laporan praktikum fotosintesis

39
Laporan Praktikum Fotosintesis (Sachs dan Ingenhousz) A. JUDUL Fotosintesis B. TUJUAN 1. Melakukan uji apakah cahaya daun tidak berfotosintesis 2. Mengetahui hubungan intesitas cahaya dengan laju reaksi C. LATAR BELAKANG Aktivitas kehidupan di biosfer pada dasarnya digerakkan oleh tenaga dari cahaya matahari. Secara sepintas memang tidak nampak hubungan cahaya matahari dengan hewan yang dapat berlari dengan cepat. Namun apabila diteliti dengan cermat akan diketahui bahwa tenaga untuk berlari itu berasal dari pemecahan karbohidrat yang terkandung di dalam daun rerumputan yang dimakan oleh hewan tersebut, dan karbohidrat yang dipecah berasal dari suatu reaksi kimia didalam daun yang berlangsung dengan menggunakan energi cahaya matahari. Reaksi pembentukan karbohidrat ini dinamakan fotosintesis. Proses fotosintesis hanya bisa dilakukan oleh tumbuhan yang mempunyai klorofil. Proses ini hanya akan terjadi jika ada cahaya dan melalui perantara pigmen hijau daun yaitu klorofil yang terdapat dalam kloroplas. Selain fotosintesis juga dipengaruhi oleh beberapa faktor. Kurangnya pengetahuan tentang proses fotosintesis dan faktor-faktor yang mempengaruhinya baik faktor

Upload: syadzadhiya-qothrunada-zakiyayasin-nisa

Post on 12-Dec-2015

192 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Laporan praktikum fisika

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Praktikum Fotosintesis

Laporan Praktikum Fotosintesis (Sachs dan Ingenhousz)

A.    JUDUL

Fotosintesis

B.     TUJUAN

1.      Melakukan uji apakah cahaya daun tidak berfotosintesis

2.      Mengetahui hubungan intesitas cahaya dengan laju reaksi

C.     LATAR BELAKANG

Aktivitas kehidupan di biosfer pada dasarnya digerakkan oleh tenaga dari cahaya matahari. Secara

sepintas memang tidak nampak hubungan cahaya matahari dengan hewan yang dapat berlari dengan

cepat. Namun apabila diteliti dengan cermat akan diketahui bahwa tenaga untuk berlari itu berasal dari

pemecahan karbohidrat yang terkandung di dalam daun rerumputan yang dimakan oleh hewan tersebut,

dan karbohidrat yang dipecah berasal dari suatu reaksi kimia didalam daun yang berlangsung dengan

menggunakan energi cahaya matahari. Reaksi pembentukan karbohidrat ini dinamakan fotosintesis.

Proses fotosintesis hanya bisa dilakukan oleh tumbuhan yang mempunyai klorofil. Proses ini

hanya akan terjadi jika ada cahaya dan melalui perantara pigmen hijau daun yaitu klorofil yang

terdapat dalam kloroplas. Selain fotosintesis juga dipengaruhi oleh beberapa faktor. Kurangnya

pengetahuan tentang proses fotosintesis dan faktor-faktor yang mempengaruhinya baik faktor

internal maupun faktor eksternal  yang melatarbelakangi dilakukannya percobaan tentang

fotosintesis ini. 

D.    TELAAH PUSTAKA

Fotosintesis berasal dari kata foton yang berarti cahaya dan sintesis yang berarti

penyusunan. Jadi fotosintesis adalah proses penyusunan dari zat organik H2O dan CO2 menjadi

senyawa organik yang kompleks yang memerlukan cahaya. Fotosintesis hanya dapat terjadi pada

tumbuhan yang mempunyai klorofil, yaitu pigmen yang berfungsi sebagai penangkap energi

cahaya matahari. (Kimball, 2002)

Fotosintesis adalah suatu proses biokimia yang dilakukan tumbuhan, alga, dan beberapa

jenis bakteri untuk memproduksi energi terpakai (nutrisi) dengan memanfaatkan energi cahaya.

Page 2: Laporan Praktikum Fotosintesis

Hampir semua makhluk hidup bergantung dari energi yang dihasilkan dalam fotosintesis.

Akibatnya fotosintesis menjadi sangat penting bagi kehidupan di bumi. Fotosintesis juga berjasa

menghasilkan sebagian besar oksigen yang terdapat di atmosfer bumi. Organisme yang

menghasilkan energi melalui fotosintesis (photos berarti cahaya) disebut sebagai fototrof.

Fotosintesis merupakan salah satu cara asimilasi karbon karena dalam fotosintesis karbon bebas

dari CO2 diikat (difiksasi) menjadi gula sebagai molekul penyimpan energi. Cara lain yang

ditempuh organisme untuk mengasimilasi karbon adalah melalui kemosintesis, yang dilakukan

oleh sejumlah bakteri belerang. (http://id.wikipedia.org/wiki/fotosintesis)

Fotosintesis dikenal sebagai suatu proses sintesis makanan yang dimiliki oleh tumbuhan

hijau dan beberapa mikroorganisme fotosintetik. Organisme yang mampu mensintesis

makanannya sendiri disebut sebagai organisme autrotof. Autotrof dalam rantai makanan

menduduki sebagai produsen. Pada prinsinya komponen yang dibutuhkan dalam reaksi

fotosintesis adalah CO2 yang berasal dari udara dan H2O yang diserap dari dalam tanah. Selain

itu sesuai dengan namanya, foto “cahaya” reaksi ini membutuhkan cahaya matari sebagai energi

dalam pembuatan atau sintesis produk (senyawa gula dan oksigen).

Menurut Stone (2004), reaksi fotosintesis dapat diartikan bahwa enam molekul

karobondioksida dan enam molekul air bereaksi dengan bantuan energi cahaya matahari untuk

dirubah menjadi satu molekul glukosa dan enam molekul oksigen. Glukosa adalah molekul yang

dibentuk sebagai hasil dari proses fotosintesis yang di dalamnya tersimpan hasil konversi energi

cahaya matahari dalam bentuk ikatan-ikatan kimia penyusun molekul tersebut. Glukosa

merupakan senyawa karbon yang nantinya digunakan bersama elemen-elemen lain di dalam sel

untuk membentuk senyawa kimia lain yang sangat penting bagi organisme tersebut, seperti

DNA, protein, gula dan lemak. Selain itu, organisme dapat memanfaatkan energi kimia yang

tersimpan dalam ikatan kimia di antara atom-atom penyusun glukosa sebagai sumber energi

dalam proses-proses di dalam tubuh.

