laporan praktikum mee fetus mencit
TRANSCRIPT
-
8/10/2019 Laporan Praktikum Mee Fetus Mencit
1/13
MEMBRAN EKSTRA EMBRIONAL PADA FETUS MENCIT(M us muculu s)
Oleh :
Nama : Andriani Diah IriantiNIM : B1J012011Rombongan : IIIKelompok : 6Asisten : Iik Nurfagy
LAPORAN PRAKTIKUM STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN HEWAN II
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANUNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS BIOLOGIPURWOKERTO
2013
-
8/10/2019 Laporan Praktikum Mee Fetus Mencit
2/13
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Membran ekstra embrional merupakan membran atau selaput seluler yang
dibentuk bersamaan dengan perkembangan embrio dan berperan penting dalam
perkembangan embrio. Embrio yang sedang berkembang membutuhkan nutrisi, sarana
untuk mengeluarkan sisa metabolisme, dan perlindungan baik dari faktor fisik, kemis
maupun biologis di lingkungan mikro serta makro, agar embrio dapat berkembang dan
tumbuh dengan baik. Untuk memenuhi kebutuhan itulah dibentuk membran ekstra
embrional. Struktur ini dibentuk dari jaringan embrional tetapi tidak menjadi bagian
tubuh organisme pada periode setelah kelahiran ataupun penetasan (Yatim, 1982).
Menurut Partodihardjo dan Manggung (1978), selaput ekstra embrional atau
yang disebut juga sebagai selaput fetal berkembang dan berfungsi pada kehidupan
prenatal. Selaput ektra embrional dikeluarkan dari tubuh waktu partus atau beberapasaat sesudahnya. Selaput ekstra embrional terdiri dari yolk sac, kantung amnion,
allantois dan chorion. Praktikum membran ekstra embrional kali ini menggunakan
sampel fetus mencit (Mus muculus) sebagai preparatnya karena fetus mencit mudah
diperoleh, perkembangbiakannya cepat sehingga mudah didapat, selain itu juga ukuran
fetus yang kecil sehingga mudah untuk diamati.
B. Tujuan
Tujuan dari praktikum membran ekstra embrional pada fetus mencit (Mus
muculus) adalah mahasiswa dapat mengenali dan menggambarkan morfologi membran
ekstra embrional fetus mencit (Mus muculus) serta menjelaskan fungsi masing-masing.
-
8/10/2019 Laporan Praktikum Mee Fetus Mencit
3/13
II. MATERI DAN METODE
A. Materi
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah gunting, jarum, papan
bedah, baki, pinset dan cawan petri.
Bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah fetus mencit (Mus
muculus).
B. Metode
Metode yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah sebagai berikut :
1. Mencit dimatikan dengan cara servical dislocation .
2. Bagian diatas porus urogenitalis (servik) mencit digunting.
3. Bagian uterus dikeluarkan.
4. Bagian uterus digunting, fetus mencit dikeluarkan.
5. Fetus mencit dibersihkan dari darah.
6. Fetus mencit diidentifikasi, digambar dan difoto.
-
8/10/2019 Laporan Praktikum Mee Fetus Mencit
4/13
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Gambar 1. Membran Ekstra Embrional Pada Fetus Mencit
Gambar 2. Skematis Membran Ekstra Embrional Pada Fetus Mencit
Keterangan :
1. Amnion
2. Fetus
3. Plasenta
-
8/10/2019 Laporan Praktikum Mee Fetus Mencit
5/13
-
8/10/2019 Laporan Praktikum Mee Fetus Mencit
6/13
pertumbuhan (Bayu rosadi, 2008). Selanjutnya blastomer akan terimplantasi pada hari
keempat kehamilan dan berakhir pada hari keenam kehamilan. Kemudian diikuti oleh
proses gastrulasi, yakni adanya perpindahan sel dan diferensiasi untuk membentuk
lapisan ektoderm, mesoderm, dan endoderm. Akhir tahap perkembangan adalah
pembentukan organ di lapisan ektoderm, mesoderm, endoderm, dan derivat-derivatnya
(Balinsky, 1970). Akhir dari tahap pembelahan adalah terbentuknya blastula. Blastula
akan membentuk masa sel sebelah dalam (ICM) dan tropektoderm yang akan
berkembang menjadi plasenta. ICM akan berkembang menjadi embrio sedangkan
hipoblas akan berkembang menjadi selaput ekstra embrio ( Bayu Rosadi, 2008).Membran ekstra embrional berupa membran atau selaput seluler yang dibentuk
bersamaan dengan perkembangan embrio dan berperan penting dalam perkembangan
embrio. Embrio yang sedang berkembang membutuhkan nutrisi, sarana untuk
mengeluarkan sisa metabolisme, dan perlindungan baik dari faktor fisik, kemis maupun
biologis di lingkungan mikro serta makro, agar embrio dapat berkembang dan tumbuh
dengan baik dan untuk memenuhi kebutuhan itulah, maka dibentuk membran ekstra
embrional. Struktur ini dibentuk dari jaringan embrional tetapi tidak menjadi bagian
tubuh organisme pada periode setelah kelahiran ataupun penetasan (Yatim, 1982).
