laporan perkehe 2012

26
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ikan Gatul (Poecilia reticulates) merupakan salah satu contoh Elasmobranchii yang mudah didapatkan. Ikan Gatul ini cukup berbeda dari ikan lainnya karena fertilisasinya secara internal. Hal tersebut terlihat dari ovarium ikan Gatul yang di dalamnya terdapt telur yang dibuahi. Telur yang telah dibuahi tersebut akan terus berkembang menjadi ikan Gatul muda di dalam kantung embrio induknya. Praktikum yang berjudul Perkembangan Telur dan Embrio Ikan Gatul akan mengamati satu per satu telur dan perkembangan embrio yang terdapat di dal am kantung embrio ikan betina. Ikan jantan dapat dibedakan dari ikan betina dengan melihat ciri-ciri morfologinya. Ikan jantan Gatul bertubuh ramping dan terdapat sedikit warna merah di bagian dorsalnya. Ikan betina Gatul bertubuh lebih besar dan berwarna lebih gelap. 1.2 Permasalahan Permasalahan yang akan dibahas pada praktikum yang berjudul Perkembangan Telur dan Embrio Ikan Gatul adalah bagaimana mempunyai kemampuan untuk menjelaskan tahapan perkembangan telur menjadi embrio dari ikan Gatul. 1.3 Tujuan Praktikum yang berjudul Perkembangan Telur dan Embrio Ikan Gatul bertujuan untuk mempunyai kemampuan untuk menjelaskan tahapan perkembangan telur menjadi embrio dari ikan Gatul.

Upload: arzulinda-maulidar-rahmasyitha

Post on 15-Oct-2015

156 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

laporan perkehe

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangIkan Gatul (Poecilia reticulates) merupakan salah satu contoh Elasmobranchii yang mudah didapatkan. Ikan Gatul ini cukup berbeda dari ikan lainnya karena fertilisasinya secara internal. Hal tersebut terlihat dari ovarium ikan Gatul yang di dalamnya terdapt telur yang dibuahi. Telur yang telah dibuahi tersebut akan terus berkembang menjadi ikan Gatul muda di dalam kantung embrio induknya. Praktikum yang berjudul Perkembangan Telur dan Embrio Ikan Gatul akan mengamati satu per satu telur dan perkembangan embrio yang terdapat di dalam kantung embrio ikan betina. Ikan jantan dapat dibedakan dari ikan betina dengan melihat ciri-ciri morfologinya. Ikan jantan Gatul bertubuh ramping dan terdapat sedikit warna merah di bagian dorsalnya. Ikan betina Gatul bertubuh lebih besar dan berwarna lebih gelap.

1.2 PermasalahanPermasalahan yang akan dibahas pada praktikum yang berjudul Perkembangan Telur dan Embrio Ikan Gatul adalah bagaimana mempunyai kemampuan untuk menjelaskan tahapan perkembangan telur menjadi embrio dari ikan Gatul.

1.3 Tujuan Praktikum yang berjudul Perkembangan Telur dan Embrio Ikan Gatul bertujuan untuk mempunyai kemampuan untuk menjelaskan tahapan perkembangan telur menjadi embrio dari ikan Gatul.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1 Ikan Gatul2.1.1 Ikan PelagikIkan pelagik umumnya berukuran kecil, bentuk mulut superior, kepala berbentuk pipih datar dengan mata lebar dan sirip punggung berada di bagian belakang badan. Morfologi dari ikan ini sesuai untuk menangkap plankton dan ikan-ikan kecil yang hidup di permukaan air atau insekta yang ada di permukaan, contoh Gambusia sp, Fundulus sp, Poecilia reticulatus (Wahyuningsih,2007).

