laporan perancangan sistem industri terpadu modul aggregate planning

14
LAPORAN PRAKTIKUM PSIT 1 MODUL 5 AGGREGATE PLANNING Kelompok : D-21 Tgl. Praktikum : 23 April 2013 Nama : 1. Yuliana Rachmawaty Hari Praktikum : Selasa 2. Ari Kurniawan Dikumpulkan tgl : 30 April 2013 Kelas : D Yogyakarta,.........................................2013 Asisten : P-33 Kriteria Penilaian Asisten (....................................) Format Laporan : (maks 20) Isi : (maks 40) Analisa : (maks 40) TOTAL : LABORATORIUM PSIT JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKONOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA 2013

Upload: yuliana-rachmawaty

Post on 30-Nov-2015

300 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN PERANCANGAN SISTEM INDUSTRI TERPADU MODUL AGGREGATE PLANNING

LAPORAN PRAKTIKUM

PSIT 1

MODUL 5

AGGREGATE PLANNING

Kelompok : D-21 Tgl. Praktikum : 23 April 2013

Nama : 1. Yuliana Rachmawaty Hari Praktikum : Selasa

2. Ari Kurniawan Dikumpulkan tgl : 30 April 2013

Kelas : D Yogyakarta,.........................................2013

Asisten : P-33

Kriteria Penilaian Asisten

(....................................)

Format

Laporan :

(maks 20)

Isi : (maks 40)

Analisa : (maks 40)

TOTAL :

LABORATORIUM PSIT

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKONOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

2013

Page 2: LAPORAN PERANCANGAN SISTEM INDUSTRI TERPADU MODUL AGGREGATE PLANNING

BAB V

AGGREGATE PLANNING

5.1 Tujuan Praktikum

1. Mampu merencanakan produksi, inventori, dan sumber daya yang stabil

terhadap fluktuasi permintaan.

2. Mampu menentukan strategi perencanaan produksi yang layak dan dapat

meminimalkan total biaya produksi.

3. Memahami proses perencanaan agregat dan kapasitas dalam suatu industri.

5.2 Tugas Praktikum

1. Melakukan perhitungan menggunakan metode Chase Strategy dan gambarkan

grafiknya.

2. Melakukan perhitungan menggunakan metode Level Strategy dan gambarkan

grafiknya.

3. Melakukan perhitungan menggunakan metode Flexible Strategy dan

gambarkan grafiknya.

4. Membuat analisa strategi.

5. Membuat analisa feasibilitas.

5.3 Output

5.3.1 Informasi umum

Perusahaan X memproduksi tiga jenis produk yang serupa. Pada tahun

2013, perusahaan ini telah memiliki data permintaan produk berdasarkan

hasil peramalan permintaan dan data biaya terkait. Periode yang akan

direncanakan hanya selama 6 periode (Januari – Juni 2013) dengan data

seperti terlihat pada tabel-tabel di bawah ini.

Tabel 5.1 Biaya-Biaya

Biaya-Biaya

Bahan baku $ 5,5 per unit

Holding costs $ 1 per unit per bulan

Biaya stockout $ 1,5 per unit per bulan

Page 3: LAPORAN PERANCANGAN SISTEM INDUSTRI TERPADU MODUL AGGREGATE PLANNING

Biaya-Biaya

Hiring and training cost $ 200 per perkerja

Layoff costs (firing) $ 250 per perkerja

Biaya lembur (overtime) $ 9 per jam per pekerja

Biaya pekerja $ 8 per jam

Tabel 5.2 Lain-Lain

Lain-Lain

Inventori awal 200 unit

Waktu produktif/ pekerja/ hari 7,25 jam

Jam kerja yang dibayar/ pekerja 8 jam

Jumlah pekerja 7 orang

Waktu produksi 0,15 per jam per unit

Tabel 5.3 Hasil Peramalan

Hasil Peramalan

Permintaan (unit) Januari Februari Maret April Mei Juni Rata-Rata

5500 6600 7325 7304 7284 7264 6880

Dari data biaya produksi dan permintaan total produk dapat dilakukan estimasi

kebutuhan produksi. Dan perhitungannya adalah sebagai berikut:

