laporan praktikum pupuk dan pemupukan
DESCRIPTION
Laporan Praktikum Pupuk dan PemupukanTRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIKUM
PUPUK DAN PEMUPUKAN
DOSEN :
PENGARUH BERBAGAI TAKARAN PUPUK N, P DAN K TERHADAP
PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG
DI TANAH GAMBUT
Di Susun Oleh :
Nama : Mimid Haryanto
NIM : C1011131002
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI A
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2015
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jagung (Zea mays L) merupakan komoditi agribisnis yang dewasa ini menjadi
primadona. Dalam perekonomian nasional, jagung penyumbang terbesar kedua setelah
padi dalam subsector tanaman pangan. Sumbangan jagung terhadap Produk Domestik
Bruto (PDB) terus meningkat setiap tahun, sekalipun pada saat krisis ekonomi
(Zubachtirodin et al., 2008). Meskipun pemanfaatannya sebagai sumber makanan pokok
menurun, tetapi dalam perkembangan ekonomi nasional, permintaan jagung khususnya
untuk industri pakan ternak terus meningkat dengan pesat. Konsumsi pakan nasional tahun
2008 mencapai 8,13 juta/tahun, dan hampir 60% bahan baku pakan unggas adalah jagung.
Kebutuhan jagung untuk pakan mencapai 3,48 juta ton/tahun, meningkat menjadi 4,07 juta
ton/tahun pada tahun 2008 (Gabungan Pengusaha Pengusaha Ternak, GMPT, 2009).
Jagung juga bahan baku etanol, sumber energi alternative pengganti bahan bakar minyak,
dengan demikian jagung di pasar dunia juga lebih diminati.
Pupuk merupakan salah satu input yang sangat esensial dalam proses
produksi pertanian. Pupuk adalah suatu bahan yang digunakan untuk mengubah sifat fisik,
kimiaatau biologi tanah sehingga menjadi lebih baik bagi pertumbuhan tanaman.
Pengertian laindari pupuk adalah suatu bahan yang mengandung satu atau lebih hara
tanaman.(Rosmarkam, Afandie ,dkk. 2002). Tanpa pupuk, penggunaan input lainnya
seperti benihunggul, air dan tenaga kerja, hanya akan memberikan manfaat minimal
sehingga produktifitas pertanian dan pendapatan petani akan rendah.
Oleh karena itu, ketersediaan pupuk secara enam tepat yaitu tepat jenis, tepat jumlah, t
epat mutu, tepat lokasi, tepatwaktu, tepat harga, merupakan hal yang mutlak harus
dipenuhi. Keberhasilan revolusihijau yang menghantarkan Indonesia mencapai
swasembada beras pada tahun 1984 tidak terlepas dari dukungan penyediaan pupuk secara
memadai, disamping kebijakan lainnyayang terkait. Ada tiga kelompok jenis pupuk yang
banyak digunakan, yaitu nitrogen, fosfat, dankalium.
Gambut adalah tanah organik (organik soil) tetapi belum tentu tanah
organik merupakan tanah gambut. Istilah lain untuk lahan gambut juga sering
digunakanyaitu rawa gambut yang terkadang diartikan sebagai lahan basah. Tanah
gambutmerupakan tanah organik yang terbagi atas gambut berserat dan gambut
tidak berserat (Endah, 2002). Dalam klasifikasi tanah, tanah gambut dikelompokankedala
m ordo Histosol atau sebelumnya dinamakan Organosol yang mempunyaiciri dan sifat
yang berbeda dengan jenis tanah mineral. Tanah gambut sebagaitanah yang mengandung
bahan organik lebih dari 20% (bila tanah tidak mengandung liat) atau lebih dari 30% (bila
tanah mengandung liat 60% ataulebih) dan tebalnya secara kumulatif lebih dari 40 cm.
Berdasarkan pembentukannya, gambut dibedakan atas : gambut ombrogen, yaitu
gambut yang pembentukannya dipengaruhi curah hujan. Gambut ini tergolong kurang sub
ur,karena terbentuk dari tanaman pepohonan yang kadar kayunya tinggi. Selain itukarena
pengaruh pasang surut air sungai atau laut yang tidak mencapai wilayahini, maka kondisi
lahan miskin hara dan gambut topogen, yaitu gambut yang pembentukannya
dipengaruhi keadaan topografi dan air tanah. gambut ini beradadikawasan tropik dan
mempunyai kesuburan lahan relatif lebih baik. Susunankandungan senyawa organik dan
hara mineral dari tanah gambut sangat beragam.Tergantung pada jenis jaringan penyusun
gambut, lingkungan pembentukan dan perlakuan reklamasi.
Senyawa organik utama terdapat dalam gambut antara lainhemiselulosa, selulosa, dan
lignin. Selain senyawa tersebut jugat terdapat senyawatanin dan resin dalam jumlah kecil.
