i gerakan merapi merbabu complex (mmc) di …eprints.uns.ac.id/7527/1/215150911201112371.pdf · sk...

128
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i GERAKAN MERAPI MERBABU COMPLEX (MMC) SEBAGAI MATERI MATA PELAJARAN SEJARAH DI SEKOLAH MENENGAH ATAS KABUPATEN BOYOLALI TESIS Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Sejarah Disusun Oleh: Andriyanto NIM : S860809004 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Upload: dokiet

Post on 17-Mar-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: i GERAKAN MERAPI MERBABU COMPLEX (MMC) DI …eprints.uns.ac.id/7527/1/215150911201112371.pdf · SK dan KD Yang Akan Dicapai ..……..……..... .... 10 2. Sistematika ... yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

GERAKAN MERAPI MERBABU COMPLEX (MMC)

SEBAGAI MATERI MATA PELAJARAN SEJARAH

DI SEKOLAH MENENGAH ATAS KABUPATEN BOYOLALI

TESIS

Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Derajat Magister

Program Studi Pendidikan Sejarah

Disusun Oleh:

Andriyanto

NIM : S860809004

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: i GERAKAN MERAPI MERBABU COMPLEX (MMC) DI …eprints.uns.ac.id/7527/1/215150911201112371.pdf · SK dan KD Yang Akan Dicapai ..……..……..... .... 10 2. Sistematika ... yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

GERAKAN MERAPI MERBABU COMPLEX (MMC)

SEBAGAI MATERI MATA PELAJARAN SEJARAH

DI SEKOLAH MENENGAH ATAS KABUPATEN BOYOLALI

Disusun Oleh :

Andriyanto

NIM : S860809004

Telah disetujui oleh Tim Pembimbing

Dewan Pembimbing

Jabatan Nama Tanda Tangan Tanggal

Pembimbing I Prof. Dr. Sri Yutmini, M.Pd __________ _________

Pembimbing II Drs. Saiful Bachri, M.Pd __________ _________

Mengetahui

Ketua Prodi Pendidikan sejarah

Dr. Warto, M.Hum

NIP. 196109251986031001

ii

Page 3: i GERAKAN MERAPI MERBABU COMPLEX (MMC) DI …eprints.uns.ac.id/7527/1/215150911201112371.pdf · SK dan KD Yang Akan Dicapai ..……..……..... .... 10 2. Sistematika ... yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

Page 4: i GERAKAN MERAPI MERBABU COMPLEX (MMC) DI …eprints.uns.ac.id/7527/1/215150911201112371.pdf · SK dan KD Yang Akan Dicapai ..……..……..... .... 10 2. Sistematika ... yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PERNYATAAN

Nama : Andriyanto

NIM : S860809004

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Tesis berjudul Gerakan Merapi

Merbabu Complex (MMC) Sebagai Materi Mata Pelajaran Sejarah di Sekolah

Menengah Atas kabupaten Boyolali adalah benar-benar karya saya sendiri, bukan

hasil plagiat serta bukan hasil pekerjaan orang lain. Hal-hal yang bukan hasil

karya asli saya yang terdapat dalam tesis ini telah diberi tanda citasi (kutipan) dan

ditunjukkan dalam daftar Pustaka.

Apabila dikemudian hari ternyata ditemukan bukti yang menunjukkan bahwa

pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi berupa

pencabutan Tesis beserta gelar yang diperolehnya.

Surakarta,

Yang membuat pernyataan.

Andriyanto

iv

Page 5: i GERAKAN MERAPI MERBABU COMPLEX (MMC) DI …eprints.uns.ac.id/7527/1/215150911201112371.pdf · SK dan KD Yang Akan Dicapai ..……..……..... .... 10 2. Sistematika ... yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

MOTTO

“mimpi akan bisa terwujud, selama pemimpi itu sadar bahwa hidup bukan hanya

bermimpi, tetapi hidup untuk mewujudkan mimpi” (Penulis)

(Satu) (Dua) (Tiga) dan (Seterusnya) adalah hitungan manusia, akan tetapi Tuhan

mempunyai hitungan lain dalam semua kehidupan ini,

karena hitungan dari Allah adalah misteri

(Penulis)

v

Page 6: i GERAKAN MERAPI MERBABU COMPLEX (MMC) DI …eprints.uns.ac.id/7527/1/215150911201112371.pdf · SK dan KD Yang Akan Dicapai ..……..……..... .... 10 2. Sistematika ... yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

PERSEMBAHAN

Dari lubuk hati yang paling dalam dan dengan ketulusan hati

Saya persembahkan Tesis ini untuk :

• Ibunda dan Ayahanda tercinta

• Kakak adikku tercinta

• Almamater tercinta

vi

Page 7: i GERAKAN MERAPI MERBABU COMPLEX (MMC) DI …eprints.uns.ac.id/7527/1/215150911201112371.pdf · SK dan KD Yang Akan Dicapai ..……..……..... .... 10 2. Sistematika ... yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

KATA PENGANTAR

Assalaamu’alaikum wr.wb

Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT,

yang telah memberikan berbagai limpahan karunia dan kemurahan-Nya kepada

penulis hingga akhirnya dapat menyelesaikan penulisan Tesis ini. Penulisan Tesis

dengan judul “Gerakan Merapi Merbabu Complex (MMC) Sebagai Materi Mata

Pelajaran Sejarah di Sekolah Menengah Atas Kabupaten Boyolali”ini tentunya

tidak terlepas dari dukungan banyak pihak, untuk itu dalam kesempatan ini

penulis menyampaikan terimakasih kepada :

1. Prof.Dr. Ravik Karsidi,M.S, selaku Rektor Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

2. Prof. Drs. Suranto, M.Sc., Ph.D, selaku Direktur Program Pascasarjana

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Dr. Warto, M.Hum, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Sejarah Program

Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta dan sekaligus sebagai

ketua penguji yang telah memberikan banyak arahan serta saran.

4. Prof. Dr. Sri Yutmini, M.Pd, selaku Pembimbing I Tesis, yang telah

memberikan masukan, saran dan dengan sabar membimbing penulis dalam

menyelesaikan tulisan ini.

5. Drs. Saiful Bachri, M.Pd, selaku pembimbing II Tesis, telah banyak

meluangkan waktu dan sumbangan pemikiran dalam proses penyelesaian

tulisan ini.

6. Dr. Suyatno Kartodirdjo, selaku Sekretaris Penguji telah meluangkan

waktu dalam proses penyempurnaan tulisan ini.

7. Dra. Sutiyah, M.Pd., M.Hum, selaku Sekretaris Jurusan yang telah

memberikan banyak informasi sehingga bisa selesainya tulisan ini.

8. Segenap dosen pengajar di Jurusan Pendidikan Program Pascasarjana

Universitas Sebelas Maret yang telah memberikan bekal ilmu dan wacana

pengetahuan.

vii

Page 8: i GERAKAN MERAPI MERBABU COMPLEX (MMC) DI …eprints.uns.ac.id/7527/1/215150911201112371.pdf · SK dan KD Yang Akan Dicapai ..……..……..... .... 10 2. Sistematika ... yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

9. Segenap staf dan karyawan perpustakaan pusat UNS, Perpustakaan

Pascasarjana, Perpustakaan FSSR UNS, Perpustakaan Daerah Boyolali.

10. Seluruh pengurus MGMP sejarah SMA Kabupaten Boyolali yang telah

memberikan informasi dan sumbangan pemikiran kepada penulis untuk

menyelesaikan tulisan ini.

11. Dinas Pendidikan Kabupaten Boyolali yang telah memberikan informasi

bagi penyusunan data dalam menyusun Tesis.

12. SMA N 2 Boyolali, SMA N 3 Boyolali, SMA N 1 Teras, SMA Bhinneka

Karya 3 dan SMA N 1 Wonosegoro yang telah menjadi tempat untuk

melakukan penggalian data penelitian.

13. Ibunda dan ayahanda penulis, dengan kasih sayangnya dan tulus iklas dan

tidak putus, selalu memberikan doa, semangat dan dukungannya, serta

kakek dan nenekku, kakak adikku Mas Anto Nia, Deni serta Syahdan.

14. Teman-Teman di Jurusan Pendidikan Sejarah Program Pascasarjana

Universitas Sebelas Maret Surakarta terimakasih atas doa dan batuannya.

15. Teman-teman di Beswan Djarum Indonesia (Penerima Beasiswa dari PT.

Djarum). Sahabat-sahabatku SMA N 3 Boyolali angkatan 2000, FKIP

Prodi Ekonomi angkatan 2003, Ilmu Sejarah UNS 2003 dan Sentraya

Bhuana FSSR UNS, jangan pernah menyerah untuk sebuah cita-cita.

16. Segenap pihak yang telah mendukung dan membantu terlaksananya

penulisan Tesis ini,yang tidak dapat penulis sebutkan satu demi satu.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa Tesis ini masih jauh dari kata

sempurna. Oleh karena itu penulis berharap akan adanya kritik dan saran yang

bersifat membangun atas Tesis ini supaya menjadi lebih baik.

Akhirnya penulis berharap bahwa hasil penulisan Tesis ini dapat memberikan

manfaat bagi pembaca sekalian. Amien.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Surakarta, 2011

Penulis

viii

Page 9: i GERAKAN MERAPI MERBABU COMPLEX (MMC) DI …eprints.uns.ac.id/7527/1/215150911201112371.pdf · SK dan KD Yang Akan Dicapai ..……..……..... .... 10 2. Sistematika ... yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ………………………………………………… i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ………………….. ii

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................. iii

PERNYATAAN …………………………………………………….. iv

MOTTO ……………………………………………………..……… v

PERSEMBAHAN …………………………………………………... vi

KATA PENGANTAR ……………………………………………… vii

DAFTAR ISI ………………………………………………………… ix

DAFTAR GAMBAR ………………………………………………… xi

DAFTAR TABEL …………………………………………………… xii

DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………... xiii

ABSTRAK …………………………………………………………… xiv

ABSTRACT ………………………………………………………….. xv

BAB I PENDAHULUAN ………………………… ………………… 1

A. Latar Belakang ……………………………………………. 1

B. Perumusan Masalah ………………………………………. 8

C. Tujuan Penelitian …………………………………………. 8

D. Manfaat Penelitian ………………………………………... 8

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR ……………… 10

A. Kajian teori ………………………………………………. 10

1. SK dan KD Yang Akan Dicapai ..……..…….................. 10

2. Sistematika Materi Peristiwa MMC................................... 12

3. Keunggulan Lokal …………………………………….. 13

4. Mata Pelajaran Sejarah ..……………………………… 16

B. Penelitian Yang Relevan ………………………………… 27

C. Kerangka Pikir …………………………………………… 30

ix

Page 10: i GERAKAN MERAPI MERBABU COMPLEX (MMC) DI …eprints.uns.ac.id/7527/1/215150911201112371.pdf · SK dan KD Yang Akan Dicapai ..……..……..... .... 10 2. Sistematika ... yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

BAB III METODE PENELITIAN …………………………………. 32

A. Tempat dan Waktu Penelitian ….………………………… 32

B. Jenis dan Strategi Penelitian …………………………….. 34

C. Sumber Data …………………………………………….. 35

D. Teknik Pengumpulan Data ……………………………… 36

E. Teknik Cuplikan (Sampling) ……………………………. 38

F. Validitas Data …………………………………………… 39

G. Teknik Analisa Data …………………………………….. 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ………….. 43

A. Hasil Penelitian ………………………………………….. 43

1. Deskripsi Kondisi Kabupaten Boyolali ……………… 43

2. Sajian Data …………………………………………… 55

B. Pokok-Pokok Temuan ……………………………………. 66

a. Apakah Guru Sudah Memasukkan Peristiwa MMC

dalam materi Mata Pelajaran sejarah …………..….. 66

b. MGMP Sejarah SMA Kabupaten Boyolali

Menanggapi Usulan Memasukkan Peristiwa MMC

sebagai materi Alternatif dalam Pembelajaran

Sejarah .……….......................................................... 68

c. Tindak Lanjut dari MGMP agar peristiwa MMC

dapat menjadi Materi Mata Pelajaran sejarah

di SMA Kabupaten Boyolali ……………………... 70

C. Pembahasan …………………………………………..….. 72

BAB V PENUTUP ………………………………………………….. 83

A. Simpulan ………………………………………………………. 83

B. Implikasi ……………………………………………………… 84

C. Saran …………………………………………………………. 85

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………….. 89

LAMPIRAN …………………………………………………………. 91

x

Page 11: i GERAKAN MERAPI MERBABU COMPLEX (MMC) DI …eprints.uns.ac.id/7527/1/215150911201112371.pdf · SK dan KD Yang Akan Dicapai ..……..……..... .... 10 2. Sistematika ... yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1 : Gambar Kerangka Pikir ………………………………… 31 Gambar 2 : Gambar Model Analisis Interaktif …………………….... 42

xi

Page 12: i GERAKAN MERAPI MERBABU COMPLEX (MMC) DI …eprints.uns.ac.id/7527/1/215150911201112371.pdf · SK dan KD Yang Akan Dicapai ..……..……..... .... 10 2. Sistematika ... yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DARTAR TABEL

Halaman Tabel 1 : Tabel Kegiatan Penelitian ……………………….……… 33

xii

Page 13: i GERAKAN MERAPI MERBABU COMPLEX (MMC) DI …eprints.uns.ac.id/7527/1/215150911201112371.pdf · SK dan KD Yang Akan Dicapai ..……..……..... .... 10 2. Sistematika ... yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1 : Pedoman Wawancara ……………………………………… Lampiran 2 : Daftar Informan ……………………………………………. Lampiran 3 : Usulan Materi Gerakan Merapi Merbabu Complex ………... Lampiran 4 : Dokumentasi Penelitian ……………………………………... Lampiran 5 : Program Kegiatan dan Daftar Pengurus MGMP Sejarah ….. Lampiran 6 : Surat Ijin Kesbang Pol dan Linmas Kab. Boyolali ………… Lampiran 7 : Lembar Diposisi Dari Kepala Sekolah ……………………..

91 94 95 114 117 124 125

xiii

Page 14: i GERAKAN MERAPI MERBABU COMPLEX (MMC) DI …eprints.uns.ac.id/7527/1/215150911201112371.pdf · SK dan KD Yang Akan Dicapai ..……..……..... .... 10 2. Sistematika ... yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

ABSTRAK

ANDRIYANTO. NIM : S860809004. 2011. Gerakan Merapi Merbabu Complex (MMC) Sebagai Materi Mata Pelajaran Sejarah Di Sekolah Menengah Atas Kabupaten Boyolali. Tesis. Surakarta: Program Studi Pendidikan Sejarah Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui apakah guru sudah memanfaatkan peristiwa MMC dalam pembelajaran sejarah di SMA Kabupaten Boyolali. (2) Untuk mengetahui tanggapan MGMP Sejarah SMA Kabupaten Boyolali dengan usulan memanfaatkan peristiwa MMC sebagai materi alternatif dalam pembelajaran sejarah. (3) Untuk mengetahui tindak lanjut yang dilakukan MGMP agar peristiwa MMC dapat menjadi materi mata pelajaran sejarah di SMA Kabupaten Boyolali.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yaitu berusaha menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik obyek yang diteliti secara tepat. Alasan pemilihan metode deskriptif kualitatif adalah karena dari pengamatan empiris didapat bahwa laporan penelitian dilakukan dalam bentuk deskriptif. Dan metode deskriptif kualitatif sangat berguna untuk mendapatkan variasi permasalahan yang berkaitan dengan bidang pendidikan dan tingkah laku manusia. Penelitian ini penulis menggunakan model analisis interaktif dalam analisisnya. Model analisis interaktif memiliki tiga unsur yaitu reduksi data, sajian data, dan verifikasi data, yang mana analisa data interaktif pada proses pengumpulan data sebagai suatu siklus. Pengambilan data menggunakan teknik wawancara, mengkaji dokumen dan arsip (content analysis), dan observasi. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka disimpukan peristiwa MMC sampai saat ini belum dimasukkan sebagai materi mata pelajaran sejarah di SMA Kabupaten Boyolali dikarenakan beberapa alasan antara lain alokasi waktu yang sangat terbatas, kemampuan guru dan tidak tersedianya bahan ajar. Tanggapan dari MGMP sangat menyambut baik dengan usulan, membutuhkan waktu untuk merealisasikannya. Upaya untuk memasukkan sejarah tentang peristiwa MMC mendapat tanggapan yang positif dari para guru mata pelajaran sejarah di SMA Kabupaten Boyolali. Karena banyak nilai bisa dipetik diantaranya nilai kemanusiaan. Tindak lanjut untuk usaha memasukkan sejarah tentang peristiwa MMC sebagai materi mata pelajaran sejarah yang di usulkakan MGMP adalah dengan membawa usulan materi alternatif yang memasukkan peristiwa MMC ke dalam rapat MGMP sejarah SMA Kabupaten Boyolali. Tanggapan dari kepala sekolah sangat positif dengan usulan materi alternatif begitu juga dengan Disdasmen Disdikpora menyambut baik usulan tersebut.

xiv

Page 15: i GERAKAN MERAPI MERBABU COMPLEX (MMC) DI …eprints.uns.ac.id/7527/1/215150911201112371.pdf · SK dan KD Yang Akan Dicapai ..……..……..... .... 10 2. Sistematika ... yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

ABSTRACT ANDRIYANTO. NIM: S860809004. 2011. Merapi Merbabu Complex (MMC) Movement as the Material of History Subject in Senior High Schools (SMA) in Boyolali Regency. Thesis. Surakarta: History Education Study Program of Postgraduate Program of Surakarta Sebelas Maret University.

The objectives of research are (1) to find out whether or not teacher has used the MMC event in history learning in SMA of Boyolali Regency, (2) to find out the respond of MGMP of History for SMA in Boyolali Regency to the proposal of utilizing MMC event as the alternative material in history learning, and (3) to find out the follow-up the MGMP had taken to make MMC event the material of history subject in SMA of Boyolali Regency.

The research method employed in this research was descriptive qualitative that is to try describing systematically the fact and the characteristic of object studied properly. The reason of choosing a descriptive qualitative method is because from the empirical observation, it can be seen that the research report was done in descriptive form. And descriptive qualitative method is very helpful to obtain the variation of problem relevant to education area and human conduct. In this research, the author employed an interactive analysis in his analysis. Interactive analysis model has three elements: data reduction, data display, and data verification, the interactive data analysis in data collection process as a cycle. The data collection was done using interview, document and archive study (content analysis), and observation techniques.

Considering the result of research and discussion, it can be concluded that MMC event up to no has not been included into history subject material in SMA of Boyolali Regency because of such reasons as limited time allotment, limiter teacher capability and learning material unavailability.

MGMP responds well to that proposal, but it takes time to realize it. The attempt of including history about MMC event receives positive response from history teacher in SMA of Regency Boyolali, because many values can be taken from it, including humanity value.

The follow up of the attempt of including history about MMC event into history subject material proposed by MGMP is to take the alternative material proposed that include the MMC event to the meeting of MGMP of Senior High School History in Boyolali Regency. The respond from the principals (headmasters) is very positive to such alternative material. Disdasmen Disdikpora also welcomes the proposal well.

xv

Page 16: i GERAKAN MERAPI MERBABU COMPLEX (MMC) DI …eprints.uns.ac.id/7527/1/215150911201112371.pdf · SK dan KD Yang Akan Dicapai ..……..……..... .... 10 2. Sistematika ... yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kemandirian merupakan sikap strategis untuk memilih sebuah perubahan.

Bagaimana memilih sebuah landasan mengenai dunia pendidikan dewasa ini,

banyak berbagai masalah yang ada bisa dilihat dari berbagai dimensi dan sudut

pandang dalam dunia pendidikan, sekolah pada umumnya dan SMA pada

khususnya. Setiap komponen pendidikan mempunyai peranan dan fungsi yang

berbeda-beda tetapi semuanya menginginkan perubahan menuju kebaikan. Siswa

mempunyai keharusan terus belajar untuk masa depannya. Guru selalu menjadi

pendamping siswa dalam menuntut ilmu dengan menyiapkan berbagai keperluan

yang disiapkan untuk menunjang belajar-mengajar di sekolah.

Mengenai persiapan materi pembelajaran, termasuk materi mata pelajaran

sejarah di tingkat SMA. Beberapa pihak yang seharusnya bertanggung jawab

dalam permasalahan materi mata pelajaran sejarah antara lain, guru, organisasi

profesi dan kepala sekolah. Diharapkan memfasilitasi antara keinginan dari siswa

dan guru, karena kebijakan tertinggi di dalam sekolah berada di tangan kepala

sekolah. Komponen lain dalam rangka peningkatan mutu pebelajaran di sekolah

khususnya mata pelajaran IPS adalah kepala sekolah dan komite sekolah. Kepala

sekolah adalah komponen yang penting dalam mengkoordinir aktivitas

pembelajaran yang bermutu di sekolah. Kepala sekolah harus dapat

1

Page 17: i GERAKAN MERAPI MERBABU COMPLEX (MMC) DI …eprints.uns.ac.id/7527/1/215150911201112371.pdf · SK dan KD Yang Akan Dicapai ..……..……..... .... 10 2. Sistematika ... yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

memberdayakan guru dan siswanya secara demokratik, transparan, partisipatif,

dan akuntabel (Endang Danial, 2005 : 8-9).

Menurut Joko Suryo, berhasil tidaknya pengajaran sejarah pada dasarnya

ditentukan oleh berbagai unsur atau komponen yang terkait di dalam proses

pengajaran, yaitu antara lain : kurikulum dan bahan media, sarana prasarana,

metode, evaluasi dan guru sebagai pengajar, di samping itu juga faktor dana,

lingkungan dan waktu serta unsur pendukung lainnya yang di anggap ikut

mempengaruhi (Djoko Suryo, 1989 : 3)

Permasalahan klasik dari dunia pendidikan Indonesia adalah selalu kurang

inovatif dalam pemberian materi hanya berpedoman pada materi yang diberikan

dari pusat yang sering tidak sesuai dengan keadaan siswa. Sehingga diharapkan

dari sekolah ini yaitu guru dan Kepala Sekolah memberikan sumbangan yang

berarti dalam pendidikan dengan cara tindakan maupun ide-ide demi kemajuan

pendidikan Nasional. Perubahan pendidikan nasional menuju yang lebih baik,

mustahil jika tidak dilakukan dari dalam yang berkecimpung di dunia pendidikan

itu sendiri. Kepala sekolah diharapkan selalu menggerakkan guru untuk kreatif

dan inovatif, sehingga guru selalu bisa mengembangkan inovatif. Melalui

Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) disetiap Kabupaten, bertemu

permasalahan-permasalahan dalam pembelajaran sejarah, diantaranya materi yang

disampaikan ke siswa. Sedangkan pemerintah merangkum keinginan dari

universal pendidikan nasional Indonesia untuk menentukan kebijakan dalam

mengatur dunia pendidikan yang disesuaikan dengan perubahan dan

perkembangan zaman dengan diwujudkan dalam sebuah kurikulum.

Page 18: i GERAKAN MERAPI MERBABU COMPLEX (MMC) DI …eprints.uns.ac.id/7527/1/215150911201112371.pdf · SK dan KD Yang Akan Dicapai ..……..……..... .... 10 2. Sistematika ... yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Pemberlakuan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2004

tentang Pemerintahan Daerah menuntut pelaksanaan otonomi daerah dan

wawasan demokrasi dalam penyelenggaraan pendidikan. Pengelolaan pendidikan

yang semula bersifat sentralistik berubah menjadi desentralistik. Desentralisasi

pengelolaan pendidikan dengan diberikannya wewenang kepada satuan

pendidikan untuk menyusun kurikulumnya mengacu pada Undang-undang Nomor

20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu pasal 3 tentang fungsi

dan tujuan pendidikan nasional dan pasal 35, mengenai standar nasional

pendidikan.

Desentralisasi pengelolaan pendidikan yang diharapkan dapat memenuhi

kebutuhan dan kondisi daerah perlu segera dilaksanakan. Bentuk nyata dari

desentralisasi pengelolaan pendidikan ini adalah diberikannya kewenangan

kepada satuan pendidikan untuk mengambil keputusan berkenaan dengan

pengelolaan pendidikan, seperti dalam pengelolaan kurikulum, baik dalam

penyusunan maupun pelaksanaannya di satuan pendidikan.

Sebagaimana ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun

2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Pengembangan Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan (KTSP) mengacu pada standar nasional pendidikan: standar

isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana,

pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan. Dua dari delapan standar

nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi

Lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam

mengembangkan kurikulum.

Page 19: i GERAKAN MERAPI MERBABU COMPLEX (MMC) DI …eprints.uns.ac.id/7527/1/215150911201112371.pdf · SK dan KD Yang Akan Dicapai ..……..……..... .... 10 2. Sistematika ... yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

Kurikulum yang ada sekarang sebenarnya mempermudah guru untuk bisa

menyesuaikan materi pelajaran karena semua diserahkan kepada guru mata

pelajaran yang disesuaikan dengan lingkunagan sekitar. Dalam kenyataannya guru

menyampaikan materi pelajaran sejarah berpedoman dengan buku yang dimiliki.

Materi disampaikan dengan cara konvensional yaitu dengan mencatat dan

memberi pekerjaan rumah pada siswa. Dengan cara tersebut isi dari pembelajaran

tersebut hanyalah sebuah pemindahan catatan dari buku dan tulisan dalam

lembaran kerja sehingga jauh dari tujuan dari mata pelajaran sejarah yang

sebenarnya.

Pembelajaran sejarah kurang menumbuhkan minat bagi anak didik, selalu

bercerita jauh dari pola pikir siswa itu sendiri banyak kekaburan dalam

penjelasan, yaitu bagaimana siswa menyesuaikan banyak tempat yang ada di

dalam materi pembelajaran sejarah sehingga para siswa selalu bertanya-tanya

dimana tempat terjadinya peristiwa sejarah tersebut. Siswa sulit untuk

menyesuaikan antara kejadian dan tempat kejadian sejarah, hal ini lebih

disebabkan karena karakter siswa SMA sedikit lebih kritis dan sudah mengunakan

logika dalam menerima materi yang disampaikan guru. Berbeda dengan siswa SD

atau SMP yang menerima materi dari guru dengan hanya mendengarkan tanpa

mengunakan analisis di tiap pembelajaran. Proses pembelajaran adalah suatu

proses mengolah sejumlah nilai untuk dikonsumsi oleh setiap anak didik. Nilai-

nilai itu tidak datang dengan sendirinya, tetapi terambil dari berbagai sumber.

Berdasarkan masalah pembelajaran perlu diupayakan kelengkapan dalam

materi yang disampaikan kepada siswa di SMA Kabupaten Boyolali.

Page 20: i GERAKAN MERAPI MERBABU COMPLEX (MMC) DI …eprints.uns.ac.id/7527/1/215150911201112371.pdf · SK dan KD Yang Akan Dicapai ..……..……..... .... 10 2. Sistematika ... yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

Pengupayaan itu dengan cara menberi materi sejarah nasional dengan sejarah

lokal, salah satunya yaitu peristiwa MMC (Merapi Merbabu Complex). Dengan

demikian siswa akan lebih dekat mengenal setting terjadinya sejarah tersebut

sehingga diharapakan akan dapat mempermudah penerimaan siswa dalam

pembelajaran sejarah.

Berhubungan dengan masalah di SMA Kabupaten Boyolali, seharusnya

sejarah sebagai mata pelajaran di sekolah mempunyai peranan yang strategis

dalam rangka pembentukan kepribadian bangsa atau nation and character

building. Seperti yang dikemukakan oleh Suyatno Kartodirdjo, tanpa mengetahui

sejarahnya suku bangsa tidak mungkin mengenal dan memiliki identitasnya, untuk

itu pengajaran sejarah berkedudukan sangat strategis dalam pendidikan nasional

sebagai soko-guru dalam pembangunan bangsa (Suyatno Kartodirdjo,1989 : 9).

Sehingga harapan tersampaikan tujuan dari pembelajaran sejarah dapat tercapai

dengan baik.

Sartono Kartodirdjo dalam I Gde Widja (1991), seringkali hal-hal yang

ada di tingkat nasional baru bisa mengerti dengan lebih baik pula perkembangan

di tingkat lokal. Hal-hal yang ditingkat yang lebih luas itu biasanya hanya

menberikan gambaran dari pola-pola serta masalah umumnya, sedangkan

situasinya yang lebih konkret dan mendetail baru bisa diketahui melalui gambaran

sejarah lokal.

Peristiwa-peristiwa sejarah yang bersifat kontemporer dengan berbagai

tema, seperti politik, sosial, ekonomi, dll di tingkat lokal/tempat tertentu di

berbagai tempat di wilayah Indonesia, banyak yang dijadikan karya ilmiah dalam

Page 21: i GERAKAN MERAPI MERBABU COMPLEX (MMC) DI …eprints.uns.ac.id/7527/1/215150911201112371.pdf · SK dan KD Yang Akan Dicapai ..……..……..... .... 10 2. Sistematika ... yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

rangka menyelesaikan pendidikan pada jenjang S1. Hanya saja sebagian besar

yang dipublikasikan atau diterbitkan untuk konsumsi umum karena masih

tersimpan diberbagai perpustakaan universitas tempat mereka menuntut ilmu.

