laporan laboratorium aspal
TRANSCRIPT
-
8/18/2019 LAPORAN LABORATORIUM ASPAL
1/30
LAPORAN
LABORATORIUM PERKERASAN JALAN RAYA
Ditulis untuk Menyelesaikan
Mata Kuliah Laboratorium Perkerasan Semester V
Pendidikan Program Diploma IV
Oleh:
REZEKI FAJRI
1305131045
TPJJ 5A
PROGRAM STUDI
TEKNIK PERANCANGAN JALAN DAN JEMBATAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
2016
-
8/18/2019 LAPORAN LABORATORIUM ASPAL
2/30
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan Kepada Tuhan ang Maha !sa yang telah memberikan
nikmat dan karunianya" sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan Pelaksanaan KerjaPraktek ini#
Kerja Praktek ini merupakan salah satu mata kuliah yang $ajib ditempuh di Program
studi Teknik Peran%angan &alan dan &embatan &urusan Teknik Sipil POLIT!K'IK '!(!)I
M!D*'# Laporan Kerja Praktek ini disusun sebagai pelengkap Kerja Praktek yang telah
dilaksanakan lebih kurang satu semester di Laboratorium *spal Politeknik 'egeri Medan#
Dengan selesainya Laporan Kerja Praktek ini tidak terlepas dari bantuan banyak
pihak yang telah memberikan masukan+masukan kepada saya# ,ntuk itu saya mengu%apkan
banyak terima kasih kepada:
-# Dosen
.# Teknisi laporan
/# )ekan Kerja di Kelompok 0
Saya menyadari bah$a masih banyak kekurangan dari laporan ini" baik materi
maupun teknik teknik penyajiannya" mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman
saya# Oleh karena itu" saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pemba%a#
Medan" 1ebruari .2-3
Penulis
)e4eki 1ajri
'IM -/25-/-205
LEMBAR PENGESAHAN
-
8/18/2019 LAPORAN LABORATORIUM ASPAL
3/30
ang bertanda tangan di ba$ah ini" dosen pebimbing Laboratorium ,ji *spal
&urusan Teknik Sipil Politeknik 'egeri Medan Menyatakan Laboratorium ,ji *spal *khir
dari:
REZEKI FAJRI
NIM. 1305131045!
Telah selesai dilaksanakan dan dapat dijadikan sebagai Laporan *khir Laboratorium
,ji *spal#
Disahkan Oleh:
Dosen Pembimbing Labotorium Pekerasan &alan
D"#. K$#$%&'() M.T
NIP. 1*601110 1*+603 1 005
DAFTAR ISI
-
8/18/2019 LAPORAN LABORATORIUM ASPAL
4/30
L!M6*) P!'(!S*7*'
K*T* P!'(*'T*)
D*1T*) ISI
6*6 I# P!'D*7,L,*'
I#-# Latar 6elakang
I#.# Tujuan
I#/# Man8aat
I#0# )uang Lingkup
I#5# Lingkup Praktik
6*6 II# TI'&*,*' K!P,ST*K**'
II#-# Perkerasan &alan )aya
II#.# Pengenalan *gregat
II#/# Pengenalan *spal
II#0# Prinsip ,mum Peren%anaan 9ampuran 6eraspal
6*6 III# P!L*KS*'**' P)*KTIK,M
III#-# Pemeriksaan *gregat
III#-#-#6erat &enis dan Daya Serap
III#-#.#*nalisa Saringan
III#-#/#Setara Pasir S!;
III#-#0#*brasi
III#-#5#Impa%t
III#-#3#Pipih < Lonjong
-
8/18/2019 LAPORAN LABORATORIUM ASPAL
5/30
III#-#=#Kelekatan terhadap *spal
III#.# Pemeriksaan *spal
III#.#-#6erat &enis
III#.#.#Penetrasi
III#.#/#Titik Leleh
III#.#0#Kehilangan 6erat
III#/# Pemeriksaan 9ampuran
III#/#-#Peren%anaan 9ampuran
III#/#.#Pembuatan 6enda ,ji
III#/#/#Pengujian 6enda ,ji
III#0# Pemeriksaan 6ahan Terpasang
III#0#-#Pengambilan Sampel 9ore;
III#0#.#!kstraksi
IV# P!',T,P
IV#-# Kesimpulan
IV#.# Saran
L*MPI)*'+ Lembar *sistensi Lab# Perkerasan
-
8/18/2019 LAPORAN LABORATORIUM ASPAL
6/30
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. L&,&" B-&/&
*spal merupakan bahan utama dalam perkerasan jalan# *spal memiliki beberapa
jenis" yaitu aspal alam" aspal keras" aspal %air" dan aspal modi8ikasi# *spal memiliki si8at
>iskoelastis yaitu si8at untuk men%air pada suhu tinggi dan memadat pada suhu rendah# Si8at
yang dimiliki aspal tersebut merupakan hal utama yang menjadikan aspal sebagai bahan
utama dalam perkerasan jalan karena dapat mengikat bahan+bahan pen%ampur perkerasan
jalan# Perkerasan jalan yang baik adalah perkerasan jalan yang mampu menahan beban lalu
lintas# Perkerasan jalan yang digunakan di Indonesia terdiri dari beberapa jenis# Perkerasan
jalan yang paling banyak digunakan di Indonesia adalah lapisan aspal beton atau Laston
(AC/Asphalt Concrete)#
Pengalaman para pembuat aspal sebagai bahan perkerasan mengatakan bah$a
%ampuran ini sangat stabil tetapi sangat sensiti>e terhadap >ariasi dalam pembuatannya dan
perlu tingkat quality control yang tinggi dalam pembuatannya" bila potensinya ingin penuh
terealisasi Didik Pur$adi" -??5;
Di samping ke%ukupan workability si8at kemudahan untuk dikerjakan; ada 0 si8at dasar aspal beton yang harus diperhatikan dalam meren%anakan %ampuran aspal beton" yaitu:
1. Stabilitas
.# Durabilitas kea$etan;
3. Fleksibilitas
0# Mempunyai tahanan terhadap selip skid resistance;
6ahan pengisi bertujuan untuk meningkatkan kekentalan bahan bitumen dan untuk
mengurangi si8at rentan terhadap temperatur# Keuntungan lain dengan adanya bahan pengisi
adalah karena banyak terserap dalam bahan bitumen maka akan menaikkan >olumenya#
Selain itu bahan pengisi (iller) dapat mengurangi >olume pori+pori atau rongga sehingga
dapat meningkatkan kepadatan dan dapat menurunkan permeabilitas %ampuran aspal#
Kadar bahan pengisi (iller) pada %ampuran beraspal sangat memperngaruhi si8at
%ampuran beraspal tersebut" jika terlalu banyak kadar bahan pengisi maka %ampuran tersebut
akan menjadi kaku dan mudah retak# 'amun sebaliknya apabila kadar bahan pengisi pada
%ampuran terlalu sedikit maka akan membuat %ampuran tersebut menjadi sangat lentur dan
mudah terde8ormasi oleh beban lalu lintas sehingga jalan tersebut akan bergelombang# Pada
-
8/18/2019 LAPORAN LABORATORIUM ASPAL
7/30
penelitian ini kadar bahan pengisi iller ; sebesar 0@ dari berat total %ampuran# &enis bahan