       Seperti organisme lainnya, tanaman tersusun atas sel-sel sebagai unit dasar penyusun

kehidupan tanaman. Sel-sel tanaman mengandung struktur yang disebut kloroplas (Chloroplast)

yang merupakan tempat terjadinya fotosintesis. Kloroplas adalah organel khusus yang dimiliki

oleh tanaman, berbentuk oval dan mengandung klorofil (chlorophyll) yang dikenal dengan zat

hijau daun. Seluruh bagian tumbuhan yang merupakan struktur berwarna hijau, termasuk batang

dan buah memiliki kloroplas dalam setiap sel penyusunnya. Namun secara umum aktifitas

Page 3: Laporan Praktikum Fotosintesis

fotosintesis terjadi di dalam daun. Michael W. Davidson dalam websetnya menyatakan bahwa

kepadatan kloroplas di permukaan daun suatu tanaman rata-rata sekitar satu setengah juta per

milimeter persegi.

Fotosintesis memiliki dua macam reaksi, yaitu reaksi terang dan reaksi gelap. Selama reaksi

terang, klorofil bersama dengan pigmen-pigmen lain di dalam kloroplas menyerap energi cahaya

matahari dan mengkonversinya menjadi energi kimia yang disimpan dalam ikatan kimia

penyusun glukosa. Energi yang diserap merupakan energi kaya elektron yang nantinya akan

terlibat dalam serangkaian rantai reaksi yang disebut transpot elektron. Menurut Stone (2004), air

melalui reaksi terang akan dipecah (fotolisis) menjadi proton, elektron dan O2. Proton dan

elektron yang dihasilkan dari pemecahan ini bergabung dengan senyawa aseptor elektron

NADP+ (nikotinamide adenosine dinucleotide phosphate) membentuk NADPH. Beberapa

proton bergerak melalui membran kloroplas , dan energi yang dibentuk berupa ATP (Adenosine

triphospat). NADPH dan ATP adalah komponen yang masuk ke dalam reaksi gelap (siklus

Calvin), yang merubah molekul CO2 menjadi molekul gula berantai karobon tiga. energi kimia

hasil konversi dari energi cahaya matahari tersimpan dalam senyawa karbon tersebut.

Karbohidrat merupakan senyawa karbon yang terdapat di alam sebagai molekul yang

kompleks dan besar. Karbohidrat sangat beraneka ragam contohnya seperti sukrosa,

monosakarida, dan polisakarida. Monosakarida adalah karbohidrat yang paling sederhana.

Monosakarida dapat diikat secara bersama-sama untuk membentuk dimer, trimer dan lain-lain.

Dimer merupakan gabungan antara dua monosakarida dan trimer terdiri dari tiga monosakarida

(Kimball, 2002).

Tumbuhan terutama tumbuhan tingkat tinggi, untuk memperoleh makanan sebagai

kebutuhan pokoknya agar tetap bertahan hidup, tumbuhan tersebut harus melakukan suatu proses

yang dinamakan proses sintesis karbohidrat yang terjadi dibagian daun satu tumbuhan yang

memiliki klorofil, dengan menggunakan cahaya matahari. Cahaya matahari merupakan sumber

energi yang diperlukan tumbuhan untuk proses tersebut. Tanpa adanya cahaya matahari

tumbuhan tidak akan mampu melakukan proses fotosintesis, hal ini disebabkan klorofil yang

berada didalam daun tidak dapat menggunakan cahaya matahari karena klorofil hanya akan

berfungsi bila ada cahaya matahari.(Dwidjoseputro,1986)

       Pada tahun 1860, Sachs membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan amilum. Dalam

percobaannya tersebut ia menggunakan daun segar yang sebagian dibungkus dengan kertas

Page 4: Laporan Praktikum Fotosintesis

timah kemudian daun tersebut direbus, dimasukkan kedalam alkoholdan ditetesi dengan iodium.

Ia menyimpulkan bahwa warna biru kehitaman pada daun yang tidak ditutupi kertas timah

menandakan adanya amilum. (Malcome, 1990)

Organisasi dan fungsi suatu sel hidup bergantung pada persediaan energi yang tak henti-

hentinya. Sumber energi ini tersimpan dalam molekul-molekul organik seperti karbohidrat.

Untuk tujuan praktis, satu-satunya sumber molekul bahan bakar yang menjadi tempat begantung

seluruh kehidupan adalah fotosintesis. Fotosintesis merupakan salah satu reaksi yang tergolong

ke dalam reaksi anabolisme. Fotosintesis adalah proses pembentukan bahan makanan (glukosa)

yang berbahan baku karbondioksida dan air.

Fotosintesis hanya dapat dilakukan oleh tumbuhan dan ganggang hijau yang bersifat

autotrof. Artinya keduanya mampu menangkap energi matahari untuk menyintesis molekul-

molekul organik kaya energi dari precursor organik H2O dan CO2. Sementara itu, hewan dan

manusia tergolong heterotrof, yaitu memerlukan suplay senyawa-senyawa organik dari

lingkungan (tumbuhan) karena hewan dan manusia tidak dapat menyintesis karbohidrat. Karena

itu, hewan dan manusia bergantung pada organisme autotrof.

(http://metabolismelink.freehostia.com)

Fotosintesis terjadi di dalam kloroplas. Kloroplas merupakan organel plastid yang

mengandung pigmen hijau daun (klorofil). Sel yang mengandung kloroplas terdapat pada mesofil

daun tanaman, yaitu sel-sel jaringan tiang (palisade) dan sel-sel jaringan bunga karang (spons).

Di dalam kloroplas terdapat klorofil pada protein integral membrane tilakoid. Klorofil dapat

dibedakan menjadi klorofil a dan klorofil b. klorofil a merupakan hijau rumput (green grass

pigment) yang mampu menyerap cahaya merah dan biru-keunguan. Klorofil a ini sangat

berperan dalam reaksi gelap fotosintesis. Klorofil b merupakan pigmen hijau-kebiruan yang

mampu menyerap cahaya biru dan merah kejinggaan. Klorofil b banyak terdapat pada tumbuhan,

ganggang hijau dan beberapa bakteri autotrof.

Klorofil terdapat sebagai butir-butir hijau di dalam kloroplas. Pada umumnya kloroplas itu

berbentuk oval, bahan dasarnya disebut stroma, sedang butir-butir yang terkandung di dalamnya

disebut grana. Pada tanaman tinggi ada dua macam klorofil, yaitu:

klorofil-a         : C55H72O5N4Mg, berwarna hijau tua

klorofil-b         : C55H70O6N4Mg, berwarna hijau muda

Page 5: Laporan Praktikum Fotosintesis

Rumus bangunnya berupa suatu cincin yang terdiri atas 4 pirol dengan Mg sebagai inti.

Rumus bangun ini hamper serupa dengan rumus bangun haemin (zat darah), di mana intinya

bukan Mg melainkan Fe. Pada klorofil; terdapat suatu rangkaian yang disebut fitil yang dapat

terlepas menjadi fitol C2H39OH, jika kena air (hidrolisis) dan pengaruh enzim klorofilase. Fitol

itu lipofil (suka asam lemak), sedangkan biasanya disebut rangka porfin, sifatnya hidrofil (suka

akan air). (Dwidjoseputro, 1994:18)

Faktor-faktor yang berpengaruh dalam pembentukan klorofil:

1.      Faktor pembawaan.

Pembentukan klorofil dibawakan oleh gen tertentu di dalam kromosom.