Tabel 5.3 Perhitungan Data Kebutuhan Produksi Tahun 2013

Perhitungan Data Kebutuhan Produksi Tahun 2013

Januari Februari Maret April Mei Juni

Jumlah hari 22 19 21 21 22 23

Jam/pekerja/bln 159,5 137,75 152,25 152,25 159,5 166,75

Unit/ pekerja 1063,333 918,333 1015 1015 1063,333 1111,667

$/pekerja/bln $1.408 $1.216 $1.344 $1.344 $1.408 $1.472

Kapasitas Produksi Maksimum 7443,333 6428,333 7105 7105 7443,333 7781,667

Page 4: LAPORAN PERANCANGAN SISTEM INDUSTRI TERPADU MODUL AGGREGATE PLANNING

5.3.2 Chase Strategy

Tabel 5.4 Perhitungan Metode Chase Strategy

PERHITUNGAN CHASE STRATEGY

Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni

Jumlah hari 22 19 21 21 22 23

Jam/pekerja/bln 159,5 137,75 152,25 152,25 159,5 166,75

Unit/ pekerja 1063,333 918,333 1015 1015 1063,333 1111,667

$/pekerja/bln 1408 1216 1344 1344 1408 1472

Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni

Permintaan 5500 6600 7325 7304 7284 7264

Inv. awal 200 0 0 0 0 0

Net req. 5.300 6.600 7.325 7.304 7.284 7.264

Produksi 5.300 6.600 7.325 7.304 7.284 7.264

Kbthn pekerja 5 8 8 8 7 7

Hired 0 1 1 1 0 0

Fired 2 0 0 0 1 1

Pekerja 5 8 8 8 7 7

Inv. akhir 0 0 0 0 0 0

Page 5: LAPORAN PERANCANGAN SISTEM INDUSTRI TERPADU MODUL AGGREGATE PLANNING

Tabel 5.5 Perhitungan Biaya Produksi Berdasarkan Perhitungan Metode Chase Strategy

PERHITUNGAN BIAYA PRODUKSI

Biaya Januari Februari Maret April Mei Juni Costs

Bahan baku ($) $29.150,00 $36.300,00 $40.287,50 $40.172,00 $40.062,00 $39.952,00 $225.923,50

Pekerja ($) $7.040,00 $9.728,00 $10.752,00 $10.752,00 $9.856,00 $10.304,00 $58.432,00

Hiring cost ($) $0,00 $200,00 $200,00 $200,00 $0,00 $0,00 $600,00

Firing cost ($) $500,00 $0,00 $0,00 $0,00 $250,00 $250,00 $1.000,00

$ 285.955,50

Gambar 5.1 Grafik Perbandingan Kapasitas Produksi Minimum dan Produksi Berdasarkan Perhitungan Chase Strategy

0

1,000

2,000

3,000

4,000

5,000

6,000

7,000

8,000

9,000

1 2 3 4 5 6

Produksi

Kapasitas Produksi

Maksimum

Page 6: LAPORAN PERANCANGAN SISTEM INDUSTRI TERPADU MODUL AGGREGATE PLANNING

5.3.3 Level Strategy

Tabel 5.6 Perhitungan Metode Level Strategy

PERHITUNGAN LEVEL STRATEGY

Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni

Jumlah hari 22 19 21 21 22 23

Jam/pekerja/bln 159,5 137,75 152,25 152,25 159,5 166,75

Unit/ pekerja 1063,333 918,333 1015 1015 1063,333 1111,667

$/pekerja/bln 1408 1216 1344 1344 1408 1472

Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni

Permintaan 5500 6600 7325 7304 7284 7264

Inv. Awal 200 1.580 1.860 1.415 991 587

Net req. 5.300 5.020 5.465 5.889 6.293 6.677

Pekerja 7 7 7 7 7 7

Produksi 6.880 6.880 6.880 6.880 6.880 6.880

Inv. Akhir 1.580 1.860 1.415 991 587 203

Surplus 1.580 1.860 1.415 991 587 203

Shortage 0 0 0 0 0 0

Page 7: LAPORAN PERANCANGAN SISTEM INDUSTRI TERPADU MODUL AGGREGATE PLANNING

Tabel 5.7 Perhitungan Biaya Produksi Berdasarkan Perhitungan Metode Level Strategy