2.1.2 Seksualitas IkanSeksualitas hewan pada prinsipnya terdiri atas dua jenis kelamin yaitu jantan dan betina. Ikan jantan adalah ikan yang mempunyai organ penghasil sperma sedangkan ikan betina adalah ikan yang mempunyai organ penghasil telur. Populasi heteroseksual adalah ppulasi yang terdiri ikan yang berdeda seksualitasnya sedangkan populasi monoseksual adalah populasi yang terdiri dari ikan jantan saja atau ikan betina saja. Seksualitas ikan selain yang disebutkan di atas ada yang hermaprodit, protoandri, protogini dan gonokorisme (Wahyuningsih,2007).Sifat seksual ikan dapat dibedakan menjadi 2 macam yaitu sifat seksual primer dan sifat seksual sekunder. Sifat seksual primer pada ikan ditandai dengan adanya organ yang secara langsung berhubngan dengan proses reproduksi yaitu ovarium dan pembuluhnya pada ikan betina serta testis dan pembuluhnya pada ikan jantan. Sifat seksual sekunder adalahtanda-tanda yang dapat digunakan untuk membedakan ikan jantan dan ikan betina. Suatu spesies ikan yang mempunyai sifat morfologi yang dapat digunakan untuk membedakan ikan jantan dan ikan betina dengan jelas, maka spesies tersebut dikatakan bersifat seksual dimorfisme. Namun apabila, ikan tersebut dibedakan jantan dan betinanya berdasarkan perbedaan warna maka spesies ikan tersebut bersifat seksual dikromatisme. Pada umumnya ikan jantan mempunyai warna yang lebih cerah dan lebih menarik dibandingkan ikan betina (Wahyuningsih,2007).Sifat seksual sekunder pada dasarnya dapat dibagi menjadi dua yaitu :1. Sifat seksual sekunder yang bersifat hanya sementara, hanya muncul pada waktu musim pemijahan saja. Misalnya ovipositor yaitu alat yang digunakan untuk menyalurkan telur ke bivalvia, adanya semacam jerawat di atas kepalanya pada waktu musim pemijahan. Banyaknya jerawat dengan suunan yang khas tertentu bisa dipakai untuk tanda menentukan spesies. Contohnya ikan Nocomis biggutatus dan Semotilus atromaculatus jantan (Wahyuningsih,2007).2. Sifat seksual sekunder yang bersifat permanen atau tetap, yaitu tanda ini tetap ada sebelum, selama dan sesudah musim pemijahan. Misalnya tanda bulatan hitam pada ekor ikan Amia calva jantan, gonopodium pada Gambussia affinis, Claspers pada golongan ikan Elasmobranchia, warna yang lebih menyala pada ikan Lebistes sp, Beta sp dan ikan-ikan karang, ikan Photocornycus sp yang berparasit pada ikan betinanya dan sebagainya (Wahyuningsih,2007).

2.2 Macam TelurMacam telur menurut susunan deutoplasmanya, ada 4 macam yaitu :1. HomolecithalHomolecithal disebut juga oligolecithal atau isolecithal. Deutoplasmanya sedikit, tersebar merata di seluruh sitoplasma (ooplasma). Terdapat pada amphioxus, Methateria dan Eutheria. 2. MediolecithalMempunyai deutoplasma sedang berupa lapisan di daerah kutub vegetal telur, terdapat pada ampibhia

3. MegalecithalMegalecithal atau telolecithal berdeutoplasma banyak sekali, membentuk lapisan yang mengisi hampir semua telur sedangkan inti dan sedikit inti dan sedikit sitoplasma menempati hanya daerah puncuk kutub animal. Terdapat pada pisces, reptilia, aves dan monotremata.4. CentrolecithalDeutoplasma relatif banyak dibandingkan dengan volume telur, tapi terletak di bagian tengah. Sitoplasma berada di sebelah luar, terdapat pada insecta.(Yatim,1994).

2.3 Macam Pembelahan dan Tahap MorulaAda 3 macam pembelahan yaitu :1. HoloblastikPembelahan mengenai seluruh daerah zygot. Terdapat pada telur homolecithal dan mediolecithal. Holoblastik dibedakan atas holoblastik teratur dan holoblastik tak teratur. Holoblastik teratur terdapat pada bintang laut (Asterias), amphioxus, dan katak (Anura). Disebut teratur karena pembelahan secara teratur dilihat dari bidang pembelahanmaupun waktu tahap-tahap pembelahan itu. Holoblastik tak teratur terdapat pada mamalia (metatheria dan eutharia). Bidang dan waktu pembelahan tak sama dan tak serentak terjadi pada berbagai daerah zigot.2. MeroblastikPembelahan hanya terjadi pada sebagian zygot yakni di daerah germinal disc. Terdapat pada telur megalecithal.3. Perantaraan holoblastik dan meroblastikPembelahan yang tak seluruhnya mencapai ujung daerah kutub vegetal. Terdapat pada telur megalecithal yang berlapisan yolk yang tebalnya sedang, terdapat pada ganoid dan dipnoid (Yatim,1994).Sel telur yang telah dibuahi akan mengalami serangkaian proses pembelahan menjadi sel-sel yang lebih kecil disebut blastomer. Setiap sel anak akan memperoleh jumlah kromosom yamg sama dengan jumlah kromosom sel induk. Sejumlah blastomer menyusun struktur seperti bola berongga disebut morula (Yatim,1994).

2.4 Blastula Elasmobranchii dan TeleosteiKedua blastula ikan ini ter,masuk tipe discoblastula yang sama halnya dengan blastula burung-burung dan Reptilia. Blastula primair terdiri dari selapis blastoderm dan blastocoel primair terletak antara blastoderm central dan periblast central. Pembentukan hypoblast pada Elasmobranchii belum jelas. Daerah-daerah yang disangka akan menjadi calon pembentuk organ pada Elasmobranchii ada 5 apabila dilihat dari atas yaitu epidermal, neuroectodermal, notochordal, lamina prechordalis dan mesodermal sedangkan calon pembentuk organ jika dilihat dalam penampang membujur ada 6 yaitu epidermal, neuroectodermal, notochordal, lamina prechordalis, mesodermal dan entodermal. Kedua blastula ikan tersebut terdapat thropoblast yang mengelilingi calon pembentuk organ. Trophoblast akan menjadi bungkus embrio (Sagi,1990).

