laporan praktikumkimia, atau biologi tanah sehingga menjadi lebih baik bagi pertumbuhan tanaman....

15
LAPORAN PRAKTIKUM PEMUPUKAN TANAH SAWAH Oleh: Golongan B/Kelompok 7B Jihad Akbar Alhakim (171510501053) Irma Sari EkaSafitri (171510501067) Evi Cristian Purba (171510501071) L A B O R A T O R I U M A G R O T E K N O L O G I PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI F A K ULTAS P E R TANIAN UNIVERSITAS JEMBER 2018

Upload: others

Post on 07-Oct-2020

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN PRAKTIKUMkimia, atau biologi tanah sehingga menjadi lebih baik bagi pertumbuhan tanaman. Pengertian ini termasuk misalnya pemberian bahan kapur dengan maksut meningkatkan pH

LAPORAN PRAKTIKUM

PEMUPUKAN TANAH SAWAH

Oleh:

Golongan B/Kelompok 7B

Jihad Akbar Alhakim (171510501053)

Irma Sari EkaSafitri (171510501067)

Evi Cristian Purba (171510501071)

L A B O R A T O R I U M A G R O T E K N O L O G I

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

F A K ULTAS P E R TANIAN

UNIVERSITAS JEMBER

2018

Page 2: LAPORAN PRAKTIKUMkimia, atau biologi tanah sehingga menjadi lebih baik bagi pertumbuhan tanaman. Pengertian ini termasuk misalnya pemberian bahan kapur dengan maksut meningkatkan pH

1

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tanaman padi memerlukan unsur hara untuk tumbuh hingga menghasilkan

produksi yang baik. Apabila tanaman padi kekurangan salah satu dari unsur hara,

maka akan menghambat pertumbuhan tanaman padi, akibatnya produksi padi pun

menurun. Nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K) adalah tiga unsur hara makro

yang banyak diperlukan tanaman terutama padi, namun ketersediaannya dalam

tanah kurang. Oleh karena itu, untuk mencukupi kebutuhan tanaman padi terhadap

hara, tanah diberi pupuk. Baik dari pupuk organik maupun pupuk anorganik

(Jufri dan Rosjidi, 2013).

Pupuk merupakan bahan yang diberikan ke dalam tanah dengan maksud

untuk mengganti kehilangan unsur hara dari dalam tanah dan bertujuan untuk

meningkatkan produktivitas tanaman. Sedangkan pemupukan merupakan salah

satu bagian dari proses pemeliharaan dalam budidaya tanaman padi. Penggunaan

pupuk mampu meningkatkan kesuburan tanah. Pemberian pupuk umumnya

disesuaikan dengan kemampuan petani karena hal tersebut berpengaruh dalam

proses pemupukan. Apabila seorang petani tidak mampu melakukan pemupukan

dalam arti tidak paham takaran pupuk maupun waktu yang tepat untuk

dilakukannya pemupukan, maka akan berdampak buruk bagi tanaman padi.

Pemupukan pada tanaman padi biasanya dilakukan pada umur 15 – 30 hari

atau ketika tinggi tanaman sudah dirasa cukup untuk diberi pupuk. Cara

pemupukan biasanya pada petani tradisional disebar secara merata, penyebaran

pupuk dapat dilakukan di lorong atau jarak tanam pada tanaman tersebut.

Pemberian pupuk pada tanaman padi untuk umur 15 – 30 menggunakan pupuk

urea, pupuk SP36, dan pupuk phonska. Penggunaan dosis mengikuti kebutuhan

dari tanaman. Pemupukan dilakukan secara bertahap agar produksi padi

meningkat dan pupuk tidak terbuang.

