laporan praktikum viii akar

20
AKAR LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI TUMBUHAN Oleh : Lukita Octavia 208 203 935 Nacevi Maulana 208 203 946 Hanifah Nugraha 208 203 915 Nurkomalasari 208 203 953 Istiqomah 208 203 926 Ira Qurratulaini H 208 203 921 FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI/IV/B

Upload: lukita-octavia-novelist

Post on 23-Jun-2015

4.064 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Praktikum VIII Akar

AKARLAPORAN

PRAKTIKUM ANATOMI TUMBUHAN

Oleh :

Lukita Octavia 208 203 935

Nacevi Maulana 208 203 946

Hanifah Nugraha 208 203 915

Nurkomalasari 208 203 953

Istiqomah 208 203 926

Ira Qurratulaini H 208 203 921

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI/IV/B

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI

SUNAN GUNUNG DJATI

BANDUNG

2010

Page 2: Laporan Praktikum VIII Akar

Nama

1. Lukita Octavia L 208 203 935

2. Nacevi Maulana 208 203 946

3. Hanifah Nugraha 208 203 915

4. Istiqomah 208 203 926

5. Ira Qurratulaini H 208 208 921

6. Nurkomalasari 208 203 953

Tgl praktikum : 24 Mei 2010

JUDUL : Akar

TUJUAN:

1. Mempelajari struktur umum akar monokotil

2. Mempelajari struktur umum akar dikotil muda dan dewasa

DASAR TEORI

Akar merupakan bagian bawah dari sumb tanaman dan biasanya berkembang di

bawah permukaan tanah, meskipun ada pula akar yang tumbuh di luar tanah. Akar

pertama pada tumbuhan berbiji berkembang dari meristem apeks di ujung akar

embrio dalam biji yang berkecambah. Akar embrio juga dinamakan radikula. Pada

Gymnospermae dan Dikotil, akar tersebut berkembang dan membesar menjadi akar

primer dengan cabang yang berukuran lebih kecil. System akar seperti itu disebut

akar tunggang. Pada monokotil, akar primer tidak lama bertahan dalam kehidupan

tanaman dan segera mengering. Dari dekat pangkalnya atau didekatnya akan muncul

akar baru yang disebut akar tambahan atau akar adventif. Keseluruhan akar adventif

seperti itu dinamakan susunan akar serabut. (Estiti B, 1995).

Pertumbuhan sekunder pada akar, seperti juga pada batang, terdiri atas

pembentukan jaringan pembuluh sekunder oleh cambium pembuluh dan

pembentukan periderm oleh felogen. Peristiwa itu menambah tebal sumbu akar dan

batang dank arena itu juga dinamakan pertumbuhan sekunder yang menyebabkan

penebalan sekunder. Pertumbuhan sekunder merupakan sifat khas bagi

Gymnospermae dan dikotil, meskipun jumlahnya tidak senantiasa sama banyak.

(Estiti B, 1995).

Berdasarkan asal usulnya, terdapat dua tipe akar, yaitu akar primer dan akar

serabut (adventitious). Akar primer berkembang dari ujung embrio yang terbatas,

Page 3: Laporan Praktikum VIII Akar

sedangkan akar serabut berkembang dari jaringan akar dewasa atau dari bagian lain

tubuh tumbuhan seperti batng dan daun. (Mulyani S, 2006).

Sitem akar sebagian besar Dicotyledoneae dan Gymnospermae terdiri atas akar

tunggang yang membentuk cabang pada sisinya. Bagian dewasa dari akar, yang

biasanya mengalami penebalan sekunder, hanya berfungsi sebagai alat pemegang

pada tanah dan untuk menyimpan bahan cadangan. Pengambilan air dan garam

dilakukan terutama oleh system akar yang masih dalam pertumbuhan primer.

(Mulyani S, 2006).

Akar Monocotyledoneae dewasa biasanya berupa akar serabut dan berkembang

dari batang. Umumnya akar ini tidak mengalami penebalan sekunder. Tipe paling

umum pada akar Monocotyledoneae adalah system akar serabut. Radikula yang

terdapat dalam biji terdiri atas meristem akar dan terbentuk pada perkecambahan biji.

(Mulyani S, 2006).

Asal akar adalah dari akar lembaga (radix), pada Dikotil, akar lembaga terus

tumbuh sehingga membentuk akar tunggang, pada Monokotil, akar lembaga mati,

kemudian pada pangkal batang akan tumbuh akar-akar yang memiliki ukuran hampir

sama sehingga membentuk akar serabut.