PERHITUNGAN BIAYA PRODUKSI

Biaya Januari Februari Maret April Mei Juni Costs

Pekerja ($) $9.856 $8.512 $9.408 $9.408 $9.856 $10.304 $57.344

Bahan baku ($) $37.840 $37.840 $37.840 $37.840 $37.840 $37.840 $227.040

Holding cost ($) $1.580 $1.860 $1.415 $991 $587 $203 $6.636

Stockout cost ($) $0 $0 $0 $0 $0 $0 $0

$291.020,00

Gambar 5.2 Grafik Perbandingan Kapasitas Produksi Minimum dan Produksi Berdasarkan Perhitungan Level Strategy

0

1,000

2,000

3,000

4,000

5,000

6,000

7,000

8,000

9,000

1 2 3 4 5 6

Produksi

Kapasitas Produksi

Maksimum

Page 8: LAPORAN PERANCANGAN SISTEM INDUSTRI TERPADU MODUL AGGREGATE PLANNING

5.3.4 Flexible Strategy

Tabel 5.8 Perhitungan Metode Flexible Strategy

WORKFORCE AND OVERTIME STRATEGY

Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni

Jumlah hari 22 19 21 21 22 23

Jam/pekerja/bln 159,5 137,75 152,25 152,25 159,5 166,75

Unit/ pekerja 1063,333 918,333 1015 1015 1063,333 1111,667

$/pekerja/bln 1408 1216 1344 1344 1408 1472

Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni

Permintaan 5500 6600 7325 7304 7284 7264

Inv. Awal 200 2.143 1.972 1.752 1.553 1.712

Net req. 5.300 4.457 5.353 5.552 5.731 5.552

Pekerja 7 7 7 7 7 7

Produksi 7.443 6.428 7.105 7.105 7.443 7.782

Kekurangan produksi 0 0 0 0 0 0

Surplus 2.143 1.972 1.752 1.553 1.712 2.230

Produksi lembur 0 0 0 0 0 0

Jam lembur/ pekerja 0 0 0 0 0 0

Page 9: LAPORAN PERANCANGAN SISTEM INDUSTRI TERPADU MODUL AGGREGATE PLANNING

Tabel 5.9 Perhitungan Biaya Produksi Berdasarkan Perhitungan Metode Flexible Strategy

PERHTIUNGAN BIAYA PRODUKSI

Biaya Januari Februari Maret April Mei Juni Costs

Pekerja ($) $9.856,00 $8.512,00 $9.408,00 $9.408,00 $9.856,00 $10.304,00 $57.344,00

Bahan baku ($) $40.938,33 $35.355,83 $39.077,50 $39.077,50 $40.938,33 $42.799,17 $238.186,67

Holding cost ($) $2.143,33 $1.971,67 $1.751,67 $1.552,67 $1.712,00 $2.229,67 $11.361,00

Biaya Lembur ($) $0,00 $0,00 $0,00 $0,00 $0,00 $0,00 $0,00

$306.891,67

Gambar 5.3 Grafik Perbandingan Kapasitas Produksi Minimum dan Produksi Berdasarkan Perhitungan Flexible Strategy