pengisi yang digunakan pada penelitian ini adalah semen portland tipe I# Penelitian ini
menga%u pada spesi8ikasi teknis jalan 6ina Marga tahun .2-2#
I.2. T$$&
*dapun tujuan melaksanakan pratikum laboratorium uji aspal adalah sebagai berikut:
-# Tujuan pengujian ini adalah untuk mendapatkan suatu %ampuran aspal yang
memenuhi ketentuan+ketentuan yang telah ditetapkan di dalam kriteria peren%anaan#
.# Mengamati dan mempelajari se%ara langsung hal+hal yang ada di laboratorium untuk
menambah pengetahuan dan pengalaman#
/# Sebagai studi perbandingan antara teori+teori yang diperoleh se$aktu belajar di kelas
dengan keadaan yang sebenarnya di laboratorium#
4. Mengetahui se%ara langsung prosedur pelaksanaan di laboratorium#
I.3. M&&&,
*dapun man8aat melaksanakan praktik laboratorium uji aspal adalahsebagai berikut :
-# Dengan pengamatan langsung di laboratorium" mahasis$a mendapat
$a$asan dalam menilai situasi dan kondisi di laboratorium#
.# Dengan pengamatan langsung di laboratorium" mahasis$a dapat
mengetahui prosedur pada pengujian#
/# Dengan mengadakan praktik di laboratorium mahasis$a dapat
meren%anakan jenis perkerasan jalan raya#
0# Mahasis$a dapat membandingkan teori+teori yang diberikan di luar
belajar dengan di laboratorium#
I.4. R$& L(/$
-
8/18/2019 LAPORAN LABORATORIUM ASPAL
8/30
A. T-"(
-# *gregat" *spal
.# Peren%anaan 9ampuran
/# Pelaksanaan
0# Persiapan Pratikum
B. P-%-"(/#&& A"-&,
5# 6erat &enis < Daya Serap
3# *nalisa Saringan
=# *brasi
A# Impa%t
?# Setara Pasir S!;
-2# Kelekatan Terhadap *spal
--# Pipih < Lonjong
C. P-%-"(/#&& A#&
-.# 6erat &enis
-/# Penetrasi
-0# Titik Leleh
-5# Kehilangan 6erat
D. P-%-"(/#&& C&%$"&
-3# Peren%anaan 9ampuran
-=# Pembuatan 6enda ,ji
-A# Pengujian 6enda ,ji < *spal Optimum
E. P-%-"(/#&& B&& T-"&
-?# 9ore Drill" Tebal Kepadatan
.2# !kstraksi" Saringan
F. T-#,7P"-#-,-
I.5. L(/$ P"&/,(/
-
8/18/2019 LAPORAN LABORATORIUM ASPAL
9/30
Tempat : Laboratorium &urusan Teknik Sipil Politeknik 'egeri
Medan
*lamat : &l# *lamater Kampus ,S, 'o# -
Baktu : &am 2A#22 C -.#-2 BI6 setiap hari kamis jad$al kuliah;
BAB II
-
8/18/2019 LAPORAN LABORATORIUM ASPAL
10/30
TINJAUAN PUSTAKA
II.1. P-"/-"& J&& R&8&
Perkerasan jalan raya adalah bagian jalan raya yang diperkeras dengan lapis
konstruksi tertentu" yang memiliki ketebalan" kekuatan" dan kekakuan" serta
kestabilan tertentu agar mampu menyalurkan beban lalu lintas diatasnya ke tanah
dasar se%ara aman#
Perkerasan jalan merupakan lapisan perkerasan yang terletak di antara lapisan tanah
dasar dan roda kendaraan" yang ber8ungsi memberikan pelayanan kepada sarana transportasi"
dan selama masa pelayanannya diharapkan tidak terjadi kerusakan yang berarti# *gar
perkerasan jalan yang sesuai dengan mutu yang diharapkan" maka pengetahuan tentang si8at" pengadaan dan pengolahan dari bahan penyusun perkerasan jalan sangat diperlukan#
1. J-(# K#,"$/#( P-"/-"& '& K%-8&
Konstruksi perkerasan terdiri dari beberapa jenis sesuai dengan bahan ikat
yang digunakan serta komposisi dari komponen konstruksi perkerasan itu sendiri antara lain:
-; Konstruksi Perkerasan Lentur Fle!ible "a#e$ent ;
a; Memakai bahan pengikat aspal#
b; Si8at dari perkerasan ini adalah memikul dan menyebarkan beban lalu
lintas ke tanah dasar#
%; Pengaruhnya terhadap repetisi beban adalah timbulnya ruttin% lendutan
pada jalur roda;#
d; Pengaruhnya terhadap penurunan tanah dasar yaitu" jalan bergelombang
mengikuti tanah dasar;#
2. K%- P-"/-"& L-,$"
-; Konstruksi Perkerasan Kaku &i%id "a#e$ent ;
a; Memakai bahan pengikat semen portland "C ;#
b; Si8at lapisan utama plat beton; yaitu memikul sebagian besar beban lalu
lintas#
%; Pengaruhnya terhadap repetisi beban adalah timbulnya retak+retak pada
permukaan jalan#
d; Pengaruhnya terhadap penurunan tanah dasar yaitu" bersi8at sebagai balok di
atas permukaan#.; Konstruksi Perkerasan Komposit Co$posite "a#e$ent ;
-
8/18/2019 LAPORAN LABORATORIUM ASPAL
11/30
a# Kombinasi antara perkerasan kaku dan perkerasan lentur#
b# Perkerasan lentur diatas perkerasan kaku atau sebaliknya#
3. F$#( L&(# P-"/-"&
Supaya perkerasan mempunyai daya dukung dan kea$etan yang memadai"
tetapi tetap ekonomis" maka perkerasan jalan raya dibuat berlapis+lapis# Lapis
paling atas disebut sebagai lapis permukaan" merupakan lapisan yang paling baik
mutunya# Di ba$ahnya terdapat lapis pondasi" yang diletakkan di atas tanah dasar
yang telah dipadatkan Suprapto" .220;#
1. Lapis Permukaan (LP)
Lapis permukaan adalah bagian perkerasan yang paling atas# 1ungsi lapis
permukaan dapat meliputi:
a; Struktural :Ikut mendukung dan menyebarkan beban kendaraan yang diterima oleh
perkerasan" baik beban >ertikal maupun beban hori4ontal gaya geser;#
,ntuk hal ini persyaratan yang dituntut adalah kuat" kokoh" dan stabil
b; 'on Struktural" dalam hal ini men%akup :
i# Lapis kedap air" men%egah masuknya air ke dalam lapisan
perkerasan yang ada di ba$ahnya#ii# Menyediakan permukaan yang tetap rata" agar kendaraan dapat
berjalan dan memperoleh kenyamanan yang %ukup#
iii# Membentuk permukaan yang tidak li%in" sehingga tersedia koe8isien
gerak skid resistance; yang %ukup untuk menjamin tersedianya
keamanan lalu lintas#
i># Sebagai lapisan aus" yaitu lapis yang dapat aus yang selanjutnya
dapat diganti lagi dengan yang baru#
># Lapis permukaan itu sendiri masih bisa dibagi lagi menjadi dua lapisan lagi"
yaitu:
• Lapis *us 'earin% Course;
Lapis aus wearin% course; merupakan bagian dari lapis permukaan
yang terletak di atas lapis antara binder course;# 1ungsi dari lapis aus