Akar monokotil dan dikotil ujungnya dilindungi oleh tudung akar atau

kaliptra, yang fungsinya melindungi ujung akar sewaktu menembus tanah, sel-sel

kaliptra ada yang mengandung butir-butir amylum, dinamakan kolumela.

1. Fungsi Akar

a. Untuk menambatkan tubuh tumbuhan pada tanah

b. Dapat berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan

c. Menyerap air dam garam-garam mineral terlarut

2. Anatomi Akar

Pada akar muda bila dilakukan potongan melintang akan terlihat bagian-

bagian dari luar ke dalam.

a. Epidermis

Susunan sel-selnya rapat dan setebal satu lapis sel, dinding selnya mudah

dilewati air. Bulu akar merupakan modifikasi dari sel epidermis akar, bertugas

menyerap air dan garam-garam mineral terlarut, bulu akar memperluas permukaan

akar.

b. Korteks

Page 4: Laporan Praktikum VIII Akar

Letaknya langsung di bawah epidermis, sel-selnya tidak tersusun rapat sehingga

banyak memiliki ruang antar sel. Sebagian besar dibangun oleh jaringan parenkim.

c. Endodermis

Merupakan lapisan pemisah antara korteks dengan silinder pusat. Sel-sel

endodermis dapat mengalami penebalan zat gabus pada dindingnya dan membentuk

seperti titik-titik, dinamakan titik Caspary. Pada pertumbuhan selanjutnya penebalan

zat gabus sampai pada dinding sel yang menghadap silinder pusat, bila diamati di

bawah mikroskop akan tampak seperti hutuf U, disebut sel U, sehingga air tak dapat

menuju ke silinder pusat. Tetapi tidak semua sel-sel endodermis mengalami

penebalan, sehingga memungkinkan air dapat masuk ke silinder pusat. Sel-sel

tersebut dinamakan sel penerus/sel peresap.

d. Silinder Pusat/Stele

Silinder pusat/stele merupakan bagian terdalam dari akar.

Terdiri dari berbagai macam jaringan :

Persikel/Perikambium

Merupakan lapisan terluar dari stele. Akar cabang terbentuk dari

pertumbuhan persikel ke arah luar.

Berkas Pembuluh Angkut/Vasis

Terdiri atas xilem dan floem yang tersusun bergantian menurut arah jari jari.

Pada dikotil di antara xilem dan floem terdapat jaringan kambium.

Empulur

Letaknya paling dalam atau di antara berkas pembuluh angkut terdiri dari jaringan

parenkim.

Akar adalah bagian pokok di samping batang dan daun bagi tumbuhan yang

tubuhnya telah merupakan kormus.

Sifat-sifat akar:

1. merupakan bagian tumbuhan yang biasanya terdapat di dalam tanah, dengan

arah tumbuh ke pusat bumi (geotrop) atau menuju ke air (hidrotrop),

meninggalkan udara dan cahaya.

2. tidak berbuku-buku, jadi juga tidak beruas dan tidak mendukung daun-daun

atau sisik-sisik maupun bagian-bagian lainya.

3. warna tidak hijau, biasanya keputih-putihan atau kekuning-kuningan.

4. tumbuh terus pada ujungnya, tetapi umumnya pertumbuhannya masih kalah

pesat jika dibandingkan dengan bagian permukaan tanah.

Page 5: Laporan Praktikum VIII Akar

5. bentuk ujungnya seringkali meruncing, hingga lebih mudah untuk menembus

tanah.

Inti Akar.

Inti akar terdiri atas pembuluh kayu dan pembuluh tapis. Pembuluh kayu

berfungsi mengangkut air dari akar ke daun. Pembuluh tapis berfungsi mengangkut

hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan.

(http://www.google.co.id/imglanding?q=anatomi%20akar&imgurl=http://

bima.ipb.ac.id/~tpb-ipb/materi/bio100/Gambar/vegetatif_tnm/

anatomi_akar.jpg&imgrefurl=http://bima.ipb.ac.id/~tpb-ipb/materi/bio100/Materi/

organ_vgt.html&usg=__8yeE-

zdvVPpfqnGo2HkdvH9Lc6Y=&h=431&w=1157&sz=141&hl=id&um=1&itbs=1&t

bnid=yw_EtGfQsCjZQM:&tbnh=56&tbnw=150&prev=/images%3Fq%3Danatomi

%2Bakar%26um%3D1%26hl%3Did%26sa%3DX%26tbs

%3Disch:1&um=1&sa=X&tbs=isch:1&start=0#tbnid=qkCcwQ_RCqMy8M&start=

6)

• Rambut Akar.