2.5 Gatrulasi ElasmobranchiiGastrulasi pada Elasmobranchii tidak jauh berbeda dengan gastrulasi Teleostei. Involusi lamina prechordalis dan notochordal terjadio seperti gastrulasi burung-burung. Kedua calon itu setelah involusi bergerak ke anterior di bawah lamina prechordalis dan chorda dorsalis. Apabila gastrula memanjang maka gastrocoel memanjang ke arah anterior dan mendesak entoderm dan blastocoel jauh ke anterior. Pada gastrula Elasmobranchii terdapat 2 macam entoderm. Entoderm yang letaknya tepat di bawah lamina prechordalis sebagai entoderm yang berada di sepanjang sumbu embryo akan menjadi enteron. Entoderm di sebelah lateral dan akan meluaske periphere membentuk extra embryonic entoderm yang akan menjadi kantong vitellus. Kedua entoderm itu terdorong ke anterior oleh lamna pre chordalis dan chorda dorsalis. Entoderm axial berada di sebelah anterior lamina prechordalis dan entoderm yang kedua terdesak lebih ke anterior di luar tubuh embryo atau di sebelah anterior head fold (Sagi,1990).

2.6 TubulasiPertumbuhan mengiringi pembentukan gastrula adalah tubulasi. Daerah-daerah bakal pembentuk alat atau ketiga lapis benih menyusun diri sehingga berupa bumbung, berongga dan yang tak nyata mengalami pembumbungan hanya notochord (tetap masif). Tubulasi terjadi mulai daerah kepala sampai ekor. Proses yang menyertai tubulasi antara lain penonjolan daerah kepala, pembesaran dan pemanjangan daerah badan, penonjolan daerah ekor, penonjolan doro median daerah badan, dan pembentukan jaringan ekstra embrional yang bersifat pelindung, pemelihara atau penyalur makanan bagi embrio. Blastocoel pada proses gastrulasi tidak hilang sama sekali namun susut dan dalam tubulasi blastocoel tersebut kembali meluas karena ikut ambil bagian dalam melancarkan proses tubulasi tersebut (Yatim, 1994).

2.7 OrganogenesisOrganogenesis atau morfogenesis merupakan proses dimana embryo bentuk primitif tumbuh menjadi bentuk definitif dan memiliki bentuk serta rupa yang spesifik pada suatu spesies. Organogenesis merupakan gabungan dua periode yaitu pertumbuhan antara dan pertumbuhan akhir. Pada periode pertumbuhan antara atau transisi terjadi transformasi dan diferensiasi bagian-bagian tubuh embryo dari bentuk primitif sehingga menjadi bentuk definitif. Pada periode pertumbuhan akhir terjadi penyelesaian secara halus bentuk definitif itu sehingga menjadi ciri suatu individu (Yatim,1994).

2.8 Perkembangan Bentuk EmbryoPerkembangan bentuk Embryo dari telur yang dibuah sampai trjadi bentuk tetap seperti orang tuanya mengalami tingkat perkembangan bentuk antara lain bentuk tubuh primitif, bentuk larva dan bentuk tetap (Sagi,1990).2.8.1Bentuk Tubuh PrimitifBentuk tubuh vertebrata dalam stadium embryonal yang masih primitif pada umumnya sama. Kenampakan dari luar bahwa bentuk tubuh embryo antra binatang satu dengan binatang lainnya masih sama. Contoh embryo Squalus achantias dari Elasmobranchii ukuran 10-15mm, embryo katak ukuran 5-7mm, embryo babi ukuran 6-10mm dan embryo manusia ukuran 6-10mm (Sagi,1990).2.8.2 Bentuk Larva Bentuk larva adalah bentuk antara primitif dan bentuk tetap atau biasa disebut bentuk transisi. Dalam periode larva bahwa organ yang telah mencapai bentuk dasar untuk kemudian mengalami suatu metamorfose menjadi bentuk tetap. Bentuk larva dari binatang yang berkembang di dalam air, Telestolei dan amphibia dapat dianalogikan dengan embryo yang berkembang di dalam tubuh induknya seperti Elasmobranchii dan mamalia juga dapat disamakan dengan embryo yang berkembang dalam kulit telur seperti reptil dan burung-burung (Sagi,1990).2.8.3Bentuk TetapDikatakan bentuk tetap bila sudah tidak mengalami perubahan bentuk lagi dan sudah sesuai dengan bentuk orang tuanya. Tanda-tanda larva sudah menghilang. Tingkatan ini ada yang menyebutkan sebagai fetus (Sagi,1990)

BAB IIIMETODOLOGI

3.1 Alat dan Bahan3.1.1 AlatPeralatan yang digunakan pada praktikum yang berjudul Perkembangan Telur dan Embrio Ikan Gatul adalah pipet, gelas arloji, lup, silet baru, pinset, tissue dan papan seksi.3.1.2 BahanBahan-bahan yang diperlukan pada praktikum yang berjudul Perkembangan Telur dan Embrio Ikan Gatul adalah ikan gatul (Poecilia reticulates) dan air.

