pemupukan _p puguh

35
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pupuk merupakan setiap bahan yang diberikan ke dalam tanah atau disemprotkan pada tanaman dengan maksud untuk menambah unsur hara yang diperlukan oleh tanaman. Pengertian lain dari pupuk adalah suatu bahan yang diberikan ke dalam tanah dan atau tanaman dengan maksud untuk mengubah kondisi fisik, kimia, dan hayati dari tanah dan atau tanaman sehingga sesuai dengan tuntutan tanaman. Demikian pula pemberian urea dalam tanah yang miskin akan meningkatkan kadar N dalam tanah tersebut. Semua usaha tersebut dinamakan pemupukan. Dengan demikian bahan kapur, legin, pembenah tanah dan urea disebut pupuk. Namun menurut beberapa pengertian pupuk dibatasi menjadi pengertian secara khusus. Pengertian pupuk secara khusus ialah suatu bahan yang mengandung satu atau lebih hara tanaman. Dengan demikian kapur tidak termasuk dalam kategori pupuk berdasarkan pengertian secara khusus.

Upload: ammang08

Post on 20-Jan-2016

86 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Pemupukan Tanah

TRANSCRIPT

Page 1: Pemupukan _P Puguh

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pupuk merupakan setiap bahan yang diberikan ke dalam tanah atau

disemprotkan pada tanaman dengan maksud untuk menambah unsur hara

yang diperlukan oleh tanaman. Pengertian lain dari pupuk adalah suatu bahan

yang diberikan ke dalam tanah dan atau tanaman dengan maksud untuk

mengubah kondisi fisik, kimia, dan hayati dari tanah dan atau tanaman

sehingga sesuai dengan tuntutan tanaman.

Demikian pula pemberian urea dalam tanah yang miskin akan meningkatkan

kadar N dalam tanah tersebut. Semua usaha tersebut dinamakan pemupukan.

Dengan demikian bahan kapur, legin, pembenah tanah dan urea disebut pupuk.

Namun menurut beberapa pengertian pupuk dibatasi menjadi pengertian

secara khusus. Pengertian pupuk secara khusus ialah suatu bahan yang

mengandung satu atau lebih hara tanaman. Dengan demikian kapur tidak

termasuk dalam kategori pupuk berdasarkan pengertian secara khusus.

Bahan pupuk selain mengandung hara tanaman umumnya mengandung bahan

lain, yaitu:

1. Zat pembawa atau karier (carrier). Contoh: Double superfosfat (DS): zat

pembawanya adalah CaSO4 dan hara tanamannya fosfor (P).

2. Senyawa-senyawa lain berupa kotoran (impurities) atau campuran

bahan lain dalam jumlah relatif sedikit. Misalnya ZA (Zwavelzuure

Amoniak) sering mengandung kotoran sekitar 3% sekitar khlor, asam

sulfat (H2SO4).

Page 2: Pemupukan _P Puguh

3. Bahan mantel (coated) ialah bahan yang melapisi pupuk dengan maksud

agar pupuk mempunyai nilai lebih baik misalnya kelarutannya berkurang,

nilai higroskopisnya menjadi lebih rendah dan mungkin lebih menarik.

Bahan yang digunakan untuk selaput berupa aspal, lilin, malam, wax dan

sebagainya. Pupuk yang bermantel harganya lebih mahal dibandingkan

tanpa mantel.

4. Filler (pengisi). Pupuk majemuk atau pupuk campur yang kadarnya tinggi

sering diberi filler agar ratio fertilizernya dapat tepat sesuai dengan yang

diinginkan, juga dengan maksud agar mudah disebar lebih merata.

Berdasarkan pada proses terjadinya, pupuk dapatdi golongkan menjadi 2

golongan, ke 2 golongan itu adalah sebagai berikut:

1. Pupuk Buatan: Adalah pupuk yang dibuat oleh pabrik dengan meramu

bahan kimia (anorganik) dengan kadar hara yang tinggi.

2. Pupuk Alam: Adalah pupuk yang terjadi dari akibat mekanisme alam

terhadap bahan bahan alami melalui proses degradasi dan dekomposisi.

Berdasarkan pada kandungan kimia dari bahan pupuknya pupuk dapat

digolongkan menjadi 2, ke 2 golongan pupuk tersebut adalah sebagai berikut:

1. Pupuk Organik: Yaitu pupuk yang terdiri dari senyawa-senyawa organik

seperti C, H, dan O.

2. Pupuk Anorganik: Yaitu pupuk yang tersusun atas senyawa-senyawa

anorganik.

Page 3: Pemupukan _P Puguh

Pengelompokan pupuk

Pupuk dapat dikelompokan menjadi 3 bagian, antara lain:

1. Pupuk alam dan buatan; Pupuk alam antara lain: pupuk kandang,

pupuk hijau, dan pupuk kompos. Pupuk buatan adalah pupuk yang

dibuat oleh pabrik dengan meramu bahan kimia (anorganik) dengan

kadar hara yang tinggi, sedangkan pupuk alam adalah pupuk yang

terbuat secara alami melalui proses degradasi dan dekomposisi.

