petunjuk pembuatan peta arahan penggunaan lahan dengan metode digital
TRANSCRIPT
LAPORAN
GEOGRAPHICAL INFORMATION SYSTEM (GIS) PEMBUATAN PETA ARAHAN PENGGUNAAN LAHAN KABUPATEN
AGAM METODE DIGITAL
(PROGRAM ARC VIEW 3.3)
OLEH: DEDY FITRIAWAN
05.64914
JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU-ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2009
For Beginner User
Dedy Fitriawan Department Geography 2009
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kepada Allah SWT, atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga peta dan laporan hasil pembuatan peta Kabupaten
Agam dengan metode digital program ArcView GIS versi 3.3 ini dapat diselesaikan.
Salawat dan salam untuk junjungan kita nabi besar Muhammad SAW, yang telah
membawa umat dari zaman kebodohan kepada zaman yang berilmu pengetahuan.
Peta dan laporan pembuatan peta Kabupaten Agam dengan metode digital
program ArcView GIS versi 3.3 ini dibuat sebagai syarat perkuliahan Sistem
Informasi Geografis. Ucapan terima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah
Sistem Informasi Geografis jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu-Ilmu Sosial
Universitas Negeri Padang atas bimbingan dan arahan dalam pembuatan Peta dan
laporan pembuatan peta Kabupaten Agam dengan metode digital program ArcView
GIS versi 3.3.
Penulis menyadari peta dan laporan pembuatan peta ini masih jauh dari
kesempurnaan, disebabkan karena keterbatasan penulis yang masih dalam proses
belajar. Kritikan dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan demi karya di
masa depan yang lebih baik.
Semoga peta dan laporan pembuatan peta ini bermanfaat untuk kita semua.
Amin.
Padang, januari 2009
Penulis
For Beginner User
Dedy Fitriawan Department Geography 2009
DAFTAR ISI
hal
KATA PENGANTAR.......................................................................................... i
DAFTAR ISI......................................................................................................... ii
I. TUJUAN.............................................................................................. 1
II. BAHAN DAN ALAT.......................................................................... 1
III. PETA YANG DIKERJAKAN........................................................... 1
IV. LANDASAN TEORI.......................................................................... 1
V. LANGKAH-LANGKAH PEMBUATAN PETA...............................4
1. Membuka Program Arcview GIS 3.3 (Running Program)............. 4
2. Digitasi Objek................................................................................. 7
3. Analisis GIS................................................................................... 11
4. Editing Peta dan Atribut Hasil Overlay......................................... 13
5. Tampilan Peta................................................................................ 16
PETA ARAHAN PENGGUNAAN LAHAN KAB. AGAM
PETA KELAS LERENG KAB. AGAM
PETA INTENSITAS CURAH HUJAN KAB. AGAM
PETA TINGKAT KEPEKAAN TANAH TERHADAP EROSI KAB. AGAM
PETA JENIS TANAH KAB. AGAM
For Beginner User
Dedy Fitriawan Department Geography 2009
GEOGRAPHICAL INFORMATION SYSTEM (GIS) PEMBUATAN PETA ARAHAN PENGGUNAAN LAHAN
METODE DIGITAL (PROGRAM ARC VIEW 3.3)
I. TUJUAN
Agar mahasiswa geografi mampu membuat peta secara digital dan bisa
membandingkan kelebihan dan kekurangan peta yang dikerjakan secara manual
dan digital.
II. BAHAN DAN ALAT
1. Hardware, dengan komponen komputer yang mendukung seperti
memory minimal 128 MB, dengan speed processor minimal 800 Mhz
(setara pentium 3)
2. Software, menggunakan program arcview GIS versi 3.3
3. Scanner
4. Peta dasar/manual, antara lain peta jenis tanah/kepekaan terhadap
erosi, peta kelas curah hujan, dan peta kelas lereng.
5. Printer
6. Kertas hvs ukuran A4
III. PETA YANG DIKERJAKAN
1. Peta tingkat kepekaan tanah terhadap erosi
2. Peta kelas curah hujan
3. Peta kelas lereng
4. Peta arahan penggunaan lahan (hasil overlay)
IV. LANDASAN TEORI
Peta merupakan catatan hasil observasi dan pengukuran informasi
keruangan keadaan muka bumi yang digambarkan dalam peta dapat digunakan
untuk berbagai keperluan, dan data dalam peta hanya dapat diungkap kembali
secara visual. Data yang dimasukkan dalam peta dapat berupa titik, garis atau
bidang/polygon dan pada umumnya diikat dan ditentukan oleh letak secara
sistem koordinat, dalam beberapa jenis peta ditambah dengan ikatan
ketinggian. (Dulbahri, 1993).