Tulisan-tulisan itu sangat menarik karena banyak memakai sumber lisan yang

diperoleh lewat para nara sumber, baik pelaku maupun saksi (Murdiyah Winarti,

2005 : 39). Tulisan-tulisan tersebut nantinya bisa dijadikan sebagai alternatif

sumber belajar dan sumber penyusunan materi dengan memasukkan peristiwa

MMCdalam pembelajaran sejarah di SMA Kabupaten Boyolali.

Peristiwa MMC merupakan peristiwa lokal yang bisa menjadi keunggulan

historis lokal Boyolali karena peristiwa tersebut berskala Nasional. Keunggulan

lokal dapat dikembangakan di sekolah melalui Pendidikan Berbasis Keungulan

Lokal (PBKL) sebagaimana UU No. 20/2003 BAB XIV pasal 50 ayat 5 yang

meyatakan bahwa Pemerintah Kabupaten/kota mengelola pendidikan dasar dan

menengah, serta pendidikan berbasis Keunggulan Lokal. Selanjutnya PP 19/2005

BAB III pasal 14 ayat (1) menyatakan bahwa untuk SMA/MA/SMALB atau

bentuk lain yang sederajat dapat memasukkan pendidikan berbasis keunggulan

lokal

Tujuan dari pengembangan PBKL sebagaimana di SMA memiliki

karakteristik berbeda dengan di SMK, sebab SMA lebih mengutamakan perluasan

pengetahuan yang diperlukan peserta didik untuk melanjutkan ke jenjang

pendidikan yang lebih tinggi. Oleh karena secara umum tujuan PBKL di SMA

adalah memberikan kesempatan kepada sekolah untuk mengembangkan

Page 22: i GERAKAN MERAPI MERBABU COMPLEX (MMC) DI …eprints.uns.ac.id/7527/1/215150911201112371.pdf · SK dan KD Yang Akan Dicapai ..……..……..... .... 10 2. Sistematika ... yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

pendidikan di sekolahnya dengan memasukkan kajian materi keunggulan lokal

sesuai dengan kondisi dan potensi sekolah.

Kebijakan yang ada sekarang mempermudah guru untuk memilih materi

pembelajaran karena semua diserahkan kepada guru mata pelajaran yang

disesuaikan dengan lingkungan sekitar. Dalam pengembangan materi

pembelajaran harus melihat beberapa faktor, yaitu : sahih, tingkat kepentingan,

kebermaknaan, layak dipelajari dan menarik (Sutiyah, 2003). Faktor-faktor

tersebut juga terdapat dalam peristiwa MMC. Dengan memanfaatkan peristiwa

lokal di Boyolali yaitu peristiwa MMC yang disesuiakan dalam Standar

Kompetensi dan Kompoetensi Dasar/(SK dan KD) mata pelajaran sejarah di SMA

Kabupaten Boyolali dapat menambah wawasan sejarah lokal sebagai penyokong

sejarah nasional. Penyampaian materi lokal oleh guru sebenarnya sudah

tersampaikan, akan tetapi dalam kadar yang sedikit. Sedangkan khusus materi

peristiwa MMC guru tidak memasukkan dalam materi pembelajaran.

Permasalahanya adalah bagaimana proses usulan peristiwa MMC di

sehingga bisa dijadikan sebagai materi alternatif dalam mata pelajaran sejarah di

SMA Kabupaten Boyolali kepada MGMP sejarah. Oleh sebab itu untuk

mewujudkan agar bisa terlaksana, sehingga diharapkan dapat menyumbangkan

sebuah pemikiran yang dituangkan dalam hasil laporan.

Page 23: i GERAKAN MERAPI MERBABU COMPLEX (MMC) DI …eprints.uns.ac.id/7527/1/215150911201112371.pdf · SK dan KD Yang Akan Dicapai ..……..……..... .... 10 2. Sistematika ... yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

B. Perumusan Masalah

1. Apakah guru sudah memasukkan peristiwa MMC dalam pembelajaran

sejarah di SMA Kabupaten Boyolali?

2. Bagaimana tanggapan MGMP Sejarah SMA Kabupaten Boyolali dengan

usulan memasukkan peristiwa MMC sebagai materi alternatif dalam

pembelajaran sejarah?

3. Bagaimana tindak lanjut yang dilakukan MGMP agar peristiwa MMC dapat

menjadi materi mata pelajaran sejarah di SMA Kabupaten Boyolali?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui apakah guru sudah memanfaatkan peristiwa MMC dalam

pembelajaran sejarah di SMA Kabupaten Boyolali?

2. Untuk mengetahui tanggapan MGMP Sejarah SMA Kabupaten Boyolali

dengan usulan memanfaatkan peristiwa MMC sebagai materi alternatif

dalam pembelajaran sejarah?

3. Untuk mengetahui tindak lanjut yang dilakukan MGMP agar peristiwa MMC

dapat menjadi materi mata pelajaran sejarah di SMA Kabupaten Boyolali?

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah.

1. Manfaat praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang

permasalahan dalam memasukkan peristiwa MMC ke dalam materi mata

Page 24: i GERAKAN MERAPI MERBABU COMPLEX (MMC) DI …eprints.uns.ac.id/7527/1/215150911201112371.pdf · SK dan KD Yang Akan Dicapai ..……..……..... .... 10 2. Sistematika ... yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

pelajaran sejarah di SMA Kabupaten Boyolali serta dapat menambah wawasan

dan bahan bacaan mengenai masalah pendidikan khusunya mengenai materi mata

pelajaran sejarah SMA.

2. Manfaat Akademis

a. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan informasi bagi para peneliti

yang menaruh minat terhadap penelitian pendidikan, khususnya dalam masalah

materi mata pelajaran sejarah yang memanfaatkan peristiwa lokal di sekitar

lingkungan siswa.

b. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang bermanfaat bagi

perkembangan dunia pendidikan.

c. Menyumbangkan alternatif materi ajar di SMA Kabupaten Boyolali dalam

pembelajaran mata pelajaran sejarah di kelas.

d. Melengkapi penelitian-penelitian tentang pendidikan di Kabupaten Boyolali

sehingga diharapkan dapat meningkatkan mutu pendidikan.

Page 25: i GERAKAN MERAPI MERBABU COMPLEX (MMC) DI …eprints.uns.ac.id/7527/1/215150911201112371.pdf · SK dan KD Yang Akan Dicapai ..……..……..... .... 10 2. Sistematika ... yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

BAB II

KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR

A. Kajian Teori

1. SK dan KD Yang Akan Dicapai

SK dan KD memiliki pengertian yang saling melengkapi yaitu bahwa SK

adalah kompetensi yang dapat dilakukan atau ditampilkan untuk suatu mata

pelajaran ; kompetensi dalam mata pelajaran yang harus dimiliki oleh siswa;

kompetensi yang harus dimiliki oleh lulusan dalam suatu mata pelajaran. KD

adalah kompetensi minimal dalam mata pelajaran yang harus dimiliki oleh

lulusan; kompetensi minimal yang harus dapat dilakukan atau ditampilkan oleh

siswa dari standar kompetensi untuk suatu mata pelajaran. Mengenai SK dan KD

dalam materi MMC, yaitu SK dalam materi MMC adalah menganalisis perjalanan

bangsa Indonesia sejak masa awal kemerdekaan sampai dengan munculnya

reformasi. Sedangkan KD adalah menganalisis perkembangan politik dan

ekonomi serta perubahan masayarakat di Indonesia di tengah usaha mengisi

kemerdekaan. Sehingga dalam SK dan KD tersebut melihat dan menganalisis

perkembangan dan dinamika pilitik yang ada di Indonesia salah satunya dinamika

pilitik dalam sitem pertahanan nasional. Dikarenakan terlalu banyaknya

kelaskaran dengan alasan keadaan ekonomi memburuk sehingga pemerintah

terpaksa melakukan kebijakan Reorganisasi dan Rasionalisasi di tubuh militer

(RE-RA) untuk mengamankan ekonomi nasional. Kelaskaran yang mempunyai

peran penting dalam menghantarkan Indonesia ke gerbang kemerdekaan merasa

10

Page 26: i GERAKAN MERAPI MERBABU COMPLEX (MMC) DI …eprints.uns.ac.id/7527/1/215150911201112371.pdf · SK dan KD Yang Akan Dicapai ..……..……..... .... 10 2. Sistematika ... yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

terbuang dan diperparah dengan dipertahankannya kesatuan bentukan Jepang

(Peta) dan Belanda (KNIL).

SK dan KD dalam materi MMC menganalisis perjalanan bangsa Indonesia

serta menganalisis perkembangan politik dan ekonomi serta perubahan

masyarakat untuk mengisi kemerdekaan. Menganalisis perjalanan bangsa

Indonesia, merupakan rangkaian dari kegiatan bangsa Indonesia sejak awal

kemerdekaan, didalamnya termasuk perkembangan ideologi komunis, termasuk

pelarian orang-orang dari pemberontakan PKI Madiun yang menjadikan gunung

Merapi dan Merbabu sebagai tempat persembunyian. Menganalisis perubahan

ekonomi dapat terlihat dalam keputusan kebijakan RE-RA disebabkan keadaan

ekonomi pada waktu itu sangat sulit. Untuk menyiasati keadaan tersebut, sehingga

salah satu kebijakan yang dilakukan pemerintah adalah perampingan dalam tubuh

militer. Akibantnya muncul gerakan MMC berawal dari ketidakpuasan terhadap

pemerintah yang sah dan pada akhirnya melakukan pemberontakan. Menganalisis

perkembangan politik dalam materi peristiwa MMC dapat terlihat setelah

perjanjian KMB yang mengakibatkan bagi para petani dikarenakan dipaksa untuk

mengembalikan tanah-tanah kepada pemilik sebelumnya yaitu para pengusaha

asing. Keputusan perjanjian tersebut ditentang oleh para petani. Keadaan itu

dimanfaatkan gerakan MMC untuk mendapatkan simpati para petani agar

mendukung gerakan.

Pemaparan tersebut dapat ditemukan indikator dalam materi ini, yaitu

menghubungkan hasil KMB dengan berlanjutnya konflik Indonesia-Belanda.

Dengan demikian SK dan KD dan Indikator dapat terpenuhi dalam materi

Page 27: i GERAKAN MERAPI MERBABU COMPLEX (MMC) DI …eprints.uns.ac.id/7527/1/215150911201112371.pdf · SK dan KD Yang Akan Dicapai ..……..……..... .... 10 2. Sistematika ... yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

peristiwa MMC diharapkan terpenuhinya SK akan dapat menjadikan penting

keberadaannya.

2. Sistematika Materi Peristiwa MMC

Sistematika penulisan materi peristiwa MMC yaitu 1). Latar belakang

munculnya gerakan MMC yaitu dengan berbagai sudut pandang alasan utamanya

adalah adanya kebijakan RE-RA, KMB dan pelarian PKI Madiun, 2). Kegiatan

yang dilakukan gerakan MMC yaitu bergabungnya bekas TNI Masyarakat

(Tentara Kelaskaran) korban RE-RA dengan gerakan dan menghasut para petani

dengan alasan ketidakpuasan hasil KMB yang dirasa merugikan petani. Dengan

diharuskan mengembalikan tanah-tanah kepada pemilik sebelumnya yaitu

pengusaha-pengusaha asing, 3). Pengorganisasiaan dan kepemimpinan dalam

gerakan MMC, yaitu menjelaskan proses pengorganisasian dan kepemimpinan di

dalam gerakan MMC. Organisasi-organisasi gerilya itu mula-mula membantu

perjuangan, tetapi akhirnya gerakan-gerakannya menuju ke arah eksrim kiri.

Organisasi-organisasi tersebut kemudian menjadi gerombolan MMC di sekitar

gunung Merapi dan Merbabu yang selalu mengadakan gangguan, akhirnya

membangkang terhadap pemerintah yang sah. Gerakan MMC cukup luas ruang

geraknya antara lain meliputi Klaten, Boyolali, Magelang, Salatiga, Surakarta dan

daerah lain di sekitar gunung Merapi dan Merbabu.

Pusat gerakan berada di daerah Boyolali yang dibuktikan dengan gerakan

MMC sempat merencanakan sebuah Negara di sekitar Musuk. Sehingga

keberadaan wilayah Boyolali sangat penting dalam gerakan. Boyolali mempunyai

sejarah tersendiri, keberadaan dua gunung yang menyimpan berbagai peristiwa

Page 28: i GERAKAN MERAPI MERBABU COMPLEX (MMC) DI …eprints.uns.ac.id/7527/1/215150911201112371.pdf · SK dan KD Yang Akan Dicapai ..……..……..... .... 10 2. Sistematika ... yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

nasional khususnya di wilayah kerajaan Yogyakarta dan Surakarta. 4). Tindakan

dari Pemerintah untuk menumpas gerakan MMC karena dirasa sudah

mengganggu keamanan masyarakat dan mengancam stabilitas nasional sehingga

gerakan perlu dihentikan keberadaanya. Pemerintah melihat gerakan sangat

mengancam, dikarenakan gerakan bersenjata telah bergabung dengan para

perampok serta menghasut petani untuk mendukung gerakan. Gerakan semakin

berbahaya dengan masuknya ideologi politik komunis dalam tubuh gerakan

MMC. Pemerintah melakukan operasi-operasi penumpasan melihat semakin

berbahaya gerakan yang berkembang dan operasi berakhir pada tahun 1956.

Berdasarkan uraian di atas sehingga sistematika materi MMC dapat

menjelaskan faktor-faktor penyebabnya, kegiatan gerakan, dan akhir dari gerakan

karena pemerintah melakukan penumpasan gerakan dirasa bisa mengancam

keutuhan bangsa.

3. Keunggulan Lokal

Keunggulan lokal dapat dikembangkan di sekolah melalui PBKL

sebagaimana UU No. 20/2003 BAB XIV pasal 50 ayat 5 yang menyatakan bahwa

Pemerintah Kabupaten/kota mengelola pendidikan dasar dan menengah, serta

PBKL. Selanjutnya PP 19/2005 BAB III pasal 14 ayat (1) menyatakan bahwa

untuk SMA/MA/SMALB atau bentuk lain yang sederajat dapat memasukkan

pendidikan berbasis keunggulan lokal

Tujuan dari pengembangan PBKL di SMA memiliki karakteristik berbeda

dengan di SMK, sebab SMA lebih mengutamakan perluasan pengetahuan yang

diperlukan peserta didik untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi. Oleh

Page 29: i GERAKAN MERAPI MERBABU COMPLEX (MMC) DI …eprints.uns.ac.id/7527/1/215150911201112371.pdf · SK dan KD Yang Akan Dicapai ..……..……..... .... 10 2. Sistematika ... yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

karena secara umum tujuan PBKL di SMA adalah memberikan kesempatan

kepada sekolah untuk mengembangkan pendidikan di sekolahnya dengan

memasukkan kajian materi keunggulan lokal sesuai dengan kondisi dan potensi

dan potensi sekolah. Sedangkan secara khusus PBKL bertujuan agar peserta

didik:

a) Mengenal dan menjadi lebih akrab dengan lingkungan alam, sosial, dan

budaya daerah dimana siswa berada.

b) Memiliki bekal pengetahuan dan keterampilan mengenai lingkungan daerah

yang berguna bagi dirinya, masyarakat dan Negara.

c) Memiliki sikap dan perilaku yang selaras dengan nilai-nilai/aturan yang

berlaku di daerah, serta melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai luhur

budaya daerah dalam rangka menunjang pembangunan nasional.

d) Berpartisipasi dalam pembangunan masyarakat dan pemerintah daerah.

Pelaksanaan untuk program PBKL, pemerintah mengeluarkan berbagai

peraturan, baik perundang-undangan peraturan pemerintah. Kalau disadari bahwa

proses belajar dapat terjadi pada setiap saat dan disegala tempat. Secara alamiah

setiap orang akan terus belajar melalui pengalaman berinteraksi dengan

lingkungan.

Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional pada BAB III pasal 4 ayat (1) dinyatakan bahwa Pendidikan

diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak deskriminatif

dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai agama, nilai kultural dan

kemajemukan banggsa. Selanjutnya pada BAB X pasal 36 ayat (2) dinyatakan

Page 30: i GERAKAN MERAPI MERBABU COMPLEX (MMC) DI …eprints.uns.ac.id/7527/1/215150911201112371.pdf · SK dan KD Yang Akan Dicapai ..……..……..... .... 10 2. Sistematika ... yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

bahwa kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan, potensi daerah, dan

peserta didik, dan pada pasal yang sama ayat (3) butir c menyatakan bahwa

Kurikulum disusun sesuai dengan jenjang pendidikan dalam rangka Negara

Kesatuan Republik Indonesia dengan memperhatikan keragaman potensi daerah

dan lingkungan.

Suatu jaringan saling ketergantungan yang menciptakan lingkungan

belajar. Dalam suatu lingkungan belajar keberadaan setiap orang menyadari

keterikatannya, sehingga pembelajaran kontekstual mudah berkembang Dalam

konteks tersebut realitas yang ada di sekeliling siswa sehari hari, misalnya berupa

potensi daerah yang menjadi keunggulan lokal, akan membantu mempercepat

siswa untuk mengkontruksi pemikirannya menjadi suatu pengetahuan yang

bermakna bagi dirinya. Potensi daerah dapat diangkat sebagai bahan pembelajaran

menarik di sekolah.

Pengertian tersebut didukung oleh kibijakan pemerintah sebagaimana

tertuang dalam Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan. Pada Bab III pasal 17ayat (1) menyatakan bahwa kurikulum tingkat

satuan pendidikan (KTSP) dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan,

potensi/karakteristik daerah, sosial budaya masyarakat setempat dan peserta didik.

Keunggulan lokal adalah segala sesuatu yang merupakan ciri khas

kedaerahan yang mencakup aspek ekonomi, budaya, teknologi informasi dan

komunikasi, ekologi, dan lain-lain. Sumber lain mengatakan bahwa keunggulan

lokal adalah hasil bumi, kreasi seni, tradisi, budaya, pelayanan, jasa, sumber daya

alam, sumber daya manusia atau lainnya yang menjadi keunggulan suatu daerah.

Page 31: i GERAKAN MERAPI MERBABU COMPLEX (MMC) DI …eprints.uns.ac.id/7527/1/215150911201112371.pdf · SK dan KD Yang Akan Dicapai ..……..……..... .... 10 2. Sistematika ... yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

Melihat dari pengertian keunggulan lokal tersebut di atas maka PBKL di

SMA adalah pendidikan/program pembelajaran yang diselenggarakan pada SMA

sesuai dengan kebutuhan daerah, dengan pemanfaatan berbagai sumber daya

alam, sumber daya manusia, geografis, budaya, historis dan potensi daerah

lainnya yang bermanfaat dalam proses pemgembangan kompetensi sesuai dengan

potensi, bakat dan minat peserta didik salah satunya disini adalah

peristiwa/gerakan MMC merupakan peristiwa lokal yang berdampak pada sejarah

nasional pada waktu itu, karena besarnya dan pentingnya peristiwa tersebut bagi

perjalanan sejarah nasional maupun sejarah lokal. Upaya memasukkan peristiwa

MMC dalam materi mata pelajaran sejarah di SMA Kabupaten Boyolali sangatlah

penting baik bagi siswa, guru maupun materi kesejarahan di tingkat SMA.

Berdasarkan uraian-uaraian tersebut, maka keunggulan lokal termasuk

didalamnya adalah usaha pemerintah untuk mengoptimalkan segala sesuatu yang

ada di daerah, segala sesuatu dari potensi daerah sekitar siswa diantaranya sebagai

peristiwa hirtoris yaitu peristiwa MMC yang dapat dijadikan materi dalam proses

belajar di kelas, nantinya akan bermanfaat bagi lingkungan masyarakat pada

umumnya dan lingkungan pendidikan pada khususnya.

4. Mata Pelajaran Sejarah

a) Karakteristik Mata Pelajaran Sejarah

Setiap mata pelajaran mempunyai karakteristik yang khas. Demikian juga

halnya dengan mata pelajaran sejarah. Adapun karakteristik mata pelajaran

sejarah adalah sebagai berikut (BSNP : 2006).

Page 32: i GERAKAN MERAPI MERBABU COMPLEX (MMC) DI …eprints.uns.ac.id/7527/1/215150911201112371.pdf · SK dan KD Yang Akan Dicapai ..……..……..... .... 10 2. Sistematika ... yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

1) Sejarah terkait dengan masa lampau. Masa lampau berisi peristiwa, dan

setiap peristiwa sejarah hanya terjadi sekali. Jadi pemebelajaran sejarh

adalah pembelajaran peristiwa sejarah dan perkembangan masyarakat yang

telah terjadi. Sementara materi pokok pembelajaran sejarah adalah produk

masa kini berdasarkan sumber-sumber sejarah yang ada. Karena itu dalam

pembelajaran sejarah harus lebih cermat, kritis, berdasarkan sumber-

sumber dan tidak memihak menurut kehendak sendiri dan kehendak pihak-

pihak tertentu.

2) Sejarah bersifat kronologis. Oleh karena itu dalam pengorganisasian

materi pokok pembelajaran sejarah haruslah didasarkan pada urutan

kronologis peristiwa sejarah.

3) Dalam sejarah ada tiga unsur penting, yakni manusia, ruang, dan waktu.

Dengan demikian dalam mengembangkan pembelajaran sejarah harus

selalu diingat siapa pelaku peristiwa sejarah, dimana dan kapan.

4) Perspektif waktu merupakan dimensi yang sangat penting dalam sejarah.

Sekalipun sejarah itu erat kaitannya dengan waktu lampau, tetapi waktu

lampau itu terus berkesinambungan. Sehingga perspektif waktu dalam

sejarah, ada waktu lampau, kini dan yang akan datang. Pemahaman ini

penting bagi guru, sehingga dalam mendesain materi pokok pembelajaran

sejarah dapat dikaitkan dengan persoalan mas kini dan masa depan.

5) Sejarah ada prinsip sebab-akibat. Hal ini perlu dipahami oleh setiap guru

sejarah bahwa dalam merangkai fakta yang satu dengan fakta yang lain,

dalam penjelasan peristiwa sejarah yang satu dengan peristiwa sejarah

Page 33: i GERAKAN MERAPI MERBABU COMPLEX (MMC) DI …eprints.uns.ac.id/7527/1/215150911201112371.pdf · SK dan KD Yang Akan Dicapai ..……..……..... .... 10 2. Sistematika ... yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

yang lain perlu mengingat prinsip sebab-akibat, dimana peristiwa yang

satu diakibatkan oleh peristiwa sejarah yang lain dan peristiwa yang satu

akan menjadi sebab peristiwa sejarah berikutnya.

6) Sejarah pada hakikatnya suatu peristiwa sejarah dan perkembangan

masyarakat yang menyangkut berbagai aspek kehidupan seperti politik,

ekonomi, sosial, budaya, agama, keyakinan, dan oleh karena itu dalam

memahami sejarah haruslah dengan pendekatan multi dimensional,

sehingga dalam pengembangan materi pokok dan uraian materi pokok

untuk setiap topik/pokok bahasan haruslah dilihat dari berbagai aspek.

7) Pelajaran sejarah di SMA adalah mata pelajaran yang mengkaji

permasalahan dan perkembangan masyarakat dari masa lampau sampai

masa kini, baik di Indonesia maupun di luar Indonesia.

8) Pembelajaran sejarah di sekolah, termasuk di SMA, dilihat dari tujuan dan

penggunaannya, dapat dibedakan atas sejarah empiris dan sejarah

normatif. Sejarah empiris menyajikan substansi kesejarahan yang bersifat

akademis (untuk tujuan yang bersifat ilmiah). Sejarah normatif menyajikan

substansi kesejarahan yang dipilih menurut ukuran nilai dan makna yang

sesuai dengan tujuan yang bersifat normatif, sesuai dengan tujuan

pendidikan. Berkait dengan itu pelajaran sejarah di sekolah paling tidak

mengadung dua misi, yakni ; (1), Untuk pendidikan intelektual dan (2),

pendidikan nilai, pendidikan kemanusiaan, pendidikan pembinaan moral,

jati diri, nasionalisme dan identitas bangsa.

Page 34: i GERAKAN MERAPI MERBABU COMPLEX (MMC) DI …eprints.uns.ac.id/7527/1/215150911201112371.pdf · SK dan KD Yang Akan Dicapai ..……..……..... .... 10 2. Sistematika ... yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

9) Pendidikan sejarah di SMA lebih menekankan pada perspektif kritis-logis

dengan pendekatan historis-sosiologis.

b) Tujuan Pembelajaran Sejarah

Tujuan pembelajaran sejarah menurut Permen Diknas No 22 tahun 2006

mengenai standar isi untuk satuan pendidikan dan menengah, dijelaskan

bahwa :

1) Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya waktu dan tempat

yang merupakan sebuah proses dari masa lampau, masa kini, dan masa

depan.

2) Melatih daya kritis peserta didik untuk memahami fakta sejarah secara

benar dengan didasarkan pada pendekatan ilmiah dan metodologi

keilmuan.

3) Menumbuhkan aspirasi dan penghargaan peserta didik terhadap

peninggalan sejarah sebagai bukti peradapan bangsa Indonesia di masa

lampau.

4) Menumbuhkan pemahaman peserta didik terhadap proses terbentuknya

bangsa Indonesia melalui sejarah yang panjang dan masih berproses

hingga masa kini dan masa yang akan datang.

5) Menumbuhkan kesadaran dalam diri peserta didik sebagai bagian dari

bangsa Indonesia yang memiliki rasa bangga dan cinta tanah air yang

dapat diimplementasikan dalam berbagai bidang kehidupan baik nasional

maupun internasional.

Page 35: i GERAKAN MERAPI MERBABU COMPLEX (MMC) DI …eprints.uns.ac.id/7527/1/215150911201112371.pdf · SK dan KD Yang Akan Dicapai ..……..……..... .... 10 2. Sistematika ... yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

c) Kegunaan Pelajaran Sejarah

1). Kegunaan Edukatif

Dimensi penting pemahaman yang umum diketahui dan dinyatakan bahwa

sejarah memberikan nilai-nilai pendidikan bagi seseorang yang mempelajarinya.

Dengan mengkaji sejarah dapat ditemukan banyak contoh yang bersifat edukatif,

yaitu sejarah sebenarnya adalah guru dalam kehidupan. Guru yang akan

membimbing kehidupan, guru yang mengarahkan tindakan, guru yang

mengarahkan tindakan, guru yang menunjukkan dan yang terutama pula guru

yang memberikan keteladanan sehingga pada akhirnya sikap arif dan bijaksana

dapat dijadikan pegangan utama dalam kehidupan setelah dengan mendalam

mendapat nilai edukatif sejarah.

Berarti masa lampau yang merupakan bahan kajian sejarah tidak terhenti

hanya sampai pada ruang kelampauan semata, melainkan terus dikontinuitaskan

pada tataran kekinian. Masa lampau yang terputus dengan kekinian tidak dapat

memberikan nilai edukatif apalagi kerifan sejarah. Padahal kearifan adalah suatu

contoh kearifan sebagai sebuah sikap dan perilaku yang mendasar dapat dikuatkan

melalui sejarah. Bahkan bisa dibentuk dengan mencermati, menghayati dan

mengamalkan nilai-nilai sejarah.

2). Kegunaan Inspiratif

Membaca karya sejarah yang berisi pengalaman kolektif manusia dengan

berbagai nuansa dapat memberikan ilham atau inspirasi kepada yang hidup

sekarang. Inspirasi yang di dalamnya sarat dengan nilai berupa ide, konsep,

semangat, motivasi perjuangan, bahkan sebab-sebab kegagalan dan kehancuran

Page 36: i GERAKAN MERAPI MERBABU COMPLEX (MMC) DI …eprints.uns.ac.id/7527/1/215150911201112371.pdf · SK dan KD Yang Akan Dicapai ..……..……..... .... 10 2. Sistematika ... yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

dapat mengubah orientasi kekinian, dalam arti menyadari dan mengatasi apa yang

menjadi hambatan dan kesulitan hidup pada zaman yang tengah dihadapi.

Membaca karya sejarah dapat tergugah dan tersugesti termotivasi atau

terinspirasi pada apa yang telah dilakukan oleh berbagai sosok menakjubkan atau

individu dalam kolektifitas bangsa sehingga ingin berada dalam jalur yang

membuat mereka menjadi demikian. Dalam pengertian bisa diparalelkan dengan

peniruan substansial, bukan pada detail-detail peristiwanya. Sebab bagaimana pun

juga kesadaran atas ruang maupun waktu mendermakasi secara tegas hidup lalu

dengan hidup. Sebaliknya sejarah yang tanpa pilih kasih mengetengahkan pula

berbagai kejanggalan, kerancuan, kehancuran, dan kebinasaan banyak individu

maupun kolektivitas karena berbagai sebab masing-masing bisa menjadi inspirasi.

Dalam artian menggugah, mendorong, memotivasi untuk segera mungkin

menjauh dari rel yang menyebabkan peristiwa seperti demikian dan kemudian

mengambil langkah lain yang lebih bijaksana.

3). Kegunaan Instruktif

Kegunaan instruktif adalah sejarah dapat digunakan sebagai bahan

pengajaran sehingga terkait erat dengan dunia pendidikan formal. Akan tetapi,

pemahaman lain yang sering pula dikemukakan adalah bahwa aspek instruktif

terutama sekali dalam menunjang pengembangan bidang-bidang lain khusunya

berkaitan dengan keterampilan atau kejuruan.

