laporan ibm utama

Upload: eno-suwarno

Post on 19-Feb-2018

241 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 Laporan IbM Utama

    1/52

    i

    LAPORAN

    IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)

    UTAMA

    IbM KELOMPOK PESANTREN

    DI DESA KUBANG JAYA KECAMATAN SIAK

    HULU KABUPATEN KAMPAR

    O l e h :

    Dr. Ir. Eno Suwarno, M.Si./NIDN. 102086401 (Ketua)

    Eni Suhesti, S.Hut., M.Si/NIDN. 1002117001 (Anggota)

    Hadinoto, S.Hut., M.Si./NIDN. 1007116901 (Anggota)

    IbM dibiayai dana RKAT Universitas Lancang Kuning TA 2014/2015

    Sesuai Surat Penugasan Pengabdian Pada Masyarakat

    Nomor: 002/Unilak-LPPM/B.07/2015

    FAKULTAS KEHUTANAN

    UNIVERSITAS LANCANG KUNING

    JUNI 2 0 1 5

    Rumpun Ilmu:

    193 / Mahajemen Hutan

  • 7/23/2019 Laporan IbM Utama

    2/52

    i

  • 7/23/2019 Laporan IbM Utama

    3/52

    ii

    RINGKASAN

    Salah satu langkah nyata dalam mengatasi pemanasan global dan

    perubahan iklim, sekaligus untuk menciptakan kenyamanan lingkungan sekolahadalah dengan melakukan penanaman dan pemeliharaan pohon di lingkungan

    sekolah. Pengelola dan staf pengajar di pesantren Al-Ihsan Boarding School

    (IBS) yang menyelenggarakan pendidikan tingkat SMP dan SMA menyadari

    pentingnya kenyamanan lingkungan untuk menunjang belajar dan meraih prestasi

    para santrinya, namun mereka memiliki keterbatasan pengetahuan dan

    keterampilan tehnis mengenai penghijauan lingkungan. Permasalahan utama dua

    kelompok mitra IbM ini dapat dirumuskan sebagai berikut : (a) kelompok mitra

    belum memiliki pengetahuan tentang jenis-jenis pohon yang cocok/tepat untuk

    penghijauan di lingkungan mereka; (b) kelompok mitra belum memiliki

    keterampilan menanam dan merawat pohon; (c) kelompok mitra belum memiliki

    bibit pohon dalam jumlah yang cukup dan jenis yang tepat untuk ditanam dilingkungan tersebut.

    Solusi yang ditawarkan untuk mengatasi masalah tersebut adalah:

    sosialisasi tentang jenis-jenis pohon yang tepat untuk penghijauan di lingkungan

    sekolah dan manfaat dari kegiatan penghijauan bagi kehidupan dan lingkungan;

    pelatihan penanaman dan pemeliharaan pohon bagi santri; pemberian bibit pohon

    kepada pihak mitra; dan pendampingan dan evaluasi hasil penanaman. Target

    luaran dari kegiatan IbM ini adalah sebagai berikut : (1) Mitra IbM memiliki

    pemahaman tentang jenis-jenis pohon yang tepat untuk penghijauan dan memiliki

    kesadaran untuk memeliharanya; (2) Mitra IbM mampu melakukan penananaman

    dan pemeliharaan pohon dengan baik sehingga hasilnya sesuai dengan harapan,

    yaitu lingkungan pesantren menjadi asri dan nyaman. Metode yang digunakan

    adalah sosialisasi tentang jenis-jenis pohon yang tepat sebagai tanaman

    penghijauan di sekolah; pelatihan penanaman pohon; pelatihan pemeliharaan

    pohon, pendampingan dan evaluasi hasil penanaman.

    Berdasarkan hasil evaluasi kegiatan sosialisasi dan pendampingan

    penanaman pohon atau penghijauan di lingkungan pesantren IBS dinilai berhasil.

    Hal ini ditunjukkan dengan dua indikator utama, yaitu (1) mitra IbM telah

    memiliki pemahaman tentang jenis-jenis pohon yang tepat untuk penghijauan di

    lingkungan sekolah dan memiliki kesadaran untuk memeliharanya; dan (2) mitra

    IbM telah mampu melakukan penananaman dan pemeliharaan pohon dengan baik,

    yang ditunjukan dengan persentase tumbuh tanaman yang cukup tinggi.

  • 7/23/2019 Laporan IbM Utama

    4/52

    iii

    PRAKATA

    Puji dan syukur dipanjatkan kepada Allah SWT, Pencipta dan Pemelihara

    alam semesta, atas limpahan rahmat dan nikmat-Nya, sehingga penulis dapatmelakukan pengabdian kepada masyarakat dan menyelesaikan laporan akhir yang

    berjudul IbM Kelompok Pesantren di Desa Kubang Jaya Kecamatan Siak

    Hulu Kabupaten Kampar.

    Pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada

    semua pihak yang telah membantu mulai dari awal hingga selesainya laporan

    akhir ini, terutama kepada kelompok mitra dari Pesantren Al-Ihsan Boarding

    School, kemudian kepada Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

    (LPPM) Universitas Lancang Kuning yang telah membiayai penelitian ini, Dekan

    dan teman sejawat di Fakultas Kehutanan Universitas Lancang Kuning dan pihak-

    pihak lain yang telah membantu kelancaran pengabdian ini.

    Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan laporan

    akhir ini, oleh karena itu saran dan kritik membangun sangat diharapkan sehingga

    dapat menyempurnakan kegiatan ini di masa mendatang. Semoga hasil ini dapat

    bermanfaat dan digunakan sebagaimana mestinya.

    Pekanbaru, Juni 2015

    Penulis

  • 7/23/2019 Laporan IbM Utama

    5/52

    iv

    DAFTAR ISI

    Halaman

    DAFTAR GAMBAR ............................................................................. v

    DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... vi

    BAB 1. PENDAHULUAN . 1

    BAB 2. TARGET DAN LUARAN .... 4

    BAB 3. METODE PELAKSANAAN ... 5

    BAB 4. KELAYAKAN TIM PELAKSANA ......... 9

    BAB 5. HASIL DAN PEMBAHASAN .. 12

    BAB 6. KESIMPULAN DAN SARAN ......15

    DAFTAR PUSTAKA .. 16

    LAMPIRAN .......................................................................................... 17

  • 7/23/2019 Laporan IbM Utama

    6/52

    v

    DAFTAR GAMBAR

    Halaman

    Gambar 1. SUASANA KEGIATAN SOSIALISASI PENANAMAN

    POHON .................................................12

    Gambar 2. BIBIT POHON YANG DISERAHKAN KEPADA MITRA

    IbM ............................................13

    Gambar 3. KEGIATAN PENANAMAN POHON ............................ 14

    Gambar 4. EVALUASI HASIL PENANAMAN POHON ..... 14

  • 7/23/2019 Laporan IbM Utama

    7/52

    vi

    DAFTAR LAMPIRAN

    Halaman

    Lampiran 1. Surat Penugasan (Kontrak) Pelaksanaan Pengabdian

    Kepada Masyarakat ......................................18

    Lampiran 2. Surat Tugas ............................... 20

    Lampiran 3. Realisasi Anggaran ................... 21

    Lampiran 4. Gambaran Ipteks yang Akan Ditrasfer Ke Mitra .................. 23

    Lampiran 5. Peta Lokasi Mitra IbM Utama ............. 24

    Lampiran 6. Surat Pernyataan Kesediaan Bekerjasama ........ 25

    Lampiran 7. Absensi Kegiatan Sosialisasi Penanaman Pohon .................. 27

    Lampiran 8. Dokumentasi Kegiatan .......................................................... 31

    Lampiran 9. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Pengabdian ............ 32

    Lampiran 10. Berita Acara dan Absensi Seminar Hasil ............................ 34

    Lampiran 11. Draft Artikel IbM Utama ...................................................... 36

  • 7/23/2019 Laporan IbM Utama

    8/52

    1

    I. PENDAHULUAN

    1.1. Analisis Situasi

    Pemanasan global dan perubahan iklim saat ini merupakan isu yang

    banyak dibahas di berbagai negara, mulai dari masyarakat biasa, Lembaga

    Swadaya Masyarakat (LSM), akademisi, pakar lingkungan, bahkan kepala

    negarapun membicarakan dan menghawatirkan isu tersebut. Pemanasan global

    dan perubahan iklim memang patut mendapat perhatian yang serius dari berbagai

    pihak, karena kedua hal tersebut akan sangat mempengaruhi kualitas kehidupan di

    muka bumi ini. Oleh karena itu, pada tahun 2011 Presiden RI Susilo Bambang

    Yudoyono bertekad mengurangi emisi gas rumah kaca sebagai pemicu terjadinya

    pemanasan global hingga 26% dengan mengeluarkan Peraturan Presiden tentang

    Rencana Aksi Nasional penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (Perpres No.61 Tahun

    2011).