3.2 Cara KerjaIkan Gatul diambil dari parit. Alat dan bahan berupa pipet, gelas arloji, lup, silet baru, pinset, tissue dan papan seksi yang diperlukan disediakan. Ikan Gatul betina yang kecil diletakkan pada papan seksi. Bagian perutnya dibuka dan diamati ovariumnya kemudian di gambar. Ovarium diambil dan diletakkan pada gelas arloji, ditetesi dengan sedikit air kemudian amati dengan lup dan digambar. Pembungkus ovarium dibuka dan ditetesi sedikit air. Telur diambil satu per satu. Telur diletakkan di atas gelas arloji dan ditetesi air kemudian diamati dengan lup. Telur yang belum dibuahi dan yang telah dibuahi dibandingkan dan digambar. Ikan betina yng besar diambil, ditetesi dengan sedikit air kemudian diamati dibawah mikroskop stereo. Ovarium diambil dan diletakkan pada gelas arloji, ditetesi dengan sedikit air kemudian amati dengan lup dan digambar. Pembungkus ovarium dibuka dan ditetesi sedikit air. Telur diambil satu per satu. Telur diletakkan di atas gelas arloji dan ditetesi air kemudian diamati dengan lup.Perkembangan embrio-embrio yang telah diperoleh diurutkan. Hasilnya dibedakan dan digambar.

BAB IVANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisa DataNo PerlakuanPengamatan

.1.

2.

3.

4.

5

6.Diambil ikan gatul dari parit dan dimasukkan ikan kedalam ember

Disediakan alat dan bahan

Diambil ikan betina yang kecil dan diletakkan dipapan seksi, dibedah bagian perutnya

Diambil telurnya dengan cara ditekan pada bagian perut

Diletakkan pada kaca obyek dan ditetesi dengan sedikit air

Diamati dengan mikroskop

Morula

Blastula

Gastrula

Neurulasi

Organogenesis

ikan gatul betina lebih besar dan warnanya lebih gelap ikan gatul jantan lebih langsing dan berwarna terang

Poecillia reticulates, air, papan seksi, pipet, kaca arloji, lup, silet baru, pinset, dan kertas tissue

Terdapat irisan tipis dibagian perut ikan

Telur berwarna kuning

Pemberian air agar telur tidak kering dan rusak

Terlihat tahapan perkembangan embrio 4321342

Keterangan :1. Periblast2. Sel-sel pinggir3. Syncytium4. YolkCiri ciri :- merupakan bola padat yang masif, tidak berongga- masih terdapat zona pelusida (zona pelusidanya masih utuh sebagai pemersatu blastomer)- sudah terjadi pembelahan karena memiliki sel-sel yang membelah Terbentuk bulatan didalam telur Jumlah bulatan 2,4,6 dan seterusnya1

56432

Keterangan :1. Kutub animal2. Mikromer3. Blastocoel4. Zona marginal5. Makromer6. Kutub vegetalCiri ciri : terbentuk rongga yang disebut blastocoel (rongga ini makin lama makin membesar, berisi cairan) Terdapat rongga di bagian tengah telur (Blastocoel ) Sudah terdapat daerah sel yang akan menjadi bakal pembentuk alat Terdapat 3 lapisan, ektoderm, mesoderm, dan endoderm

4 3 2 1Ket : 1. gastrocoel 2. mesoderm 3. ektoderm4 gerakan emboli yaitu invaginasi gerakan mencekuk dan melipat suatu lapisanCiri ciri : terdapat lekukan dan yolk Ada bumbung berongga sebagai daerah bakal alat pembuluh Terdapat lekukan ovulasi (invaginasi) Mengalami gerakan gastrulasi yaitu emboli (gerakan menyusup),dalam ikan gatul ini termasuk jenis gerakan invaginasi Sudah memiliki 3 lapisan:ektoderm, mesoderm,endoderm

1 3 2 Ket : 1. bumbung saraf 2. mata 3. notochordCiri ciri :- terbentuk notochord Pembumbungan mesoderm terjadi di truncus embrio Masih ada yolk

1 2 3

4Ket : 1. mata 3. ekor 2. caput 4. yolkCiri ciri : Organ-organ sudah mulai terbentuk Memiliki rupa dan bentuk spesifik, kepala, ada notochord yang jelas, ekor sudah dapat dibedakan dengan jelas- Pada kepala terdapat mata