4). Kegunaan Rekreatif

Kegunaan rekreatif sejarah menunjukkan bobot estetis dalam karya

sejarah. Dengan membaca karya-karya sejarah yang didalamnya menceritakan

Page 37: i GERAKAN MERAPI MERBABU COMPLEX (MMC) DI …eprints.uns.ac.id/7527/1/215150911201112371.pdf · SK dan KD Yang Akan Dicapai ..……..……..... .... 10 2. Sistematika ... yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

ketokohan seseorang maupun pengalaman kolektif secara indah, pembaca akan

merasakan kenikmatan berkenalan dengan masa silam. Pikiran dan perasaan

diajak serta untuk bernostalgia, melancong ke masa lalu. Dalam kaitan inilah

menarik sekali apa yang dikemukakan oleh Sartono Kartodirjo bahwa seseorang

sejarawan adalah “Wisatawan professional dalam dunia lampau” (Sartono

Kartodirdjo, 1990 ; 26). Dengan berwisata sejarah di dalam karya sejarah, dapat

menemukan dunia estetis seperti halnya ketika saat sedang berwisata. Dunia

estetis adalah dunia universal, oleh sebabnya walaupun berbeda dalam wujud,

objek, material,tetapi tetap sama dalam hal nilai estetis antara masa lalu dengan

masa sekarang. Bahkan, sebenarnya secara nyata dapat disaksikan betapa banyak

wisatawan modern justru memilih tema-tema atau objek-objek lampau untuk

menikmati keindahan yang melekat.

d) Materi Sejarah

Materi sejarah sesuai dengan Permen Diknas no 22 tahun 2006 adalah:

1. Mengandung nilai-nilai kepahlawanan, keteladanan, kepeloporan,

patriotisme, dan semangat pantang menyerah yang mendasari proses

pembentukan watak dan kepribadian peserta didik.

2. Memuat khasanah mengenai peradapan bangsa-bangsa, termasuk peradapan

bangsa Indonesia. Materi tersebut merupakan bahan pendidikan yang

mendasar bagi proses pembentukan dan penciptaan peradaban bangsa

Indonesia di masa depan.

3. Menanamkan kesadaran persatuan dan persaudaraan serta solidaritas untuk

menjadi perekat bangsa dalam menghadapi ancaman disintegrasi bangsa.

Page 38: i GERAKAN MERAPI MERBABU COMPLEX (MMC) DI …eprints.uns.ac.id/7527/1/215150911201112371.pdf · SK dan KD Yang Akan Dicapai ..……..……..... .... 10 2. Sistematika ... yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

4. Sarat dengan ajaran moral dan kearifan yang berguna dalam mengatasi krisis

multi dimensional yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.

5. Berguna untuk menanamkan dan mengembangkan sikap bertanggung jawab

dalam memelihara keseimbangan dan kelestarian lingkunan hidup.

Ditegaskan bahwa dalam konsep sejarah, yakni perubahan terdapat tiga

unsur penting yakni; manusia dengan berbagai aspek kehidupannya, ruang dan

waktu dalam proses diakronis. Manusia dengan berbagai aspek kehidupan yang

berada pada setting ruang, baik lokal, nasional, maupun global itu akan berubah

dari waktu ke waktu sejarah zaman kuno, dimana manusia belum mengenal

tulisan, sampai perkembangan mutahir. Jadi, waktu menjadi perspektif utama

dalam kajian ilmu sejarah.

Berdasarkan tiga unsur yang penting dalam kajian sejarah meliputi

manusia dengan berbagai aspek kehidupannya, ruang dan waktu maka dapat

dirumuskan struktur keilmuan sejarah sebagaimana berikut ini :

1) Dasar- dasar keilmuan sejarah

2) Kehidupan masyarakat sebelum mengenal tulisan

3) Perkembangan masyarakat pada masa pengaruh Hindu-Bidha

4) Perkembangan masyarakat pada masa pengaruh Islam

5) Kolonialisme-imperalisme barat

6) Perjuangan pergerakan nasional

7) Pendudukan Jepang

8) Masa kemerdekaan

9) Perang dingin dan kerjasama Internasional

Page 39: i GERAKAN MERAPI MERBABU COMPLEX (MMC) DI …eprints.uns.ac.id/7527/1/215150911201112371.pdf · SK dan KD Yang Akan Dicapai ..……..……..... .... 10 2. Sistematika ... yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

10) Peristiwa-peristiwa mutahir

Penyususnan materi ajar dikembangkan dan menggunakan cara texs

transformation, yaitu dengan memanfaatkan informasi-informasi yang telah ada

baik dari buku teks, internet, jurnal dan lainya. Kemudian di kumpulkan dan

dipilih berdasarkan kebutuhan yang digunakan sesuai dengan tujuan instruksional

dan rencana kegiatan belajar mengajar. Kemudian memberikan berupa perubahan

pada materi untuk melengkapi materi yang sudah ada.

Informasi yang sudah ada kemudian disusun kembali dengan

menggunakan bahsa yang sederhana dan dialogis sesuai untuk digunakan sebagai

bahan ajar. Bahan ajar yang disusun berdasarkan texs transformation ini tetap

mendapatkan penjelasan mengenai keterampilan dan pengetahuan atau

kompetensi yang akan diraih oleh peserta didik, bimbingan belajar bagi peserta

didik, latihan tes formatif (Chosim dan Widodo Djumadi, 2008 : 50).

Penjabaran SK dan KD sebagai bagian dari pengembangan kurikulum

tingkat satuan pendidikan (KTSP) dilakukan melalui pengembangan silabus dan

rencana pelaksanaan pembelajaran. Silabus merupakan penjabaran secara umum

dengan mengembangkan SK dan KD menjadi indikator, materi pembelajaran,

kegiatan pembelajaran, sumber belajar dan penilaian. Sebagai bagian dari langkah

pengembangan silabus, pengembangan indikator merupakan langkah strategis

yang berpengaruh pada kualitas pembelajaran di kelas. Kemauan guru dan sekolah

dalam mengembangkan indikator berpengaruh pada kualitas kompetensi peserta

didik di sekolah.

Page 40: i GERAKAN MERAPI MERBABU COMPLEX (MMC) DI …eprints.uns.ac.id/7527/1/215150911201112371.pdf · SK dan KD Yang Akan Dicapai ..……..……..... .... 10 2. Sistematika ... yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

Mengenai seleksi materi, agar penjabaran dan penyesuian kemampuan

dasar tidak meluas dan melebar, maka perlu memperhatikan kriteria untuk

menyeleksi materi yang perlu diajarkan. Kriteria tersebut antara lain :

1) Sahih (valid)

Materi yang akan dituangkan dalam pembelajaran benar-benar telah teruji

kebenarannya. Pengertian ini juga berkaitan dengan keaktualan materi,

sehingga materi yang akan diberikan dalam pembelajaran tidak ketinggalan

jaman dan memberikan kontribusi untuk pemahaman ke depan.

2) Tingkat kepentingan

Dalam memilih disini perlu dipertimbangkan pertanyaan berikut ; sejauh mana

materi itu penting untuk dipelajari dan penting untuk siapa, dimana dan

mengapa penting. Dengan demikian materi yang dipilih untuk diajarkan

tentunya memang yang benar-benar diperlukan oleh siswa.

3) Kebermanfatan

Manfaat harus dilihat dari semua sisi, baik sisi secara akademis maupun non

akademis. Bermanfaat secar akademis artinya guru harus yakin bahwa materi

yang di ajarkan dapat memberikan dasar-dasar pengetahuan dan keterampilan

yang akan di kembangkan lebih lanjut pada jenjang pendidikan berikutnya.

Bermanfaat secara non akademis maksudnya adalah bahwa materi yang

diajarakan dapat mengembangkan kecakapan hidup (life skills) dan sikap yang

dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari.

4) Layak dipelajari

Page 41: i GERAKAN MERAPI MERBABU COMPLEX (MMC) DI …eprints.uns.ac.id/7527/1/215150911201112371.pdf · SK dan KD Yang Akan Dicapai ..……..……..... .... 10 2. Sistematika ... yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

Materinya memungkinkan untuk dipelajari, baik dari aspek tingkat

kesulitannya (tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sulit), maupun aspek

kelayakan terhadap pemanfatan bahan ajar dan kondisi setempat.

5) Menarik minat

Materi yang dipilih hendaknya menarik minat dan dapat memotivasi siswa

untuk memepelajarinya lebih lanjut. Setiap materi yang diberikan kepada siswa

harus mampu menumbuhkan rasa ingin tahu, sehingga memunculkan dorongan

untuk menambahkan sendiri kemampuan mereka.

6) Alokasi waktu

Untuk merencanakan pembelajaran, alokasi waktu yang diperlukan untuk

memepalajari satu materi palajaran perlu ditentukan. Penentuan besarnya

alokasi waktu ini tergantung kepada keluasan dan kedalaman materi serta

tingkat kepentingannya dengan kedalaman dan kebutuhan setempat.

7) Sarana dan sumber belajar.

Dalam proses belajar mengajar sarana pembelajaan sangat membantu siswa

untuk mencapai tujuan pembelajaran, yang dimaksud dengan sarana

pembelajaran dalam uraian tersebut akan lebih ditekankan pada sarana dalam

arti media atau alat peraga.

Cara yang paling mudah untuk menentukan jenis materi pembelajaran

yang akan diajarkan adalah dengan cara mengajukan pertanyaan tentang

kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta didik. Dengan mangacu pada

kompetensi dasar, sehingga akan mengetahui apakah materi yang harus diajarkan

Page 42: i GERAKAN MERAPI MERBABU COMPLEX (MMC) DI …eprints.uns.ac.id/7527/1/215150911201112371.pdf · SK dan KD Yang Akan Dicapai ..……..……..... .... 10 2. Sistematika ... yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

berupa fakta, konsep, prinsip, prosedur, aspek sikap, atau keterampilan

motorik.

B. Penelitian Yang Relevan

Ada beberapa hasil penelitian yang relevan sehingga dapat digunakan

untuk sebagai acuan dalam penyelesaian penelitian. Penelitian yang relevan

berguna untuk melihat posisi penelitian yang akan disusun terhadap penelitian-

penelitian sebelumnya. Hasil penelitian yang relevan dengan judul permasalahan

penelitian ini adalah.

1. Nanik Purwaningsih, 2010, Perjuangan Komando Daerah Muria Tahun

1948 sebagai pengembangan Materi Pembelajaran IPS Sejarah Di SMP

Wilayah Kabupaten Kudus. Tesis. Program Pascasarjana Universitas

Sebelas Maret Surakarta, Surakarta. Dapat dijelaskan hasil penelitiannya

sebagai berikut.

Sejarah perjuangan Komando Daerah Muria tahun 1948 selama ini belum

dapat dijadikan sebagai pengemabnagn materi pembelajaran IPS sejarah

berkaitan dengan materi perjuangan mempertahankan kemerdekaan

Indonesia, disebabkan oleh beberapa hal antara lain, terbatasnya alokasi

waktu, kurangnya kesiapan tenaga pengajar karena belum tersedianya

bahan ajar tentang sejarah perjuangan rakyat Kudus tersebut.

Sejarah perjuanga Komando Daerah Muria tahun 1948, merupakan

bagian integral dari perjuangan bangsa Indonesia dalam usaha

mempertahankan kemerdekaan Indonesia menghadapi Agresi Militer II

Page 43: i GERAKAN MERAPI MERBABU COMPLEX (MMC) DI …eprints.uns.ac.id/7527/1/215150911201112371.pdf · SK dan KD Yang Akan Dicapai ..……..……..... .... 10 2. Sistematika ... yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

Belanda. Di dalamnya terkandung nilai-nilai, jiwa dan semangat heroisme,

patriotisme, dan nasionalisme, yang merupakan modal perjuangan bangsa

Indonesia dalam merebut kemerdekaan. Aspek-aspek tersebut dapat

dijadikan teladan bagi peserta didik, ditanamkan dan ditumbuh

kembangkan dalam pribadi siswa, agar bisa mewarinya. Sehingga dapat

merasakan semangat perjuangan dan besarnya pengorbanan, patritisme

dan nasionalisme peserta didik akan terwujud, karena dirasa penting untuk

mempertahankan kepribadian bangsa Indonesia menyongsong era

globalisasi.

Upaya untuk memasukkan sejarah perjuangan Komando daerah

Muria ke dalam pembelajaran IPS sejarah di SMP, mendapat tanggapan

yang positif dari para guru, Kepala Sekolah dan pejabat Dinas Pendidikan.

Relevansinya dengan penelitian ini adalah dalam hal upaya

memasukkan peristiwa sejarah lokal daerah Kudus sebagai pengembangan

materi pembelajaran IPS Sejarah.

2. Darwin Une, 2006, Oraganisasi Pergerakan nasional Cabang Gorontalo

Tahun 1908-1945 sebagai Materi Muatan Lokal di SMA Negeri

Govrontalo. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret

Surakarta, Surakarta. Dapat dijelaskan hasil penelitiannya sebagai berikut.

Peranan rakyat Gorontalo dalam membebaskan diri dari

kolonialisme Belanda pada abad ke-17 banyak tergantung pada raja-raja

Gorontalo, meski demikian rakyat tidak pernah patah semangat

mendukung perjuangan fisik tersebut.

Page 44: i GERAKAN MERAPI MERBABU COMPLEX (MMC) DI …eprints.uns.ac.id/7527/1/215150911201112371.pdf · SK dan KD Yang Akan Dicapai ..……..……..... .... 10 2. Sistematika ... yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

Peranan berbagai Organisasi Pergerakan Cabang Gorontalo seperti

Sinar Budi, PartaiSarikat Islam Indonesia (PSII) dan lainya sangat

berpengaruh pada perjuangan 23 Januari 1942, menyebanakan pemerintah

colonial Belanda terpaksa keluar dari bumi Gorontalo, yang selanjutnya

para pemimpin pergerakan berhasil mendirikan pemerintahan yang dikenal

dengan Pucuk Pimpinan Pemerintah Gorontalo (PPPG).

Materi muatan lokal khususnya sejarah perjuangan rakyat

Gorontalo belum dimasukkan pada pengajaran sejarah di SMA Gorontalo.

Baik guru-guru pengajar di SMA maupun pihak Dinas Pendidikan

Nasional Gorontalo, menyambut baik atas kehadiran hasil penelitian

tentang sejarah perjuangan rakyat Gorontalo menentang kolonialisme

Belanda untuk dijadikan materi muatan lokal pada pengajaran sejarah.

Penelitian tersebut menjelaskan hasil penelitian tentang sejarah

perjuangan rakyat Gorontalo menentang kolonialisme Belanda untuk

dijadikan materi muatan lokal pada pengajaran sejarah.

Relevansinya dengan penelitian adalah dalam hal muatan isi yaitu

disetiap daerah mempunyai perjalanan sejarahnya sendiri-sendiri. Dari

perjalanan panjang sejarah yang ada diharapkan bisa diambil hikmah salah

satunya adalah tujuan dari pembelajaran sejarah. Dapat dijelaskan dari

tujuan yaitu pentingnya waktu dan tempat dari proses sejarah,

menumbuhkan pemahaman proses terbentuknya bangsa melalui sejarah

yang masih berproses, dan menumbuhkan kesadaran rasa bangga dan cinta

tanah air diharapkan dari tujuan tersebut dapat ditanamkan ke siswa didik.

Page 45: i GERAKAN MERAPI MERBABU COMPLEX (MMC) DI …eprints.uns.ac.id/7527/1/215150911201112371.pdf · SK dan KD Yang Akan Dicapai ..……..……..... .... 10 2. Sistematika ... yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

C. Kerangka Pikir

Mengenai kerangka pikir ini sementara diharapkan akan bisa memberikan

pandangan awal sebelum melakukan penelitian, sehingga nantinya akan bisa

sebagai patokan dalam menyelesaikan keselurukan permasalahan dari awal

sampai akhir penelitian. Sementara bisa menggambarkan konsep yang menjadi

alur pikir dalam mengkaji permasalahan.

Sejarah gerakan MMC merupan peristiwa di tingkat lokal Boyolali yang

merupakan salah satu peristiwa nasional. Mengingat besarnya gerakan tersebut

sehingga sangat dirasa penting untuk memasukkan sejarah gerakan MMC tersebut

ke dalam materi mata pelajaran sejarah di SMA Kabupaten Boyolali. Materi

MMC tersebut bisa dimasukkan SK dan KD, RPP yang nantinya sebagai

perangkat pembelajaran juga dapat disusun dengan memasukkan peristiwa MMC.

Dengan memanfaatkan peristiwa lokal di Boyolali sehingga menimbulkan rasa

minat kepada siswa dalam pembelajaran sejarah. Diharapkan tujuan pembelajaran

dapat tercapai yaitu siswa akan merasa memiliki sejarah tersebut disebabkan

peristiwanya berada di daerah sekitar siswa. Tujuannya adalah dapat tercapai

diantaranya yaitu membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya waktu

dan tempat yang merupakan sebuah proses dari masa lampau, masa kini, dan masa

depan. Menumbuhkan pemahaman peserta didik terhadap proses terbentuknya

bangsa Indonesia melalui sejarah yang panjang dan masih berproses hingga masa

kini dan masa yang akan datang. Menumbuhkan kesadaran sebagai bagian dari

bangsa Indonesia yang memiliki rasa bangga dan cinta tanah air.

Page 46: i GERAKAN MERAPI MERBABU COMPLEX (MMC) DI …eprints.uns.ac.id/7527/1/215150911201112371.pdf · SK dan KD Yang Akan Dicapai ..……..……..... .... 10 2. Sistematika ... yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

Secara jelas kerangka pikir dapat digambarkan sebagai berikut ini.

Tujuan Pembelajaran Sejarah

Peristiwa Lokal Boyolali/MMC

Pembelajaran Sejarah Di Kelas

Perangkat pembelajaran Silabus, RPP, materi ajar

Dengan memasukkan peristiwa MMC

SK dan KD, Peristiwa MMC

Pentingnya Waktu dan Tempat dari Proses Sejarah

Menumbuhkan Pemahaman Proses

Terbentuknya Bangsa melalui Sejarah yang

Masih Berproses

Menumbuhkan Kesdaran Rasa

Bangga dan Cinta Tanah Air

Gambar 1. Kerangka Pikir

Minat Siswa

Page 47: i GERAKAN MERAPI MERBABU COMPLEX (MMC) DI …eprints.uns.ac.id/7527/1/215150911201112371.pdf · SK dan KD Yang Akan Dicapai ..……..……..... .... 10 2. Sistematika ... yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Boyolali dikarenakan mempunyai

banyak peristiwa-peristiwa lokal yang berskala nasional salah satunya gerakan

MMC. Wilayah Boyolali mempunyai peranan penting dalam perjalanan sejarah

bangsa Indonesia. Boyolali merupakan pusat perjuangan pada masa kemerdekaan

dan juga masa setelah kemerdekaan bahkan merupakan pusat basis Partai

Kumunis Indonesia (PKI) dibuktikan dengan peristiwa MMC yang terindikasi

terpengaruh oleh partai komunis. Dengan melihat pemaparan tersebut tidak

menutup kemungkinan bahwa peristiwa MMC tersebut dapat dijadikan materi

mata pelajaran sejarah di SMA Kabupaten Boyolali.

Tiga Sekolah Menengah Atas Negeri ditambah 1 sekolah swasta di

Boyolali dipilih menjadi lokasi penelitian untuk mendapatkan data dan informasi,

yaitu, SMA N 2 Boyolali, SMA N 3 Boyolali, SMA N 1 Teras dan SMA Bhineka

Karya 3. Hal ini didasarkan pada pertimbangan bahwa SMA tersebut merupakan

SMA yang teletak di pusat kota sehingga bisa mewakili dari berbagai daerah di

Kabupaten Boyolali selain sebagai sekolah unggulan juga dikarenakan guru atau

pengajarnya menjadi pengurus MGMP Kabupaten. Hal ini dimaksudkan untuk

mempermudah pengumplan data, mendapatkan gambaran mengenai materi mata

32

Page 48: i GERAKAN MERAPI MERBABU COMPLEX (MMC) DI …eprints.uns.ac.id/7527/1/215150911201112371.pdf · SK dan KD Yang Akan Dicapai ..……..……..... .... 10 2. Sistematika ... yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

pelajaran sejarah di SMA Kabupaten Boyolali yang nantinya dapat melihat secara

kondisi pembelajaran.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan dilapangan selama 9 bulan

yaitu mulai pada bulan Mei 2010 sampai dengan Januari 2011. Secara rinci waktu

penelitian dapat dijelaskan seperti jadwal dibawah ini:

No Kegiatan Penelitian Bulan Ke-

2010 2011 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1

1 Persiapan proposal a) Pra penelitian b) Observasi awal

X X

2 Penulisan proposal a) Menyusun

rumusan masalah b) Penentuan

Informan kunci

X

3 Pengumpulan data I a) Perijinan b) Wawancara I c) Observasi I d) Analisis

X X

4 Penulisan laporan X X 5 Pengumpulan data II

a) Wawancara II b) Observasi II c) analisis

X X

6 Penulisan laporan akhir

X X X X

Tabel. 1 Kegiatan Penelitian

Page 49: i GERAKAN MERAPI MERBABU COMPLEX (MMC) DI …eprints.uns.ac.id/7527/1/215150911201112371.pdf · SK dan KD Yang Akan Dicapai ..……..……..... .... 10 2. Sistematika ... yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

B. Jenis dan Strategi Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif, penelitian ini

menghasilkan data dan informasi yang berupa data deskriptif berupa kalimat

tertulis atau lisan dari orang atau prilaku yang dapat diamati.

Menurut Sutopo (2006:227) penelitian deskriptif kualitatif akan mampu

menangkap berbagai informasi kualitatif dengan deskripsi teliti, penuh nuansa

yang lebih berharga dan lebih menekankan pada masalah proses dan makna. Jenis

penelitian ini termasuk penelitian terapan karena tujuannya tidak hanya untuk

memahami masalah tetapi juga secara khusus mengarah pada pengembangan cara

pemecahan masalah dengan tindakan untuk tujuan praktis bukan untuk tujuan

teoritis (Sutopo, 2006:137).

2. Strategi Penelitian

Strategi yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus tunggal

yaitu suatu penelitian yang difokuskan pada satu karakteristik dan satu masalah

(Sutopo, 2006:140). Penelitian ini dilakukan pada satu jalur yaitu SMA

Kabupaten Boyolali. Permasalahan yang diangkat adalah mengenai gerakan MMC

diajukan sebagai alternatif materi mata pelajaran sejarah di SMA Kabupaten

Boyolali. Penelitian ini disebut dengan studi kasus terpancang (Embedded

Research) karena permasalahan dan fokus peneliti sudah ditentukan sebelum

peneliti terjun dan mengenali permasalahan di lapangan (Sutopo, 2006:139).

Dalam penelitian nantinya menggali informasi dilapangan yaitu di SMA

Kabupaten Boyolali yang diwakili dalam organisasi profesi MGMP sejarah.

Page 50: i GERAKAN MERAPI MERBABU COMPLEX (MMC) DI …eprints.uns.ac.id/7527/1/215150911201112371.pdf · SK dan KD Yang Akan Dicapai ..……..……..... .... 10 2. Sistematika ... yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

Penelitian ini berusaha memberikan deskripsi yang mendalam tentang

nilai-nilai historis dari peristiwa MMC sebagai materi mata pelajaran sejarah di

SMA Kabupaten Boyolali. Sedangkan untuk penyusunan materi MMC

memanfaatkan penelitian yang sudah ada dan tulisan-tulisan yang membahas

tentang peristiwa MMC. Dengan demikian studi kasus terpanjangnya yaitu

mengenai materi mata pelajaran di SMA Kabupaten Boyolali dalam

pemebelajaran sejarah di kelas.

C. Sumber Data

Menurut Sutopo (2006 : 56) : “Sumber data merupakan bagian yang

sangat penting bagi peneliti karena ketepatan memilih dan menetukan jenis

sumber data akan menentukan ketepatan dan kekayaan dan data atau kedalaman

informasi yang diperoleh. Sedangkan Lonfland dan lofsand (dalam Moloeng,

1990 : 112), menyebutkan bahwa sumber data utama dalam penelitian kualitatif

adalah kata-kata, dan tindakan selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen

dan lain-lain.

Berdasarkan uraian tersebut maka data yang diperlukan dalam penelitian

ini digali dari sumber-sumber sebagai berikut :

1. Informan, guru mata pelajaran sejarah yang tergabung dengan MGMP,

Kepala Sekolah, Seksi Dikdasmen Disdikpora Kabupaten Boyolali dan

murid.

Page 51: i GERAKAN MERAPI MERBABU COMPLEX (MMC) DI …eprints.uns.ac.id/7527/1/215150911201112371.pdf · SK dan KD Yang Akan Dicapai ..……..……..... .... 10 2. Sistematika ... yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

2. Arsip dan dokumen, dokumen dari MGMP jadwal dan data keorganisasian

MGMP sejarah SMA Boyolali, dan perangkat pembelajara yaitu RPP,

sialbus, materi ajar.

3. Proses pembelajaran di kelas.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu yang dilakukan

oleh dua pihak yaitu pewawancara mengajukan pertanyaan dan yang

diwawancarai yang akan memberikan jawaban atas pertanyaan itu (Moleong,

2006: 187). Wawancara dilakukan pada waktu dan konteks yang dianggap tepat

untuk memperoleh data yang mempunyai kedalaman serta dilakukan berulang-

kali sesuai dengan kebutuhan yang kemudian disebut in-depth interview

(Soetopo,2006: 69).

Menurut Soetopo (2006: 69) wawancara mendalam dilakukan dengan

pertanyaan yang bersifat terbuka dan mengarah pada kedalaman informasi serta

dilakukan tidak secara formal dan tidak terstruktur, guna menggali pandangan

subyek yang diteliti lebih dalam dan kaya informasi.

Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini adalah wawancara

mendalam karena teknik wawancara ini bersifat lentur dan terbuka serta mampu

membawa suasana keakraban sehingga peneliti akan dapat menggali informasi

Page 52: i GERAKAN MERAPI MERBABU COMPLEX (MMC) DI …eprints.uns.ac.id/7527/1/215150911201112371.pdf · SK dan KD Yang Akan Dicapai ..……..……..... .... 10 2. Sistematika ... yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

lebih luas dan dalam. Dalam penelitian kualitatif sebaiknya digunakan wawancara

terbuka yang para subjeknya tahu sedang diwawancarai dan mengetahui maksud

dari wawancara yang akan dilakukan. Berdasarkan uraina tersebut maka

wawancara dilakukan dengan, guru mata pelajaran sejarah, ketrua MGMP, Kepala

Sekolah, Dikdasmen Kabupaten Boyolali dan siswa.

2. Mengkaji dokumen dan arsip (content analysis)

Teknik mencatat dokumen ini oleh Yin disebut sebagai content analysis

(dalam Sutopo, 2006:81). Prtaktek pelaksanaan dilapangan adalah dengan

mengkaji beberapa dokumen seperti silabus, RPP, materi pembelajaran, sumeber

belajar, dokumen MGMP dan sebagainya. Dalam melakukan teknik ini perlu

disadari yaitu bukan hanya sekedar mancatat isi penting yang tersurat dalam

dokumen atau arsiptetapi juga tentang maknanya yang tersirat oleh karena irtu

diperlukan sikap yang kritis dan teliti. Sehingga semua data yang diperoleh dapat

membantu dalam pengumpulan data dan proses selanjutnya.

3. Observasi

Teknik observasi digunakan untuk menggali data dari sumber data yang

berupa peristiwa, aktifitas, perilaku, tempat atau lokasi, dan benda, serta rekaman

gambar. Observasi dapat dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung.

Secara lebih tepatnya melakukan observasi pasif yang merupakan cara

pengumpulan data dimana peneliti hanya mendatangi lokasi, tetapi sama sekali

tidak berperan apapun hanya sebagai pengamat pasif, namun peneliti benar-benar

hadir di lokasi (Sutopo, 2006:77). Observasi digunakan untuk mendapatkan data

dan informasi berkenaan dengan obyek yang diteliti. Operasional dalam observasi

Page 53: i GERAKAN MERAPI MERBABU COMPLEX (MMC) DI …eprints.uns.ac.id/7527/1/215150911201112371.pdf · SK dan KD Yang Akan Dicapai ..……..……..... .... 10 2. Sistematika ... yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

yaitu dengan mendatangi sekolah untuk melihat cara guru mengajar, metode,

perangkat pembelajara, bagaimana minat siswa dalam mengikuti pelajaran sejarah

di kelas dan mengamati kondisi fasilitas belajar di sekolah sebagai penunjang

kelancaran belajar-mengajar. Dengan observasi yang dilakukan diharapkan dapat

memotret kondisi matreri yang disampikan guru di kelas, bagaimana minat siswa

saat mengikuti pelajaran, dengan mengobservasi kondisi fasiitas dapat melihat

bagaimana fasilitas pendukung pembelajaran yang tersedia sehingga diharapkan

siswa akan merasa nyaman.