For Beginner User
Dedy Fitriawan Department Geography 2009
Analisis keruangan dapat dilakukan dengan cara tumpang
susun/overlay beberapa peta, untuk keperluan tersebut harus dibuat beberapa
peta transparan dengan skala yang sama, dengan cara ini dapat diperoleh peta
gabungan yang bersifat padu (integrated). Setiap data dan informasi pada
sistem overlay terikat oleh lokasi masing-masing, sehingga keterpaduan
analisis juga terikat oleh lokasi tersebut. Pelaksanaan overlay dengan cara
manual memerlukan waktu yang lama dan sulit, sehingga ada kesalahan sukar
untuk dikontrol. Keterbatasan peta baik dalam pembuatan, penyimpanan
maupun pemanfaatan serta pembaharuan peta, menyebabkan manusia mencari
upaya agar data yang diperlukan dapat dengan mudah didapat dan gambaran
keruangannya dapat diperoleh dengan jelas. Kemajuan teknologi dalam
memadukan penimbunan (storage) dan pengayaan data keruangan tidak dapat
memenuhi keinginan para ahli/pakar dalam berbagai bidang. Perkembangan
komputer dalam bidang digital dapat memadukan bukan saja penimbunan, dan
pengayaan data, tapi juga manipulasinya. Pemanfaatan digital memungkinkan
dilakukannya penanganan data dalam jumlah besar, penayangan dan
manipulasinya sehingga digunakan untuk perencanaan dan pengambilan
keputusan (Dulbahri, 1993).
SIG merupakan sistim komputer yang dirancang untuk menyimpan
data yang baru hubungan dangan lokasi geografi didalam bank data, dan untuk
memproses dan menganalisis data tersebut untuk mendapatkan informasi
untuk kepentingan perencanaan dan pengambilan keputusan. (Bern)
Sejalan dengan perkembangan IPTEK, SIG ini dapat dapat dilakukan
dengan menggunakan komputer. Adapun proses yang dapat dilakukan yaitu :
1. Data input
2. Data manajemen
3. Data manipulator dan analisis
4. Data out put
For Beginner User
Dedy Fitriawan Department Geography 2009
1. Skor data dan peta yang dibutuhkan untuk mendapatkan data dan Peta
Arahan Penggunaan Lahan secara overlay adalah:
a. data dan peta kemiringan lereng
Kelas Kemiringan lereng Kriteria Skor
1 0-8% Datar 20
2 8,01 – 15 % landai 40
3 15,01 – 25 % Agak curam 60
4 25,01 – 45 % Curam 80
5 > 45 % Sangat curam 100
Sumber : Supli Effendi (2000: 76)
b. data dan peta kepekaan tanah terhadap erosi
Ke
las
Jenis tanah Kepekaan
terhadap erosi
skor
1 Alluvial, Gleisol, Planosol, Hiodromorf
kelabu, Laterik air tanah.
Tidak peka 15
2 latosol Agak peka 30
3 Tanah hutan coklat, Tanah mediteran. Kepekaan
sedang
45
4 Andosol, Laterik, Grumosal, Podsol,
Podsolic.
Peka 60
5 Regosol, Litosol, Renzina Sangat peka 75
Sumber : Supli Effendi (2000: 76)
c. data dan peta intensitas curah hujan
Kelas Intensitas (mm/hr) Keterangan skor
1 0 - 13,60 Sangat rendah 10
2 13,61 – 20,70 Rendah 20
3 20,71 – 27,70 Sedang 30
4 27,71 – 34,80 Tinggi 40
5 > 34,80 Sangat tinggi 50
Sumber : Supli Effendi (2000: 76)
For Beginner User
Dedy Fitriawan Department Geography 2009
2. Skor data dan peta arahan penggunaan lahan
Pengklasifikasian Penggunaan Lahan Menurut SK. Mentan No.
837/Kpts/II/1980
Kelas Skor Harkat
1 < 100 Kawasan fungsi budi daya tanaman semusim dan
permukiman
2 100 – 124 Kawasan fungsi budi daya tanaman tahunan
3 125 - 174 Kawasan fungsi penyangga
4 > 174 Kawasan fungsi lindung
Sumber : Supli Effendi (2000: 76)
V. LANGKAH-LANGKAH PEMBUATAN PETA
1. Membuka Program Arcview GIS 3.3 (Running Program)
Untuk dapat bekerja dengan program ArcView GIS 3.3, maka pertama-
tama yang harus dilakukan adalah menginstall (memasang) program
tersebut pada PC , dengan memasukkan CD key, serta mengikuti instruksi
penginstallan dengan benar. Setelah program terinstall dengan benar, maka
dapat dibuat shortcut seperti pada gambar. Setelah itu baru program dapat
dibuka (open) dan memulai pekerjaan.