2. Pupuk menurut unsur yang terkandung

Menurut unsur yang terkandung, pupuk dapat dibedakan sebagai

pupuk nitrogen. Contohnya, pupuk urea, ZA, NPK, dan lain-lain.

3. Pupuk organik dan anorganik

Pupuk organik yaitu terdiri atas senyawa-senyawa organik (C, H, O).

Sedangkan pupuk anorganik tersusun atas senyawa-senyawa

anorganik.

B. Tujuan

Makalah ini bertujuan agar mahasiswa dapat:

1. Mengenal berbagai macam pupuk dan dapat membedakannya

2. Mengetahui sifat masing-masing pupuk dalam hal warna, bentuk, pH,

sifat, higroskopis, kelarutan, kadar hara, macam pupuk.

3. Membuat pupuk campur dari pupuk tunggal yang ada.

4. Dapat melakukan pengapuran dengan metode SMP dan Al-dd

Page 4: Pemupukan _P Puguh

II TINJAUAN PUSTAKA

1. Pupuk dan Sifat-sifatnya

Pupuk mengenal istilah makro dan mikro. Meskipun belakangan ini

jumlah pupuk cenderung makin beragam dengan aneka merek, kita tidak akan

terkecoh. Apapun namanya dan Negara manapun pembuatnya, dari segi unsur

yang dikandungnya tetap saja hanya ada dua golongan pupuk yaitu pupuk

makro dan pupuk mikro.

Sebagai patokan dalam membeli pupuk adalah unsur yang

dikandungnya. Termasuk dalam pengertian ini adalah pemberian bahan kapur

dengan maksud untuk meningkatkan pH tanah yang masam, pemberian legin

bersama benih tanaman kacang-kacangan serta pemberian pembenah tanah

(soil conditioner) untuk memperbaiki sifat fisik tanah. Demikian pula pemberian

urea dalam tanah yang miskin akan meningkatkan kadar N dalam tanah

tersebut.

Semua usaha tersebut dinamakan pemupukan. Dengan demikian bahan

kapur, legin, pembenah tanah dan urea disebut pupuk. Dalam pengertian yang

khusus pupuk ialah suatu bahan yang mengandung satu atau lebih hara

tanaman. Dengan pengertian ini, dari kegiatan yang disebutkan di atas hanya

urea yang dianggap pupuk karena bahan tersebut yang mengandung hara

tanaman yaitu nitrogen. Bahan pupuk selain mengandung hara tanaman

umumnya mengandung bahan lain, yaitu:

1. Zat pembawa atau karier (carrier). Double superfosfat (DS): zat

pembawanya adalah CaSO4 dan hara tanamannya fosfor (P).

Page 5: Pemupukan _P Puguh

2. Senyawa-senyawa lain berupa kotoran (impurities) atau campuran

bahan lain dalam jumlah relatif sedikit. Misalnya ZA (zwavelzuure

amoniak) sering mengandung kotoran sekitar 3% berupa khlor, asam

bebas (H2SO4) dan sebagainya.

3. Bahan mantel (coated) ialah bahan yang melapisi pupuk dengan maksud

agar pupuk mempunyai nilai lebih baik misalnya kelarutannya berkurang,

nilai higroskopisnya menjadi lebih rendah dan mungkin agar lebih

menarik. Bahan yang digunakan untuk selaput berupa aspal, lilin,

malam, wax dan sebagainya. Pupuk yang bermantel harganya lebih

mahal dibandingkan tanpa mantel.

4. Filler (pengisi). Pupuk majemuk atau pupuk campur yang kadarnya tinggi

sering diberi filler agar ratio fertilizer nya dapat tepat sesuai dengan yang

diinginkan, juga dengan maksud agar mudah disebar lebih merata.

Higroskopisitas adalah mudah tidaknya pupuk menyerap uap air yang ada di

udara. Pupuk yang higroskopis kurang baik karena mudah menjadi basah atau

mencair bila tidak tertutup. Bila kelembapan udara menurun, pupuk dapat

menjadi kering kembali tetapi terjadi bongkah-bongkah yang keras. Pada suhu

udara rata-rata berbagai jenis pupuk mulai menarik uap air pada kelembapan

nisbi udara lebih dari 50 %. Di Indonesia kelembapan nisbi udara rata-rata

sekitar 80 %, sehingga pupuk yang mudah menarik air (higroskopis) seperti

urea akan menjadi rusak kalau tidak disimpan dengan baik. Untuk mengurangi

higroskopisitas tersebut biasanya pupuk dibuat menjadi butir-butiran sehingga

luas permukaan yang menarik air menjadi berkurang. Kadang-kadang butiran

Page 6: Pemupukan _P Puguh

tersebut juga diberi lapisan penahan air, yang hanya dapat menyerap air jika

kadar air cukup banyak.

Kelarutan, menunjukkan mudah tidaknya pupuk larut dalam air dan mudah

tidaknya unsur yang terdapat dalam pupuk diambil oleh tanaman. Umumnya

pupuk N dan K mudah sekali larut dalam air, sedangkan pupuk P dapat

dibedakan menjadi (1) mudah larut dalam air (superpospat), (2) larut dalam

asam sitrat atau ammonium sitrat (FMP – Fused Magnesium Phosphate) dan

(3) larut dalam asam keras (fosfat alam).