E. Teknik Cuplikan ( Sampling)

Teknik cuplikan yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive

sampling. Teknik ini dipakai karena kecenderungan peneliti untuk memilih

informan yang dianggap mengetahui informasi dan masalah secara mendalam dan

dapat dipercaya untuk menjadi sumber data yang mantap (Sutopo, 2006:64).

Teknik sampling digunakan untuk menjaring sebanyak mungkin informasi tentang

obyek penelitian ini dari berbagai sumber dengan tujuan untuk merinci

kekhususan yang ditemui dalam konteks yang unik dan menjadi dasar dari

rancangan dan teori yang muncul. Ciri-ciri teknik ini adalah: rancangan sampel

yang muncul, pemilihan sampel yang berurutan, penyesuaian berkelanjutan dari

sampel dan pemilihan berakhir jika sudah terjadi pengulangan (Moleong,

2006:225).

Penentuan seseorang menjadi sampel dalam teknik purposive sampling

didasarkan pada tujuan tertentu (Sukardi, 2003:64). Dalam penelitian ini

Page 54: i GERAKAN MERAPI MERBABU COMPLEX (MMC) DI …eprints.uns.ac.id/7527/1/215150911201112371.pdf · SK dan KD Yang Akan Dicapai ..……..……..... .... 10 2. Sistematika ... yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

penentuan sampel berdasarkan kebutuhan untuk mengumpulkan bahan mengenai

sejarah gerakan/peristiwa MMC dan materi mata pelajaran sejarah di SMA

Kabupaten Boyolali.

Berdasarkan keterangan tersebut di atas maka sampel yang dipilih untuk

mendapat informasi penelitian adalah, guru sejarah SMA Kabupaten Boyolali

yang tergabung dalam MGMP, Seksi Dikdasmen Disdikpora Kabupaten Boyolali,

Kepala Sekolah dan murid.

F. Validitas Data

Data dan informasi yang diperoleh harus diyakini kebenarannya,

keabsahannya harus memenuhi kriteria sebagai berikut: 1) mendemonstrasikan

nilai yang benar, 2) menyediakan dasar agar hal itu dapat diterapkan, 3)

memperbolehkan keputusan luar yang dapat dibuat tentang konsistensi dari

prosedur dan kenetralan dari temuan dan keputusannya (Moleong, 2006: 321).

Teknik yang dapat digunakan untuk mencari validitas data adalah

menggunakan teknik trianggulasi. Teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data untuk keperluan pengecekan atau

sebagai pembanding (Sutopo, 2006: 94). Langkah-langkah yang peneliti tempuh

adalah sebagai berikut:

1. Triangulasi data

Data dan informasi yang telah peneliti kumpulkan dari berbagai sumber

data yang telah tersedia, peneliti akan melakukan triangulasi data, untuk data yang

sejenis akan digali kebenarannya dari beberapa sumber data yang berbeda,

Page 55: i GERAKAN MERAPI MERBABU COMPLEX (MMC) DI …eprints.uns.ac.id/7527/1/215150911201112371.pdf · SK dan KD Yang Akan Dicapai ..……..……..... .... 10 2. Sistematika ... yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

triangulasi data dengan mencocokkan data dari berbagai sumber akan lebih

memantapkan kebenaran informasi yang diperoleh.

Trianggulasi data atau sumber meliputi sumber lisan dan sumber tertulis,

hal ini dimaksudkan agar peneliti bisa mendapatkan data dari beberapa

narasumber yang berbeda-beda posisinya dengan teknik wawancara mendalam,

untuk membandingkan informasi dari narasumber yang satu dengan informasi dari

nara sumber lain. Pengumpulan data melalui sumber lisan sangat berarti dan dapat

menangkap secara langsung data-data yang dibutuhkan dari informan. Adapun

sumber tertulis berupa dokumen atau arsip merupakan bahan terlulis yang

berkaitan dengan kegiatan belajar-mengajar yang dibutuhkan dan data yang

dibutuhkan dalam penelitian seperti data dari MGMP dan guru mata peljaran

sejarah. Sedangkan observasi dilakukan untuk melihat secara langsung ke

lapangan untuk mencocokkan dengan data-data yang sudah ada.

2. Triangulasi metode

Teknik triangulasi ini dilakukan oleh peneliti dengan cara mengumpulkan

data sejenis tetapi dengan menggunakan metode pengumpulan data yang berbeda,

dengan penekanan pada metode pengumpulan data yang berbeda dan bahkan lebih

jelas diusahakan mengarah pada sumber data yang sama untuk menguji

kemantapan informasinya. Dalam penerapannya dapat dielaskan sebagai

berikut,sumber didapat dari nara sumber yang sama yaitu mewawancarai seorang

guru mengenai persiapan guru dan cara mengajar guru dikelas, dari hasil

wawancara kemudian dilakukan observasi di kelas saat guru mengajar, dan juga

Page 56: i GERAKAN MERAPI MERBABU COMPLEX (MMC) DI …eprints.uns.ac.id/7527/1/215150911201112371.pdf · SK dan KD Yang Akan Dicapai ..……..……..... .... 10 2. Sistematika ... yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

mengkaji dukumen dari perangkat pembelajaran dari guru yang sama. Ketiga

metode tersebut dimaksudkan untuk mengumpulkan data yang sejenis.

G. Teknik Analisis Data

Penelitian ini penulis menggunakan model analisis interaktif. Model

analisis interaktif memiliki tiga unsur yaitu reduksi data, sajian data, dan verifikasi

data, yang mana analisa data interaktif pada proses pengumpulan data sebagai

suatu siklus. Apabila dalam menarik simpulan atau verifikasi dirasakan masih

kurang mantap karena dalam reduksi data atau dalam sajian data kurang memadai,

maka penulis kembali melakukan proses analisis data, jadi proses analisis ini

dapat terjadi berulang kali sesuai kebutuhan sehingga dapat menghasilkan

rumusan hasil penulisan yang maksimal.

Kegiatan pokok analisis model interaktif meliputi tiga komponen yaitu:

reduksi data, sajian data, dan penarikan simpulan serta verifikasi data.

1. Reduksi data

Reduksi data merupakan seleksi, pemfokusan, penyederhanaan, dan

abstraksi dari semua jenis informasi yang tertulis lengkap dalam catatan lapangan

(Sutopo, 2006:114). Reduksi data merupakan kegiatan menajamkan,

menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan

mengorganisasikan data dengan cara sedemikian rupa, sehingga simpulan finalnya

dapat ditarik dan diverifiasikan.

Page 57: i GERAKAN MERAPI MERBABU COMPLEX (MMC) DI …eprints.uns.ac.id/7527/1/215150911201112371.pdf · SK dan KD Yang Akan Dicapai ..……..……..... .... 10 2. Sistematika ... yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

2. Sajian data

Sajian data merupakan rakitan sajian informasi, yang dideskripsikan dalam

bentuk informasi lengkap yang selanjutnya memungkinkan simpulan penelitian

dapat dilakukan. Penyajian dengan menggunakan kalimat dan bahasa peneliti

yang susunan kalimat secara logis dan sistematis, sehingga memudahkan

pemahaman pembaca (Sutopo, 2006: 115).

3. Penarikan simpulan dan verifikasi

Penarikan simpulan adalah membuat simpulan dari data yang telah

diperoleh sejak awal penelitian. Agar hasil penelitian lebih mantap dan benar,

dapat dipertanggung jawabkan, maka verifikasi perlu dilakukan dengan tujuan

untuk memantapkan simpulan dengan cara menelusuri kembali kebenaran laporan

selama penelitian berlangsung (Sutopo, 2006:116).

Proses analisis interaktif tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

Pengumpulan Data Reduksi Data Sajian Data Verifikasi Data

Gambar 2. Model Analisis Interaktif

Page 58: i GERAKAN MERAPI MERBABU COMPLEX (MMC) DI …eprints.uns.ac.id/7527/1/215150911201112371.pdf · SK dan KD Yang Akan Dicapai ..……..……..... .... 10 2. Sistematika ... yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Kondisi Kabupaten Boyolali.

a. Kondisi Geografis Kabupaten Boyolali

Kabupaten Boyolali merupakan salah satu dari 35 Kabupaten/Kota di

Propinsi Jawa Tengah. Secara geografis Boyolali terletak antara 110 º 22´ - 110º

50´ Bujur Timur dan 7º 7´ - 7º 36´ Lintang Selatan, dengan ketinggian antara 75 –

1500 meter di atas permukaan laut, dengan iklim tropis. Wilayah Kabupaten

Boyolali di batasi dengan batas wilayah:

Sebelah Utara : Kabupaten Grobogan dan Kabupaten Semarang

Sebelah Selatan : Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Sragen dan

Kabupaten Sukoharjo

Sebelah Barat : Kabupaten Klaten dan Daerah Istimewa Yogyakarta

Sebelah Timur : Kabupaten Magelang dan Kabupaten Semarang

Jarak bentang

Barat – Timur : 48 Km

Utara – Selatan : 54 Km

Struktur tanah :

1) Bagian timur laut sekitar wilayah Kec. Karanggede dan Simo pada

umumnya tanah lempung

2) Bagian tengah sekitar wilayah Kec. Banyudono dan Sawit pada umumnya

tanah galuh

43

Page 59: i GERAKAN MERAPI MERBABU COMPLEX (MMC) DI …eprints.uns.ac.id/7527/1/215150911201112371.pdf · SK dan KD Yang Akan Dicapai ..……..……..... .... 10 2. Sistematika ... yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

3) Bagian barat laut sekitar wilayah Kec. Musuk dan Cepogo pada umumnya

tanah berpasir.

4) Bagian sepanjang perbatasan dengan wilayah Kab. Grobogan pada

umunya tanah berkapur.

Gunung :

1. Gunung Merbabu

2. Gunung Merapi

Keduanya ada di wilayah Kecamatan Selo, Kecamatan Cepogo, Kecamatan

Musuk, dan Kecamatan Ampel

Jumlah penduduk pada tahun 2008 sekitar 949. 599 jiwa, dengan

perincian laki-laki 464. 837 jiwa dan perempuan 484. 757 jiwa sehingga jika

dirata-rata 935 penduduk/km² (Boyolali Dalam Angka Tahun 2008, 2009 : 31).

Boyolali merupakan kota dimana banyak sebagai saksi sejarah dalam

perjalanan bangsa ini. Sejak zaman kerajaan Pengging sampai pada masa

reformasi kota ini selalu mengiringi sejarah yang ada di tingkat Nasional. Banyak

nilai-nilai historis di wilayah Boyolali, mengenai nama Boyolali juga secara tidak

langsung dari nilai sejarah yang mempunyai nilai dan makna cukup tinggi.

Bukti sejarah tentang daerah Boyolali terdapat pada sumber lokal, cerita

Kyai Ageng Pandan Arang yang memunculkan nama Boyolali, dalam Serat

Witoradio III yang juga disebut Babad Pengging (RNg. Ronggowarsito, 1922),

disebutkan bahwa daerah Pengging dan Pajang termasuk wilayah Kerajaan Kediri,

kerajaan Pengging pada jaman pemerintahan Prabu Anglingdriyo, daerahnya

meliputi antara lain Pengging, Madyapanjang, Salembi, Pajangkungan, Walen,

Page 60: i GERAKAN MERAPI MERBABU COMPLEX (MMC) DI …eprints.uns.ac.id/7527/1/215150911201112371.pdf · SK dan KD Yang Akan Dicapai ..……..……..... .... 10 2. Sistematika ... yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

Samapura, Gunung Plawangan (lereng Gunung Merapi), gunung Cangkring,

Prambanan dan Koripan daerah-daerah tersebut sekarang termasuk daerah

Kabupaten Boyolali, kecuali daerah Prambanan dan Koripan, yang keduannya

termasuk daerah Kabupaten Klaten (Sejarah dan Hari Jadi Kabupaten Boyolali,

1982 : 4).

Perjalanan Kyai Ageng Pandan Arang dari Semarang, kira-kira 25 Km

dari Salatiga, dalam perjalanan Ki Ageng Pandang Arang dan istrinya menuju

gunung Jabalkat/Tembayat, Ki Ageng Pandang Arang duduk di atas batu besar

sambil menanti isteri dan anaknya yang masih jauh di belakang. Setelah lama

dinanti juga tidak juga datang, Kyai Ageng berkata : Baya wis lali wong iki”.

Tempat tersebut kemudian disebut Boyolali. Karena lama dinanti tidak datang,

maka Kyai melanjutkan perjalanan. Ketika Nyai sampai ditempat Kyai Ageng

beristirahat tersebut, dilihatnya Kyai Ageng sudah tidak ada. Nyai Ageng berkata

“Kyai, baya wia lali aku” (Sejarah dan Hari Jadi Kabupaten Boyolali, 1982 : 7).

Pada masa penjajahan Belanda Boyolali sebagai tempat perkebunan-

perkebunan dan sebagi jalur perhubungan dari Semarang ke Surakarta ataupun

Sebaliknya, pernah di lewati jalur kereta api untuk mengangkut hasil perkebunan

ke Semarang. Sebagai pos tundan, sebagai Kabupaten Gunung, sebagai kabupaten

Pangreh Praja dan menjadi Kabupaten yang otonom sampai sekarang.

Melihat bagaimana perjalanan Boyolali dalam kisaran sejarah akan terus

tercatat dalam perjalanannya, sejarah tidak bisa lepas dari pendidikan. Kondisi

dekarang pendidikan menjadi kebutuhan yang penting bagi pemerintah untuk

mencerdaskan penduduknya. Untuk sebab itu melihat adanya evaluasi dalam

Page 61: i GERAKAN MERAPI MERBABU COMPLEX (MMC) DI …eprints.uns.ac.id/7527/1/215150911201112371.pdf · SK dan KD Yang Akan Dicapai ..……..……..... .... 10 2. Sistematika ... yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

pendidikan dilakukan oleh semua yang berkecimpung di dunia pendidikan

pastilah akan membawa perubahan menuju perbaikan diantaranya mengenai mata

pelajaran sejarah si SMA.

b. Kondisi Dunia Pendidikan di Kabupaten Boyolali.

Kabupaten Boyolali meliliki 70 buah setingkat SMA/SMK, dengan jumlah

murit 24. 784 siswa, jumlah guru yang ada adalah 2.102, sehingga rata-rata murid

per Sekolah yaitu 354 dana rata-rata murid terhadap guru adalah 12 (Boyolali

Dalam Angka Tahun 2008, 2009 : 82). Kondisi dunia pendidikan di Boyolali

sangat membanggakan, beberapa sekolah di Kota banyak lulusan yang bisa

melaksanakan ke jenjang yang lebih tinggi atau perguruan tinggi. Sekitar 60%

peserta didik lebih yang melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi (Wawancara

dengan Guru Bimbingan Konseling SMA 3 Boyolali).

Keberadaan SMA di Boyolali menjadi tujuan utama dalam pencarian

sekolah setelah lulus dari SMP. Di Kabupaten Boyolali SMA menjadi tujuan

favorit bagi siswa untuk melanjutkan kejenjang atas dari SMP. Kota Boyolali

sangat strategis bagi para pelajar untuk melanjutkan ketingkat perguruan tingggi

kerena keberadaannya berada di tengah-tengah dan sebagai pertemuan dari kota-

kota yang mempunyai Perguruan Tinggi yang berkwalitas di Jawa Tengah.

Kabupaten Boyolali dekat dengan Surakarta, Yogyakarta, Salatiga, Semarang

yang menjadi tujuan setelah lulus dari SMA. Mengenai keberadaan Universitas

Boyolali juga menjadi nilai positif walaupun untuk sekarang belum menjadi

tempat tujuan utama bagi lulusan SMA Kabupaten Boyolali akan tetapi suatu saat

keberadaan Universitas Boyolali akan bisa membawa perubahan dalam dunia

Page 62: i GERAKAN MERAPI MERBABU COMPLEX (MMC) DI …eprints.uns.ac.id/7527/1/215150911201112371.pdf · SK dan KD Yang Akan Dicapai ..……..……..... .... 10 2. Sistematika ... yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

pendidikan di Kabupaten Boyolali, seandainya dikelola dengan baik dan

profesional.

Keberadaan SMA di Boyolali menjadi tujuan favorit untuk menimba ilmu,

sehingga dalam pengelolaannya dikelola dengan sebaik-baiknya. Pengajar di

SMA Kabupaten Boyolali sangat bervariatif dalam mengguakan perangkat dalam

pembelajaran, metode mengajar, sumber belajar, media belajar dalam

penyampaian ke siswa salah satunya dalam mata pelajaran sejarah yang berusaha

menggunakan lingkungan sekitar siswa sebagai sumber dalam belajar.

Kabupaten Boyolali terdapat SMA Negeri, dan swasta di samping itu

banyak juga sekolah yang sederajat Madrasah Aliyah, baik negeri maupun swasta.

Secara umum fasilitas pembelajaran yang dimiliki SMA di Boyolali sebagai

berikut :

a). Fasilitas di Sekolah

1) Ruang Kepala Sekolah

2) Ruang Guru

3) Ruang Tata Usaha

4) Ruang Kelas

5) Ruang Aula

6) Ruang BP

7) Ruang Laboratorium (Kimia, Fisika, Bahasa, Biologi, dll)

8) Ruang Perpustakaan

9) Lab. Komputer

10) Ruang Kesenian

Page 63: i GERAKAN MERAPI MERBABU COMPLEX (MMC) DI …eprints.uns.ac.id/7527/1/215150911201112371.pdf · SK dan KD Yang Akan Dicapai ..……..……..... .... 10 2. Sistematika ... yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

11) Ruang Ketrampilan

12) Ruang Osis

13) Ruang Pramuka

14) Ruang Ibadah/Musholla

15) Lapangan Olahraga

16) Ruang Parkir

b). Sumber Belajar di Luar Sekolah

Berbagai koleksi peninggalan sejarah diharapkan mampu menjadi sarana

komunikasi antar generasi dan dapat mengaktualisasikan dinamika kehidupan

masa lampau umat manusia. Komunikasi antar generasi menjadi satu hal yang

penting karena sebagai sarana nation building dan character building, juga

sebagai sarana pawarisan dan pelestarian nilai-nilai luhur budaya bangsa. Adapun

peninggalan-peninggalan yang sangat besar manfaatnya sebagai sumber

pembelajaran sejarah anatra lain : a) Peninggalan yang berupa bangunan seperti,

Situs Pengging, Sumur Songo, Sendang Pitu, pesangrahan PB X di Paras, Goa-

goa Jepang yang banyak berada di wilayah Boyolali, Museum yang ada di

Boyolali. b) peninggalan peristiwa dan cerita sejarah seperti, penamaan Kota

Boyolali dari perjalanan Sunan Tembayat dari Semarang menuju Gunung Jabalkat

yang melewati kota Boyolali, peristiwa perebutan kemerdekaan dan

mempertahankan kemerdekaan di kota Boyolali, sebagai pusat Partai Komunis

Indonesia yang salah satunya nanti berhubungan gerakan MMC dan Boyolali

sebagai pusat gerakan tersebut, kejatuhan Orba atau masa reformasi juga terjadi

pergolakan, pembakaran-pembakaran yang merupakan peristiwa sejarah.

Page 64: i GERAKAN MERAPI MERBABU COMPLEX (MMC) DI …eprints.uns.ac.id/7527/1/215150911201112371.pdf · SK dan KD Yang Akan Dicapai ..……..……..... .... 10 2. Sistematika ... yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

3). Keadaan Sekolah Yang dijadikan Objek Penelitian

Objek penelitian dalam proses pengumpulan data yaitu beberapa Sekolah

Menengah Atas di Boyolali dipilih menjadi lokasi penelitian, yaitu SMA N 2

Boyolali, SMA N 3 Boyolali, SMA 1 Teras dan SMA Bhinneka Karya 3. Hal ini

didasarkan pada pertimbangan bahwa SMA tersebut bisa mewakili dari berbagai

daerah di Kabupaten Boyolali selain sebagai sekolah unggulan juga dikarenakan

guru atau pengajarnya menjadi pengurus MGMP Kabupaten. Hal ini dimaksudkan

untuk mempermudah pengumplan data, mendapatkan gambaran mengenai materi

mata pelajaran sejarah di SMA Kabupaten Boyolali yang nantinya dapat melihat

kondisi pembelajaran. Dengan pertimbangan bahwa di sekolah tersebut guru-

gurunya bisa mewakili dalam memberikan informasi yang dibutuhkan berkaitan

dengan permasalahan penelitian.

Dilihat dari segi kuantitas dan kwalitas, keadaan guru di sekolah cukup

menunjang proses belajar mengajar. Di SMA 3 Boyolali merupakan salah satu

SMA Unggulan, mempunyai guru sejarah yang sudah menempuh S2, sehingga

tingkat kwalitasnya cukup baik dalam pembelajaran banyak variasi metode dalam

penyampaian materi di kelas. Sedangkan di SMA 2 Boyolali guru juga mempuyai

fariasi yang cukup baik dalam penyampain materi dengan di gabungkan dengan

penugasan-penugasan ke siswa untuk mencari sejarah lokal yang ada di sekitar

tempat tinggal siswa.

Penelitian yang dilakukan di SMA Wonosegoro adalah dikarenakan guru

sejarah di Sekolah tersebut menjadi Ketua MGMP Sejarah Kabupaten Boyolali,

keberadaan Ketua MGMP ini sangat penting dalam proses penelusuran proses

Page 65: i GERAKAN MERAPI MERBABU COMPLEX (MMC) DI …eprints.uns.ac.id/7527/1/215150911201112371.pdf · SK dan KD Yang Akan Dicapai ..……..……..... .... 10 2. Sistematika ... yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

memasukkan gerakan/peristiwa MMC ke dalam materi mata pelajaran sejarah di

Kabupaten Boyolali dan tindak lanjut dari usulan memasukkan materi peristiwa

MMC ke dalam materi mata pelajaran sejarah di SMA Kabupaten Boyolali. SMA

Bhineka Karya 3 sebagai sekolah swasta yang menjadi anggota MGMP sejarah

memmerikan informasi tentang kebijakan dan kondisi dalam pembelajaran mata

pelajaran sejarah di SMA swasta.

c. Anak Didik di Kabupaten Boyolali

Siswa didik di Kabupaten Boyolali merupakan siswa dengan karakteristik

yang berbeda dengan daerah lain. Dengan berbagai alasan yang ada banyak siswa

dari kabupaten Boyolali ada yang mencolok antara siswa di SMA Kota dan siswa

di SMA Kecamatan yang kurang maju dalam masalah siswa dalam melanjutkan

ke jenjang perguruan tinggi. SMA-SMA unggulan rata-rata 60% lebih siswa yang

melanjutkan kejenjang yang lebih tinggi. Sedangkan siswa di SMA non unggulan

yang berada di daerah-daerah kecamatan kisaran 20-35% yang melanjutkan

kejenjang yang lebih tinggi.

Mengenai cara pandang siswa dalam menerima mata pelajaran sejarah,

siswa menganggap mata pelajaran sejarah sebagai materi hafalan. Banyak yang

menganggap mata pelajaran sejarah tidak penting dan tidak relefan untuk zaman

sekarang. Akan tetapi ada sebagian yang bisa melihat pelajaran sejarah sebagai

pemuncul nilai-nilai kepahlawanan, patriotisme, nasionalisme dan nilai-nilai

lainya yang menjadi tujuan utama dari pelajaran sejarah. Tujuan pembelajaran

sejarah dapat tercapai diantaranya yaitu membangun kesadaran peserta didik

tentang pentingnya waktu dan tempat yang merupakan sebuah proses dari masa

Page 66: i GERAKAN MERAPI MERBABU COMPLEX (MMC) DI …eprints.uns.ac.id/7527/1/215150911201112371.pdf · SK dan KD Yang Akan Dicapai ..……..……..... .... 10 2. Sistematika ... yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

lampau, masa kini, dan masa depan. Menumbuhkan pemahaman peserta didik

terhadap proses terbentuknya bangsa Indonesia melalui sejarah yang panjang dan

masih berproses hingga masa kini dan masa yang akan datang. Menumbuhkan

kesadaran sebagai bagian dari bangsa Indonesia yang memiliki rasa bangga dan

cinta tanah air. Bisa tertanamkan jika guru pandai memainkan materi dengan

dikemas dalam sebuah nilai yang dapat dirasakan output nya.

Mengenai minat siswa sebagian besar sangat menyenangi materi sejarah

lokal Boyolali dalam setiap pembelajaran sejarah (wawancara dengan Vivi, 2010).

Pengetahuan sejarah ditingkat lokal sangat penting bagi para siswa untuk

merekontruksi sejarah nasional yang ditarik untuk mengetahui keadaan di tingkat

lokal yaitu keadaan di wilayah Boyolali.

d. Organisasi Profesi Guru (MGMP) Sejarah

1). Guru Mata Pelajaran Sejarah di SMA Kabupaten Boyolali

Guru sejarah di Kabupaten Boyolali dalam penggunaan metode

pembelajaran sangat berfariatif dari metode konfensional sampai metode yang

modern. Beberapa guru yang menggunakan metode dalam pembelajaran sejarah

di kelas yaitu pemaparan makalah, penjelasan ke siswa dengan metode ceramah,

metode bermain peran, penugasan ke siswa, pembentukan kelompok-kelompok

kecil di kelas dengan diskusi. Dari beberapa metode tersebut memang mempunyai

kelemahan dan keunggulan sendiri-sendiri, sehingga guru harus pandai

memfariasikan metede dengan materi yang akan disampaikan.

Kesan guru sejarah asal-asalan dalam pembelajaran di kelas merupakan

pandangan dari pihak yang tidak bisa mengambil nilai utama dalam pelejaran

Page 67: i GERAKAN MERAPI MERBABU COMPLEX (MMC) DI …eprints.uns.ac.id/7527/1/215150911201112371.pdf · SK dan KD Yang Akan Dicapai ..……..……..... .... 10 2. Sistematika ... yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

sejarah. Selalu memandang sejarah sebagai hafalan fakta-fakta, sebagai ilmu masa

lalu, sebagai rutinitas dalam sekolah dan sebagainya. Sehingga dengan

permaslahan yang dihadapi guru tersebut seharusnya para guru bisa mengemasnya

dalan sebuah proses pemuncul nilai-nilai. Guru tidak perlu takut seandainya nilai

ujian sekolah kurang baik atau bagaimana. Guru melihat bahwa siapa yang paling

pandai dalam mata pelajaran sejarah adalah siswa dengan nilai ujian tertinggi, bisa

menjadikan beban bagi siswa dalam menerima pelajaran. Yang paling bijak

adalah bagiamana siswa menghargai pelajaran sejarah, bisa mengambil nilai-nilai

dalam sejarah, mengenai nilai ujian siswa sebagai penyeimbang guru dalam

melihat siswa dalam menghargai pelajaran.

Mengenai materi yang diajarkan sebagian besar guru memaparkan hanya

materi nasional, kurang dalam pemaparan sejarah lokal Boyolali. Sedangkan

kebayakan sejarah lokal yang disampaikan di kelas yaitu sejarah pengging, sejarah

Sunan Pandanaran (Sunan Tembayat) dan mengenai sejarah Sadranan di

Boyolali. Tiga materi tersebut merupakan materi lokal yang sering disampaikan di

dalam pembelajaran di kelas.

Pengembangan strategi, media, sumber belajar, merupakan otonomi dari

guru sepenuhnya bisa tertampung dalam tujuan MGMP serah Kabupaten

Boyolali. Di SMA 3 Boyolali sudah menggunakan LCD dalam memaparkan

makalah dari guru maupun siswa dalam tiap kesempatan. Teknologi akan dapat

mengefisien dalam pembelajaran dan menggugah minat siswa untuk mengikuti

pelajaran.

Page 68: i GERAKAN MERAPI MERBABU COMPLEX (MMC) DI …eprints.uns.ac.id/7527/1/215150911201112371.pdf · SK dan KD Yang Akan Dicapai ..……..……..... .... 10 2. Sistematika ... yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

2). MGMP Sejarah SMA di Kabupaten Boyolali

Salah satu komponen dalam pengelolaan pendidikan di Boyolali adalah

organisasi MGMP. MGMP sejarah SMA Boyolali mempunyai tujuan umun

adalah :

1. Menjadikan MGMP Sejarah sebagai wahana dalam mengembangkan diri para

guru sejarah di Kabupaten Boyolali.

2. Menjadikan MGMP sejarah sebagai wahana informasi bagi mata pelajaran

sejarah se-Kabupaten Boyolali.

3. Menjadikan MGMP sejarah sebagai pusat pengembangan materi, metodologi,

maupun perangkat materi sejarah sekabupaten Boyolali.

Sedangkan tujuan khusus adalah

1. Mewujudkan guru sejarah yang punya jiwa inovasi dalam pengembangan

proses belajar mengajar.

2. Mewujudkan situasi komunikasi antar guru sejarah menuju profesionalisme

kerja yang mengarah pada keberhasilan penciptaan anak didik yang memiliki

rasa cinta tanah air.

3. Mewujudkan forum diskusi antar guru sejarah guna keseragaman langkah dan

muatan materi sejarah di sekolah se-Kabupaten Boyolali.

4. Menampung aspirasi atau ide-ide pengembangan system pembelajaran sejarah

menuju efisiensi proses dan maksimalisasi hasil belajar.

5. Mengembangkan kerjasama antar guru sejarah dalam menyusun perangkat

pembelajaran , media pembelajaran maupun alat evaluasi.