Menurut Pattern (1971), ada 4 macam selaput ekstra embrio yang umum
terdapat pada embrio vertebrata tinggi, yaitu kantung amnion, kantung yolk, kantung
chorion, dan kantung allantois. Ke empat macam selaput terbentuk melalui ektoderm
dan mesoderm (somatopleura) untuk membentuk amnion dan chorion serta lapisan
endoderm dan mesoderm (splanknopleura) untuk membentuk yolk sac dan allantois
(terbentuk melalui evaginasi splanknopleura). Amnion adalah suatu membrane tipis
yang berasal dari somatoplura berbentuk suatu kantung yang menyelubungi embrio
dan berisi cairan. Keberadaan selaput amnion sangat khas pada reptil, burung, dan
-
8/10/2019 Laporan Praktikum Mee Fetus Mencit
7/13
mamalia sehingga kelompok hewan ini sering disebut sebagai kelompok amniota,
sedangkan ikan dan amphibi tidak memiliki amnion dan disebut sebagai kelompok an-
amniota.
Menurut Partodihardjo dan Manggung (1978), cairan amnion berfungsi
mencegah perlekatan embrio dengan selaput ekstra embrional lainnya dan melindungi
dari goncangan. Menurut Laurin and Gautherin (2012), amnion memiliki kulit yang
relatif tahan untuk mengurangi kehilangan air , karena embrio berkembang pada
lingkungan cairan. Amnion merupakan jaringan pelindung yang dianggap sebagai
sumber potensial yang penting dalam pertumbuhan embrio dan menjadi tempat atau bantalan yang ideal untuk perlindungan embrio diseluruh proses kehamilan (Niknejad et
al., 2008).
Allantois merupakan suatu kantung yang terbentuk sebagai hasil evaginasi
bagian ventral usus belakang pada tahap awal perkembangan. Kantong allantois
memiliki fungsi sebagai tempat penyimpanan sisa bahan dari ginjal fetus yang
memasukinya dari vesika urinaria melalui korda umbilikis dengan perantara urethra
(Mannan, 2002). Menurut Laurien dan Gautherin (2012), allantois berkembang ke arah
korion yang mana akan membentuk membran pernapasan selain sebagai tempat
menampung atau menyimpan hasil metabolisme embrio.
Chorion membran ekstra embrio yang paling luar dan yang berbatasan dengan
jaringan induk, merupakan tempat pertukaran antara embrio dan lingkungan
disekitarnya adalah chorion atau serosa. Fungsi chorion pada hewan-hewan air terutama
untuk pertukaran gas atau respirasi. Chorion pada mamalia bukan hanya berperan
sebagai pembungkus, tetapi juga berperan untuk nutrisi, eksresi, filtrasi dan sistem
hormon. Embrio tiba di uterus, berlangsung suatu asosiasi antara embrio melalui selaput
ekstra embrionya dengan jaringan endometrium uterus membentuk suatu organ yang
-
8/10/2019 Laporan Praktikum Mee Fetus Mencit
8/13
dikenal dengan nama plasenta. Chorion pada mamalia berasal dari trophoblas dan
bersama-sama dengan allantois turut dalam pembentukan plasenta bersama
denganendometrium induk. Chorion pada Aves terletak di bawah cangkang
dan bersama-sama dengan allantois berperan untuk respirasi.
Plasenta adalah suatu struktur yang dibentuk melalui pertautan antara selaput-
selaput ekstra embrio dengan endometrium untuk keperluan pertukaran fisiologis.