a. Install input CD key create shortcut open program
For Beginner User
Dedy Fitriawan Department Geography 2009
b. Wellcome to ArcView GIS with a new view OK
c. Add data klik yes input peta hasil scan dari partisi dan
folder data anda
For Beginner User
Dedy Fitriawan Department Geography 2009
d. Checklist kotak peta peta muncul
e. Klik view register and transform beri titik ikat (koordinat degree)
sampai terisi semua kolom reg&transf (4 titik ikat) klik write world
file
f. Simpan peta yang telah diberi koordinat pada satu folder dan partisi
tempat tugas anda berada, untuk sementara peta akan hilang. Panggil
kembali peta yang disimpan tadi, tutup tool register and transform, dan
lakukan digitasi.
For Beginner User
Dedy Fitriawan Department Geography 2009
2. Digitasi Objek
Digitasi adalah kegiatan utama dalam pembuatan peta digital, yaitu proses
mengkorversi data raster ke data vector. Data raster adalah gambar objek
yang kualitasnya tergantung pada ukuran pixel (picture element),
sedangkan data vector adalah data yang menghubungkan satu titik dengan
titik lainnya. Tipe objek dalam GIS ada tiga yaitu; a) point (titik) seperti
kota, bangunan, kecamatan, kelurahan dan lainnya. b) line (garis) seperti
jalan, sungai, rel kereta api, garis kontur. Dan c) polygon (luasan) seperti
penggunaan lahan, kelas lereng, geologi, tanah dan geomorfologi.
Meskipun ada tiga objek dalam GIS, pada dasarnya cara mengerjakannya
hampir sama, hanya perbedaan pada penentuan tema yang akan dipakai,
dan kursor yang digunakan. Pada pembuatan peta arahan penggunaan
lahan kali ini, akan dibahas lebih rinci mengenai digitasi polygon (luasan).
Untuk menggunakan simbol yang lain, caranya tidak jauh berbeda dengan
poligon, hanya menukar tema awal pendigitan peta. Hasil peta yang baik,
tergantung dari cara dan teknik anda dalam mendigit peta. Diharuskan
ketelitian dan kehati-hatian dalam pendigitan, agar hasil peta maksimal
dan tingkat kesalahan yang kecil. Untuk mempermudah pendigitan
gunakan right-click (klik kanan) untuk zoom-out dan zoom-in peta
(memperbesar dan memperkecil tampilan peta).
a. klik view new theme polygon OK
For Beginner User
Dedy Fitriawan Department Geography 2009
b. Simpan data polygon anda di partisi dan folder yang sama dengan peta
yang telah diberi titik ikat (koordinat) pada langkah 1 point f. Ganti
nama file dari theme2.shp menjadi nama peta editing, misalkan pada
gambar lereng agam.tiff. maka hanti menjadi lereng agam.shp. harus
diingat pada penggantian nama harus disertai shp dibelakang file.
c. Klik tahan tool draw pilih kursor sesuai kegunaan digitasi dimulai
Untuk mendigit peta kelas lereng, kita menggunakan theme polygon,
adapun kursor yang digunakan dalam polygon antara lain:
• Digunakan untuk membuat polygon
• Digunakan untuk memotong polygon
• Digunakan untuk menghubungkan polygon satu dengan yang
lain
d. Pilih kursor diatas, kemudian lakukan digitasi dengan menyusuri batas-
batas objek luasan pada peta. Lakukan pada seluruh bidang dalam peta,
sampai sesuai dengan yang asli. Untuk memperbaiki kesalahan dalam
membuat polygon, klik tool vertek edit, kemudian klik tahan pada
objek yang akan diedit, kemudian digeser dengan menggunakan
mouse.
For Beginner User
Dedy Fitriawan Department Geography 2009
e. Setelah seluruh peta terdigit, isilah tabel ID untuk membedakan
polygon satu dengan yang lainnya. Maka antara polygon satu dengan
yang lain akan tampil dengan warna dan ID yang berbeda.
Klik open theme table isi data base pada atribut (ID)
For Beginner User
Dedy Fitriawan Department Geography 2009
f. Double click pada salah satu warna pada simbol peta, ganti legend type
dari single symbol ke unique value. Kemudian values field disetting
dengan keterangan. Ganti warna sesuai kebutuhan dengan mengklik
dua kali (double click) pada symbol dalam legend editor, dan terakhir
klik apply. Maka peta akan muncul dengan warna yang berbeda
tergantung pada keterangan yang telah diisikan dalam tabel atribute.
g. Setelah semua proses diatas telah selesai dilakukan maka langkah
selanjutnya adalah menentukan satuan pemetaan yang anda buat.