2.      Cahaya.

Terlalu banyak sinar berpengaruh buruk kepada klorofil. Larutan yang dihadapkan kepada sinar

kuat tampak berkurang hijaunya. Hal ini juag dapat kita lihat pada daun-daun yang terus terkena

kena sinar langsung warna mereka menjadi hijau kekuning-kuningan.

3.      Oksigen

4.      Karbohidrat.

Dengan tiada pemberian gula, daun-daun tersebut tak mampu menghasilkan klorofil, meskipun

faktor-faktor lain cukup.

5.      Nitrogen Magnesium.

Besi yang menjadi bahan pembentuk klorofil merupakan suatu condition sinc qua non

(kehausan). Kekurangan akan salah satu dari zat-zat tersebut mengakibatkan klorosis kepada

tumbuhan.

6.      Air.

Air merupakan faktor keharusan pula, kekurangan air mengakibatkan desintegrasi dari klorofil

seperti terjadi pada rumput dan pohon-pohonan di musim kering.

7.      Unsur-unsur Mn, Cu, Zn, meskipun hanya di dalam jumlah yang sedikit sekali, membantu

pembentukan klorofil. Dengan tiada unsur-unsur itu, tanaman akan mengalami klorosis juga.

8.      Temperatur antara 3o-48oC merupakan suatu kondisi yang baik untuk pembentukan klorofil pada

kebanyakan tanaman, akan tetapi yang paling baik ialah antara 26o-30oC.

Berikut adalah beberapa faktor utama yang menentukan laju fotosintesis:

1. Intensitas cahaya

Laju fotosintesis maksimum ketika banyak cahaya.

Page 6: Laporan Praktikum Fotosintesis

2. Konsentrasi karbon dioksida

Semakin banyak karbon dioksida di udara, makin banyak jumlah bahan yang dapt

digunakan tumbuhan untuk melangsungkan fotosintesis.

3. Suhu

Enzim-enzim yang bekerja dalam proses fotosintesis hanya dapat bekerja pada suhu

optimalnya. Umumnya laju fotosintensis meningkat seiring dengan meningkatnya suhu

hingga batas toleransi enzim.

4. Kadar air

Kekurangan air atau kekeringan menyebabkan stomata menutup, menghambat

penyerapan karbon dioksida sehingga mengurangi laju fotosintesis.

5. Kadar fotosintat (hasil fotosintesis)

Jika kadar fotosintat seperti karbohidrat berkurang, laju fotosintesis akan naik. Bila kadar

fotosintat bertambah atau bahkan sampai jenuh, laju fotosintesis akan berkurang.

6. Tahap pertumbuhan

Penelitian menunjukkan bahwa laju fotosintesis jauh lebih tinggi pada tumbuhan yang

sedang berkecambah ketimbang tumbuhan dewasa. Hal ini mungkin dikarenakan

tumbuhan berkecambah memerlukan lebih banyak energi dan makanan untuk tumbuh.

Pada umumnya sel fotosintesis mengandung satu atau lebih pigmen klorofil yang berwarna

hijau. Berbagai sel fotosintesis lainnya seperti pada ganggang dan bacteria, berwarna coklat,

merah dan ungu. Hal ini disebabkan oleh adanya pigmen lain di samping klorofil, yaitu pigmen

pelengkap, seperti karotenoid yang berwarna kuning, merah atau ungu dan fikobilin yang

berwarna biru atau merah (Muhammad Wirahadikusumah, 1985: 99)

Pada tahun 1962, Gustav Julius Von Sachs, membuktikan bahwa pada fotosintesis terbentuk

karbohidrat amilum. Adanya amilum dapat dibuktikan dengan pengujian dengan yodium,

amilum dengan yodium memberikan warna hitam. Amilum hanya terdapat pada bagian daun

yang hijau dan terkena sinar.

Pada percobaaan Sachs, A daun yang sebagian tertutup x, terkena sinar sepanjang hari. B

daun tersebut setelah dipetik, direbus, direndam dalam alcohol untuk melarutkan klorofilnya dan

Page 7: Laporan Praktikum Fotosintesis

setelah itu dicelup dalam larutan yodium. Bagian yang tertutup tampak putih (berarti tanpa

amilum), sedang daerah sekitarnya berwarna hitam yang menunjukkan adanya amilum.

Jan Ingenhousz merupakan orang yang pertama kali melakukan penelitian tentang fotosintesis

adalah Jan Ingenhousz (1730-1799). Ingenhousz memasukkan tumbuhan air Hydrilla verticillata

ke dalam bejana yang diisi air. Bejana gelas itu ditutup denagn corong terbalik dan diatasnya di

beri tabung reaksi yang diisi air hingga penuh. Bejana itu diletakkan di terik matahari. Tak lama

kemudian muncul gelembung udara dari tumbuhan air tersebut. Gelembung udara tersebut

menandakan adanya gas. Setelah diuji ternyata adalah oksigen. Ingenhousz menyimpulkan

fotosintesis menghasilkan oksigen. (id.yahoo.answers.org)

Fotosintesis terjadi hanya di bagian hijau tanaman. Untuk efisiensi fotosintesis harus daun

tipis dan memiliki luas permukaan besar. Ini membantu dalam penyerapan cahaya dan difusi gas,

dan sarana untuk mencegah kehilangan air yang berlebihan melalui stomata dan epidermis.

Jumlah besar kloroplas dalam sel-sel mesofil palisade menyediakan jaringan fotosintetik utama.

Ruang antara spons berbentuk tidak teratur di dalam sel-sel mesofil daun izin difusi gas gratis.

Turgor sel penjaga berubah menjadi gas mengizinkan pertukaran dengan atmosfer. Kutikula pada

berlapis tunggal transparan epidermis atas dan bawah melindungi daun dari pengeringan dan

infeksi. 

E.     HIPOTESIS

1. Daun akan berfotosintesis bila mendapat cahaya matahari. Karena klorofil hanya akan berfungsi

bila ada cahaya matahari.

2. Semakin tinggi intensitas cahaya maka akan semakin meningkat laju fotosintesis.

F.      ALAT DAN BAHAN

Uji Sachs:

Alat:

1.    Beker gelas 500 ml

2.    Beker gelas 250 ml

3.    Pinset

4.    Pemanas

5.    Penjepit kertas (klip)

Page 8: Laporan Praktikum Fotosintesis

Bahan:

1.    Alkohol 96 %

2.    Air/aquades

3.                Yod KI/lugol

4.    Tanaman berdaun lebar (pacar air)

5.    Kertas timah

Uji Ingenhousz

Alat:

1.      Beker gelas (1 liter)

2.      Tabung reaksi

3.      Corong gelas

Bahan:

1.    Tanaman Hydrilla sp.

2.    Air

3.    Kawat

G.      LANGKAH KERJA

Uji Sachs (kegiatan 4):

1.    Menutup sebagian helaian daun dengan kertas timah pada malam atau saat subuh, menjepitnya

dengan klip hingga rapat.

