laporan kemajuan

Download LAPORAN KEMAJUAN

If you can't read please download the document

Upload: faishal-blues

Post on 06-Dec-2015

232 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

PKM P didanai DIKTI 2015

TRANSCRIPT

LAPORAN KEMAJUANPROGRAM KREATIVITAS MAHASISWAJUDUL PROGRAMEkstrak Fenolik Chalcone Angelica keskei untuk Menurunkan Low Density Lipoprotein (LDL) Kolesterol pada Daging Ayam Broiler dalam Upaya Mengurangi Angka Kematian Akibat Penyakit Stroke di IndonesiaBIDANG KEGIATANPKM PENELITIANDiusulkan oleh :Raden Yuvita Rakhman15121000182012Kholilah Nur Hidayah15121000462012Lintang Pertiwi15131000292013Faishal Aliwardana15131000312013Amila Rizqina Ramadhani15141000792014INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBERSURABAYA 2015iiiRINGKASANMenurut data Riskedas Indonesia, angka kematian utama disebabkan oleh penyakit stroke sebesar 15,4% (Depkes, 2008) yang diasumsikan karena pola konsumsi makanan dengan kandungan kolesterol dan lemak diatas rata-rata. Kolesterol dan lemak yang berlebih, akan terkumpul dan menjadi plak pada saluran arteri, sehingga saluran darah akan tersumbat. Salah satu makanan penyebab utamanya adalah ayam broiler, yang cenderung menjadi sumber asupan utama protein hewani karena harganya yang relatif terjangkau di kalangan masyarakat. Sehingga pada tahun 2013 terjadi kenaikan persentase konsumsi ayam sebesar 15,8% dengan angka konsumsi sekitar 2,2 milyar ekor ayam broiler. Oleh karena itu, telah banyak penelitian yang dilakukan untuk menghasilkan daging ayam broiler yang aman dan sehat. Metode yang dilakukan pada umumnya melalui pencampuran bahan uji pada pakan. Salah satunya adalah dengan pemanfaatan tepung kemangi (Ocimum basilicum) yang mengandung minyak atsiri dimana mampu meningkatkan relaksasi usus halus. Namun, penelitian ini memiliki beberapa kelemahan, diantaranya peneliti tidak dapat mengontrol seberapa banyak pakan tersebut dikonsumsi oleh ayam. Dan dimungkinkan, kandungan tepung kemangi akan lebih banyak terbuang bersama feses, dikarenakan bentuk pakan yang padat. Pada penelitian ini, kami memberikan inovasi dengan pemanfaatan ekstrak daun Ashitaba yang diberikan secara oral pada ayam uji. Penelitian ini dikatakan sebagai inovasi karena penggunaan daun ashitaba ini belum banyak diketahui manfaatnya oleh masyarakat. Ashitaba (Angelica keiskei) sendiri merupakan salah satu tumbuhan yang memiliki kandungan mineral Chalcone sangat tinggi yang dapat membantu membersihkan darah dan mempromotori kolesterol yang sehat. Dengan metode oral atau pencekokan pada ayam broiler diharapkan ekstrak daun ashitaba dapat langsung masuk dalam sistem pencernaan, sehingga kandungan bahan kimia dalam ekstrak dapat terabsorbsi dengan baik, sekaligus dapat mempermudah peneliti mengontrol seberapa banyak ekstrak ashitaba yang masuk dalam tubuh ayam. Sehingga kandungan kolesterol serta lemak dalam daging yang masuk ke dalam tubuh manusia dapat berkurang. Jadi tingkat kematian akibat penyakit stroke di Indonesia menjadi berkurang. Tujuan dari penelitian ini adalah menurunkan lemak abdomen, kolesterol lemak (Low Density Lipoprotein) dalam daging ayam pada bagian femur (paha) dan thorax (dada) dengan menggunakan ekstrak daun Ashitaba