    Salah satu langkah nyata dan dapat dilakukan oleh semua orang untuk

    mengurangi dampak pemanasan global dan perubahan iklim adalah dengan

    melakukan penanaman dan pemeliharaan pohon. Upaya gerakan penghijauan

    sambil menghambat laju deforestasi serta gerakan mengurangi emisi gas rumah

    kaca menjadi andalan dalam menghadapi bencana akibat pemanasan global

    tersebut (Sangkertadi & Reny Syafriny, 2008). Tumbuhan adalah satu-satunya

    mahluk hidup yang dapat menghasilkan oksigen dalam proses fotosintesis dan

    akan menyerap dan mengikat karbondioksida (CO2) selama hidupnya.

    Karbondioksida merupakan salah satu gas rumah kaca yang menyebabkan

    pemanasan global. Tumbuhan yang berbentuk pohon memiliki kemampuan yang

    lebih besar dalam menyerap CO2. Dengan semakin banyaknya pohon yang

    ditanam, selain dapat mengurangi pemanasan global, juga akan memberikan

    kenyamanan bagi lingkungan.

    Kegiatan dan kesadaran untuk menanam pohon di sekitar lingkungan

    tempat tinggal, seperti di perumahan, di sekolah, di lingkungan kerja, dan lain-lain

    harus menjadi kebiasaan dan kebutuhan oleh masyarakat kita. Kesadaran

    tersebut harus ditumbuhkan mulai dari usia dini kepada anak sekolah melalui

    Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH). Perkembangan PLH dunia mulai didorong

    sejak diselenggarakannya konferensi PBB mengenai lingkungan manusia di

  • 7/23/2019 Laporan IbM Utama

    9/52

    2

    Stockholm, Swedia yang merekomendasikan dibangunnya suatu program PLH

    internasional (Brauss dan Wood, 1994). Pada tahun 1975 diadakan lokakarya

    internasional di Belgrade, Yugoslavia untuk merumuskan definisi dan tujuan PLH

    yang kemudian dicantumkan dalam Belgrade Charter (KLH, 2004). Pembangunan

    kesadaran dan pemberian ketempilan menanam dan merawat pohon bagi anak

    sekolah harus dengan mencontohkan dan melibatkan mereka secara langsung,

    akan lebih baik bila dilakukan di lingkungan sekolah dan dengan melibatkan guru

    mereka juga.

    Kegiatan penanaman pohon di sekolah atau dikenal dengan istilah

    penghijauan sekolah akan memberikan dampak positif bagi peningkatan

    kenyamanan pelajar sehingga diharapkan akan meningkatkan prestasi mereka.

    Salah satu sekolah yang menyadari pentingnya penghijauan di lingkungan sekolah

    mereka adalah Al Ihsan Boarding School.

    Al Ihsan Boarding School adalah lembaga pendidikan pesantren yang

    berlokasi di Desa Kubang Jaya, Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar.

    Pesantren tersebut memiliki luas lahan sekitar 5,5 hektar, yang terdiri dari

    bangunan untuk ruang kelas setingkat SMP dan SMA, bangunan asrama putra dan

    putri, perkantoran, sarana prasarana lain dan lahan kosong yang masih perlu

    dihijaukan.

    Pengelola dan staf pengajar di pesantren menyadari pentingnya kenyaman

    lingkungan untuk menunjang belajar dan meraih prestasi para santrinya, namun

    mereka memiliki keterbatasan pengetahuan dan keterampilan tehnis mengenai

    penghijauan lingkungan. Di lain pihak, tim IbM dari Fakultas Kehutanan

    Universitas Lancang Kuning memiliki pengetahuan dan kompetensi dalam bidang

    penghijauan lingkungan. Oleh karena itu, terjadi kemitraan antara tim IbMFakultas Kehutanan dan IBS untuk mengadakan kegiatan penghijauan lingkungan

    pesantren tersebut. Mitra IbM ini dibagi dalam 2 kelompok, yaitu kelompok SMP

    dan kelompok SMA

    1.2.Permasalahan Mitra

    Pesantren Al Ihsan Boarding School sebagai mitra IbM ini memiliki

    modal dasar dalam membangun dan menciptakan lingkungan yang nyaman dan

  • 7/23/2019 Laporan IbM Utama

    10/52

    3

    kondusif dalam proses pendidikan di tempat tersebut, yaitu adanya kemauan dan

    kesadaran untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik. Namun demikian,

    mereka masih memiliki beberapa permasalahan.

    Permasalahan utama 2 (dua) kelompok mitra IbM ini dapat dirumuskan

    sebagai berikut :

    a. Kelompok mitra belum memiliki pengetahuan tentang jenis-jenis pohon yang

    cocok/tepat untuk penghijauan di lingkungan mereka.

    b. Kelompok mitra belum memiliki keterampilan menanam dan merawat pohon.

    c. Pihak pesantren belum memiliki bibit pohon dalam jumlah yang cukup dan

    jenis yang tepat untuk ditanam di lingkungan tersebut.

    1.3. Solusi Yang Ditawarkan

    Dari permasalahan yang telah dirumuskan antara pengusul dan mitra IbM,

    maka ditawarkan solusi sebagai berikut :

    a.

    Sosialisasi tentang jenis-jenis pohon yang tepat untuk penghijauan di

    lingkungan sekolah dan manfaat dari kegiatan penghijauan bagi kehidupan

    dan lingkungan.

    b.

    Pelatihan penanaman dan pemeliharaan pohon bagi santri

    c. Pemberian bibit pohon kepada pihak mitra.

    d. Pendampingan dan evaluasi hasil penanaman.

  • 7/23/2019 Laporan IbM Utama

    11/52

    4

    II. TARGET DAN LUARAN

    Luaran yang ditargetkan dari kegiatan IbM ini adalah sebagai berikut :

    1. Mitra IbM memiliki pemahaman tentang jenis-jenis pohon yang tepat untuk

    penghijauan dan memiliki kesadaran untuk memeliharanya.

    2. Mitra IbM mampu melakukan penananaman dan pemeliharaan pohon dengan

    baik sehingga hasilnya sesuai dengan harapan, yaitu lingkungan pesantren

    menjadi asri dan nyaman.

    Dalam rangka menunjang pencapaian luaran tersebut, tim IbM melakukan

    pengadaan bibit pohon bekerjasama dengan PT. Arara Abadi, yang kemudian

    diberikan kepada mitra sebagai investasi dari kegiatan ini.

  • 7/23/2019 Laporan IbM Utama

    12/52

    5

    III. METODE PELAKSANAAN

    3.1. Sosialisasi Jenis-Jenis Pohon Yang Tepat Untuk Penghijauan di

    Sekolah

    Kegiatan sosialisasi bagi mitra IbM ini, yaitu para santri di kelompok SMP dan

    Kelompok SMA bertujuan untuk memberikan gambaran tentang kegiatan yang akan

    dilakukan dan capaian yang ingin dituju bersama, sehingga terjadi pemahaman yang sama

    tentang peran masing-masing yang akan dilakukan, manfaat yang diperoleh dan

    terjadinya dukungan kegiatan. Pada kegiatan ini kelompok mitra diberi penjelasan

    tentang jenis-jenis dan kriteria tanaman yang tepat sebagai tanaman penghijauan. Materi

    kegiatan sosialisasi yang dilakukan antara lain :

    a.

    Kriteria Pohon Yang Cocok Untuk Penghijauan

    Pemilihan jenis tanaman yang tepat sangat diperlukan dalam kegiatan

    penghijauan agar kegiatan tersebut tidak mengalami kegagalan. Jenis-jenis

    pohon untuk penghijauan memiliki beberapa kriteria (Karim 2014), yaitu :

    1. Mampu tumbuh di tempat terbuka di bawah sinan matahari penuh. Jadi

    termasuk jenis-jenis pohon intoleran dan pionir, dengan kondisi rindang

    dan mampu menyerap karbonmonoksida dan polusi udara lainnya

    2.