2.    Memetik daun setelah daun terkena cahaya 2-3 jam.

3.    Membuka kertas penutup dan memasukkan dalam lipatan kertas saring.

4.    Mememarkan daun dalam kertas saring tersebut dengan mortar penggerus hingga memar merata,

dan hancuran daun melekat pada kertas saring.

5.    Membuka lipatan kertas saring dan menggunting pada bagian lipatannya.

6.    Memasukkan kertas saring dalam beker gelas berisi pemutih, membiarkan klorofil melarut dan

memisahkan hancuran daun dari kertas saring.

7.    Mengangkat kertas saring, meniriskan sebentar, menempatkan ke cawan Petri, lalu menetesinya

dengan lugol.

8.    Mengamati perubahan warna yang ditunjukkan.

Page 9: Laporan Praktikum Fotosintesis

Uji Ingenhousz (kegiatan 5):

1.    Merakit alat seperti pada gambar (2 rakitan alat).

2.    Menempatkan satu rakit di tempat kena cahaya langsung dan rakitan lainnya di dalam ruang

yang tidak ada cahaya.

3.    Membiarkan selama 20 menit. Kemudian mengamati ada tidaknya gelembung di dalam tabung

reaksi tersebut. Membandingkan jumlah gelembung pada kedua rakitan tersebut.

H.    DATA HASIL PENGAMATAN

Kegiatan 4 (Uji Sachs)

No.

Hasil Uji lugol

KeteranganGejala pada bagian

daun yang ditutup

Gejala pada bagian

daun yang tidak ditutup

1. Berwarna putih pucatBerwarna biru

kehitaman

Bagian yang berwarna

biru kehitaman

menunjukkan adanya

amilum, sedangkan

yang berwarna putih

pucat menunjukkan

tidak adanya amilum.

Page 10: Laporan Praktikum Fotosintesis

Kegiatan 5 (Uji Ingenhousz)

Data Pengamatan Kelompok 1 (+substrat)

No.Produksi Gelembung Oleh Tanaman

KeteranganTerkena sinar langsung Tidak terkena sinar langsung

1. 528 2 gelembung, 1 di tali 1 naik

2. 569 Tetap

3. 971+ substrat 5ml, tambah 1

gelembung naik

4. 1501 Tetap

Data Pengamatan Kelompok 2 (+ substrat)

No.

Produksi Gelembung Oleh Tanaman

KeteranganTerkena sinar langsung

Tidak terkena sinar

langsung

1.12 (mulai ada pada

menit ke-6)

1 gelembung pada menit

ke-4

- jumlah lain 5 helai

-panjang Hydrilla sp.

9 cm

- waktu adaptasi 2

menit

2.590 (vol air sedikit

berkurang)Tidak ada

3. 668 (+ NaHCO3)

Ada 1 gelembung yang

menempel pada tali tidak

keluar (berada pada

ujungcorong) + NaCO3

4.

1403 (volume air

berkurang lebih banyak

0,5 ml)

Tidak ada

Data Pengamatan Kelompok 3

No.

Produksi Gelembung Oleh Tanaman

KeteranganTerkena sinar

langsung

Tidak terkena sinar

langsung

Page 11: Laporan Praktikum Fotosintesis

1. 426

1 gelembung di atas, 4

gelembung di sekitar

dinding tabung reaksi

- tangkai Hydrilla sp.

dalam keadaan

ditekuk

2. 1334

1 gelembung di atas, 2

gelembung di sekitar

dinding tabung reaksi

3. 1754

1 gelembung di atas, 4

gelembung di sekitar

dinding tabung reaksi

4. 1718 2 gelembung di atas

Data Pengamatan Kelompok 4

No.

Produksi Gelembung Oleh Tanaman

KeteranganTerkena sinar langsung

Tidak terkena sinar

langsung

1. 756 31 - tidak ada waktu

adaptasi

- yang diamati

gelembung yang

keluar dari

patahan di

pangkal tangkai

langsung

2. 3552 4

3. 3050 1

4. 2385

4

Data Pengamatan Kelompok 5

No.

Produksi Gelembung Oleh Tanaman

KeteranganTerkena sinar langsung

Tidak terkena sinar

langsung

1. 238 -

Page 12: Laporan Praktikum Fotosintesis

2. 622 1

3. 960 1

4. 2635

1

Data Pengamatan Kelompok 6

No.

Produksi Gelembung Oleh Tanaman

KeteranganTerkena sinar langsung

Tidak terkena sinar

langsung

1. 2981 gelembung besar sampai

di atas

- 5 tangkai Hydrilla

sp.

- panjang 8 cm

- pada waktu 6 menit

terakhir terjadi

pengurangan

intensitas caaya

pada percobaan

terkena cahaya

langsung karena

tertutup

pepohonan

2. 4821 gelembung agak besar

tidak ke atas

3. 6226 gelembung kecil

menempel

4. 17044 gelembung kecil

menempel

I. Analisis Data

Kelompok

Terkena sinar matahari Tidak terkena sinar matahari

7mnt

pertama

7mnt

kedua

7mnt

ketiga

7mnt

keempat

7mnt

pertama

7mnt

kedua

7mnt

ketiga

7mnt

keempat

1 528 569 971 1501 2 - 1 -

2 12 590 668 1403 1 - 1 -

3 426 1334 1754 1718 1 1 1 2

Page 13: Laporan Praktikum Fotosintesis

4 756 3552 3050 2385 31 4 1 4

5 238 622 960 2635 - 1 1 1

6 298 482 622 1704 1 1 6 4

                       

PEMBAHASAN

Praktikum kali ini berjudul fotosintesis. Fotosintesis berasal dari kata foton yang berarti

cahaya dan sintesis yang berarti penyusunan. Jadi fotosintesis adalah proses penyusunan dari zat

organik H2O dan CO2 menjadi senyawa organik yang kompleks yang memerlukan cahaya.

Fotosintesis hanya dapat terjadi pada tumbuhan yang mempunyai klorofil, yaitu pigmen yang

berfungsi sebagai penangkap energi cahaya matahari. (Kimball, 2002)

Di dalam praktikum fotosintesis ini terdapat dua kegiatan yaitu uji Sachs dan uji Ingenhousz.

1.      Uji Sachs

Pada uji Sachs ini bertujuan melakukan uji apakah tanpa cahaya daun tidak berfotosintesis.