Page 6: Laporan Praktikum VIII Akar

Rambut akar atau bulubulu akar berbentuk serabut halus. Rambut akar

terletak di dinding luar akar. Fungsi rambut akar adalah mencari jalan di antara

butiran tanah. Hal inilah yang menyebabkan akar dapat menembus masuk ke dalam

tanah. Selain itu, rambut akar juga berfungsi menyerap air dari dalam tanah.

• Tudung Akar.

Tudung akar terletak di ujung akar. Bagian ini melindungi akar saat

menembus tanah.

Akar dikelompokkan menjadi dua, yaitu akar serabut dan akar tunggang.

Bagaimanakah ciri-ciri akar serabut dan akar tunggang.

1. Akar Serabut

Akar serabut berbentuk seperti serabut. Ukuran akar serabut relatif kecil,

tumbuh di pangkal batang, dan besarnya hampir sama. Akar semacam ini dimiliki

oleh tumbuhan berkeping satu (monokotil). Misalnya kelapa, rumput, padi, jagung,

dan tumbuhan hasil mencangkok.

2. Akar Tunggang

Akar tunggang adalah akar yang terdiri atas satu akar besar yang merupakan

kelanjutan batang, sedangkan akar-akar yang lain merupakan cabang dari akar

utama. Perbedaan antara akar utama dan akar cabang sangat nyata. Jenis akar ini

dimiliki oleh tumbuhan berkeping dua (dikotil). Misalnya, kedelai, mangga, jeruk,

dan melinjo. Ada beberapa akar khusus yang hanya terdapat pada tumbuhan tertentu,

antara lain, akar isap, contohnya akar benalu; akar tunjang, contohnya akar pandan;

akar lekat, contohnya akar sirih; akar gantung, contohnya akar pohon beringin; akar

napas, contohnya akar pohon kayu api.

Fungsi Akar

Bagi tumbuhan akar memiliki beberapa kegunaan, antara lain, untuk

menyerap air dan zat hara, untuk menunjang berdirinya tumbuhan, serta untuk

menyimpan cadangan makanan.

a. Menyerap air dan zat hara (mineral).

Tumbuhan memerlukan air dan zat hara untuk kelangsungan hidupnya. Untuk

memperoleh kebutuhannya tersebut, tumbuhan menyerapnya dari dalam tanah

dengan menggunakan akar. Oleh karena itu, sering dijumpai akar tumbuh

memanjang menuju sumber yang banyak mengandung air.

b. Menunjang berdirinya tumbuhan.

Page 7: Laporan Praktikum VIII Akar

Akar yang tertancap ke dalam tanah berfungsi seperti pondasi bangunan.

Akar membuat tumbuhan dapat berdiri kokoh di atas tanah. Oleh karena itu,

tumbuhan dapat bertahan dari terjangan angin kencang dan hujan deras.

c. Sebagai alat pernapasan.

Selain menyerap air dan zat hara, akar juga menyerap udara dari dalam tanah.

Hal ini mungkin dilakukan karena pada tanah terdapat pori-pori. Melalui pori-pori

tersebut akar tumbuhan memperoleh udara dari dalam tanah.

d. Sebagai penyimpan makanan cadangan.

Pada tumbuhan tertentu, seperti ubi dan bengkoang, akar digunakan sebagai

tempat menyimpan makanan cadangan. Biasanya, akar pada tumbuhan tersebut akan

membesar seiring banyaknya makanan cadangan yang tersimpan. Makanan cadangan

ini digunakan saat menghadapi musim kemarau atau ketika kesulitan mencari sumber

makanan.

Manusia juga sering menggunakan akar tumbuhan untuk keperluan hidupnya.

Misalnya, sebagai sumber makanan, contohnya ubi kayu, ubi jalar, dan wortel;

sebagai bahan obat-obatan, contohnya jahe, kunyit, dan akar pepaya; sebagai parfum,

contohnya akar bit; sebagai bumbu, contohnya jahe, kunyit, dan laos.

Monokotil

Tumbuhan berkeping biji tunggal (atau monokotil) adalah salah satu dari dua

kelompok besar tumbuhan berbunga yang bijinya tidak membelah karena hanya

memiliki satu daun lembaga. Kelompok ini diakui sebagai takson dalam berbagai

sistem klasifikasi tumbuhan dan mendapat berbagai nama, seperti

Monocotyledoneae, Liliopsida, dan Liliidae.