0

1,000

2,000

3,000

4,000

5,000

6,000

7,000

8,000

9,000

1 2 3 4 5 6

Produksi

Kapasitas Produksi

Maksimum

Page 10: LAPORAN PERANCANGAN SISTEM INDUSTRI TERPADU MODUL AGGREGATE PLANNING

5.4 Analisa

5.4.1 Analisa Strategi

a. Chase Strategy

Metode perhitungan chase strategy adalah kapasitas dan jumlah

produksi yang ditentukan memiliki variabilitas yang sesuai variabilitas

jumlah permintaan produk pada setiap periode. Strategi ini digunakan

untuk meminimalkan dan menstabilkan level inventori. Menurut

perhitungan forecasting sebelumnya pada Modul 3, bahwa metode

terbaik yang digunakan adalah Metode Regresi Linear. Dan dalam hasil

perhitungan chase strategy pada Tabel 5.4 yang terjadi selama 6 bulan

(Januari – Juni) bahwa permintaan yang didapatkan perusahaan yaitu

5.500, 6.600, 7.325, 7.304, dan 7.284 dengan inventori awal sebanyak

200 buah. Oleh karena itu, hasil perhitungan pada net requirement

(permintaan – inventori awal) pada bulan Januari – Mei adalah 5.300,

6.600, 7.325, 7.304, 7.284. Begitu juga dengan net requirement, maka

pada perhitungan produksinya pun mengikuti net requirement. Pada

perhitungan kebutuhan pekerja, perusahaan membutuhkan 5 orang di

bulan Januari, kemudian terjadinya firing 2 orang pekerja sehingga

pada bulan Februari dengan meningkatnya produksi perusahaan

membutuhkan 8 orang pekerja maka perusahaan perlu melakukan

hiring sebanyak 1 pekerja. Kebutuhan pekerja di bulan Maret – Mei

adalah 8 orang. Dibulan Mei perusahaan melakukan firing dikarenakan

pekerja yang dibutuhkan hanya sebanyak 7 orang. Begitu juga di bulan

Juni, kebutuhan pekerja hanyalah sebanyak 7 orang. Dan untuk

perhitungan inventori akhir (jumlah produksi – net requirement),

hasilnya selama 6 bulan (Januari – Juni) setiap bulannya masing-

masing mempunya inventori akhir sebanyak 0.

Berdasarkan Tabel 5.5 biaya bahan baku (biaya bahan baku per

unit x jumlah produksi per bulan) yang dibutuhkan dari selama 6 bulan

(Januari – Juni) totalnya adalah sebanyak $225.923,50. Untuk biaya

pekerja (biaya pekerja per bulan x kebutuhan pekerja per bulan) yang

dibutuhkan selama 6 bulan (Januari – Juni) sebanyak $58.432,00.

Untuk penghitungan hiring cost (hiring cost and training cost x jumlah

Page 11: LAPORAN PERANCANGAN SISTEM INDUSTRI TERPADU MODUL AGGREGATE PLANNING

hired per bulan) perusahaan melakukan hiring sebanyak 3 kali, yaitu

dibulan Februari, Maret, dan April dan sebanyak 1 orang pekerja di

masing-masing bulannya. Sehingga, biaya yang dibutuhkan di ketiga

bulan tersebut sama besarnya, yaitu $200,00 dan total yang dikeluarkan

untuk hiring cost selama 6 bulan (Januari – Juni) yaitu $600,00. Dan

untuk pehitungan firing cost (firing cost x jumlah fired per bulan),

perusahaan melakukan firing sebanyak 2 kali yaitu pada pada bulan

Januari (2 orang) dan Juni (1 orang) dimana firing cost setiap

pekerjanya $250 sehingga total biaya yang dikeluarkan untuk firing

cost adalah sebesar $1,000. Dan total penjumlahan dari perhitungan

biaya produksi (bahan baku, biaya pekerja, hiring cost, dan firing cost)

adalah $285,955,50.