4.2 PembahasanPraktikum ini bertujuan agar mahasiswa mampu menjelaskan tahapan perkembangan telur menjadi embrio dari ikan gatul (Poecillia reticulatus). Bahan yang digunakan adalah ikan gatul, hal ini dikarenakan ikan gatul termasuk ovovivipar yaitu bertelur namun pembuahan tejadi secara internal padahal umumnya kelas pisces terjadi pembuahan eksternal, juga karena mudah didapat, murah, serta perkembangan telur berlangsung singkat atau cepat.Ikan gatul memiliki taksonomi sebagai berikut:Kingdom : AnimaliaFilum: ChordataSupfilum: VertebrataClassis: PiscesSub classis: OsteoichtyesOrdo: CyprinodontiformesFamilia : PoecilllidaeGenus: PoecilliaSpesies: Poecillia reticulates(Anonim, 2009)Perbedaan ikan gatul betina dan jantan adalah pada ikan gatul betina ukurannya lebih besar dari yang jantan. Ukuran ikan gatul betina bisa mencapai panjang 6,5 cm. Tubuh membulat dan besar. Ikan jantan berukuran lebih kecil. Ukurannya berkisar antara 3,5 hingga 4 cm. Bertubuh langsing dan memiliki gonopodium yang berkembang baik. Gonopodium yaitu modifikasi sirip anal (caudal fin) yang berfungsi untuk menyalurkan sperma ke tubuh betina. Ikan gatul merupakan ikan yang mampu bertahan hidup dengan system penghasilan anak dalam jumlah besar. Ikan gatul hidup pada lingkungan air dengan pH 7.0-8.5 dan temperatur 18-28C / 64 - 82 F (Anonim, 2009).

BetinaJantanLangkah pertama adalah mengambil ikan gatul diparit kemudian ikan dimasukkan didalam ember. Setelah itu disiapkan alat yang dibutuhkan yaitu papan seksi, pipet, kaca arloji, lup, silet baru, pinset, dan kertas tissue. Ikan gatul yang betina diambil dan diletakkan diatas papan seksi, dan dibedah bagian perutnya. Pada bagian perut yang sudah terbuka, dikeluarkan telurnya dengan cara menekan bagian perutnya. Telur berwarna kuning. Setelah telur didapatkan, ditetesi air sedikit agar telur tidak rusak, dan ditaruh diatas kaca objek dan diamati dengan mikroskop. Hasil yang didapatkan adalah fase morulasi, blastulasi, gastrulasi, neurulasi, dan organogenesis.Pada fase morulasi terjadi pembelahan sel sel yang membentuk seperti bola berongga. Pembelahan pertama lewat bidang meridian, yang kedua lewat bidang meridian juga tapi tegak lurus pada bidang pembelahan pertama. Terbentuklah 4 sel yang sama besar. Pembelahan ketiga lewat bidang latitudinal, sedikit saja di atas bidang ekuator. Terbentuklah 8 sel, 4 sel sebelah atas lebih kecil, disebut micromere, dan 4 sel sebelah bawah disebut macromere .Pembelahan keempat lewat bidang-bidang meridian, yang serentak membagi dua ke delapan sel. Terbentuklah 16 sel yang terdiri dari 8 micromere dan 8 macromere .Pembelahan kelima lewat bidang latitudinal, atas dan bawah bidang ekuator, serentak. Pada katak, berhubung dengan adanya lapisan yolk yang sedang tebalnya, pembelahan pada macromere lama baru mencapai ujung kutub vegetal. Akhirnya pada pembelahan kelima ini terbentuklah blastomere yang terdiri dari 32 sel. Sel-sel micromere dan macromere kini terdiri dari 2 lapis masing-masing. Sel-sel macromere lapis bawah lebih besar daripada yang lapis atas. Pembelahan keenam lewat bidang-bidang meridian serentak untuk semua sel yang 32 buah, sehingga terbentuk 64 sel. Pembelahan ketujuh dan kedelapan sudah sukar diikuti. Di akhir pembelahan kedelapan gumpalan sel-sel itu membesar, yang terdiri dari sekitar 70 sel, berbentuk seperti buah pir. Pada katak tak jelas adanya blastomere bentuk morula. Karena blastomere terdiri dari berpuluh-puluh sel secara berangsur terbentuk rongga di bagian tengah yang makin lama makin besar. Rongga itu berisi cairan (Yatim, 1994).