Penggunaan pupuk dalam meningkatkan produksi padi memang sangat

penting, namun penggunaan pupuk anorganik terlalu berlebihan dan terus

menerus dapat mengganggu keseimbangan sifat tanah. Selain itu, dapat juga

Page 3: LAPORAN PRAKTIKUMkimia, atau biologi tanah sehingga menjadi lebih baik bagi pertumbuhan tanaman. Pengertian ini termasuk misalnya pemberian bahan kapur dengan maksut meningkatkan pH

2

menurunkan produktivitas lahan dan mempengaruhi produksi padi. Hal tersebut

disebabkan karena adanya penurunan kandungan bahan organik tanah, sehingga

tanah menjadi padat dan keras. Oleh karena itu, perlu adanya kombinasi antara

pupuk anorganik dan pupuk organik, sehingga tanaman padi maupun tanah tidak

terlalu berlebihan dalam memperoleh dosis dari pupuk anorganik. Pemberian

pupuk organik dapat meningkatkan produktivitas tanaman dan efisiensi

penggunaan pupuk baik di lahan sawah maupun lahan kering.

Takaran atau dosis pupuk yang digunakan merupakan salah satu hal

penting yang harus diperhatikan dalam pemupukan. Dosis pupuk sebetulnya

tergantung pada jenis tanah, dan varietas padi yang ditanam. Pada umumnya dosis

pupuk yang dianjurkan yaitu 200 kg urea/ha, 75-100 kg SP-36/ha, dan 75-100 kg

KCl/ha. Urea diberikan 2-3 kali yaitu 14 HST, 30 HST, dan 50 HST, sedangakan

pupuk SP-36 diberikan saat tanam. Namun dosis-dosis pupuk tersebut masih perlu

disesuaikan dengan keadaan potensi dan daya dukung tanah setempat.

Pemberian pupuk yang tepat dan seimbang pada tanaman padi akan

memberikan manfaat, yaitu : menurunkan biaya pemberian pupuk, takaran pupuk

juga lebih rendah, hasil padi relatif sama, tanaman lebih sehat, mengurangi hara

yang terlarut dalam air, dan menekan unsur berbahaya yang terbawa dalam

makanan. Saat ini masih terdapat beberapa petani yang kurang paham atau

pengetahuannya masih minim mengenai dosis pemupukan yang benar. Sehingga

menyebabkan penggunaan pupuk menjadi berlebihan dan kurang tepat. Hal ini

mengakibatkan kualitas hasil produksi panen padi menurun karena pemakaian

pupuk tanpa aturan. Selain itu, penggunaan pupuk anorganik secara intensif juga

dapat menyebabkan menurunnya kualitas hasil produksi serta kandungan bahan

organik dalam tanah (Syahri dan Somantri, 2013).

1.2 Tujuan

1. Mengetahui cara pemupukan tanah sawah.

2. Menerapkan 5 tepat pemupukan di sawah dengan rekomendasi pemupukan

yang telah diuraikan.

Page 4: LAPORAN PRAKTIKUMkimia, atau biologi tanah sehingga menjadi lebih baik bagi pertumbuhan tanaman. Pengertian ini termasuk misalnya pemberian bahan kapur dengan maksut meningkatkan pH

3

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

Unsur yang dibutuhkan oleh tanaman salah satunya adalah unsur hara.

Unsur hara sangat berpengaruh terhadap produktivitas tanaman. Salah satu upaya

petani untuk peningkatan produktivas tanaman padi adalah dengan mencukupkan

kebutuhan haranya yang diperlukan oleh tanaman melalui pemupukan.

Pemupukan bertujuan untuk menambah unsur hara yang dibutuhkan oleh

tanaman. Unsur hara yang terdapat di dalam tanah tidak selalu mencukupi untuk

meningkatkan pertumbuhan tanaman secara optimal. Oleh karena itu para petani

menambahkan unsur hara melalui pemberian pupuk pada tanaman padi (Salikin

dalam Supartha, 2012).