Program-program yang dimilki oleh MGMP

Page 69: i GERAKAN MERAPI MERBABU COMPLEX (MMC) DI …eprints.uns.ac.id/7527/1/215150911201112371.pdf · SK dan KD Yang Akan Dicapai ..……..……..... .... 10 2. Sistematika ... yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

a. Program rutin

1. pertemuan rutin tiap awal, tengah dan akhir semester yang dilaksanakan di

tempat yang berbeda secara bergilir ke sekolah-sekolah SMA se-Kabupaten

Boyolali.

2. menyusun RPP sejarah setiap awal semester.

3. Koordinasi membahas kendala-kendala yang dihadapi dalam proses belajar

mengajar di sekolah masing-masing untuk mendapatkan masukan jalan

pemecahan.

4. Mengadakan kegiatan penyusunan soal, sunting soal tiap akhir semester.

5. Pertemuan evaluasi kegiatan tiap akhir tahun termasuk laporan pertanggung

jawaban pelaksanaan program.

6. Menyelenggarakan work shop pengembangan perangkat pembelajaran, model

pembelajaran dan inovasinya.

7. Menjalin komunikasi dengan Dinas Dikpora Kabupaten Boyolali.

b. Program insidental

1. Menghadiri undangan rapat yang dilakukan oleh instansi lain.

2. Mengikuti bintek, diklat atau sejenisnya sesuai dengan undangan yang ada.

3. Menyelenggarakan kegiatan sesuai dengan instruksi instansi terkait yang

berhubungan dengan pengembangan dan pendewasaan MGMP sejarah.

c. Program jangka panjang

1. pembuatan media pembelajaran dengan audio/audio visual maupun animasi

dalam rangka menciptakan variasi proses belajar mengajar yang dapat

mempermudah pencapaian kompetensi.

Page 70: i GERAKAN MERAPI MERBABU COMPLEX (MMC) DI …eprints.uns.ac.id/7527/1/215150911201112371.pdf · SK dan KD Yang Akan Dicapai ..……..……..... .... 10 2. Sistematika ... yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

2. Mengadakan kunjungan situs sejarah dalam rangka memperdalam dan

memperluas khasanah para guru sejarah Kabupaten Boyolali.

2. Sajian Data

a. Apakah Guru Sudah Memasukkan Peristiwa MMC Dalam Materi Mata

Pelajaran Sejarah

Mata pelajaran sejarah merupakan mata pelajaran yang mempelajari

banyak hal dan memiliki cakupan waktu yang sangat panjang dari manusia mulai

mengenal tulisan sampai masa reformasi yang masih sedang berlangsung saat ini.

Dinamika permasalahan manusia ada dalam kajian sejarah. Dengan demikian guru

merasa tidak akan kehabisan materi dalam pembelajaran sejarah jika guru bisa

lebih aktif. Selama mengajar selama puluhan tahun, ada berfariasi tanggapan dari

siswa didik, ada yang sangat antusias dan ada juga yang tidak menyukai mata

pelajaran sejarah. Dirasa kurang inovasinya para guru dalam pembelajaran sejarah

kuranng berfariatifnya media, sumber belajar, metode belajar, materi ajar yang

selalu berpatokan deengan materi nasional. Tanggapan dari siswa saat guru

mengajarkan sejarah lokal mendapatkan tanggapan yang sangat baik dari para

siswa didik. Seharusnya dengan melihat kondisi kurikulum KTSP yang sangat

memberikan kebebasan guru untuk mengembangkan materi yang disesuaikan

dengan lingkungan sekitar siswa sehingga diharapkan siswa bisa merasa lebih

dekat dengan permasalahan tersebut. Mengenai proporsi materi lokal yang

disampaikan ke siswa didik sekitar 20% dari materi nasional seharusnya idealnya

sekitar 30% sampai 40%. Permasalahan tersebut muncul karena berbagai alasan

dan setiap guru mempunyai alasan sendiri-sendiri dari kesibukan di luar pekerjaan

Page 71: i GERAKAN MERAPI MERBABU COMPLEX (MMC) DI …eprints.uns.ac.id/7527/1/215150911201112371.pdf · SK dan KD Yang Akan Dicapai ..……..……..... .... 10 2. Sistematika ... yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

ada juga dikarenakan kemampuan yang kurang mampu untuk mengkombinasikan

dengan materi lokal yang ada(wawancara dengan Suparno, 2010). Kendala dalam

pemeblajaran sejarah guru lebih mengutamakan target penyelesaian target

sehingga lebih mengutamakan segi kuantitas bukan kwalitas pembelajaran.

Kondisi tersebut menyebabkan guru terjebak dalam pembelaran yanmg monoton

dan kurang fleksibel yang menyebabkan tujuan bembelajaran sejarah tidak bisa

tersampaikan.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran sejarah di SMA

Kabupaten Boyolali berhubungan dengan sudah tidaknya guru memasukkan

peristiwa MMC dalam materi mata pelajaran sejarah di SMA Kabupaten Boyolali.

Diperoleh inforasi bahwa selama ini materi lokal peristiwa MMC tidak diajarkan

dalam pembelajaran di kelas. Seandainya diajarkan yaitu dengan cara

menyisipkan peristiwa MMC dalam pembelajaran sejarah di kelas. Kebanyakan

guru memasukkan materi lokal dengan hanya mengaitkan sejarah lokal dengan

tidak mendetail, disebabkan dengan alokasi waktu yang tersedia akan sulit untuk

mendetailkan pengetahuan sejarah di tingkat lokal.

Meteri sejarah lokal Boyolali khususnya sejarah peristiwa MMC sampai

saat ini belum dimasukkan sebagai materi mata pelajaran sejarah di SMA

Kabupaten Boyolali dikarenakan beberapa alasan. Alokasi waktu yang sangat

terbatas untuk mata pelajaran sejarah (wawancara dengan Darmini, 2010). Dengan

materi yang sangat luas cakupannya tidak memungkinkan secara leluasa

memasukkan materi sejarah lokal dalam pembelajaran mata pelajaran sejarah

(wawancara dengan Rupadmi, 2010). Sehingga mengakibatkan kendala dalam

Page 72: i GERAKAN MERAPI MERBABU COMPLEX (MMC) DI …eprints.uns.ac.id/7527/1/215150911201112371.pdf · SK dan KD Yang Akan Dicapai ..……..……..... .... 10 2. Sistematika ... yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

memasukkan materi sejarah lokal dalam mata pelajaran sejarah. Kemampuan guru

dalam penguasaan sejarah lokal masih belum memuaskan, hanya selalu

membahas tentang Situs Pengging, Sadranan, dan perjalanan Sunan Pandan Arang

yang menjadi awal nama Boyolali. Dengan kondisi yang ada untuk memperluas

materi pembelajaran sampai kepada peristiwa-peristiwa sejarah di tingkat lokal

sulit untuk dilaksanakan.Tidak tersedianya bahan ajar atau materi ajar tentang

peristiwa MMC yang tersusun secara lengkap dan sistematis menjadi salah satu

kendala. Untuk itu diperlukan referensi yang tersusun secara sistematis dan

kronologis yang disesuaikan dengan daya pikir peserta didik di SMA (wawancara

dengan Bambang , 2010).

Mengenai mata pelajaran sejarah sulit untuk mengontrol materi yang

disampaikan ke siswa dikarenakan di setiap sekolah mempunyai kebijakan

berbeda-beda. Di sekolah mempunyai kebijakan berbeda di setiap semester yaitu 3

jam perminggu, 2 jam perminggu dan bahkan ada sekolah tidak mengajarkan mata

pelajaran sejarah di satu semester. Kebijakan kepala sekolah dan otonomi sekolah

bisa menggkondisikan yang berbeda-beda disetiap sekolah (wawancara dengan

Bambang, 2010). Menyebabkan mata pelajaran sejarah tidak bisa dikontrol untuk

mengenai materi yang tersampaikan guru ke siswa karena beberapa alasan intern

setiap sekolah.

Perubahan materi perlu dibahas bersama dalam pertemuan bersama guru di

Kabupaten Boyolali. Peristiwa MMC nantinya bisa diusulkan dimasukkan dalam

materi mata pelajaran sejarah di SMA Kabupaten Boyolali. Diharapkan siswa

lebih bisa mengetahui sejarah daerahnya sendiri, bahwa Boyolali juga mempunyai

Page 73: i GERAKAN MERAPI MERBABU COMPLEX (MMC) DI …eprints.uns.ac.id/7527/1/215150911201112371.pdf · SK dan KD Yang Akan Dicapai ..……..……..... .... 10 2. Sistematika ... yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

sejarah panjang mengikuti dinamika sejarah di Indonesia. Peristiwa MMC di

Boyolali merupakan peristiwa Nasional di tingkat lokal Boyolali. Sehingga

kondisi di tingkat lokal dan nasional mempunyai hubungan saling mempengaruhi

baik peristiwa lokal, mengakibatkan peristiwa nasional maupun peristiwa nasional

yang mengakibatkan peristiwa lokal. Mengenai proses dalam memasukkan sejarah

peristiwaMMC ke dalam materi mata pelajaran sejarah. Apa yang bisa diambil

dari peristiwa MMC yaitu nilai sejarah atau historis, kemanusiaan dan nilai-nilai

lainya yang merupakan bagian dari tujuan dalam pembelajaran sejarah. Peristiwa

MMC nantinya dimungkinkan bisa dimasukkan dalam SK dan KD mata pelajaran

sejarah tingkat SMA yaitu di XII IPS pada semester I, sedangkan pada XII IPA di

semester II.

Rangkuman dari hasil wawancara dengan beberapa guru diperoleh

kesimpulan bahwa peristiwa MMC belum dimasukkan dalam mata pelajaran

sejarah di SMA Kabupaten Boyolali. Jawaban yang menjelaskan bahwa materi

peristiwa MMC bisa diajarkan akan tetapi sekedar disisipkan dalam materi dan

tidak berdiri sendiri karena belum tersedianya materi sehingga tidak

mencantumkan peristiwa MMC tersebut. Akan tetapi seandainya dari MGMP

memutuskan untuk memasukkan materi dari peristiwa MMC, para guru akan

senang hati untuk mangajarkan ke siswa. Karena peristiwa tersebut terjadi di

wilayah sekitar lingkungan siswa sendiri dan pastinya akan disambut baik oleh

para peserta didik.

Page 74: i GERAKAN MERAPI MERBABU COMPLEX (MMC) DI …eprints.uns.ac.id/7527/1/215150911201112371.pdf · SK dan KD Yang Akan Dicapai ..……..……..... .... 10 2. Sistematika ... yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

b. MGMP Sejarah SMA Kabupaten Boyolali Menanggapi Usulan Peristiwa

MMC Sebagai Materi Alternatif dalam Pembelajaran Sejarah

Dari hasil wawancara dapat diketahui yaitu dari pihak MGMP

memberikan tanggapan yang positif dan menyambut baik usulan. Selama

menjabat sebagai ketua MGMP banyak hal-hal yang bisa dilakukan di organisasi

profesi. Program-program resmi seperti pelatihan-pelatihan selalu rutin

dilaksanakan. Rapat MGMP dalam waktu satu semester dilakukan 3 kali

pertemuan yang dilaksanakan pada hari kamis dan tempat rapat selalu berpindah-

pindah berdasarkan jadwal yang sudah ditentukan.

Hasil wawancara pada tanggal 6 Desember 2010 dengan ketua MGMP

SMA sejarah Kabupaten Boyolali yaitu mendapatkan infomasi mengenai

tanggapan dari pihak MGMP gambaran tentang materi mata pelajaran sejarah dan

usaha memasukkan peristiwa lokal dalam materi mata pelajaran sejarah

Kabupaten Boyolali adalah sangat mendukung dalam menyampaikan seandainya

ada bahan ajarnya. Bahan ajar dan sumber materi merupakan syarat utama bagi

guru dalam menyampaikan sejarah lokal dalam pembelajaran di kelas (wawancara

dengan Sodik, 2010).

Beberapa guru mata pelajaran sejarah yang diwawancarai tentang

pemahaman pada peristiwa-peristiwa sejarah di Boyolali diantaranya peristiwa

MMC, mengatakan bahwa hanya mengetahui sedikit-sedikit akan tetapi tidak

mengetahui dengan mendetail. Mengetahui bahwa ini hanya sebuah gerakan

pembrontakan akan tetapi para guru tidak mengetahui latar belakang gerakan

pemeberontakan tersebut (wawancara dengan Darmini, 2010).

Page 75: i GERAKAN MERAPI MERBABU COMPLEX (MMC) DI …eprints.uns.ac.id/7527/1/215150911201112371.pdf · SK dan KD Yang Akan Dicapai ..……..……..... .... 10 2. Sistematika ... yaitu
Page 76: i GERAKAN MERAPI MERBABU COMPLEX (MMC) DI …eprints.uns.ac.id/7527/1/215150911201112371.pdf · SK dan KD Yang Akan Dicapai ..……..……..... .... 10 2. Sistematika ... yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

terpenuhinya SK akan dapat menjadikan materi tersebut penting keberadaannya.

Materi lokal yang diajarkan di kelas hendaknya memiliki nilai edukatif dan nilai

positif dari pembelajaran sejarah. Oleh sebab itu peristiwa MMC yang diusulkan

menjadi materi mata pelajaran sejarah nantinya bisa bermanfaat bagi semua pihak.

Siswa akan terbantu dimasukkannya peristiwa lokal sehingga siswa bisa lebih

mudah untuk merekontruksi sejarah yang sedang diajarkan. Guru dapat lebih

mudah dalam penyampaian jika telah ditunjang dengan bahan ajar yang memadai

melihat bagaimana antusiasnya murid jika diajar materi sejarah tentang Boyolali

(wawancara dengan Darmini, 2010).

Hasil wawancara dengan ketua MGMP Sejarah Kabupaten Boyolali yaitu

mengenai usaha perencanaan memasukkan peristiwa MMC memerlukan beberapa

tahap, jadi peneliti sendiri harus menyiapkan beberapa langkah yang telah

dikonsultasikan dengan beberapa guru yang aktif di dalam MGMP sejarah

Kabupaten Boyolali, antara lain menyiapkan bahan ajar sejarah peristiwa MMC,

memasukkan ke SK dan KD yang tepat, membuat silabus, dan membuat RPP.

Dalam pembuatan RPP nantinya bisa merangkum dari semua hasil penelitian,

dapat menegaskan mengenai SK dan KD, Indikator, materi, metode, evaluasi

penilaian, sumber belajar (wawancara dengan Sodik, 2010).

Hasil dari usulan materi itu nantinya akan dibawa ke dalam rapat MGMP

pada awal semester dan akan dimusyawarahkan mengenai rencana peristiwa

MMC sebagai materi mata pelajaran di SMA Kabupaten Boyolali sebagai materi

alternatif yang diajarkan pada kelas XII IPS semester I dan XII IPA semester II.

Dari usulan materi dapat diambil dari berbagai nilai yang diperlukan, dari nilai

Page 77: i GERAKAN MERAPI MERBABU COMPLEX (MMC) DI …eprints.uns.ac.id/7527/1/215150911201112371.pdf · SK dan KD Yang Akan Dicapai ..……..……..... .... 10 2. Sistematika ... yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

patriotisme, kemanusiaan, keunggulan materi peristiwa MMC sehingga bisa

dilihat bagaimana pentingnya materi ini sehingga diharapkan mampu menjadi

materi ajar di SMA Kabupaten Boyolali. Sehingga jika memenuhi syarat untuk

menjadi materi ajar di SMA Kabupaten Boyolali nantinya akan diajarkan dan

penyusunan materi, silabus, RPP akan dilaksanakan setelah kesepakatan bersama

dalam rapat MGMP.

c. Tindak Lanjut yang Dilakukan MGMP agar Materi MMC D apat

Menjadi Materi Mata Pelajaran Sejarah di SMA Boyolali

Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa Wawancara pada tanggal 6

Desember 2010 dengan Sodik ketua MGMP, dari pihak MGMP menyarankan

menyususun materi ajar tentang peristiwa MMC yang lengkap, nantinya akan di

bawa dalam rapat MGMP Sejarah Kabupaten Boyolali (wawancara dengan Sodik,

2010). Kelengkapan materi, sumber-sumber serta melihat bagaimana pentingnya

usulan materi dalam pembelajaran sejarah. Melanjutkan dari tanggapan guru

mengenai usulan peristiwa MMC sebagai materi mata pelajaran mendapat

tanggapan yang positif dari para guru, selanjutnya tindakan MGMP menindak

lanjuti usulan materi alternatif dengan mengkoordinasikan dengan anggota.

Keputusan mengenai diterima tidaknya usulan merupakan keputusan

bersama dikrenakan sebelum usulan ini MGMP sebelumnya juga masih memiliki

program-program yang masih berjalan dan bahkan ada yang belum dilaksanakn

dikarenakan beberapa alasan. Sehingga jika dirasa sangat penting dan mendesak

program yang diutamakan akan secepat mungkin diprogramkan, mengenai usulan

materi peristiwa MMC akan dinilai dan dilihat dari berbagai segi seperti isi

Page 78: i GERAKAN MERAPI MERBABU COMPLEX (MMC) DI …eprints.uns.ac.id/7527/1/215150911201112371.pdf · SK dan KD Yang Akan Dicapai ..……..……..... .... 10 2. Sistematika ... yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

materi, nilai-nilai yang bisa dipetik, pentingnya materi, dan kesiapan guru untuk

menyampaikan merupakan hal yang terpenting. Ujung tombak dari pembelajaran

sejarah adalah guru mata pelajaran nantinya berperan sebagai sutradara dalam

pembelajaran dikelas dan bisa mengarahkan siswa didik ke ranah kognitif atau

afektif. Jika untuk kepengurusan ini belum bisa terlaksana usulan ini kami simpan

untuk program kepengurusan yang mendatang siapa tahu bisa terakomodir

program berikutnya. Pengembangan untuk memajukan pembelajaran yang

berkesinambungan akan bisa lebih terasa jika pelaksanaannya melalui

perencanaan yang baik (wawancara dengan Sodik, 2010).

Hasil wawancara dengan ketua MGMP melihat pentingnya mengajarkan

sejarah lokal, ada sisi kemanusiaan dalam peristiwa MMC bahwa hak sebagai

rakyat telah dikorbankan demi kepentingan kebijakan nasional salah satunya

karena KMB. Nilai-nilai kemanusiaan tersebut bisa memposisikan para siswa

secara netral dan bisa melihat kondisi dari berbagai latar belakang kemunculan

peristiwa MMC khususnya di wilayah Boyolali. MMC juga bisa sebagai

pengembangan materi yaitu dalam materi nasional tedapat pergolakan-pergolakan

dari dalam negeri antara lain DI-TII, pemberontakan Kahar Munzakar,

pemberontakan Andi Aziz, dan beberapa daerah lainnya. Untuk mengembangkan

materi tersebut dapat menjelaskan peristiwa MMC yang merupakan contoh dari

pergolakan-pergolakan di daerah (wawancara dengan Sodik, 2010).

Wawancara dengan kepala sekolah SMA 1 Teras memberikan tanggapan

tentang proses usulan peristiwa MMC sebagai materi alternatif. Tanggapan dari

kepala sekolah adalah menyerahkan sepenuhnya kepada guru yang bernaung

Page 79: i GERAKAN MERAPI MERBABU COMPLEX (MMC) DI …eprints.uns.ac.id/7527/1/215150911201112371.pdf · SK dan KD Yang Akan Dicapai ..……..……..... .... 10 2. Sistematika ... yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

dalam organisasi profesi MGMP. Keputusan dari MGMP merupakan otonomi dari

organisasi dan guru sebagai anggotanya, sekolah kedudukannya sebagai tempat

pelaksanaan proses belajar sehingga untuk materi sepenuhnya sudah diramu

terlebih dahulu samapi benar-benar siap untuk diajarkan. Peramuan materi

pastinya melalui pertimbangan-pertimbangan yang cukup matang dan dibutuhkan

orang berkompeten dalam masalah tersebut. Jadi kami sangat percaya dengan apa

yang diputuskan dari MGMP sejarah SMA Kabupaten Boyolali karena dalm

organisasi MGMP berisikan orang-orang menguasai bidangnya dan sudah

berpengalaman. Dari pihak sekolah sangat mengharapkan dalam setiap perubahan

dapat memberikan tercapainya tujuan dari pembelajaran. Pengembangan materi

merupakan hak dari setiap guru mata pelajaran sehingga kepala sekolah tidak bisa

mencampuri urusan dari intern guru tersebut. Tidak ada pembedaan antara mata

pelajaran yang diujikan di ujian nasional dan yang tidak, sekolah ini siap jika

semua mata pelajaran diujikan di ujian nasional dengan penuh senang hati dan

penuh tanggung jawab (wawancara dengan Suwarno, 2010). Diharapkan setiap

guru mempunyai tanggung jawab yang penuh dengan profesinya dari hal tersebut

nantinya bisa menghantarkan peserta didik sepenuhnya dalam proses belajar

mengajar sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Tanggapan dari Seksi Dikdasmen Disdikpora Kabupaten Boyolali sangat

menyetujui dengan usulan dari usaha memasukkan sejarah gerakan MMC sebagai

materi mata pelajaran sejarah SMA di Boyolali. Usaha dari guru dan MGMP

untuk menindak lanjuti usulan, dari Disdikpora menyerahkan sepenuhnya kepada

pihak MGMP dan menghargai keputusannya. Sebetulnya banyak sumber lokal

Page 80: i GERAKAN MERAPI MERBABU COMPLEX (MMC) DI …eprints.uns.ac.id/7527/1/215150911201112371.pdf · SK dan KD Yang Akan Dicapai ..……..……..... .... 10 2. Sistematika ... yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

Boyolali yang bisa dimanfaatkan sebagai sumber maupun media pembelajaran

sejarah, seperti situs pengging, candi lawang, sadranan, dan sedekah gunung dan

lain sebagainya. Setiap koordinasi dari MGMP ke Disdikpora harus selalu terjaga

demi baiknya dunia pendidikan di Boyolali pada umunya dan SMA pada

khusunya. Setiap MGMP harus rutin menjalin komunikasi dengan Disdikspora

Kabupaten Boyolali untuk mengkomunikasikan dan menyelesaikan permasalahan

yang sedang dihadapi. Pengembangan skill bagi guru sangatlah penting untuk

menunjang pembelajaran yaitu disiasati dengan, pelatihan-pelatihan, seminar,

lomba-lomba, karya tulis ilmiah (wawancara dengan Siti Zumrotun, 2010).

Setiap komponen mempunyai peran dan tanggung jawab yang berbeda-

beda akan tetapi dari komponen-komponen tersebut ada kesinambungan dalam

setiap tanggung jawab yang diemban untuk kemajuan Pendidikan di Boyolali.

Kebijakan bersama harus diimbangi dengan niat baik dari berbagai pihak untuk

menuju perubahan yang lebih terencana.

B. Pokok-Pokok Temuan

Sejumlah pokok-pokok temuan dalam penelitian mengenai upaya untuk

memasukkan peristiwa MMC sebagai materi mata pelajaran sejarah di SMA

Kabupaten Boyolali adalah sebagai berikut

a. Apakah Guru Sudah Memasukkan Peristiwa MMC Dalam Materi Mata

Pelajaran Sejarah

Page 81: i GERAKAN MERAPI MERBABU COMPLEX (MMC) DI …eprints.uns.ac.id/7527/1/215150911201112371.pdf · SK dan KD Yang Akan Dicapai ..……..……..... .... 10 2. Sistematika ... yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

Meteri sejarah lokal Boyolali khususnya sejarah peristiwa MMC sampai

saat ini belum dimasukkan sebagai materi mata pelajaran sejarah di SMA

Kabupaten Boyolali dikarenakan beberapa alasan.

a. Alokasi waktu yang sangat terbatas untuk mata pelajaran sejarah. Dengan

materi yang sangat luas cakupannya tidak memungkinkan secara leluasa

memasukkan materi sejarah lokal dalam pembelajaran mata pelajaran

sejarah. Sehingga mengakibatkan kendala dalam memasukkan materi

sejarah lokal dalam mata pelajaran sejarah.

b. Kemampuan guru dalam penguasaan sejarah lokal masih belum

memuaskan, hanya selalu membahas tentang Situs Pengging, Sadranan,

dan perjalanan Sunan Pandan Arang yang menjadi awal nama Boyolali.

Dengan kondisi yang ada untuk memperluas materi pembelajaran sampai

kepada peristiwa-peristiwa sejarah di tingkat lokal sulit untuk

dilaksanakan.

c. Tidak tersedianya bahan ajar atau materi ajar tentang peristiwa MMC yang

tersusun secara lengkap dan sistematis menjadi salah satu kendala. Untuk

itu diperlukan referensi yang tersusun secara sistematis dan kronologis

yang disesuaikan dengan daya pikir peserta didik di SMA.

Mata pelajaran sejarah merupakan sebagai proses dan merupakan tanggung

jawab dari organisasi yang membawahinya yaitu MGMP Sejarah Kabupaten

Boyolali, seandainya ada usulan perubahan dalam materi. MGMP sejarah

mempunyai aturan yang harus dilakukan sebagai proses memasukkan peristiwa

MMC ke dalam materi mata pelajaran sejarah di SMA Kabupaten Boyolali.

Page 82: i GERAKAN MERAPI MERBABU COMPLEX (MMC) DI …eprints.uns.ac.id/7527/1/215150911201112371.pdf · SK dan KD Yang Akan Dicapai ..……..……..... .... 10 2. Sistematika ... yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

Membuat materi-ajar, bahan ajar dan sumber belajar tentang gerakan/peristiwa

MMC yang disesuaikan dengan keberadaan peserta didik setingkat SMA. Dari

materi tersebut akan dirapatkan dalam rapat MGMP sejarah Kabupaten Boyolali

akan di lihat SK dan KD yang bisa memasukkan materi tersebut, mencari

indikator dalam peristiwa MMC. Seandainya usulan materi bisa terlaksana akan

disusun perangkat pembelajaran sebagai tindak lanjut dari usulan materi peristiwa

MMC dalam mata pelajaran sejarah.

b. MGMP Sejarah di SMA Boyolali Menanggapi Usulan Peristiwa MMC

Sebagai Materi Alternatif dalam Pembelajaran Sejarah

Dari hasil wawancara dapat diketahui yaitu dari pihak MGMP

memberikan tanggapan yang positif dan menyambut baik usulan. Tanggapan dari

pihak MGMP usaha memasukkan peristiwa lokal dalam materi mata pelajaran

sejarah Kabupaten Boyolali adalah sangat mendukung dalam menyampaikan ke

siswa didik seandainya ada bahan ajarnya. Bahan ajar dan sumber materi

merupakan syarat utama bagi guru dalam menyampaikan sejarah lokal dalam

pembelajaran di kelas. Penyusunan (RPP) dimulai dari pengembangan silabus

pada SK dan KD, yaitu SK dalam materi MMC adalah menganalisis perjalanan

bangsa Indonesia sejak masa awal kemerdekaan sampai dengan munculnya Orba.

Sedangkan KD adalah menganalisis perkembangan politik dan ekonomi serta

perubahan masayarakat di Indonesia di tengah usaha mengisi kemerdekaan.

Sehingga dalam RPP tersebut berisi pengembangan indikator pencapaian

indikator untuk penilaian dan teknik evaluasinya, menentukan strategi

pembelajaran, serta alokasi waktu dan sumber belajar.

Page 83: i GERAKAN MERAPI MERBABU COMPLEX (MMC) DI …eprints.uns.ac.id/7527/1/215150911201112371.pdf · SK dan KD Yang Akan Dicapai ..……..……..... .... 10 2. Sistematika ... yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

Indikator-indikator pencapaian adalah mendeskripsikan kebijakan

pemerintah Indonesia di bidang ekonomi-keuangan dan militer. Penjelasannya

yaitu kebijakan RE-RA ditubuh militer untuk meringankan beban keuangan

Negara yang dikarenakan keuangan Negara memburuk, korban dari RE-RA

melakukan pengacauan di sekitar Merapi dan Merbabau. Menghubungkan

perbedaan ideologi dan strategi dalam menghadapi Belanda dengan konflik

diantara kelompok politik di Indonesia komunis ingin mendirikan Negara Soviet

sendiri sehingga dihancurkan oleh militer Negara dan sebagian dari simpatisannya

melarikan diri di sekitar Merapi dan Merbabu bergabung dengan gerakan MMC.

Menjelaskan beberapa konflik yang dihasilkan setelah Konfrensi Meja Bundar

dengan berkelanjutannya konflik Indonesia Belanda (mengenai hasil KMB

terdapat poin menjelaskan bahwa tanah-tanah yang dahulu milik pengusaha asing,

pada awal pemerintahan Sukarno di berikan kepada rakyat, harus dikembalikan

kepada pemilik semula yaitu pengusaha asing.

Metode pengajaran yang sesuai dengan memasukkan peristiwa MMC

yaitu metode, diskusi, presentasi, eksplorasi internet dan pembentukan kelompok-

kelompok kecil dalam penugasan dengan pembuatan makalah yang nantinya

didiskusikan dan dipresentasikan tentang materi sekitar peristiwa MMC. Aspek

yang dinilai dari pross belajar siswa adalah kognitif dan afektif.