Karakteristik gambut adalah sifat sifat dari badan alami yang terdiri dari sifat fisika,
kimia, dan biologi serta macamsedime dibawahnya, yang akan menentukan daya dukung
wilayah gambut, menyangkut kapasitasnya sebagai media tumbuh, habitat biota,
keanekaragamanhayati, dan hidrotopografi (Peraturan Menteri Pertanian, 2009). Sumber
keasaman atau yang berperan dalam menentukan keasaman padatanah gambut adalah pirit
dan asam-asam organik. Sifat kimia dan fisika tanahgambut merupakan sifat-sifat tanah
gambut yang penting diperhatikan dalam pengelolaan lahan gambut. Sifat kimia seperti
pH, kadar abu, kadar N, P, K kejenuhan basa (KB), dan hara mikro merupakan informasi
yang perlu diperhatikan dalam pemupukan di tanah gambut. Diperkirakan 85-95%
sumber kemasaman tanah gambut disebabkan karena kedua gugus karboksil dan
fenoltersebut. Kemasaman tanah gambut cenderung menurun seiring dengankedalaman
gambut. Dekomposisi tanah gambut kayu-kayuan kaya lignin dalamkeadaan anaerob
selain menghasilkan asam-asam alifatik juga menghasilkanasam-asam fenolat
A. Tujuan
Praktikum bertujuan untuk mengetahui pengaruh berbagai takaran pupuk N, P dan K
terhadap pertumbuhan tanaman jagung di tanah gambut.
B. Tinjauan Pustaka
1. Jagung
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Sub division : Angiospermae
Kelas : Monocotyledonae
Ordo : Graminae
Famili : Graminae
Genus : Zea
Spesies : Zea mays saccrata Linn.
Secara morfologi Rukmana (2010), menjelaskan bahwa tanaman jagung manis
termasuk jenis tumbuhan semusim. Akar tanaman jagung manis dapat tumbuh dan
berkembang dengan baik pada kodisi tanah yang sesuai untuk pertumbuhan dan
perkembangan tanaman. Pada kondisi tanah yang subur dan gembur, jumlah akar
tanaman jagung manis cukup banyak, sedangkan pada tanah yang kurang baik,
akar yang tumbuh jumlahnya terbatas.
Jagung (Zea mays ssp. mays) adalah salah satu tanaman
pangan penghasil karbohidrat yang terpenting di dunia, selain gandum danpadi.
Bagi penduduk Amerika Tengah dan Selatan, bulir jagung adalah pangan pokok,
sebagaimana bagi sebagian penduduk Afrika dan beberapa daerah di Indonesia.
Di masa kini, jagung juga sudah menjadi komponen penting pakan ternak.
Penggunaan lainnya adalah sebagai sumber minyak pangan dan bahan
dasar tepung maizena. Berbagai produk turunan hasil jagung menjadi bahan baku
berbagai produk industri. Dari sisi botani dan agronomi, jagung
merupakan tanaman model yang menarik, khususnya di bidang genetika,fisiologi,
dan pemupukan. Sejak awal abad ke-20, tanaman ini menjadi
objek penelitian genetika yang intensif.
Secara fisiologi, tanaman ini tergolong tanaman C4 sehingga sangat efisien
memanfaatkan sinar matahari. Sebagian jagung juga merupakan tanaman hari
pendekyang pembungaannya terjadi jika mendapat penyinaran di bawah panjang
penyinaran matahari tertentu, biasanya 12,5 jam[3]. Dalam kajian agronomi,
perilaku jagung yang dramatis dan khas terhadap kekurangan atau keracunan
unsur hara tertentu menjadikan jagung sebagai tanaman percobaan fisiologi
pemupukan yang disukai.
2. Gambut
Gambut terbentk dari bahan organik tumbuhan yang terdekomposisi secara
anaerob, terjadi laju penimbunan bahan organik lebih cepat dari pada laju
dekomposisinya. Akumulasi bahan organik yang membentuk tanah gambut
berlangsung pada lingkungan yang jenuh atau tergenang air disertai
penghambatan aktivitas mikroba karena adanya sirkulasi oksigen yang terbatas.
(Suryadi,2003).
Lahan gambut adalah lahan yang memiliki lapisan tanah kaya bahan organic
(C-organik > 18%) dengan ketebalan 50 cm atau lebih. Bahan organik penyusun
tanah gambut terbentuk dari sisa-sisa tanaman yang belum melapuk sempurna
karena kondisi lingkungan jenuh air dan miskin hara. Oleh karenanya lahan
gambut banyak dijumpai di daerah rawa belakang (back swamp) atau daerah
cekungan yang drainasenya buruk.