Kelompok tumbuhan ini mencakup berbagai tumbuhan paling berguna dalam

kehidupan manusia. Sebagai sumber pangan, sumber energi nabati, sumber bahan

baku industri, perumahan, dekorasi, pakaian, media penulisan, zat pewarna, dan

sebagainya

Contoh tumbuhan monokotil :

1. suku anggrek-anggrekan

2. suku padi-padian (Graminae)

3. suku pinang-pinangan (Palmae)

4. suku bawang-bawangan (alliaceae)

5. suku pisang-pisangan (Musaceae)

Page 8: Laporan Praktikum VIII Akar

Ciri pada tumbuhan monokotil berdasarkan ciri fisik pembeda yang dimiliki

adalah :

Bentuk Akar memiliki sistem akar serabut

Kaliptrogen / tudung akar

(http://kambing.ui.ac.id/bebas/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Biologi/

0051%20Bio%202-2c.htm)

Dikotil

Tumbuhan berbiji belah atau tumbuhan berkeping biji dua adalah segolongan

tumbuhan berbunga yang memiliki ciri khas yang sama dengan memiliki sepasang

daun lembaga (kotiledon:daun yang terbentuk pada embrio) berbentuk sejak dalam

tahap biji sehingga biji sebagian besar anggotanya bersifat mudah terbelah dua dan

sistem Crouquist mengakui kelompok ini sebagai takson dan menamakannya kelas

Magnoliopsida. Nama ini dibentuk dengan menggantikan akhiran -aceae dalam

nama Magnoliopsida dengan akhiran -opsida . Kelas Magnoliopsida dipakai sebagai

nama takson bagi semua tumbuhan berbunga bukan monokotil. Magnoliopsida

adalah nama yang dipakai untuk menggantikan nama yang dipakai sistem klasifikasi

yang lebih lama, kelas Dicotyledoneae (kelas “tumbuhan berdaun lembaga dua” atau

“tumbuhan dikotil”).

Contoh tumbuhan dikotil :

1. Kacang tanah

2. Mangga

3. Rambutan

4. Belimbing dll

Ciri pada tumbuhan dikotil berdasarkan ciri fisik pembeda yang dimiliki adalah

Bentuk akar memiliki sistem akar tunggang

Tidak terdapat ada tudung akar

(http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/11/tumbuhan-monokotil-dan-dikotil/)

METODE PENELITIAN

ALAT KERJA DAN BAHAN

ALAT BAHAN

Mikroskop Akar Zea mays

Objek glass Akar Helianthus sp

Cover glass

Page 9: Laporan Praktikum VIII Akar

Silet tajam

Tissue

PROSEDUR KERJA

HASIL PENGAMATAN

1. Akar jagung

Literature akar jagung

Page 10: Laporan Praktikum VIII Akar

2. Akar Heliantus muda dan dewasa

Heliantus tua Heliantus muda

Untuk mengamati anatomi pada akar heliantus kami melakukan kegiatan

praktikum dan meneliti heliantus baik pada sayatan yang dibuat setipis mungkin dan

dilihat pada microskop pada ukuran 10 X 40 Pada percobaan yang dilakukan, bahwa

pada sayatan akar heliantus yang di tetesi dengan akuades ini tampak kelihatan

xylem dan fleomnya berjajar dan bisa dibuktikan bahwa heliantus merupakan

tumbuhan monokotil

PEMBAHASAN

sayatan melintang akar dikotil dan monokotil

literatur

1.

Akar jagung melintang litelatur akarr jagung

Secara umum struktur anatomi akar tersusun atas jaringan epidermis,

sistem jaringan dasar berupa korteks, endodermis, dan empulur; serta sistem berkas

pembuluh. Pada akar sistem berkas pembuluh terdiri atas xilem dan floem yang

Page 11: Laporan Praktikum VIII Akar

tersusun berselang-seling. Struktur anatomi akar tumbuhan monokotil dan dikotil

berbeda.

Monokotil dicirikan oleh adanya 1 kotiledon pada embrio, bagian bunga

kebanyakan 3, tanpa cambium, berkas pengangkut tersebar pada batang (pada pith

atau jaringan dasar). Hampir semua bentuk semak dengan daun bertulang parallel.