untuk mengurangi jumlah kematian akibat stroke di Indonesia. Metode yang digunakan adalah penelitian terapan dengan metode eksperimen. Desain penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Ayam broiler dikelompokkan ke dalam kelompok kontrol dan perlakuan secara acak dengan empat konsentrasi berbeda. Tahapan penelitian ada 3 yaitu tahapan persiapan, tahapan perlakuan dan tahap pengolahan data. Pengujian kolesterol menggunakan metode Enzymatic Cholesterol High Performance (CHOD-PAP KIT). Data diolah dengan menggunakan metode uji One Way ANOVA.Kata Kunci : Ayam broiler, Ekstrak daun Ashitaba, Kolesterol, Low Density Liporotein.iiiDAFTAR ISIHalaman Sampul.iHalaman Pengesahan.iiRingkasaniiiDaftar Isiiv BAB 1. PENDAHULUAN 11.1 Latar Belakang 11.2 Perumusan Masalah 21.3 Tujuan Program 21.4 Luaran Yang Diharapkan 21.5 Kegunaan Program 2 BAB 2. TARGET LUARAN 3 BAB 3. METODE PELAKSANAAN 33.1 Desain Penelitian 33.2 Tahap Penelitian 43.3 Prosedur Kerja 43.4Variabel Penelitian 53.5Analisis Statistik 6 BAB 4. HASIL YANG DICAPAI 64.1 Kemajuan Pekerjaan 64.2 Permasalahan dan Penyelesaian 8 BAB 5. POTENSI HASIL 9 BAB 6. RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA 9 DAFTAR PUSTAKA 9 LAMPIRAN..11Lampiran 1. Penggunaan Dana..11Lampiran 2. Bukti-bukti Pendukung Kegiatan..13iv1BAB 1. PENDAHULUANLatar Belakang Menurut hasil Riskedas Indonesia, penyebab kematian utama pada semua umur adalah stroke (15,4%), TB (7,5%), hipertensi (6,8%), dan cedera (6,5%) (Depkes, 2008). Sehingga dapat diketahui bahwa stroke menjadi kasus nomor satu penyebab kematian di Indonesia (WHO, 2008). Penyebab primer terjadinya stroke adalah aterosklerosis. Proses ateroskelrosis ditandai oleh penimbunan lemak jahat (Low Density Lipoprotein) dan kolesterol yang terjadi secara lambat pada dinding-dinding arteri yang disebut plak, sehingga dapat memblokir atau menghalangi sama sekali aliran darah ke jaringan (Nastiti, 2012). Asumsi yang muncul dari kasus stroke adalah pola makan masyarakat Indonesia yang kurang baik utamanya makanan yang mengandung lemak serta kolesterol yang tinggi. Konsumsi daging ayam di Indonesia pada tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar 15,8% dengan kisaran konsumsi 2,2 milyar ekor (Livestock.com, 2014). Daging ayam yang banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia adalah jenis ayam pedaging (broiler). Faktor yang mendorong meningkatnya permintaan daging ayam adalah terjadi pergeseran pola konsumsi masyarakat dari bahan pangan sumber protein nabati ke bahan pangan sumber protein hewani. Fenomena ini diperkirakan akan terus meningkat dan berlanjut di masa depan (Dilago, 2011). Terlebih lagi, pemeliharaan ayam broiler pada umumnya masih menggunakan obat-obatan, pakan imbuhan (antibiotik dan hormon) untuk mencapai produk yang optimal. Selain itu, ayam broiler memiliki permasalahan lain yaitu, kandungan kolesterol daging dan kandungan lemak abdomen yang tinggi yaitu daging tanpa kulit berkisar antara 133-202 mg/I00g BK, daging utuh adalah 261-407 mg/100g BK, lemak abdomen 2,56%, (Ismoyowati dan widiyastuti, 2003).Oleh karena itu, dalam penelitian ini digunakan ekstrak daun Ashitaba untuk mengurangi tingginya kandungan kolesterol dan lemak abdomen