Adapun alat dan bahan yang digunakan diantaranya adalah beker gelas 500 ml, beker gelas 250

ml, pinset, pemanas, penjepit kertas (klip), alkohol 96 %, air/aquades, Yod KI/lugol, tanaman

berdaun lebar, dan kertas timah. Pada pagi hari sebelum praktikum, sebagian daun tanaman yang

sehat ditutup dengan kertas timah, dan dijepit dengan sebuah klip. Setelah terdedah cahaya

matahari selama 2-3 jam, daun itu kemudian dipetik. Kemudian daun dimasukkan dalam pada

beker gelas yang berisi larutan alcohol 100ml-150 ml yang dipanaskan di alat pemanas di sekitar

air yang mendidih selama beberapa saat (5menit). Daun dimasukkan dalam alcohol agar klorofil

larut sehingga daun menjadi pucat. Daun yang digunakan kelompok untuk percobaan sulit larut

klorofilnya. Hal ini disebabkan ketebalan daun dan larutan yang digunakan hanya alcohol yang

kadarnya kurang keras untuk dapat melarutkan klorofil pada daun yang tebal. Seharusnya

semakin tebal daun maka semakin keras pelarutnya, contoh pelarut yang keras adalah aseton.

Maka data percobaan menggunakan data kelas, karena hanya ada satu kelompok yang berhasil

dalam percobaan ini. Daun yang digunakan kelompok tersebut adalah daun tanaman pacar air.

Setelah beberapa menit, daun tersebut ditiriskan dan ditempatkan pada sebuah cawan. Daun

tersebut lalu ditetesi dengan larutan Yod-KI atau lugol sehingga terjadi perubahan warna  seperti

yang terlihat pada gambar berikut:

Page 14: Laporan Praktikum Fotosintesis

Pada percobaan digunakan larutan lugol yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya

amilum pada daun tersebut. Jika terdapat amilum maka pada bagian daun yang ditetesi lugol

akan berubah warna menjadi biru kehitaman. Pada saat daun ditetesi dengan iodin bagian yang

sebelumnya tertutup oleh kertas timah tetap pucat, sedangkan yang tidak tertutup warnanya

menjadi biru kehitaman. Sehingga dapat dikatakan bahwa pada bagian daun yang tidak ditutupi

kertas timah terdapat amilum, sedangkan pada bagian daun yang ditutupi kertas timah tidak

terdapat amilum. Amilum merupakan salah satu hasil dari proses fotosintesis, yang berarti pada

bagian daun yang terkena cahaya matahari terjadi proses fotosintesis, sedangkan pada daun yang

tidak terkena cahaya matahari tidak terjadi proses fotosintesis. Hal ini  sesuai dengan percobaan

yang dilakukan oleh Sachs pada tahun 1860. Sachs membuktikan bahwa fotosintesis

menghasilkan amilum. Dalam percobaannya tersebut ia menggunakan daun segar yang sebagian

dibungkus dengan kertas timah kemudian daun tersebut direbus, lalu dimasukkan kedalam

alkohol dan ditetesi dengan iodium. Ia menyimpulkan bahwa warna biru kehitaman pada daun

yang tidak ditutupi kertas timah menandakan adanya amilum (Malcome, 1990).

Fotosintesis adalah proses sintesis untuk menghasilkan makanan yang dilakukan oleh

tumbuhan hijau dengan bantuan cahaya matahari. Dari percobaan ini juga dibuktikan bahwa

hanya pada daun yang berklorofil dan terkena cahaya yang dapat melakukan ”memasak” atau

fotosintesis. Hal ini sesuai dengan literatur tentang fotosintesis oleh  Dwidjoseputro(1986) :

bahwa tumbuhan terutama tumbuhan tingkat tinggi, untuk memperoleh makanan sebagai

kebutuhan pokoknya agar tetap bertahan hidup, tumbuhan tersebut harus melakukan suatu proses

yang dinamakan proses sintesis karbohidrat yang terjadi di bagian daun satu tumbuhan yang

memiliki klorofil, dengan menggunakan cahaya matahari. Cahaya matahari merupakan sumber

energi yang diperlukan tumbuhan untuk proses tersebut. Tanpa adanya cahaya matahari

tumbuhan tidak akan mampu melakukan proses fotosintesis, hal ini disebabkan klorofil yang

berada didalam daun tidak dapat menggunakan cahaya matahari karena klorofil hanya akan

berfungsi bila ada cahaya matahari. (Dwidjoseputro, 1986)

2.      Uji Ingenhousz

Page 15: Laporan Praktikum Fotosintesis

Pada uji Ingenhousz ini bertujuan untuk mengetahui hubungan intensitas cahaya dengan laju

fotosintesis. Adapun alat dan bahan yang digunakan diantaranya adalah beker gelas 1 liter,

tabung reaksi, corong gelas, tanaman Hydrilla, air, dan kawat. Pada percobaan ini digunakan 5

batang tanaman Hydrilla dengan panjang yang sama. Daun-daun Hydrilla tersebut diikat menjadi

satu kemudian bagian atasnya ditutup dengan tabung reaksi. Setelah rakitan alat telah siap, satu

rakitan alat tersebut ditempatkan di tempat yang terkena sinar matahari sedangkan satu rakitan

lagi ditempatkan di tempat yang tidak terkena sinar atau gelap. Hal ini bertujuan untuk

membandingkan laju fotosintesis pada tanaman yag terkena sinar matahari dan tidak terkena

sinar matahari.

            Percobaan ini dilakukan dengan memasukkan Hydrilla ke dalam gelas beaker yang

dilengkapi dengan corong penutup dan tabung reaksi, kemudian memasukkan air hingga

memenuhi gelas beaker dan tabung reaksi, hal ini dimaksudkan agar tidak ada gelembung dari

luar yang dapat mempengaruhi jumlah gelembung yang nantinya akan dihitung. Dalam hal ini

praktikan membuat dua perlakuan berbeda yaitu meletakkan gelas beaker berisi air dan Hydrilla

pada dua tempat yang berbeda. Gelas beaker pertama diletakkan di tempat yang terkena sinar

matahari, sedangkan gelas beaker kedua diletakkan di tempat yang tidak terkena sinar matahari

atau gelap. Hal ini bertujuan untuk membandingkan laju fotosintesis pada kedua tempat tersebut.

Perbedaan yang tampak dari keduanya adalah jumlah gelembung yang dihasilkan. Perhitungan

terhadap gelembung yang keluar dilakukan selama 28 menit dan mencatat perubahannya setiap 7

menit sekali.

