laporan singkat anfiswan mencit

14
LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI HEWAN Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Buas - Buas Pada Sel Darah Putih Dan Darah Merah Mencit ( Mus Musculus )“ Oleh Kelompok Angel Tri Hartati ( F10721310 ) Eka Jumarti ( F10721310 ) Nopiani Pransiska ( F10721310 ) Ruspandi ( F1072131012 ) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK 2014

Upload: irpandi-uciha

Post on 22-Jul-2015

85 views

Category:

Education


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: laporan singkat anfiswan mencit

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI HEWAN

“ Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Buas - Buas Pada Sel Darah

Putih Dan Darah Merah Mencit ( Mus Musculus )“

Oleh

Kelompok

Angel Tri Hartati ( F10721310 )

Eka Jumarti ( F10721310 )

Nopiani Pransiska ( F10721310 )

Ruspandi ( F1072131012 )

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TANJUNGPURA

PONTIANAK

2014

Page 2: laporan singkat anfiswan mencit

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengawasan Lebih dari 70 persen tanaman obat yang ada di Asia

tumbuh di Indonesia, tetapi masih belum banyak dimanfaatkan secara

maksimal. Oleh karena itu perlu upaya sungguh-sungguh dengan

melibatkan berbagai pihak untuk mengangkat citra tanaman obat Indonesia

yang telah lama dikenal agar bisa disejajarkan dengan obat modern, dan

dapat memberi nilai ekonomis dan nilai sosial bagi masyarakat Indonesia.

Pada umumnya Obat tradisional adalah obat-obatan yang diolah

secara tradisional, turun-temurun, berdasarkan resep nenek moyang, adat-

istiadat, kepercayaan, atau kebiasaan setempat, baik bersifat magic

maupun pengetahuan tradisional.

Menurut penelitian masa kini, obat-obatan tradisional memang

bermanfaat bagi kesehatan , dan kini digencarkan penggunaannya karena

lebih mudah dijangkau masyarakat, baik harga maupun ketersediaannya.

Obat tradisional pada saat ini banyak digunakan karena menurut beberapa

penelitian tidak terlalu menyebabkan efek samping, karena masih bisa

dicerna oleh tubuh.

Dalam pengamatan darah Mencit kali ini, digunakanlah ekstrak

tanaman, yaitu ekstrak daun buas-buas (Premna serratifolia Linn.).

ekstrak inilah yang digunakan dalam perlakuan Mencit untuk mengamati

jumlah butir darah merah dan butir darah putih yang ada. Selain itu, pada

darah Mencit juga dihitung kadar hemoglobinnya dengan menggunakan

metode yang telah ditentukan, yaitu metode Sahli.

Page 3: laporan singkat anfiswan mencit

B. Tujuan

Tujuan dari praktikum kali ini adalah :

1) Menentukan kadar hemoglobin di dalam darah menurut metode

Sahli,

2) Menghitung jumlah butir darah merah (BDM , Eritrosit) per mm3

3) Menghitung jumlah butir darah putih (BDP ,Eriktrosit) per mm3.

C. Permasalahan

Adapun masalah yang akan di bahas dalam praktikum kali ini adalah

diantaranya :

1. Apa pengaruh pemberian ekstraks daun buas buas / bebuas

terhadap hemoglobin darah Mencit ?

2. Bagaimana pengaruh pemberian ekstraks daun buas – buas /

bebuas terhadap butir darah merah Mencit ?

3. Bagaimana pengaruh pemberian ekstraks daun buas – buas /

bebuas terhadap butir darah putih Mencit ?

Page 4: laporan singkat anfiswan mencit

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Deskripsi Tanaman Ekstrak (Daun Buas-Buas) Dan Klasifikasinya

Indonesia merupakan salah satu negara mega biodiversity dengan

jumlah tanaman obat sekitar 40.000 jenis, namun baru sekitar 2,5% yang

telah dieksplorasi dan dimanfaatkan sebagai obat tradisional (Sumarsi dan

Slamet, 1992). Adanya kesadaran terhadap mutu dan nilai kesehatan

membuat masyarakat semakin memilih penggunaan obat tradisional yang

berasal dari tanaman. Hal itu dibuktikan dengan semakin banyaknya

penelitian mengenai obat-obat tradisional, produk obat-obatan tradisional

dan sistem pengobatan dengan tradisional.

Radikal bebas merupakan suatu molekul atau atom yang

mempunyai 1 atau lebih elektron tidak berpasangan. Radikal ini dapat

berasal dari atom hidrogen, molekul oksigen, atau ion logam transisi.

Senyawa radikal bebas sangat reaktif dan selalu berusaha mencari

pasangan elektron agar kondisinya stabil ( Widyastuti, 2010 ).