Menjelaskan bahwa proses untuk menjadikan sejarah peristiwa MMC

sebagai materi mata pelajaran sejarah SMA di Boyolali. Sehingga dengan

koordinasi dari MGMP dan guru mata pelajaran sejarah SMA Boyolali nantinya

akan bisa untuk mewujudkan. Mepersiapkan materi khusus tentang peristiwa

Page 84: i GERAKAN MERAPI MERBABU COMPLEX (MMC) DI …eprints.uns.ac.id/7527/1/215150911201112371.pdf · SK dan KD Yang Akan Dicapai ..……..……..... .... 10 2. Sistematika ... yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

MMC untuk diusulkan di rapat MGMP nantinya disusun sehingga akan dapat

dikaji para guru untuk bagaimana bisa di ajarkan di SMA. Upaya untuk

memasukkan sejarah tentang peristiwa MMC mendapat tanggapan yang positif

dari para guru mata pelajaran sejarah di SMA Kabupaten Boyolali. Karena banyak

nilai yang bisa dipetik salah satunya nilai kemanusiaan. Namun hal itu perlu

dipikirkan karena terkait dengan kemampuan guru dan alokasi waktu. Kesiapan

bahan ajar yang dibutuhkan mengingat referensi materi menjadi pegangan guru

belum tersedia dan rata-rata belum memiliki modal pengetahuan tentang sejarah

pergolakan peristiwa MMC. Untuk kondisi yang terdapat di sekitar materi dan

kesiapan guru bisa terjawab dalam organisasi MGMP sejarah SMA yang terdapat

di Kabupaten Boyolali karena merupakan induk utama dalam penyelesaian

permasalahan mata pelajaran sejarah.

c. Tindak Lanjut yang Dilakukan MGMP agar Peristiwa MM C Dapat

Menjadi Materi Mata Pelajaran Sejarah di SMA Boyolali

Tindak lanjut untuk usaha memasukkan sejarah tentang gerakan MMC

sebagai materi mata pelajaran sejarah yang diusulkakan kepada MGMP Sejarah

Kabupaten Boyolali adalah dengan memaparkan bagaiman pentingnya materi

tersebut dan bagaimana MMC termasuk peristiwa nasional yang terjadi ditingkat

lokal. MGMP melihat pentingnya mengajarkan sejarah lokal, ada sisi

kemanusiaan dalam materi peristiwa MMC, bahwa hak sebagai rakyat telah

dikorbankan demi kepentingan kebijakan nasional diantaranya karena KMB.

Nilai-nilai kemanusiaan tersebut bisa memposisikan para siswa secara netral dan

Page 85: i GERAKAN MERAPI MERBABU COMPLEX (MMC) DI …eprints.uns.ac.id/7527/1/215150911201112371.pdf · SK dan KD Yang Akan Dicapai ..……..……..... .... 10 2. Sistematika ... yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

bisa melihat kondisi yang ada dari berbagai latar belakang kemunculan gerakan

MMC di wilayah Boyolali.

Peristiwa MMC juga bisa sebagai pengembangan materi nasional yang

didalamnya tedapat pergolakan-pergolakan dari dalam negeri antara lain DI-TII,

pemberontakan Kahar Munzakar, pemberontakan Andi Aziz, dan beberapa daerah

lainnya. Untuk mengembangkan materi hal tersebut dapat menjelaskan peristiwa

MMC yang merupakan contoh dari berbagai pergolakan-pergolakan di daerah-

daerah pada waktu itu.

Pihak sekolah menyerahkan sepenuhnya kepada guru yang bernaung dalam

organisasi profesi MGMP. Keputusan dari MGMP merupakan otonomi dari guru,

sekolah sebagai tempat pelaksanaan proses belajar sehingga tujuan dari

pembelajaran dapat tercapai. Pengembangan materi merupakan hak dari setiap

guru mata pelajaran sehingga kepala sekolah tidak bisa mencampuri urusan dari

intern guru tersebut. Diharapkan setiap guru mempunyai tanggung jawab yang

penuh dengan profesinya dari hal tersebut nantinya bisa menghantarkan peserta

didik sepenuhnya dalam proses belajar mengajar sehingga tujuan pembelajaran

dapat tercapai.

Pihak Dikdasmen Disdikpora sangat menyambut baik usulan memasukkan

sejarah peristiwa MMC sebagai materi mata pelajaran sejarah SMA di Boyolali.

Usaha dari guru dan MGMP untuk menindak lanjuti usulan, dari Seksi Dikdasmen

Disdikpora Kabupaten Boyolali menyerahkan sepenuhnya kepada pihak MGMP

dan menghargai keputusannya. Setiap koordinasi dari MGMP ke Disdikpora harus

selalu terjaga demi baiknya dunia pendidikan di Boyolali.

Page 86: i GERAKAN MERAPI MERBABU COMPLEX (MMC) DI …eprints.uns.ac.id/7527/1/215150911201112371.pdf · SK dan KD Yang Akan Dicapai ..……..……..... .... 10 2. Sistematika ... yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

Banyak kondisi guru yang tidak mengetahui tentang sejarah lokal pada

umumnya dan peristiwa MMC pada khusunya. Sehingga dengan kendala-kendala

dan tanggapan guru yang merespon positif semuanya harus disiasati dari berbagai

pihak yaitu demi untuk perkembangan mata pelajaran sejarah pada umunya dan

demi memajukan nilai kemasan mata pelajaran yang dianggap bersifat monoton.

Proses yang panjang dan dibutuhkan koordinasi yang baik untuk menindak lanjuti

usulan materi ke MGMP Kabupaten Boyolali agar bisa terlaksana.

C. Pembahasan

Materi pembelajaran menempati posisi yang sangat penting dari

keseluruhan kurikulum, yang harus dipersiapkan agar pelaksanaan pembelajaran

dapat mencapai sasaran. Sasaran tersebut harus sesuai dengan SK dan KD yang

harus dicapai oleh peserta didik. Artinya materi yang ditentukan untuk kegiatan

pembelajaran hendaknya materi yang benar-benar menunjang tercapainya SK dan

KD, serta tercapainya indikator.

Paradigma baru yang termuat dalam KTSP, sekolah diberi wewenang luas

untuk mengembangkan kurikulum, dimulai dengan menjabarkan SK dan KD

dalam sejumlah indikator yang relevan dengan konteks tempat guru mengajar.

Indikator dalam SK dan KD sangat tergantung dari kemampuan guru dalam

menjabarkannya. Termasuk didalamnya untuk memilih bahan ajar, guru diberi

wewenang yang penuh asalkan standar minimal terpenuhi. Penyusunan bahan

ajar, sekolah diberi wewenang dikarenakan sekolah sebagai lembaga pendidikan

memiliki otonomi dalam penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran termasuk

Page 87: i GERAKAN MERAPI MERBABU COMPLEX (MMC) DI …eprints.uns.ac.id/7527/1/215150911201112371.pdf · SK dan KD Yang Akan Dicapai ..……..……..... .... 10 2. Sistematika ... yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

mempersiapkan atau menyusun bahan ajar. Bahan ajar yang disusun hendaknya

dapat mengembangkan nilai, sikap, dan keterampilan. Bahan ajar ini harus

dipersiapkan oleh guru dengan sebaik-baiknya, agar dalam penyampaiannya pada

siswa tidak terjadi kesulitan. Hambatan-hambatan dari usaha memasukkan

peristiwa MMC ke dalam materi mata pelajaran sejarah di SMA Kabupaten

Boyolali dan nilai-nilai keunggulan dari kendala dalam usaha tersebut adalah.

1. Keungulan dalam upaya memasukkan peristiwa MMC ke dalam materi mata

pelajaran sejarah SMA Kabupaten Boyolali:

a. Respon dari MGMP dan guru-guru mata pelajaran sejarah SMA di

Boyolali sangat baik dan sangat mendukung usulan tersebut.

b. Merupakan peristiwa nasional yang terjadi di tingkat lokal Boyolali

c. Dapat menjelaskan bagaimana latar belakang masuknya Partai Komunis

Indonesia di daerah Boyolali, juga bisa menjelaskan bagaimana PKI

mendapatkan dukungan massa besar di daerah Boyolali sehingga pada

pemilu 1955 PKI mendapatkan massa yang cukup besar

d. Bagaimana bisa menjelaskan kondisi masyarakat Boyolali pada masa

sekitar tahun 1950 – 1956.

e. Dapat mengambil nilai kemanuiaaan bahwa pemerintah harus bisa melihat

kondisi rakyat ditingkat bawah atau lokal dalam menentukan suatu

kebijakan dan keputusan.

f. Siswa lebih berminat dengan sejarah lokal yang diajarkan, karena siswa

bisa lebih mengenal daerahnya sendiri sehingga siswa lebih bisa

merekontruksi sejarah dikarenakan sumbernya lebih dekat dengan mereka.

Page 88: i GERAKAN MERAPI MERBABU COMPLEX (MMC) DI …eprints.uns.ac.id/7527/1/215150911201112371.pdf · SK dan KD Yang Akan Dicapai ..……..……..... .... 10 2. Sistematika ... yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

Bisa mengkroscek kepada para pendahulunya yang hidup pada masa

tersebut.

g. Materi peristiwa MMC bisa dihubungkan dengan materi sejarah yang

lebih luas

a) Konflik agraria, Konflik politik pasca KMB

b) Konflik ditubuh Militer yaitu RE-RA yang harus mengorbankan tentara

kelaskaran yang dahulu mati-matian membela tanah air.

c) Konflik ideologi dengan Komunis,

d) Pemindahan dari Ibu Kota Negara dari Jakarta ke Yogyakarta yang

diikuti berpindahnya gerakan PKI ke daerah sekitar Merapi dan

Merbabu.

2. Kendala dalam memasukkan peristiwa MMC ke materi mata pelajaran sejarah

di SMA

a. Kurangnya sumber yang mendukung dengan materi peristiwa MMC

b. Kekurang siapan guru dalam materi sejarah lokal Boyolali, utamanya

materi peristiwa MMC.

c. Kurangnya alokasi waktu dalam mata pelajaran sejarah

d. Banyaknya sekolah yang tidak memasukkan pelajaran sejarah di kelas XII

karena lebih mengutamakan pelajaran yang diujikan di ujian Nasional.

e. Terlalu luasnya materi nasional yang harus di ajarkan, beberapa sekolahan

untuk mengejar materi tersampaikan ke siswa.

Bahan kajian sejarah pada hakekatnya memuat kajian yang mencakup

penjelasan tentang pengetahuan faktual (apa, siapa, di mana dan kapan). Dalam

Page 89: i GERAKAN MERAPI MERBABU COMPLEX (MMC) DI …eprints.uns.ac.id/7527/1/215150911201112371.pdf · SK dan KD Yang Akan Dicapai ..……..……..... .... 10 2. Sistematika ... yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, bahan kajian sejarah diajarkan dengan

tiga pendekatan, yaitu (a) pendekatan faktual; (b) pendekatan prosedual; (c)

pendekatan kasual. Pendekatan faktual bertujuan untuk memberikan fakta dari

berbagai peristiwa-peristiwa sejarah, sebagai bagian dari pengetahuan tentang

peristiwa sejarah. Pendekatan ini sangat berguna untuk memperkaya pengetahuan

kesejarahan, menambah kesadaran dan wawasan sejarah serta untuk menjawab

pertanyaan tentang apa, siapa, dimana, kapan/bilamana. Sedangkan untuk

menjawab pertanyaan mengapa, dapat dirunut melalui penelusuran terjadinya

peristiwa dengan penjelasan kausalitas.

Diberlakukannya kurikulum 2006 tentang KTSP, dimana materi ajar harus

mengangkat kompetensi yang ada di lingkungan siswa untuk dimasukkan dalam

pembelajaran, sehingga guru harus berupaya memilih materi yang sesuai. Adanya

masukan kepada pendidik di tingkat SMA di Kabupaten Boyolali berupa materi

tentang peristiwa MMC yang relevan denga SK dapat diajarkan ke dalam

pembelajaran sejarah, maka pada perinsipnya pendidik siap melaksanakan yang

sudah menjadi kesepakatan MGMP sejarah Kabupaten Boyolali untuk

memasukkan peristiwa MMC kedalam pembelajaran di kelas. Kesediaan itu harus

didukung bagi semua pihak, materi menjadi kewajiban sebagai perangkat

pembelajaran yang harus disusun dan keseriusan guru dalam mempelajari sejarah

lokal diantaranya peristiwa MMC.

Sementara itu pihak sekolah, guru mata pelajaran dan ketua MGMP

mengatakan setuju dan sangat mendukung upaya tersebut. Namun yang perlu

dipertimbangkan adalah kesiapan guru dan alokasi waktu. Berdasarkan hasil

Page 90: i GERAKAN MERAPI MERBABU COMPLEX (MMC) DI …eprints.uns.ac.id/7527/1/215150911201112371.pdf · SK dan KD Yang Akan Dicapai ..……..……..... .... 10 2. Sistematika ... yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

wawancara tersirat belum siap memahami materi sejarah tentang peristiwa lokal

Boyolali. Kebanyakan penguasaan materi ajar sejarah masih terbatas pada materi

dari tingkat nasional, dalam arti kurang pengembangan kearah pengetahan yang

lebih luas misalnya ke peristiwa aktual termasuk mengaitkan dengan materi

sejarah lokal.

Konsekuensi kesiapan guru sebagai tenaga pengajar adalah harus memiliki

kompetensi khususnya dalam mata pelajaran yang diampunya. Secara umum

terdapat beberapa kompetensi yang harus dikuasai oleh seorang guru sebagai yang

dikemukakan oleh Winarno Surakhmad (dalam I Gde Widja, 1989 : 14) yaitu (1)

guru harus mampu mengenal setiap murid yang dipercayakan kepadanya; (2) guru

harus memiliki kecakapan untuk memberi bimbingan; (3) guru harus memiliki

dasar pengetahuan luas tentang pendidikan yang hendak dicapai; (4) guru harus

memiliki pengetahuan luas tentang pendidikan dan ilmu yang diajarkan.

Guru sejarah hendaknya sebagai agen perubahan sehingga para guru harus

selalu menyadari salah satu keutamaan sejarah adalah perubahan. Berfikir historis

adalah berfikir bahwa segala sesuatu akan mengalami dinamika kehidupan.

Dengan demikian seorang guru sejarah selalu sensitif terhadap permasalahan

masyarakat. Cara guru mengajar sejarah hanya berkisar di lingkungan kelas dan

dengan materi dari buku teks akan menyebabkan murid-murid terasing dari

permasalahan masyarakat.

Tanggung jawab para pendidik seharusnya tidak berhenti dalam mencari

ilmu, ilmu itu selalu bergerak sesuai dengan perkembangan jaman. Tuntutan guru

untuk selalu membaca dan belajar adalah sebagai kewajiban sebagai pendamping

Page 91: i GERAKAN MERAPI MERBABU COMPLEX (MMC) DI …eprints.uns.ac.id/7527/1/215150911201112371.pdf · SK dan KD Yang Akan Dicapai ..……..……..... .... 10 2. Sistematika ... yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

anak didik dalam menuntut ilmu. Guru sejarah harus terus mengikuti wacana yang

berkenbang dalam dunia keprofesionalannya. Pertama harus menyegarkan

pengetahuan kesejarahannya. Lebih utama lagi juga menjadi bagian penemu

fakta-fakta sejarah. Kedua, guru harus mengembangkan inovasi-inovasi

pembelajarannya supaya siswa sebagi konsumen senang dalam mempelajari serta

dapat mengambil manfaat dari belajar sejarah. Inovasi dapat dilakukan mulai dari

perancangan kurikulum, membuatan materi ajar dari sejarah lokal di wilayah

lingkungan siswa. Proses pembelajaran di kelas yang kebanyakan membahas

materi sumber sejarah dari peristiwa lokal dan pembelajaran di luar kelas seperti

ke Museum, Candi Lawang, pasanggrahan PB X di Paras dll.

Pengembangan tuntutan zaman antara lain media pembelajaran sejarah

dengan LCD, situs-situs yang ada disekitar siswa (Situs Pengging, Pesanggrahan

PB X di Paras, candi Lawang, Museum, goa Jepang bahkan jalan raya dari

Surakarta ke Semarang yang melewati Boyolali juga meninggalkan banyak cerita

sejarah, bagiamana Boyolali pada masa penjajahan Belanda dilewati rel kereta

api). Minimal guru bisa menjelaskan kondisi di wilayah Boyolali atau ditingkat

lokal saat guru menjelaskan materi sejarah nasional, sehingga bisa mensinkronkan

antara keadaan nasional dengan keadaan ditingkat lokal.

Alokasi waktu dan materi sejarah lokal termasuk tenaga pengajar yang

memiliki kemampuan menjadi kendala dalam memasukkan materi sejarah lokal di

kemas dalam materi mata pelajaran sejarah. Persoalan alokasi waktu terutama

untuk mata pelajaran sejarah dirasa sangat terbatas, sehingga tidak memungkinkan

untuk secara leluasa memasukkan materi lokal ke dalam materi mata pelajaran

Page 92: i GERAKAN MERAPI MERBABU COMPLEX (MMC) DI …eprints.uns.ac.id/7527/1/215150911201112371.pdf · SK dan KD Yang Akan Dicapai ..……..……..... .... 10 2. Sistematika ... yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

sejarah SMA. Sedangkan dalam proses pembelajaran dengan materi yang sangat

luas dan alokasi waktu terbatas membuat guru dalam mengajar terjebak pada

target penyelesaian materi. Lebih mengutamakan kuantitas bukan kwalitas

pembelajaran. Sehingga sering melupakan tujuan utama pembelajaran sejarah.

Kondisi yang kemudian terjadi adalah target penyelesaian materi tercapai,

sehingga tujuan pembelajaran sejarah tidak tercapai dalam proes pembelajaran.

Perencanaan matang dalam pembelajaran dapat memfasilitasi komunikasi,

partisipasi, mengakomodasi kepentingan dan nilai-nilai serta dapat membantu

pembuatan keputusan, maupun keberhasilan implikasi perencanaan. Dalam

pencapaian SK, penyusunan RPP dan penggunaan perangkat pembelajaran seperti

program tahunan, program semester, analisis materi palajaran, rencana

pelaksanaan pembelajaran adalah sangat penting. Agar dapat membuat

perencanaan yang baik diperlukan pengumpulan data, materi dan informasi secara

luas, explorasi alternatif dan menekankan pada implikasi yang direncanakan.

Kecenderungan para guru dalam pembuatan perangkat pembelajaran

banyak ditentukan oleh kebijakan masing-masing sekolah. Artinya jika program

penyusunan perangkat pembelajaran itu ditradisikan oleh sekolah pada awal tahun

pelajaran. Ada pula yang menganggap RPP sebagi rutinitas semata dalam

pekerjaannya sebagai pendidik.

Pelaksanaa pembelajaran diperlukan strategi pembelajaran, yaitu

serangkaian tindakan yang efektif dan efisien, terncana dan terarah sehingga

mencapai sasaran maupun tujuan dari kegiatan belajar mengajar kelas. Unsur-

unsur pokok yang terdapat dalam strategi pembelajaran adalah guru, peserta didik

Page 93: i GERAKAN MERAPI MERBABU COMPLEX (MMC) DI …eprints.uns.ac.id/7527/1/215150911201112371.pdf · SK dan KD Yang Akan Dicapai ..……..……..... .... 10 2. Sistematika ... yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

dan materi yang telah direncanakan. Dari hasil wawancara dengan para guru mata

pelajaran sejarah dengan memasukkan peristiwa lokal banyak manfaatnya dan

sangat efektif membantu siswa dalam menyerap sehingga lebih bisa memahami

materi ajar.

Membahas tantang usaha perencanaan memasukkan peristiwa MMC

memerlukan beberapa tahap, menyiapkan beberapa langkah yang telah

dikonsultasikan dengan beberapa guru di dalam MGMP sejarah Kabupaten

Boyolali, antara lain menyiapkan bahan ajar sejarah peristiwa MMC,

memasukkan ke SK dan KD yang tepat, nantinya untuk menyusun silabus dan

RPP. Dalam pembuatan RPP nantinya bisa merangkum dari semua hasil

penelitian, pastinya disebutkan mengenai SK dan KD, Indikator, materi, metode,

evaluasi penilaian, sumber belajar, langkah-langkah pembelajaran dan juga contoh

soal yang berhubungan dengan materi MMC.

Wawancara dengan Ketua MGMP mengenai tindak lanjut mengenai

proses usaha memasukkan peristiwa MMC sebagai materi dalam mata pelajaran

sejarah di SMA Kabupaten Boyolali. konsekuensi dengan usulan materi alternatif

adalah menyusun materi ajar tentang peristiwa MMC yang lengkap, nantinya

akan dibawa dalam rapat MGMP sejarah Kabupaten Boyolali. Kelengkapan

materi serta sumber-sumber serta melihat bagaimana pentingnya materi yang

diusulkan dalam pembelajaran sejarah.

Kecenderungan guru melihat pentingnya mengajarkan sejarah lokal, ada

sisi kemanusiaan dalam materi peristiwa MMC bahwa hak sebagai rakyat telah

dikorbankan demi kepentingan kebijakan nasional diantaranya karena KMB dan

Page 94: i GERAKAN MERAPI MERBABU COMPLEX (MMC) DI …eprints.uns.ac.id/7527/1/215150911201112371.pdf · SK dan KD Yang Akan Dicapai ..……..……..... .... 10 2. Sistematika ... yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

RE-RA. Nilai-nilai kemanusiaan tersebut bisa memposisikan para siswa secara

netral dan bisa melihat kondisi dari berbagai latar belakang kemunculan gerakan

MMC. Peristiwa MMC juga bisa sebagai pengembangan materi yaitu dalam

materi nasional terdapat pergolakan-pergolakan dari dari dalam negeri antara lain

DI-TII, pemberontakan Kahar Munzakar, pemberontakan Andi Aziz, dan

beberapa daerah lainnya. Untuk mengembangkan materi tersebut dapat

menjelaskan peristiwa MMC yang merupakan contoh salah satu dari pergolakan-

pergolakan di daerah-daerah.

Hasil dari usulan materi akan dibawa ke dalam rapat MGMP pada awal

semester dan akan di musyawarahkan mengenai rencana materi peristiwa MMC

sebagai materi mata pelajaran di SMA Kabupaten Boyolali yang nantinya

diajarkan di kelas XII IPS semester I dan XII IPA semester II. Dari materi

tersebut dapat dilihat nilai kemanusiaan, keunggulan materi peristiwa MMC bisa

dilihat bagaimana pentingnya materi ini sehingga diharapkan mampu menjadi

materi mata pelajaran sejarah. Sehingga jika memenuhi syarat untuk menjadi

materi ajar di SMA Kabupaten Boyolali nantinya akan diajarkan dan penyusunan

materi, silabus, RPP akan dilaksanakan setelah kesepakatan bersama dalam rapat

MGMP.

Dikdasmen Disdikpora Kabupaten Boyolali sangat menyambut baik

dengan usulan memasukkan sejarah peristiwa MMC sebagai materi mata

pelajaran sejarah SMA di Boyolali. Usaha dari guru dan MGMP untuk menindak

lanjuti usulan, menyerahkan sepenuhnya kepada pihak MGMP dan menghargai

Page 95: i GERAKAN MERAPI MERBABU COMPLEX (MMC) DI …eprints.uns.ac.id/7527/1/215150911201112371.pdf · SK dan KD Yang Akan Dicapai ..……..……..... .... 10 2. Sistematika ... yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

keputusannya. Setiap koordinasi dari MGMP ke Diknas harus selalu terjaga demi

baiknya dunia pendidikan di Boyolali pada umunya dan SMA pada khusunya.

Metode mengajar pada dasarnya merupakan langkah kerja yang

dikembangkan berdasarkan pertimbangan rasional, terncana dan tepat sasaran.

Dalam pengelolaan proses pembelajaran, para guru masih berorientasi pada

penyelesaian target materi. Sehingga metode yang menjadi andalan adalah metode

ceramah berfariasi, karena dianggap cocok untuk semua materi, tidak memerlukan

persiapan yang rumit, mudah dilaksanakan dan fleksibel. Proses pembelajaran

dengan menggunakan metode ceramah membuat pembelajaran menjadi searah,

guru mendominasi jalannya pembelajaran. Hal ini bertentangan dengan

Pembelajaran Aktif Kreatif dan Menyenangkan (PAKEM) yang sedang

dikembangkan.

Secara langsung maupun tidak langsung keberadaan organisasi yang

menaungi mata pelajaran sejarah adalah MGMP sejarah. Keberadaan organisasi

profesi sebagai wadah dari para anggotanya untuk menyampaikan permasalahan,

banyak permasalahan yang harus diselesaikan dan diputuskan. Masukan dan saran

yang ditujukan kepada MGMP sejarah, sebijak mungkin keberadaannya

ditanggapi dengan baik salah satunya usulan materi peristiwa MMC. Bagaimana

kebutuhan materi sejarah lokal di SMA Kabupaten Boyolali bisa

memepertimbangkan usulan memasukkan materi sejarah peristiwa MMC dalam

materi mata pelajaran sejarah SMA Kabupaten Boyolali. Usaha tersebut haruslah

melalui prosedur, proses dan aturan baku, sehingga semuanya akan saling

Page 96: i GERAKAN MERAPI MERBABU COMPLEX (MMC) DI …eprints.uns.ac.id/7527/1/215150911201112371.pdf · SK dan KD Yang Akan Dicapai ..……..……..... .... 10 2. Sistematika ... yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

mendapatkan nilai positif. Dengan niat baik dari berbagai pihak diharapkan

nantinya akan mendapatkan hasil terbaik untuk semua pihak.

Page 97: i GERAKAN MERAPI MERBABU COMPLEX (MMC) DI …eprints.uns.ac.id/7527/1/215150911201112371.pdf · SK dan KD Yang Akan Dicapai ..……..……..... .... 10 2. Sistematika ... yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan pada sajian data, pokok temuan, dan pembahasan dapat

disimpulkan.

Meteri sejarah lokal Boyolali khususnya sejarah gerakan MMC sampai saat

ini belum dimasukkan sebagai materi mata pelajaran sejarah di SMA Kabupaten

Boyolali dikarenakan beberapa alasan antara lain alokasi waktu yang sangat

terbatas, kemampuan guru dan tidak tersedianya bahan ajar.

Tanggapan dari MGMP sangat menyambut baik dengan usulan,

membutuhkan waktu untuk merealisasikannya. Upaya untuk memasukkan sejarah

tentang peristiwa MMC mendapat tanggapan yang positif dari para guru mata

pelajaran sejarah di SMA Kabupaten Boyolali, karena banyak nilai bisa dipetik

diantaranya nilai kemanusiaan.

Tindak lanjut untuk usaha memasukkan sejarah tentang gerakan MMC

sebagai materi mata pelajaran sejarah yang di usulkakan MGMP Sejarah

Kabupaten Boyolali adalah dengan membawa usulan materi alternatif yang

memasukkan peristiwa MMC ke dalam rapat MGMP sejarah SMA Kabupaten

Boyolali. Tanggapan dari kepala sekolah sangat positif dengan usulan materi

alternative begitu juga dengan Disdasmen Disdikpora menyambut baik dengan

usulan.

83

Page 98: i GERAKAN MERAPI MERBABU COMPLEX (MMC) DI …eprints.uns.ac.id/7527/1/215150911201112371.pdf · SK dan KD Yang Akan Dicapai ..……..……..... .... 10 2. Sistematika ... yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

Proses panjang dan dibutuhkan koordinasi yang baik dari MGMP untuk

menindak lanjuti usulan peristiwa MMC sebagai materi mata pelajaran sejarah di

SMA. Peranan MGMP sangat penting dalam usaha agar terlaksananya karena

merupakan organisasi profesi yang membawai perkembangan tiap mata pelajaran.

B. Implikasi

Berdasarkan simpulan dari hasil penelitian, maka akan timbul konsekuesi

logis yang berupa implikasi dari penelitian ini, yaitu sebagai berikut :

1. Afektif

Usulan materi ini bisa menambah pengetahuan bagi guru dan siswa dalam

sejarah lokal khususnya tentang peristiwa MMC. Banyak dampak positif kepada

berbagai pihak dan dampaknya adalah mengenai pengetahuan tentang peristiwa

lokal di Boyolali sehingga nantinya bisa melihat keterkaitan antara sejarah lokal

dan sejarah nasional. Materi pembelajaran yang dipilih untuk diajarkan oleh guru

dan harus dipelajari siswa hendaknya berisikan materi atau bahan ajar yang benar-

benar menunjang tercapainya SK dan KD. Dengan otonomi diberikan kepada guru

dan kurikulum sekarang mempermudah guru untuk bisa menyesuaikan materi

pelajaran. Karena semua diserahkan kepada guru mata pelajaran disesuaikan

dengan lingkunagan sekitar sehingga usulan materi peristiwa MMC juga bisa

menjadi solusi atau alternatif.

2. Kognitif

Usulan materi MMC secara tidak langsung mampu mengubah rasa minat

siswa untuk mempelajari sejarah. Peristiwa lokal yang mempunyai nilai historis

Page 99: i GERAKAN MERAPI MERBABU COMPLEX (MMC) DI …eprints.uns.ac.id/7527/1/215150911201112371.pdf · SK dan KD Yang Akan Dicapai ..……..……..... .... 10 2. Sistematika ... yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

tinggi bisa dijadikan pembelajaran sejarah di kelas. Dengan memasukkan

peristiwa lokal diharapkan guru lebih bisa menghargai peristiwa lokal sebagai

perangsang minat siswa dalam pelajaran sejarah dan bisa melihat nilai

kemanusiaan dalam materi peristiwa MMC. Menegaskan bahwa kondisi ditingkat

lokal juga mempengaruhi keadaan nasional dan begitu sebaliknya.