Pemupukan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk mencukupi

kebutuhan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman, supaya tanaman dapat

tumbuh dan berkembang dengan baik sehingga menghasilkan produksi dan mutu

hasil dari tanaman dapat maksimal, dengan cara memberikan subuah pupuk

melalui daun (disemprotkan pada daun) dan akar (dibenamkan ke dalam tanah),

baik pupuk organik maupun anorganik. Besar pupuk yang diberikan ditentukan

berdasarkan kadar unsur hara yang dibutuhkan oleh masing-masing tumbuhan,

karena jika pemberian pupuk terlalu banyak atau terlalu sedikit juga kurang dapat

memaksilkan pertumbuhan atau malah dapat mengakibatkan tanaman menjadi

mati (Yousaf, 2017).

Pupuk adalah suatu bahan yang digunakan untuk mengubah sifat fisik,

kimia, atau biologi tanah sehingga menjadi lebih baik bagi pertumbuhan tanaman.

Pengertian ini termasuk misalnya pemberian bahan kapur dengan maksut

meningkatkan pH tanah yang masam, pemberian legin bersama benih tanaman

kacang-kacangan, dan pemberian urea dalam tanah yang miskin akan

meningkatkan kadar N dalam tanah tersebut. Pada pengertian khususnya pupuk

merupakan suatu bahan yang mengandung satu atau lebih hara tanaman.

Berdasarkan asalnya pupuk dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu pupuk alam

dan pupuk buatan dan berdasarkan senyawa yang terkandung pupuk juga dibagi

menjadi dua kelompok besar yaitu pupuk organik dan anorganik (Mala, 2013).

Page 5: LAPORAN PRAKTIKUMkimia, atau biologi tanah sehingga menjadi lebih baik bagi pertumbuhan tanaman. Pengertian ini termasuk misalnya pemberian bahan kapur dengan maksut meningkatkan pH

4

Pemupukan dasar dilakukan sehari sebelum tanam yaitu dengan pemberian

SP-36 dan KCl semua dosis. Selain pemberian SP-36 dan urea juga diberikan

pada saat padi telah berumur 3 hari setelah tanam. pupuk diberikan setiap 15 kali

sehari. Pemupukan pertama dilakukan bertujuan agar bibit padi dapat beradaptasi

dengan lingkungan. Pupuk kedua diberikan bertujuan untuk merangsang

pertumbuhan tanaman padi dan pertumbuhan anakan yang akan dihasilkan oleh

tanaman padi tersebut. Pemupukan dilakukan dengan dosis yang telah disarankan

pada label kemasan pupuk tersebut. Jika pupuk diberikan secara berlebihan bukan

malah meningktkan produktivitas tanaman padi malah akan merugikan petani

karena padi yang dibudidayakan gagal panen. Pupuk harus diberikan sesuai dosis

yang dibutuhkan oleh suatu tanaman padi tersebut agar produktivitas tanaman

padi dapat optimal (Jamilah dan Safridar, 2012).

Petani meyakini bahwa pemberian pupuk dapat meningkatkan kesuburan

tanah. tanah yang memiliki kesuburan yang tinggi akan menumbuh kembangkan

tanaman yang hidup di atasnya dengan baik sehingga dapat menghasilkan

produktivitas yang optimal. Petani memberikan pupuk sesuai dengan kemampuan

dan kebiasaan setempat yang telah ada sejak turun – temurun. Mereka tidak

berpedoman pada apapun dalam menggunakan dosis pupuk secara spesifik lokasi

yang menjadi acuan pemupukan meraka (Firmansyah dan Harmini, 2012).

Pupuk organik adalah pupuk yang dapat berbentuk padat atau cair yang

berasal dari tanaman dan atau hewan. Digunakan pupuk organik sebagai alternatif

dari penggunaan pupuk anorganik, karena selain dapat memperbaiki sifat fisik,

kimia dan biologi tanah, pupuk organik secara ekonomis jauh lebih terjangkau

dari pupuk anorganik, sehingga dapat mengurangi biaya produksi pertanian.