Daya Kristalisasi : Daya kristalisasi kelembaban dimana pupuk tersebut

disimpan. Apabila suhu dan kelembaban rendah maka daya pengkristalan

pupuk akan tinggi. Daya pengkristalan ini bisa dikurangi dengan pemakaian

bahanbahan yang disebut conditioner. Conditioner ini diberikan pada saat

pembentukan pupuk.

Pupuk Tunggal

Pupuk tunggal adalah pupuk yang tersusun atas senyawa-senyawa anorganik

dengan kandungan unsur hara utamanya (hara makro) satu macam, misalnya

N, P, atau K.

Pupuk Kompos

Pupuk kompos merupakan bahan-bahan organik yang telah mengalami

pelapukan, seperti jerami, alang-alang, sekam padi, dan lain-lain termasuk

kotoran hewan. Sebenarnya pupuk hijau dan seresah dapat dikatakan sebgai

pupuk kompos. Tetapi sekarang sudah banyak spesifikasi mengenai kompos.

Biasanya orang lebih suka menggunakan limbah atau sampah domestik yang

berasal dari tumbuh-tumbuhan dan bahan yang dapat diperbaharui yang tidak

Page 7: Pemupukan _P Puguh

tercmpur logam dan plastik. Hal ini juga diharapkan dapat menanggulangi

adanya timbunan sampah yang menggunung serta megurangi polusi dan

pencemaran di perkotaan.

Pupuk Kandang

Pupuk kandang mempunyai keuntungan sifat yang lebih baik daripada pupuk

organik lainnya apalagi dari pupuk anorganik, yaitu :

1. Pupuk kandang merupakan humus banyak mengandung unsur-unsur

organik yang dibutuhkan di dalam tanah. Oleh karena itu dapat

mempertahankan struktur tanah sehingga mudah diolah dan banyak

mengandung oksigen. Penambahan pupuk kandang dapat

meningkatkan kesuburan dan poduksi pertanian. Hal ini disebakan tanah

lebih banyak menahan air lebih banyak sehingga unsur hara akan

terlarut dan lebih mudah diserap oleh bulu akar.

2. Sumber hara makro dan mikro dalam keadaan seimbang yang sangat

penting unuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Unsur mikro

yang tidak terdapat pada pupuk lainnya bisa disediakan oleh pupuk

kandang, misalnya S, Mn, Co, Br, dan lain-lain.

3. Pupuk kandang banyak mengandung mikrooganisme yang dapat

membantu pembentukan humus di dalam tanah dan mensintesa

senyawa tertentu yang berguna bagi tanaman, sehingga pupuk kandang

merupakan suatu pupuk yang sangat diperlukan bagi tanah dan tanaman

dan keberadaannya dalam tanah tidak dapat digantikan oleh pupuk lain.

Page 8: Pemupukan _P Puguh

Pupuk Cair

Pupuk oganik bukan hanya berbentuk padat dapat berbentuk cair seperti pupuk

anorganik. Pupuk cair sepertinya lebih mudah dimanfaatkan oleh tanaman

karena unsur-unsur di dalamnya sudah terurai dan tidak dalam jumlah yang

terlalu banyak sehingga manfaatnya lebih cepat terasa. Bahan baku pupuk cair

dapat berasal dari pupuk padat dengan perlakuan

perendaman. Setelah beberapa minggu dan melalui beberapa perlakuan, air

rendaman sudah dapat digunakan sebagai pupuk cair. Penggunaan pupuk cair

dapat memudahkan dan menghemat tenaga.

Keuntungan pupuk cair antara lain :

1. pengerjaan pemupukan akan lebih cepat

2. penggunaanya sekaligus melakukan perlakuan penyiraman sehingga

dapat menjaga kelembaban tanah

3. aplikasinya bersama pestisida organik berfungsi sebagai pencegah dan

pemberantas penggangu tanaman.

2. Pencampuran Pupuk

Kemampuan tanah untuk menyediakan nutrien tersedia bervariasi besar,

juga kebutuhan mineral tanaman yang berbeda cukup bervariasi. Dalam rangka

menyediakan nutrien bagi bermacam-macam tanaman dengan kebutuhan

berbeda, pupuk yang berisi dua atau lebih unsur penting disiapkan dalam

berbagai derajat yang berbeda. Mereka dikenal sebagai pupuk campuran, dan

dibuat dengan mencampur dua atau lebih pembawa pupuk yang terpisah.

Mempersiapkan pupuk campuran dapat di kerjakan dengan cara yang

relatif sederhana, khususnya bila campuran terdapat pada derajatr yang rendah

Page 9: Pemupukan _P Puguh

(misalnya pupuk yang mengandung presentase nitrogen yang rendah). Mereka

dibuat dari bahan campuran penting yang cocok dan yang besar menentukan

derajat atau susunan yang dinginkan. Terdapat perlengkapan yang mencampur

massa pupuk. Dalam pemakaiannya pupuk buatan terbukti mempunyai

kelebihan yang positif daripada pupuk organik, seperti pupuk kandang, air

kotoran dari kandang, kotoran manusia dan kompos sebagai berikut

(Hardjodinomo, 1970).