C. Saran

Berdasarkan simpulan dan implikasi dari hasil penelitian ini, ada beberapa

saran yang dapat diajukan, sebagai berikut :

1. Saran untuk Siswa

Hendaknya siswa lebih bisa untuk mengambil tujuan dari mempelajari

sejarah, menjauhkan dari kesan bahwa mata pelajaran sejarah sebagai mata

pelajaran hafalan. Jika hal tersebut terjadi maka mata pelajaran ini akan

menjadi beban bagi siswa. Pendidikan karakter siswa juga meupakan

tanggung jawab dari mata pelajaran sejarah bahkan menjadi nilai positif.

Rasa nasionalisme, patriotisme, kebangsaan dan cinta tanah air merupakan

inti dari pelajaran sejarah, selain hal-hal tersebut hendaknya siswa selalu

bisa memetik nilai positif yang lain setelah mempelajari sejarah. Peristiwa

di tingkat lokal bisa berdampak bagi kondisi nasional maupun peristiwa

nasional bisa berdampak bagi kondisi lokal. Sehingga siswa harus bisa

melihat bahwa antara daerah (lokal) dan tingkat nasional adalah kesatuan.

Rasa bangga terhadap lokal juga merupakan bagian dari rasa nasionalisme

itu sendiri. Memupuk rasa pengetahuan di tingkat lokal adalah modal

Page 100: i GERAKAN MERAPI MERBABU COMPLEX (MMC) DI …eprints.uns.ac.id/7527/1/215150911201112371.pdf · SK dan KD Yang Akan Dicapai ..……..……..... .... 10 2. Sistematika ... yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

sebagai suatu rekontruksi sejarah, dengan mengkonfirmasikan kepada

saksi sejarah, sehingga bisa menjelaskan peristiwa sebenarnya. Diharapkan

dengan mempelajari sejarah di tingkat lokal atau peristiwa MMC yang

dimasukkan dalam pelajaran sejarah SMA Kabupaten Boyolali dapat

menumbuhkan rasa percaya diri bagi peserta didik sendiri.

2. Saran untuk guru mata pelajaran sejarah

a. Peristiwa-peristiwa sejarah ditingkat lokal yang mempunyai keterkaitan

dengan materi pokok seharusnya bisa dimanfaatkan dan dimasukkan

sebagai materi mata pelajaran sejarah. Peristiwa MMC merupakan salah

satu peristiwa besar di daerah Boyolali yang bisa diusulkan menjadi materi

resmi dalam mata pelajaran sejarah SMA Kabupaten Boyolali. Melihat

besarnya peristiwa dari peristiwa MMC muncul dari berbagai latar

belakang meluasnya gerakan.

b. Pembuatan perangkat pembelajaran yang memasukkan materi peristiwa

MMC, yaitu pembuatan RPP yaitu pada SK: Menganalisis perjalanan

bangsa Indonesia sejak masa awal kemerdekaan sampai dengan

munculnya reformasi, KD: adalah menganalisis perkembangan politik dan

ekonomi serta perubahan masyarakat di Indonesia di tengah usaha mengisi

kemerdekaan yang diajarkan di Kelas XII IPS pada semester 1, dan XII

IPA pada semester 2.

c. Boyolali sebagai daerah yang mempunyai banyak peninggalan sejarah.

Memanfaatkan sebagai sumber, media dan materi mata pelajaran sejarah di

Kabupaten Boyolali sebagai pengembangan ilmu maupun untuk

Page 101: i GERAKAN MERAPI MERBABU COMPLEX (MMC) DI …eprints.uns.ac.id/7527/1/215150911201112371.pdf · SK dan KD Yang Akan Dicapai ..……..……..... .... 10 2. Sistematika ... yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

meningkatkan minat bagi peserta didik dan dapat mengambil nilai-nilai

positif dari setiap peristiwa lokal yaitu peristiwa MMC di Boyolali yang

disampaikan ke peserta didik.

d. Membuat perangkat pembelajaran yang memasukkan materi tentang

sejarah peristiwa MMC sehingga dapat memberikan pengetahuan ke siswa

dengan pengetahuan sejarah di tingkat lokal.

3. Saran bagi Kepala Sekolah

a. Selalu bisa mendorong untuk guru berinovatif dalam setiap

pembelajarannya.

b. Supaya tidak membedakan antara mata pelajaran yang diujikan dalam

ujian nasional dengan yang tidak.

4. Saran bagi MGMP

Musyawarah Guru Mata Pelajaran Sejarah di Kabupaten Boyolali bisa

selalu menyelesaikan masalah-masalah dalam pembelajaran sejarah,

sehingga kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan merupakan kepentingan

bersama. Untuk memajukan pelajaran sejarah utamanya yaitu mengenai

usulan mengajukan peristiwa MMC sebagai materi mata pelajaran sejarah

di SMA Kabupaten Boyolali.

5. Saran untuk Disdikpora Kabupaten Boyolali

a. Mengharapkan selalu lebih koordinasi dengan MGMP salah satunya

MGMP Sejarah, karena dari musyawarah guru tersebut Disdikpora bisa

mendapatkan masukan-masukan positif. Diantaranya bisa menerbitkan

Page 102: i GERAKAN MERAPI MERBABU COMPLEX (MMC) DI …eprints.uns.ac.id/7527/1/215150911201112371.pdf · SK dan KD Yang Akan Dicapai ..……..……..... .... 10 2. Sistematika ... yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

materi mata pelajaran yang memanfaatkan sumber dari lingkungan sekitar

dalam pembelajaran salah satunya sejarah peristiwa MMC.

b. Disdikpora bisa memantau dan mengawasi di dalam kegiatan MGMP

sehingga setiap keputusan yang akan diambil, Disdikpora lebih cepat

tanggap dan akhirnya bisa dengan tepat menindak lanjuti keputusan dari

MGMP sehingga cepat terlaksana upaya memasukkan peristiwa MMC

sebagai materi mata pelajaran sejarah SMA Kabupaten Boyolali.

Page 103: i GERAKAN MERAPI MERBABU COMPLEX (MMC) DI …eprints.uns.ac.id/7527/1/215150911201112371.pdf · SK dan KD Yang Akan Dicapai ..……..……..... .... 10 2. Sistematika ... yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Majid. 2007. Perencanaan Pembelajaran; Mengembangkan Standar

Kompetensi Guru. Jakarta : Rosda. Muh Ali Murtadlo. 1988. Gerakan Merapi Merbabu Complex.(M.M.C), Suatu

Tinjauan Atas Pola Kepemimpinannya. Skripsi. Semarang: Fakultas Sastra Universitas Diponegoro.

BSNP. 2006. Petunjuk Teknis Pengembangan Silabus Mata pelajaran Sejarah.

Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional. Diknas. 2003, Pedoman Khusus Pengembangan Silabus dan Penilaian Mata

Pelajaran Sejarah. Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pendidikan Menengah Umum.

Djoko Suryo. 1989. Serba-serbi Pengajaran Sejarah Pada Masa Kini. Historika no. I, Surakarta: Program Pascasarjana IKIP Jakarta KDK UNS. Halaman 3. Endang Danial. 2005. Peran Guru IPS Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan. Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial : Nomor 24 Tahun XIII Edisi Januari-Juni. Bandung. Halaman 8-9. I Gde Widja. 1989. Dasar-Dasar Pengembangan Strategi Serta Metode

Pengajaran Sejarah. Jakarta : Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pengembangan Pendidikan Tenaga Kependidikan

_________ . 1991. Sejarah Lokal Suatu Perspektif Dalam Pengajaran Sejarah.

Bandung : Angkasa. Gagne dan Brriggs. 1976 3. Principles of Instructional design. New York : Holt Rinenart add Winston. Julian Ibrahim. 2004. Bandit dan Perjuangan di Simpang Bengawan. Kriminalitas dan Kekerasan Masa Revolusi di Surakarta. Solo : Bina Citra Pustaka. Juraid Abdul Latief. 2006, Manusia, Filsafat, dan Sejarah. Jakarta : Bumi Aksara. Rusli Karim, M. 1981. Peranan ABRI Dalam Politik dan Pengaruhnya

Terhadap Pendidikan Politik di Indonesia (1965-1979). Jakarta: Yayasan Idayu.

Ali Moertopo. 1978. Strategi Kebudayaan. Jakarta : CSIS.

89

Page 104: i GERAKAN MERAPI MERBABU COMPLEX (MMC) DI …eprints.uns.ac.id/7527/1/215150911201112371.pdf · SK dan KD Yang Akan Dicapai ..……..……..... .... 10 2. Sistematika ... yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

Moleong, Lexy J. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Yahya A Muhaimin. 1982. Perkembangan Milter dan Politik di Indonesia

1945-1966. Yogyakarta: Gajahmada University Press Muh Yusuf. 2007, Pengembangan Kurikulum, Surakarta : Fakultas Keguruan Dan

Ilmu Pendidikan Universitas Tunas Pembangunan. Poerbakawatja, Soegarda dkk. 1976, Ensiklopedi Pendidikan. Jakarta. Rinier. 1961. History, Its Purpose and Method. London : George Allen & Unwin

Ltd. Sartono Kartodirdjo. 1977. Sejarah Nasional Indonesia jilid IV. Jakarta : Balaia

Pustaka. ______ . 1982. Pemikiran dan Perkembangan Historiografi Indonesia Suatu

Alaternatif. Jakarta : PT. Gramedia. ______. 1990. Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah. Jakarta :

Gramedia Pustaka Utama. Sujoko. 2003. “Perubahan Kurikulum dalam Pendidikan”. Retorika Volume No. I. Surakarta : UNS Press. Sukardi. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Prakteknya.

Jakarta: PT. Bumi Aksara. Sutiyah. 2003. Situs Sangiran Sebagai Sumber Belajar Dan Pengembangan Materi Pembelajaran Sejarah Menyongsong Kurikulum Berbasis Kompetensi. Historika Volume I. Juli, Surakarta : Program Pascasarjana UNS. Sutopo, H.B. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif : Dasar Teori dan

Terapannya dalam Penelitian. Surakarta: Sebelas Maret University Press. Suyatno Kartodirdjo. 1989. Fungsi Pengajaran Sejarah dalam Pembangunan Nasional, Historika. No. 5. Tahun III, Surakarta : Program Pascasarjana IKIP Jakarta KDK UNS. Halaman 9. Yaenuri. 2008. Gerakan MMC (Merapi Merbabu Complex) di Jawa Tengah

Tahun 1950-1956. Skripsi. Yogyakarta : Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi Universitas Negri Yogyakarta.

1982, Sejarah dan Hari Jadi Kabupaten Boyolali. Boyolali.

90

Page 105: i GERAKAN MERAPI MERBABU COMPLEX (MMC) DI …eprints.uns.ac.id/7527/1/215150911201112371.pdf · SK dan KD Yang Akan Dicapai ..……..……..... .... 10 2. Sistematika ... yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

PEDOMAN WAWANCARA

A. Pokok Kajian : Sekitar kebijakan tentang mata pelajaran yang di

ujiakan dalam Ujian Nasional dan yang tidak

Informan : Kepala Sekolah

Permasalahan :

1. Sudah berapa lama anda menjabat sebagai kepala sekolah di SMA ini?

2. Bagaimana anda dalam kebijakan tentang mata pelajaran yang diujikan di

Ujian Nasional dan yang tidak?

3. Bagaimana kebijakan anda dalam mata pelajaran sejarah dan guru mata

pelajaran?

4. Bagaimana tanggapan anda seandainya guru memasukkan sejarah lokal

dalam pembelajaran sejarah?

5. Bagaimana tanggapan anda seandainya keputusan MGMP untuk

menjadikan peristiwa MMC sebagai materi mata pelajaran sejarah di SMA

Kabupaten Boyolali?

B. Pokok Kajian : Proses Usulan untuk Memasukkan Gerakan MMC

sebagai materi mata pelajaran sejarah di SMA Kabupaten Boyolali?

Informan : Ketua MGMP Sejarah SMA Kabupaten Boyolali

Permasalahan :

1. Sudah berapa lama anda menjabat sebagai ketua MGMP sejarah SMA

Kabupaten Boyolali?

2. Bagaimana kegiatan-kegiatan MGMP yang telah dilakukan selama ini?

3. Bagaimana keaktifan anggota MGMP yang anda pimpin?

4. Bagaimana tentang kegiatan pembuatan silabus yang dilaksanakan oleh

MGMP sejarah SMA Kabupaten Boyolali?

5. Bagaimana tentang porsi materi lokal dengan materi nasional dalam mata

pelajaran sejarah di SMA Kabupaten Boyolali?

Lampiran 1

Page 106: i GERAKAN MERAPI MERBABU COMPLEX (MMC) DI …eprints.uns.ac.id/7527/1/215150911201112371.pdf · SK dan KD Yang Akan Dicapai ..……..……..... .... 10 2. Sistematika ... yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

6. Apakah anda mengetahui tentang peristiwa MMC di Boyolali?

7. Apakah layak peristiwa lokal yaitu MMC sebagai materi dalam mata

pelajaran sejarah di SMA Kabupaten Boyolali?

8. Nilai apa saja yang bisa diambil dari materi peristiwa MMC?

9. Bagaimana proses usulan untuk menjadikan peristiwa MMC sebagai

materi mata pelajaran sejarah?

10. Melihat usulan ini bagaimana tindak lanjut anda sebagai ketua MGMP

sehingga bisa terlaksana?

11. Apakah dengan keputusan MGMP nantinya dapat mendorong guru untuk

menyampaikan materi MMC dalam pembelajaran sejarah?

C. Pokok Kajian : Tentang Pembelajaran dan Materi Mata Pelajaran

Sejarah

Informan : Guru Mata Pelajaran Sejarah

Permasalahan :

1. Sudah berapa tahun anda mengajar mata pelajaran sejarah di SMA?

2. Bagaimana tentang pengalaman mengajar sejarah di SMA selama ini?

3. Bagaimana hambatan dalam pembelajaran sejarah selama ini?

4. Metode apa saja yang anda gunakan dalam pembelajran di kelas?

5. Bagaimana pandangan anda tentang kurikulum KTSP?

6. Bagaimana tentang materi mata pelajaran sejarah yang diajarkan selama

ini?

7. Apakah anda memasukkan peristiwa-peristiwa lokal yang ada di Boyolali

dalam pembelajaran sejarah?

8. Berapa porsi sejarah lokal/peristiwa lokal yang diajarakan dalam materi

mata pelajaran sejara, apakah sudah cukup atau masih kurang?

9. Apakah anda mengetahui tentang peristiwa MMC di Boyolali?

10. Bagaimana tanggapan anda tentang peristiwa lokal MMC yang terjadi di

Boyolali?

11. Bagaimana tanggapan anda seandainya peristiwa MMC dijadikan materi

mata pelajaran di SMA Kabupaten Boyolali?

Page 107: i GERAKAN MERAPI MERBABU COMPLEX (MMC) DI …eprints.uns.ac.id/7527/1/215150911201112371.pdf · SK dan KD Yang Akan Dicapai ..……..……..... .... 10 2. Sistematika ... yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

12. Bagaimana seandainya keputusan MGMP memasukkan peristiwa MMC

dalam materi mata pelajaran sejarah di SMA Kabupaten Boyolali?

D. Pokok Kajian : kurikulum dan Usulan Sejarah Lokal Sebagai Materi

Mata Pelajaran Sejarah

Informan : Dinas Pendidikan Kabupaten Boyolali

Permasalahan :

1. Apakah porsi pembelajaan dalam kurikulum SMA sudah proposional antar

materi lokal dengan materi nasional?

2. Bagaimana tanggapan anda tentang peristiwa lokal MMC?

3. Setujukah apabila sejarah peristiwa MMC dijadikan sebagai materi mata

pelajaran sejarah?

4. Bagaimana tanggapan anda seandainya keputusan MGMP untuk

menjadikan peristiwa MMC sebagai materi mata pelajaran sejarah di SMA

Kabupaten Boyolali?

E. Pokok Kajian : Minat Siswa Terhadap Mata Pelajaran Sejarah

Informan : Siswa SMA

Permasalahan :

1. Bagaimana tanggapan anda tentang mata pelajaran sejarah?

2. Bagaimana tanggapan anda tentang cara guru menyampaikan materi di

dalam kelas?

3. Bagaimana komposisi materi yang disampaikan antara sejarah lokal

dengan sejarah nasional?

4. Tanggapan anda seandainya diajarkan mengenai sejarah lokal Boyolali

dalam pembelajaran di kelas?

Page 108: i GERAKAN MERAPI MERBABU COMPLEX (MMC) DI …eprints.uns.ac.id/7527/1/215150911201112371.pdf · SK dan KD Yang Akan Dicapai ..……..……..... .... 10 2. Sistematika ... yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

Daftar Informan

1. Siti Zumrotun, M.Pd : Seksi Dikdasmen Disdikpora Kab. Boyolali

2. Slamet Ryadi, M.Pd : Kepala Sekolah SMA N 3 Boyolali

3. Suwarno, S.Pd : Kepala Sekolah SMA N 1 Teras

4. Sodik, S.Pd : Guru Mata Pelajaran Sejarah/Wakil Kepala

Sekolah SMA N 1 Wonosegoro/Ketua MGMP

Sejarah SMA Kabupaten Boyolali

5. Ibu Srihastuti M.Pd : Guru Mata Pelajaran Sejarah SMA N 3 Boyolali

6. Rupadmi, S.Pd : Guru Mata Pelajaran Sejarah SMA N 3 Boyolali

7. Mariono, S.Pd : Guru Mata Pelajaran Sejarah SMA N 2 Boyolali

8. Bambang, S.Pd : Guru Mata Pelajaran Sejarah SMA N 1 Teras

9. Darmini, S.Pd : Guru Mata Pelajaran Sejarah SMA N 1 Bhineka

Karya Boyolali

10. Andika : Siswa SMA N 1 Teras

11. Vivi Septia Rini : Siswa SMA N 3 Boyolali

12. Ana Kurniawati : Siswa SMA N 3 Boyolali

13. Abdul Qodir : Siswa SMA N 3 Boyolali

Lampiran 2

Page 109: i GERAKAN MERAPI MERBABU COMPLEX (MMC) DI …eprints.uns.ac.id/7527/1/215150911201112371.pdf · SK dan KD Yang Akan Dicapai ..……..……..... .... 10 2. Sistematika ... yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95

GERAKAN MERAPI MERBABU COMPLEX

TAHUN 1950-1956

A. Latar Belakang Munculnya MMC

1. Masalah Pertanahan/Agraria

Daerah sekitar Merapi dan Merbabu pada awalnya merupakan termasuk

dalam wilayah Kerajaan Kasunanan Surakarta. Pada masa pendudukan Belanda

wilayah ini mulai dimanfaatkan sebagai area perkebunan yang dikelola oleh pihak

asing dan sering disebut dengan Onderneming. Penggunaan tanah Onderneming

yang semakin luas, telah mengambil banyak tanah pertanian milik rakyat yang

berarti mengurangi pengahasilan dan kekayaan rakyat. Banyak rakyat yang ikut

bekerja dalam perusahaan Onderneming, namun hal tersebut tidak mengubah

kehidupan rakyat menjadi lebih baik karena menghasilkan justru menurun.

Akibat merosotnya penghasilan petani di sekitar Merapi dan Merbabu,

maka keberadaan tanah-tanah onderneming ikut berperan dalam menimbulkan

kekacauan didaerah sekitar gunung Merapi dan Merbabu. Setelah Belanda pergi,

tanah-tanah perkebunan yang dulu yang dikuasainya telah menjadi sasaran

perusakan dan penjarahan yang dilakukan oleh rakyat. Hal tersebut sangat wajar

terjadi karena rakyat menganggap bahwa tanah-tanah tersebut merupakan hak

mereka.

Lampiran 3

Page 110: i GERAKAN MERAPI MERBABU COMPLEX (MMC) DI …eprints.uns.ac.id/7527/1/215150911201112371.pdf · SK dan KD Yang Akan Dicapai ..……..……..... .... 10 2. Sistematika ... yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

96

Perebutan tanah yang terjadi antar warga telah menimbulkan kekacauan di

masyarakat untuk meredam aksi-aksi tersebut. Pada bulan April 1949 Pemerintah

militer daerah mengeluarkan paraturan darurat No IV dari staf Komando PPS.II

Rayon III Tentang penyerahan bekas tanah-tanah onderneming. Tanah

onderneming atau perkebunan yang terkena peraturan tersebut adalah tanah-tanah

perkebunan Sukabumi, Melambong, Baros, Tampir dan Sukarame.

Peraturan Pemerintah tersebut disambut gembira oleh rakyat karena

merasa yakin bahwa nasib mereka dan keluarganya kedepan akan bertambah baik.

Namun, kegembiraan dan harapan rakyat langsung pupus akibat

ditandatanganinya persetujuan KMB pada tanggal 2 November 1949. Salah satu

isi dari naskah KMB tersebut justru ada yang menyulitkan pemerintah RI,

terutama pada pasal 1, 5 dan 6 bagian A tentang “hak konsesi, izin dan

menjelaskan perusahaan”. Dalam pasal tersebut bahwa pemerintah RI harus

mengembalikan hak milik partikelir yang berupa tanah perkebunan yang telah

dimiliki dan digunakan oleh rakyat. Kepada pemilik dan pengusaha sebelumnya

yaitu orang-orang Belanda. Akibatnya, permasalahan tanah di daerah gunung

Merapi dan Merbabu menjadi semakin rumit karena dalam peraturan darurat yang

dikeluarkan pemerintah sebelumnya tanah-tanah onderneming yang tercantum

dalam peraturan tersebut secara resmi telah dibagi-bagikan kepada rakyat.

Adannya perubahan hak dan penggunaan tanah pada tahun 1949 telah

menimbulkan kekecewaan rakyat yang tinggal di sekitar perkebunan. Termasuk

rakyat yang tinggal disekitar gunung Merapi dan Merbabu. Adanya rasa kecewa

dan perasaan senasib dari kalangan petani dapat mendorong munculnya

Page 111: i GERAKAN MERAPI MERBABU COMPLEX (MMC) DI …eprints.uns.ac.id/7527/1/215150911201112371.pdf · SK dan KD Yang Akan Dicapai ..……..……..... .... 10 2. Sistematika ... yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

97

pergolakan sosial. Pada umumnya kebijakan pemerintah yang menyangkut

penyerahan kembali tanah-tanah onderneming mendapat penolakan dari rakyat,

karena rakyat telah menganggap bahwa tanah tersebut adalah milik penduduk.

Dalam keadaan gelisah dan masa depan belum pasti, rakyat akan mudah

terpancing berbagai isu atau pengaruh dari kelompok-kelompok yang sengaja

mengambil kesempatan pada saat keadaan sedang kacau. Hal tersebut terbukti

dengan makin tingginya angka tindakan kriminal disekitar gunung Merapi dan

Merbabu pada tahun 1950-an.

2. Masalah Kebijakan RE-RA (Reorganisasi dan Rasionalisasi) Angkatan

Perang

Perjanjian KMB telah membawa perubahan termasuk dalam bidang

pertahanan dan keamanan. Peleburan organisasi kelaskaran dan keadaan-keadaan

pejuang dalam tubuh TNI membuat jumlah tentara di Indonesia terlalu banyak.

Sehingga pemerintah menetapkan adanya kebijakan RE-RA. Kebijakan ini semula

merupakan usulan dari partai sosialis pimpinan Amir Syarifudin pada saat masih

menjabat sebagai pimpinan kabinet. Sejak tanggal 3 Juli 1947 sampai 23 Januari

1948. Namun sampai akhir jabatannya Amir Syarifudin belum berhasil

melaksanakan kebijakan tersebut. Baru kemudian pada masa kabinet Hatta,

kebijakan RE-RA diadakan kembali namun dengan motif yang berbeda.

Pada masa kabinet Amir Syarifudin, usulan untuk mengadakan kebijakan

RE-RA bisa dikatakan sebagai salah satu upaya angkatan perang bisa dikuasai

golongannya. Sementara itu kabinet Hatta melalui kebijakan RE-RA menghendaki

sebuah angkatan perang yang professional dan setia kepada Negara serta

Page 112: i GERAKAN MERAPI MERBABU COMPLEX (MMC) DI …eprints.uns.ac.id/7527/1/215150911201112371.pdf · SK dan KD Yang Akan Dicapai ..……..……..... .... 10 2. Sistematika ... yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

98

pemerintah yang sah. Pelaksanaan kebijakan ini berdasarkan penetapan presiden

No. 9 tanggal 27 Februari 1948 UU no.3 tanggal 5 Maret dan penetapan presiden

No. 14 tanggal 4 mei 1948. Pelaksanaan kebijakan RE-RA di daerah-daerah tidak

berjalan dengan lancar karena mendapatkan berbagai reaksi dari kalangan

Angkatan Perang sendiri. Reaksi terutama muncul dari kesatuan Devisi

IV/Panembahan Senopati.

3. Masuknya Pengaruh Komunis

Jawa Tengah merupakan daerah yang diajukan sebagai pusat gerakan

komunis di Indonesia. Seiring dengan perpindahan Ibukota Republik Indonesia

dari Jakarta ke Yogyakarta pada awal tahun 1946, maka pusat perhatian atau

perjuangan PKI juga akan dipindahkan ke Surakarta. Pada konggres PKI yang

diadakan pada bulan Januari 1947. Para tokoh PKI bersepakat untuk menentang

pemerintahan RI di Yogyakarta, tokoh-tokoh tersebut adalah Aidit, Alimin,

Darsono dan Semaun. Konggres tersebut juga menunjuk Alimin sebagai peminpin

konggres dan Aidit sebagai ketua Agip Prop (Agitasi dan Propaganda) adalah

bagian penerangan dan pendidikan PKI. Bagian ini merupakan bagian yang paling

berperan dalam perkembangan PKI.

Kedatangan Muso pada bulan Mei 1948 setelah meninggalkan Indonesia

sejak tahun 1926 telah membawa banyak perubahan dalam tubuk PKI. Dalam

waktu singkat Muso telah berhasil mengambil alih dan menggeser Amir

Syarifudin dari pimpinan golongan FDR. Pada bulan Agustus 1948 Muso telah

mengangkat dirinya sebagai seorang pimpinan revolusioner dan pimpinan

tertinggi dalam jajaran PKI. Muso juga telah memproklamirkan berdirinya

Page 113: i GERAKAN MERAPI MERBABU COMPLEX (MMC) DI …eprints.uns.ac.id/7527/1/215150911201112371.pdf · SK dan KD Yang Akan Dicapai ..……..……..... .... 10 2. Sistematika ... yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

99

“Negara Soviet Indonesia” di Madiun yang juga sering dikenal dengan

pemberontakan PKI Madiun. Kudeta ini telah banyak memakan ribuan korban

rakyat yang terbunuh, Muso dan Amir juga terbunuh dalam insiden tersebut.

Beberapa tokoh PKI yang berhasil lolos segera menyebar dan menyatu

dengan masyarakat untuk menyelamatkan diri diantaranya termasuk Aidit dan

Alimin. Secara formal PKI telah dilarang di Indonesia. Sehingga mereka

kemudian melakukan gerakan bawah tanah dengan merangkul kaum buruh dan

petani. Meskipun setelah kudeta Madiun para pendukung FDR/PKI telah

dihancurkan namun para pendukung yang berhasil lolos kira-kira mencapai 4000

orang mereka pada umumnya mundur dan tersebar dibeberapa daerah yang

memang sudah dipersiapkan sebelumnya termasuk daerah sekitar gunung Merapi

dan Merbabu. Daerah sekitar gunung Merapi dan Merbabu sangat cocok

digunakan untuk gerakan gerilya. Sehingga daerah ini digunakan sebagai basis

gerakan bawah tanah komunis pada tahun 1950-an. Gerakan bawah tanak

komunis sering diwarnai dengan berbagai tindakan ilegal. Berupa gerakan

pengacau seperti pengedoran, pencurian, penculikan atau tindakan-tindakan

kriminal lainnya. Tindakan pengacau tidak hanya dilakukan pada malam hari di

daerah terpencil saja. Namun mereka juga sudah beraksi di siang hari dan dijalan

umum. Akibatnya rakyat merasa ketakutan dan kewibawaan pemerintah merasa

merosot. Dalam melakukan aksinya juga mengorganisir kelompok-kelompok

bandit yang sudah ada sebelumnya dengan memberi janji-janji manis jika telah

berhasil menjadi masyarakat komunis.