Klasifikasi tanaman buas – buas

Gambar

Divisi Spermatophyta

Sub divisi Angiospermae

Kelas Dicotyledoneae

Ordo Myrtales

Familli Melastomatacea

Genus Premna

Spesies P. foetida

Page 5: laporan singkat anfiswan mencit

Salah satu tanaman yang menarik untuk diteliti adalah daun buas buas

(Premna cordifolia Linn.), tanaman ini termasuk dalam family

Verbenaceae dan berasal dari Malaysia. Tanaman buas-buas memiliki

banyak manfaat yaitu sebagai obat asma, hepatoprotektif dan antitumor

(Vadivu et al., 2008).

Salah satu tanaman yang banyak ditemukan di pulau Kalimantan adalah

tanaman buas-buas (Premna serratifolia). Daun tanaman ini dapat

dikonsumsi dan berkhasiat sebagai obat. Daun buas-buas memiliki bau dan

rasa yang khas sehingga diduga memiliki kandungan metabolit sekunder

yang cukup tinggi. Penelitian Shukri et al. (2011) membuktikan adanya

kandungan flavonoid dalam daun buas-buas.

B. Deskripsi hewan uji Mencit (Mus Musculus) dan klasifikasinya

Mencit hidup di berbagai daerah mulai dari iklim dingin, sedang

maupun panas dan dapat hidup dalam kandang atau hidup bebas sebagai

hewan liar. Bulu Mencit liar berwarna abu-abu dan warna perut sedikit

lebih pucat, mata berwarna hitam dan kulit berpigmen ( Malole dan

Promono, 1989).

Mencit merupakan hewan yang paling banyak digunakan sebagai

hewan model laboratorium dengan kisaran penggunaan antara 40-80%.

Mencit banyak digunakan sebagai hewan laboratorium (khususnya

digunakan dalam penelitian biologi), karena memiliki keunggulan-

keunggulan seperti siklus hidup relatif pendek, jumlah anak per kelahiran

banyak, variasi sifat-sifatnya tinggi, mudah ditangani, serta sifat produksi

dan karakteristik reproduksinya mirip hewan lain, seperti sapi, kambing,

domba, dan babi. Menurut Mencit dapat hidup mencapai umur 1-3 tahun

tetapi terdapat perbedaan usia dari berbagai galur terutama berdasarkan

kepekaan terhadap lingkungan dan penyakit ( Malole dan Pramono, 1989).

Page 6: laporan singkat anfiswan mencit

Klasifikasi hewan Mencit (Mus Musculus )

Gambar

Kerajaan Animalia

Fillum Chordata

Kelas Mammalia

Ordo Rodentia

Familli Muridae

Upfamilli Murinae

Genus Mus

Spesies M .musculus

BAB III

METODELOGI

A. Waktu Dan Tempat

Praktikum Anatomi Fisiologi Hewan tentang, Pengaruh Pemberian

Ekstrak Daun Buas - Buas Pada Sel Darah Putih Dan Darah Merah

Mencit ( Mus Musculus ) dibagi menjadi beberapa tahap, yaitu:

1. Penentuan dosis ekstrak

Hari/Tanggal : Sabtu, 19 November 2014

Waktu : 10.00 - selesai

Tempat : Labolatorium Pend Biologi FKIP Untan

2. Pemberian larutan uji

Hari/Tanggal : 21 November - 26 November 2014

Waktu : 09.30 WIB - selesai

Tempat : Laboratorium pend. Biologi FKIP Untan

3. Perhitungan BDM dan BDP

Hari/Tanggal : Kamis, 2014

Waktu : 17.00 - selesai

Tempat : Labolatorium Pend Biologi FKIP Untan

Page 7: laporan singkat anfiswan mencit

B. Alat Dan Bahan

a. Pemberian ekstrak tanaman

1. Alat

No Nama alat Jumlah

1 Timbangan 1

2 Kandang Mencit 3

3 Seperangkat alat bedah Secukupnya

4 Bak bedah 1

5 Alat tulis 1

2. Bahan

No Nama Bahan Jumlah

1 Mencit 15 ekor

2 Ekstrak buas buas Secukupnya

3 Kapas Secukupnya

4 Tisu Secukupnya

5 Aquades Secukupnya

6 Cotton Bud Secukupnya

7 NaCl Fisiologis Secukupnya

b. Kadar hemoglobin dalam darah

1. Alat

No Nama alat Jumlah

1 tabung sahli berskala (% atau

gr %) 1

2 Pipet Sahli 0,02 ml( 20 mm)

dan aspirator 2

3 Alat pengaduk 3

4 Pengukur waktu 1

5 Alat tulis 1

Page 8: laporan singkat anfiswan mencit

2. Bahan

No Nama Bahan Jumlah

1 HCL 0,1 N Secukupnya

2 Aquadestilata Secukupnya

3 Alkohol 70% dan kapas Secukupnya

c. BDM dan BDP

1. Alat

No Nama alat Jumlah

1

Hemositometer Neubauer atau merek lainnya,yang

terdiri atas:

I. Kamar hitung dan kaca penutupnya

II. Pipet (pengencer) eritrosit,dengan ciri di

dalamnya terdapat butiran berwarna merah ,

dan skala pada pipet tersebut : 0,5 -1,0 -1,1.