adalah 'ono" .22=; :
a; Mengamankan perkerasan dari pengaruh air#
b; Menyediakan permukaan yang halus#
-
8/18/2019 LAPORAN LABORATORIUM ASPAL
12/30
%; Menyediakan permukaan yang kesat#
2) Lapis Antara (Binder Course)
Lapis antara binder course; merupakan bagian dari lapis permukaan
yang terletak di antara lapis pondasi atas base course; dengan lapis aus
wearin% course;# 1ungsi dari lapis antara adalah 'ono" .22=;:
a# Mengurangi tegangan#
b# Menahan beban paling tinggi akibat beban lalu lintas sehingga harus
mempunyai kekuatan yang %ukup#
3) Lapis Pondasi Atas (LPA) atau Base Course
Lapis pondasi atas adalah bagian dari perkerasan yang terletak antara lapis
permukaan dan lapis pondasi ba$ah atau dengan tanah apabila tidak
menggunakan lapis pondasi ba$ah# 1ungsi lapis ini adalah :
a# Lapis pendukung bagi lapis permukaan#
b# Pemikul beban hori4ontal dan >ertikal#
%# Lapis perkerasan bagi pondasi ba$ah#
/# Lapis Pondasi 6a$ah LP6; atau Subbase Course
Lapis Pondasi 6a$ah adalah bagian perkerasan yang terletak antara lapis
pondasi dan tanah dasar# 1ungsi lapis ini adalah :
a# Penyebar beban roda#
b# Lapis peresapan#
%# Lapis pen%egah masuknya tanah dasar ke lapis pondasi#
d# Lapis pertama pada pembuatan perkerasan#
0# Tanah Dasar TD; atau Sub%rade
-
8/18/2019 LAPORAN LABORATORIUM ASPAL
13/30
Tanah dasar sub%rade; adalah permukaan tanah semula" permukaan tanah
galian atau permukaan tanah timbunan yang dipadatkan dan merupakan
permukaan tanah dasar untuk perletakan bagian+bagian perkerasan lainnya#
II.2. P--&& A"-&,
*gregat adalah sekumpulan butir+butir batu pe%ah" kerikil" pasir atau mineral
lainnya" baik berupa hasil alam maupun buatan Petunjuk Pelaksanaan Laston
,ntuk &alan )aya SK6I +.#0#.3#-?A=;#
1ungsi dari agregat dalam %ampuran aspal adalah sebagai kerangka yang
memberikan stabilitas %ampuran jika dilakukan dengan alat pemadat yang tepat#
*gregat sebagai komponen utama atau kerangka dari lapisan perkerasan jalan
yaitu mengandung ?2@ C ?5@ agregat berdasarkan persentase berat atau .2 =5@ C A5@
agregat berdasarkan persentase >olume Sil>ia Sukirman" .22/" 6eton
*spal 9ampuran Panas;# Pemilihan jenis agregat yang sesuai untuk digunakan pada
konstruksi perkerasan dipengaruhi oleh beberapa 8aktor" yaitu gradasi" kekuatan" bentuk
butir" tekstur permukaan" kelekatan terhadap aspal serta kebersihan dan si8at kimia# &enis dan
%ampuran agregat sangat mempengaruhi daya tahan atau stabilitas suatu perkerasan jalan
erbs and 'alker " -?=-;#
1. K((/( A"-&,
*gregat dapat diklasi8ikasikan sebagai berikut Sil>ia Sukirman" -???; :
-# 6erdasarkan proses pengolahannya" agregat dapat dibedakan menjadi :
a# *gregat *lam *gregat yang dapat dipergunakan sebagaimana bentuknya di alam atau
dengan sedikit proses pengolahannya dinamakan agregat alam# Dua
bentuk agregat yang sering digunakan yaitu :
-; Kerikil adalah agregat dengan ukuran partikel lebih besar dari -0
in%h 3"/5 mm;#
.; Pasir adalah agregat dengan ukuran partikel ke%il dari -0 in%h tetapi
lebih besar dari 2"2=5 mm saringan no#.22;#
b# *gregat yang melalui proses pengolahan
-
8/18/2019 LAPORAN LABORATORIUM ASPAL
14/30
Di gunung+gunung atau di bukit+bukit dan di sungai sering ditemui agregat berbentuk
besar+besar melebihi ukuran yang diinginkan" sehingga diperlukan proses pengolahan terlebih
dahulu sebelum dapat digunakan sebagai agregat konstruksi perkerasan jalan# *gregat ini
harus melalui proses peme%ahan terlebih dahulu supaya diperoleh :
-; 6entuk partikel bersudut" diusahakan berbentuk kubus#
.; Permukaan partikel kasar sehingga mempunyai gesekan yang baik#
/; (radasi sesuai yang diinginkan#
Proses peme%ahan agregat sebaiknya menggunakan mesin peme%ah batu stone
crusher ; sehingga ukuran partikel+partikel yang dihasilkan dapat
.- terkontrol" berarti gradasi yang diharapkan dapat di%apai spesi8ikasi yang telah ditetapkan#
%# *gregat buatan *gregat yang merupakan mineral iller pengisi partikel dengan ukuran
E2"2=5 mm;" diperoleh dari hasil sampingan pabrik+pabrik semen dan peme%ah batu#
.# 6erdasarkan besar partikel+partikel ukuran butiran; agregat" dapat dibedakan
menjadi :
a. A%re%at kasar adalah agregat yang tertahan pada saringan 'o#0 0"=5
mm;#
b# A%re%at halus adalah agregat yang lolos saringan no#0 dan tertahan
no#.22 2"2=5 mm;#
%# Abu batu/$ineral iller merupakan bahan berbutir halus yang
mempunyai 8ungsi sebagai pengisi pada pembuatan %ampuran aspal#
Filler dide8inisikan sebagai 8raksi debu mineral agregat halus yang
umumnya lolos saringan no#.22" bisa berupa kapur" debu batu atau
bahan lain" dan harus dalam keadaan kering kadar air maksimal -@;#
2. B-,$/ '& T-/#,$" A"-&,
6entuk dan tekstur agregat mempengaruhi stabilitas dari lapisan perkerasan
yang dibentuk oleh agregat tersebut# *gregat yang paling baik untuk digunakan
sebagai bahan perkerasan jalan adalah berbentuk kubus" tetapi jika tidak ada"
maka agregat yang memiliki minimal satu bidang pe%ahan" dapat digunakan
sebagai alternati8 berikutnya#
-
8/18/2019 LAPORAN LABORATORIUM ASPAL
15/30
Partikel agregat dapat berbentuk sebagai berikut :
-# 6ulat rounded ;
*gregat yang dijumpai di sungai pada umumnya telah mengalami pengikisan oleh air
sehingga umumnya berbentuk bulat# Partikel agregat saling bersentuhan dengan luas bidang
kontak ke%il#
.# Lonjong elon%ated;
Partikel agregat berbentuk lonjong dapat ditemui di sungai+sungai atau bekas endapan sungai#
*gregat dikatakan lonjong jika ukuran terpanjangnya lebih panjang dari -"A kali diameter
