laporan pembuatan peta tematik

9
Laporan Pembuatan Peta Tematik Kec. Gajahmungkur Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Interpretasi Ruang (TKP 256) Dosen Pengampu: Dra. Bitta Pigawati, MT Dikerjakan Oleh : Sally Indah Nurdyawati 21040113130096 Kelas B Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Upload: sally-indah-n

Post on 14-Apr-2017

889 views

Category:

Engineering


24 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Pembuatan Peta Tematik

Laporan Pembuatan Peta TematikKec. Gajahmungkur

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Interpretasi Ruang(TKP 256)

Dosen Pengampu: Dra. Bitta Pigawati, MT

Dikerjakan Oleh :Sally Indah Nurdyawati

21040113130096Kelas B

Jurusan Perencanaan Wilayah dan KotaFakultas Teknik Universitas Diponegoro

Semarang2014

Page 2: Laporan Pembuatan Peta Tematik

I. TUJUANTujuan dari praktikum pembuatan peta tematik ini adalah sebagi berikut:1. Mengetahui jenis – jenis peta yang termasuk ke dalam kategori peta

tematik2. Mengetahui keadaan suatu wilayah dilihat dari kondisi tertentu3. Mengetahui komposisi peta tematik

II. ALAT DAN BAHAN1. Peta Dasar: Peta Rupa Bumi atau Peta Topografi2. Data yang akan ditampilkan pada peta tematik: data produktivitas air

tanah di Kecamatan Gajahmungkur, Semarang3. Penggaris4. Kertas Kalkir (A4)5. Pensil Warna6. Milipen

III. KAJIAN LITERATUR3.1 Pengertian Peta Tematik

Peta tematik adalah peta yang menggambarkan suatu data yang mempunyai tema khusus dan ada kaitannya dengan detail topografi tertentu (Pangi & Pigawati 2010). Peta tematik (E.S Bos, 1977) adalah suatu peta yang menggambarkan informasi kualitatif dan kuantitatif tentang kenampakan-kanampakan atau konsep yang spesifik yang ada hubungannya dengan detil topografi tertentu. Menurut International Cartographig Association (1973), peta tematik adalah peta yang dibuat dan didesain untuk menggambarkan kenampakan-kenampakan atau konsep-konsep khusus. Dari batasan tersebut dapat dikatakan secara gari besar bahwa peta tematik merupakan peta yang menggambarkan suatu data yang mempunyai tema khusus dan ada kaitannya dengan detail topografi tertentu.

Pada peta tematik, keterangan disajikan dalam gambar dengan memakai pernyataan dan simbol-simbol serta mempunyai tema tertentu atau kumpulan dari tema-tema yang ada hubungannya antara satu dan lainnya. Peta tematik mempunyai hubungan erat dengan perkembangan ilmu pengetahuan, terutama, dalam penyajian data untuk keerluan perencanaan dalam bidang-bidang tertentu, seperti: geologi, geografi, pertahanan, perkotaan, teknik sipil, pertambangan, dan bidang ilmu pengetahuan dalam hubungannya dengan masalah sosial dan ekonomi. Pada peta tematik, data dari peta topografi hanya digunakan untuk latar belakang penempatan dan orientasi secara geografis.

Page 3: Laporan Pembuatan Peta Tematik

Contoh Peta Tematik Produktivitas Air Tanah Kec. Gajahmungkur:

3.2 Perbedaan Prinsip Antara Peta Topografi dengan Peta Tematik

Dipandang dari sudut teori, baik peta topografi maupun peta tematik memperlihatkan data-data kualitatif dan kuantitatif. Akan tetapi secara praktis peta topografi dan peta tematik mempunyai sifat tertentu yang memperlihatkan perbedaan. Peta topografi adalah peta yang memperlihatkan unsur-unsur asli dan unsur-unsur buatan manusia yang berada diatas permukaan bumi, dan menunjukkan kedudukan unsur-unsur tersebut di peta pada posisi yang sebenarnya. Jadi peta topografi adalah peta umum yang tidak menekankan kegunaannya pada unsur-unsur tertentu saja, akan tetapi menyeluruh sifatnya. Umumnya isi peta topografi adalah : Hipsografi atau unsur relief yang digambarkan dengan kontur,

data ketinggian, shading, simbol batu-batuan yang berwarna coklat.

Hidrografi atau unsur air biasanya diberi warna biru. Vegetasi atau tumbuh-tumbuhan diberi warna hijau. Benda-benda buatan manusia diberi warna merah atau hitam. Data-data lain seperti tapal batas, koordinat geografi, dan grid

diberi warna hitam, abu-abu dan ungu.(Rachman & Aziz 1977)

Sebaliknya peta tematik adalah peta yang hanya menyajikan tema atau unsur-unsur tertentu saja. Tema dan unsur yang diperlihatkan mempunyai hubungan antara satu dengan yang lainnya seperti : pertanian, ekonomi, perkebunan, curah hujan dan lain sebagainya. Perbedaan dari segi praktis ini dapat kita lihat juga antara lain pada :1) Skala

Skala peta topografi tidak sama dengan peta tematik. Skala peta topografi sudah mempunyai ketentuan-ketentuan dan bersifat menyeluruh dalam arti setiap unsur yang ada pada petatopografi mempunyai perbandingan dengan keadaan sebenarnya di

Page 4: Laporan Pembuatan Peta Tematik

permukaan bumi. Skala pada peta tematik umumnya hanya dipakai sebagai referensi dari batas yang diambil dari peta dasar.

