laporan stemi

4
Dwi Handayani S. 115070200111017 2. Etiologi a. Gangguan pada arteri koronaria seperti aterosklerosis, kekakuan, sumbatan total, dll, faktor-faktor yang berkaitan dengan hal tersebut di atas adalah : Faktor pembuluh darah yaitu berkaitan dengan kepatenan pembuluh darah sebagai aliran darah menuju ke jantung. Hal hal yang dapat menggganggu kepatenan pembuluh darah diantaranya adalah aterosklerosis, spasme, arteritis, dan lain sebagainya; Faktor sirkulasi berkaitan dengan peredaran darah dari jantung ke seluruh tubuh hingga kembali lagi ke jantung , salah satu yang dapat menyebabkan gangguan pada sirkuliasi adalah terjadinya stenosis. Faktor darah , dimana darah merupakan sistem pengangkut oksigen ke seluruh tubuh , dan yang dapat menyebabkan gangguan pada darah diantaranya adalah polisitemia, anemia, hipoksemia dan lain sebagainuya b. Penurunan aliran darah di sistem koronaria yang menyebabkan kebutuhan oksigen dan suplai oksigen tidak seimbang. Pada kasus penyakit jantung, kebutuhan oksigen akan meningkat, sehingga akan ,meningkatkan frekuensi jantung dan curah jantung. Sehingga segala aktivitas yang dapat meningkatkan kebutuhan oksigen seperti stres, emosi dan lain-lain dapat memicu infark, karena semakin banyaknya sel yang membutuhkan suplai oksigen, tetapi asupan oksigen yang rendah karena pompa yang tidak efektif, sehingga menyebabkan hipertrofi miokard. 4. Epidemiologi Infark miokard merupakan penyebab kematian pertama di dunia dengan angka mortalitas 7,2 juta jiwa (14,4%) ( WHO, 2004). Sedangkan di negara berpenghasilan rendah, IMA menduduki peringkat kedua

Upload: dwi-handayani

Post on 11-Apr-2017

427 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: laporan STEMI

Dwi Handayani S.115070200111017

2. Etiologi

a. Gangguan pada arteri koronaria seperti aterosklerosis, kekakuan, sumbatan total, dll,

faktor-faktor yang berkaitan dengan hal tersebut di atas adalah :

Faktor pembuluh darah yaitu berkaitan dengan kepatenan pembuluh darah sebagai

aliran darah menuju ke jantung. Hal hal yang dapat menggganggu kepatenan

pembuluh darah diantaranya adalah aterosklerosis, spasme, arteritis, dan lain

sebagainya;

Faktor sirkulasi berkaitan dengan peredaran darah dari jantung ke seluruh tubuh

hingga kembali lagi ke jantung , salah satu yang dapat menyebabkan gangguan

pada sirkuliasi adalah terjadinya stenosis.

Faktor darah , dimana darah merupakan sistem pengangkut oksigen ke seluruh

tubuh , dan yang dapat menyebabkan gangguan pada darah diantaranya adalah

polisitemia, anemia, hipoksemia dan lain sebagainuya

b. Penurunan aliran darah di sistem koronaria yang menyebabkan kebutuhan oksigen

dan suplai oksigen tidak seimbang. Pada kasus penyakit jantung, kebutuhan oksigen

akan meningkat, sehingga akan ,meningkatkan frekuensi jantung dan curah jantung.

Sehingga segala aktivitas yang dapat meningkatkan kebutuhan oksigen seperti stres,

emosi dan lain-lain dapat memicu infark, karena semakin banyaknya sel yang

membutuhkan suplai oksigen, tetapi asupan oksigen yang rendah karena pompa yang

tidak efektif, sehingga menyebabkan hipertrofi miokard.

4. Epidemiologi

Infark miokard merupakan penyebab kematian pertama di dunia dengan angka mortalitas

7,2 juta jiwa (14,4%) ( WHO, 2004). Sedangkan di negara berpenghasilan rendah, IMA

menduduki peringkat kedua penyebab kematian , dengan jumlah 2,4 juta jiwa atau 9,4% ,

di Indonesia sendiri pada tahun 2002, Infark miokard merupakan penyebab kemtian

pertama yang menyebabkan 220ribu jiwa meninggal karenanya. Diketahui 3 sampai 20

orang per 1000 orang mengalami gagal jantung, dengan prevalensi yang kan semakin

meningkat seiring pertambahan usianya. Di Inggris , sekitar 10.000 orang dirawat di

rumah sakit setiap tahunnya karena penyakit jantung.

11. ASKEP

No. Data Etiologi Diagnosa

Keperawatan

1. DS : Sesak nafas ,

keringat dingin

DO : bibir pucat,

CRT 3 dt, TD

Penebalan dinding pembuluh darah

Aterosklerosis

Penurunan Curah

Jantung b.d gangguan

autoregulasi tubuh

Page 2: laporan STEMI

Dwi Handayani S.115070200111017

175/110 mmHg,

HR

110x/menit,RR

28x/menit, Hasil

EKG ST elevasi

lead II, III, AVF

Kontraktilitas jantung menurun

Penurunan fungsi pompa jantung

Penurunan aliran darah

Penurunan COP

Rencana Keperawatan

No Diagnosa Kep Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi

2. Penurunan

Curah Jantung

b.d gangguan

autoregulasi

tubuh

Setelah dilakukan tindakan keperawatan

selama 3x24 jam penurunan curah jantung

dapat teratasi dengan indikator

pencapaian :

NOC : Cardiac pump effectiveness

Indikator 1 2 3 4 5

TDS ≤ 130 mmHg √

TDD ≤ 80 mmHg √

Diaforesis √

Dispnea ( RR 16-

20x/ menit

NOC : Status sirkulasi

Indikator 1 2 3 4 5

SaO2 ≥ 99 % √

Pucat ( kulit

normal,

kemerahan,

lembab)

NIC : Circulation :

Cardiac care

1. Catat tanda-tanda

penurunan curah

jantung

2. Monitor TTV secara

teratur

3. monitor status

kardiovaskuler

4. Monitor hasil

laboratorium yang

berkaitan

5. Catat tanda0tanda

adanya dispnea,

takipnea, ortopnea.

6. Monitor toleransi

aktivitas klien

7. Catat haluaran urin

Dapus :

Abdul Gofir, 2002. Diagnosis dan Terapi Kedokteran Ilmu penyakit Dalam.

Jakarta: Salemba Medika

Nanda, nic, noc