Sel yang mulai membelahFase morulasi perbesaran 40x fase morulasi dari literatur (www.cas.vanderbilt.edu/.../hzfish-blast1-30558.jpg)Blastulasi merupakan proses pembentukan suatu rongga di dalam sel akibat jumlah sel yang semakin bertambah di dalam zigot. Blastulasi ini merupakan fase lanjutan setelah morulasi dimana terbentuk rongga yang disebut blastocoel pada akhir fase. Rongga ini terbentuk karena adanya Na+ yang dikeluarkan oleh blastomer, sehingga sel-sel morula menjadi semipermeabel dan menyebabkan air dapat masuk dalam rongga yang sebenarnya sudah ada (Sukra, 2000).Fase blastula dimulai sejak struktur sel-sel tersebut seperti suatu bola yang terdiri dari 128 sel atau stadium pembelahan ke 8 sampai struktur siap memasuki periode gastrulasi. Proses terpenting pada saat blastula adalah terbentuknya yolk syncytial layer yang berasal dari granul yolk yang membengkak saat stadium morula dan pembentukan epiboli. Pada saat akhir morula terbentuk rongga-rongga yang disebut segmentation cavity, dimana segmentation cavity tersebut makin lama makin membesar membentuk blastocoel sebagai akibat meluasnya pembelahan sel-sel di daerah kutub anima ke daerah kutub vegetal. Akhirnya rongga di sebelah dalam struktur yang disususn oleh blastomer makin lama makin membesar dan disebut blastocoel. Blastula yang memiliki blastocoel disebut seloblastula, dan yang tidak memiliki blastocoel disebut stereoblastula (Tim Kedokteran UI, 1994).

1 2 2 1 4 3 4 fase blastulasi perbesaran 40x fase blastulasi dari literaturKet : 1. kutub animal2. mikromere3. balstocoel4. makromere(www.cas.vanderbilt.edu/.../hzfish-blast1-30558.jpg)Gastrulasi merupakan proses dinamisasi daerah-daerah bakal pembentuk alat pada blastula, diatur dan dideretkan berdasarkan bentuk dan susunan tubuh spesies bersangkutan. Pada proses ini terbentuk rongga bakal jadi saluran pencernaan kelak, oleh karena itu proses ini disebut gastrulasi (lambung). Dalam proses gastrulasi disamping terus-menerus terjadi pembelahan dan perbanyakan sel terjadi pula berbagai macam gerakan sel dalam usaha mengatur dan menderetkan sel sesuai dengan bentuk dan susunan tubuh individu dari spesies yang bersangkutan (Nurhayati, 2004).Dalam proses gastrulasi, disamping terus menerus terjadi pembelahan dan perbanyakan sel, terjadi pula berbagai macam gerakan sel didalam usaha mengatur dan menderetkan mereka sesuai dengan bentuk dan susunan tubuh individu dari species bersangkutan. Ada dua kelompok gerakan :a. epiboligerakan melingkupi, terjadi disebelah luar embrio. Berlangsung pada bakal ektoderm epidermis dan saraf. Gerakan yang besar berlangsung menurut poros bakal anterior posterior tubuh. Sementara bakal mesoderm dan endoderm bergerak, epiboli terjadi menyesuaikan diri sehingga ektoderm terus menyelaputi seluruh embrio.

b. emboligerakan menyusup, terjadi disebelah dalam embrio. Berlangsung pada daerah-daerah bakal mesoderm, notochord, pre-chorda, dan endoderm. Daerah-daerah itu bergerak ke arah blastocoel.(Nurhayati, 2004)Gerakan emboli ini terdiri dari 7 macam gerakan : InvolusiGerakan membelok ke dalam. KonvergensiGerakan menyempit. InvaginasiGerakan mencekuk dan melipat suatu lapisan. EvaginasiGerakan menjulur suatu lapisan.

DelaminasiGerakan memisahkan diri sekelompok sel dari kelompok utama atau lapisan asal. DivergensiGerakan memencar, sebaliknya dari konvergensi. ExtensiGerakan meluas (Sukra, 2000)