Struktural plasenta terdiri atas dua bagian, yaitu plasenta fetal yang dibangun oleh
selaput ekstra embrio dan plasenta maternal, yaitu yang dibangun oleh endometrium
uterus. Menurut Leal and Martha, plasenta pada hewan vivipar berkembang lebih darisatu kali dan melibatkan penyebaran membran ekstra embrionik untuk transfer nutrisi
ke embrio. Fungsi utama plasenta adalah difusi bahan makanan dari darah induk ke
darah fetus dan difusi hasil-hasil ekskresi dari fetus ke induk. Awal kebuntingan,
permeabilitas plasenta relative kecil, karena membran vili tebal, akan tetapi ketika
plasenta bertambah tua permeabilitasnya akan meningkat secara progesif sampai akhir
kebuntingan (Guyton, 1995).
Kantong kuning telur (Yolk sac) tumbuh pada awal perkembangan embrio dan
terhenti setelah amnion dan allantois terbentuk sempurna (Mannan, 2002). Kantung
Yolk adalah selaput spanknopleura, sangat erat fungsinya dalam nutrisi embrio
khususnya kelompok Reptil dan Aves karena mempunyai yolk yang sangat banyak,
walaupun telur-telur mamalia tidak mempunyai yolk atau sangat sedikit, namun kantung
yolk masih dipertahankan dan digunakan untuk fungsi-fungsi vital lainnya. Endoderm
kantung yolk merupakan sumber bakal sel kelamin, sedangkan mesoderm kantung yolk
merupakan sumber sel-sel darah. Kantung yolk berfungsi untuk membungkus kuning
telur pada telur megalechital dan mamalia bertelur (megatromata), tempat berjalannya
pembuluh darah vitellin untuk menyerap yolk. Endoderm kantung yolk mengandung
-
8/10/2019 Laporan Praktikum Mee Fetus Mencit
9/13
enzim yang berfungsi untuk mencerna yolk yang dibutuhkan oleh embrio selama tahap
perkembangannya. Kantung yolk tersusun atas splanknopleura, dimana endoderm
terletak pada bagian dalam dan mesoderm sphlaknik terletak disebelah luar.Setelah yolk
habis terserap, kantung yolk mengecil. Kantung yolk pada monotremata, hanya
berfungsi sebagai tempat berjalannya pembuluh darah. Awal perkembangan embrio
mencit menunjukkan bahwa splanknopleura dan somatopleura ke luar dari tubuh
embriohingga di atas yolk. Daerah di luar tubuh embrio dinamakan daerah ekstra
embrio. Awal tubuh embrio mencit tidak mempunyai batas sehingga lapisan-lapisan
ekstra embrio dan intra embrio saling berkelanjutan. Terbentuknya tubuh embrio secara berurutan dibentuk lipatan-lipatan tubuh sehingga tubuh embrio hampir terpisah dari
yolk. Adanya lipatan-lipatan tubuh, maka batas antara daerah intra dan ekstra embrio
menjadi semakin jelas. Daerah kepala embrio mengalami pelipatan yang disebut dengan
lipatan kepala dan memisahkan antara bagian intra dan ekstra embrio. Lipatan kepala
membentuk kantung sub sephal. Bagian lateral tubuh juga terbentuk lipatan tubuh
lateral dan memisahkan bagianekstra dan intra embrio. Bagian posterior mengalami
pelipatan dan dikenal dengan nama lipatan ekor membentuk kantung sub kaudal.
Lipatan-lipatan tersebut membentuk dinding saluran pencernaan primitive. Bagian
tengah pada usus tengah yang menghadap yolk tetap terbuka dan pada daerah ini,
dinding kantung yolk berhubungan dengan dinding usus pada kantung yolk.Kantung
yolk berhubungan dengan usus melalui tangkai yolk, namun makanan tidak diambil
embrio melaluitangkai yolk. Lapisan endoderm kantung yolk dijumpai sejumlah lipatan-
lipatan yang memasuki yolk, dengan bantuan enzim-enzim pencernaan, yolk yang telah
dicernah diserap dan dialirkan ke embrio oleh vena vitellin, vena omphalomesenterica
yang terdapat pada tangkai yolk. Selama perkembangan embrio, albumen akan
kehilangan cairan sehingga menjadi kental dan volumenya berkurang. Dengan
-
8/10/2019 Laporan Praktikum Mee Fetus Mencit
10/13
tumbuhnya allantois, Sisa yolk akan digunakan oleh anak mencit sebagai persediaan
makanan selama awal masa kehidupannya di luar telur (Pattern, 1971).