rata+rata# Si8at interlockin% +nya hampir sama dengan yang berbentuk bulat#
/# Kubus cubical;
Partikel berbentuk kubus merupakan bentuk agregat hasil dari mesin peme%ah batu stone
crusher ; yang mempunyai bidang kontak yang lebih luas sehingga memberikan
interlockin% saling mengun%i yang lebih besar#Dengan demikian kestabilan yang diperoleh
lebih besar dan lebih tahan terhadap de8ormasi yang timbul# *gregat berbentuk kubus ini
paling baik digunakan sebagai bahan konstruksi perkerasan jalan#
0# Pipih laky;
Partikel agregat berbentuk pipih dapat merupakan hasil dari mesin peme%ah batu ataupun
memang merupakan si8at dari agregat tersebut yang jika dipe%ahkan %enderung berbentuk
pipih# *gregat pipih yaitu agregat yang lebih tipis dari 2"3 kali diameter rata+rata# *gregat
berbentuk pipih mudah pe%ah pada $aktu pen%ampuran" pemadatan ataupun akibat beban
lalu lintas#
5# Tak beraturan irre%ular;
Partikel agregat tak beraturan" tidak mengikuti salah satu yang disebutkan di atas# Tekstur
permukaan berpengaruh pada ikatan antara batu dengan aspal# Tekstur permukaan agregat
terdiri atas :
-# Kasar sekali #ery rou%h;
.# Kasar rou%h;
/# 7alus
0# 7alus dan li%in polished ; Permukaan agregat yang halus memang mudah dibungkus
dengan aspal" tetapi sulit untuk mempertahankan agar il$ aspal itu tetap melekat" karena
-
8/18/2019 LAPORAN LABORATORIUM ASPAL
16/30
makin kasar bentuk permukaan maka makin tinggi si8at stabilitas dan kea$etan suatu
%ampuran aspal dan agregat# ./ 9ampuran aspal beton AC ; dapat dibuat bergradasi halus
mendekati batas titik+titik kontrol atas;" tetapi akan sulit memperoleh rongga dalam agregat
*+A; yang disyaratkan# Lebih baik digunakan aspal beton bergradasi kasar mendekati
batas titik+titik kontrol ba$ah;#
3. G"&'( A"-&,
(radasi atau distribusi partikel+partikel berdasarkan ukuran agregat
merupakan hal yang penting dalam menentukan stabilitas perkerasan# (radasi
agregat mempengaruhi besarnya rongga antar butir yang akan menentukan
stabilitas dan kemudahan dalam proses pelaksanaan# (radasi agregat merupakan %ampuran
dari berbagai diameter butiran agregat yang membentuk susunan %ampuran tertentu# (radasi
agregat ini diperoleh dari hasil analisa saringan dengan menggunakan - set saringan dengan
ukuran saringan -?"- mmF -."= mmF ?"5. mmF 0"=3 mmF ."/A mmF -"-A mmF 2"5? mmF
2"-0? mmF 2"2=0 mm;" dimana saringan yang paling kasar diletakkan diatas dan
yang paling halus terletak paling ba$ah# Satu saringan dimulai dari pan dan
diakhiri dengan tutup Sil>ia Sukirman" -???;#
4. J-(# G"&'( A"-&,
(radasi dibedakan menjadi tiga ma%am" yaitu gradasi rapat" gradasi seragam dan
gradasi timpang#
-# (radasi )apat Dense ,raded/ 'ell ,raded ; (radasi rapat merupakan %ampuran agregat
kasar dan halus dalam porsi yang berimbang" sehingga dinamakan juga agregat bergradasi
baik well %raded ;# *gregat dinamakan bergradasi baik bila persen yang lolos setiap lapis dari
sebuah gradasi memenuhi : P G -22 dD;2"05 Dimana : P G persen lolos saringan dengan
ukuran bukaan d mm# d G ukuran agregat yang sedang diperhitungkan D G ukuran maksimum
partikel dalam gradasi tersebut# .0 *gregat dengan gradasi rapat akan menghasilkan lapis
perkerasan dengan stabilitas tinggi" kurang kedap air" si8at drainase jelek dan berat >olume
besar#
.# (radasi Seragam -nior$ ,raded ; (radasi seragam adalah agregat dengan ukuran yang
hampir sama sejenis atau mengandung agregat halus yang sedikit jumlahnya sehingga tidak
dapat mengisi rongga antar agregat# (radasi seragam disebut juga gradasi terbuka#
-
8/18/2019 LAPORAN LABORATORIUM ASPAL
17/30
*gregat dengan gradasi seragam akan menghasilkan lapisan perkerasan
dengan si8at permeabilitas tinggi" stabilitas kurang dan berat >olume ke%il#
/# (radasi TimpangSenjang "oorly ,raded/ ,ap ,raded ; (radasi timpang merupakan
%ampuran agregat yang tidak memenuhi dua kategori di atas# *gregat bergradasi timpang
umumnya digunakan untuk lapisan perkerasan lentur yaitu gradasi senjang" merupakan
%ampuran agregat dengan - 8raksi hilang dan - 8raksi sedikit sekali# *gregat dengan gradasi
timpang akan menghasilkan lapis perkerasan yang mutunya terletak diantara kedua jenis di
atas#
a# )apat
b# Seragam
%# Senjang timpang;
2.3. B-, A#&
6eton aspal adalah tipe %ampuran pada lapisan penutup konstruksi
perkerasan jalan yang mempunyai nilai struktural dengan kualitas yang tinggi"
terdiri atas agregat yang berkualitas yang di%ampur dengan aspal sebagai bahan
pengikatnya# Material+material pembentuk beton aspal di%ampur di instalasi
pen%ampur pada suhu tertentu" kemudian diangkut ke lokasi" dihamparkan" dan
dipadatkan# Suhu pen%ampuran ditentukan berdasarkan jenis aspal apa yang akan
digunakan# Dalam pen%ampuran aspal harus dipanaskan untuk memperoleh tingkat
ke%airan #iskositas; yang tinggi agar dapat mendapatkan mutu %ampuran yang
baik dan kemudahan dalam pelaksanaan# Pemilihan jenis aspal yang akan
.5 digunakan ditentukan atas dasar iklim" kepadatan lalu lintas dan jenis konstruksi
yang akan digunakan#
2.3.1. J-(# B-, A#&
&enis beton aspal dapat dibedakan berdasarkan suhu pen%ampuran material
pembentuk beton aspal" dan 8ungsi beton aspal# 6erdasarkan temperatur ketika
men%ampur dan memadatkan %ampuran" %ampuran beraspal beton aspal; dapat
dibedakan atas:
-
8/18/2019 LAPORAN LABORATORIUM ASPAL
18/30
-# 6eton aspal %ampuran panas hot $i!; adalah beton aspal yang material
pembentuknya di %ampur pada suhu pen%ampuran sekitar -02o9#