Dengan pupuk buatan kita dapat memberikan berbagai zat makanan

tanaman dalam jumlah dan perbandingan yang kita kehendaki. Pemberian

pupuk ke dalam tanah merupakan salah satu cara untuk mengatasi masalah

berkurangnya unsur hara dalam tanah yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk

dapat dibedakan menjadi pupuk alam dan pupuk buatan. Pupuk alam adalah

pupuk yang langsung didapat dari alam misalnya fosfat alam, pupuk organik

(pupuk kandang, kompos, pupuk hijau), sedangkan pupuk buatan adalah pupuk

yang dibuat di pabrik dengan jenis dan kadar unsur haranya sengaja

ditambahkan dalam pupuk tersebut dalam jumlah tertentu. Pupuk buatan yang

secara umum digunakan dalam usaha pertanian antara lain: Urea, ZK, SP-36,

KCl, ZA, dan TSP (Lingga P dan Marsono, 2000).

Keadaan unsur hara dalam tanah dipengaruhi oleh beberapa faktor,

antara lain: kecepatan pelapukan mineral tanah, sifat bahan induk, keadaan

tanaman yang hidup di atasnya, dan laju pencucian oleh air hujan (Rosmarkam,

2002). Unsur hara dalam tanah dapat menjadi berkurang atau hilang karena

Terserap oleh tanaman dan selanjutnya terbawa keluar ketika panenan

berlangsung. Biasanya untuk memupuk beberapa jenis pupuk sengaja

Page 10: Pemupukan _P Puguh

dicampur yang tujuannya akan menghemat waktu, tenaga dan biaya yang

dikeluarkan. Perlu diingat bahwa untuk mencampur pupuk harus hati-hati,

karena beberapa pupuk menjadi rusak kalau dicampur atau tidak dapat

disimpan lama setelah pencampuran.

Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi dalam membuat pupuk campur

adalah:

1. Pupuk yang akan di campur harus berfasa sama

2. Tidak menimbulkan efek campuran yang merugikan tanaman

3. Pencampuran pupuk harus dilakukan dalam keadaan kering

4. Kandungan haranya harus dihitung

5. Kekurangan bahan pupuk dapat diisi dengan bahan pengisi yang

berbentuk serbuk, tanah kering dan abu gosok.

Keuntungan dari pupuk campur ini antara lain:

1. Dapat menggantikan pupuk majemuk NPK yang relatif mahal

2. Dalam sekali pemupukan unsur hara yang diberikan sudah terlengkapi

3. Murah harganya, serta meningkatkan kreatifitas pemupukan

Unsur hara yg diperlukan tanaman adalah: Karbon (C), Hidrogen (H), Oksigen

(O), Nitrogen (N), Fosfor (P), Kalium (K), Sulfur (S), Kalsium (Ca),

Magnesium (Mg), Seng (Zn), Besi (Fe), Mangan (Mn), Tembaga (Cu), Molibden

(Mo), Boron (B), Klor (Cl), Natrium (Na), Kobal (Co), dan Silikon (Si)

(Rosmarkam, 2002). Pemberian pupuk ke dalam tanah merupakan salah satu

cara untuk mengatasi masalah berkurangnya unsur hara dalam tanah yang

dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk dapat dibedakan menjadi pupuk alam dan

pupuk buatan. Pupuk alam adalah pupuk yang langsung didapat dari alam

Page 11: Pemupukan _P Puguh

misalnya fosfat alam, pupuk organik (pupuk kandang, kompos, pupuk hijau),

sedangkan pupuk buatan adalah pupuk yang dibuat di pabrik dengan jenis dan

kadar unsur haranya sengaja ditambahkan dalam pupuk tersebut dalam jumlah

tertentu. Pupuk buatan yang secara umum digunakan dalam usaha pertanian

antara lain: Urea, ZK, SP-36, KCl, ZA, dan TSP (Lingga dan Marsono, 2000).

3. Pengapuran

Pengapuran merupakan salah satu cara untuk memperbaiki tanah yang

bereaksi asam atau basa. Tujuan dari pengapuran adalah untuk menaikkan pH

tanah sehingga karenanya unsur-unsur hara menjadi lebih tersedia,

memperbaiki struktur tanahnya sehingga kehidupan organisme dalam tanah

lebih giat, dan menurunkan kelarutan zat-zat yang sifatnya meracuni tanaman

dan unsur lain tidak banyak terbuang. Kapur banyak mengandung unsure Ca

tetapi pemberian kapur ke dalam tanah pada umumnya bukan karena tanah

kekurangan unsure Ca tetapi karena tanah terlalu masam. Oleh karena itu pH

tanah perlu dinaikkan agar unsure-unsur hara seperti P mudah diserap

tanaman dan keracunan Al dapat dihindari.

Pengertian asam di sini adalah suatu senyawa yang bila di larutkan ke

dalam air akan menghasilkan proton atau hidrogen. Sedangkan basa adalah

senyawa yang menghasilkan ion hidroksil jika di larutkan dalam air. Di dalam

tanah, apabila kepekatan ion hidrogen atau di sebut pula proton yang beredar

didalam tanah lebih sedikit, maka rekasi tanah tersebut menjadi asam dan

apabila sebaliknya, tanah tersebut menjadi basa. Besarnya tingkat keasaman

dan kebasaan tanah di nyatakan dalam bentuk gram mol per liter yang di tulis

Page 12: Pemupukan _P Puguh

dalam bentuk pecahan, misalnya 1/10 gram mol/liter atau

1/100.000.000.000.000 gram mol/liter. Angka-angka tersebut bisa juga di tulis

sebagai angka 10 berpangkat seperti 10 -7 (logaritma 7 negatif).