    Mampu bersaing dengan alang-alang dan gulma lainnya. Jadi, dipilih yang

    cepat tumbuh tingginya dan agresif

    3. Mudah bertunas lagi, bila terbakar atau dipangkas/ditebas atau rusak

    ringan

    4.

    Sesuai dengan keadaan tanah yang kurus dan miskin hara, serta tahan

    kekeringan

    5. Biji atau bagian vegetatif untuk pembiakannya mudah diperoleh dan

    mudah disimpan.

    6. Khusus untuk penghijauan ditambah lagi dengan syarat harus disenangi

    oleh rakyat/masyarakat sehingga merangsang mereka untuk menanam dan

    memeliharanya karena bermanfaat.

    7. Bisa digunakan untuk menmpertahankan debit air dan menjaga lingkungan

    hidup disekitarnya.

  • 7/23/2019 Laporan IbM Utama

    13/52

    6

    b. Jenis Tanaman Untuk Penghijauan :

    Berdasarkan kriteria tumbuhan yang cocok untuk penghijauan seperti

    yang telah disebutkan di atas, berikut ini adalah jenis-jenis pohon yang biasa

    digunakan sebagai tanaman penghijauan :

    1. Trembesi/Ki hujan (Samanea saman)

    2. Mahoni (Swietenia sp)

    3.

    Bambu (Bambusa sp)

    4. Angsana (Pterocarpus indicus)

    5. Akasia (Acacia sp)

    6. Beringin (Ficus benjamina)

    7.

    Asam Jawa (Tamarindus indica)

    8. Camara Bundel (Cupressus retusa)

    9.

    Jabon (Anthocepalus cadamba)

    10.Johar (Cassia siamea)

    11.Matoa (Pometia pinnata)

    12.

    Glodogan Tiang (Polyalthia longifolia)

    13.Bungur (Legerstroemia speciosa)

    14.

    Tanjung (Mimosops elengii).

    3.2. Pelatihan Penanaman Pohon

    Teknik Penanaman meliputi :

    Cara Penanaman di lahan terbuka

    a. Merupakan penanaman penuh/rehabilitasi penuh

    b.

    Jumlah bibit sesuai dengan jarak tanam

    c. Dilakukan pada lahan datar hingga miring

    d. Pada tahap awal dibutuhkan jenis tanaman butuh cahaya

    Cara Penanaman di tegalan/pekarangan

    a.

    Merupakan penanaman pengkayaan

    b. Jumlah bibit sekitar 200 batang per hektar atau disesuaikan dengan jarak

    tanam yang disepakati.

    c. Dilakukan pada lahan datar hingga miring

    d.

    Dibutuhkan jenis tanaman tahan naungan

  • 7/23/2019 Laporan IbM Utama

    14/52

    7

    Persiapan penanaman

    Persiapan bahan dan alat; Pembersihan lahan; Penentuan jarak tanam dan

    pemasangan ajir; Pembuatan lubang tanam; Seleksi dan pengangkutan bibit

    Pelaksanaan penanaman

    Kegiatan penanaman dilakukan oleh mitra dengan bimbingan dari tim IbM

    3.3. Pelatihan Pemeliharaan Pohon

    Pemeliharaan meliputi :

    a. Pemeliharaan Tahun Berjalan : dilaksanakan 1 bulan setelah penanaman,

    meliputi (a) penyulaman 10%, (b) pendangiran, (c) penyiangan, (d)

    pemupukan, (e) penanggulangan hama dan penyakit

    b. Pemeliharaan Tahun I : dilaksanakan 1 tahun setelah penanaman, meliputi

    (a) penyulaman 20%, (b) pendangiran, (c) penyiangan, (d) pemupukan, (e)

    penanggulangan hama dan penyakit

    c. Pemeliharaan Tahun II : dilaksanakan 2 tahun setelah penanaman, meliputi

    (a) pendangiran, (b) penyiangan, (c) pemupukan, (d) penanggulangan

    hama dan penyakit. Tidak ada penyulaman

    3.4. Pendampingan dan Evaluasi Hasil

    Kegiatan sosialisasi tentang pentingnya menanam pohon di lingkungan

    tempat tinggal dan beraktivitas, pemilihan jenis-jenis dan kriteria pohon yang

    cocok untuk penghijauan, teori cara menanam dan memelihara pohon bagi mitra

    IbM yang dilakukan pada awal kegiatan akan dievaluasi dengan menggunakan

    quisioner. Quisioner yang dibuat berisi tentang pengetahuan dan pemahamanmitra IbM akan materi yang diberikan oleh tim IbM sebelum dan sesudah

    kegiatan sosialisasi (Pre test danpost test quisioner, terlampir).

    Kegiatan penanaman dan pemeliharaan pohon oleh mitra akan didampingi

    oleh tim IbM sampai anakan pohon yang ditanam hidup dan diyakini akan tumbuh

    dengan baik. Evaluasi tanaman perlu dilakukan untuk mengetahui tingkat

    keberhasilan penanaman. Evaluasi tanaman dilaksanakan mulai dari persiapan

    penanaman sampai pemeliharaan tanaman. Hal-hal yang perlu dievaluasi adalah :

  • 7/23/2019 Laporan IbM Utama

    15/52

    8

    a. Menghitung jumlah tanaman yang hidup/mati (persen tumbuh)

    b. Menghitung jumlah tanaman sehat dan merana (tidak normal)

    c.

    Mengamati tingkat gangguan tanaman (hama, penyakit, gulma,

    binatang, dll.)

  • 7/23/2019 Laporan IbM Utama

    16/52

    9

    IV. KELAYAKAN TIM PELAKSANA

    4.1. Kinerja Ketua Tim

    Ketua tim IbM ini adalah Doktor di bidang Kehutanan yang baru lulus

    pada tahun 2014, sehingga pengalaman pengabdian kepada masyarakat untuk satu

    tahun terakhir secara formal melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada

    Masyarakat baru satu kali dilakukan, yaitu penyuluhan kepada siswa SD Negeri

    154 Pekanbaru tentang Peranan Hutan Dalam Mendukung Kualitas Lingkungan

    Hidup. Namun demikian, kegiatan mengabdi kepada masyarakat dalam bentuk

    non formal tetap dilakukan, seperti kegiatan di lingkungan tempat tinggal dan

    lingkungan sekitar kampus. Ketua tim selama ini aktif menjalin komunikasi dan

    bekerjasama dengan beberapa pesantren, sehingga tidak asing dan canggung lagi

    dengan dunia pendidikan pesantren. Sebelum melanjutkan pendidikan ke jenjang

    S3, ketua tim juga pernah melakukan kegiatan pengabdian pada masyarakat

    berupa penghijauan di beberapa sekolah.

    4.2. Jenis Kepakaran yang Diperlukan dalamMenyelesaikan Persoalan

    Mitra

    Persoalan mitra IbM yang dirumuskan bersama-sama dengan tim IbM

    seperti yang telah disebutkan dalam analisis situasi adalah masih belum ada

    penghijauan di lokasi mitra, sehingga udara masih terasa panas. Masalah lainnya

    adalah pengetahuanmitra akan jenis dan kriteria pohon yang tepat untuk

    penghijauan masih relatif kurang, serta belum tersedianya bibit/anakan pohon

    yang akan ditanam di lokasi mitra juga belum tersedia. Untuk mencari solusi dari

    permasalahan tersebut diperlukan bantuan pihak lain, dalam hal ini tim IbM yang

    memiliki kemampuan relevan untuk kegiatan tersebut. Keahlian tim yang

    diperlukan antara lain ; bidang ilmu ekologi, konservasi hutan dan lingkungan.

    Dalam kegiatan IbM ini juga akan melibatkan mahasiswa yang telah terbiasa

    menanam dan memelihara pohon untuk penghijauan.