.# 6eton aspal %ampuran sedang war$ $i!; adalah beton aspal yang material
pembentuknya di %ampur pada suhu pen%ampuran sekitar 32o9#
/# 6eton aspal %ampuran dingin cold $i!; adalah beton aspal yang material
pembentuknya di %ampur pada suhu pen%ampuran sekitar .5o9# Sedangkan berdasarkan
8ungsinya beton aspal dapat dibedakan atas:
-# 6eton aspal untuk lapisan aus wearin% course 'C ;" adalah lapisan perkerasan yang
berhubungan langsung dengan ban kendaraan" merupakan
lapisan yang kedap air" tahan terhadap %ua%a" dan mempunyai kekesatan yang
diisyaratkan#
.# 6eton aspal untuk lapisan pondasi binder course C ;" adalah lapisan perkerasan yang
tetletak di ba$ah lapisan aus#tidak berhubungan langsung dengan %ua%a" tetapi perlu
stabilisasi untuk memikul beban lalu lintas yang dilimpahkan melalui roda kendaraan#
/# 6eton aspal untuk pembentuk dan perata lapisan beton aspal yang sudah lama" yang pada
umumnya sudah aus dan seringkali tidak lagi berbentuk crown# Sil>ia Sukirman" 6eton*spal 9ampuran Panas" .22/; .3
III.3. P"(#( U%$% P-"-9&&& C&%$"& B-"&
Karakteristik %ampuran yang harus dimiliki oleh %ampuran panas aspal beton
adalah:
-# Stabilitas" yaitu kekuatan dari %ampuran aspal untuk menahan de8ormasi akibat beban tetap
dan berulang tanpa mengalami keruntuhan (plastic low). ,ntuk mendapat stabilitas yang
tinggi diperlukan agregat bergradasi baik" rapat" dan mempunyai rongga antar butiran agregat
*+A; yang ke%il# Tetapi akibat *+A yang ke%il maka pemakaian aspal yang banyak akan
menyebabkan terjadinya bleedin% karena aspal tidak dapat menyelimuti agregat dengan baik#
.# Durabilitas atau ketahanan" yaitu ketahanan %ampuran aspal terhadap pengaruh %ua%a" air"
perubahan suhu" maupun keausan akibat gesekan roda kendaraan# ,ntuk men%apai ketahanan
yang tinggi diperlukan rongga dalam %ampuran *+ ; yang ke%il" sebab dengan demikian
udara tidak atau sedikit; masuk kedalam %ampuran yang dapat menyebabkan menjadi rapuh#
-
8/18/2019 LAPORAN LABORATORIUM ASPAL
19/30
Selain itu diperlukan juga *+A yang besar" sehingga aspal dapat menyelimuti agregat
lebih baik#
/# 1leksibilitas atau kelenturan" yaitu kemampuan lapisan untuk dapat mengikuti de8ormasi
yang terjadi akibat beban lalu lintas berulang tanpa mengalami retak (ati%ue crackin%).
,ntuk men%apai kelenturan yang tinggi diperlukan *+A yang besar" *+ yang ke%il" dan
pemakaian aspal dengan penetrasi tinggi#
0# Kekesatan (skid resistence)" yaitu kemampuan perkerasan aspal memberikan permukaan
yang %ukup kesat sehingga kendaraan yang melaluinya tidak mengalami slip" baik di$aktu
jalan basah maupun kering# ,ntuk men%apai kekesatan yang tinggi perlu pemakaian kadar
aspal yang tepat sehingga tidak terjadi bleedin% " dan penggunaan agregat kasar yang %ukup#
0. Ketahanan leleh (ati%ue resistence)" yaitu kemampuan aspal beton untuk mengalami
beban berulang tanpa terjadi kelelahan berupa retak atau kerusakan alur (ruttin%).
3# Permeabilitas" yaitu kemudahan %ampuran aspal dirembesi udara dan air# .=
=# Borkabilitas" yaitu kemudahan %ampuran aspal untuk diolah# 1aktor yang mempengaruhi
$orkabilitas antara lain gradasi agregat" dimana agregat yang bergradasi baik lebih mudah
dikerjakan" dan kandungan iller " dimana iller yang banyak akan mempersulit pelaksanaan#
&.. C&%$"& B-"& P&
Merupakan %ampuran yang terdiri dari kombinasi agregat yang di%ampur
dengan aspal# Pen%ampuran dilakukan sedemikian rupa sehingga permukaan
agregat terselimuti aspal dengan seragam# ,ntuk mengeringkan agregat dan memperoleh
kekentalan aspal yang men%ukupi dalam men%ampur dan mengerjakannya" maka kedua+
duanya dipanaskan pada temperatur tertentu# ,mumnya suhu pen%ampuran dilakukan pada
suhu -05o9 C -55o9# Saat ini di Indonesia terdapat berbagai ma%am bentuk aspal %ampuran
panas yang digunakan untuk lapisan perkerasan jalan# Perbedaannya terletak pada jenis
gradasi agregat dan kadar aspal yang digunakan# Pemilihan jenis beton aspal yang
akan digunakan di suatu lokasi sangat ditentukan oleh jenis karakteristik beton
aspal yang lebih diutamakan# Sebagai %ontoh" jika perkerasan diren%anakan akan
digunakan untuk melayani lalu lintas berat" maka si8at stabilitas lebih diutamakan#
Ini berarti jenis beton aspal yang paling sesuai adalah beton aspal yang memiliki
agregat %ampuran bergradasi baik# Pemilihan jenis beton aspal ini mempunyai
konsekuensi pori dalam %ampuran menjadi lebih sedikit" kadar aspal yang dapat
-
8/18/2019 LAPORAN LABORATORIUM ASPAL
20/30
di%ampurkan juga berkurang" sehingga selimut aspal menjadi lebih tipis #
&enis beton aspal %ampuran panas yang ada di Indonesia saat ini adalah:
1. L, L&(#& A#& B-,!) adalah beton aspal bergradasi menerus yang
umum digunakan untuk jalan+jalan dengan beban lalu lintas yang %ukup
berat# Laston dikenal pula dengan nama AC Asphalt Concrete;# Karakteristik
beton aspal yang terpenting pada %ampuran ini adalah stabilitas# Tebal nominal minimum
Laston 0+3 %m# Sesuai 8ungsinya Laston mempunyai / ma%am %ampuran yaitu:
a# Laston sebagai lapisan aus, dikenal dengan nama AC +'C Asphalt Concrete+
'earin%Course;# Tebal nominal minimum AC +'C adalah 0 %m#
b# Laston sebagai lapisan pengikat, dikenal dengan nama AC + C Asphalt
Concrete+ inder Course;# Tebal nominal minimum AC +'C adalah 5 %m#
%# Laston sebagai lapisan pondasi, dikenal dengan nama AC + ase Asphalt
Concrete+ ase;# Tebal nominal minimum AC + C adalah 3 %m#
2. L&,, L&(#& T((# A#& B-,!) adalah beton aspal bergradasi senjang#