Page 114: i GERAKAN MERAPI MERBABU COMPLEX (MMC) DI …eprints.uns.ac.id/7527/1/215150911201112371.pdf · SK dan KD Yang Akan Dicapai ..……..……..... .... 10 2. Sistematika ... yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

100

Para bandit atau yang sering dikenal dengan sebutan jago ini ikut berperan

dalam usaha rakyat untuk mempertahanan tanah onderneming yang sudah

dikelolanya. Seperti kita ketahui tanah onderneming yang pada masa revolusi

sempat ditinggalkan para pemiliknya yaitu orang-orang Belanda segera ditempati

dan dikelola oleh rakyat dan dinyatakan sebagai milik tanah. Tetapi setelah

persetujuan KMB tanah diminta untuk dikembalikan kepada pemiliknya yang

semula. Hal tersebut ditentang masyarakat dengan penolakan, sadar rakyat

tersebut didukung para bandit atau jago dan pasukan bersenjata. Banyak yang

merasa dirinya sebagai pemilik tanah yang syah merasa mendapat perlindungan.

Sehingga hubungan antara para bandit atau jago dengan penduduk setempat

menjadi terbina dengan baik.

B. Tujuan Gerakan MMC

Cikal bakal gerakan MMC sebenarnya sudah mulai terlihat seja tahun 1949-

an, yaitu dengan meningkatnya tindakan kriminal diwilayah sekitar Merapi dan

Merbabu. Perkembangan gerakan MMC selalu mengalami gerakan pasang surut.

Pada awal berdirinya MMC belum terorganisir dengan baik. Arah gerakan hanya

difokuskan pada pemenuhan kebutuhan seharai-hari saja. Para anggotanya

didominasi oleh para mantan pejuang yang terkena kebijaan RE-RA. Selain itu

ikut pula bergabung para jago atau bandit yang sudah ada terlebih dahulu.

Tokoh yang paling penting pada awal berdirinya gerakan MMC adalah

Suradi Bledeg yang terkenal masyarakat memiliki ilmu kesaktian yang tinggi.

Gerakan MMC melakukan aksinya dengan aksi kriminal seperti penggedoran,

pencurian, penculikan, target-target ini adalah penduduk yang dianggap kaya dan

Page 115: i GERAKAN MERAPI MERBABU COMPLEX (MMC) DI …eprints.uns.ac.id/7527/1/215150911201112371.pdf · SK dan KD Yang Akan Dicapai ..……..……..... .... 10 2. Sistematika ... yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

101

para pangreh praja. Dalam melancarkan aksinya tidak segan-segan melukai atau

bahkan membunuh korbannya. Tujuan gerakan MMC pada awalnya berdirinya

adalah tidak lebih hanya untuk mengumpulkan harta demi mempertahankan

kelangsungan hidup para anggotanya yang sebagian besar sudah tidak memiliki

pekerjaan tetap.

Tewasnya Suradi Bledeg pada tahun 1951 ikut mempengaruhi

perkembangan gerakan MMC. Arah perjuangan juga ikut berubah tidak lagi hanya

sekedar usaha pemenuhan kebutuhan hidup. Namun sudah masuk unsur-unsur

politik didalamnya. Gerakan MMC telah memiliki sebuah wadah oraganisasi yang

legal yaitu PKR (Persatuan Korban Rasionalisasi). Oraganisasi ini menampung

para pejuang yang kecewa RE-RA. Agar mendapat pengakuan dari pemerintah

sebagai organisasi pada umumnya, PKR juga memiliki AD/ART sebagai dasar

gerakan.

Unsur gerakan politik dalam gerakan MMC terlihat dari tujuan organisasi

PKR yang merupakan satu-satunya yang paling berperan dalam gerakan MMC.

Yaitu dalam pasal 3 tentang tujuan organisasi yang berbunyi “Untuk Menuju

Kemerdekaan Nasional atau Demokrasi Rakyat”. Masuknya pengaruh komunis

juga ikut mempengaruhi arah gerakan MMC. Sehingga gerakan ini juga memiliki

tujuan untuk merongrong kewibawaan pemerintah. Tujuan tersebut didasari atas

rasa kecewa terhadap pemerintah yang telah mengeluarkan kebijakan RE-RA

yang sangat tidak menguntungkan para pejuang. Bagi orang-orang komunis rasa

kecewa muncul akibat gagalnya pemberontakan PKI di Madiun.

Page 116: i GERAKAN MERAPI MERBABU COMPLEX (MMC) DI …eprints.uns.ac.id/7527/1/215150911201112371.pdf · SK dan KD Yang Akan Dicapai ..……..……..... .... 10 2. Sistematika ... yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

102

C. Sepak Terjang Gerakan MMC

1. Fase Pertama 1950-1951

Keadaan ekonomi Indonesia yang belum merata pada tahun 1950-an telah

membuat warganya mudah terpengaruh oleh berbagai intervensi oleh kalangan

yang tidak sepaham dengan pemerintah. Daerah pedesaan mulai dijamah oleh

kekuatan-kekuatan ideologi modern yang berusaha menggerakkan masyarakat

pedesaan dalam gerakan politik. Sejak saat itu rakyat mulai terpecah dalam

berbagai afiliasi politik yang bercorak modern yang berorientasi pada ideologi.

Pasca pemeberontakan PKI Madiun, banyak pendukung atau tokoh

gerakan PKI yang berhasil melarikan diri dan bersembunyi didaerah sekitar lereng

Merapi dan Merbabu. Mereka kemudian melakukan gerakan bawah tanah ideologi

agar organisasi mereka tetap bisa berkembang. Meskipun secara formal PKI telah

dilarang berkembang di Indonesia. Gerakan bawah tanah tersebut bertujuan untuk

menarik perhatian masyarakat serta membinanya agar mau mendukung gerakan.

Masalah seperti kemiskinan, perebutan tanah perkebunan, korban rasionalisasi

serta munculnya keresahan rakyat menjadi isu utama dalam aksi propaganda.

Dalam fase yang pertama ini muncul seorang tokoh yang dikenal dengan

nama Suradi Bledeg, ia memiliki perawakan yang tinggi besar, berkulit sawo

matang, berambut hitam dan bermata hitam tajam (Julianto : 227). Suradi Bledeg

menjadi pusat perhatian dan dan mendapatkan kepercayaan untuk memimpim

gerakan bawah tanah ini. Suradi Bledeg berusaha menyusun kekuatan, menambah

persenjataan dan menghimpun dana untuk menghancurkan setiap kekuatan yang

Page 117: i GERAKAN MERAPI MERBABU COMPLEX (MMC) DI …eprints.uns.ac.id/7527/1/215150911201112371.pdf · SK dan KD Yang Akan Dicapai ..……..……..... .... 10 2. Sistematika ... yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

103

menghalangi gerakan. Dalam kepemimpinannya di MMC tahun 1949-1950 Suradi

Bledeg membagi organisasinya dalam beberapa daerah yaitu.

a. Daerah Cepogo ke Utara sampai Salatiga dan sekitarnya dibawah

gerombolan Tjiptosardju.

b. Daerah lereng Merapi yang meliputi Boyolali dan Klaten dibawah

gerombolan Kudo.

c. Daerah di sekitar hutan Surowono di Kec. Selo dibawah komando

gerombolan Tcipto.

d. Daerah Ampel dan Banyudono dikuasai oleh gerombolan Sukarmin.

e. Daerah Klaten dikuasai oleh gerombolan Bedjo.

Penggunaan istilah gerombolan dalam pembagian daerah operasi dar gerakan

bisa menggambarkan bahwa dalam fase pertama gerakan MMC banyak didukung

oleh orang-orang yang memiliki reputasi kurang baik antara lain grayak, bandit

dan jago. Pusat dari gerakan pada fase pertama terkonsentrasi di daerah yang sulit

dijamah, seperti hutan-hutan atau desa-desa terpencil.

Wilayah di sekitar gunung yang sangat sepi cocok digunakan sebagai tempat

persembunyian. Penduduk di sekitar hutan kebanyakan terdiri dari orang-orang

yang lemah baik secara ekonomi, agama maupun pendidikannya, sehingga akan

mudah untuk dibujuk untuk membantu gerakan. Dukungan masyarakat terhadap

gerombolan MMC terlihat dari sebuah peristiwa didaerah Surowono Boyolali.

Peristiwa tersebut terjadi pada tanggal 27 Januari 1951 dimana 1 regu Yonif 417,

dua orang CPM dan 30 orang anggota polisi ketika melewati desa Dompol tiba-

tiba mendapat serangan dari ratusan massa rakyat. Kejadian serupa juga terjadi di

Page 118: i GERAKAN MERAPI MERBABU COMPLEX (MMC) DI …eprints.uns.ac.id/7527/1/215150911201112371.pdf · SK dan KD Yang Akan Dicapai ..……..……..... .... 10 2. Sistematika ... yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

104

Karangnongko, 24 anggota polisi telah ditangkap dan ditawan oleh gerombolan.

Tawanan dibebaskan dalam sebuah operasi yang dilancarkan oleh Yonif 417 pada

tanggal 29 Januari 1951.

Dalam fase pertama orang-orang Belanda ikut terlibat dalam gerakan MMC

ini. Pimpinan gerakan yang bernama Suradi Bledeg sejak keluar dari penjara

Klaten, di hutan Tutupan di lereng gunung Merapi disebelah utara Sumowono.

Pada tiap 10 atau 15 hari sekali diadakan rapat yang dipimpin oleh Suradi. Dalam

setiap rapat dikunjungi 100 orang dari grombolan grayak dan juga dikunjungi oleh

5 orang Belanda dari Semarang. Dari Semarang tersebut terdiri dari 3 orang

Belanda dan 2 orang Ambon yang berpakaian preman dan bersenjata. Dalam rapat

orang Belanda tidak langsung berhadapan dengan para anggota gerombolan akan

tetapi mengadakan perundingan dengan Suradi dan nantinya hasil dari

perundingan akan disampaikan kepada anggota rapat. Salah satu permintaan dari

orang Belanda adalah meminta lembu yang harus dikirim ke Semarang yaitu

untuk mengganti senjata-senjata yang dikirim kepada Suradi untuk membantu

gerakan MMC.

Masa kepemimpinan Suradi Bledeg dalam MMC diwarnai dengan berbagai

tindakan kriminal seperti mengadakan pencurian, penggedoran, dan pembunuhan.

Sasarannya dari gerakan adalah penduduk yang memiliki harta lebih, dan biasanya

yang diambil adalah hewan ternak yang berupa sapi. Hewan sapi dipilih selain

bisa untuk keperluan rapat juga bisa untuk biaya pemenuhan kebutuhan hidup.

Aparat pemerintahan atau pamong praja juga menjadi sasaran.

Page 119: i GERAKAN MERAPI MERBABU COMPLEX (MMC) DI …eprints.uns.ac.id/7527/1/215150911201112371.pdf · SK dan KD Yang Akan Dicapai ..……..……..... .... 10 2. Sistematika ... yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

105

Gerakan MMC untuk fase yang pertama juga telah merencanakan berdirinya

pemerintahan sendiri di daerah Kecamatan Musuk, Cepogo, Mojosongo dan

Klaten bagian barat. Menurut rencana daerah tersebut keamanannya akan

diserahkan kepada jago atau bandit dan setiap keluarga akan dipungut iuran

sebesar Rp.10,- sampai Rp.50,- perbulan untuk membeli senjata.

Sebelum rencana tersebut terlaksana pemerintah sudah terlebih dahulu

mengadakan operasi penumpasan yang dikenal dengan dengan nama Operasi

Merdeka Timur II (OMT II) yang melibatkan delapan Bataliyon. Operasi ini

hanya berlangsung 8 hari dan berhasil menangkap para anggota gerombolan

MMC. Mengakibatkan menurunya tindakan kejahatan dan keamana di sekitar

Merapi dan Merbabu. Setelah operasi ini selesai kemudian dilanjutkan dengan

operasi Operasi Merapi Merbabu (OMM) atau disebut dengan Operasi Segi Tiga

yaitu dengan menyadarkan masyarakat disekitar Merapi dan Merbabu tentang

gerakan yang meresahkan masyarakat tersebut sehingga tidak membantu gerakan.

OMM juga berhasil menembak mati pimpinan MMC yaitu Suradi Bledeg dalam

kontak senjata dengan pasukan TNI di desa Brintik kelurahan Malangjiwan.

2. Fase Kedua (Tahun 1951 sampai Awal Tahun 1954)

Tewanya Suradi Bledeg selaku pimpinan gerakan telah menandakan

berakhirnya gerakan MMC fase pertama. Tidak ada perkiraan gerakan MMC akan

berkembang kembali karena para pengikutnya sudah sangat jauh berkurang.

Pemerintah melaksanakan operasi dan bantuan militer di sekitar Merapi dan

Merbabu hanya dalam waktu singkat sehingga masih ada pendukung gerakan

yang tersisa dan melarikan diri. Mereka umumnya menyelamatkan diri dengan

Page 120: i GERAKAN MERAPI MERBABU COMPLEX (MMC) DI …eprints.uns.ac.id/7527/1/215150911201112371.pdf · SK dan KD Yang Akan Dicapai ..……..……..... .... 10 2. Sistematika ... yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

106

bersembunyi di daerah-daerah yang jauh dari pos patroli atau menyelamatkan diri

dan menyamar sebagai buruh diberbagai tempat.

Pasca operasi penumpasan gerakan MMC, keamanan di daerah sekitar

Merapi dan Merbabu diserahkan kembali kepada pamong praja atau polisi. TNI

sendiri sedang disibukkan dengan adanya pemberontakan ex Bataliyon (Bn) 426

yang mulai memberontak pada bulan Desember 1951 sampai bulan Juli 1952.

Kesempatan tersebut dimanfaatkan oleh sisa-sisa kekuatan gerakan MMC untuk

menyusun kembali kekuatan.

Fase kedua gerakan MMC tidak bisa dilepaskan dari adanya sebuah

organisasi legal yang berdiri pada tanggal 28 Mei 1950. Organisasi tersebut

bernama PKR (Persatuan Korban Rasionalisasi) yang dipimpin oleh seorang

Hieho atau TNI Yon 3 Resimen 23 yang bernama Sujud alias Kridosardjono. Pada

awalnya organisasi ini didirikan dengan tujuan untuk memperbaiki nasib para

pejuang yang menjadi korban kebijakan Rasionalisasi.

Dalam tubuh PKR muncul tokoh bernama Umar Junani seorang

organisator yang sangat cerdik dan berpendidikan. Seorang pengurus SARBUPRI

(Sarekat Buruh Repoblik Indonesia) di Bringin dan bekas pasukan TNI

masyarakat kota Semarang di Salatiga. Sampai tahun 1952 organisasi PKR belum

bisa menampakkan kegiatannya. Ketika Junani bergabung dengan PKR dan

langsung mendapat kepercayaan untuk merumuskan organisasi, setengah bulan

kemuadian Umar Junani diangkat sebagai kepala staf Medan merangkap sebagai

hakim.

Page 121: i GERAKAN MERAPI MERBABU COMPLEX (MMC) DI …eprints.uns.ac.id/7527/1/215150911201112371.pdf · SK dan KD Yang Akan Dicapai ..……..……..... .... 10 2. Sistematika ... yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

107

Umar Junani merupakan teman akrab dari Tjipto Sardju salah seorang

tokoh pimpinan MMC pada fase pertama yang daerah operasinya berada di daerah

Salatiga dari pertemanan inilah Umar Junani mengetahui seluk beluk gerakan

MMC. Pengetahuan tersebut dimanfaatkan Umar Junani untuk mengembangkan

pemikirannya dan strategi MMC ke dalam Organisasi PKR yang diatur dengan

Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART).

Meskipun organisasi PKR memiliki AD/ART namun sudah banyak

anggotanya yang terlibat perkara-perkara kriminalitas seperti penggarongan,

pencurian, perampokan, dan pencegatan mobil-mobil dinas. Sehingga nasib para

anggota-anggotanya terkatung-katung. Adanya nasib yang tidak jelas dari para

anggota PKR telah membawa akibat yang sangat jauh dimana telah kehilangan

pedoman perjuangannya. Anggota yang dulunya berjuang sangat patriotik dengan

semangat proklamasi 1945 dan berorganisasi dengan dasar Demokrasi Rakyat

telah tumbuh menjadi gerombolan pengacau dan pengganggu keamanan serta

ketentraman rakyat. Pada akhirnya organisasi PKR menjadi satu-satunya

organisasi yang memiliki pengaruh cukup kuat kuat untuk fase yang kedua. Pada

fase kedua sering diwarnai dengan aksi pencegatan dan penyerangan terhadap

pos-pos polisi yang terletak di daerah sekitar Salatiga dan Boyolali. Selain untuk

mendapatkan senjata, penyerangan pos-pos polisi tersebut juga didasari rasa iri

dan dendam karena banyaknya penjaga keamanan yang berasal dari bekas anggota

KNIL dan polisi pada masa pendudukan Belanda. Kesatuan polisi pada waktu itu

bisa dikatakan masih lemah sehingga mereka belum mampu untuk mengatasi

gerakan MMC yang radikal.

Page 122: i GERAKAN MERAPI MERBABU COMPLEX (MMC) DI …eprints.uns.ac.id/7527/1/215150911201112371.pdf · SK dan KD Yang Akan Dicapai ..……..……..... .... 10 2. Sistematika ... yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

108

Rakyat yang sudah berhasil dipengaruhi ikut dilibatkan dalam pemenuhan

biaya gerakan, yaitu dengan menarik pajak sekitar Rp. 200,- sampai Rp. 300,-

perbulan (Surat Kabar Suara Merdeka Selasa 14 Desember 1954). Selain itu juga

masih seperti sama seperti gerakan MMC fase pertama. Dimana mereka masih

menjadikan hewan ternak sapi sebagai sasaran rampasan karena dianggap sangat

menguntungkan. Dari segi tujuan gerakan MMC fase kedua sudah berkembang

dibanding fase pertama, dari yang hanya sekedar pemenuhan kebutuhan menjadi

tujuan yang dipenuhi dengan kepentingan politik. Salah satu yang menjadi tujuan

gerakan MMC fase kedua adalah untuk mencapai kemerdekaan nasional rakyat

sesuai dengan AD/ART PKR.

Untuk memperkuat keuanggan organisasi maka sesuai hasil rapat pada

taggal 20-21 Meret 1953. Setiap anggota diharuskan membantu dengan

mengumpulkan sejumlah uang secara sukarela dan dikumpulkan setiap bulan

paling lambat pada tanggal 10. Adanya beban bantuan wajib bagi setiap anggota

tersebut, telah mendorong untuk melakukan aksinya lebih giat lagi. Akibatnya

telah terjadi kenaikan jumlah kejahatan diaderah sekitar Merapi dan Mrbabu. Di

Keresidenan Semarang pada bulan Juli 1953 telah terjadi 1992 kejahatan.

Kemudian pada bulan berikutnya terjadi 2042 kali tindakan kejahatan. Dari sekian

banyak kejahatan yang terjadi paling banyak adalah pencurian, kemudian

perampokan, penganiayaan, penggelapan, penipuan, pembunuhan dan penculikan.

Setelah pemberantasan ex Bn 426 berhasil ditumpas maka TNI kembali

berkonsentrasi untuk membantu polisi dan pamong praja dalam mengatasi

gerombolan MMC. Melalui satuan operasi yang dikenal dengan Operasi Tri

Page 123: i GERAKAN MERAPI MERBABU COMPLEX (MMC) DI …eprints.uns.ac.id/7527/1/215150911201112371.pdf · SK dan KD Yang Akan Dicapai ..……..……..... .... 10 2. Sistematika ... yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

109

Tunggal (OTT). Kekuatan TNI, polisi dan pamong praja dalam mengatasi

gerombolan MMC. Operasi OTT telah berhasil melemahkan kekuatan yang

dimiliki oleh gerombolan. Sehingga dewan pimpinan yang tertangkap atau

terbunuh, namun banyak pula para pemimpin berhasil melarikan diri keluar

daerah dan membuat daerah operasi yang baru.

Kemunduran gerakan organisasi segera ditanggapi oleh Umar Junani

sebagai pimpinan dengan segera mengadakan reorganisasi PKR. Organisasi PKR

kini lebih mengutamakan tujuan politis dan menjauhkan diri dari aksi-aksi

kriminal. Perubahan tujuan tersebut juga diikuti dengan perubahan nama

organisasi dari Persatuan Korban Rasionalisasi (PKR) menjadi Organisasi Putra

Proklamasi Republik Indonesia (OPPRI).

3. Fase Ketiga (1954-1956 atau terbentuknya OPPRI dan PKR Muda)

Perkembangan organisasi PKR ternyata telah jauh menyimpang dari

tujuan semula, bahkan tindakan dari para anggota organisasi justru telah banyak

merugikan citra para bekas pejuang. Adanya operasi yang dilakukan pemerintah

untuk memberikan rasa aman bagi masyarakat yang tinggal di sekitar Merapi dan

Merbabu telah mengakibatkan tertangkapnya para pemimppin organisasi PKR.

Lebih jauh hal tersebut telah menimbulkan perpecahan ditubuh PKR.

Pertentangan yang sangat mencolok terjadi antar kelompok Sujud yang pro

dengan Umar Junani dan kelompok Multajat yang beraliran ekstrim.

Perselisihan pendapat yang berlarut-larut telah mengakibatkan perpecahan

di dalam gerakan MMC. Pada bulan Januari 1954 kelompok Sujud Kartosardjono

yang pro terhadap Umar Junani segera merubah nama organisasi dari PKR

Page 124: i GERAKAN MERAPI MERBABU COMPLEX (MMC) DI …eprints.uns.ac.id/7527/1/215150911201112371.pdf · SK dan KD Yang Akan Dicapai ..……..……..... .... 10 2. Sistematika ... yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

110

menjadi OPPRI (Organisasi Putra Proklamasi Republik Indonesia). Multajat yang

tidak sepaham dengan Sujud juga segera membentuk segera organisasi baru

denagn nama PKR Muda atau sering disebut PKR Malam yang menjadikan

daerah Getasan dan Selo sebagai basis gerakannya. Sementara itu OPPRI yang

anti teror tetap mendapat simpati dari sebagian masyarakat.

OPPRI terus memperbaiki nama baiknya untuk mendapatkan kembali

simpati dari rakyat. Usaha yang dilakukan dengan menghilangkan unsur-unsur

ekstrim dalam organisasi, salah satunya dengan pelucutan senjata terhadap

kelompok Multajat. Dalam pertempuran yang berlangsung pada bulan Maret

1954, Multajat dan gerombolannya harus menderita kerugian lebih banyak, yaitu

3 anggotanya tewas 4 rang ditangkap dan 30 orang menyerahkan diri. Selain itu

juga berhasil menyita 7 pujuk senjata. Paska terjadinya pertempuran tersebut

kelompok Multajad tinggal 10 orang yang bersenjatakan karaben, pistol dan

brengun dan melarikan diri ke Solo.

Umar Junani selaku pimpinan tertinggi OPPRI, sebenarnya telah berusaha

memperbaiki struktur organisasi agar menjadi lebih baik. Wilayah OPPRI dibagi

menjadi 4 Medan dan CKK (Comando Keamanan Kota) yaitu sebagai berikut.

a. Medan Merdeka dengan komandanya Sujud Kridosardjono meliputi daerah

Ambarawa, Banyubiru, Sumowono, Bawen, Klepu, Grobog dan Boja.

b. Medan Demokrasi atau Medan Proklamasi di bawah komando

Dikdosantoso meliputi daerah Boyolali, Cepogo, Getasan, Tengaran,

Susukan dan Ampel.

Page 125: i GERAKAN MERAPI MERBABU COMPLEX (MMC) DI …eprints.uns.ac.id/7527/1/215150911201112371.pdf · SK dan KD Yang Akan Dicapai ..……..……..... .... 10 2. Sistematika ... yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

111

c. Medan Pahlawan dibawah pimpinan Digdosaldi alias Langgeng, daerah

operasinya adalah gondang, Karangpucung, Telawah dan Kedung Jati.

d. Medan Pancasila dibawah Komando Suwarno alias Margono alias Hendro,

meliputi daerah Wonosegoro, Salatiga, Bringin, Tuntang dan Suruh.

e. CKK I meliputi wilayah kota Salatiga

f. CKK II meliputi Wilayah kota Ambarawa

g. CKK III meliputi Wilayah Kota Boyolali

h. CKK IV meliputi Wilayah kota Purwodadi

i. CKK V meliputi Wilayah kota Magelang

j. CKK VI meliputi Wilayah kota Kendal

Gerakan MMC fase ketiga dengan OPPRI sebagai wadahnya sebenarnya

sudah berusaha untuk mengubah bentuk gerakannnya agar tumbuh citra yang baik

dimata rakyat. Disisi lain ternyata usaha tersebut usaha tersebut belum didukung

sepenuuhnya oleh anggota yang tersebar di daerah pelosok. Akibatnya masih

banyak diantara anggota-anggotanya yang tetap melakukan tindakan kriminal dan

teror kelompok Multajat yang berhasil melarikan diri juga semakin berani

melancarkan aksi-aksinya. Multajat memerintahakan kepada seluruh pengikutnya

untuk tidak menyerah. Sementara Multajat sendiri melarikan diri tanpa diketahui

nasibnya.

Menghadapi aksi-aksi gerombolan MMC yang masih terus berlanjut dan

makin radikal. Pemerintah semakin mengingatkan Operasi Tritunggal yang

melibatkan kekuatan tentaraa, polisi dan pamong praja mendapat banyak

Page 126: i GERAKAN MERAPI MERBABU COMPLEX (MMC) DI …eprints.uns.ac.id/7527/1/215150911201112371.pdf · SK dan KD Yang Akan Dicapai ..……..……..... .... 10 2. Sistematika ... yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

112

dukungan dari rakyat. Hasilnya banyak para anggota dan pimpinan gerakan MMC

berhasil ditangkap dan tidak sedikit pula yang tewas karena di kroyok massa.

Umar Junani merasa cemas dengan banyaknya tokoh gerakan yang

tertangkap maupun tewas. Sehingga pada tanggal 27 Maret 1955 Umar Junani

segera mengambil langkah untuk memperbaiki organisasi dengan mengadakan

perubahan dengan operasi wilayah yang semula terbagi menjadi 4 Medan

kemudian diperkecil menjadi dua.

a. Medan kolektif dengan komandan medan Suroso alias Raksono yang

berasal dari Tunggak, Sumowono Salatiga ia adalah bekas kepala staf

Medan Merdeka. Medan ini membawai beberapa sektor, yaitu sektor

Marhaen yang dipimpin Darsono

b. Medan Pancasila dengan komandan Medan Giri alias Hardjoko. Medan ini

dibagi dalam dalam beberapa sektor yaitu sektor 17, sektor 45, dan sektor

Agustus.

Perubahan struktur gerakan yang dilakuakan Umar Junani ternyata tidak

mampu memepertahankan stabilitas organisasi. Bahkan semakin banyak para

pemimpin gerakan yang ditangkap dalam OTT. Pengaruh gerakan yang telah

berhasil ditanamkan di masyarakat semakin hilang. Karena pemerintah lewat OTT

berusaha memberikan penerangan kepada rakyat akan bahaya dari gerakan MMC.

Hasilnya rakyat semakin berani menentang para anggota MMC. Sehingga Umar

Junani sendiri harus tewas akibat dikroyok massa pada tanggal 2 JUni 1955 di

Karanggede Kab. Boyolali.

Page 127: i GERAKAN MERAPI MERBABU COMPLEX (MMC) DI …eprints.uns.ac.id/7527/1/215150911201112371.pdf · SK dan KD Yang Akan Dicapai ..……..……..... .... 10 2. Sistematika ... yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

113

Tewasnya Umar Junani selaku pimpinan tertinggi telah mengakibatkan

lumpuhnya gerakan MMC. Hal tersebut disebabkan karena tidak ada pemimpin

yang meneruskan perjuangan dalam organisasi. Operasi penumpasan yang

dilakukan oleh pemerintah juga ssemakin gencar dilakukan dengan tujuan bisa

menumpas gerakan MMC sampai ke akar-akarnya. Akan tetapi tidak sedikit dari

para pemimpin yang melarikan diri diantaranya Multajat, Isnan alias Tjondro,

Surosupardi dan Suroso. Para pimpinan menghilang tanpa diketahui nasibnya.

Secara umum pada awal tahun 1956 gerakan MMC telah berkurang. Sehingga

jumlah personel keamanan yang bertugas didaerah Merapi dan Merbabu juga

dikurangi hanya menggunakan 1 kompi .

Paska tewasnya Umar Junani, organisasi menjadi tidak terkoordiner.

Mereka telah kehilangan simpati rakyat. Sehingga para anggota gerakan yang

berhasil selamat berjalan sendiri-sendiri tanpa koordinator yang jelas. Akhirnya

sampai awal tahun 1956 baik OPPRI maupun PKR Muda telah berhasil ditumpas.

Sehingga daerah yang dahulunya kacau balau akibat adanya gerakan MMC mulai

terjamin keamanannya.

Contoh Materi tersusun berdasarkan beberapa sumber yaitu : 1. Julian Ibrahim. 2004. Bandit dan Perjuangan di Simpang Bengawan.

Kriminalitas dan Kekerasan Masa Revolusi di Surakarta. Solo : Bina Citra Pustaka.

3. Muh Ali Murtadlo. 1988. Gerakan Merapi Merbabu Cmplex.(M.M.C), Suatu Tinjauan Atas Pola Kepemimpinannya. Skripsi. Semarang: Fakultas Sastra Universitas Diponegoro

3. Yaenuri. 2008. Gerakan MMC (Merapi Merbabu Complex) di Jawa Tengah Tahun 1950-1956. Skripsi. Yogyakarta : Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi Universitas Negri Yogyakarta.