2) SimbolSimbol-simbol yang digunakan pada peta topografi sudah mempunyai spesifikasi tertentu, sebagai contoh titik triangulasi dan diagram yang menunjukkan arah utara. Sedangkan pada peta tematik simbol-simbol merupakan informasi utama untuk menyatakan tema dan digambarkan secara jelas dan menonjol.

3) WarnaPemberian warna pada peta topografi juga sudah memiliki ketentuan, sedangkan peta tematik pemberian warna terbatas dan memberi kesan menarik serta sesuai dengan temanya.

4) Informasi Tepi dan Informasi BatasPada peta topografi letak serta macam informasi tepi dan informasi batas telah mempunyai ketentuan tertentu sehingga seimbang dalam tampilannya, sedangkan peta tematik informasi tepi dan batas tidak memiliki ketentuan yang ketat.

5) Nomor Lembar PetaPada peta topografi mempunyai nomor lembar peta digunakan untuk memberi penomoran seri peta. Sedangkan pada peta tematik kadang nomor lembar peta tidak disertakan.

6) Grid Pada peta topografi grid mutlak dicantumkan, sedangkan di peta tematik grid tidak harus disertakan.

3.3 Bagian Peta Dasar yang Banyak digunakan untuk Peta Tematik1) Grid

Guna dari grid adalah untuk mengetahui koordinat diatas peta.2) Pola aliran

Contohnya adalah sungai untuk buatan alam, dan saluran irigasi untuk buatan manusia.

3) ReliefDialam peta dasar relief digambarkan dengan peta dasar yang menyatakan tinggi rendahnya permukaan tanah.

4) PemukimanHal ini merupakan bagian topografi yang penting dalam peta dasar, tetutama pada keperluan pembuatan peta sosial ekonomi.

5) Bentuk perhubunganJalan dan rel merupakan bagian yang sangat penting dalam peta dasar untuk keperluan orientasi.

6) Unit-unit administrasiUnit administrasi adalah bagian penting dari peta dasar untuk keperluan pembuatan peta sosial dan ekonomi.

Page 5: Laporan Pembuatan Peta Tematik

7) Nama-nama geografiNama-nama seperti nama sungai, daerah, unit administrasi juga penting dicantumkan dalam peta dasar.

8) Detail-detail lainyaContohnya adalah hutan, pola land-use, dan lainnya, biasanya dinyatakan dalam bentuk simbol-simbol.

3.4 Konsep Dasar Pemetaan Tematik3.4.1 Cara kualitatif

Pemetaan dengan cara kualitatif adalah suatu penyajian gambar dari data kualitatif ke atas peta, berupa bentuk dari simbol yang menyatakan identitas serta melukiskan keadaan dari unsur-unsur yang ada tersebut. Jadi bentuk simbol ini selalu dihubungkan dengan kualitas unsur yang diwakilinya. Kita ambil contoh pada industri tekstil yang berada dalam sebuah kota ataupun dalam suatu daerah, industri ini dapat dipetakan dengan memberi simbol untuk digunakan sebagai tanda daerah industri tekstil tersebut.

3.4.2 Cara kuantitatifPemetaan cara kuantitatif adalah suatu penyajian gambar

dari data kuantitatif ke atas peta, berupa simbol yang menyatakan identitas dan menunjukkan besar / jumlah unsur yang diwakilinya. Contohnya jumlah buruh pabrik pada pabrik-pabrik tertentu.

IV. PEMBAHASAN4.1 Langkah Kerja

Metode pembuatan peta tematik biasa dimulai dengan generalisasi dari peta dasar atau topografi atau dengan memasukkan data-data baik kualitatif maupun kuantitatif yang digabungkan dengan unsur dasar peta tematik.

Gambarkan manual pada kertas kalkir Setelah penjiplakan peta dasar selesai, langkah selanjutnya adalah

pemberian warna menggunakan pensil warna. Peta diwarnai sesuai data yang akan disampaikan: data produktivitas air tanah Kec. Gajahmungkur

4.2 HasilHasil dari praktikum pembuatan peta dasar ini adalah Peta Produktivitas Air Tanah Kec. Gajahmungkur, Semarang. Peta tematik ini menunjukkan penggunaan air tanah di darah Gajahmungkur, dihitung dari segi kualitatif (produktivitas air) dan segi kuantitatif (debit air per detik). Hasil peta dilampirkan pada lembar lampiran.

V. KESIMPULANAdapun kesimpulan dari praktikum pembuatan peta dasar ini adalah sebagai berikut:

Page 6: Laporan Pembuatan Peta Tematik

1) Peta Tematik merupakan peta yang menampilkan kondisi suatu wilayah berdasarkan tema tertentu.

2) Melihat data yang ada, rata-rata produktivitas air tanah di Kec. Gajahmungkur relatif produktif dengan jumlah debit air yaitu 5 – 10 liter per detik.

DAFTAR PUSTAKA

Pangi & Pigawati, B., 2010. Buku Petunjuk Praktikum Kartografi, Semarang: Biro Penerbit Planologi UNDIP.