Contoh umum adalah jagung

(http://www.fp.unud.ac.id/biotek/kultur-jaringan-tanaman/anatomi-dan-

morfologi-organ-utama-tanaman/)

Untuk mengamati anatomi pada akar jagung saya melakukan kegiatan

praktikum dan meneliti akar jagung baik pada preparat ataw pada sayatan yang

dibuat setipis mungkin dan dilihat pada microskop pada ukuran 10 X 40 Pada

percobaan yang dilakukan, bahwa pada sayatan akar jagung yang di tetesi dengan

akuades ini tampak kelihatan xylem dan fleomnya berjajar dan bisa dibuktikan

bahwa jagung merupakan tumbuhan monokotil

1.

Heliantus tua Heliantus muda

Pada akar , letak berkas xylem bergantian dengan berkas floem

keseluruhan tersusun dalam lingkaran. Bila tidak terdapat empulur, xylem bersatu di

bagian tengah, jumlah xylem yang menjorok kea rah perisikel bila terdapat 2 berkas

xylem dinamakan akar diark bila ada 3 dinamakan triark, dan bila ada 4 disebut

tetark dan sebagian.

Seperti juga xylem arah pendewasaan floem pun dari luar kedalam, karena

protofloem berada diluar, metafloem pada akar yang menglami penebalan sekunder

dan terdapat cambium antara xylem dan floem sedangkan pada akar yang tidak

Page 12: Laporan Praktikum VIII Akar

mengalami penebalan sekunder tempatnya akan di isi oleh parenkim dan

skelerenkim.

Untuk mengamati anatomi pada akar heliantus saya melakukan kegiatan

praktikum dan meneliti heliantus baik pada sayatan yang dibuat setipis mungkin dan

dilihat pada microskop pada ukuran 10 X 40 Pada percobaan yang dilakukan, bahwa

pada sayatan akar heliantus yang di tetesi dengan akuades ini tampak kelihatan

xylem dan fleomnya berjajar dan bisa dibuktikan bahwa heliantus merupakan

tumbuhan monokotil

KESIMPULAN

Asal akar adalah dari akar lembaga (radix), pada Dikotil, akar lembaga terus

tumbuh sehingga membentuk akar tunggang, pada Monokotil, akar lembaga mati,

kemudian pada pangkal batang akan tumbuh akar-akar yang memiliki ukuran hampir

sama sehingga membentuk akar serabut.

Akar monokotil dan dikotil ujungnya dilindungi oleh tudung akar atau

kaliptra, yang fungsinya melindungi ujung akar sewaktu menembus tanah, sel-sel

kaliptra ada yang mengandung butir-butir amylum, dinamakan kolumela.

a. Epidermis

b. Korteks

c. Endodermis

d. Silinder Pusat/Stele

PERTANYAAN

Kegiatan 11.5

1. Tentukan perbedaan struktur akar Heliantus sp. Muda dan dewasa

berdasarkan :

a. Jumlah Floem

b. Struktur kambium

c. Struktur xilem

d. Struktur floem

e. Adanya empulur dan dilatasi jari-jari empulur

2. Berdasarkan pola struktur akar heliantus sp muda dan Ranuculus sp sebutkan

persamaan dengan pola umum monokotil !

Page 13: Laporan Praktikum VIII Akar

JAWABAN

1.

a. struktur floem pada pengamatan helianthus itu lebih menyebar dan lebih

banyak dibandingkan struktur helianthus akar muda yang lebih teratur dan

sedikit.

b.

c. struktur xylem akar helianthus tua tersebar pada samping-samping floem

sedangkan struktur xylem akar helianthus muda menyatu dengan floem

d. helianthus muda teratur dan tersusun sedangkan helianthus tua tersebar dan

tidak tersusun

DAFTAR PUSTAKA

Estiti B. Hidayat. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung : Penerbit ITB.

http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/11/tumbuhan-monokotil-dan-dikotil/

Susetjo Setjo. 2004.

Sutrian, yayan. 2004. Pengantar anatomi tumbuh-tumbuhan tentang sel dan

jaringan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

TABEL PEMBAGIAN TUGAS

No Nama Pembagian

1 Nacevi Maulana Metode Praktikum

2 Lukita Octavia Dasar teori, Hasil

pengamatan

3 Hanifah Nugraha Pertanyaan dan

Jawaban

4 Ira Qurratulaini H Pertanyaan dan

Jawaban

5 Istiqomah Pembahasan

6 Nurkomalasari Pembahasan

Page 14: Laporan Praktikum VIII Akar