laporan ppt pepaya

13
IDENTIFIKASI PENYAKIT PENTING TANAMAN PEPAYA (Laporan Praktikum Penyakit Penting Tanaman) Oleh Reza Prasetia 1014121152

Upload: karina-zulkarnain

Post on 29-Dec-2015

113 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan PPT pepaya

IDENTIFIKASI PENYAKIT PENTING TANAMAN PEPAYA(Laporan Praktikum Penyakit Penting Tanaman)

Oleh

Reza Prasetia1014121152

LABORATORIUM HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHANPROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS LAMPUNG

2013

Page 2: Laporan PPT pepaya

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Isolasi mikroorganisme adalah cara pemindahan mikroorganisme darii lingkungan

untuk mendapatkan biakan yang murni. Sedangkan inokulasi mikroorganisme

adalah suatu cara penanaman mikroba ke dalam suatu medium. Isolasi

mikroorganisme bertujuan memperlihatkan keanekaragaman mikroorganisme

diudara atau dilingkungan sekitar kita dan inokulasi dilakukan bertujuan untuk

mengamati pengaruh-pengaruh lingkungan terhadap pertumbuhan mikroba yang

ada disekitar kita selama ini.

Media untuk membiakkan bakteri haruslah steril sebelum digunakan. Pencemaran

terutama berasal dari udara yang mengandung banyak mikroorganisme.

Pemindahan biakan mikroba yang dibiakkan harus sangat hati-hati dan mematuhi

prosedur laboratorium agar tidak terjadi kontaminasi. Pada praktikum ini akan

dilakukan teknik inokulasi biakan mikroorganisme pada medium steril untuk

mempelajari mikrobiologi dengan satu kultur murni saja. Diharapkan dengan

percobaan ini, mahasiswa mampu mengisolasi dan menginokulasi bakteri dari

lingkungannya di alam.

B. Tujuan Percobaan

Adapun tujuan percobaan pada praktikum Identifikasi Penyakit Penting Tanaman

Pepaya adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui phatogen yang menyerang pada buah papaya yang telah

diinokulasi.

2. Mengetahui jamur phatogen yang telah diisolasi pada media tumbuh.

3. Mengetahui morfologi dari Colleototrichum gleosporoides dan Fusarium sp

Page 3: Laporan PPT pepaya

II. METODOLOGI PERCOBAAN

A. Alat dan Bahan

Adapun alat-alat yang digunakan pada praktikum kali ini antara lain nampan,

karter, jarum pentul, plastik, kertas label, cawan petri, jarum ose, lampu bunsen,

lem perekat, dan mikroskop.

Sedangkan bahan yang digunakan adalah buah papaya yang sehat, buah papaya

yang terserang penyakit, alkohol, aquades, media PDA.

B. Cara Kerja

Inokulasi buah papaya

Adapun langkah-langkah yang dilakukan pada inokulasi buah papaya adalah

sebagai berikut:

1. Pilih buah papaya yang sehat dan juga buah papaya yang sakit.

2. Lakukan perlakuan control, terlukai + ditempelkan, ditempelkan tanpa

dilukai.

3. Dibuat pelukaan pada buah papaya yang sehat.

4. Diambil sedikit bagian buah papaya yang teserang penyakit lalu tempelkan

pada buah papaya yang sehat untuk perlakuan terlukai + ditempelkan.

5. Untuk perlakuan ditempelkan tanpa pelukaan, diambil bagian buah pepaya

yang sakit lalu tempelkan pada buah papaya yang sehat.

Isolasi jamur pathogen pada buah papaya

Langkah-langkah yang dilakukan pada isolasi jamur pathogen pada buah papaya

adalah sebagai berikut:

Page 4: Laporan PPT pepaya

1.      siapkan sampel dari tanaman sakit yang akan di ambil patogennya

2.      Semprot tangan dengan alkohol

3.      Siapkan cawan petri berisi media PDA.

4.      panaskan diatas Bunsen

5.      Masukkan sampel patogen dari tanaman sakit menggunakan jarum.

6.      Panaskan kembali cawan petri diatas pembakar Bunsen

7.      Beri label setiap cawan petri.

Identifikasi patogen

Langkah-langkah dalam mengidentifikasi patogen

1.      Ambil contoh patogen yang akan diamati dari tanaman sakit.

2.      Letakkan  patogen yang akan diamati pada kaca preparat

3.      Lakukan pencarian objek menggunakan mikroskop.

Page 5: Laporan PPT pepaya

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

Tabel. 1

Kelompok

Masa Inkubasi Tanda GejalaP TP K P TP K P TP K

1. 2 3 4 + + + + + +

2. 3 5 4 + + + + + +

3. 2 0 3 + - + + - +

4. 3 7 7 + + + + + +

5. 2 3 7 + + + + + +

6. 3 3 5 + + + + + +

7. 3 3 4 + + + + + +

8. 3 4 4 + + + + + +

9. 2 3 4 + + + + + +

Tabel. 2. Fusarium sp

No Gambar Keterangan1 Hifa bebentuk

memanjang bersekat sekat.Bentuk makrokonidium melengkung panjang dengan ujung mengecil dan mempunyai sekat antara 1 – 10 atau lebih, sedangkan mikrokonidium berbentuk pendek tidak bersekat atau bersekat 1

Page 6: Laporan PPT pepaya

B. Pembahasan

Colletotrichum gleosporioides.adalah parasit fakultatif dari ordo

Melanconiales.Cendawan ini memproduksi konidia hialin,bersel satu,membentuk

ovid,sedikit melengkun dengan panjang 10 sampai 15 µm dan lebar 5 sampai 7

µm.Acervuli berilin yang dihasilkan dalam jaringan yang terinfeksi,adalah

subepidermal,biasanay cendawan ini memiliki seta,dan konidifior yang

sedrhana,pendek dan tegak.