Lataston biasa pula disebut dengan &S ot &olled Sheet ;# Karakteristik
beton aspal yang terpenting pada %ampuran ini adalah durabilitas dan
8leksibilitas# Sesuai 8ungsinya Lataston mempunyai . ma%am %ampuran
yaitu:
a. Lataston sebagai lapisan aus, dikenal dengan nama &S +'C ot &olled
Sheet +'earin% Course;# Tebal nominal minimum &S +'C adalah / %m#
b. Lataston sebagai lapisan pondasi, dikenal dengan nama &S + ase ot
&olled Sheet +base;# Tebal nominal minimum &S + ase adalah /"5 %m#
3. L&,(" L&(#& T((# A#& P("!) adalah beton aspal untuk jalan+jalan
dengan lalu lintas ringan" khususnya dimana agregat kasar tidak atau sulit
diperoleh# Lapisan ini khusus mempunyai ketahanan alur ruttin% ; rendah#
Oleh karena itu tidak diperkenankan untuk daerah berlalu lintas berat atau
daerah tanjakan# Latasir biasa pula disebut sebagai SS Sand Sheet ; atau
-
8/18/2019 LAPORAN LABORATORIUM ASPAL
21/30
&SS ot &olled Sand Sheet ;# Sesuai gradasi agregatnya" %ampuran latasir
dapat dibedakan atas:
a. Latasir kelas A, dikenal dengan nama &SS +* atau SS +*# Tebal nominal
minimum &SS +* adalah -"5 %m#
b. Latasir kelas B, dikenal dengan nama &SS +6 atau SS +6# Tebal nominal
minimum &SS +* adalah . %m# (radasi agregat &SS +6 lebih kasar dari
&SS +*#
4. L&(#& -"&,& adalah beton aspal yang digunakan sebagai lapisan perata dan
pembentuk penampang melintang pada permukaan jalan lama# Semua jenis
%ampuran beton aspal dapat digunakan" tetapi untuk membedakan dengan
%ampuran untuk lapis perkerasan jalan baru" maka setiap jenis %ampuran
beton aspal tersebut ditambahkan huru8 2 2e#elin% ;# &adi ada jenis %ampuran
AC +'C 2;" AC + C 2;" AC + ase 2;" &S +'C 2;" dan seterusnya
5. SMA Split Masti Asp!alt ! adalah beton aspal bergradasi terbuka dengan
selimut aspal yang tebal# 9ampuran ini mempergunakan tambahan berupa
8iber selulosa yang ber8ungsi untuk menstabilisasi kadar aspal yang tinggi#
Lapisan ini terutama digunakan untuk jalan+jalan dengan beban lalu lintas
berat
B. L,
Laston adalah lapis permukaan atau lapis 8ondasi yang terdiri atas laston
lapis aus AC +'C ;" laston lapis permukaan antara AC + C ; dan laston lapis
8ondasi AC + ase;# Pembuatan Lapis *spal 6eton L*STO'; dimaksudkan untuk
mendapatkan suatu lapisan permukaan atau lapis antara pada perkerasan jalan raya yang
mampu memberikan sumbangan daya dukung yang terukur serta ber8ungsi sebagai lapisan
kedap air yang dapat melindungi konstruksi diba$ahnya# Sebagai lapis permukaan" Lapis
*spal 6eton harus dapat memberikan kenyamanan dan keamanan yang tinggi Petunjuk
Pelaksanaan Lapis *spal 6eton ,ntuk &alan )aya" SK6I C .#0#.3#-?A=;
F$#( '& S(&, L,
Laston adalah aspal %ampuran panas yang bergradasi tertutup bergradasi
menerus; yang ber8ungsi sebagai berikut:
-
8/18/2019 LAPORAN LABORATORIUM ASPAL
22/30
a# Sebagai pendukung beban lalu lintas#
b# Sebagai pelindung konstruksi diba$ahnya#
%# Sebagai lapisan aus#
d# Menyediakan permukaan jalan yang rata dan tidak li%in#
Sedangkan si8at+si8at dari Laston antara lain:
a# Kedap air#
b# Tahan terhadap keausan akibat lalu lintas#
%# Mempunyai nilai struktural#
d# Mempunyai stabilitas tinggi
e# Peka terhadap penyimpangan peren%anaan dan pelaksanaan
B&& -8$#$ L,
1. A"-&,
a# ,mum
-; *gregat yang akan digunakan dalam pekerjaan harus sedemikian rupa
agar %ampuran beraspal panas dengan asbuton olahan" yang
proporsinya dibuat sesuai dengan rumus perbandingan %ampuran dan
memenuhi semua ketentuan yang disyaratkan dalam Tabel .#3 dan
Tabel .#=#
.; Setiap 8raksi agregat pe%ah dan pasir untuk %ampuran beraspal panas
dengan asbuton olahan" paling sedikit untuk kebutuhan satu bulan dan
selanjutnya tumpukan persediaan harus dipertahankan paling sedikit
untuk kebutuhan %ampuran beraspal panas dengan asbuton olahan
satu bulan berikutnya#
/; Penyerapan air oleh agregat maksimum / @#
-
8/18/2019 LAPORAN LABORATORIUM ASPAL
23/30
0; 6erat jenis bulk speciic %ra#ity; agregat kasar dan halus minimum ."5 dan perbedaannya
tidak boleh lebih dari 2".#
:. A"-&, K&"
-; 1raksi agregat kasar untuk ran%angan adalah yang tertahan ayakan
'o#A ."/3 mm; dan harus bersih" keras" a$et dan bebas dari lempung atau bahan yang tidak
dikehendaki lainnya dan memenuhi ketentuan yang diberikan dalam Tabel .#3#
.; 1raksi agregat kasar harus batu pe%ah atau kerikil pe%ah dan harus disiapkan dalam ukuran
nominal# ,kuran maksimum $a!i$u$ sie;agregat adalah satu ayakan yang lebih besar dari
ukuran nominal maksimum no$inal $a!i$u$ sie;# ,kuran nominal maksimum
adalah satu ayakan yang lebih ke%il dari ayakan pertama teratas; dengan bahan tertahan
kurang dari -2 @#
/; *gregat kasar harus mempunyai angularitas seperti yang disyaratkan dalam Tabel
*ngularitas agregat kasar dide8inisikan sebagai persen terhadap berat agregat yang lebih
besar dari ."/3 mm dengan bidang pe%ah satu atau lebih#
0; 1raksi agregat kasar harus ditumpuk terpisah dan harus dipasok ke ,nit Pen%ampur *spal
melalui pemasok penampung dingin cold bin eeds; sedemikian rupa sehingga gradasi
gabungan agregat dapat dikendalikan dengan baik# Persyaratan *gregat Kasar Pengujian
Standar 'ilai Kekekalan bentuk agregat terhadap larutan natrium dan magnesium sul8at S'I
2/+/02=+-??0 Maks# -. @ *brasi dengan mesin Los *ngeles S'I 2/+.0-=+-??- Maks# 02 @
Kelekatan agregat terhadap aspal S'I 2/+.0/?+-??- Min# ?5 @ *ngularitas S'I 2/+3A==+
.22. ?5?2H; Partikel Pipih dan LonjongHH; *STM D+0=?- Maks# -2 @ Material lolos
Saringan 'o#.22 S'I 2/+0-0.+-??3 Maks# - @ 9atatan : H; ?5?2 menunjukkan bah$a ?5@