Angka log negative dari kepekatan ion hidrogen merupakan derajat

kemasaman, yaitu reaksi tanah yang di lambangkan dengan pH singkatan dari

Potential of Hydrogen. Derajat kemasaman yang di lambangkan oleh pH

berkisar antara 1 sampai 14. angka satu menunjukkan kepekatan ion hidrogen

pada tanah adalah 10 -1 atau 1/10 gram mol/liter, angka dua menunjukkan

kepekatan ion hidrogen pada tanah adalah 10 -2 atau 1/100 gmol/liter dan

seterusnya sampai 14. Pada angka yang di tunjukkan oleh pH, jika angka lebih

kecil dari 7 (1-7) maka tanah tersebut bersifat masam, dan bila angka lebih

besar dari 7 (7-14) maka tanah tersebut bersifat basa. Sedangkan untuk tanah

normal, angka yang di lambangkan oleh pH adalah 7.

Cara menentukan keasaman tanah

Untuk menetukan tingkat kemasaman tanah, maka alat yang bisa di

gunakan di antaranya adalah kertas lakmus dan Soil Tester/pH tester. Adapun

cara menggunakan alat-alat tersebut adalah sebagai berikut :

a). Kertas lakmus; Untuk kertas lakmus ini, tahap pemakainnya adalah sebagai

berikut:

1. Ambil tanah sample yang akan di ukur derajat kemasamannya

2. Larutkan tanah tersebut ke dalam aquadest (dalam wadah)

3. Biarkan tanah terendam sampai airnya bening kembali

4. Setelah airnya bening, pindahkah air yang bening ke wadah yang lain.

Page 13: Pemupukan _P Puguh

5. Ambil sedikit kertas lakmus dan celupkan ke dalam air tersebut

Setelah beberapa saat, lihat perubahan warna pada kertas lakmus tersebut dan

cocokkan dengan warna skala pada pembungkus kertas lakmus yang biasanya

di lengkapi angka masing-masing pH.

b) Soil tester atau pH tester; Untuk alat ini pemakaiannya cukup mudah, yaitu

tinggal menancapkan alat yang mirip pasak ini kedalam tanah sesuai batas

yang di anjurkan, kemudian tinggal melihat angka-angka jarum skala yang

ada pada bagian atas alat tersebut.

Pangapuran pada tanah masam

Pada umumnya, pH tanah yang dikehendaki untuk pertumbuhan

tanaman agar optimal adalah pH tanah netral yaitu 6,5-7,0 karena pada kondisi

pH netral unsur hara dapat tersedia secara optimal dan mikroorganisme dapat

berkambang dengan maksimal (Foth, 1995).

Untuk tanah-tanah yang bersifat masam agar pH-nya meningkat mendekati

netral, maka di perlukan pengapuran. Besarnya pengapuran tergantung dari :

1. Angka pH tanah yang ingin dicapai

2. Jenis kapur yang diberikan yang di nyatakan dengan kandungan setara

CaCO3

3. Besarnya ukuran partikel kapur. Semakin halus kapur, semakin sedikit

kapur yang di berikan.

4. Kelas tekstur tanah. Semakin tinggi kandungan liat tanah, semakin tinggi

kapur yang di berikan.

Page 14: Pemupukan _P Puguh

Sedangkan cara mengapur tanah masam itu sendiri ada beberapa tahap yang

harus di lalui dengan susah payah, yaitu :

1. Persiapkan kapur sesuai dosis yang telah di tentukan.

2. Bersihkan lahan yang akan di kapur dari rumput atau tanaman

pengganggu lainnya.

3. Cangkul / bajak tanah secara keseluruhan.

4. Bagi lahan dalam beberapa petak. Misalnya lahannya adalah satu

hektar, maka bagi menjadi 40 petakan, yang berarti tiap petak akan

mendapat jatah 1/40 dosis kapur yang di berikan.

5. Petakan-petakan tersebut dapat di tandai dengan tali atau lainnya, tanda

apa sajalah pokoknya yang mau mengapur bisa tahu, terserahlah seperti

tester

6. Tebarkan kapur ke seluruh lahan sesuai rencana.

Hal- hal yang perlu di perhatikan dalam pengapuran tanah masam

Pengapuran pada tanah asam harus memperhatikan beberapa hal yang

penting, yaitu :

a). Waktu pengapuran

Waktu pengapuran yang paling baik adalah pada saat penghujung

musim kemarau, apabila hujan sedang giat-giatnya turun, maka sebaiknya

pengapuran janganlah di lakukan.

b). Dosis kapur

Sebaiknya dosis yang di berikan jangan sampai berlebihan, karena

dapat menyebabkan tanah menjadi basa, jika tanah basa maka harus diberi

Page 15: Pemupukan _P Puguh

belerang, dan hal ini sungguh sangat merepotkan. Untuk tanah yang terlalu

asam, di anjurkan untuk melakukan pengapuran secara bertahap, misalnya

setelah pengapuran pertama berjalan 2-3 minggu kemudian tanah di kapur lagi.