Adapun variabel pada percobaan ini antara lain:

Variabel bebas             : tempat meletakkan Hydrilla

Variabel kontrol          : volume air pada gelas beaker, jenis Hydrilla,  ukuran Hydrilla

Variabel terikat            : banyaknya gelembung udara

Page 17: Laporan Praktikum Fotosintesis

B. Pembahasn

Berdasarkan percobaan yang dilakukan pada hari Rabu tanggal 17 Maret

2010 di laboratorium biologi FMIPA UNY dengan topik uji sachs yang bertujuan

untuk mengetahui apakah tanpa cahaya daun tidak berfotosintesis dan pada hari

Selasa tanggal 23 Maret 2010 dengan topik ingenhousz yang bertujuan untuk

mengetahui hubungan intensitas cahaya dengan laju fotosintesis maka dapat

dilakukan pambahasan sebagai berikut:

1. KEGIATAN 1 (UJI SACHS)

Dalam percobaan uji sachs ini menggunakan daun tanaman yang berwarna

hijau. Karena tidak mengenal tanamannya, maka dalam pembahasan kali ini tidak

dapat memberikan klasifikasi dari tanaman yang digunakan pada saat percobaan.

Supaya tujuan percobaan tercapai, maka percobaan dilakukan sesuai prosedur.

Pada malam sebelum hari praktikum daun yang akan digunakan untuk praktikum

ditutup dengan kertas timah dan dijepit dengan klip, hal ini dimaksudkan agar

pada saat pagi harinya bagian daun yang ditutup tidak mendapatkan penyinaran

matahari sehingga tidak terjadi proses fotosintesis. Pada langkah perebusan

daun selama 5 menit bertujuan supaya daun beserta tulang-tulang daunnya lebih

lunak dan mematikan sel-sel pada daun tersebut, sedangkan ketika daun yang

telah direbus tadi dimasukkan ke dalam alkohol dan direbus kembali memiliki

tujuan untuk menghilangkan klorofil yang ada pada daun agar bisa bereaksi

dengan lugol. Oleh karena itu, daun yang telah direbus dengan alkohol, setelah

beberapa saat warna daun akan berubah menjadi putih. Hal ini menandakan

bahwa klorofil yang terdapat pada daun telah hilang.

Daun yang telah berwarna putih ditetesi dengan lugol (Yod-KI). Pada saat

inilah yang dinamakan uji sachs yaitu dengan penambahan lugol akan

mengetahui ada dan tidaknya amilum atau karbohidrat yang terkandung di

dalamnya. Apabila di dalamnya terkandung amilum atau karbohidrat, maka

setelah ditetesi lugol akan berwarna hitam.

Page 18: Laporan Praktikum Fotosintesis

Pada percobaan uji sachs ini pada bagian daun yang ditutup, setelah

ditetesi lugol menunjukkan gejala yaitu warna lebih terang. Sedangkan pada

bagian daun yang tidak ditutup menunjukkan gejala warna daun hitam (gelap).

Hal ini menandakan bahwa warna daun yang hitam (gelap) mengandung

karbohidrat. Dengan demikian daun yang tidak ditutup melakukan fotosintesis

karena menghasilkan karbohidrat.

Hasil percobaan tersebut sesuai dengan percobaan yang dilakukan oleh

Sach (1860) yang membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan amilum. Dalam

percobaannya tersebut ia menggunakan daun segar yang sebagian dibungkus

dengan kertas timah kemudian daun tersebut direbus, dimasukkan ke dalam

alkohol dan ditetesi dengan iodium. Ia menyimpulkan bahwa warna biru

kehitaman pada daun yang tidak ditutupi kertas timah menandakan adanya

amilum.

Pada percobaan uji sachs kali ini, setiap kelompok menggunakan daun

yang berbeda. Perbedaan daun ini meliputi perbedaan jenis daun, umur daun luas

permukaan daun, tebal daun, dll. Perbedaan daun yang digunakan menyebabkan

waktu yang digunakan pada saat perebusan dengan menggunakan alcohol pun

tidak sama, ada jenis daun yang sudah berwarna putih sebelum 5 menit tetapi

ada juga yang sampai waktu 5 menit daun belum berubah warna.

2. KEGIATAN 2 (INGENHOUSZ)

Dalam percobaan Ingenhousz ini menggunakan tanaman air yaitu Hydrilla.

Tanaman air tawar ini tenggelam didasar kolam dan memiliki panjang antara 0,2-

sedangkan panjang daunnya 1-4 cm.

Klsifikasi Hydrilla

Kingdom : Plantae

Divisi : Angiosperns

Page 19: Laporan Praktikum Fotosintesis

Kelas : Monocots

Ordo : Alismatelas

Famili : Hydrocharitaceae

Genus : Hydrilla Rich

Spesies : H. Verticillata

Nama Binomial : Hydrilla verticillata

Hydrilla merupakan tanaman monokotil yang hidupnya kebanyakan

terendam dalam air. Batangnya ramping, panjang beruas-ruas, dan dikelilingi

oleh daun. Memiliki akar serabut panjang. Daun Hydrilla itu sendiri merupakan

daun majemuk yang ukurannya kecil berwarna hijau tua, tiap ruas batang terdiri

dari 4-5 daun, bentuk daun lanset, ujung daun lancip, dan tepi daunnya bergerigi.

Hydrilla merupakan termasuk dalam tumbuhan hijau, daunnya yang

berwarna hijau banyak mengandung klorofil. Sebagian besar tubuh dari Hydrilla

ini berwarna hijau, baik daun maupun batang. Semua bagian yang berwarna hijau

pada tumbuhan pasti mempunyai kloroplas. Warna daun yang hijau ini berasal

dari klorofil yaitu pigmen warna hijau yang terdapat di dalam kloroplas. Meskipun

batang tumbuhan Hydrilla berwarna juga hijau, namun di daunlah yang

merupakan tempat utama berlangsungnya fotosintesis. Energi cahaya yang

diserap oleh klorofil inilah yang dapat membantu proses terjadinya fotosintesis.

Fotosintesis hanya dapat berlangsung pada tumbuhan dengan daun

berpigmen hijau saja atau disebut klorofil contohnya pada tanaman Hydrilla

verticillata. Fotosintesis pada tanaman ini memang terjadi dengan lambat karena

letaknya yang terendam dalam air sehingga sulit untuk mendapatkan cahaya

matahari. Menurut Dwidjoseputro (1986: 6) fotosintesis atau asimilasi zat karbon

itu proses dimana zat-zat anorganik H2O dan CO2 oleh klorofil diubah menjadi zat

organik karbohidrat dengan pertolongan sinar sehingga proses ini hanya

Page 20: Laporan Praktikum Fotosintesis

berlangsung jika ada cukup cahaya. Fotosintesis selain memerlukan cahaya

matahari sebagai sumber energi juga memerlukan karbondioksida dan air

sebagai bahan anorganik yang akan diproses untuk menghasilkan karbohidrat

dan melepaskan oksigen. Di samping itu, klorofil atau pigmen hijau pada

tumbuhan juga dibutuhkan dalam proses fotosintesis. Klorofil terdapat sebagai

butir-butir hijau di dalam kloroplas berfungsi untuk menangkap cahaya matahari.