agregat kasar mempunyai muka bidang pe%ah satu atau lebih dan ?2@ agregat kasar
mempunyai muka bidang pe%ah dua atau lebih# HH; Pengujian dengan perbandingan lengan
alat uji terhadap poros - : 5# Su$ber4 "edo$an "elaksanaan 2apis Ca$puran eraspal
"anas
9. A"-&, H&$#
-
8/18/2019 LAPORAN LABORATORIUM ASPAL
24/30
-; *gregat halus dari sumber bahan manapun" harus terdiri atas pasir
atau pengayakan batu pe%ah dan terdiri dari bahan yang lolos ayakan
'o#A ."/3 mm; sesuai S'I 2/+3A-?+.22.#
.; 1raksi agregat kasar" agregat halus pe%ah mesin dan pasir harus ditumpuk terpisah#
/; Pasir boleh digunakan dalam %ampuran aspal# Persentase maksimum yang disarankan
untuk Laston *9; adalah -2@
0; *gregat halus harus merupakan bahan yang bersih" keras" bebas dari
lempung" atau bahan yang tidak dikehendaki lainnya# *gregat halus
harus diperoleh dari batu yang memenuhi ketentuan mutu# *gar
memenuhi ketentuan mutu" batu pe%ah halus harus diproduksi dari
batu yang bersih#
5; *gregat pe%ah halus dan pasir harus ditumpuk terpisah dan dipasok ke ,nit Pen%ampur
*spal dengan melalui pemasok penampung dingin cold bin eeds; yang terpisah sedemikian
rupa sehingga rasio agregat pe%ah halus dan pasir dapat dikontrol dengan baik#
3; *gregat halus harus memenuhi ketentuan sebagaimana ditunjukkan pada Tabel .#=#
Tabel .#=# Persyaratan *gregat 7alus Pengujian Standar 'ilai 'ilai Setara Pasir S'I 2/+
00.A+-??= Min# 05@ Material Lolos Saringan 'o# .22 2"2=5mm; S'I 2/+0-0.+-??3 Maks#
A@ *ngularitas S'I 2/+3A==+.22. Min 05@ Su$ber4 "edo$an "elaksanaan 2apis
Ca$puran eraspal "anas
'. B&& P-(#( "iller !
-; 6ahan pengisi iller ; yang ditambahkan harus dari semen "ortland #
6ahan tersebut harus bebas dari bahan yang tidak dikehendaki#
.; Debu batu stonedust ; dan bahan pengisi yang ditambahkan harus kering dan bebas dari
gumpalan+gumpalan dan bila diuji dengan pengayakan sesuai S'I 2/+0-0.+-??3 harus
mengandung bahan yang
lolos ayakan 'o#.22 2"2=5mm; tidak kurang dari =5@ dari yang
lolos ayakan 'o# /2 2"322mm; dan mempunyai si8at non plastis#
e# (radasi agregat gabungan (radasi agregat gabungan untuk %ampuran aspal" ditunjukkan
dalam# Laston harus berada di luar 4ona larangan restriction one; dan
-
8/18/2019 LAPORAN LABORATORIUM ASPAL
25/30
berada dalam batas+batas titik kontrol control point ; yang diberikan dalam
.# *spal
a# *spal keras pen 32=2 yang digunakan harus memenuhi persyaratan pada
Tabel .#?# ,ntuk %ampuran beraspal panas dengan asbuton olahan" aspal
yang digunakan harus salah satu dari jenis" aspal yang dimodi8ikasi
dengan *sbuton" bitumen *sbuton modi8ikasi dan aspal keras Pen 32
apabila menggunakan *sbuton butir# Persyaratan untuk bitumen *sbuton
modi8ikasi bisa dilihat pada Tabel .#-2#
b# Pengambilan %ontoh aspal harus dilaksanakan sesuai dengan S'I 2/+3/??+ .222#Pengambilan %ontoh bahan aspal dari tiap truk tangki harus
dilaksanakan pada bagian atas" bagian tengah dan bagian ba$ah# 9ontoh
pertama yang diambil harus langsung diuji di laboratorium lapangan untuk
memperoleh nilai penetrasi dan titik lembek# Pengambilan %ontoh pertama
tersebut memenuhi ketentuan dari pedoman ini# 6ilamana hasil pengujian
%ontoh pertama tersebut lolos ujian" tidak berarti aspal dari truk tangki
yang bersangkutan diterima se%ara 8inal ke%uali aspal dan %ontoh yang
me$akili telah memenuhi semua si8at+si8at yang disyaratkan dalam
pedoman ini#
%# *spal harus di ekstraksi dari benda uji sesuai dengan %ara S'I 2/+/302+
-??0# Setelah konsentrasi larutan aspal yang terekstraksi men%apai .22
ml" partikel mineral yang dianggap terkandung dipindahkan dengan alat
sentri8ugal# Pemindahan ini dianggap memenuhi kadar abu dalam aspal
yang diperoleh kembali tidak lebih dari -@ dengan pengapian;# *spal harus diperoleh
kembali dari larutan sesuai dengan prosedur S'I 2/+3A?0+ .22.#
2.6. K&"&/,-"(#,(/ M&"#&
Karakteristik %ampuran panas agregat aspal dapat diukur dari si8at+si8at
+arshall yang ditunjukan pada nilai+nilai sebagai berikut :
-# Kerapatan Density;
-
8/18/2019 LAPORAN LABORATORIUM ASPAL
26/30
-
8/18/2019 LAPORAN LABORATORIUM ASPAL
27/30
%ampuran karena jika *+A terlalu ke%il maka %ampuran bisa mengalami masalah durabilitas
dan jika *+A terlalu besar maka %ampuran bisa memperlihatkan masalah stabilitas dan tidak
ekonomis untuk diproduksi# 'ilai *+A dipengaruhi oleh 8aktor pemadatan" yaitu jumlah dan
temperatur pemadatan" gradasi agregat dan kadar aspal# 'ilai *+A ini berpengaruh pada
si8at kekedapan %ampuran terhadap air dan udara serta si8at elastis %ampuran# Dapat juga
dikatakan bah$a nilai *+A menentukan stabilitas" 8leksibilitas dan durabilitas# 'ilai *+A
yang disyaratkan adalah minimum -5 @#
0# *oid in 5he +i! *+ ;
*oid in The +i! *+ ; merupakan persentase rongga yang terdapat dalam total %ampuran#
'ilai *+ berpengaruh terhadap kea$etan lapis perkerasan" semakin tinggi nilai *+
menunjukkan semakin besar rongga dalam %ampuran sehingga %ampuran bersi8at porous# 7al
ini mengakibatkan %ampuran menjadi kurang rapat sehingga air dan udara mudah memasuki
rongga+rongga dalam %ampuran yang menyebabkan aspal mudah teroksidasi sehingga
menyebabkan lekatan antar butiran agregat berkurang sehingga
terjadi pelepasan butiran re#ellin% ; dan pengelupasan permukaan strippin% ; pada lapis
perkerasan# 'ilai *+ yang terlalu rendah akan menyebabkan bleedin% karena suhu yang
tinggi" maka >iskositas aspal menurun sesuai si8at termoplastisnya# Pada saat
itu apabila lapis perkerasan menerima beban lalu lintas maka aspal akan