sehingga diperoleh daging yang aman dan sehat untuk dikonsumsi. Ashitaba (Angelica keiskei) merupakan salah satu tumbuhan yang memiliki mineral Chalcone sangat tinggi, dimana dapat membantu membersihkan darah dan mempromotori kolesterol yang sehat. Akan tetapi, mayarakat dunia belum mengetahui keberadaaan tumbuhan ini (Swarayana, 2012). Dengan memberi ekstrak daun Ashitaba secara oral pada ayam, makasenyawa aktif dalam daun tersebut dapat terserap secara optimal melaui sistem pencernaan. Bersinergi dengan hal tersebut, diharapkan dapat mengurangi jumlah penderita penyakit stroke di Indonesia. Oleh karena itu, penulis berusaha meneliti pengaruh ekstrak daun Ashitaba sebagai penurun kolesterol daging dada dan lemak abdominal ayam broiler. 2Perumusan Masalah Rumusan masalah yang akan dibahas pada penelitian ini adalah sebagai berikut.Bagaimana pengaruh ekstrak daun Ashitaba(Angelica keiskei) terhadap penurunan kolesterol pada daging dada dan paha ayam? Berapa konsentrasi ekstrak daun Ashitaba (Angelica keiskei) yang tepat untuk menurunkan Low Density Lipoprotein kolesterol pada daging ayam? Bagaimana mekanisme ekstrak daun Ashitaba (Angelica keiskei) yang berperan untuk menurunkan Low Density Lipoprotein daging? Tujuan Program Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut. Mengetahui pengaruh ekstrak daun Ashitaba(Angelica keiskei)terhadap kadar kolesterol yang terdapat pada daging dada dan paha ayam. Mengetahui konsentrasi ekstrak daun Ashitaba (Angelica keiskei) untuk menurunkan Low Density Lipoprotein daging dada dan paha ayam. Mengetahui mekanisme ekstrak daun Ashitaba (Angelica keiskei) untuk menurunkan Low Density Lipoprotein daging ayam. Luaran Yang Diharapkan Luaran yang diharapkan dari penelitian ini yaitu adanya solusi pengurangan stroke dengan menurunkan kadar kolesterol dalam daging ayam broiler dan pengakuan paten atas penelitian yang telah dikakukan, antara lain:Dapat menurunkan kadar kolesterol dalam daging ayam broiler sehingga dapat menurunkan persentase penyakit stroke di Indonesia. Mendapatkan hak cipta atau paten atas tingkat konsentrasi dan penggunaan ekstrak daun Ashitaba (Angelica keiskei) sebagai penurun kadar kolesterol daging ayam broiler. Publikasi ilmiah Internasional dan nasional pada jurnal-jurnal yang bertemakan ketahanan pangan. Kegunaan Program Kegunaan dari penelitian ini adalah : Sebagai bahan kajian untuk memanfaatkan ekstrak daun Ashitaba (Angelica keiskei) untuk menjadi salah satu senyawa yang dapat menurunkan kolesterol daging dan lemak abdomonial ayam. Dapat mengurangi kadar kolesterol pada daging ayam yang dikonsumsi oleh masyarakat yang diasumsikan sebagai salah satu penyebab penyakit kolestrol yang menjadi pemicu penyakit lainnya. Hasil penelitian akan membantu meningkatkan ketahanan pangan Indonesia. 