    Personalia tim IbM adalah sebagai berikut :

    1. Dr. Ir. Eno Suwarno, M.Si. adalah Sarjana dan Doktor Kehutanan dengan

    bidang keahlian Kebijakan Kehutanan. Program doktoralnya baru diselesaikan

  • 7/23/2019 Laporan IbM Utama

    17/52

    10

    tahun 2014 dari Institut Pertanian Bogor (IPB). Mata kuliah yang diampu di

    Fakultas Kehutanan adalah Kebijakan dan Peraturan Perundang-Undangan

    Kehutanan, Pengantar Ilmu Kehutanan dan Etika Lingkungan, Penyuluhan

    Kehutanan, Sosiologi dan Kehutanan Masyarakat, dan Pengantar

    Kewirausahaan. Dalam lima tahun terakhir tema penelitian yang dilakukan

    lebih menekankan pada perbaikan tata kelola kehutanan (good forest

    governance), dimana KPH (Kesatuan Pengelolaan Hutan) menjadi salah satu

    instrumen penting kebijakan menuju ke arah sana. Berhubung baru aktif

    kembali mengajar di Fakultas Kehutanan Unilak, maka dalam periode terakhir

    ini baru melakukan satu kegiatan pengabdian masyarakat, yaitu penyuluhan

    kepada siswa SD Negeri 154 Pekanbaru tentang Peranan Hutan Dalam

    Mendukung Kualitas Lingkungan Hidup.

    2. Hadinoto, S.Hut, M.Si. Sarjana Kehutanan bidang Konservasi Sumberdaya

    Hutan dan Magister Lingkungan. Mata kuliah yang diampu di Fakultas

    Kehutanan adalah Ilmu Hutan Kota, Konservasi Sumber Daya Alam Hayati

    dan Lngkungan, Hirdologi Hutan dan Pengelolaan DAS dan Ekologi Hutan.

    Mempunyai pengalaman pernah mengikuti kursus pengolahan pertanian

    secara terpadu termasuk membuat kompos, banyak terlibat dalam kegiatan

    konservasi hutan dan lingkungan. Pengalaman pengabdian kepada

    masyarakat : 1) tahun 2013 melakukan kegiatan IbM Kelompok Tani di

    Kelurahan Umban Sari Kecamatan Rumbai dan Kelurahan Lembah Sari

    Kecamatan Rumbai Pesisir Kota Pekanbaru Riau. 2) tahun 2010 melakukan

    kegiatan IbM Kelompok Pemulung di Desa Pandau Jaya Kabupaten Kampar

    Riau. Kegiatan tersebut adalah kegiatan pelatihan dan pendampingan pada

    kelompok pemulung dan ibu-ibu rumah tangga dalam membuat kompos dan

    briket arang dari limbah rumah tangga. Selain kegiatan yang didanai DIKTI,

    pernah juga beberapa kali melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat

    dengan sumber dana dari Universitas Lancang Kuning (seperti yang dirinci

    dalam daftar riwayat hidup). Yang bersangkutan beberapa kali juga menjadi

    ketua tim dalam kegiatan pengijauan di perkotaan Pekanbaru dan sekitarnya

    dengan melibatkan mahasiswa dan masyarakat.

  • 7/23/2019 Laporan IbM Utama

    18/52

    11

    3. Eni Suhesti, S.Hut.,M.Si. merupakan Sarjana dan Magister Kehutanan. Mata

    kuliah yang diampu di Fakultas Kehutanan adalah Ekologi Hutan, Konservasi

    Tumbuhan Obat Hutan Tropika, Metode Statistika, dan Rancangan Percobaan.

    Mempunyai pengalaman penelitian dan membimbing mahasiswsa dengan

    tema lebah madu, pernah 2 kali ikut pelatihan budidaya lebah madu dan saat

    ini masih terlibat membina mahasiswa pencinta lebah madu, pernah mengikuti

    Penlok Metodologi Program Pengabdian Kepada Masyarakat yang diadakan

    DP2M Dikti di Padang. Pengalaman pengabdian pada masyarakat antara

    lain; 1)IbM Kelompok Tani di Kelurahan Umban Sari Kecamatan Rumbai dan

    Kelurahan Lembah Sari Kecamatan Rumbai Pesisir Kota Pekanbaru Riau.

    Kegiatan tersebut adalah kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam budidaya

    lebah madu. 2) IbM Kelompok Pemulung di Desa Pandau Jaya Kabupaten

    Kampar Riau, 3) Penyuluhan dan penghijauan di sekolah-sekolah di Kota

    Pekanbaru, 4) menjadi narasumber pada kegiatan Penlok Metodologi Program

    Pengabdian Kepada Masyarakat berstandar Dikti bagi dosen-dosen Unilak.

  • 7/23/2019 Laporan IbM Utama

    19/52

    12

    V. HASIL DAN PEMBAHASAN

    5.1. Sosialisasi Penanaman Pohon di Sekolah

    Kegiatan sosialisasi dilakukan selama satu hari pada tanggal 24 Januari

    2015 bertempat di Aula Pesantren Al-Ihsan Boarding School. Kegiatan ini dibagi

    dalam 2 kelompok yaitu kelompok santri putra dan kelompok santri putri. Santri

    putra yang ikut dalam kegiatan berjumlah 39 orang, sedangkan santri putri

    berjumlah 57 orang (Daftar Hadir terlampir). Peserta sosialisasi atau mitra IbM

    ini tampak antusias saat mengikuti kegiatan, seperti terlihat pada Gambar 1.

    Gambar 1. Suasana kegiatan sosialisasi penanaman pohon

    Materi sosialisasi yang disampaikan antara lain :

    1. Manfaat menanam pohon

    2.

    Hubungan antara menanam dan memelihara pohon dengan ibadah

    3. Cara dan waktu yang baik untuk menanam pohon

    4. Jenis-jenis pohon yang cocok untuk penghijauan

    5. Cara merawat tanaman

    Kegiatan sosialisasi ini dilakukan dengan metode ceramah dan diskusi.

    Untuk mengetahui sejauh mana perubahan pengetahuan dan pemahaman mitra

    IbM setelah mengikuti acara sosialisasi oleh tim IbM, dilakukan pengukuran

    sebelum (pre test) dan setelah (post test) kegiatan dengan pengisian quisioner.

    Quisioner direkapitulasi kemudian diolah menggunakan program SPSS. Untuk

    membandingkan adanya perbedaan yang signifikan atau tidak antara sebelum

    mengikuti kegiatan sosialisasi dengan setelah mengikuti kegiatan dilakukan uji t-

    student2 sampel berpasangan. Hasil pengujian tersebut disajikan pada Tabel 1.

  • 7/23/2019 Laporan IbM Utama

    20/52

    13

    Tabel 1. Hasil pengujian pengetahuan mitra IbM sebelum dan setelah

    mengikuti sosialisasi dengan uji t student 2 sampel berpasangan

    Paired differences

    Mean Std.deviation

    Std errormean

    95% confidence

    interval of thedifference

    t df Sig(2-

    tailed)Lower Upper

    Sebelum

    -sesudah

    -1,690 1,491 0,277 -2,257 -1,123 -6,105 28 0,00

    Hasil pengujian di tabel 1 menunjukkan terdapat perbedaan pengetahuan

    dan pemahaman secara signifikan antara sebelum dan setelah mengikuti kegiatan

    sosialisasi. Hal tersebut ditujukkan oleh angka sig (2-tailed) sebesar 0,00 dengan

    nilai t sebesar -6,105 dan standar deviasi sebesar 1,491. Nilai hasil quisioner

    setelah mengikuti sosialisasi jauh lebih tinggi dari pada sebelum mengikuti

    sosialisasi.

    Dengan hasil pengujian di atas bisa dikatakan bahwa mitra IbM telah

    memahami materi yang disampaikan oleh tim IbM, sehingga diharapkan dapat

    menjadi bekal mereka di masa yang akan datang untuk ikut terlibat dalam

    mencintai lingkungan dalam bentuk penanaman dan pemeliharaan pohon.

    5.2. Kegiatan Penyerahan Bibit Pohon

    Tim IbM melakukan kerjasama dengan PT. Arara Abadi dalam

    pengadaan bibit pohon untuk penanaman di lingkungan Pesantren Al-Ihsan

    Boarding School Jumlah bibit pohon yang diserahkan lebih kurang 300 batang,

    yang terdiri dari sembilan jenis pohon, yaitu: matoa, gaharu, mahoni, jambu air,

    mangga, sirsak, durian, bintaro, dan tanjung. Kondisi bibit-bibit pohon yang

    diserahkan dalam keadaan siap untuk ditanam, sebagaimana yang terlihat pada

    Gambar 2.