Satuan pemetaan pada ArcView berupa koordinat UTM atau koordinat
derajat (degree). Satuan pemetaan ini berguna untuk menentukan
besaran skala pada waktu kita melakukan LayOut. Cara yang dilakukan
adalah klik view, properties, ganti menjadi seperti gambar.
For Beginner User
Dedy Fitriawan Department Geography 2009
Hal ini dikarenakan dari awal kita telah memasukkan koordinat dengan
koordinat derajat (degree), maka pada setting di atas map unit diganti
dengan decimal degree. Tetapi kalau dari awal pemberian koordinat
adalah dengan koordinat UTM, maka map unit diganti dengan meters.
Begitu juga dengan distance unit diganti dengan meters, baik untuk
koordinat UTM maupun degree.
3. Analsis GIS
Kelebihan GIS dengan ArcView dibandingan software lainnya adalah
dalam analisis keruangan. Keunggulan ini menyebabkan software GIS
ArcView banyak digunakan untuk memperbaharui data dan dapat
dilakukan dalam waktu yang singkat dan akurat. Analisis keruangan yang
terdapat pada software ini berupa overlay, spatial analysis, three dimention
analysis (3D), dan buffer analysis. Overlay merupakan tumpang susun
peta dengan skala yang sama dengan tujuan untuk menghasilkan informasi
baru, spatial analysis merupakan suatu teknis analisa untuk menentukan
jarak terdekat, three dimention untuk menampakkan gambar tiga dimensi
suatu daerah, yaitu dengan kenampangan panjang, lebar, dan tinggi.
Untuk pembuatan peta arahan penggunaan lahan, metode analisis yang
dipakai adalah overlay, adapun langkah-langkahnya adalah:
a. Buatlah satu layer yang berisikan peta-peta yang akan di overlay.
Misalkan peta intensitas curah hujan dengan kepekaan tanah.
For Beginner User
Dedy Fitriawan Department Geography 2009
b. Klik view geo processing wizard intersect two theme next
For Beginner User
Dedy Fitriawan Department Geography 2009
Input peta yang akan di overlay dan pilih tempat penyimpanan output
peta hasil overlay. Samakan semua kegiatan penyimpanan dalam satu
partisi misalkan partisi D dan dalam satu folder, misalkan folder tugas
SIG. Kemudian klik finish. Maka akan muncul peta hasil overlay
seperti pada gambar,
Peta tersebut belum diedit, kelihatan dari tampilan yang hanya satu
warna. Dalam tabel atribut juga belum diedit. Overlay dengan intersect
two theme hanya dapat dilakukan dengan 2 buah peta yang bebeda.
Jika ada tiga peta atau lebih dapat dilakukan dengan mengoverlaykan
peta hasil overlay dengan peta lain. Sebagai contoh untuk membuat
peta arahan pengggunaan lahan, dibutuhkan tiga peta; peta curah
hujan, kepekaan tanah, dan kemiringan lereng. Kegiatan tadi hanya
sampai dua peta, yaitu peta curah hujan dan kepekaan tanah. Sehingga
perlu dilakukan overlay sekali lagi dengan peta kemiringan lereng.
4. Editing peta dan atribut hasil overlay
a. Peta yang telah dioverlay, (saat ini semua peta; kepekaan tanah,
intensitas curah hujan, dan kemiringan lereng telah di overlay) secara
otomatis tabel attribute juga akan tergabung (join). Maka untuk
mendapatkan data baru bagi peta arahan penggunaan lahan, langkah
sejanjutnya adalah dengan membuat tabel baru berisikan data base
peta arahan penggunaan lahan.
For Beginner User
Dedy Fitriawan Department Geography 2009
b. Klik tabel start editing klik edit add field
c. Isilah field definition dengan atribute baru yaitu overlay. Lalu isilah
semua tabel field yang baru sesuai dengan ketentuan pengharkatan
dalam teori. Setelah semua tabel terisi lalu lakukan langkah untuk
menampilkan peta dalam keadaan warna berbeda seperti pada point
(2.f.).
For Beginner User
Dedy Fitriawan Department Geography 2009
d. Peta hasil overlay dengan atribut dan data yang baru, peta arahan
penggunaan lahan.
e. Namun peta di atas belum tampil cantik karena masih terdapat garis-
garis bekas polygon sebelumnya. Maka untuk dapat menghilangkannya
dapat digunakan geo processing wizard seperti langkah overlay. Tetapi
sekarang yang di klik adalah dissolve features bassed on an attribute.