3BAB 2. TARGET LUARANTarget luaran yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :Menurunkan kadar kolesterol pada daging ayam broiler sehingga dapat menurunkan persentase penyakit stroke di Indonesia. Mendapatkan hak cipta atau paten atas penggunaan ekstrak daun Ashitaba (Angelica keiskei) sebagai penurun kadar kolesterol daging ayam broiler. Publikasi ilmiah Internasional dan Nasional pada jurnal-jurnal yang bertemakan Ketahanan Pangan. BAB 3. METODE PELAKSANAANJenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian terapan dengan metode eksperimen. Penelitian eksperimen yaitu penelitian yang dilakukan dengan melakukan manipulasi terhadap objek penelitian serta adanya kontrol sebagai pembanding (Nazir, 2003 : 63).3.1 Desain PenelitianDesain penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Ayam broiler dikelompokkan ke dalam kelompok kontrol dan perlakuan secara acak (Gomez dan Gomez, 1995 : 242). Ayam-ayam dikelompokkan sesuai dengan perlakuan yang diberikan. Estimasi besar sampel ayam broiler percobaan yang akan digunakan ditentukan menggunakan rumus p (n-1) 15 dengan n merupakan jumlah sampel tiap perlakuan, dan p sebagai jumlah perlakuan. Penelitian ini menggunakan lima macam perlakuan dan jumlah pengulangan, yang didapatkan dari rumus berikut :Jumlah sampel tiap perlakuanJumlah pengulangan tiap perlakuanp (n-1) 15T (r 1) 205 (n-1) 154 (r 1) 205n- 5 15r 65n 20Keterangan :n 4T : jumlah perlakuan = 6n= 4r : jumlah pengulanganBerdasarkan rumus di atas diperoleh ayam percobaan untuk masing-masing perlakuan adalah 4 ekor ayam broiler strain Lohmann. Rancangan penempatan perlakuan secara acak yang akan dilakukan pada penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini :Tabel 2. Randomisasi Perlakuan Ayam3A4A2B4C5D5A3D1D4B2C1B1C3C1A5C5B2A4D2D3B4Ayam broiler yang telah ditandai secara acak kemudian ditempatkan pada kandang individu (Tabel 3).Tabel 3. Penempatan Kandang AyamKandangNomer AyamA57152314B3201221722C2168101319D161124141893.2 Tahap PenelitianPenelitian ini dilakukan dalam beberapa tahapan, yaitu :Tahap pertama yaitu tahap persiapan mencakup pembuatan kandang, pemeliharaan ayam broiler dengan sistem intensif dalam kandang, pembuatan ekstrak daun ashitaba, pemeliharaan Day Old Chick (DOC) ayam broiler, dan aklimatisasi. Tahap selanjutnya adalah tahap perlakuan (eksperimen) ayam broiler dilakukan pemberian ekstrak secara oral selama empat minggu. Tahap analisa kolesterol. Dilakukan analisis kadar kolesterol dalam darah dengan menggunakan Gluco Test setiap satu minggu sekali. Dan analisa kolesterol pada daging Bagian femur dan thorax dilakukan pada akhir minggu keempat perlakuan dengan menggunakan metode CHOD-PAP Enzimatyc Colorimeter Test for Cholesterol with Lipid Clearing Factor (LCF). 3.3 Prosedur KerjaTahap Persiapan a) Pembuatan Kandang Pemeliharaan Ayam BroilerTempat pemeliharaan ayam yang digunakan adalah kandang panggung besar terbuat dari bambu berukuran 6 m 6 m beratap bambu. Kandang diberi sekat sehingga terbagi menjadi 12 kandang kecil yang berukuran 1 m2. Setiap kandang kecil tersebut diberi sekam padi setebal 5 10 cm (Suprijatna et al. 2005:142). Persiapan selanjutnya adalah pemasangan tempat makan dan air minum dengan kapasitas air satu liter.b) Pembuatan Ekstrak AshitabaDaun Ashitaba yang akan digunakan ditimbang terlebih dahulu, kemudian dirajang untuk menjadi bentuk yang lebih kecil. Selanjutnya diblander sehingga berbentuk lebih kecil lagi. Kemudian dikeringkan selama 1 minggu. Setelah kering daun yang telah berbentuk serbuk direndam dengan etanol 96% dengan volume dua kali lipat dari volume serbuk Ashitaba selama satu hari. Hasil