Pengapuran

Kapur merupakan salah satu bahan mineral yang dihasilkan melalui

proses pelapukan dan pelarutan dari batu-batuan yang terdapat dari dalam

tanah. Mineral utama penyusun kapur adalah kalsit dan dolomit yang tergolong

dalam mineral sekunder. Kapur menurut susunan kimia adalah CaO, tetapi

istilah kapur adalah senyawa bentuk karbonat kapur dengan CaCO3 dan

MgCO3 sebagai komponen utarna. Bentuk oksidanya yaitu CaO, dapat

dihasilkan dengan memanaskan kalsium karbonat dan menghilangkan

karbondioksidanya. Bentuk hidroksidanya dapat terbentuk dengan membasahi

atau menambahkan air pada bentuk oksidanya.

Tanah masam umumnya tidak produktif. Untuk meningkatkan produktifitas

tanah tersebut, pemberian kapur adalah cara yang tepat. Beberapa keuntungan

dari pengapuran adalah : 1) fosfat menjadi lebih tersedia, 2) kalium menjadi

lebih efisien dalam unsur hara tanaman, 3) struktur tanahnya menjadi baik dan

kehidupan organisme dalam tanah lebih giat, 4) menambah Ca dan Mg bila

yang digunakan adalah dolomin, dan 5) kelarutan zat-zat yang sifatnya

meracun tanaman menjadi menurun dan unsur lain tidak banyak terbuang.

Selain tanah-tanah yang bereaksi masam, terdapat pula tanah yang,

bereaksi alkalis (basa) dengan derajat pH lebih dari 8.0. Tanah-tanah demikian

perlu diturunkan pH nya sampai mendekati netral agar permanfaatannya untuk

berusaha tani lebih baik. Usaha untuk menurunkan pH pada tanah yang

Page 16: Pemupukan _P Puguh

reaksinya alkalis dapat dilakukan dengan memberikan beberapa bahan, yaitu

tepung belerang (S).

Cara pengapuran dengan bahan pengapur untuk menaikkan pH tanah

yang paling umum pada tanah-tanah pertanian yang menghendaki perbaikan

derajat keasamannya adalah dengan cara disebar dan disemprotkan. Bila ada

kelebihan pemberian kapur, yaitu penambahan kapur melebihi pH tanah yang

diperlukan oleh pertumbuhan optimum tanaman, biasanya tanaman akan

memberikan tanggapan terhadap pengapuran akan sangat menderita, terutama

pada tahun pertama pemberian kapur. Pemberian kapur dalam jumlah sedang

pada tanah berat tidak akan memberikan pengaruh buruk. Tetapi, pada tanah

berpasir atau berdebu dan bahan organik rendah jumlah pemberian kapur yang

sama menyebabkan banyak tanaman menderita.

Pengaruh buruk yang dapat terjadi adalah : 1 ) kekurangan besi, mangan,

tembaga dan seng, 2) Ketersediaan fosfor mungkin menurun karena

pembentukan senyawa kompleks dan tidak larut, 3) Serapan fostor dan

penggunaannya dalam metabolisme tanaman dapat terganggu, 4) serapan

boron dan penggunaannya dapat terganggu dan 5) perubahan pH yang

meningkat cepat dapat berpengaruh buruk. Dengan begitu kerusakan akibat

kelebihan kapur sukar diterangkan secara memuaskan, karena adanya

hubungan biokoloidal yang kompleks dalam tanah.

Page 17: Pemupukan _P Puguh

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pupuk adalah bahan/material yang ditambahkan untuk memenuhi

kebutuhan nutrisi tanaman di dalam tanah, terutama untuk tanah-tanah yang

kekurangan unsur hara berdasarkan hasil analisa tanah. Banyak

bahan/material pupuk yang diambil atau dimurnikan langsung dari cadangan

mineral alami dalam bumi dan ada pula yang bersifat sintetis atau yang

dihasilkan melalui bahan/reaksi kimia tertentu. Contoh pupuk alami antara lain

Sulfur-Phospor-Magnesium (Sulpomag) dan triple super phospat (TSP),

sedangkan pupuk yang sintetis antara lain Urea dan Amonium Nitrat.

Untuk mendapatkan hasil yang tinggi dan kualitas yang baik, perlu

diusahakan tersedianya persyaratan yang sebaik – baiknya, agar tanaman

tumbuh dengan baik.Untuk itu perlu diatur sistem pembuangan air, pengolahan

tanah yang baik, penggunaan benih yang prima dan penanggulangan secara

intensif berbagai rerumputan, penyakit tanaman, hama dan lain

sebagainya.Namun syarat utamanya adalah tanaman harus mendapatkan zat

makanan yang cukup selama dalam pertumbuhannya.salah satu zat makanan

tersebut adalah pupuk.