For Beginner User
Dedy Fitriawan Department Geography 2009
Ikuti perintah seperti intersect two theme atau pada point (3.b). maka
akan muncul peta hasil dissolve.
5. Tampilan Peta
Menampilkan peta atau melakukan layout peta merupakan pekerjaan tahap
akhir dalam analisis keruangan. Untuk menghasilkan peta yang baik
hendaknya layout peta disusun berdasarkan kaidah kartografi yang
berlaku. Yaitu dengan adanya skala, judul peta, arah orientasi, indeks peta,
informasi (legenda), grid dan koordinat peta. Untuk menampilkan peta
yang baik juga dibutuhkan seni yang berguna untuk mengatur komposisi
objek yang terdapat dalam peta sehingga peta tersebut terlihat indah dan
menarik untuk dipelajari (family Annas, 2003)
a. Klik view layout pilih use paper (landscape atau portrait) OK
b. Untuk mensetting tampilan grid, klik layout kemudian ambil
properties. Setting grid spacing dari 0.25 menjadi 0.00025 baik
vertical maupun horizontal, lalu klik OK.
For Beginner User
Dedy Fitriawan Department Geography 2009
c. Untuk mensetting kertas, lakukan perintah yang sama dengan point (b)
diatas, ambil page setup, kemudian atur menurut kebutuhan. Termasuk
didalamnya ukuran kertas dan ukuran garis pinggir.
d. Untuk mensetting skala peta pada kertas, klik dua kali pada peta, maka
akan muncul kotak dialog seperti gambar. Ubah scale dari automatic
menjadi user specified scale. Isi skala 1 : berapa yang kita inginkan
dan harus sesuai dengan ukuran kertas, agar tampilan peta bagus dan
sesuai dengan ukuran kertas. Lalu klik OK.
e. Untuk settingan tampilan skala garis, klik dua kali pada skala garis,
lalu atur style dengan model yang diinginkan. Ganti unitnya dari mil
menjadi kilometer. Aturlah intervalnya menurut skala dan sesuai
keinginan.
f. Untuk mengubah symbol peta kita harus memecah symbol dari group
menjadi ungroup, caranya: klik pointer → klik symbol yang akan diedit.
Setelah aktif simbol yang akan diedit → klik graphics → simpilify.
Setelah symbol peta terpecah barulah kita dapat melakukan pengeditan
peta pada symbol peta. Untuk mengubah symbol peta klik 2 kali pada
For Beginner User
Dedy Fitriawan Department Geography 2009
symbol yang akan di ubah, maka akan keluar kotak dialog color
palette, barulah kita dapat merubah symbol. Untuk merubah tulisan
pada symbol, klik 2 kali tulisan yang akan kita ubah, maka akan keluar
text properties, ganti tulisan yang kita inginkan → Ok. Selanjutnya klik
windows → klik show symbol → ganti jenis huruf dan ukurannya → Ok
g. Untuk membuat grid dan titik koordinat pada peta, klik grid and
graticules pada tool. Klik next dan ganti display grid as dari tic marks
menjadi line, kemudian klik next dan preview. Setelah itu klik finish.
h. Buatlah unsur-unsur peta yang lain seperti judul, editing legenda,
inset, nama pembuat peta, sumber peta dan arah orientasi. Klik tool
text pada tool cursor, kemudian klik pada bagian yang akan dibuat
tulisan (text). Gunakan tool window, kemudian show symbol window
untuk editing simbol dan tulisan. Aturlah sedemikian rupa posisi dan
ukuran huruf berdasarkan kaidah kartografi dengan seni. Agar tampilan
peta tampak indah dan tepat guna. Terakhir simpan project dengan
partisi dan folder yang sama dengan file-file yang lain. Kemudian di
print. SELESAI
For Beginner User
Dedy Fitriawan Department Geography 2009
For Beginner User
Dedy Fitriawan Department Geography 2009
For Beginner User
Dedy Fitriawan Department Geography 2009
For Beginner User
Dedy Fitriawan Department Geography 2009
DAFTAR PUSTAKA Family Anas.com, 2003. Modul Pelatihan Sistem Informasi Geografis dengan
program R2V, Arc/Info, dan Arcview. Family Anas, Jojgakarta Triyatno, Suasti, Febriandi, 2005. Modul Pelatihan Sistem Informasi Geografis
dengan program ArcView GIS versi 3.3, Jurusan Geografi, Universitas Negeri Padang, Padang.