penyaringan diuapkan dengan rotary evaporator untuk mendapatkan ekstrak Ashitaba.5c) Pemeliharaan Day Old Chick (DOC) Ayam BroilerPemberian pakan pabrik dan air minum diberikan secara ad libitum selama pemeliharaan DOC. Pemberian pakan dilakukan dua kali sehari yaitu pagi dan sore hari. Selama proses pemeliharaan, pada hari ke-4 semua DOC ayam broiler diberi vitamin (vitachicks). Pemberian vitamin dicampur langsung dengan air minum dan diberikan pada pagi hari (Yunus et al. 2007).d) AklimatisasiAyam broiler yang telah berumur dua minggu sebanyak 96 individu diaklimatisasi terlebih dahulu sebelum diberikan perlakuan. Hewan percobaan diaklimatisasi selama satu minggu untuk menyeragamkan cara hidup dan makan. Selama aklimatisasi, ayam broiler diberi pakan buatan sebanyak 100 gr/hari/ekor. Proses aklimatisasi dilakukan pada minggu ketiga.Tahap Perlakuan Ayam broiler yang telah berumur tiga minggu diberi perlakuan selama lima minggu. Empat kelompok ayam broiler dilakukan pencekokandengan dosis 2,5% (B); 5% (C); 7,5% dan 10% (D). Satu kelompok lainnya merupakan kelompok kontrol (A) tanpa dilakukan pencekokan. Penimbangan berat badan dilakukan setiap satu kali dalam seminggu. Setelah lima minggu perlakuan, ayam broiler dipotong untuk kemudian diambil sampel darah dari daging dari bagian femur untuk dianalisis kadar kolesterolnya.Tahap Analisis Parameter a) Kadar kolesterol dalam dagingSampel daging yang diambil dari bagian femur dan thorax (dada) sebanyak lima gram dihaluskan dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang telah steril. Ekstraksi dilakukan dengan cara menambahkan 10 mL larutan dietil eter ke dalam tabung reaksi dan dibiarkan selama 48 jam. Selanjutnya daging yang ada di dalam tabung reaksi dibuang, endapan sisa lemak dilarutkan dalam buffer PBS sebanyak 0,5 mL. Campuran tersebut dihomogenisasi dan disentrifuge pada kecepatan 2500 rpm selama 15 menit. Supernatan diambil menggunakan pipet dan dimasukkan ke dalam mikrotube, selanjutnya dianalisis kandungan kolesterolnya dengan menggunakan metode Enzymatic Cholesterol High Performance (CHOD-PAP KIT) (Boehringer, 1993 dalam Sutarpa 2005).Variabel Penelitian Persentase lemak abdominal (%) Lemak abdominal didapat dari kandungan kolesterol pada darah ayam. Sampel darah diambil dengan menggunakan jarum suntik, kemudian darah diteteskan pada test strip glucometer, dan Masukkan test strip ke dalam glucometer. Pastikan test strip yang dipakai tidak kadaluwarsa. Test strip yang kadaluwarsa dapat mengurangi tingkat keakuratan hasil pemeriksaan. Setelah beberapa lama, akan muncul hasil dari pengukuran jumlah kolesterol pada layar glucometer.6Kandungan kolesterol daging dada (mg/100g) Kandungan kolesterol daging (mg/100g) adalah angka yang menunjukkan kandungan kolesterol daging dada pada periode tertentu, yang dinyatakan dalam mg/100g (Piliang dan Djojosoebagio, 1990).Variabel kontrol Umur, berat, waktu pemeliharaan dan lingkungan kandang ayam uji Variabel bebas Konsentrasi ekstrak daun ashitaba Analisis Statistik Data yang diperoleh, diolah dengan menggunakan statistik dengan program SAS (Statistical Analysis System). Langkah pertama yang dilakukan adalah menguji distribusi data dengan uji normalitas kemudian