4 1 2 3 1 3 2Fase gastrulasi perbesaran 40x fase gastrulasi dari literaturKet : 1. Ektoderm2. mesoderm3. gastrocoel4. gerakan invaginasi(www.cas.vanderbilt.edu/.../hzfish-blast1-30558.jpg)Neurulasi adalah periode perkembangan embrio yang diawali dengan pembentukan neural plate dan diakhiri dengan pembentukan bumbung neural. Dalam neurulasi terjadi 3 proses utama yang berlangsung di dalamnya, yaitu: Invaginasi, Evaginasi, dan Delaminasi. Blastocoel dalam proses gastrulasi tidak hilang sama sekali. Dalam gastrulasi susut namun dalam proses tubulasi (pembumbungan) kembali meluas. Ikut ambil bagian dalam melancarkan proses tubulasi itu, karena adanya celah atau rongga untuk bergerak (Nurhayati, 2004). 1 2 3 1 3 2 Fase neurulasi perbesaran 40x fase neurulasi dari literaturKet : 1. mata2. bumbung syaraf3. notochord(www.cas.vanderbilt.edu/.../hzfish-blast1-30558.jpg)Organogenesis disebut juga morfogenesis yaitu pembentukan organ (alat tubuh). Embryo bentuk primitif tumbuh menjadi bentuk definitif, dan memiliki bentuk dan rupa yang spesifik bagi suatu spesies tertentu. Organogenesis merupakan gabungan dua periode : pertumbuhan antara dan pertumbuhan akhir. Pada periode pertumbuhan antara atau transisi menjadi transformasi dan diferensiasi bagian bagian tubuh embryo dari bentuk primitif sehingga menjadi bentuk definitif pada periode ini embryo akan memiliki bentuk yang khusus bagi spesies, misalnya telah membentuk katak, ayam, babi, atau bentuk mamalia. Pada periode pertumbuhan akhir, penyelesaian secara halus dari bentuk definitif tersebut sehingga menjadi ciri sesuatu individu, yaitu embryo mengalami penyelesaian pertumbuhan jenis kelamin, watak (karakter), fisik, dan psikis serta roman atau wajah yang khusus bagi setiap individu (Nurhayati, 2004)Organogenesis diawali dengan pembentukan bumbung oleh jaringan epidermis, neural, mesoderm, endoderm. Bumbung neural dibentuk dengan tenggelamnya lekukan neural yang berasal dari lapisan ektoderm, organ yang dibentuk dari jaringan neural antara lain otak, ganglion, mata. Organ yang berasal dari endoderm ialah lapisan bagian dalam alat pencernaan makanan. Lapisan mesoderm dibagi menjadi 3 bagian yaitu bagian dorsal, intermediet, lateral. Dari mesoderm bagian dorsal akan terbentuk menjadi somite yaitu semacam ruas yang terdapat pada embrio, dari mesoderm intermediet terbentuk ginjal dan gonad sedangkan dari mesoderm lateral terbentuk pembungkus jantung dan pembungkus pembuluh darah. Didalam somite terdapat skerotom, myotome, dermatom. Sklerotom akan menjadi rangka axial, myotom menjadi urat daging, dermatom akan menjadi dermis dan derivatnya. (Sukra, 2000)

1 2 2

3 4 1 4 3Fase organogenesis perbesaran 40x fase organogenesis dari literaturKet : 1. Caput2. mata3. ekor4. yolk(www.cas.vanderbilt.edu/.../hzfish-blast1-30558.jpg)Komponen endokrin alkilfenolik ditemukan di lingkungan air. Konsentrasi berlebihan dari komponen ini dapat memberikan dampak pada system reproduksi dari ikan. Pada pembelajaran ini, efek nyata dari konsentrasi octylphenol atau 17 estradiol di lingkungan adalah pada struktur gonad ikan (Kinnberg, 2002).

BAB VKESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum ini adalah ikan gatul (Poecillia reticulatus) termasuk hewan yang ovovivipar yaitu hewan penelur yang pembuahannya terjadi secara internal atau didalam tubuh induk. Tahap tahap perkembangan embryo mulai dari morulasi yaitu pembelahan awal sel sel mulai dari 2 sel sampai 32 sel; blastulasi merupakan pembentukan suatu rongga didalam zigot, gastrulasi merupakan perpindahan sel sel bakal organ dan terbentuknya lapisan ektoderm, mesoderm, dan endoderm; neurulasi adalah terbentuknya bumbung saraf; dan terakhir organogenesis yaitu pembentukan organ (alat tubuh).

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2009. Gambussia affinis. www.O-Fish Gambusia affinis.htm. diakses pada tanggal 16 April 2009 jam 20.01

Anonim. 2009. www.cas.vanderbilt.edu/.../hzfish-blast1-30558.jpg. diakses tanggal 16 April 2009 pukul 19.55

Kinnberg, K. 2002. Effects of octylphenol and 17 estradiol on The Gonads of Guppies (Poecilia reticulata) exposed as adults Via The Water or As Embryos Via The Mother. University of Southem Denmark. Denmark.

Nurhayati, A.P.D. 2004. Diktat Perkembangan Hewan. Prodi Biologi FMIPA ITS. Surabaya.

Sukra, Y. 2000. Wawasan Ilmu Pengetahuan Embrio : Benih Masa Depan. Direktorat Jendral Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.

Tim Kedokteran UI. 1994. Embriologi. UI-Press. Jakarta.

Yatim, W. 1994. Reproduksi dan Embriologi. Tarsito. Bandung.

SKEMA KERJA

Ikan gatul (Poecilia reticulatus)

diambil dari parit dimasukkan pada akuarium untuk dipelihara beberapa hari di laboratorium diambil ikan betina yang kecil, diletakkan pada papan seksi dibuka bagian perutnya dan diamati ovariumnya digambarkan diambil ovarium, diletakkan pada gelas arloji,ditetesi dengan sedikit air diamati dengan lup digambarkan dibuka pembungkus ovarium, setelah terbuka ditetesi dengan sedikit air diambil satu per satu telur, diletakkan pada gelas arloji, ditetesi dengan sedikit air diamati dengan lup dibedakan telur yang belum dibuahi dan telur yang sudah dibuahi digambarkan diambil ikan betina yang lebih besar, diletakkan pada gelas arloji, diamati di bawah mikroskop stereo diulangi kegiatan seperti ikan gatul betina diurutkan perkembangan embrio-embrio yagn telah diperoleh dibedakan digambarkanHasil