Digunakan pupuk organik berbentuk cair, yaitu cairan lumpur dari kotoran sapi

yang telah melalui proses fermentasi dari digester dengan terlebih dahulu

dipisahkan antara padatan dan cairan atau disebut dengan sludge. Sludge dapat

memperbaiki pertumbuhan dan meningkatkan produksi tanaman, karena

mengandung berbagai unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman (Hartono, dkk.,

2014).

Page 6: LAPORAN PRAKTIKUMkimia, atau biologi tanah sehingga menjadi lebih baik bagi pertumbuhan tanaman. Pengertian ini termasuk misalnya pemberian bahan kapur dengan maksut meningkatkan pH

5

Pupuk anorganik merupakan pupuk buatan yang meliputi pupuk nitrogen,

pupuk kalium, pupuk fosfor, pupuk, majemuk, dan pupuk daun. Pupuk nitrogen.

Pupuk anorganik memiliki beberapa keuntungan yaitu pemberiannya dapat

terukur dengan tepat, kebutuhan hara tanaman dapat terpenuhi dengan

perbandingan yang tepat, dan tersedia dalam jumlah yang cukup. Sedangkan

kelemahan dari pupuk anorganik yaitu sedikit ataupun hampir tidak mengandung

unsur hara mikro, dalam jangka panjang menyebabkan kadar bahan organik tanah

menurun, struktur tanah rusak, dan mengakibatkan pencemaran lingkungan, dan

jika hal ini terus berlanjut akan menurunkan kualitas tanah dan kesehatan

lingkungan. Pupuk anorganik biasanya digunakan secara luas di pertanian

modern, urea merupakan salah satu contoh pupuk kimia yang paling banyak

digunakan oleh petani (Nidhi, dkk., 2014).

Page 7: LAPORAN PRAKTIKUMkimia, atau biologi tanah sehingga menjadi lebih baik bagi pertumbuhan tanaman. Pengertian ini termasuk misalnya pemberian bahan kapur dengan maksut meningkatkan pH

6

BAB 3. METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu & Tempat

Praktikum Pengantar Teknologi Pertanian acara 5 tentang “ Pengolahan

Tanah Sawah” dilaksanakan pada hari Sabtu, 28 April 2018 pukul 09.00-12.00

WIB di Agrotechnopark Jubung Fakultas Pertanian Universitas Jember.

3.2 Alat & Bahan

3.2.1 Alat

1. Timba

3.2.2 Bahan

1. Pupuk Urea

2. Pupuk SP36

3. Pupuk Phonska

3.3 Cara Kerja

1. Menyiapkan masing-masing pupuk yang akan digunakan sesuai dengan jenis

dan dosisnya.

2. Melakukan pemupukan ke areal pertanaman/sawah dengan cara ditebar secara

merata

3.4 Analisis Data

Data yang diperoleh dari hasil pengamatan praktikum, selanjutnya akan

dianalisis dengan menggunakan analisis statistika dekskriptif.

Page 8: LAPORAN PRAKTIKUMkimia, atau biologi tanah sehingga menjadi lebih baik bagi pertumbuhan tanaman. Pengertian ini termasuk misalnya pemberian bahan kapur dengan maksut meningkatkan pH

7

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Tabel Hasil Pekerjaan Pemupukan Tanah Sawah

1. Tepat Jenis (Macam)

Pertanyaan Urea SP36 Phonska

Unsur hara

apa?

N (46%) - Nitrogen(15%), Kalium

(15%), Fosfor (15%),

Sulfur (9%)

Sifat-sifat

pupuk apa?

Higroskopis (Mudah

menguap)

- Tidak mudah menguap

Fungsinya

apa?

Pertumbuhan vegetatif

sebagai perpanjangan sel

- Pertumbuhan vegetatif

sebagai perpanjangan

sel-membuka/menutup

stomata.