    Gambar 2. Bibit pohon yang diserahan kepada mitra IbM

  • 7/23/2019 Laporan IbM Utama

    21/52

    14

    5.3. Kegiatan Penanaman Bibit Pohon

    Penanaman bibit pohon dilakukan secara bersama-sama oleh tim IbM

    dengan mitra, dalam hal ini dengan para pengajar pondok pesatren dan para santri

    IBS. Plevyak, et al. (2001) dalam Darner (2009) menunjukkan bahwa jika para

    guru dilatih untuk mengimplementasikan PLH, maka mereka akan

    mengimplementasikan PLH lebih sering dan dengan lebih percaya diri

    dibandingkan para guru yang sebelumnya tidak mendapatkan pelatihan.

    Dokumentasi kegiatan penanaman disajikan pada Gambar 3.

    Gambar 3. Kegiatan penanaman pohon

    5.4. Kegiatan Pendampingan dan Evaluasi Hasil Tanaman

    Pendampingan kepada mitra IbM dilakukan selama empat bulan dalam

    bentuk pelayanan konsultasi dan memberikan arahan pemeliharaan tanaman.

    Berdasarkan hasil evaluasi tanaman, terdapat 273 batang pohon yang tumbuh

    dengan baik. Dengan demikian maka persentase tumbuhnya 91% yang berarti

    penanaman dan pemeliharaan bibit pohon di lingkungan IBS cukup berhasil.

    Dokumentasi kegiatan evaluasi tanaman disajikan pada Gambar 4.

    Gambar 4. Evaluasi hasil panaman pohon

  • 7/23/2019 Laporan IbM Utama

    22/52

    15

    VI. KESIMPULAN DAN SARAN

    Hasil kegiatan sosialisasi dan pendampingan penanaman pohon atau

    penghijauan di lingkungan pesantren Al Ihsan Boarding School dapat dikatakanberhasil. Hal ini diindikasikan dengan dua indikator utama, yaitu (1) mitra IbM

    telah memiliki pemahaman tentang jenis-jenis pohon yang tepat untuk

    penghijauan di lingkungan sekolah dan memiliki kesadaran untuk memeliharanya;

    dan (2) mitra IbM telah mampu melakukan penananaman dan pemeliharaan

    pohon dengan baik, yang ditunjukan dengan persentase tumbuh tanaman yang

    cukup tinggi.

    Berdasarkan hasil-hasil tersebut disarankan kepada pengelola pesantren AlIhsan Boarding School agar melanjutkan kegiatan pembekalan sadar lingkungan

    bagi para santri menjadi program reguler tahunan. Selain itu, guna mendapatkan

    hasil yang optimal, disarankan kepada pengelola pesantren Al Ihsan Boarding

    School agar melanjutkan kerjasama kemitraan dengan Fakultas Kehutanan

    Universitas Lancang Kuning untuk konsultasi pemeliharaan lanjutan.

  • 7/23/2019 Laporan IbM Utama

    23/52

    16

    DAFTAR PUSTAKA

    Braus, J.A. and Wood, D. 1994. Environmental Education in the Schools:

    Creating a Program that Works! North American Association forEnvironmental Education in conjunction with the ERIC Clearinghouse for

    Science, Mathematics, and Environmental Education. Ohio: The Ohio State

    University.

    Darner, R. 2009. Self-Determination Theory as a Guide to Fostering

    Environmental Motivation. The Journal of Environmental Education, winter

    2009, Vol.40 No.2. Heldref Publications. Madison.

    http://www.proquest.com/pqdweb [diakses tanggal 18 Mei 2015].

    Karim, A. 2014. 20 Tanaman yang cocok untuk penghijauan. www.abdulkarim.

    web.id [diakses tanggal 31 Oktober 2014].

    [KLH] Kementerian Lingkungan Hidup. 2004. Kebijakan Pendidikan Lingkungan

    Hidup. Jakarta: Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia

    [Perpres] Peraturan Presiden No. 61 tahun 2011 Tentang Rencana Aksi Nasional

    Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca.

    Sangkertadi dan Syafriny, R. 2008. Upaya Peredaman Laju Peningkatan Suhu

    Udara Perkotaan Melalui Optimasi Penghijauan. Ekoton Vol. 8, No.2:41-

    48.

  • 7/23/2019 Laporan IbM Utama

    24/52

    17

    LAMPIRAN - LAMPIRAN

  • 7/23/2019 Laporan IbM Utama

    25/52

    18

    Lampiran 1

  • 7/23/2019 Laporan IbM Utama

    26/52

    19

  • 7/23/2019 Laporan IbM Utama

    27/52

    20

    Lampiran 2

  • 7/23/2019 Laporan IbM Utama

    28/52

    21

    Lampiran 3. Realisasi Anggaran IbM Utama

    1. Honor

    No Honor Honor/Jam (Rp)Waktu

    (jam/minggu)Minggu

    Honor per Tahun (Rp)

    Thn I Thn IIThn

    III

    1 Ketua 4500 5 20450.000

    - -

    2 Anggota 1 3750 5 20375.000

    - -

    3 Anggota 2 3750 5 20375.000

    SUB TOTAL (Rp)1.200.000

    - -

    2. Peralatan Penunjang

    No MaterialJustifikasi

    PemakaianKuantitas

    Harga

    Satuan

    (Rp)

    Harga Peralatan Penunjang

    (Rp)

    Thn I Thn IIThn

    III

    Sewa Kamera Digital Dokumentasi 1 Unit

    200.000 200.000

    Sewa peralatan tanam 1 paket

    200.000 200.000

    SUB TOTAL (Rp)

    400.000

    3. Bahan Habis Pakai

    No MaterialJustifikasiPemakaian

    KuantitasHargaSatuan

    (Rp)

    Harga Peralatan Penunjang

    (Rp)

    Thn I Thn IIThn

    III

    1 ATK Tulis menulis 1 paket100.000 100.000

    2 Pengadaan Bibit

    pohon

    Pengangkutan

    bibit

    1 paket

    400.000 400.000

    SUB TOTAL (Rp)

    500.000

    4. Perjalanan

    No MaterialJustifikasi

    PemakaianKuantitas

    Harga

    Satuan

    (Rp)

    Harga Peralatan Penunjang

    (Rp)

    Thn I Thn II ThnIII

    1 Orientasi lapangan Sewa kendaraan

    dan bahan bakar

    minyak- ke seluruh lokasi

    penelitian

    1 hari

    300.000 300.000

    2 Kegiatan Lapangan Sewa kendaraan

    dan bahan bakarminyak

    - Di Lapangan

    2 hari 300.000 600.000

    SUB TOTAL (Rp)

    900.000

    5. Lain-lain

  • 7/23/2019 Laporan IbM Utama

    29/52

    22

    No MaterialJustifikasi

    PemakaianKuantitas

    Harga

    Satuan

    (Rp)

    Harga Peralatan Penunjang

    (Rp)

    Thn I Thn IIThn

    III

    1 Diskusi tim diksusi 1 Paket

    50.000 50.0002 Pembuatan proposal Pembuatan

    proposal1 Paket

    50.000 50.000

    3 Pengolahan data

    lapangan

    Pengolahan data 1 Paket

    200.000 200.000

    4 Pembuatan Laporan

    dan Banner

    Pembuatan

    Laporan

    1 Paket

    300.000 300.000

    5 Seminar Seminar 1 Paket

    200.000 200.000

    6 Publikasi publikasi 1 Paket200.000 200.000

    SUB TOTAL (Rp)