Pada praktikum reinokulasi jamur yang tumbuh pada kelompok kami bukanlah

jamur Colletotrichum gloeosporioides melainkan jamur Fusarium sp. Hal itu

dikarenakan terjadinya kontaminan lingkungan disekitar cawan petri. Jamur

Fusarium sp melakukan perkembangbiakan secara aseksual dengan alat

reproduksi yang disebut konidia. Jamur ini mempunyai tiga alat reproduksi

aseksual yaitu mikrokonidia, makrokonidia dan klamidospora. konidia berwarna

coklat muda dan berdinding tebal berukuran 8,2 – 6,2 µm, letaknya pada ujung

atau tengah hifa. Bentuk makrokonidium melengkung panjang dengan ujung

mengecil dan mempunyai sekat antara 1 – 10 atau lebih, sedangkan

mikrokonidium berbentuk pendek tidak bersekat atau bersekat 1. Jamur ini dapat

bertahan didalam tanah sebagai saprofit atau dalam bentuk klamidospora. dalam

klamidospora fungi ini dapat bertahan selama 5 tahun, menghasilkan

mikrokonidia bening, silindris atau seperti perahu dan bersekar- sekat.

Penyakit antraknosa yang disebabkan oleh Colletotrichum gloeosporioides

merupakan penyakit utama hampir disemua negara. Jamur Colletotrichum

gloeosporioides dikenal bersifat polifag. Colletotrichum gloeosporioides memiliki

hifa bersekat dan menghasilkan konidia yang transparan dan memanjang dengan

ujung membulat, panjangnya 10 – 15 µm dan lebar 5 – 7 µm. Massa dari konodia

berwarna merah muda dan hifa berwarna abu – abu. Klasifikasi jamur

Colletotrichum gloeosporioides adalah

Page 7: Laporan PPT pepaya

Kingdom : fungi

Divisi : Deuteromycotina

Kelas : Deuteromycetes

Sub kelas : Coelomycetidae

Ordo : Melanconiales

Family : Melanconiaceae

Genus : Colletotrichum

Spesies : Colletotrichum gloeosporioides

(Pelezar, M.1986)

Isolasi patogen adalah suatu proses pengambilan mikroorganisme dari

lingkungannya untuk kemudian ditumbuhkan dalam suatu medium di

laboratorium. Proses isolasi ini menjadi penting dalam mempelajari identifikasi

mikrobia, uji morfologi, fisiologi, dan serologi. Sedangkan pengujian sifat-sifat

tersebut di alam terbuka sangat mustahil untuk dilakukan.

Kultur murni ialah kultur yang sel-sel mikrobanya berasal dari pembelahan dari

satu sel tunggal. Manfaat dilakukannya kultur murni adalah untuk menelaah atau

mengidentifikasi mikroba. Pemurnian biakan murni bertujuan untuk mendapatkan

satu spesies dalam satu tabung pemeliharan kultur. Langkah pembiakan kultur

murni adalahsebagai berikut : koloni dengan karakter morfologi tertentu (koloni

tunggal) dapat dipisahkan satu dengan lainnya dengan cara mengambilnya

dengan ose. Kemudian digoreskan pada medium agar pemurnian.Pengambilan

dengan ose dapat memisahkan koloni tunggal dengan yang lainnya.

Page 8: Laporan PPT pepaya

IV. KESIMPULAN

Dari praktikum yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Colletotrichum gloeosporioides memiliki hifa bersekat dan menghasilkan

konidia yang transparan dan memanjang dengan ujung membulat

2. Patogen yang ditemukan pada buah pepaya adalah cendawan Fusarium sp.

3. Jamur Fusarium sp melakukan perkembangbiakan secara aseksual dengan

alat reproduksi yang disebut konidia.

4. Colletotrichum gleosporioides.adalah parasit fakultatif dari ordo

Melanconiales.

Page 9: Laporan PPT pepaya

DAFTAR PUSTAKA

Dwidjoseputro, D. 1998. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Djambatan : Malang.

Hanudin, 2008. Jamur Penyebab Penyakit Tanaman. Universitas Hasanuddin, Makasar.

Irzayanti, 2008. Hama Penyakit. http://bleckmen.wordpress.com/category/cacao-theobroma-cacao/. Diakses Tanggal 10 april 2013.

Pelezar, M.1986. Dasar-Dasar Mikrobiologi I. Erlangga : Jakarta.

Sutedjo. 1997. Mikrobiologi Dasar. Jakarta: Binarupa Aksara.

Indah.2012.http://indah-lesatri.blogspot.com/2012/07/bakteri.html.

Diakses pada 10 April 2013

Page 10: Laporan PPT pepaya

LAMPIRAN