2. Tepat Dosis (Takaran)

Pertanyaan Urea SP36 Phonska

Berapa per

ha?

300 kg - 150 kg

Berapa per

petak?

1000 x 300/10.000

= 30 kg/petak

- 1000 x 150/10.000

= 15 kg/petak

Berapa per

tanaman /

kelompok

tanaman?

Jumlah populasi

=luas lahan/jarak tanam

=1000/0,04= 25.000

Dosis per petak / jumlah

populasi

=300/25.000

= 0,012 kg/tanaman

= 12 gr/tanaman

Jumlah populasi

=luas lahan/jarak tanam

=1000/0,04= 25.000

Dosis per petak/jumlah

populasi

= 150/25.000

=0,006 kg/tanaman

=6 gr/tanaman

3. Tepat Waktu

Pertanyaan Urea SP36 Phonska

Pagi, siang,

atau sore?

Pagi - Pagi

Dasar,

vegetatif,

atau

generatif?

Vegetatif - Vegetatif

Saat ada atau

tidak ada

tanaman?

Ada tanaman - Ada tanaman

Page 9: LAPORAN PRAKTIKUMkimia, atau biologi tanah sehingga menjadi lebih baik bagi pertumbuhan tanaman. Pengertian ini termasuk misalnya pemberian bahan kapur dengan maksut meningkatkan pH

8

4. Tepat Tempat

Pertanyaan Urea SP36 Phonska

Tanah atau

tanaman?

Tanah - Tanah

Permukaan

(oksidasi)

atau dalam

tanah

(subsoil) atau

reduksi?

Dalam tanah (reduksi) - Dalam tanah (reduksi)

5. Tepat Cara

Pertanyaan Urea SP36 Phonska

Tebat atau

tugal?

Tebar - Tebar

Sendiri,

bersamaan

dengan biji,

pestisida?

Sendiri - Sendiri

Manual atau

semprot?

Manual - Manual

4.2 Pembahasan

Pupuk merupakan bahan yang ditambahkan ketanaman untuk memenuhi

hara yang belum tercukupi dan tanah belum mampu mencukupi unsur tersebut.

Banyak upaya dilakukan untuk meningkatkan efisiensi pemupukan, terutama

nitrogen di praktik budidaya padi. Berdasarkan kandungan unsur haranya, pupuk

digolongkan menjadi dua jenis yaitu sebagai berikut :

1. Pupuk Tunggal merupakan pupuk dengan kandungan unsur hara satu macam.

Biasanya pupuk ini berupa unsure hara makro primer.

Contoh pupuk tunggal yaitu Urea yang hanya mengandung satu unsur hara N

(Nitrogen), Superfosfat, FMP, dan Alumunium fosfat.

2. Pupuk Majemuk merupakan pupuk dengan kandungan unsur haranya lebih dari

satu macam.

Contoh pupuk majemuk yaitu NPK, Phospat, Ammonium dihidrogen fosfat

(NH4H2PO4), dan Kalium klorida (KCL).

Pupuk urea merupakan pupuk tunggal atau pupuk anorganik yang

mengandung nitrogen (N). Pupuk urea merupakan pupuk yang sangat mudah

Page 10: LAPORAN PRAKTIKUMkimia, atau biologi tanah sehingga menjadi lebih baik bagi pertumbuhan tanaman. Pengertian ini termasuk misalnya pemberian bahan kapur dengan maksut meningkatkan pH

9

menguap dan mudah larut dan diserap tanaman atau bersifat higroskopis. Pupuk

urea memiliki bentuk berupa butir-butir kecil berwarna putih. Pupuk urea sangat

penting untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Pupuk urea dibutuhkan

tanaman untuk membuat daun tumbuhan menjadi lebih hijau dan segar. Daun

yang hijau banyak mengandung klorofil yang berperan penting dalam proses

fotosintesis. Pupuk urea juga berfungsi untuk mempercepat pertumbuhan

tanaman. Pemberian pupuk urea yang baik dan seimbang dapat membuat tanaman

menjadi tumbuh lebih baik dan menghasilkan anakan yang banyak serta tidak

merusak tanah.