    1.000.000

    TOTAL ANGGARAN YANG DIPERLUKAN SETIAP TAHUN Th I Th II Th III

    (Rp)4.000.000

    - -

    TOTAL ANGGARAN YANG DIPERLUKAN SELURUH TAHUN

    (Rp) 4.000.000

  • 7/23/2019 Laporan IbM Utama

    30/52

    23

    Lampiran 4. Gambaran Ipteks yang akan ditransfer ke mitra

    Kelompok

    Mitra

    Tim IbMPerumusan

    Masalah

    Merumuskan Solusi

    Sosialisasi & Pelatihan : Jenis pohon untuk

    penghijauan

    Budidaya tanaman

    kehutanana

    Penanaman pohon

    Penanganan

    pemeliharaan pohon

    Pendampingan/Evaluasi : Kualitas/kuantitas

    hasil penanaman

    Teknik pemeliharaan

    Peningkatan pengetahuan

    dan Kemandirian Kelompok

    Mitra

  • 7/23/2019 Laporan IbM Utama

    31/52

    24

    Lampiran 5. Peta Lokasi Mitra IbM Utama

  • 7/23/2019 Laporan IbM Utama

    32/52

    25

    Lampiran 6

  • 7/23/2019 Laporan IbM Utama

    33/52

    26

  • 7/23/2019 Laporan IbM Utama

    34/52

    27

    Lampiran 7

  • 7/23/2019 Laporan IbM Utama

    35/52

    28

  • 7/23/2019 Laporan IbM Utama

    36/52

    29

  • 7/23/2019 Laporan IbM Utama

    37/52

    30

  • 7/23/2019 Laporan IbM Utama

    38/52

    31

    Lampiran 8. Dokumentasi Kegiatan IbM

    F

    Evaluasi hasil penanaman

    Penanaman bibit pohon

    Penyerahan bibit pohon

    Sosialisasi penghijauan lingkungan pesantren

  • 7/23/2019 Laporan IbM Utama

    39/52

    32

    Lampiran 9

  • 7/23/2019 Laporan IbM Utama

    40/52

    33

  • 7/23/2019 Laporan IbM Utama

    41/52

    34

    Lampiran 10

  • 7/23/2019 Laporan IbM Utama

    42/52

    35

  • 7/23/2019 Laporan IbM Utama

    43/52

    36

    Lampiran 11

    IbM KELOMPOK PESANTREN DI DESA KUBANG JAYA

    KECAMATAN SIAK HULU KABUPATEN KAMPAR

    (ScienceandTechnologyFor The Public for Groupof PesantrenIn the KubangJaya

    Village ofSiakHulu Regency of District ofKampar)

    Eno Suwarno1, Eni Suhesti1, Hadinoto1

    1Fakultas Kehutanan Universitas Lancang Kuning, Jln. Yos Sudarso Km.8 Rumbai, Pekanbaru,

    Riau, Telp/Fax (0761) 54092

    Email :[email protected],[email protected], [email protected]

    ABSTRACT

    Greening boarding schools in addition to reducing global warming, will

    also provide convenience for the students that are expected to improve their

    learning achievement. This awareness has been owned by the management and

    teaching staff of pesantren Al-Ihsan Boarding School (IBS), which organizes

    Junior and Senior High School level in the district of Kampar. The main

    problems of the two groups IbM partners are: (a) they do not have yet knowledge

    of tree species that suitable for reforestation in boarding schools; (B) they do not

    have yet the skills to plant and care for trees; (C) they do not have tree seedlings

    to be planted. The agreed solution is to conduct socialization of tree species

    appropriate for reforestation in boarding schools; tree planting and maintenance

    training for students; provision of tree seedlings to the partner; and mentoringand evaluation of the results of planting. Outcomes of the targeted are: (1)

    Partners IbM have an understanding of tree species appropriate for greening and

    have the awareness to keep it; (2) Partner IbM able to plant and maintenance

    trees so well that the result is in line with expectations, the boarding school into a

    beautiful and comfortable environment.

    Based on the evaluation, activities IbM considered successful as indicated

    by: (1) IbM partners already have an understanding of tree species appropriate

    for reforestation in boarding schools and have the awareness to maintain it; and

    (2) IbM partners have been able to plant and maintenance of the tree well, which

    is shown by the percentage of growing plants that. Based on these results, we

    suggested to the management of IBS in order to continue the regular environment

    education for the students. For its implementation, IBS can build a partnership

    with the Faculty of Forestry of Lancang Kuning University.

    Keywords:Al-Ihsan Boarding School, greening schools, partnership

    mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]
  • 7/23/2019 Laporan IbM Utama

    44/52

    37

    ABSTRAK

    Penghijauan pesantren selain untuk mengurangi pemanasan global, juga

    akan memberikan kenyamanan bagi para santri sehingga diharapkan dapat

    meningkatkan prestasi belajar mereka. Kesadaran ini telah dimiliki olehpengelola dan staf pengajar pesantren Al-Ihsan Boarding School (IBS) yang

    menyelenggarakan pendidikan tingkat SMP dan SMU di Kecamatan Siak Hulu

    Kabupaten Kampar. Permasalahan utama dua kelompok mitra IbM adalah: (a)

    belum memiliki pengetahuan tentang jenis-jenis pohon yang cocok untuk

    penghijauan di lingkungan pesantren; (b) belum memiliki keterampilan menanam

    dan merawat pohon.; (c) belum memiliki bibit pohon untuk ditanam. Solusi yang

    disepakati adalah mengadakan kegiatan sosialisasi tentang jenis-jenis pohon yang

    tepat untuk penghijauan di lingkungan pesantren; pelatihan penanaman dan

    pemeliharaan pohon bagi santri; pemberian bibit pohon kepada pihak mitra; dan

    pendampingan dan evaluasi hasil penanaman. Luaran yang ditargetkan dari

    adalah: (1) Mitra IbM memiliki pemahaman tentang jenis-jenis pohon yang tepat

    untuk penghijauan dan memiliki kesadaran untuk memeliharanya; (2) Mitra IbM

    mampu melakukan penanaman dan pemeliharaan pohon dengan baik sehingga

    hasilnya sesuai dengan harapan, yaitu lingkungan pesantren menjadi asri dan

    nyaman.

    Berdasarkan hasil evaluasi, kegiatan IbM dinilai berhasil yang

    diindikasikan dengan: (1) mitra IbM telah memiliki pemahaman tentang jenis-

    jenis pohon yang tepat untuk penghijauan di lingkungan pesantren dan memiliki

    kesadaran untuk memeliharanya; dan (2) mitra IbM telah mampu melakukan

    penanaman dan pemeliharaan pohon dengan baik, yang ditunjukan dengan

    persentase tumbuh tanaman yang cukup tinggi. Berdasarkan hasil-hasil tersebutdisarankan kepada pengelola pesantren IBS agar melanjutkan pendidikan

    lingkungan hidup secara reguler bagi para santri. Untuk pelaksanaanya dapat

    bekerjasama dengan Fakultas Kehutanan Universitas Lancang Kuning.

    Kata kunci: Al-Ihsan Boarding School, penghijauan pesantren, kerjasama

    kemitraan

    PENDAHULUAN

    Analisis Situasi

    Dalam dasawarsa terakhir ini isu pemanasan global dan perubahan iklim

    tengah menguat dan menjadi perhatian masyarakat dunia. Salah satu langkah

    nyata yang dapat dilakukan oleh semua orang untuk mengurangi pemanasan

    global dan perubahan iklim adalah melakukan penanaman dan pemeliharaan

    pohon. Upaya gerakan penghijauan sambil menghambat laju deforestasi serta

    gerakan mengurangi emisi gas rumah kaca menjadi andalan dalam menghadapi

    bencana akibat pemanasan global tersebut (Sangkertadi & Syafriny, 2008). Pohon

  • 7/23/2019 Laporan IbM Utama

    45/52

    38

    memiliki kemampuan menyerap karbondioksida yang besar untuk mngurangi

    pemanasan global. Semakin banyak pohon yang ditanam diharapkan akan

    semakin banyak mengurangi pemanasan global.

    Kesadaran untuk menanam dan memiliki pohon di sekitar lingkungan

    tempat tinggal, di sekolah, di lingkungan kerja, dan lain-lain harus menjadi

    kebiasaan dan kebutuhan oleh masyarakat kita. Kesadaran tersebut perlu

    ditumbuhkan mulai dari usia dini seperti pada anak-anak sekolah melalui

    Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH). Perkembangan PLH dunia mulai didorong

    sejak diselenggarakannya konferensi PBB mengenai lingkungan manusia di

    Stockholm, Swedia yang merekomendasikan dibangunnya suatu program PLH

    internasional (Brauss dan Wood, 1994). Pada tahun 1975 diadakan lokakarya

    internasional di Belgrade, Yugoslavia untuk merumuskan definisi dan tujuan PLH

    yang kemudian dicantumkan dalam Belgrade Charter (KLH, 2004).

