laporan praktikum titrasi asam basa

8

Click here to load reader

Upload: okha-sehrie-nutt

Post on 19-Jul-2016

410 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

laporan titrasi asam Basa

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Praktikum Titrasi Asam Basa

LAPORAN PRAKTIKUM TITRASI ASAM BASA

DISUSUN OLEH : HOTMALINA MANULLANG

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGRI 3

KOTA BENGKULU 2013

Page 2: Laporan Praktikum Titrasi Asam Basa

A. Tujuan:Menentukan kosentrasi larutan Hcl dengan larutan NaoH 0,1M

B. LANDASAN TEORI

Titrasi Asam-Basa

Reaksi asam-basa dapat digunakan untuk menentukan konsentrasi

larutan asam atau larutan basa. Penentuan itu dilakukan dengan cara

meneteskan larutan basa yang telah diketahui konsentrasiya ke dalam

sejumlah larutan asam yang belum diketahui konsentrasinya atau sebaliknya.

Penetesan dilakukan hingga asam dan basa tepat habis bereaksi. Waktu

penambahan hingga asam dan basa tepat habis disebut titik ekuivalen.

Dengan demikian, konsentrasi asam atau basa dapat ditentukan jika salah

satunya sudah diketahui. Proses penetapan konsentrasi tersebut disebut

titrasi asam-basa.

Titrasi merupakan suatu metode untuk menentukan kadar suatu zat

dengan menggunakan zat lain yang sudah dikethaui konsentrasinya. Titrasi

biasanya dibedakan berdasarkan jenis reaksi yang terlibat di dalam proses

titrasi, sebagai contoh bila melibatan reaksi asam basa maka disebut sebagai

titrasi asam basa, titrasi redox untuk titrasi yang melibatkan reaksi reduksi

oksidasi, titrasi kompleksometri untuk titrasi yang melibatan pembentukan

reaksi kompleks dan lain sebagainya.

           Zat yang akan ditentukan kadarnya disebut sebagai “titrant” dan

biasanya diletakan di dalam Erlenmeyer, sedangkan zat yang telah diketahui

Page 3: Laporan Praktikum Titrasi Asam Basa

konsentrasinya disebut sebagai “titer” dan biasanya diletakkan di dalam

“buret”. Baik titer maupun titrant biasanya berupa larutan. Pada laporan kali

ini akan di jelaskan mengenai titrasi asam-basa.

5.2  Prinsip Titrasi Asam-Basa

            Titrasi asam basa melibatkan asam maupun basa sebagai titer

ataupun titrant. Titrasi asam basa berdasarkan reaksi penetralan. Kadar

larutan asam ditentukan dengan menggunakan larutan basa dan sebaliknya.

            Titrant ditambahkan titer sedikit demi sedikit sampai mencapai

keadaan ekuivalen ( artinya secara stoikiometri titrant dan titer tepat habis

bereaksi). Keadaan ini disebut sebagai “titik ekuivalen”.

            Pada saat titik ekuivalent ini maka proses titrasi dihentikan, kemudian

kita mencatat volume titer yang diperlukan untuk mencapai keadaan tersebut.

Dengan menggunakan data volume titrant, volume dan konsentrasi titer maka

kita bisa menghitung kadar titrant.

5.3  Cara Mengetahui Titik Ekuivalen

Ada dua cara umum untuk menentukan titik ekuivalen pada titrasi

asam basa.

      Memakai pH meter untuk memonitor perubahan pH selama titrasi dilakukan,

kemudian membuat plot antara pH dengan volume titrant untuk memperoleh

kurva titrasi. Titik tengah dari kurva titrasi tersebut adalah “titik ekuivalent”.

      Memakai indikator asam basa. Indikator ditambahkan pada titrant sebelum

proses titrasi dilakukan. Indikator ini akan berubah warna ketika titik ekuivalen

terjadi, pada saat inilah titrasi kita hentikan.

Page 4: Laporan Praktikum Titrasi Asam Basa

      Pada umumnya cara kedua dipilih disebabkan kemudahan pengamatan,

tidak diperlukan alat tambahan, dan sangat praktis.

            Indikator yang dipakai dalam titrasi asam basa adalah indicator yang

perbahan warnanya dipengaruhi oleh pH. Penambahan indicator diusahakan

sesedikit mungkin dan umumnya adalah dua hingga tiga tetes.

            Untuk memperoleh ketepatan hasil titrasi maka titik akhir titrasi dipilih

sedekat mungkin dengan titik equivalent, hal ini dapat dilakukan dengan

memilih indicator yang tepat dan sesuai dengan titrasi yang akan dilakukan.

            Keadaan dimana titrasi dihentikan dengan cara melihat perubahan

warna indicator disebut sebagai “titik akhir titrasi”.

5.4  Rumus Umum Titrasi

                Pada saat titik ekuivalen maka mol-ekuivalent asam akan sama

dengan mol-ekuivalent basa, maka hal ini dapat kita tulis sebagai berikut:

mol-ekuivalen asam = mol-ekuivalen basa

            Mol-ekuivalen diperoleh dari hasil perkalian antara Normalitas dengan

volume maka rumus diatas dapat kita tulis sebagai:

NxV asam = NxV basa

            Normalitas diperoleh dari hasil perkalian antara molaritas (M) dengan

jumlah ion H+ pada asam atau jumlah ion OH pada basa, sehingga rumus

diatas menjadi:

nxMxV asam = nxVxM basa

Page 5: Laporan Praktikum Titrasi Asam Basa

Keterangan :

N = Normalitas

V = Volume

M = Molaritas

n = jumlah ion H+ (pada asam) atau OH – (pada basa)

Page 6: Laporan Praktikum Titrasi Asam Basa

C. Alat dan bahan: Statif/klem Bured Erlemayer Gelas kimia Plat tetes Gelas ukur Larutan NaoH 0,1M Larutan Hcl

D. Cara kerja:1) Ambil Erlemayer kemudian masukkan 20mL larutan Hcl.2) Masukkan 1 tetes indikator PP kedalam erlenmayer.3) Isi bured dengan larutan NaoH 0,1M sebanyak 20mL menggunakan corong.4) Buka keran.5) Tetesi larutan Hcl dengan larutan NaoH .penetesan harus di lakukan secara hati-

hati dan erlenmayer terus di guncang. Penetesan di hentikan saat terjadi perubahan warna yang tetap, yaitu menjadi merah muda.

6) Kemudian lihat volumenya.