DISKUSI

1. Tabel ciri-ciri perkembangan telur mulai dari yang belum dibuahiTahapanCiri-ciri

Telur sebelum dibuahiSel telur diliputi selaput beupa lendir, memiliki kutub vegetal dan animal, bagian kuning telur menjadi bagian ventral tubuh embrio, memiliki polaritas dan bentuk bilaterl simetri

Telur(tahap penetrasi)

Telur berwarna kuning dengan banyak butir-butir lemak serta berbentuk bulat penuh (telur masak)

Zigot Merupakan bentuk penyatuan sel kelamin jantan dan sel kelamin betina

Morula

berupa bola padat yang masif dan terdiri dari sel-sel yang membelah

Blastula Bola berongga terdiri dari sel-sel yang membelah

Gastrula Bola berongga ( sempit yang mana sel-sel disekelilingnya telah menempati temoatnya masing-masing dan mengalami evolusi

Neurula Pada bagian dorsal terbentuk tonjolan notochord sebagai calon tulang punggung dan penonjolan lain akibat lempeng-lempeng neural yang berkembang

2. ciri ciri telur dalam fase blastula, gastrula, dan neurula fase blastula : telur terbentuk seperti bola berongga dengan rongga disebut blastocoel, terdapat 2 kutub animal dan vegetal, kutub animal memiliki sel-sel yang lebih kecil disebut mikromer, sedangkan sel-sel di kutub vegetal disebut makromer. Akan tetapi ukuran blastula tidak ikut membesar dengan adanya rongga tetapi blastomer bagian dalam rontok fase gastrula : sel-sel talah menempatkan dirinya sesuai bakal yang dibawanya sehingga termentuk lapisan ektoderm, endoderm, dan mesoderm. Selain itu, pada gastrula akhir terjadi pelekukan akibat aktivitas seperti involusi, invaginasi, epiboli dan emboli fase neurulasi : sel-sel sudah mulai berkembang dan terdapat penonjolan dibagian dorsal akibat pembentukan lempeng-lempeng neural

3. Tabel ciri-ciri perkembangan embrioNo.TahapanCiri ciri

1.Pembentukan neural, krista neural dan notochordBentuk memanjang antero-posteroid, pada akhir neurulasi kedua tepi kiri dan kanan tempat ektodermal neural berinvolusi menyatu

2.Pembengkokan sumbu tubuhTerjadi dua pembengkokan yaitu kepala dan dada sehingga tubuh embrio terbagi menjadi tiga bagian yaitu kepala, leher dan ekor atau kepala, badan dan leher

3.Pembentukan selaput ekstra embrionikTerbentuk kantong amnion sebagi tempat embrio tumbuh dan berkembang sehingga embrio membesar dan hidup dalam lingkungan akuatik

4. Perkembangan embrio sama artinya dengan pembentukan alat-alat tubuh dan pengondisian agar embrio berkembang membesar dan mirip dengan induknya serta persiapan-persiapan untuk kelahirannya

5. Beberapa diskusi dari hasil temuan perkembangan telur antara lain : fase apa saja yang terdapat pada perkembangan embrio ciri khusus dari tiap fase perkembangan embrio apa saja peristiwa perkembangan embrio ini terjadi

6. Beberapa diskusi dari hasil temuan perkembangan embrio : fase apa saja yang terdapat pada perkembangan embrio apa inti dari perkembangan embrio ini terjadi kondisi apa sajakah yang dipersiapkan untuk menjaga keselamatan embrio peda saat mulai berkembang sampai melahirkan

7. Pada perkembangan telur dapat dibuat simpulan yaitu setelah terbentuk zigot maka telur mengalami beberapa perkembangan antara lain : fase morula : telur terus membelah secara berulang-ulang dan melalui berbagai bidang pembelahan sehingga terbentuk suatu bola padat yang pejal fase blastula : telur terus membelah dan sel-sel di bagian dalam rontok membentuk blastocoel sehingga terbentuk bola padat berongga fase gastrula : telur mengalami berbagai perpindahan sel menuju tempatnya masing-masing sesuai bakal alat yang dibawanya membentuk 3 lapis benih serta terjadi pelekukan akibat aktivitas pada fase gastrula ini fase neurulasi : telur berbentuk agak memanjang dengan penonjolan pada daerah dorsal akobat lempeng-lempeng neural

8. Pada perkembangan embrio dapat dibuat simpulan : perkembangan embrio merupakan kelanjutan dari perkembangan telur dengan terjadinya perkembangan bakal alat pada fase gastrula dengan pembentukan alat-alat tubuh perkembangan embrio pada akhir juga mempersiapkan beberapa kondisi untuk menjaga keamanan dan kenyamanan embrio dalam berkembang dan mempersiapkan kelahiran fetus yang terbentuk dari perkembangan embrio