Pupuk phonska merupakan pupuk majemuk yang terdiri dari unsur

nitrogen (N), fosfor (P), kalium (K), dan sulfur (S). Pupuk phonska ini memiliki

sifat yang sama dengan pupuk urea yaitu higroskopis atau mudah larut dan diserap

tanaman. Pupuk phonska memiliki ciri berbentuk bulir kecil yang berwarna merah

muda. Pupuk phonska bermanfaat dalam meningkatkan unsur hara. Pupuk

phonska juga dapat menjadikan daun tanaman lebih hijau dan mengandung

banyak klorofil yang berfungsi untuk proses fotosintesis. Pupuk phonska juga

dapat memacu pembentukan bungan, meningkatkan kandungan pada padi serta

menghasilkan padi yang berbulir penuh berisi. Penggunaan pupuk urea dan

phonska ini sangat direkomendasikan untuk petani serta sangat sesuai untuk

budidaya padi. Kedua pupuk ini memiliki manfaat yang sangat penting yaitu

sebagai penembah unsur hara tanah, sehingga tanaman dapat tercukupi kebutuhan

unsur haranya. Rekomendasi pemupukan juga memberikan pengaruh positif

terhadap penurunan intenstas serangan hama dan penyakit padi (Syahri dan

Somantri, 2013).

Menurut Patti, dkk (2013) nitrogen merupakan unsur hara utama bagi

pertumbuhan tanaman. Fungsi nitrogen yaitu untuk meningkatkan pertumbuhan

vegetatif, meningkatkan jumlah anakan dan meningkatkan jumlah bulir/rumpun

serta menambah ukuran gabah padi. Pemberian pupuk umumnya dilakukan pada

fase vegetatif tanaman padi. Pada fase vegetatif tanaman padi memerlukan

banyak nutrisi seperti unsur hara N mengingat fungsi unsur hara N sangat penting

bagi pertumbuhan tanaman padi. Unsur N berfungsi sebagai awal untuk mencapai

Page 11: LAPORAN PRAKTIKUMkimia, atau biologi tanah sehingga menjadi lebih baik bagi pertumbuhan tanaman. Pengertian ini termasuk misalnya pemberian bahan kapur dengan maksut meningkatkan pH

10

pertumbuhan optimal dan persiapan dalam fase reproduktif atau sampai dengan

pengisian biji.

Pemupukan N, P, dan K adalah pemberian pupuk yang sesuai dengan

target hasil yang ingin dicapai, dengan tetap mempertahankan status kesuburan

lahan. Proses pemupukan harus memperhatikan lima tepat pemupukan. Lima tepat

pemupukan tersebut harus sesuai agar hasil yang didapatkan juga sesuai sehingga

tanaman dapat tumbuh dengan optimal. Lima tepat pemupukan jika tidak sesuai

maka akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Lima tepat pemupukan tersebut

adalah tepat jenis yaitu jenis pupuk yang akan digunakan disesuaikan dengan

unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman. Tepat dosis atau jumlah takaran pupuk