Berdasarkan gambar grafik 5.1 diatas, dapat kita ketahui bahwa

kapasitas produksi maksimum lebih tinggi daripada produksi. Jadi pada

strategi ini produksi dilakukan sesuai dengan permintaan. Bila tenaga

kerja berlebih dilakukan pengurangan tenaga kerja, dan bila tenaga

kerja kurang maka dilakukan perekrutan. Perusahaan bisa memenuhi

kapasitas produksi maksimum, hanya saja permintaan di bulan Januari

bisa diproduksi oleh 5 orang pekerja, sehingga perusahaan melakukan

pengurangan tenaga kerja. Oleh karena itu, grafik perbandingan

produksi dan kapasitas produksi maksimum cukup dapat terlihat

perbedaannya.

b. Level Strategy

Dalam strategi ini, perusahaan memiliki kapasitas produksi yang

terbatas dan jumlah tenaga kerja yang tetap. Jumlah produksi bersifat tetap

dan inventori yang timbul dapat digunakan untuk memenuhi kelebihan

permintaan produk pada periode tertentu. Dalam hasil perhitungan level

strategy pada Tabel 5.6 yang terjadi pada bulan Januari – Juni, bahwa

permintaan yang didapatkan perusahaan yaitu 5.500, 6.600, 7.325,

7.304, dan 7.284 dengan inventori awal selama 6 bulan (Januari – Juni)

adalah 200, 1.580, 1.860, 1.415, 991, dan 587. Oleh karena itu, hasil

perhitungan pada net requirement (permintaan – inventori awal) pada

bulan Januari – Juni adalah 5.300, 5.020, 5.465, 5.889, 6293, dan

Page 12: LAPORAN PERANCANGAN SISTEM INDUSTRI TERPADU MODUL AGGREGATE PLANNING

6.677. Selama 6 bulan (Januari – Juni) jumlah produksi perusahaan

konstan yaitu 6.880. Pada perhitungan kebutuhan pekerja, perusahaan

membutuhkan 7 pekerja selama 6 bulan tersebut. Perhitungan inventori

akhir dari perusahaan menggunakan metode level strategy selama 6

bulan (Januari – Juni) adalah 1.580, 1.860, 1.415, 991, dan 203. Untuk

hasil perhitungan surplus pada metode level strategy, hasilnya sama

dengan inventori akhir. Dan untuk perhitungan shortage, tidak ada

kondisi di mana produksi lebih besar dari inventori akhir. Sehingga,

shortage selama 6 bulan (Januari – Juni) 0.

Berdasarkan Tabel 5.7 biaya pekerja (upah pekerja per bulan x

biaya pekerja) yang dibutuhkan selama 6 bulan (Januari – Juni)

totalnya adalah $57.344,00. Untuk perhitungan biaya bahan baku

(biaya bahan baku per unit x jumlah produksi per bulan) yang

dibutuhkan selama 6 bulan (Januari – Juni) totalnya adalah $227.040.

Untuk perhitungan holding cost (holding cost per bulan x surplus) total

biaya yang dikeluarkan adalah $6.636. Dan untuk perhitungan stockout

cost (stockout cost x shortage) dimana selama 6 bulan (Januari – Juni)

pada metode level strategy ini tidak terdapat shortage, maka biaya

stockout cost adalah $0.

Berdasarkan gambar grafik 5.2 diatas, dapat kita ketahui bahwa

kapasitas produksi perbedannya tidak terlalu jauh dengan produksi.

Jadi pada strategi ini produksi dilakukan sesuai dengan kapasitas

produksi. Bila terjadi produksi berlebih, maka produk yang sudah jadi

disimpan di gudang. Sedangkan bila terjadi kekurangan produksi, maka

perusahaan memesan dari perusahaan lain untuk memenuhi

permintaan.