A. Pengenalan pupuk

Bahan organik merupakan salah satu komponen tanah yang sangat

penting bagi ekosistem tanah, dimana bahan organik merupakan sumber

pengikat hara dan substrat bagi mikrobia tanah. Bahan organik tanah

merupakan bahan penting untuk memperbaiki kesuburan tanah, baik secara

fisik, kimia maupun biologi.

Page 18: Pemupukan _P Puguh

Usaha untuk memperbaiki dan mempertahankan kandungan bahan

organik untuk menjaga produktivitas tanah mineral masam di daerah tropis

perlu dilakukan (Rosmarkam, 2002). Bahan organik yang berasal dari sisa

tumbuhan dan binatang yang secara terus menerus mengalami perubahan

bentuk karena dipengaruhi oleh proses fisika, kimia dan biologi. Bahan organik

tersebut terdiri dari karbohidrat, protein kasar, selulose, hemiselulose, lignin dan

lemak. Penggunaan pupuk organik dapat memperbaiki struktur tanah dan

mendorong perkembangan populasi mikro organisme tanah. Bahan organik

secara fisik mendorong granulasi, mengurangi plastisitas dan meningkatkan

daya pegang air (Hardjowigeno, 1993).

Apabila tidak ada masukan bahan organik ke dalam tanah akan terjadi

masalah pencucian sekaligus kelambatan penyediaan hara. Pada kondisi

seperti ini penyediaan hara hanya terjadi dari mineralisasi bahan organik yang

masih terdapat dalam tanah, sehingga mengakibatkan cadangan total C tanah

semakin berkurang (Hardjowigeno, 1987).

Peningkatan pH disebabkan adanya proses dekomposisi dari berbagai

jenis bahan organik yang diberikan. Hasil perombakan tersebut akan

menghasilkan kation-kation basa yang mampu meningkatkan pH. Hardjowigeno

(1993) menyatakan bahwa pelapukan pada umumnya terjadi secara geokimia

yang terjadi melalui reaksi yang berbeda antara lain oksidasi, reduksi,

oksidaksi-reduksi, hidrasi, solusi, dan hidrolisis. Hasil akhir sederhana dari

perombakan bahan organik antara lain kation-kation basa seperti Ca, Mg, K

dan Na.

Page 19: Pemupukan _P Puguh

Pelepasan kation-kation basa ke dalam larutan tanah akan

menyebabkan tanah jenuh dengan kation-kation tersebut dan pada akhirnya

akan meningkatkan pH tanah. Selanjutnya Richie (1989) menyatakan bahwa

peningkatan pH akibat penambahan bahan organik karena proses mineralisasi

dari anion organik menjadi CO2 dan H2O atau karena sifat alkalin dari bahan

organik tersebut. Jadi dapat dikatakan bahwa pemberian bahan organik dapat

meningkatan pH tanah namun besarnya peningkatan tersebut sangat

tergantung dari kualitas bahan organik yang dipergunakan.

Perbedaan dalam kecepatan proses dekomposisi dan mineralisasi dari

masing-masing jenis bahan organik tersebut pada akhirnya berkorelasi dengan

sumbangan C dan N ke dalam tanah, meskipun dari semua jenis bahan organik

yang digunakan termasuk dalam bahan organik yang berkualitas tinggi atau

berkategori labil dimana paruh waktu (turn over) berkisar 0,1 – 0,05 tahun.

B. Pencampuran pupuk

Pupuk campuran dapat di kerjakan dengan cara yang relatif sederhana,

khususnya bila campuran terdapat pada derajatr yang rendah (misalnya pupuk

yang mengandung presentase nitrogen yang rendah). Mereka dibuat dari

bahan campuran penting yang cocok dan yang besar menentukan derajat atau

susunan yang dinginkan. Terdapat perlengkapan yang mencampur massa

pupuk. Dalam pemakaiannya pupuk buatan terbukti mempunyai kelebihan yang

positif daripada pupuk organik, seperti pupuk kandang, air kotoran dari

kandang, kotoran manusia dan kompos sebagai berikut (Hardjodinomo, 1970).

Dalam melakukan pencampuran pupuk maka kita harus menghitung

kandungan unsure hara masing – masing pupuk. Dalam praktikum kali ini

Page 20: Pemupukan _P Puguh

perbandingan NPK yang digunakanan adalah 8:12:6. Pupuk yang di gunakan

adalah ZA, SP 20 dan KCL. Setelah dilakukan perhitungan dapat di ketahui

jumlah kebutuhan pupuk tersebut, yaitu pupuk ZA 8 gr, pupuk SP 20 60gr dan

KCl 12 gr.

Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi dalam membuat pupk campur

adalah:

1. Pupuk yang akan di campur harus berfasa sama

2. Tidak menimbulkan efek campuran yang merugikan tanaman

3. Pencampuran pupuk harus dilakukan dalam keadaan kering

4. Kandungan haranya harus dihitung

5. Kekurangan bahan pupuk dapat diisi dengan bahan pengisi yang

berbentuk serbuk, tanah kering dan abu gosok.

Keuntungan dari pupuk campur ini antara lain:

1) Dapat menggantikan pupuk majemuk NPK yang relatif mahal

2) Dalam sekali pemupukan unsut hara yang diberikan sudah terlengkapi

3) Murah harganya, serta meningkatkan kreatifitas pemupukan

Pupuk buatan yang secara umum digunakan dalam usaha pertanian

antara lain: Urea, ZK, SP-36, KCl, ZA, dan TSP (Lingga dan Marsono, 2000).

