laporan tetap mumtika tujuh
TRANSCRIPT
-
8/18/2019 Laporan Tetap Mumtika Tujuh
1/7
LAPORAN TETAP
PRAKTIKUM BIOKIMIA II
JUDUL PRAKTIKUM : PEMBUATAN TEMPE
KELOMPOK : II (DUA)
NAMA : MUMTIKANAH
NIM : 06101381320029
DOSEN PEMBIMBING : Drs MADE SUKAR!A"AN# MS$
DESI# SP%# MT
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
&AKULTAS ILMU KEGURUAN DAN KEPENDIDIKAN
UNI'ERSITAS SRI"IJA!A
2016
-
8/18/2019 Laporan Tetap Mumtika Tujuh
2/7
LAPORAN TETAP
PRAKTIKUM BIOKIMIA II
I Pr*+,,- K : 'I (E-,.)
II T,-//, Pr*+,,- : 1 &+r,r$ 2016
III J% Pr*+,,- : P.+,,- T.4
I' T5,- Pr*+,,- :
' D,s,r T*r$
Tempe adalah makanan hasil fermentasi yang sangat terkenal di Indonesia.
Tempe yang biasa dikenal oleh masyarakat Indonesia adalah tempe yang menggunakan
bahan baku kedelai. Fermentasi kedelai dalam proses pembuatan tempe menyebabkan
perubahan kimia maupun fisik pada biji kedelai, menjadikan tempe lebih mudah dicerna
oleh tubuh. Tempe segar tidak dapat disimpan lama, karena tempe tahan hanya selama 2
x 24 jam, lewat masa itu, kapang tempe mati dan selanjutnya akan tumbuh bakteri atau
mikroba perombak protein, akibatnya tempe cepat busuk !arwono, 2""#$. %ada
awalnya tempe hanya terkenal di pulau &awa dan merupakan makanan yang biasa
dimakan dan dihidangkan setiap hari. !eiring dengan berjalannya waktu, tempe tidak
hanya dikenal dipulau &awa, melainkan hampir seluruh pelosok Indonesia dan biasa
disebut sebagai makan 'asional (irakusuma, 2""#$.
Fermentasi adalah perubahan kimia dalam bahan makanan yang disebabkan oleh
en)im dari kedelai yang mengandung en)im lipoksidase. *ahan pangan umumnya
merupakan medium yang baik untuk pertumbuhan berbagai jenis mikroorganisme
*uckle, 2""+$. %roses fermentasi pembuatan tempe memakan waktu - 4/ jam. 0al
ini ditandai dengan pertumbuhan kapang yang hampir tetap dan tekstur yang lebihkompak. &ika proses fermentasi terlalu lama, menyebabkan terjadinya kenaikan jumlah
bakteri, jumlah asam lemak bebas, pertumbuhan jamur juga menurun dan menyebabkan
degradasi protein lanjut sehingga terbentuk amoniak. 1kibatnya, tempe yang dihasilkan
mengalami proses pembusukan dan aromanya menjadi tidak enak. 0al ini terjadi karena
senyawa yang dipecah dalam proses fermentasi adalah karbohidrat (inarno, 3/"$.
Tempe segar mempunyai aroma lembut seperti jamur yang berasal dari aroma miselium
kapang bercampur dengan aroma le)at dari asam amino bebas dan aroma yang
ditimbulkan karena penguraian lemak makin lama fermentasi berlangsung, aroma yang
lembut berubah menjadi tajam karena terjadi pelepasan amonia 1stawan, 2""4$.
-
8/18/2019 Laporan Tetap Mumtika Tujuh
3/7
-
8/18/2019 Laporan Tetap Mumtika Tujuh
4/7
7 A-,$s, D,,
7I P.+,,s,-
%roses pembuatan tempe terdiri dari beberapa tahapan antara lain tahap pencucian,
perendaman, pengupasan, pengasaman, inokulasi dengan ragi tempe, pembungkusan,
dan fermentasi.
%ada tahap awal pembuatan tempe, biji kedelaiyang telah dipilih dicuci dan
dibersihkan dengan air hingga bersih kemudian direbus. %erebusan dilakukan selama #
menit. Tahap perebusan ini berfungsi sebagai proses hidrasi, yaitu agar biji kedelaimenyerap air sebanyak mungkin. %erebusan juga dimaksudkan untuk melunakkan biji
kedelai supaya nantinya dapat menyerap asam pada tahap perendaman.
Tahap kedua yaitu proses perendaman kedelai yang dilakukan selama tujuh jam.
Tujuan perendaman adalah untuk hidrasi biji kedelai dan membiarkan terjadinya
fermentasi asam laktat secara alami agar diperoleh keasaman yang dibutuhkan untuk
pertumbuhan fungi. !elama proses perendaman biji kedelai mengalami proses hidrasi
sehingga kadar air biji naik sebesar kira6kira dua kali kadar air semula, yaitu mencapai
-26-#
-
8/18/2019 Laporan Tetap Mumtika Tujuh
5/7
Tahap ketiga yaitu pengupasan kulit ari kedelai. Tahap pengupasan ini bertujuan
untuk memudahkan pertumbuhan jamur sehingga miselium fungi dapat menembus biji
kedelai selama proses fermentasi. !etelah dikupas kulit arinya, biji kedelai dicuci lagi
hingga bersih.
