sebagai rasio jumlah massa air

yang terkandung dalam setiap satuan massa udara kering.  Rasio humiditas dalam udara

lembab memiliki nilai antara xv = 0 (udara kering) dan nilai maksimum xv = xvs (udara

saturasi atau jenuh).  Kelembaban relatif adalah jumlah uap air di udara pada suhu tertentu

dibandingkan  dengan uap air maksimum yang udara mampu menahan tanpa itu kondensasi,

pada suhu tertentu. 

Kelembaban relatif yang dinyatakan sebagai persentase dan dihitung dengan cara berikut :

Humiditas saturasi didefinisikan melalui persamaan :

Hs =    x        

  Dimana : Hs = Humiditas saturasi ( kg/kg dry air)

                                                         Ps = Tekanan uap air pada suhu ts

                                                         P = Tekanan absolut

Page 4: Laporan tetap

Persen relatif humiditas ( % RH ) persamaannya :

%RH =         Dimana :  % RH =  % Humiditas saturasi

                                                         Ps = Tekanan uap air pada suhu ts

                                                         P = Tekanan absolut

Termometer bola basah ( wet-bulb ) merupakan suhu yang didapat bila udara

didinginkan pada tekanan konstan sampai jenuh ( 100% kelembaban ) oleh penguapan air

dengan panas laten yang berasal dari udara tersebut.

Temperatur bola kering merupakan suhu yang diperoleh dari pengukuran suhu yang

terjaga dari sinar matahari dan embun ( udara bebas )

Kelembapan udara menyatakan banyaknya uap air dalam udara. jumlah uap air dalam

udara ini sebetulnya hanya merupakan sebagian kecil saja dari seluruh atmosfer, yaitu  hanya

kira-kira 2 % dari jumlah masa. Akan tetapi uap air ini merupakan komponen udara yang

sangat penting ditinjau dari segi cuaca dan iklim

Uap air adalah suatu gas, yang tidak dapat dilihat, yang merupakan salah satu bagian

dari atmosfer. Kabut dan awan adalah titik air atau butir-butir air yang melayang-layang di

udara. Kabut melayang-layang dekat permukaan tanah, sedangkan awan melayang-layang di

angkasa. Banyaknya uap air yang di kandung oleh hawa tergantung pada temperatur.

Faktor-faktor yang mempengaruhi Kelembapan :

1.   Ketingian Tempat

 Apabila semakin tinggi tempat maka tingkat kelembabannya juga tinggi karena

suhunya rendah dan sebaliknya semakin rendah tempat suhunya semakin tinggi

dan kelembabannya pun menjadi rendah.

2. Kerapatan Udara Kerapatan udara.

Ini juga berkaitan dengan suhu dimana apabila kerapatan udara pada daerah tertentu rapat

maka kelembabanya tinggi. Sedangkan apabila kerapatan udara di suatu daerah renggang

maka tinggkat kelembabannya juga rendah. Diketahui pula antara kerapatan,suhu,dan

ketinggian tempat juga saling berkaitan..

Page 5: Laporan tetap

3. Tekanan Udara.

Tekanan udara juga mempengaruhi kelembaban udara dimana apabila takanan udara pada

suatu daerah tinggi maka kelembabanya juga tinggi,hal ini disebabkan oleh kapasitas lapang

udaranya yang rendah.

4. Radiasi Matahari.

  Dimana adanya radiasi matahari ini menyebabkan terjadinya penguapan air di udara yang

tingkatannya tinggi sehingga kelembaban udaranya semakin besar.

5. Angin

 Adanya angin ini memudahkan proses penguapan yang terjadi pada air laut menguap ke

udara. Besarnya tingkat kelembaban ini dapat berubah menjadi air dan terjadi pembentukan

awan.

6. Suhu

Apabila suhu suatu tempat tinggi maka kelembabanya rendah dan sebaliknya apabila suhu

rendah maka kelembaban tinggi. Dimana hal ini antara suhu dan kelembaban ini juga

berkaitan dengan ketinggian tempat.

7. Kerapatan Vegetasi

Jika tumbuhan tersebut kerapatannya semakin rapat maka kelembabannya juga tinggi hal ini

di sebabkan oleh adanya seresah yang menutupi pada permukaan tanah sangat besar sehingga

berpengaruh pada kelembabannya.Bahkan sebaliknya apabila kerapatannya jarang maka

tinggkat kelembabannya juga rendah karena adanya seresah yang menutupi permukaan tanah

ini sedikit.