dilanjutkan uji homogenitas. Bila data homogen maka dilanjutkan dengan uji One Way ANOVA. Uji ini digunakan untuk menguji hipotesis dengan tingkat kepercayaan 95%. Bila data yang diperoleh terdapat perbedaan yang signifikan maka dilakukan dengan uji lanjutan Duncan Multiple Range Test (Gomez dan Gomez, 1995).BAB 4. HASIL YANG DICAPAIKemajuan Pekerjaan Pelaksanaan Program Kreativitas Mahasiswa bidang Penelitian ini mencapai 50%. Rincian kemajuan dapat dilihat dalam tabel berikut ini.1. Tahap PersiapanKegiatanMetodePelaksanaanPersentaseKetuntasanPerumusanDiskusi TimSetelahpengumumanpendanaan,rancanganTIMmelaksanakandiskusikegiatanmengenaimetodeyangakanditerapkan,mencari listtempatpembeliandaunAshitaba danpenjualanayambroilerDOC.100%Selainitudilaksanakanupgradingpeningkatankomitmensetiapanggota TIM untuk melaksanakanPKM dengan baik sehingga akandidapatkanhasilyangbermanfaatbagi masyarakatDiskusii Konsultasimengenaimetodedenganyangtelah disepakatidalamDosendiskusiTIM.IbuNurlitapembimbingAbdulgani memberikan masukan100%untuk metode injeksi Ashitaba keayamdenganmenggunakanmetode oral sehingga zat yangdapatmenurunkankolesterol7langsungdapatdiserapdandiedarkan ke seluruh tubuh. Koslutasi dengan bapak TaslimKetua laboratorium Bahan AlamKimiaITSmengenai ekstraksidaun Ashitaba.DiskusiDiskusiinidilaksanakanuntukdenganmengatetahuimetodeyangtepatMahasiswauntuk ekstraksidaunAshitaba,100%TingkatmetodeyangdisarankanadalahAkhirmenggunakan metode maserasi.PerizinanSuratPerizinanalatditujukanpadapenggunaanPeminjamanlaboran,kepalalaboratoriumdanLaboratoriumLaboratoriumketua jurusan di jurusan BiologidenganITS. Serta Perizinan Ekstraksi di100%mengurusLaboratoriumFitokimiaFak.AdministrasiFarmasiUniv.Airlanggayangditujukan ke Dekan.PenyediaanPembelian PembeliandaunAshitaba diAlat dandaerah Trawas MojokertoBahan Pembuatan kandang Pembelian bahan kimia : etanol96% dan serbuk Na-CMC100% Pembelianalat:jarumpencekokan,tempatmakanayam,tempatminumayam,termometer,lampu25watt,kebel listrik, bambu, kawat kasa.EkstraksiEkstraksidaunAshitabadilaksanakandiLaboratorium100%FitokimiaFakultasFarmasiUniversitas AirlanggaPemesananAyam broiler DOC dipesan ketikaAyamekstraksitelahdilakukankarena100%Broiler DOCharus sesuai dengan perlakuannya.Ayam dibeli sebanyak 100 ekor.2. Tahapan PerlakuanKegiatanMetodePelaksanaanPersentaseketuntasanPemeliharaanAklimatisasiAyam sudah dilakukanayamaklimatisasi dan akan dilanjutkan90%pada tahap oral (pencekokan)8Permasalahan dan Penyelesaian A. AdministrasiPermasalahan administratif yang ditemui pada pelaksanaan program kreativitas adalah padatnya penggunaan laboratorium Fitokimia Farmasi Universitas Airlangga, dan sistem administrasi yang cukup panjang. Hal ini dikarenakan banyak ekstraksi yang harus dilakukan oleh laboran sehingga terjadi antrian untuk ekstraksi. Sehingga sempat tersendat kegiatan selama sebulan karena ektraksi masih harus mengantri. Sempat dipindahtangankan dari laboran satu ke laboran lain, karena laboran awal yang tertera pada surat perizinan administratif tidak mudah ditemui dan sedang banyak kegiatan ekstraksi lain. Sudah dilakukan pencarian referensi tempat yang memungkinkan untuk ekstraksi akan tetapi semua harus menunggu satu bulan karena proses