Tahap ke empat adalah pengukusan penguapan$ kedelai yang sudah bersih dari kulit
arinya.%engukusan dilakukan agar struktur kedelai menjadi empuk dan untuk
membunuh bakteri6bakteri kontaminan, mengaktifkan senyawa tripsin inhibitor,
membantu membebaskan senyawa6senyawa dalam biji yang diperlukan untuk
pertumbuhan jamur . 5edelai dikukus selama # menit.
5edelai rebusan ditiriskan dan didinginkan pada suhu ruangan. %roses pendinginan
bertujuan agar ragi tempe Rhyzopus oryzae$ dapat berkembang biak karena pada suhu
yang panas, ragi tempe akan mati. !elain itu, untuk mengurangi kandungan air dalam
biji kedelai, mengeringkan permukaan biji dan menurunkan suhu biji kedelai sampai
sesuai dengan kondisi pertumbuhan jamur. 1ir yang berlebihan dalam biji dapat
menyebabkan penghambatan pertumbuhan jamur dan menstimulasi pertumbuhan
bakteri6bakteri kontaminan sehingga menyebabkan pembusukan.
Tahap selanjutnya adalah inokulasi pencampuran ragi tempe$. 5edelai yang telah
dingin dicampur dengan ragi sebanyak # gram. !etelah proses inokulasi, selanjutnya
campuran dibungkus. *ahan pembungkus yang digunakan adalah daun pisang dan
plastik. 7ampuran yang dibungkus plastik diberi tiga perlakuan, yaitu plastik I diberi #
lubang, plastik II " lubang dan plastik III 2" lubang. !edangkan campuran yang
dibungkus dalam daun pisang tidak diberi lubang. 7ampuran dalam cetakkan diletakkan
dalam rak dan ditutup rapat dengan kain agar suhunya hangat.
Tahap terakhir yaitucampuran diinkubasikan atau difermentasi selama satu
hari.!elama inkubasi terjadi proses fermentasi yang menyebabkan perubahan
komponen6komponen dalam biji kedelai. %ersyaratan tempat yang dipergunakan untuk
inkubasi kedelai adalah kelembaban, kebutuhan oksigen dan suhu yang sesuai dengan
pertumbuhan jamur ( 0idayat, dkk. 2""-$.
:alam pertumbuhannya Rhizopus akan menggunakan oksigen dan menghasilkan
7=2 yang akan menghambat beberapa organisme perusak. 1danya spora dan hifa juga
akan menghambat pertumbuhan kapang yang lain. &amur tempe juga menghasilkan
antibiotikayang dapat menghambat pertumbuhan banyak mikrobia.
!etelah difermentasi selama satu hari, kemudian diamati hasilnya. %engamatan ketika
tempe telah difermentasi selama 22 jam, menunjukkan tempe yang dibungkus dengan
daun pisang dipenuhi uap air akibatpanas yang masih ditimbulkan oleh proses
fermentasi dan karenatidak adanya udara yang masuk dan mycelia putih dari jamur
-
8/18/2019 Laporan Tetap Mumtika Tujuh
6/7
belum merata masih terlihat padatan>biji kedelai$.!edangkan pengamatan setelah
difermentasi hari 4 jam tempe dalam daun pisang masih ada biji kedelai yang terlihat
akan tetapi keadaan kedelai telah terbungkus sempurna oleh mycelia putih dari jamur.
!edangkan pengamatan pada tempeyang dibungkus plastik setelah difermentasi
selama 22 jam maupun hari 4 jam hampir sama yaitumasih ada biji kedelai yang
terlihat akan tetapi keadaan kedelai telah terbungkus sempurna oleh mycelia putih dari
jamur, karena padatan kedelai menempel pada pembungkusnya maka padatan kedelai
tersebut terlihat membentuk tekstur yang rata sesuai bentuk pembungkusnya dan
pastinya tercium bau yang khas dari bungkusan kedelai tersebut yaitu bau tempe.
%erbedaan jumlah lubang yang diberikan pada campuran dalam plastik memberikan
hasil yang berbeda pula. %ada campuran dalam plastik yang diberi # lubang, miselium
yang tumbuh lebih banyak dan lebih memadat dibandingkan yang diberi " dan 2"
lubang.
7II Ks$.4,-
DA&TAR PUSTAKA
!yamsuri, Istamar, dkk. 2"". B$**/$ 2000. &akarta8 ?rlangga.
@olk dan (heeler. 33. M$r*+$**/$ D,s,r I. &akarta8 ?rlangga
(inarno, F.A. 2""-. K$.$, P,-/,- %,- G$$. &akarta8 Aramedia %ustaka Btama
LAMPIRAN
-
8/18/2019 Laporan Tetap Mumtika Tujuh
7/7