    Cara paling efektif membangun kesadaran dan memberi keterampilan

    anak-anak sekolah dalam menanam dan memelihara pohon adalah dengan

    melibatkan mereka secara langsung, dengan melibatkan guru sebagai

    pembimbing. Kegiatan penghijauan sekolah selain untuk mengurangi pemanasan

    global, juga akan memberikan dampak positif bagi peningkatan kenyamanan

    pelajar sehingga diharapkan akan meningkatkan prestasi mereka. Salah satu

    sekolah yang menyadari pentingnya penghijauan di lingkungan sekolah mereka

    adalah Al Ihsan Boarding School (IBS).

    IBS adalah lembaga pendidikan berupa pesantren yang berlokasi di Desa

    Kubang Jaya, Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar. Pesantren tersebut

    memiliki luas lahan sekitar 5,5 hektar, yang terdiri dari bangunan untuk ruang

    kelas setingkat SMP dan SMA, bangunan asrama putra dan putri, perkantoran,sarana prasarana lain dan lahan kosong yang masih perlu dihijaukan. Pengelola

    dan staf pengajar di pesantren menyadari pentingnya kenyamanan lingkungan

    untuk menunjang belajar dan meraih prestasi para santrinya, namun mereka

    memiliki keterbatasan pengetahuan dan keterampilan tehnis mengenai

    penghijauan lingkungan. Di lain pihak, tim IbM dari Fakultas Kehutanan

    Universitas Lancang Kuning memiliki pengetahuan dan kompetensi dalam bidang

    penghijauan lingkungan. Oleh karena itu, terjadi kemitraan antara tim IbM

  • 7/23/2019 Laporan IbM Utama

    46/52

    39

    Fakultas Kehutanan dan IBS untuk mengadakan kegiatan penghijauan lingkungan

    pesantren tersebut. Mitra IbM ini dibagi dalam 2 kelompok, yaitu kelompok SMP

    dan kelompok SMA.

    Permasalahan Mitra

    Permasalahan utama 2 Kelompok mitra IbM ini dapat dirumuskan

    sebagai berikut :

    a. Kelompok mitra belum memiliki pengetahuan tentang jenis-jenis pohon yang

    cocok/tepat untuk penghijauan di lingkungan mereka.

    b. Kelompok mitra belum memiliki keterampilan menanam dan merawat pohon.

    c.

    Pihak pesantren belum memiliki bibit pohon dalam jumlah yang cukup dan

    jenis yang tepat untuk ditanam di lingkungan tersebut.

    Dari permasalahan rersebut maka ditawarkan solusi sebagai berikut :

    a. Dilakukan sosialisasi tentang jenis-jenis pohon yang tepat untuk penghijauan

    di lingkungan sekolah dan manfaat dari kegiatan penghijauan bagi kehidupan

    dan lingkungan.

    b.

    Pelatihan penanaman dan pemeliharaan pohon bagi santri

    c.

    Pemberian bibit pohon kepada pihak mitra.

    d. Pendampingan dan evaluasi hasil penanaman.

    TARGET DAN LUARAN

    Luaran yang ditargetkan dari kegiatan IbM ini adalah sebagai berikut :

    1.

    Mitra IbM memiliki pemahaman tentang jenis-jenis pohon yang tepat untuk

    penghijauan dan memiliki kesadaran untuk memeliharanya.

    2. Mitra IbM mampu melakukan penananaman dan pemeliharaan pohon dengan

    baik sehingga hasilnya sesuai dengan harapan, yaitu lingkungan pesantren

    menjadi asri dan nyaman.

    Dalam rangka menunjang pencapaian luaran tersebut, tim IbM melakukan

    pengadaan bibit pohon bekerjasama dengan PT. Arara Abadi, yang kemudian

    diberikan kepada mitra sebagai investasi dari kegiatan ini.

  • 7/23/2019 Laporan IbM Utama

    47/52

    40

    METODE PELAKSANAAN

    Sosialisasi Jenis-Jenis Pohon Yang Cocok Untuk Penghijauan di Sekolah

    Pada kegiatan ini kelompok mitra diberi penjelasan tentang kriteria

    tanaman dan jenis-jenis yang tepat tanaman penghijauan. Materi kegiatan

    sosialisasi antara lain:

    Kr iteria Pohon Yang Cocok Untuk Penghij auan

    Pemilihan jenis pohon yang tepat sangat diperlukan dalam kegiatan

    penghijauan agar kegiatan tersebut tidak mengalami kegagalan. Jenis-jenis pohon

    untuk penghijauan memiliki beberapa kriteria (Karim 2014), yaitu :

    a. Mampu tumbuh di tempat terbuka di bawah sinan matahari penuh. Jadi

    termasuk jenis-jenis pohon intoleran dan pionir, dengan kondisi tajuk yang

    rindang dan mampu menyerap karbonmonoksida dan polutan udara lainnya.

    b. Mampu bersaing dengan alang-alang dan jenis gulma lainnya.

    c. Bila terbakar atau dipangkas/ditebas atau rusak ringan, mudah bertunas lagi.

    d. Mampu tumbuh pada kondisi tanah yang kurus, miskin hara, dan tahan

    kekeringan.

    e.

    Biji atau bagian vegetatif untuk pembiakannya mudah diperoleh dan mudah

    disimpan.

    f.

    Khusus untuk kegiatan penghijauan, jenis pohonnya harus disenangi oleh

    masyarakat sehingga merangsang mereka untuk menanam dan memeliharanya

    karena bermanfaat.

    g.

    Bisa menjaga debit air dan lingkungan hidup disekitarnya.

    Jenis Tanaman Untuk Penghi jauanBerdasarkan kriteria tumbuhan yang cocok untuk penghijauan seperti yang

    telah disebutkan di atas, berikut ini adalah jenis-jenis pohon yang biasa digunakan

    sebagai tanaman penghijauan :

    1. Trembesi/Ki hujan (Samanea saman)

    2. Mahoni (Swietenia sp)

    3. Bambu (Bambusa sp)

    4.

    Angsana (Pterocarpus indicus)

  • 7/23/2019 Laporan IbM Utama

    48/52

    41

    5. Akasia (Acacia sp)

    6. Beringin (Ficus benjamina)

    7.

    Asam Jawa (Tamarindus indica)

    8.

    Camara Bundel (Cupressus retusa)

    9. Jabon (Anthocepalus cadamba)

    10.Johar (Cassia siamea)

    11.

    Matoa (Pometia pinnata)

    12.Glodogan Tiang (Polyalthia longifolia)

    13.Bungur (Legerstroemia speciosa)

    14.Tanjung (Mimosops elengii).

    Pelatihan Penanaman Pohon

    Persiapan Penanaman

    Persiapan bahan dan alat; Pembersihan lahan; Penentuan jarak tanam dan

    pemasangan ajir; Pembuatan lubang tanam; Seleksi dan pengangkutan bibit

    Pelaksanaan Penanaman

    Kegiatan penanaman dilakukan oleh mitra dengan bimbingan dari tim IbM.

    Penanaman pohon di pekarangan: a) merupakan penanaman pengkayaan, b)

    jumlah bibit disesuaikan dengan jarak tanam yang disepakati, c) dilakukan pada

    lahan datar hingga miring, dan d) menggunakan jenis tanaman tahan naungan.

    Pelatihan Pemeliharaan Pohon

    Pemeliharaan pohon meliputi kegiatan:

    1. Pemeliharaan Tahun Berjalan : dilaksanakan 1 bulan setelah penanaman,

    meliputi (a) penyulaman, (b) pendangiran, (c) penyiangan, (d) pemupukan, (e)

    penanggulangan hama dan penyakit.

    2. Pemeliharaan Tahun I : dilaksanakan 1 tahun setelah penanaman, meliputi (a)

    penyulaman, (b) pendangiran, (c) penyiangan, (d) pemupukan, (e)

    penanggulangan hama dan penyakit.

  • 7/23/2019 Laporan IbM Utama

    49/52

    42

    3. Pemeliharaan Tahun II : dilaksanakan 2 tahun setelah penanaman, meliputi (a)

    pendangiran, (b) penyiangan, (c) pemupukan, (d) penanggulangan hama dan

    penyakit. Pada pemeliharaan tahun kedua tidak ada kegiatan penyulaman lagi.