Gambut terbentuk dari timbunan sisa-sisa tanaman yang telah mati, baik
yang sudah lapuk maupun belum. Timbunan terus bertambah karena proses
dekomposisi terhambat oleh kondisi anaerob dan/atau kondisi lingkungan lainnya
yang menyebabkan rendahnya tingkat perkembangan biota pengurai.
Pembentukan tanah gambut merupakan proses giogenik yaitu pembentukan
tanah yang disebabkan oleh proses deposisi dan transportasi, berbeda dengan
proses pembentukan tanah mineral yang pada umumnya merupakan proses
pedogenik. Proses pembentukan gambut dimulai dari adanya danau dangkal yang
secara perlahan ditumbuni oleh tanaman air dan vegetasi lahan basah. Tanaman
yang mati dan melapuk secara bertahap membentuk lapisan yang kemudian
menjadi lapisan transisi antara lapisan gambut dengan substratum (lapisan
dibawahnya) berupa tanah mineral. Tanaman berikutnya tumbuh pada bagian
yang lebih tengan dari danau dangkal ini dan secara membentuk lapisan-lapisan
gambut sehingga danau tersebut menjadi penuh.
3. Peranan pupuk N, P dan K bagi pertumbuhan tanaman
Peranan ketiga unsur ini ( N, P dan K ) sangat penting terhadap pertumbuhan
dan produksi tanaman, dimana interaksi dari ketiga unsur ini akan menunjang
pertumbuhan tanaman. Unsur N diperoleh dari pupuk Urea, unsur P dari SP-36 /
TSP sedangkan unsur K dari KCL dan Zk.
Unsur N adalah unsur yang cepat kelihatan pengaruhnya pada tanaman.
Unsur ini berperan utama dalam: merangsang pertumbuhan vegetatif (batang dan
daun ); meningkatkan jumlah anakan dan meningkatkan jumlah bulir / rumpun.
Kekurangan unsur N menyebabkan: pertumbuhan kerdil; daun menguning dan
sistem perakaran terbatas. Sedangkan kelebihan unsur N menyebabkan:
pertumbuhan vegetatif memanjang (lambat panen ); mudah rebah; menurunkan
kualitas bulir dan respon terhadap serangan hama dan penyakit.
Menurut Hardjowigeno (1987: 75), pemberian nitrogen yang berlebihan akan
mengakibatkan kematangan tanaman terlambat (terlalu banyak pertumbuhan
vegetatif), batang menjadi lemah dan peka terhadap penyakit. Sedangkan dalam hal
defisiensi nitrogen menurut Nyakpa, dkk. (1988: 127), kekurangan nitrogen
menyebabkan terhambatnya pertumbuhan, tanaman kurus dan kerdil, daun
berwarnapucat dan menguning. Defisiensi nitrogen menyebabkan perakaran terbatas
sehungga absorbsi unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman sangat berkurang
(Dwijoseputro, 1980: 164). Sedangkan kelebihan ntrogen akan menghambat
pembungaan serta pembuahan tanaman (Sarief, 1986:12).
Pengaruh Unsur P terhadap tanaman sulit untuk dijelaskan secara detail,
tetapi fungsi unsur ini adalah sebagai berikut : memacu terbentuknya bunga, bulir
pada malai; menurunkan aborsitas, menunjang perkembangan akar halus dan akar
rambut; memperkuat jerami sehingga tidak mudah rebah dan memperbaiki
kualitas gabah. Adapun kekeurangan phospor menyebabkan pertumbuhan kerdil;
jumlah anakan sedikit dan daun meruncing berwarna hijau gelap.
Menurut Soepardi (1983: 146), fosfor berperan dalam pembentukan bunga,
buah dan biji, memperkuat batang tanaman, mempercepat kematangan tanaman,
mengaruhi pembentukan akar, meningkatkan kualitas hasil dan ketahanan
terhadap penyakit.
Kalium berperan sebagai aktivator berbagai enzim, dengan adanya unsur
Kalium tersedia di dalam tanah, menyebabkan antara lain: tanaman tumbuh tegar,
merangsang pertumbuhan akar dan tanaman lebih tahan terhadap hama dan
penyakit. Kekurangan unsur Kalium menyebabkan: pertumbuhan kerdil; daun
kelihatan kering dan terbakar pada sisinya; menghambat pembentukan hidrat
arang pada biji; permukaan daun memperlihatkan gejala korotik yang tidak merata
dan munculnya bercak coklat mirip gejala penyakit pada daun yang berwarna
hijau gelap. Kelebihan Kalium menyebabkan kadar magnesium pada daun
menurun sehingga daun menua dan pada tingkat terendah, aktivitas fotosintesis
terganggu.
4. Kapur
C. Hipotesa
Diduga perlakuan berbagai takaran pupuk N, P dan K berpengaruh terhadap
pertumbuhan tanaman jagung di tanah gambut.