Di dalam proses fotosintesis, cahaya matahari memang paling berpengaruh

walaupun sebenarnya dari keseluruhan cahaya matahari yang terpancar hanya

sekitar 0,5-3,5% saja yang diserap daun untuk fotosintesis. Cahaya yang dapat

dipergunakan dalam fotosintesis mempunyai syarat kualitas (jenis gelombang),

kuantitas (intensitas cahaya) tertentu dan waktu (sebentar atau lama). Dalam

kondisi normal, cahaya matahari memenuhi semua syarat itu, sehingga secara

alami, cahaya matahari merupakan sumber energi bagi fotosintesis.

Pada percobaan kali ini yang menjadi variable percobaan adalah:

a. Variabel bebas : intensitas cahaya dan volume substrat (NaHCO3)

b. Variabel terikat : laju fotosintesis (jumlah gelembung udara)

c. Variabel control : kondisi Hydrilla, waktu pengamatan dan volume air

Intensitas cahaya divariasi dengan meletakkan di ruangan (tidak terkena

cahaya matahari langsung) dan meletakkan di tempat yang terkena cahaya

matahari langsug. Volume substrat divariasi dengan volume 2 ml, 2.5 ml, 3 ml, 3.5

ml, 4 ml, dan tidak ada penambahan substrat.

a. Data percobaan kelompok sendiri

Berdasarkan data hasil percobaan diperoleh data bahwa:

Ø Produksi gelembung oleh tanaman yang terkena sinar langsung adalah

Menit ke-7 : 1169

Page 21: Laporan Praktikum Fotosintesis

Menit ke-14 : 1547

Menit ke-21 : 1528

Ø Produksi gelembung oleh tanaman yang tidak terkena sinar langsung

adalah

Menit ke-7 : 2

Menit ke-14 : 5

Menit ke-21 : 7

Menit ke-28 : 10

Faktor-faktor yang mempengaruhi laju fotosintesis:

1. Intensitas cahaya matahari

Intensitas cahaya yang optimal sangat baik untuk proses

fotosintesis, sebaliknya dengan intensitas cahaya yang terlalu rendah

atau terlalu tinggi dapat menghambat berlangsungnya proses

fotosintesis. Pada percobaan ini untuk melihat laju fotosintesis tersebut

digunakan gelembung udara sebagai parameternya.

a. Produksi gelembung oleh tanaman yang terkena sinar langsung

Dengan melihat data hasil percobaan di atas, menit ke-7 sampai menit ke-

14 terjadi penambahan jumlah gelembung, sedangkan menit ke-14 sampai menit

ke-21 terjadi penurunan jumlah gelembung. Perbedaan jumlah gelembung yang

dihasilkan oleh tumbuhan dipengeruhi oleh intensitas cahaya matahari yang

menyinarinya. Pada saat percobaan intensitas cahaya matahari tidak stabil. Pada

menit ke-7 sampai menit ke-14 matahari sangat terik menyinarinya, sedangkan

pada menit ke-14 sampai menit ke-21 penyinaran matahari agak redup. Dalam hal

ini terbukti bahwa intensitas cahaya matahari berpengaruh terhadap laju

Page 22: Laporan Praktikum Fotosintesis

fotosintesis. Intensitas cahaya matahari berbanding lurus dengan laju

fotosintesis.

b. Produksi gelembung oleh tanaman yang tidak terkena sinar langsung

Dengan melihat data hasil percobaan di atas dari menit ke-7 sampai menit

ke-28 terjadi penambahan jumlah gelembung yang dihasilkan oleh Hydrilla,

meskipun jumlahnya lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah gelembung yang

dihasilkan oleh Hydrilla yang langsung terkena cahaya matahari langsung. Hal ini

dikarenakan oleh tempat yang berbeda yaitu diletakkan di dalam ruangan dan

diletakkan di tempat yang terang. Dengan demikian intensitas cahaya matahari

berpengaruh terhadap laju fotosintesis.

Gelembung-gelembung udara yang dihasilkan oleh hydrilla baik yang

diletakkan pada tempat yang terkena sinar maupun yang tidak terkena

sinar ini sebenarnya adalah oksigen (O2). Oksigen ini merupakan salah satu

produk dari proses fotosintesis yang dilakukan oleh hydrilla. Proses

fotosintesis tersebut dapat dituliskan dalam reaksi berikut:

cahaya matahari

6CO2 + 12H2O C6H12O6 + 6O2 + 6H2O

klorofil

Menurut literatur intensitas cahaya matahari berpengaruh terhadap

pembentukan klorofil pada daun tanaman, meskipun ada sebagian klorofil

tanaman Angiospermae dapat terbentuk dengan tidak memerlukan cahaya

matahari. Klorofil inilah yang membantu menyerap energi cahaya matahari yang

digunakan untuk menggerakkan sintesis molekul makanan dalam kloroplas.

Secara langsung intensitas cahaya matahari berpengaruh terhadap laju

fotosintesis yang ditandai dengan jumlah gelembung gas yang dihasilkan.

Dengan demikian intensitas cahaya matahari menjadi salah satu factor yang

mempengaruhi laju fotosintesis. Cahaya matahari menjadi energy bagi tumbuhan

Page 23: Laporan Praktikum Fotosintesis

untuk melakukan fotosintesis. Laju fotosintesis berbanding lurus dengan

penangkapan radiasi matahari yang dilakukan oleh daun.

Percobaan dengan cara membandingkan jumlah gelembung udara yang

dihasilkan hydrilla yang diletakkan pada tempat yang terkena cahaya matahari

langsung dan tempat yang tidak terkena cahaya matahari langsung ini sesuai

dengan percobaan yang pernah dilakukan oleh Jan Ingenhousz (1799) yaitu

memasukkan tumbuhan Hydrilla verticillata ke dalam bejana yang berisi air.

Bejana gelas itu ditutup dengan corong terbalik dan di atasnya diberi tabung

reaksi yang diisi air hingga penuh, kemudian bejana itu diletakkan di terik

matahari. Tak lama kemudian muncul gelembung udara dari tumbuhan air itu

yang akhirnya mengumpul di dasar tabung reaksi.

2. Substrat (NaHCO3)

Dalam percobaan ini selain memvariasi intensitas cahaya matahari,

juga memvariasi volume substrat (NaHCO3) yang ditambahkan. Pada percobaan

ingenhousz, penambahan larutan NaHCO3 yang diletakkan dalam ruangan

menghasilkan jumlah gelembung udara yang lebih sedikit dibandingkan dengan

yang diletakkan di luar ruangan (ditempat terbuka) yang menggunakan medium

tambahan yaitu NaHCO3. Hal ini disebabkan karena intensitas cahaya dan larutan

NaHCO3 yang terurai menjadi NaOH dan CO2 , dapat dituliskan pada reaksi di

bawah ini :

NaHCO3 à NaOH + CO2

CO2 dalam reaksi tersebut dapat meningkatkan laju fotosintesis

sehingga jumlah gelembung udara pada hydrilla yang diletakkan pada tempat

terbuka yang terkena cahaya matahari langsung lebih banyak daripada

gelembung udara yang dihasilkan oleh hydrilla yang diletakkan di dalam ruangan

yang tidak terkena cahaya matahari langsung. Dengan kata lain, penambahan

substrat dapat meningkatkan laju fotosintesis. Hal ini dapat dilihat dari jumlah

gelembung udara yang dihasilkan dan pengurangan volume air.