    Pendampingan dan Evaluasi Hasil

    Sosialisasi tentang pentingnya menanam pohon di lingkungan sekolah,

    kriteria dan pemilihan jenis pohon yang cocok untuk penghijauan, teori cara

    menanam dan memelihara pohon bagi mitra IbM yang dilakukan pada awal

    kegiatan, dievaluasi dengan menggunakan quisioner. Struktur quisioner berisi

    tentang pengetahuan dan pemahaman mitra IbM sebelum dan sesudah kegiatan

    sosialisasi (pre test dan post test questionaire). Sedangkan evaluasi hasil

    penanaman dilaksanakan mulai persiapan penanaman sampai pemeliharaan

    tanaman tahun berjalan. Hal-hal yang dievaluasi adalah: a) menghitung jumlah

    tanaman yang hidup/mati (persen tumbuh), dan b) menghitung jumlah tanaman

    sehat / merana.

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    Sosialisasi Penanaman Pohon di Sekolah

    Kegiatan sosialisasi dilakukan selama satu hari pada tanggal 24 Januari

    2015 bertempat di Aula Pesantren Al-Ihsan Boarding School. Kegiatan ini dibagi

    dalam 2 kelompok yaitu kelompok santri putra dan kelompok santri putri. Santri

    putra yang ikut dalam kegiatan berjumlah 39 orang, sedangkan santri putri

    berjumlah 57 orang (Daftar hadir terlampir). Peserta sosialisasi atau mitra IbM ini

    tampak antusias saat mengikuti kegiatan. Materi sosialisasi yang disampaikan

    antara lain: 1) manfaat menanam pohon, 2) Hubungan antara menanam dan

    memelihara pohon dengan ibadah, 3) cara dan waktu yang baik untuk menanam

    pohon, 4) jenis-jenis pohon yang cocok untuk penghijauan, dan 5) cara

    memelihara tanaman.

    Kegiatan sosialisasi ini dilakukan dengan metode ceramah dan diskusi.

    Untuk mengetahui sejauh mana perubahan pengetahuan dan pemahaman mitra

    IbM setelah mengikuti acara sosialisasi oleh tim IbM, telah dilakukan pengukuran

  • 7/23/2019 Laporan IbM Utama

    50/52

    43

    sebelum (pre test) dan setelah (post test) kegiatan melalui pengisian quisioner.

    Quisioner direkapitulasi kemudian diolah menggunakan program SPSS. Untuk

    membandingkan adanya perbedaan yang signifikan atau tidak antara sebelum

    mengikuti kegiatan sosialisasi dengan setelah mengikuti kegiatan dilakukan uji t-

    student2 sampel berpasangan. Hasil pengujian tersebut disajikan pada Tabel 1.

    Tabel 1. Hasil pengujian pengetahuan mitra IbM sebelum dan setelah mengikuti

    sosialisasi dengan uji t student 2 sampel berpasangan

    Paired differences

    MeanStd.dev

    iation

    Std error

    mean

    95%

    confidence

    interval of

    the

    difference

    t df

    Sig

    (2-

    tailed)

    Lower Upper

    Sebelum-sesudah

    -1,690 1,491 0,277 -2,257 -1,123 -6,105 28 0,00

    Hasil pengujian di tabel 1 menunjukkan bahwa terdapat perbedaan

    pengetahuan dan pemahaman secara signifikan bagi mitra IbM sebelum dan

    setelah mengikuti kegiatan sosialisasi. Hal tersebut ditujukkan oleh angka sig (2-

    tailed) sebesar 0,00 dengan nilai t sebesar -6,105 dan standar deviasi sebesar

    1,491. Perbedaan yang terjadi adalah jumlah nilai hasil quisioner setelah

    mengikuti sosialisasi secara signifikan lebih tinggi dari pada sebelum mengikuti

    sosialisasi. Dengan hasil pengujian di atas bisa dikatakan bahwa mitra IbM telah

    memahami materi yang disampaikan oleh tim IbM, sehingga diharapkan dapat

    menjadi bekal mereka di masa yang akan datang untuk ikut terlibat dalam

    mencintai lingkungan dalam bentuk penanaman dan pemeliharaan pohon.

    Kegiatan Penyerahan Bibit Pohon

    Tim IbM melakukan kerjasama PT. Arara Abadi dalam pengadaan bibit

    pohon untuk diserahkan kepada Pesantren Al-Ihsan Boarding School sebagai

    mitra IbM. Bibit pohon yang diserahkan berjumlah lebih kurang 300 batang, yang

    terdiri dari sepuluh jenis pohon, yaitu matoa, gaharu, mahoni, jambu air, mangga,

    sirsak, durian, bintaro, tanjung, dan sukun. Kondisi bibit-bibit pohon yang

    diserahkan dalam keadaan siap untuk ditanam.

  • 7/23/2019 Laporan IbM Utama

    51/52

    44

    Kegiatan Penanaman Bibit Pohon

    Penanaman bibit pohon dilakukan secara bersama-sama oleh tim IbM

    dengan mitra, dalam hal ini dengan para pengajar pondok pesatren dan para santri

    IBS. Plevyak, et al. (2001) dalam Darner (2009) menunjukkan bahwa jika para

    guru dilatih untuk mengimplementasikan PLH, maka mereka akan

    mengimplementasikan PLH lebih sering dan dengan lebih percaya diri

    dibandingkan para guru yang sebelumnya tidak mendapatkan pelatihan.

    Kegiatan Pendampingan dan Evaluasi Hasil Tanaman

    Pendampingan kepada mitra IbM dilakukan selama empat bulan dalam

    bentuk pelayanan konsultasi dan memberikan arahan pemeliharaan tanaman.

    Berdasarkan hasil evaluasi tanaman, terdapat 273 batang pohon yang tumbuh

    dengan baik. Dengan demikian maka persentase tumbuhnya 91% yang berarti

    penanaman dan pemeliharaan bibit pohon di lingkungan IBS cukup berhasil.

    KESIMPULAN DAN SARAN

    Hasil kegiatan sosialisasi dan pendampingan penanaman pohon atau

    penghijauan di lingkungan pesantren Al Ihsan Boarding School dapat dikatakan

    berhasil. Hal ini diindikasikan dengan dua indikator utama, yaitu (1) mitra IbM

    telah memiliki pemahaman tentang jenis-jenis pohon yang tepat untuk

    penghijauan di lingkungan sekolah dan memiliki kesadaran untuk memeliharanya;

    dan (2) mitra IbM telah mampu melakukan penananaman dan pemeliharaan

    pohon dengan baik, yang ditunjukan dengan persentase tumbuh tanaman yang

    cukup tinggi.

    Berdasarkan hasil-hasil tersebut disarankan kepada pengelola pesantren Al

    Ihsan Boarding School agar melanjutkan kegiatan pembekalan sadar lingkungan

    bagi para santri menjadi program reguler tahunan. Selain itu, guna mendapatkan

    hasil yang optimal, disarankan kepada pengelola pesantren Al Ihsan Boarding

    School agar melanjutkan kerjasama kemitraan dengan Fakultas Kehutanan

    Universitas Lancang Kuning untuk konsultasi pemeliharaan lanjutan.

  • 7/23/2019 Laporan IbM Utama

    52/52

    DAFTAR PUSTAKA

    Braus, J.A. and Wood, D. 1994. Environmental Education in the Schools:

    Creating a Program that Works! North American Association for

    Environmental Education in conjunction with the ERIC Clearinghouse forScience, Mathematics, and Environmental Education. Ohio: The Ohio State

    University.

    Darner, R. 2009. Self-Determination Theory as a Guide to Fostering

    Environmental Motivation. The Journal of Environmental Education, winter

    2009, Vol.40 No.2. Heldref Publications. Madison.

    http://www.proquest.com/pqdweb [diakses tanggal 18 Mei 2015].

    Karim, A. 2014. 20 Tanaman yang cocok untuk penghijauan.

    www.abdulkarim.web.id [diakses tanggal 31 Oktober 2014].

    [KLH] Kementerian Lingkungan Hidup. 2004. Kebijakan Pendidikan LingkunganHidup. Jakarta: Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia

    [Perpres] Peraturan Presiden No. 61 tahun 2011 Tentang Rencana Aksi Nasional

    Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca.

    Sangkertadi dan Syafriny, R. 2008. Upaya Peredaman Laju Peningkatan Suhu

    Udara Perkotaan Melalui Optimasi Penghijauan. Ekoton Vol. 8, No.2:41-

    48.

    http://www.abdulkarim.web.id/http://www.abdulkarim.web.id/