antrian. Namun, pada akhirnya permasalahan ekstraksi dapat diatasi sehingga didapatkan ekstrak daun Ashitaba 1 bulan.B. TeknisPermasalahan yang dihadapi tim adalah masalah ekstraksi untuk melakukan partisi hingga mendapat senyawa fenolik chalcone. Disamping biaya mahal, dan pengerjaan tidak mudah, shal ini teratasi setelah adanya konsultasi dengan Bapak Prof. Taslim KaLab Bahan Alam Kimia FMIPA ITS dan Bapak Iwan Laboran Farmasi UNAIR, beliau menyarankan untuk ekstraksi senyawa (secara menyeluruh) dari daun ashitaba. Selain itu, hasil diskusi dengan Bapak Prof. Taslim dalam hal pengenceran ekstrak dengan dosis (sesuai metode), cukup dilarutkan dalam air hingga konsentrasi tertentu. Namun, masalah ini teratasi ketika pengambilan ekstrak, kami melakukan diskusi dengan Bapak Iwan tersebut. Beliau menyarankan untuk menambahkan serbuk Na-CMC (campuran bahan makanan) sehingga aman untuk dikonsumsi ayam. Sempat kami mencoba melarutkan ekstrak hanya dengan penambahan air saja, namun yang didapat ekstrak tidak larut sempurna, dimana terdapat partikel-partikel pada permukaan ekstrak disamping sifat senyawa fenol yang tidak larut dalam air. Kami juga kebingungan menentukan panjang jarum kanol untuk pencekokan dimana memastikan ekstrak masuk ke jalur pencernaan ayam dan tidak dimuntahkan, namun teratasi melalui diskusi dengan produsen jarum kanol tersebut sehingga didapat panjang jarum 5 cm. Selain itu, kami juga kebingungan menentukan dosis ayam, namun teratasi setelah diskusi dengan pihak peternakan Jombang, dan berdasar pencarian jurnal sehingga didapat dosis volume ekstrak sebanyak 1-3 mL secara oral dengan menggunakan spoit 3 mL setiap 2 hari sekali selama 1 bulan.C. Organisasi PelaksanaPermasalahan yang ditemui yakni pada penyesuaian jadwal kuliah yang berbedabeda pada tiap personal dalam tim untuk melaksanakan diskusi dan9pelaksanaan program. Namun, hal ini dapat diatasi dengan penetapan jadwal secara bergantian.D. KeuanganDari dana yang didanai oleh DIKTI sejumlah Rp. 8.514.000, pihak ITS memberikan pinjaman sebesar Rp. 3.550.000. Permasalahan terjadi karena untuk menyelesaikan PKMP ini kelompok kami membutuhkan uang sebesar Rp. 9.894.000. Akhirnya dengan semangat dan keyakinan bahwa PKMP ini sangat layak untuk dilanjutkan dengan kondisi apapun yang terjadi, dengan keyakinan bahwa hasil PKMP ini akan sangat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan penyelesaian bahaya kolesterol Indonesia pada khususnya dan dunia pada umumnya.BAB 5. POTENSI HASILPenelitian ini diharapkan berpotensi menghasilkan ayam broiler yang sehat dan rendah kolesterol untuk memberikan sumbangsih pada penurunan persentase kematian akibat stroke dan kemajuan bidang peternakan di Indonesia. Selain itu, jika penelitian ini berhasil, maka dapat diterapkan dalam peternakan ayam dengan penggunaan aplikasi teknologi untuk mempermudah proses pencekokan dan dapat menjadi role model peternakan ayam broiler di Indonesia.BAB 6. RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYAPengenceran ekstrak hingga didapat konsentrasi 2,5%, 5% dan 7,5% Memulai pencekokan ekstrak (H-1 masa aklimatisasi berakhir) Pengontrolan kandungan kolesterol dengan pengambilan sampel darah setiap minggunya Pengontrolan berat badan ayam setiap minggu Analisis kolesterol pada daging ayam setelah 1 bulan perlakuan Analisis data hasil perlakuan Publikasi ilmiah DAFTAR PUSTAKADepartemen Kesehatan RI. 2008. Pedoman Pengendalian Penyakit Jantung dan Pembuluh darah. Jakarta. Direktorat Jendral Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Depatemen Kesehatan RI.Dilago, Zakarias. 