c. Flexible Strategy

Strategi ini merupakan kombinasi antara level strategy dan

chase strategy. Misalnya sebuah perusahaan memiliki kapasitas

produksiyang cukup, kemudian utilitas fasilitas produksi dijadikan

acuan dalam penentuan perencanaan agregat. Dalam kasus ini jumlah

pekerja bersifat tetap, namun jam kerja setiap pekerja memiliki

variabilitas yang disesuaikan dengan level permintaan produk. Pada

Page 13: LAPORAN PERANCANGAN SISTEM INDUSTRI TERPADU MODUL AGGREGATE PLANNING

hasil perhitungan flexible strategy pada Tabel 5.8 yang terjadi pada

bulan Januari – Juni, bahwa permintaan yang didapatkan perusahaan

yaitu 5.500, 6.600, 7.325, 7.304, dan 7.284 dengan inventori awal

selama 6 bulan (Januari – Juni) adalah 200, 2.143, 1.972, 1.752, 1.553,

dan 1.712. Oleh karena itu, hasil perhitungan pada net requirement

(permintaan – inventori awal) pada bulan Januari – Juni adalah 5.300,

4.457, 5.353, 5.552, 5.731, dan 5.552. Kebutuhan pekerja selama 6

bulan pada perusahaan konstan, yaitu 7 orang pekerja. Untuk

perhitungan produksi (unit per pekerja x jumlah pekerja) selama 6

bulan (Januari – Juni) adalah 7.443, 6.428, 7.105, 7.105, 7.443, dan

7.782. Dengan menggunakan perhitungan metode flexible strategy,

perusahan tidak mengalami kekurangan produksi setiap bulannya

selama 6 bulan tersebut. Untuk perhitungan surplus yang terjadi selama

6 bulan (Januari – Juni) adalah 2.143, 1.972, 1.752, 1.553, 1.712, dan

2.230. Karena tidak terjadinya kekurangan produksi pada masing-

masing pekerja maka setiap pekerjanya tidak perlu melakukan produksi

lembur sehingga tidak adanya jam lembur per pekerjanya.

Berdasarkan Tabel 5.9 biaya pekerja (upah pekerja per bulan x

biaya pekerja) yang dibutuhkan selama 6 bulan (Januari – Juni)

totalnya adalah $57.344,00. Untuk perhitungan biaya bahan baku

(biaya bahan baku per unit x jumlah produksi per bulan) yang

dibutuhkan selama 6 bulan (Januari – Juni) totalnya adalah

$238.186,67. Untuk perhitungan holding cost (holding cost per bulan x

surplus) total biaya yang dikeluarkan adalah $11.361,00. Dan untuk

perhitungan biaya lembur, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya

karena tidak terjadinya kekurangan produksi pada masing-masing

pekerja maka setiap pekerjanya tidak perlu melakukan produksi lembur

sehingga tidak adanya jam lembur per pekerjanya, oleh karena itu tidak

ada biaya lembur selama 6 bulan tersebut.

Berdasarkan gambar grafik 5.3 diatas, dapat kita ketahui bahwa

kapasitas produksi sama dengan produksi. Jadi pada strategi ini

produksi dilakukan sesuai dengan kapasitas produksi. Bila terjadi

produksi berlebih, maka produk yang sudah jadi disimpan di gudang.

Page 14: LAPORAN PERANCANGAN SISTEM INDUSTRI TERPADU MODUL AGGREGATE PLANNING

Sedangkan bila terjadi kekurangan produksi, maka perusahaan

melemburkan para pekerjanya untuk memenuhi permintaan.

5.5 Kesimpulan

Berdasarkan dari total biaya produksi, strategi yang terbaik adalah Chase

Strategy. Karena pada strategi ini total biaya yang dikeluarkan paling kecil yaitu

$281.955,00 dibandingkan dengan Level Strategy adalah $291.020,00 dan pada

metode Flexible Strategy biaya yang dikeluarkan paling besar yaitu $306.891,67.

Alasan Chase strategy sebagai metode terbaik karena pada Chase Strategy,

produksi dilakukan sesuai dengan permintaan, kemudian bila pekerja terlalu

berlebih dilakukan pengurangan pekerja (firing) dan sebaliknya jika kekurangan

pekerja perusahaan dapat melakukan perekrutan (hiring).