terdesak keluar permukaan karena tidak %ukupnya rongga bagi aspal untuk
melakukan penetrasi dalam lapis perkerasan# 'ilai *+ yang lebih dari
ketentuan akan mengakibatkan berkurangnya kea$etan lapis perkerasan"
karena rongga yang terlalu besar akan mudah terjadi oksidasi#
5# *oid Filled 'ith Asphalt *FA;
*oid 1illed 'ith Asphalt *FA; merupakan persentase rongga terisi aspal pada %ampuran
setelah mengalami proses pemadatan" yaitu jumlah dan temperatur pemadatan" gradasi
agregat dan kadar aspal# 'ilai *FA berpengaruh pada si8at kekedapan %ampuran terhadap air
dan udara serta si8at elastisitas %ampuran# Dengan kata lain *FA menentukan stabilitas"
8leksibilitas dan durabilitas# Semakin tinggi nilai *FA berarti semakin banyak rongga dalam
%ampuran yang terisi aspal sehingga kekedapan %ampuran terhadap air dan udara juga
semakin tinggi" tetapi nilai *FA yang terlalu tinggi akan menyebabkan bleedin% # 'ilai *FA
yang terlalu ke%il akan menyebabkan %ampuran kurang kedap terhadap air dan udara karena
lapisan il$ aspal akan menjadi tipis dan akan mudah retak bila menerima penambahan beban
-
8/18/2019 LAPORAN LABORATORIUM ASPAL
28/30
sehingga %ampuran aspal mudah teroksidasi yang akhirnya menyebabkan lapis perkerasan
tidak tahan lama#
3# Kelelehan Flow;
Kelelehan Flow; adalah besarnya de8ormasi >ertikal benda uji yang terjadi
pada a$al pembebanan sehingga stabilitas menurun" yang menunjukkan
besarnya de8ormasi yang terjadi pada lapis perkerasan akibat menahan beban
yang diterimanya# De8ormasi yang terjadi erat kaitannya dengan si8at+si8at
+arshall yang lain seperti stabilitas" *+ dan *FA# 'ilai *+ yang besar menyebabkan
berkurangnya interlockin% resistance %ampuran dan dapat berakibat timbulnya de8ormasi#
'ilai *FA yang berlebihan juga menyebabkan aspal dalam %ampuran berubah konsistensinya
menjadi peli%in antar batuan# 'ilai low dipengaruhi oleh kadar dan >iskositas aspal" gradasi
agregat jumlah dan temperatur pemadatan# 9ampuran yang memiliki angka kelelehan rendah
dengan stabilitas tinggi %enderung menjadi kaku dan getas# Sedangkan %ampuran yang
memiliki angka kelelehan tinggi dan stabilitas rendah %enderung plastis dan mudah
berubah bentuk apabila mendapat beban lalu lintas# Kerapatan %ampuran
yang baik" kadar aspal yang %ukup dan stabilitas yang baik akan memberikan pengaruh
penurunan nilai low# 'ilai low yang rendah akan mengakibatkan %ampuran menjadi kaku
sehingga lapis perkerasan menjadi mudah retak" sedangkan %ampuran dengan
nilai low tinggi akan menghasilkan lapis perkerasan yang plastis sehingga
perkerasan akan mudah mengalami perubahan bentuk seperti gelombang
washboardin% ; dan alur ruttin% ;#
=# 7asil bagi +arshall +arshall 6uantient)
+arshall 6uantient merupakan hasil bagi antara stabilitas dengan low# 'ilai Marshall
6uantient akan memberikan nilai 8leksibilitas %ampuran# Semakin besar nilai +arshall
6uantient berarti %ampuran semakin kaku" sebaliknya bila semakin ke%il nilainya maka
%ampuran semakin lentur# 'ilai +arshall 6uantient dipengaruhi oleh stabilitas dan low#
'ilai +arshall 6uantient yang disyaratkan minimal .22 kgmm# 'ilai +arshall 6uantient
diba$ah .22 kgmm mengakibatkan perkerasan mudah mengalami washboardin% "
ruttin% dan bleedin% #
-
8/18/2019 LAPORAN LABORATORIUM ASPAL
29/30
BAB I;
PENUTUP
I;.1. KESIMPULAN
Dari pratikum yang telah kami lakukan didapati hasil+hasil sebagai berikut:
Pada Pemeriksaan *gregat hasil uji dari pengujian *brasi" Kesetaraan Pasir"
Kepipihan" Kelonjongan" Impa%t" dan Kelekatan Terhadap *spal telah sesuai dengan
spe% yang ada#
Pada Pemeriksaan *spal hasil uji dari pengujian 6erat &enis" Titik leleh dan
Kehilangan 6erat telah sesuai dengan spe% yang ada# 'amun" pada pengujianPenetrasi yang kami lakukan tidak memenuhi spe% yang ada" karena hasil yang kami
dapat %o%ok untuk spe% pen?2-2?#
Pada Peren%anaan 9ampuran gradasi yang di dapat telah memenuhi spe% 6ina Marga
.2-2 Laston *9B9 Kasar#
Pada Marshall Test hasil uji dari pengujian Kadar *spal Optimum" Density" Stability"
1lo$" )ongga Terhadap 9ampuran VIM;" dan )ongga Terisi *spal VM*; telah
sesuai dengan spe% yang ada#
7asil pengujian Core Drill didapatkan kepadatan relati8 pelaksanaan sebesar ?/"0.@
tidak memenuhi standar **ST7O T+.=+.0 yang menyatakan standar kepadatan
relati8 ren%ana sebesar ?A@#
7asil pengujian !kstraksi dilakukan untuk mendapatkan kadar aspal" apakah sesuai
dengan kadar aspal yang diren%anakan# Pada pengujian ekstraksi didapatkan kadar
aspal sebesar 0"?A5@ sedangkan kadar aspal peren%anaan sebesar 5"?5@#
Dalam praktik perkerasan Lab Pengujian *spal banyak man8aat yang diperoleh
diharapkan dari praktik dan laporan perkerasan dan pengujian aspal ini mahasis$a dapat
memahami perkerasan yang dilakukan dalam pembangunan jalan dan dapat menjadi panduan
dalam melakukan pengujian aspal#
I;.2. SARAN
Peningkatan standar kesehatan dan keselamatan kerja pada pelaksanaan pratikum di
laboratorium" mahasis$a sebaiknya memakai masker" saru tangan dan baju
laboratorium jika melaksanakan pratikum#
Sebaiknya benda uji maupun bahan+bahan yang akan digunakan untuk pratikum di
tata rapi agar tidak mengganggu pelaksanaan pratikum#
-
8/18/2019 LAPORAN LABORATORIUM ASPAL
30/30
*lat+alat yang sudah selesai digunakan sebaiknya dibersihkan terlebih dahulu
sebelum dikembalikan dan apabila ada yang rusak akibat kesalahan saat pratikum
sebaiknya diganti sehingga mahasis$a yang lain dapat melaksanakan pratikum#