Reptil dan Aves memiliki 4 membran ekstra embrional yang terdiri dari chorion,
allantois, yolk sac dan amnion. Beberapa spesies reptil dan mamalia tidak membentuk
cangkang tetapi menggantinya dengan perkembangan intra uterus yang lebih baik.
Pisces dan Amphibi hanya memiliki 1 membran ekstra embrional yaitu berupa yolk sac.
Mamalia memiliki 5 membran ekstra embrional yang terdiri dari chorion, allantois, yolk
sac, amnion dan plasenta. Plasenta terbentuk dari kantong chorion yang berdiferensiasi
menjadi bagian embrio yang menyusun plasenta. Embrio vertebrata tinggi memiliki 4macam selaput ekstra embrional yang terdiri dari dari amnion, yolk sac, chorion dan
allantois (Monk, 1987).
-
8/10/2019 Laporan Praktikum Mee Fetus Mencit
11/13
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan :
1. Praktikum Membran Ekstra Embrional pada fetus mencit (Mus musculus) didapatkan
Membran ekstra embrionya terdiri dari plasenta, amnion dan fetus.
2. Membran ekstra embrional, umumnya terdiri dari 4 pada vertebrata tingkat tinggi
yaitu terdiri dari kantung amnion, kantung yolk, kantung chorion, dan kantung
allantois
B. Saran
Seharusnya yang membersihkan fetus mencit (Mus musculus) bukan kaka
asistennya tapi praktikannya, kaka asistennya hanya melihat dan memperhatikan
praktikannya.
-
8/10/2019 Laporan Praktikum Mee Fetus Mencit
12/13
DAFTAR REFERENSI
Adnan. 2010. Perkembangan Hewan. Jurusan Biologi. Fakultas MIPA. UNM ,
Makassar.
Ballinsky, B. I. 1970. An Introduction to Embriology. W.B. Saunders Company,London
Bayu Rosadi . 2008. Development of Mice and Hamster Embryos in KSOaa ANDHecm-6 medium, Universitas Jambi.
Guyton, A. C. 1995. Fisiologi Manusia dan Mekanisme Penyakit Edisi II. ECG, Jakarta.
Hamburger, V. and Hamilton H. L. 2007. A Series of Normal Stages Development of
the Chick Embryo. Departmen Zoology, Washington University, S.t Louis,Missiuri.
Laurin, M. and Jacques A. G. 2012. Amniota. Mamals, reptiles (turtles, lizards,sphenodon, crocodiles, birds) and their extinct relatives. Version 30 January2012. http://tolweb.org/Amniota/14990/2012.01.30 in The Tree of Life WebProject, http://tolweb.org/
Leal, F. and Martha P. R. P. Evolution and Developmentof the ExtraembryonicMembranes in Lizard : Heterochronies and Placentrophy. HerpatologicalConservation and Biology 5(2) : 297-310.
Mannan, D. 2002. Ilmu Kebidanan pada Ternak. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.Departemen Pendidikan Nasional.
Mc. Donald, L. E. 1980. Veterinary Endocrinology and Reproduction 3 rd. Edit Lea andFebriger, Philadelpia.
Monk, M. 1987. Mammalian Development. IRL Press, London.
Niknajed, H., Habibollah A., Jalal G. and Alexander M. S. 2008. Properties of theAmniotic Membrane for Potensial Use in Tissue Engineering. European Cellsand Materials 15 : 88-99.
Partodihardjo, S. dan Manggung, I. R. 1978. Ilmu-ilmu Reproduksi Ternak. DepartemenReproduksi, Fakultas Kedokteran dan Hewan IPB.
Pattern, B.M. 1971. Foundations of Embriology. Mc Graw-Hill Inc., New Delhi
Yatim, W. 1982. Embriologi dan Reproduksi. Tarsit, Bandung.
Yatim, W. 2003. Embriologi dan Reproduksi. Tarsit, Bandung.
http://tolweb.org/http://tolweb.org/ -
8/10/2019 Laporan Praktikum Mee Fetus Mencit
13/13