Keadaan unsur hara dalam tanah dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:

kecepatan pelapukan mineral tanah, sifat bahan induk, keadaan tanaman yang

hidup di atasnya, dan laju pencucian oleh air hujan (Rosmarkam, 2002). Unsur

hara dalam tanah dapat menjadi berkurang atau hilang karena Terserap oleh

tanaman dan selanjutnya terbawa keluar ketika panenan berlangsung.

Page 21: Pemupukan _P Puguh

C. Pengapuran

Pengapuran merupakan salah satu cara untuk memperbaiki tanah yang

bereaksi asam atau basa. Tujuan dari pengapuran adalah untuk menaikkan pH

tanah sehingga karenanya unsur-unsur hara menjadi lebih tersedia,

memperbaiki struktur tanahnya sehingga kehidupan organisme dalam tanah

lebih giat, dan menurunkan kelarutan zat-zat yang sifatnya meracuni tanaman

dan unsur lain tidak banyak terbuang.

Bila ada kelebihan pemberian kapur, yaitu penambahan kapur melebihi

pH tanah yang diperlukan oleh pertumbuhan optimum tanaman, biasanya

tanaman akan memberikan tanggapan terhadap pengapuran akan sangat

menderita, terutama pada tahun pertama pemberian kapur. Pemberian kapur

dalam jumlah sedang pada tanah berat tidak akan memberikan pengaruh

buruk. Tetapi, pada tanah berpasir atau berdebu dan bahan organik rendah

jumlah pemberian kapur yang sama menyebabkan banyak tanaman menderita.

Page 22: Pemupukan _P Puguh

IV. KESIMPULAN

1. Pengenalan Pupuk

a. Sifat fisik pupuk dapat diamati melalui berbagai bentuk, warna, fase, dosis

serta kegunaan yang tercantum dalam kemasan dari tiap-tiap pupuk.

b. Sifat pupuk dapat dilihat dari higroskopisitasnya, kelarutannya,

keasamannya.

c. Urutan pupuk dari yang paling higroskopis adalah Urea, ZA, KCL,

Gandasil A dan B, Mutiara, PHONSKA, dan SP-20.

d. Urutan pupuk dari yang paling asam adalah Mutiara, ZA, Urea, KCl,

Gandasil A dan B, PHONSKA, dan SP-20

2. Pencampuran Pupuk

Pencampuran pupuk dapat dilakukan secara manual dengan

menggunakan perhitungan yang tepat dan takaran yang pas, sesuai dengan

kebutuhan. Dalam praktikum kali ini perbandingan NPK yang digunakan adalah

8:12:6. Pupuk yang di gunakan adalah ZA, SP-20 dan KCl. Setelah dilakukan

perhitungan dapat diketahui jumlah kebutuhan pupuk tersebut, yaitu pupuk ZA

8 gr, pupuk SP 20 60gr dan KCl 12 gr.

3. Pengapuran

a. Tanah masam karena kandungan H+ yang tinggi dan banyak ion AL3+

yang bersifat masam karena dengan air ion tersebut dapat menghasilkan

H+. Di daerah rawa-rawa atau tanah gambut, tanah masam umumnya

disebabkan oleh kandungan asam sulfat yang tinggi.

b. Reaksi tanah dibedakan menjadi kemasaman (reaksi tanah) aktif dan

potensial. Reaksi tanah aktif ialah yang diukurnya konsentrasi hidrogen

Page 23: Pemupukan _P Puguh

yang terdapat bebas dalam larutan tanah. Reaksi tanah potensial ialah

banyaknya kadar hidrogen dapat tukar baik yang terjerap oleh kompleks

koloid tanah maupun yang terdapat dalarn larutan.

c. Untuk menetralkan tanah mineral asam seluas 1 hektar, kedalaman 20

cm mengandung Al – dd 2 me/100gr. Berat jenis tanah 1,2 gr/cm3.

Kebutuhan Al – dd1,5 X Al – dd. Setelah dihitung kapur murni yang di

butuhkan adalah 3,6 ton CaCO3 / ha.

Page 24: Pemupukan _P Puguh

DAFTAR PUSTAKA

Foth, Henry D. 1995. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Yogyakarta: Gadjah Mada

University Press.

Hardjodinomo, 1970. Ilmu Memupuk. Bandung : penerbit Binacipta.

Hardjowigeno, Sarwono. 1987. Ilmu Tanah. Bogor; CV Akademika pressindo.

___________________. 1993. Klasifikasi Tanah dan Pedogenesis. Jakarta:

Akademika Pressindo

Lingga dan Marsono. 2007. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Jakarta: Penebar

Swadaya.

Nurjaya dan Setyorini, D. 2009. Uji Tanah Untuk Menilai Kesuburan Tanah

Mendukung Produksi Tanaman. Balai Besar Pengkajian dan

Pengembangan Teknologi Pertanian Bogor. Bogor.

Rosmarkam, Afandi. 2002. Ilmu Kesuburan Tanah. Yogyakarta; Kaninisus.