2011. Analisis Permintaan Daging Ayam pada Tingkat Rumah Tangga Di Kecamatan Tobelo Kabupaten Halmahera Utara. Jurnal Argoforestri VII Nomer 3 Maret 2011.Elliot, W.H. and D. C. Elliot. 1997. Biochemistry and Molecular Biology. Oxford Uneversitry Press, Oxford New York Melbourne.10Ismoyowati dan, T. Widiyastuti. 2003. Kandungan Lemak dan Kolesterol Daging Bagian Dada dan Paha Berbagai Unggas Lokal. Journal Animal Production, Vol 5(2), 2003: 79-82.Junaedi, M. 2002. Ayam Buras Pedaging. http://www.ristek.go.id. Diakses 13 September 2014.Lehnginer, A. 1997. Dasar-dasar Biokomia. Jilid I. Penerbit Erlangga, Jakarta. Nastiti, Dian. 2012.Gambaran Faktor Risiko Kejadian Stroke pada Pasien StrokeRawat Inap di Rumah Sakit Krakatau Medika Tahun 2011. Skripsi. Fakultas Kesehatan masyarakat, Universitas Indonesia, Depok.Rasyaf. 1995. Beternak Ayam Pedaging. Penebar Swadaya. Jakarta.Riskedas. 2008. Laporan Hasil Kesehatan Dasar (Riskedas) Indonesia Tahun 2007. Jakarta. Badan Penelitian dan Pengembanagan Departemen Kesehatan RI.Swarayana, I Made Indranadnya, I Wayan Sudira dan I Ketur Barata. 2012.Perubahan Histopatologi Hati Mencit (Mus musculus) yang Diberikan Ekstrak Daun Ashitaba (Angelica keiskei). Buletin Veterirner Udayana, Vol 4(2), 2012: 119-125.WHO. 2008. Fact Sheet : The Top Ten Cause of Death. Diakses pada 10 September 2014. www.who.int/mediacentre/factseheets/fs310_2008.pdf.Yuniza A. 2002. Respons Ayam Broiler di Daerah Tropik Terhadap Kelebihan Asupan Energi dalam Upaya Menurunkan Kandungan Lemak Abdominal.Disertasi. Bogor: Program Pascasarjana. IPB.11LAMPIRANLampiran 1. Penggunaan DanaTabel Rincian Penggunaan DanaNo.Nama BarangHarga1.Trasnportasi survey tempat pembelianRp. 100.000ashitaba2.Total Bensin transportRp. 59.9833.Materai 6000Rp. 14.0004.Daun Ashitaba kering 0,5 kgRp. 150.0005.Larutan Etanol 2ltRp. 194.0006.Pembuatan kandangRp. 1.600.0007.Ayam DOC 100 ekorRp. 530.0008.Obat minum ayamRp. 5.0009.Pakan ayam 50 kgRp. 310.00010.Pembuatan ekstrak ashitaba di UNAIRRp. 210.00011.Jarum untuk pencekokan 3 buahRp. 120.00012.Tempat makan dan minum ayamRp. 48.00013.Serbuk Na-CMC 0,25 kgRp. 22.00014.Gelas wada ekstrakRp. 6.100TOTALRp. 3.369.083Bukti Nota Pembelian1213\Lampiran 2. Bukti Bukti Pendukung KegiatanNoKeteranganDokumentasiSurvey Ashitaba di daerah Trawas, Mojokerto 14Hasil Pengeringan Ashitaba Pembimbingan dengan dosen pembimbing Konsultasi pembuatan kandang dengan pembuat kandang Pembelian material kandang 15Metode Rotary evaporator untuk pembuaan ekstrak Ashitaba Ekstrak Ashitaba hasil rotary evaporator Hasil pembangunan kandang ayam Pembelian pakan ayam 16Ayam DOC mulai di aklimatisasi Perawatan DOC pada masa aklimatisasi Penimbangan BB DOC secara acak untuk menentukan dosis pemberian ekstrak di minggu pertama 13.Proses packing ashitaba basah14.Proses penjemuran ashitaba15. Ashitaba yang dibeli kering