Page 24: Laporan Praktikum Fotosintesis

3. Suhu

Selain variabel bebas yang diperlakukan pada percobaan, namun

secara tidak langsung keadaan lingkungan di sekitarnya juga berpengaruh

terhadap laju fotosintesis seperti halnya suhu. Suhu berkorelasi dengan

penangkapan cahaya matahari. Intensitas cahaya yang tinggi, maka suhu juga

tinggi. Fotosintesis akan naik dengan meningkatnya suhu begitu sebaliknya

sampai batasan suhu tertentu.

Pada percobaan yang diletakkan di luar ruangan yang terkena cahaya

matahari langsung, maka suhu lingkungan sekitarnya lebih tinggi daripada yang

diletakkan di dalam ruangan yang tidak terkena cahaya matahari langsung. Oleh

karena itu, laju fotosintesis yang terkena cahaya matahari langsung lebih cepat

daripada yang tidak terkena cahaya matahari langsung. Hal ini ditandai oleh

produksi gelembung yang dihasilkan oleh Hydrilla di tempat panas lebih banyak

daripada yang berada di dalam ruangan.

b. Data percobaan kelas

Berdasarkan data kelas di atas dapat diketahui rata-rata dari percobaan ini

yaitu :

Ø Produksi gelembung oleh tanaman yang terkena sinar langsung adalah

Menit ke-7 : 403,4

Menit ke-14 : 563,6

Menit ke-21 : 681,0

Menit ke-28 : 742,8

Ø Produksi gelembung oleh tanaman yang tidak terkena sinar langsung

adalah

Page 25: Laporan Praktikum Fotosintesis

Menit ke-7 : 9,8

Menit ke-14 : 7,6

Menit ke-21 : 5,0

Menit ke-28 : 10,4

Dari data tersebut diketahui bahwa pada hydrilla yang diletakkan pada tempat

yang terkena sinar matahari langsung mengalami peningkatan jumlah gelembung

udara dari menit ke-7 hingga menit ke-28 yaitu berturut-turut 403,4 ; 563,6; 681,0;

dan 742,8. Pada hydrilla yang diletakkan pada tempat yang tidak terkena sinar

matahari langsung mengalami penurunan jumlah gelembung udara dari menit ke-

7 hingga menit ke-21 yaitu berturut-turut 9,8; 7,6; dan 5,0 sedangkan pada menit

ke-28 terjadi peningkatan jumlah gelembung udara yaitu sejumlah 10,4.

Peningkatan gelembung udara ini karena dipengaruhi oleh data dari kelompok 2

dan kelompok 6 yang justru mengalami penambahan jumlah gelembung udara

pada menit ke-28.

Menurut literature, penambahan substrat pada hydrilla yang tidak terkena

cahaya matahari tidak dapat meningkatkan laju fotosintesis sehingga gelembung

udara yang dihasilkan jumlahnya semakin sedikit. Karena tidak mendapatkan

cahaya matahari langsung, NaHCO3 tidak dapat terurai menjadi NaOH dan CO2.

Jadi tanpa cahaya matahari langsung, meskipun ditambah substrat NaHCO3,

hydrilla tidak mendapat tambahan CO2 yang dibutuhkan untuk meningkatkan laju

fotosintesis yang diamati lewat gelembung udara yang dihasilkan.

Jadi dalam percobaan Ingenhousz ini, faktor-faktor yang

menyebabkan terjadinya perbedaan jumlah gelembung pada percobaan di

atas antara lain:

(1)Lama berlangsungnya fotosintesis Semakin lama waktu yang

dibutuhkan, maka semakin banyak gelembung gas oksigen yang dihasilkan

Page 26: Laporan Praktikum Fotosintesis

karena proses fotosintesis akan banyak menghasilkan gas oksigen seiring

dengan lamanya waktu fotosintesis tersebut.

(2) Cahaya matahari Berdasarkan percobaan di atas, gelembung gas

oksigen yang dihasilkan di tempat yang terkena sinar matahari akan

menghasilkan gas oksigen yang lebih banyak dibandingkan di tempat yang

tidak kena sinar matahari.. Hal itu disebabkan karena dalam proses

fotosintesis diperlukan cahaya matahari sebagai sumber energi dalam

fotosintesis khususnya dalam fotolisis sehingga semakin mendapatkan

cahaya maka semakin banyak air yang dipecah dan semakin banyak pula

gas oksigen yang dihasilkan

(3) Volume Substrat Semakin besar volume substrat yang

ditambahkan maka semakin banyak gelembung udara yang dihasilkan. Hal

ini disebabkan karena penguraian substrat NaHCO3 akan menghasilkan

CO2 yang dibutuhkan dalam proses fotosintesis.

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan data hasil pengamatan dan setelah melalui analisis data

maupun pembahasn, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. KEGIATAN 1 (UJI SACHS)

· Tanpa cahaya daun tidak melakukan fotosintesis.

Hal ini ditandai dengan bagian daun yang ditutup tidak mengandung zat

karbohidrat. Zat karbohidrat hanya dihasilkan pada bagian daun yang terkena

cahaya matahari karena bagian daun yang terkena cahaya matahari dapat

melakukan fotosintesis.

Page 27: Laporan Praktikum Fotosintesis

2. KEGIATAN 2 (INGENHOUSZ)

· Intensitas cahaya matahari berpengaruh terhadap laju fotosintesis.

Hal ini ditandai dengan jumlah produksi gelembung yang dihasilkan oleh

Hydrilla yang terkena cahaya matahari langsung lebih banyak jika dibandingkan

dengan yang tidak terkena cahaya matahari langsung.

DAFTAR PUSTAKA

Camphell,Neil A.2000.Biologogi Edisi Kelima-Jilid 1.Jakarta:Erlangga

Dwidjoseputro.1994.Pengantar Fisiologi Tumbuhan.Jakarta:Gramedia Pustaka

Utama

Jumin, Hasan Basri.1992.Ekologi Tanaman.Jakarta:Rajawali Press

Kimball, John W.1998.Biologi Jilid 1.Jakarta:Erlangga

Wirahadikusumah, Muhammad.1985.Biokimia Metabolisme Energi Karbohidrat

dan Lipid.Bandung:ITB Bandung