yaitu pemberian pupuk harus tepat takarannya, disesuaikan dengan jumlah unsur

hara yg dibutuhkan tanaman pada setiap fase pertumbuhan tanaman. Tepat waktu

yaitu pemupukan harus sesuai dengan masa kebutuhan hara pada setiap fase/umur

tanaman, dan kondisi iklim/cuaca. Pemupukan tanaman secara tepat waktu dan

tepat jumlah secara berimbang menjadi faktor penentu dalam peningkatan

produktivitas. Tepat cara yaitu cara penggunaan pupuk disesuaikan dengan bentuk

fisik pupuk, pola tanam, kondisi lahan dan sifat-sifat fisika, kimia tanah dan

biologi tanah. Tepat tempat yaitu pemupukan harus tepat pada tempat atau sasaran

yang ingin dipupuk. Jika yg ingin dipupuk adalah tanaman, maka pemberian

pupuk harus berada didalam radius daerah perakaran tanaman. Limat tepat

pemupukan tersebut perlu diperhatikan sebab apabila lima tepat pemupukan

tersebut tidak diperhatikan maka yang terjadi adalah tanaman akan mengalami

overdosis, tanaman rentan terhadap penyakit, bahkan dapat mengakibatkan

kematian pada tanaman (Zakaria, 2014).

Pengaplikasian pupuk atau tata cara pemupukan dapat dilakukan dengan

cara ditebar dan ditugal. Pengaplikasian dengan cara ditebar ke permukaan tanah

biasanya dilakukan pada tanaman yang memiliki jarak tanam yang rapat.

Pemupukan dengan cara ditebar dapat dilakukan pada saat awal sebelum

pengolahan tanah, serta dapat dilakukan dengan cara ditebar langsung ke tanaman

pada tanaman yang sudah tumbuh. Pupuk yang diaplikasikan dengan cara ditebar

nantinya akan terinjak-injak dan kemudian tereduksi didalam tanah, hal ini dinilai

Page 12: LAPORAN PRAKTIKUMkimia, atau biologi tanah sehingga menjadi lebih baik bagi pertumbuhan tanaman. Pengertian ini termasuk misalnya pemberian bahan kapur dengan maksut meningkatkan pH

11

sangat efektif untuk membantu meningkatkan unsur hara dalam tanah.

Pemupukan dengan ditebar dan injak mudah dilakukan dan dapat berperan

sebagai mulsa. Kekurangan dari cara ini ialah dapat merangsang pertumbuhan

gulma dan kemungkinan pengikatan unsur hara tertentu oleh tanah lebih tinggi.

Pengaplikasian pupuk dengan cara ditebar adalah boros pada penggunaan pupuk

tersebut serta apabila pupuk tidak terinjak maka yang terjadi pupuk akan

menumpuk dipermukaan tanah saja dan kemudian menguap. Pengaplikasian

pupuk dengan cara ditugal yaitu pengaplikasian pupuk dengan cara menempatkan

pupuk ke dalam lubang di samping tanaman dan ditanam di dekat perakaran

karena pada perakaran terdapat tajuk dan serabut akar yang mampu menyerap

unsur dalam pupuk (Sutejo dalam Sugiatno, 2013).

Page 13: LAPORAN PRAKTIKUMkimia, atau biologi tanah sehingga menjadi lebih baik bagi pertumbuhan tanaman. Pengertian ini termasuk misalnya pemberian bahan kapur dengan maksut meningkatkan pH

12

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Pupuk merupakan bahan atau zat yang diberikan pada tanaman untuk

mengganti kehilangan unsur hara dalam tanah, sedangakan pemupukan

merupakan suatu proses dalam memberikan atau menambhakan pupuk dalam

tanah.

2. Berdasarkan kandungan unsur haranya, pupuk dibagi menjadi pupuk tunggal

dan majemuk.

3. Lima tepat pemupukan meliputi tepat jenis, tepat dosis, tepat waktu, tepat

sasaran, dan tepat cara.

4. Kelebihan pemupukan dengan ditebar adalah mudah dilakukan dan dapat

berperan sebagai mulsa. Kekurangan dari cara ini ialah dapat merangsang

pertumbuhan gulma dan kemungkinan pengikatan unsur hara tertentu oleh

tanah lebih tinggi.

5. Pupuk urea dan phonska diberikan pada saat fase vegetatif yang bertujuan

dalam pembentukan protein yang tinggi untuk meningkatkan tinggi tanaman,

perluasan daun, dan persiapan dalam fase reproduktif, dan sebagai awal untuk

mencapai pertumbuhan optimal, agar mampu menyediakan karbohidrat bagi

pertumbuhan.