III. Pipet (pengencer) leukosit,dengan ciri di

dalamnya terdapat butiran berwarna

putih,dan skala pada pipet ini: 0,5 – 1,0 -1,1

IV. Kedua pipet tersebut dilengkapi dengan

aspirator

2 Mikroskop biasa,dengan objektif 10 x dan 45 x;

okuler : 10 x 2

3 Alat pengambil darah : lanset / jarum franke Secukupnya

4 hand counter 1

5 Alat tulis 1

2. Bahan

No Nama Bahan Jumlah

1

Larutan pengencer dapat dipilih:

Untuk eritrosit misalnya larutan hayem

Untuk leukosit aves : modifikasi Rees dan

Ecker

Secukupnya

2 Alkohol 70% kertas atau kain penyerap yang halus Secukupnya

Page 9: laporan singkat anfiswan mencit

C. Cara Kerja

1. Aklimatisasi

a. Mencit sebanyak 15 ekor dimasukkan ke dalam kandang, dengan 3

bagian, dimana disetiap bagian terdapat 5 ruang

b. Dimasukkan Mencit satu-persatu di setiap ruang, hingga ruang

kelima dimasukkan 2 ekor Mencit jantan

c. Diaklimatisasi Mencit tersebut selama ± 7 hari dengan diberi

makan pakan Mencit 3x sehari

2. Penenuan Dosis

a. 15 ekor Mencit ditimbang berat badannya masing-masing.

b. Berdasarkan berat badan tiap-tiap Mencit ditentukan jumlah

aquadest, larutan stock ekstrak daun tebu, dan immunostimulant

sesuai dosis berikut:

1. Dosis aquadest: 0,5 ml / 200 gr BB

2. Dosis ekstrak daun tebu: 125 mg / kg BB (dalam larutan stock

2 gr ekstrak / 50 ml aquadest).

3. Dosis immunostimulant: 0,5 ml / kg BB

c. Penentuan dosis dilakukan pada hari H-1, hari kedua, dan hari

keempat dengan perubahan berat badan Mencit.

3. Pembuatan Larutan Stock

a. Disiapkan larutan stock yang sudah dibuat

b. Di timbang sebanyak 4 gram larutan stock dengan neraca analitis

ke dalam gelas arloji

c. Disiapkan akuades yang diisi kedalam gelas ukur 500 ml sebanyak

100 ml

d. Dipanaskan di waterbath ( penangas air) sampai 80 °C dan

didinginkan

e. Dicampurkan larutan stock dengan akuades , dibiarkan homogeny

f. Dimasukkan larutan stock yang telah homogen ke dalam 2 buah

botol bening

g. Larutan stock siap digunakan

Page 10: laporan singkat anfiswan mencit

4. Pemberian Ekstrak tanaman

a. Mencit berjumlah 15 ekor dikelompokkan menjadi 3 yaitu 5

ekorkelompok kontrol, 5 ekor kelompok perlakuan dan 5 ekor

kelompok kontrol positif

b. Mencit diaklimatisasi selama 7 hari.

c. Mencit diberi perlakuan selama 10 hari, setiap 3 hari berat Mencit

di timbang, Mencit diberi pakan standar.

d. Pada hari ke11 darah Mencit diambil dan dilakukan pembedahan

dan penimbangan organ hati.

e. Parameter yang diukur meliputi kadar Hb, jumlah BDM, BDP dan

bobot hati.

5. Perhitungan Kadar Hemoglobin dalam Darah

a. Tabung sahli diisi dengan larutan HCl 0,1 N sampai angka 10(garis

paling bawah pada tabung).

b. Tempat pengambilan darah dibersihkan dengan kapas beralkohol

dan dikeringkan.

c. Pembuluh darah ditusuk dengan pipet Sahli dan aspiratorinya,

darah dihisap sampai batas 0,02 nl secara perlahan.

d. Ujung pipet dibersihkan dan segera dimasukan darah kedalam

tabung Sahli. Tabung Sahli diletakan antara bagian standar warna

dalam alat hemoglobinometer.

e. Dibiarkan selama 3 menit sampai terbentuk asam hematin yang

berwarna coklat.

f. Dengan menggunakan pipet tetes, ditambahkan kedalam tabung

setetes demi tetes aquades sambil di aduk, sampai warna sama

dengan warna standar.

g. Dibaca tinggi permukaan cairan pada tabung Sahli dengan melihat

skala jalur gr %, yang berarti banyaknya gemoglobin dalam per

100 ml darah. Jalur skala lainnya pada tabung Sahli , kalau ada

yang menunjukan % hemoglobin terhadap nilai hemoglobin

normal 15,6 % atau nilai normalnya sudah tertera pada alat

hemoglobinometer.

Page 11: laporan singkat anfiswan mencit

6. Perhitungan Jumlah BDM

a. Aspiartor dipasang pada ujung pipet eritrosit.

b. Darah pertama yang keluar dihapus dulu, dengan menggunakan

pipat pada aspirator, dihisap darah yang keluar berikutnya

sampai batas angka 0,5 atau 1,0 pada pipet eritrosit.

c. Ujung pipet dibersihkan dengan kapas.

d. Dengan cepat dan hati-hati dihisap larutan pengencer hayem

sampai tanda 101 yang tertera pada pipet.

e. Aspirator dilepaskan dengan hati-hati dari pipetnya dan dijaga agar

tidak ada cairan yangkeluar.

f. Dengan menutup ujung pipet dengan ibu jari dan telunjuk tangan

kanan, dikocok isi pipet dengan cara membuat gerakan angka 8

agar tercampur hanya dibagian pipet yang besar.

g. Cairan pada ujung pipet dibuang.

h. Dimasukan hati-hati setetes cairan kedalam kamar hitung dengn

caraditempelkan ujung pipet pada tempat pertemuan antara dasar

kamar hitung dan kaca penutupnya.

i. Butir-butir darah didalam kamar hitung dibiarkan mengendap.

j. Dihitung jumlah butir darah merah dengan teknik tadi.

7. Perhitungan Jumlah BDP

Teknik sama dengan sel darah merah, perbedaanya terdapat

pada macam pipet, larutan pengencer dan ruang hitungnya,

a. Dengan pipet leukosit, darah dihisap sampai tanda 0,5 atau 1,0,

b. Larutan pengisap truk dihisap sampai tanda 11 pada ujung lain

pipet, selanjutnya caranya sama dengan BDM.

Page 12: laporan singkat anfiswan mencit

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil pengamatan

1.1 Table pengamatan kadar Hb , BDM , BDP

Perlakuan Hb BDM BDP

Akuades 1 10,5 472 144

2 10,1 400 1780 3 10,5 580 1688 4 - - -

5 - - - Rata – rata 10,37 484 1204

Buas - Buas 1 - - - 2 - - -

3 10,4 402 1304 4 10,5 478 1268

5 10,4 422 1582 Rata – rata 10,43 434 1384,6

Kunyit

1 10,4 248 1262 2 - - -

3 - - - 4 10,3 346 1484 5 - - -

Rata – rata 10,35 297 1373

B. Pembahasan

Pada praktikum kali ini digunakan ekstrak tanaman yang mana

tanaman yang digunakan adalah tanaman buas-buas. Tanaman buas-buas

(Medinella speciosa L.) merupakan tumbuhan liar di lereng-lereng

gunung atau di hutan-hutan dan kadang dibudidayakan sebagai tanaman

hias. Tumbuh baik pada tanah yang berhumus tinggi dan lembab, pada

ketinggian 800 m sampai 2.300 m di atas permukaan laut.

Page 13: laporan singkat anfiswan mencit

DAFTAR PUSTAKA

Malole, M.B.M. and Pramono, C.S.U. 1989.Pengantar Hewan-Hewan Percobaan

di Laboratorium. Bogor. Pusat Antara Universitas Bioteknologi IPB.

Kurniati, Ruth Indah . 2013. Uji Aktivitas Antioksidan Fraksi Etanol Daun Buas

Buas (Premna Cordifolia Linn.) Dengan Metode DPPH (2,2-Difenil-1

Pikrilhidrazil). Skripsi. Universitas Tanjungpura.

Widyastuti, N. 2010. Pengukuran Aktivitas Antioksidan dengan Metode

CUPRAC, DPPH, dan FRAP serta Korelasinya dengan Fenol dan

Flavonoid pada Enam Tanaman. Skripsi. Departemen Kimia FMIPA

Institut Pertanian Bogor.

Page 14: laporan singkat anfiswan mencit

LAMPIRAN