5.2 Saran

Praktikum acara 5 “Pemupukan Tanah Sawah” telah berjalan dengan baik dan

lancar. Diharapkan hal ini berlaku untuk acara praktikum selanjutnya.

Page 14: LAPORAN PRAKTIKUMkimia, atau biologi tanah sehingga menjadi lebih baik bagi pertumbuhan tanaman. Pengertian ini termasuk misalnya pemberian bahan kapur dengan maksut meningkatkan pH

13

DAFTAR PUSTAKA

Firmansyah, M. A., dan Harmini. 2012. Rekomendasi Pemupukan Spesifik Lokasi

Tanaman Padi. Kalimantan Tengah: Balai Pengkajian Teknologi

Pertanian.

Hartono, R., R. Wirosoedarmo., L. D. Susanawati. 2014. Pengaruh teknik dan

dosis pemberian pupuk organic dari Sludge Bio-Digester terhadap prosuksi

tanaman jagung (Zea mays L.) varietas bima. Jurnal Sumberdaya Alam

dan Lingkungan 1 (2): 1-5.

Jamilah dan Safridar, N. 2012. Pengaruh Dosis Urea, Arang Aktif dan Zeolit

Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Padi Sawah (oryza sativa l.). Agrista,

16(3): 153 – 162.

Mala, DR. P. 2013. Fertilizer Scenario in India. Department of Economic

Government Arts College Udumalpet Taminadu. 2(1): 62-72.

Patti, P. S. Kaya E. dan Silahooy C.2013. Aalisis Status Nitrogen Tanah Dalam

Kaitannya Dengan Serapan N Oleh Tanaman Padi Sawah di Desa

Waimital, Kecamatan Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat.

Agrologia.2(1): 51-58

Rai, N., Priyanka, A., dan Devendra, S. R. 2014. Comperative Study of the Effect

of Chemical Fertilizers and Organic Fertilizers on Eisenia Foetida.

Certified Organization. 3(5): 12991-12998.

Sugianto. 2013. Pengaruh Cara Aplikasi Dan Dosis Pupuk Kandang Pada

Pertumbuhan Tanaman Nilam. Jurnal Agrotropika. 18(2): 52-55

Supartha, I. N. Y., Wijana, G., dan Adnyana, G. M. 2012. Aplikasi Jenis Pupuk

Organik Pada Tanaman Padi Sistem Pertanian Organik. Agroekoteknologi

Tropika, 1(2): 98 – 106.

Syahri, Somantri, R.U.2013. Respon Pertumbuhan Tanaman Padi terhadap

Rekomendasi Pemupukan PUTS dan KATAM Hasil Litbang Pertanian

di Lahan Rawa Lebak Sumatera Selatan. Jurnal Lahan Suboptimal.2(2):

170-180

Yousaf, M., Jifu, L., Jianwei, L., Teo, R., Rihuan, C., Shah, F., dan Xiaoku, L.

2017. Effects of Fertilization on Crop Production and Nutrient-Supplying

Capacity Under Rice-Oilseed Rape Rotation System. Scientific reports.

7(1270): 1-9.

Zakaria, A.K.2014. Evalusi Adopsi Teknologi Budidaya dan Kelayakan Usahatani

Padi di Provinsi Sulawesi Selatan. SEPA.10(2): 217-228

Page 15: LAPORAN PRAKTIKUMkimia, atau biologi tanah sehingga menjadi lebih baik bagi pertumbuhan tanaman. Pengertian ini termasuk misalnya pemberian bahan kapur dengan maksut meningkatkan pH

14

DOKUMENTASI

Gambar 1. Pupuk yang akan disebarkan ke tanaman padi

Gambar 2. Proses Penyebaran Pupuk